laporan kinerja tahunan -...

68
DinasPertania Puji syukur k Nikmat, Taufik dan penyusunan Laporan Provinsi Kalimantan B Penetapan Kinerja Di Kalimantan Barat. Laporan Kine tentang SAKIP dan P dan Reformasi Birokra Pelaporan Kinerja dan Laporan Kine Inspektorat Provinsi s laporan pertanggungj sesuai dokumen pere pencapaian tujuan da Pertanian Tanaman P merupakan wujud ko Pertanian Tanaman melaksanakan akunta Kami menya menggambarkan kin perbaikan sebagaim menyempurnakan La Tanaman Pangan dan LA anTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kal KATA PENGANTAR kehadirat Allah S.W.T yang telah me n hidayah-Nya, sehingga kami dap Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pang Barat Tahun 2016 sebagai pertanggungja inas Pertanian Tanaman Pangan dan H erja kami susun berdasarkan Perpres No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaa asi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Jukni n Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja. erja ini kami sampaikan ke Gubernur Ka serta Sekretariat Jenderal Kementerian jawaban Program dan kegiatan yang encanaan dan strategi pelaksanaannya an sasaran dalam rangka mewujudkan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalim omitmen Kepala Dinas serta aparatur d Pangan dan Hortikultura Provinsi abilitas, sesuai dengan tugas dan fungsiny adari Laporan Kinerja yang disusun nerja yang ideal, masih memerluka mana mestinya. Oleh karenanya kam aporan Kinerja yang telah dibangun d n Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. APORANKINERJA Tahun 2016 limantan Barat i elimpahkan Rahmat, pat menyelesaikan gan dan Hortikultura awaban pelaksanaan Hortikultura Provinsi omor 29 Tahun 2014 an Aparatur Negara is Perjanjian Kinerja, alimantan Barat dan n Pertanian sebagai telah dilaksanakan, a dalam mendukung visi dan misi Dinas mantan Barat, yang di lingkungan Dinas Kalimantan Barat ya. n belum sempurna an penyempurnaan mi terus berupaya di Dinas Pertanian

Upload: trandat

Post on 07-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat,

Nikmat, Taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan

Penetapan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat.

Laporan Kinerja kami susun berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014

tentang SAKIP dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja ini kami sampaikan ke Gubernur Kalimantan Barat dan

Inspektorat Provinsi serta Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sebagai

laporan pertanggungjawaban Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,

sesuai dokumen perencanaan dan strategi pelaksanaannya dalam mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, yang

merupakan wujud komitmen Kepala Dinas serta aparatur di lingkungan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kami menyadari Laporan Kinerja yang disusun belum sempurna

menggambarkan kinerja yang ideal, masih memerlukan penyempurnaan

perbaikan sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kami terus berupaya

menyempurnakan Laporan Kinerja yang telah dibangun di Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat,

Nikmat, Taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan

Penetapan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat.

Laporan Kinerja kami susun berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014

tentang SAKIP dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja ini kami sampaikan ke Gubernur Kalimantan Barat dan

Inspektorat Provinsi serta Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sebagai

laporan pertanggungjawaban Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,

sesuai dokumen perencanaan dan strategi pelaksanaannya dalam mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, yang

merupakan wujud komitmen Kepala Dinas serta aparatur di lingkungan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kami menyadari Laporan Kinerja yang disusun belum sempurna

menggambarkan kinerja yang ideal, masih memerlukan penyempurnaan

perbaikan sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kami terus berupaya

menyempurnakan Laporan Kinerja yang telah dibangun di Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat,

Nikmat, Taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan

Penetapan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat.

Laporan Kinerja kami susun berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014

tentang SAKIP dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja ini kami sampaikan ke Gubernur Kalimantan Barat dan

Inspektorat Provinsi serta Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sebagai

laporan pertanggungjawaban Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,

sesuai dokumen perencanaan dan strategi pelaksanaannya dalam mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, yang

merupakan wujud komitmen Kepala Dinas serta aparatur di lingkungan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kami menyadari Laporan Kinerja yang disusun belum sempurna

menggambarkan kinerja yang ideal, masih memerlukan penyempurnaan

perbaikan sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kami terus berupaya

menyempurnakan Laporan Kinerja yang telah dibangun di Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

Page 2: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat ii

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

Akhirnya, semoga Laporan Kinerja yang disusun ini dapat memberikan

informasi dan data dalam rangka memberikan pelayanan, peningkatan kinerja

organisasi dan aparatur. Semoga Allah S.W.T selalu meridhoi segala upaya kita

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, dalam mengabdi bagi

kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat ii

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

Akhirnya, semoga Laporan Kinerja yang disusun ini dapat memberikan

informasi dan data dalam rangka memberikan pelayanan, peningkatan kinerja

organisasi dan aparatur. Semoga Allah S.W.T selalu meridhoi segala upaya kita

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, dalam mengabdi bagi

kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat ii

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

Akhirnya, semoga Laporan Kinerja yang disusun ini dapat memberikan

informasi dan data dalam rangka memberikan pelayanan, peningkatan kinerja

organisasi dan aparatur. Semoga Allah S.W.T selalu meridhoi segala upaya kita

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, dalam mengabdi bagi

kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin

Page 3: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Gambaran Umum ........................................................................... 1

1. Pendahuluan ............................................................................. 1

2. Susunan Organisasi dan Tupoksi .............................................. 2

3. Sumberdaya Aparatur................................................................18

4. Sumberdaya Keuangan .............................................................19

5. Sarana dan Prasarana...............................................................21

B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ........................................22

BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................23

A. Rencana Strategis ..........................................................................23

1. Visi dan Misi ..............................................................................24

2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................26

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016........................................................27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA..................................................................29

A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................29

B. Realisasi Anggaran ........................................................................55

BAB IV P E N U T U P .....................................................................................60

LAMPIRAN .........................................................................................................61

1. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA ...................................................61

2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 .....................................................62

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Gambaran Umum ........................................................................... 1

1. Pendahuluan ............................................................................. 1

2. Susunan Organisasi dan Tupoksi .............................................. 2

3. Sumberdaya Aparatur................................................................18

4. Sumberdaya Keuangan .............................................................19

5. Sarana dan Prasarana...............................................................21

B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ........................................22

BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................23

A. Rencana Strategis ..........................................................................23

1. Visi dan Misi ..............................................................................24

2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................26

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016........................................................27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA..................................................................29

A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................29

B. Realisasi Anggaran ........................................................................55

BAB IV P E N U T U P .....................................................................................60

LAMPIRAN .........................................................................................................61

1. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA ...................................................61

2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 .....................................................62

LAPORANKINERJATahun 2016

DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Gambaran Umum ........................................................................... 1

1. Pendahuluan ............................................................................. 1

2. Susunan Organisasi dan Tupoksi .............................................. 2

3. Sumberdaya Aparatur................................................................18

4. Sumberdaya Keuangan .............................................................19

5. Sarana dan Prasarana...............................................................21

B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ........................................22

BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................23

A. Rencana Strategis ..........................................................................23

1. Visi dan Misi ..............................................................................24

2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................26

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016........................................................27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA..................................................................29

A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................29

B. Realisasi Anggaran ........................................................................55

BAB IV P E N U T U P .....................................................................................60

LAMPIRAN .........................................................................................................61

1. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA ...................................................61

2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 .....................................................62

Page 4: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 1

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

1. PENDAHULUAN

Dalam rangka terwujudnya penyelenggaran good governance dan clean

government maka diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme

ditetapkan berdasarkan TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor

28 Tahun 1999. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa azas-azas

umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib

penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas

proporsionalitas dan azas akuntabilitas.

Azas akuntabilitas adalah dimaknai bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Akuntabilitas

adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber

daya yang tersedia dalam menjalankan program dan kegiatan pemerintah,

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Dalam rangka mencapai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan telah diterbitkan

Instruksi Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 1999. Inpres tersebut mewajibkan

setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelengara Pemerintahan Negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan

pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang

ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan

yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan

penilai akuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada presiden selaku kepala

pemerintahan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 1

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

1. PENDAHULUAN

Dalam rangka terwujudnya penyelenggaran good governance dan clean

government maka diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme

ditetapkan berdasarkan TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor

28 Tahun 1999. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa azas-azas

umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib

penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas

proporsionalitas dan azas akuntabilitas.

Azas akuntabilitas adalah dimaknai bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Akuntabilitas

adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber

daya yang tersedia dalam menjalankan program dan kegiatan pemerintah,

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Dalam rangka mencapai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan telah diterbitkan

Instruksi Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 1999. Inpres tersebut mewajibkan

setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelengara Pemerintahan Negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan

pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang

ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan

yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan

penilai akuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada presiden selaku kepala

pemerintahan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 1

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

1. PENDAHULUAN

Dalam rangka terwujudnya penyelenggaran good governance dan clean

government maka diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme

ditetapkan berdasarkan TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor

28 Tahun 1999. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa azas-azas

umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib

penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas

proporsionalitas dan azas akuntabilitas.

Azas akuntabilitas adalah dimaknai bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Akuntabilitas

adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber

daya yang tersedia dalam menjalankan program dan kegiatan pemerintah,

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Dalam rangka mencapai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan telah diterbitkan

Instruksi Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 1999. Inpres tersebut mewajibkan

setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelengara Pemerintahan Negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan

pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang

ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan

yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan

penilai akuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada presiden selaku kepala

pemerintahan.

Page 5: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 2

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan disusun berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP), dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas LAKIP, dimana pada akhir tahun anggaran

setiap instansi diwajibkan menyusun Lakip sebagai perwujudan Akuntabilitas Kinerja

Instansi. Sementara itu di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah

ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 852 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sebagai bahan pertanggungjawaban terhadap kewenangan yang diberikan sesuai

Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat telah membuat Perencanaan strategis dengan memuat kebijakan, program dan

kegiatan tahun 2016 serta realisasi pelaksanaannya yang tertuang dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016.

2. SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSI

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi

Perangkat Daerah Provinsi Daerah telah dibentuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Produk lanjutan dari Perda tersebut diterbitkan

Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No 50 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi,

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat. Susunan Struktur Organisasi, Tata dan kewenangan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Propinsi Kalimantan Barat berdasarkan

pergub tersebut terdiri dari:

a. Kepala Dinas; mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan,

menyelenggarakan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, kepala dinas berfungsi antara lain:

Penetapan program dan kegiatan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di

bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan,

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 2

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan disusun berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP), dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas LAKIP, dimana pada akhir tahun anggaran

setiap instansi diwajibkan menyusun Lakip sebagai perwujudan Akuntabilitas Kinerja

Instansi. Sementara itu di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah

ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 852 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sebagai bahan pertanggungjawaban terhadap kewenangan yang diberikan sesuai

Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat telah membuat Perencanaan strategis dengan memuat kebijakan, program dan

kegiatan tahun 2016 serta realisasi pelaksanaannya yang tertuang dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016.

2. SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSI

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi

Perangkat Daerah Provinsi Daerah telah dibentuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Produk lanjutan dari Perda tersebut diterbitkan

Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No 50 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi,

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat. Susunan Struktur Organisasi, Tata dan kewenangan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Propinsi Kalimantan Barat berdasarkan

pergub tersebut terdiri dari:

a. Kepala Dinas; mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan,

menyelenggarakan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, kepala dinas berfungsi antara lain:

Penetapan program dan kegiatan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di

bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan,

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 2

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan disusun berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP), dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas LAKIP, dimana pada akhir tahun anggaran

setiap instansi diwajibkan menyusun Lakip sebagai perwujudan Akuntabilitas Kinerja

Instansi. Sementara itu di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah

ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 852 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sebagai bahan pertanggungjawaban terhadap kewenangan yang diberikan sesuai

Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat telah membuat Perencanaan strategis dengan memuat kebijakan, program dan

kegiatan tahun 2016 serta realisasi pelaksanaannya yang tertuang dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016.

2. SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSI

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi

Perangkat Daerah Provinsi Daerah telah dibentuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Produk lanjutan dari Perda tersebut diterbitkan

Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No 50 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi,

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat. Susunan Struktur Organisasi, Tata dan kewenangan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Propinsi Kalimantan Barat berdasarkan

pergub tersebut terdiri dari:

a. Kepala Dinas; mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan,

menyelenggarakan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, kepala dinas berfungsi antara lain:

Penetapan program dan kegiatan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di

bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan,

Page 6: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 3

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan

Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman

Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Pengendalian kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

Pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan

Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang

dilaksanakan Kabupaten/Kota;

Pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan,

Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;

Pemberian perizinan dan pelayanan umum di bidang Bina Produksi Tanaman

Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, air dan Alsintan serta

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan

kebijakan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 3

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan

Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman

Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Pengendalian kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

Pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan

Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang

dilaksanakan Kabupaten/Kota;

Pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan,

Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;

Pemberian perizinan dan pelayanan umum di bidang Bina Produksi Tanaman

Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, air dan Alsintan serta

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan

kebijakan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 3

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan

Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman

Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Pengendalian kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

Pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan

Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang

dilaksanakan Kabupaten/Kota;

Pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan,

Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;

Pemberian perizinan dan pelayanan umum di bidang Bina Produksi Tanaman

Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, air dan Alsintan serta

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan

kebijakan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Page 7: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 4

Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian;

Penyampaian laporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang

Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian

yang diserahkan oleh Gubernur

b. Sekretaris; Sekretaris tersebut membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu Sub Bagian

Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi, Sub Bagian Umum dan Aparatur dan Sub

Bagian Keuangan dan Asset. Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan

evaluasi, administrasi kepegawaian, umum serta pengelolaan keuangan dan asset.

Untuk melaksanakan tugasnya, sekretaris memiliki fungsi:

Penyusunan program kerja di lingkungan Sekretariat;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan

rencana kerja, monitoring dan evaluasi;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan aparatur

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan

Keuangan dan Asset;

Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan

Sekretariat;

Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan

Sekretariat;

Penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi

di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang Sekretariat sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pelaksanaan tugas pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan

keuangan, asset, kepegawaian, tata usaha umum, organisasi dan tata laksana di

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 4

Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian;

Penyampaian laporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang

Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian

yang diserahkan oleh Gubernur

b. Sekretaris; Sekretaris tersebut membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu Sub Bagian

Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi, Sub Bagian Umum dan Aparatur dan Sub

Bagian Keuangan dan Asset. Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan

evaluasi, administrasi kepegawaian, umum serta pengelolaan keuangan dan asset.

Untuk melaksanakan tugasnya, sekretaris memiliki fungsi:

Penyusunan program kerja di lingkungan Sekretariat;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan

rencana kerja, monitoring dan evaluasi;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan aparatur

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan

Keuangan dan Asset;

Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan

Sekretariat;

Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan

Sekretariat;

Penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi

di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang Sekretariat sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pelaksanaan tugas pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan

keuangan, asset, kepegawaian, tata usaha umum, organisasi dan tata laksana di

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 4

Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian;

Penyampaian laporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang

Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian

yang diserahkan oleh Gubernur

b. Sekretaris; Sekretaris tersebut membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu Sub Bagian

Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi, Sub Bagian Umum dan Aparatur dan Sub

Bagian Keuangan dan Asset. Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan

evaluasi, administrasi kepegawaian, umum serta pengelolaan keuangan dan asset.

Untuk melaksanakan tugasnya, sekretaris memiliki fungsi:

Penyusunan program kerja di lingkungan Sekretariat;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan

rencana kerja, monitoring dan evaluasi;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan aparatur

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan

Keuangan dan Asset;

Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan

Sekretariat;

Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan

Sekretariat;

Penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi

di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang Sekretariat sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pelaksanaan tugas pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan

keuangan, asset, kepegawaian, tata usaha umum, organisasi dan tata laksana di

Page 8: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 5

lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi di bidang Sekretariat;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi di lingkungan dinas;

Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh Kepala

Dinas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan; Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan

tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Serelia, Seksi Tanaman

Kacang-kacangan dan Umbi-umbian dan Seksi Pupuk dan Pestisida Tanaman

Pangan. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok penyiapan bahan, perumusan kebijakan teknis,

fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang tanaman Serelia tanaman

kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan mempunyai

fungsi:

Penyusunan program kerja di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman Serelia;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta

pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida tanaman pangan;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman Serelia

tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman

pangan.

Penyiapan bahan fasilitasi, koordasi di bidang tanaman serelia, tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman serelia tanaman

kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 5

lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi di bidang Sekretariat;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi di lingkungan dinas;

Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh Kepala

Dinas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan; Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan

tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Serelia, Seksi Tanaman

Kacang-kacangan dan Umbi-umbian dan Seksi Pupuk dan Pestisida Tanaman

Pangan. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok penyiapan bahan, perumusan kebijakan teknis,

fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang tanaman Serelia tanaman

kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan mempunyai

fungsi:

Penyusunan program kerja di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman Serelia;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta

pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida tanaman pangan;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman Serelia

tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman

pangan.

Penyiapan bahan fasilitasi, koordasi di bidang tanaman serelia, tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman serelia tanaman

kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 5

lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi di bidang Sekretariat;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi di lingkungan dinas;

Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh Kepala

Dinas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan; Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan

tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Serelia, Seksi Tanaman

Kacang-kacangan dan Umbi-umbian dan Seksi Pupuk dan Pestisida Tanaman

Pangan. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok penyiapan bahan, perumusan kebijakan teknis,

fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang tanaman Serelia tanaman

kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan mempunyai

fungsi:

Penyusunan program kerja di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman Serelia;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta

pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida tanaman pangan;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman Serelia

tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman

pangan.

Penyiapan bahan fasilitasi, koordasi di bidang tanaman serelia, tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman serelia tanaman

kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Page 9: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 6

Pengkoordiniasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta

pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan sesuai

dengan peraturan yang berlaku;

Pembelian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang tanaman Serelia

tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman

pangan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan pada

kabupaten/kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

pokok dan fungsi bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-

umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan

umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan;

Pelaksanaan tugas lain di Sub Bagian bidang tanaman Serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan yang

diserahkan oleh Kepala Dinas

d. Bidang Bina Produksi Hortikultura; Bidang Bina Produksi Hortikultura tersebut

membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Buah-buahan, Seksi Tanaman Hias,

Sayuran dan Biofarmaka dan Seksi Pupuk dan Pestisida Hortikultura. Bidang

Produksi Hortikultura bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis,

fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang produksi tanaman buah-

buahan, tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Hortikultura

mempunyai fungsi:

Penyusunan program kerja di bidang produksi hortikultura ;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman buah-buahan;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 6

Pengkoordiniasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta

pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan sesuai

dengan peraturan yang berlaku;

Pembelian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang tanaman Serelia

tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman

pangan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan pada

kabupaten/kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

pokok dan fungsi bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-

umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan

umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan;

Pelaksanaan tugas lain di Sub Bagian bidang tanaman Serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan yang

diserahkan oleh Kepala Dinas

d. Bidang Bina Produksi Hortikultura; Bidang Bina Produksi Hortikultura tersebut

membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Buah-buahan, Seksi Tanaman Hias,

Sayuran dan Biofarmaka dan Seksi Pupuk dan Pestisida Hortikultura. Bidang

Produksi Hortikultura bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis,

fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang produksi tanaman buah-

buahan, tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Hortikultura

mempunyai fungsi:

Penyusunan program kerja di bidang produksi hortikultura ;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman buah-buahan;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 6

Pengkoordiniasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta

pupuk dan pestisida tanaman pangan.

Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan sesuai

dengan peraturan yang berlaku;

Pembelian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang tanaman Serelia

tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman

pangan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan pada

kabupaten/kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

pokok dan fungsi bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-

umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan

umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan;

Pelaksanaan tugas lain di Sub Bagian bidang tanaman Serelia tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan yang

diserahkan oleh Kepala Dinas

d. Bidang Bina Produksi Hortikultura; Bidang Bina Produksi Hortikultura tersebut

membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Buah-buahan, Seksi Tanaman Hias,

Sayuran dan Biofarmaka dan Seksi Pupuk dan Pestisida Hortikultura. Bidang

Produksi Hortikultura bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis,

fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang produksi tanaman buah-

buahan, tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Hortikultura

mempunyai fungsi:

Penyusunan program kerja di bidang produksi hortikultura ;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman buah-buahan;

Page 10: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 7

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman hias, tanaman sayuran, dan biofarmaka;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida hortikultura;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah-

buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang tanaman buah-

buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman buah-buahan,

sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta

pupuk dan pestisida hortikultura;

Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman buah-buahan; tanaman hias,

sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di bidang tanaman buah-

buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman buah-buahan, sayuran,

tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura pada

kabupaten/kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias

dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan

biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;

Pelaksanaan tugas lain di bidang Bina Produksi Hortikultura yang diserahkan

oleh Kepala Dinas

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 7

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman hias, tanaman sayuran, dan biofarmaka;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida hortikultura;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah-

buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang tanaman buah-

buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman buah-buahan,

sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta

pupuk dan pestisida hortikultura;

Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman buah-buahan; tanaman hias,

sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di bidang tanaman buah-

buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman buah-buahan, sayuran,

tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura pada

kabupaten/kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias

dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan

biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;

Pelaksanaan tugas lain di bidang Bina Produksi Hortikultura yang diserahkan

oleh Kepala Dinas

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 7

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang tanaman hias, tanaman sayuran, dan biofarmaka;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida hortikultura;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah-

buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang tanaman buah-

buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman buah-buahan,

sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta

pupuk dan pestisida hortikultura;

Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman buah-buahan; tanaman hias,

sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di bidang tanaman buah-

buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida

hortikultura sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman buah-buahan, sayuran,

tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura pada

kabupaten/kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias

dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan

biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;

Pelaksanaan tugas lain di bidang Bina Produksi Hortikultura yang diserahkan

oleh Kepala Dinas

Page 11: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 8

e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian; Bidang Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi

Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, Seksi Panen, Pasca Panen dan Sarana

Usaha dan Seksi Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Bidang Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan

teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan Hasil dan

mutu standarisasi, panen, pasca panen dan sarana usaha serta kelembagaan dan

Pemasaran Hasil Pertanian. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian berfungsi:

Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Hasil mutu dan standarisasi;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang panen, pascapanen dan sarana usaha;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang kelembagaan dan pemasaran hasil petanian;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Hasil Mutu

dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan

pemasaran Hasil pertanian;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan

sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 8

e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian; Bidang Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi

Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, Seksi Panen, Pasca Panen dan Sarana

Usaha dan Seksi Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Bidang Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan

teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan Hasil dan

mutu standarisasi, panen, pasca panen dan sarana usaha serta kelembagaan dan

Pemasaran Hasil Pertanian. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian berfungsi:

Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Hasil mutu dan standarisasi;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang panen, pascapanen dan sarana usaha;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang kelembagaan dan pemasaran hasil petanian;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Hasil Mutu

dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan

pemasaran Hasil pertanian;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan

sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 8

e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian; Bidang Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi

Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, Seksi Panen, Pasca Panen dan Sarana

Usaha dan Seksi Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Bidang Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan

teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan Hasil dan

mutu standarisasi, panen, pasca panen dan sarana usaha serta kelembagaan dan

Pemasaran Hasil Pertanian. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian berfungsi:

Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Hasil mutu dan standarisasi;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang panen, pascapanen dan sarana usaha;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang kelembagaan dan pemasaran hasil petanian;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Hasil Mutu

dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan

pemasaran Hasil pertanian;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan

sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Page 12: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 9

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di Bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian pada kabupaten/ kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen,

pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen

dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian yang diserahkan oleh Kepala Dinas

f. Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan; Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan

Alsintan tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Pengelolaan Lahan dan

Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air dan Seksi Alat dan Mesin Pertanian. Bidang

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan bertugas penyiapan bahan dan perumusan

kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan

Lahan, Air dan Alsintan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan mempunyai fungsi:

Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 9

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di Bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian pada kabupaten/ kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen,

pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen

dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian yang diserahkan oleh Kepala Dinas

f. Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan; Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan

Alsintan tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Pengelolaan Lahan dan

Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air dan Seksi Alat dan Mesin Pertanian. Bidang

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan bertugas penyiapan bahan dan perumusan

kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan

Lahan, Air dan Alsintan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan mempunyai fungsi:

Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 9

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di Bidang Pengolahan Hasil

Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta

kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian pada kabupaten/ kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen,

pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen

dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;

Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,

panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil

pertanian yang diserahkan oleh Kepala Dinas

f. Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan; Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan

Alsintan tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Pengelolaan Lahan dan

Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air dan Seksi Alat dan Mesin Pertanian. Bidang

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan bertugas penyiapan bahan dan perumusan

kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan

Lahan, Air dan Alsintan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan mempunyai fungsi:

Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Page 13: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 10

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Lahan, Air

dan Alsintan;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan

pada kabupaten/ kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan yang

diserahkan oleh Kepala Dinas

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

1. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, dipimpin oleh seorang Kepala

Unit. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tugas

melaksanakan pengamatan, peramalan, penerapan teknik pengendalian dan

operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta

pengawasan pestisida pada tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) Pengamatan, penetapan diagnosis dan penyebarluasan informasi

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

2) Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 10

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Lahan, Air

dan Alsintan;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan

pada kabupaten/ kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan yang

diserahkan oleh Kepala Dinas

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

1. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, dipimpin oleh seorang Kepala

Unit. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tugas

melaksanakan pengamatan, peramalan, penerapan teknik pengendalian dan

operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta

pengawasan pestisida pada tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) Pengamatan, penetapan diagnosis dan penyebarluasan informasi

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

2) Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 10

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan;

Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan;

Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Lahan, Air

dan Alsintan;

Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Pengolahan Lahan,

Air dan Alsintan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan

pada kabupaten/ kota;

Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan yang

diserahkan oleh Kepala Dinas

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

1. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, dipimpin oleh seorang Kepala

Unit. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tugas

melaksanakan pengamatan, peramalan, penerapan teknik pengendalian dan

operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta

pengawasan pestisida pada tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) Pengamatan, penetapan diagnosis dan penyebarluasan informasi

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

2) Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Page 14: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 11

3) Penetapan rekomendasi pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT).

4) Pelaksanaan operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

secara spesifik lokasi.

5) Pengawasan mutu dan residu serta pemantauan dampak pengunaan

pestisida

6) Pelaksanaan urusan tata usaha

2. Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,

mempunyai tugas melaksanakan sebagian teknis operasional Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura di bidang pengawasan dan sertifikasi Benih

tanaman pangan dan hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Adapun fungsi Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura adalah:

1) Menyusun program kerja di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

2) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

3) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan

dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura.

4) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional pengawasan peredaran

benih tanaman pangan dan hortikultura.

5) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional sertifikasi benih, kultivar dan

laboratorium.

6) Mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan dan sertifikasi

benih tanaman pangan dan hortikultura.

7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengawasan dan sertifikasi benih

tanaman pangan dan hortikultura.

8) Melaksanakan tugas lain di bidang pengawasan dan sertifikasi benih

tanaman pangan dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 11

3) Penetapan rekomendasi pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT).

4) Pelaksanaan operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

secara spesifik lokasi.

5) Pengawasan mutu dan residu serta pemantauan dampak pengunaan

pestisida

6) Pelaksanaan urusan tata usaha

2. Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,

mempunyai tugas melaksanakan sebagian teknis operasional Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura di bidang pengawasan dan sertifikasi Benih

tanaman pangan dan hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Adapun fungsi Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura adalah:

1) Menyusun program kerja di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

2) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

3) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan

dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura.

4) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional pengawasan peredaran

benih tanaman pangan dan hortikultura.

5) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional sertifikasi benih, kultivar dan

laboratorium.

6) Mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan dan sertifikasi

benih tanaman pangan dan hortikultura.

7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengawasan dan sertifikasi benih

tanaman pangan dan hortikultura.

8) Melaksanakan tugas lain di bidang pengawasan dan sertifikasi benih

tanaman pangan dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 11

3) Penetapan rekomendasi pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT).

4) Pelaksanaan operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

secara spesifik lokasi.

5) Pengawasan mutu dan residu serta pemantauan dampak pengunaan

pestisida

6) Pelaksanaan urusan tata usaha

2. Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,

mempunyai tugas melaksanakan sebagian teknis operasional Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura di bidang pengawasan dan sertifikasi Benih

tanaman pangan dan hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Adapun fungsi Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura adalah:

1) Menyusun program kerja di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

2) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

3) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan

dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura.

4) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional pengawasan peredaran

benih tanaman pangan dan hortikultura.

5) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional sertifikasi benih, kultivar dan

laboratorium.

6) Mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan dan sertifikasi

benih tanaman pangan dan hortikultura.

7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengawasan dan sertifikasi benih

tanaman pangan dan hortikultura.

8) Melaksanakan tugas lain di bidang pengawasan dan sertifikasi benih

tanaman pangan dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas

Page 15: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 12

3. Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura di bidang pembenihan induk tanaman pangan dan

hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi

Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) Penyusunan program kerja di lingkungan UPITPH;

2) Perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan UPITPH;

3) Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

pembenihan induk tanaman pangan dan hortikultura;

4) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk tanaman

pangan;

5) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk

hortikultura;

6) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pembenihan induk tanaman

pangan dan hortikultura;

7) Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pembenihan induk tanaman

pangan dan hortikultura;

8) Pelaksanaan tugas lain di bidang pembenihan tanaman pangan dan

hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas.

4. Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dinas di bidang

pengembangan benih tanaman pangan, maupun kacang-kacangan dan umbi-

umbian, perbanyakan benih sumber, benih tanaman serealia sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) penyusunan program kerja di lingkungan UPBTPH;

2) perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan UPBTPH;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 12

3. Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura di bidang pembenihan induk tanaman pangan dan

hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi

Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) Penyusunan program kerja di lingkungan UPITPH;

2) Perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan UPITPH;

3) Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

pembenihan induk tanaman pangan dan hortikultura;

4) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk tanaman

pangan;

5) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk

hortikultura;

6) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pembenihan induk tanaman

pangan dan hortikultura;

7) Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pembenihan induk tanaman

pangan dan hortikultura;

8) Pelaksanaan tugas lain di bidang pembenihan tanaman pangan dan

hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas.

4. Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dinas di bidang

pengembangan benih tanaman pangan, maupun kacang-kacangan dan umbi-

umbian, perbanyakan benih sumber, benih tanaman serealia sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) penyusunan program kerja di lingkungan UPBTPH;

2) perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan UPBTPH;

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 12

3. Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura di bidang pembenihan induk tanaman pangan dan

hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi

Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) Penyusunan program kerja di lingkungan UPITPH;

2) Perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan UPITPH;

3) Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

pembenihan induk tanaman pangan dan hortikultura;

4) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk tanaman

pangan;

5) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk

hortikultura;

6) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pembenihan induk tanaman

pangan dan hortikultura;

7) Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pembenihan induk tanaman

pangan dan hortikultura;

8) Pelaksanaan tugas lain di bidang pembenihan tanaman pangan dan

hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas.

4. Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dinas di bidang

pengembangan benih tanaman pangan, maupun kacang-kacangan dan umbi-

umbian, perbanyakan benih sumber, benih tanaman serealia sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:

1) penyusunan program kerja di lingkungan UPBTPH;

2) perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan UPBTPH;

Page 16: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 13

3) pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

pengembangan benih tanaman serealia maupun kacang-kacangan dan

umbi-umbian;

4) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah I;

5) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah II;

6) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pengembangan benih

tanaman serealia, maupun kacang-kacangan dan umbi-umbian;

7) pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengembangan benih tanaman

pangan dan hortikultura;

8) pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengembangan benih tanaman

pangan dan hortikultura;

9) pelaksanaan tugas lain di bidang pengembangan benih tanaman pangan

dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas

5. Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas, memiliki

tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalbar di bidang Pendidikan Pertanian Tingkat

Menengah Atas untuk menunjang Pembangunan Pertanian. Adapun tugas

Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas adalah:

1) Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan.

2) Pelaksanaan pembinaan kepribadian siswa dalam rangka kehidupan

sekolah.

3) Pelaksanaan pembinaan kegiatan agribisnis yang meliputi kegiatan

swakarya dan wirausaha siswa serta kegiatan Unit produksi dalam

hubungan kerjasama kemitraan dengan pelaku agribisnis baik pemerintah

maupun swasta.

4) Pelaksanaan kerjasama dengan pemerintah Daerah dalam bidang penelitian

dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan pengabdian

masyarakat.

5) Pelaksanaan kegiatan ko – kurikuler berdasarkan kurikulum yang berlaku.

6) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 13

3) pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

pengembangan benih tanaman serealia maupun kacang-kacangan dan

umbi-umbian;

4) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah I;

5) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah II;

6) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pengembangan benih

tanaman serealia, maupun kacang-kacangan dan umbi-umbian;

7) pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengembangan benih tanaman

pangan dan hortikultura;

8) pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengembangan benih tanaman

pangan dan hortikultura;

9) pelaksanaan tugas lain di bidang pengembangan benih tanaman pangan

dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas

5. Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas, memiliki

tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalbar di bidang Pendidikan Pertanian Tingkat

Menengah Atas untuk menunjang Pembangunan Pertanian. Adapun tugas

Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas adalah:

1) Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan.

2) Pelaksanaan pembinaan kepribadian siswa dalam rangka kehidupan

sekolah.

3) Pelaksanaan pembinaan kegiatan agribisnis yang meliputi kegiatan

swakarya dan wirausaha siswa serta kegiatan Unit produksi dalam

hubungan kerjasama kemitraan dengan pelaku agribisnis baik pemerintah

maupun swasta.

4) Pelaksanaan kerjasama dengan pemerintah Daerah dalam bidang penelitian

dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan pengabdian

masyarakat.

5) Pelaksanaan kegiatan ko – kurikuler berdasarkan kurikulum yang berlaku.

6) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 13

3) pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

pengembangan benih tanaman serealia maupun kacang-kacangan dan

umbi-umbian;

4) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah I;

5) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah II;

6) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pengembangan benih

tanaman serealia, maupun kacang-kacangan dan umbi-umbian;

7) pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengembangan benih tanaman

pangan dan hortikultura;

8) pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengembangan benih tanaman

pangan dan hortikultura;

9) pelaksanaan tugas lain di bidang pengembangan benih tanaman pangan

dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas

5. Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas, memiliki

tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalbar di bidang Pendidikan Pertanian Tingkat

Menengah Atas untuk menunjang Pembangunan Pertanian. Adapun tugas

Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas adalah:

1) Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan.

2) Pelaksanaan pembinaan kepribadian siswa dalam rangka kehidupan

sekolah.

3) Pelaksanaan pembinaan kegiatan agribisnis yang meliputi kegiatan

swakarya dan wirausaha siswa serta kegiatan Unit produksi dalam

hubungan kerjasama kemitraan dengan pelaku agribisnis baik pemerintah

maupun swasta.

4) Pelaksanaan kerjasama dengan pemerintah Daerah dalam bidang penelitian

dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan pengabdian

masyarakat.

5) Pelaksanaan kegiatan ko – kurikuler berdasarkan kurikulum yang berlaku.

6) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Page 17: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 14

7) Pelaksanaan tugas lain di bidang pendidikan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura yang diserahkan oleh kepala dinas.

8) Mengkoodinir, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan dan menilai

kelayakan penyelenggaraan program pendidikan di SPP Negeri / Swasta di

wilayah koordinasi / binaannya

6. Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu, memiliki tugas melaksanakan

sebagian tugas teknis operasional Dinas di bidang operasional agribisnis,

pengelolaan sarana dan prasarana, pengadministrasian pendapatan, fasilitas

pelayanan informasi permintaan administrasi dalam rangka standarisasi,

sertifikasi dan labelisasi produk agribisnis yang berada di UPTAT Provinsi

Kalimantan Barat, serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban, kebersihan dan

kelestarian lingkungan di kawasan UPTAT Provinsi Kalimantan Barat

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu adalah:

1) Penetapan program kerja di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis

Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

2) Perencanaan Kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

3) Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi unit kerja terkait di kawasan Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

4) Fasilitas informasi permintaan pasar produk agribisnis.

5) Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasaranaUnit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

6) Pengawasan terhadap standarisasi, sertifikasi dan labelisasi produk

pertanian Kalimantan Barat yang proses perindustrian dan pemasarannya

melalui Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan

Barat.

7) Pelayanan proses administrasi pengurusan standarisasi, sertifikasi dan

labelisasi produk pertanian Kalimantan Barat yang di pasarkan melalui Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat Provinsi

Kalimantan Barat.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 14

7) Pelaksanaan tugas lain di bidang pendidikan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura yang diserahkan oleh kepala dinas.

8) Mengkoodinir, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan dan menilai

kelayakan penyelenggaraan program pendidikan di SPP Negeri / Swasta di

wilayah koordinasi / binaannya

6. Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu, memiliki tugas melaksanakan

sebagian tugas teknis operasional Dinas di bidang operasional agribisnis,

pengelolaan sarana dan prasarana, pengadministrasian pendapatan, fasilitas

pelayanan informasi permintaan administrasi dalam rangka standarisasi,

sertifikasi dan labelisasi produk agribisnis yang berada di UPTAT Provinsi

Kalimantan Barat, serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban, kebersihan dan

kelestarian lingkungan di kawasan UPTAT Provinsi Kalimantan Barat

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu adalah:

1) Penetapan program kerja di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis

Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

2) Perencanaan Kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

3) Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi unit kerja terkait di kawasan Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

4) Fasilitas informasi permintaan pasar produk agribisnis.

5) Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasaranaUnit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

6) Pengawasan terhadap standarisasi, sertifikasi dan labelisasi produk

pertanian Kalimantan Barat yang proses perindustrian dan pemasarannya

melalui Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan

Barat.

7) Pelayanan proses administrasi pengurusan standarisasi, sertifikasi dan

labelisasi produk pertanian Kalimantan Barat yang di pasarkan melalui Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat Provinsi

Kalimantan Barat.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 14

7) Pelaksanaan tugas lain di bidang pendidikan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura yang diserahkan oleh kepala dinas.

8) Mengkoodinir, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan dan menilai

kelayakan penyelenggaraan program pendidikan di SPP Negeri / Swasta di

wilayah koordinasi / binaannya

6. Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu, memiliki tugas melaksanakan

sebagian tugas teknis operasional Dinas di bidang operasional agribisnis,

pengelolaan sarana dan prasarana, pengadministrasian pendapatan, fasilitas

pelayanan informasi permintaan administrasi dalam rangka standarisasi,

sertifikasi dan labelisasi produk agribisnis yang berada di UPTAT Provinsi

Kalimantan Barat, serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban, kebersihan dan

kelestarian lingkungan di kawasan UPTAT Provinsi Kalimantan Barat

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu adalah:

1) Penetapan program kerja di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis

Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

2) Perencanaan Kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,

monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan

asset di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

3) Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi unit kerja terkait di kawasan Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

4) Fasilitas informasi permintaan pasar produk agribisnis.

5) Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasaranaUnit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

6) Pengawasan terhadap standarisasi, sertifikasi dan labelisasi produk

pertanian Kalimantan Barat yang proses perindustrian dan pemasarannya

melalui Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan

Barat.

7) Pelayanan proses administrasi pengurusan standarisasi, sertifikasi dan

labelisasi produk pertanian Kalimantan Barat yang di pasarkan melalui Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat Provinsi

Kalimantan Barat.

Page 18: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 15

8) Pengusahaan dan pengadministrasian pendapatan layanan jasa komersial

sarana dan pasaranaUnit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

9) Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, monitoring, evaluasi, pelaporan

dan statistik kegiatan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

10) Pelaksanaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban kawasan Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

11) Pelaksanaan koordinasi kebijakan teknis dalam rangka fasilitasi pelayanan

Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

12) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Unit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

13) Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengelolaan Unit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

14) Pelaksanaan tugas lain di bidang pengelolaan Unit Pengelola Terminal

Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat yang diserahkan Kepala Dinas

h. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan

keterampilan di bidang tertentu, dijabat oleh pejabat fungsional yang berada di bawah

dan bertanggung jawab langsung kepada kepala bidang/unit. Pejabat fungsional

mempunyai tugas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan

serta petunjuk teknis dalam jabatan fungsional tertentu yang di bidanginya.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 15

8) Pengusahaan dan pengadministrasian pendapatan layanan jasa komersial

sarana dan pasaranaUnit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

9) Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, monitoring, evaluasi, pelaporan

dan statistik kegiatan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

10) Pelaksanaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban kawasan Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

11) Pelaksanaan koordinasi kebijakan teknis dalam rangka fasilitasi pelayanan

Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

12) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Unit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

13) Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengelolaan Unit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

14) Pelaksanaan tugas lain di bidang pengelolaan Unit Pengelola Terminal

Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat yang diserahkan Kepala Dinas

h. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan

keterampilan di bidang tertentu, dijabat oleh pejabat fungsional yang berada di bawah

dan bertanggung jawab langsung kepada kepala bidang/unit. Pejabat fungsional

mempunyai tugas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan

serta petunjuk teknis dalam jabatan fungsional tertentu yang di bidanginya.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 15

8) Pengusahaan dan pengadministrasian pendapatan layanan jasa komersial

sarana dan pasaranaUnit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

9) Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, monitoring, evaluasi, pelaporan

dan statistik kegiatan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi

Kalimantan Barat.

10) Pelaksanaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban kawasan Unit

Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

11) Pelaksanaan koordinasi kebijakan teknis dalam rangka fasilitasi pelayanan

Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

12) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Unit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

13) Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan

dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengelolaan Unit Pengelola

Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.

14) Pelaksanaan tugas lain di bidang pengelolaan Unit Pengelola Terminal

Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat yang diserahkan Kepala Dinas

h. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan

keterampilan di bidang tertentu, dijabat oleh pejabat fungsional yang berada di bawah

dan bertanggung jawab langsung kepada kepala bidang/unit. Pejabat fungsional

mempunyai tugas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan

serta petunjuk teknis dalam jabatan fungsional tertentu yang di bidanginya.

Page 19: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 16

Gambar. 1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DANHORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN

PERATURAN GUBENUR NOMOR 50 TAHUN 2008

Subbag Keuangandan AssetKusno, SE

Kepala DinasIr. H. Hazairin, MS

Kelompok Fungsional

Bidang Pengolahan danPemasaran Hasil PertanianHeronimus Hero, SP. M.Si

Kelompok Fungsional

Kelompok Fungsional

Bidang Bina ProduksiTanaman Pangan

Herdawati, SP., MMA

Bidang Bina ProduksiHortikultura

Sofian Suri, SP. M.Si

SeksiTanaman Buah Buahan

Sunardi, SP, M.Si

Seksi Tanaman HiasSayuran dan Biofarmaka

Yohana P, STP., MM

Seksi Pupuk danPestisida Tananam

HortikulturaEvriyanto, SP

SeksiKelembagaan & Pemasaran

Hasil PertanianDony Syaiful Bahri, SP.MMA

SeksiPengolahan Hasil Mutu dan

StandarisasiIdris Maida, SE

SeksiPasca Panen & Sarana Usaha

Darmiati Mardan, SP.

Bidang PengelolaanLahan, Air dan Alsintan

Ir. A. Irom, MM

SeksiPengelolaan Lahan dan

Perluasan ArealDidik Wahyudi, SP

SeksiPengelolaan Air

Ida Kusdiati, SP, MM

SeksiAlat dan Mesin PertanianYuliana Yulinda, SP., M.Si

UPTPHF. Saint , SP, MM.

SEKRETARISPlh. F. Sain, SP.,MM

Subbag RencanaKerja & Monev

Ir. Endang K, MM

Subbag Umum danAparatur

Dra. Kustini P, M.Si

SeksiTanaman Serealia

Suyatno, SP

SeksiTan. Kacang2an

& Umbi2anIr. Cahya Dewi

Seksi Pupuk danPestisida

Tanaman PanganPlt. Evriyanto, SP

UPSBTPHIr. Ghoffar Ismail

UPITPHMasudi, SP

UPBTPHAnton K, SP, M.Si

SPP – SPMADrs. Yorin

UPTATIr. Herti Herawati, MM

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 16

Gambar. 1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DANHORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN

PERATURAN GUBENUR NOMOR 50 TAHUN 2008

Subbag Keuangandan AssetKusno, SE

Kepala DinasIr. H. Hazairin, MS

Kelompok Fungsional

Bidang Pengolahan danPemasaran Hasil PertanianHeronimus Hero, SP. M.Si

Kelompok Fungsional

Kelompok Fungsional

Bidang Bina ProduksiTanaman Pangan

Herdawati, SP., MMA

Bidang Bina ProduksiHortikultura

Sofian Suri, SP. M.Si

SeksiTanaman Buah Buahan

Sunardi, SP, M.Si

Seksi Tanaman HiasSayuran dan Biofarmaka

Yohana P, STP., MM

Seksi Pupuk danPestisida Tananam

HortikulturaEvriyanto, SP

SeksiKelembagaan & Pemasaran

Hasil PertanianDony Syaiful Bahri, SP.MMA

SeksiPengolahan Hasil Mutu dan

StandarisasiIdris Maida, SE

SeksiPasca Panen & Sarana Usaha

Darmiati Mardan, SP.

Bidang PengelolaanLahan, Air dan Alsintan

Ir. A. Irom, MM

SeksiPengelolaan Lahan dan

Perluasan ArealDidik Wahyudi, SP

SeksiPengelolaan Air

Ida Kusdiati, SP, MM

SeksiAlat dan Mesin PertanianYuliana Yulinda, SP., M.Si

UPTPHF. Saint , SP, MM.

SEKRETARISPlh. F. Sain, SP.,MM

Subbag RencanaKerja & Monev

Ir. Endang K, MM

Subbag Umum danAparatur

Dra. Kustini P, M.Si

SeksiTanaman Serealia

Suyatno, SP

SeksiTan. Kacang2an

& Umbi2anIr. Cahya Dewi

Seksi Pupuk danPestisida

Tanaman PanganPlt. Evriyanto, SP

UPSBTPHIr. Ghoffar Ismail

UPITPHMasudi, SP

UPBTPHAnton K, SP, M.Si

SPP – SPMADrs. Yorin

UPTATIr. Herti Herawati, MM

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 16

Gambar. 1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DANHORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN

PERATURAN GUBENUR NOMOR 50 TAHUN 2008

Subbag Keuangandan AssetKusno, SE

Kepala DinasIr. H. Hazairin, MS

Kelompok Fungsional

Bidang Pengolahan danPemasaran Hasil PertanianHeronimus Hero, SP. M.Si

Kelompok Fungsional

Kelompok Fungsional

Bidang Bina ProduksiTanaman Pangan

Herdawati, SP., MMA

Bidang Bina ProduksiHortikultura

Sofian Suri, SP. M.Si

SeksiTanaman Buah Buahan

Sunardi, SP, M.Si

Seksi Tanaman HiasSayuran dan Biofarmaka

Yohana P, STP., MM

Seksi Pupuk danPestisida Tananam

HortikulturaEvriyanto, SP

SeksiKelembagaan & Pemasaran

Hasil PertanianDony Syaiful Bahri, SP.MMA

SeksiPengolahan Hasil Mutu dan

StandarisasiIdris Maida, SE

SeksiPasca Panen & Sarana Usaha

Darmiati Mardan, SP.

Bidang PengelolaanLahan, Air dan Alsintan

Ir. A. Irom, MM

SeksiPengelolaan Lahan dan

Perluasan ArealDidik Wahyudi, SP

SeksiPengelolaan Air

Ida Kusdiati, SP, MM

SeksiAlat dan Mesin PertanianYuliana Yulinda, SP., M.Si

UPTPHF. Saint , SP, MM.

SEKRETARISPlh. F. Sain, SP.,MM

Subbag RencanaKerja & Monev

Ir. Endang K, MM

Subbag Umum danAparatur

Dra. Kustini P, M.Si

SeksiTanaman Serealia

Suyatno, SP

SeksiTan. Kacang2an

& Umbi2anIr. Cahya Dewi

Seksi Pupuk danPestisida

Tanaman PanganPlt. Evriyanto, SP

UPSBTPHIr. Ghoffar Ismail

UPITPHMasudi, SP

UPBTPHAnton K, SP, M.Si

SPP – SPMADrs. Yorin

UPTATIr. Herti Herawati, MM

Page 20: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 17

Adapun Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat telah diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun

2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi

Kalimantan Barat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan di bidang pertanian yang diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan lingkup

tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:

Tugas Pokok

(1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan Provinsi di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura serta melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan

yang diserahkan Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

(2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Peraturan

Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun 2008, Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura memiliki fungsi:

b. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan di bidang

bina Produksi Tanaman Pangan;

c. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang bina Produksi Hortikultura;

d. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

e. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;

f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 17

Adapun Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat telah diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun

2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi

Kalimantan Barat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan di bidang pertanian yang diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan lingkup

tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:

Tugas Pokok

(1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan Provinsi di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura serta melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan

yang diserahkan Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

(2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Peraturan

Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun 2008, Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura memiliki fungsi:

b. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan di bidang

bina Produksi Tanaman Pangan;

c. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang bina Produksi Hortikultura;

d. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

e. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;

f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 17

Adapun Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat telah diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun

2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi

Kalimantan Barat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan di bidang pertanian yang diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan lingkup

tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:

Tugas Pokok

(1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan Provinsi di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura serta melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan

yang diserahkan Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

(2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Peraturan

Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun 2008, Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura memiliki fungsi:

b. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan di bidang

bina Produksi Tanaman Pangan;

c. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang bina Produksi Hortikultura;

d. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;

e. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di

bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;

f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

Page 21: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 18

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang Bina Produksi

Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air

dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Pelaksanaan tugas di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina

Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku;

i. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan

fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian;

j. Pembinaan pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;

k. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;

l. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian

yang diserahkan oleh Gubernur.

3. SUMBERDAYA APARATUR

Suatu organisasi untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik

perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kualitas maupun

kuantitas. Adapun rincian jumlah pegawai berdasarkan kualifikasi pendidikan, pangkat

dan golongan serta eseleonering pada lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 18

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang Bina Produksi

Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air

dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Pelaksanaan tugas di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina

Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku;

i. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan

fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian;

j. Pembinaan pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;

k. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;

l. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian

yang diserahkan oleh Gubernur.

3. SUMBERDAYA APARATUR

Suatu organisasi untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik

perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kualitas maupun

kuantitas. Adapun rincian jumlah pegawai berdasarkan kualifikasi pendidikan, pangkat

dan golongan serta eseleonering pada lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 18

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang Bina Produksi

Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air

dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Pelaksanaan tugas di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina

Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku;

i. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan

fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi

Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian;

j. Pembinaan pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di

bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,

Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;

k. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;

l. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian

yang diserahkan oleh Gubernur.

3. SUMBERDAYA APARATUR

Suatu organisasi untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik

perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kualitas maupun

kuantitas. Adapun rincian jumlah pegawai berdasarkan kualifikasi pendidikan, pangkat

dan golongan serta eseleonering pada lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 22: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 19

Tabel. 1 Data Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016

NO KUALIFIKASIPENDIDIKAN

JUMLAHPERSONIL

PANGKAT /GOLONGAN

JUMLAHPERSONIL ESELON JUMLAH

PERSONIL1. S2 21 Pembina Utama

Madya1 Esselon II/a 1

2. S1 135 Pembina Tk I 7 Esselon III/a 113. Diploma 20 Pembina 15 Esselon IV/a 334. SLTA 145 Penata Tk I 36 Fungs. Umum 1835. SLTP 6 Penata 68 Fungs. Guru 176. SD 5 Penata Muda Tk I 67 Fungs. PMHP 6

7.Penata Muda 31 Fungs.

PengawasBenih

21

8. Pengatur Tk I 15 Fungs. POPT 609. Pengatur 15

10. Pengatur Muda Tk I 6311. Pengatur Muda 612. Juru 8

JUMLAH 332 332 332Keterangan: Sumber data kepegawaian tahun 2015

4. SUMBERDAYA KEUANGAN

Pada tahun anggaran 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat mendapatkan alokasi APBD belanja langsung sebesar Rp.

108.481.231.782,- dengan rincian program sebagai berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 19

Tabel. 1 Data Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016

NO KUALIFIKASIPENDIDIKAN

JUMLAHPERSONIL

PANGKAT /GOLONGAN

JUMLAHPERSONIL ESELON JUMLAH

PERSONIL1. S2 21 Pembina Utama

Madya1 Esselon II/a 1

2. S1 135 Pembina Tk I 7 Esselon III/a 113. Diploma 20 Pembina 15 Esselon IV/a 334. SLTA 145 Penata Tk I 36 Fungs. Umum 1835. SLTP 6 Penata 68 Fungs. Guru 176. SD 5 Penata Muda Tk I 67 Fungs. PMHP 6

7.Penata Muda 31 Fungs.

PengawasBenih

21

8. Pengatur Tk I 15 Fungs. POPT 609. Pengatur 15

10. Pengatur Muda Tk I 6311. Pengatur Muda 612. Juru 8

JUMLAH 332 332 332Keterangan: Sumber data kepegawaian tahun 2015

4. SUMBERDAYA KEUANGAN

Pada tahun anggaran 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat mendapatkan alokasi APBD belanja langsung sebesar Rp.

108.481.231.782,- dengan rincian program sebagai berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 19

Tabel. 1 Data Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016

NO KUALIFIKASIPENDIDIKAN

JUMLAHPERSONIL

PANGKAT /GOLONGAN

JUMLAHPERSONIL ESELON JUMLAH

PERSONIL1. S2 21 Pembina Utama

Madya1 Esselon II/a 1

2. S1 135 Pembina Tk I 7 Esselon III/a 113. Diploma 20 Pembina 15 Esselon IV/a 334. SLTA 145 Penata Tk I 36 Fungs. Umum 1835. SLTP 6 Penata 68 Fungs. Guru 176. SD 5 Penata Muda Tk I 67 Fungs. PMHP 6

7.Penata Muda 31 Fungs.

PengawasBenih

21

8. Pengatur Tk I 15 Fungs. POPT 609. Pengatur 15

10. Pengatur Muda Tk I 6311. Pengatur Muda 612. Juru 8

JUMLAH 332 332 332Keterangan: Sumber data kepegawaian tahun 2015

4. SUMBERDAYA KEUANGAN

Pada tahun anggaran 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat mendapatkan alokasi APBD belanja langsung sebesar Rp.

108.481.231.782,- dengan rincian program sebagai berikut:

Page 23: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 20

Tabel. 2 Alokasi Anggaran dan Program Dana APBD Tahun 2016

NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)

141,388,818,682

Belanja Tidak Langsung 32,907,586,900Belanja Langsung 108,481,231,782

I DINAS PERTANIAN PROVINSI 87,781,840,000

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,432,018,600

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,945,690,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 310,700,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 170,146,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 101,960,000

07 Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah 53,261,000

15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada dan Swasembada Berkelanjutan 50,741,137,400

16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 5,455,467,000

17Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian 1,916,610,000

18 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Petani 23,654,850,000

II UPBTPH (PENIRAMAN) 2,779,043,952

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 869,199,352

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 816,080,200

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 5,150,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 45,904,200

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 47,944,500

15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan

994,765,700

III UPTPH 2,091,149,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 731,340,775

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 350,742,500

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 130,624,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 41,480,000

15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan

836,961,925

IV UPSBTPH 1,549,000,00001 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 669,100,880

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 245,300,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 42,500,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 37,576,720

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 35,052,500

15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan 336,990,100

16Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan(Pertanian) 182,479,800

V UPITPH ANJUNGAN 2,115,458,430

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 529,090,108

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 323,106,100

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 47,399,940

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18,957,582

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 27,025,000

16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 1,169,879,700

VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350

SKPD DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBAR

Berlanjut...........

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 20

Tabel. 2 Alokasi Anggaran dan Program Dana APBD Tahun 2016

NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)

141,388,818,682

Belanja Tidak Langsung 32,907,586,900Belanja Langsung 108,481,231,782

I DINAS PERTANIAN PROVINSI 87,781,840,000

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,432,018,600

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,945,690,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 310,700,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 170,146,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 101,960,000

07 Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah 53,261,000

15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada dan Swasembada Berkelanjutan 50,741,137,400

16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 5,455,467,000

17Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian 1,916,610,000

18 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Petani 23,654,850,000

II UPBTPH (PENIRAMAN) 2,779,043,952

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 869,199,352

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 816,080,200

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 5,150,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 45,904,200

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 47,944,500

15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan

994,765,700

III UPTPH 2,091,149,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 731,340,775

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 350,742,500

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 130,624,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 41,480,000

15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan

836,961,925

IV UPSBTPH 1,549,000,00001 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 669,100,880

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 245,300,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 42,500,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 37,576,720

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 35,052,500

15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan 336,990,100

16Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan(Pertanian) 182,479,800

V UPITPH ANJUNGAN 2,115,458,430

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 529,090,108

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 323,106,100

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 47,399,940

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18,957,582

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 27,025,000

16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 1,169,879,700

VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350

SKPD DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBAR

Berlanjut...........

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 20

Tabel. 2 Alokasi Anggaran dan Program Dana APBD Tahun 2016

NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)

141,388,818,682

Belanja Tidak Langsung 32,907,586,900Belanja Langsung 108,481,231,782

I DINAS PERTANIAN PROVINSI 87,781,840,000

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,432,018,600

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,945,690,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 310,700,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 170,146,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 101,960,000

07 Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah 53,261,000

15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada dan Swasembada Berkelanjutan 50,741,137,400

16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 5,455,467,000

17Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian 1,916,610,000

18 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Petani 23,654,850,000

II UPBTPH (PENIRAMAN) 2,779,043,952

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 869,199,352

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 816,080,200

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 5,150,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 45,904,200

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 47,944,500

15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan

994,765,700

III UPTPH 2,091,149,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 731,340,775

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 350,742,500

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 130,624,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 41,480,000

15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan

836,961,925

IV UPSBTPH 1,549,000,00001 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 669,100,880

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 245,300,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 42,500,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 37,576,720

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 35,052,500

15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan 336,990,100

16Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan(Pertanian) 182,479,800

V UPITPH ANJUNGAN 2,115,458,430

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 529,090,108

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 323,106,100

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 47,399,940

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18,957,582

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 27,025,000

16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 1,169,879,700

VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350

SKPD DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBAR

Berlanjut...........

Page 24: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 21

Lanjutan tabel 2...............

NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)

VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3,193,501,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 28,400,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 60,000,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 63,609,550

18 Program Peningkatan Mutu Pendidikan Pertanian 365,952,100

19 Pengembangan Sistem Penerimaan Siswa dan Pembinaan Kepribadiaan Siswa (Pertanian) 2,405,079,200

20 Pengembangan dan Peningkatan Fungsi Sarana Prasarana Serta Pengabdian Masyarakat(Pertanian)

681,774,000

VII UPTAT 4,549,000,000

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,127,414,500

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,816,935,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 20,750,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 49,000,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 32,977,000

17 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian

1,501,923,500

5. SARANA DAN PRASARANA

Salah satu sumberdaya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.Sarana dan prasarana yang tersedia di

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah:

Gedung kantor utama, terletak di Jalan Alianyang Nomor 17 Pontianak, dengan

kondisi yang sangat baik dan fasilitas yang cukup.Adapun gedung kantor UPT yang

ada di Kota Pontianak adalah UPTPH dan UPSBTPH di Jln. Alianyang gg. Kurnia

serta UPTAT di Jln. Khatulistiwa km 5 Batu Layang, UPITPH di Anjungan, UPBTPH

di Peniraman dan SPP SPMA di Kelurahan Sijangkung km 7,8 Singkawang Selatan.

Jaringan komunikasi melalui telepon nomor (0561) 734017 dan faximile (0561)

737069, jaringan internet dan intranet;

Laboratorium 6 unit terdiri dari laboratorium mutu benih di UPSBTPH, laboratorium

pengamatan hama penyakit di Sambas, Pontianak dan Singkawang, laboratorium

kultur jaringan di Anjungan, serta laboratorium komputer di SPP SPMA.

Kebun benih tanaman pangan seluas 74 Ha, di Peniraman 10 Ha,Sui Kakap 10 Ha,

Samalantan 10 Ha, Merowi 6 Ha, Paoh 20 Ha, Kulor 10 Ha dan Mt. Segantar 8 Ha;

Pembibitan tanaman hortikultura terdiri dari blok pondasi 2 unit, blok pondasi mata

tempel (BPMT) 3 unit, rumah BF 39,5 m2, pre nursery 126 m2, nursery 80 m2,

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 21

Lanjutan tabel 2...............

NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)

VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3,193,501,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 28,400,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 60,000,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 63,609,550

18 Program Peningkatan Mutu Pendidikan Pertanian 365,952,100

19 Pengembangan Sistem Penerimaan Siswa dan Pembinaan Kepribadiaan Siswa (Pertanian) 2,405,079,200

20 Pengembangan dan Peningkatan Fungsi Sarana Prasarana Serta Pengabdian Masyarakat(Pertanian)

681,774,000

VII UPTAT 4,549,000,000

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,127,414,500

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,816,935,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 20,750,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 49,000,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 32,977,000

17 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian

1,501,923,500

5. SARANA DAN PRASARANA

Salah satu sumberdaya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.Sarana dan prasarana yang tersedia di

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah:

Gedung kantor utama, terletak di Jalan Alianyang Nomor 17 Pontianak, dengan

kondisi yang sangat baik dan fasilitas yang cukup.Adapun gedung kantor UPT yang

ada di Kota Pontianak adalah UPTPH dan UPSBTPH di Jln. Alianyang gg. Kurnia

serta UPTAT di Jln. Khatulistiwa km 5 Batu Layang, UPITPH di Anjungan, UPBTPH

di Peniraman dan SPP SPMA di Kelurahan Sijangkung km 7,8 Singkawang Selatan.

Jaringan komunikasi melalui telepon nomor (0561) 734017 dan faximile (0561)

737069, jaringan internet dan intranet;

Laboratorium 6 unit terdiri dari laboratorium mutu benih di UPSBTPH, laboratorium

pengamatan hama penyakit di Sambas, Pontianak dan Singkawang, laboratorium

kultur jaringan di Anjungan, serta laboratorium komputer di SPP SPMA.

Kebun benih tanaman pangan seluas 74 Ha, di Peniraman 10 Ha,Sui Kakap 10 Ha,

Samalantan 10 Ha, Merowi 6 Ha, Paoh 20 Ha, Kulor 10 Ha dan Mt. Segantar 8 Ha;

Pembibitan tanaman hortikultura terdiri dari blok pondasi 2 unit, blok pondasi mata

tempel (BPMT) 3 unit, rumah BF 39,5 m2, pre nursery 126 m2, nursery 80 m2,

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 21

Lanjutan tabel 2...............

NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)

VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350

02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3,193,501,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 28,400,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 60,000,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 63,609,550

18 Program Peningkatan Mutu Pendidikan Pertanian 365,952,100

19 Pengembangan Sistem Penerimaan Siswa dan Pembinaan Kepribadiaan Siswa (Pertanian) 2,405,079,200

20 Pengembangan dan Peningkatan Fungsi Sarana Prasarana Serta Pengabdian Masyarakat(Pertanian)

681,774,000

VII UPTAT 4,549,000,000

01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,127,414,500

02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,816,935,000

03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 20,750,000

05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 49,000,000

06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 32,977,000

17 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian

1,501,923,500

5. SARANA DAN PRASARANA

Salah satu sumberdaya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.Sarana dan prasarana yang tersedia di

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah:

Gedung kantor utama, terletak di Jalan Alianyang Nomor 17 Pontianak, dengan

kondisi yang sangat baik dan fasilitas yang cukup.Adapun gedung kantor UPT yang

ada di Kota Pontianak adalah UPTPH dan UPSBTPH di Jln. Alianyang gg. Kurnia

serta UPTAT di Jln. Khatulistiwa km 5 Batu Layang, UPITPH di Anjungan, UPBTPH

di Peniraman dan SPP SPMA di Kelurahan Sijangkung km 7,8 Singkawang Selatan.

Jaringan komunikasi melalui telepon nomor (0561) 734017 dan faximile (0561)

737069, jaringan internet dan intranet;

Laboratorium 6 unit terdiri dari laboratorium mutu benih di UPSBTPH, laboratorium

pengamatan hama penyakit di Sambas, Pontianak dan Singkawang, laboratorium

kultur jaringan di Anjungan, serta laboratorium komputer di SPP SPMA.

Kebun benih tanaman pangan seluas 74 Ha, di Peniraman 10 Ha,Sui Kakap 10 Ha,

Samalantan 10 Ha, Merowi 6 Ha, Paoh 20 Ha, Kulor 10 Ha dan Mt. Segantar 8 Ha;

Pembibitan tanaman hortikultura terdiri dari blok pondasi 2 unit, blok pondasi mata

tempel (BPMT) 3 unit, rumah BF 39,5 m2, pre nursery 126 m2, nursery 80 m2,

Page 25: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 22

seeding net 1 paket, sarana pembibitan 1 paket, screen anggrek 120 m2, screen

tanaman hias 93,75 m2 yang berlokasi di Anjungan

Komputer yang tersedia di dinas khususnya sejumlah 200 Unit dengan kondisi baik;

Kendaraan operasional terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 132 unit termasuk

kendaraan fungsional POPT dan PBT, kendaraan roda empat sejumlah 32 Unit,

kendaraan roda tiga sejumlah 11 unit. Namun sebagian besar kendaraan tidak

dimanfaatkan karena adanya aturan tentang rencana lelang.

B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam

perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas

(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu

kondisi/keadaan atau kejadian penting yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan

kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak

dimanfaatkan. Isu-isu strategis bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura di

Provinsi Kalimantan Barat yang dapat diidentifikasi antara lain:

1. Rendahnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi

Kalimantan Barat akibat masih rendahnya kualitas penerapan teknologi budidaya

mulai dari penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, penerapan sistem

mekanisasi serta kurangnya dukungan sarana pengairan/infrastruktur.

2. Kebijakan harga komoditi yang dianggap masih kurang menguntungkan petani

sehingga mengakibatkan terjadi alih fungsi lahan dari sawah ke pertanaman non

padi, komoditi perkebunan serta ancaman laju pembangunan seiring dengan

bertambahnya penduduk.

3. Belum optimalnya pemanfaatan potensi ekonomi kawasan pedalaman, perbatasan,

pesisir dan kepulauan akibat keterbatasan anggaran serta pemerataan jumlah

penduduk di wilayah tersebut sehingga pembangunan kawasan pedalaman masih

belum menjadi prioritas.

4. Masih tingginya ketergantungan masyarakat Kalbar terhadap beras sebagai makanan

pokok utama sehingga kebutuhan beras setiap tahun makin meningkat, sementara

program diversifikasi masih belum maksimal diterapkan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 22

seeding net 1 paket, sarana pembibitan 1 paket, screen anggrek 120 m2, screen

tanaman hias 93,75 m2 yang berlokasi di Anjungan

Komputer yang tersedia di dinas khususnya sejumlah 200 Unit dengan kondisi baik;

Kendaraan operasional terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 132 unit termasuk

kendaraan fungsional POPT dan PBT, kendaraan roda empat sejumlah 32 Unit,

kendaraan roda tiga sejumlah 11 unit. Namun sebagian besar kendaraan tidak

dimanfaatkan karena adanya aturan tentang rencana lelang.

B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam

perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas

(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu

kondisi/keadaan atau kejadian penting yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan

kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak

dimanfaatkan. Isu-isu strategis bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura di

Provinsi Kalimantan Barat yang dapat diidentifikasi antara lain:

1. Rendahnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi

Kalimantan Barat akibat masih rendahnya kualitas penerapan teknologi budidaya

mulai dari penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, penerapan sistem

mekanisasi serta kurangnya dukungan sarana pengairan/infrastruktur.

2. Kebijakan harga komoditi yang dianggap masih kurang menguntungkan petani

sehingga mengakibatkan terjadi alih fungsi lahan dari sawah ke pertanaman non

padi, komoditi perkebunan serta ancaman laju pembangunan seiring dengan

bertambahnya penduduk.

3. Belum optimalnya pemanfaatan potensi ekonomi kawasan pedalaman, perbatasan,

pesisir dan kepulauan akibat keterbatasan anggaran serta pemerataan jumlah

penduduk di wilayah tersebut sehingga pembangunan kawasan pedalaman masih

belum menjadi prioritas.

4. Masih tingginya ketergantungan masyarakat Kalbar terhadap beras sebagai makanan

pokok utama sehingga kebutuhan beras setiap tahun makin meningkat, sementara

program diversifikasi masih belum maksimal diterapkan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 22

seeding net 1 paket, sarana pembibitan 1 paket, screen anggrek 120 m2, screen

tanaman hias 93,75 m2 yang berlokasi di Anjungan

Komputer yang tersedia di dinas khususnya sejumlah 200 Unit dengan kondisi baik;

Kendaraan operasional terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 132 unit termasuk

kendaraan fungsional POPT dan PBT, kendaraan roda empat sejumlah 32 Unit,

kendaraan roda tiga sejumlah 11 unit. Namun sebagian besar kendaraan tidak

dimanfaatkan karena adanya aturan tentang rencana lelang.

B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam

perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas

(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu

kondisi/keadaan atau kejadian penting yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan

kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak

dimanfaatkan. Isu-isu strategis bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura di

Provinsi Kalimantan Barat yang dapat diidentifikasi antara lain:

1. Rendahnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi

Kalimantan Barat akibat masih rendahnya kualitas penerapan teknologi budidaya

mulai dari penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, penerapan sistem

mekanisasi serta kurangnya dukungan sarana pengairan/infrastruktur.

2. Kebijakan harga komoditi yang dianggap masih kurang menguntungkan petani

sehingga mengakibatkan terjadi alih fungsi lahan dari sawah ke pertanaman non

padi, komoditi perkebunan serta ancaman laju pembangunan seiring dengan

bertambahnya penduduk.

3. Belum optimalnya pemanfaatan potensi ekonomi kawasan pedalaman, perbatasan,

pesisir dan kepulauan akibat keterbatasan anggaran serta pemerataan jumlah

penduduk di wilayah tersebut sehingga pembangunan kawasan pedalaman masih

belum menjadi prioritas.

4. Masih tingginya ketergantungan masyarakat Kalbar terhadap beras sebagai makanan

pokok utama sehingga kebutuhan beras setiap tahun makin meningkat, sementara

program diversifikasi masih belum maksimal diterapkan.

Page 26: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 23

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu program prioritas yang

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan

Barat 2013 – 2018 yang disusun sebagai dokumen rencana strategis Gubernur dan Wakil

Gubernur terpilih. Rencana strategi diperlukan untuk mencapai sasaran

pembangunan.Strategi diperlukan untuk mengatasi permasalahan baik internal maupun

eksternal dengan mengoptimalkan potensi, peluang sumber daya yang tersedia,

berusaha mengatasi tantangan, dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam

pembangunan.

Salah satu strategi pembangunan yang sudah dijabarkan dalam RPJMD 2013 –

2018 adalah Strategi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, melalui

pendekatan : (a) Kebijakan pengembangan sistem perekonomian yang berbasis potensi

lokal; (b) Meningkatkan produktivitas sumberdaya lokal secara profesional, khususnya

pertanian yang mengarah kepada agribisnis, agroindustri, dan agrowisata, serta

sumberdaya lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka peningkatan kesejahteraan

masyarakat; (c) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan dan penanaman

investasi dan dunia usaha; (d) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai

pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk mendorong investasi dan

mengembangkan dunia usaha.

Sektor Pertanian dalam RPJMD Kalimantan Barat 2013 – 2018 masuk dalam

program prioritas Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat, melalui strategi

Revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan yang berkontribusi pada pengentasan

kemiskinan. Revitalisasi Pertanian menempatkan kembali sektor pertanian tanaman

pangan secara proporsional dan kontekstual, dalam arti menyegarkan kembali vitalitas,

memberdayakan kemampuan dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan

daerah dengan tidak mengabaikan sektor lain.

Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan

sumbangan pada PDB daerah melalui penyediaan pangan, dan bahan baku industri,

pengentasan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan

masyarakat. Namun pertumbuhan yang dihasilkan masih perlu dioptimalkan. Oleh karena

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 23

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu program prioritas yang

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan

Barat 2013 – 2018 yang disusun sebagai dokumen rencana strategis Gubernur dan Wakil

Gubernur terpilih. Rencana strategi diperlukan untuk mencapai sasaran

pembangunan.Strategi diperlukan untuk mengatasi permasalahan baik internal maupun

eksternal dengan mengoptimalkan potensi, peluang sumber daya yang tersedia,

berusaha mengatasi tantangan, dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam

pembangunan.

Salah satu strategi pembangunan yang sudah dijabarkan dalam RPJMD 2013 –

2018 adalah Strategi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, melalui

pendekatan : (a) Kebijakan pengembangan sistem perekonomian yang berbasis potensi

lokal; (b) Meningkatkan produktivitas sumberdaya lokal secara profesional, khususnya

pertanian yang mengarah kepada agribisnis, agroindustri, dan agrowisata, serta

sumberdaya lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka peningkatan kesejahteraan

masyarakat; (c) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan dan penanaman

investasi dan dunia usaha; (d) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai

pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk mendorong investasi dan

mengembangkan dunia usaha.

Sektor Pertanian dalam RPJMD Kalimantan Barat 2013 – 2018 masuk dalam

program prioritas Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat, melalui strategi

Revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan yang berkontribusi pada pengentasan

kemiskinan. Revitalisasi Pertanian menempatkan kembali sektor pertanian tanaman

pangan secara proporsional dan kontekstual, dalam arti menyegarkan kembali vitalitas,

memberdayakan kemampuan dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan

daerah dengan tidak mengabaikan sektor lain.

Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan

sumbangan pada PDB daerah melalui penyediaan pangan, dan bahan baku industri,

pengentasan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan

masyarakat. Namun pertumbuhan yang dihasilkan masih perlu dioptimalkan. Oleh karena

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 23

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu program prioritas yang

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan

Barat 2013 – 2018 yang disusun sebagai dokumen rencana strategis Gubernur dan Wakil

Gubernur terpilih. Rencana strategi diperlukan untuk mencapai sasaran

pembangunan.Strategi diperlukan untuk mengatasi permasalahan baik internal maupun

eksternal dengan mengoptimalkan potensi, peluang sumber daya yang tersedia,

berusaha mengatasi tantangan, dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam

pembangunan.

Salah satu strategi pembangunan yang sudah dijabarkan dalam RPJMD 2013 –

2018 adalah Strategi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, melalui

pendekatan : (a) Kebijakan pengembangan sistem perekonomian yang berbasis potensi

lokal; (b) Meningkatkan produktivitas sumberdaya lokal secara profesional, khususnya

pertanian yang mengarah kepada agribisnis, agroindustri, dan agrowisata, serta

sumberdaya lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka peningkatan kesejahteraan

masyarakat; (c) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan dan penanaman

investasi dan dunia usaha; (d) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai

pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk mendorong investasi dan

mengembangkan dunia usaha.

Sektor Pertanian dalam RPJMD Kalimantan Barat 2013 – 2018 masuk dalam

program prioritas Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat, melalui strategi

Revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan yang berkontribusi pada pengentasan

kemiskinan. Revitalisasi Pertanian menempatkan kembali sektor pertanian tanaman

pangan secara proporsional dan kontekstual, dalam arti menyegarkan kembali vitalitas,

memberdayakan kemampuan dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan

daerah dengan tidak mengabaikan sektor lain.

Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan

sumbangan pada PDB daerah melalui penyediaan pangan, dan bahan baku industri,

pengentasan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan

masyarakat. Namun pertumbuhan yang dihasilkan masih perlu dioptimalkan. Oleh karena

Page 27: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 24

itu perlu disusun Master Plan Pertanian Pangan Kalimantan Barat sebagai upaya untuk

meningkatkan Lumbung Pangan daerah. Kepastian lahan, kepastian berusaha serta

kepastian pasar dapat diatur dengan baik secara bertahap sehingga peluang pekerjaan

akan lebih terbuka, pendapatan meningkat dan taraf hidup masyarakat bisa lebih

sejahtera.

Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat merupakan serangkaian rencana tindakan dan strategi mendasar yang

dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk

diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi yang

telah ditetapkan. Perumusan Rencana Strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan

tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang

paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang

memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi

dan misi organisasi.

1. VISI DAN MISI

Visi dan Misi merupakan pedoman kerja yang harus dipahami, dihayati dan

dilaksanakan oleh seluruh aparat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura agar

Rencana Kerja Tahunan (Rencana Strategis) sebagai Rencana Kinerja dapat

dilaksanakan dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan menuju kondisi yang

diinginkan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

sebagai unsur pelayan, mampu memanfaatkan peluang-peluang, yang berorientasi pada

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dalam menghadapi persaingan,

tantangan global sehingga tetap eksis dan mampu melakukan perubahan ke arah

perbaikan yang diinginkan. Perubahan-perubahan yang terencana, konsisten dan

berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan adanya VISI

dan MISI Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,

yang disesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.

a. VISIVisi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, dalam mengantisipasi

tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 24

itu perlu disusun Master Plan Pertanian Pangan Kalimantan Barat sebagai upaya untuk

meningkatkan Lumbung Pangan daerah. Kepastian lahan, kepastian berusaha serta

kepastian pasar dapat diatur dengan baik secara bertahap sehingga peluang pekerjaan

akan lebih terbuka, pendapatan meningkat dan taraf hidup masyarakat bisa lebih

sejahtera.

Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat merupakan serangkaian rencana tindakan dan strategi mendasar yang

dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk

diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi yang

telah ditetapkan. Perumusan Rencana Strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan

tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang

paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang

memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi

dan misi organisasi.

1. VISI DAN MISI

Visi dan Misi merupakan pedoman kerja yang harus dipahami, dihayati dan

dilaksanakan oleh seluruh aparat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura agar

Rencana Kerja Tahunan (Rencana Strategis) sebagai Rencana Kinerja dapat

dilaksanakan dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan menuju kondisi yang

diinginkan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

sebagai unsur pelayan, mampu memanfaatkan peluang-peluang, yang berorientasi pada

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dalam menghadapi persaingan,

tantangan global sehingga tetap eksis dan mampu melakukan perubahan ke arah

perbaikan yang diinginkan. Perubahan-perubahan yang terencana, konsisten dan

berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan adanya VISI

dan MISI Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,

yang disesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.

a. VISIVisi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, dalam mengantisipasi

tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 24

itu perlu disusun Master Plan Pertanian Pangan Kalimantan Barat sebagai upaya untuk

meningkatkan Lumbung Pangan daerah. Kepastian lahan, kepastian berusaha serta

kepastian pasar dapat diatur dengan baik secara bertahap sehingga peluang pekerjaan

akan lebih terbuka, pendapatan meningkat dan taraf hidup masyarakat bisa lebih

sejahtera.

Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat merupakan serangkaian rencana tindakan dan strategi mendasar yang

dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk

diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi yang

telah ditetapkan. Perumusan Rencana Strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan

tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang

paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang

memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi

dan misi organisasi.

1. VISI DAN MISI

Visi dan Misi merupakan pedoman kerja yang harus dipahami, dihayati dan

dilaksanakan oleh seluruh aparat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura agar

Rencana Kerja Tahunan (Rencana Strategis) sebagai Rencana Kinerja dapat

dilaksanakan dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan menuju kondisi yang

diinginkan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

sebagai unsur pelayan, mampu memanfaatkan peluang-peluang, yang berorientasi pada

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dalam menghadapi persaingan,

tantangan global sehingga tetap eksis dan mampu melakukan perubahan ke arah

perbaikan yang diinginkan. Perubahan-perubahan yang terencana, konsisten dan

berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan adanya VISI

dan MISI Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,

yang disesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.

a. VISIVisi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, dalam mengantisipasi

tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Page 28: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 25

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat secara terus menerus mengembangkan

peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan

perubahan ke arah perbaikan secara bertahap dan terencana, konsisten dan

berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada

pencapaian hasil (outcomes).

Untuk memberikan arah dan fokus yang jelas serta memiliki orientasi maka

ditetapkan Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat yaitu :

““TTEERRWWUUJJUUDDNNYYAA PPEERRTTAANNIIAANN TTAANNAAMMAANN PPAANNGGAANN DDAANN HHOORRTTIIKKUULLTTUURRAA

YYAANNGG MMOODDEERRNN,, BBEERRBBUUDDAAYYAA IINNDDUUSSTTRRII BBEERRBBAASSIISS PPEEDDEESSAAAANN DDAANN

BBEERRDDAAYYAA SSAAIINNGG””

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :

1) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Modern mengandung pengertian

bahwa ruang lingkup pertanian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu tanaman pangan

seperti padi dan palawija serta tanaman hortikultura seperti buah-buahan, sayur-

sayuran, tanaman hias dan biofarmaka. Modern mangandung pengertian bahwa

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura ditujukan pada terciptanya

pertanian yang maju, menerapkan teknologi tepat guna.

2) Berbudaya Industri mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian

ditujukan pada terciptanya pengelolaan dan pangolahan hasil pertanian yang

terintegrasi dari hulu sampai hilir serta mudah diproduksi secara massal oleh

masyarakat baik melalui proses pabrikasi maupun industri rumah tangga secara

sederhana.

3) Berbasis Pedesaan mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian

difokuskan di pedesaan yang masih memiliki lahan yang memadai dan kondusif

untuk dikembangkan menjadi pertanian yang modern dan berbudaya industri.

4) Berdaya Saing mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian ditujukan

pada peningkatan kualitas hasil-hasil pertanian menjadi produk pertanian yang

layak jual, mempunyai nilai tambah dan mampu menembus pasar domestik,

regional dan internasional sehingga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan

kesejahteraan petani dan masyarakat.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 25

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat secara terus menerus mengembangkan

peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan

perubahan ke arah perbaikan secara bertahap dan terencana, konsisten dan

berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada

pencapaian hasil (outcomes).

Untuk memberikan arah dan fokus yang jelas serta memiliki orientasi maka

ditetapkan Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat yaitu :

““TTEERRWWUUJJUUDDNNYYAA PPEERRTTAANNIIAANN TTAANNAAMMAANN PPAANNGGAANN DDAANN HHOORRTTIIKKUULLTTUURRAA

YYAANNGG MMOODDEERRNN,, BBEERRBBUUDDAAYYAA IINNDDUUSSTTRRII BBEERRBBAASSIISS PPEEDDEESSAAAANN DDAANN

BBEERRDDAAYYAA SSAAIINNGG””

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :

1) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Modern mengandung pengertian

bahwa ruang lingkup pertanian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu tanaman pangan

seperti padi dan palawija serta tanaman hortikultura seperti buah-buahan, sayur-

sayuran, tanaman hias dan biofarmaka. Modern mangandung pengertian bahwa

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura ditujukan pada terciptanya

pertanian yang maju, menerapkan teknologi tepat guna.

2) Berbudaya Industri mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian

ditujukan pada terciptanya pengelolaan dan pangolahan hasil pertanian yang

terintegrasi dari hulu sampai hilir serta mudah diproduksi secara massal oleh

masyarakat baik melalui proses pabrikasi maupun industri rumah tangga secara

sederhana.

3) Berbasis Pedesaan mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian

difokuskan di pedesaan yang masih memiliki lahan yang memadai dan kondusif

untuk dikembangkan menjadi pertanian yang modern dan berbudaya industri.

4) Berdaya Saing mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian ditujukan

pada peningkatan kualitas hasil-hasil pertanian menjadi produk pertanian yang

layak jual, mempunyai nilai tambah dan mampu menembus pasar domestik,

regional dan internasional sehingga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan

kesejahteraan petani dan masyarakat.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 25

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat secara terus menerus mengembangkan

peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan

perubahan ke arah perbaikan secara bertahap dan terencana, konsisten dan

berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada

pencapaian hasil (outcomes).

Untuk memberikan arah dan fokus yang jelas serta memiliki orientasi maka

ditetapkan Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat yaitu :

““TTEERRWWUUJJUUDDNNYYAA PPEERRTTAANNIIAANN TTAANNAAMMAANN PPAANNGGAANN DDAANN HHOORRTTIIKKUULLTTUURRAA

YYAANNGG MMOODDEERRNN,, BBEERRBBUUDDAAYYAA IINNDDUUSSTTRRII BBEERRBBAASSIISS PPEEDDEESSAAAANN DDAANN

BBEERRDDAAYYAA SSAAIINNGG””

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :

1) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Modern mengandung pengertian

bahwa ruang lingkup pertanian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu tanaman pangan

seperti padi dan palawija serta tanaman hortikultura seperti buah-buahan, sayur-

sayuran, tanaman hias dan biofarmaka. Modern mangandung pengertian bahwa

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura ditujukan pada terciptanya

pertanian yang maju, menerapkan teknologi tepat guna.

2) Berbudaya Industri mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian

ditujukan pada terciptanya pengelolaan dan pangolahan hasil pertanian yang

terintegrasi dari hulu sampai hilir serta mudah diproduksi secara massal oleh

masyarakat baik melalui proses pabrikasi maupun industri rumah tangga secara

sederhana.

3) Berbasis Pedesaan mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian

difokuskan di pedesaan yang masih memiliki lahan yang memadai dan kondusif

untuk dikembangkan menjadi pertanian yang modern dan berbudaya industri.

4) Berdaya Saing mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian ditujukan

pada peningkatan kualitas hasil-hasil pertanian menjadi produk pertanian yang

layak jual, mempunyai nilai tambah dan mampu menembus pasar domestik,

regional dan internasional sehingga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan

kesejahteraan petani dan masyarakat.

Page 29: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 26

b. M I S I

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen melaksanakan misinya sebagai berikut :

1) Meningkatkan Fungsi Manajemen Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang efektif

2) Meningkatkan produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura secara berkelanjutan.

3) Meningkatkan Mutu, daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk Tanaman

Pangan dan Hortikultura.

Indikasinya adalah :

Pertumbuhan ekonomi yg stabil, peningkatan pendapatan per kapita per tahun,

peningkatan lapangan kerja, nilai tambah dinikmati petani, urbanisasi menurun,

terjadinya pola pikir petani berwawasan agribisnis, kesenjangan sosial dan konflik

sosial semakin menurun.

2. TUJUAN DAN SASARANa. TUJUAN

Sesuai dengan visi dan misi Pembangunan Pertanian, maka tujuan pembangunan

yang ingin dicapai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat adalah:

1) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Fungsi Manajemen

Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Efektif” adalah

Meningkatkan pengelolaan administrasi yang tertib dan SDM yang handal agar dapat

berperan aktif dalam pembangunan pertanian.

2) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura secara Berkelanjutan” adalah mengembangkan usaha agribisnis

komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang berbasis sumberdaya lokal.

3) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Mutu, Daya Saing, Nilai

Tambah dan Pemasaran Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura” adalah

Mengembangkan pengolahan dan pemasaran produk pertanian tanaman pangan dan

hortikultura.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 26

b. M I S I

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen melaksanakan misinya sebagai berikut :

1) Meningkatkan Fungsi Manajemen Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang efektif

2) Meningkatkan produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura secara berkelanjutan.

3) Meningkatkan Mutu, daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk Tanaman

Pangan dan Hortikultura.

Indikasinya adalah :

Pertumbuhan ekonomi yg stabil, peningkatan pendapatan per kapita per tahun,

peningkatan lapangan kerja, nilai tambah dinikmati petani, urbanisasi menurun,

terjadinya pola pikir petani berwawasan agribisnis, kesenjangan sosial dan konflik

sosial semakin menurun.

2. TUJUAN DAN SASARANa. TUJUAN

Sesuai dengan visi dan misi Pembangunan Pertanian, maka tujuan pembangunan

yang ingin dicapai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat adalah:

1) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Fungsi Manajemen

Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Efektif” adalah

Meningkatkan pengelolaan administrasi yang tertib dan SDM yang handal agar dapat

berperan aktif dalam pembangunan pertanian.

2) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura secara Berkelanjutan” adalah mengembangkan usaha agribisnis

komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang berbasis sumberdaya lokal.

3) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Mutu, Daya Saing, Nilai

Tambah dan Pemasaran Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura” adalah

Mengembangkan pengolahan dan pemasaran produk pertanian tanaman pangan dan

hortikultura.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 26

b. M I S I

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen melaksanakan misinya sebagai berikut :

1) Meningkatkan Fungsi Manajemen Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang efektif

2) Meningkatkan produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura secara berkelanjutan.

3) Meningkatkan Mutu, daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk Tanaman

Pangan dan Hortikultura.

Indikasinya adalah :

Pertumbuhan ekonomi yg stabil, peningkatan pendapatan per kapita per tahun,

peningkatan lapangan kerja, nilai tambah dinikmati petani, urbanisasi menurun,

terjadinya pola pikir petani berwawasan agribisnis, kesenjangan sosial dan konflik

sosial semakin menurun.

2. TUJUAN DAN SASARANa. TUJUAN

Sesuai dengan visi dan misi Pembangunan Pertanian, maka tujuan pembangunan

yang ingin dicapai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Barat adalah:

1) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Fungsi Manajemen

Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Efektif” adalah

Meningkatkan pengelolaan administrasi yang tertib dan SDM yang handal agar dapat

berperan aktif dalam pembangunan pertanian.

2) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura secara Berkelanjutan” adalah mengembangkan usaha agribisnis

komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang berbasis sumberdaya lokal.

3) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Mutu, Daya Saing, Nilai

Tambah dan Pemasaran Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura” adalah

Mengembangkan pengolahan dan pemasaran produk pertanian tanaman pangan dan

hortikultura.

Page 30: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 27

b. SASARAN

Sasaran atau target yang menjadi corebusiness Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah ”Peningkatan Produksi dan

Mutu Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura”. Adapun dari sasaran tersebut

dijabarkan dalam beberapa Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:

1) Meningkatnya produksi padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu

dan ubi jalar

2) Meningkatnya luas panen padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu

dan ubi jalar

3) Meningkatnya produktivitas padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi

kayu dan ubi jalar

4) Meningkatnya Produksi Buah-Buahan (jeruk, pisang, nanas, durian, rambutan,

nangka, pepaya dan, langsat), Sayur-Sayuran (terung, mentimun, kacang panjang,

sawi, cabe rawit, kangkung, cabe besar, buncis dan bayam), Tanaman Hias

(anggrek, anthurium dan bunga lain) dani Biofarmaka (lidah buaya, jahe, kunyit, laos

dan kencur).

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 27

b. SASARAN

Sasaran atau target yang menjadi corebusiness Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah ”Peningkatan Produksi dan

Mutu Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura”. Adapun dari sasaran tersebut

dijabarkan dalam beberapa Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:

1) Meningkatnya produksi padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu

dan ubi jalar

2) Meningkatnya luas panen padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu

dan ubi jalar

3) Meningkatnya produktivitas padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi

kayu dan ubi jalar

4) Meningkatnya Produksi Buah-Buahan (jeruk, pisang, nanas, durian, rambutan,

nangka, pepaya dan, langsat), Sayur-Sayuran (terung, mentimun, kacang panjang,

sawi, cabe rawit, kangkung, cabe besar, buncis dan bayam), Tanaman Hias

(anggrek, anthurium dan bunga lain) dani Biofarmaka (lidah buaya, jahe, kunyit, laos

dan kencur).

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 27

b. SASARAN

Sasaran atau target yang menjadi corebusiness Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah ”Peningkatan Produksi dan

Mutu Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura”. Adapun dari sasaran tersebut

dijabarkan dalam beberapa Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:

1) Meningkatnya produksi padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu

dan ubi jalar

2) Meningkatnya luas panen padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu

dan ubi jalar

3) Meningkatnya produktivitas padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi

kayu dan ubi jalar

4) Meningkatnya Produksi Buah-Buahan (jeruk, pisang, nanas, durian, rambutan,

nangka, pepaya dan, langsat), Sayur-Sayuran (terung, mentimun, kacang panjang,

sawi, cabe rawit, kangkung, cabe besar, buncis dan bayam), Tanaman Hias

(anggrek, anthurium dan bunga lain) dani Biofarmaka (lidah buaya, jahe, kunyit, laos

dan kencur).

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Page 31: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 28

No Sasaran Strategis

1 Peningkatan produksi dan mutu produktanaman pangan dan hortikultura

I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton- Padi 1,610,000Ton

- Jagung 188,000Ton

- Kedelai 3,500Ton

- Kacang Tanah 1,600Ton

- Kacang Hijau 1,000Ton

- Ubi Kayu 210,000Ton

- Ubi Jalar 19,600Ton

B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha

- Padi 503,125 Ha

- Jagung 47,000 Ha

- Kedelai 2,260 Ha

- Kacang Tanah 1,455 Ha

- Kacang Hijau 1,250 Ha

- Ubi Kayu 11,110 Ha

- Ubi Jalar 2,300 Ha

C Produktivitas Tanaman Pangan

- Padi 32.00 Ku/Ha

- Jagung 40.00 Ku/Ha

- Kedelai 15.49 Ku/Ha

- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha

- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha

- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha

- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton

- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton

- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton

- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton

- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai

Keterangan : Data sesuai dengan usulan rencana perubahan dokumen renstra tahun 2016

Anggaran

1 163,329,743,000

50,741,137,400

2 8,918,132,000

5,455,467,000

3 Program Penyediaan dan PengembanganPrasarana dan Sarana pertanian

335,878,735,000

23,654,850,000

4 Program Pengolahan dan Pemasaran hasilPertanian

1,916,610,000

TOTAL 589,894,674,400

TABEL 3.

Program Keterangan

ProgramPeningkatan Produksi, Produktivitasdan Mutu TanamanPangan untukMencapaiSwasembada dan SwasembadaBerkelanjutan

APBN

APBD

APBD

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target

APBD

ProgramPeningkatanProduksi, Produktivitas,dan Mutu Produk Tanaman HortikulturaBerkelanjutan

APBN

APBD

APBN

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 28

No Sasaran Strategis

1 Peningkatan produksi dan mutu produktanaman pangan dan hortikultura

I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton- Padi 1,610,000Ton

- Jagung 188,000Ton

- Kedelai 3,500Ton

- Kacang Tanah 1,600Ton

- Kacang Hijau 1,000Ton

- Ubi Kayu 210,000Ton

- Ubi Jalar 19,600Ton

B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha

- Padi 503,125 Ha

- Jagung 47,000 Ha

- Kedelai 2,260 Ha

- Kacang Tanah 1,455 Ha

- Kacang Hijau 1,250 Ha

- Ubi Kayu 11,110 Ha

- Ubi Jalar 2,300 Ha

C Produktivitas Tanaman Pangan

- Padi 32.00 Ku/Ha

- Jagung 40.00 Ku/Ha

- Kedelai 15.49 Ku/Ha

- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha

- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha

- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha

- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton

- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton

- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton

- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton

- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai

Keterangan : Data sesuai dengan usulan rencana perubahan dokumen renstra tahun 2016

Anggaran

1 163,329,743,000

50,741,137,400

2 8,918,132,000

5,455,467,000

3 Program Penyediaan dan PengembanganPrasarana dan Sarana pertanian

335,878,735,000

23,654,850,000

4 Program Pengolahan dan Pemasaran hasilPertanian

1,916,610,000

TOTAL 589,894,674,400

TABEL 3.

Program Keterangan

ProgramPeningkatan Produksi, Produktivitasdan Mutu TanamanPangan untukMencapaiSwasembada dan SwasembadaBerkelanjutan

APBN

APBD

APBD

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target

APBD

ProgramPeningkatanProduksi, Produktivitas,dan Mutu Produk Tanaman HortikulturaBerkelanjutan

APBN

APBD

APBN

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 28

No Sasaran Strategis

1 Peningkatan produksi dan mutu produktanaman pangan dan hortikultura

I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton- Padi 1,610,000Ton

- Jagung 188,000Ton

- Kedelai 3,500Ton

- Kacang Tanah 1,600Ton

- Kacang Hijau 1,000Ton

- Ubi Kayu 210,000Ton

- Ubi Jalar 19,600Ton

B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha

- Padi 503,125 Ha

- Jagung 47,000 Ha

- Kedelai 2,260 Ha

- Kacang Tanah 1,455 Ha

- Kacang Hijau 1,250 Ha

- Ubi Kayu 11,110 Ha

- Ubi Jalar 2,300 Ha

C Produktivitas Tanaman Pangan

- Padi 32.00 Ku/Ha

- Jagung 40.00 Ku/Ha

- Kedelai 15.49 Ku/Ha

- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha

- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha

- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha

- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton

- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton

- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton

- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton

- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai

Keterangan : Data sesuai dengan usulan rencana perubahan dokumen renstra tahun 2016

Anggaran

1 163,329,743,000

50,741,137,400

2 8,918,132,000

5,455,467,000

3 Program Penyediaan dan PengembanganPrasarana dan Sarana pertanian

335,878,735,000

23,654,850,000

4 Program Pengolahan dan Pemasaran hasilPertanian

1,916,610,000

TOTAL 589,894,674,400

TABEL 3.

Program Keterangan

ProgramPeningkatan Produksi, Produktivitasdan Mutu TanamanPangan untukMencapaiSwasembada dan SwasembadaBerkelanjutan

APBN

APBD

APBD

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target

APBD

ProgramPeningkatanProduksi, Produktivitas,dan Mutu Produk Tanaman HortikulturaBerkelanjutan

APBN

APBD

APBN

Page 32: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2013 - 2018 telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun

2013 pada tanggal 12 Juli 2013. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Tahun 2013

- 2018, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2013 - 2018 sebagai dasar dalam menyusun

Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat, Rencana Kerja tersebut merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja

Anggaran (RKA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat yang dijadikan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(RAPBD) Tahun 2016 yang telah disahkan oleh DPRD menjadi APBD. APBD pada

hakekatnya merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun pelaksanaan

anggaran.

Pada bagian berikut dipaparkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), evaluasi

beserta analisisnya selama tahun 2016 yang telah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dari sasaran yang telah ditetapkan

yaitu “Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura”.

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016

Target dan realisasi capaian kinerja tahun 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2013 - 2018 telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun

2013 pada tanggal 12 Juli 2013. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Tahun 2013

- 2018, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2013 - 2018 sebagai dasar dalam menyusun

Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat, Rencana Kerja tersebut merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja

Anggaran (RKA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat yang dijadikan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(RAPBD) Tahun 2016 yang telah disahkan oleh DPRD menjadi APBD. APBD pada

hakekatnya merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun pelaksanaan

anggaran.

Pada bagian berikut dipaparkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), evaluasi

beserta analisisnya selama tahun 2016 yang telah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dari sasaran yang telah ditetapkan

yaitu “Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura”.

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016

Target dan realisasi capaian kinerja tahun 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2013 - 2018 telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun

2013 pada tanggal 12 Juli 2013. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Tahun 2013

- 2018, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2013 - 2018 sebagai dasar dalam menyusun

Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat, Rencana Kerja tersebut merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja

Anggaran (RKA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat yang dijadikan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(RAPBD) Tahun 2016 yang telah disahkan oleh DPRD menjadi APBD. APBD pada

hakekatnya merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun pelaksanaan

anggaran.

Pada bagian berikut dipaparkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), evaluasi

beserta analisisnya selama tahun 2016 yang telah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dari sasaran yang telah ditetapkan

yaitu “Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura”.

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016

Target dan realisasi capaian kinerja tahun 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 33: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 30

Sumber: Rekap SP Tan.Pangan dan Hortikultura 2016 (Estimasi) dan ARAM II 2016

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton 1,753,181 Ton 86.21- Padi 1,610,000Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000Ton 109,473 Ton 58.23- Kedelai 3,500Ton 2,146 Ton 61.31- Kacang Tanah 1,600Ton 978 Ton 61.13- Kacang Hijau 1,000Ton 1,445 Ton 144.50- Ubi Kayu 210,000Ton 160,904 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600Ton 10,578 Ton 53.97

BLuas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,911 Ha 152.88- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09

CProduktivitas Tanaman Pangan 371.73 Ku/Ha 336.55 Ku/Ha 90.54- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 91.22- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 94.50- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 30.86

TABEL 4.PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi

Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 30

Sumber: Rekap SP Tan.Pangan dan Hortikultura 2016 (Estimasi) dan ARAM II 2016

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton 1,753,181 Ton 86.21- Padi 1,610,000Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000Ton 109,473 Ton 58.23- Kedelai 3,500Ton 2,146 Ton 61.31- Kacang Tanah 1,600Ton 978 Ton 61.13- Kacang Hijau 1,000Ton 1,445 Ton 144.50- Ubi Kayu 210,000Ton 160,904 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600Ton 10,578 Ton 53.97

BLuas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,911 Ha 152.88- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09

CProduktivitas Tanaman Pangan 371.73 Ku/Ha 336.55 Ku/Ha 90.54- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 91.22- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 94.50- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 30.86

TABEL 4.PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi

Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 30

Sumber: Rekap SP Tan.Pangan dan Hortikultura 2016 (Estimasi) dan ARAM II 2016

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton 1,753,181 Ton 86.21- Padi 1,610,000Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000Ton 109,473 Ton 58.23- Kedelai 3,500Ton 2,146 Ton 61.31- Kacang Tanah 1,600Ton 978 Ton 61.13- Kacang Hijau 1,000Ton 1,445 Ton 144.50- Ubi Kayu 210,000Ton 160,904 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600Ton 10,578 Ton 53.97

BLuas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,911 Ha 152.88- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09

CProduktivitas Tanaman Pangan 371.73 Ku/Ha 336.55 Ku/Ha 90.54- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 91.22- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 94.50- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 30.86

TABEL 4.PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi

Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura

Page 34: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 31

a. Capaian Produksi Tanaman Pangan

Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.610.000 Ton GKG, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.467.657 ton GKG

atau 91.16% dari target.

Tingkat capaian produksi jagung dengan target 188.000 ton pipilan kering,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 109.473

ton pipilan kering, atau 58.23%.

Tingkat capaian produksi kedelai dengan target 3.500 ton, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 2.146 ton atau 61.31%.

Padi

Target 1,610,000

Realisasi 1,467,657

0200,000400,000600,000800,000

1,000,0001,200,0001,400,0001,600,0001,800,000

Capaian Produksi (Ton)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 31

a. Capaian Produksi Tanaman Pangan

Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.610.000 Ton GKG, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.467.657 ton GKG

atau 91.16% dari target.

Tingkat capaian produksi jagung dengan target 188.000 ton pipilan kering,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 109.473

ton pipilan kering, atau 58.23%.

Tingkat capaian produksi kedelai dengan target 3.500 ton, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 2.146 ton atau 61.31%.

Padi Jagung

1,610,000 188,000

1,467,657 109,473

Capaian Produksi (Ton)

Kedelai

Target 3,500

Realisasi 2,146

0500

1,0001,5002,0002,5003,0003,5004,000

Capaian Produksi (Ton)

Ubi Kayu Ubi Jalar

Target 210,000 19,600

Realisasi 160,904 10,578

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000Capaian Produksi (Ton)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 31

a. Capaian Produksi Tanaman Pangan

Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.610.000 Ton GKG, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.467.657 ton GKG

atau 91.16% dari target.

Tingkat capaian produksi jagung dengan target 188.000 ton pipilan kering,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 109.473

ton pipilan kering, atau 58.23%.

Tingkat capaian produksi kedelai dengan target 3.500 ton, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 2.146 ton atau 61.31%.

KacangTanah

KacangHijau

1,600 1,000

978 1,445

Capaian Produksi (Ton)

Page 35: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 32

Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target 1.600 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 978 ton atau 61.13%

dari target.

Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target 1000 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.445 ton atau

144.50%.

Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target 210.000 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 160.904 ton atau

76.62%.

Tingkat capaian produksi ubi jalar dengan target 19.600 ton, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.578 ton atau 53.97%.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian produksi tanaman pangan pada tujuh

komoditi secara keseluruhan rata-rata mencapai 86.21%. Capaian produksi yang berhasil

melebihi target hanya satu komoditi yaitu Kacang hijau sebesar 144.50%, sedangkan

capaian produksi paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya mencapai 53.97% dari

target.

b. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan

Padi

Target 503,125

Realisasi 514,071

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

Capaian Luas Panen (Ha)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 32

Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target 1.600 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 978 ton atau 61.13%

dari target.

Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target 1000 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.445 ton atau

144.50%.

Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target 210.000 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 160.904 ton atau

76.62%.

Tingkat capaian produksi ubi jalar dengan target 19.600 ton, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.578 ton atau 53.97%.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian produksi tanaman pangan pada tujuh

komoditi secara keseluruhan rata-rata mencapai 86.21%. Capaian produksi yang berhasil

melebihi target hanya satu komoditi yaitu Kacang hijau sebesar 144.50%, sedangkan

capaian produksi paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya mencapai 53.97% dari

target.

b. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan

Jagung

47,000

31,845

Capaian Luas Panen (Ha)

Kedelai KacangTanah

KacangHijau

Target 2,260 1,455 1,250

Realisasi 1,519 860 1,911

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000Capaian Luas Panen (Ha)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 32

Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target 1.600 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 978 ton atau 61.13%

dari target.

Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target 1000 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.445 ton atau

144.50%.

Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target 210.000 ton, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 160.904 ton atau

76.62%.

Tingkat capaian produksi ubi jalar dengan target 19.600 ton, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.578 ton atau 53.97%.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian produksi tanaman pangan pada tujuh

komoditi secara keseluruhan rata-rata mencapai 86.21%. Capaian produksi yang berhasil

melebihi target hanya satu komoditi yaitu Kacang hijau sebesar 144.50%, sedangkan

capaian produksi paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya mencapai 53.97% dari

target.

b. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan

KacangHijau

UbiKayu

UbiJalar

1,250 11,110 2,300

1,911 10,058 1,313

Capaian Luas Panen (Ha)

Page 36: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 33

Tingkat capaian luas panen padi dengan target 503.125 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 514.071 Ha

atau 102.18%.

Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 47.000 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 31.845 Ha atau 67.76% dari target.

Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target 2.260 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.519 Ha atau 67.21%.

Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target 1.455 Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 860 Ha atau 59.11%.

Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan target 1.250 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 1.911 Ha atau 152.80%.

Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target 11.110 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.058 Ha atau 90.53%.

Tingkat capaian luas panen ubi jalar dengan target 2.300 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.313 Ha atau 57.09%.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi

secara keseluruhan rata-rata telah mencapai 90.43%. Capaian luas panen yang bisa dan

melebihi target yaitu komoditi padi (102.18%) dan kacang hijau (152.80%), sedangkan

capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya sebesar

57.09% dari target.

c. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan

Padi

Target 32.00

Realisasi 28.55

-5.00

10.0015.0020.0025.0030.0035.0040.0045.00Capaian Produktivitas (Ku/Ha)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 33

Tingkat capaian luas panen padi dengan target 503.125 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 514.071 Ha

atau 102.18%.

Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 47.000 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 31.845 Ha atau 67.76% dari target.

Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target 2.260 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.519 Ha atau 67.21%.

Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target 1.455 Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 860 Ha atau 59.11%.

Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan target 1.250 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 1.911 Ha atau 152.80%.

Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target 11.110 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.058 Ha atau 90.53%.

