laporan mekanisasi pertanian

31
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013 i LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN Oleh : Edi Nugroho 11011025 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2013

Upload: edhie-noegroho

Post on 20-Jun-2015

3.039 views

Category:

Documents


142 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

i

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

Oleh :

Edi Nugroho

11011025

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

ii

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

Di susun oleh :

Edi Nugroho

11011025

Laporan tersebut telah di terima sebagai persyaratan

yang di perlukan untuk menempuh praktikum

Mekanisasi Pertanian

Yogyakarta, 15 Januari 2013

Mengetahui / Menyetujui

Dosen Pengampu

Ir.Bambang Sriwijaya, M.P.

Page 3: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis berhasil

menyelesaikan Laporan Praktikum ini. Laporan ini akan penulis gunakan sebagai

Laporan akhir Praktikum mekanisasi pertanian.

Dengan laporan ini kita bisa mengetahui bagai mana tentang identifikasi

alsin, kapasitas kerja lapang, membajak. Diharapkan laporan ini dapat

memberikan banyak informasi untuk kita semua khususnya di bidang pertanian.

Tidak lupa, penulis mengucapkan terimakasih khususnya kepada Bpk.Ir.

Bambang Sriwijaya,M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum

Mekanisasi Pertanian.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu

penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Yogyakarta,11 Januari 2013

Praktikan

Edi Nugroho/11011025

Page 4: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………….. iii

DAFTAR ISI …………………………………..…… iv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….. v

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………... ………. 1

1.1.Latar Belakang ……………………………... ………. 1

1.2.Maksud dan Tujuan ……………………………... ………. 3

1.3.Kegunaan ……………………………………..... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………..... 4

2.1.Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin) ……………………..... 4

A. Traktor Sebagai Sumber Daya di Bidang Pertanian .... 4

B. Alat dan Mesin Pengelola tanah ……………………..... 5

C. Alat dan Mesin Pemeliharaan Tanaman ……………..... 6

2.2.Kapasitas Kerja Lapang ………………….………….... 7

2.3.Membajak ………………….…………………………… 8

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………..... 10

3.1.Hasil ……………………………………………..... 10

A. Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin) ……………..... 10

B. Kapasitas Kerja Lapang ……………………………..... 16

C. Membajak ……………………………………................. 17

3.2.Pembahasan ……………………………………………..... 18

A. Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin) ……………..... 18

B. Kapasitas Kerja Lapang ……………………………..... 21

C. Membajak ……………………………………………..... 23

BAB IV. KESIMPULAN ……………………………………..... 25

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

v

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1 . Traktor besar (roda 4) dan bagian – bagiannya ……….. 11

Gambar 2 . Hand traktor (roda 2) dan bagian – bagiannya ……….. 12

Gambar 3 . Bajak singkal dan bagian – bagiannya ……………….. 13

Gambar 4 . Bajak piringan dan bagian – bagiannya ……………….. 13

Gambar 5 garu piringan dan bagian – bagiannya ……………….. 14

Gambar 6 . knapsack hand sprayer dan bagian – bagiannya ……….. 15

Page 6: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan

teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia.

Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu

mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih

baik. Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan.

Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan

perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia.

Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu

atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-

mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang

komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan

motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian

(Sukirno, 1999).

Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture

mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk

meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam

setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin

pertanian (Sukirno, 1999).

Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu

yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima.

Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang

menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara

umum, tujuan mekanisasi pertanian adalah :

a) mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga

manusia

b) mengurangi kerusakan produksi pertanian

c) menurunkan ongkos produksi

d) menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi

Page 7: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

2

e) meningkatkan taraf hidup petani

f) memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian

kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial

farming).

Tujuan tersebut di atas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan

alat mesin pertanian tepat dan benar, tetapi apabila pemilihan dan

penggunaannya tidak tepat hal sebaliknya yang akan terjadi (Rizaldi, 2006).

Perubahan-perubahan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan

rakyat yang dilakukan pemerintah sekarang berjalan dengan diarahkan pada

semua sektor. Tidak terkecuali sektor pertanian. Pertanian memiliki peranan

yang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat. Berhasilnya sektor pertanian

akan berdampak pada ketahanan pangan.

Ilmu mekanisasi Pertanian adalah bagian dari industri pertanian hal ini

yang penting karena produksi yang efisien dan pengolahan bahan-bahan

tergantung pada mekanisasi. Oleh karena itu, mayoritas pekerja bekerja pada

bidang keduanya baik di lahan maupun di pemasaran hasil-hasil pertanian

yang membutuhkan keahlian-keahlian yang memungkinkan mereka untuk

mengoperasikan, mempertahankan, dan memprebaiki mesin dan peralatan.

(Shin and Curtis, 1978).

Menurut Hardjosentono dkk (1996) peranan mekanisasi pertanian dalam

pembangunan pertanian di Indonesia adalah:

a) Mempertinggi efisiensi tenaga manusia

b) Meningkatkan derajat dan taraf hidup petani

c) Menjamin kenaikan kuantitas dan kualitas serta kapasitas produksi

pertanian

d) Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani yaitu dari tipe pertanian

untuk kebutuhan keluarga(subsistence farming) menjadi tipe pertanian

perusahaan (commercial farming)

e) Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris

menjadi sifat industri.

