laporan media pertumbuhan mikroba

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroba tersebar merata di seluruh belahan bumi dan ada di mana-mana, karen mikroba memiliki korelasi yang erat dan peran yang penting dalam kehidupan Terdapat beberapamikroba merugikan yang dapat menyebabkan penyakit dan keracunan, dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menguntungkan dan berma seperti antibiotik, vaksin, pengawetan makanan, penyuburan tanah, dan lain-lain. Penelitian mengenai kehidupan mikroorganisme sangat dibutuhkan, guna mencar manfaat mikroba lebih banyak dan menghindari kontaminasi dengan mikroorgani patogen yang dapat membahayakan kehidupan manusia, salah satunya mengenai t pengisolasian mikroba. Dalam penelitian mikrobiologi dibutuhkan peralatan, lingkungan yang steril untuk menghindari teradinya kontaminasi mikroba yan dengan dunia luar. Media adalah substansi yang terdiri atas campuran !at-!at makanan (nu dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorgani uga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan media y mengandung semua !at yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu an senyawa-senyawa organik "protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin# digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah be motil atau non motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat $%&. Media berfu untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak umlah, menguisifat-sifat fisiologi dan perhitungan umlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media.

Upload: arzano-rohmahendi

Post on 06-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fix

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroba tersebar merata di seluruh belahan bumi dan ada di mana-mana, karena itu mikroba memiliki korelasi yang erat dan peran yang penting dalam kehidupan manusia. Terdapat beberapa mikroba merugikan yang dapat menyebabkan penyakit dan keracunan, dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menguntungkan dan bermanfaat seperti antibiotik, vaksin, pengawetan makanan, penyuburan tanah, dan lain-lain. Penelitian mengenai kehidupan mikroorganisme sangat dibutuhkan, guna mencari tahu manfaat mikroba lebih banyak dan menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan kehidupan manusia, salah satunya mengenai teknik pengisolasian mikroba. Dalam penelitian mikrobiologi dibutuhkan peralatan, media dan lingkungan yang steril untuk menghindari terjadinya kontaminasi mikroba yang diteliti dengan dunia luar.

Media adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrient) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan media yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau non motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50%. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media.

Untuk itu, dengan diadakannya praktikum media pertumbuhan mikroba ini, praktikan mampu membuat dan mengetahui cara pembuatan dasar media serta pertumbuhan mikroba.

1.2 Tujuan

a. Mengetahui fungsi dari masing-masing media.b. Mengetahui cara identifikasi mikroba.c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan bakteri.

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Media Pertumbuhan Mikroba ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 31 Oktober 2012 pukul 15.00 17.30 WITA dan Pengamatan dilakukan pada hari Jumat, tanggal 2 November 2012 pukul 15.00 16.00 WITA di Laboratorium Rekayasa Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat1. Tabung reaksi2. Hot plate3. Pipet tetes4. Cawan petri5. Pipet mikro6. Beaker glass7. Incubator 8. Pipet volume9. Lampu bunsen10. Rak tabung reaksi11. Labu erlenmeyer12. Yellowtip13. Sarung tangan kain14. Magnetic Stirrer

3.2.1 Bahan1. Aquadest2. PDA3. NA 4. Alkohol 70 %5. NaCl 0,9 %6. Sampel (Es Cendol)7. Alumunium foil8. Sabun cuci9. Tissue

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Pertumbuhan bakteri di medium NA1. Dicuci tangan dengan sabun cuci dan dikeringkan. Disemprotkan alkohol pada tangan, beguna untuk mensterilkan tangan.2. Diencerkan NaCl 0,9 %, dimasukkan dengan 1 mL sampel (Es Cendol) ke dalam tabung 1, setelah itu dihomogenkan.3. Diambil 0,1 mL dari tabung 1 dimasukkan ke tabung 10-1 secara aseptik dengan lampu bunsen menggunakan pipet mikro yang ujungnya dipasang yellowtip. Dan dihomogenkan.4. Diambil 0,1 dari tabung 10-1 dengan pipet mikro yang dipasang yellowtip dan dimasukkan ke dalam tabung 10-2 secara aseptik dengan lampu bunsen dan dihomogenkan.5. Diambil 0,1 dari tabung 10-1 dengan pipet mikro yang dipasang yellowtip dan dimasukkan ke dalam cawan petri 1 sambil diaseptikkan dan dimasukkan juga NA 15 mL menggunakan pipet volume yang diaseptikkan ke dalam cawan petri 1. Diaduk dengan cara mengikuti angka 8 dan setelah itu dimasukkan ke inkubator selama 24 jam dan suhu 37C.6. Diambil 0,1 dari tabung 10-2 dengan pipet mikro yang dipasang yellowtip dan dimasukkan kedalam cawan petri 2 sambil diaseptikkan dan dimasukkan juga NA 15 mL menggunakan pipet volume yang diaseptikkan ke dalam cawan petri 2. Diaduk dengan cara mengikuti angka 8 dan setelah itu dimasukkan ke inkubator selama 24 jam dan suhu 37C.

