laporan kunjungan kerja reses komisi ii dpr ri ke … · 2019-04-11 · 2 laporan kunjungan kerja...

30
1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2017 2018 TANGGAL 1 MEI 2018 I I II II II II II II II II I I DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

1

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI

KE PROVINSI SUMATERA SELATAN

PADA MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2017 – 2018

TANGGAL 1 MEI 2018

I

I

II

II

II

II

II

II

II

II

I

I

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

2

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI

KE PROVINSI SUMATERA SELATAN

PADA MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2017 – 2018

TANGGAL 1 MEI 2018

I. PENDAHULUAN

A. DASAR KUNJUNGAN SPESIFIK

Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPR-RI tentang Penugasan kepada

Anggota-anggota Komisi I sampai dengan Komisi XI, Badan Legislasi,

Badan Anggaran dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk melakukan kunjungan kerja

kelompok dalam masa Reses Persidangan IV Tahun Sidang 2017-2018 dan

Keputusan Rapat Intern Komisi II DPR-RI, Tim Kunjungan Kerja Komisi II

DPR-RI ke Provinsi Sumatera Selatan 17 orang.

B. WAKTU KUNJUNGAN SPESIFIK

Kunjungan spesifik dilaksanakan pada tanggal 1 - 5 Mei 2018. Komisi II

DPR RI telah melakukan kunjungan kerja reses ke Kantor Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera

Selatan, kantor Kecamatan Ilir Timur, kantor Perwakilan Ombudsman,

Kantor Walikota Palembang Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka

melaksanakan tugas dan fungsi dewan, dibidang pengawasan.

II. HASIL KUNJUNGAN

Kunjungan on the spot Komisi II DPR RI ke Kantor Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan, Kantor

Kecamatan Ilir Timur, Kantor BPN Kota Palembang, Kantor Perwakilan

Ombudsman Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan dan Kantor Walikota

Palembang Provinsi Sumatera Selatan

a. Pemaparan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Provinsi Sumatera Selatan

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Dan Nonperizinan Di Provinsi

Sumatera Selatan

Dasar Hukum :

1. UU No. 25 Tahun 2007 : Penanaman Modal

2. Perpres No. 97 Tahun 2014 : PTSP di Bidang Penanaman Modal

3. PerPres 91 Tahun 2017 : Percepatan Pelaksanaan Berusaha

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

3

4. Perka BKPM RI No. 13 Tahun 2017 : Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip

Penanaman Modal 5.Permendagri No. 138 Tahun 2017 :

Penyelenggaraan PTSP

5. Perda No. 14 Tahun 2016 : Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Provinsi Sumatera Selatan

6. Pergub No. 78 Tahun 2016 : Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan

Fungsi Dinas Penanaman Modal dan PelayananTerpadu Satu Pintu

Provinsi Sumatera Selatan

7. Pergub No. 49 Tahun 2017 : Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu

8. Pergub No. 39 Tahun 2018 : Perubahan atas Pergub No. 49 Tahun 2017

tentang Penyelenggaraan PTSP

9. SK Gub Sumsel No. 124/KPTS/ITDAPROV/2018 : Satuan Tugas

Percepatan Pelaksanaan Berusaha

Visi dan Misi Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan Di

Provinsi Sumatera Selatan:

Visi Dinas Penanaman Modal dan PelayananTerpadu Satu Pintu Provinsi

Sumatera Selatan adalah provinsi tujuan investasi utama berbasis sumberdaya

lokal yang berdaya saing internasional untuk menuju Sumsel Sejahtera.

Misi Dinas Penanaman Modal dan PelayananTerpadu Satu Pintu Provinsi

Sumatera Selatan, yaitu:

a. Mendorong terciptanya iklim investasi yang berdaya saing.

b. Meningkatkan investasi yang berbasis sumber daya lokal.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan.

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

4

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

5

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

6

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

7

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

8

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

9

1. Kebijakan yang telah, sedang, dan akan dilakukan Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan terkait unit penyelenggara/pelaksana pelayanan:

a) Perda Sumsel No. 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

b) Pergub Sumsel No. 78 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian

Tugas dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan PelayananTerpadu Satu

Pintu Provinsi Sumatera Selatan.

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

10

c) Pergub Sumsel No. 49 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

d) Pergub Sumsel No. 39 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Pergub No.