Page 8: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

3

1.2.Maksud dan Tujuan

Tujuan dari Praktikum Mekanisasi Pertanian ini yaitu agar

mahasiswa mengetahui jenis-jenis alat dan mesin, yang nantinya

mahasiswa mampu dan terampil mengoprasikan alat dan mesin pertanian

dengan baik dan benar dan juga dapat menghitung efektifitas penggunaan

peralatan dan mesin pertanian.

1.3.Kegunaan

Agar mahasiswa mengenal jenis-jenis alat dan mesin pertanian, traktor

roda dua maupun traktor roda empat.

Agar mahasiswa mampu dan terampil mengoperasikan alat maupun

mesin pertanian dengan baik,aman dan benar.

Agar mahasiswa dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan

dan mesin pertanian.

Page 9: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin)

A. Traktor Sebagai Sumber Daya di Bidang Pertanian

Traktor merupakan sumber tenaga yang penting dalam pertanian

moderen. Traktor pertanian dapat digolongkan menjadi dua golongan

besar yaitu traktor roda empat dan traktor roda 2 atau traktor tangan.

1. Traktor Besar ( Roda 4)

Traktor roda empat adalah mesin berdaya gerak sendiri berupa

motor diesel beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar yang

terbuat dari baja) mempunyai tiga titik gandeng yang berfungsi untuk

menarik, menggerakan mengangkat, mendorong alat dan mesin

pertanian dan juga sebagai sumber daya gerak.

Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak

yang besar. Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai

daya sekitar 11 kW (15 hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor

mini atau traktor kebun. Traktor raksasa yang biasa digunakan di

perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp).

Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan

mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).

2. Hand traktor ( Roda 2 )

Traktor roda-2 merupakan alat pengolah tanah utama saat ini. Hal

ini mengingat ternak kerja sudah sangat berkurang. Sekarang

memelihara ternak kerbau/sapi untuk digemukkan ataupun diperah

susunya. Traktor roda-2 ini digunakan untuk mengolah tanah sehingga

siap untuk ditanami.Traktor roda dua dilihat dari penghubungan

dengan perlengkapannya terdiri dari dua tipe yaitu tipe hitch dan tipe

rotary. Pada tipe rotary apabila unit rotarynya dilepas maka dapat

dipasangi hitch untuk menarik peralatan. Peralatan yang dapat

dipasang pada hitch adalah bajak singkal, bajak parabola, garu,

gelebek, ridger.

Page 10: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

5

B. Alat dan Mesin Pengelola tanah

1. Bajak Singkal (Molboard plow)

Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak

singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk

melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau

kerbau sebagai sumber daya penariknya.

Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak

singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah

(two-way moldboard plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak

singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan

membalik tanah hanya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2

arah pada waktu mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan

tanah dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian

utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak

(share), singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside).

Untuk meyempurnakan hasil kerjanya, selain bagian-bagian utama

di atas, bajak singkal juga dilengkapi dengan perlengkapan tambahan,

yaitu roda alur penstabil (furrow wheel), roda dukung (land wheel),

kolter, jointer dan kerangka.

Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan.

Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga

kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan

memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi

lebih ringan dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di

atas mata bajak. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan

seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang di atas pisau bajak

dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik

penggandengan yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya

penariknya.

Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara

lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah,

Page 11: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

6

lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan

alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga

pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait

dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang

tinggi. Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya

traktor. Namun bajak jenis ini konstruksinya biasanya lebih berat dan

lebih rumit, sehingga untuk ukuran yang besar perlu dilengkapi sistem

hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, dengan tenaga operator yang

lebih terampil.

2. Bajak Piringan (Disk Plow)

Bajak piringan fungsinya sama dengan bajak singkal, yaitu untuk

pengolahan tanah pertama tetapi singkalnya diganti dengan piringan.

Piringan bulat seperti parabola dan berfungsi untuk memotong dan

membalik tanah.

3. Garu Piringan (Disk Herrow)

Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong

rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan

permukaan tanah sehingga keratan tanah ( furrow slice) lebih

berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk

penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar.

Secara umum garu piring dibagi atas : 1) garu piring tipe tarik

(trailing disk harrow), dan 2) garu piring tipe angiat (mounted disk

harrow).

Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila

pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga

dapat mempunyai aksi ganda (double action ) apabila piringan yang di

depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah.

C. Alat dan Mesin Pemeliharaan Tanaman

1. Knapsack Hand Sprayer

Prinsip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan

menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk

Page 12: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

7

dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan

merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk

memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan

proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic

atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga

mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang

karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan

mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan

akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.

2.2.Kapasitas Kerja Lapang

Kapasitas lapang teoritis

Kapasitas lapang teoritis sebuah alat ialah kecepatan penggarapan

lahan yang akan diperoleh seandainya mesin tersebut melakukan kerjanya

memanfaatkan 100 % waktunya, pada kecepatan maju teoritisnya dan

selalu memenuhi 100 % lebar kerja teoritisnya.