Tingkat capaian luas panen ubi jalar dengan target 2.300 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.313 Ha atau 57.09%.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi

secara keseluruhan rata-rata telah mencapai 90.43%. Capaian luas panen yang bisa dan

melebihi target yaitu komoditi padi (102.18%) dan kacang hijau (152.80%), sedangkan

capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya sebesar

57.09% dari target.

c. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan

Padi Jagung

32.00 40.00

28.55 34.38

Capaian Produktivitas (Ku/Ha)

Kedelai KacangTanah

Target 15.49

Realisasi 14.13

-2.004.006.008.00

10.0012.0014.0016.0018.00

Capaian Produktivitas (Ku/Ha)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 33

Tingkat capaian luas panen padi dengan target 503.125 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 514.071 Ha

atau 102.18%.

Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 47.000 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 31.845 Ha atau 67.76% dari target.

Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target 2.260 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.519 Ha atau 67.21%.

Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target 1.455 Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 860 Ha atau 59.11%.

Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan target 1.250 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 1.911 Ha atau 152.80%.

Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target 11.110 Ha, berdasarkan

ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.058 Ha atau 90.53%.

Tingkat capaian luas panen ubi jalar dengan target 2.300 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.313 Ha atau 57.09%.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi

secara keseluruhan rata-rata telah mencapai 90.43%. Capaian luas panen yang bisa dan

melebihi target yaitu komoditi padi (102.18%) dan kacang hijau (152.80%), sedangkan

capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya sebesar

57.09% dari target.

c. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan

KacangTanah

KacangHijau

11.00 8.00

11.37 7.56

Capaian Produktivitas (Ku/Ha)

Page 37: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 34

Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32.00 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 28.55 Ku/Ha atau

89.22% dari target.

Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40.00 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 34.38 Ku/Ha atau

85.95%.

Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target 15.49 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 14.13 Ku/Ha atau

91.22%.

Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target 11.00 Ku/Ha,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target

sebesar 11.37 Ku/Ha atau 103.36%.

Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target 8.00 Ku/Ha,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 7.56

Ku/Ha atau 94.50%.

Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target 180.02 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 159.98 Ku/Ha

atau 88.87%.

Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target 85.22 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 80.58 Ku/Ha

atau 94.56%.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 34

Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32.00 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 28.55 Ku/Ha atau

89.22% dari target.

Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40.00 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 34.38 Ku/Ha atau

85.95%.

Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target 15.49 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 14.13 Ku/Ha atau

91.22%.

Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target 11.00 Ku/Ha,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target

sebesar 11.37 Ku/Ha atau 103.36%.

Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target 8.00 Ku/Ha,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 7.56

Ku/Ha atau 94.50%.

Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target 180.02 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 159.98 Ku/Ha

atau 88.87%.

Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target 85.22 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 80.58 Ku/Ha

atau 94.56%.

Ubi Kayu Ubi Jalar

Target 180.02 85.22

Realisasi 159.98 80.58

-20.0040.0060.0080.00

100.00120.00140.00160.00180.00200.00

Capaian Produktivitas (Ku/Ha)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 34

Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32.00 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 28.55 Ku/Ha atau

89.22% dari target.

Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40.00 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 34.38 Ku/Ha atau

85.95%.

Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target 15.49 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 14.13 Ku/Ha atau

91.22%.

Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target 11.00 Ku/Ha,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target

sebesar 11.37 Ku/Ha atau 103.36%.

Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target 8.00 Ku/Ha,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 7.56

Ku/Ha atau 94.50%.

Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target 180.02 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 159.98 Ku/Ha

atau 88.87%.

Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target 85.22 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 80.58 Ku/Ha

atau 94.56%.

Page 38: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 35

Secara keseluruhan, capaian produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 dari tujuh komoditi menunjukkan angka yang fluktuatif.

Dari 7 komoditi, produktivtias yang melebihi target yaitu kacang tanah sebesar 103.36%,

sedangkan capaian kinerja produktivitas paling rendah adalah komoditi jagung sebesar

85.95%.

Indikator utama pembangunan pertanian adalah produksi tanaman pangan.

Berdasarkan hasil evaluasi, capaian kinerja untuk produksi komoditi tanaman pangan

rata-rata capaian kinerja baru mencapai 86.21%. Hanya ada 1 (satu) komoditi yang bisa

dan melebihi dari target yaitu kacang hijau sebesar 144.50% sedangkan capaian produksi

tanaman pangan yang paling rendah yaitu komoditi ubi jalar sebesar 53.97% dari target.

Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas.

Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal baik faktor internal maupun eksternal

diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, iklim, sistem budidaya dan

pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per hektar dari luasan tiap

komoditi akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama

pemupukan menggunakan sesuai dosis anjuran.

Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh

terhadap capaian kinerja produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang

dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari:

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura

Berkelanjutan

3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan

Ekspor Hasil Pertanian

4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan kinerja untuk tanaman pangan

dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi bertujuan

meningkatkan produktivitas melalui adopsi teknologi oleh petani serta penggunaan sarana

produksi sesuai dengan rekomendasi dan spesifik lokasi. Ekstensifikasi bertujuan untuk

peningkatan luas tanam dan luas panen melalui pencetakan sawah, peningkatan Indek

Pertanaman (IP). Untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka pemberdayaan

petani serta mengurangi beban dalam penyediaan sarana produksi, Pemerintah melalui

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 35

Secara keseluruhan, capaian produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 dari tujuh komoditi menunjukkan angka yang fluktuatif.

Dari 7 komoditi, produktivtias yang melebihi target yaitu kacang tanah sebesar 103.36%,

sedangkan capaian kinerja produktivitas paling rendah adalah komoditi jagung sebesar

85.95%.

Indikator utama pembangunan pertanian adalah produksi tanaman pangan.

Berdasarkan hasil evaluasi, capaian kinerja untuk produksi komoditi tanaman pangan

rata-rata capaian kinerja baru mencapai 86.21%. Hanya ada 1 (satu) komoditi yang bisa

dan melebihi dari target yaitu kacang hijau sebesar 144.50% sedangkan capaian produksi

tanaman pangan yang paling rendah yaitu komoditi ubi jalar sebesar 53.97% dari target.

Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas.

Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal baik faktor internal maupun eksternal

diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, iklim, sistem budidaya dan

pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per hektar dari luasan tiap

komoditi akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama

pemupukan menggunakan sesuai dosis anjuran.

Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh

terhadap capaian kinerja produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang

dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari:

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura

Berkelanjutan

3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan

Ekspor Hasil Pertanian

4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan kinerja untuk tanaman pangan

dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi bertujuan

meningkatkan produktivitas melalui adopsi teknologi oleh petani serta penggunaan sarana

produksi sesuai dengan rekomendasi dan spesifik lokasi. Ekstensifikasi bertujuan untuk

peningkatan luas tanam dan luas panen melalui pencetakan sawah, peningkatan Indek

Pertanaman (IP). Untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka pemberdayaan

petani serta mengurangi beban dalam penyediaan sarana produksi, Pemerintah melalui

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 35

Secara keseluruhan, capaian produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2016 dari tujuh komoditi menunjukkan angka yang fluktuatif.

Dari 7 komoditi, produktivtias yang melebihi target yaitu kacang tanah sebesar 103.36%,

sedangkan capaian kinerja produktivitas paling rendah adalah komoditi jagung sebesar

85.95%.

Indikator utama pembangunan pertanian adalah produksi tanaman pangan.

Berdasarkan hasil evaluasi, capaian kinerja untuk produksi komoditi tanaman pangan

rata-rata capaian kinerja baru mencapai 86.21%. Hanya ada 1 (satu) komoditi yang bisa

dan melebihi dari target yaitu kacang hijau sebesar 144.50% sedangkan capaian produksi

tanaman pangan yang paling rendah yaitu komoditi ubi jalar sebesar 53.97% dari target.

Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas.

Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal baik faktor internal maupun eksternal

diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, iklim, sistem budidaya dan

pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per hektar dari luasan tiap

komoditi akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama

pemupukan menggunakan sesuai dosis anjuran.

Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh

terhadap capaian kinerja produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang

dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari:

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura

Berkelanjutan

3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan

Ekspor Hasil Pertanian

4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan kinerja untuk tanaman pangan

dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi bertujuan

meningkatkan produktivitas melalui adopsi teknologi oleh petani serta penggunaan sarana

produksi sesuai dengan rekomendasi dan spesifik lokasi. Ekstensifikasi bertujuan untuk

peningkatan luas tanam dan luas panen melalui pencetakan sawah, peningkatan Indek

Pertanaman (IP). Untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka pemberdayaan

petani serta mengurangi beban dalam penyediaan sarana produksi, Pemerintah melalui

Page 39: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 36

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat telah

memfasilitasi bantuan kepada petani berupa benih, pupuk dan obat-obatan serta

peralatan pertanian.

Kinerja produksi tanaman pangan didukung oleh beberapa kegiatan diantaranya

pemantapan Sentra Padi (Food Estate), promosi teknologi budidaya (hazton),

peningkatan sarana dan prasarana pertanian (sarana budidaya), perluasan arel tanam

dan pengelolaan lahan & air, serta pengembangan alsintan center dan beberapa kegiatan

pelatihan yang menunjang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (petani dan

petugas) baik kemampuan petani dalam segi budidaya pra-panen maupun pascapanen

serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Selain kegiatan yang dilaksanakan di

Dinas, upaya pencapaian kinerja produksi tanaman pangan juga didukung oleh UPT yang

berada di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat.

Berdasarkan Angka Ramalan II 2016, capaian kinerja tanaman pangan secara rata-

rata baik produksi, luas panen maupun produktivitas masih di bawah target yang

ditetapkan, masing-masing berturut-turut mencapai 86,21% (produksi), 90.43% (luas

panen) dan 90.54% (produktivitas). Secara umum faktor teknis yang mempengaruhi

ketiga indikator ini saling berkaitan. Luas panen dan produktivitas yang rendah

disebabkan oleh kurangnya aplikasi teknologi budidaya dan penggunaan varietas yang

kurang sesuai. Selain itu, masih besarnya kehilangan hasil setelah panen dan

produktivitas yang rendah menyebabkan angka produksi secara keseluruhan.

Komoditi strategis tanaman pangan adalah padi, jagung dan kedelai (pajale).

Capaian kinerja padi baik produksi, luas panen maupun produktivitasnya jika

dibandingkan dengan target berturut-turut adalah 91.16%, 102.18%, dan 89.22%.

Capaian kinerja luas panen melebihi target sebesar 2.18% dari yang ditetapkan.

Peningkatan luas panen disebabkan oleh karena adanya carry over tahun 2015. Namun

tidak diikuti oleh produktivitas, dimana dari target 32.00 ku/ha hanya tercapai 28.55 ku/ha.

Kinerja produksi padi tahun 2016 belum bisa memenuhi target disebabkan oleh beberapa

hal diantaranya:

1. Sebagian kegiatan pengembangan padi teknologi hazton di beberapa kabupaten

dilaksanakan pada masa tanam 2016/2017 sehingga panen areal tanam tersebut

akan berlangsung pada tahun 2017 (carry over). Mundurnya jadwal tanam ini

disebabkan adanya anomali iklim yaitu terjadi kemarau pada periode Mei-Juli 2016

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 36

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat telah

memfasilitasi bantuan kepada petani berupa benih, pupuk dan obat-obatan serta

peralatan pertanian.

Kinerja produksi tanaman pangan didukung oleh beberapa kegiatan diantaranya

pemantapan Sentra Padi (Food Estate), promosi teknologi budidaya (hazton),

peningkatan sarana dan prasarana pertanian (sarana budidaya), perluasan arel tanam

dan pengelolaan lahan & air, serta pengembangan alsintan center dan beberapa kegiatan

pelatihan yang menunjang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (petani dan

petugas) baik kemampuan petani dalam segi budidaya pra-panen maupun pascapanen

serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Selain kegiatan yang dilaksanakan di

Dinas, upaya pencapaian kinerja produksi tanaman pangan juga didukung oleh UPT yang

berada di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat.

Berdasarkan Angka Ramalan II 2016, capaian kinerja tanaman pangan secara rata-

rata baik produksi, luas panen maupun produktivitas masih di bawah target yang

ditetapkan, masing-masing berturut-turut mencapai 86,21% (produksi), 90.43% (luas

panen) dan 90.54% (produktivitas). Secara umum faktor teknis yang mempengaruhi

ketiga indikator ini saling berkaitan. Luas panen dan produktivitas yang rendah

disebabkan oleh kurangnya aplikasi teknologi budidaya dan penggunaan varietas yang

kurang sesuai. Selain itu, masih besarnya kehilangan hasil setelah panen dan

produktivitas yang rendah menyebabkan angka produksi secara keseluruhan.

Komoditi strategis tanaman pangan adalah padi, jagung dan kedelai (pajale).

Capaian kinerja padi baik produksi, luas panen maupun produktivitasnya jika

dibandingkan dengan target berturut-turut adalah 91.16%, 102.18%, dan 89.22%.

Capaian kinerja luas panen melebihi target sebesar 2.18% dari yang ditetapkan.

Peningkatan luas panen disebabkan oleh karena adanya carry over tahun 2015. Namun

tidak diikuti oleh produktivitas, dimana dari target 32.00 ku/ha hanya tercapai 28.55 ku/ha.

Kinerja produksi padi tahun 2016 belum bisa memenuhi target disebabkan oleh beberapa

hal diantaranya:

1. Sebagian kegiatan pengembangan padi teknologi hazton di beberapa kabupaten

dilaksanakan pada masa tanam 2016/2017 sehingga panen areal tanam tersebut

akan berlangsung pada tahun 2017 (carry over). Mundurnya jadwal tanam ini

disebabkan adanya anomali iklim yaitu terjadi kemarau pada periode Mei-Juli 2016

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 36

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat telah

memfasilitasi bantuan kepada petani berupa benih, pupuk dan obat-obatan serta

peralatan pertanian.

Kinerja produksi tanaman pangan didukung oleh beberapa kegiatan diantaranya

pemantapan Sentra Padi (Food Estate), promosi teknologi budidaya (hazton),

peningkatan sarana dan prasarana pertanian (sarana budidaya), perluasan arel tanam

dan pengelolaan lahan & air, serta pengembangan alsintan center dan beberapa kegiatan

pelatihan yang menunjang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (petani dan

petugas) baik kemampuan petani dalam segi budidaya pra-panen maupun pascapanen

serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Selain kegiatan yang dilaksanakan di

Dinas, upaya pencapaian kinerja produksi tanaman pangan juga didukung oleh UPT yang

berada di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat.

Berdasarkan Angka Ramalan II 2016, capaian kinerja tanaman pangan secara rata-

rata baik produksi, luas panen maupun produktivitas masih di bawah target yang

ditetapkan, masing-masing berturut-turut mencapai 86,21% (produksi), 90.43% (luas

panen) dan 90.54% (produktivitas). Secara umum faktor teknis yang mempengaruhi

ketiga indikator ini saling berkaitan. Luas panen dan produktivitas yang rendah

disebabkan oleh kurangnya aplikasi teknologi budidaya dan penggunaan varietas yang

kurang sesuai. Selain itu, masih besarnya kehilangan hasil setelah panen dan

produktivitas yang rendah menyebabkan angka produksi secara keseluruhan.

Komoditi strategis tanaman pangan adalah padi, jagung dan kedelai (pajale).

Capaian kinerja padi baik produksi, luas panen maupun produktivitasnya jika

dibandingkan dengan target berturut-turut adalah 91.16%, 102.18%, dan 89.22%.

Capaian kinerja luas panen melebihi target sebesar 2.18% dari yang ditetapkan.

Peningkatan luas panen disebabkan oleh karena adanya carry over tahun 2015. Namun

tidak diikuti oleh produktivitas, dimana dari target 32.00 ku/ha hanya tercapai 28.55 ku/ha.

Kinerja produksi padi tahun 2016 belum bisa memenuhi target disebabkan oleh beberapa

hal diantaranya:

1. Sebagian kegiatan pengembangan padi teknologi hazton di beberapa kabupaten

dilaksanakan pada masa tanam 2016/2017 sehingga panen areal tanam tersebut

akan berlangsung pada tahun 2017 (carry over). Mundurnya jadwal tanam ini

disebabkan adanya anomali iklim yaitu terjadi kemarau pada periode Mei-Juli 2016

Page 40: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 37

serta adanya keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi hazton di beberapa

kabupaten. Keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi teknologi padi hazton

disebabkan sebagian besar benih harus didatangkan dari luar kalbar, demikian pula

paket saprodi teknologi padi hazton seluruhnya harus didatangkan dari Pulau Jawa.

Selain itu, produktivitas padi belum memenuhi target dikarenakan penyaluran saprodi

teknologi padi hazton, dilakukan saat pertanaman hampir panen, padahal saprodi

tersebut (biogreen, monokalsium pospat dan KNO3) berdasarkan SOP digunakan

sebelum tanam dan di saat pertanaman pada fase vegetative seperti.

2. Pengembangan padi organik dari alokasi 160 ha di 8 kab hanya terealisasi 80 ha

(50.0%) di 4 kabupaten karena penghematan anggaran.

3. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan padi hazton tahun 2016 tidak bisa

mencapai 100%. Alokasi semula seluas 44.500 ha di 14 kab/kota hanya terealisasi

seluas 31.750 ha (71.35%) di 12 kab/kota yang disebabkan oleh ketidaksanggupan 2

kabupaten yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara untuk merealisasikan

kegiatan tersebut. Ketidaksanggupan dikarenakan kelompok tani belum siap baik

secara administrasi maupun di lapangan.

4. Turunnya produktivitas juga disebabkan karena adanya serangan organisme

pengganggu tanaman yaitu tikus, penggerek batang, siput murbey (keong mas) yang

mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak dapat berproduksi

secara optimal. Selain itu adanya bencana alam kekeringan pada Bulan Mei-Juli

2016 sehingga pertumbuhan dan produksi tidak optimal, serta banjir pada Bulan

Nopember 2016 yang berakibat kerusakan bahkan puso di beberapa kabupaten.

5. Pengembangan padi dengan sistem Jarwo seluas 51.500 ha di 13 kab/kota dapat

terealisasi 100% mengingat paket bantuan hanya berupa benih saja, namun

sebagian besar areal kegiatan merealisasikan penanaman pada MT 2016/2017

sehingga akan menjadi carry over tahun 2017 akibat keterlambatan penyaluran benih

oleh PT. Pertani maupun PT. SHS

Sementara itu, dukungan bantuan sarana produksi untuk peningkatan capaian

kinerja tanaman pangan diantaranya adalah bantuan pupuk, terdiri dari : pupuk organik,

pupuk organik cair, pupuk organik hayat, pupuk organik hayati tablet,

decomposer/probiotik hayati, dan pengatur tumbuh hayati (blister). Bantuan Obat-obatan,

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 37

serta adanya keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi hazton di beberapa

kabupaten. Keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi teknologi padi hazton

disebabkan sebagian besar benih harus didatangkan dari luar kalbar, demikian pula

paket saprodi teknologi padi hazton seluruhnya harus didatangkan dari Pulau Jawa.

Selain itu, produktivitas padi belum memenuhi target dikarenakan penyaluran saprodi

teknologi padi hazton, dilakukan saat pertanaman hampir panen, padahal saprodi

tersebut (biogreen, monokalsium pospat dan KNO3) berdasarkan SOP digunakan

sebelum tanam dan di saat pertanaman pada fase vegetative seperti.

2. Pengembangan padi organik dari alokasi 160 ha di 8 kab hanya terealisasi 80 ha

(50.0%) di 4 kabupaten karena penghematan anggaran.

3. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan padi hazton tahun 2016 tidak bisa

mencapai 100%. Alokasi semula seluas 44.500 ha di 14 kab/kota hanya terealisasi

seluas 31.750 ha (71.35%) di 12 kab/kota yang disebabkan oleh ketidaksanggupan 2

kabupaten yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara untuk merealisasikan

kegiatan tersebut. Ketidaksanggupan dikarenakan kelompok tani belum siap baik

secara administrasi maupun di lapangan.

4. Turunnya produktivitas juga disebabkan karena adanya serangan organisme

pengganggu tanaman yaitu tikus, penggerek batang, siput murbey (keong mas) yang

mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak dapat berproduksi

secara optimal. Selain itu adanya bencana alam kekeringan pada Bulan Mei-Juli

2016 sehingga pertumbuhan dan produksi tidak optimal, serta banjir pada Bulan

Nopember 2016 yang berakibat kerusakan bahkan puso di beberapa kabupaten.

5. Pengembangan padi dengan sistem Jarwo seluas 51.500 ha di 13 kab/kota dapat

terealisasi 100% mengingat paket bantuan hanya berupa benih saja, namun

sebagian besar areal kegiatan merealisasikan penanaman pada MT 2016/2017

sehingga akan menjadi carry over tahun 2017 akibat keterlambatan penyaluran benih

oleh PT. Pertani maupun PT. SHS

Sementara itu, dukungan bantuan sarana produksi untuk peningkatan capaian

kinerja tanaman pangan diantaranya adalah bantuan pupuk, terdiri dari : pupuk organik,

pupuk organik cair, pupuk organik hayat, pupuk organik hayati tablet,

decomposer/probiotik hayati, dan pengatur tumbuh hayati (blister). Bantuan Obat-obatan,

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 37

serta adanya keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi hazton di beberapa

kabupaten. Keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi teknologi padi hazton

disebabkan sebagian besar benih harus didatangkan dari luar kalbar, demikian pula

paket saprodi teknologi padi hazton seluruhnya harus didatangkan dari Pulau Jawa.

Selain itu, produktivitas padi belum memenuhi target dikarenakan penyaluran saprodi

teknologi padi hazton, dilakukan saat pertanaman hampir panen, padahal saprodi

tersebut (biogreen, monokalsium pospat dan KNO3) berdasarkan SOP digunakan

sebelum tanam dan di saat pertanaman pada fase vegetative seperti.

2. Pengembangan padi organik dari alokasi 160 ha di 8 kab hanya terealisasi 80 ha

(50.0%) di 4 kabupaten karena penghematan anggaran.

3. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan padi hazton tahun 2016 tidak bisa

mencapai 100%. Alokasi semula seluas 44.500 ha di 14 kab/kota hanya terealisasi

seluas 31.750 ha (71.35%) di 12 kab/kota yang disebabkan oleh ketidaksanggupan 2

kabupaten yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara untuk merealisasikan

kegiatan tersebut. Ketidaksanggupan dikarenakan kelompok tani belum siap baik

secara administrasi maupun di lapangan.

4. Turunnya produktivitas juga disebabkan karena adanya serangan organisme

pengganggu tanaman yaitu tikus, penggerek batang, siput murbey (keong mas) yang

mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak dapat berproduksi

secara optimal. Selain itu adanya bencana alam kekeringan pada Bulan Mei-Juli

2016 sehingga pertumbuhan dan produksi tidak optimal, serta banjir pada Bulan

Nopember 2016 yang berakibat kerusakan bahkan puso di beberapa kabupaten.

5. Pengembangan padi dengan sistem Jarwo seluas 51.500 ha di 13 kab/kota dapat

terealisasi 100% mengingat paket bantuan hanya berupa benih saja, namun

sebagian besar areal kegiatan merealisasikan penanaman pada MT 2016/2017

sehingga akan menjadi carry over tahun 2017 akibat keterlambatan penyaluran benih

oleh PT. Pertani maupun PT. SHS

Sementara itu, dukungan bantuan sarana produksi untuk peningkatan capaian

kinerja tanaman pangan diantaranya adalah bantuan pupuk, terdiri dari : pupuk organik,

pupuk organik cair, pupuk organik hayat, pupuk organik hayati tablet,

decomposer/probiotik hayati, dan pengatur tumbuh hayati (blister). Bantuan Obat-obatan,

Page 41: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 38

terdiri dari herbisida, insektisida, pestisida hayati, fungisida, dan rodhentisida yang

dilaksanakan di 14 kabupaten/kota.

Komoditi jagung merupakan komoditi tanaman pangan strategis nasional kedua

setelah padi. Capaian kinerja komoditi jagung tahun 2016 masih jauh dari target yang

ditetapkan. Berdasarkan ARAM II 2016, realisasi kinerja produksi jagung dari target

188.000 ton hanya terealisasi sebesar 109.473 ton (58.23%), luas panen dari 47.000 ha

hanya terealisasi 31.845 ha (67.76%) dan produktivitas dengan target 40.00 ku/ha

terealisasi sebesar 34.38 ku/ha (85.95%). Dalam upaya peningkatan kinerja komoditi

jagung telah dilakukan pemberian bantuan berupa prasarana dan sarana usaha pertanian

jagung untuk 3 kabupaten (Landak, Bengkayang, Mempawah) diantaranya berupa pupuk

NPK, pupuk organik, pupuk organik cair dan dekomposer/pembenah tanah. Upaya

lainnya yaitu kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 8000 ha dan pengembangan

jagung di lahan khusus seluas 10.000 ha. Namun upaya tersebut belum mampu

memberikan kontribusi capaian kinerja komoditi jagung secara menyeluruh. Hal ini

disebabkan pengembangan jagung hibrida dari alokasi semula seluas 8000 ha hanya

tersealisasi seluas 4.750 (59.38%) akibat pemangkasan anggaran. Sedangkan

pengembangan jagung lahan khusus dari alokasi semula 10.000 ha, hanya bisa

direalisasikan seluas 6.240 ha (62.4%) akibat perubahan kebijakan pemangkasan dari

anggaran dari pemerintah pusat. Di lain pihak makin berkurangnya luas panen di sentra

kawasan jagung disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan kelapa

sawit atau karena petani lebih tertarik untuk menanam komoditi lain seperti sayur-

sayuran.

Capaian kinerja komoditi kedelai tahun 2016 dari target produksi sebesar 3.500 ton,

berdasarkan ARAM II hanya tercapai 2.146 ton (61.31%), luas tanam dengan target 2.260

ha terealisasi sebesar 1.519 ha (67.21%), dan produktivitas dari 15.49 ku/ha terealisasi

14.13 ku/ha (91.22%). Upaya untuk dapat mencapai target kinerja telah direncanakan

melalui kegiatan peningkatan produksi kedelai berupa intensifikasi dan PIP (Peningkatan

Indeks Pertanaman) kedelai seluas 2.250 ha. Namun realisasi pelaksanaan kegiatan

hanya mencapai 800 ha Kab Landak dan jadwal tanam mundur sehingga produksi akan

menjadi carry over. Kegiatan lain yang direncanakan untuk mendukung capaian kinerja

yaitu bantuan fasilitasi Intensifikasi kedelai di Kabupaten Mempawah seluas 150 ha,

namun dari ARAM II 2016 realisasi luas panen di Kabupaten Mempawah hanya mencapai

87 ha. Permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja kedelai diantaranya yaitu

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 38

terdiri dari herbisida, insektisida, pestisida hayati, fungisida, dan rodhentisida yang

dilaksanakan di 14 kabupaten/kota.

Komoditi jagung merupakan komoditi tanaman pangan strategis nasional kedua

setelah padi. Capaian kinerja komoditi jagung tahun 2016 masih jauh dari target yang

ditetapkan. Berdasarkan ARAM II 2016, realisasi kinerja produksi jagung dari target

188.000 ton hanya terealisasi sebesar 109.473 ton (58.23%), luas panen dari 47.000 ha

hanya terealisasi 31.845 ha (67.76%) dan produktivitas dengan target 40.00 ku/ha

terealisasi sebesar 34.38 ku/ha (85.95%). Dalam upaya peningkatan kinerja komoditi

jagung telah dilakukan pemberian bantuan berupa prasarana dan sarana usaha pertanian

jagung untuk 3 kabupaten (Landak, Bengkayang, Mempawah) diantaranya berupa pupuk

NPK, pupuk organik, pupuk organik cair dan dekomposer/pembenah tanah. Upaya

lainnya yaitu kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 8000 ha dan pengembangan

jagung di lahan khusus seluas 10.000 ha. Namun upaya tersebut belum mampu

memberikan kontribusi capaian kinerja komoditi jagung secara menyeluruh. Hal ini

disebabkan pengembangan jagung hibrida dari alokasi semula seluas 8000 ha hanya

tersealisasi seluas 4.750 (59.38%) akibat pemangkasan anggaran. Sedangkan

pengembangan jagung lahan khusus dari alokasi semula 10.000 ha, hanya bisa

direalisasikan seluas 6.240 ha (62.4%) akibat perubahan kebijakan pemangkasan dari

anggaran dari pemerintah pusat. Di lain pihak makin berkurangnya luas panen di sentra

kawasan jagung disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan kelapa

sawit atau karena petani lebih tertarik untuk menanam komoditi lain seperti sayur-

sayuran.

Capaian kinerja komoditi kedelai tahun 2016 dari target produksi sebesar 3.500 ton,

berdasarkan ARAM II hanya tercapai 2.146 ton (61.31%), luas tanam dengan target 2.260

ha terealisasi sebesar 1.519 ha (67.21%), dan produktivitas dari 15.49 ku/ha terealisasi

14.13 ku/ha (91.22%). Upaya untuk dapat mencapai target kinerja telah direncanakan

melalui kegiatan peningkatan produksi kedelai berupa intensifikasi dan PIP (Peningkatan

Indeks Pertanaman) kedelai seluas 2.250 ha. Namun realisasi pelaksanaan kegiatan

hanya mencapai 800 ha Kab Landak dan jadwal tanam mundur sehingga produksi akan

menjadi carry over. Kegiatan lain yang direncanakan untuk mendukung capaian kinerja

yaitu bantuan fasilitasi Intensifikasi kedelai di Kabupaten Mempawah seluas 150 ha,

namun dari ARAM II 2016 realisasi luas panen di Kabupaten Mempawah hanya mencapai

87 ha. Permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja kedelai diantaranya yaitu

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 38

terdiri dari herbisida, insektisida, pestisida hayati, fungisida, dan rodhentisida yang

dilaksanakan di 14 kabupaten/kota.

Komoditi jagung merupakan komoditi tanaman pangan strategis nasional kedua

setelah padi. Capaian kinerja komoditi jagung tahun 2016 masih jauh dari target yang

ditetapkan. Berdasarkan ARAM II 2016, realisasi kinerja produksi jagung dari target

188.000 ton hanya terealisasi sebesar 109.473 ton (58.23%), luas panen dari 47.000 ha

hanya terealisasi 31.845 ha (67.76%) dan produktivitas dengan target 40.00 ku/ha

terealisasi sebesar 34.38 ku/ha (85.95%). Dalam upaya peningkatan kinerja komoditi

jagung telah dilakukan pemberian bantuan berupa prasarana dan sarana usaha pertanian

jagung untuk 3 kabupaten (Landak, Bengkayang, Mempawah) diantaranya berupa pupuk

NPK, pupuk organik, pupuk organik cair dan dekomposer/pembenah tanah. Upaya

lainnya yaitu kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 8000 ha dan pengembangan

jagung di lahan khusus seluas 10.000 ha. Namun upaya tersebut belum mampu

memberikan kontribusi capaian kinerja komoditi jagung secara menyeluruh. Hal ini

disebabkan pengembangan jagung hibrida dari alokasi semula seluas 8000 ha hanya

tersealisasi seluas 4.750 (59.38%) akibat pemangkasan anggaran. Sedangkan

pengembangan jagung lahan khusus dari alokasi semula 10.000 ha, hanya bisa

direalisasikan seluas 6.240 ha (62.4%) akibat perubahan kebijakan pemangkasan dari

anggaran dari pemerintah pusat. Di lain pihak makin berkurangnya luas panen di sentra

kawasan jagung disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan kelapa

sawit atau karena petani lebih tertarik untuk menanam komoditi lain seperti sayur-

sayuran.

Capaian kinerja komoditi kedelai tahun 2016 dari target produksi sebesar 3.500 ton,

berdasarkan ARAM II hanya tercapai 2.146 ton (61.31%), luas tanam dengan target 2.260

ha terealisasi sebesar 1.519 ha (67.21%), dan produktivitas dari 15.49 ku/ha terealisasi

14.13 ku/ha (91.22%). Upaya untuk dapat mencapai target kinerja telah direncanakan

melalui kegiatan peningkatan produksi kedelai berupa intensifikasi dan PIP (Peningkatan

Indeks Pertanaman) kedelai seluas 2.250 ha. Namun realisasi pelaksanaan kegiatan

hanya mencapai 800 ha Kab Landak dan jadwal tanam mundur sehingga produksi akan

menjadi carry over. Kegiatan lain yang direncanakan untuk mendukung capaian kinerja

yaitu bantuan fasilitasi Intensifikasi kedelai di Kabupaten Mempawah seluas 150 ha,

namun dari ARAM II 2016 realisasi luas panen di Kabupaten Mempawah hanya mencapai

87 ha. Permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja kedelai diantaranya yaitu

Page 42: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 39

sentra produksi kedelai di Kalbar masih terbatas pada kabupaten Sambas dan

penanaman masih terbatas hanya pada bulan Januari – Maret dalam tiap tahun.

Sementara itu pengembangan kedelai di wilayah non sentra relative dalam skala kecil dan

terkendala pada pemasaran hasil. Di sisi lain motivasi petani untuk menggembangkan

kedelai di wilayah sentra produksi makin menurun disebabkan harga yang menurut petani

kurang menguntungkan, bahkan sebagian petani di Kabupaten Sambas ada yang beralih

ke komoditi kacang hijau.

Sementara itu, kegiatan terkait capaian kinerja tanaman pangan selain komoditi

Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) tidak ada kegiatan yang secara spesifik dilakukan

sehingga capaian kinerja cenderung merupakan murni hasil kegiatan produksi petani

secara umum. Namun ada upaya kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan kawasan

untuk komoditi ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar. Untuk peningkatan

produksi kacang-kacangan dan umbi-umbian dilaksanakan melalui berbagai demplot

untuk masing-masing komoditi dengan luas bervariasi antara 2 sampai 5 ha. Pada

demplot tersebut diberikan berbagai bantuan diantaranya benih, pupuk dan bahan kimia

(herbisida, fungisida, dan insektisida) serta dekomposer / pembenah tanah dan dolomit.

Dengan adanya demplot diharapkan memberikan motivasi bagi petani agar secara

mandiri tertarik untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan

demplot diharapkan dapat meningkatkan produktivitas umbi-umbian dan kacang-

kacangan melalui penerapan teknologi, dukungan saprodi, bertambahnya areal tanam,

meningkatnya pengetahuan petani terhadap varietas-varietas unggul komoditas kacang

kacangan dan umbi-umbian serta meningkatnya wawasan petani dalam menerapkan

teknologi usaha tani kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun kegiatan demplot yang

dilaksanakan belum mampu berkontribusi maksimal untuk pencapaian target kinerja

terutama untuk produksi komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar dimana rata-rata

produksi dari ketiga komoditi tersebut pada tahun 2016 masih di bawah 80% dari target

yang ditetapkan. Secara teknis, upaya peningkatan produksi tanaman pangan komoditi

kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak memiliki kendala yang berarti. Permasalahan

yang muncul sering disebabkan masalah klasik pendanaan terkait revisi dan masalah

nonteknis seperti sumberdaya manusia serta penentuan calon petani calon lokasi

pelaksanaan kegiatan.

Selain kegiatan di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam

upaya pencapaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan juga didukung oleh

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 39

sentra produksi kedelai di Kalbar masih terbatas pada kabupaten Sambas dan

penanaman masih terbatas hanya pada bulan Januari – Maret dalam tiap tahun.

Sementara itu pengembangan kedelai di wilayah non sentra relative dalam skala kecil dan

terkendala pada pemasaran hasil. Di sisi lain motivasi petani untuk menggembangkan

kedelai di wilayah sentra produksi makin menurun disebabkan harga yang menurut petani

kurang menguntungkan, bahkan sebagian petani di Kabupaten Sambas ada yang beralih

ke komoditi kacang hijau.

