laporan kinerja tahunan -...
TRANSCRIPT
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat,
Nikmat, Taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
Penetapan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat.
Laporan Kinerja kami susun berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014
tentang SAKIP dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.
Laporan Kinerja ini kami sampaikan ke Gubernur Kalimantan Barat dan
Inspektorat Provinsi serta Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sebagai
laporan pertanggungjawaban Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,
sesuai dokumen perencanaan dan strategi pelaksanaannya dalam mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, yang
merupakan wujud komitmen Kepala Dinas serta aparatur di lingkungan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Kami menyadari Laporan Kinerja yang disusun belum sempurna
menggambarkan kinerja yang ideal, masih memerlukan penyempurnaan
perbaikan sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kami terus berupaya
menyempurnakan Laporan Kinerja yang telah dibangun di Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat,
Nikmat, Taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
Penetapan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat.
Laporan Kinerja kami susun berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014
tentang SAKIP dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.
Laporan Kinerja ini kami sampaikan ke Gubernur Kalimantan Barat dan
Inspektorat Provinsi serta Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sebagai
laporan pertanggungjawaban Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,
sesuai dokumen perencanaan dan strategi pelaksanaannya dalam mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, yang
merupakan wujud komitmen Kepala Dinas serta aparatur di lingkungan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Kami menyadari Laporan Kinerja yang disusun belum sempurna
menggambarkan kinerja yang ideal, masih memerlukan penyempurnaan
perbaikan sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kami terus berupaya
menyempurnakan Laporan Kinerja yang telah dibangun di Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat,
Nikmat, Taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
Penetapan Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat.
Laporan Kinerja kami susun berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014
tentang SAKIP dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.
Laporan Kinerja ini kami sampaikan ke Gubernur Kalimantan Barat dan
Inspektorat Provinsi serta Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sebagai
laporan pertanggungjawaban Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,
sesuai dokumen perencanaan dan strategi pelaksanaannya dalam mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, yang
merupakan wujud komitmen Kepala Dinas serta aparatur di lingkungan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Kami menyadari Laporan Kinerja yang disusun belum sempurna
menggambarkan kinerja yang ideal, masih memerlukan penyempurnaan
perbaikan sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kami terus berupaya
menyempurnakan Laporan Kinerja yang telah dibangun di Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat ii
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
Akhirnya, semoga Laporan Kinerja yang disusun ini dapat memberikan
informasi dan data dalam rangka memberikan pelayanan, peningkatan kinerja
organisasi dan aparatur. Semoga Allah S.W.T selalu meridhoi segala upaya kita
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, dalam mengabdi bagi
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat ii
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
Akhirnya, semoga Laporan Kinerja yang disusun ini dapat memberikan
informasi dan data dalam rangka memberikan pelayanan, peningkatan kinerja
organisasi dan aparatur. Semoga Allah S.W.T selalu meridhoi segala upaya kita
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, dalam mengabdi bagi
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat ii
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
Akhirnya, semoga Laporan Kinerja yang disusun ini dapat memberikan
informasi dan data dalam rangka memberikan pelayanan, peningkatan kinerja
organisasi dan aparatur. Semoga Allah S.W.T selalu meridhoi segala upaya kita
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, dalam mengabdi bagi
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Gambaran Umum ........................................................................... 1
1. Pendahuluan ............................................................................. 1
2. Susunan Organisasi dan Tupoksi .............................................. 2
3. Sumberdaya Aparatur................................................................18
4. Sumberdaya Keuangan .............................................................19
5. Sarana dan Prasarana...............................................................21
B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ........................................22
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................23
A. Rencana Strategis ..........................................................................23
1. Visi dan Misi ..............................................................................24
2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................26
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016........................................................27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA..................................................................29
A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................29
B. Realisasi Anggaran ........................................................................55
BAB IV P E N U T U P .....................................................................................60
LAMPIRAN .........................................................................................................61
1. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA ...................................................61
2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 .....................................................62
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Gambaran Umum ........................................................................... 1
1. Pendahuluan ............................................................................. 1
2. Susunan Organisasi dan Tupoksi .............................................. 2
3. Sumberdaya Aparatur................................................................18
4. Sumberdaya Keuangan .............................................................19
5. Sarana dan Prasarana...............................................................21
B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ........................................22
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................23
A. Rencana Strategis ..........................................................................23
1. Visi dan Misi ..............................................................................24
2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................26
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016........................................................27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA..................................................................29
A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................29
B. Realisasi Anggaran ........................................................................55
BAB IV P E N U T U P .....................................................................................60
LAMPIRAN .........................................................................................................61
1. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA ...................................................61
2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 .....................................................62
LAPORANKINERJATahun 2016
DinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Gambaran Umum ........................................................................... 1
1. Pendahuluan ............................................................................. 1
2. Susunan Organisasi dan Tupoksi .............................................. 2
3. Sumberdaya Aparatur................................................................18
4. Sumberdaya Keuangan .............................................................19
5. Sarana dan Prasarana...............................................................21
B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ........................................22
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................23
A. Rencana Strategis ..........................................................................23
1. Visi dan Misi ..............................................................................24
2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................26
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016........................................................27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA..................................................................29
A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................29
B. Realisasi Anggaran ........................................................................55
BAB IV P E N U T U P .....................................................................................60
LAMPIRAN .........................................................................................................61
1. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA ...................................................61
2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 .....................................................62
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 1
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
1. PENDAHULUAN
Dalam rangka terwujudnya penyelenggaran good governance dan clean
government maka diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
ditetapkan berdasarkan TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor
28 Tahun 1999. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa azas-azas
umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas
proporsionalitas dan azas akuntabilitas.
Azas akuntabilitas adalah dimaknai bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Akuntabilitas
adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber
daya yang tersedia dalam menjalankan program dan kegiatan pemerintah,
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam rangka mencapai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan telah diterbitkan
Instruksi Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 1999. Inpres tersebut mewajibkan
setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelengara Pemerintahan Negara untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang
ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan
yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan
penilai akuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada presiden selaku kepala
pemerintahan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 1
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
1. PENDAHULUAN
Dalam rangka terwujudnya penyelenggaran good governance dan clean
government maka diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
ditetapkan berdasarkan TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor
28 Tahun 1999. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa azas-azas
umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas
proporsionalitas dan azas akuntabilitas.
Azas akuntabilitas adalah dimaknai bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Akuntabilitas
adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber
daya yang tersedia dalam menjalankan program dan kegiatan pemerintah,
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam rangka mencapai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan telah diterbitkan
Instruksi Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 1999. Inpres tersebut mewajibkan
setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelengara Pemerintahan Negara untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang
ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan
yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan
penilai akuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada presiden selaku kepala
pemerintahan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 1
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
1. PENDAHULUAN
Dalam rangka terwujudnya penyelenggaran good governance dan clean
government maka diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
ditetapkan berdasarkan TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor
28 Tahun 1999. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa azas-azas
umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas
proporsionalitas dan azas akuntabilitas.
Azas akuntabilitas adalah dimaknai bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Akuntabilitas
adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber
daya yang tersedia dalam menjalankan program dan kegiatan pemerintah,
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam rangka mencapai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan telah diterbitkan
Instruksi Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 1999. Inpres tersebut mewajibkan
setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelengara Pemerintahan Negara untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang
ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan
yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan
penilai akuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada presiden selaku kepala
pemerintahan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan disusun berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP), dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas LAKIP, dimana pada akhir tahun anggaran
setiap instansi diwajibkan menyusun Lakip sebagai perwujudan Akuntabilitas Kinerja
Instansi. Sementara itu di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah
ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 852 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Sebagai bahan pertanggungjawaban terhadap kewenangan yang diberikan sesuai
Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat telah membuat Perencanaan strategis dengan memuat kebijakan, program dan
kegiatan tahun 2016 serta realisasi pelaksanaannya yang tertuang dalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016.
2. SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSI
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi
Perangkat Daerah Provinsi Daerah telah dibentuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Produk lanjutan dari Perda tersebut diterbitkan
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No 50 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi,
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat. Susunan Struktur Organisasi, Tata dan kewenangan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Propinsi Kalimantan Barat berdasarkan
pergub tersebut terdiri dari:
a. Kepala Dinas; mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, kepala dinas berfungsi antara lain:
Penetapan program dan kegiatan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di
bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan disusun berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP), dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas LAKIP, dimana pada akhir tahun anggaran
setiap instansi diwajibkan menyusun Lakip sebagai perwujudan Akuntabilitas Kinerja
Instansi. Sementara itu di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah
ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 852 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Sebagai bahan pertanggungjawaban terhadap kewenangan yang diberikan sesuai
Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat telah membuat Perencanaan strategis dengan memuat kebijakan, program dan
kegiatan tahun 2016 serta realisasi pelaksanaannya yang tertuang dalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016.
2. SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSI
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi
Perangkat Daerah Provinsi Daerah telah dibentuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Produk lanjutan dari Perda tersebut diterbitkan
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No 50 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi,
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat. Susunan Struktur Organisasi, Tata dan kewenangan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Propinsi Kalimantan Barat berdasarkan
pergub tersebut terdiri dari:
a. Kepala Dinas; mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, kepala dinas berfungsi antara lain:
Penetapan program dan kegiatan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di
bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan disusun berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP), dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Juknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas LAKIP, dimana pada akhir tahun anggaran
setiap instansi diwajibkan menyusun Lakip sebagai perwujudan Akuntabilitas Kinerja
Instansi. Sementara itu di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah
ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 852 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Sebagai bahan pertanggungjawaban terhadap kewenangan yang diberikan sesuai
Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat telah membuat Perencanaan strategis dengan memuat kebijakan, program dan
kegiatan tahun 2016 serta realisasi pelaksanaannya yang tertuang dalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016.
2. SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSI
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi
Perangkat Daerah Provinsi Daerah telah dibentuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Produk lanjutan dari Perda tersebut diterbitkan
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No 50 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi,
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat. Susunan Struktur Organisasi, Tata dan kewenangan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Propinsi Kalimantan Barat berdasarkan
pergub tersebut terdiri dari:
a. Kepala Dinas; mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, kepala dinas berfungsi antara lain:
Penetapan program dan kegiatan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di
bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 3
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan
Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman
Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Pengendalian kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
Pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan
Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang
dilaksanakan Kabupaten/Kota;
Pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan,
Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;
Pemberian perizinan dan pelayanan umum di bidang Bina Produksi Tanaman
Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, air dan Alsintan serta
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan
kebijakan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 3
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan
Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman
Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Pengendalian kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
Pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan
Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang
dilaksanakan Kabupaten/Kota;
Pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan,
Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;
Pemberian perizinan dan pelayanan umum di bidang Bina Produksi Tanaman
Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, air dan Alsintan serta
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan
kebijakan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 3
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan
Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman
Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Pengendalian kegiatan bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
Pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan
Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang
dilaksanakan Kabupaten/Kota;
Pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan,
Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;
Pemberian perizinan dan pelayanan umum di bidang Bina Produksi Tanaman
Pangan, Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, air dan Alsintan serta
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan
kebijakan di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 4
Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian;
Penyampaian laporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang
Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian
yang diserahkan oleh Gubernur
b. Sekretaris; Sekretaris tersebut membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu Sub Bagian
Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi, Sub Bagian Umum dan Aparatur dan Sub
Bagian Keuangan dan Asset. Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan
evaluasi, administrasi kepegawaian, umum serta pengelolaan keuangan dan asset.
Untuk melaksanakan tugasnya, sekretaris memiliki fungsi:
Penyusunan program kerja di lingkungan Sekretariat;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan
rencana kerja, monitoring dan evaluasi;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan aparatur
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
Keuangan dan Asset;
Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
Sekretariat;
Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
Sekretariat;
Penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi
di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang Sekretariat sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksanaan tugas pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan
keuangan, asset, kepegawaian, tata usaha umum, organisasi dan tata laksana di
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 4
Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian;
Penyampaian laporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang
Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian
yang diserahkan oleh Gubernur
b. Sekretaris; Sekretaris tersebut membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu Sub Bagian
Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi, Sub Bagian Umum dan Aparatur dan Sub
Bagian Keuangan dan Asset. Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan
evaluasi, administrasi kepegawaian, umum serta pengelolaan keuangan dan asset.
Untuk melaksanakan tugasnya, sekretaris memiliki fungsi:
Penyusunan program kerja di lingkungan Sekretariat;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan
rencana kerja, monitoring dan evaluasi;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan aparatur
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
Keuangan dan Asset;
Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
Sekretariat;
Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
Sekretariat;
Penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi
di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang Sekretariat sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksanaan tugas pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan
keuangan, asset, kepegawaian, tata usaha umum, organisasi dan tata laksana di
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 4
Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian;
Penyampaian laporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang
Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian
yang diserahkan oleh Gubernur
b. Sekretaris; Sekretaris tersebut membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu Sub Bagian
Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi, Sub Bagian Umum dan Aparatur dan Sub
Bagian Keuangan dan Asset. Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan
evaluasi, administrasi kepegawaian, umum serta pengelolaan keuangan dan asset.
Untuk melaksanakan tugasnya, sekretaris memiliki fungsi:
Penyusunan program kerja di lingkungan Sekretariat;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan
rencana kerja, monitoring dan evaluasi;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan aparatur
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
Keuangan dan Asset;
Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
Sekretariat;
Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
Sekretariat;
Penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi
di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang Sekretariat sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pelaksanaan tugas pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan
keuangan, asset, kepegawaian, tata usaha umum, organisasi dan tata laksana di
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 5
lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi di bidang Sekretariat;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi di lingkungan dinas;
Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh Kepala
Dinas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan; Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan
tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Serelia, Seksi Tanaman
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian dan Seksi Pupuk dan Pestisida Tanaman
Pangan. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok penyiapan bahan, perumusan kebijakan teknis,
fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang tanaman Serelia tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan mempunyai
fungsi:
Penyusunan program kerja di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman Serelia;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta
pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida tanaman pangan;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman Serelia
tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman
pangan.
Penyiapan bahan fasilitasi, koordasi di bidang tanaman serelia, tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman serelia tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 5
lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi di bidang Sekretariat;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi di lingkungan dinas;
Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh Kepala
Dinas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan; Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan
tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Serelia, Seksi Tanaman
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian dan Seksi Pupuk dan Pestisida Tanaman
Pangan. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok penyiapan bahan, perumusan kebijakan teknis,
fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang tanaman Serelia tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan mempunyai
fungsi:
Penyusunan program kerja di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman Serelia;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta
pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida tanaman pangan;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman Serelia
tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman
pangan.
Penyiapan bahan fasilitasi, koordasi di bidang tanaman serelia, tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman serelia tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 5
lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi di bidang Sekretariat;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi di lingkungan dinas;
Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh Kepala
Dinas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan; Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan
tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Serelia, Seksi Tanaman
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian dan Seksi Pupuk dan Pestisida Tanaman
Pangan. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok penyiapan bahan, perumusan kebijakan teknis,
fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang tanaman Serelia tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan mempunyai
fungsi:
Penyusunan program kerja di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman Serelia;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordasi serta
pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida tanaman pangan;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman Serelia
tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman
pangan.
Penyiapan bahan fasilitasi, koordasi di bidang tanaman serelia, tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman serelia tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 6
Pengkoordiniasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta
pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
Pembelian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang tanaman Serelia
tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman
pangan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan pada
kabupaten/kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
pokok dan fungsi bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-
umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan
umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan;
Pelaksanaan tugas lain di Sub Bagian bidang tanaman Serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan yang
diserahkan oleh Kepala Dinas
d. Bidang Bina Produksi Hortikultura; Bidang Bina Produksi Hortikultura tersebut
membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Buah-buahan, Seksi Tanaman Hias,
Sayuran dan Biofarmaka dan Seksi Pupuk dan Pestisida Hortikultura. Bidang
Produksi Hortikultura bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis,
fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang produksi tanaman buah-
buahan, tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Hortikultura
mempunyai fungsi:
Penyusunan program kerja di bidang produksi hortikultura ;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman buah-buahan;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 6
Pengkoordiniasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta
pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
Pembelian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang tanaman Serelia
tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman
pangan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan pada
kabupaten/kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
pokok dan fungsi bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-
umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan
umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan;
Pelaksanaan tugas lain di Sub Bagian bidang tanaman Serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan yang
diserahkan oleh Kepala Dinas
d. Bidang Bina Produksi Hortikultura; Bidang Bina Produksi Hortikultura tersebut
membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Buah-buahan, Seksi Tanaman Hias,
Sayuran dan Biofarmaka dan Seksi Pupuk dan Pestisida Hortikultura. Bidang
Produksi Hortikultura bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis,
fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang produksi tanaman buah-
buahan, tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Hortikultura
mempunyai fungsi:
Penyusunan program kerja di bidang produksi hortikultura ;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman buah-buahan;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 6
Pengkoordiniasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta
pupuk dan pestisida tanaman pangan.
Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
Pembelian dukungan atas penyelenggaraan tugas di bidang tanaman Serelia
tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman
pangan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan pada
kabupaten/kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
pokok dan fungsi bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan umbi-
umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi di bidang tanaman Serelia tanaman kacang-kacangan dan
umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan;
Pelaksanaan tugas lain di Sub Bagian bidang tanaman Serelia tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian serta pupuk dan pestisida tanaman pangan yang
diserahkan oleh Kepala Dinas
d. Bidang Bina Produksi Hortikultura; Bidang Bina Produksi Hortikultura tersebut
membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Tanaman Buah-buahan, Seksi Tanaman Hias,
Sayuran dan Biofarmaka dan Seksi Pupuk dan Pestisida Hortikultura. Bidang
Produksi Hortikultura bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis,
fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang produksi tanaman buah-
buahan, tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Produksi Hortikultura
mempunyai fungsi:
Penyusunan program kerja di bidang produksi hortikultura ;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman buah-buahan;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 7
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman hias, tanaman sayuran, dan biofarmaka;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida hortikultura;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah-
buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang tanaman buah-
buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman buah-buahan,
sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta
pupuk dan pestisida hortikultura;
Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman buah-buahan; tanaman hias,
sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di bidang tanaman buah-
buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman buah-buahan, sayuran,
tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura pada
kabupaten/kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias
dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan
biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;
Pelaksanaan tugas lain di bidang Bina Produksi Hortikultura yang diserahkan
oleh Kepala Dinas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 7
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman hias, tanaman sayuran, dan biofarmaka;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida hortikultura;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah-
buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang tanaman buah-
buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman buah-buahan,
sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta
pupuk dan pestisida hortikultura;
Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman buah-buahan; tanaman hias,
sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di bidang tanaman buah-
buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman buah-buahan, sayuran,
tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura pada
kabupaten/kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias
dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan
biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;
Pelaksanaan tugas lain di bidang Bina Produksi Hortikultura yang diserahkan
oleh Kepala Dinas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 7
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang tanaman hias, tanaman sayuran, dan biofarmaka;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di bidang pupuk dan pestisida hortikultura;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah-
buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang tanaman buah-
buahan; tanaman hias, sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman buah-buahan,
sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta
pupuk dan pestisida hortikultura;
Penyelenggaraan kegiatan di bidang tanaman buah-buahan; tanaman hias,
sayuran dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di bidang tanaman buah-
buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida
hortikultura sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di bidang tanaman buah-buahan, sayuran,
tanaman hias dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura pada
kabupaten/kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias
dan biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi bidang tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan
biofarmaka serta pupuk dan pestisida hortikultura;
Pelaksanaan tugas lain di bidang Bina Produksi Hortikultura yang diserahkan
oleh Kepala Dinas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 8
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian; Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi
Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, Seksi Panen, Pasca Panen dan Sarana
Usaha dan Seksi Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Bidang Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan
teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan Hasil dan
mutu standarisasi, panen, pasca panen dan sarana usaha serta kelembagaan dan
Pemasaran Hasil Pertanian. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian berfungsi:
Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Hasil mutu dan standarisasi;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang panen, pascapanen dan sarana usaha;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang kelembagaan dan pemasaran hasil petanian;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Hasil Mutu
dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan
pemasaran Hasil pertanian;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan
sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 8
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian; Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi
Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, Seksi Panen, Pasca Panen dan Sarana
Usaha dan Seksi Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Bidang Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan
teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan Hasil dan
mutu standarisasi, panen, pasca panen dan sarana usaha serta kelembagaan dan
Pemasaran Hasil Pertanian. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian berfungsi:
Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Hasil mutu dan standarisasi;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang panen, pascapanen dan sarana usaha;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang kelembagaan dan pemasaran hasil petanian;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Hasil Mutu
dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan
pemasaran Hasil pertanian;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan
sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 8
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian; Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi
Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, Seksi Panen, Pasca Panen dan Sarana
Usaha dan Seksi Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Bidang Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian bertugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan
teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan Hasil dan
mutu standarisasi, panen, pasca panen dan sarana usaha serta kelembagaan dan
Pemasaran Hasil Pertanian. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian berfungsi:
Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Hasil mutu dan standarisasi;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang panen, pascapanen dan sarana usaha;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang kelembagaan dan pemasaran hasil petanian;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Hasil Mutu
dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan
pemasaran Hasil pertanian;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan
sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 9
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di Bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian pada kabupaten/ kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen,
pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen
dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian yang diserahkan oleh Kepala Dinas
f. Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan; Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan
Alsintan tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Pengelolaan Lahan dan
Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air dan Seksi Alat dan Mesin Pertanian. Bidang
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan bertugas penyiapan bahan dan perumusan
kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan
Lahan, Air dan Alsintan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan mempunyai fungsi:
Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 9
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di Bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian pada kabupaten/ kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen,
pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen
dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian yang diserahkan oleh Kepala Dinas
f. Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan; Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan
Alsintan tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Pengelolaan Lahan dan
Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air dan Seksi Alat dan Mesin Pertanian. Bidang
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan bertugas penyiapan bahan dan perumusan
kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan
Lahan, Air dan Alsintan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan mempunyai fungsi:
Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 9
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di di Bidang Pengolahan Hasil
Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen dan sarana usaha serta
kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian pada kabupaten/ kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen,
pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi, panen, pascapanen
dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil pertanian;
Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Hasil Mutu dan Standarisasi,
panen, pascapanen dan sarana usaha serta kelembagaan dan pemasaran Hasil
pertanian yang diserahkan oleh Kepala Dinas
f. Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan; Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan
Alsintan tersebut membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Pengelolaan Lahan dan
Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air dan Seksi Alat dan Mesin Pertanian. Bidang
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan bertugas penyiapan bahan dan perumusan
kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis Bidang Pengolahan
Lahan, Air dan Alsintan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan mempunyai fungsi:
Penyusunan program kerja di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 10
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Lahan, Air
dan Alsintan;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan
pada kabupaten/ kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan yang
diserahkan oleh Kepala Dinas
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
1. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, dipimpin oleh seorang Kepala
Unit. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tugas
melaksanakan pengamatan, peramalan, penerapan teknik pengendalian dan
operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta
pengawasan pestisida pada tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) Pengamatan, penetapan diagnosis dan penyebarluasan informasi
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
2) Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 10
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Lahan, Air
dan Alsintan;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan
pada kabupaten/ kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan yang
diserahkan oleh Kepala Dinas
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
1. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, dipimpin oleh seorang Kepala
Unit. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tugas
melaksanakan pengamatan, peramalan, penerapan teknik pengendalian dan
operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta
pengawasan pestisida pada tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) Pengamatan, penetapan diagnosis dan penyebarluasan informasi
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
2) Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 10
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan;
Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan;
Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Pengolahan Lahan, Air
dan Alsintan;
Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di
Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Pengolahan Lahan,
Air dan Alsintan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
Pembinaan dan pengawasan di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan
pada kabupaten/ kota;
Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
Pelaksanaan tugas lain di Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan yang
diserahkan oleh Kepala Dinas
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
1. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, dipimpin oleh seorang Kepala
Unit. Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tugas
melaksanakan pengamatan, peramalan, penerapan teknik pengendalian dan
operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta
pengawasan pestisida pada tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) Pengamatan, penetapan diagnosis dan penyebarluasan informasi
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
2) Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 11
3) Penetapan rekomendasi pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT).
4) Pelaksanaan operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
secara spesifik lokasi.
5) Pengawasan mutu dan residu serta pemantauan dampak pengunaan
pestisida
6) Pelaksanaan urusan tata usaha
2. Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,
mempunyai tugas melaksanakan sebagian teknis operasional Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura di bidang pengawasan dan sertifikasi Benih
tanaman pangan dan hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun fungsi Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
dan Hortikultura adalah:
1) Menyusun program kerja di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
2) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan
dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura.
4) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional pengawasan peredaran
benih tanaman pangan dan hortikultura.
5) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional sertifikasi benih, kultivar dan
laboratorium.
6) Mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan dan sertifikasi
benih tanaman pangan dan hortikultura.
7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengawasan dan sertifikasi benih
tanaman pangan dan hortikultura.
8) Melaksanakan tugas lain di bidang pengawasan dan sertifikasi benih
tanaman pangan dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 11
3) Penetapan rekomendasi pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT).
4) Pelaksanaan operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
secara spesifik lokasi.
5) Pengawasan mutu dan residu serta pemantauan dampak pengunaan
pestisida
6) Pelaksanaan urusan tata usaha
2. Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,
mempunyai tugas melaksanakan sebagian teknis operasional Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura di bidang pengawasan dan sertifikasi Benih
tanaman pangan dan hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun fungsi Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
dan Hortikultura adalah:
1) Menyusun program kerja di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
2) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan
dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura.
4) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional pengawasan peredaran
benih tanaman pangan dan hortikultura.
5) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional sertifikasi benih, kultivar dan
laboratorium.
6) Mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan dan sertifikasi
benih tanaman pangan dan hortikultura.
7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengawasan dan sertifikasi benih
tanaman pangan dan hortikultura.
8) Melaksanakan tugas lain di bidang pengawasan dan sertifikasi benih
tanaman pangan dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 11
3) Penetapan rekomendasi pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT).
4) Pelaksanaan operasional pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
secara spesifik lokasi.
5) Pengawasan mutu dan residu serta pemantauan dampak pengunaan
pestisida
6) Pelaksanaan urusan tata usaha
2. Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,
mempunyai tugas melaksanakan sebagian teknis operasional Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura di bidang pengawasan dan sertifikasi Benih
tanaman pangan dan hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun fungsi Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
dan Hortikultura adalah:
1) Menyusun program kerja di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
2) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan
dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura.
4) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional pengawasan peredaran
benih tanaman pangan dan hortikultura.
5) Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional sertifikasi benih, kultivar dan
laboratorium.
6) Mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan dan sertifikasi
benih tanaman pangan dan hortikultura.
7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengawasan dan sertifikasi benih
tanaman pangan dan hortikultura.
8) Melaksanakan tugas lain di bidang pengawasan dan sertifikasi benih
tanaman pangan dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 12
3. Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura di bidang pembenihan induk tanaman pangan dan
hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi
Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) Penyusunan program kerja di lingkungan UPITPH;
2) Perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan UPITPH;
3) Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pembenihan induk tanaman pangan dan hortikultura;
4) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk tanaman
pangan;
5) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk
hortikultura;
6) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pembenihan induk tanaman
pangan dan hortikultura;
7) Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pembenihan induk tanaman
pangan dan hortikultura;
8) Pelaksanaan tugas lain di bidang pembenihan tanaman pangan dan
hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas.
4. Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dinas di bidang
pengembangan benih tanaman pangan, maupun kacang-kacangan dan umbi-
umbian, perbanyakan benih sumber, benih tanaman serealia sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) penyusunan program kerja di lingkungan UPBTPH;
2) perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan UPBTPH;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 12
3. Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura di bidang pembenihan induk tanaman pangan dan
hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi
Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) Penyusunan program kerja di lingkungan UPITPH;
2) Perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan UPITPH;
3) Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pembenihan induk tanaman pangan dan hortikultura;
4) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk tanaman
pangan;
5) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk
hortikultura;
6) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pembenihan induk tanaman
pangan dan hortikultura;
7) Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pembenihan induk tanaman
pangan dan hortikultura;
8) Pelaksanaan tugas lain di bidang pembenihan tanaman pangan dan
hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas.
4. Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dinas di bidang
pengembangan benih tanaman pangan, maupun kacang-kacangan dan umbi-
umbian, perbanyakan benih sumber, benih tanaman serealia sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) penyusunan program kerja di lingkungan UPBTPH;
2) perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan UPBTPH;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 12
3. Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura di bidang pembenihan induk tanaman pangan dan
hortikultura sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi
Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) Penyusunan program kerja di lingkungan UPITPH;
2) Perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan UPITPH;
3) Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pembenihan induk tanaman pangan dan hortikultura;
4) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk tanaman
pangan;
5) Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pembenihan induk
hortikultura;
6) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pembenihan induk tanaman
pangan dan hortikultura;
7) Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pembenihan induk tanaman
pangan dan hortikultura;
8) Pelaksanaan tugas lain di bidang pembenihan tanaman pangan dan
hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas.
4. Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dinas di bidang
pengembangan benih tanaman pangan, maupun kacang-kacangan dan umbi-
umbian, perbanyakan benih sumber, benih tanaman serealia sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah:
1) penyusunan program kerja di lingkungan UPBTPH;
2) perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan UPBTPH;
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 13
3) pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pengembangan benih tanaman serealia maupun kacang-kacangan dan
umbi-umbian;
4) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah I;
5) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah II;
6) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pengembangan benih
tanaman serealia, maupun kacang-kacangan dan umbi-umbian;
7) pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengembangan benih tanaman
pangan dan hortikultura;
8) pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengembangan benih tanaman
pangan dan hortikultura;
9) pelaksanaan tugas lain di bidang pengembangan benih tanaman pangan
dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas
5. Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas, memiliki
tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalbar di bidang Pendidikan Pertanian Tingkat
Menengah Atas untuk menunjang Pembangunan Pertanian. Adapun tugas
Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas adalah:
1) Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan.
2) Pelaksanaan pembinaan kepribadian siswa dalam rangka kehidupan
sekolah.
3) Pelaksanaan pembinaan kegiatan agribisnis yang meliputi kegiatan
swakarya dan wirausaha siswa serta kegiatan Unit produksi dalam
hubungan kerjasama kemitraan dengan pelaku agribisnis baik pemerintah
maupun swasta.
4) Pelaksanaan kerjasama dengan pemerintah Daerah dalam bidang penelitian
dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan pengabdian
masyarakat.
5) Pelaksanaan kegiatan ko – kurikuler berdasarkan kurikulum yang berlaku.
6) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 13
3) pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pengembangan benih tanaman serealia maupun kacang-kacangan dan
umbi-umbian;
4) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah I;
5) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah II;
6) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pengembangan benih
tanaman serealia, maupun kacang-kacangan dan umbi-umbian;
7) pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengembangan benih tanaman
pangan dan hortikultura;
8) pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengembangan benih tanaman
pangan dan hortikultura;
9) pelaksanaan tugas lain di bidang pengembangan benih tanaman pangan
dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas
5. Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas, memiliki
tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalbar di bidang Pendidikan Pertanian Tingkat
Menengah Atas untuk menunjang Pembangunan Pertanian. Adapun tugas
Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas adalah:
1) Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan.
2) Pelaksanaan pembinaan kepribadian siswa dalam rangka kehidupan
sekolah.
3) Pelaksanaan pembinaan kegiatan agribisnis yang meliputi kegiatan
swakarya dan wirausaha siswa serta kegiatan Unit produksi dalam
hubungan kerjasama kemitraan dengan pelaku agribisnis baik pemerintah
maupun swasta.
4) Pelaksanaan kerjasama dengan pemerintah Daerah dalam bidang penelitian
dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan pengabdian
masyarakat.
5) Pelaksanaan kegiatan ko – kurikuler berdasarkan kurikulum yang berlaku.
6) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 13
3) pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pengembangan benih tanaman serealia maupun kacang-kacangan dan
umbi-umbian;
4) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah I;
5) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional Pengembangan Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah II;
6) penyelenggaraan kegiatan teknis operasional pengembangan benih
tanaman serealia, maupun kacang-kacangan dan umbi-umbian;
7) pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengembangan benih tanaman
pangan dan hortikultura;
8) pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengembangan benih tanaman
pangan dan hortikultura;
9) pelaksanaan tugas lain di bidang pengembangan benih tanaman pangan
dan hortikultura yang diserahkan oleh Kepala Dinas
5. Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas, memiliki
tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalbar di bidang Pendidikan Pertanian Tingkat
Menengah Atas untuk menunjang Pembangunan Pertanian. Adapun tugas
Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah Pertanian Menengah Atas adalah:
1) Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan.
2) Pelaksanaan pembinaan kepribadian siswa dalam rangka kehidupan
sekolah.
3) Pelaksanaan pembinaan kegiatan agribisnis yang meliputi kegiatan
swakarya dan wirausaha siswa serta kegiatan Unit produksi dalam
hubungan kerjasama kemitraan dengan pelaku agribisnis baik pemerintah
maupun swasta.
4) Pelaksanaan kerjasama dengan pemerintah Daerah dalam bidang penelitian
dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan pengabdian
masyarakat.
5) Pelaksanaan kegiatan ko – kurikuler berdasarkan kurikulum yang berlaku.
6) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 14
7) Pelaksanaan tugas lain di bidang pendidikan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura yang diserahkan oleh kepala dinas.
8) Mengkoodinir, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan dan menilai
kelayakan penyelenggaraan program pendidikan di SPP Negeri / Swasta di
wilayah koordinasi / binaannya
6. Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu, memiliki tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis operasional Dinas di bidang operasional agribisnis,
pengelolaan sarana dan prasarana, pengadministrasian pendapatan, fasilitas
pelayanan informasi permintaan administrasi dalam rangka standarisasi,
sertifikasi dan labelisasi produk agribisnis yang berada di UPTAT Provinsi
Kalimantan Barat, serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban, kebersihan dan
kelestarian lingkungan di kawasan UPTAT Provinsi Kalimantan Barat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu adalah:
1) Penetapan program kerja di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis
Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
2) Perencanaan Kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
3) Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi unit kerja terkait di kawasan Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
4) Fasilitas informasi permintaan pasar produk agribisnis.
5) Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasaranaUnit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
6) Pengawasan terhadap standarisasi, sertifikasi dan labelisasi produk
pertanian Kalimantan Barat yang proses perindustrian dan pemasarannya
melalui Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan
Barat.
7) Pelayanan proses administrasi pengurusan standarisasi, sertifikasi dan
labelisasi produk pertanian Kalimantan Barat yang di pasarkan melalui Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat Provinsi
Kalimantan Barat.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 14
7) Pelaksanaan tugas lain di bidang pendidikan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura yang diserahkan oleh kepala dinas.
8) Mengkoodinir, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan dan menilai
kelayakan penyelenggaraan program pendidikan di SPP Negeri / Swasta di
wilayah koordinasi / binaannya
6. Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu, memiliki tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis operasional Dinas di bidang operasional agribisnis,
pengelolaan sarana dan prasarana, pengadministrasian pendapatan, fasilitas
pelayanan informasi permintaan administrasi dalam rangka standarisasi,
sertifikasi dan labelisasi produk agribisnis yang berada di UPTAT Provinsi
Kalimantan Barat, serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban, kebersihan dan
kelestarian lingkungan di kawasan UPTAT Provinsi Kalimantan Barat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu adalah:
1) Penetapan program kerja di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis
Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
2) Perencanaan Kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
3) Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi unit kerja terkait di kawasan Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
4) Fasilitas informasi permintaan pasar produk agribisnis.
5) Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasaranaUnit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
6) Pengawasan terhadap standarisasi, sertifikasi dan labelisasi produk
pertanian Kalimantan Barat yang proses perindustrian dan pemasarannya
melalui Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan
Barat.