49 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan PTSP.

e) SK Gubernur Sumsel No. 124/KPTS/ITDAPROV/2018 tentang Satuan

Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha.

f) Telah dibentuk tim Komite Advokasi Daerah (KAD) tanggal 3 April 2018

antara penyelenggara pelayanan dan pelaku usaha yang dibentuk oleh

KPK, disaksikan oleh Gubernur Sumatera Selatan.

g) SK Gubernur Sumsel tentang Tim Teknis Perizinan dan Nonperizinan (sedang proses).

h) SK Gubernur Sumsel tentang Tunjangan Khusus bagi Pegawai Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera

Selatan (sedang proses).

i) Peraturan Gubernur Sumsel tentang Maklumat Pelayanan, Standar

Pelayanan, dan Standar Operasional Prosedur Perizinan dan

Nonperizinan (sedang proses).

j) Pembangunan Mall Pelayanan Publik Provinsi Sumatera Selatan (akan dilakukan).

2. Metode pelayanan adalah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

pemohon, melaksanakan pelayanan secara terpadu satu pintu (one stop

service).

3. Aspek prosedur pelayanan perizinan dan nonperizinan adalah menerima

permohonan berkas perizinan melalui front office, verifikasi oleh back office,

rekomendasi teknis oleh tim teknis, dan penerbitan izin dan mekanisme

prosedur pelayanan perizinan dan nonperizinan tertuang dalam Standar

Pelayanan dan Standar Operasional Prosedur yang disahkan oleh Gubernur

Sumatera Selatan.

4. Persyaratan perizinan dan nonperizinan dilaksanakan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku sektoral dan tertuang di dalam Standar

Pelayanan setiap jenis perizinan dan nonperizinan.

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

11

5. Biaya perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan pemerintah

provinsi adalah tidak dikenakan biaya dan tertuang di dalam Standar

Pelayanan setiap jenis perizinan dan nonperizinan.

6. Sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan perizinan dan

nonperizinan di DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan belum sesuai dengan

standar pelayanan publik di Indonesia seperti yang tercantum dalam

Permendagri 138 tahun 2017 seperti ruang back office, front office, ruang

rapat, ruang arsip, ruang laktasi, ruang bermain anak serta berbagai sarana

dan prasanana wajib lainnya.

7. Aparat pelaksana pelayanan perizinan dan nonperizinan di DPMPTSP

Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari pegawai negeri sipil dan tenaga

honorer yang berkompeten didalamnya. Hal ini didukung dengan berbagai

pelatihan tentang pelayanan publik dan penanaman modal yang

diselenggarakan oleh BKPM RI.

8. Sistem informasi yang diterapkan adalah melalui media cetak dan elektronik

seperti booklet, leaflet, banner, spanduk, neon box, website, media social

(facebook, instagram), dan lain-lain.

9. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan public :

a) Tim teknis belum berkantor dan ditempatkan di DPMPTSP Prov. Sumsel

sehingga untuk rekomendasi teknis masih mengirimkan surat permohonan

rekomendasi teknis kepada OPD teknis dimana tidak terdapat standar

waktu pelayanan tiap-tiap sector, memperlambat proses perizinan dan

tidak terukur.

b) Sejak terbentuknya PTSP pada tahun 2009, belum ada tunjangan khusus

bagi penyelenggara PTSP maupun tim teknis, sehingga perekrutan SDM

yang kompeten sulit untuk didapatkan mengingat di OPD lain terdapat

tunjangan kinerja yang lebih tinggi.

c) Kurangnya sarana dan prasarana terutama penempatan front office dan

bidang pengaduan yang masih berada di belakang, dimana seharusnya

hal tersebut berada didepan.

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

12

10. Langkah-langkah yang dilakukan :

a) Telah membentuk tim teknis dan masih dalam proses pengesahan oleh

Gubernur Sumatera Selatan. Tim satgas percepatan tahun ini baru

dibentuk, didampingi dari KPK dan Ombudsman, juga ada pengaduan,

nanti tim satgas yang akan mengawasi dan menindaklanjuti, kedepan

bagaimana hasil dari satgas dan diminta laporan per tri wulan, pelaksana

harian adalah inspektorat, ketuanya adalah Sekda.

b) Telah membuat draft SK Gubernur tentang Tunjangan Khusus pegawai

DPMPTSP dan tim teknis serta masih dilakukan kajian oleh Biro Hukum

dan HAM, Inspektorat, BAPPEDA dan BPKAD Prov. Sumsel.

b. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palembang Provinsi

Sumatera Selatan

Visi Dan Misi Dukcapil Kota Palembang:

Visi :

“Terlaksananya Tertib Adminstrasi Kependudukan Kota Palembang Melalui

Pelayanan Prima Dalam Rangka Mendukung Palembang Emas 2018”

MISI :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang administrasi

kependudukan khususnya pelayanan kk, ktp elektronik (e-ktp) dan

pelayanan akta-akta pencatatan sipil yang tertib, lancar, transparan dan

akuntabel.

