laporan mistra ingsut

4
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang. Untuk memahami suatu mata kuliah, dibutuhkan suatu praktek nyata sebagai pengaplikasian dari ilmu yang telah didapat. Bukan hanya menguasai teori namun juga praktek nyata. Terutama dalam mata kuliah metrologi industri ini, dibutuhkan suatu kemampuan dalam penggunaan mistar ingsut. Yang mana mistar ingsut merupakan alat ukur yang paling praktis dan sering digunakan dalam pengukuran komponen- komponen mesin. Diharapkan setelah praktikum ini, praktikan mampu menggunakan mistar ingsut dan mampu mengaplikasikan pada dunia kerja. 1.2. Tujuan praktikum. 1. Praktikan mampu menggunakan berbagai jenis mistar ingsut mdengan baik dan benar . 2. Praktikan dapat menggunakan dan mengetahui kalibrasi mistar ingsut. 1.3. Alat ukur yang diperlukan. 1. Mistar ingsut nonius (dua buah). Gambar 1.1 mistar ingsut nonius.

Upload: frandi-barasa

Post on 30-Jun-2015

477 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan mistra ingsut

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.Untuk memahami suatu mata kuliah, dibutuhkan suatu praktek nyata sebagai

pengaplikasian dari ilmu yang telah didapat. Bukan hanya menguasai teori namun juga praktek nyata. Terutama dalam mata kuliah metrologi industri ini, dibutuhkan suatu kemampuan dalam penggunaan mistar ingsut. Yang mana mistar ingsut merupakan alat ukur yang paling praktis dan sering digunakan dalam pengukuran komponen-komponen mesin. Diharapkan setelah praktikum ini, praktikan mampu menggunakan mistar ingsut dan mampu mengaplikasikan pada dunia kerja.

1.2. Tujuan praktikum.1. Praktikan mampu menggunakan berbagai jenis mistar ingsut mdengan baik dan

benar .2. Praktikan dapat menggunakan dan mengetahui kalibrasi mistar ingsut.

1.3. Alat ukur yang diperlukan.

1. Mistar ingsut nonius (dua buah).

Gambar 1.1 mistar ingsut nonius.

2. Mistar ingsut jam ukur.

Gambar 1.2 mistar ingsut jam ukur.

Page 2: laporan mistra ingsut

3. Mistar ingsut digital.

Gambar1.3 mistar ingsut digital

1.4. Bahan yang dibutuhkan.

1. V-block.2. Bantalan.

1.5. Pelaksanaan Praktikum.1. Benda ukur digambar dan diberi kode disetiap bagian pengukuran.2. Pengukuran awal benda ukur dilakukan dengan mistar ingsut skala nonius dengan

kecermatan 0.20 mm.3. Hasil pengukuran dicatat sesuai dengan kode pada setiap bagian benda ukur.4. Diulangi langkah 1 sampai 3, dengan mistar ingsut jam ukur dan mistar ingsut

digital dengan kecermatan 0.001 mm. Namun sebelum pengukuran mistar ingsut terlebih dahulu disetting hingga tampak nol pada layar digital.

5. Dicatat setiap hasil pengukuran menurut kode masing –masing.6. Diulangi langkah no 1 sampai no 5, pada benda ukur yang berbeda.7. Setelah semua hasil pengukuran dicatat, lalu bandingkan dengan perhitungan

persentase eror antara mistar ingsut nonius dan jam ukur terhadap mistar ingsut digital.

8. Alat ukur dan benda ukur dibersihkan dan diletakkan ketempat semula.

Page 3: laporan mistra ingsut

Bab II

TEORI DASAR

2.1. Pengertian.Mistar ingsut adalah alat ukur linier serupa dengan mistar ukur. Yang memiliki skala

linierpada batang dengan ujung yang berfungsi sebagai sensor penahan benda ukur. Suatu peluncur dengan sisi yang dibuat sejajar dengan rahang ukur tetap dinamakan sebagai rahang ukur gerak yang bisa digeserkan pada batang ukur. Prinsip kerja mistar ingsut sama dengan mistar ukur, yakni penggunaan skala linier perbedaannya ialah pada mengukur objek ukur. Permukaan batang ukur harus relatif keras dan tahan aus dan dirancang dengan ketelitian geometri yang tinggi. Kerataan masing – masing bidangg pembimbing dan kesejajarannya dirancang dengan toleransi bentuk yang tinggi, supaya permukaan dua sensor akan tetap sejajar. Dengan demikian meskipun tak segaris garis ukur dan garis dimensi diusahakan tetap sejajar untuk mengurangi efek kesalahan kosinus.

Gambar 2.1 mistar ingsut.