7) Pelayanan proses administrasi pengurusan standarisasi, sertifikasi dan
labelisasi produk pertanian Kalimantan Barat yang di pasarkan melalui Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat Provinsi
Kalimantan Barat.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 14
7) Pelaksanaan tugas lain di bidang pendidikan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura yang diserahkan oleh kepala dinas.
8) Mengkoodinir, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan dan menilai
kelayakan penyelenggaraan program pendidikan di SPP Negeri / Swasta di
wilayah koordinasi / binaannya
6. Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu, memiliki tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis operasional Dinas di bidang operasional agribisnis,
pengelolaan sarana dan prasarana, pengadministrasian pendapatan, fasilitas
pelayanan informasi permintaan administrasi dalam rangka standarisasi,
sertifikasi dan labelisasi produk agribisnis yang berada di UPTAT Provinsi
Kalimantan Barat, serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban, kebersihan dan
kelestarian lingkungan di kawasan UPTAT Provinsi Kalimantan Barat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu adalah:
1) Penetapan program kerja di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis
Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
2) Perencanaan Kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program,
monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan
asset di lingkungan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
3) Pelaksanaan fasilitas dan koordinasi unit kerja terkait di kawasan Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
4) Fasilitas informasi permintaan pasar produk agribisnis.
5) Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasaranaUnit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
6) Pengawasan terhadap standarisasi, sertifikasi dan labelisasi produk
pertanian Kalimantan Barat yang proses perindustrian dan pemasarannya
melalui Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan
Barat.
7) Pelayanan proses administrasi pengurusan standarisasi, sertifikasi dan
labelisasi produk pertanian Kalimantan Barat yang di pasarkan melalui Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat Provinsi
Kalimantan Barat.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 15
8) Pengusahaan dan pengadministrasian pendapatan layanan jasa komersial
sarana dan pasaranaUnit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
9) Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, monitoring, evaluasi, pelaporan
dan statistik kegiatan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
10) Pelaksanaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban kawasan Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
11) Pelaksanaan koordinasi kebijakan teknis dalam rangka fasilitasi pelayanan
Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
12) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Unit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
13) Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengelolaan Unit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
14) Pelaksanaan tugas lain di bidang pengelolaan Unit Pengelola Terminal
Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat yang diserahkan Kepala Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan
keterampilan di bidang tertentu, dijabat oleh pejabat fungsional yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada kepala bidang/unit. Pejabat fungsional
mempunyai tugas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan
serta petunjuk teknis dalam jabatan fungsional tertentu yang di bidanginya.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 15
8) Pengusahaan dan pengadministrasian pendapatan layanan jasa komersial
sarana dan pasaranaUnit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
9) Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, monitoring, evaluasi, pelaporan
dan statistik kegiatan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
10) Pelaksanaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban kawasan Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
11) Pelaksanaan koordinasi kebijakan teknis dalam rangka fasilitasi pelayanan
Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
12) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Unit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
13) Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengelolaan Unit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
14) Pelaksanaan tugas lain di bidang pengelolaan Unit Pengelola Terminal
Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat yang diserahkan Kepala Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan
keterampilan di bidang tertentu, dijabat oleh pejabat fungsional yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada kepala bidang/unit. Pejabat fungsional
mempunyai tugas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan
serta petunjuk teknis dalam jabatan fungsional tertentu yang di bidanginya.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 15
8) Pengusahaan dan pengadministrasian pendapatan layanan jasa komersial
sarana dan pasaranaUnit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
9) Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, monitoring, evaluasi, pelaporan
dan statistik kegiatan Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi
Kalimantan Barat.
10) Pelaksanaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban kawasan Unit
Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
11) Pelaksanaan koordinasi kebijakan teknis dalam rangka fasilitasi pelayanan
Unit Pengelola Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
12) Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Unit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
13) Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan
dengan tugas pokok dan fungsi di bidang pengelolaan Unit Pengelola
Terminal Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat.
14) Pelaksanaan tugas lain di bidang pengelolaan Unit Pengelola Terminal
Agribisnis Terpadu Provinsi Kalimantan Barat yang diserahkan Kepala Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan
keterampilan di bidang tertentu, dijabat oleh pejabat fungsional yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada kepala bidang/unit. Pejabat fungsional
mempunyai tugas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan
serta petunjuk teknis dalam jabatan fungsional tertentu yang di bidanginya.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 16
Gambar. 1
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DANHORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN
PERATURAN GUBENUR NOMOR 50 TAHUN 2008
Subbag Keuangandan AssetKusno, SE
Kepala DinasIr. H. Hazairin, MS
Kelompok Fungsional
Bidang Pengolahan danPemasaran Hasil PertanianHeronimus Hero, SP. M.Si
Kelompok Fungsional
Kelompok Fungsional
Bidang Bina ProduksiTanaman Pangan
Herdawati, SP., MMA
Bidang Bina ProduksiHortikultura
Sofian Suri, SP. M.Si
SeksiTanaman Buah Buahan
Sunardi, SP, M.Si
Seksi Tanaman HiasSayuran dan Biofarmaka
Yohana P, STP., MM
Seksi Pupuk danPestisida Tananam
HortikulturaEvriyanto, SP
SeksiKelembagaan & Pemasaran
Hasil PertanianDony Syaiful Bahri, SP.MMA
SeksiPengolahan Hasil Mutu dan
StandarisasiIdris Maida, SE
SeksiPasca Panen & Sarana Usaha
Darmiati Mardan, SP.
Bidang PengelolaanLahan, Air dan Alsintan
Ir. A. Irom, MM
SeksiPengelolaan Lahan dan
Perluasan ArealDidik Wahyudi, SP
SeksiPengelolaan Air
Ida Kusdiati, SP, MM
SeksiAlat dan Mesin PertanianYuliana Yulinda, SP., M.Si
UPTPHF. Saint , SP, MM.
SEKRETARISPlh. F. Sain, SP.,MM
Subbag RencanaKerja & Monev
Ir. Endang K, MM
Subbag Umum danAparatur
Dra. Kustini P, M.Si
SeksiTanaman Serealia
Suyatno, SP
SeksiTan. Kacang2an
& Umbi2anIr. Cahya Dewi
Seksi Pupuk danPestisida
Tanaman PanganPlt. Evriyanto, SP
UPSBTPHIr. Ghoffar Ismail
UPITPHMasudi, SP
UPBTPHAnton K, SP, M.Si
SPP – SPMADrs. Yorin
UPTATIr. Herti Herawati, MM
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 16
Gambar. 1
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DANHORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN
PERATURAN GUBENUR NOMOR 50 TAHUN 2008
Subbag Keuangandan AssetKusno, SE
Kepala DinasIr. H. Hazairin, MS
Kelompok Fungsional
Bidang Pengolahan danPemasaran Hasil PertanianHeronimus Hero, SP. M.Si
Kelompok Fungsional
Kelompok Fungsional
Bidang Bina ProduksiTanaman Pangan
Herdawati, SP., MMA
Bidang Bina ProduksiHortikultura
Sofian Suri, SP. M.Si
SeksiTanaman Buah Buahan
Sunardi, SP, M.Si
Seksi Tanaman HiasSayuran dan Biofarmaka
Yohana P, STP., MM
Seksi Pupuk danPestisida Tananam
HortikulturaEvriyanto, SP
SeksiKelembagaan & Pemasaran
Hasil PertanianDony Syaiful Bahri, SP.MMA
SeksiPengolahan Hasil Mutu dan
StandarisasiIdris Maida, SE
SeksiPasca Panen & Sarana Usaha
Darmiati Mardan, SP.
Bidang PengelolaanLahan, Air dan Alsintan
Ir. A. Irom, MM
SeksiPengelolaan Lahan dan
Perluasan ArealDidik Wahyudi, SP
SeksiPengelolaan Air
Ida Kusdiati, SP, MM
SeksiAlat dan Mesin PertanianYuliana Yulinda, SP., M.Si
UPTPHF. Saint , SP, MM.
SEKRETARISPlh. F. Sain, SP.,MM
Subbag RencanaKerja & Monev
Ir. Endang K, MM
Subbag Umum danAparatur
Dra. Kustini P, M.Si
SeksiTanaman Serealia
Suyatno, SP
SeksiTan. Kacang2an
& Umbi2anIr. Cahya Dewi
Seksi Pupuk danPestisida
Tanaman PanganPlt. Evriyanto, SP
UPSBTPHIr. Ghoffar Ismail
UPITPHMasudi, SP
UPBTPHAnton K, SP, M.Si
SPP – SPMADrs. Yorin
UPTATIr. Herti Herawati, MM
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 16
Gambar. 1
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DANHORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN
PERATURAN GUBENUR NOMOR 50 TAHUN 2008
Subbag Keuangandan AssetKusno, SE
Kepala DinasIr. H. Hazairin, MS
Kelompok Fungsional
Bidang Pengolahan danPemasaran Hasil PertanianHeronimus Hero, SP. M.Si
Kelompok Fungsional
Kelompok Fungsional
Bidang Bina ProduksiTanaman Pangan
Herdawati, SP., MMA
Bidang Bina ProduksiHortikultura
Sofian Suri, SP. M.Si
SeksiTanaman Buah Buahan
Sunardi, SP, M.Si
Seksi Tanaman HiasSayuran dan Biofarmaka
Yohana P, STP., MM
Seksi Pupuk danPestisida Tananam
HortikulturaEvriyanto, SP
SeksiKelembagaan & Pemasaran
Hasil PertanianDony Syaiful Bahri, SP.MMA
SeksiPengolahan Hasil Mutu dan
StandarisasiIdris Maida, SE
SeksiPasca Panen & Sarana Usaha
Darmiati Mardan, SP.
Bidang PengelolaanLahan, Air dan Alsintan
Ir. A. Irom, MM
SeksiPengelolaan Lahan dan
Perluasan ArealDidik Wahyudi, SP
SeksiPengelolaan Air
Ida Kusdiati, SP, MM
SeksiAlat dan Mesin PertanianYuliana Yulinda, SP., M.Si
UPTPHF. Saint , SP, MM.
SEKRETARISPlh. F. Sain, SP.,MM
Subbag RencanaKerja & Monev
Ir. Endang K, MM
Subbag Umum danAparatur
Dra. Kustini P, M.Si
SeksiTanaman Serealia
Suyatno, SP
SeksiTan. Kacang2an
& Umbi2anIr. Cahya Dewi
Seksi Pupuk danPestisida
Tanaman PanganPlt. Evriyanto, SP
UPSBTPHIr. Ghoffar Ismail
UPITPHMasudi, SP
UPBTPHAnton K, SP, M.Si
SPP – SPMADrs. Yorin
UPTATIr. Herti Herawati, MM
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 17
Adapun Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat telah diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun
2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan di bidang pertanian yang diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan lingkup
tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok
(1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan Provinsi di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura serta melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
yang diserahkan Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Peraturan
Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun 2008, Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura memiliki fungsi:
b. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan di bidang
bina Produksi Tanaman Pangan;
c. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang bina Produksi Hortikultura;
d. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
e. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;
f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 17
Adapun Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat telah diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun
2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan di bidang pertanian yang diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan lingkup
tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok
(1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan Provinsi di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura serta melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
yang diserahkan Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Peraturan
Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun 2008, Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura memiliki fungsi:
b. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan di bidang
bina Produksi Tanaman Pangan;
c. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang bina Produksi Hortikultura;
d. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
e. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;
f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 17
Adapun Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat telah diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun
2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan di bidang pertanian yang diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan lingkup
tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok
(1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan Provinsi di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura serta melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
yang diserahkan Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Peraturan
Gubernur Kalimantan Barat Nomor 50 Tahun 2008, Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura memiliki fungsi:
b. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan di bidang
bina Produksi Tanaman Pangan;
c. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang bina Produksi Hortikultura;
d. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Pengolahan Lahan, Air dan Alsintan;
e. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di
bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;
f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 18
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang Bina Produksi
Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air
dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h. Pelaksanaan tugas di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina
Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
i. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian;
j. Pembinaan pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;
k. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;
l. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian
yang diserahkan oleh Gubernur.
3. SUMBERDAYA APARATUR
Suatu organisasi untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik
perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Adapun rincian jumlah pegawai berdasarkan kualifikasi pendidikan, pangkat
dan golongan serta eseleonering pada lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 18
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang Bina Produksi
Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air
dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h. Pelaksanaan tugas di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina
Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
i. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian;
j. Pembinaan pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;
k. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;
l. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian
yang diserahkan oleh Gubernur.
3. SUMBERDAYA APARATUR
Suatu organisasi untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik
perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Adapun rincian jumlah pegawai berdasarkan kualifikasi pendidikan, pangkat
dan golongan serta eseleonering pada lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 18
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang Bina Produksi
Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air
dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h. Pelaksanaan tugas di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina
Produksi Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
i. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi di bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi
Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian;
j. Pembinaan pengawasan dan fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi di
bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, di bidang Bina Produksi Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;
k. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;
l. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang urusan pertanian
yang diserahkan oleh Gubernur.
3. SUMBERDAYA APARATUR
Suatu organisasi untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik
perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Adapun rincian jumlah pegawai berdasarkan kualifikasi pendidikan, pangkat
dan golongan serta eseleonering pada lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 19
Tabel. 1 Data Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016
NO KUALIFIKASIPENDIDIKAN
JUMLAHPERSONIL
PANGKAT /GOLONGAN
JUMLAHPERSONIL ESELON JUMLAH
PERSONIL1. S2 21 Pembina Utama
Madya1 Esselon II/a 1
2. S1 135 Pembina Tk I 7 Esselon III/a 113. Diploma 20 Pembina 15 Esselon IV/a 334. SLTA 145 Penata Tk I 36 Fungs. Umum 1835. SLTP 6 Penata 68 Fungs. Guru 176. SD 5 Penata Muda Tk I 67 Fungs. PMHP 6
7.Penata Muda 31 Fungs.
PengawasBenih
21
8. Pengatur Tk I 15 Fungs. POPT 609. Pengatur 15
10. Pengatur Muda Tk I 6311. Pengatur Muda 612. Juru 8
JUMLAH 332 332 332Keterangan: Sumber data kepegawaian tahun 2015
4. SUMBERDAYA KEUANGAN
Pada tahun anggaran 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat mendapatkan alokasi APBD belanja langsung sebesar Rp.
108.481.231.782,- dengan rincian program sebagai berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 19
Tabel. 1 Data Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016
NO KUALIFIKASIPENDIDIKAN
JUMLAHPERSONIL
PANGKAT /GOLONGAN
JUMLAHPERSONIL ESELON JUMLAH
PERSONIL1. S2 21 Pembina Utama
Madya1 Esselon II/a 1
2. S1 135 Pembina Tk I 7 Esselon III/a 113. Diploma 20 Pembina 15 Esselon IV/a 334. SLTA 145 Penata Tk I 36 Fungs. Umum 1835. SLTP 6 Penata 68 Fungs. Guru 176. SD 5 Penata Muda Tk I 67 Fungs. PMHP 6
7.Penata Muda 31 Fungs.
PengawasBenih
21
8. Pengatur Tk I 15 Fungs. POPT 609. Pengatur 15
10. Pengatur Muda Tk I 6311. Pengatur Muda 612. Juru 8
JUMLAH 332 332 332Keterangan: Sumber data kepegawaian tahun 2015
4. SUMBERDAYA KEUANGAN
Pada tahun anggaran 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat mendapatkan alokasi APBD belanja langsung sebesar Rp.
108.481.231.782,- dengan rincian program sebagai berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 19
Tabel. 1 Data Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016
NO KUALIFIKASIPENDIDIKAN
JUMLAHPERSONIL
PANGKAT /GOLONGAN
JUMLAHPERSONIL ESELON JUMLAH
PERSONIL1. S2 21 Pembina Utama
Madya1 Esselon II/a 1
2. S1 135 Pembina Tk I 7 Esselon III/a 113. Diploma 20 Pembina 15 Esselon IV/a 334. SLTA 145 Penata Tk I 36 Fungs. Umum 1835. SLTP 6 Penata 68 Fungs. Guru 176. SD 5 Penata Muda Tk I 67 Fungs. PMHP 6
7.Penata Muda 31 Fungs.
PengawasBenih
21
8. Pengatur Tk I 15 Fungs. POPT 609. Pengatur 15
10. Pengatur Muda Tk I 6311. Pengatur Muda 612. Juru 8
JUMLAH 332 332 332Keterangan: Sumber data kepegawaian tahun 2015
4. SUMBERDAYA KEUANGAN
Pada tahun anggaran 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat mendapatkan alokasi APBD belanja langsung sebesar Rp.
108.481.231.782,- dengan rincian program sebagai berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 20
Tabel. 2 Alokasi Anggaran dan Program Dana APBD Tahun 2016
NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)
141,388,818,682
Belanja Tidak Langsung 32,907,586,900Belanja Langsung 108,481,231,782
I DINAS PERTANIAN PROVINSI 87,781,840,000
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,432,018,600
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,945,690,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 310,700,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 170,146,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 101,960,000
07 Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah 53,261,000
15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada dan Swasembada Berkelanjutan 50,741,137,400
16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 5,455,467,000
17Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian 1,916,610,000
18 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Petani 23,654,850,000
II UPBTPH (PENIRAMAN) 2,779,043,952
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 869,199,352
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 816,080,200
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 5,150,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 45,904,200
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 47,944,500
15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan
994,765,700
III UPTPH 2,091,149,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 731,340,775
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 350,742,500
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 130,624,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 41,480,000
15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan
836,961,925
IV UPSBTPH 1,549,000,00001 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 669,100,880
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 245,300,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 42,500,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 37,576,720
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 35,052,500
15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan 336,990,100
16Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan(Pertanian) 182,479,800
V UPITPH ANJUNGAN 2,115,458,430
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 529,090,108
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 323,106,100
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 47,399,940
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18,957,582
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 27,025,000
16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 1,169,879,700
VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350
SKPD DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBAR
Berlanjut...........
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 20
Tabel. 2 Alokasi Anggaran dan Program Dana APBD Tahun 2016
NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)
141,388,818,682
Belanja Tidak Langsung 32,907,586,900Belanja Langsung 108,481,231,782
I DINAS PERTANIAN PROVINSI 87,781,840,000
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,432,018,600
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,945,690,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 310,700,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 170,146,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 101,960,000
07 Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah 53,261,000
15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada dan Swasembada Berkelanjutan 50,741,137,400
16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 5,455,467,000
17Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian 1,916,610,000
18 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Petani 23,654,850,000
II UPBTPH (PENIRAMAN) 2,779,043,952
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 869,199,352
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 816,080,200
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 5,150,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 45,904,200
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 47,944,500
15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan
994,765,700
III UPTPH 2,091,149,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 731,340,775
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 350,742,500
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 130,624,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 41,480,000
15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan
836,961,925
IV UPSBTPH 1,549,000,00001 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 669,100,880
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 245,300,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 42,500,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 37,576,720
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 35,052,500
15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan 336,990,100
16Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan(Pertanian) 182,479,800
V UPITPH ANJUNGAN 2,115,458,430
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 529,090,108
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 323,106,100
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 47,399,940
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18,957,582
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 27,025,000
16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 1,169,879,700
VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350
SKPD DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBAR
Berlanjut...........
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 20
Tabel. 2 Alokasi Anggaran dan Program Dana APBD Tahun 2016
NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)
141,388,818,682
Belanja Tidak Langsung 32,907,586,900Belanja Langsung 108,481,231,782
I DINAS PERTANIAN PROVINSI 87,781,840,000
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,432,018,600
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,945,690,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 310,700,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 170,146,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 101,960,000
07 Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah 53,261,000
15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada dan Swasembada Berkelanjutan 50,741,137,400
16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 5,455,467,000
17Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian 1,916,610,000
18 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Petani 23,654,850,000
II UPBTPH (PENIRAMAN) 2,779,043,952
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 869,199,352
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 816,080,200
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 5,150,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 45,904,200
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 47,944,500
15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan
994,765,700
III UPTPH 2,091,149,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 731,340,775
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 350,742,500
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 130,624,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 41,480,000
15 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan
836,961,925
IV UPSBTPH 1,549,000,00001 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 669,100,880
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 245,300,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 42,500,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 37,576,720
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 35,052,500
15Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk MencapaiSwasembada & Swasembada Berkelanjutan 336,990,100
16Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan(Pertanian) 182,479,800
V UPITPH ANJUNGAN 2,115,458,430
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 529,090,108
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 323,106,100
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 47,399,940
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18,957,582
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 27,025,000
16 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas & Mutu Produk Tan. Hortikultura Berkelanjutan 1,169,879,700
VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350
SKPD DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBAR
Berlanjut...........
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 21
Lanjutan tabel 2...............
NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)
VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3,193,501,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 28,400,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 60,000,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 63,609,550
18 Program Peningkatan Mutu Pendidikan Pertanian 365,952,100
19 Pengembangan Sistem Penerimaan Siswa dan Pembinaan Kepribadiaan Siswa (Pertanian) 2,405,079,200
20 Pengembangan dan Peningkatan Fungsi Sarana Prasarana Serta Pengabdian Masyarakat(Pertanian)
681,774,000
VII UPTAT 4,549,000,000
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,127,414,500
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,816,935,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 20,750,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 49,000,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 32,977,000
17 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian
1,501,923,500
5. SARANA DAN PRASARANA
Salah satu sumberdaya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.Sarana dan prasarana yang tersedia di
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah:
Gedung kantor utama, terletak di Jalan Alianyang Nomor 17 Pontianak, dengan
kondisi yang sangat baik dan fasilitas yang cukup.Adapun gedung kantor UPT yang
ada di Kota Pontianak adalah UPTPH dan UPSBTPH di Jln. Alianyang gg. Kurnia
serta UPTAT di Jln. Khatulistiwa km 5 Batu Layang, UPITPH di Anjungan, UPBTPH
di Peniraman dan SPP SPMA di Kelurahan Sijangkung km 7,8 Singkawang Selatan.
Jaringan komunikasi melalui telepon nomor (0561) 734017 dan faximile (0561)
737069, jaringan internet dan intranet;
Laboratorium 6 unit terdiri dari laboratorium mutu benih di UPSBTPH, laboratorium
pengamatan hama penyakit di Sambas, Pontianak dan Singkawang, laboratorium
kultur jaringan di Anjungan, serta laboratorium komputer di SPP SPMA.
Kebun benih tanaman pangan seluas 74 Ha, di Peniraman 10 Ha,Sui Kakap 10 Ha,
Samalantan 10 Ha, Merowi 6 Ha, Paoh 20 Ha, Kulor 10 Ha dan Mt. Segantar 8 Ha;
Pembibitan tanaman hortikultura terdiri dari blok pondasi 2 unit, blok pondasi mata
tempel (BPMT) 3 unit, rumah BF 39,5 m2, pre nursery 126 m2, nursery 80 m2,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 21
Lanjutan tabel 2...............
NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)
VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3,193,501,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 28,400,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 60,000,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 63,609,550
18 Program Peningkatan Mutu Pendidikan Pertanian 365,952,100
19 Pengembangan Sistem Penerimaan Siswa dan Pembinaan Kepribadiaan Siswa (Pertanian) 2,405,079,200
20 Pengembangan dan Peningkatan Fungsi Sarana Prasarana Serta Pengabdian Masyarakat(Pertanian)
681,774,000
VII UPTAT 4,549,000,000
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,127,414,500
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,816,935,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 20,750,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 49,000,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 32,977,000
17 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian
1,501,923,500
5. SARANA DAN PRASARANA
Salah satu sumberdaya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.Sarana dan prasarana yang tersedia di
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah:
Gedung kantor utama, terletak di Jalan Alianyang Nomor 17 Pontianak, dengan
kondisi yang sangat baik dan fasilitas yang cukup.Adapun gedung kantor UPT yang
ada di Kota Pontianak adalah UPTPH dan UPSBTPH di Jln. Alianyang gg. Kurnia
serta UPTAT di Jln. Khatulistiwa km 5 Batu Layang, UPITPH di Anjungan, UPBTPH
di Peniraman dan SPP SPMA di Kelurahan Sijangkung km 7,8 Singkawang Selatan.
Jaringan komunikasi melalui telepon nomor (0561) 734017 dan faximile (0561)
737069, jaringan internet dan intranet;
Laboratorium 6 unit terdiri dari laboratorium mutu benih di UPSBTPH, laboratorium
pengamatan hama penyakit di Sambas, Pontianak dan Singkawang, laboratorium
kultur jaringan di Anjungan, serta laboratorium komputer di SPP SPMA.
Kebun benih tanaman pangan seluas 74 Ha, di Peniraman 10 Ha,Sui Kakap 10 Ha,
Samalantan 10 Ha, Merowi 6 Ha, Paoh 20 Ha, Kulor 10 Ha dan Mt. Segantar 8 Ha;
Pembibitan tanaman hortikultura terdiri dari blok pondasi 2 unit, blok pondasi mata
tempel (BPMT) 3 unit, rumah BF 39,5 m2, pre nursery 126 m2, nursery 80 m2,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 21
Lanjutan tabel 2...............
NO URAIAN URUSAN, SKPD TOTALANGGARAN (Rp)
VI SPP-SPMA SINGKAWANG 7,615,740,200
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 817,424,350
02 Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3,193,501,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 28,400,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 60,000,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 63,609,550
18 Program Peningkatan Mutu Pendidikan Pertanian 365,952,100
19 Pengembangan Sistem Penerimaan Siswa dan Pembinaan Kepribadiaan Siswa (Pertanian) 2,405,079,200
20 Pengembangan dan Peningkatan Fungsi Sarana Prasarana Serta Pengabdian Masyarakat(Pertanian)
681,774,000
VII UPTAT 4,549,000,000
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,127,414,500
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,816,935,000
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 20,750,000
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 49,000,000
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 32,977,000
17 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan Ekspor HasilPertanian
1,501,923,500
5. SARANA DAN PRASARANA
Salah satu sumberdaya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.Sarana dan prasarana yang tersedia di
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah:
Gedung kantor utama, terletak di Jalan Alianyang Nomor 17 Pontianak, dengan
kondisi yang sangat baik dan fasilitas yang cukup.Adapun gedung kantor UPT yang
ada di Kota Pontianak adalah UPTPH dan UPSBTPH di Jln. Alianyang gg. Kurnia
serta UPTAT di Jln. Khatulistiwa km 5 Batu Layang, UPITPH di Anjungan, UPBTPH
di Peniraman dan SPP SPMA di Kelurahan Sijangkung km 7,8 Singkawang Selatan.
Jaringan komunikasi melalui telepon nomor (0561) 734017 dan faximile (0561)
737069, jaringan internet dan intranet;
Laboratorium 6 unit terdiri dari laboratorium mutu benih di UPSBTPH, laboratorium
pengamatan hama penyakit di Sambas, Pontianak dan Singkawang, laboratorium
kultur jaringan di Anjungan, serta laboratorium komputer di SPP SPMA.
Kebun benih tanaman pangan seluas 74 Ha, di Peniraman 10 Ha,Sui Kakap 10 Ha,
Samalantan 10 Ha, Merowi 6 Ha, Paoh 20 Ha, Kulor 10 Ha dan Mt. Segantar 8 Ha;
Pembibitan tanaman hortikultura terdiri dari blok pondasi 2 unit, blok pondasi mata
tempel (BPMT) 3 unit, rumah BF 39,5 m2, pre nursery 126 m2, nursery 80 m2,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 22
seeding net 1 paket, sarana pembibitan 1 paket, screen anggrek 120 m2, screen
tanaman hias 93,75 m2 yang berlokasi di Anjungan
Komputer yang tersedia di dinas khususnya sejumlah 200 Unit dengan kondisi baik;
Kendaraan operasional terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 132 unit termasuk
kendaraan fungsional POPT dan PBT, kendaraan roda empat sejumlah 32 Unit,
kendaraan roda tiga sejumlah 11 unit. Namun sebagian besar kendaraan tidak
dimanfaatkan karena adanya aturan tentang rencana lelang.
B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu
kondisi/keadaan atau kejadian penting yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Isu-isu strategis bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura di
Provinsi Kalimantan Barat yang dapat diidentifikasi antara lain:
1. Rendahnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi
Kalimantan Barat akibat masih rendahnya kualitas penerapan teknologi budidaya
mulai dari penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, penerapan sistem
mekanisasi serta kurangnya dukungan sarana pengairan/infrastruktur.
2. Kebijakan harga komoditi yang dianggap masih kurang menguntungkan petani
sehingga mengakibatkan terjadi alih fungsi lahan dari sawah ke pertanaman non
padi, komoditi perkebunan serta ancaman laju pembangunan seiring dengan
bertambahnya penduduk.
3. Belum optimalnya pemanfaatan potensi ekonomi kawasan pedalaman, perbatasan,
pesisir dan kepulauan akibat keterbatasan anggaran serta pemerataan jumlah
penduduk di wilayah tersebut sehingga pembangunan kawasan pedalaman masih
belum menjadi prioritas.
4. Masih tingginya ketergantungan masyarakat Kalbar terhadap beras sebagai makanan
pokok utama sehingga kebutuhan beras setiap tahun makin meningkat, sementara
program diversifikasi masih belum maksimal diterapkan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 22
seeding net 1 paket, sarana pembibitan 1 paket, screen anggrek 120 m2, screen
tanaman hias 93,75 m2 yang berlokasi di Anjungan
Komputer yang tersedia di dinas khususnya sejumlah 200 Unit dengan kondisi baik;
Kendaraan operasional terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 132 unit termasuk
kendaraan fungsional POPT dan PBT, kendaraan roda empat sejumlah 32 Unit,
kendaraan roda tiga sejumlah 11 unit. Namun sebagian besar kendaraan tidak
dimanfaatkan karena adanya aturan tentang rencana lelang.
B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu
kondisi/keadaan atau kejadian penting yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Isu-isu strategis bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura di
Provinsi Kalimantan Barat yang dapat diidentifikasi antara lain:
1. Rendahnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi
Kalimantan Barat akibat masih rendahnya kualitas penerapan teknologi budidaya
mulai dari penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, penerapan sistem
mekanisasi serta kurangnya dukungan sarana pengairan/infrastruktur.
2. Kebijakan harga komoditi yang dianggap masih kurang menguntungkan petani
sehingga mengakibatkan terjadi alih fungsi lahan dari sawah ke pertanaman non
padi, komoditi perkebunan serta ancaman laju pembangunan seiring dengan
bertambahnya penduduk.
3. Belum optimalnya pemanfaatan potensi ekonomi kawasan pedalaman, perbatasan,
pesisir dan kepulauan akibat keterbatasan anggaran serta pemerataan jumlah
penduduk di wilayah tersebut sehingga pembangunan kawasan pedalaman masih
belum menjadi prioritas.
4. Masih tingginya ketergantungan masyarakat Kalbar terhadap beras sebagai makanan
pokok utama sehingga kebutuhan beras setiap tahun makin meningkat, sementara
program diversifikasi masih belum maksimal diterapkan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 22
seeding net 1 paket, sarana pembibitan 1 paket, screen anggrek 120 m2, screen
tanaman hias 93,75 m2 yang berlokasi di Anjungan
Komputer yang tersedia di dinas khususnya sejumlah 200 Unit dengan kondisi baik;
Kendaraan operasional terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 132 unit termasuk
kendaraan fungsional POPT dan PBT, kendaraan roda empat sejumlah 32 Unit,
kendaraan roda tiga sejumlah 11 unit. Namun sebagian besar kendaraan tidak
dimanfaatkan karena adanya aturan tentang rencana lelang.
B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu
kondisi/keadaan atau kejadian penting yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Isu-isu strategis bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura di
Provinsi Kalimantan Barat yang dapat diidentifikasi antara lain:
1. Rendahnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi
Kalimantan Barat akibat masih rendahnya kualitas penerapan teknologi budidaya
mulai dari penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, penerapan sistem
mekanisasi serta kurangnya dukungan sarana pengairan/infrastruktur.
2. Kebijakan harga komoditi yang dianggap masih kurang menguntungkan petani
sehingga mengakibatkan terjadi alih fungsi lahan dari sawah ke pertanaman non
padi, komoditi perkebunan serta ancaman laju pembangunan seiring dengan
bertambahnya penduduk.
3. Belum optimalnya pemanfaatan potensi ekonomi kawasan pedalaman, perbatasan,
pesisir dan kepulauan akibat keterbatasan anggaran serta pemerataan jumlah
penduduk di wilayah tersebut sehingga pembangunan kawasan pedalaman masih
belum menjadi prioritas.
4. Masih tingginya ketergantungan masyarakat Kalbar terhadap beras sebagai makanan
pokok utama sehingga kebutuhan beras setiap tahun makin meningkat, sementara
program diversifikasi masih belum maksimal diterapkan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 23
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu program prioritas yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan
Barat 2013 – 2018 yang disusun sebagai dokumen rencana strategis Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih. Rencana strategi diperlukan untuk mencapai sasaran
pembangunan.Strategi diperlukan untuk mengatasi permasalahan baik internal maupun
eksternal dengan mengoptimalkan potensi, peluang sumber daya yang tersedia,
berusaha mengatasi tantangan, dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam
pembangunan.
Salah satu strategi pembangunan yang sudah dijabarkan dalam RPJMD 2013 –
2018 adalah Strategi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, melalui
pendekatan : (a) Kebijakan pengembangan sistem perekonomian yang berbasis potensi
lokal; (b) Meningkatkan produktivitas sumberdaya lokal secara profesional, khususnya
pertanian yang mengarah kepada agribisnis, agroindustri, dan agrowisata, serta
sumberdaya lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat; (c) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan dan penanaman
investasi dan dunia usaha; (d) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai
pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk mendorong investasi dan
mengembangkan dunia usaha.
Sektor Pertanian dalam RPJMD Kalimantan Barat 2013 – 2018 masuk dalam
program prioritas Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat, melalui strategi
Revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan yang berkontribusi pada pengentasan
kemiskinan. Revitalisasi Pertanian menempatkan kembali sektor pertanian tanaman
pangan secara proporsional dan kontekstual, dalam arti menyegarkan kembali vitalitas,
memberdayakan kemampuan dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan
daerah dengan tidak mengabaikan sektor lain.
Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan
sumbangan pada PDB daerah melalui penyediaan pangan, dan bahan baku industri,
pengentasan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan
masyarakat. Namun pertumbuhan yang dihasilkan masih perlu dioptimalkan. Oleh karena
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 23
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu program prioritas yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan
Barat 2013 – 2018 yang disusun sebagai dokumen rencana strategis Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih. Rencana strategi diperlukan untuk mencapai sasaran
pembangunan.Strategi diperlukan untuk mengatasi permasalahan baik internal maupun
eksternal dengan mengoptimalkan potensi, peluang sumber daya yang tersedia,
berusaha mengatasi tantangan, dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam
pembangunan.
Salah satu strategi pembangunan yang sudah dijabarkan dalam RPJMD 2013 –
2018 adalah Strategi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, melalui
pendekatan : (a) Kebijakan pengembangan sistem perekonomian yang berbasis potensi
lokal; (b) Meningkatkan produktivitas sumberdaya lokal secara profesional, khususnya
pertanian yang mengarah kepada agribisnis, agroindustri, dan agrowisata, serta
sumberdaya lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat; (c) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan dan penanaman
investasi dan dunia usaha; (d) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai
pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk mendorong investasi dan
mengembangkan dunia usaha.
Sektor Pertanian dalam RPJMD Kalimantan Barat 2013 – 2018 masuk dalam
program prioritas Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat, melalui strategi
Revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan yang berkontribusi pada pengentasan
kemiskinan. Revitalisasi Pertanian menempatkan kembali sektor pertanian tanaman
pangan secara proporsional dan kontekstual, dalam arti menyegarkan kembali vitalitas,
memberdayakan kemampuan dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan
daerah dengan tidak mengabaikan sektor lain.
Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan
sumbangan pada PDB daerah melalui penyediaan pangan, dan bahan baku industri,
pengentasan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan
masyarakat. Namun pertumbuhan yang dihasilkan masih perlu dioptimalkan. Oleh karena
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 23
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu program prioritas yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan
Barat 2013 – 2018 yang disusun sebagai dokumen rencana strategis Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih. Rencana strategi diperlukan untuk mencapai sasaran
pembangunan.Strategi diperlukan untuk mengatasi permasalahan baik internal maupun
eksternal dengan mengoptimalkan potensi, peluang sumber daya yang tersedia,
berusaha mengatasi tantangan, dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam
pembangunan.
Salah satu strategi pembangunan yang sudah dijabarkan dalam RPJMD 2013 –
2018 adalah Strategi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, melalui
pendekatan : (a) Kebijakan pengembangan sistem perekonomian yang berbasis potensi
lokal; (b) Meningkatkan produktivitas sumberdaya lokal secara profesional, khususnya
pertanian yang mengarah kepada agribisnis, agroindustri, dan agrowisata, serta
sumberdaya lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat; (c) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan dan penanaman
investasi dan dunia usaha; (d) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai
pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk mendorong investasi dan
mengembangkan dunia usaha.
Sektor Pertanian dalam RPJMD Kalimantan Barat 2013 – 2018 masuk dalam
program prioritas Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat, melalui strategi
Revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan yang berkontribusi pada pengentasan
kemiskinan. Revitalisasi Pertanian menempatkan kembali sektor pertanian tanaman
pangan secara proporsional dan kontekstual, dalam arti menyegarkan kembali vitalitas,
memberdayakan kemampuan dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan
daerah dengan tidak mengabaikan sektor lain.
Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan
sumbangan pada PDB daerah melalui penyediaan pangan, dan bahan baku industri,
pengentasan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan
masyarakat. Namun pertumbuhan yang dihasilkan masih perlu dioptimalkan. Oleh karena
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 24
itu perlu disusun Master Plan Pertanian Pangan Kalimantan Barat sebagai upaya untuk
meningkatkan Lumbung Pangan daerah. Kepastian lahan, kepastian berusaha serta
kepastian pasar dapat diatur dengan baik secara bertahap sehingga peluang pekerjaan
akan lebih terbuka, pendapatan meningkat dan taraf hidup masyarakat bisa lebih
sejahtera.
Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat merupakan serangkaian rencana tindakan dan strategi mendasar yang
dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk
diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi yang
telah ditetapkan. Perumusan Rencana Strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan
tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang
paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang
memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi
dan misi organisasi.
1. VISI DAN MISI
Visi dan Misi merupakan pedoman kerja yang harus dipahami, dihayati dan
dilaksanakan oleh seluruh aparat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura agar
Rencana Kerja Tahunan (Rencana Strategis) sebagai Rencana Kinerja dapat
dilaksanakan dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan menuju kondisi yang
diinginkan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
sebagai unsur pelayan, mampu memanfaatkan peluang-peluang, yang berorientasi pada
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dalam menghadapi persaingan,
tantangan global sehingga tetap eksis dan mampu melakukan perubahan ke arah
perbaikan yang diinginkan. Perubahan-perubahan yang terencana, konsisten dan
berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan adanya VISI
dan MISI Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,
yang disesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.
a. VISIVisi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, dalam mengantisipasi
tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 24
itu perlu disusun Master Plan Pertanian Pangan Kalimantan Barat sebagai upaya untuk
meningkatkan Lumbung Pangan daerah. Kepastian lahan, kepastian berusaha serta
kepastian pasar dapat diatur dengan baik secara bertahap sehingga peluang pekerjaan
akan lebih terbuka, pendapatan meningkat dan taraf hidup masyarakat bisa lebih
sejahtera.
Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat merupakan serangkaian rencana tindakan dan strategi mendasar yang
dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk
diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi yang
telah ditetapkan. Perumusan Rencana Strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan
tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang
paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang
memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi
dan misi organisasi.
1. VISI DAN MISI
Visi dan Misi merupakan pedoman kerja yang harus dipahami, dihayati dan
dilaksanakan oleh seluruh aparat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura agar
Rencana Kerja Tahunan (Rencana Strategis) sebagai Rencana Kinerja dapat
dilaksanakan dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan menuju kondisi yang
diinginkan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
sebagai unsur pelayan, mampu memanfaatkan peluang-peluang, yang berorientasi pada
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dalam menghadapi persaingan,
tantangan global sehingga tetap eksis dan mampu melakukan perubahan ke arah
perbaikan yang diinginkan. Perubahan-perubahan yang terencana, konsisten dan
berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan adanya VISI
dan MISI Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,
yang disesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.
a. VISIVisi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, dalam mengantisipasi
tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 24
itu perlu disusun Master Plan Pertanian Pangan Kalimantan Barat sebagai upaya untuk
meningkatkan Lumbung Pangan daerah. Kepastian lahan, kepastian berusaha serta
kepastian pasar dapat diatur dengan baik secara bertahap sehingga peluang pekerjaan
akan lebih terbuka, pendapatan meningkat dan taraf hidup masyarakat bisa lebih
sejahtera.
Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat merupakan serangkaian rencana tindakan dan strategi mendasar yang
dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk
diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi yang
telah ditetapkan. Perumusan Rencana Strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan
tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang
paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang
memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi
dan misi organisasi.
1. VISI DAN MISI
Visi dan Misi merupakan pedoman kerja yang harus dipahami, dihayati dan
dilaksanakan oleh seluruh aparat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura agar
Rencana Kerja Tahunan (Rencana Strategis) sebagai Rencana Kinerja dapat
dilaksanakan dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan menuju kondisi yang
diinginkan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
sebagai unsur pelayan, mampu memanfaatkan peluang-peluang, yang berorientasi pada
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dalam menghadapi persaingan,
tantangan global sehingga tetap eksis dan mampu melakukan perubahan ke arah
perbaikan yang diinginkan. Perubahan-perubahan yang terencana, konsisten dan
berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan adanya VISI
dan MISI Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,
yang disesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.
a. VISIVisi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, dalam mengantisipasi
tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 25
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan
perubahan ke arah perbaikan secara bertahap dan terencana, konsisten dan
berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil (outcomes).
Untuk memberikan arah dan fokus yang jelas serta memiliki orientasi maka
ditetapkan Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat yaitu :
““TTEERRWWUUJJUUDDNNYYAA PPEERRTTAANNIIAANN TTAANNAAMMAANN PPAANNGGAANN DDAANN HHOORRTTIIKKUULLTTUURRAA
YYAANNGG MMOODDEERRNN,, BBEERRBBUUDDAAYYAA IINNDDUUSSTTRRII BBEERRBBAASSIISS PPEEDDEESSAAAANN DDAANN
BBEERRDDAAYYAA SSAAIINNGG””
Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :
1) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Modern mengandung pengertian
bahwa ruang lingkup pertanian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu tanaman pangan
seperti padi dan palawija serta tanaman hortikultura seperti buah-buahan, sayur-
sayuran, tanaman hias dan biofarmaka. Modern mangandung pengertian bahwa
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura ditujukan pada terciptanya
pertanian yang maju, menerapkan teknologi tepat guna.
2) Berbudaya Industri mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian
ditujukan pada terciptanya pengelolaan dan pangolahan hasil pertanian yang
terintegrasi dari hulu sampai hilir serta mudah diproduksi secara massal oleh
masyarakat baik melalui proses pabrikasi maupun industri rumah tangga secara
sederhana.
3) Berbasis Pedesaan mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian
difokuskan di pedesaan yang masih memiliki lahan yang memadai dan kondusif
untuk dikembangkan menjadi pertanian yang modern dan berbudaya industri.
4) Berdaya Saing mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian ditujukan
pada peningkatan kualitas hasil-hasil pertanian menjadi produk pertanian yang
layak jual, mempunyai nilai tambah dan mampu menembus pasar domestik,
regional dan internasional sehingga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
kesejahteraan petani dan masyarakat.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 25
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan
perubahan ke arah perbaikan secara bertahap dan terencana, konsisten dan
berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil (outcomes).
Untuk memberikan arah dan fokus yang jelas serta memiliki orientasi maka
ditetapkan Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat yaitu :
““TTEERRWWUUJJUUDDNNYYAA PPEERRTTAANNIIAANN TTAANNAAMMAANN PPAANNGGAANN DDAANN HHOORRTTIIKKUULLTTUURRAA
YYAANNGG MMOODDEERRNN,, BBEERRBBUUDDAAYYAA IINNDDUUSSTTRRII BBEERRBBAASSIISS PPEEDDEESSAAAANN DDAANN
BBEERRDDAAYYAA SSAAIINNGG””
Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :
1) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Modern mengandung pengertian
bahwa ruang lingkup pertanian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu tanaman pangan
seperti padi dan palawija serta tanaman hortikultura seperti buah-buahan, sayur-
sayuran, tanaman hias dan biofarmaka. Modern mangandung pengertian bahwa
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura ditujukan pada terciptanya
pertanian yang maju, menerapkan teknologi tepat guna.
2) Berbudaya Industri mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian
ditujukan pada terciptanya pengelolaan dan pangolahan hasil pertanian yang
terintegrasi dari hulu sampai hilir serta mudah diproduksi secara massal oleh
masyarakat baik melalui proses pabrikasi maupun industri rumah tangga secara
sederhana.
3) Berbasis Pedesaan mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian
difokuskan di pedesaan yang masih memiliki lahan yang memadai dan kondusif
untuk dikembangkan menjadi pertanian yang modern dan berbudaya industri.
4) Berdaya Saing mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian ditujukan
pada peningkatan kualitas hasil-hasil pertanian menjadi produk pertanian yang
layak jual, mempunyai nilai tambah dan mampu menembus pasar domestik,
regional dan internasional sehingga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
kesejahteraan petani dan masyarakat.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 25
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan
perubahan ke arah perbaikan secara bertahap dan terencana, konsisten dan
berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil (outcomes).
Untuk memberikan arah dan fokus yang jelas serta memiliki orientasi maka
ditetapkan Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat yaitu :
““TTEERRWWUUJJUUDDNNYYAA PPEERRTTAANNIIAANN TTAANNAAMMAANN PPAANNGGAANN DDAANN HHOORRTTIIKKUULLTTUURRAA
YYAANNGG MMOODDEERRNN,, BBEERRBBUUDDAAYYAA IINNDDUUSSTTRRII BBEERRBBAASSIISS PPEEDDEESSAAAANN DDAANN
BBEERRDDAAYYAA SSAAIINNGG””
Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :
1) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Modern mengandung pengertian
bahwa ruang lingkup pertanian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu tanaman pangan
seperti padi dan palawija serta tanaman hortikultura seperti buah-buahan, sayur-
sayuran, tanaman hias dan biofarmaka. Modern mangandung pengertian bahwa
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura ditujukan pada terciptanya
pertanian yang maju, menerapkan teknologi tepat guna.
2) Berbudaya Industri mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian
ditujukan pada terciptanya pengelolaan dan pangolahan hasil pertanian yang
terintegrasi dari hulu sampai hilir serta mudah diproduksi secara massal oleh
masyarakat baik melalui proses pabrikasi maupun industri rumah tangga secara
sederhana.
3) Berbasis Pedesaan mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian
difokuskan di pedesaan yang masih memiliki lahan yang memadai dan kondusif
untuk dikembangkan menjadi pertanian yang modern dan berbudaya industri.
4) Berdaya Saing mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian ditujukan
pada peningkatan kualitas hasil-hasil pertanian menjadi produk pertanian yang
layak jual, mempunyai nilai tambah dan mampu menembus pasar domestik,
regional dan internasional sehingga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
kesejahteraan petani dan masyarakat.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 26
b. M I S I
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen melaksanakan misinya sebagai berikut :
1) Meningkatkan Fungsi Manajemen Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang efektif
2) Meningkatkan produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura secara berkelanjutan.
3) Meningkatkan Mutu, daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
Indikasinya adalah :
Pertumbuhan ekonomi yg stabil, peningkatan pendapatan per kapita per tahun,
peningkatan lapangan kerja, nilai tambah dinikmati petani, urbanisasi menurun,
terjadinya pola pikir petani berwawasan agribisnis, kesenjangan sosial dan konflik
sosial semakin menurun.
2. TUJUAN DAN SASARANa. TUJUAN
Sesuai dengan visi dan misi Pembangunan Pertanian, maka tujuan pembangunan
yang ingin dicapai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat adalah:
1) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Fungsi Manajemen
Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Efektif” adalah
Meningkatkan pengelolaan administrasi yang tertib dan SDM yang handal agar dapat
berperan aktif dalam pembangunan pertanian.
2) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura secara Berkelanjutan” adalah mengembangkan usaha agribisnis
komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang berbasis sumberdaya lokal.
3) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Mutu, Daya Saing, Nilai
Tambah dan Pemasaran Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura” adalah
Mengembangkan pengolahan dan pemasaran produk pertanian tanaman pangan dan
hortikultura.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 26
b. M I S I
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen melaksanakan misinya sebagai berikut :
1) Meningkatkan Fungsi Manajemen Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang efektif
2) Meningkatkan produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura secara berkelanjutan.
3) Meningkatkan Mutu, daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
Indikasinya adalah :
Pertumbuhan ekonomi yg stabil, peningkatan pendapatan per kapita per tahun,
peningkatan lapangan kerja, nilai tambah dinikmati petani, urbanisasi menurun,
terjadinya pola pikir petani berwawasan agribisnis, kesenjangan sosial dan konflik
sosial semakin menurun.
2. TUJUAN DAN SASARANa. TUJUAN
Sesuai dengan visi dan misi Pembangunan Pertanian, maka tujuan pembangunan
yang ingin dicapai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat adalah:
1) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Fungsi Manajemen
Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Efektif” adalah
Meningkatkan pengelolaan administrasi yang tertib dan SDM yang handal agar dapat
berperan aktif dalam pembangunan pertanian.
2) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura secara Berkelanjutan” adalah mengembangkan usaha agribisnis
komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang berbasis sumberdaya lokal.
3) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Mutu, Daya Saing, Nilai
Tambah dan Pemasaran Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura” adalah
Mengembangkan pengolahan dan pemasaran produk pertanian tanaman pangan dan
hortikultura.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 26
b. M I S I
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen melaksanakan misinya sebagai berikut :
1) Meningkatkan Fungsi Manajemen Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang efektif
2) Meningkatkan produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura secara berkelanjutan.
3) Meningkatkan Mutu, daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
Indikasinya adalah :
Pertumbuhan ekonomi yg stabil, peningkatan pendapatan per kapita per tahun,
peningkatan lapangan kerja, nilai tambah dinikmati petani, urbanisasi menurun,
terjadinya pola pikir petani berwawasan agribisnis, kesenjangan sosial dan konflik
sosial semakin menurun.
2. TUJUAN DAN SASARANa. TUJUAN
Sesuai dengan visi dan misi Pembangunan Pertanian, maka tujuan pembangunan
yang ingin dicapai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat adalah:
1) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Fungsi Manajemen
Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Efektif” adalah
Meningkatkan pengelolaan administrasi yang tertib dan SDM yang handal agar dapat
berperan aktif dalam pembangunan pertanian.
2) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura secara Berkelanjutan” adalah mengembangkan usaha agribisnis
komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang berbasis sumberdaya lokal.
3) Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Mutu, Daya Saing, Nilai
Tambah dan Pemasaran Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura” adalah
Mengembangkan pengolahan dan pemasaran produk pertanian tanaman pangan dan
hortikultura.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 27
b. SASARAN
Sasaran atau target yang menjadi corebusiness Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah ”Peningkatan Produksi dan
Mutu Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura”. Adapun dari sasaran tersebut
dijabarkan dalam beberapa Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:
1) Meningkatnya produksi padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
dan ubi jalar
2) Meningkatnya luas panen padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
dan ubi jalar
3) Meningkatnya produktivitas padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi
kayu dan ubi jalar
4) Meningkatnya Produksi Buah-Buahan (jeruk, pisang, nanas, durian, rambutan,
nangka, pepaya dan, langsat), Sayur-Sayuran (terung, mentimun, kacang panjang,
sawi, cabe rawit, kangkung, cabe besar, buncis dan bayam), Tanaman Hias
(anggrek, anthurium dan bunga lain) dani Biofarmaka (lidah buaya, jahe, kunyit, laos
dan kencur).
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 27
b. SASARAN
Sasaran atau target yang menjadi corebusiness Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah ”Peningkatan Produksi dan
Mutu Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura”. Adapun dari sasaran tersebut
dijabarkan dalam beberapa Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:
1) Meningkatnya produksi padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
dan ubi jalar
2) Meningkatnya luas panen padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
dan ubi jalar
3) Meningkatnya produktivitas padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi
kayu dan ubi jalar
4) Meningkatnya Produksi Buah-Buahan (jeruk, pisang, nanas, durian, rambutan,
nangka, pepaya dan, langsat), Sayur-Sayuran (terung, mentimun, kacang panjang,
sawi, cabe rawit, kangkung, cabe besar, buncis dan bayam), Tanaman Hias
(anggrek, anthurium dan bunga lain) dani Biofarmaka (lidah buaya, jahe, kunyit, laos
dan kencur).
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 27
b. SASARAN
Sasaran atau target yang menjadi corebusiness Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah ”Peningkatan Produksi dan
Mutu Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura”. Adapun dari sasaran tersebut
dijabarkan dalam beberapa Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:
1) Meningkatnya produksi padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
dan ubi jalar
2) Meningkatnya luas panen padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
dan ubi jalar
3) Meningkatnya produktivitas padi, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi
kayu dan ubi jalar
4) Meningkatnya Produksi Buah-Buahan (jeruk, pisang, nanas, durian, rambutan,
nangka, pepaya dan, langsat), Sayur-Sayuran (terung, mentimun, kacang panjang,
sawi, cabe rawit, kangkung, cabe besar, buncis dan bayam), Tanaman Hias
(anggrek, anthurium dan bunga lain) dani Biofarmaka (lidah buaya, jahe, kunyit, laos
dan kencur).
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 28
No Sasaran Strategis
1 Peningkatan produksi dan mutu produktanaman pangan dan hortikultura
I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton- Padi 1,610,000Ton
- Jagung 188,000Ton
- Kedelai 3,500Ton
- Kacang Tanah 1,600Ton
- Kacang Hijau 1,000Ton
- Ubi Kayu 210,000Ton
- Ubi Jalar 19,600Ton
B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha
- Padi 503,125 Ha
- Jagung 47,000 Ha
- Kedelai 2,260 Ha
- Kacang Tanah 1,455 Ha
- Kacang Hijau 1,250 Ha
- Ubi Kayu 11,110 Ha
- Ubi Jalar 2,300 Ha
C Produktivitas Tanaman Pangan
- Padi 32.00 Ku/Ha
- Jagung 40.00 Ku/Ha
- Kedelai 15.49 Ku/Ha
- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha
- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha
- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha
- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton
- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton
- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton
- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton
- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai
Keterangan : Data sesuai dengan usulan rencana perubahan dokumen renstra tahun 2016
Anggaran
1 163,329,743,000
50,741,137,400
2 8,918,132,000
5,455,467,000
3 Program Penyediaan dan PengembanganPrasarana dan Sarana pertanian
335,878,735,000
23,654,850,000
4 Program Pengolahan dan Pemasaran hasilPertanian
1,916,610,000
TOTAL 589,894,674,400
TABEL 3.
Program Keterangan
ProgramPeningkatan Produksi, Produktivitasdan Mutu TanamanPangan untukMencapaiSwasembada dan SwasembadaBerkelanjutan
APBN
APBD
APBD
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target
APBD
ProgramPeningkatanProduksi, Produktivitas,dan Mutu Produk Tanaman HortikulturaBerkelanjutan
APBN
APBD
APBN
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 28
No Sasaran Strategis
1 Peningkatan produksi dan mutu produktanaman pangan dan hortikultura
I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton- Padi 1,610,000Ton
- Jagung 188,000Ton
- Kedelai 3,500Ton
- Kacang Tanah 1,600Ton
- Kacang Hijau 1,000Ton
- Ubi Kayu 210,000Ton
- Ubi Jalar 19,600Ton
B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha
- Padi 503,125 Ha
- Jagung 47,000 Ha
- Kedelai 2,260 Ha
- Kacang Tanah 1,455 Ha
- Kacang Hijau 1,250 Ha
- Ubi Kayu 11,110 Ha
- Ubi Jalar 2,300 Ha
C Produktivitas Tanaman Pangan
- Padi 32.00 Ku/Ha
- Jagung 40.00 Ku/Ha
- Kedelai 15.49 Ku/Ha
- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha
- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha
- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha
- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton
- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton
- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton
- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton
- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai
Keterangan : Data sesuai dengan usulan rencana perubahan dokumen renstra tahun 2016
Anggaran
1 163,329,743,000
50,741,137,400
2 8,918,132,000
5,455,467,000
3 Program Penyediaan dan PengembanganPrasarana dan Sarana pertanian
335,878,735,000
23,654,850,000
4 Program Pengolahan dan Pemasaran hasilPertanian
1,916,610,000
TOTAL 589,894,674,400
TABEL 3.
Program Keterangan
ProgramPeningkatan Produksi, Produktivitasdan Mutu TanamanPangan untukMencapaiSwasembada dan SwasembadaBerkelanjutan
APBN
APBD
APBD
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target
APBD
ProgramPeningkatanProduksi, Produktivitas,dan Mutu Produk Tanaman HortikulturaBerkelanjutan
APBN
APBD
APBN
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 28
No Sasaran Strategis
1 Peningkatan produksi dan mutu produktanaman pangan dan hortikultura
I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton- Padi 1,610,000Ton
- Jagung 188,000Ton
- Kedelai 3,500Ton
- Kacang Tanah 1,600Ton
- Kacang Hijau 1,000Ton
- Ubi Kayu 210,000Ton
- Ubi Jalar 19,600Ton
B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha
- Padi 503,125 Ha
- Jagung 47,000 Ha
- Kedelai 2,260 Ha
- Kacang Tanah 1,455 Ha
- Kacang Hijau 1,250 Ha
- Ubi Kayu 11,110 Ha
- Ubi Jalar 2,300 Ha
C Produktivitas Tanaman Pangan
- Padi 32.00 Ku/Ha
- Jagung 40.00 Ku/Ha
- Kedelai 15.49 Ku/Ha
- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha
- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha
- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha
- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton
- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton
- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton
- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton
- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai
Keterangan : Data sesuai dengan usulan rencana perubahan dokumen renstra tahun 2016
Anggaran
1 163,329,743,000
50,741,137,400
2 8,918,132,000
5,455,467,000
3 Program Penyediaan dan PengembanganPrasarana dan Sarana pertanian
335,878,735,000
23,654,850,000
4 Program Pengolahan dan Pemasaran hasilPertanian
1,916,610,000
TOTAL 589,894,674,400
TABEL 3.
Program Keterangan
ProgramPeningkatan Produksi, Produktivitasdan Mutu TanamanPangan untukMencapaiSwasembada dan SwasembadaBerkelanjutan
APBN
APBD
APBD
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target
APBD
ProgramPeningkatanProduksi, Produktivitas,dan Mutu Produk Tanaman HortikulturaBerkelanjutan
APBN
APBD
APBN
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2013 - 2018 telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2013 pada tanggal 12 Juli 2013. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Tahun 2013
- 2018, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2013 - 2018 sebagai dasar dalam menyusun
Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat, Rencana Kerja tersebut merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja
Anggaran (RKA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat yang dijadikan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(RAPBD) Tahun 2016 yang telah disahkan oleh DPRD menjadi APBD. APBD pada
hakekatnya merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun pelaksanaan
anggaran.
Pada bagian berikut dipaparkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), evaluasi
beserta analisisnya selama tahun 2016 yang telah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dari sasaran yang telah ditetapkan
yaitu “Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura”.
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016
Target dan realisasi capaian kinerja tahun 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2013 - 2018 telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2013 pada tanggal 12 Juli 2013. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Tahun 2013
- 2018, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2013 - 2018 sebagai dasar dalam menyusun
Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat, Rencana Kerja tersebut merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja
Anggaran (RKA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat yang dijadikan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(RAPBD) Tahun 2016 yang telah disahkan oleh DPRD menjadi APBD. APBD pada
hakekatnya merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun pelaksanaan
anggaran.
Pada bagian berikut dipaparkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), evaluasi
beserta analisisnya selama tahun 2016 yang telah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dari sasaran yang telah ditetapkan
yaitu “Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura”.
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016
Target dan realisasi capaian kinerja tahun 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2013 - 2018 telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2013 pada tanggal 12 Juli 2013. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Tahun 2013
- 2018, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2013 - 2018 sebagai dasar dalam menyusun
Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat, Rencana Kerja tersebut merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja
Anggaran (RKA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat yang dijadikan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(RAPBD) Tahun 2016 yang telah disahkan oleh DPRD menjadi APBD. APBD pada
hakekatnya merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun pelaksanaan
anggaran.
Pada bagian berikut dipaparkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), evaluasi
beserta analisisnya selama tahun 2016 yang telah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dari sasaran yang telah ditetapkan
yaitu “Peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura”.
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016
Target dan realisasi capaian kinerja tahun 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 30
Sumber: Rekap SP Tan.Pangan dan Hortikultura 2016 (Estimasi) dan ARAM II 2016
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton 1,753,181 Ton 86.21- Padi 1,610,000Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000Ton 109,473 Ton 58.23- Kedelai 3,500Ton 2,146 Ton 61.31- Kacang Tanah 1,600Ton 978 Ton 61.13- Kacang Hijau 1,000Ton 1,445 Ton 144.50- Ubi Kayu 210,000Ton 160,904 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600Ton 10,578 Ton 53.97
BLuas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,911 Ha 152.88- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09
CProduktivitas Tanaman Pangan 371.73 Ku/Ha 336.55 Ku/Ha 90.54- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 91.22- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 94.50- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 30.86
TABEL 4.PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi
Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 30
Sumber: Rekap SP Tan.Pangan dan Hortikultura 2016 (Estimasi) dan ARAM II 2016
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton 1,753,181 Ton 86.21- Padi 1,610,000Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000Ton 109,473 Ton 58.23- Kedelai 3,500Ton 2,146 Ton 61.31- Kacang Tanah 1,600Ton 978 Ton 61.13- Kacang Hijau 1,000Ton 1,445 Ton 144.50- Ubi Kayu 210,000Ton 160,904 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600Ton 10,578 Ton 53.97
BLuas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,911 Ha 152.88- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09
CProduktivitas Tanaman Pangan 371.73 Ku/Ha 336.55 Ku/Ha 90.54- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 91.22- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 94.50- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 30.86
TABEL 4.PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi
Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 30
Sumber: Rekap SP Tan.Pangan dan Hortikultura 2016 (Estimasi) dan ARAM II 2016
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 2,033,700Ton 1,753,181 Ton 86.21- Padi 1,610,000Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000Ton 109,473 Ton 58.23- Kedelai 3,500Ton 2,146 Ton 61.31- Kacang Tanah 1,600Ton 978 Ton 61.13- Kacang Hijau 1,000Ton 1,445 Ton 144.50- Ubi Kayu 210,000Ton 160,904 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600Ton 10,578 Ton 53.97
BLuas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,911 Ha 152.88- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09
CProduktivitas Tanaman Pangan 371.73 Ku/Ha 336.55 Ku/Ha 90.54- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 91.22- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 94.50- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 30.86
TABEL 4.PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi
Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 31
a. Capaian Produksi Tanaman Pangan
Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.610.000 Ton GKG, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.467.657 ton GKG
atau 91.16% dari target.
Tingkat capaian produksi jagung dengan target 188.000 ton pipilan kering,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 109.473
ton pipilan kering, atau 58.23%.
Tingkat capaian produksi kedelai dengan target 3.500 ton, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 2.146 ton atau 61.31%.
Padi
Target 1,610,000
Realisasi 1,467,657
0200,000400,000600,000800,000
1,000,0001,200,0001,400,0001,600,0001,800,000
Capaian Produksi (Ton)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 31
a. Capaian Produksi Tanaman Pangan
Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.610.000 Ton GKG, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.467.657 ton GKG
atau 91.16% dari target.
Tingkat capaian produksi jagung dengan target 188.000 ton pipilan kering,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 109.473
ton pipilan kering, atau 58.23%.
Tingkat capaian produksi kedelai dengan target 3.500 ton, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 2.146 ton atau 61.31%.
Padi Jagung
1,610,000 188,000
1,467,657 109,473
Capaian Produksi (Ton)
Kedelai
Target 3,500
Realisasi 2,146
0500
1,0001,5002,0002,5003,0003,5004,000
Capaian Produksi (Ton)
Ubi Kayu Ubi Jalar
Target 210,000 19,600
Realisasi 160,904 10,578
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000Capaian Produksi (Ton)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 31
a. Capaian Produksi Tanaman Pangan
Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.610.000 Ton GKG, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.467.657 ton GKG
atau 91.16% dari target.
Tingkat capaian produksi jagung dengan target 188.000 ton pipilan kering,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 109.473
ton pipilan kering, atau 58.23%.
Tingkat capaian produksi kedelai dengan target 3.500 ton, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 2.146 ton atau 61.31%.
KacangTanah
KacangHijau
1,600 1,000
978 1,445
Capaian Produksi (Ton)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 32
Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target 1.600 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 978 ton atau 61.13%
dari target.
Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target 1000 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.445 ton atau
144.50%.
Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target 210.000 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 160.904 ton atau
76.62%.
Tingkat capaian produksi ubi jalar dengan target 19.600 ton, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.578 ton atau 53.97%.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian produksi tanaman pangan pada tujuh
komoditi secara keseluruhan rata-rata mencapai 86.21%. Capaian produksi yang berhasil
melebihi target hanya satu komoditi yaitu Kacang hijau sebesar 144.50%, sedangkan
capaian produksi paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya mencapai 53.97% dari
target.
b. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan
Padi
Target 503,125
Realisasi 514,071
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
Capaian Luas Panen (Ha)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 32
Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target 1.600 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 978 ton atau 61.13%
dari target.
Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target 1000 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.445 ton atau
144.50%.
Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target 210.000 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 160.904 ton atau
76.62%.
Tingkat capaian produksi ubi jalar dengan target 19.600 ton, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.578 ton atau 53.97%.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian produksi tanaman pangan pada tujuh
komoditi secara keseluruhan rata-rata mencapai 86.21%. Capaian produksi yang berhasil
melebihi target hanya satu komoditi yaitu Kacang hijau sebesar 144.50%, sedangkan
capaian produksi paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya mencapai 53.97% dari
target.
b. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan
Jagung
47,000
31,845
Capaian Luas Panen (Ha)
Kedelai KacangTanah
KacangHijau
Target 2,260 1,455 1,250
Realisasi 1,519 860 1,911
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000Capaian Luas Panen (Ha)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 32
Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target 1.600 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 978 ton atau 61.13%
dari target.
Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target 1000 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.445 ton atau
144.50%.
Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target 210.000 ton, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 160.904 ton atau
76.62%.
Tingkat capaian produksi ubi jalar dengan target 19.600 ton, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.578 ton atau 53.97%.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian produksi tanaman pangan pada tujuh
komoditi secara keseluruhan rata-rata mencapai 86.21%. Capaian produksi yang berhasil
melebihi target hanya satu komoditi yaitu Kacang hijau sebesar 144.50%, sedangkan
capaian produksi paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya mencapai 53.97% dari
target.
b. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan
KacangHijau
UbiKayu
UbiJalar
1,250 11,110 2,300
1,911 10,058 1,313
Capaian Luas Panen (Ha)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 33
Tingkat capaian luas panen padi dengan target 503.125 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 514.071 Ha
atau 102.18%.
Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 47.000 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 31.845 Ha atau 67.76% dari target.
Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target 2.260 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.519 Ha atau 67.21%.
Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target 1.455 Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 860 Ha atau 59.11%.
Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan target 1.250 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 1.911 Ha atau 152.80%.
Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target 11.110 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.058 Ha atau 90.53%.
Tingkat capaian luas panen ubi jalar dengan target 2.300 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.313 Ha atau 57.09%.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi
secara keseluruhan rata-rata telah mencapai 90.43%. Capaian luas panen yang bisa dan
melebihi target yaitu komoditi padi (102.18%) dan kacang hijau (152.80%), sedangkan
capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya sebesar
57.09% dari target.
c. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan
Padi
Target 32.00
Realisasi 28.55
-5.00
10.0015.0020.0025.0030.0035.0040.0045.00Capaian Produktivitas (Ku/Ha)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 33
Tingkat capaian luas panen padi dengan target 503.125 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 514.071 Ha
atau 102.18%.
Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 47.000 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 31.845 Ha atau 67.76% dari target.
Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target 2.260 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.519 Ha atau 67.21%.
Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target 1.455 Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 860 Ha atau 59.11%.
Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan target 1.250 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 1.911 Ha atau 152.80%.
Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target 11.110 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.058 Ha atau 90.53%.
Tingkat capaian luas panen ubi jalar dengan target 2.300 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.313 Ha atau 57.09%.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi
secara keseluruhan rata-rata telah mencapai 90.43%. Capaian luas panen yang bisa dan
melebihi target yaitu komoditi padi (102.18%) dan kacang hijau (152.80%), sedangkan
capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya sebesar
57.09% dari target.
c. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan
Padi Jagung
32.00 40.00
28.55 34.38
Capaian Produktivitas (Ku/Ha)
Kedelai KacangTanah
Target 15.49
Realisasi 14.13
-2.004.006.008.00
10.0012.0014.0016.0018.00
Capaian Produktivitas (Ku/Ha)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 33
Tingkat capaian luas panen padi dengan target 503.125 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 514.071 Ha
atau 102.18%.
Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 47.000 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 31.845 Ha atau 67.76% dari target.
Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target 2.260 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.519 Ha atau 67.21%.
Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target 1.455 Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 860 Ha atau 59.11%.
Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan target 1.250 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi melebihi target sebesar 1.911 Ha atau 152.80%.
Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target 11.110 Ha, berdasarkan
ARAM II tahun 2016 terealisasi sebesar 10.058 Ha atau 90.53%.
Tingkat capaian luas panen ubi jalar dengan target 2.300 Ha, berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 1.313 Ha atau 57.09%.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi
secara keseluruhan rata-rata telah mencapai 90.43%. Capaian luas panen yang bisa dan
melebihi target yaitu komoditi padi (102.18%) dan kacang hijau (152.80%), sedangkan
capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi ubi jalar hanya sebesar
57.09% dari target.
c. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan
KacangTanah
KacangHijau
11.00 8.00
11.37 7.56
Capaian Produktivitas (Ku/Ha)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 34
Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32.00 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 28.55 Ku/Ha atau
89.22% dari target.
Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40.00 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 34.38 Ku/Ha atau
85.95%.
Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target 15.49 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 14.13 Ku/Ha atau
91.22%.
Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target 11.00 Ku/Ha,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target
sebesar 11.37 Ku/Ha atau 103.36%.
Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target 8.00 Ku/Ha,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 7.56
Ku/Ha atau 94.50%.
Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target 180.02 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 159.98 Ku/Ha
atau 88.87%.
Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target 85.22 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 80.58 Ku/Ha
atau 94.56%.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 34
Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32.00 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 28.55 Ku/Ha atau
89.22% dari target.
Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40.00 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 34.38 Ku/Ha atau
85.95%.
Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target 15.49 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 14.13 Ku/Ha atau
91.22%.
Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target 11.00 Ku/Ha,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target
sebesar 11.37 Ku/Ha atau 103.36%.
Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target 8.00 Ku/Ha,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 7.56
Ku/Ha atau 94.50%.
Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target 180.02 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 159.98 Ku/Ha
atau 88.87%.
Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target 85.22 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 80.58 Ku/Ha
atau 94.56%.
Ubi Kayu Ubi Jalar
Target 180.02 85.22
Realisasi 159.98 80.58
-20.0040.0060.0080.00
100.00120.00140.00160.00180.00200.00
Capaian Produktivitas (Ku/Ha)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 34
Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32.00 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 28.55 Ku/Ha atau
89.22% dari target.
Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40.00 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 34.38 Ku/Ha atau
85.95%.
Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target 15.49 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 14.13 Ku/Ha atau
91.22%.
Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target 11.00 Ku/Ha,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi melebihi target
sebesar 11.37 Ku/Ha atau 103.36%.
Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target 8.00 Ku/Ha,
berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 terealisasi sebesar 7.56
Ku/Ha atau 94.50%.
Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target 180.02 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 159.98 Ku/Ha
atau 88.87%.
Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target 85.22 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2016 hanya terealisasi sebesar 80.58 Ku/Ha
atau 94.56%.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 35
Secara keseluruhan, capaian produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 dari tujuh komoditi menunjukkan angka yang fluktuatif.
Dari 7 komoditi, produktivtias yang melebihi target yaitu kacang tanah sebesar 103.36%,
sedangkan capaian kinerja produktivitas paling rendah adalah komoditi jagung sebesar
85.95%.
Indikator utama pembangunan pertanian adalah produksi tanaman pangan.
Berdasarkan hasil evaluasi, capaian kinerja untuk produksi komoditi tanaman pangan
rata-rata capaian kinerja baru mencapai 86.21%. Hanya ada 1 (satu) komoditi yang bisa
dan melebihi dari target yaitu kacang hijau sebesar 144.50% sedangkan capaian produksi
tanaman pangan yang paling rendah yaitu komoditi ubi jalar sebesar 53.97% dari target.
Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas.
Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal baik faktor internal maupun eksternal
diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, iklim, sistem budidaya dan
pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per hektar dari luasan tiap
komoditi akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama
pemupukan menggunakan sesuai dosis anjuran.
Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh
terhadap capaian kinerja produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang
dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari:
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan
Ekspor Hasil Pertanian
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan kinerja untuk tanaman pangan
dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi bertujuan
meningkatkan produktivitas melalui adopsi teknologi oleh petani serta penggunaan sarana
produksi sesuai dengan rekomendasi dan spesifik lokasi. Ekstensifikasi bertujuan untuk
peningkatan luas tanam dan luas panen melalui pencetakan sawah, peningkatan Indek
Pertanaman (IP). Untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka pemberdayaan
petani serta mengurangi beban dalam penyediaan sarana produksi, Pemerintah melalui
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 35
Secara keseluruhan, capaian produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 dari tujuh komoditi menunjukkan angka yang fluktuatif.
Dari 7 komoditi, produktivtias yang melebihi target yaitu kacang tanah sebesar 103.36%,
sedangkan capaian kinerja produktivitas paling rendah adalah komoditi jagung sebesar
85.95%.
Indikator utama pembangunan pertanian adalah produksi tanaman pangan.
Berdasarkan hasil evaluasi, capaian kinerja untuk produksi komoditi tanaman pangan
rata-rata capaian kinerja baru mencapai 86.21%. Hanya ada 1 (satu) komoditi yang bisa
dan melebihi dari target yaitu kacang hijau sebesar 144.50% sedangkan capaian produksi
tanaman pangan yang paling rendah yaitu komoditi ubi jalar sebesar 53.97% dari target.
Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas.
Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal baik faktor internal maupun eksternal
diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, iklim, sistem budidaya dan
pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per hektar dari luasan tiap
komoditi akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama
pemupukan menggunakan sesuai dosis anjuran.
Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh
terhadap capaian kinerja produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang
dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari:
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan
Ekspor Hasil Pertanian
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan kinerja untuk tanaman pangan
dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi bertujuan
meningkatkan produktivitas melalui adopsi teknologi oleh petani serta penggunaan sarana
produksi sesuai dengan rekomendasi dan spesifik lokasi. Ekstensifikasi bertujuan untuk
peningkatan luas tanam dan luas panen melalui pencetakan sawah, peningkatan Indek
Pertanaman (IP). Untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka pemberdayaan
petani serta mengurangi beban dalam penyediaan sarana produksi, Pemerintah melalui
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 35
Secara keseluruhan, capaian produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka
Ramalan (ARAM) II tahun 2016 dari tujuh komoditi menunjukkan angka yang fluktuatif.
Dari 7 komoditi, produktivtias yang melebihi target yaitu kacang tanah sebesar 103.36%,
sedangkan capaian kinerja produktivitas paling rendah adalah komoditi jagung sebesar
85.95%.
Indikator utama pembangunan pertanian adalah produksi tanaman pangan.
Berdasarkan hasil evaluasi, capaian kinerja untuk produksi komoditi tanaman pangan
rata-rata capaian kinerja baru mencapai 86.21%. Hanya ada 1 (satu) komoditi yang bisa
dan melebihi dari target yaitu kacang hijau sebesar 144.50% sedangkan capaian produksi
tanaman pangan yang paling rendah yaitu komoditi ubi jalar sebesar 53.97% dari target.
Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas.
Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal baik faktor internal maupun eksternal
diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, iklim, sistem budidaya dan
pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per hektar dari luasan tiap
komoditi akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama
pemupukan menggunakan sesuai dosis anjuran.
Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh
terhadap capaian kinerja produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang
dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari:
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan
Ekspor Hasil Pertanian
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan kinerja untuk tanaman pangan
dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi bertujuan
meningkatkan produktivitas melalui adopsi teknologi oleh petani serta penggunaan sarana
produksi sesuai dengan rekomendasi dan spesifik lokasi. Ekstensifikasi bertujuan untuk
peningkatan luas tanam dan luas panen melalui pencetakan sawah, peningkatan Indek
Pertanaman (IP). Untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka pemberdayaan
petani serta mengurangi beban dalam penyediaan sarana produksi, Pemerintah melalui
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 36
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat telah
memfasilitasi bantuan kepada petani berupa benih, pupuk dan obat-obatan serta
peralatan pertanian.
Kinerja produksi tanaman pangan didukung oleh beberapa kegiatan diantaranya
pemantapan Sentra Padi (Food Estate), promosi teknologi budidaya (hazton),
peningkatan sarana dan prasarana pertanian (sarana budidaya), perluasan arel tanam
dan pengelolaan lahan & air, serta pengembangan alsintan center dan beberapa kegiatan
pelatihan yang menunjang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (petani dan
petugas) baik kemampuan petani dalam segi budidaya pra-panen maupun pascapanen
serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Selain kegiatan yang dilaksanakan di
Dinas, upaya pencapaian kinerja produksi tanaman pangan juga didukung oleh UPT yang
berada di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat.
Berdasarkan Angka Ramalan II 2016, capaian kinerja tanaman pangan secara rata-
rata baik produksi, luas panen maupun produktivitas masih di bawah target yang
ditetapkan, masing-masing berturut-turut mencapai 86,21% (produksi), 90.43% (luas
panen) dan 90.54% (produktivitas). Secara umum faktor teknis yang mempengaruhi
ketiga indikator ini saling berkaitan. Luas panen dan produktivitas yang rendah
disebabkan oleh kurangnya aplikasi teknologi budidaya dan penggunaan varietas yang
kurang sesuai. Selain itu, masih besarnya kehilangan hasil setelah panen dan
produktivitas yang rendah menyebabkan angka produksi secara keseluruhan.
Komoditi strategis tanaman pangan adalah padi, jagung dan kedelai (pajale).
Capaian kinerja padi baik produksi, luas panen maupun produktivitasnya jika
dibandingkan dengan target berturut-turut adalah 91.16%, 102.18%, dan 89.22%.
Capaian kinerja luas panen melebihi target sebesar 2.18% dari yang ditetapkan.
Peningkatan luas panen disebabkan oleh karena adanya carry over tahun 2015. Namun
tidak diikuti oleh produktivitas, dimana dari target 32.00 ku/ha hanya tercapai 28.55 ku/ha.
Kinerja produksi padi tahun 2016 belum bisa memenuhi target disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya:
1. Sebagian kegiatan pengembangan padi teknologi hazton di beberapa kabupaten
dilaksanakan pada masa tanam 2016/2017 sehingga panen areal tanam tersebut
akan berlangsung pada tahun 2017 (carry over). Mundurnya jadwal tanam ini
disebabkan adanya anomali iklim yaitu terjadi kemarau pada periode Mei-Juli 2016
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 36
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat telah
memfasilitasi bantuan kepada petani berupa benih, pupuk dan obat-obatan serta
peralatan pertanian.
Kinerja produksi tanaman pangan didukung oleh beberapa kegiatan diantaranya
pemantapan Sentra Padi (Food Estate), promosi teknologi budidaya (hazton),
peningkatan sarana dan prasarana pertanian (sarana budidaya), perluasan arel tanam
dan pengelolaan lahan & air, serta pengembangan alsintan center dan beberapa kegiatan
pelatihan yang menunjang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (petani dan
petugas) baik kemampuan petani dalam segi budidaya pra-panen maupun pascapanen
serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Selain kegiatan yang dilaksanakan di
Dinas, upaya pencapaian kinerja produksi tanaman pangan juga didukung oleh UPT yang
berada di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat.
Berdasarkan Angka Ramalan II 2016, capaian kinerja tanaman pangan secara rata-
rata baik produksi, luas panen maupun produktivitas masih di bawah target yang
ditetapkan, masing-masing berturut-turut mencapai 86,21% (produksi), 90.43% (luas
panen) dan 90.54% (produktivitas). Secara umum faktor teknis yang mempengaruhi
ketiga indikator ini saling berkaitan. Luas panen dan produktivitas yang rendah
disebabkan oleh kurangnya aplikasi teknologi budidaya dan penggunaan varietas yang
kurang sesuai. Selain itu, masih besarnya kehilangan hasil setelah panen dan
produktivitas yang rendah menyebabkan angka produksi secara keseluruhan.
Komoditi strategis tanaman pangan adalah padi, jagung dan kedelai (pajale).
Capaian kinerja padi baik produksi, luas panen maupun produktivitasnya jika
dibandingkan dengan target berturut-turut adalah 91.16%, 102.18%, dan 89.22%.
Capaian kinerja luas panen melebihi target sebesar 2.18% dari yang ditetapkan.
Peningkatan luas panen disebabkan oleh karena adanya carry over tahun 2015. Namun
tidak diikuti oleh produktivitas, dimana dari target 32.00 ku/ha hanya tercapai 28.55 ku/ha.
Kinerja produksi padi tahun 2016 belum bisa memenuhi target disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya:
1. Sebagian kegiatan pengembangan padi teknologi hazton di beberapa kabupaten
dilaksanakan pada masa tanam 2016/2017 sehingga panen areal tanam tersebut
akan berlangsung pada tahun 2017 (carry over). Mundurnya jadwal tanam ini
disebabkan adanya anomali iklim yaitu terjadi kemarau pada periode Mei-Juli 2016
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 36
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat telah
memfasilitasi bantuan kepada petani berupa benih, pupuk dan obat-obatan serta
peralatan pertanian.
Kinerja produksi tanaman pangan didukung oleh beberapa kegiatan diantaranya
pemantapan Sentra Padi (Food Estate), promosi teknologi budidaya (hazton),
peningkatan sarana dan prasarana pertanian (sarana budidaya), perluasan arel tanam
dan pengelolaan lahan & air, serta pengembangan alsintan center dan beberapa kegiatan
pelatihan yang menunjang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (petani dan
petugas) baik kemampuan petani dalam segi budidaya pra-panen maupun pascapanen
serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Selain kegiatan yang dilaksanakan di
Dinas, upaya pencapaian kinerja produksi tanaman pangan juga didukung oleh UPT yang
berada di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat.
Berdasarkan Angka Ramalan II 2016, capaian kinerja tanaman pangan secara rata-
rata baik produksi, luas panen maupun produktivitas masih di bawah target yang
ditetapkan, masing-masing berturut-turut mencapai 86,21% (produksi), 90.43% (luas
panen) dan 90.54% (produktivitas). Secara umum faktor teknis yang mempengaruhi
ketiga indikator ini saling berkaitan. Luas panen dan produktivitas yang rendah
disebabkan oleh kurangnya aplikasi teknologi budidaya dan penggunaan varietas yang
kurang sesuai. Selain itu, masih besarnya kehilangan hasil setelah panen dan
produktivitas yang rendah menyebabkan angka produksi secara keseluruhan.
Komoditi strategis tanaman pangan adalah padi, jagung dan kedelai (pajale).
Capaian kinerja padi baik produksi, luas panen maupun produktivitasnya jika
dibandingkan dengan target berturut-turut adalah 91.16%, 102.18%, dan 89.22%.
Capaian kinerja luas panen melebihi target sebesar 2.18% dari yang ditetapkan.
Peningkatan luas panen disebabkan oleh karena adanya carry over tahun 2015. Namun
tidak diikuti oleh produktivitas, dimana dari target 32.00 ku/ha hanya tercapai 28.55 ku/ha.
Kinerja produksi padi tahun 2016 belum bisa memenuhi target disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya:
1. Sebagian kegiatan pengembangan padi teknologi hazton di beberapa kabupaten
dilaksanakan pada masa tanam 2016/2017 sehingga panen areal tanam tersebut
akan berlangsung pada tahun 2017 (carry over). Mundurnya jadwal tanam ini
disebabkan adanya anomali iklim yaitu terjadi kemarau pada periode Mei-Juli 2016
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 37
serta adanya keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi hazton di beberapa
kabupaten. Keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi teknologi padi hazton
disebabkan sebagian besar benih harus didatangkan dari luar kalbar, demikian pula
paket saprodi teknologi padi hazton seluruhnya harus didatangkan dari Pulau Jawa.
Selain itu, produktivitas padi belum memenuhi target dikarenakan penyaluran saprodi
teknologi padi hazton, dilakukan saat pertanaman hampir panen, padahal saprodi
tersebut (biogreen, monokalsium pospat dan KNO3) berdasarkan SOP digunakan
sebelum tanam dan di saat pertanaman pada fase vegetative seperti.
2. Pengembangan padi organik dari alokasi 160 ha di 8 kab hanya terealisasi 80 ha
(50.0%) di 4 kabupaten karena penghematan anggaran.
3. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan padi hazton tahun 2016 tidak bisa
mencapai 100%. Alokasi semula seluas 44.500 ha di 14 kab/kota hanya terealisasi
seluas 31.750 ha (71.35%) di 12 kab/kota yang disebabkan oleh ketidaksanggupan 2
kabupaten yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara untuk merealisasikan
kegiatan tersebut. Ketidaksanggupan dikarenakan kelompok tani belum siap baik
secara administrasi maupun di lapangan.
4. Turunnya produktivitas juga disebabkan karena adanya serangan organisme
pengganggu tanaman yaitu tikus, penggerek batang, siput murbey (keong mas) yang
mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak dapat berproduksi
secara optimal. Selain itu adanya bencana alam kekeringan pada Bulan Mei-Juli
2016 sehingga pertumbuhan dan produksi tidak optimal, serta banjir pada Bulan
Nopember 2016 yang berakibat kerusakan bahkan puso di beberapa kabupaten.
5. Pengembangan padi dengan sistem Jarwo seluas 51.500 ha di 13 kab/kota dapat
terealisasi 100% mengingat paket bantuan hanya berupa benih saja, namun
sebagian besar areal kegiatan merealisasikan penanaman pada MT 2016/2017
sehingga akan menjadi carry over tahun 2017 akibat keterlambatan penyaluran benih
oleh PT. Pertani maupun PT. SHS
Sementara itu, dukungan bantuan sarana produksi untuk peningkatan capaian
kinerja tanaman pangan diantaranya adalah bantuan pupuk, terdiri dari : pupuk organik,
pupuk organik cair, pupuk organik hayat, pupuk organik hayati tablet,
decomposer/probiotik hayati, dan pengatur tumbuh hayati (blister). Bantuan Obat-obatan,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 37
serta adanya keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi hazton di beberapa
kabupaten. Keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi teknologi padi hazton
disebabkan sebagian besar benih harus didatangkan dari luar kalbar, demikian pula
paket saprodi teknologi padi hazton seluruhnya harus didatangkan dari Pulau Jawa.
Selain itu, produktivitas padi belum memenuhi target dikarenakan penyaluran saprodi
teknologi padi hazton, dilakukan saat pertanaman hampir panen, padahal saprodi
tersebut (biogreen, monokalsium pospat dan KNO3) berdasarkan SOP digunakan
sebelum tanam dan di saat pertanaman pada fase vegetative seperti.
2. Pengembangan padi organik dari alokasi 160 ha di 8 kab hanya terealisasi 80 ha
(50.0%) di 4 kabupaten karena penghematan anggaran.
3. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan padi hazton tahun 2016 tidak bisa
mencapai 100%. Alokasi semula seluas 44.500 ha di 14 kab/kota hanya terealisasi
seluas 31.750 ha (71.35%) di 12 kab/kota yang disebabkan oleh ketidaksanggupan 2
kabupaten yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara untuk merealisasikan
kegiatan tersebut. Ketidaksanggupan dikarenakan kelompok tani belum siap baik
secara administrasi maupun di lapangan.
4. Turunnya produktivitas juga disebabkan karena adanya serangan organisme
pengganggu tanaman yaitu tikus, penggerek batang, siput murbey (keong mas) yang
mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak dapat berproduksi
secara optimal. Selain itu adanya bencana alam kekeringan pada Bulan Mei-Juli
2016 sehingga pertumbuhan dan produksi tidak optimal, serta banjir pada Bulan
Nopember 2016 yang berakibat kerusakan bahkan puso di beberapa kabupaten.
5. Pengembangan padi dengan sistem Jarwo seluas 51.500 ha di 13 kab/kota dapat
terealisasi 100% mengingat paket bantuan hanya berupa benih saja, namun
sebagian besar areal kegiatan merealisasikan penanaman pada MT 2016/2017
sehingga akan menjadi carry over tahun 2017 akibat keterlambatan penyaluran benih
oleh PT. Pertani maupun PT. SHS
Sementara itu, dukungan bantuan sarana produksi untuk peningkatan capaian
kinerja tanaman pangan diantaranya adalah bantuan pupuk, terdiri dari : pupuk organik,
pupuk organik cair, pupuk organik hayat, pupuk organik hayati tablet,
decomposer/probiotik hayati, dan pengatur tumbuh hayati (blister). Bantuan Obat-obatan,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 37
serta adanya keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi hazton di beberapa
kabupaten. Keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi teknologi padi hazton
disebabkan sebagian besar benih harus didatangkan dari luar kalbar, demikian pula
paket saprodi teknologi padi hazton seluruhnya harus didatangkan dari Pulau Jawa.
Selain itu, produktivitas padi belum memenuhi target dikarenakan penyaluran saprodi
teknologi padi hazton, dilakukan saat pertanaman hampir panen, padahal saprodi
tersebut (biogreen, monokalsium pospat dan KNO3) berdasarkan SOP digunakan
sebelum tanam dan di saat pertanaman pada fase vegetative seperti.
2. Pengembangan padi organik dari alokasi 160 ha di 8 kab hanya terealisasi 80 ha
(50.0%) di 4 kabupaten karena penghematan anggaran.
3. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan padi hazton tahun 2016 tidak bisa
mencapai 100%. Alokasi semula seluas 44.500 ha di 14 kab/kota hanya terealisasi
seluas 31.750 ha (71.35%) di 12 kab/kota yang disebabkan oleh ketidaksanggupan 2
kabupaten yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara untuk merealisasikan
kegiatan tersebut. Ketidaksanggupan dikarenakan kelompok tani belum siap baik
secara administrasi maupun di lapangan.
4. Turunnya produktivitas juga disebabkan karena adanya serangan organisme
pengganggu tanaman yaitu tikus, penggerek batang, siput murbey (keong mas) yang
mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak dapat berproduksi
secara optimal. Selain itu adanya bencana alam kekeringan pada Bulan Mei-Juli
2016 sehingga pertumbuhan dan produksi tidak optimal, serta banjir pada Bulan
Nopember 2016 yang berakibat kerusakan bahkan puso di beberapa kabupaten.
5. Pengembangan padi dengan sistem Jarwo seluas 51.500 ha di 13 kab/kota dapat
terealisasi 100% mengingat paket bantuan hanya berupa benih saja, namun
sebagian besar areal kegiatan merealisasikan penanaman pada MT 2016/2017
sehingga akan menjadi carry over tahun 2017 akibat keterlambatan penyaluran benih
oleh PT. Pertani maupun PT. SHS
Sementara itu, dukungan bantuan sarana produksi untuk peningkatan capaian
kinerja tanaman pangan diantaranya adalah bantuan pupuk, terdiri dari : pupuk organik,
pupuk organik cair, pupuk organik hayat, pupuk organik hayati tablet,
decomposer/probiotik hayati, dan pengatur tumbuh hayati (blister). Bantuan Obat-obatan,
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 38
terdiri dari herbisida, insektisida, pestisida hayati, fungisida, dan rodhentisida yang
dilaksanakan di 14 kabupaten/kota.
Komoditi jagung merupakan komoditi tanaman pangan strategis nasional kedua
setelah padi. Capaian kinerja komoditi jagung tahun 2016 masih jauh dari target yang
ditetapkan. Berdasarkan ARAM II 2016, realisasi kinerja produksi jagung dari target
188.000 ton hanya terealisasi sebesar 109.473 ton (58.23%), luas panen dari 47.000 ha
hanya terealisasi 31.845 ha (67.76%) dan produktivitas dengan target 40.00 ku/ha
terealisasi sebesar 34.38 ku/ha (85.95%). Dalam upaya peningkatan kinerja komoditi
jagung telah dilakukan pemberian bantuan berupa prasarana dan sarana usaha pertanian
jagung untuk 3 kabupaten (Landak, Bengkayang, Mempawah) diantaranya berupa pupuk
NPK, pupuk organik, pupuk organik cair dan dekomposer/pembenah tanah. Upaya
lainnya yaitu kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 8000 ha dan pengembangan
jagung di lahan khusus seluas 10.000 ha. Namun upaya tersebut belum mampu
memberikan kontribusi capaian kinerja komoditi jagung secara menyeluruh. Hal ini
disebabkan pengembangan jagung hibrida dari alokasi semula seluas 8000 ha hanya
tersealisasi seluas 4.750 (59.38%) akibat pemangkasan anggaran. Sedangkan
pengembangan jagung lahan khusus dari alokasi semula 10.000 ha, hanya bisa
direalisasikan seluas 6.240 ha (62.4%) akibat perubahan kebijakan pemangkasan dari
anggaran dari pemerintah pusat. Di lain pihak makin berkurangnya luas panen di sentra
kawasan jagung disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan kelapa
sawit atau karena petani lebih tertarik untuk menanam komoditi lain seperti sayur-
sayuran.
Capaian kinerja komoditi kedelai tahun 2016 dari target produksi sebesar 3.500 ton,
berdasarkan ARAM II hanya tercapai 2.146 ton (61.31%), luas tanam dengan target 2.260
ha terealisasi sebesar 1.519 ha (67.21%), dan produktivitas dari 15.49 ku/ha terealisasi
14.13 ku/ha (91.22%). Upaya untuk dapat mencapai target kinerja telah direncanakan
melalui kegiatan peningkatan produksi kedelai berupa intensifikasi dan PIP (Peningkatan
Indeks Pertanaman) kedelai seluas 2.250 ha. Namun realisasi pelaksanaan kegiatan
hanya mencapai 800 ha Kab Landak dan jadwal tanam mundur sehingga produksi akan
menjadi carry over. Kegiatan lain yang direncanakan untuk mendukung capaian kinerja
yaitu bantuan fasilitasi Intensifikasi kedelai di Kabupaten Mempawah seluas 150 ha,
namun dari ARAM II 2016 realisasi luas panen di Kabupaten Mempawah hanya mencapai
87 ha. Permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja kedelai diantaranya yaitu
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 38
terdiri dari herbisida, insektisida, pestisida hayati, fungisida, dan rodhentisida yang
dilaksanakan di 14 kabupaten/kota.
Komoditi jagung merupakan komoditi tanaman pangan strategis nasional kedua
setelah padi. Capaian kinerja komoditi jagung tahun 2016 masih jauh dari target yang
ditetapkan. Berdasarkan ARAM II 2016, realisasi kinerja produksi jagung dari target
188.000 ton hanya terealisasi sebesar 109.473 ton (58.23%), luas panen dari 47.000 ha
hanya terealisasi 31.845 ha (67.76%) dan produktivitas dengan target 40.00 ku/ha
terealisasi sebesar 34.38 ku/ha (85.95%). Dalam upaya peningkatan kinerja komoditi
jagung telah dilakukan pemberian bantuan berupa prasarana dan sarana usaha pertanian
jagung untuk 3 kabupaten (Landak, Bengkayang, Mempawah) diantaranya berupa pupuk
NPK, pupuk organik, pupuk organik cair dan dekomposer/pembenah tanah. Upaya
lainnya yaitu kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 8000 ha dan pengembangan
jagung di lahan khusus seluas 10.000 ha. Namun upaya tersebut belum mampu
memberikan kontribusi capaian kinerja komoditi jagung secara menyeluruh. Hal ini
disebabkan pengembangan jagung hibrida dari alokasi semula seluas 8000 ha hanya
tersealisasi seluas 4.750 (59.38%) akibat pemangkasan anggaran. Sedangkan
pengembangan jagung lahan khusus dari alokasi semula 10.000 ha, hanya bisa
direalisasikan seluas 6.240 ha (62.4%) akibat perubahan kebijakan pemangkasan dari
anggaran dari pemerintah pusat. Di lain pihak makin berkurangnya luas panen di sentra
kawasan jagung disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan kelapa
sawit atau karena petani lebih tertarik untuk menanam komoditi lain seperti sayur-
sayuran.
Capaian kinerja komoditi kedelai tahun 2016 dari target produksi sebesar 3.500 ton,
berdasarkan ARAM II hanya tercapai 2.146 ton (61.31%), luas tanam dengan target 2.260
ha terealisasi sebesar 1.519 ha (67.21%), dan produktivitas dari 15.49 ku/ha terealisasi
14.13 ku/ha (91.22%). Upaya untuk dapat mencapai target kinerja telah direncanakan
melalui kegiatan peningkatan produksi kedelai berupa intensifikasi dan PIP (Peningkatan
Indeks Pertanaman) kedelai seluas 2.250 ha. Namun realisasi pelaksanaan kegiatan
hanya mencapai 800 ha Kab Landak dan jadwal tanam mundur sehingga produksi akan
menjadi carry over. Kegiatan lain yang direncanakan untuk mendukung capaian kinerja
yaitu bantuan fasilitasi Intensifikasi kedelai di Kabupaten Mempawah seluas 150 ha,
namun dari ARAM II 2016 realisasi luas panen di Kabupaten Mempawah hanya mencapai
87 ha. Permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja kedelai diantaranya yaitu
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 38
terdiri dari herbisida, insektisida, pestisida hayati, fungisida, dan rodhentisida yang
dilaksanakan di 14 kabupaten/kota.
Komoditi jagung merupakan komoditi tanaman pangan strategis nasional kedua
setelah padi. Capaian kinerja komoditi jagung tahun 2016 masih jauh dari target yang
ditetapkan. Berdasarkan ARAM II 2016, realisasi kinerja produksi jagung dari target
188.000 ton hanya terealisasi sebesar 109.473 ton (58.23%), luas panen dari 47.000 ha
hanya terealisasi 31.845 ha (67.76%) dan produktivitas dengan target 40.00 ku/ha
terealisasi sebesar 34.38 ku/ha (85.95%). Dalam upaya peningkatan kinerja komoditi
jagung telah dilakukan pemberian bantuan berupa prasarana dan sarana usaha pertanian
jagung untuk 3 kabupaten (Landak, Bengkayang, Mempawah) diantaranya berupa pupuk
NPK, pupuk organik, pupuk organik cair dan dekomposer/pembenah tanah. Upaya
lainnya yaitu kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 8000 ha dan pengembangan
jagung di lahan khusus seluas 10.000 ha. Namun upaya tersebut belum mampu
memberikan kontribusi capaian kinerja komoditi jagung secara menyeluruh. Hal ini
disebabkan pengembangan jagung hibrida dari alokasi semula seluas 8000 ha hanya
tersealisasi seluas 4.750 (59.38%) akibat pemangkasan anggaran. Sedangkan
pengembangan jagung lahan khusus dari alokasi semula 10.000 ha, hanya bisa
direalisasikan seluas 6.240 ha (62.4%) akibat perubahan kebijakan pemangkasan dari
anggaran dari pemerintah pusat. Di lain pihak makin berkurangnya luas panen di sentra
kawasan jagung disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan kelapa
sawit atau karena petani lebih tertarik untuk menanam komoditi lain seperti sayur-
sayuran.
Capaian kinerja komoditi kedelai tahun 2016 dari target produksi sebesar 3.500 ton,
berdasarkan ARAM II hanya tercapai 2.146 ton (61.31%), luas tanam dengan target 2.260
ha terealisasi sebesar 1.519 ha (67.21%), dan produktivitas dari 15.49 ku/ha terealisasi
14.13 ku/ha (91.22%). Upaya untuk dapat mencapai target kinerja telah direncanakan
melalui kegiatan peningkatan produksi kedelai berupa intensifikasi dan PIP (Peningkatan
Indeks Pertanaman) kedelai seluas 2.250 ha. Namun realisasi pelaksanaan kegiatan
hanya mencapai 800 ha Kab Landak dan jadwal tanam mundur sehingga produksi akan
menjadi carry over. Kegiatan lain yang direncanakan untuk mendukung capaian kinerja
yaitu bantuan fasilitasi Intensifikasi kedelai di Kabupaten Mempawah seluas 150 ha,
namun dari ARAM II 2016 realisasi luas panen di Kabupaten Mempawah hanya mencapai
87 ha. Permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja kedelai diantaranya yaitu
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 39
sentra produksi kedelai di Kalbar masih terbatas pada kabupaten Sambas dan
penanaman masih terbatas hanya pada bulan Januari – Maret dalam tiap tahun.
Sementara itu pengembangan kedelai di wilayah non sentra relative dalam skala kecil dan
terkendala pada pemasaran hasil. Di sisi lain motivasi petani untuk menggembangkan
kedelai di wilayah sentra produksi makin menurun disebabkan harga yang menurut petani
kurang menguntungkan, bahkan sebagian petani di Kabupaten Sambas ada yang beralih
ke komoditi kacang hijau.
Sementara itu, kegiatan terkait capaian kinerja tanaman pangan selain komoditi
Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) tidak ada kegiatan yang secara spesifik dilakukan
sehingga capaian kinerja cenderung merupakan murni hasil kegiatan produksi petani
secara umum. Namun ada upaya kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan kawasan
untuk komoditi ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar. Untuk peningkatan
produksi kacang-kacangan dan umbi-umbian dilaksanakan melalui berbagai demplot
untuk masing-masing komoditi dengan luas bervariasi antara 2 sampai 5 ha. Pada
demplot tersebut diberikan berbagai bantuan diantaranya benih, pupuk dan bahan kimia
(herbisida, fungisida, dan insektisida) serta dekomposer / pembenah tanah dan dolomit.
Dengan adanya demplot diharapkan memberikan motivasi bagi petani agar secara
mandiri tertarik untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan
demplot diharapkan dapat meningkatkan produktivitas umbi-umbian dan kacang-
kacangan melalui penerapan teknologi, dukungan saprodi, bertambahnya areal tanam,
meningkatnya pengetahuan petani terhadap varietas-varietas unggul komoditas kacang
kacangan dan umbi-umbian serta meningkatnya wawasan petani dalam menerapkan
teknologi usaha tani kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun kegiatan demplot yang
dilaksanakan belum mampu berkontribusi maksimal untuk pencapaian target kinerja
terutama untuk produksi komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar dimana rata-rata
produksi dari ketiga komoditi tersebut pada tahun 2016 masih di bawah 80% dari target
yang ditetapkan. Secara teknis, upaya peningkatan produksi tanaman pangan komoditi
kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak memiliki kendala yang berarti. Permasalahan
yang muncul sering disebabkan masalah klasik pendanaan terkait revisi dan masalah
nonteknis seperti sumberdaya manusia serta penentuan calon petani calon lokasi
pelaksanaan kegiatan.
Selain kegiatan di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam
upaya pencapaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan juga didukung oleh
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 39
sentra produksi kedelai di Kalbar masih terbatas pada kabupaten Sambas dan
penanaman masih terbatas hanya pada bulan Januari – Maret dalam tiap tahun.
Sementara itu pengembangan kedelai di wilayah non sentra relative dalam skala kecil dan
terkendala pada pemasaran hasil. Di sisi lain motivasi petani untuk menggembangkan
kedelai di wilayah sentra produksi makin menurun disebabkan harga yang menurut petani
kurang menguntungkan, bahkan sebagian petani di Kabupaten Sambas ada yang beralih
ke komoditi kacang hijau.
Sementara itu, kegiatan terkait capaian kinerja tanaman pangan selain komoditi
Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) tidak ada kegiatan yang secara spesifik dilakukan
sehingga capaian kinerja cenderung merupakan murni hasil kegiatan produksi petani
secara umum. Namun ada upaya kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan kawasan
untuk komoditi ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar. Untuk peningkatan
produksi kacang-kacangan dan umbi-umbian dilaksanakan melalui berbagai demplot
untuk masing-masing komoditi dengan luas bervariasi antara 2 sampai 5 ha. Pada
demplot tersebut diberikan berbagai bantuan diantaranya benih, pupuk dan bahan kimia
(herbisida, fungisida, dan insektisida) serta dekomposer / pembenah tanah dan dolomit.
Dengan adanya demplot diharapkan memberikan motivasi bagi petani agar secara
mandiri tertarik untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan
demplot diharapkan dapat meningkatkan produktivitas umbi-umbian dan kacang-
kacangan melalui penerapan teknologi, dukungan saprodi, bertambahnya areal tanam,
meningkatnya pengetahuan petani terhadap varietas-varietas unggul komoditas kacang
kacangan dan umbi-umbian serta meningkatnya wawasan petani dalam menerapkan
teknologi usaha tani kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun kegiatan demplot yang
dilaksanakan belum mampu berkontribusi maksimal untuk pencapaian target kinerja
terutama untuk produksi komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar dimana rata-rata
produksi dari ketiga komoditi tersebut pada tahun 2016 masih di bawah 80% dari target
yang ditetapkan. Secara teknis, upaya peningkatan produksi tanaman pangan komoditi
kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak memiliki kendala yang berarti. Permasalahan
yang muncul sering disebabkan masalah klasik pendanaan terkait revisi dan masalah
nonteknis seperti sumberdaya manusia serta penentuan calon petani calon lokasi
pelaksanaan kegiatan.
Selain kegiatan di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam
upaya pencapaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan juga didukung oleh
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 39
sentra produksi kedelai di Kalbar masih terbatas pada kabupaten Sambas dan
penanaman masih terbatas hanya pada bulan Januari – Maret dalam tiap tahun.