2. Meningkatkan fungsi dan kualitas sistem informasi administrasi

kependudukan (siak) dalam rangka mendukung percepatan pembangunan

di bidang pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sebagai implementasi

dalam rangka tersedianya data kependudukan yang akurat di kota

palembang sebagai kota elok, madani, aman dan sejahtera

3. Mendorong kesadaran masyarakat dalam melaporkan setiap peristiwa

kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh yang bersangkutan.

4. Memperkuat sistem data base. Sistem informasi administrasi

kependudukan (siak) yang didukung oleh teknologi informasi dalam rangka

mewujudkan standarisasi tertib administrasi kependudukan yang bertaraf

internasional.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

13

Jumlah Penduduku Kota Palembang s.d 27 April 2018 sebanyak 1.862.855

jiwa; Laki-laki: 943.823 Jiwa; Perempuan: 919.032 jiwa tersebar di Rukun

Tetangga (RT): 4.168; Rukun Warga (RW): 908, Kelurahan: 107 dan

Kecamatam 18

Berdasarkan Surat Mendagri. Nomor : 100/2027/DUKCAPIL tanggal 01

Februari 2018 tentang Penilaian Kinerja Pelaksanaan Adminduk ditetapkan

target perekaman KTP-el Tahun 2017 Sebesar 1.148.776 Jiwa, sampai

dengan tanggal 27 April 2018 masyarakat Kota Palembang yang sudah

melakukan perekaman KTP-el sebesar 1.163.662 Jiwa. Realisasi Pencetakan

KTP-el sampai dengan tanggal 27 April 2018 sebesar 1.263.122 Keping

(sudah termasuk KTP-el Pemula, Pencetakan KTP-el karena hilang, rusak,

dan perubahan elemen).

Kendala Dalam Penerbitan Ktp-El :

1. Keterbatasan Blangko KTP-el terhadap wilayah Pemekaran Kecamatan

yaitu Kecamatan Jakabaring dan Ilir Timur 3 yang memerlukan sebanyak

120.000 Keping. Selain itu juga RIBBON, dan FILM untuk memenuhi

Pencetakan KTP-el Pemula, hilang, rusak, perubahan elemen, dan

pemekaran wilayah Kecamatan

2. Sering terjadinya gangguan Jaringan Komunikasi Data (JARKOMDAT)

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

14

3. Penunggalan data perekaman setiap warga bervariatif

4. Terbatasnya Perangkat Perekaman dan Pencetakan KTP-el

5. Proses penghapusan data ganda (Duplicated) yang diusulkan ke pusat

relatif lama

6. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan

dibidang Informasi dan Teknologi (IT)

7. Belum tersedianya Mobil Pelayanan Keliling

Langkah-Langkah Peningkatan Pelayanan Perekaman dan Penerbitan KTP-

El :

1. Pelaksanaan Perekaman Mobile (Jemput Bola) : * di 107 Kelurahan pada

hari kerja * Kegiatan Gotong Royong Pemerintah Kota Palembang

bersama masyarakat pada hari Minggu pagi

2. Pengajuan permohonan Blanko, Ribbon, dan Film sesuai dengan

kebutuhan real DUKCAPIL Kota Palembang

3. Pembentukan UPTD di Kecamatan se Kota Palembang

4. Peremajaan dan Penambahan Perangkat Perekaman dan Pencetakan

KTP-el

5. Pengajuan penyediaan mobil keliling

6. Menyusun program Bimbingan Teknis (BIMTEK) untuk petugas pelaksana

7. Proaktif dalam koordinasi penghapusan data ganda di Ditjen.

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI.

c. Kepala Kantor BPN Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Gambaran Umum:

1. Kota Palembang merupakan Ibukota Provinsi Sumatera Selatan, yang

berbatasan dengan : - Sebelah Utara dengan : Kabupaten Banyuasin -

Sebelah Selatan dengan : Kabupaten Ogan Ilir dan Muara Enim - Sebelah

Timur dengan : Kabupaten Banyuasin - Sebelah Barat dengan :

Kabupaten Banyuasin

2. Kota Palembang mempunyai luas 360,61 Km2 ( 36.061 Ha ) yang terdiri

dari 18 Kecamatan dan 107 Kelurahan, sedangkan yang telah terdaftar

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

15

sebanyak 296.814 bidang dengan luas 276,90. KM2. ( 27.690 Ha ) = ( 77

%)