Waktu per hektar teoritis ialah waktu yang dibutuhkan pada

kapasitas lapang teoritis tersebut.

Waktu kerja efektif ialah waktu sepanjang mana mesin secara

aktual melakukan fungsi/kerjanya. Waktu kerja efektif per hektar akan

lebih besar dibanding waktu kerja teoritik per hektar jika lebar kerja

terpakai lebih kecil dari lebar kerja teoritisnya.

Kapasitas lapang efektif

Kapasitas lapang efektif ialah rerata kecepatan penggarapan yang

aktual menggunakan suatu mesin, didasarkan pada waktu lapang total

sebagaimana didefinisikan pada Bagian 2. Kapasitas lapang efektif

biasanya dinyatakan dalam hektar per jam.

Kapasitas lapang efektif suatu alat merupakan fungsi dari lebar

kerja teoritis mesin, prosentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai,

kecepatan jalan dan besarnya kehilangan waktu lapang selama

pengerjaan. Dengan alat-alat semacam garu, penyiang lapang,pemotong

Page 13: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

8

rumput dan pemanen padu, secara praktis tidak mungkin untuk

memanfaatkan lebar teoritisnya tanpa adanya tumpang tindih

Kecepatan maju terbesar yang diijinkan berkaitan dengan faktor-

faktor semacam sifat pengerjaan, kondisi lapang, dan besarnya daya

tersedia. Untuk alat pemanen, faktor pembatasnya boleh jadi ialah

kecepatan maksimum dapat ditanganinya bahan secara efektif dengan

mesin tersebut.

Waktu hilang merupakan variabel yang paling sulit dinilai dalam

hubungannya dengan kapasitas lapang.Waktu lapang bisa hilang akibat

penyetelan / pembetulan atau pelumasan alat, kerusakan, penggumpalan,

belok di ujung, dsb. Dalam kaitannya dengan kapasitas lapang efektif dan

efisiensi lapang, waktu hilang tidak mencakup waktu pemasangan atau

perawatan harian alat, ataupun waktu hilang akibat kerusakan yang berat.

Waktu hilang hanya mencakup waktu untuk perbaikan kecil di lapang dan

waktu untuk pelumasan yang dibutuhkan di luar perawatan harian, di

samping hal-hal lain seperti diuraikan di depan. Waktu lapang total

dianggap sama dengan jumlah waktu kerja efektif ditambah waktu hilang.

Waktu yang dipakai untuk perjalanan dari dan ke lapang biasanya

tercakup dalam menggambarkan biaya overall dari suatu pengerjaan,

namun tak diperhitungkan ketika menentukan kapasitas lapang efektif

atau efisiensi lapang.

Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas lapang efektif

dengan kapasitas lapang teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi

lapang melibatkan pengaruh waktu hilang di lapang dan ketakmampuan

untuk memanfaatkan lebar teoritis mesin.

2.3.Membajak

membajak tanah adalah sebuah proses kegiatan dalam pengolahan tanah

yang dilakukan di masa tanam. Kegiatan ini merupakan proses yang tidak bisa

ditinggalkan dalam rangka menyuburkan kembali tanah yang sebelumnya

sudah dipakai. Sebagaimana kita ketahui, unsur hara dalam tanah itu sangat

Page 14: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

9

terbatas, sehingga perlu upaya penggemburan setelah masa panen. Kegiatan

membajak ini paling sering dilakukan di lahan basah (sawah) dibandingkan

dengan lahan kering (ladang, pekarangan).

Membajak tanah berarti melakukan pembalikan tanah dengan alat seperti

cangkul, garu, waluku dan traktor. Pembalikan tanah biasanya sampai

kedalaman 30-50 cm, tergantung jenis tanah yang dimiliki oleh petani. Setelah

dilakukan pembalikan maka tanah harus diratakan sampai halus agar bisa jadi

media tanam yang baik. Proses membajak tanah akan kelihatan berhasil jika

pertumbuhan tanaman kelihatan baik. Media tanam harus dipastikan

mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Fase membajak tanah merupakan tahap yang paling banyak menghabiskan

tenaga para petani, beaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. hampir 40%

beaya produksi dihabiskan pada fase pengolahan tanah ini. Pada tanaman padi,

para petani sering kali harus segera menjual hasil panennya atau bahkan

terjerat utang dikarenakan petani membutuhkan uang tunai untuk membayar

pekerja dalam pengolahan tanah.

Melakukan kegiatan membajak sawah sebenarnya memiliki makna yang

cukup dalam, dimana petani harus mengerti bahwa untuk menghasilkan

produksi yang baik, diperlukan media tanam yang bagus. Benih yang unggul

akan menjadi percuma jika lingkungannya tidak mendukung. Pola pertanian

sawah di Indonesia, khususnya jawa, dimana pada sawah yang beririgasi

hampir tiap tahun panen 3 kali cukup menguras bahan-bahan organik yang

terkandung dalam tanah. hal ini berdampak pada semakin menurunnya

kesuburan tanah dengan ditandai tekstur tanah yang semakin keras dan tandus.

Bahkan di musim kemarau akan terlihat sekali tanah tersebut mengalami

retak-retak yang cukup besar. Kondisi ini diperparah dengan pemakaian pupuk

dan pestisida kimia yang berlebihan.

Page 15: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Hasil

A. Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin)

a. Traktor sebagai sumber daya dalam bidang pertanian

1. Pengamatan spesifikasi traktor besar

Nama : Traktor Besar

Merek : juh. bilt

Model/tipe : “F” (transmission fluid)

Negara pembuatan/tahun : Amerika/

Motor penggerak

Nama : Diesel

Merek : tri-tractor

Model/tipe : D8/8

HP/RPM : -

Jumlah silinder : 1

Volume silinder : -

Perbandingan kompresi : -

Urutan penyalaan : -

System pendinginan : Radiator / oli

System pelumasan : oli

System transmisi : roda gigi

Kopling : otomatis

PTO : -

Persneling : manual

Ukuran Traktor

Panjang/Lebar/Tinggi (Cm) : 305 cm/120 cm/120 cm

Berat (Kg) : -

Jarak poros roda (mm) : 185 cm

Jarak antar roda

Depan : 125 cm

Belakang : 75 cm

Renggang dngan tanah (mm) : 46 cm

Ukuran roda

Depan : 45 cm

Belakang : 91 cm

Kapasitas tangki (l) : 5 liter

Bahan bakar : solar

Pelumas

Mesin : oli

Transmisi : oli

Saringan udara : oli

Page 16: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

11

Gambar 1 . Traktor besar (roda 4) dan bagian – bagiannya

Ket :

1. P

2. Kopling

3. Saringan

udara

4. Tangki

solar

5. Roda

belakang

6. Roda

depan

7. Setir

2. Pengamatan spesifikasi Hand Traktor

Nama : hand traktor

Merek : quick g-3000

Model/tipe : steming clutch

Negara pembuatan/tahun : Jepang rakitan Indonesia

Motor penggerak

Nama : Diesel

Merek : kobuta direct injection diesel

Model/tipe : direct injection

HP/RPM : 2200

Jumlah silinder : 1

Volume silinder : 487 cc

Perbandingan kompresi : - : -

Urutan penyalaan :

System pendinginan : liquid cold

System pelumasan : oli

System transmisi : v-belt

Kopling : manual

PTO : -

Persneling : -

Ukuran Traktor

Panjang/Lebar/Tinggi (Cm) : 275 cm/115 cm/100 cm

Berat (Kg) : -

Jarak poros roda (mm) : 100 mm

Jarak antar roda (mm) : 590 mm

Renggang dngan tanah (mm) : 400 mm

Ukuran roda

Depan :

Belakang :

Page 17: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

12

Kapasitas tangki (l) : 2 liter

Bahan bakar : solar

Pelumas

Mesin : oli

Transmisi : v-belt

Saringan udara : -

Gambar 2 . Hand traktor (roda 2) dan bagian – bagiannya

Ket :

1. Roda

2. Tangki

3. Radiator

4. Knalpot

5. Start (ontel)

6. Perseneling

7. Kopling

8. Handle

(stang)

9. Gas (tuas)

10. Draw bar

11. Mesin

12. Standar

13. kerangka

b. Alat dan mesin pengolah tanah

1. Pengamatan spesifikasi bajak singkal (molboard plow)

Nama : Bajak singkal

Merek : -

Model/tipe/nomor seri : -

Negara pembuat/tahun : indonesia

Cara penggandengan : maunted

Ukuran

Panjang/lebar/tinggi (cm) : 60 cm/37 cm/ 76 cm

Renggang bawah (mm) : 44 cm

Renggang samping (mm) : 4,2 cm

Berat (kg) : 37 kg

Perlengkapan bajak

Singkal bajak (coulter) : ada / tidak

Jointer : ada / tidak

Roda alur (furrow wheel) : ada / tidak

Roda dukung (land wheel) : ada / tidak

Page 18: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

13

Gambar 3 . Bajak singkal dan bagian – bagiannya

Ket :

1. Draw bar

(pengait)

2. Singkal

bajak

3. Kerangka

bajak

4. Pengatur

kedalaman

5. Mata bajak

2. Pengamatan spesifikasi bajak piringan (disk plow)

Nama : Bajak piringan

Merek : Quick traktor

Model/tipe/nomor seri :

Negara pembuat/tahun : indonesia

Cara penggandengan :

Ukuran

Panjang/lebar/tinggi (cm) : 85 cm/ 43 cm/ 60 cm

Renggang bawah (mm) : 23 cm

Renggang samping (mm) : 7 cm

Berat (kg) :

Perlengkapan bajak

Singkal bajak (coulter) : ada / tidak

Jointer : ada / tidak

Roda alur (furrow wheel) : ada / tidak

Roda dukung (land wheel) : ada / tidak

Gambar 4 . Bajak piringan dan bagian – bagiannya

Ket :