Sementara itu pengembangan kedelai di wilayah non sentra relative dalam skala kecil dan
terkendala pada pemasaran hasil. Di sisi lain motivasi petani untuk menggembangkan
kedelai di wilayah sentra produksi makin menurun disebabkan harga yang menurut petani
kurang menguntungkan, bahkan sebagian petani di Kabupaten Sambas ada yang beralih
ke komoditi kacang hijau.
Sementara itu, kegiatan terkait capaian kinerja tanaman pangan selain komoditi
Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) tidak ada kegiatan yang secara spesifik dilakukan
sehingga capaian kinerja cenderung merupakan murni hasil kegiatan produksi petani
secara umum. Namun ada upaya kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan kawasan
untuk komoditi ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar. Untuk peningkatan
produksi kacang-kacangan dan umbi-umbian dilaksanakan melalui berbagai demplot
untuk masing-masing komoditi dengan luas bervariasi antara 2 sampai 5 ha. Pada
demplot tersebut diberikan berbagai bantuan diantaranya benih, pupuk dan bahan kimia
(herbisida, fungisida, dan insektisida) serta dekomposer / pembenah tanah dan dolomit.
Dengan adanya demplot diharapkan memberikan motivasi bagi petani agar secara
mandiri tertarik untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan
demplot diharapkan dapat meningkatkan produktivitas umbi-umbian dan kacang-
kacangan melalui penerapan teknologi, dukungan saprodi, bertambahnya areal tanam,
meningkatnya pengetahuan petani terhadap varietas-varietas unggul komoditas kacang
kacangan dan umbi-umbian serta meningkatnya wawasan petani dalam menerapkan
teknologi usaha tani kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun kegiatan demplot yang
dilaksanakan belum mampu berkontribusi maksimal untuk pencapaian target kinerja
terutama untuk produksi komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar dimana rata-rata
produksi dari ketiga komoditi tersebut pada tahun 2016 masih di bawah 80% dari target
yang ditetapkan. Secara teknis, upaya peningkatan produksi tanaman pangan komoditi
kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak memiliki kendala yang berarti. Permasalahan
yang muncul sering disebabkan masalah klasik pendanaan terkait revisi dan masalah
nonteknis seperti sumberdaya manusia serta penentuan calon petani calon lokasi
pelaksanaan kegiatan.
Selain kegiatan di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam
upaya pencapaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan juga didukung oleh
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 40
kegiatan dari UPT. UPT perbenihan yaitu UPBTPH (Unit Pengembangan Benih TPH) dan
UPSBTPH (Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH). UPBTPH memiliki tugas pokok
fungsi terkait penyediaan benih tanaman pangan. Kegiatan pendukung capaian kinerja
berupa perbanyakan benih padi, dan palawija, pendampingan/pembinaan kelompok
penangkar serta demonstrasi benih unggul tanaman pangan. Sementara itu, UPSBTPH
mendukung pencapaian kinerja tanaman pangan melalui kegiatan pelayanan sertifikasi
dan pelabelan, pengawasan peredaran benih, pengujian laboratorium, pemurnian varietas
lokal unggul, dan demplot varietas unggul bersertifikat. Dengan adanya dukungan dari
UPT perbenihan diharapkan sinergi yang positif dan terpadu dalam upaya pencapaian
produksi baik tanaman padi, jagung, maupun kedelai karena telah menggunakan benih-
benih yang jelas asal-usulnya, dimana pengawasan dan produksi benih dilakukan oleh
petugas-petugas yang berwenang.
Dalam upaya mencegah kegagalan panen dan mengurangi resiko kehilangan hasil
terkait serangan organisme pengganggu tanaman dan perubahan iklim telah dilakukan
berbagai kegiatan dibawah komando Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(UPTPH). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemantauan, pengamatan dan peramalan
OPT, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan Pemberdayaan Brigade Proteksi
Tanaman Pangan. Pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT dilakukan sebagai
tindakan awal, untuk mencegah kegagalan produksi serta sebagai upaya mengamankan
produksi guna pencapaian kinerja. Kegiatan-kegiatan dari UPT lingkup dinas memberikan
kontribusi dalam upaya pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan lain untuk mencapai target kinerja tahun 2016 melalui pengelolaan air di
tingkat usaha tani untuk tanaman pangan dan hortikultura seluas 100 ha serta perluasan
areal tanam dan pengelolaan lahan berupa pembangunan jalan usaha tani sepanjang
total 7,5 km. Namun kegiatan ini belum berkontribusi dalam capaian kinerja disebabkan
pelaksanaan kegiatan terlambat, sehingga belum mampu meningkatkan luas panen dan
produksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu kegiatan-kegiatan terkait bantuan
sosial seperti alat pertanian, pupuk, benih, sarana gudang dan lainnya dimungkinkan
belum dapat berfungsi secara maksimal mendukung pencapaian kinerja. Upaya
peningkatan produksi tanaman pangan secara berlanjut akan terus diupayakan secara
optimal dengan dukungan Program dan Kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan
APBN.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 40
kegiatan dari UPT. UPT perbenihan yaitu UPBTPH (Unit Pengembangan Benih TPH) dan
UPSBTPH (Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH). UPBTPH memiliki tugas pokok
fungsi terkait penyediaan benih tanaman pangan. Kegiatan pendukung capaian kinerja
berupa perbanyakan benih padi, dan palawija, pendampingan/pembinaan kelompok
penangkar serta demonstrasi benih unggul tanaman pangan. Sementara itu, UPSBTPH
mendukung pencapaian kinerja tanaman pangan melalui kegiatan pelayanan sertifikasi
dan pelabelan, pengawasan peredaran benih, pengujian laboratorium, pemurnian varietas
lokal unggul, dan demplot varietas unggul bersertifikat. Dengan adanya dukungan dari
UPT perbenihan diharapkan sinergi yang positif dan terpadu dalam upaya pencapaian
produksi baik tanaman padi, jagung, maupun kedelai karena telah menggunakan benih-
benih yang jelas asal-usulnya, dimana pengawasan dan produksi benih dilakukan oleh
petugas-petugas yang berwenang.
Dalam upaya mencegah kegagalan panen dan mengurangi resiko kehilangan hasil
terkait serangan organisme pengganggu tanaman dan perubahan iklim telah dilakukan
berbagai kegiatan dibawah komando Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(UPTPH). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemantauan, pengamatan dan peramalan
OPT, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan Pemberdayaan Brigade Proteksi
Tanaman Pangan. Pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT dilakukan sebagai
tindakan awal, untuk mencegah kegagalan produksi serta sebagai upaya mengamankan
produksi guna pencapaian kinerja. Kegiatan-kegiatan dari UPT lingkup dinas memberikan
kontribusi dalam upaya pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan lain untuk mencapai target kinerja tahun 2016 melalui pengelolaan air di
tingkat usaha tani untuk tanaman pangan dan hortikultura seluas 100 ha serta perluasan
areal tanam dan pengelolaan lahan berupa pembangunan jalan usaha tani sepanjang
total 7,5 km. Namun kegiatan ini belum berkontribusi dalam capaian kinerja disebabkan
pelaksanaan kegiatan terlambat, sehingga belum mampu meningkatkan luas panen dan
produksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu kegiatan-kegiatan terkait bantuan
sosial seperti alat pertanian, pupuk, benih, sarana gudang dan lainnya dimungkinkan
belum dapat berfungsi secara maksimal mendukung pencapaian kinerja. Upaya
peningkatan produksi tanaman pangan secara berlanjut akan terus diupayakan secara
optimal dengan dukungan Program dan Kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan
APBN.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 40
kegiatan dari UPT. UPT perbenihan yaitu UPBTPH (Unit Pengembangan Benih TPH) dan
UPSBTPH (Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH). UPBTPH memiliki tugas pokok
fungsi terkait penyediaan benih tanaman pangan. Kegiatan pendukung capaian kinerja
berupa perbanyakan benih padi, dan palawija, pendampingan/pembinaan kelompok
penangkar serta demonstrasi benih unggul tanaman pangan. Sementara itu, UPSBTPH
mendukung pencapaian kinerja tanaman pangan melalui kegiatan pelayanan sertifikasi
dan pelabelan, pengawasan peredaran benih, pengujian laboratorium, pemurnian varietas
lokal unggul, dan demplot varietas unggul bersertifikat. Dengan adanya dukungan dari
UPT perbenihan diharapkan sinergi yang positif dan terpadu dalam upaya pencapaian
produksi baik tanaman padi, jagung, maupun kedelai karena telah menggunakan benih-
benih yang jelas asal-usulnya, dimana pengawasan dan produksi benih dilakukan oleh
petugas-petugas yang berwenang.
Dalam upaya mencegah kegagalan panen dan mengurangi resiko kehilangan hasil
terkait serangan organisme pengganggu tanaman dan perubahan iklim telah dilakukan
berbagai kegiatan dibawah komando Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(UPTPH). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemantauan, pengamatan dan peramalan
OPT, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan Pemberdayaan Brigade Proteksi
Tanaman Pangan. Pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT dilakukan sebagai
tindakan awal, untuk mencegah kegagalan produksi serta sebagai upaya mengamankan
produksi guna pencapaian kinerja. Kegiatan-kegiatan dari UPT lingkup dinas memberikan
kontribusi dalam upaya pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan lain untuk mencapai target kinerja tahun 2016 melalui pengelolaan air di
tingkat usaha tani untuk tanaman pangan dan hortikultura seluas 100 ha serta perluasan
areal tanam dan pengelolaan lahan berupa pembangunan jalan usaha tani sepanjang
total 7,5 km. Namun kegiatan ini belum berkontribusi dalam capaian kinerja disebabkan
pelaksanaan kegiatan terlambat, sehingga belum mampu meningkatkan luas panen dan
produksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu kegiatan-kegiatan terkait bantuan
sosial seperti alat pertanian, pupuk, benih, sarana gudang dan lainnya dimungkinkan
belum dapat berfungsi secara maksimal mendukung pencapaian kinerja. Upaya
peningkatan produksi tanaman pangan secara berlanjut akan terus diupayakan secara
optimal dengan dukungan Program dan Kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan
APBN.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 41
d. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura
Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target 447.383 ton, berdasarkan
Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar
221.160 ton atau 49.43% dari target.
Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target 89.021 ton, berdasarkan
Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar
51.522 ton atau sebesar 57.88%.
Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 14.559 Ton,
berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebesar 10.142 Ton atau sekitar 69.47%.
Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.482.082 tangkai,
berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebanyak 457.422 tangkai atau 30.86%.
Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura tahun 2016 berdasarkan Rekap
Statistik Pertanian Hortikultura (angka sementara) masih jauh di bawah target. Secara
keseluruhan, untuk tanaman buah-buahan, sayuran dan biofarmaka bila dibandingkan
dengan target maka rata-rata hanya mencapai 51.33%. Capaian produksi yang paling
tinggi yaitu komoditi tanaman biofarmaka (69.47%). Komoditi tanaman hias, pada tahun
2016 realisasi hanya mencapai 30.86% dari target.
Buah-buahan
Target 447,383
Realisasi 221,160
050,000
100,000150,000200,000250,000300,000350,000400,000450,000500,000
Capaian Produksi Tan.Hortikultura (Ton)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 41
d. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura
Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target 447.383 ton, berdasarkan
Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar
221.160 ton atau 49.43% dari target.
Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target 89.021 ton, berdasarkan
Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar
51.522 ton atau sebesar 57.88%.
Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 14.559 Ton,
berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebesar 10.142 Ton atau sekitar 69.47%.
Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.482.082 tangkai,
berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebanyak 457.422 tangkai atau 30.86%.
Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura tahun 2016 berdasarkan Rekap
Statistik Pertanian Hortikultura (angka sementara) masih jauh di bawah target. Secara
keseluruhan, untuk tanaman buah-buahan, sayuran dan biofarmaka bila dibandingkan
dengan target maka rata-rata hanya mencapai 51.33%. Capaian produksi yang paling
tinggi yaitu komoditi tanaman biofarmaka (69.47%). Komoditi tanaman hias, pada tahun
2016 realisasi hanya mencapai 30.86% dari target.
Sayur-sayuran
Bio-farmaka
89,021 14,599
51,522 10,142
Capaian Produksi Tan.Hortikultura (Ton)
1,482,082
0200,000400,000600,000800,000
1,000,0001,200,0001,400,0001,600,000
Tanaman Hias
Capaian Produksi Tan. Hias(kg/tangkai/rumpun)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 41
d. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura
Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target 447.383 ton, berdasarkan
Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar
221.160 ton atau 49.43% dari target.
Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target 89.021 ton, berdasarkan
Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi sebesar
51.522 ton atau sebesar 57.88%.
Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 14.559 Ton,
berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebesar 10.142 Ton atau sekitar 69.47%.
Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.482.082 tangkai,
berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebanyak 457.422 tangkai atau 30.86%.
Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura tahun 2016 berdasarkan Rekap
Statistik Pertanian Hortikultura (angka sementara) masih jauh di bawah target. Secara
keseluruhan, untuk tanaman buah-buahan, sayuran dan biofarmaka bila dibandingkan
dengan target maka rata-rata hanya mencapai 51.33%. Capaian produksi yang paling
tinggi yaitu komoditi tanaman biofarmaka (69.47%). Komoditi tanaman hias, pada tahun
2016 realisasi hanya mencapai 30.86% dari target.
1,482,082
456,422
Tanaman Hias
Capaian Produksi Tan. Hias(kg/tangkai/rumpun)
Target
Realisasi
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 42
Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan
berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan
target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ha, fasilitasi
bantuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui
pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing-masing seluas 1 ha, kawasan
sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan aneka cabai seluas 450 ha di
14 kab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan GAP/SOP sebanyak 12 kelompok,
promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot
cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut
secara fisik belum dapat terealisasi 100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap
capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng
dilaksanakan di Dinas Pertanian, dukungan terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan
oleh Unit Pembenihan Induk TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti
pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias
dan buah-buahan, serta fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.
Untuk komoditi buah-buahan, capaian kinerja produksi tahun 2016 hanya terealisasi
sebesar 49.43% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi buah-buahan
disebabkan antara lain menurunnya produktivitas karena pertanaman tidak dibudidayakan
secara intensif. Petani lebih fokus pada tanaman pangan (Pajale), tanaman buah hanya
sebagai tanaman sela. Tanaman rambuatan di kabupaten sentral (Sambas dan Kubu
Raya) sudah banyak yang kurang produktif tanpa ada peremajaan, selain itu banyak
tanaman yang sudah tua sehingga di tebang dan digantikan dengan komoditas lainnya
dan belum berproduksi. Untuk buah jeruk, di kabupaten sentral (Sambas) terjadi alih
fungsi lahan ke komoditi Pajale, eradikasi tanaman yang sudah tidak produktif, masih
kurang budidaya intensif dalam hal pemupukan dan adanya serangan penyakit. Selain itu
adanya kegagalan berbunga karena cuaca yang tidak mendukung.
Capaian kinerja produksi tanaman sayuran tahun 2016 berdasarkan Angka
Sementara hanya terealisasi sebesar 57.88% dari target yang ditetapkan. Penurunan
produksi sayur-sayuran disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura
sayuran bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani
untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara
intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang
menjadi sentra penanaman komoditas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas
panen. Pada komoditi cabe terjadi penurunan produksi karena tanaman yang ada sudah
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 42
Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan
berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan
target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ha, fasilitasi
bantuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui
pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing-masing seluas 1 ha, kawasan
sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan aneka cabai seluas 450 ha di
14 kab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan GAP/SOP sebanyak 12 kelompok,
promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot
cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut
secara fisik belum dapat terealisasi 100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap
capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng
dilaksanakan di Dinas Pertanian, dukungan terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan
oleh Unit Pembenihan Induk TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti
pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias
dan buah-buahan, serta fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.
Untuk komoditi buah-buahan, capaian kinerja produksi tahun 2016 hanya terealisasi
sebesar 49.43% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi buah-buahan
disebabkan antara lain menurunnya produktivitas karena pertanaman tidak dibudidayakan
secara intensif. Petani lebih fokus pada tanaman pangan (Pajale), tanaman buah hanya
sebagai tanaman sela. Tanaman rambuatan di kabupaten sentral (Sambas dan Kubu
Raya) sudah banyak yang kurang produktif tanpa ada peremajaan, selain itu banyak
tanaman yang sudah tua sehingga di tebang dan digantikan dengan komoditas lainnya
dan belum berproduksi. Untuk buah jeruk, di kabupaten sentral (Sambas) terjadi alih
fungsi lahan ke komoditi Pajale, eradikasi tanaman yang sudah tidak produktif, masih
kurang budidaya intensif dalam hal pemupukan dan adanya serangan penyakit. Selain itu
adanya kegagalan berbunga karena cuaca yang tidak mendukung.
Capaian kinerja produksi tanaman sayuran tahun 2016 berdasarkan Angka
Sementara hanya terealisasi sebesar 57.88% dari target yang ditetapkan. Penurunan
produksi sayur-sayuran disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura
sayuran bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani
untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara
intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang
menjadi sentra penanaman komoditas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas
panen. Pada komoditi cabe terjadi penurunan produksi karena tanaman yang ada sudah
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 42
Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan
berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura dengan
target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50 ha, fasilitasi
bantuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan produksi melalui
pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing-masing seluas 1 ha, kawasan
sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan aneka cabai seluas 450 ha di
14 kab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan GAP/SOP sebanyak 12 kelompok,
promosi dan pameran produk hortikultura, demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot
cabai merah, cabe rawit, dan bawang merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut
secara fisik belum dapat terealisasi 100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap
capaian produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng
dilaksanakan di Dinas Pertanian, dukungan terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan
oleh Unit Pembenihan Induk TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti
pengembangan tanaman secara kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias
dan buah-buahan, serta fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.
Untuk komoditi buah-buahan, capaian kinerja produksi tahun 2016 hanya terealisasi
sebesar 49.43% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi buah-buahan
disebabkan antara lain menurunnya produktivitas karena pertanaman tidak dibudidayakan
secara intensif. Petani lebih fokus pada tanaman pangan (Pajale), tanaman buah hanya
sebagai tanaman sela. Tanaman rambuatan di kabupaten sentral (Sambas dan Kubu
Raya) sudah banyak yang kurang produktif tanpa ada peremajaan, selain itu banyak
tanaman yang sudah tua sehingga di tebang dan digantikan dengan komoditas lainnya
dan belum berproduksi. Untuk buah jeruk, di kabupaten sentral (Sambas) terjadi alih
fungsi lahan ke komoditi Pajale, eradikasi tanaman yang sudah tidak produktif, masih
kurang budidaya intensif dalam hal pemupukan dan adanya serangan penyakit. Selain itu
adanya kegagalan berbunga karena cuaca yang tidak mendukung.
Capaian kinerja produksi tanaman sayuran tahun 2016 berdasarkan Angka
Sementara hanya terealisasi sebesar 57.88% dari target yang ditetapkan. Penurunan
produksi sayur-sayuran disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura
sayuran bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani
untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara
intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang
menjadi sentra penanaman komoditas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas
panen. Pada komoditi cabe terjadi penurunan produksi karena tanaman yang ada sudah
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 43
tidak produktif, sedangkan tanaman baru belum berproduksi serta pelaksanaan kegiatan
tanam cabe dilaksanakan pada triwulan akhir sehingga akan menjadi carry over tahun
2017. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung (adanya kekeringan)
dan adanya serangan hama dan penyakit seperti pada tanaman buncis di Kabupaten
Bengkayang sehingga petani membongkar tanaman tersebut.
. Beberapa kegiatan untuk mendukung capaian kinerja produksi hortikultura yaitu
melalui kegiatan sosialisasi /pertemuan /pelatihan /magang yang bertujuan memberikan
berbagai informasi terkait perkembangan teknologi terbaru mengenai budidaya tanaman
bagi pelaku usaha dan petugas teknis khususnya di beberapa Kabupaten/Kota yang
menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura. Demikian pula untuk
memperkenalkan produk-produk pertanian dilaksanakan kegiatan promosi-promosi,
sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal dengan cepat oleh konsumen atau
investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang pertanian. Kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung membantu upaya capaian
kinerja produksi tanaman hortikultura.
2. Perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengancapaian kinerja tahun lalu.
Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 43
tidak produktif, sedangkan tanaman baru belum berproduksi serta pelaksanaan kegiatan
tanam cabe dilaksanakan pada triwulan akhir sehingga akan menjadi carry over tahun
2017. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung (adanya kekeringan)
dan adanya serangan hama dan penyakit seperti pada tanaman buncis di Kabupaten
Bengkayang sehingga petani membongkar tanaman tersebut.
. Beberapa kegiatan untuk mendukung capaian kinerja produksi hortikultura yaitu
melalui kegiatan sosialisasi /pertemuan /pelatihan /magang yang bertujuan memberikan
berbagai informasi terkait perkembangan teknologi terbaru mengenai budidaya tanaman
bagi pelaku usaha dan petugas teknis khususnya di beberapa Kabupaten/Kota yang
menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura. Demikian pula untuk
memperkenalkan produk-produk pertanian dilaksanakan kegiatan promosi-promosi,
sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal dengan cepat oleh konsumen atau
investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang pertanian. Kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung membantu upaya capaian
kinerja produksi tanaman hortikultura.
2. Perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengancapaian kinerja tahun lalu.
Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 43
tidak produktif, sedangkan tanaman baru belum berproduksi serta pelaksanaan kegiatan
tanam cabe dilaksanakan pada triwulan akhir sehingga akan menjadi carry over tahun
2017. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung (adanya kekeringan)
dan adanya serangan hama dan penyakit seperti pada tanaman buncis di Kabupaten
Bengkayang sehingga petani membongkar tanaman tersebut.
. Beberapa kegiatan untuk mendukung capaian kinerja produksi hortikultura yaitu
melalui kegiatan sosialisasi /pertemuan /pelatihan /magang yang bertujuan memberikan
berbagai informasi terkait perkembangan teknologi terbaru mengenai budidaya tanaman
bagi pelaku usaha dan petugas teknis khususnya di beberapa Kabupaten/Kota yang
menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura. Demikian pula untuk
memperkenalkan produk-produk pertanian dilaksanakan kegiatan promosi-promosi,
sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal dengan cepat oleh konsumen atau
investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang pertanian. Kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung membantu upaya capaian
kinerja produksi tanaman hortikultura.
2. Perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengancapaian kinerja tahun lalu.
Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 44
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 1,572,444 Ton 1,753,181 Ton 111.49- Padi 1,275,707 Ton 1,467,657 Ton 115.05- Jagung 103,742 Ton 109,473 Ton 105.52- Kedelai 2,637 Ton 2,146 Ton 81.38- Kacang Tanah 945 Ton 978 Ton 103.49- Kacang Hijau 1,102 Ton 1,445 Ton 131.13- Ubi Kayu 173,448 Ton 160,904 Ton 92.77- Ubi Jalar 14,863 Ton 10,578 Ton 71.17
BLuas Panen Tanaman Pangan 514,151 Ha 561,577 Ha 109.22- Padi 464,031 Ha 514,071 Ha 110.78- Jagung 33,403 Ha 31,845 Ha 95.34- Kedelai 1,697 Ha 1,519 Ha 89.51- Kacang Tanah 892 Ha 860 Ha 96.41- Kacang Hijau 1,468 Ha 1,911 Ha 130.18- Ubi Kayu 10,984 Ha 10,058 Ha 91.57- Ubi Jalar 1,676 Ha 1,313 Ha 78.34
CProduktivitas Tanaman Pangan- Padi 29.40 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 97.11- Jagung 32.57 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 105.56- Kedelai 16.01 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 88.26- Kacang Tanah 11.24 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 101.16- Kacang Hijau 7.54 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 100.27- Ubi Kayu 88.84 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 180.08- Ubi Jalar 163.49 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 49.29
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 496,018 Ton 282,824 Ton 57.02- Tanaman Buah-buahan 415,585 Ton 221,160 Ton 53.22- Tanaman Sayur-sayuran 64,595 Ton 51,522 Ton 79.76- Tanaman Biofarmaka 15,838 Ton 10,142 Ton 64.03- Tanaman Hias 784,265Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 58.32
Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura
Tabel. 6Perbandingan Realisasi Capaian Tahun 2015 dan 2016
Indikator Kinerja Utama (IKU) Atap 2015 Realisasi 2016
Sumber: Rekap SP Hortikultura 2016 (Estimasi), ARAM II 2016, dan ATAP 2015
Berdasarkan tabel di atas capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan tahun
2015 (ATAPI) menunjukkan hasil yang cukup variatif. Pada tahun 2016 capaian kinerja
produksi dan luas panen tanaman pangan cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun
2015, dimana dari tujuh komoditi tersebut persentase perbandingan rata-rata diatas
100%. Total produksi tanaman pangan naik sebesar 11.49% dibanding tahun sebelumnya
dari 1.572.444 ton menjadi 1.753.181 ton pada tahun 2016. Demikian juga total luas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 44
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 1,572,444 Ton 1,753,181 Ton 111.49- Padi 1,275,707 Ton 1,467,657 Ton 115.05- Jagung 103,742 Ton 109,473 Ton 105.52- Kedelai 2,637 Ton 2,146 Ton 81.38- Kacang Tanah 945 Ton 978 Ton 103.49- Kacang Hijau 1,102 Ton 1,445 Ton 131.13- Ubi Kayu 173,448 Ton 160,904 Ton 92.77- Ubi Jalar 14,863 Ton 10,578 Ton 71.17
BLuas Panen Tanaman Pangan 514,151 Ha 561,577 Ha 109.22- Padi 464,031 Ha 514,071 Ha 110.78- Jagung 33,403 Ha 31,845 Ha 95.34- Kedelai 1,697 Ha 1,519 Ha 89.51- Kacang Tanah 892 Ha 860 Ha 96.41- Kacang Hijau 1,468 Ha 1,911 Ha 130.18- Ubi Kayu 10,984 Ha 10,058 Ha 91.57- Ubi Jalar 1,676 Ha 1,313 Ha 78.34
CProduktivitas Tanaman Pangan- Padi 29.40 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 97.11- Jagung 32.57 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 105.56- Kedelai 16.01 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 88.26- Kacang Tanah 11.24 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 101.16- Kacang Hijau 7.54 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 100.27- Ubi Kayu 88.84 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 180.08- Ubi Jalar 163.49 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 49.29
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 496,018 Ton 282,824 Ton 57.02- Tanaman Buah-buahan 415,585 Ton 221,160 Ton 53.22- Tanaman Sayur-sayuran 64,595 Ton 51,522 Ton 79.76- Tanaman Biofarmaka 15,838 Ton 10,142 Ton 64.03- Tanaman Hias 784,265Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 58.32
Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura
Tabel. 6Perbandingan Realisasi Capaian Tahun 2015 dan 2016
Indikator Kinerja Utama (IKU) Atap 2015 Realisasi 2016
Sumber: Rekap SP Hortikultura 2016 (Estimasi), ARAM II 2016, dan ATAP 2015
Berdasarkan tabel di atas capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan tahun
2015 (ATAPI) menunjukkan hasil yang cukup variatif. Pada tahun 2016 capaian kinerja
produksi dan luas panen tanaman pangan cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun
2015, dimana dari tujuh komoditi tersebut persentase perbandingan rata-rata diatas
100%. Total produksi tanaman pangan naik sebesar 11.49% dibanding tahun sebelumnya
dari 1.572.444 ton menjadi 1.753.181 ton pada tahun 2016. Demikian juga total luas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 44
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tanaman Pangan 1,572,444 Ton 1,753,181 Ton 111.49- Padi 1,275,707 Ton 1,467,657 Ton 115.05- Jagung 103,742 Ton 109,473 Ton 105.52- Kedelai 2,637 Ton 2,146 Ton 81.38- Kacang Tanah 945 Ton 978 Ton 103.49- Kacang Hijau 1,102 Ton 1,445 Ton 131.13- Ubi Kayu 173,448 Ton 160,904 Ton 92.77- Ubi Jalar 14,863 Ton 10,578 Ton 71.17
BLuas Panen Tanaman Pangan 514,151 Ha 561,577 Ha 109.22- Padi 464,031 Ha 514,071 Ha 110.78- Jagung 33,403 Ha 31,845 Ha 95.34- Kedelai 1,697 Ha 1,519 Ha 89.51- Kacang Tanah 892 Ha 860 Ha 96.41- Kacang Hijau 1,468 Ha 1,911 Ha 130.18- Ubi Kayu 10,984 Ha 10,058 Ha 91.57- Ubi Jalar 1,676 Ha 1,313 Ha 78.34
CProduktivitas Tanaman Pangan- Padi 29.40 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 97.11- Jagung 32.57 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 105.56- Kedelai 16.01 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 88.26- Kacang Tanah 11.24 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 101.16- Kacang Hijau 7.54 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 100.27- Ubi Kayu 88.84 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 180.08- Ubi Jalar 163.49 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 49.29
II Tanaman Hortikultura
AProduksi Tanaman Hortikultura 496,018 Ton 282,824 Ton 57.02- Tanaman Buah-buahan 415,585 Ton 221,160 Ton 53.22- Tanaman Sayur-sayuran 64,595 Ton 51,522 Ton 79.76- Tanaman Biofarmaka 15,838 Ton 10,142 Ton 64.03- Tanaman Hias 784,265Kg/Tangkai 457,422Kg/Tangkai 58.32
Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura
Tabel. 6Perbandingan Realisasi Capaian Tahun 2015 dan 2016
Indikator Kinerja Utama (IKU) Atap 2015 Realisasi 2016
Sumber: Rekap SP Hortikultura 2016 (Estimasi), ARAM II 2016, dan ATAP 2015
Berdasarkan tabel di atas capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan tahun
2015 (ATAPI) menunjukkan hasil yang cukup variatif. Pada tahun 2016 capaian kinerja
produksi dan luas panen tanaman pangan cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun
2015, dimana dari tujuh komoditi tersebut persentase perbandingan rata-rata diatas
100%. Total produksi tanaman pangan naik sebesar 11.49% dibanding tahun sebelumnya
dari 1.572.444 ton menjadi 1.753.181 ton pada tahun 2016. Demikian juga total luas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 45
panen tanaman pangan tahun 2016 lebih tinggi sebesar 9.22% dibanding tahun
sebelumnya, yaitu dari 514.151 ha menjadi 561.577 ha. Sedangkan untuk produktivitas,
tahun 2016 cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2015. Dari 7 komoditi
terdapat 4 komoditi yang produktivitasnya naik yaitu jagung (naik 5.56%), kacang tanah
(naik 1.16%), kacang hijau (naik 0.27%) dan ubi kayu (naik 80.08%). Pada tahun 2016
produktivitas padi dan kedelai cenderung lebih rendah dibandingkan tahun 2015, padi
hanya mencapai 97.11% dan jagung 88.26%. Produktivitas yang menurun sangat drastis
adalah ubi jalar dari 163.49 ku/ha menjadi 80.58 ku/ha (49.29%).
Rata-rata capaian kinerja produksi tanaman pangan pada tahun 2016 dibandingkan
tahun 2015 cenderung lebih tinggi, yaitu mencapai 111.49%. Capaian produksi yang
meningkat signifikan yaitu komoditi padi (115.05%) meningkat dari 1.275.707 ton tahun
2015 menjadi 1.467.657 ton di tahun 2016 dan kacang hijau meningkat dari 1.102 ton
menjadi 1.445 ton (31.13%). Capaian kinerja produksi yang paling rendah yaitu komoditi
ubi jalar (71.17%), menurun dari 14.863 ton pada tahun 2015 menjadi 10.578 ton pada
tahun 2016 (turun 28.83%). Persentase perbandingan capaian produksi tanaman pangan
tahun 2016 dan 2015 secara lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:
Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan pada tahun 2016
dibandingkan tahun 2015 lebih tinggi yaitu rata-rata mencapai 109.22%. Capaian luas
panen yang meningkat signifikan yaitu padi dan kacang hijau. Hal ini disebabkan adanya
carry over pertanaman padi yang panen di tahun 2016 serta adanya peningkatan luas
tanam di kabupaten sentra padi. Luas panen padi meningkat sebesar 5.56% dari 464.031
ha tahun 2015 menjadi 514.071 ha di tahun 2016. Luas panen kacang hijau meningkat
sebesar 30.18% dari 1.468 ha tahun 2015 menjadi 1.911 ha di tahun 2016. Hal ini
115.05
-20.0040.0060.0080.00
100.00120.00140.00
Padi
Perbandingan Capaian kinerja produksi Tan. Pangan2016 dan 2015 (%)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 45
panen tanaman pangan tahun 2016 lebih tinggi sebesar 9.22% dibanding tahun
sebelumnya, yaitu dari 514.151 ha menjadi 561.577 ha. Sedangkan untuk produktivitas,
tahun 2016 cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2015. Dari 7 komoditi
terdapat 4 komoditi yang produktivitasnya naik yaitu jagung (naik 5.56%), kacang tanah
(naik 1.16%), kacang hijau (naik 0.27%) dan ubi kayu (naik 80.08%). Pada tahun 2016
produktivitas padi dan kedelai cenderung lebih rendah dibandingkan tahun 2015, padi
hanya mencapai 97.11% dan jagung 88.26%. Produktivitas yang menurun sangat drastis
adalah ubi jalar dari 163.49 ku/ha menjadi 80.58 ku/ha (49.29%).
Rata-rata capaian kinerja produksi tanaman pangan pada tahun 2016 dibandingkan
tahun 2015 cenderung lebih tinggi, yaitu mencapai 111.49%. Capaian produksi yang
meningkat signifikan yaitu komoditi padi (115.05%) meningkat dari 1.275.707 ton tahun
2015 menjadi 1.467.657 ton di tahun 2016 dan kacang hijau meningkat dari 1.102 ton
menjadi 1.445 ton (31.13%). Capaian kinerja produksi yang paling rendah yaitu komoditi
ubi jalar (71.17%), menurun dari 14.863 ton pada tahun 2015 menjadi 10.578 ton pada
tahun 2016 (turun 28.83%). Persentase perbandingan capaian produksi tanaman pangan
tahun 2016 dan 2015 secara lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:
Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan pada tahun 2016
dibandingkan tahun 2015 lebih tinggi yaitu rata-rata mencapai 109.22%. Capaian luas
panen yang meningkat signifikan yaitu padi dan kacang hijau. Hal ini disebabkan adanya
carry over pertanaman padi yang panen di tahun 2016 serta adanya peningkatan luas
tanam di kabupaten sentra padi. Luas panen padi meningkat sebesar 5.56% dari 464.031
ha tahun 2015 menjadi 514.071 ha di tahun 2016. Luas panen kacang hijau meningkat
sebesar 30.18% dari 1.468 ha tahun 2015 menjadi 1.911 ha di tahun 2016. Hal ini
115.05 105.5281.38
103.49
131.13
92.7771.17
Padi Jagung Kedelai KacangTanah
KacangHijau
UbiKayu
Ubi Jalar
Perbandingan Capaian kinerja produksi Tan. Pangan2016 dan 2015 (%)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 45
panen tanaman pangan tahun 2016 lebih tinggi sebesar 9.22% dibanding tahun
sebelumnya, yaitu dari 514.151 ha menjadi 561.577 ha. Sedangkan untuk produktivitas,
tahun 2016 cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2015. Dari 7 komoditi
terdapat 4 komoditi yang produktivitasnya naik yaitu jagung (naik 5.56%), kacang tanah
(naik 1.16%), kacang hijau (naik 0.27%) dan ubi kayu (naik 80.08%). Pada tahun 2016
produktivitas padi dan kedelai cenderung lebih rendah dibandingkan tahun 2015, padi
hanya mencapai 97.11% dan jagung 88.26%. Produktivitas yang menurun sangat drastis
adalah ubi jalar dari 163.49 ku/ha menjadi 80.58 ku/ha (49.29%).
Rata-rata capaian kinerja produksi tanaman pangan pada tahun 2016 dibandingkan
tahun 2015 cenderung lebih tinggi, yaitu mencapai 111.49%. Capaian produksi yang
meningkat signifikan yaitu komoditi padi (115.05%) meningkat dari 1.275.707 ton tahun
2015 menjadi 1.467.657 ton di tahun 2016 dan kacang hijau meningkat dari 1.102 ton
menjadi 1.445 ton (31.13%). Capaian kinerja produksi yang paling rendah yaitu komoditi
ubi jalar (71.17%), menurun dari 14.863 ton pada tahun 2015 menjadi 10.578 ton pada
tahun 2016 (turun 28.83%). Persentase perbandingan capaian produksi tanaman pangan
tahun 2016 dan 2015 secara lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:
Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan pada tahun 2016
dibandingkan tahun 2015 lebih tinggi yaitu rata-rata mencapai 109.22%. Capaian luas
panen yang meningkat signifikan yaitu padi dan kacang hijau. Hal ini disebabkan adanya
carry over pertanaman padi yang panen di tahun 2016 serta adanya peningkatan luas
tanam di kabupaten sentra padi. Luas panen padi meningkat sebesar 5.56% dari 464.031
ha tahun 2015 menjadi 514.071 ha di tahun 2016. Luas panen kacang hijau meningkat
sebesar 30.18% dari 1.468 ha tahun 2015 menjadi 1.911 ha di tahun 2016. Hal ini
71.17
Ubi Jalar
Perbandingan Capaian kinerja produksi Tan. Pangan2016 dan 2015 (%)
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 46
disebabkan meningkatnya animo petani menanam kacang hijau seiring dengan
membaiknya harga dan pasaran komoditi kacang hijau. Sementara untuk komoditi lain
seperti jagung, kedelai, kacangg tanah, ubi kayu, luas panen di tahun 2016 cenderung
lebih rendah dibandingkan tahun 2015 namun rata-rata masih di atas 90%
perbandingannya. Luas panen yang menurun signifikan adalah komoditi ubi jalar, yaitu
dari 1.676 ha di tahun 2015 turun menjadi 1.313 ha di tahun 2016 (turun sebesar
21,66%).
Sementara itu untuk tanaman hortikultura capaian kinerja produksi pada tahun 2016
cenderung lebih rendah, turun drastis hanya mencapai 57.02% dibandingkan tahun 2015.
Capaian kinerja produksi buah-buahan menurun dari 415.585 ton pada tahun 2015
menjadi 221.160 ton (turun 46.78%) pada tahun 2016. Sedangkan komoditi sayur-
sayuran dan biofarmaka cenderung menurun dibandingkan tahun 2015, penurunannya
masing-masing sebesar 20.24% dan 35.97%. Demikian juga halnya dengan tanaman
hias, produksi tahun 2016 drastis menurun sebesar 41.68% dari 784.265 tahun 2015
menjadi 457.422 (dalam satuan kg,tangkai, dan rumpun).
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangkamenengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (2013-2018)
khususnya terkait dengan produksi komoditi utama ditampilkan pada tabel berikut:
TARGET2014 2015 2016 2018
1. Peningkatan Produksi (Ton)1. Komoditi Tan.Pangan-. Padi 1,467,339 1,275,707 1,467,657 1,770,000 82.92-. Jagung 148,559 103,742 109,473 200,000 54.74-. Kedelai 3,394 2,637 2,146 3,800 56.47-. Kacang Tanah 1,383 945 978 1,660 58.92-. Kacang Hijau 932 1,102 1,445 1,100 131.36-. Ubi Kayu 196,065 173,448 160,904 230,000 69.96-. Ubi Jalar 14,798 14,863 10,578 19,800 53.42
Jumlah 1,832,470 1,572,444 1,753,181 2,226,360 78.752. Komoditi Tan.Hortikultura-. Buah-buahan 454,294 415,585 221,160 484,481 45.65-. Sayur-sayuran 81,281 64,595 51,522 98,145 52.50-. Biofarmaka 14,395 15,838 10,142 15,000 67.61-. Tanaman Hias (tangkai) 816,303 784,265 457,422 1,820,709 25.12Jumlah (selain Tan. Hias) 549,970 496,018 282,824 597,626 47.32
PeningkatanProduksi danMutu ProdukTanamanPangan danHortikultura
%REALISASI
Tabel 6. Perbandingan Realisasi Kinerja (Produksi) Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah
NO. SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJAUTAMA
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 46
disebabkan meningkatnya animo petani menanam kacang hijau seiring dengan
membaiknya harga dan pasaran komoditi kacang hijau. Sementara untuk komoditi lain
seperti jagung, kedelai, kacangg tanah, ubi kayu, luas panen di tahun 2016 cenderung
lebih rendah dibandingkan tahun 2015 namun rata-rata masih di atas 90%
perbandingannya. Luas panen yang menurun signifikan adalah komoditi ubi jalar, yaitu
dari 1.676 ha di tahun 2015 turun menjadi 1.313 ha di tahun 2016 (turun sebesar
21,66%).
Sementara itu untuk tanaman hortikultura capaian kinerja produksi pada tahun 2016
cenderung lebih rendah, turun drastis hanya mencapai 57.02% dibandingkan tahun 2015.
Capaian kinerja produksi buah-buahan menurun dari 415.585 ton pada tahun 2015
menjadi 221.160 ton (turun 46.78%) pada tahun 2016. Sedangkan komoditi sayur-
sayuran dan biofarmaka cenderung menurun dibandingkan tahun 2015, penurunannya
masing-masing sebesar 20.24% dan 35.97%. Demikian juga halnya dengan tanaman
hias, produksi tahun 2016 drastis menurun sebesar 41.68% dari 784.265 tahun 2015
menjadi 457.422 (dalam satuan kg,tangkai, dan rumpun).
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangkamenengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (2013-2018)
khususnya terkait dengan produksi komoditi utama ditampilkan pada tabel berikut:
TARGET2014 2015 2016 2018
1. Peningkatan Produksi (Ton)1. Komoditi Tan.Pangan-. Padi 1,467,339 1,275,707 1,467,657 1,770,000 82.92-. Jagung 148,559 103,742 109,473 200,000 54.74-. Kedelai 3,394 2,637 2,146 3,800 56.47-. Kacang Tanah 1,383 945 978 1,660 58.92-. Kacang Hijau 932 1,102 1,445 1,100 131.36-. Ubi Kayu 196,065 173,448 160,904 230,000 69.96-. Ubi Jalar 14,798 14,863 10,578 19,800 53.42
Jumlah 1,832,470 1,572,444 1,753,181 2,226,360 78.752. Komoditi Tan.Hortikultura-. Buah-buahan 454,294 415,585 221,160 484,481 45.65-. Sayur-sayuran 81,281 64,595 51,522 98,145 52.50-. Biofarmaka 14,395 15,838 10,142 15,000 67.61-. Tanaman Hias (tangkai) 816,303 784,265 457,422 1,820,709 25.12Jumlah (selain Tan. Hias) 549,970 496,018 282,824 597,626 47.32
PeningkatanProduksi danMutu ProdukTanamanPangan danHortikultura
%REALISASI
Tabel 6. Perbandingan Realisasi Kinerja (Produksi) Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah
NO. SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJAUTAMA
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 46
disebabkan meningkatnya animo petani menanam kacang hijau seiring dengan
membaiknya harga dan pasaran komoditi kacang hijau. Sementara untuk komoditi lain
seperti jagung, kedelai, kacangg tanah, ubi kayu, luas panen di tahun 2016 cenderung
lebih rendah dibandingkan tahun 2015 namun rata-rata masih di atas 90%
perbandingannya. Luas panen yang menurun signifikan adalah komoditi ubi jalar, yaitu
dari 1.676 ha di tahun 2015 turun menjadi 1.313 ha di tahun 2016 (turun sebesar
21,66%).
Sementara itu untuk tanaman hortikultura capaian kinerja produksi pada tahun 2016
cenderung lebih rendah, turun drastis hanya mencapai 57.02% dibandingkan tahun 2015.
Capaian kinerja produksi buah-buahan menurun dari 415.585 ton pada tahun 2015
menjadi 221.160 ton (turun 46.78%) pada tahun 2016. Sedangkan komoditi sayur-
sayuran dan biofarmaka cenderung menurun dibandingkan tahun 2015, penurunannya
masing-masing sebesar 20.24% dan 35.97%. Demikian juga halnya dengan tanaman
hias, produksi tahun 2016 drastis menurun sebesar 41.68% dari 784.265 tahun 2015
menjadi 457.422 (dalam satuan kg,tangkai, dan rumpun).
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangkamenengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (2013-2018)
khususnya terkait dengan produksi komoditi utama ditampilkan pada tabel berikut:
TARGET2014 2015 2016 2018
1. Peningkatan Produksi (Ton)1. Komoditi Tan.Pangan-. Padi 1,467,339 1,275,707 1,467,657 1,770,000 82.92-. Jagung 148,559 103,742 109,473 200,000 54.74-. Kedelai 3,394 2,637 2,146 3,800 56.47-. Kacang Tanah 1,383 945 978 1,660 58.92-. Kacang Hijau 932 1,102 1,445 1,100 131.36-. Ubi Kayu 196,065 173,448 160,904 230,000 69.96-. Ubi Jalar 14,798 14,863 10,578 19,800 53.42
Jumlah 1,832,470 1,572,444 1,753,181 2,226,360 78.752. Komoditi Tan.Hortikultura-. Buah-buahan 454,294 415,585 221,160 484,481 45.65-. Sayur-sayuran 81,281 64,595 51,522 98,145 52.50-. Biofarmaka 14,395 15,838 10,142 15,000 67.61-. Tanaman Hias (tangkai) 816,303 784,265 457,422 1,820,709 25.12Jumlah (selain Tan. Hias) 549,970 496,018 282,824 597,626 47.32
PeningkatanProduksi danMutu ProdukTanamanPangan danHortikultura
%REALISASI
Tabel 6. Perbandingan Realisasi Kinerja (Produksi) Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah
NO. SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJAUTAMA
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 47
Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target
jangka panjang (tahun 2018) khususnya terkait produksi komoditi utama masih
memerlukan upaya cukup besar untuk mencapai target tersebut. Sejalan dengan rencana
perubahan renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka target
kinerja (indikator kinerja utama) juga mengalami perubahan dan penyesuaian sampai
akhir target jangka menengah (2018). Untuk capaian kinerja produksi tanaman pangan
tahun 2016 secara keseluruhan baru mencapai 78.75% dibandingkan dengan target
sampai pada tahun 2018. Capaian kinerja produksi komoditi padi tahun 2016 mencapai
1.467.657 ton atau sebesar 82.92% dari target 2018 sebesar 1.770.000 ton. Capaian
kinerja produksi yang masih sangat jauh dari target jangka menengah yaitu komoditi
jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar, dimana kinerjanya jika dibandingkan dengan
target jangka menengah (2018) rata-rata masih di bawah 60%. Capaian kinerja jagung
pada tahun 2016 baru mencapai 109.473 ton atau sebesar 54.74% dari target 200.000
ton pada tahun 2018. Sedangkan komoditi Kacang hijau, capaian kinerja tahun 2016 telah
jauh melebihi target 2018 yaitu telah mencapai 131.36%.
Sementara itu capaian kinerja produksi komoditi tanaman hortikultura pada tahun
2016 rata-rata masih rendah baru mencapai 47.32% dari target 2018. Persentase ini
menurun dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai 86.30%. Capaian kinerja
produksi tanaman hortikultura dibandingkan dengan target jangka menengah (tahun
2018) masing-masing komoditi yaitu buah-buahan sebesar 45.65%, Sayur-sayuran
sebesar 52.50%, Biofarmaka sebesar 67.61%, dan yang paling rendah yaitu tanaman
hias baru mencapai 457.422 tangkai (25.12%) dibandingkan dengan target tahun 2018
sebesar 1.820.709 tangkai.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target dan kinerja secaranasional
Perbandingan capaian kinerja 2016 dengan target nasional Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat terhadap target kinerja
secara nasional dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 47
Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target
jangka panjang (tahun 2018) khususnya terkait produksi komoditi utama masih
memerlukan upaya cukup besar untuk mencapai target tersebut. Sejalan dengan rencana
perubahan renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka target
kinerja (indikator kinerja utama) juga mengalami perubahan dan penyesuaian sampai
akhir target jangka menengah (2018). Untuk capaian kinerja produksi tanaman pangan
tahun 2016 secara keseluruhan baru mencapai 78.75% dibandingkan dengan target
sampai pada tahun 2018. Capaian kinerja produksi komoditi padi tahun 2016 mencapai
1.467.657 ton atau sebesar 82.92% dari target 2018 sebesar 1.770.000 ton. Capaian
kinerja produksi yang masih sangat jauh dari target jangka menengah yaitu komoditi
jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar, dimana kinerjanya jika dibandingkan dengan
target jangka menengah (2018) rata-rata masih di bawah 60%. Capaian kinerja jagung
pada tahun 2016 baru mencapai 109.473 ton atau sebesar 54.74% dari target 200.000
ton pada tahun 2018. Sedangkan komoditi Kacang hijau, capaian kinerja tahun 2016 telah
jauh melebihi target 2018 yaitu telah mencapai 131.36%.
Sementara itu capaian kinerja produksi komoditi tanaman hortikultura pada tahun
2016 rata-rata masih rendah baru mencapai 47.32% dari target 2018. Persentase ini
menurun dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai 86.30%. Capaian kinerja
produksi tanaman hortikultura dibandingkan dengan target jangka menengah (tahun
2018) masing-masing komoditi yaitu buah-buahan sebesar 45.65%, Sayur-sayuran
sebesar 52.50%, Biofarmaka sebesar 67.61%, dan yang paling rendah yaitu tanaman
hias baru mencapai 457.422 tangkai (25.12%) dibandingkan dengan target tahun 2018
sebesar 1.820.709 tangkai.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target dan kinerja secaranasional
Perbandingan capaian kinerja 2016 dengan target nasional Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat terhadap target kinerja
secara nasional dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 47
Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target
jangka panjang (tahun 2018) khususnya terkait produksi komoditi utama masih
memerlukan upaya cukup besar untuk mencapai target tersebut. Sejalan dengan rencana
perubahan renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka target
kinerja (indikator kinerja utama) juga mengalami perubahan dan penyesuaian sampai
akhir target jangka menengah (2018). Untuk capaian kinerja produksi tanaman pangan
tahun 2016 secara keseluruhan baru mencapai 78.75% dibandingkan dengan target
sampai pada tahun 2018. Capaian kinerja produksi komoditi padi tahun 2016 mencapai
1.467.657 ton atau sebesar 82.92% dari target 2018 sebesar 1.770.000 ton. Capaian
kinerja produksi yang masih sangat jauh dari target jangka menengah yaitu komoditi
jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar, dimana kinerjanya jika dibandingkan dengan
target jangka menengah (2018) rata-rata masih di bawah 60%. Capaian kinerja jagung
pada tahun 2016 baru mencapai 109.473 ton atau sebesar 54.74% dari target 200.000
ton pada tahun 2018. Sedangkan komoditi Kacang hijau, capaian kinerja tahun 2016 telah
jauh melebihi target 2018 yaitu telah mencapai 131.36%.
Sementara itu capaian kinerja produksi komoditi tanaman hortikultura pada tahun
2016 rata-rata masih rendah baru mencapai 47.32% dari target 2018. Persentase ini
menurun dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai 86.30%. Capaian kinerja
produksi tanaman hortikultura dibandingkan dengan target jangka menengah (tahun
2018) masing-masing komoditi yaitu buah-buahan sebesar 45.65%, Sayur-sayuran
sebesar 52.50%, Biofarmaka sebesar 67.61%, dan yang paling rendah yaitu tanaman
hias baru mencapai 457.422 tangkai (25.12%) dibandingkan dengan target tahun 2018
sebesar 1.820.709 tangkai.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target dan kinerja secaranasional
Perbandingan capaian kinerja 2016 dengan target nasional Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat terhadap target kinerja
secara nasional dapat dilihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 48
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tan. Pangan 2,208,566Ton 1,753,181 Ton 79.38- Padi 1,650,000Ton 1,467,657 Ton 88.95- Jagung 199,930Ton 109,473 Ton 54.76- Kedelai 5,926Ton 2,146 Ton 36.21- Kacang Tanah 3,170Ton 978 Ton 30.85- Kacang Hijau 2,211Ton 1,445 Ton 65.36- Ubi Kayu 325,212Ton 160,904 Ton 49.48- Ubi Jalar 22,117Ton 10,578 Ton 47.83
BLuas Panen Tan. Pangan 581,938 Ha 561,577 Ha 96.50- Padi 500,000 Ha 514,071 Ha 102.81- Jagung 49,641 Ha 31,845 Ha 64.15- Kedelai 3,799 Ha 1,519 Ha 39.98- Kacang Tanah 3,008 Ha 860 Ha 28.59- Kacang Hijau 2,822 Ha 1,911 Ha 67.72- Ubi Kayu 20,072 Ha 10,058 Ha 50.11- Ubi Jalar 2,596 Ha 1,313 Ha 50.58
CProduktivitas Tan. Pangan- Padi 33.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 86.52- Jagung 40.26 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.39- Kedelai 15.60 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 90.58- Kacang Tanah 10.54 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 107.87- Kacang Hijau 7.84 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 96.43- Ubi Kayu 162.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 98.74- Ubi Jalar 85.18 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.60
Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura
Tabel. 7
Realisasi 2016
Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja 2016 dengan Target Nasional
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Nasional
Berdasarkan tabel di atas, perbandingan capaian kinerja tahun 2016 terhadap target
nasional Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
tahun 2016 masih menunjukkan hasil yang cukup variatif. Untuk capaian kinerja produksi
tanaman pangan, tahun 2016 dibandingkan dengan target nasional rata-rata baru
mencapai 79.38%. Capaian kinerja produksi tertinggi telah dicapai oleh komoditi padi
sebesar 1.467.657 ton atau 88.95% dari target nasional sebesar 1.650.000 ton,
sedangkan komoditas lain masih di bawah 70% dari target nasional. Capaian kinerja
produksi terendah pada komoditi kacang tanah yaitu sebesar 978 ton atau 30.85% dari
target nasional sebesar 3.170 ton.
Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan tahun 2016, jika
dibandingkan dengan target nasional rata-rata mencapai 96.50%. Capaian kinerja luas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 48
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tan. Pangan 2,208,566Ton 1,753,181 Ton 79.38- Padi 1,650,000Ton 1,467,657 Ton 88.95- Jagung 199,930Ton 109,473 Ton 54.76- Kedelai 5,926Ton 2,146 Ton 36.21- Kacang Tanah 3,170Ton 978 Ton 30.85- Kacang Hijau 2,211Ton 1,445 Ton 65.36- Ubi Kayu 325,212Ton 160,904 Ton 49.48- Ubi Jalar 22,117Ton 10,578 Ton 47.83
BLuas Panen Tan. Pangan 581,938 Ha 561,577 Ha 96.50- Padi 500,000 Ha 514,071 Ha 102.81- Jagung 49,641 Ha 31,845 Ha 64.15- Kedelai 3,799 Ha 1,519 Ha 39.98- Kacang Tanah 3,008 Ha 860 Ha 28.59- Kacang Hijau 2,822 Ha 1,911 Ha 67.72- Ubi Kayu 20,072 Ha 10,058 Ha 50.11- Ubi Jalar 2,596 Ha 1,313 Ha 50.58
CProduktivitas Tan. Pangan- Padi 33.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 86.52- Jagung 40.26 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.39- Kedelai 15.60 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 90.58- Kacang Tanah 10.54 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 107.87- Kacang Hijau 7.84 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 96.43- Ubi Kayu 162.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 98.74- Ubi Jalar 85.18 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.60
Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura
Tabel. 7
Realisasi 2016
Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja 2016 dengan Target Nasional
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Nasional
Berdasarkan tabel di atas, perbandingan capaian kinerja tahun 2016 terhadap target
nasional Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
tahun 2016 masih menunjukkan hasil yang cukup variatif. Untuk capaian kinerja produksi
tanaman pangan, tahun 2016 dibandingkan dengan target nasional rata-rata baru
mencapai 79.38%. Capaian kinerja produksi tertinggi telah dicapai oleh komoditi padi
sebesar 1.467.657 ton atau 88.95% dari target nasional sebesar 1.650.000 ton,
sedangkan komoditas lain masih di bawah 70% dari target nasional. Capaian kinerja
produksi terendah pada komoditi kacang tanah yaitu sebesar 978 ton atau 30.85% dari
target nasional sebesar 3.170 ton.
Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan tahun 2016, jika
dibandingkan dengan target nasional rata-rata mencapai 96.50%. Capaian kinerja luas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 48
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
AProduksi Tan. Pangan 2,208,566Ton 1,753,181 Ton 79.38- Padi 1,650,000Ton 1,467,657 Ton 88.95- Jagung 199,930Ton 109,473 Ton 54.76- Kedelai 5,926Ton 2,146 Ton 36.21- Kacang Tanah 3,170Ton 978 Ton 30.85- Kacang Hijau 2,211Ton 1,445 Ton 65.36- Ubi Kayu 325,212Ton 160,904 Ton 49.48- Ubi Jalar 22,117Ton 10,578 Ton 47.83
BLuas Panen Tan. Pangan 581,938 Ha 561,577 Ha 96.50- Padi 500,000 Ha 514,071 Ha 102.81- Jagung 49,641 Ha 31,845 Ha 64.15- Kedelai 3,799 Ha 1,519 Ha 39.98- Kacang Tanah 3,008 Ha 860 Ha 28.59- Kacang Hijau 2,822 Ha 1,911 Ha 67.72- Ubi Kayu 20,072 Ha 10,058 Ha 50.11- Ubi Jalar 2,596 Ha 1,313 Ha 50.58
CProduktivitas Tan. Pangan- Padi 33.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 86.52- Jagung 40.26 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.39- Kedelai 15.60 Ku/Ha 14.13 Ku/Ha 90.58- Kacang Tanah 10.54 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 107.87- Kacang Hijau 7.84 Ku/Ha 7.56 Ku/Ha 96.43- Ubi Kayu 162.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 98.74- Ubi Jalar 85.18 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.60
Peningkatan produksi dan mutuproduk tanaman pangan danhortikultura
Tabel. 7
Realisasi 2016
Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja 2016 dengan Target Nasional
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Nasional
Berdasarkan tabel di atas, perbandingan capaian kinerja tahun 2016 terhadap target
nasional Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
tahun 2016 masih menunjukkan hasil yang cukup variatif. Untuk capaian kinerja produksi
tanaman pangan, tahun 2016 dibandingkan dengan target nasional rata-rata baru
mencapai 79.38%. Capaian kinerja produksi tertinggi telah dicapai oleh komoditi padi
sebesar 1.467.657 ton atau 88.95% dari target nasional sebesar 1.650.000 ton,
sedangkan komoditas lain masih di bawah 70% dari target nasional. Capaian kinerja
produksi terendah pada komoditi kacang tanah yaitu sebesar 978 ton atau 30.85% dari
target nasional sebesar 3.170 ton.
Persentase capaian kinerja luas panen tanaman pangan tahun 2016, jika
dibandingkan dengan target nasional rata-rata mencapai 96.50%. Capaian kinerja luas
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 49
panen tanaman pangan telah melebihi target nasional yaitu komoditi padi telah mencapai
514.071 ha atau 102.81% dari target nasional seluas 500.000 ha, kemudian kacang hijau,
capaian kinerja luas panen telah mencapai 67.72% dari target nasional seluas 2.822 ha.
Sementara itu, komoditi yang lain seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
dan ubi kayu, capaian kinerja luas panen masih di bawah 65% jika dibandingkan dengan
target nasional. Untuk mencapai target luas panen sesuai target nasional masih
diperlukan berbagai upaya dan sangat dimungkinkan karena masih ada sebagian wilayah
baru dilakukan cetak sawah dan mulai melakukan penanaman.
Untuk produktivitas tanaman pangan, jika dibandingkan dengan target nasional
maka persentase capaian kinerja pada tahun 2016 masih di bawah target nasional.
Target produktivitas kacang tanah mencapai 11.37 ku/ha sedangkan target nasional
hanyal sebesar 10.54 ku/ha (lebih besar 7.87%). Produktivitas padi, capaian kinerja 2016
telah mencapai 86.52. Capaian produktivitas jagung lebih rendah dibandingkan target
nasional dari 40.26 ku/ha hanya tercapai 34.38 ku/ha (85.39%). Demikian pula untuk
produktivitas komoditi kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar masing-masing masih
lebih rendah dibandingkan target nasional namun rata-rata sudah di atas 85%.
Sementara itu untuk komoditas tanaman hortikultura secara nasional tidak
memberikan target secara detail pada tiap provinsi. Target nasional untuk tanaman
hortikultura dibuat dalam bentuk global tiap komoditi sehingga capaian kinerja produksi
tanaman hortikultura 2016 Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat tidak bisa
dibandingkan dengan target nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerjaserta alternative solusi yang telah dilakukan
Dalam upaya pencapaian kinerja tahun 2016 masih terdapat beberapa hambatan
dan kendala dimana permasalahan tersebut telah dirangkum sebagai berikut:
1. Kondisi wilayah Kondisi dan Potensi lahan yang tersebar dan sulitnya akses wilayah
menyebabkan distribusi sarana dan prasarana produksi, pembinaan dan
monitoring pelaksanaan kegiatan terhambat
2. Pemanfaatan Sumberdaya Lahan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 49
panen tanaman pangan telah melebihi target nasional yaitu komoditi padi telah mencapai
514.071 ha atau 102.81% dari target nasional seluas 500.000 ha, kemudian kacang hijau,
capaian kinerja luas panen telah mencapai 67.72% dari target nasional seluas 2.822 ha.
Sementara itu, komoditi yang lain seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
dan ubi kayu, capaian kinerja luas panen masih di bawah 65% jika dibandingkan dengan
target nasional. Untuk mencapai target luas panen sesuai target nasional masih
diperlukan berbagai upaya dan sangat dimungkinkan karena masih ada sebagian wilayah
baru dilakukan cetak sawah dan mulai melakukan penanaman.
Untuk produktivitas tanaman pangan, jika dibandingkan dengan target nasional
maka persentase capaian kinerja pada tahun 2016 masih di bawah target nasional.
Target produktivitas kacang tanah mencapai 11.37 ku/ha sedangkan target nasional
hanyal sebesar 10.54 ku/ha (lebih besar 7.87%). Produktivitas padi, capaian kinerja 2016
telah mencapai 86.52. Capaian produktivitas jagung lebih rendah dibandingkan target
nasional dari 40.26 ku/ha hanya tercapai 34.38 ku/ha (85.39%). Demikian pula untuk
produktivitas komoditi kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar masing-masing masih
lebih rendah dibandingkan target nasional namun rata-rata sudah di atas 85%.
Sementara itu untuk komoditas tanaman hortikultura secara nasional tidak
memberikan target secara detail pada tiap provinsi. Target nasional untuk tanaman
hortikultura dibuat dalam bentuk global tiap komoditi sehingga capaian kinerja produksi
tanaman hortikultura 2016 Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat tidak bisa
dibandingkan dengan target nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerjaserta alternative solusi yang telah dilakukan
Dalam upaya pencapaian kinerja tahun 2016 masih terdapat beberapa hambatan
dan kendala dimana permasalahan tersebut telah dirangkum sebagai berikut:
1. Kondisi wilayah Kondisi dan Potensi lahan yang tersebar dan sulitnya akses wilayah
menyebabkan distribusi sarana dan prasarana produksi, pembinaan dan
monitoring pelaksanaan kegiatan terhambat
2. Pemanfaatan Sumberdaya Lahan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 49
panen tanaman pangan telah melebihi target nasional yaitu komoditi padi telah mencapai
514.071 ha atau 102.81% dari target nasional seluas 500.000 ha, kemudian kacang hijau,
capaian kinerja luas panen telah mencapai 67.72% dari target nasional seluas 2.822 ha.
Sementara itu, komoditi yang lain seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
dan ubi kayu, capaian kinerja luas panen masih di bawah 65% jika dibandingkan dengan
target nasional. Untuk mencapai target luas panen sesuai target nasional masih
diperlukan berbagai upaya dan sangat dimungkinkan karena masih ada sebagian wilayah
baru dilakukan cetak sawah dan mulai melakukan penanaman.
Untuk produktivitas tanaman pangan, jika dibandingkan dengan target nasional
maka persentase capaian kinerja pada tahun 2016 masih di bawah target nasional.
Target produktivitas kacang tanah mencapai 11.37 ku/ha sedangkan target nasional
hanyal sebesar 10.54 ku/ha (lebih besar 7.87%). Produktivitas padi, capaian kinerja 2016
telah mencapai 86.52. Capaian produktivitas jagung lebih rendah dibandingkan target
nasional dari 40.26 ku/ha hanya tercapai 34.38 ku/ha (85.39%). Demikian pula untuk
produktivitas komoditi kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar masing-masing masih
lebih rendah dibandingkan target nasional namun rata-rata sudah di atas 85%.
Sementara itu untuk komoditas tanaman hortikultura secara nasional tidak
memberikan target secara detail pada tiap provinsi. Target nasional untuk tanaman
hortikultura dibuat dalam bentuk global tiap komoditi sehingga capaian kinerja produksi
tanaman hortikultura 2016 Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat tidak bisa
dibandingkan dengan target nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerjaserta alternative solusi yang telah dilakukan
Dalam upaya pencapaian kinerja tahun 2016 masih terdapat beberapa hambatan
dan kendala dimana permasalahan tersebut telah dirangkum sebagai berikut:
1. Kondisi wilayah Kondisi dan Potensi lahan yang tersebar dan sulitnya akses wilayah
menyebabkan distribusi sarana dan prasarana produksi, pembinaan dan
monitoring pelaksanaan kegiatan terhambat
2. Pemanfaatan Sumberdaya Lahan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 50
Pemanfaatan potensi lahan sawah masih belum optimal. Dari potensi lahan
sawah di Kalbar sampai saat ini seluas 529.096 Ha yang sudah dimanfaatkan
untuk pertanaman padi baru seluas 327.831 Ha (61.96%), dan masih terdapat
seluas 201.265 Ha (38.04%) yang belum dimanfaatkan.
Dari luas areal tanam padi 327.831 Ha, yang ditanami 2 kali setahun baru
mencapai 119.565 Ha (36.47%).
Ancaman konversi lahan sawah ke komoditi non padi maupun alih fungsi dari
sawah ke non pangan (permukiman dan lain-lain) akibat laju pembangunan
maupun terjadi alih komoditas akibat harga pangan yang dianggap kurang
berpihak pada petani.
Potensi lahan tanaman pangan berupa lahan kering (ladang/huma dan
tegal/kebun) terancam karena alih fungsi dan alih komoditas ke non tanaman
pangan baik untuk industri maupun permukiman.
3. Infrastruktur Pengairan dan Alsintan Masih kurangnya dukungan infrastruktur seperti JITUT, JIDES, JUT, Saluran
Drainase, Bendungan Air, Tanggul Instrusi Air Asin dan Pintu Air sehingga masih
menghambat upaya peningkatan produksi tanaman pangan.
infrastruktur yang ada sebagian juga mengalami kerusakan sehingga tidak
berfungsi secara optimal dalam kegiatan usaha tani.
Masih kurangnya ketersediaan alsintan seperti hand tracktor maupun alsintan
pasca panen berupa power threser, dryer, corn seller maupun RMU.
Ketersediaan alsin pra tanam sangat berpengaruh terhadap produksi dan
produktivas yang dicapai karena pengolahan tanah yang tepat berdampak pada
pertumbuhan dan produksi tanaman. Sedangkan alsin pasca panen berpengaruh
terhadap peningkatan produktivitas melalui penekanan kehilangan hasil maupun
meningkatkan kualitas hasil tanaman yang berpengaruh pada harga jual produk.
4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Sebagian besar sistem pengolahan tanah belum menerapkan mekanisasi
bahkan masih ada ditemukan petani yang menerapkan sistem tanpa olah tanah
(Notilagge). Penyebabnya karena terbatasnya jumlah hand tracktor, keterbatasan
biaya pengolahan dan keterbatasan tenaga kerja.
Masih sedikit sekali areal tanam yang menerapkan sistem tanam legowo atau
sistem tanam metode hazton.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 50
Pemanfaatan potensi lahan sawah masih belum optimal. Dari potensi lahan
sawah di Kalbar sampai saat ini seluas 529.096 Ha yang sudah dimanfaatkan
untuk pertanaman padi baru seluas 327.831 Ha (61.96%), dan masih terdapat
seluas 201.265 Ha (38.04%) yang belum dimanfaatkan.
Dari luas areal tanam padi 327.831 Ha, yang ditanami 2 kali setahun baru
mencapai 119.565 Ha (36.47%).
Ancaman konversi lahan sawah ke komoditi non padi maupun alih fungsi dari
sawah ke non pangan (permukiman dan lain-lain) akibat laju pembangunan
maupun terjadi alih komoditas akibat harga pangan yang dianggap kurang
berpihak pada petani.
Potensi lahan tanaman pangan berupa lahan kering (ladang/huma dan
tegal/kebun) terancam karena alih fungsi dan alih komoditas ke non tanaman
pangan baik untuk industri maupun permukiman.
3. Infrastruktur Pengairan dan Alsintan Masih kurangnya dukungan infrastruktur seperti JITUT, JIDES, JUT, Saluran
Drainase, Bendungan Air, Tanggul Instrusi Air Asin dan Pintu Air sehingga masih
menghambat upaya peningkatan produksi tanaman pangan.
infrastruktur yang ada sebagian juga mengalami kerusakan sehingga tidak
berfungsi secara optimal dalam kegiatan usaha tani.
Masih kurangnya ketersediaan alsintan seperti hand tracktor maupun alsintan
pasca panen berupa power threser, dryer, corn seller maupun RMU.
Ketersediaan alsin pra tanam sangat berpengaruh terhadap produksi dan
produktivas yang dicapai karena pengolahan tanah yang tepat berdampak pada
pertumbuhan dan produksi tanaman. Sedangkan alsin pasca panen berpengaruh
terhadap peningkatan produktivitas melalui penekanan kehilangan hasil maupun
meningkatkan kualitas hasil tanaman yang berpengaruh pada harga jual produk.
4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Sebagian besar sistem pengolahan tanah belum menerapkan mekanisasi
bahkan masih ada ditemukan petani yang menerapkan sistem tanpa olah tanah
(Notilagge). Penyebabnya karena terbatasnya jumlah hand tracktor, keterbatasan
biaya pengolahan dan keterbatasan tenaga kerja.
Masih sedikit sekali areal tanam yang menerapkan sistem tanam legowo atau
sistem tanam metode hazton.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 50
Pemanfaatan potensi lahan sawah masih belum optimal. Dari potensi lahan
sawah di Kalbar sampai saat ini seluas 529.096 Ha yang sudah dimanfaatkan
untuk pertanaman padi baru seluas 327.831 Ha (61.96%), dan masih terdapat
seluas 201.265 Ha (38.04%) yang belum dimanfaatkan.
Dari luas areal tanam padi 327.831 Ha, yang ditanami 2 kali setahun baru
mencapai 119.565 Ha (36.47%).
Ancaman konversi lahan sawah ke komoditi non padi maupun alih fungsi dari
sawah ke non pangan (permukiman dan lain-lain) akibat laju pembangunan
maupun terjadi alih komoditas akibat harga pangan yang dianggap kurang
berpihak pada petani.
Potensi lahan tanaman pangan berupa lahan kering (ladang/huma dan
tegal/kebun) terancam karena alih fungsi dan alih komoditas ke non tanaman
pangan baik untuk industri maupun permukiman.
3. Infrastruktur Pengairan dan Alsintan Masih kurangnya dukungan infrastruktur seperti JITUT, JIDES, JUT, Saluran
Drainase, Bendungan Air, Tanggul Instrusi Air Asin dan Pintu Air sehingga masih
menghambat upaya peningkatan produksi tanaman pangan.
infrastruktur yang ada sebagian juga mengalami kerusakan sehingga tidak
berfungsi secara optimal dalam kegiatan usaha tani.
Masih kurangnya ketersediaan alsintan seperti hand tracktor maupun alsintan
pasca panen berupa power threser, dryer, corn seller maupun RMU.
Ketersediaan alsin pra tanam sangat berpengaruh terhadap produksi dan
produktivas yang dicapai karena pengolahan tanah yang tepat berdampak pada
pertumbuhan dan produksi tanaman. Sedangkan alsin pasca panen berpengaruh
terhadap peningkatan produktivitas melalui penekanan kehilangan hasil maupun
meningkatkan kualitas hasil tanaman yang berpengaruh pada harga jual produk.
4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Sebagian besar sistem pengolahan tanah belum menerapkan mekanisasi
bahkan masih ada ditemukan petani yang menerapkan sistem tanpa olah tanah
(Notilagge). Penyebabnya karena terbatasnya jumlah hand tracktor, keterbatasan
biaya pengolahan dan keterbatasan tenaga kerja.
Masih sedikit sekali areal tanam yang menerapkan sistem tanam legowo atau
sistem tanam metode hazton.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 51
Sebagian besar petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang
baik jenis maupun jumlah, serta belum menerapkan azas 6 tepat.
Masih ditemukan petani menggunakan benih padi lokal atau dari pertanaman
sebelumnya. Penggunaaan benih berlabel terbatas pada kelompok tani yang
memperoleh bantuan baik dari sumber dana APBN maupun APBD.
Sebagian petani belum menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).
Kebiasaan petani mengendalikan OPT setelah terjadi serangan, dan belum
menerapkan sistem “Early Warning System”
5. Mentalitas Petani Sebagian besar petani padi masih bersifat subsisten, berorientasi jangka pendek,
belum tercipta wawasan bisnis jangka panjang karena hanya berorientasi untuk
pemenuhan kebutuhan sendiri.
Minat pemuda di pedesaan untuk membantu atau meneruskan profesi orang
tuanya sebagai petani cenderung semakin berkurang karena tersedianya
alternatif kerja di luar sektor pertanian yang lebih cepat menghasilkan uang.
Masih tingginya konsumsi beras penduduk Kalbar maupun nasional yang sampai
saat ini sebesar 124.89 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan konsumsi
negara di Asia, konsumsi beras nasional termasuk Kalbar masih sangat tinggi
jika dibandingkan dengan Thailand yang hanya sebesar 90 kg, Malaysia dan
Vietnam 80 kg, Jepang 50 kg, dan Korea yang hanya sebesar 40
kg/kapita/tahun.
6. Organisasi Tani Sebagian besar kelompok tani di Kalbar masih belum berkembang
Pemberdayaan alsintan melalui pola UPJA masih belum optimal.
Kelembagaan petani pada umumnya lemah, tidak mampu berperan dalam
meningkatkan posisi tawar petani.
7. Kebijakan Kurangnya pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga masih ditemukan
kelangkaan pupuk bersubsidi padahal alokasi pupuk sudah ditetapkan
berdasarkan SK Bupati/ Walikota.
Masih ditemukan beberapa penyimpangan dalam penyediaan dan pemanfaatan
pupuk bersubsidi antara lain alokasi pupuk yang digunakan oleh subsektor lain,
dan penjualan pupuk bersubsidi oleh kios tanpa menggunakan RDKK
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 51
Sebagian besar petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang
baik jenis maupun jumlah, serta belum menerapkan azas 6 tepat.
Masih ditemukan petani menggunakan benih padi lokal atau dari pertanaman
sebelumnya. Penggunaaan benih berlabel terbatas pada kelompok tani yang
memperoleh bantuan baik dari sumber dana APBN maupun APBD.
Sebagian petani belum menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).
Kebiasaan petani mengendalikan OPT setelah terjadi serangan, dan belum
menerapkan sistem “Early Warning System”
5. Mentalitas Petani Sebagian besar petani padi masih bersifat subsisten, berorientasi jangka pendek,
belum tercipta wawasan bisnis jangka panjang karena hanya berorientasi untuk
pemenuhan kebutuhan sendiri.
Minat pemuda di pedesaan untuk membantu atau meneruskan profesi orang
tuanya sebagai petani cenderung semakin berkurang karena tersedianya
alternatif kerja di luar sektor pertanian yang lebih cepat menghasilkan uang.
Masih tingginya konsumsi beras penduduk Kalbar maupun nasional yang sampai
saat ini sebesar 124.89 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan konsumsi
negara di Asia, konsumsi beras nasional termasuk Kalbar masih sangat tinggi
jika dibandingkan dengan Thailand yang hanya sebesar 90 kg, Malaysia dan
Vietnam 80 kg, Jepang 50 kg, dan Korea yang hanya sebesar 40
kg/kapita/tahun.
6. Organisasi Tani Sebagian besar kelompok tani di Kalbar masih belum berkembang
Pemberdayaan alsintan melalui pola UPJA masih belum optimal.
Kelembagaan petani pada umumnya lemah, tidak mampu berperan dalam
meningkatkan posisi tawar petani.
7. Kebijakan Kurangnya pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga masih ditemukan
kelangkaan pupuk bersubsidi padahal alokasi pupuk sudah ditetapkan
berdasarkan SK Bupati/ Walikota.
Masih ditemukan beberapa penyimpangan dalam penyediaan dan pemanfaatan
pupuk bersubsidi antara lain alokasi pupuk yang digunakan oleh subsektor lain,
dan penjualan pupuk bersubsidi oleh kios tanpa menggunakan RDKK
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 51
Sebagian besar petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang
baik jenis maupun jumlah, serta belum menerapkan azas 6 tepat.
Masih ditemukan petani menggunakan benih padi lokal atau dari pertanaman
sebelumnya. Penggunaaan benih berlabel terbatas pada kelompok tani yang
memperoleh bantuan baik dari sumber dana APBN maupun APBD.
Sebagian petani belum menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).
Kebiasaan petani mengendalikan OPT setelah terjadi serangan, dan belum
menerapkan sistem “Early Warning System”
5. Mentalitas Petani Sebagian besar petani padi masih bersifat subsisten, berorientasi jangka pendek,
belum tercipta wawasan bisnis jangka panjang karena hanya berorientasi untuk
pemenuhan kebutuhan sendiri.
Minat pemuda di pedesaan untuk membantu atau meneruskan profesi orang
tuanya sebagai petani cenderung semakin berkurang karena tersedianya
alternatif kerja di luar sektor pertanian yang lebih cepat menghasilkan uang.
Masih tingginya konsumsi beras penduduk Kalbar maupun nasional yang sampai
saat ini sebesar 124.89 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan konsumsi
negara di Asia, konsumsi beras nasional termasuk Kalbar masih sangat tinggi
jika dibandingkan dengan Thailand yang hanya sebesar 90 kg, Malaysia dan
Vietnam 80 kg, Jepang 50 kg, dan Korea yang hanya sebesar 40
kg/kapita/tahun.
6. Organisasi Tani Sebagian besar kelompok tani di Kalbar masih belum berkembang
Pemberdayaan alsintan melalui pola UPJA masih belum optimal.
Kelembagaan petani pada umumnya lemah, tidak mampu berperan dalam
meningkatkan posisi tawar petani.
7. Kebijakan Kurangnya pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga masih ditemukan
kelangkaan pupuk bersubsidi padahal alokasi pupuk sudah ditetapkan
berdasarkan SK Bupati/ Walikota.
Masih ditemukan beberapa penyimpangan dalam penyediaan dan pemanfaatan
pupuk bersubsidi antara lain alokasi pupuk yang digunakan oleh subsektor lain,
dan penjualan pupuk bersubsidi oleh kios tanpa menggunakan RDKK
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 52
Adanya kebijakan terkait revisi anggaran sehingga secara langsung berdampak
pada pelaksanaan program/kegiatan
8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tingkat kehilangan hasil (losses) relatif masih tinggi akibat masih kurangnya
ketersediaan alsin pasca panen.
Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam penganekaragaman hasil melalui
pengolahan hasil.
Pemasaran hasil pertanian masih bersifat domestik, hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan lokal.
Kegiatan pemasaran sebagian besar masih dilakukan secara perorangan, tidak
melalui kelompok atau suatu badan usaha.
Agroindustri yang ada di Kalbar sebagian besar masih bersifat home industri
sehingga sangat diperlukan investor untuk pengembangan dalam skala luas.
Terjadinya ineffisiensi pemasaran dan tingginya margin harga antara produsen
dan konsumen yang disebabkan oleh rantai tata niaga yang panjang,
pembentukan harga yang tidak adil yang biasanya tidak menguntungkan petani.
Beberapa upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi beberapa
masalah yang masih ditemui dalam usaha Peningkatan produksi tanaman pangan dan
hortikultura secara berlanjut sebagai berikut :
1. Kondisi wilayah Pelaksanaan pembangunan yang lebih merata dalam hal ini infrastruktur jalan
dan jembatan yang memudahkan distribusi barang dan manusia sehingga
pembinaan dan lalu lintas produksi meningkat baik kuantitas maupun kualitas.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Mengoptimalkan potensi lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan
cetak sawah terutama pada potensi sawah yang belum dimanfaatkan untuk
meningkatkan areal tanam seluas 16.905 ha di 9 kabupaten serta optimalisasi
lahan baik dari sumber dan APBN maupun APBD.
Memotivasi petani untuk meningkatkan penanaman padi pada musim tanam
gadu (April – September) melalui penyediaan benih unggul dengan pola subsidi
benih maupun penanaman padi varietas unggul secara swadaya.
3. Infrastruktur dan Alsintan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 52
Adanya kebijakan terkait revisi anggaran sehingga secara langsung berdampak
pada pelaksanaan program/kegiatan
8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tingkat kehilangan hasil (losses) relatif masih tinggi akibat masih kurangnya
ketersediaan alsin pasca panen.
Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam penganekaragaman hasil melalui
pengolahan hasil.
Pemasaran hasil pertanian masih bersifat domestik, hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan lokal.
Kegiatan pemasaran sebagian besar masih dilakukan secara perorangan, tidak
melalui kelompok atau suatu badan usaha.
Agroindustri yang ada di Kalbar sebagian besar masih bersifat home industri
sehingga sangat diperlukan investor untuk pengembangan dalam skala luas.
Terjadinya ineffisiensi pemasaran dan tingginya margin harga antara produsen
dan konsumen yang disebabkan oleh rantai tata niaga yang panjang,
pembentukan harga yang tidak adil yang biasanya tidak menguntungkan petani.
Beberapa upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi beberapa
masalah yang masih ditemui dalam usaha Peningkatan produksi tanaman pangan dan
hortikultura secara berlanjut sebagai berikut :
1. Kondisi wilayah Pelaksanaan pembangunan yang lebih merata dalam hal ini infrastruktur jalan
dan jembatan yang memudahkan distribusi barang dan manusia sehingga
pembinaan dan lalu lintas produksi meningkat baik kuantitas maupun kualitas.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Mengoptimalkan potensi lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan
cetak sawah terutama pada potensi sawah yang belum dimanfaatkan untuk
meningkatkan areal tanam seluas 16.905 ha di 9 kabupaten serta optimalisasi
lahan baik dari sumber dan APBN maupun APBD.
Memotivasi petani untuk meningkatkan penanaman padi pada musim tanam
gadu (April – September) melalui penyediaan benih unggul dengan pola subsidi
benih maupun penanaman padi varietas unggul secara swadaya.
3. Infrastruktur dan Alsintan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 52
Adanya kebijakan terkait revisi anggaran sehingga secara langsung berdampak
pada pelaksanaan program/kegiatan
8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tingkat kehilangan hasil (losses) relatif masih tinggi akibat masih kurangnya
ketersediaan alsin pasca panen.
Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam penganekaragaman hasil melalui
pengolahan hasil.
Pemasaran hasil pertanian masih bersifat domestik, hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan lokal.
Kegiatan pemasaran sebagian besar masih dilakukan secara perorangan, tidak
melalui kelompok atau suatu badan usaha.
Agroindustri yang ada di Kalbar sebagian besar masih bersifat home industri
sehingga sangat diperlukan investor untuk pengembangan dalam skala luas.
Terjadinya ineffisiensi pemasaran dan tingginya margin harga antara produsen
dan konsumen yang disebabkan oleh rantai tata niaga yang panjang,
pembentukan harga yang tidak adil yang biasanya tidak menguntungkan petani.
Beberapa upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi beberapa
masalah yang masih ditemui dalam usaha Peningkatan produksi tanaman pangan dan
hortikultura secara berlanjut sebagai berikut :
1. Kondisi wilayah Pelaksanaan pembangunan yang lebih merata dalam hal ini infrastruktur jalan
dan jembatan yang memudahkan distribusi barang dan manusia sehingga
pembinaan dan lalu lintas produksi meningkat baik kuantitas maupun kualitas.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Mengoptimalkan potensi lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan
cetak sawah terutama pada potensi sawah yang belum dimanfaatkan untuk
meningkatkan areal tanam seluas 16.905 ha di 9 kabupaten serta optimalisasi
lahan baik dari sumber dan APBN maupun APBD.
Memotivasi petani untuk meningkatkan penanaman padi pada musim tanam
gadu (April – September) melalui penyediaan benih unggul dengan pola subsidi
benih maupun penanaman padi varietas unggul secara swadaya.
3. Infrastruktur dan Alsintan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 53
Kerjasama lintas sektoral antar instansi terkait untuk meningkatkan
pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana terutama jaringan
pengairan makro seperti saluran, pintu air maupun bendungan.
Melakukan inventarisasi terhadap ketersediaan jaringan pengairan baik dari
jumlah maupun kondisi di lapangan. Hasil inventarisasi ini sangat penting
sebagai dasar perencanaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan
agar dapat mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan
terutama padi
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan mikro dan infrastruktur usaha tani lainnya
melalui anggaran APBN maupun APBD Dinas Pertanian seperti TAM, JUT,
JITUT maupun JIDES
Pada tahun 2016 upaya mengoptimalkan potensi lahan sawah dilakukan melalui
kegiatan pengelolaan air di tingkat usaha tani berupa diantaranya normalisasi
jaringan air, saluran irigasi pertanian, JIDES, dan saluran cacing dengan total
rencana luas mencapai 100 ha serta jalan usaha tani spanjang total mencapai
7.5 km.
Penyediaan alsintan berupa handtracktor baik melalui dana APBN maupun
APBD, serta meningkatkan pemberdayaan UPJA di kelompok tani.
Penyediaan alsin pasca panen yang diprioritaskan pada wilayah sentra produksi
padi dan jagung berupa power trheser, corn seller, dryer dan RMU.
4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Pelaksanaan UPSUS Pajale bersumber dari APBN 2016.
Upaya peningkatan produktivitas ditempuh melalui penerapan teknologi usaha
tani padi dengan pengembangan padi metode Hazton seluas 37.580 Ha di 12
Kabupaten/kota melalui dana APBN. Pengembangan padi hibrida seluas 2.000
ha di Kabupatn Kubu Raya.
Sosialisasi penggunaan benih bermutu varietas unggul melalui dembul (demplot
benih unggul) serta penyediaan benih unggul dengan pola subsidi benih.
Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dan
Sekolah Lapang Iklim (SL-I).
5. Mentalitas Petani Pelatihan agribisnis dan pemberian modal usaha yang diharapkan mampu
merubah paradigma petani dari subsisten ke agribisnis
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 53
Kerjasama lintas sektoral antar instansi terkait untuk meningkatkan
pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana terutama jaringan
pengairan makro seperti saluran, pintu air maupun bendungan.
Melakukan inventarisasi terhadap ketersediaan jaringan pengairan baik dari
jumlah maupun kondisi di lapangan. Hasil inventarisasi ini sangat penting
sebagai dasar perencanaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan
agar dapat mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan
terutama padi
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan mikro dan infrastruktur usaha tani lainnya
melalui anggaran APBN maupun APBD Dinas Pertanian seperti TAM, JUT,
JITUT maupun JIDES
Pada tahun 2016 upaya mengoptimalkan potensi lahan sawah dilakukan melalui
kegiatan pengelolaan air di tingkat usaha tani berupa diantaranya normalisasi
jaringan air, saluran irigasi pertanian, JIDES, dan saluran cacing dengan total
rencana luas mencapai 100 ha serta jalan usaha tani spanjang total mencapai
7.5 km.
Penyediaan alsintan berupa handtracktor baik melalui dana APBN maupun
APBD, serta meningkatkan pemberdayaan UPJA di kelompok tani.
Penyediaan alsin pasca panen yang diprioritaskan pada wilayah sentra produksi
padi dan jagung berupa power trheser, corn seller, dryer dan RMU.
4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Pelaksanaan UPSUS Pajale bersumber dari APBN 2016.
Upaya peningkatan produktivitas ditempuh melalui penerapan teknologi usaha
tani padi dengan pengembangan padi metode Hazton seluas 37.580 Ha di 12
Kabupaten/kota melalui dana APBN. Pengembangan padi hibrida seluas 2.000
ha di Kabupatn Kubu Raya.
Sosialisasi penggunaan benih bermutu varietas unggul melalui dembul (demplot
benih unggul) serta penyediaan benih unggul dengan pola subsidi benih.
Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dan
Sekolah Lapang Iklim (SL-I).
5. Mentalitas Petani Pelatihan agribisnis dan pemberian modal usaha yang diharapkan mampu
merubah paradigma petani dari subsisten ke agribisnis
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 53
Kerjasama lintas sektoral antar instansi terkait untuk meningkatkan
pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana terutama jaringan
pengairan makro seperti saluran, pintu air maupun bendungan.
Melakukan inventarisasi terhadap ketersediaan jaringan pengairan baik dari
jumlah maupun kondisi di lapangan. Hasil inventarisasi ini sangat penting
sebagai dasar perencanaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan
agar dapat mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan
terutama padi
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan mikro dan infrastruktur usaha tani lainnya
melalui anggaran APBN maupun APBD Dinas Pertanian seperti TAM, JUT,
JITUT maupun JIDES
Pada tahun 2016 upaya mengoptimalkan potensi lahan sawah dilakukan melalui
kegiatan pengelolaan air di tingkat usaha tani berupa diantaranya normalisasi
jaringan air, saluran irigasi pertanian, JIDES, dan saluran cacing dengan total
rencana luas mencapai 100 ha serta jalan usaha tani spanjang total mencapai
7.5 km.
Penyediaan alsintan berupa handtracktor baik melalui dana APBN maupun
APBD, serta meningkatkan pemberdayaan UPJA di kelompok tani.
Penyediaan alsin pasca panen yang diprioritaskan pada wilayah sentra produksi
padi dan jagung berupa power trheser, corn seller, dryer dan RMU.
4. Penerapan Teknologi Usaha Tani Pelaksanaan UPSUS Pajale bersumber dari APBN 2016.
Upaya peningkatan produktivitas ditempuh melalui penerapan teknologi usaha
tani padi dengan pengembangan padi metode Hazton seluas 37.580 Ha di 12
Kabupaten/kota melalui dana APBN. Pengembangan padi hibrida seluas 2.000
ha di Kabupatn Kubu Raya.
Sosialisasi penggunaan benih bermutu varietas unggul melalui dembul (demplot
benih unggul) serta penyediaan benih unggul dengan pola subsidi benih.
Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dan
Sekolah Lapang Iklim (SL-I).
5. Mentalitas Petani Pelatihan agribisnis dan pemberian modal usaha yang diharapkan mampu
merubah paradigma petani dari subsisten ke agribisnis
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 54
Meningkatkan nilai tukar petani (NTP) sehingga usaha tani menjadi profesi yang
sangat menguntungkan, sehingga akan memotivasi para pemuda tani untuk
melanjutkan profesi orang tuanya sebagai petani
Sosialisasi konsumsi pangan non beras melalui pengenalan olahan pangan
berasal dari bahan baku non beras.
6. Organisasi Tani Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan petani di masing-
masing kabupaten/Kota sehingga meningkatkan kualitas, keterampilan dan
dinamika kelompok tani
Pembinaan yang intensif terhadap kelompok-kelompok UPJA yang telah
dibentuk agar dapat meningkatkan kemampuan / kinerja kelompok dalam
pendayagunaan dan pengembangan alsintan.
Memberikan pengarahan kepada kelompok tani untuk tidak bekerja secara
sendiri-sendiri dan segera membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
7. Kebijakan Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-
masing Kabupaten/Kota dalam mengawasi distribusi serta mengantisipasi agar
penggunaan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi masing-masing sub sektor.
Kebijakan Makro parsial yang kondusif, baik kebijakan fiskal dan moneter,
kebijakan perdagangan maupun prioritas pengembangan ekonomi nasional
seharusnya lebih berpihak kepada petani, seperti pembatasan import beberapa
komoditas agar dapat membangkitkan produksi petani lokal
Perlu ada kebijakan harga untuk komoditas non padi sehingga petani mengalami
kesulitan dalam pemasaran hasil terutama untuk komoditas umbi-umbian.
8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penyediaan alsin pasca panen berupa power threser (padi) corn seller (jagung)
untuk mengurangi kehilangan hasil (losses) saat perontokkan.
Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan yang intensif bagi petani sehingga trampil
dalam penguasaan teknologi budidaya, panen, pasca panen dan pengolahan
hasil hortikultura sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui
produk olahan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 54
Meningkatkan nilai tukar petani (NTP) sehingga usaha tani menjadi profesi yang
sangat menguntungkan, sehingga akan memotivasi para pemuda tani untuk
melanjutkan profesi orang tuanya sebagai petani
Sosialisasi konsumsi pangan non beras melalui pengenalan olahan pangan
berasal dari bahan baku non beras.
6. Organisasi Tani Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan petani di masing-
masing kabupaten/Kota sehingga meningkatkan kualitas, keterampilan dan
dinamika kelompok tani
Pembinaan yang intensif terhadap kelompok-kelompok UPJA yang telah
dibentuk agar dapat meningkatkan kemampuan / kinerja kelompok dalam
pendayagunaan dan pengembangan alsintan.
Memberikan pengarahan kepada kelompok tani untuk tidak bekerja secara
sendiri-sendiri dan segera membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
7. Kebijakan Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-
masing Kabupaten/Kota dalam mengawasi distribusi serta mengantisipasi agar
penggunaan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi masing-masing sub sektor.
Kebijakan Makro parsial yang kondusif, baik kebijakan fiskal dan moneter,
kebijakan perdagangan maupun prioritas pengembangan ekonomi nasional
seharusnya lebih berpihak kepada petani, seperti pembatasan import beberapa
komoditas agar dapat membangkitkan produksi petani lokal
Perlu ada kebijakan harga untuk komoditas non padi sehingga petani mengalami
kesulitan dalam pemasaran hasil terutama untuk komoditas umbi-umbian.
8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penyediaan alsin pasca panen berupa power threser (padi) corn seller (jagung)
untuk mengurangi kehilangan hasil (losses) saat perontokkan.
Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan yang intensif bagi petani sehingga trampil
dalam penguasaan teknologi budidaya, panen, pasca panen dan pengolahan
hasil hortikultura sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui
produk olahan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 54
Meningkatkan nilai tukar petani (NTP) sehingga usaha tani menjadi profesi yang
sangat menguntungkan, sehingga akan memotivasi para pemuda tani untuk
melanjutkan profesi orang tuanya sebagai petani
Sosialisasi konsumsi pangan non beras melalui pengenalan olahan pangan
berasal dari bahan baku non beras.
6. Organisasi Tani Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan petani di masing-
masing kabupaten/Kota sehingga meningkatkan kualitas, keterampilan dan
dinamika kelompok tani
Pembinaan yang intensif terhadap kelompok-kelompok UPJA yang telah
dibentuk agar dapat meningkatkan kemampuan / kinerja kelompok dalam
pendayagunaan dan pengembangan alsintan.
Memberikan pengarahan kepada kelompok tani untuk tidak bekerja secara
sendiri-sendiri dan segera membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
7. Kebijakan Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-
masing Kabupaten/Kota dalam mengawasi distribusi serta mengantisipasi agar
penggunaan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi masing-masing sub sektor.
Kebijakan Makro parsial yang kondusif, baik kebijakan fiskal dan moneter,
kebijakan perdagangan maupun prioritas pengembangan ekonomi nasional
seharusnya lebih berpihak kepada petani, seperti pembatasan import beberapa
komoditas agar dapat membangkitkan produksi petani lokal
Perlu ada kebijakan harga untuk komoditas non padi sehingga petani mengalami
kesulitan dalam pemasaran hasil terutama untuk komoditas umbi-umbian.
8. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Penyediaan alsin pasca panen berupa power threser (padi) corn seller (jagung)
untuk mengurangi kehilangan hasil (losses) saat perontokkan.
Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan yang intensif bagi petani sehingga trampil
dalam penguasaan teknologi budidaya, panen, pasca panen dan pengolahan
hasil hortikultura sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui
produk olahan.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 55
Melakukan kegiatan pemasaran melalui kelompok/ suatu badan usaha, sehingga
pemasaran tidak hanya bersifat domestik tetapi memiliki akses ke luar daerah.
Memfasilitasi pertemuan petani dengan pengusaha/stake holders sehingga
terjalin kemitraan yang saling menguntungkan terutama dalam penyediaan
modal usaha maupun pemasaran hasil.
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pembangunan
pertanian di Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan anggaran teknis dari APBD Tahun
2016 sebesar Rp. 83.139.734.925,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 78.013.073.863,-
atau 93.83% dari plafond anggaran.
Adapun anggaran dan realisasinya persasaran strategis dalam rangka pencapaian
corebusiness yang tercantum dalam Penetapan Kinerja yaitu perjanjian/kontrak kinerja
antara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat dengan Gubernur Kalimantan Barat ditampilkan pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 55
Melakukan kegiatan pemasaran melalui kelompok/ suatu badan usaha, sehingga
pemasaran tidak hanya bersifat domestik tetapi memiliki akses ke luar daerah.
Memfasilitasi pertemuan petani dengan pengusaha/stake holders sehingga
terjalin kemitraan yang saling menguntungkan terutama dalam penyediaan
modal usaha maupun pemasaran hasil.
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pembangunan
pertanian di Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan anggaran teknis dari APBD Tahun
2016 sebesar Rp. 83.139.734.925,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 78.013.073.863,-
atau 93.83% dari plafond anggaran.
Adapun anggaran dan realisasinya persasaran strategis dalam rangka pencapaian
corebusiness yang tercantum dalam Penetapan Kinerja yaitu perjanjian/kontrak kinerja
antara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat dengan Gubernur Kalimantan Barat ditampilkan pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 55
Melakukan kegiatan pemasaran melalui kelompok/ suatu badan usaha, sehingga
pemasaran tidak hanya bersifat domestik tetapi memiliki akses ke luar daerah.
Memfasilitasi pertemuan petani dengan pengusaha/stake holders sehingga
terjalin kemitraan yang saling menguntungkan terutama dalam penyediaan
modal usaha maupun pemasaran hasil.
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pembangunan
pertanian di Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan anggaran teknis dari APBD Tahun
2016 sebesar Rp. 83.139.734.925,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 78.013.073.863,-
atau 93.83% dari plafond anggaran.
Adapun anggaran dan realisasinya persasaran strategis dalam rangka pencapaian
corebusiness yang tercantum dalam Penetapan Kinerja yaitu perjanjian/kontrak kinerja
antara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat dengan Gubernur Kalimantan Barat ditampilkan pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 56
Jumlah Anggaran (Rp)Pagu Realisasi %
SKPD DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAPROV. KALBAR 83,139,734,925 78,013,073,863 93.83
1 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 78,226,792,000 73,219,913,215 93.601.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU
TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 47,199,865,000 45,460,485,815 96.31
- Food Estate 781,548,000 486,097,100.00 62.20- Pengembangan Kawasan (Ubi Kayu, Kacang Tanah, Kacang Huijau, Ubi Jalar) 232,917,000 231,827,500.00 99.53- Promosi Teknologi Budidaya 278,450,000 167,060,000.00 60.00- Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian Dalam Rangka Mendukung
Produksi Pangan 45,906,950,000 44,575,501,215.00 97.10
1.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 5,455,467,000 4,261,597,700 78.12
- Pengembangan Kawasan Hortikultura 3,991,856,000 3,225,413,600.00 80.80- Pengutuhan Hortikultura Park 208,305,000 111,402,600.00 53.48- Operasional Citrus Centre 132,520,000 102,811,000.00 77.58- Penerapan GAP/SOP 202,058,000 201,456,000.00 99.70- Promosi Produk Holtikultura Dan Informasi Agribisnis Hortikultura 681,735,000 383,972,000.00 56.32- Demonstrasi Media Pot (DMP) 238,993,000 236,542,500.00 98.97
1.3 PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, INDUSTRIHILIR, PEMASARAN, EKSPOR PRODUKSI HASIL PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA
1,916,610,000 1,853,359,100 96.70
- Pelatihan Pengolahan Hasil GMP 136,950,000 134,410,000 98.15- Pelatihan Sistem Jaminan Mutu Hasil dan Audit Internal (OKKP-D) 81,454,000 72,826,100 89.41- Pelatihan Pasca Panen 218,010,000 215,707,000 98.94- Penguatan Kelompok Pengolahan Hasil 325,930,000 323,857,000 99.36- Pembinaan Kelembagaan dan Informasi Pasar 179,922,000 174,908,000 97.21- Pengembangan Pemasaran, Promosi dan Investasi Agribisnis 325,574,000 299,422,000 91.97- Krida Pertanian dan Promosi Produk Pertanian 350,055,000 335,986,000 95.98- Pengembangan Standarisasi dan Penerapan Mutu Hasil Pertanian 44,575,000 44,461,000 99.74- Penyebaran Informasi Produk Pertanian 254,140,000 251,782,000 99.07
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Tabel 8. Pagu dan Realisasi Anggaran per Program/Kegiatan Corebusiness SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran 2016
berlanjut………
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 56
Jumlah Anggaran (Rp)Pagu Realisasi %
SKPD DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAPROV. KALBAR 83,139,734,925 78,013,073,863 93.83
1 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 78,226,792,000 73,219,913,215 93.601.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU
TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 47,199,865,000 45,460,485,815 96.31
- Food Estate 781,548,000 486,097,100.00 62.20- Pengembangan Kawasan (Ubi Kayu, Kacang Tanah, Kacang Huijau, Ubi Jalar) 232,917,000 231,827,500.00 99.53- Promosi Teknologi Budidaya 278,450,000 167,060,000.00 60.00- Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian Dalam Rangka Mendukung
Produksi Pangan 45,906,950,000 44,575,501,215.00 97.10
1.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 5,455,467,000 4,261,597,700 78.12
- Pengembangan Kawasan Hortikultura 3,991,856,000 3,225,413,600.00 80.80- Pengutuhan Hortikultura Park 208,305,000 111,402,600.00 53.48- Operasional Citrus Centre 132,520,000 102,811,000.00 77.58- Penerapan GAP/SOP 202,058,000 201,456,000.00 99.70- Promosi Produk Holtikultura Dan Informasi Agribisnis Hortikultura 681,735,000 383,972,000.00 56.32- Demonstrasi Media Pot (DMP) 238,993,000 236,542,500.00 98.97
1.3 PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, INDUSTRIHILIR, PEMASARAN, EKSPOR PRODUKSI HASIL PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA
1,916,610,000 1,853,359,100 96.70
- Pelatihan Pengolahan Hasil GMP 136,950,000 134,410,000 98.15- Pelatihan Sistem Jaminan Mutu Hasil dan Audit Internal (OKKP-D) 81,454,000 72,826,100 89.41- Pelatihan Pasca Panen 218,010,000 215,707,000 98.94- Penguatan Kelompok Pengolahan Hasil 325,930,000 323,857,000 99.36- Pembinaan Kelembagaan dan Informasi Pasar 179,922,000 174,908,000 97.21- Pengembangan Pemasaran, Promosi dan Investasi Agribisnis 325,574,000 299,422,000 91.97- Krida Pertanian dan Promosi Produk Pertanian 350,055,000 335,986,000 95.98- Pengembangan Standarisasi dan Penerapan Mutu Hasil Pertanian 44,575,000 44,461,000 99.74- Penyebaran Informasi Produk Pertanian 254,140,000 251,782,000 99.07
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Tabel 8. Pagu dan Realisasi Anggaran per Program/Kegiatan Corebusiness SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran 2016
berlanjut………
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 56
Jumlah Anggaran (Rp)Pagu Realisasi %
SKPD DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAPROV. KALBAR 83,139,734,925 78,013,073,863 93.83
1 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 78,226,792,000 73,219,913,215 93.601.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU
TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 47,199,865,000 45,460,485,815 96.31
- Food Estate 781,548,000 486,097,100.00 62.20- Pengembangan Kawasan (Ubi Kayu, Kacang Tanah, Kacang Huijau, Ubi Jalar) 232,917,000 231,827,500.00 99.53- Promosi Teknologi Budidaya 278,450,000 167,060,000.00 60.00- Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian Dalam Rangka Mendukung
Produksi Pangan 45,906,950,000 44,575,501,215.00 97.10
1.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 5,455,467,000 4,261,597,700 78.12
- Pengembangan Kawasan Hortikultura 3,991,856,000 3,225,413,600.00 80.80- Pengutuhan Hortikultura Park 208,305,000 111,402,600.00 53.48- Operasional Citrus Centre 132,520,000 102,811,000.00 77.58- Penerapan GAP/SOP 202,058,000 201,456,000.00 99.70- Promosi Produk Holtikultura Dan Informasi Agribisnis Hortikultura 681,735,000 383,972,000.00 56.32- Demonstrasi Media Pot (DMP) 238,993,000 236,542,500.00 98.97
1.3 PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, INDUSTRIHILIR, PEMASARAN, EKSPOR PRODUKSI HASIL PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA
1,916,610,000 1,853,359,100 96.70
- Pelatihan Pengolahan Hasil GMP 136,950,000 134,410,000 98.15- Pelatihan Sistem Jaminan Mutu Hasil dan Audit Internal (OKKP-D) 81,454,000 72,826,100 89.41- Pelatihan Pasca Panen 218,010,000 215,707,000 98.94- Penguatan Kelompok Pengolahan Hasil 325,930,000 323,857,000 99.36- Pembinaan Kelembagaan dan Informasi Pasar 179,922,000 174,908,000 97.21- Pengembangan Pemasaran, Promosi dan Investasi Agribisnis 325,574,000 299,422,000 91.97- Krida Pertanian dan Promosi Produk Pertanian 350,055,000 335,986,000 95.98- Pengembangan Standarisasi dan Penerapan Mutu Hasil Pertanian 44,575,000 44,461,000 99.74- Penyebaran Informasi Produk Pertanian 254,140,000 251,782,000 99.07
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Tabel 8. Pagu dan Realisasi Anggaran per Program/Kegiatan Corebusiness SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran 2016
berlanjut………
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 57
Lanjutan tabel 7………..Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %1.4 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA
23,654,850,000 21,644,470,600 91.50
- Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan 11,002,170,000 10,056,075,600 91.40- Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani 12,075,000,000 11,012,741,000 91.20- Pengembangan Alsintan Center 577,680,000 575,654,000 99.652 UNIT PENGEMBANGAN BENIH TPH PENIRAMAN
2.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITASDAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAISWASEMBADA PANGAN
973,234,500 931,258,798 95.69
- Perbanyakan Benih Padi 560,005,000 558,842,000 99.79- Perbanyakan Benih Padi Kemitraan 76,016,700 75,840,300 99.77- Perbanyakan Benih Palawija 104,786,200 102,836,200 98.14- Pendamping dan Pembinaan Kelompok Penangkar 79,951,200 79,951,200 100.00- Pemeliharaan Stock Benih Tanaman Pangan 59,959,900 59,859,900 99.83- Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan 37,222,400 37,077,800 99.61- Pembelajaran Perbenihan Tanaman Pangan 55,293,100 16,851,398 30.483 UNIT PEMBENIHAN INDUK TPH ANJUNGAN
3.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITASDAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURABERKELANJUTAN
1,169,879,700 1,159,203,100 99.09
- Pengembangan Bibit/Benih Buah-buahan 153,132,000 150,001,800 97.96- Pengembangan Tanaman secara Kultur Jaringan 59,815,000 59,815,000 100.00- Pengembangan Aneka Tanaman Hias 100,685,000 100,685,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk BF/BPMT Jeruk 60,465,000 58,575,800 96.88- Pemeliharaan Kebun Buah-buahan 63,975,000 63,262,500 98.89- Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Hias 45,475,000 45,475,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Buah-buahan 88,380,000 87,166,500 98.63- Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Benih dan Penangkar 116,827,500 116,823,800 100.00- Pengembangan Teknologi Organik pada Pembibitan Tanaman 51,086,000 50,157,800 98.18- Pengembangan Pohon Induk Tanaman Hias 28,980,000 28,980,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Nenas 10,950,000 10,950,000 100.00- Pengembangan Pohon Induk Buah-buahan 174,607,500 173,119,200 99.15- Pengembangan Warung Laboratorium 32,885,000 32,885,000 100.00- Fasilitasi Peningkatan Teknis Teknologi Perbenihan bagi Masyarakat/Siswa30,286,500 30,286,500 100.00- Pengembangan Tanaman Sayur dan Biofarmaka 18,940,000 18,940,000 100.00- Pelatihan Petani/Penangkar Hortikultura 48,807,000 48,396,000 99.16- Pembinaan Penangkar 12,408,200 12,408,200 100.00- Rehabilitasi Tanaman Jeruk 72,175,000 71,275,000 98.75
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Berlanjut……..
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 57
Lanjutan tabel 7………..Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %1.4 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA
23,654,850,000 21,644,470,600 91.50
- Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan 11,002,170,000 10,056,075,600 91.40- Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani 12,075,000,000 11,012,741,000 91.20- Pengembangan Alsintan Center 577,680,000 575,654,000 99.652 UNIT PENGEMBANGAN BENIH TPH PENIRAMAN
2.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITASDAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAISWASEMBADA PANGAN
973,234,500 931,258,798 95.69
- Perbanyakan Benih Padi 560,005,000 558,842,000 99.79- Perbanyakan Benih Padi Kemitraan 76,016,700 75,840,300 99.77- Perbanyakan Benih Palawija 104,786,200 102,836,200 98.14- Pendamping dan Pembinaan Kelompok Penangkar 79,951,200 79,951,200 100.00- Pemeliharaan Stock Benih Tanaman Pangan 59,959,900 59,859,900 99.83- Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan 37,222,400 37,077,800 99.61- Pembelajaran Perbenihan Tanaman Pangan 55,293,100 16,851,398 30.483 UNIT PEMBENIHAN INDUK TPH ANJUNGAN
3.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITASDAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURABERKELANJUTAN
1,169,879,700 1,159,203,100 99.09
- Pengembangan Bibit/Benih Buah-buahan 153,132,000 150,001,800 97.96- Pengembangan Tanaman secara Kultur Jaringan 59,815,000 59,815,000 100.00- Pengembangan Aneka Tanaman Hias 100,685,000 100,685,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk BF/BPMT Jeruk 60,465,000 58,575,800 96.88- Pemeliharaan Kebun Buah-buahan 63,975,000 63,262,500 98.89- Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Hias 45,475,000 45,475,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Buah-buahan 88,380,000 87,166,500 98.63- Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Benih dan Penangkar 116,827,500 116,823,800 100.00- Pengembangan Teknologi Organik pada Pembibitan Tanaman 51,086,000 50,157,800 98.18- Pengembangan Pohon Induk Tanaman Hias 28,980,000 28,980,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Nenas 10,950,000 10,950,000 100.00- Pengembangan Pohon Induk Buah-buahan 174,607,500 173,119,200 99.15- Pengembangan Warung Laboratorium 32,885,000 32,885,000 100.00- Fasilitasi Peningkatan Teknis Teknologi Perbenihan bagi Masyarakat/Siswa30,286,500 30,286,500 100.00- Pengembangan Tanaman Sayur dan Biofarmaka 18,940,000 18,940,000 100.00- Pelatihan Petani/Penangkar Hortikultura 48,807,000 48,396,000 99.16- Pembinaan Penangkar 12,408,200 12,408,200 100.00- Rehabilitasi Tanaman Jeruk 72,175,000 71,275,000 98.75
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Berlanjut……..
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 57
Lanjutan tabel 7………..Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %1.4 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TANAMANPANGAN DAN HORTIKULTURA
23,654,850,000 21,644,470,600 91.50
- Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan 11,002,170,000 10,056,075,600 91.40- Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani 12,075,000,000 11,012,741,000 91.20- Pengembangan Alsintan Center 577,680,000 575,654,000 99.652 UNIT PENGEMBANGAN BENIH TPH PENIRAMAN
2.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITASDAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAISWASEMBADA PANGAN
973,234,500 931,258,798 95.69
- Perbanyakan Benih Padi 560,005,000 558,842,000 99.79- Perbanyakan Benih Padi Kemitraan 76,016,700 75,840,300 99.77- Perbanyakan Benih Palawija 104,786,200 102,836,200 98.14- Pendamping dan Pembinaan Kelompok Penangkar 79,951,200 79,951,200 100.00- Pemeliharaan Stock Benih Tanaman Pangan 59,959,900 59,859,900 99.83- Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan 37,222,400 37,077,800 99.61- Pembelajaran Perbenihan Tanaman Pangan 55,293,100 16,851,398 30.483 UNIT PEMBENIHAN INDUK TPH ANJUNGAN
3.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITASDAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURABERKELANJUTAN
1,169,879,700 1,159,203,100 99.09
- Pengembangan Bibit/Benih Buah-buahan 153,132,000 150,001,800 97.96- Pengembangan Tanaman secara Kultur Jaringan 59,815,000 59,815,000 100.00- Pengembangan Aneka Tanaman Hias 100,685,000 100,685,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk BF/BPMT Jeruk 60,465,000 58,575,800 96.88- Pemeliharaan Kebun Buah-buahan 63,975,000 63,262,500 98.89- Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Hias 45,475,000 45,475,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Buah-buahan 88,380,000 87,166,500 98.63- Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Benih dan Penangkar 116,827,500 116,823,800 100.00- Pengembangan Teknologi Organik pada Pembibitan Tanaman 51,086,000 50,157,800 98.18- Pengembangan Pohon Induk Tanaman Hias 28,980,000 28,980,000 100.00- Pemeliharaan Pohon Induk Nenas 10,950,000 10,950,000 100.00- Pengembangan Pohon Induk Buah-buahan 174,607,500 173,119,200 99.15- Pengembangan Warung Laboratorium 32,885,000 32,885,000 100.00- Fasilitasi Peningkatan Teknis Teknologi Perbenihan bagi Masyarakat/Siswa30,286,500 30,286,500 100.00- Pengembangan Tanaman Sayur dan Biofarmaka 18,940,000 18,940,000 100.00- Pelatihan Petani/Penangkar Hortikultura 48,807,000 48,396,000 99.16- Pembinaan Penangkar 12,408,200 12,408,200 100.00- Rehabilitasi Tanaman Jeruk 72,175,000 71,275,000 98.75
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Berlanjut……..
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 58
Lanjutan tabel 7…………Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %4 UNIT PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TPH
4.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 248,463,500 246,405,600 99.17
- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman (Pangan) 40,195,000 40,151,300 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan (Pangan) 76,630,000 76,630,000 100.00- Pengujian Laboratorium 42,196,000 40,251,000 95.39- Pemurnian Varietas lokal Unggul daerah dalam rangka persiapan pelepasan
Varietas40,042,500 40,042,500 100.00
- Demplot Varietas unggul bersertifikat (pangan) 49,400,000 49,330,800 99.864.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU
PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 182,479,800.00 182,388,000.00 99.95
- Demplot Varietas Unggul Bersertifikat (Hortikultura) 41,822,600 41,822,600 100.00- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hortikultura 41,000,000 40,953,500 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan Tanaman Hortikultura 74,795,200 74,749,900 99.94- Observasi Pelepasan Calon Varietas Tanaman Hortikultura 24,862,000 24,862,000 100.005 UNIT PENGELOLA TERMINAL AGRIBISNIS TERPADU
5.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 1,501,923,500 1,458,743,700 97.13
- Pelatihan Pengolahan Hasil Berbasis GMP 1,099,990,000 1,098,877,600 99.90- Krida Pertanian 78,291,600 77,713,000 99.26- Pasar Rakyat dan Bursa Komoditi 112,194,300 81,289,800 72.45- Pelayanan Informasi Pasar Agribisnis 55,442,600 55,298,600 99.74- Peningkatan Pengetahuan Sarana Pengetahuan Sarana Agribisnis Komoditi
Pangan dan Hortikultura 106,001,000 97,119,700 91.62
- Fasilitasi Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Kabupaten/Kota 50,004,000 48,445,000 96.886 UNIT PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
6.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 836,961,925 815,161,450 97.40
- Pemantauan, Pengamatan dan Peramalan OPT 137,322,750 136,412,050 99.34- Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 126,684,600 125,789,000 99.29- Operasional Laboratorium dan Koord. POPT 11,242,000 10,842,800 96.45- Pertemuan Teknis Petugas POPT 278,664,975 261,121,500 93.70- Pemberdayaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan 283,047,600 280,996,100 99.28
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa :
1. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan dengan pagu
anggaran sebesar Rp.47.199.865.000,- dapat terealisasi Rp.45.460.485.815,- atau
sebesar 96.31%.
2. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura dengan pagu
anggaran sebesar Rp.5.455.467.000,- dapat terealisasi Rp.4.261.597.700,- atau
sebesar 78.12%.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 58
Lanjutan tabel 7…………Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %4 UNIT PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TPH
4.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 248,463,500 246,405,600 99.17
- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman (Pangan) 40,195,000 40,151,300 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan (Pangan) 76,630,000 76,630,000 100.00- Pengujian Laboratorium 42,196,000 40,251,000 95.39- Pemurnian Varietas lokal Unggul daerah dalam rangka persiapan pelepasan
Varietas40,042,500 40,042,500 100.00
- Demplot Varietas unggul bersertifikat (pangan) 49,400,000 49,330,800 99.864.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU
PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 182,479,800.00 182,388,000.00 99.95
- Demplot Varietas Unggul Bersertifikat (Hortikultura) 41,822,600 41,822,600 100.00- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hortikultura 41,000,000 40,953,500 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan Tanaman Hortikultura 74,795,200 74,749,900 99.94- Observasi Pelepasan Calon Varietas Tanaman Hortikultura 24,862,000 24,862,000 100.005 UNIT PENGELOLA TERMINAL AGRIBISNIS TERPADU
5.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 1,501,923,500 1,458,743,700 97.13
- Pelatihan Pengolahan Hasil Berbasis GMP 1,099,990,000 1,098,877,600 99.90- Krida Pertanian 78,291,600 77,713,000 99.26- Pasar Rakyat dan Bursa Komoditi 112,194,300 81,289,800 72.45- Pelayanan Informasi Pasar Agribisnis 55,442,600 55,298,600 99.74- Peningkatan Pengetahuan Sarana Pengetahuan Sarana Agribisnis Komoditi
Pangan dan Hortikultura 106,001,000 97,119,700 91.62
- Fasilitasi Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Kabupaten/Kota 50,004,000 48,445,000 96.886 UNIT PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
6.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 836,961,925 815,161,450 97.40
- Pemantauan, Pengamatan dan Peramalan OPT 137,322,750 136,412,050 99.34- Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 126,684,600 125,789,000 99.29- Operasional Laboratorium dan Koord. POPT 11,242,000 10,842,800 96.45- Pertemuan Teknis Petugas POPT 278,664,975 261,121,500 93.70- Pemberdayaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan 283,047,600 280,996,100 99.28
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa :
1. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan dengan pagu
anggaran sebesar Rp.47.199.865.000,- dapat terealisasi Rp.45.460.485.815,- atau
sebesar 96.31%.
2. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura dengan pagu
anggaran sebesar Rp.5.455.467.000,- dapat terealisasi Rp.4.261.597.700,- atau
sebesar 78.12%.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 58
Lanjutan tabel 7…………Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %4 UNIT PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TPH
4.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 248,463,500 246,405,600 99.17
- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman (Pangan) 40,195,000 40,151,300 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan (Pangan) 76,630,000 76,630,000 100.00- Pengujian Laboratorium 42,196,000 40,251,000 95.39- Pemurnian Varietas lokal Unggul daerah dalam rangka persiapan pelepasan
Varietas40,042,500 40,042,500 100.00
- Demplot Varietas unggul bersertifikat (pangan) 49,400,000 49,330,800 99.864.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU
PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 182,479,800.00 182,388,000.00 99.95
- Demplot Varietas Unggul Bersertifikat (Hortikultura) 41,822,600 41,822,600 100.00- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hortikultura 41,000,000 40,953,500 99.89- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan Tanaman Hortikultura 74,795,200 74,749,900 99.94- Observasi Pelepasan Calon Varietas Tanaman Hortikultura 24,862,000 24,862,000 100.005 UNIT PENGELOLA TERMINAL AGRIBISNIS TERPADU
5.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTUPRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 1,501,923,500 1,458,743,700 97.13
- Pelatihan Pengolahan Hasil Berbasis GMP 1,099,990,000 1,098,877,600 99.90- Krida Pertanian 78,291,600 77,713,000 99.26- Pasar Rakyat dan Bursa Komoditi 112,194,300 81,289,800 72.45- Pelayanan Informasi Pasar Agribisnis 55,442,600 55,298,600 99.74- Peningkatan Pengetahuan Sarana Pengetahuan Sarana Agribisnis Komoditi
Pangan dan Hortikultura 106,001,000 97,119,700 91.62
- Fasilitasi Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Kabupaten/Kota 50,004,000 48,445,000 96.886 UNIT PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
6.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUTANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN 836,961,925 815,161,450 97.40
- Pemantauan, Pengamatan dan Peramalan OPT 137,322,750 136,412,050 99.34- Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 126,684,600 125,789,000 99.29- Operasional Laboratorium dan Koord. POPT 11,242,000 10,842,800 96.45- Pertemuan Teknis Petugas POPT 278,664,975 261,121,500 93.70- Pemberdayaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan 283,047,600 280,996,100 99.28
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa :
1. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan dengan pagu
anggaran sebesar Rp.47.199.865.000,- dapat terealisasi Rp.45.460.485.815,- atau
sebesar 96.31%.
2. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura dengan pagu
anggaran sebesar Rp.5.455.467.000,- dapat terealisasi Rp.4.261.597.700,- atau
sebesar 78.12%.
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 59
Adapun program/kegiatan pendukung dari bidang maupun UPT lingkup Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya mencapai sasaran kinerja adalah:
1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, Ekspor
Produksi Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu anggaran
sebesar Rp.1.916.610.000,- dapat terealisasi Rp.1.853.359.100,- atau sebesar
96.70%.
2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu dana sebesar Rp.23.654.850.000,-
terealisasi Rp.21.644.470.600,- atau sebesar 91.50%.
3. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengembangan Benih TPH dengan pagu dana
sebesarRp.973.234.500,- dapat terealisasi Rp.931.258.790,- atau sebesar 95.69%
4. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pembenihan Induk TPH dengan pagu dana
Rp.1.169.879.700,- terealisasi sebesar Rp.1.159.203.100,- atau 99.09%
5. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH dengan
pagu dana Rp.430.943.300,- terealisasi sebesar Rp.428.793.600,- atau 99.50%
6. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengelolaan Terminal Agrobisnis Terpadu
dengan pagu dana Rp.1.501.923.500,- terealisasi sebesar Rp.1.458.743.700,- atau
97.13%
7. Program/kegiatan Penunjang di Unit Proteksi TPH dengan pagu dana
sebesarRp.836.961.925,- dapat terealisasi Rp.815.161.450,- atau sebesar 97.40%
Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat telah berhasil melaksanakan kegiatan dengan
menunjukkan tingkat keberhasilan diatas 95%
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 59
Adapun program/kegiatan pendukung dari bidang maupun UPT lingkup Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya mencapai sasaran kinerja adalah:
1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, Ekspor
Produksi Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu anggaran
sebesar Rp.1.916.610.000,- dapat terealisasi Rp.1.853.359.100,- atau sebesar
96.70%.
2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu dana sebesar Rp.23.654.850.000,-
terealisasi Rp.21.644.470.600,- atau sebesar 91.50%.
3. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengembangan Benih TPH dengan pagu dana
sebesarRp.973.234.500,- dapat terealisasi Rp.931.258.790,- atau sebesar 95.69%
4. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pembenihan Induk TPH dengan pagu dana
Rp.1.169.879.700,- terealisasi sebesar Rp.1.159.203.100,- atau 99.09%
5. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH dengan
pagu dana Rp.430.943.300,- terealisasi sebesar Rp.428.793.600,- atau 99.50%
6. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengelolaan Terminal Agrobisnis Terpadu
dengan pagu dana Rp.1.501.923.500,- terealisasi sebesar Rp.1.458.743.700,- atau
97.13%
7. Program/kegiatan Penunjang di Unit Proteksi TPH dengan pagu dana
sebesarRp.836.961.925,- dapat terealisasi Rp.815.161.450,- atau sebesar 97.40%
Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat telah berhasil melaksanakan kegiatan dengan
menunjukkan tingkat keberhasilan diatas 95%
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 59
Adapun program/kegiatan pendukung dari bidang maupun UPT lingkup Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya mencapai sasaran kinerja adalah:
1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, Ekspor
Produksi Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu anggaran
sebesar Rp.1.916.610.000,- dapat terealisasi Rp.1.853.359.100,- atau sebesar
96.70%.
2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu dana sebesar Rp.23.654.850.000,-
terealisasi Rp.21.644.470.600,- atau sebesar 91.50%.
3. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengembangan Benih TPH dengan pagu dana
sebesarRp.973.234.500,- dapat terealisasi Rp.931.258.790,- atau sebesar 95.69%
4. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pembenihan Induk TPH dengan pagu dana
Rp.1.169.879.700,- terealisasi sebesar Rp.1.159.203.100,- atau 99.09%
5. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH dengan
pagu dana Rp.430.943.300,- terealisasi sebesar Rp.428.793.600,- atau 99.50%
6. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengelolaan Terminal Agrobisnis Terpadu
dengan pagu dana Rp.1.501.923.500,- terealisasi sebesar Rp.1.458.743.700,- atau
97.13%
7. Program/kegiatan Penunjang di Unit Proteksi TPH dengan pagu dana
sebesarRp.836.961.925,- dapat terealisasi Rp.815.161.450,- atau sebesar 97.40%
Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat telah berhasil melaksanakan kegiatan dengan
menunjukkan tingkat keberhasilan diatas 95%
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 60
BAB IV P E N U T U P
1. Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Kalimantan
Barat dilaksanakan melalui 2 (dua) Program Pembangunan Utama yaitu Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan serta Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan.
2. Capaian produksi komoditi tanaman pangan tahun 2016 secara keseluruhan
dibandingkan dengan target telah mencapai sebesar 86.21%, Luas panen
90.43% dan capaian produktivitas sebesar 90.54%. Meskipun capaian kinerja
produksi tahun 2016 secara keseluruhan baru 86.21% akan tetapi capaian luas
panen dan produktivitas telah mencapai lebih dari 90%. Hanya ada 1 (satu)
komoditi yang capaian produksinya melebihi target yaitu kacang hijau (146.60%)
disebabkan adanya peningkatan luas panen (lebih besar 52.80% dari target).
Capaian produktivitas tahun 2016 terdapat 1 komoditi yang melebihi target yaitu
kacang tanah sebesar 103.36% dibanding target. Apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, capaian kinerja produksi dan luas panen tahun 2016 naik
masing-masing sebesar 1.24% (produksi) dan 9.22% (luas panen). Meskipun
rata-rata kinerja produksi tanaman pangan naik, sebenarnya hanya ada 2
komoditi yang kinerja produksinya melebihi target yaitu komoditi padi (naik
sebesar 5.22% dari target) dan kacang hijau sebesar 32.55% dari target.
Sementara itu, capaian kinerja produksi tanaman hortikultura capaian 2016
dibandingkan terhadap target hanya sebesar 51.33%. Demikian pula jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya cenderung lebih kecil dan menurun
semua komoditi, dimana rata-rata persentase penurunan sebesar 64%.
3. Dalam pelaksanaannya, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di
Provinsi Kalimantan Barat masih menghadapi beberapa kendala dan hambatan
antara lain belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan sawah, kurangnya
dukungan infastruktur pengairan dan alsintan, belum optimalnya penerapan teknologi
usaha tani, masalah penyediaan dan pemanfaatan pupuk bersubsidi, serta masih
tingginya tingkat kehilangan hasil. Berbagai upaya telah dilakukan pada tahun 2016
untuk mengatasi hambatan/kendala tersebut antara lain mengoptimalkan potensi
lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan cetak sawah, optimalisasi lahan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 60
BAB IV P E N U T U P
1. Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Kalimantan
Barat dilaksanakan melalui 2 (dua) Program Pembangunan Utama yaitu Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan serta Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan.
2. Capaian produksi komoditi tanaman pangan tahun 2016 secara keseluruhan
dibandingkan dengan target telah mencapai sebesar 86.21%, Luas panen
90.43% dan capaian produktivitas sebesar 90.54%. Meskipun capaian kinerja
produksi tahun 2016 secara keseluruhan baru 86.21% akan tetapi capaian luas
panen dan produktivitas telah mencapai lebih dari 90%. Hanya ada 1 (satu)
komoditi yang capaian produksinya melebihi target yaitu kacang hijau (146.60%)
disebabkan adanya peningkatan luas panen (lebih besar 52.80% dari target).
Capaian produktivitas tahun 2016 terdapat 1 komoditi yang melebihi target yaitu
kacang tanah sebesar 103.36% dibanding target. Apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, capaian kinerja produksi dan luas panen tahun 2016 naik
masing-masing sebesar 1.24% (produksi) dan 9.22% (luas panen). Meskipun
rata-rata kinerja produksi tanaman pangan naik, sebenarnya hanya ada 2
komoditi yang kinerja produksinya melebihi target yaitu komoditi padi (naik
sebesar 5.22% dari target) dan kacang hijau sebesar 32.55% dari target.
Sementara itu, capaian kinerja produksi tanaman hortikultura capaian 2016
dibandingkan terhadap target hanya sebesar 51.33%. Demikian pula jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya cenderung lebih kecil dan menurun
semua komoditi, dimana rata-rata persentase penurunan sebesar 64%.
3. Dalam pelaksanaannya, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di
Provinsi Kalimantan Barat masih menghadapi beberapa kendala dan hambatan
antara lain belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan sawah, kurangnya
dukungan infastruktur pengairan dan alsintan, belum optimalnya penerapan teknologi
usaha tani, masalah penyediaan dan pemanfaatan pupuk bersubsidi, serta masih
tingginya tingkat kehilangan hasil. Berbagai upaya telah dilakukan pada tahun 2016
untuk mengatasi hambatan/kendala tersebut antara lain mengoptimalkan potensi
lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan cetak sawah, optimalisasi lahan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 60
BAB IV P E N U T U P
1. Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Kalimantan
Barat dilaksanakan melalui 2 (dua) Program Pembangunan Utama yaitu Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan serta Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan.
2. Capaian produksi komoditi tanaman pangan tahun 2016 secara keseluruhan
dibandingkan dengan target telah mencapai sebesar 86.21%, Luas panen
90.43% dan capaian produktivitas sebesar 90.54%. Meskipun capaian kinerja
produksi tahun 2016 secara keseluruhan baru 86.21% akan tetapi capaian luas
panen dan produktivitas telah mencapai lebih dari 90%. Hanya ada 1 (satu)
komoditi yang capaian produksinya melebihi target yaitu kacang hijau (146.60%)
disebabkan adanya peningkatan luas panen (lebih besar 52.80% dari target).
Capaian produktivitas tahun 2016 terdapat 1 komoditi yang melebihi target yaitu
kacang tanah sebesar 103.36% dibanding target. Apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, capaian kinerja produksi dan luas panen tahun 2016 naik
masing-masing sebesar 1.24% (produksi) dan 9.22% (luas panen). Meskipun
rata-rata kinerja produksi tanaman pangan naik, sebenarnya hanya ada 2
komoditi yang kinerja produksinya melebihi target yaitu komoditi padi (naik
sebesar 5.22% dari target) dan kacang hijau sebesar 32.55% dari target.
Sementara itu, capaian kinerja produksi tanaman hortikultura capaian 2016
dibandingkan terhadap target hanya sebesar 51.33%. Demikian pula jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya cenderung lebih kecil dan menurun
semua komoditi, dimana rata-rata persentase penurunan sebesar 64%.
3. Dalam pelaksanaannya, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di
Provinsi Kalimantan Barat masih menghadapi beberapa kendala dan hambatan
antara lain belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan sawah, kurangnya
dukungan infastruktur pengairan dan alsintan, belum optimalnya penerapan teknologi
usaha tani, masalah penyediaan dan pemanfaatan pupuk bersubsidi, serta masih
tingginya tingkat kehilangan hasil. Berbagai upaya telah dilakukan pada tahun 2016
untuk mengatasi hambatan/kendala tersebut antara lain mengoptimalkan potensi
lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan cetak sawah, optimalisasi lahan
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 61
dan pengembangan jaringan irigasi, penyediaan alsintan pra tanam dan pasca
panen, peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui kegiatan UPSUS dan
pengembangan padi metode Hazton serta berbagai kegiatan pelatihan untuk
meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok tani. Kerjasama lintas sektoral
antar instansi terkait sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan dan
rehabilitasi prasarana dan sarana serta dukungan anggaran untuk pembangunan dan
rehabilitasi infrastruktur pertanian.
4. Adapun langkah-langkah dan upaya di masa datang untuk mengatasi kendala dan
hambatan yang masih ada diantaranya adalah:
a. Inventarisasi secara akurat di tingkat lapang untuk menentukan prioritas
pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan agar pelaksanaan kegiatan
dapat berdampak signifikan dalam meningkatkan produksi tanaman pangan.
b. Meningkatkan kegiatan optimalisasi lahan dalam upaya peningkatan potensi
lahan untuk menaikkan produksi dan mutu produk tanaman baik tanaman
pangan maupun hortikultura
c. Meningkatkan kegiatan dalam penyediaan alsintan secara bertahap sesuai skala
prioritas di tingkat lapang dalam rangka meningkatkan produktivitas dan produksi
di Provinsi Kalimantan Barat.
d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan secara intensif tentang penerapan teknologi
usaha tani yang bersifat inovatif dan secara signifikan terbukti telah
meningkatkan produktivitas tanaman pangan
e. Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-
masing Kabupaten/Kota serta penetapan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi
yang mengacu pada pencapaian tanam di tahun sebelumnya untuk masing-
masing Kabupaten/Kota.
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 61
dan pengembangan jaringan irigasi, penyediaan alsintan pra tanam dan pasca
panen, peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui kegiatan UPSUS dan
pengembangan padi metode Hazton serta berbagai kegiatan pelatihan untuk
meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok tani. Kerjasama lintas sektoral
antar instansi terkait sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan dan
rehabilitasi prasarana dan sarana serta dukungan anggaran untuk pembangunan dan
rehabilitasi infrastruktur pertanian.
4. Adapun langkah-langkah dan upaya di masa datang untuk mengatasi kendala dan
hambatan yang masih ada diantaranya adalah:
a. Inventarisasi secara akurat di tingkat lapang untuk menentukan prioritas
pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan agar pelaksanaan kegiatan
dapat berdampak signifikan dalam meningkatkan produksi tanaman pangan.
b. Meningkatkan kegiatan optimalisasi lahan dalam upaya peningkatan potensi
lahan untuk menaikkan produksi dan mutu produk tanaman baik tanaman
pangan maupun hortikultura
c. Meningkatkan kegiatan dalam penyediaan alsintan secara bertahap sesuai skala
prioritas di tingkat lapang dalam rangka meningkatkan produktivitas dan produksi
di Provinsi Kalimantan Barat.
d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan secara intensif tentang penerapan teknologi
usaha tani yang bersifat inovatif dan secara signifikan terbukti telah
meningkatkan produktivitas tanaman pangan
e. Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-
masing Kabupaten/Kota serta penetapan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi
yang mengacu pada pencapaian tanam di tahun sebelumnya untuk masing-
masing Kabupaten/Kota.
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 61
dan pengembangan jaringan irigasi, penyediaan alsintan pra tanam dan pasca
panen, peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui kegiatan UPSUS dan
pengembangan padi metode Hazton serta berbagai kegiatan pelatihan untuk
meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok tani. Kerjasama lintas sektoral
antar instansi terkait sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan dan
rehabilitasi prasarana dan sarana serta dukungan anggaran untuk pembangunan dan
rehabilitasi infrastruktur pertanian.
4. Adapun langkah-langkah dan upaya di masa datang untuk mengatasi kendala dan
hambatan yang masih ada diantaranya adalah:
a. Inventarisasi secara akurat di tingkat lapang untuk menentukan prioritas
pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan agar pelaksanaan kegiatan
dapat berdampak signifikan dalam meningkatkan produksi tanaman pangan.
b. Meningkatkan kegiatan optimalisasi lahan dalam upaya peningkatan potensi
lahan untuk menaikkan produksi dan mutu produk tanaman baik tanaman
pangan maupun hortikultura
c. Meningkatkan kegiatan dalam penyediaan alsintan secara bertahap sesuai skala
prioritas di tingkat lapang dalam rangka meningkatkan produktivitas dan produksi
di Provinsi Kalimantan Barat.
d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan secara intensif tentang penerapan teknologi
usaha tani yang bersifat inovatif dan secara signifikan terbukti telah
meningkatkan produktivitas tanaman pangan
e. Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-
masing Kabupaten/Kota serta penetapan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi
yang mengacu pada pencapaian tanam di tahun sebelumnya untuk masing-
masing Kabupaten/Kota.
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 62
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBARTAHUN ANGGARAN : 2016
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
A Produksi Tanaman Pangan 2,033,700 Ton 1,753,200 Ton 86.21- Padi 1,610,000 Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000 Ton 109,472 Ton 58.23- Kedelai 3,500 Ton 2,145 Ton 61.29- Kacang Tanah 1,600 Ton 979 Ton 61.19- Kacang Hijau 1,000 Ton 1,466 Ton 146.60- Ubi Kayu 210,000 Ton 160,903 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600 Ton 10,578 Ton 53.97
B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,910 Ha 152.80- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09
C Produktivitas Tanaman Pangan- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.12 Ku/Ha 91.16- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.57 Ku/Ha 94.63- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56
II Tanaman Hortikultura
A Produksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 456,422 Kg/Tangkai 30.80
Jumlah Total Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 83,139,734,925Jumlah Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 78,013,073,863 (93.83%)
LAMPIRAN I
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 62
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBARTAHUN ANGGARAN : 2016
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
A Produksi Tanaman Pangan 2,033,700 Ton 1,753,200 Ton 86.21- Padi 1,610,000 Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000 Ton 109,472 Ton 58.23- Kedelai 3,500 Ton 2,145 Ton 61.29- Kacang Tanah 1,600 Ton 979 Ton 61.19- Kacang Hijau 1,000 Ton 1,466 Ton 146.60- Ubi Kayu 210,000 Ton 160,903 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600 Ton 10,578 Ton 53.97
B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,910 Ha 152.80- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09
C Produktivitas Tanaman Pangan- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.12 Ku/Ha 91.16- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.57 Ku/Ha 94.63- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56
II Tanaman Hortikultura
A Produksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 456,422 Kg/Tangkai 30.80
Jumlah Total Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 83,139,734,925Jumlah Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 78,013,073,863 (93.83%)
LAMPIRAN I
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 62
Pontianak, Februari 2017Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Ir. H. Hazairin, MSPembina Utama Madya
NIP. 19570514 198203 1 013
SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV. KALBARTAHUN ANGGARAN : 2016
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
A Produksi Tanaman Pangan 2,033,700 Ton 1,753,200 Ton 86.21- Padi 1,610,000 Ton 1,467,657 Ton 91.16- Jagung 188,000 Ton 109,472 Ton 58.23- Kedelai 3,500 Ton 2,145 Ton 61.29- Kacang Tanah 1,600 Ton 979 Ton 61.19- Kacang Hijau 1,000 Ton 1,466 Ton 146.60- Ubi Kayu 210,000 Ton 160,903 Ton 76.62- Ubi Jalar 19,600 Ton 10,578 Ton 53.97
B Luas Panen Tanaman Pangan 568,500 Ha 514,070 Ha 90.43- Padi 503,125 Ha 514,071 Ha 102.18- Jagung 47,000 Ha 31,845 Ha 67.76- Kedelai 2,260 Ha 1,519 Ha 67.21- Kacang Tanah 1,455 Ha 860 Ha 59.11- Kacang Hijau 1,250 Ha 1,910 Ha 152.80- Ubi Kayu 11,110 Ha 10,058 Ha 90.53- Ubi Jalar 2,300 Ha 1,313 Ha 57.09
C Produktivitas Tanaman Pangan- Padi 32.00 Ku/Ha 28.55 Ku/Ha 89.22- Jagung 40.00 Ku/Ha 34.38 Ku/Ha 85.95- Kedelai 15.49 Ku/Ha 14.12 Ku/Ha 91.16- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha 11.37 Ku/Ha 103.36- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha 7.57 Ku/Ha 94.63- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha 159.98 Ku/Ha 88.87- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha 80.58 Ku/Ha 94.56
II Tanaman Hortikultura
A Produksi Tanaman Hortikultura 551,003 Ton 282,824 Ton 51.33- Tanaman Buah-buahan 447,383 Ton 221,160 Ton 49.43- Tanaman Sayur-sayuran 89,021 Ton 51,522 Ton 57.88- Tanaman Biofarmaka 14,599 Ton 10,142 Ton 69.47- Tanaman Hias 1,482,082 Kg/Tangkai 456,422 Kg/Tangkai 30.80
Jumlah Total Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 83,139,734,925Jumlah Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2016 78,013,073,863 (93.83%)
LAMPIRAN I
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
Peningkatan produksi danmutu produk tanamanpangan dan hortikultura
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 63
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 63
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 63
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 64
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 64
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 64
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 65
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 65
LAPORAN KINERJATahun 2016
Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat 65