Sementara itu, kegiatan terkait capaian kinerja tanaman pangan selain komoditi

Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) tidak ada kegiatan yang secara spesifik dilakukan

sehingga capaian kinerja cenderung merupakan murni hasil kegiatan produksi petani

secara umum. Namun ada upaya kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan kawasan

untuk komoditi ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar. Untuk peningkatan

produksi kacang-kacangan dan umbi-umbian dilaksanakan melalui berbagai demplot

untuk masing-masing komoditi dengan luas bervariasi antara 2 sampai 5 ha. Pada

demplot tersebut diberikan berbagai bantuan diantaranya benih, pupuk dan bahan kimia

(herbisida, fungisida, dan insektisida) serta dekomposer / pembenah tanah dan dolomit.

Dengan adanya demplot diharapkan memberikan motivasi bagi petani agar secara

mandiri tertarik untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan

demplot diharapkan dapat meningkatkan produktivitas umbi-umbian dan kacang-

kacangan melalui penerapan teknologi, dukungan saprodi, bertambahnya areal tanam,

meningkatnya pengetahuan petani terhadap varietas-varietas unggul komoditas kacang

kacangan dan umbi-umbian serta meningkatnya wawasan petani dalam menerapkan

teknologi usaha tani kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun kegiatan demplot yang

dilaksanakan belum mampu berkontribusi maksimal untuk pencapaian target kinerja

terutama untuk produksi komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar dimana rata-rata

produksi dari ketiga komoditi tersebut pada tahun 2016 masih di bawah 80% dari target

yang ditetapkan. Secara teknis, upaya peningkatan produksi tanaman pangan komoditi

kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak memiliki kendala yang berarti. Permasalahan

yang muncul sering disebabkan masalah klasik pendanaan terkait revisi dan masalah

nonteknis seperti sumberdaya manusia serta penentuan calon petani calon lokasi

pelaksanaan kegiatan.

Selain kegiatan di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam

upaya pencapaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan juga didukung oleh

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 39

sentra produksi kedelai di Kalbar masih terbatas pada kabupaten Sambas dan

penanaman masih terbatas hanya pada bulan Januari – Maret dalam tiap tahun.

Sementara itu pengembangan kedelai di wilayah non sentra relative dalam skala kecil dan

terkendala pada pemasaran hasil. Di sisi lain motivasi petani untuk menggembangkan

kedelai di wilayah sentra produksi makin menurun disebabkan harga yang menurut petani

kurang menguntungkan, bahkan sebagian petani di Kabupaten Sambas ada yang beralih

ke komoditi kacang hijau.

Sementara itu, kegiatan terkait capaian kinerja tanaman pangan selain komoditi

Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) tidak ada kegiatan yang secara spesifik dilakukan

sehingga capaian kinerja cenderung merupakan murni hasil kegiatan produksi petani

secara umum. Namun ada upaya kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan kawasan

untuk komoditi ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar. Untuk peningkatan

produksi kacang-kacangan dan umbi-umbian dilaksanakan melalui berbagai demplot

untuk masing-masing komoditi dengan luas bervariasi antara 2 sampai 5 ha. Pada

demplot tersebut diberikan berbagai bantuan diantaranya benih, pupuk dan bahan kimia

(herbisida, fungisida, dan insektisida) serta dekomposer / pembenah tanah dan dolomit.

Dengan adanya demplot diharapkan memberikan motivasi bagi petani agar secara

mandiri tertarik untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan

demplot diharapkan dapat meningkatkan produktivitas umbi-umbian dan kacang-

kacangan melalui penerapan teknologi, dukungan saprodi, bertambahnya areal tanam,

meningkatnya pengetahuan petani terhadap varietas-varietas unggul komoditas kacang

kacangan dan umbi-umbian serta meningkatnya wawasan petani dalam menerapkan

teknologi usaha tani kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun kegiatan demplot yang

dilaksanakan belum mampu berkontribusi maksimal untuk pencapaian target kinerja

terutama untuk produksi komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar dimana rata-rata

produksi dari ketiga komoditi tersebut pada tahun 2016 masih di bawah 80% dari target

yang ditetapkan. Secara teknis, upaya peningkatan produksi tanaman pangan komoditi

kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak memiliki kendala yang berarti. Permasalahan

yang muncul sering disebabkan masalah klasik pendanaan terkait revisi dan masalah

nonteknis seperti sumberdaya manusia serta penentuan calon petani calon lokasi

pelaksanaan kegiatan.

Selain kegiatan di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam

upaya pencapaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan juga didukung oleh

Page 43: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 40

kegiatan dari UPT. UPT perbenihan yaitu UPBTPH (Unit Pengembangan Benih TPH) dan

UPSBTPH (Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH). UPBTPH memiliki tugas pokok

fungsi terkait penyediaan benih tanaman pangan. Kegiatan pendukung capaian kinerja

berupa perbanyakan benih padi, dan palawija, pendampingan/pembinaan kelompok

penangkar serta demonstrasi benih unggul tanaman pangan. Sementara itu, UPSBTPH

mendukung pencapaian kinerja tanaman pangan melalui kegiatan pelayanan sertifikasi

dan pelabelan, pengawasan peredaran benih, pengujian laboratorium, pemurnian varietas

lokal unggul, dan demplot varietas unggul bersertifikat. Dengan adanya dukungan dari

UPT perbenihan diharapkan sinergi yang positif dan terpadu dalam upaya pencapaian

produksi baik tanaman padi, jagung, maupun kedelai karena telah menggunakan benih-

benih yang jelas asal-usulnya, dimana pengawasan dan produksi benih dilakukan oleh

petugas-petugas yang berwenang.

Dalam upaya mencegah kegagalan panen dan mengurangi resiko kehilangan hasil

terkait serangan organisme pengganggu tanaman dan perubahan iklim telah dilakukan

berbagai kegiatan dibawah komando Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

(UPTPH). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemantauan, pengamatan dan peramalan

OPT, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan Pemberdayaan Brigade Proteksi

Tanaman Pangan. Pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT dilakukan sebagai

tindakan awal, untuk mencegah kegagalan produksi serta sebagai upaya mengamankan

produksi guna pencapaian kinerja. Kegiatan-kegiatan dari UPT lingkup dinas memberikan

kontribusi dalam upaya pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan lain untuk mencapai target kinerja tahun 2016 melalui pengelolaan air di

tingkat usaha tani untuk tanaman pangan dan hortikultura seluas 100 ha serta perluasan

areal tanam dan pengelolaan lahan berupa pembangunan jalan usaha tani sepanjang

total 7,5 km. Namun kegiatan ini belum berkontribusi dalam capaian kinerja disebabkan

pelaksanaan kegiatan terlambat, sehingga belum mampu meningkatkan luas panen dan

produksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu kegiatan-kegiatan terkait bantuan

sosial seperti alat pertanian, pupuk, benih, sarana gudang dan lainnya dimungkinkan

belum dapat berfungsi secara maksimal mendukung pencapaian kinerja. Upaya

peningkatan produksi tanaman pangan secara berlanjut akan terus diupayakan secara

optimal dengan dukungan Program dan Kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan

APBN.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 40

kegiatan dari UPT. UPT perbenihan yaitu UPBTPH (Unit Pengembangan Benih TPH) dan

UPSBTPH (Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH). UPBTPH memiliki tugas pokok

fungsi terkait penyediaan benih tanaman pangan. Kegiatan pendukung capaian kinerja

berupa perbanyakan benih padi, dan palawija, pendampingan/pembinaan kelompok

penangkar serta demonstrasi benih unggul tanaman pangan. Sementara itu, UPSBTPH

mendukung pencapaian kinerja tanaman pangan melalui kegiatan pelayanan sertifikasi

dan pelabelan, pengawasan peredaran benih, pengujian laboratorium, pemurnian varietas

lokal unggul, dan demplot varietas unggul bersertifikat. Dengan adanya dukungan dari

UPT perbenihan diharapkan sinergi yang positif dan terpadu dalam upaya pencapaian

produksi baik tanaman padi, jagung, maupun kedelai karena telah menggunakan benih-

benih yang jelas asal-usulnya, dimana pengawasan dan produksi benih dilakukan oleh

petugas-petugas yang berwenang.

Dalam upaya mencegah kegagalan panen dan mengurangi resiko kehilangan hasil

terkait serangan organisme pengganggu tanaman dan perubahan iklim telah dilakukan

berbagai kegiatan dibawah komando Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

(UPTPH). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemantauan, pengamatan dan peramalan

OPT, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan Pemberdayaan Brigade Proteksi

Tanaman Pangan. Pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT dilakukan sebagai

tindakan awal, untuk mencegah kegagalan produksi serta sebagai upaya mengamankan

produksi guna pencapaian kinerja. Kegiatan-kegiatan dari UPT lingkup dinas memberikan

kontribusi dalam upaya pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan lain untuk mencapai target kinerja tahun 2016 melalui pengelolaan air di

tingkat usaha tani untuk tanaman pangan dan hortikultura seluas 100 ha serta perluasan

areal tanam dan pengelolaan lahan berupa pembangunan jalan usaha tani sepanjang

total 7,5 km. Namun kegiatan ini belum berkontribusi dalam capaian kinerja disebabkan

pelaksanaan kegiatan terlambat, sehingga belum mampu meningkatkan luas panen dan

produksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu kegiatan-kegiatan terkait bantuan

sosial seperti alat pertanian, pupuk, benih, sarana gudang dan lainnya dimungkinkan

belum dapat berfungsi secara maksimal mendukung pencapaian kinerja. Upaya

peningkatan produksi tanaman pangan secara berlanjut akan terus diupayakan secara

optimal dengan dukungan Program dan Kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan

APBN.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 40

kegiatan dari UPT. UPT perbenihan yaitu UPBTPH (Unit Pengembangan Benih TPH) dan

UPSBTPH (Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH). UPBTPH memiliki tugas pokok

fungsi terkait penyediaan benih tanaman pangan. Kegiatan pendukung capaian kinerja

berupa perbanyakan benih padi, dan palawija, pendampingan/pembinaan kelompok

penangkar serta demonstrasi benih unggul tanaman pangan. Sementara itu, UPSBTPH

mendukung pencapaian kinerja tanaman pangan melalui kegiatan pelayanan sertifikasi

dan pelabelan, pengawasan peredaran benih, pengujian laboratorium, pemurnian varietas

lokal unggul, dan demplot varietas unggul bersertifikat. Dengan adanya dukungan dari

UPT perbenihan diharapkan sinergi yang positif dan terpadu dalam upaya pencapaian

produksi baik tanaman padi, jagung, maupun kedelai karena telah menggunakan benih-

benih yang jelas asal-usulnya, dimana pengawasan dan produksi benih dilakukan oleh

petugas-petugas yang berwenang.

Dalam upaya mencegah kegagalan panen dan mengurangi resiko kehilangan hasil

terkait serangan organisme pengganggu tanaman dan perubahan iklim telah dilakukan

berbagai kegiatan dibawah komando Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

(UPTPH). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemantauan, pengamatan dan peramalan

OPT, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan Pemberdayaan Brigade Proteksi

Tanaman Pangan. Pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT dilakukan sebagai

tindakan awal, untuk mencegah kegagalan produksi serta sebagai upaya mengamankan

produksi guna pencapaian kinerja. Kegiatan-kegiatan dari UPT lingkup dinas memberikan

kontribusi dalam upaya pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan lain untuk mencapai target kinerja tahun 2016 melalui pengelolaan air di

tingkat usaha tani untuk tanaman pangan dan hortikultura seluas 100 ha serta perluasan

areal tanam dan pengelolaan lahan berupa pembangunan jalan usaha tani sepanjang

total 7,5 km. Namun kegiatan ini belum berkontribusi dalam capaian kinerja disebabkan

pelaksanaan kegiatan terlambat, sehingga belum mampu meningkatkan luas panen dan

produksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu kegiatan-kegiatan terkait bantuan

sosial seperti alat pertanian, pupuk, benih, sarana gudang dan lainnya dimungkinkan

belum dapat berfungsi secara maksimal mendukung pencapaian kinerja. Upaya

peningkatan produksi tanaman pangan secara berlanjut akan terus diupayakan secara

optimal dengan dukungan Program dan Kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan

APBN.

Page 44: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 41

d. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura

Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target 447.383 ton, berdasarkan

Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar

221.160 ton atau 49.43% dari target.

Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target 89.021 ton, berdasarkan

Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar

51.522 ton atau sebesar 57.88%.

Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 14.559 Ton,

berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016

terealisasi sebesar 10.142 Ton atau sekitar 69.47%.

Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.482.082 tangkai,

berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016

terealisasi sebanyak 457.422 tangkai atau 30.86%.

Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura tahun 2016 berdasarkan Rekap

Statistik Pertanian Hortikultura (angka sementara) masih jauh di bawah target. Secara

keseluruhan, untuk tanaman buah-buahan, sayuran dan biofarmaka bila dibandingkan

dengan target maka rata-rata hanya mencapai 51.33%. Capaian produksi yang paling

tinggi yaitu komoditi tanaman biofarmaka (69.47%). Komoditi tanaman hias, pada tahun

2016 realisasi hanya mencapai 30.86% dari target.

Buah-buahan

Target 447,383

Realisasi 221,160

050,000

100,000150,000200,000250,000300,000350,000400,000450,000500,000

Capaian Produksi Tan.Hortikultura (Ton)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 41

d. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura

Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target 447.383 ton, berdasarkan

Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar

221.160 ton atau 49.43% dari target.

Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target 89.021 ton, berdasarkan

Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar

51.522 ton atau sebesar 57.88%.

Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 14.559 Ton,

berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016

terealisasi sebesar 10.142 Ton atau sekitar 69.47%.

Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.482.082 tangkai,

berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016

terealisasi sebanyak 457.422 tangkai atau 30.86%.

Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura tahun 2016 berdasarkan Rekap

Statistik Pertanian Hortikultura (angka sementara) masih jauh di bawah target. Secara

keseluruhan, untuk tanaman buah-buahan, sayuran dan biofarmaka bila dibandingkan

dengan target maka rata-rata hanya mencapai 51.33%. Capaian produksi yang paling

tinggi yaitu komoditi tanaman biofarmaka (69.47%). Komoditi tanaman hias, pada tahun

2016 realisasi hanya mencapai 30.86% dari target.

Sayur-sayuran

Bio-farmaka

89,021 14,599

51,522 10,142

Capaian Produksi Tan.Hortikultura (Ton)

1,482,082

0200,000400,000600,000800,000

1,000,0001,200,0001,400,0001,600,000

Tanaman Hias

Capaian Produksi Tan. Hias(kg/tangkai/rumpun)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 41

d. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura

Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target 447.383 ton, berdasarkan

Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar

221.160 ton atau 49.43% dari target.

Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target 89.021 ton, berdasarkan

Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar

51.522 ton atau sebesar 57.88%.

Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 14.559 Ton,

berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016

terealisasi sebesar 10.142 Ton atau sekitar 69.47%.

Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.482.082 tangkai,

berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016

terealisasi sebanyak 457.422 tangkai atau 30.86%.

Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura tahun 2016 berdasarkan Rekap

Statistik Pertanian Hortikultura (angka sementara) masih jauh di bawah target. Secara

keseluruhan, untuk tanaman buah-buahan, sayuran dan biofarmaka bila dibandingkan

dengan target maka rata-rata hanya mencapai 51.33%. Capaian produksi yang paling

tinggi yaitu komoditi tanaman biofarmaka (69.47%). Komoditi tanaman hias, pada tahun

2016 realisasi hanya mencapai 30.86% dari target.

1,482,082

456,422

Tanaman Hias

Capaian Produksi Tan. Hias(kg/tangkai/rumpun)

Target

Realisasi

Page 45: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 42

Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan

berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan

target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ha, fasilitasi

bantuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui

pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing-masing seluas 1 ha, kawasan

sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan aneka cabai seluas 450 ha di

14 kab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan GAP/SOP sebanyak 12 kelompok,

promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot

cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut

secara fisik belum dapat terealisasi 100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap

capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng

dilaksanakan di Dinas Pertanian, dukungan terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan

oleh Unit Pembenihan Induk TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti

pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias

dan buah-buahan, serta fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.

Untuk komoditi buah-buahan, capaian kinerja produksi tahun 2016 hanya terealisasi

sebesar 49.43% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi buah-buahan

disebabkan antara lain menurunnya produktivitas karena pertanaman tidak dibudidayakan

secara intensif. Petani lebih fokus pada tanaman pangan (Pajale), tanaman buah hanya

sebagai tanaman sela. Tanaman rambuatan di kabupaten sentral (Sambas dan Kubu

Raya) sudah banyak yang kurang produktif tanpa ada peremajaan, selain itu banyak

tanaman yang sudah tua sehingga di tebang dan digantikan dengan komoditas lainnya

dan belum berproduksi. Untuk buah jeruk, di kabupaten sentral (Sambas) terjadi alih

fungsi lahan ke komoditi Pajale, eradikasi tanaman yang sudah tidak produktif, masih

kurang budidaya intensif dalam hal pemupukan dan adanya serangan penyakit. Selain itu

adanya kegagalan berbunga karena cuaca yang tidak mendukung.

Capaian kinerja produksi tanaman sayuran tahun 2016 berdasarkan Angka

Sementara hanya terealisasi sebesar 57.88% dari target yang ditetapkan. Penurunan

produksi sayur-sayuran disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura

sayuran bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani

untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara

intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang

menjadi sentra penanaman komoditas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas

panen. Pada komoditi cabe terjadi penurunan produksi karena tanaman yang ada sudah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 42

Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan

berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan

target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ha, fasilitasi

bantuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui

pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing-masing seluas 1 ha, kawasan

sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan aneka cabai seluas 450 ha di

14 kab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan GAP/SOP sebanyak 12 kelompok,

promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot

cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut

secara fisik belum dapat terealisasi 100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap

capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng

dilaksanakan di Dinas Pertanian, dukungan terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan

oleh Unit Pembenihan Induk TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti

pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias

dan buah-buahan, serta fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.

Untuk komoditi buah-buahan, capaian kinerja produksi tahun 2016 hanya terealisasi

sebesar 49.43% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi buah-buahan

disebabkan antara lain menurunnya produktivitas karena pertanaman tidak dibudidayakan

secara intensif. Petani lebih fokus pada tanaman pangan (Pajale), tanaman buah hanya

sebagai tanaman sela. Tanaman rambuatan di kabupaten sentral (Sambas dan Kubu

Raya) sudah banyak yang kurang produktif tanpa ada peremajaan, selain itu banyak

tanaman yang sudah tua sehingga di tebang dan digantikan dengan komoditas lainnya

dan belum berproduksi. Untuk buah jeruk, di kabupaten sentral (Sambas) terjadi alih

fungsi lahan ke komoditi Pajale, eradikasi tanaman yang sudah tidak produktif, masih

kurang budidaya intensif dalam hal pemupukan dan adanya serangan penyakit. Selain itu

adanya kegagalan berbunga karena cuaca yang tidak mendukung.

Capaian kinerja produksi tanaman sayuran tahun 2016 berdasarkan Angka

Sementara hanya terealisasi sebesar 57.88% dari target yang ditetapkan. Penurunan

produksi sayur-sayuran disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura

sayuran bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani

untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara

intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang

menjadi sentra penanaman komoditas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas

panen. Pada komoditi cabe terjadi penurunan produksi karena tanaman yang ada sudah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 42

Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan

berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan

target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ha, fasilitasi

bantuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui

pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing-masing seluas 1 ha, kawasan

sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan aneka cabai seluas 450 ha di

14 kab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan GAP/SOP sebanyak 12 kelompok,

promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot

cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut

secara fisik belum dapat terealisasi 100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap

capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng

dilaksanakan di Dinas Pertanian, dukungan terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan

oleh Unit Pembenihan Induk TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti

pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias

dan buah-buahan, serta fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.

Untuk komoditi buah-buahan, capaian kinerja produksi tahun 2016 hanya terealisasi

sebesar 49.43% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi buah-buahan

disebabkan antara lain menurunnya produktivitas karena pertanaman tidak dibudidayakan

secara intensif. Petani lebih fokus pada tanaman pangan (Pajale), tanaman buah hanya

sebagai tanaman sela. Tanaman rambuatan di kabupaten sentral (Sambas dan Kubu

Raya) sudah banyak yang kurang produktif tanpa ada peremajaan, selain itu banyak

tanaman yang sudah tua sehingga di tebang dan digantikan dengan komoditas lainnya

dan belum berproduksi. Untuk buah jeruk, di kabupaten sentral (Sambas) terjadi alih

fungsi lahan ke komoditi Pajale, eradikasi tanaman yang sudah tidak produktif, masih

kurang budidaya intensif dalam hal pemupukan dan adanya serangan penyakit. Selain itu

adanya kegagalan berbunga karena cuaca yang tidak mendukung.

Capaian kinerja produksi tanaman sayuran tahun 2016 berdasarkan Angka

Sementara hanya terealisasi sebesar 57.88% dari target yang ditetapkan. Penurunan

produksi sayur-sayuran disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura

sayuran bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani

untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara

intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang

menjadi sentra penanaman komoditas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas

panen. Pada komoditi cabe terjadi penurunan produksi karena tanaman yang ada sudah

Page 46: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 43

tidak produktif, sedangkan tanaman baru belum berproduksi serta pelaksanaan kegiatan

tanam cabe dilaksanakan pada triwulan akhir sehingga akan menjadi carry over tahun

2017. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung (adanya kekeringan)

dan adanya serangan hama dan penyakit seperti pada tanaman buncis di Kabupaten

Bengkayang sehingga petani membongkar tanaman tersebut.

. Beberapa kegiatan untuk mendukung capaian kinerja produksi hortikultura yaitu

melalui kegiatan sosialisasi /pertemuan /pelatihan /magang yang bertujuan memberikan

berbagai informasi terkait perkembangan teknologi terbaru mengenai budidaya tanaman

bagi pelaku usaha dan petugas teknis khususnya di beberapa Kabupaten/Kota yang

menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura. Demikian pula untuk

memperkenalkan produk-produk pertanian dilaksanakan kegiatan promosi-promosi,

sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal dengan cepat oleh konsumen atau

investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang pertanian. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung membantu upaya capaian

kinerja produksi tanaman hortikultura.

2. Perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengancapaian kinerja tahun lalu.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel

berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 43

tidak produktif, sedangkan tanaman baru belum berproduksi serta pelaksanaan kegiatan

tanam cabe dilaksanakan pada triwulan akhir sehingga akan menjadi carry over tahun

2017. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung (adanya kekeringan)

dan adanya serangan hama dan penyakit seperti pada tanaman buncis di Kabupaten

Bengkayang sehingga petani membongkar tanaman tersebut.

. Beberapa kegiatan untuk mendukung capaian kinerja produksi hortikultura yaitu

melalui kegiatan sosialisasi /pertemuan /pelatihan /magang yang bertujuan memberikan

berbagai informasi terkait perkembangan teknologi terbaru mengenai budidaya tanaman

bagi pelaku usaha dan petugas teknis khususnya di beberapa Kabupaten/Kota yang

menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura. Demikian pula untuk

memperkenalkan produk-produk pertanian dilaksanakan kegiatan promosi-promosi,

sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal dengan cepat oleh konsumen atau

investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang pertanian. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung membantu upaya capaian

kinerja produksi tanaman hortikultura.

2. Perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengancapaian kinerja tahun lalu.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel

berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 43

tidak produktif, sedangkan tanaman baru belum berproduksi serta pelaksanaan kegiatan

tanam cabe dilaksanakan pada triwulan akhir sehingga akan menjadi carry over tahun

2017. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung (adanya kekeringan)

dan adanya serangan hama dan penyakit seperti pada tanaman buncis di Kabupaten

Bengkayang sehingga petani membongkar tanaman tersebut.

. Beberapa kegiatan untuk mendukung capaian kinerja produksi hortikultura yaitu

melalui kegiatan sosialisasi /pertemuan /pelatihan /magang yang bertujuan memberikan

berbagai informasi terkait perkembangan teknologi terbaru mengenai budidaya tanaman

bagi pelaku usaha dan petugas teknis khususnya di beberapa Kabupaten/Kota yang

menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura. Demikian pula untuk

memperkenalkan produk-produk pertanian dilaksanakan kegiatan promosi-promosi,

sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal dengan cepat oleh konsumen atau

investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang pertanian. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung membantu upaya capaian

kinerja produksi tanaman hortikultura.

2. Perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengancapaian kinerja tahun lalu.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 47: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 44

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 1,572,444 Ton 1,753,181 Ton 111.49- Padi 1,275,707 Ton 1,467,657 Ton 115.05- Jagung 103,742 Ton 109,473 Ton 105.52- Kedelai 2,637 Ton 2,146 Ton 81.38- Kacang Tanah 945 Ton 978 Ton 103.49- Kacang Hijau 1,102 Ton 1,445 Ton 131.13- Ubi Kayu 173,448 Ton 160,904 Ton 92.77- Ubi Jalar 14,863 Ton 10,578 Ton 71.17

BLuas Panen Tanaman Pangan 514,151 Ha 561,577 Ha 109.22- Padi 464,031 Ha 514,071 Ha 110.78- Jagung 33,403 Ha 31,845 Ha 95.34- Kedelai 1,697 Ha 1,519 Ha 89.51- Kacang Tanah 892 Ha 860 Ha 96.41- Kacang Hijau 1,468 Ha 1,911 Ha 130.18- Ubi Kayu 10,984 Ha 10,058 Ha 91.57- Ubi Jalar 1,676 Ha 1,313 Ha 78.34

CProduktivitas Tanaman Pangan- Padi 29.40 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 97.11- Jagung 32.57 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 105.56- Kedelai 16.01 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 88.26- Kacang Tanah 11.24 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 101.16- Kacang Hijau 7.54 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 100.27- Ubi Kayu 88.84 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 180.08- Ubi Jalar 163.49 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 49.29

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 496,018 Ton 282,824 Ton 57.02- Tanaman Buah-buahan 415,585 Ton 221,160 Ton 53.22- Tanaman Sayur-sayuran 64,595 Ton 51,522 Ton 79.76- Tanaman Biofarmaka 15,838 Ton 10,142 Ton 64.03- Tanaman Hias 784,265Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 58.32

Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura

Tabel. 6Perbandingan Realisasi Capaian Tahun 2015 dan 2016

Indikator Kinerja Utama (IKU) Atap 2015 Realisasi 2016

Sumber: Rekap SP Hortikultura 2016 (Estimasi), ARAM II 2016, dan ATAP 2015

Berdasarkan tabel di atas capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan tahun

2015 (ATAPI) menunjukkan hasil yang cukup variatif. Pada tahun 2016 capaian kinerja

produksi dan luas panen tanaman pangan cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun

2015, dimana dari tujuh komoditi tersebut persentase perbandingan rata-rata diatas

100%. Total produksi tanaman pangan naik sebesar 11.49% dibanding tahun sebelumnya

dari 1.572.444 ton menjadi 1.753.181 ton pada tahun 2016. Demikian juga total luas

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 44

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 1,572,444 Ton 1,753,181 Ton 111.49- Padi 1,275,707 Ton 1,467,657 Ton 115.05- Jagung 103,742 Ton 109,473 Ton 105.52- Kedelai 2,637 Ton 2,146 Ton 81.38- Kacang Tanah 945 Ton 978 Ton 103.49- Kacang Hijau 1,102 Ton 1,445 Ton 131.13- Ubi Kayu 173,448 Ton 160,904 Ton 92.77- Ubi Jalar 14,863 Ton 10,578 Ton 71.17

BLuas Panen Tanaman Pangan 514,151 Ha 561,577 Ha 109.22- Padi 464,031 Ha 514,071 Ha 110.78- Jagung 33,403 Ha 31,845 Ha 95.34- Kedelai 1,697 Ha 1,519 Ha 89.51- Kacang Tanah 892 Ha 860 Ha 96.41- Kacang Hijau 1,468 Ha 1,911 Ha 130.18- Ubi Kayu 10,984 Ha 10,058 Ha 91.57- Ubi Jalar 1,676 Ha 1,313 Ha 78.34

CProduktivitas Tanaman Pangan- Padi 29.40 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 97.11- Jagung 32.57 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 105.56- Kedelai 16.01 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 88.26- Kacang Tanah 11.24 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 101.16- Kacang Hijau 7.54 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 100.27- Ubi Kayu 88.84 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 180.08- Ubi Jalar 163.49 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 49.29

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 496,018 Ton 282,824 Ton 57.02- Tanaman Buah-buahan 415,585 Ton 221,160 Ton 53.22- Tanaman Sayur-sayuran 64,595 Ton 51,522 Ton 79.76- Tanaman Biofarmaka 15,838 Ton 10,142 Ton 64.03- Tanaman Hias 784,265Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 58.32

Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura

Tabel. 6Perbandingan Realisasi Capaian Tahun 2015 dan 2016

Indikator Kinerja Utama (IKU) Atap 2015 Realisasi 2016

Sumber: Rekap SP Hortikultura 2016 (Estimasi), ARAM II 2016, dan ATAP 2015

Berdasarkan tabel di atas capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan tahun

2015 (ATAPI) menunjukkan hasil yang cukup variatif. Pada tahun 2016 capaian kinerja

produksi dan luas panen tanaman pangan cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun

2015, dimana dari tujuh komoditi tersebut persentase perbandingan rata-rata diatas

100%. Total produksi tanaman pangan naik sebesar 11.49% dibanding tahun sebelumnya

dari 1.572.444 ton menjadi 1.753.181 ton pada tahun 2016. Demikian juga total luas

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 44

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tanaman Pangan 1,572,444 Ton 1,753,181 Ton 111.49- Padi 1,275,707 Ton 1,467,657 Ton 115.05- Jagung 103,742 Ton 109,473 Ton 105.52- Kedelai 2,637 Ton 2,146 Ton 81.38- Kacang Tanah 945 Ton 978 Ton 103.49- Kacang Hijau 1,102 Ton 1,445 Ton 131.13- Ubi Kayu 173,448 Ton 160,904 Ton 92.77- Ubi Jalar 14,863 Ton 10,578 Ton 71.17

BLuas Panen Tanaman Pangan 514,151 Ha 561,577 Ha 109.22- Padi 464,031 Ha 514,071 Ha 110.78- Jagung 33,403 Ha 31,845 Ha 95.34- Kedelai 1,697 Ha 1,519 Ha 89.51- Kacang Tanah 892 Ha 860 Ha 96.41- Kacang Hijau 1,468 Ha 1,911 Ha 130.18- Ubi Kayu 10,984 Ha 10,058 Ha 91.57- Ubi Jalar 1,676 Ha 1,313 Ha 78.34

CProduktivitas Tanaman Pangan- Padi 29.40 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 97.11- Jagung 32.57 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 105.56- Kedelai 16.01 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 88.26- Kacang Tanah 11.24 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 101.16- Kacang Hijau 7.54 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 100.27- Ubi Kayu 88.84 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 180.08- Ubi Jalar 163.49 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 49.29

II Tanaman Hortikultura

AProduksi Tanaman Hortikultura 496,018 Ton 282,824 Ton 57.02- Tanaman Buah-buahan 415,585 Ton 221,160 Ton 53.22- Tanaman Sayur-sayuran 64,595 Ton 51,522 Ton 79.76- Tanaman Biofarmaka 15,838 Ton 10,142 Ton 64.03- Tanaman Hias 784,265Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 58.32

Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura

Tabel. 6Perbandingan Realisasi Capaian Tahun 2015 dan 2016

Indikator Kinerja Utama (IKU) Atap 2015 Realisasi 2016

Sumber: Rekap SP Hortikultura 2016 (Estimasi), ARAM II 2016, dan ATAP 2015

Berdasarkan tabel di atas capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan tahun

2015 (ATAPI) menunjukkan hasil yang cukup variatif. Pada tahun 2016 capaian kinerja

produksi dan luas panen tanaman pangan cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun

2015, dimana dari tujuh komoditi tersebut persentase perbandingan rata-rata diatas

100%. Total produksi tanaman pangan naik sebesar 11.49% dibanding tahun sebelumnya

dari 1.572.444 ton menjadi 1.753.181 ton pada tahun 2016. Demikian juga total luas

Page 48: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 45

panen tanaman pangan tahun 2016 lebih tinggi sebesar 9.22% dibanding tahun

sebelumnya, yaitu dari 514.151 ha menjadi 561.577 ha. Sedangkan untuk produktivitas,

tahun 2016 cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2015. Dari 7 komoditi

terdapat 4 komoditi yang produktivitasnya naik yaitu jagung (naik 5.56%), kacang tanah

(naik 1.16%), kacang hijau (naik 0.27%) dan ubi kayu (naik 80.08%). Pada tahun 2016

produktivitas padi dan kedelai cenderung lebih rendah dibandingkan tahun 2015, padi

hanya mencapai 97.11% dan jagung 88.26%. Produktivitas yang menurun sangat drastis

adalah ubi jalar dari 163.49 ku/ha menjadi 80.58 ku/ha (49.29%).

Rata-rata capaian kinerja produksi tanaman pangan pada tahun 2016 dibandingkan

tahun 2015 cenderung lebih tinggi, yaitu mencapai 111.49%. Capaian produksi yang

meningkat signifikan yaitu komoditi padi (115.05%) meningkat dari 1.275.707 ton tahun

2015 menjadi 1.467.657 ton di tahun 2016 dan kacang hijau meningkat dari 1.102 ton

menjadi 1.445 ton (31.13%). Capaian kinerja produksi yang paling rendah yaitu komoditi

ubi jalar (71.17%), menurun dari 14.863 ton pada tahun 2015 menjadi 10.578 ton pada

tahun 2016 (turun 28.83%). Persentase perbandingan capaian produksi tanaman pangan

tahun 2016 dan 2015 secara lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:

Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan pada tahun 2016

dibandingkan tahun 2015 lebih tinggi yaitu rata-rata mencapai 109.22%. Capaian luas

panen yang meningkat signifikan yaitu padi dan kacang hijau. Hal ini disebabkan adanya

carry over pertanaman padi yang panen di tahun 2016 serta adanya peningkatan luas

tanam di kabupaten sentra padi. Luas panen padi meningkat sebesar 5.56% dari 464.031

ha tahun 2015 menjadi 514.071 ha di tahun 2016. Luas panen kacang hijau meningkat

sebesar 30.18% dari 1.468 ha tahun 2015 menjadi 1.911 ha di tahun 2016. Hal ini

115.05

-20.0040.0060.0080.00

100.00120.00140.00

Padi

Perbandingan Capaian kinerja produksi Tan. Pangan2016 dan 2015 (%)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 45

panen tanaman pangan tahun 2016 lebih tinggi sebesar 9.22% dibanding tahun

sebelumnya, yaitu dari 514.151 ha menjadi 561.577 ha. Sedangkan untuk produktivitas,

tahun 2016 cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2015. Dari 7 komoditi

terdapat 4 komoditi yang produktivitasnya naik yaitu jagung (naik 5.56%), kacang tanah

(naik 1.16%), kacang hijau (naik 0.27%) dan ubi kayu (naik 80.08%). Pada tahun 2016

produktivitas padi dan kedelai cenderung lebih rendah dibandingkan tahun 2015, padi

hanya mencapai 97.11% dan jagung 88.26%. Produktivitas yang menurun sangat drastis

adalah ubi jalar dari 163.49 ku/ha menjadi 80.58 ku/ha (49.29%).