1. Pirinan

bajak

2. Roda alur

3. Draw bar

4. Pengatur

kedalaman

5. Pengatur

roda

6. Kerangka

bajak

Page 19: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

14

3. Pengamatan spesifikasi garu piringan (disk herrow)

Nama : Garu piringan

Merek : juft-bilt

Model/tipe/nomor seri : type “ 8 transmission fluid

Negara pembuat/tahun : Indonesia / Amerika

Jumlah rangkaian (gang) : 3 gang

Jumlah piringan (rangkaian) : 8 rangkaian

Jenis piringan : lingkaran bergerigi pada tepi

Diameter piringan (cm) : 40 cm

Lebar kerja garu : 125,6 cm

Cara penggandengan : garu piringan dipasangkn ditraktor

Ukuran

Panjang/lebar/tinggi (cm) : 124 cm/ 43 cm / 55 cm

Berat (kg) :

Perlengkapan garu

Roda alur (furrow wheel) : ada / tidak

Roda dukung (land wheel) : ada / tidak

Gambar 5 garu piringan dan bagian – bagiannya

Ket :

1. Draw bar

(pengait)

2. Roda garu

3. Kerangka

(dudukan

piringan)

4. Mata garu

piringan

5. Roda alur

Page 20: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

15

c. Alat dan mesin pemelihara tanaman

1. Pengamatan spesifikasi knapsack hand sprayer

Nama : Knapsack sprayer

Merek : SWAN

Model/tipe/nomor seri : SWA, no 152877

Negara pembuat/tahun : Indonesia

Jenis nosel/pengabut : menyebar bentuk V

Volume tangki obat (l) : 14/16 l

Tekanan kerja (kg/ ) : 10 kg /

Ukuran

Panjang/lebar/tinggi (cm) : 60 cm/ 21 cm

Berat (kg) : 5 kg

Gambar 6 . knapsack hand sprayer dan bagian – bagiannya

Ket :

1. Tangki

2. Pengukur

tekanan kerja

3. Lubang tempat

memasukan

cairan

4. Pemompa tangki

5. Tali punggung

6. Kran knapsack

7. Keran pengatur

cairan

8. Selang

9. Pipa nosel

10. nosel

Page 21: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

16

B. Kapasitas Kerja Lapang

1. Waktu hilang oleh overlap

: 30 cm

: Lebar kerja :

i. 36 cm i. 36 cm

ii. 76 cm ii. 40 cm

iii. 89 cm iii. 13 cm

Rata-rata : 29,7 cm

% waktu overlap ( ) :

:

: 1 %

2. Waktu hilang karena slep

D : 77 cm

N : 10

L :

i. 1650 cm

ii. 1660 cm

iii. 1680 cm

Rata- rata L = 1663 cm

% waktu slep ( ) =

=

=

= 31,28 %

3. Waktu hilang untuk membelok

T : 12 menit 42 detik = 762 detik

: 12 detik

% waktu belok ( ) =

=

= 1,57 %

4. Waktu hilang karna macet

Page 22: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

17

T :762 detik

:9 detik

% waktu macet ( ) =

=

= 1,18 %

: 1 % = 0,01

: 31,28% = 0,3128

: 1,57 % = 0,0157

: 1,18 % = 0,0118

Efisien kerja = ( )( )( ) x 100%

= (1 – 0.01)(1 – 0,3128)(1 – 0,0157 – 0,0118) x 100%

= (0,99)(0,6872)(0,9725) x100%

= 66,16 %

C. Membajak

Praktikum membajak membajak dilaksanakan :

Hari / tanggal praktikum : Selasa / 08 januari 2013

Tempat : kebun percobaan kaliurang

Alat dan mesin yang digunakan : hand traktor (roda 2)

Putaran : 1 kali putaran /praktikan

Page 23: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

18

3.2.Pembahasan

A. Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin)

1. Traktor sebagai sumber daya dalam bidang pertanian

Praktikum dengan judul pengenalan dasar dan latihan pengendalian

traktor memiliki tujuan untuk mengetahui bagian-bagian dari traktor

dan untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagian utama traktor tersebut,

di dalam kaitannya untuk dapat menjalankan usaha pemeliharaan,

perbaikan dan penggunaan serta pengendalian traktor secara tepat. Agar

praktikum dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, maka diperlukan

pengetahuan mengenai watak laku teknis dari traktor, mulai dari bagian

beserta fungsi hingga operasionalnya. Praktikum kali ini

mengidentifikasi jenis traktor yaitu traktor besar (roda 4) dan hand

traktor (roda 2)

Traktor besar dan Hand traktor ini dapat digunakan untuk

mengolah lahan yang lebih luas dengan lebih cepat. Masing-masing

traktor mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun pada

dasarnya traktor mempunyai komponen sama yang tidak dimiliki oleh

kendaraan jenis lain. Antara lain pengunci differensial (differential

lock), final drive, tempat pengambilan daya (power take off), sistem

pengangkatan hidrolis, batang penarik (draw bar), double throtle, dan

double pedal.