3. Gedung Kantor Pertanahan Kota Palembang di bangun pada Tahun 1982

dengan luas tanah 953. M2.- dan Bangunan seluas 1.524 M2- yang terdiri

dari 3 Lantai

Dalam melaksanakan pelayanan Publik kepada masyarakat, Kantor

Pertanahan Kota Palembang dibantu oleh 53 Orang Aparatur Sipil Negara/

Pegawai Negeri Sipil, 74 Orang Pegawai Tidak Tetap ( PTT ) dan 21 Orang

Asisten Surveyor Kadaster ( D1 Pengukuran STPN ) serta 11 Orang Satpam

dan Pramubhakti yang semuanya tersebar di Sub Bagian Tata Usaha, Seksi

Infrastruktur Pertanahan, Seksi Hubungan Hukum Pertanahan, Seksi

Penataan Pertanahan, Seksi Pengadaan Tanah dan Seksi Penanganan

Masalah dan Pengendalian Pertanahan.

Pelayanan yang dilaksanakan di kantor Pertanahan Kota Palembang

yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni antara lain Kegiatan

Strategis berupa Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap : 1. Tahun

Anggaran Tahun 2017 dari target sebanyak .7.100 Bidang dapat

direalisasikan sebanyak 7.100 Bidang ( 100 % ) 2. Tahun Anggaran 2018 dari

targetkan 3.000 Bidang dan pada Bulan April 2018 dapat direalisasikan

sebanyak 3.000. Bidang ( 100 % ). - Rincian Realisasi Pendaftaran Tanah

Sistematis Lengkap dapat dilihat pada lampiran 5

Pelayanan Kegiatan Rutin lainnya yang sumber dananya berasal dari

Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ), untuk Tahun 2017 Jumlah

Penerimaan Pelayanan yang diterima Kantor Pertanahan Kota Palembang

Sebanyak 85.050 Bidang dengan rata-rata perbulan 7.088 Bidang, yang

meliputi kegiatan : - Pelayanan dibidang Survey, Pengukuran dan Pemetaan

sebanyak 16.300 Bidang - Pelayanan dibidang Pemeriksaan Tanah sebanyak

2.088 Bidang - Pelayanan dibidang Pertimbangan Teknis Pertanahan

sebanyak 45 Bidang - Pelayanan dibidang Pendaftaran Tanah sebanyak

40.562 Bidang - Pelayanan dibidang Informasi Pertanahan sebanyak 26.055

Bidang.

Untuk Penerimaan Negara yang bersumber dari Penerimaan Negara

Bukan Pajak ( PNBP ), untuk Tahun 2015 sampai Tahun 2017 Penerimaan

PNBP Kota Palembang Mengalami Peningkatan setiap tahunnya ± 1, 5 Milyar

1. Tahun 2015 Target penerimaan Rp. 16.000.000.000 R e a l i s a s i Rp.

17.526.594.541 Rata-Rata Per Bulan : Rp. 1. 460.549.545

2. Tahun 2016 Target penerimaan Rp. 18.000.000.000 R e a l i s a s i Rp.

19.348.728.868 Rata-Rata Per Bulan : Rp. 1. 612.394.072

3. Tahun 2017 Target penerimaan Rp. 20.000.000.000 R e a l i s a s i Rp.

21.875.098.062 Rata-Rata Per Bulan : Rp. 1. 822.924.839

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

16

Sedangkan Kontribusi yang diberikan oleh Kantor Pertanahan Kota

Palembang untuk menunjang Penerimaan Asli Daerah ( PAD ) Kota

Palembang Melalui Pajak Penerimaan dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah

dan Bangunan ( BPHTB ) dan Pajak Penghasilan ( PPh ).

Hambatan dan Kendala yang dihadapi oleh kantor Pertanahan Kota

Palembang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat antara lain :

Ruangan yang tersedia kurang memadai

Kurangnya Sumber Daya Manusia / Pegawai

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

17

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

18

Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

19

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

20

d. Kepala Kantor Perwakilan Ombudsman Provinsi Sumatera Selatan

Page 21: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

21

Page 22: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

22

Kualifikasi SDM :

1. 70 % SDM Jenjang Strata S2

2. 100 % telah mengikuti pelatihan investigasi kerja sama dengan

Commonwealth Ombudsman

3. 1 orang telah mengikuti Pelatihan Auditor Hukum

4. 2 orang telah mengikuti Pelatihan Intelijen

5. 3 orang telah mengikuti Pelatihan Penanganan Kasus Berlandaskan

KUHAP

Page 23: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

23

Keberhasilan Pencegahan:

1. Peningkatan predikat kepatuhan Pemda Provinsi dan beberapa

Kabupaten/Kota dari zona merah ke zona hijau

2. Sidak kantor Imigrasi Kelas 1 Palembang terkait Pungli Paspor

3. Sidak Polres Banyuasin dan Ogan Ilir terkait Pungli SKCK

4. Terlibat dalam pengawasan perekrutan SDM di berbagai instansi

5. Untuk mendorong Sumsel sejak 3 (tiga) tahun lalu terkait Ease Of Doing

Bussines

6. Terbentuknya jejaring (Dulur) Ombudsman RI Sumatera Selatan

Keberhasilan Penanganan Laporan:

1. Pengembalian uang pungli di dunia pendidikan (beberapa SMP

Palembang 2017- 2018).

2. Pemberangkatan jemaah haji yang dicekal di pintu pesawat, 2017.

3. Membuka akses kesehatan yang belum tersentuh bagi kaum difabel sejak

2016.

4. Penyelesaian perizinan yang tidak kunjung terbit.

5. Penyelesaian konflik pertanahan dan tertundanya penerbitan Sertifikat

Tanah di Palembang dan beberapa Kabupaten/Kota.

6. Penyelesaian laporan polisi yang tidak memiliki kepastian hukum.

Page 24: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

24

KENDALA & HAMBATAN MANAJEMEN KANTOR

1. Belum berbentuk satker

2. Anggaran keseluruhan minim (Rp. 680 Juta/Tahun)

3. Kantor belum milik sendiri (sewa)

4. Status kepegawaian Asisten Ombudsman tidak mengacu UU ASN

5. Kesejahteraan pegawai minim, tidak ada BPJS Ketenagakerjaan

6. Status Pramubakti dan Securiti masih kontrak

KENDALA & HAMBATAN PENANGANAN LAPORAN

1. Jumlah Asisten Ombudsman tidak sebanding dengan jumlah laporan yang

masuk, sehingga mempengaruhi waktu dan kualitas penyelesaian laporan

2. Anggaran penanganan laporan minim (Rp. 236 Juta/Tahun)

3. Kendaraan operasional hanya 1 (satu) mobil Toyota Kijang

e. Komisi II DPR RI juga berkunjung ke kantor Walikota Palembang Provinsi

Sumatera Selatan dan diterima oleh Plt. Walikota Palembang beserta yang

mewakili Gubernur bidang investasi Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota

Palembang dan, Seluruh OPD dari Provinsi Sumatera Selatan dan dari Kota

Palembang; beberapa hal yang disampaikan Plt. Walikota sebagai berikut:

Kota Palembang akan menjadi tuan rumah ASEAN GAMES, dan kesiapan

sudah mencapai 98% tinggal menyiapkan transportasi pada tanggal 1 Juli

Page 25: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

25

2018 (full operation), kereta dan gerbong sudah siap tinggal menguji signal,

hotel sudah disiapkan, tinggal membenahi kota dan taman-taman, ekonomi

tumbuh, pajak menjadi 1,64 triliun dari pajak objek restoran dan tempat

makan. Plt Walikota Palembang juga menyampaikan terima kasih atas

kunjungan Komisi II DPR RI untuk memastikan pelayanan publik mitra terkait

Komisi II DPR RI

III. PEMBAHASAN DAN REKOMENDASI

Beberapa hal yang menjadi pembahasan dan titik berat permasalahan yang

terjadi di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan dan mitra kerja memohon

kepada Komisi II DPR RI untuk membantu penyelesaian permasalahan yang

terjadi di daerah, sebagai berikut:

a. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Sumatera Selatan

1) Perizinan secara elektoronik (Permendagri 138) belum semua

dilaksanakan (online single submission) belum terintegrasi karena masih

terkendala sarana dan prasarana

2) Tunjangan khusus bagi pelayanan publik PTSP belum terealisir (sedang

diusahakan agar tahun ini bisa direalisasikan)

3) Perizinan dan perpanjangan LPTKA terkait tenaga kerja asing oleh

pemerintah daerah harus dicermati, dan pemerintah daerah harus fokus

pada konten permasalahan yang terjadi di daerah.

b. Dinas Dukcapil Kota Palembang

1) Blangko E- KTP tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan

(keterbatasan Blangko KTP-el terhadap wilayah Pemekaran Kecamatan

yaitu Kecamatan Jakabaring dan Ilir Timur 3 yang memerlukan sebanyak

120.000 Keping. Selain itu juga RIBBON, dan FILM untuk memenuhi

Pencetakan KTP-el Pemula, hilang, rusak, perubahan elemen, dan

pemekaran wilayah Kecamatan)

2) Gangguan jaringan komunikasi data (Jarkomdat)

3) Waktu yang diperlukan untuk penunggalan data perekaman variatif

tergantung dari server di pusat, jika pelayanan dibawah jam 09 bisa

dilakukan penunggalan data cepat sedangkan perekaman diatas jam

09.00 butuh waktu penunggalan data sekitar 4-5 hari

4) Proses penunggalan data ganda (duplicated) yang diusulkan kepusat

relatif lama

5) Usia mesin perekaman data 8 tahun (2011) di 18 kecamatan

6) Kurangnya kemampuan IT SDM

Page 26: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

26

7) Belum tersedianya mobil keliling untuk melakukan jemput bola secara

masif

c. BPN Kota Palembang

1) Luas kantor 953 m2, gedung kantor seperti ruko belum ada renovasi sejak

tahun 1982, terdapat keterbatasan ruangan pelayanan (sumpek),

kapasitas ruangan tidak memadai dengan kebutuhan pelayanan

2) Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) setiap tahun ditingkatkan

oleh Pemerintah diluar yang rutin ada sekitar 10.100, belum lagi

pemecahan dan balik nama, loket sudah maksimal, pembangunan

gedung menjadi urgent untuk dilaksanakan

3) Ada tambahan peningkatan untuk mendongkrak Bea Perolehan Hak Atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Penghasilan (PPh) untuk

menyumbangkan ke APBD, kontribusi kantor BPN kepada APBD setiap

tahun meningkat, olehnya itu BPN meminta agar ada manfaat yang dapat

diambil dari APBD untuk kantor BPN paling tidak 10% dari total kontribusi

yang telah disumbangkan ke APBD, agar pembangunan sarana prasarana

kantor/ pembangunan gedung bisa dilaksanakan

4) Jumlah pegawai yang terbatas dalam pelayanan BPN yaitu 53 Orang

Aparatur Sipil Negara/ Pegawai Negeri Sipil, 74 Orang Pegawai Tidak

Tetap ( PTT ) dan 21 Orang Asisten Surveyor Kadaster ( D1 Pengukuran

STPN ) serta 11 Orang Satpam

5) Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) untuk tahun 2018 target

3.000 sertifikat, BPN Kota Palembang mengukur sudah mendekati 5.000,

dari 5.000 dipilah benar-benar yang clear dan clean (K1) dalam kategori

adapun pengukuran, PTSL secara konsep dari Pemerintah Pusat semua

bidang tanah didaftarkan kategori K1 (Clear Clean 100%). K2, K3, K4,

untuk yang diterapkan BPN di Kota Palembang mencari benar-benar yang

6) Betapa sulitnya masyarakat bahagia atas hak yang seharusnya mereka

miliki, persoalan tanah, seberapa besar tanah akibat kebijakan BPN yang

tidak berpihak, tanah tidak pernah bertambah, permasalahan yang selalu

bertambah, persoalannya ada di kebijakan

7) Permasalahan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) adalah

pendaftaran tanah, artinya ‘tanah ada terlebih dahulu baru diberikan

haknya” prinsipnya “jangan surat yang mencari tanah”, seharusnya “tanah

yang mencari surat”; BPN fungsinya mengawinkan orang dengan tanah,

kawin massal “yang sudah kawin kita berikan catatan untuk mendapatkan

legalitas dari negara” tidak berarti ada suratnya ada baru kemudian baru

Page 27: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

27

cari tanah itu tidak benar, dalam Pasal 10 UU PA setiap orang badan

hukum diwajibkan mengerjakan tanah secara aktif.

8) Permasalahan lain mengenai Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap

(PTSL):, proses-proses awal kenapa tidak dibiayai secara keseluruhan,

persaoalan besar yang kita hadapai artinya sama dengan menyiapkan

biaya resepsi pernikahan tetapi biaya ijab kabul tidak disediakan, tidak

bisa jadi resepsi kalau biaya ijab kabulnya tidak ada. kenapa tidak

dilalokasikan anggaran dimana menghitung satu berkas sertifikat berapa

biaya yang dibutuhkan untuk masyarakat bisa mendapatkan sertifikasi,

melalu proses pembuatan alasan dan lain sebagainya, satu contoh

persoalan SK 3 menteri bukan penyelesaian masalah malah menjadi

perkara, disitu ada biaya yang harus ditanggu masyarakat sebesar Rp.

200.000 tetapi masyarakat yang tidak punya uang Rp. 200.000 tidak akan

dapat sertfikasi hak miliknya, harusnya seluruh warga negara memiliki

kedudukan sama dalam kebutuhan bernegara, seluruh hajat hidup orang

banyak dikuasia oleh negara, artinya ini menjadi persoalan Rp. 200.000

bukan mengatasi masalah, ada yang harusnya mendapat pendaftaran

tanah secara utuh, tetapi kepala desa tidak melakukan pendaftaran

karena orangnya tidak punya uang Rp. 200.000, sedangkan biaya

sertifikat 350.000, kenapa dibebankan lagi beban masyarakat, sudah

punya tanah tetapi tidak punya sertifikat karena tidak punya uang,

harusnya negara berikan jaminan kepastian hukum kepada masyarakat

seluruh Indonesia dalam rangka kepastian hukum dengan sertifikat diatas

tanah, kalau memberikan bantuan kepada masayarakat jangan separuh-

separuh tetapi harus penuh.

9) Penyelesaian sengketa termasuk salah satu permasalahan tanah di

Angkatan Udara di Kota Palembang; Komisi II DPR RI sepakat dengan

BPN membentuk panitia kecil untuk menyelesaikan sengketa dan juga

memperjuangkan supaya anggaran khusus untuk penyelsaian sengketa

tidak dipersoalkan, dari 181 laporan sengketa pertanahan yang diterima

Komisi II DPR RI dan telah diteruskan ke BPN satu pun belum ada yang

selesai, ada potensi korupsi dalam penyelesaian sengketa, masalah

bangsa ini adalah masalah moral

10) Persoalan sengketa pertanahan yang dikuasi TNI Angkatan udara dan

ditempati masyarakat sejak tahun 1990 agar tidak terjadi bom waktu, BPN

Provinsi Sumatera Selatan berkomitmen untuk menyelesaikan

permasalahan ini. Di Jawa Timur sudah menyelesaikan tanah Lapindo,

Tanah kartu hijau, perosalan tanah anatara pengusah dengan universitas

Arilangga, Selama di Kota Palembang sudah menyelesaikan

permasalahan sengketa yang sudah 52 tahun tidak terselesaikan yaitu

sengketa Tanah Brimob. Penyelesaian tidak harus tuntas, tetapi ada

tahapan-tahapan penyelesaiannya dengan prinsip-prinsip penyelesaian

Page 28: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

28

sengketa sebagai berikut (1) Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan jika