Rata-rata capaian kinerja produksi tanaman pangan pada tahun 2016 dibandingkan

tahun 2015 cenderung lebih tinggi, yaitu mencapai 111.49%. Capaian produksi yang

meningkat signifikan yaitu komoditi padi (115.05%) meningkat dari 1.275.707 ton tahun

2015 menjadi 1.467.657 ton di tahun 2016 dan kacang hijau meningkat dari 1.102 ton

menjadi 1.445 ton (31.13%). Capaian kinerja produksi yang paling rendah yaitu komoditi

ubi jalar (71.17%), menurun dari 14.863 ton pada tahun 2015 menjadi 10.578 ton pada

tahun 2016 (turun 28.83%). Persentase perbandingan capaian produksi tanaman pangan

tahun 2016 dan 2015 secara lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:

Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan pada tahun 2016

dibandingkan tahun 2015 lebih tinggi yaitu rata-rata mencapai 109.22%. Capaian luas

panen yang meningkat signifikan yaitu padi dan kacang hijau. Hal ini disebabkan adanya

carry over pertanaman padi yang panen di tahun 2016 serta adanya peningkatan luas

tanam di kabupaten sentra padi. Luas panen padi meningkat sebesar 5.56% dari 464.031

ha tahun 2015 menjadi 514.071 ha di tahun 2016. Luas panen kacang hijau meningkat

sebesar 30.18% dari 1.468 ha tahun 2015 menjadi 1.911 ha di tahun 2016. Hal ini

115.05 105.5281.38

103.49

131.13

92.7771.17

Padi Jagung Kedelai KacangTanah

KacangHijau

UbiKayu

Ubi Jalar

Perbandingan Capaian kinerja produksi Tan. Pangan2016 dan 2015 (%)

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 45

panen tanaman pangan tahun 2016 lebih tinggi sebesar 9.22% dibanding tahun

sebelumnya, yaitu dari 514.151 ha menjadi 561.577 ha. Sedangkan untuk produktivitas,

tahun 2016 cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2015. Dari 7 komoditi

terdapat 4 komoditi yang produktivitasnya naik yaitu jagung (naik 5.56%), kacang tanah

(naik 1.16%), kacang hijau (naik 0.27%) dan ubi kayu (naik 80.08%). Pada tahun 2016

produktivitas padi dan kedelai cenderung lebih rendah dibandingkan tahun 2015, padi

hanya mencapai 97.11% dan jagung 88.26%. Produktivitas yang menurun sangat drastis

adalah ubi jalar dari 163.49 ku/ha menjadi 80.58 ku/ha (49.29%).

Rata-rata capaian kinerja produksi tanaman pangan pada tahun 2016 dibandingkan

tahun 2015 cenderung lebih tinggi, yaitu mencapai 111.49%. Capaian produksi yang

meningkat signifikan yaitu komoditi padi (115.05%) meningkat dari 1.275.707 ton tahun

2015 menjadi 1.467.657 ton di tahun 2016 dan kacang hijau meningkat dari 1.102 ton

menjadi 1.445 ton (31.13%). Capaian kinerja produksi yang paling rendah yaitu komoditi

ubi jalar (71.17%), menurun dari 14.863 ton pada tahun 2015 menjadi 10.578 ton pada

tahun 2016 (turun 28.83%). Persentase perbandingan capaian produksi tanaman pangan

tahun 2016 dan 2015 secara lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:

Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan pada tahun 2016

dibandingkan tahun 2015 lebih tinggi yaitu rata-rata mencapai 109.22%. Capaian luas

panen yang meningkat signifikan yaitu padi dan kacang hijau. Hal ini disebabkan adanya

carry over pertanaman padi yang panen di tahun 2016 serta adanya peningkatan luas

tanam di kabupaten sentra padi. Luas panen padi meningkat sebesar 5.56% dari 464.031

ha tahun 2015 menjadi 514.071 ha di tahun 2016. Luas panen kacang hijau meningkat

sebesar 30.18% dari 1.468 ha tahun 2015 menjadi 1.911 ha di tahun 2016. Hal ini

71.17

Ubi Jalar

Perbandingan Capaian kinerja produksi Tan. Pangan2016 dan 2015 (%)

Page 49: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 46

disebabkan meningkatnya animo petani menanam kacang hijau seiring dengan

membaiknya harga dan pasaran komoditi kacang hijau. Sementara untuk komoditi lain

seperti jagung, kedelai, kacangg tanah, ubi kayu, luas panen di tahun 2016 cenderung

lebih rendah dibandingkan tahun 2015 namun rata-rata masih di atas 90%

perbandingannya. Luas panen yang menurun signifikan adalah komoditi ubi jalar, yaitu

dari 1.676 ha di tahun 2015 turun menjadi 1.313 ha di tahun 2016 (turun sebesar

21,66%).

Sementara itu untuk tanaman hortikultura capaian kinerja produksi pada tahun 2016

cenderung lebih rendah, turun drastis hanya mencapai 57.02% dibandingkan tahun 2015.

Capaian kinerja produksi buah-buahan menurun dari 415.585 ton pada tahun 2015

menjadi 221.160 ton (turun 46.78%) pada tahun 2016. Sedangkan komoditi sayur-

sayuran dan biofarmaka cenderung menurun dibandingkan tahun 2015, penurunannya

masing-masing sebesar 20.24% dan 35.97%. Demikian juga halnya dengan tanaman

hias, produksi tahun 2016 drastis menurun sebesar 41.68% dari 784.265 tahun 2015

menjadi 457.422 (dalam satuan kg,tangkai, dan rumpun).

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangkamenengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (2013-2018)

khususnya terkait dengan produksi komoditi utama ditampilkan pada tabel berikut:

TARGET2014 2015 2016 2018

1. Peningkatan Produksi (Ton)1. Komoditi Tan.Pangan-. Padi 1,467,339 1,275,707 1,467,657 1,770,000 82.92-. Jagung 148,559 103,742 109,473 200,000 54.74-. Kedelai 3,394 2,637 2,146 3,800 56.47-. Kacang Tanah 1,383 945 978 1,660 58.92-. Kacang Hijau 932 1,102 1,445 1,100 131.36-. Ubi Kayu 196,065 173,448 160,904 230,000 69.96-. Ubi Jalar 14,798 14,863 10,578 19,800 53.42

Jumlah 1,832,470 1,572,444 1,753,181 2,226,360 78.752. Komoditi Tan.Hortikultura-. Buah-buahan 454,294 415,585 221,160 484,481 45.65-. Sayur-sayuran 81,281 64,595 51,522 98,145 52.50-. Biofarmaka 14,395 15,838 10,142 15,000 67.61-. Tanaman Hias (tangkai) 816,303 784,265 457,422 1,820,709 25.12Jumlah (selain Tan. Hias) 549,970 496,018 282,824 597,626 47.32

PeningkatanProduksi danMutu ProdukTanamanPangan danHortikultura

%REALISASI

Tabel 6. Perbandingan Realisasi Kinerja (Produksi) Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah

NO. SASARANSTRATEGIS

INDIKATOR KINERJAUTAMA

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 46

disebabkan meningkatnya animo petani menanam kacang hijau seiring dengan

membaiknya harga dan pasaran komoditi kacang hijau. Sementara untuk komoditi lain

seperti jagung, kedelai, kacangg tanah, ubi kayu, luas panen di tahun 2016 cenderung

lebih rendah dibandingkan tahun 2015 namun rata-rata masih di atas 90%

perbandingannya. Luas panen yang menurun signifikan adalah komoditi ubi jalar, yaitu

dari 1.676 ha di tahun 2015 turun menjadi 1.313 ha di tahun 2016 (turun sebesar

21,66%).

Sementara itu untuk tanaman hortikultura capaian kinerja produksi pada tahun 2016

cenderung lebih rendah, turun drastis hanya mencapai 57.02% dibandingkan tahun 2015.

Capaian kinerja produksi buah-buahan menurun dari 415.585 ton pada tahun 2015

menjadi 221.160 ton (turun 46.78%) pada tahun 2016. Sedangkan komoditi sayur-

sayuran dan biofarmaka cenderung menurun dibandingkan tahun 2015, penurunannya

masing-masing sebesar 20.24% dan 35.97%. Demikian juga halnya dengan tanaman

hias, produksi tahun 2016 drastis menurun sebesar 41.68% dari 784.265 tahun 2015

menjadi 457.422 (dalam satuan kg,tangkai, dan rumpun).

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangkamenengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (2013-2018)

khususnya terkait dengan produksi komoditi utama ditampilkan pada tabel berikut:

TARGET2014 2015 2016 2018

1. Peningkatan Produksi (Ton)1. Komoditi Tan.Pangan-. Padi 1,467,339 1,275,707 1,467,657 1,770,000 82.92-. Jagung 148,559 103,742 109,473 200,000 54.74-. Kedelai 3,394 2,637 2,146 3,800 56.47-. Kacang Tanah 1,383 945 978 1,660 58.92-. Kacang Hijau 932 1,102 1,445 1,100 131.36-. Ubi Kayu 196,065 173,448 160,904 230,000 69.96-. Ubi Jalar 14,798 14,863 10,578 19,800 53.42

Jumlah 1,832,470 1,572,444 1,753,181 2,226,360 78.752. Komoditi Tan.Hortikultura-. Buah-buahan 454,294 415,585 221,160 484,481 45.65-. Sayur-sayuran 81,281 64,595 51,522 98,145 52.50-. Biofarmaka 14,395 15,838 10,142 15,000 67.61-. Tanaman Hias (tangkai) 816,303 784,265 457,422 1,820,709 25.12Jumlah (selain Tan. Hias) 549,970 496,018 282,824 597,626 47.32

PeningkatanProduksi danMutu ProdukTanamanPangan danHortikultura

%REALISASI

Tabel 6. Perbandingan Realisasi Kinerja (Produksi) Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah

NO. SASARANSTRATEGIS

INDIKATOR KINERJAUTAMA

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 46

disebabkan meningkatnya animo petani menanam kacang hijau seiring dengan

membaiknya harga dan pasaran komoditi kacang hijau. Sementara untuk komoditi lain

seperti jagung, kedelai, kacangg tanah, ubi kayu, luas panen di tahun 2016 cenderung

lebih rendah dibandingkan tahun 2015 namun rata-rata masih di atas 90%

perbandingannya. Luas panen yang menurun signifikan adalah komoditi ubi jalar, yaitu

dari 1.676 ha di tahun 2015 turun menjadi 1.313 ha di tahun 2016 (turun sebesar

21,66%).

Sementara itu untuk tanaman hortikultura capaian kinerja produksi pada tahun 2016

cenderung lebih rendah, turun drastis hanya mencapai 57.02% dibandingkan tahun 2015.

Capaian kinerja produksi buah-buahan menurun dari 415.585 ton pada tahun 2015

menjadi 221.160 ton (turun 46.78%) pada tahun 2016. Sedangkan komoditi sayur-

sayuran dan biofarmaka cenderung menurun dibandingkan tahun 2015, penurunannya

masing-masing sebesar 20.24% dan 35.97%. Demikian juga halnya dengan tanaman

hias, produksi tahun 2016 drastis menurun sebesar 41.68% dari 784.265 tahun 2015

menjadi 457.422 (dalam satuan kg,tangkai, dan rumpun).

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangkamenengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (2013-2018)

khususnya terkait dengan produksi komoditi utama ditampilkan pada tabel berikut:

TARGET2014 2015 2016 2018

1. Peningkatan Produksi (Ton)1. Komoditi Tan.Pangan-. Padi 1,467,339 1,275,707 1,467,657 1,770,000 82.92-. Jagung 148,559 103,742 109,473 200,000 54.74-. Kedelai 3,394 2,637 2,146 3,800 56.47-. Kacang Tanah 1,383 945 978 1,660 58.92-. Kacang Hijau 932 1,102 1,445 1,100 131.36-. Ubi Kayu 196,065 173,448 160,904 230,000 69.96-. Ubi Jalar 14,798 14,863 10,578 19,800 53.42

Jumlah 1,832,470 1,572,444 1,753,181 2,226,360 78.752. Komoditi Tan.Hortikultura-. Buah-buahan 454,294 415,585 221,160 484,481 45.65-. Sayur-sayuran 81,281 64,595 51,522 98,145 52.50-. Biofarmaka 14,395 15,838 10,142 15,000 67.61-. Tanaman Hias (tangkai) 816,303 784,265 457,422 1,820,709 25.12Jumlah (selain Tan. Hias) 549,970 496,018 282,824 597,626 47.32

PeningkatanProduksi danMutu ProdukTanamanPangan danHortikultura

%REALISASI

Tabel 6. Perbandingan Realisasi Kinerja (Produksi) Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah

NO. SASARANSTRATEGIS

INDIKATOR KINERJAUTAMA

Page 50: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 47

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target

jangka panjang (tahun 2018) khususnya terkait produksi komoditi utama masih

memerlukan upaya cukup besar untuk mencapai target tersebut. Sejalan dengan rencana

perubahan renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka target

kinerja (indikator kinerja utama) juga mengalami perubahan dan penyesuaian sampai

akhir target jangka menengah (2018). Untuk capaian kinerja produksi tanaman pangan

tahun 2016 secara keseluruhan baru mencapai 78.75% dibandingkan dengan target

sampai pada tahun 2018. Capaian kinerja produksi komoditi padi tahun 2016 mencapai

1.467.657 ton atau sebesar 82.92% dari target 2018 sebesar 1.770.000 ton. Capaian

kinerja produksi yang masih sangat jauh dari target jangka menengah yaitu komoditi

jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar, dimana kinerjanya jika dibandingkan dengan

target jangka menengah (2018) rata-rata masih di bawah 60%. Capaian kinerja jagung

pada tahun 2016 baru mencapai 109.473 ton atau sebesar 54.74% dari target 200.000

ton pada tahun 2018. Sedangkan komoditi Kacang hijau, capaian kinerja tahun 2016 telah

jauh melebihi target 2018 yaitu telah mencapai 131.36%.

Sementara itu capaian kinerja produksi komoditi tanaman hortikultura pada tahun

2016 rata-rata masih rendah baru mencapai 47.32% dari target 2018. Persentase ini

menurun dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai 86.30%. Capaian kinerja

produksi tanaman hortikultura dibandingkan dengan target jangka menengah (tahun

2018) masing-masing komoditi yaitu buah-buahan sebesar 45.65%, Sayur-sayuran

sebesar 52.50%, Biofarmaka sebesar 67.61%, dan yang paling rendah yaitu tanaman

hias baru mencapai 457.422 tangkai (25.12%) dibandingkan dengan target tahun 2018

sebesar 1.820.709 tangkai.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target dan kinerja secaranasional

Perbandingan capaian kinerja 2016 dengan target nasional Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat terhadap target kinerja

secara nasional dapat dilihat pada tabel berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 47

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target

jangka panjang (tahun 2018) khususnya terkait produksi komoditi utama masih

memerlukan upaya cukup besar untuk mencapai target tersebut. Sejalan dengan rencana

perubahan renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka target

kinerja (indikator kinerja utama) juga mengalami perubahan dan penyesuaian sampai

akhir target jangka menengah (2018). Untuk capaian kinerja produksi tanaman pangan

tahun 2016 secara keseluruhan baru mencapai 78.75% dibandingkan dengan target

sampai pada tahun 2018. Capaian kinerja produksi komoditi padi tahun 2016 mencapai

1.467.657 ton atau sebesar 82.92% dari target 2018 sebesar 1.770.000 ton. Capaian

kinerja produksi yang masih sangat jauh dari target jangka menengah yaitu komoditi

jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar, dimana kinerjanya jika dibandingkan dengan

target jangka menengah (2018) rata-rata masih di bawah 60%. Capaian kinerja jagung

pada tahun 2016 baru mencapai 109.473 ton atau sebesar 54.74% dari target 200.000

ton pada tahun 2018. Sedangkan komoditi Kacang hijau, capaian kinerja tahun 2016 telah

jauh melebihi target 2018 yaitu telah mencapai 131.36%.

Sementara itu capaian kinerja produksi komoditi tanaman hortikultura pada tahun

2016 rata-rata masih rendah baru mencapai 47.32% dari target 2018. Persentase ini

menurun dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai 86.30%. Capaian kinerja

produksi tanaman hortikultura dibandingkan dengan target jangka menengah (tahun

2018) masing-masing komoditi yaitu buah-buahan sebesar 45.65%, Sayur-sayuran

sebesar 52.50%, Biofarmaka sebesar 67.61%, dan yang paling rendah yaitu tanaman

hias baru mencapai 457.422 tangkai (25.12%) dibandingkan dengan target tahun 2018

sebesar 1.820.709 tangkai.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target dan kinerja secaranasional

Perbandingan capaian kinerja 2016 dengan target nasional Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat terhadap target kinerja

secara nasional dapat dilihat pada tabel berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 47

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target

jangka panjang (tahun 2018) khususnya terkait produksi komoditi utama masih

memerlukan upaya cukup besar untuk mencapai target tersebut. Sejalan dengan rencana

perubahan renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka target

kinerja (indikator kinerja utama) juga mengalami perubahan dan penyesuaian sampai

akhir target jangka menengah (2018). Untuk capaian kinerja produksi tanaman pangan

tahun 2016 secara keseluruhan baru mencapai 78.75% dibandingkan dengan target

sampai pada tahun 2018. Capaian kinerja produksi komoditi padi tahun 2016 mencapai

1.467.657 ton atau sebesar 82.92% dari target 2018 sebesar 1.770.000 ton. Capaian

kinerja produksi yang masih sangat jauh dari target jangka menengah yaitu komoditi

jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar, dimana kinerjanya jika dibandingkan dengan

target jangka menengah (2018) rata-rata masih di bawah 60%. Capaian kinerja jagung

pada tahun 2016 baru mencapai 109.473 ton atau sebesar 54.74% dari target 200.000

ton pada tahun 2018. Sedangkan komoditi Kacang hijau, capaian kinerja tahun 2016 telah

jauh melebihi target 2018 yaitu telah mencapai 131.36%.

Sementara itu capaian kinerja produksi komoditi tanaman hortikultura pada tahun

2016 rata-rata masih rendah baru mencapai 47.32% dari target 2018. Persentase ini

menurun dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai 86.30%. Capaian kinerja

produksi tanaman hortikultura dibandingkan dengan target jangka menengah (tahun

2018) masing-masing komoditi yaitu buah-buahan sebesar 45.65%, Sayur-sayuran

sebesar 52.50%, Biofarmaka sebesar 67.61%, dan yang paling rendah yaitu tanaman

hias baru mencapai 457.422 tangkai (25.12%) dibandingkan dengan target tahun 2018

sebesar 1.820.709 tangkai.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target dan kinerja secaranasional

Perbandingan capaian kinerja 2016 dengan target nasional Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat terhadap target kinerja

secara nasional dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 51: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 48

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tan. Pangan 2,208,566Ton 1,753,181 Ton 79.38- Padi 1,650,000Ton 1,467,657 Ton 88.95- Jagung 199,930Ton 109,473 Ton 54.76- Kedelai 5,926Ton 2,146 Ton 36.21- Kacang Tanah 3,170Ton 978 Ton 30.85- Kacang Hijau 2,211Ton 1,445 Ton 65.36- Ubi Kayu 325,212Ton 160,904 Ton 49.48- Ubi Jalar 22,117Ton 10,578 Ton 47.83

BLuas Panen Tan. Pangan 581,938 Ha 561,577 Ha 96.50- Padi 500,000 Ha 514,071 Ha 102.81- Jagung 49,641 Ha 31,845 Ha 64.15- Kedelai 3,799 Ha 1,519 Ha 39.98- Kacang Tanah 3,008 Ha 860 Ha 28.59- Kacang Hijau 2,822 Ha 1,911 Ha 67.72- Ubi Kayu 20,072 Ha 10,058 Ha 50.11- Ubi Jalar 2,596 Ha 1,313 Ha 50.58

CProduktivitas Tan. Pangan- Padi 33.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 86.52- Jagung 40.26 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.39- Kedelai 15.60 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 90.58- Kacang Tanah 10.54 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 107.87- Kacang Hijau 7.84 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 96.43- Ubi Kayu 162.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 98.74- Ubi Jalar 85.18 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.60

Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura

Tabel. 7

Realisasi 2016

Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja 2016 dengan Target Nasional

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Nasional

Berdasarkan tabel di atas, perbandingan capaian kinerja tahun 2016 terhadap target

nasional Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

tahun 2016 masih menunjukkan hasil yang cukup variatif. Untuk capaian kinerja produksi

tanaman pangan, tahun 2016 dibandingkan dengan target nasional rata-rata baru

mencapai 79.38%. Capaian kinerja produksi tertinggi telah dicapai oleh komoditi padi

sebesar 1.467.657 ton atau 88.95% dari target nasional sebesar 1.650.000 ton,

sedangkan komoditas lain masih di bawah 70% dari target nasional. Capaian kinerja

produksi terendah pada komoditi kacang tanah yaitu sebesar 978 ton atau 30.85% dari

target nasional sebesar 3.170 ton.

Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan tahun 2016, jika

dibandingkan dengan target nasional rata-rata mencapai 96.50%. Capaian kinerja luas

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 48

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tan. Pangan 2,208,566Ton 1,753,181 Ton 79.38- Padi 1,650,000Ton 1,467,657 Ton 88.95- Jagung 199,930Ton 109,473 Ton 54.76- Kedelai 5,926Ton 2,146 Ton 36.21- Kacang Tanah 3,170Ton 978 Ton 30.85- Kacang Hijau 2,211Ton 1,445 Ton 65.36- Ubi Kayu 325,212Ton 160,904 Ton 49.48- Ubi Jalar 22,117Ton 10,578 Ton 47.83

BLuas Panen Tan. Pangan 581,938 Ha 561,577 Ha 96.50- Padi 500,000 Ha 514,071 Ha 102.81- Jagung 49,641 Ha 31,845 Ha 64.15- Kedelai 3,799 Ha 1,519 Ha 39.98- Kacang Tanah 3,008 Ha 860 Ha 28.59- Kacang Hijau 2,822 Ha 1,911 Ha 67.72- Ubi Kayu 20,072 Ha 10,058 Ha 50.11- Ubi Jalar 2,596 Ha 1,313 Ha 50.58

CProduktivitas Tan. Pangan- Padi 33.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 86.52- Jagung 40.26 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.39- Kedelai 15.60 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 90.58- Kacang Tanah 10.54 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 107.87- Kacang Hijau 7.84 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 96.43- Ubi Kayu 162.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 98.74- Ubi Jalar 85.18 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.60

Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura

Tabel. 7

Realisasi 2016

Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja 2016 dengan Target Nasional

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Nasional

Berdasarkan tabel di atas, perbandingan capaian kinerja tahun 2016 terhadap target

nasional Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

tahun 2016 masih menunjukkan hasil yang cukup variatif. Untuk capaian kinerja produksi

tanaman pangan, tahun 2016 dibandingkan dengan target nasional rata-rata baru

mencapai 79.38%. Capaian kinerja produksi tertinggi telah dicapai oleh komoditi padi

sebesar 1.467.657 ton atau 88.95% dari target nasional sebesar 1.650.000 ton,

sedangkan komoditas lain masih di bawah 70% dari target nasional. Capaian kinerja

produksi terendah pada komoditi kacang tanah yaitu sebesar 978 ton atau 30.85% dari

target nasional sebesar 3.170 ton.

Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan tahun 2016, jika

dibandingkan dengan target nasional rata-rata mencapai 96.50%. Capaian kinerja luas

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 48

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

AProduksi Tan. Pangan 2,208,566Ton 1,753,181 Ton 79.38- Padi 1,650,000Ton 1,467,657 Ton 88.95- Jagung 199,930Ton 109,473 Ton 54.76- Kedelai 5,926Ton 2,146 Ton 36.21- Kacang Tanah 3,170Ton 978 Ton 30.85- Kacang Hijau 2,211Ton 1,445 Ton 65.36- Ubi Kayu 325,212Ton 160,904 Ton 49.48- Ubi Jalar 22,117Ton 10,578 Ton 47.83

BLuas Panen Tan. Pangan 581,938 Ha 561,577 Ha 96.50- Padi 500,000 Ha 514,071 Ha 102.81- Jagung 49,641 Ha 31,845 Ha 64.15- Kedelai 3,799 Ha 1,519 Ha 39.98- Kacang Tanah 3,008 Ha 860 Ha 28.59- Kacang Hijau 2,822 Ha 1,911 Ha 67.72- Ubi Kayu 20,072 Ha 10,058 Ha 50.11- Ubi Jalar 2,596 Ha 1,313 Ha 50.58

CProduktivitas Tan. Pangan- Padi 33.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 86.52- Jagung 40.26 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.39- Kedelai 15.60 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 90.58- Kacang Tanah 10.54 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 107.87- Kacang Hijau 7.84 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 96.43- Ubi Kayu 162.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 98.74- Ubi Jalar 85.18 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.60

Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura

Tabel. 7

Realisasi 2016

Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja 2016 dengan Target Nasional

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Nasional

Berdasarkan tabel di atas, perbandingan capaian kinerja tahun 2016 terhadap target

nasional Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

tahun 2016 masih menunjukkan hasil yang cukup variatif. Untuk capaian kinerja produksi

tanaman pangan, tahun 2016 dibandingkan dengan target nasional rata-rata baru

mencapai 79.38%. Capaian kinerja produksi tertinggi telah dicapai oleh komoditi padi

sebesar 1.467.657 ton atau 88.95% dari target nasional sebesar 1.650.000 ton,

sedangkan komoditas lain masih di bawah 70% dari target nasional. Capaian kinerja

produksi terendah pada komoditi kacang tanah yaitu sebesar 978 ton atau 30.85% dari

target nasional sebesar 3.170 ton.

Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan tahun 2016, jika

dibandingkan dengan target nasional rata-rata mencapai 96.50%. Capaian kinerja luas

Page 52: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 49

panen tanaman pangan telah melebihi target nasional yaitu komoditi padi telah mencapai

514.071 ha atau 102.81% dari target nasional seluas 500.000 ha, kemudian kacang hijau,

capaian kinerja luas panen telah mencapai 67.72% dari target nasional seluas 2.822 ha.

Sementara itu, komoditi yang lain seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,

dan ubi kayu, capaian kinerja luas panen masih di bawah 65% jika dibandingkan dengan

target nasional. Untuk mencapai target luas panen sesuai target nasional masih

diperlukan berbagai upaya dan sangat dimungkinkan karena masih ada sebagian wilayah

baru dilakukan cetak sawah dan mulai melakukan penanaman.

Untuk produktivitas tanaman pangan, jika dibandingkan dengan target nasional

maka persentase capaian kinerja pada tahun 2016 masih di bawah target nasional.

Target produktivitas kacang tanah mencapai 11.37 ku/ha sedangkan target nasional

hanyal sebesar 10.54 ku/ha (lebih besar 7.87%). Produktivitas padi, capaian kinerja 2016

telah mencapai 86.52. Capaian produktivitas jagung lebih rendah dibandingkan target

nasional dari 40.26 ku/ha hanya tercapai 34.38 ku/ha (85.39%). Demikian pula untuk

produktivitas komoditi kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar masing-masing masih

lebih rendah dibandingkan target nasional namun rata-rata sudah di atas 85%.

Sementara itu untuk komoditas tanaman hortikultura secara nasional tidak

memberikan target secara detail pada tiap provinsi. Target nasional untuk tanaman

hortikultura dibuat dalam bentuk global tiap komoditi sehingga capaian kinerja produksi

tanaman hortikultura 2016 Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat tidak bisa

dibandingkan dengan target nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerjaserta alternative solusi yang telah dilakukan

Dalam upaya pencapaian kinerja tahun 2016 masih terdapat beberapa hambatan

dan kendala dimana permasalahan tersebut telah dirangkum sebagai berikut:

1. Kondisi wilayah Kondisi dan Potensi lahan yang tersebar dan sulitnya akses wilayah

menyebabkan distribusi sarana dan prasarana produksi, pembinaan dan

monitoring pelaksanaan kegiatan terhambat

2. Pemanfaatan Sumberdaya Lahan

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 49

panen tanaman pangan telah melebihi target nasional yaitu komoditi padi telah mencapai

514.071 ha atau 102.81% dari target nasional seluas 500.000 ha, kemudian kacang hijau,

capaian kinerja luas panen telah mencapai 67.72% dari target nasional seluas 2.822 ha.

Sementara itu, komoditi yang lain seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,

dan ubi kayu, capaian kinerja luas panen masih di bawah 65% jika dibandingkan dengan

target nasional. Untuk mencapai target luas panen sesuai target nasional masih

diperlukan berbagai upaya dan sangat dimungkinkan karena masih ada sebagian wilayah

baru dilakukan cetak sawah dan mulai melakukan penanaman.

Untuk produktivitas tanaman pangan, jika dibandingkan dengan target nasional

maka persentase capaian kinerja pada tahun 2016 masih di bawah target nasional.

Target produktivitas kacang tanah mencapai 11.37 ku/ha sedangkan target nasional

hanyal sebesar 10.54 ku/ha (lebih besar 7.87%). Produktivitas padi, capaian kinerja 2016

telah mencapai 86.52. Capaian produktivitas jagung lebih rendah dibandingkan target

nasional dari 40.26 ku/ha hanya tercapai 34.38 ku/ha (85.39%). Demikian pula untuk

produktivitas komoditi kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar masing-masing masih

lebih rendah dibandingkan target nasional namun rata-rata sudah di atas 85%.

Sementara itu untuk komoditas tanaman hortikultura secara nasional tidak

memberikan target secara detail pada tiap provinsi. Target nasional untuk tanaman

hortikultura dibuat dalam bentuk global tiap komoditi sehingga capaian kinerja produksi

tanaman hortikultura 2016 Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat tidak bisa

dibandingkan dengan target nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerjaserta alternative solusi yang telah dilakukan

Dalam upaya pencapaian kinerja tahun 2016 masih terdapat beberapa hambatan

dan kendala dimana permasalahan tersebut telah dirangkum sebagai berikut:

1. Kondisi wilayah Kondisi dan Potensi lahan yang tersebar dan sulitnya akses wilayah

menyebabkan distribusi sarana dan prasarana produksi, pembinaan dan

monitoring pelaksanaan kegiatan terhambat

2. Pemanfaatan Sumberdaya Lahan

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 49

panen tanaman pangan telah melebihi target nasional yaitu komoditi padi telah mencapai

514.071 ha atau 102.81% dari target nasional seluas 500.000 ha, kemudian kacang hijau,

capaian kinerja luas panen telah mencapai 67.72% dari target nasional seluas 2.822 ha.

Sementara itu, komoditi yang lain seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,

dan ubi kayu, capaian kinerja luas panen masih di bawah 65% jika dibandingkan dengan

target nasional. Untuk mencapai target luas panen sesuai target nasional masih

diperlukan berbagai upaya dan sangat dimungkinkan karena masih ada sebagian wilayah

baru dilakukan cetak sawah dan mulai melakukan penanaman.

Untuk produktivitas tanaman pangan, jika dibandingkan dengan target nasional

maka persentase capaian kinerja pada tahun 2016 masih di bawah target nasional.

Target produktivitas kacang tanah mencapai 11.37 ku/ha sedangkan target nasional

hanyal sebesar 10.54 ku/ha (lebih besar 7.87%). Produktivitas padi, capaian kinerja 2016

telah mencapai 86.52. Capaian produktivitas jagung lebih rendah dibandingkan target

nasional dari 40.26 ku/ha hanya tercapai 34.38 ku/ha (85.39%). Demikian pula untuk

produktivitas komoditi kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar masing-masing masih

lebih rendah dibandingkan target nasional namun rata-rata sudah di atas 85%.

Sementara itu untuk komoditas tanaman hortikultura secara nasional tidak

memberikan target secara detail pada tiap provinsi. Target nasional untuk tanaman

hortikultura dibuat dalam bentuk global tiap komoditi sehingga capaian kinerja produksi

tanaman hortikultura 2016 Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat tidak bisa

dibandingkan dengan target nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerjaserta alternative solusi yang telah dilakukan

Dalam upaya pencapaian kinerja tahun 2016 masih terdapat beberapa hambatan

dan kendala dimana permasalahan tersebut telah dirangkum sebagai berikut:

1. Kondisi wilayah Kondisi dan Potensi lahan yang tersebar dan sulitnya akses wilayah

menyebabkan distribusi sarana dan prasarana produksi, pembinaan dan

monitoring pelaksanaan kegiatan terhambat

2. Pemanfaatan Sumberdaya Lahan

Page 53: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 50

Pemanfaatan potensi lahan sawah masih belum optimal. Dari potensi lahan

sawah di Kalbar sampai saat ini seluas 529.096 Ha yang sudah dimanfaatkan

untuk pertanaman padi baru seluas 327.831 Ha (61.96%), dan masih terdapat

seluas 201.265 Ha (38.04%) yang belum dimanfaatkan.

Dari luas areal tanam padi 327.831 Ha, yang ditanami 2 kali setahun baru

mencapai 119.565 Ha (36.47%).

Ancaman konversi lahan sawah ke komoditi non padi maupun alih fungsi dari

sawah ke non pangan (permukiman dan lain-lain) akibat laju pembangunan

maupun terjadi alih komoditas akibat harga pangan yang dianggap kurang

berpihak pada petani.

Potensi lahan tanaman pangan berupa lahan kering (ladang/huma dan

tegal/kebun) terancam karena alih fungsi dan alih komoditas ke non tanaman

pangan baik untuk industri maupun permukiman.

3. Infrastruktur Pengairan dan Alsintan Masih kurangnya dukungan infrastruktur seperti JITUT, JIDES, JUT, Saluran

Drainase, Bendungan Air, Tanggul Instrusi Air Asin dan Pintu Air sehingga masih

menghambat upaya peningkatan produksi tanaman pangan.

infrastruktur yang ada sebagian juga mengalami kerusakan sehingga tidak

berfungsi secara optimal dalam kegiatan usaha tani.

Masih kurangnya ketersediaan alsintan seperti hand tracktor maupun alsintan

pasca panen berupa power threser, dryer, corn seller maupun RMU.

Ketersediaan alsin pra tanam sangat berpengaruh terhadap produksi dan

produktivas yang dicapai karena pengolahan tanah yang tepat berdampak pada

pertumbuhan dan produksi tanaman. Sedangkan alsin pasca panen berpengaruh

terhadap peningkatan produktivitas melalui penekanan kehilangan hasil maupun

meningkatkan kualitas hasil tanaman yang berpengaruh pada harga jual produk.

4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Sebagian besar sistem pengolahan tanah belum menerapkan mekanisasi

bahkan masih ada ditemukan petani yang menerapkan sistem tanpa olah tanah

(Notilagge). Penyebabnya karena terbatasnya jumlah hand tracktor, keterbatasan

biaya pengolahan dan keterbatasan tenaga kerja.

Masih sedikit sekali areal tanam yang menerapkan sistem tanam legowo atau

sistem tanam metode hazton.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 50

Pemanfaatan potensi lahan sawah masih belum optimal. Dari potensi lahan

sawah di Kalbar sampai saat ini seluas 529.096 Ha yang sudah dimanfaatkan

untuk pertanaman padi baru seluas 327.831 Ha (61.96%), dan masih terdapat

seluas 201.265 Ha (38.04%) yang belum dimanfaatkan.

Dari luas areal tanam padi 327.831 Ha, yang ditanami 2 kali setahun baru

mencapai 119.565 Ha (36.47%).

Ancaman konversi lahan sawah ke komoditi non padi maupun alih fungsi dari

sawah ke non pangan (permukiman dan lain-lain) akibat laju pembangunan

maupun terjadi alih komoditas akibat harga pangan yang dianggap kurang

berpihak pada petani.

Potensi lahan tanaman pangan berupa lahan kering (ladang/huma dan

tegal/kebun) terancam karena alih fungsi dan alih komoditas ke non tanaman

pangan baik untuk industri maupun permukiman.

3. Infrastruktur Pengairan dan Alsintan Masih kurangnya dukungan infrastruktur seperti JITUT, JIDES, JUT, Saluran

Drainase, Bendungan Air, Tanggul Instrusi Air Asin dan Pintu Air sehingga masih

menghambat upaya peningkatan produksi tanaman pangan.

infrastruktur yang ada sebagian juga mengalami kerusakan sehingga tidak

berfungsi secara optimal dalam kegiatan usaha tani.

Masih kurangnya ketersediaan alsintan seperti hand tracktor maupun alsintan

pasca panen berupa power threser, dryer, corn seller maupun RMU.

