laporan las listrik

16
LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 MODUL : Perpipaan PEMBIMBING : Ir. Yunus Tonapa Sarungu, MT. Praktikum : 12 Mei 2015 Penyerahan (Laporan) : 19 Mei 2015 Oleh : Kelompok : 2 Nama : 1. Annisa Novita N NIM. 131424005 2. Caesaria Rizky Kinanti NIM.131424007 3. Diah Nurul Sayekti NIM.131424008 Kelas : 2A - TKPB PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

Upload: annisa-novita-nurisma

Post on 18-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATANSEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL: PerpipaanPEMBIMBING: Ir. Yunus Tonapa Sarungu, MT.

Praktikum : 12 Mei 2015Penyerahan (Laporan) : 19 Mei 2015

Oleh :Kelompok: 2Nama: 1. Annisa Novita NNIM. 131424005 2. Caesaria Rizky KinantiNIM.131424007 3. Diah Nurul SayektiNIM.131424008Kelas : 2A - TKPB

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIHJURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2015

I. Latar BelakangMaintaenance berasal dari kata to maintain yang memiliki arti merawat. Sehingga maintanance atau perawatan adalah suatu perlakuan merawat atau memperbaiki suatu komponen agar dapat kembali digunaka dan berumur panjang. Menurut Ebeling(1997), perwatan diartikan sebagai aktivitas agar komponen/sistem yang rusak akan dikembalikan/diperbaiki dalam suautu kondisi tertentu pada periode tertentu.Pemeliharaan yaitu tindakan yang dilakukan pada suatu alat atau produk agar produk tersebut tidak mengalami kerusakan, tindakan yang dilakuakn yaitu meliputi penyetelan, pelumasan, pengecekan pelumas dan penggantian spart-spart yang tidak layak lagi. Sedangkan perawatan yaitu suatu tindakn perbaikan yang dilakukan terhadap suatu alat yang telah memngalami kerusakan agar alat tersebu dapat digunakan kembali. Kesimpulannya yaitu pemeliharaan dilakukan sebelum suatu alat/produk mengalami kerusakan dan mencegah terjadinya kerusakan, sedangkan perawatan yaitu dilakukan setelah suatu alat mengalami kerusakan dan perlu mengalami perbaikan.Salah satu dari praktikum di Laboratorium Teknik Perawatan adalah pratikum LAS LISTRIK. LAS LISTRIK adalah suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Penyambungan logam sudah ada sejak 5000 th yang lalu, orang sudah dapat melakukan penyambungan logam dengan cara memanasi dua buah logam tersebut sampai suhu kritis. Kemudian keduanya ditumpangkan dan setelah itu dipalu yang akhirnya membentuk ikatan yang kuat. Api pemanasnya untuk penyambungan diperoleh dari pembakaran kayu atau arang kayu. Dapat dibayangkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu yang dapat memasakkan logam sampai suhu kritis. Tentu cara semacam ini tidaklah efektif untuk digunakan dalam pengerjaan pengelasan yang sangat banyak dan bervariasi.Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi khususnya di bidang penyambungan logam yang sekarang ini telah ditemukan dan digunakan seperti mesin las listrik bertenaga motor dan listrik yang praktis, efektif dan efisien sehingga bisa mempercepat kerja dan meringankan kerja karyawan.Perawatan laboratorium perlu dilakukan demi terpeliharanya berbagai macam alat, keamanan dalam penyimpanan bahan kimia, juga pendataan barang-barang lainnya di dalam laboratorium tersebut. Namun perawatan laboratorium yang dilakukan oleh teknisi akan menjadi percuma jika mahasiswa yang menggunakan aboratorium tersebut tidak mengikuti standard operational procedure. Mahasiswa juga ditunutut untuk dapat melakukan pelayanan perawatan di laboratorium sebagai kemmepuan pendukung dalam memahami cara kerja alat dan cara penanganan alat selain kemampuan mengoperasikan alat atau utiliyas lainnya.

II. Tujuan PraktikumAdapun tujuan pratikum LAS LISTRIK, yaitu sebagai berikut:1) Mengetahui peralatan dan perlengkapan las listrik.2) Mahasiswa mengerti memahami dan dapat mengoperasikan mesin las listrik.3) Mahasiswa dpat menyambung dan memotong logam menggunakan las listrik.4) Mahasiswa harus memahami bagaimana posisi yang tepat pada saat melakukan pengelasan dengan baik.

III. Landasan Teori1. Pengertian Las listrik Las listrik adalah suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Pada pengelasan dengan las listrik, panas yang dihasikan berasal dari busur listrik yang timbul dari menempelnya benda kerja dengan elektroda. Elekttroda pengisian dipanaskan mencapai titik cair dan diendapkan pada sambungan, hingga terbentuk sambungan las. Panas yang dihasilkan oleh busur listrik mencapai 55000 C.Pada saat pengelasan menggunakan las listrik, dilepaskan energi dalamjumlah yang sangat besar dalam bentuk panas dan cahaya ultraviolet.

2. Pembagian Las ListrikLas listrik dapat digolongkan menjadi :1) Las listrik dengan elektroda logam, misalnya :1. Las listrik submergedBusur elektroda (listrik) diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk yang digunakan sebagai pelindung dari pengaruh luar (udara bebas) sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti pada las listrik lainnya. Las ini umumnya otomatis atau semi otomatis. Las busur listrik mempunyai 2 jenis yaitu :a) Las listrik AC (menggunakan arus searah sebagai sumber listrik)b) Las listrik DC (menggunakan arus listrik bolak-balik sebagai sumber listrik)

2) Las listrik dengan elektroda berselaputBusur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan bahan dasar (plat) akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian dasar selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda kawat las, dan daerah las disekitar busur listrik terhadap daerah udara luar.

3) Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas) atau MIGPada las TIG ini menggunakan elektroda wolfram. Busur yang terjadi antara elektroda dan bahan dasar merupakan sumber panas bentukpengelasan. Untuk melindungi hasil pengelasan digunakan gas pelindung, seperti argon, helium atau campuran gas tersebut.4) Las Listrik MIGLas listrik MIG adalah juga las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya Arus Listrik. Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik. Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas malalui selang gas. Gas yang dipakai adalah C02 untuk pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan Aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatis.

3. Macam macam elektroda1. Elektroda Hydrogen rendahSelaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda inidipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas,misalnya untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan. Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E7018.1. Elektroda untuk besi tuang1. Elektroda bajaElektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak dikerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda baja dapat dipakai mesin las AC atau DC kutub terbalik.1. Elektroda NikelElektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam segala posisi pengelasan. Las yang dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada mesin las DC kutub terbalik. Karakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.1. Elektroda PerungguHasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehingga panjang las dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil.1. Elektroda untuk aluminiumAluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logam yang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektroda aluminium AWS-ASTM AI-43 untuk las busur listrik adalah dengan mesin las1. Elektroda untuk pelapis keras Elektroda tahan kikisanElektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi denganserbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan diameter 3,25 mm - 6,5 mmdipakai peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis. Elektroda tahan pukulanElektroda ini dapat dipakai pada mesin las AC atau DC kutub terbalik. Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu. Elektroda tahan keausanElektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung Cobalt, Wolfram dan Chrom. Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat tinggi

4. Pengkutuban elektroda Pengkutuban langsung Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang pada terminal negatif dan kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebagai sirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).

Pengkutuban terbalik Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negatif. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+).

Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal sedangkan pada pengkutuban terbalik akan terjadi sebaliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya.

5. Macam-macam gerakan elektroda Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan untukmengatur jarak busur listrik agar tetap. Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki Gerakan elektroda0. Melingkar

Gambar Ayunan melingkar0. Zig-zag

Gambar Ayunan zig-zag0. Tarpesium

Gambar Ayunan gipsum.6. Mengatur tegangan

Mesin las umumnya mempunyai tegangan 60 80 Volt sebelum terjadi busur nyala. Tegangan ini disebut tegangan terbuka atau tegangan atau tegangan pembakar.Bila busur nyala telah terjadi (sedang mengelas) maka tegangan turun menjadi 20 40 Volt. Ini dinamakan tegangan kerja. Tegangan kerja disesuikan dengan diameter elektroda.Untuk elektroda: 1,5 5,5 mm tegangan kerja 20 30 Volt. Untuk elektroda: 4,5 6,4 mm tegangan kerja 30 40 Volt.

7. Mengatur AmpereArus pengelasan ditentukan oleh: diameter elektroda, tebal bahan, jenis elektroda dan posisi pengelasan. Pengaturan arus dilakukan dengan memutar handel atau knop. Arus pengelasan yang dipakai dapat dilihat/ dibaca pada skala arus, yang terdapat pada mesin las. Perkiraan arus yang dipakai untuk mengelas, dapat dilihat pada table yang tertera pada setiap bungkus elektroda, misalnya sebagai berikut: diameter (mm) x panjang daerah polaritas arus elektroda (A) 2,6 x 350 45 95 Ac atau DcTabel. Kuat arus dan Tebal bahan dan dia elektrode.NoTipe logam dan tebal (inchi)Diameter elektroda(inchi)Kuat arus(ampere)

1.Pelat logam tipis(Outer sheet metal, etc; sampai tebal 7/64 inchi) 1/165/643/3210 3025 4540 70

2. Baja lunak tipis (Struktur bodi dalam, dsbnya, tebal 7/64 sampai 3/16 inchi)1/85/323/1650 13090 180130 230

3.Baja lunak tebal(Rangka, dsbnya, tebal 3/16 sampai 5/16 inchi) 1/85/323/1660 12090 160120 200190 300

8. Posisi Posisi PengelasanPosisi pengelasan ada beberapa macam, yaitu:0. Posisi mendatar0. Posisi bawah tangan0. Posisi tegak0. Posisi diatas kepala0. Pengelasan kearah kanan (mundur)IV. Alat dan Bahan Mesin las Kabel las dan brender las Penjepit elektroda Elektroda Kacamata las Klem las Besi plat

V. Cara Kerja dan Pengamatan Nyalakan alat. Pastikan semua peralatan dalam keadaan aman dan berfungsi. Mulai pengelasan, jangan terlalu lama menempelkan elektroda pada benda yang akan dilas, karena akan mengakibatkan benda tersebut bolong. Pastikan benda telah dilas dengan kuat.

VI. Keselamatan KerjaPerlengkapan yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan kerja: 0. Helem dan tabir Digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata. Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Untuk melindungi kaca penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih. 0. Sarung tangan Dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang elektroda, juga melindungi tangan dari panas. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan. 0. Baju las/apron Baju las/apron dibuat dari kulit atau dari asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala, harus memakai baju las yang lengkap. Pada pengelasan posisi lainnya dapat dipakai apron. 0. Sepatu las Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api. Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai. 0. Kamar las Kamar Ias dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang yang ada di sekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las. Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dangan sistem ventilasi yaitu di dalam kamar las ditempatkan meja Ias. Meja las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran oleh percikan terak las dan bunga api. 0. Masker las Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun.