analisis pengaruh ekpsor, impor, tingkat inflasi dan …eprints.ums.ac.id/73269/16/naskah publikasi...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PENGARUH EKPSOR, IMPOR, TINGKAT INFLASI DAN
NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP CADANGAN DEVISA
INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2017
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
RIA INDAH ROMADHONI
B 300 150 128
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENGARUH EKPSOR, IMPOR, TINGKAT INFLASI DAN
NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP CADANGAN DEVISA
INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2017
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
RIA INDAH ROMADHONI
B 300 150 128
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Surakarta, 03 Mei 2019
Pembimbing
(Eni Setyowati, S.E., M.Si.)
ii
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH EKPSOR, IMPOR, TINGKAT INFLASI DAN
NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP CADANGAN DEVISA
INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2017
Oleh :
RIA INDAH ROMADHONI
B 300 150 128
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 11 Mei 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
1. Eni Setyowati, S.E., M.Si. ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Ir. Maulidyah Indira Hasmarini., Msi. ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dr. Daryono Soebagiyo, MEc. ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. H. Syamsudin, S.E., M.M.)
NIK/NIDN: 19570217 1986 031 001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka
akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 03 Mei 2019
Penulis
RIA INDAH ROMADHONI
B300150128
1
ANALISIS PENGARUH EKPSOR, IMPOR, TINGKAT INFLASI DAN
NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA
PERIODE TAHUN 2010-2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
ekspor, impor, tingkat inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap cadangan devisa
Indonesia periode 2010 sampai 2017. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah
ekspor, impor, tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. Untuk melihat pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen, peneliti melakukan pengujian
analisis regresi linier berganda dengan model PAM (Partial Adjusment Model).
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data Sekunder. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel Ekspor dan Impor berpengaruh positif dan
signifikan sedangkan variabel Tingkat Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah tidak
signifikan terhadap Cadangan Devisa.
Kata kunci : exports, imports, inflation rates, the rupiah exchange rate,
Indonesia's foreign exchange reserves.
Abstract
This study aims to determine and analyze the influence of exports,
imports, inflation rates, and the rupiah exchange rate on Indonesia's foreign
exchange reserves in the period 2010 to 2017. The dependent variable in this
study is Indonesia's foreign exchange reserves, while the independent variables
are export, import, inflation and value exchange of rupiah. To see the effect of the
independent variables on the dependent variable, the researcher conducted a
multiple linear regression analysis using the PAM (Partial Adjudication Model)
model. The data used in this study are secondary data. The results showed that the
Export and Import variables had a positive and significant effect while the
Inflation Rate and Rupiah Exchange Rate variables were not significant for
Foreign Exchange Reserves. Keywords : Inflation, Interest rate, Dow Jones Index, Petroleu Price, and
Composite Stock Price Index (JCI)
1. PENDAHULUAN
Pada masa orde baru,Indonesia mulai membuka diri kepada dunia salah
satunya ditandai dengan perdagangan antarnegara. Perdagangan internasional
penting dalam perekonomian setiap Negara dan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Perdagangan internasional berperan penting karena
suatu Negara tidak dapat memenuhi semua kebutuhan dalam negeri.
Pembangunan awalnya berpusat pada sektor pertanian kemudian diarahkan ke
sektor industri karena melihat banyak negara yang diuntungkan melalui
industrialisasi. Dimulainya industrialisasi di Indonesia maka dibutuhkan
2
devisa. Sumber pembiayaan tersebut disimpan dalam cadangan devisa yang
dipertanggungjawabkan oleh Bank Indonesia (Putra, 2013).
Keterbatasan dalam bentuk sumber daya baik sumber daya alam
maupun sumber daya manusia mengharuskan sebuah negara melakukan
perdagangan internasional ke negara lain untuk memenuhi sumber daya yang
tidak bisa diproduksi dalam negeri. Cadangan devisa suatu negara dapat
menggambarkan bagaimana situasi perekonomian di negara tersebut, karena
cadangan devisa merupakan bagian dari faktor pembangunan sebuah negara.
Cadangan devisa memiliki fungsi yang sangat penting bagi sebuah negara
untuk membiayai perdagangan internasional dan juga untuk menambah dana
pembangunan negara (Sayoga, 2017).
Cadangan Devisa ibarat tabungan bagi suatu Negara. Selain sebagai
tabungan, fungsi cadangan devisa adalah untuk bertransaksi dan berjaga-jaga.
Dilihat dari fungsinya sebagai tabungan, jumlah cadangan devisa dapat
bertambah dan berkurang, berubah-ubah sepanjang waktu sesuai dengan
kebutuhan. Cadangan devisa juga dgunakan untuk membiayai
ketidakseimbangan naraca pembayaran, melakukan intervensi di pasar untuk
menjaga nilai tukar, dan tujuan lainnya sebagai bantalan terhadap kewajiban
Indonesia. Cadangan devisa digunakan sebagai pengatur permintaan dan
penawaran valuta asing dalam transaksi perdagangan. Kuat dan lemahnya
perekonomian disuatu Negara dilihat dari cadangan devisa Negara tersebut.