Ketersediaan alsin pra tanam sangat berpengaruh terhadap produksi dan

produktivas yang dicapai karena pengolahan tanah yang tepat berdampak pada

pertumbuhan dan produksi tanaman. Sedangkan alsin pasca panen berpengaruh

terhadap peningkatan produktivitas melalui penekanan kehilangan hasil maupun

meningkatkan kualitas hasil tanaman yang berpengaruh pada harga jual produk.

4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Sebagian besar sistem pengolahan tanah belum menerapkan mekanisasi

bahkan masih ada ditemukan petani yang menerapkan sistem tanpa olah tanah

(Notilagge). Penyebabnya karena terbatasnya jumlah hand tracktor, keterbatasan

biaya pengolahan dan keterbatasan tenaga kerja.

Masih sedikit sekali areal tanam yang menerapkan sistem tanam legowo atau

sistem tanam metode hazton.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 50

Pemanfaatan potensi lahan sawah masih belum optimal. Dari potensi lahan

sawah di Kalbar sampai saat ini seluas 529.096 Ha yang sudah dimanfaatkan

untuk pertanaman padi baru seluas 327.831 Ha (61.96%), dan masih terdapat

seluas 201.265 Ha (38.04%) yang belum dimanfaatkan.

Dari luas areal tanam padi 327.831 Ha, yang ditanami 2 kali setahun baru

mencapai 119.565 Ha (36.47%).

Ancaman konversi lahan sawah ke komoditi non padi maupun alih fungsi dari

sawah ke non pangan (permukiman dan lain-lain) akibat laju pembangunan

maupun terjadi alih komoditas akibat harga pangan yang dianggap kurang

berpihak pada petani.

Potensi lahan tanaman pangan berupa lahan kering (ladang/huma dan

tegal/kebun) terancam karena alih fungsi dan alih komoditas ke non tanaman

pangan baik untuk industri maupun permukiman.

3. Infrastruktur Pengairan dan Alsintan Masih kurangnya dukungan infrastruktur seperti JITUT, JIDES, JUT, Saluran

Drainase, Bendungan Air, Tanggul Instrusi Air Asin dan Pintu Air sehingga masih

menghambat upaya peningkatan produksi tanaman pangan.

infrastruktur yang ada sebagian juga mengalami kerusakan sehingga tidak

berfungsi secara optimal dalam kegiatan usaha tani.

Masih kurangnya ketersediaan alsintan seperti hand tracktor maupun alsintan

pasca panen berupa power threser, dryer, corn seller maupun RMU.

Ketersediaan alsin pra tanam sangat berpengaruh terhadap produksi dan

produktivas yang dicapai karena pengolahan tanah yang tepat berdampak pada

pertumbuhan dan produksi tanaman. Sedangkan alsin pasca panen berpengaruh

terhadap peningkatan produktivitas melalui penekanan kehilangan hasil maupun

meningkatkan kualitas hasil tanaman yang berpengaruh pada harga jual produk.

4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Sebagian besar sistem pengolahan tanah belum menerapkan mekanisasi

bahkan masih ada ditemukan petani yang menerapkan sistem tanpa olah tanah

(Notilagge). Penyebabnya karena terbatasnya jumlah hand tracktor, keterbatasan

biaya pengolahan dan keterbatasan tenaga kerja.

Masih sedikit sekali areal tanam yang menerapkan sistem tanam legowo atau

sistem tanam metode hazton.

Page 54: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 51

Sebagian besar petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang

baik jenis maupun jumlah, serta belum menerapkan azas 6 tepat.

Masih ditemukan petani menggunakan benih padi lokal atau dari pertanaman

sebelumnya. Penggunaaan benih berlabel terbatas pada kelompok tani yang

memperoleh bantuan baik dari sumber dana APBN maupun APBD.

Sebagian petani belum menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).

Kebiasaan petani mengendalikan OPT setelah terjadi serangan, dan belum

menerapkan sistem “Early Warning System”

5. Mentalitas Petani Sebagian besar petani padi masih bersifat subsisten, berorientasi jangka pendek,

belum tercipta wawasan bisnis jangka panjang karena hanya berorientasi untuk

pemenuhan kebutuhan sendiri.

Minat pemuda di pedesaan untuk membantu atau meneruskan profesi orang

tuanya sebagai petani cenderung semakin berkurang karena tersedianya

alternatif kerja di luar sektor pertanian yang lebih cepat menghasilkan uang.

Masih tingginya konsumsi beras penduduk Kalbar maupun nasional yang sampai

saat ini sebesar 124.89 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan konsumsi

negara di Asia, konsumsi beras nasional termasuk Kalbar masih sangat tinggi

jika dibandingkan dengan Thailand yang hanya sebesar 90 kg, Malaysia dan

Vietnam 80 kg, Jepang 50 kg, dan Korea yang hanya sebesar 40

kg/kapita/tahun.

6. Organisasi Tani Sebagian besar kelompok tani di Kalbar masih belum berkembang

Pemberdayaan alsintan melalui pola UPJA masih belum optimal.

Kelembagaan petani pada umumnya lemah, tidak mampu berperan dalam

meningkatkan posisi tawar petani.

7. Kebijakan Kurangnya pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga masih ditemukan

kelangkaan pupuk bersubsidi padahal alokasi pupuk sudah ditetapkan

berdasarkan SK Bupati/ Walikota.

Masih ditemukan beberapa penyimpangan dalam penyediaan dan pemanfaatan

pupuk bersubsidi antara lain alokasi pupuk yang digunakan oleh subsektor lain,

dan penjualan pupuk bersubsidi oleh kios tanpa menggunakan RDKK

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 51

Sebagian besar petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang

baik jenis maupun jumlah, serta belum menerapkan azas 6 tepat.

Masih ditemukan petani menggunakan benih padi lokal atau dari pertanaman

sebelumnya. Penggunaaan benih berlabel terbatas pada kelompok tani yang

memperoleh bantuan baik dari sumber dana APBN maupun APBD.

Sebagian petani belum menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).

Kebiasaan petani mengendalikan OPT setelah terjadi serangan, dan belum

menerapkan sistem “Early Warning System”

5. Mentalitas Petani Sebagian besar petani padi masih bersifat subsisten, berorientasi jangka pendek,

belum tercipta wawasan bisnis jangka panjang karena hanya berorientasi untuk

pemenuhan kebutuhan sendiri.

Minat pemuda di pedesaan untuk membantu atau meneruskan profesi orang

tuanya sebagai petani cenderung semakin berkurang karena tersedianya

alternatif kerja di luar sektor pertanian yang lebih cepat menghasilkan uang.

Masih tingginya konsumsi beras penduduk Kalbar maupun nasional yang sampai

saat ini sebesar 124.89 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan konsumsi

negara di Asia, konsumsi beras nasional termasuk Kalbar masih sangat tinggi

jika dibandingkan dengan Thailand yang hanya sebesar 90 kg, Malaysia dan

Vietnam 80 kg, Jepang 50 kg, dan Korea yang hanya sebesar 40

kg/kapita/tahun.

6. Organisasi Tani Sebagian besar kelompok tani di Kalbar masih belum berkembang

Pemberdayaan alsintan melalui pola UPJA masih belum optimal.

Kelembagaan petani pada umumnya lemah, tidak mampu berperan dalam

meningkatkan posisi tawar petani.

7. Kebijakan Kurangnya pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga masih ditemukan

kelangkaan pupuk bersubsidi padahal alokasi pupuk sudah ditetapkan

berdasarkan SK Bupati/ Walikota.

Masih ditemukan beberapa penyimpangan dalam penyediaan dan pemanfaatan

pupuk bersubsidi antara lain alokasi pupuk yang digunakan oleh subsektor lain,

dan penjualan pupuk bersubsidi oleh kios tanpa menggunakan RDKK

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 51

Sebagian besar petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang

baik jenis maupun jumlah, serta belum menerapkan azas 6 tepat.

Masih ditemukan petani menggunakan benih padi lokal atau dari pertanaman

sebelumnya. Penggunaaan benih berlabel terbatas pada kelompok tani yang

memperoleh bantuan baik dari sumber dana APBN maupun APBD.

Sebagian petani belum menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).

Kebiasaan petani mengendalikan OPT setelah terjadi serangan, dan belum

menerapkan sistem “Early Warning System”

5. Mentalitas Petani Sebagian besar petani padi masih bersifat subsisten, berorientasi jangka pendek,

belum tercipta wawasan bisnis jangka panjang karena hanya berorientasi untuk

pemenuhan kebutuhan sendiri.

Minat pemuda di pedesaan untuk membantu atau meneruskan profesi orang

tuanya sebagai petani cenderung semakin berkurang karena tersedianya

alternatif kerja di luar sektor pertanian yang lebih cepat menghasilkan uang.

Masih tingginya konsumsi beras penduduk Kalbar maupun nasional yang sampai

saat ini sebesar 124.89 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan konsumsi

negara di Asia, konsumsi beras nasional termasuk Kalbar masih sangat tinggi

jika dibandingkan dengan Thailand yang hanya sebesar 90 kg, Malaysia dan

Vietnam 80 kg, Jepang 50 kg, dan Korea yang hanya sebesar 40

kg/kapita/tahun.

6. Organisasi Tani Sebagian besar kelompok tani di Kalbar masih belum berkembang

Pemberdayaan alsintan melalui pola UPJA masih belum optimal.

Kelembagaan petani pada umumnya lemah, tidak mampu berperan dalam

meningkatkan posisi tawar petani.

7. Kebijakan Kurangnya pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga masih ditemukan

kelangkaan pupuk bersubsidi padahal alokasi pupuk sudah ditetapkan

berdasarkan SK Bupati/ Walikota.

Masih ditemukan beberapa penyimpangan dalam penyediaan dan pemanfaatan

pupuk bersubsidi antara lain alokasi pupuk yang digunakan oleh subsektor lain,

dan penjualan pupuk bersubsidi oleh kios tanpa menggunakan RDKK

Page 55: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 52

Adanya kebijakan terkait revisi anggaran sehingga secara langsung berdampak

pada pelaksanaan program/kegiatan

8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tingkat kehilangan hasil (losses) relatif masih tinggi akibat masih kurangnya

ketersediaan alsin pasca panen.

Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam penganekaragaman hasil melalui

pengolahan hasil.

Pemasaran hasil pertanian masih bersifat domestik, hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan lokal.

Kegiatan pemasaran sebagian besar masih dilakukan secara perorangan, tidak

melalui kelompok atau suatu badan usaha.

Agroindustri yang ada di Kalbar sebagian besar masih bersifat home industri

sehingga sangat diperlukan investor untuk pengembangan dalam skala luas.

Terjadinya ineffisiensi pemasaran dan tingginya margin harga antara produsen

dan konsumen yang disebabkan oleh rantai tata niaga yang panjang,

pembentukan harga yang tidak adil yang biasanya tidak menguntungkan petani.

Beberapa upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi beberapa

masalah yang masih ditemui dalam usaha Peningkatan produksi tanaman pangan dan

hortikultura secara berlanjut sebagai berikut :

1. Kondisi wilayah Pelaksanaan pembangunan yang lebih merata dalam hal ini infrastruktur jalan

dan jembatan yang memudahkan distribusi barang dan manusia sehingga

pembinaan dan lalu lintas produksi meningkat baik kuantitas maupun kualitas.

2. Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Mengoptimalkan potensi lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan

cetak sawah terutama pada potensi sawah yang belum dimanfaatkan untuk

meningkatkan areal tanam seluas 16.905 ha di 9 kabupaten serta optimalisasi

lahan baik dari sumber dan APBN maupun APBD.

Memotivasi petani untuk meningkatkan penanaman padi pada musim tanam

gadu (April – September) melalui penyediaan benih unggul dengan pola subsidi

benih maupun penanaman padi varietas unggul secara swadaya.

3. Infrastruktur dan Alsintan

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 52

Adanya kebijakan terkait revisi anggaran sehingga secara langsung berdampak

pada pelaksanaan program/kegiatan

8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tingkat kehilangan hasil (losses) relatif masih tinggi akibat masih kurangnya

ketersediaan alsin pasca panen.

Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam penganekaragaman hasil melalui

pengolahan hasil.

Pemasaran hasil pertanian masih bersifat domestik, hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan lokal.

Kegiatan pemasaran sebagian besar masih dilakukan secara perorangan, tidak

melalui kelompok atau suatu badan usaha.

Agroindustri yang ada di Kalbar sebagian besar masih bersifat home industri

sehingga sangat diperlukan investor untuk pengembangan dalam skala luas.

Terjadinya ineffisiensi pemasaran dan tingginya margin harga antara produsen

dan konsumen yang disebabkan oleh rantai tata niaga yang panjang,

pembentukan harga yang tidak adil yang biasanya tidak menguntungkan petani.

Beberapa upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi beberapa

masalah yang masih ditemui dalam usaha Peningkatan produksi tanaman pangan dan

hortikultura secara berlanjut sebagai berikut :

1. Kondisi wilayah Pelaksanaan pembangunan yang lebih merata dalam hal ini infrastruktur jalan

dan jembatan yang memudahkan distribusi barang dan manusia sehingga

pembinaan dan lalu lintas produksi meningkat baik kuantitas maupun kualitas.

2. Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Mengoptimalkan potensi lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan

cetak sawah terutama pada potensi sawah yang belum dimanfaatkan untuk

meningkatkan areal tanam seluas 16.905 ha di 9 kabupaten serta optimalisasi

lahan baik dari sumber dan APBN maupun APBD.

Memotivasi petani untuk meningkatkan penanaman padi pada musim tanam

gadu (April – September) melalui penyediaan benih unggul dengan pola subsidi

benih maupun penanaman padi varietas unggul secara swadaya.

3. Infrastruktur dan Alsintan

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 52

Adanya kebijakan terkait revisi anggaran sehingga secara langsung berdampak

pada pelaksanaan program/kegiatan

8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tingkat kehilangan hasil (losses) relatif masih tinggi akibat masih kurangnya

ketersediaan alsin pasca panen.

Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam penganekaragaman hasil melalui

pengolahan hasil.

Pemasaran hasil pertanian masih bersifat domestik, hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan lokal.

Kegiatan pemasaran sebagian besar masih dilakukan secara perorangan, tidak

melalui kelompok atau suatu badan usaha.

Agroindustri yang ada di Kalbar sebagian besar masih bersifat home industri

sehingga sangat diperlukan investor untuk pengembangan dalam skala luas.

Terjadinya ineffisiensi pemasaran dan tingginya margin harga antara produsen

dan konsumen yang disebabkan oleh rantai tata niaga yang panjang,

pembentukan harga yang tidak adil yang biasanya tidak menguntungkan petani.

Beberapa upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi beberapa

masalah yang masih ditemui dalam usaha Peningkatan produksi tanaman pangan dan

hortikultura secara berlanjut sebagai berikut :

1. Kondisi wilayah Pelaksanaan pembangunan yang lebih merata dalam hal ini infrastruktur jalan

dan jembatan yang memudahkan distribusi barang dan manusia sehingga

pembinaan dan lalu lintas produksi meningkat baik kuantitas maupun kualitas.

2. Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Mengoptimalkan potensi lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan

cetak sawah terutama pada potensi sawah yang belum dimanfaatkan untuk

meningkatkan areal tanam seluas 16.905 ha di 9 kabupaten serta optimalisasi

lahan baik dari sumber dan APBN maupun APBD.

Memotivasi petani untuk meningkatkan penanaman padi pada musim tanam

gadu (April – September) melalui penyediaan benih unggul dengan pola subsidi

benih maupun penanaman padi varietas unggul secara swadaya.

3. Infrastruktur dan Alsintan

Page 56: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 53

Kerjasama lintas sektoral antar instansi terkait untuk meningkatkan

pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana terutama jaringan

pengairan makro seperti saluran, pintu air maupun bendungan.

Melakukan inventarisasi terhadap ketersediaan jaringan pengairan baik dari

jumlah maupun kondisi di lapangan. Hasil inventarisasi ini sangat penting

sebagai dasar perencanaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan

agar dapat mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan

terutama padi

Pembangunan dan rehabilitasi jaringan mikro dan infrastruktur usaha tani lainnya

melalui anggaran APBN maupun APBD Dinas Pertanian seperti TAM, JUT,

JITUT maupun JIDES

Pada tahun 2016 upaya mengoptimalkan potensi lahan sawah dilakukan melalui

kegiatan pengelolaan air di tingkat usaha tani berupa diantaranya normalisasi

jaringan air, saluran irigasi pertanian, JIDES, dan saluran cacing dengan total

rencana luas mencapai 100 ha serta jalan usaha tani spanjang total mencapai

7.5 km.

Penyediaan alsintan berupa handtracktor baik melalui dana APBN maupun

APBD, serta meningkatkan pemberdayaan UPJA di kelompok tani.

Penyediaan alsin pasca panen yang diprioritaskan pada wilayah sentra produksi

padi dan jagung berupa power trheser, corn seller, dryer dan RMU.

4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Pelaksanaan UPSUS Pajale bersumber dari APBN 2016.

Upaya peningkatan produktivitas ditempuh melalui penerapan teknologi usaha

tani padi dengan pengembangan padi metode Hazton seluas 37.580 Ha di 12

Kabupaten/kota melalui dana APBN. Pengembangan padi hibrida seluas 2.000

ha di Kabupatn Kubu Raya.

Sosialisasi penggunaan benih bermutu varietas unggul melalui dembul (demplot

benih unggul) serta penyediaan benih unggul dengan pola subsidi benih.

Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dan

Sekolah Lapang Iklim (SL-I).

5. Mentalitas Petani Pelatihan agribisnis dan pemberian modal usaha yang diharapkan mampu

merubah paradigma petani dari subsisten ke agribisnis

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 53

Kerjasama lintas sektoral antar instansi terkait untuk meningkatkan

pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana terutama jaringan

pengairan makro seperti saluran, pintu air maupun bendungan.

Melakukan inventarisasi terhadap ketersediaan jaringan pengairan baik dari

jumlah maupun kondisi di lapangan. Hasil inventarisasi ini sangat penting

sebagai dasar perencanaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan

agar dapat mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan

terutama padi

Pembangunan dan rehabilitasi jaringan mikro dan infrastruktur usaha tani lainnya

melalui anggaran APBN maupun APBD Dinas Pertanian seperti TAM, JUT,

JITUT maupun JIDES

Pada tahun 2016 upaya mengoptimalkan potensi lahan sawah dilakukan melalui

kegiatan pengelolaan air di tingkat usaha tani berupa diantaranya normalisasi

jaringan air, saluran irigasi pertanian, JIDES, dan saluran cacing dengan total

rencana luas mencapai 100 ha serta jalan usaha tani spanjang total mencapai

7.5 km.

Penyediaan alsintan berupa handtracktor baik melalui dana APBN maupun

APBD, serta meningkatkan pemberdayaan UPJA di kelompok tani.

Penyediaan alsin pasca panen yang diprioritaskan pada wilayah sentra produksi

padi dan jagung berupa power trheser, corn seller, dryer dan RMU.

4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Pelaksanaan UPSUS Pajale bersumber dari APBN 2016.

Upaya peningkatan produktivitas ditempuh melalui penerapan teknologi usaha

tani padi dengan pengembangan padi metode Hazton seluas 37.580 Ha di 12

Kabupaten/kota melalui dana APBN. Pengembangan padi hibrida seluas 2.000

ha di Kabupatn Kubu Raya.

Sosialisasi penggunaan benih bermutu varietas unggul melalui dembul (demplot

benih unggul) serta penyediaan benih unggul dengan pola subsidi benih.

Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dan

Sekolah Lapang Iklim (SL-I).

5. Mentalitas Petani Pelatihan agribisnis dan pemberian modal usaha yang diharapkan mampu

merubah paradigma petani dari subsisten ke agribisnis

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 53

Kerjasama lintas sektoral antar instansi terkait untuk meningkatkan

pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana terutama jaringan

pengairan makro seperti saluran, pintu air maupun bendungan.

Melakukan inventarisasi terhadap ketersediaan jaringan pengairan baik dari

jumlah maupun kondisi di lapangan. Hasil inventarisasi ini sangat penting

sebagai dasar perencanaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan

agar dapat mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan

terutama padi

Pembangunan dan rehabilitasi jaringan mikro dan infrastruktur usaha tani lainnya

melalui anggaran APBN maupun APBD Dinas Pertanian seperti TAM, JUT,

JITUT maupun JIDES

Pada tahun 2016 upaya mengoptimalkan potensi lahan sawah dilakukan melalui

kegiatan pengelolaan air di tingkat usaha tani berupa diantaranya normalisasi

jaringan air, saluran irigasi pertanian, JIDES, dan saluran cacing dengan total

rencana luas mencapai 100 ha serta jalan usaha tani spanjang total mencapai

7.5 km.

Penyediaan alsintan berupa handtracktor baik melalui dana APBN maupun

APBD, serta meningkatkan pemberdayaan UPJA di kelompok tani.

Penyediaan alsin pasca panen yang diprioritaskan pada wilayah sentra produksi

padi dan jagung berupa power trheser, corn seller, dryer dan RMU.

4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Pelaksanaan UPSUS Pajale bersumber dari APBN 2016.

Upaya peningkatan produktivitas ditempuh melalui penerapan teknologi usaha

tani padi dengan pengembangan padi metode Hazton seluas 37.580 Ha di 12

Kabupaten/kota melalui dana APBN. Pengembangan padi hibrida seluas 2.000

ha di Kabupatn Kubu Raya.

Sosialisasi penggunaan benih bermutu varietas unggul melalui dembul (demplot

benih unggul) serta penyediaan benih unggul dengan pola subsidi benih.

Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dan

Sekolah Lapang Iklim (SL-I).

5. Mentalitas Petani Pelatihan agribisnis dan pemberian modal usaha yang diharapkan mampu

merubah paradigma petani dari subsisten ke agribisnis

Page 57: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 54

Meningkatkan nilai tukar petani (NTP) sehingga usaha tani menjadi profesi yang

sangat menguntungkan, sehingga akan memotivasi para pemuda tani untuk

melanjutkan profesi orang tuanya sebagai petani

Sosialisasi konsumsi pangan non beras melalui pengenalan olahan pangan

berasal dari bahan baku non beras.

6. Organisasi Tani Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan petani di masing-

masing kabupaten/Kota sehingga meningkatkan kualitas, keterampilan dan

dinamika kelompok tani

Pembinaan yang intensif terhadap kelompok-kelompok UPJA yang telah

dibentuk agar dapat meningkatkan kemampuan / kinerja kelompok dalam

pendayagunaan dan pengembangan alsintan.

Memberikan pengarahan kepada kelompok tani untuk tidak bekerja secara

sendiri-sendiri dan segera membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

7. Kebijakan Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-

masing Kabupaten/Kota dalam mengawasi distribusi serta mengantisipasi agar

penggunaan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi masing-masing sub sektor.

Kebijakan Makro parsial yang kondusif, baik kebijakan fiskal dan moneter,

kebijakan perdagangan maupun prioritas pengembangan ekonomi nasional

seharusnya lebih berpihak kepada petani, seperti pembatasan import beberapa

komoditas agar dapat membangkitkan produksi petani lokal

Perlu ada kebijakan harga untuk komoditas non padi sehingga petani mengalami

kesulitan dalam pemasaran hasil terutama untuk komoditas umbi-umbian.

8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penyediaan alsin pasca panen berupa power threser (padi) corn seller (jagung)

untuk mengurangi kehilangan hasil (losses) saat perontokkan.

Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan yang intensif bagi petani sehingga trampil

dalam penguasaan teknologi budidaya, panen, pasca panen dan pengolahan

hasil hortikultura sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui

produk olahan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 54

Meningkatkan nilai tukar petani (NTP) sehingga usaha tani menjadi profesi yang

sangat menguntungkan, sehingga akan memotivasi para pemuda tani untuk

melanjutkan profesi orang tuanya sebagai petani

Sosialisasi konsumsi pangan non beras melalui pengenalan olahan pangan

berasal dari bahan baku non beras.

6. Organisasi Tani Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan petani di masing-

masing kabupaten/Kota sehingga meningkatkan kualitas, keterampilan dan

dinamika kelompok tani

Pembinaan yang intensif terhadap kelompok-kelompok UPJA yang telah

dibentuk agar dapat meningkatkan kemampuan / kinerja kelompok dalam

pendayagunaan dan pengembangan alsintan.

Memberikan pengarahan kepada kelompok tani untuk tidak bekerja secara

sendiri-sendiri dan segera membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

7. Kebijakan Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-

masing Kabupaten/Kota dalam mengawasi distribusi serta mengantisipasi agar

penggunaan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi masing-masing sub sektor.

Kebijakan Makro parsial yang kondusif, baik kebijakan fiskal dan moneter,

kebijakan perdagangan maupun prioritas pengembangan ekonomi nasional

seharusnya lebih berpihak kepada petani, seperti pembatasan import beberapa

komoditas agar dapat membangkitkan produksi petani lokal

Perlu ada kebijakan harga untuk komoditas non padi sehingga petani mengalami

kesulitan dalam pemasaran hasil terutama untuk komoditas umbi-umbian.

8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penyediaan alsin pasca panen berupa power threser (padi) corn seller (jagung)

untuk mengurangi kehilangan hasil (losses) saat perontokkan.

Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan yang intensif bagi petani sehingga trampil

dalam penguasaan teknologi budidaya, panen, pasca panen dan pengolahan

hasil hortikultura sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui

produk olahan.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 54

Meningkatkan nilai tukar petani (NTP) sehingga usaha tani menjadi profesi yang

sangat menguntungkan, sehingga akan memotivasi para pemuda tani untuk

melanjutkan profesi orang tuanya sebagai petani

Sosialisasi konsumsi pangan non beras melalui pengenalan olahan pangan

berasal dari bahan baku non beras.

6. Organisasi Tani Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan petani di masing-

masing kabupaten/Kota sehingga meningkatkan kualitas, keterampilan dan

dinamika kelompok tani

Pembinaan yang intensif terhadap kelompok-kelompok UPJA yang telah

dibentuk agar dapat meningkatkan kemampuan / kinerja kelompok dalam

pendayagunaan dan pengembangan alsintan.

Memberikan pengarahan kepada kelompok tani untuk tidak bekerja secara

sendiri-sendiri dan segera membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

7. Kebijakan Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-

masing Kabupaten/Kota dalam mengawasi distribusi serta mengantisipasi agar

penggunaan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi masing-masing sub sektor.

Kebijakan Makro parsial yang kondusif, baik kebijakan fiskal dan moneter,

kebijakan perdagangan maupun prioritas pengembangan ekonomi nasional

seharusnya lebih berpihak kepada petani, seperti pembatasan import beberapa

komoditas agar dapat membangkitkan produksi petani lokal

Perlu ada kebijakan harga untuk komoditas non padi sehingga petani mengalami

kesulitan dalam pemasaran hasil terutama untuk komoditas umbi-umbian.

8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penyediaan alsin pasca panen berupa power threser (padi) corn seller (jagung)

untuk mengurangi kehilangan hasil (losses) saat perontokkan.

Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan yang intensif bagi petani sehingga trampil

dalam penguasaan teknologi budidaya, panen, pasca panen dan pengolahan

hasil hortikultura sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui

produk olahan.

Page 58: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 55

Melakukan kegiatan pemasaran melalui kelompok/ suatu badan usaha, sehingga

pemasaran tidak hanya bersifat domestik tetapi memiliki akses ke luar daerah.

Memfasilitasi pertemuan petani dengan pengusaha/stake holders sehingga

terjalin kemitraan yang saling menguntungkan terutama dalam penyediaan

modal usaha maupun pemasaran hasil.

B. REALISASI ANGGARAN

Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pembangunan

pertanian di Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan anggaran teknis dari APBD Tahun

2016 sebesar Rp. 83.139.734.925,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 78.013.073.863,-

atau 93.83% dari plafond anggaran.

Adapun anggaran dan realisasinya persasaran strategis dalam rangka pencapaian

corebusiness yang tercantum dalam Penetapan Kinerja yaitu perjanjian/kontrak kinerja

antara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat dengan Gubernur Kalimantan Barat ditampilkan pada tabel berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 55

Melakukan kegiatan pemasaran melalui kelompok/ suatu badan usaha, sehingga

pemasaran tidak hanya bersifat domestik tetapi memiliki akses ke luar daerah.

Memfasilitasi pertemuan petani dengan pengusaha/stake holders sehingga

terjalin kemitraan yang saling menguntungkan terutama dalam penyediaan

modal usaha maupun pemasaran hasil.

B. REALISASI ANGGARAN

Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pembangunan

pertanian di Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan anggaran teknis dari APBD Tahun

2016 sebesar Rp. 83.139.734.925,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 78.013.073.863,-

atau 93.83% dari plafond anggaran.

Adapun anggaran dan realisasinya persasaran strategis dalam rangka pencapaian

corebusiness yang tercantum dalam Penetapan Kinerja yaitu perjanjian/kontrak kinerja

antara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat dengan Gubernur Kalimantan Barat ditampilkan pada tabel berikut:

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 55

Melakukan kegiatan pemasaran melalui kelompok/ suatu badan usaha, sehingga

pemasaran tidak hanya bersifat domestik tetapi memiliki akses ke luar daerah.

Memfasilitasi pertemuan petani dengan pengusaha/stake holders sehingga

terjalin kemitraan yang saling menguntungkan terutama dalam penyediaan

modal usaha maupun pemasaran hasil.

B. REALISASI ANGGARAN

Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pembangunan

pertanian di Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan anggaran teknis dari APBD Tahun

2016 sebesar Rp. 83.139.734.925,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 78.013.073.863,-

atau 93.83% dari plafond anggaran.

Adapun anggaran dan realisasinya persasaran strategis dalam rangka pencapaian

corebusiness yang tercantum dalam Penetapan Kinerja yaitu perjanjian/kontrak kinerja

antara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Barat dengan Gubernur Kalimantan Barat ditampilkan pada tabel berikut:

Page 59: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 56

Jumlah Anggaran (Rp)Pagu Realisasi %

SKPD DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAPROV. KALBAR 83,139,734,925 78,013,073,863 93.83

1 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 78,226,792,000 73,219,913,215 93.601.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU

TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 47,199,865,000 45,460,485,815 96.31

- Food Estate 781,548,000 486,097,100.00 62.20- Pengembangan Kawasan (Ubi Kayu, Kacang Tanah, Kacang Huijau, Ubi Jalar) 232,917,000 231,827,500.00 99.53- Promosi Teknologi Budidaya 278,450,000 167,060,000.00 60.00- Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian Dalam Rangka Mendukung

Produksi Pangan 45,906,950,000 44,575,501,215.00 97.10

1.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 5,455,467,000 4,261,597,700 78.12

- Pengembangan Kawasan Hortikultura 3,991,856,000 3,225,413,600.00 80.80- Pengutuhan Hortikultura Park 208,305,000 111,402,600.00 53.48- Operasional Citrus Centre 132,520,000 102,811,000.00 77.58- Penerapan GAP/SOP 202,058,000 201,456,000.00 99.70- Promosi Produk Holtikultura Dan Informasi Agribisnis Hortikultura 681,735,000 383,972,000.00 56.32- Demonstrasi Media Pot (DMP) 238,993,000 236,542,500.00 98.97

1.3 PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, INDUSTRIHILIR, PEMASARAN, EKSPOR PRODUKSI HASIL PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA

1,916,610,000 1,853,359,100 96.70

- Pelatihan Pengolahan Hasil GMP 136,950,000 134,410,000 98.15- Pelatihan Sistem Jaminan Mutu Hasil dan Audit Internal (OKKP-D) 81,454,000 72,826,100 89.41- Pelatihan Pasca Panen 218,010,000 215,707,000 98.94- Penguatan Kelompok Pengolahan Hasil 325,930,000 323,857,000 99.36- Pembinaan Kelembagaan dan Informasi Pasar 179,922,000 174,908,000 97.21- Pengembangan Pemasaran, Promosi dan Investasi Agribisnis 325,574,000 299,422,000 91.97- Krida Pertanian dan Promosi Produk Pertanian 350,055,000 335,986,000 95.98- Pengembangan Standarisasi dan Penerapan Mutu Hasil Pertanian 44,575,000 44,461,000 99.74- Penyebaran Informasi Produk Pertanian 254,140,000 251,782,000 99.07

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Tabel 8. Pagu dan Realisasi Anggaran per Program/Kegiatan Corebusiness SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran 2016

berlanjut………

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 56

Jumlah Anggaran (Rp)Pagu Realisasi %

SKPD DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAPROV. KALBAR 83,139,734,925 78,013,073,863 93.83

1 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 78,226,792,000 73,219,913,215 93.601.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU

TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 47,199,865,000 45,460,485,815 96.31

- Food Estate 781,548,000 486,097,100.00 62.20- Pengembangan Kawasan (Ubi Kayu, Kacang Tanah, Kacang Huijau, Ubi Jalar) 232,917,000 231,827,500.00 99.53- Promosi Teknologi Budidaya 278,450,000 167,060,000.00 60.00- Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian Dalam Rangka Mendukung

Produksi Pangan 45,906,950,000 44,575,501,215.00 97.10

1.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 5,455,467,000 4,261,597,700 78.12

- Pengembangan Kawasan Hortikultura 3,991,856,000 3,225,413,600.00 80.80- Pengutuhan Hortikultura Park 208,305,000 111,402,600.00 53.48- Operasional Citrus Centre 132,520,000 102,811,000.00 77.58- Penerapan GAP/SOP 202,058,000 201,456,000.00 99.70- Promosi Produk Holtikultura Dan Informasi Agribisnis Hortikultura 681,735,000 383,972,000.00 56.32- Demonstrasi Media Pot (DMP) 238,993,000 236,542,500.00 98.97

1.3 PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, INDUSTRIHILIR, PEMASARAN, EKSPOR PRODUKSI HASIL PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA

1,916,610,000 1,853,359,100 96.70

- Pelatihan Pengolahan Hasil GMP 136,950,000 134,410,000 98.15- Pelatihan Sistem Jaminan Mutu Hasil dan Audit Internal (OKKP-D) 81,454,000 72,826,100 89.41- Pelatihan Pasca Panen 218,010,000 215,707,000 98.94- Penguatan Kelompok Pengolahan Hasil 325,930,000 323,857,000 99.36- Pembinaan Kelembagaan dan Informasi Pasar 179,922,000 174,908,000 97.21- Pengembangan Pemasaran, Promosi dan Investasi Agribisnis 325,574,000 299,422,000 91.97- Krida Pertanian dan Promosi Produk Pertanian 350,055,000 335,986,000 95.98- Pengembangan Standarisasi dan Penerapan Mutu Hasil Pertanian 44,575,000 44,461,000 99.74- Penyebaran Informasi Produk Pertanian 254,140,000 251,782,000 99.07

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Tabel 8. Pagu dan Realisasi Anggaran per Program/Kegiatan Corebusiness SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran 2016

berlanjut………

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 56

Jumlah Anggaran (Rp)Pagu Realisasi %

SKPD DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAPROV. KALBAR 83,139,734,925 78,013,073,863 93.83

1 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 78,226,792,000 73,219,913,215 93.601.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU

TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 47,199,865,000 45,460,485,815 96.31

- Food Estate 781,548,000 486,097,100.00 62.20- Pengembangan Kawasan (Ubi Kayu, Kacang Tanah, Kacang Huijau, Ubi Jalar) 232,917,000 231,827,500.00 99.53- Promosi Teknologi Budidaya 278,450,000 167,060,000.00 60.00- Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian Dalam Rangka Mendukung

Produksi Pangan 45,906,950,000 44,575,501,215.00 97.10

1.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 5,455,467,000 4,261,597,700 78.12

- Pengembangan Kawasan Hortikultura 3,991,856,000 3,225,413,600.00 80.80- Pengutuhan Hortikultura Park 208,305,000 111,402,600.00 53.48- Operasional Citrus Centre 132,520,000 102,811,000.00 77.58- Penerapan GAP/SOP 202,058,000 201,456,000.00 99.70- Promosi Produk Holtikultura Dan Informasi Agribisnis Hortikultura 681,735,000 383,972,000.00 56.32- Demonstrasi Media Pot (DMP) 238,993,000 236,542,500.00 98.97

1.3 PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, INDUSTRIHILIR, PEMASARAN, EKSPOR PRODUKSI HASIL PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA

1,916,610,000 1,853,359,100 96.70

- Pelatihan Pengolahan Hasil GMP 136,950,000 134,410,000 98.15- Pelatihan Sistem Jaminan Mutu Hasil dan Audit Internal (OKKP-D) 81,454,000 72,826,100 89.41- Pelatihan Pasca Panen 218,010,000 215,707,000 98.94- Penguatan Kelompok Pengolahan Hasil 325,930,000 323,857,000 99.36- Pembinaan Kelembagaan dan Informasi Pasar 179,922,000 174,908,000 97.21- Pengembangan Pemasaran, Promosi dan Investasi Agribisnis 325,574,000 299,422,000 91.97- Krida Pertanian dan Promosi Produk Pertanian 350,055,000 335,986,000 95.98- Pengembangan Standarisasi dan Penerapan Mutu Hasil Pertanian 44,575,000 44,461,000 99.74- Penyebaran Informasi Produk Pertanian 254,140,000 251,782,000 99.07

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Tabel 8. Pagu dan Realisasi Anggaran per Program/Kegiatan Corebusiness SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran 2016

berlanjut………

Page 60: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 57

Lanjutan tabel 7………..Jumlah Anggaran (Rp)

Pagu Realisasi %1.4 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN

PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA

23,654,850,000 21,644,470,600 91.50

- Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan 11,002,170,000 10,056,075,600 91.40- Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani 12,075,000,000 11,012,741,000 91.20- Pengembangan Alsintan Center 577,680,000 575,654,000 99.652 UNIT PENGEMBANGAN BENIH TPH PENIRAMAN

2.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITASDAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAISWASEMBADA PANGAN

973,234,500 931,258,798 95.69

- Perbanyakan Benih Padi 560,005,000 558,842,000 99.79- Perbanyakan Benih Padi Kemitraan 76,016,700 75,840,300 99.77- Perbanyakan Benih Palawija 104,786,200 102,836,200 98.14- Pendamping dan Pembinaan Kelompok Penangkar 79,951,200 79,951,200 100.00- Pemeliharaan Stock Benih Tanaman Pangan 59,959,900 59,859,900 99.83- Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan 37,222,400 37,077,800 99.61- Pembelajaran Perbenihan Tanaman Pangan 55,293,100 16,851,398 30.483 UNIT PEMBENIHAN INDUK TPH ANJUNGAN

3.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITASDAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURABERKELANJUTAN

1,169,879,700 1,159,203,100 99.09

- Pengembangan Bibit/Benih Buah-buahan 153,132,000 150,001,800 97.96- Pengembangan Tanaman secara Kultur Jaringan 59,815,000 59,815,000 100.00- Pengembangan Aneka Tanaman Hias 100,685,000 100,685,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk BF/BPMT Jeruk 60,465,000 58,575,800 96.88- Pemeliharaan Kebun Buah-buahan 63,975,000 63,262,500 98.89- Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Hias 45,475,000 45,475,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Buah-buahan 88,380,000 87,166,500 98.63- Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Benih dan Penangkar 116,827,500 116,823,800 100.00- Pengembangan Teknologi Organik pada Pembibitan Tanaman 51,086,000 50,157,800 98.18- Pengembangan Pohon Induk Tanaman Hias 28,980,000 28,980,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Nenas 10,950,000 10,950,000 100.00- Pengembangan Pohon Induk Buah-buahan 174,607,500 173,119,200 99.15- Pengembangan Warung Laboratorium 32,885,000 32,885,000 100.00- Fasilitasi Peningkatan Teknis Teknologi Perbenihan bagi Masyarakat/Siswa30,286,500 30,286,500 100.00- Pengembangan Tanaman Sayur dan Biofarmaka 18,940,000 18,940,000 100.00- Pelatihan Petani/Penangkar Hortikultura 48,807,000 48,396,000 99.16- Pembinaan Penangkar 12,408,200 12,408,200 100.00- Rehabilitasi Tanaman Jeruk 72,175,000 71,275,000 98.75

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Berlanjut……..