Traktor yang di identifikasi saat praktikum kali ini yaitu traktor

besar merek juh.bilt,buatan Negara Amerika dan hand traktor merek

quick G3000 , model/tipe steming cluth , buatan Negara Jepang rakitan

Indonesia, untuk menggerakkan traktor ini diperlukan motor penggerak,

Motor penggerak traktor besar bermerek tri-tractor model/tipe D8/8,

sistem tranmisi roda gigi dan untuk motor penggerak hand traktor ini

bermerk kobuta model/tipe direct injection, system tranmisi v-belt.

Pada umumnya traktor dapat dibedakan. berdasarkan roda

penggeraknya traktor dapat dibedakan menjadi traktor menggunakan

roda karet (wheel type tractor) dan traktor menggunakan roda rantai

Page 24: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

19

(track type tractor). traktor menggunakan roda karet (wheel type

tractor), selain dapat dipakai di lahan pertanian, jenis traktor ini juga

bisa dipakai di jalan aspal sebagai alat transportasi. Traktor ini terdiri

atas traktor beroda dua (hand tractor), biasanya berukuran kecil . Cara

pengendaliannya, operator tidak naik diatas traktor tetapi berjalan di

belakang. Cocok untuk usaha pertanian kecil. dan traktor roda empat

(four wheel tractor), traktor ini mempunyai dua roda depan yang

terpisah dan dua roda belakang yang terpisah. Traktor ini cocok untuk

menarik beban berat misalkan bajak.

Traktor menggunakan roda rantai (track type tractor), traktor ini

menggunakan landasan roda rantai besi biasanya traktor ini berdaya

besar dan berat. Cocok untuk pekerjaan berat misalnya untuk

pembukaan hutan, meratakan tanah, serta pekerjaan-pekerjaan sebelum

pengolahan tanah. Berdasarkan kegunaannya traktor digolongkan atas

traktor serbaguna (general purpose tractor), traktor penggunaan khusus

(all special purpose tractor), traktor perkebunan (plantation tractor),

traktor industri (industrial tractor), dan traktor kebun (garden tractor).

2. Alat dan mesin pengolah tanah

Praktikum mengenai pengidentifikasian, pengenalan alat dan mesin

pengolah tanah ini, akan di perkenalkanya berbagai macam alat

pengolahan tanah. Pengolahan tanah dapat dibagi menjadi dua yaitu

pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder. Perbedaan

antara pengolahan tanah primer dan sekunder terletak pada kedalaman

pengolahan, hasil pengolahan tanah, dan alat pengolah tanah tersebut,

dimana kedalaman pengolahan tanah primer lebih dari 15 cm

sedangkan pengolahan tanah sekunder kurang dari 15 cm dan hasil

pengolahan tanah primer masih berbentuk bongkahan kasar sedangkan

pada pengolahan tanah sekunder sudah lebih halus. Alat yang

digunakannya pun berbeda Pada pengolahan tanah primer

menggunakan bajak seperti bajak singkal, bajak piringan, sedangkan

pengolahan tanah kedua menggunakan garu piringan. Keseluruhan alat

Page 25: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

20

pengolah tersebut akan dibahas pada praktikum kali ini, mulai dari

pengolahan tanah primer dengan bajak, pengolahan tanah skunder

dengan garu. Hal yang pertama kali di bahas yaitu bajak, lebih

khususnya bajak singkal. Bajak singkal menggunakan tipe

penggandengan maunted dan jenis daya penarikan berupa hand traktor.

Bajak singkal ditujukan untuk pemecahan banyak tipe tanah dan cocok

sekali untuk pembalikan tanah serta penutupan sisa-sisa tanaman.

Untuk bagian-bagian bajak singkal, biasanya bajak ini dilengkapi

jointer, namun pada praktikum, bajak singkal yang digunakan tidak

dilengkapi dengan jointer, jointer yang berfungsi untuk menutup

serasah lebih sempurna dalam pembajakan.

Pada praktikum ini juga terdapat bajak piringan, piringan pada

bajak ini sebagai komponen pemotong, pengangkat dan pembalik tanah

pada bajak piringan. Beberapa keunggulan bajak piringan terhadap

singkal antara lain dapat bekerja ditanah lengket dan liat, di tanah

kering dan keras di mana singkal tidak bisa masuk kedalam tanah, di

tanah kasar dan di dalamnya banyak batu-batu dan akar, menghasilkan

pembajakan yang lebih dalam dari bajak singkal.

Pengolah tanah skunder pada praktikum ini digunakannya garu

piringan, garu piringan mempunyai ukuran dan kecekungan piringan

yang relative lebih kecil dibandingkan dengan bajak piringan, hal ini

disebabkan pada pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan

tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan

tanah pertama. Pada garu piringan ini menggunakan 5 piringan dalam

setiap rangkaian dengan menggunakan satu poros. Jenis piringan adalah

piringan standard yaitu tepinya rata. Sudut piringan pada garu adalah

hingga , sudut ini mempengaruhi lebar potongan tanah dan

kecenderungan menggelinding.