kita berniat untuk menyelesaikan (2) mengecek kembali posisi masyarakat

dan angkatan udara (3) lapangan terbang angkatan udara, karena

wilayah negara RI adalah milik kita semua dengan mengambil rujukan

penyelesaian berdasarkan pengalaman yang ada (5) Dalam UU PA

menyatakan bahwa seluruh tanah diseluruh Indonesia adalah kepunyaan

seluruh warga negara Indonesia Pasal 10 UU PA: setiap orang badan

hukum wajib mengerjakan tanah secara aktif, maka kita harus lihat siapa

yang lebih memanfaatkan tanah itu, jangan terlebih dulu diberi haknya,

Pasal 2 UU PA, negara menguasai dalam arti adalah mengatur,

menentukan, menyelenggarakan, nanti tahapan keduanya setelah

menguasai dan dimanfaatkan maka muncullah pemberian hak atas tanah

didalamnya, Tap MPR Nomor 9/2011 dinyatakan harus dilakukan

penataan penggunaan terlebih dahulu jika ini kita lakukan insya Allah

permasalahan menjadi clear

11) Survey Ombudsman terhadap Kakan BPN Kota Palembang masih berada

di predikat kuning, artinya dari beberapa hal standart pelayanan publik

belum baik, misalnya berapa lama proses yang harus dilakukan dalam

pelayanan publik, harus ditingkatkan standar layanan jangan sampai dari

kuning menjadi merah

d. Perwakilan Ombudsman Provinsi Sumatera Selatan

1) Eselonisasi untuk sekretariat perwakilan ombudsman tidak ada jabatan

2) Anggaran sangat minim (fluktuatif, termasuk anggaran penanganan

laporan minim

3) Kantor belum milik sendiri, tiap tahun harus was-was, sekarang lagi

mengusahakan hibah-hibah untuk kantor, rata- rata semua kantor

terpakai, kecuali kalau memungkingkan hibah tanah dari Provinsi, di JKN

ada informasi tanah yang tidak terpakai yang akan dijajaki untuk kantor

Perwakilan Ombudsman

4) Kesejahteraan pegawai masih minim, khabar terbaru usulan BPJS

ketenagakerjaan ditolak, sementara berhadapan dengan resiko yang tidak

dianggap remeh, sering bepergian, alhamndulillah di Kota Palembang

tidak ada masalah, tetapi di perwakilan ombudsman daerah lain sangat

banyak terjadi contoh di Surabaya, Jawa Tengah sampai meninggal dunia

5) Pramubakti dan keamanan masih kontrak, jangan sampai ombudsman

sebaga pengawas pelayanan publik, melakukan mall administrasi, karena

ketentuan maksimal 3 (tiga) tahun untuk kontrak, di kantor perwakilan

kontrak menahun karena belum ada payung hukum untuk melakukan

pengangkatan pegawai.

Page 29: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

29

6) Kendala penanganan laporan, jumlah asisten yang menangani laporan

tidak sebanding dengan jumlah laporan yang masuk sehingga

mempengaruhi waktu dan kualitas penanganan. 8 (delapan) orang asisten

mengerjakan semua (pencegahan dan penyelesaian laporan). Laporan

masuk merupakan laporan terakhir jika instansi sudah tidak mampu

menangani laporan sehingga Ombudsman merupakan penyelesain

terakhir dari laporan masyarakat

7) Kendaraaan operasional hanya satu dan masih sewa, jika ada

penanganan laporan yang membutuhkan di kabupaten/kota yang

lokasinya jauh dari Kota Palembang, maka digilir, sehingga menambah

waktu penyelesaian laporan dari masyarakat, sangat sering dikomplain

tetapi dilakukan pendekatan persuasif dan secara kekelaurgaan

8) Permasalahan SDM dan anggaran menjadi dilema dan merupakan titik

permasalahan. Melihat kualifikasi SDM belum tentu bisa melakukan

verifikasi terhadap seluruh permasalahan, hanya satu orang mendapat

pelatihan, masalah pelatihan menjadi perhatian yang sungguh-sungguh,

jangan hanya KPU dan imigrasi yang bisa masuk polisi dan penyidik,

persoalan anggaran, harusnya Ombudsman juga melakukan upaya

maksimal, melihat masalah seperti masalah BPN, persoalan yang muncul,

masalah tanah mendominasi, 23,97% dari 200 laporan adalah masalah

tanah yang ditangani, belum yang tidak ditangani ombudsman, bisa kita

design, fungsi output adalah fungsi anggaran, SDM, waktu, kualitas

networking, anggaran hanya 260 juta sudah termasuk transportasi, tidak

mungkin melakukan pengawasan yang lebih efektif dan berkualitas dan

Komisi II DPR RI mendukung kinerja Ombudsman dan upaya peningkatan

anggaran Ombudsman

9) Sejak tahun 2005 tercatat 80 ribu laporan yang sudah ditangani Hanya 55

yang berakhir dengan rekomendasi yang bersifat final dan mengikat,

artinya sekian banyak laporan selesai di tahap-tahap sebelumnya, ada

yang begitu disurati lalu mereka berubah, ada yang diklarifikasi dan tau

salahnya mereka berubah, ada yang dimediasi mereka berubah, ada yang

dikasih saran mereka berubah. Sebenarnya kekuatan ombudsman sudah

terjadi, dan tidak harus berakhir dengan sifat menekan. Hanya ada 15

yang tidak dijalankan/kurang dijalankan. Dengan anggaran yang terbatas

melakukan prioritas dan seleksi, membuat simulasi untuk satu

penanganan anggaran idealnya Rp. 2.500.000 ada kunjungan dan

investigasi, untuk kondisi anggaran yang ada dianggarkan Rp. 1.000.000,-

dan meminta tidak menginap, dengan kondisi seperti ini sampai berapa

lama untuk menjaga integritas. Mayoritas penanganan laporan adalah

Kota Palembang, yang dilakukan dengan cara, mentaktisi anggaran

termasuk memakai motor jika dibutuhkan.

Page 30: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR RI KE … · 2019-04-11 · 2 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI KE PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA PERSIDANGAN IV

30

IV. PENUTUP

Demikian laporan hasil kunjungan kerja Komisi II DPR RI di Provinsi

Sumatera Selatan pada tanggal 1 Mei 2018. Semoga dapat ditindaklanjuti dan

bermanfaat bagi semua pihak. Kepada semua pihak yang membantu

terselenggaranya kunjungan spesifikini, kami ucapkan terima kasih.