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 57

Lanjutan tabel 7………..Jumlah Anggaran (Rp)

Pagu Realisasi %1.4 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN

PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA

23,654,850,000 21,644,470,600 91.50

- Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan 11,002,170,000 10,056,075,600 91.40- Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani 12,075,000,000 11,012,741,000 91.20- Pengembangan Alsintan Center 577,680,000 575,654,000 99.652 UNIT PENGEMBANGAN BENIH TPH PENIRAMAN

2.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITASDAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAISWASEMBADA PANGAN

973,234,500 931,258,798 95.69

- Perbanyakan Benih Padi 560,005,000 558,842,000 99.79- Perbanyakan Benih Padi Kemitraan 76,016,700 75,840,300 99.77- Perbanyakan Benih Palawija 104,786,200 102,836,200 98.14- Pendamping dan Pembinaan Kelompok Penangkar 79,951,200 79,951,200 100.00- Pemeliharaan Stock Benih Tanaman Pangan 59,959,900 59,859,900 99.83- Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan 37,222,400 37,077,800 99.61- Pembelajaran Perbenihan Tanaman Pangan 55,293,100 16,851,398 30.483 UNIT PEMBENIHAN INDUK TPH ANJUNGAN

3.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITASDAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURABERKELANJUTAN

1,169,879,700 1,159,203,100 99.09

- Pengembangan Bibit/Benih Buah-buahan 153,132,000 150,001,800 97.96- Pengembangan Tanaman secara Kultur Jaringan 59,815,000 59,815,000 100.00- Pengembangan Aneka Tanaman Hias 100,685,000 100,685,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk BF/BPMT Jeruk 60,465,000 58,575,800 96.88- Pemeliharaan Kebun Buah-buahan 63,975,000 63,262,500 98.89- Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Hias 45,475,000 45,475,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Buah-buahan 88,380,000 87,166,500 98.63- Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Benih dan Penangkar 116,827,500 116,823,800 100.00- Pengembangan Teknologi Organik pada Pembibitan Tanaman 51,086,000 50,157,800 98.18- Pengembangan Pohon Induk Tanaman Hias 28,980,000 28,980,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Nenas 10,950,000 10,950,000 100.00- Pengembangan Pohon Induk Buah-buahan 174,607,500 173,119,200 99.15- Pengembangan Warung Laboratorium 32,885,000 32,885,000 100.00- Fasilitasi Peningkatan Teknis Teknologi Perbenihan bagi Masyarakat/Siswa30,286,500 30,286,500 100.00- Pengembangan Tanaman Sayur dan Biofarmaka 18,940,000 18,940,000 100.00- Pelatihan Petani/Penangkar Hortikultura 48,807,000 48,396,000 99.16- Pembinaan Penangkar 12,408,200 12,408,200 100.00- Rehabilitasi Tanaman Jeruk 72,175,000 71,275,000 98.75

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Berlanjut……..

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 57

Lanjutan tabel 7………..Jumlah Anggaran (Rp)

Pagu Realisasi %1.4 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN

PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA

23,654,850,000 21,644,470,600 91.50

- Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan 11,002,170,000 10,056,075,600 91.40- Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani 12,075,000,000 11,012,741,000 91.20- Pengembangan Alsintan Center 577,680,000 575,654,000 99.652 UNIT PENGEMBANGAN BENIH TPH PENIRAMAN

2.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITASDAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAISWASEMBADA PANGAN

973,234,500 931,258,798 95.69

- Perbanyakan Benih Padi 560,005,000 558,842,000 99.79- Perbanyakan Benih Padi Kemitraan 76,016,700 75,840,300 99.77- Perbanyakan Benih Palawija 104,786,200 102,836,200 98.14- Pendamping dan Pembinaan Kelompok Penangkar 79,951,200 79,951,200 100.00- Pemeliharaan Stock Benih Tanaman Pangan 59,959,900 59,859,900 99.83- Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan 37,222,400 37,077,800 99.61- Pembelajaran Perbenihan Tanaman Pangan 55,293,100 16,851,398 30.483 UNIT PEMBENIHAN INDUK TPH ANJUNGAN

3.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITASDAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURABERKELANJUTAN

1,169,879,700 1,159,203,100 99.09

- Pengembangan Bibit/Benih Buah-buahan 153,132,000 150,001,800 97.96- Pengembangan Tanaman secara Kultur Jaringan 59,815,000 59,815,000 100.00- Pengembangan Aneka Tanaman Hias 100,685,000 100,685,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk BF/BPMT Jeruk 60,465,000 58,575,800 96.88- Pemeliharaan Kebun Buah-buahan 63,975,000 63,262,500 98.89- Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Hias 45,475,000 45,475,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Buah-buahan 88,380,000 87,166,500 98.63- Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Benih dan Penangkar 116,827,500 116,823,800 100.00- Pengembangan Teknologi Organik pada Pembibitan Tanaman 51,086,000 50,157,800 98.18- Pengembangan Pohon Induk Tanaman Hias 28,980,000 28,980,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Nenas 10,950,000 10,950,000 100.00- Pengembangan Pohon Induk Buah-buahan 174,607,500 173,119,200 99.15- Pengembangan Warung Laboratorium 32,885,000 32,885,000 100.00- Fasilitasi Peningkatan Teknis Teknologi Perbenihan bagi Masyarakat/Siswa30,286,500 30,286,500 100.00- Pengembangan Tanaman Sayur dan Biofarmaka 18,940,000 18,940,000 100.00- Pelatihan Petani/Penangkar Hortikultura 48,807,000 48,396,000 99.16- Pembinaan Penangkar 12,408,200 12,408,200 100.00- Rehabilitasi Tanaman Jeruk 72,175,000 71,275,000 98.75

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Berlanjut……..

Page 61: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 58

Lanjutan tabel 7…………Jumlah Anggaran (Rp)

Pagu Realisasi %4 UNIT PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TPH

4.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 248,463,500 246,405,600 99.17

- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman (Pangan) 40,195,000 40,151,300 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan (Pangan) 76,630,000 76,630,000 100.00- Pengujian Laboratorium 42,196,000 40,251,000 95.39- Pemurnian Varietas lokal Unggul daerah dalam rangka persiapan pelepasan

Varietas40,042,500 40,042,500 100.00

- Demplot Varietas unggul bersertifikat (pangan) 49,400,000 49,330,800 99.864.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU

PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 182,479,800.00 182,388,000.00 99.95

- Demplot Varietas Unggul Bersertifikat (Hortikultura) 41,822,600 41,822,600 100.00- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hortikultura 41,000,000 40,953,500 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan Tanaman Hortikultura 74,795,200 74,749,900 99.94- Observasi Pelepasan Calon Varietas Tanaman Hortikultura 24,862,000 24,862,000 100.005 UNIT PENGELOLA TERMINAL AGRIBISNIS TERPADU

5.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 1,501,923,500 1,458,743,700 97.13

- Pelatihan Pengolahan Hasil Berbasis GMP 1,099,990,000 1,098,877,600 99.90- Krida Pertanian 78,291,600 77,713,000 99.26- Pasar Rakyat dan Bursa Komoditi 112,194,300 81,289,800 72.45- Pelayanan Informasi Pasar Agribisnis 55,442,600 55,298,600 99.74- Peningkatan Pengetahuan Sarana Pengetahuan Sarana Agribisnis Komoditi

Pangan dan Hortikultura 106,001,000 97,119,700 91.62

- Fasilitasi Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Kabupaten/Kota 50,004,000 48,445,000 96.886 UNIT PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

6.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 836,961,925 815,161,450 97.40

- Pemantauan, Pengamatan dan Peramalan OPT 137,322,750 136,412,050 99.34- Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 126,684,600 125,789,000 99.29- Operasional Laboratorium dan Koord. POPT 11,242,000 10,842,800 96.45- Pertemuan Teknis Petugas POPT 278,664,975 261,121,500 93.70- Pemberdayaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan 283,047,600 280,996,100 99.28

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa :

1. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan dengan pagu

anggaran sebesar Rp.47.199.865.000,- dapat terealisasi Rp.45.460.485.815,- atau

sebesar 96.31%.

2. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura dengan pagu

anggaran sebesar Rp.5.455.467.000,- dapat terealisasi Rp.4.261.597.700,- atau

sebesar 78.12%.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 58

Lanjutan tabel 7…………Jumlah Anggaran (Rp)

Pagu Realisasi %4 UNIT PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TPH

4.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 248,463,500 246,405,600 99.17

- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman (Pangan) 40,195,000 40,151,300 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan (Pangan) 76,630,000 76,630,000 100.00- Pengujian Laboratorium 42,196,000 40,251,000 95.39- Pemurnian Varietas lokal Unggul daerah dalam rangka persiapan pelepasan

Varietas40,042,500 40,042,500 100.00

- Demplot Varietas unggul bersertifikat (pangan) 49,400,000 49,330,800 99.864.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU

PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 182,479,800.00 182,388,000.00 99.95

- Demplot Varietas Unggul Bersertifikat (Hortikultura) 41,822,600 41,822,600 100.00- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hortikultura 41,000,000 40,953,500 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan Tanaman Hortikultura 74,795,200 74,749,900 99.94- Observasi Pelepasan Calon Varietas Tanaman Hortikultura 24,862,000 24,862,000 100.005 UNIT PENGELOLA TERMINAL AGRIBISNIS TERPADU

5.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 1,501,923,500 1,458,743,700 97.13

- Pelatihan Pengolahan Hasil Berbasis GMP 1,099,990,000 1,098,877,600 99.90- Krida Pertanian 78,291,600 77,713,000 99.26- Pasar Rakyat dan Bursa Komoditi 112,194,300 81,289,800 72.45- Pelayanan Informasi Pasar Agribisnis 55,442,600 55,298,600 99.74- Peningkatan Pengetahuan Sarana Pengetahuan Sarana Agribisnis Komoditi

Pangan dan Hortikultura 106,001,000 97,119,700 91.62

- Fasilitasi Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Kabupaten/Kota 50,004,000 48,445,000 96.886 UNIT PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

6.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 836,961,925 815,161,450 97.40

- Pemantauan, Pengamatan dan Peramalan OPT 137,322,750 136,412,050 99.34- Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 126,684,600 125,789,000 99.29- Operasional Laboratorium dan Koord. POPT 11,242,000 10,842,800 96.45- Pertemuan Teknis Petugas POPT 278,664,975 261,121,500 93.70- Pemberdayaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan 283,047,600 280,996,100 99.28

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa :

1. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan dengan pagu

anggaran sebesar Rp.47.199.865.000,- dapat terealisasi Rp.45.460.485.815,- atau

sebesar 96.31%.

2. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura dengan pagu

anggaran sebesar Rp.5.455.467.000,- dapat terealisasi Rp.4.261.597.700,- atau

sebesar 78.12%.

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 58

Lanjutan tabel 7…………Jumlah Anggaran (Rp)

Pagu Realisasi %4 UNIT PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TPH

4.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 248,463,500 246,405,600 99.17

- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman (Pangan) 40,195,000 40,151,300 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan (Pangan) 76,630,000 76,630,000 100.00- Pengujian Laboratorium 42,196,000 40,251,000 95.39- Pemurnian Varietas lokal Unggul daerah dalam rangka persiapan pelepasan

Varietas40,042,500 40,042,500 100.00

- Demplot Varietas unggul bersertifikat (pangan) 49,400,000 49,330,800 99.864.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU

PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 182,479,800.00 182,388,000.00 99.95

- Demplot Varietas Unggul Bersertifikat (Hortikultura) 41,822,600 41,822,600 100.00- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hortikultura 41,000,000 40,953,500 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan Tanaman Hortikultura 74,795,200 74,749,900 99.94- Observasi Pelepasan Calon Varietas Tanaman Hortikultura 24,862,000 24,862,000 100.005 UNIT PENGELOLA TERMINAL AGRIBISNIS TERPADU

5.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 1,501,923,500 1,458,743,700 97.13

- Pelatihan Pengolahan Hasil Berbasis GMP 1,099,990,000 1,098,877,600 99.90- Krida Pertanian 78,291,600 77,713,000 99.26- Pasar Rakyat dan Bursa Komoditi 112,194,300 81,289,800 72.45- Pelayanan Informasi Pasar Agribisnis 55,442,600 55,298,600 99.74- Peningkatan Pengetahuan Sarana Pengetahuan Sarana Agribisnis Komoditi

Pangan dan Hortikultura 106,001,000 97,119,700 91.62

- Fasilitasi Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Kabupaten/Kota 50,004,000 48,445,000 96.886 UNIT PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

6.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 836,961,925 815,161,450 97.40

- Pemantauan, Pengamatan dan Peramalan OPT 137,322,750 136,412,050 99.34- Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 126,684,600 125,789,000 99.29- Operasional Laboratorium dan Koord. POPT 11,242,000 10,842,800 96.45- Pertemuan Teknis Petugas POPT 278,664,975 261,121,500 93.70- Pemberdayaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan 283,047,600 280,996,100 99.28

No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa :

1. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan dengan pagu

anggaran sebesar Rp.47.199.865.000,- dapat terealisasi Rp.45.460.485.815,- atau

sebesar 96.31%.

2. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura dengan pagu

anggaran sebesar Rp.5.455.467.000,- dapat terealisasi Rp.4.261.597.700,- atau

sebesar 78.12%.

Page 62: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 59

Adapun program/kegiatan pendukung dari bidang maupun UPT lingkup Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya mencapai sasaran kinerja adalah:

1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, Ekspor

Produksi Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu anggaran

sebesar Rp.1.916.610.000,- dapat terealisasi Rp.1.853.359.100,- atau sebesar

96.70%.

2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu dana sebesar Rp.23.654.850.000,-

terealisasi Rp.21.644.470.600,- atau sebesar 91.50%.

3. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengembangan Benih TPH dengan pagu dana

sebesarRp.973.234.500,- dapat terealisasi Rp.931.258.790,- atau sebesar 95.69%

4. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pembenihan Induk TPH dengan pagu dana

Rp.1.169.879.700,- terealisasi sebesar Rp.1.159.203.100,- atau 99.09%

5. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH dengan

pagu dana Rp.430.943.300,- terealisasi sebesar Rp.428.793.600,- atau 99.50%

6. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengelolaan Terminal Agrobisnis Terpadu

dengan pagu dana Rp.1.501.923.500,- terealisasi sebesar Rp.1.458.743.700,- atau

97.13%

7. Program/kegiatan Penunjang di Unit Proteksi TPH dengan pagu dana

sebesarRp.836.961.925,- dapat terealisasi Rp.815.161.450,- atau sebesar 97.40%

Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat telah berhasil melaksanakan kegiatan dengan

menunjukkan tingkat keberhasilan diatas 95%

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 59

Adapun program/kegiatan pendukung dari bidang maupun UPT lingkup Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya mencapai sasaran kinerja adalah:

1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, Ekspor

Produksi Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu anggaran

sebesar Rp.1.916.610.000,- dapat terealisasi Rp.1.853.359.100,- atau sebesar

96.70%.

2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu dana sebesar Rp.23.654.850.000,-

terealisasi Rp.21.644.470.600,- atau sebesar 91.50%.

3. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengembangan Benih TPH dengan pagu dana

sebesarRp.973.234.500,- dapat terealisasi Rp.931.258.790,- atau sebesar 95.69%

4. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pembenihan Induk TPH dengan pagu dana

Rp.1.169.879.700,- terealisasi sebesar Rp.1.159.203.100,- atau 99.09%

5. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH dengan

pagu dana Rp.430.943.300,- terealisasi sebesar Rp.428.793.600,- atau 99.50%

6. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengelolaan Terminal Agrobisnis Terpadu

dengan pagu dana Rp.1.501.923.500,- terealisasi sebesar Rp.1.458.743.700,- atau

97.13%

7. Program/kegiatan Penunjang di Unit Proteksi TPH dengan pagu dana

sebesarRp.836.961.925,- dapat terealisasi Rp.815.161.450,- atau sebesar 97.40%

Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat telah berhasil melaksanakan kegiatan dengan

menunjukkan tingkat keberhasilan diatas 95%

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 59

Adapun program/kegiatan pendukung dari bidang maupun UPT lingkup Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya mencapai sasaran kinerja adalah:

1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, Ekspor

Produksi Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu anggaran

sebesar Rp.1.916.610.000,- dapat terealisasi Rp.1.853.359.100,- atau sebesar

96.70%.

2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu dana sebesar Rp.23.654.850.000,-

terealisasi Rp.21.644.470.600,- atau sebesar 91.50%.

3. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengembangan Benih TPH dengan pagu dana

sebesarRp.973.234.500,- dapat terealisasi Rp.931.258.790,- atau sebesar 95.69%

4. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pembenihan Induk TPH dengan pagu dana

Rp.1.169.879.700,- terealisasi sebesar Rp.1.159.203.100,- atau 99.09%

5. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH dengan

pagu dana Rp.430.943.300,- terealisasi sebesar Rp.428.793.600,- atau 99.50%

6. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengelolaan Terminal Agrobisnis Terpadu

dengan pagu dana Rp.1.501.923.500,- terealisasi sebesar Rp.1.458.743.700,- atau

97.13%

7. Program/kegiatan Penunjang di Unit Proteksi TPH dengan pagu dana

sebesarRp.836.961.925,- dapat terealisasi Rp.815.161.450,- atau sebesar 97.40%

Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat telah berhasil melaksanakan kegiatan dengan

menunjukkan tingkat keberhasilan diatas 95%

Page 63: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 60

BAB IV P E N U T U P

1. Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Kalimantan

Barat dilaksanakan melalui 2 (dua) Program Pembangunan Utama yaitu Program

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan Untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan serta Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan.

2. Capaian produksi komoditi tanaman pangan tahun 2016 secara keseluruhan

dibandingkan dengan target telah mencapai sebesar 86.21%, Luas panen

90.43% dan capaian produktivitas sebesar 90.54%. Meskipun capaian kinerja

produksi tahun 2016 secara keseluruhan baru 86.21% akan tetapi capaian luas

panen dan produktivitas telah mencapai lebih dari 90%. Hanya ada 1 (satu)

komoditi yang capaian produksinya melebihi target yaitu kacang hijau (146.60%)

disebabkan adanya peningkatan luas panen (lebih besar 52.80% dari target).

Capaian produktivitas tahun 2016 terdapat 1 komoditi yang melebihi target yaitu

kacang tanah sebesar 103.36% dibanding target. Apabila dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, capaian kinerja produksi dan luas panen tahun 2016 naik

masing-masing sebesar 1.24% (produksi) dan 9.22% (luas panen). Meskipun

rata-rata kinerja produksi tanaman pangan naik, sebenarnya hanya ada 2

komoditi yang kinerja produksinya melebihi target yaitu komoditi padi (naik

sebesar 5.22% dari target) dan kacang hijau sebesar 32.55% dari target.

Sementara itu, capaian kinerja produksi tanaman hortikultura capaian 2016

dibandingkan terhadap target hanya sebesar 51.33%. Demikian pula jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya cenderung lebih kecil dan menurun

semua komoditi, dimana rata-rata persentase penurunan sebesar 64%.

3. Dalam pelaksanaannya, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di

Provinsi Kalimantan Barat masih menghadapi beberapa kendala dan hambatan

antara lain belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan sawah, kurangnya

dukungan infastruktur pengairan dan alsintan, belum optimalnya penerapan teknologi

usaha tani, masalah penyediaan dan pemanfaatan pupuk bersubsidi, serta masih

tingginya tingkat kehilangan hasil. Berbagai upaya telah dilakukan pada tahun 2016

untuk mengatasi hambatan/kendala tersebut antara lain mengoptimalkan potensi

lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan cetak sawah, optimalisasi lahan

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 60

BAB IV P E N U T U P

1. Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Kalimantan

Barat dilaksanakan melalui 2 (dua) Program Pembangunan Utama yaitu Program

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan Untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan serta Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan.

2. Capaian produksi komoditi tanaman pangan tahun 2016 secara keseluruhan

dibandingkan dengan target telah mencapai sebesar 86.21%, Luas panen

90.43% dan capaian produktivitas sebesar 90.54%. Meskipun capaian kinerja

produksi tahun 2016 secara keseluruhan baru 86.21% akan tetapi capaian luas

panen dan produktivitas telah mencapai lebih dari 90%. Hanya ada 1 (satu)

komoditi yang capaian produksinya melebihi target yaitu kacang hijau (146.60%)

disebabkan adanya peningkatan luas panen (lebih besar 52.80% dari target).

Capaian produktivitas tahun 2016 terdapat 1 komoditi yang melebihi target yaitu

kacang tanah sebesar 103.36% dibanding target. Apabila dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, capaian kinerja produksi dan luas panen tahun 2016 naik

masing-masing sebesar 1.24% (produksi) dan 9.22% (luas panen). Meskipun

rata-rata kinerja produksi tanaman pangan naik, sebenarnya hanya ada 2

komoditi yang kinerja produksinya melebihi target yaitu komoditi padi (naik

sebesar 5.22% dari target) dan kacang hijau sebesar 32.55% dari target.

Sementara itu, capaian kinerja produksi tanaman hortikultura capaian 2016

dibandingkan terhadap target hanya sebesar 51.33%. Demikian pula jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya cenderung lebih kecil dan menurun

semua komoditi, dimana rata-rata persentase penurunan sebesar 64%.

3. Dalam pelaksanaannya, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di

Provinsi Kalimantan Barat masih menghadapi beberapa kendala dan hambatan

antara lain belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan sawah, kurangnya

dukungan infastruktur pengairan dan alsintan, belum optimalnya penerapan teknologi

usaha tani, masalah penyediaan dan pemanfaatan pupuk bersubsidi, serta masih

tingginya tingkat kehilangan hasil. Berbagai upaya telah dilakukan pada tahun 2016

untuk mengatasi hambatan/kendala tersebut antara lain mengoptimalkan potensi

lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan cetak sawah, optimalisasi lahan

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 60

BAB IV P E N U T U P

1. Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Kalimantan

Barat dilaksanakan melalui 2 (dua) Program Pembangunan Utama yaitu Program

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan Untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan serta Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan.

2. Capaian produksi komoditi tanaman pangan tahun 2016 secara keseluruhan

dibandingkan dengan target telah mencapai sebesar 86.21%, Luas panen

90.43% dan capaian produktivitas sebesar 90.54%. Meskipun capaian kinerja

produksi tahun 2016 secara keseluruhan baru 86.21% akan tetapi capaian luas

panen dan produktivitas telah mencapai lebih dari 90%. Hanya ada 1 (satu)

komoditi yang capaian produksinya melebihi target yaitu kacang hijau (146.60%)

disebabkan adanya peningkatan luas panen (lebih besar 52.80% dari target).

Capaian produktivitas tahun 2016 terdapat 1 komoditi yang melebihi target yaitu

kacang tanah sebesar 103.36% dibanding target. Apabila dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, capaian kinerja produksi dan luas panen tahun 2016 naik

masing-masing sebesar 1.24% (produksi) dan 9.22% (luas panen). Meskipun

rata-rata kinerja produksi tanaman pangan naik, sebenarnya hanya ada 2

komoditi yang kinerja produksinya melebihi target yaitu komoditi padi (naik

sebesar 5.22% dari target) dan kacang hijau sebesar 32.55% dari target.

Sementara itu, capaian kinerja produksi tanaman hortikultura capaian 2016

dibandingkan terhadap target hanya sebesar 51.33%. Demikian pula jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya cenderung lebih kecil dan menurun

semua komoditi, dimana rata-rata persentase penurunan sebesar 64%.

3. Dalam pelaksanaannya, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di

Provinsi Kalimantan Barat masih menghadapi beberapa kendala dan hambatan

antara lain belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan sawah, kurangnya

dukungan infastruktur pengairan dan alsintan, belum optimalnya penerapan teknologi

usaha tani, masalah penyediaan dan pemanfaatan pupuk bersubsidi, serta masih

tingginya tingkat kehilangan hasil. Berbagai upaya telah dilakukan pada tahun 2016

untuk mengatasi hambatan/kendala tersebut antara lain mengoptimalkan potensi

lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan cetak sawah, optimalisasi lahan

Page 64: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 61

dan pengembangan jaringan irigasi, penyediaan alsintan pra tanam dan pasca

panen, peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui kegiatan UPSUS dan

pengembangan padi metode Hazton serta berbagai kegiatan pelatihan untuk

meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok tani. Kerjasama lintas sektoral

antar instansi terkait sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan dan

rehabilitasi prasarana dan sarana serta dukungan anggaran untuk pembangunan dan

rehabilitasi infrastruktur pertanian.

4. Adapun langkah-langkah dan upaya di masa datang untuk mengatasi kendala dan

hambatan yang masih ada diantaranya adalah:

a. Inventarisasi secara akurat di tingkat lapang untuk menentukan prioritas

pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan agar pelaksanaan kegiatan

dapat berdampak signifikan dalam meningkatkan produksi tanaman pangan.

b. Meningkatkan kegiatan optimalisasi lahan dalam upaya peningkatan potensi

lahan untuk menaikkan produksi dan mutu produk tanaman baik tanaman

pangan maupun hortikultura

c. Meningkatkan kegiatan dalam penyediaan alsintan secara bertahap sesuai skala

prioritas di tingkat lapang dalam rangka meningkatkan produktivitas dan produksi

di Provinsi Kalimantan Barat.

d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan secara intensif tentang penerapan teknologi

usaha tani yang bersifat inovatif dan secara signifikan terbukti telah

meningkatkan produktivitas tanaman pangan

e. Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-

masing Kabupaten/Kota serta penetapan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi

yang mengacu pada pencapaian tanam di tahun sebelumnya untuk masing-

masing Kabupaten/Kota.

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 61

dan pengembangan jaringan irigasi, penyediaan alsintan pra tanam dan pasca

panen, peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui kegiatan UPSUS dan

pengembangan padi metode Hazton serta berbagai kegiatan pelatihan untuk

meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok tani. Kerjasama lintas sektoral

antar instansi terkait sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan dan

rehabilitasi prasarana dan sarana serta dukungan anggaran untuk pembangunan dan

rehabilitasi infrastruktur pertanian.

4. Adapun langkah-langkah dan upaya di masa datang untuk mengatasi kendala dan

hambatan yang masih ada diantaranya adalah:

a. Inventarisasi secara akurat di tingkat lapang untuk menentukan prioritas

pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan agar pelaksanaan kegiatan

dapat berdampak signifikan dalam meningkatkan produksi tanaman pangan.

b. Meningkatkan kegiatan optimalisasi lahan dalam upaya peningkatan potensi

lahan untuk menaikkan produksi dan mutu produk tanaman baik tanaman

pangan maupun hortikultura

c. Meningkatkan kegiatan dalam penyediaan alsintan secara bertahap sesuai skala

prioritas di tingkat lapang dalam rangka meningkatkan produktivitas dan produksi

di Provinsi Kalimantan Barat.

d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan secara intensif tentang penerapan teknologi

usaha tani yang bersifat inovatif dan secara signifikan terbukti telah

meningkatkan produktivitas tanaman pangan

e. Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-

masing Kabupaten/Kota serta penetapan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi

yang mengacu pada pencapaian tanam di tahun sebelumnya untuk masing-

masing Kabupaten/Kota.

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 61

dan pengembangan jaringan irigasi, penyediaan alsintan pra tanam dan pasca

panen, peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui kegiatan UPSUS dan

pengembangan padi metode Hazton serta berbagai kegiatan pelatihan untuk

meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok tani. Kerjasama lintas sektoral

antar instansi terkait sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan dan

rehabilitasi prasarana dan sarana serta dukungan anggaran untuk pembangunan dan

rehabilitasi infrastruktur pertanian.

4. Adapun langkah-langkah dan upaya di masa datang untuk mengatasi kendala dan

hambatan yang masih ada diantaranya adalah:

a. Inventarisasi secara akurat di tingkat lapang untuk menentukan prioritas

pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan agar pelaksanaan kegiatan

dapat berdampak signifikan dalam meningkatkan produksi tanaman pangan.

b. Meningkatkan kegiatan optimalisasi lahan dalam upaya peningkatan potensi

lahan untuk menaikkan produksi dan mutu produk tanaman baik tanaman

pangan maupun hortikultura

c. Meningkatkan kegiatan dalam penyediaan alsintan secara bertahap sesuai skala

prioritas di tingkat lapang dalam rangka meningkatkan produktivitas dan produksi

di Provinsi Kalimantan Barat.

d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan secara intensif tentang penerapan teknologi

usaha tani yang bersifat inovatif dan secara signifikan terbukti telah

meningkatkan produktivitas tanaman pangan

e. Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-

masing Kabupaten/Kota serta penetapan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi

yang mengacu pada pencapaian tanam di tahun sebelumnya untuk masing-

masing Kabupaten/Kota.

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

Page 65: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 62

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBARTAHUN ANGGARAN : 2016

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

A Produksi Tanaman Pangan 2,033,700 Ton 1,753,200 Ton 86.21- Padi 1,610,000 Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000 Ton 109,472 Ton 58.23- Kedelai 3,500 Ton 2,145 Ton 61.29- Kacang Tanah 1,600 Ton 979 Ton 61.19- Kacang Hijau 1,000 Ton 1,466 Ton 146.60- Ubi Kayu 210,000 Ton 160,903 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600 Ton 10,578 Ton 53.97

B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,910 Ha 152.80- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09

C Produktivitas Tanaman Pangan- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.12 Ku/Ha 91.16- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.57 Ku/Ha 94.63- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56

II Tanaman Hortikultura

A Produksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 456,422 Kg/Tangkai 30.80

Jumlah Total Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 83,139,734,925Jumlah Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 78,013,073,863 (93.83%)

LAMPIRAN I

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 62

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBARTAHUN ANGGARAN : 2016

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

A Produksi Tanaman Pangan 2,033,700 Ton 1,753,200 Ton 86.21- Padi 1,610,000 Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000 Ton 109,472 Ton 58.23- Kedelai 3,500 Ton 2,145 Ton 61.29- Kacang Tanah 1,600 Ton 979 Ton 61.19- Kacang Hijau 1,000 Ton 1,466 Ton 146.60- Ubi Kayu 210,000 Ton 160,903 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600 Ton 10,578 Ton 53.97

B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,910 Ha 152.80- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09

C Produktivitas Tanaman Pangan- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.12 Ku/Ha 91.16- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.57 Ku/Ha 94.63- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56

II Tanaman Hortikultura

A Produksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 456,422 Kg/Tangkai 30.80

Jumlah Total Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 83,139,734,925Jumlah Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 78,013,073,863 (93.83%)

LAMPIRAN I

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 62

Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya

NIP. 19570514 198203 1 013

SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBARTAHUN ANGGARAN : 2016

No Sasaran Strategis %

1 I Tanaman Pangan

A Produksi Tanaman Pangan 2,033,700 Ton 1,753,200 Ton 86.21- Padi 1,610,000 Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000 Ton 109,472 Ton 58.23- Kedelai 3,500 Ton 2,145 Ton 61.29- Kacang Tanah 1,600 Ton 979 Ton 61.19- Kacang Hijau 1,000 Ton 1,466 Ton 146.60- Ubi Kayu 210,000 Ton 160,903 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600 Ton 10,578 Ton 53.97

B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,910 Ha 152.80- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09

C Produktivitas Tanaman Pangan- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.12 Ku/Ha 91.16- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.57 Ku/Ha 94.63- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56

II Tanaman Hortikultura

A Produksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 456,422 Kg/Tangkai 30.80

Jumlah Total Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 83,139,734,925Jumlah Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 78,013,073,863 (93.83%)

LAMPIRAN I

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi

Page 66: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 63

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 63

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 63

Page 67: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 64

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 64

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 64

Page 68: Laporan Kinerja Tahunan - distan.kalbarprov.go.iddistan.kalbarprov.go.id/sites/default/files/Lap_Kinerja_2016_3.e.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 65

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 65

LAPORAN KINERJATahun 2016

Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 65