Page 26: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

21

B. Kapasitas Kerja Lapang

Praktikum dengan judul pengukuran kapasitas dan efisiensi kerja

lapang memiliki tujuan untuk mempelajari kinerja alat mesin pengolah

tanah secara mekanis ditinjau dari aspek teknik kerekayasaan, teknik

operasional dan aspek ekonomi di dalam kaitannya menjalankan usaha ,

pengolahan tanah menggunakan traktor secara tepat. Traktor merupakan

salah satu mesin bersumber daya mekanis yang digerakkan oleh motor

penggerak dengan berbahan solar atau bensin. Dengan menggunakan

traktor, usaha pertanian akan lebih efektif dan efisien, karena traktor dapat

mempersingkat waktu kerja serta tidak membutuhkan tenaga kerja yang

banyak. Dalam praktikum kali ini menggunakan hand traktor dan traktor

tangan.

Hand trakto dapat digunakan untuk mengolah lahan yang lebih luas

dengan lebih cepat. Selain itu juga menghemat tenaga dari operator. Pada

praktikum kali ini hand traktor yang digunakan merek quick G3000,

buatan Negara Jepang rakitan Indonesia, Traktor tangan ini memiliki

ukuran dimensi total yakni panjang 275cm / lebar 115cm/ tinggi 100 cm.

Traktor ini dilengkapi bajak singkal. Traktor tangan ini dilengkapi dengan

roda alur penyetabil.

Pengumpulan data pada praktikum kali ini dilakukan dengan

pengukuran lebar kerja, kerugian akibat terjadinya tumpang tindih,

kerugian waktu dan kerugian karena slip. Pengolahan tanah dengan

traktor mini pada praktikum ini menggunakan pola tepi (headland pattern,

from boundaries). Pola operasi lapang ini cocok untuk mengerjakan tanah

yang bentuk lahannya empat persegi panjang pada praktikum. Pola ini

umumnya digunakan untuk pengerjaan tanah menggunakan bajak singkal

karena mempunyai satu arah pembalikan tanah, umumnya kearah kanan.

Pembajakan dimulai dari arah tepi sebelah kanan, bajak diangkat pada

ujung lintasan dan kembali diturunkan, selama bajak diangkat itu

merupakan pengumpulan data waktu tidak efektif. Arah gerakan traktor

berlawanan arah jarum jam. Pada saat pembajakan, adakalanya roda

Page 27: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

22

mengalami slip, hal tersebut merupakan data kerugian akibat slip dan data

lainnya dilakukan dengan pengukuran menggunakan rollmeter.setelah

data terkumpul dilakukan perhitungan.

Dari data pengukuran dan perhitungan diperoleh efisiensi kerja (E)

berdasarkan waktu yang hilang diperoleh sebesar 1 % ,

sebesar31,28%, sebesar 1,57 %, sebesar 1,18 % ,sehingga diperoleh

efisiensi sebesar 66,16 %. Adakalnya data yang terukur terlihat tidak

wajar, baik itu terlalu besar maupun terlalu kecil, misalnya pada

pengukuran lebar kerja, data yang terlalu besar dapat disebabkan karena

ada pengelangan pembajakan atau saat pembajakan, bajak terhambat

mengakibatkan bajak tergeser yang mempengaruhi lebar kerja, sedangkan

pada data yang terlalu kecil dapat disebabkan adanya tumpang tindih

pembajakan atau dengan katalain hasil bajakan sebagian terbajak lagi.

Pengolahan tanah dengan traktor tangan pada praktikum ini menggunakan

pola bersambung balik merapat (continuous pattern turn strips at each

end). Pada saat pembajakan, adakalanya roda mengalami slip, hal tersebut

merupakan data kerugian akibat slip dan data lainnya dilakukan dengan

pengukuran menggunakan rollmeter.

Hasil perhitungan dari data yang terkumpul, terlihat bahwa

efisiensi traktor tangan Dalam praktikum kali ini sebesar 66,16

Semakin besar nilai efisiensi maka penggunaan traktor semakin baik pula,

penggunaan tktor tangan lebih baik dibanding traktor mini karena nilai

efisiensinya lebih besar, hal tersebut cocok karena lahan yang dibajak

pada praktikum kali ini berpetak kecil,Berdasarkan teori traktor mini akan

berefisiensi lebih tinggi jika lahan yang akan dibajak lebih berukuran

besar, karena pada lahan yang besar penggunaan traktor mini akan lebih

mudah dalam pengendalianya dibandingkan dengan menggunakan hand

traktor, karena hand traktor memerlukan tenaga yang ekstra kuat untuk

mengendalikan pada lahan yang cukup luas karena resiko tertarik oleh

traktor itu sendiri semakin besar.

Page 28: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

23

C. Membajak

Praktikum dalam acara membajak kali ini dilakukan di kebun

percobaan kaliurang pada hari selasa januari 2013 , traktor yang di

gunakan untuk membajak yaitu hand traktor atau traktor tangan, awal

mula yaitu menghidupkan motor pengerak. traktor yang menggunakan

motor diesel dihidupkan dengan engkol. Mula – mula engkol dipasang

pada poros engkol (crank Shaft). Setelah gas dibesarkan sedikit. Engkol

diputar beberapa kali sampai putarannya cukup untuk menghidupakan

motor. Sewaktu pemutaran, jangan lupa menrik alat penghilang kompresi

(dekompresi level). Jika tidak akan dapat memutar engkol motor.