3.3.2 Pertumbuhan mikroba di medium PDA1. Diambil sampel PDA yang telah dipadatkan dalam cawan petri.2. Dipanaskan pada lampu bunsen dengan cara diputar. 3. Ditotol ujung jari di kulit kepala, kemudian ditaruh ke cawan petri yang terdapat PDA.4. Dimasukkan cawan petri ke dalam inkubator selama 48 jam dan suhu 37C.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Mikroba di MediaNOIdentifikasiGambar

11. Spesies 1 a. Bentuk : Circular b. Margin : Entire c. Elevasi : Flat

NA1 10-1

21. Spesies 1a. Bentuk : Circular b. Margin : Entire c. Elevasi : Flat

NA2 10-2

3PDA1 (Jamur)1. a. Bentuk : Irreguler b. Margin : Serrate c. Elevasi : Raised2. Kontaminasi

1.2 Pembahasan

Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya. Dilakukan pengenceran dengan harapan akan tumbuh kolonikoloni yang lebih terpisah jauh sehingga dapat diambil satu koloni yang dianggap murni sementara.

Penggunaan NaCL 0,9 % dalam praktikum ini adalah sebagai sumber mineral mikroba yang dimana dibutuhkan untuk menjaga sel mikroba tetap dalam keadaan yang isotonis. Jika hipotonis maka sel mikroba akan pecah. Selain itu larutan NaCl adalah larutan yang steril dimana tidak ditumbuhi atau tidak adanya mikroba sehingga cocok untuk media pengenceran.

Terdapat beberapa faktor kesalahan dalam melakukan praktikum ini, diantaranya yaitu:1. Tidak teliti dalam menggunakan pipet, sehingga yellowtip pada pipet mikro terjatuh kedalam tabung reaksi.2. Tidak telaten dalam melakukan aseptik, sehingga media mudah terkontaminasi.3. Kurang bersih dalam melakukan sterilisasi tangan.4. Terlalu lama membuka cawan petri media, sehingga media mudah terkontaminasi juga.

Tujuan dari pengadukan angka 8, yaitu agar seluruh bakteri yang berada didalam cawan petri dapat tersebar keseluruh media. Sehingga dalam pengamatan dapat terlihat jelas bentuk, elevasi, ukuran dan margin bakteri.

Pada praktikum ini digunakan metode isolasi. Isolasi merupakan pengambilan mikroorganisme di alam bebas dan dapat menumbuhkandidalam suatu media. Teknik yang dilakukan dalam isolasi mikroba ini ialah teknik pengenceran bertingkat. Yaitu dengan memindahkan mikroba dari media yang lama ke media yang baru. Isolasi dan identifikasi adalah dasar yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi dan memprediksi jenisjenis bakteri yang tepat.

Dalam pengamatan media NA terdapat bakteri dengan warna putih susu dengan bentuk circular, margin dengan jenis entire dan elevasi yang berjenis flat. Dalam pengamatan pada media PDA diperoleh jamur dengan warna putih dengan bentuk irreguler, margin yang berjenis serrate dan elevasiyang berjenis raised. Dan pada media PDAterkontaminasi.

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Fungsi media NA berdasrkan susunan kimianya merupakan medium non sintetik atau semi ilmiah, berdasarkan konsistennya merupakan medium padat, untuk menumbuhkan bakteri, PDA termasuk media padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk sintetik untuk menumbuhkan jamur.b. Cara mengidentifikasi dasar mikroba meliputi 5 hal, yaitu bentuk, ukuran, margin, permukaan, dan elevasi.c. Faktor-faktor yang mempengaruhi isolasi mikroba meliputi kesterilan alat, nutrisi PDA dan NA, pH, suhu, oksigen, tekanan osmotik, dan lingkungan.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum ini digunakan beberapa metode dalam media pertumbuhan mikroba, menggunakan metode cawan gores dan metode cawan tuang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dwidjoseputro. 2005. DasarDasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta. 2. Lucas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Penerbit Andi : Yogyakarta. 3.http://maulidafarmasi.blogspot.com/2012/07/isolasi-dan-identifikasi- mikroba_9099.html. Diakses pada tanggal 3 November 2012 pukul 13.31 WITA di Samarinda.