Memajukan hand traktor, Traktor roda dua baru dapat maju setelah

motor dihidupkan. Setelah itu periksalah apakah gigi / porsneling sudahj

netral dan kopling, jika tidak mungkin saja dapat menimbulkan

kecelakaan. Disamping itu pada traktor terdapat alat yang dapat mengatur

kecepatan rendah atau tinggi. Alat ini digunakan untuk menambah atau

mengurangi kecepatan lajunya traktor dan juga untuk putaran garu/

cangkul putar.

Menghentikan traktor. Traktor dapat dihentikan cukup dengan

menarik tongkat kopling kebelakang. Yaitu ke posisi “OFF”. Kalau dalam

posisi “OFF” traktor belum berhenti , berarti penyetelan kopling tidak

baik atau piringannya sudah aus. Setelah traktor berhenti, segera netralkan

gigi kembali dan turunkan gas.

Membelokkan traktor. Membelokkan traktor sewaktu bekerja

dilakukan dengan menggunakan steering clutch/ kopling pembelok kiri

dan kanan. Sewaktu membelok jangan lupa menurunkan gas dan

mengangkat sedikit bagian belakang traktor agar pembelokannya lebih

mudah dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan terutama kalau bekerja

ditanah yang lembek dan basah. Jika tidak ada kemungkinan traktor

terbenam. Tekanlah kopling pembelok kiri bila hendak membelok kekiri

dan tekanlah kopling kekanan kalau hendak membelok kekanan.

Page 29: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

24

Memundurkan traktor. Kopling dalam posisi OFF setelah itu

masukkan gigi ke gigi mundur R, kemudian lepaskan kopling pelan pelan

dan gas jangan terlalu besar. Kalau kopling dilepaskan sekaligus maka

kecelakan mungkin akan terjadi.

Menjalankan lurus kedepan. TRaktor harus dapat jalan lurus ke

muka selama operasi. Kalau traktor jaln berbelok – belok. Maka akan

menyulitkan pekerjaan selanjutnya dan memungkinkan traktor terbenam

terutama jika tanahnya basah atau lembek. Ada beberapa hal yang harus

dilakukan untuk membuat traktor dapat berjalan lurus kedepan yaitu :

1. operator harus memandang lurus kedepan.

2. Peganglah pegangan traktor dengan tangan lentur dan tidak

kaku.

3. Jika traktor membelok ke kiri atau kekanan, tekanlah segera

kopling pembelok kanan atau kiri.

4. Kalau menggunakan ban karet usahakanlah agar tekanan angin

ban kiri dan kanan sama.

Page 30: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

25

BAB IV

KESIMPULAN

Traktor merupakan salah satu alat mesin pertanian menggunakan

sumber daya mekanis sebagai sumber dayanya dan berfungsi sebagai unit

penggerak penarik beban dalam hal pengolahan, perawatan, pemanenan

kegiatan pertanian.Traktor yang menggunakan motor diesel dihidupkan

dengan engkol. Mula–mula engkol dipasang pada poros engkol (crank Shaft).

Setelah gas dibesarkan sedikit. Engkol diputar beberapa kali sampai

putarannya cukup untuk menghidupakan motor.Traktor harus dapat jalan lurus

ke muka selama operasi. Kalau traktor jaln berbelok – belok. Maka akan

menyulitkan pekerjaan selanjutnya dan memungkinkan traktor terbenam

terutama jika tanahnya basah atau lembek.Traktor tangan ( hand tractor )

adalah sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanianmempunyai

bentuk beroda dua dan lebih kecil dari pada traktor mini.Traktor tangan ( hand

tractor ) digunakan untuk mengolah tanah di persawahan dan juga untuk

tenaga penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat

prosesing,trailer, dan lain-lain.

Kapasitas teoritis pembajakan menunjukan seberapa besar kemampuan

optimum traktor dalam membajak lahan pertanian.Efisiensi pembajakan

diperoleh dari seberapa besar kapasitas actual dan teoritis yang diperoleh pada

traktor saat pengolahan lahan.Umumnya pada lahan pertanian yang basah,

kadar liat tinggi, dan konfigurasi lahan yang fluktuatif / tidak seragam,

menimbulkan slip yang besar pada laju traktor.Besarnya overlapping akan

mempengaruhi lamanya waktu pembajakan keseluruhan areal pembajakan

yang akan dilakukan.efektifitas kerja dari praktikum yang kami peroleh adalah

66,16 %.

Page 31: Laporan mekanisasi pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013

26

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun, Penuntun Praktikum IRIGASI DAN DRAINASE, 2005. Laboratorium

Mesin dan Peralatan I, Jur. Teknik Pertanian, FAPERTA, UNSYIAH.

http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor. (Diakses tanggal 20 januari 2013)

http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan. 9 (Diakses tanggal 20

januari 2013)

Mulyoto H. dkk, 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Nawawi Gunawan, Ir., MS. 2001. Pengenalan Alat Dan Mesin Pertanian.

Departemen Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar

Pengelolaan Smk. Direktorat Pendidikan Menengah Ke