Semakin banyak suatu Negara memiliki likuiditas asset luar negeri maka
Negara semakin siap terhadap krisis yang akan terjadi. (Lestari, 2016).
Kenaikan dan penurunan jumlah cadangan devisa dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Salah satu faktor tersebut adalah kegiatan ekspor dan impor.
Menurut Nopirin (2008), cadangan devisa dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah tingkat inflasi, Pendapatan riil, Suku bunga domestic,
Kredit domestic, dan Muliplier uang. Sedangkan menurut Madura (2007),
faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa adalah laju inflasi,
pendapatan nasional, restriksi pemerintah, dan kurs.
3
Kondisi cadangan devisa harus terus dijaga, agar transaksi
internasional dapat terus berlangsung dengan stabil dan lancar. Upaya untuk
mempertahankan cadangan devisa pada tingkat yang aman perlu diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa Indonesia, seperti ekspor,
impor, tingkat inflasi dan kurs nilai tukar rupiah (Agustina, 2014).
Ekspor merupakan kegiatan perdagangan internasional yang memacu
tumbuhnya permintaan dalam negeri yang menjadikan tumbuhnya industry-
industri pabrik besar. Menurut uraian tersebut, ekspor merupakan aktifitas
perdagangan antar Negara yang dapat memberikan dorongan dalam dinamika
pertumbuhan perdagangan internasional, sehingga memungkinkan suatu
Negara yang sedang berkembang untuk mencapai kemajuan perekonomian
setaraf dengan Negara-negara maju (Benny, 2013).
Impor merupakan proses membeli barang atau jasa asing dari satu
negara ke negara lainnya. Impor terjadi karena kurangnya produksi dalam
negeri sehingga menyebabkan negara harus membeli barang atau jasa dari
negara lain. Dalam proses pembelian barang atau jasa tersebut yang digunakan
sebagai alat pembayaran adalah valuta asing yang berasal dari cadangan
devisa. Hubungan impor dengan cadangan devisa adalah ketersediaan devisa
sangat mempengaruhi keberlangsungan kegiatan impor, mengingat kegiatan
impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akibat dari
keterbatasan produksi dalam negeri. Terhambatnya kegiatan impor akan
berdampak juga pada terhambatnya kegiatan dalam negeri (Juniantara, 2012).
Inflasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
cadangan devisa suatu negara. Jika inflasi yang terjadi dalam suatu negara
tinggi, maka harga barang dan jasa di dalam negeri juga akan tinggi. Hal ini
menyebabkan perubahan pada nilai mata uang, berimbas pada simpanan giro
bank umum dan berdampak pada cadangan devisa. Dengan kata lain, semakin
tinggi tingkat inflasi yang terjadi maka akan menambah nilai suatu mata uang
karena naiknya harga barang dan jasa di pasaran (Putra, 2013).
Nilai tukar rupiah (kurs) merupakan indikator penting yang akan
berpengaruh pada aktivitas di pasar saham maupun pasar uang. Kurs rupiah
4
jga merupakan salah satu faktor dalam menentukan jumlah cadangan devisa
yang dimiliki. Apabila kurs Rupiah mengalami ketidakstabilan atas nilai tukar
terhadap dollar maka akan berdampak buruk kepada kegiatan impor, dimana
kegiatan impor yang dilakukan sebuah negara pastinya menggunakan mata
uang asing yaitu dollar. Dengan terjadinya depresiasi kurs Rupiah maka ini
akan sangat merugikan Indonesia apabila tingkat impor selalu meningkat.
Semakin melemahnya nilai tukar rupiah maka akan semakin memperburuk
kondisi cadangan devisa (Rizieq, 2006). Berdasarkan uraian diatas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Ekspor, Impor, Tingkat Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Cadangan
Devisa Indonesia”.
Berdasarkan pada perumusan masalah, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama diduga variabel ekspor
berpengaruh positif terhadap cadanga devisa Indonesia . kedua Diduga
variabel impor berpengaruh negatif terhadap cadanga devisa Indonesia. Ketiga
diduga variabel inflasi berpengaruh negatif terhadap cadangan devisa
Indonesia. Terakhir diduga variabel kurs berpengaruh positif terhadap
cadangan devisa Indonesia.
2. METODE
2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari berbagai sumber, antara lain yang diperoleh dari situs Badan
Pusat Statistik (BPS) www.bps.go.id, Bank Indonesia (BI) www.bi.go.id,
jurnal-jurnal ilmiah, serta literatur-literatur lain yang berkaitan dengan topik
penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time
series yang berkurun waktu 8 tahun (2010 – 2017) dalam bentuk triwulan.
Data tersebut diolah kembali sesuai dengan kebutuhan model yang digunakan.
5
2.2 Metode Analisis Data
Alat dan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda dengan pendekatan Model Penyesuaian Parsial atau
Partial Adjustment Model (PAM) yang meliputi estimasi pengamatan model
uji asumsi klasik, uji kebaikan model, dan uji validitas pengaruh. Pengujian
asumsi klasik terdiri dari uji normalitas residual (ut), uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas, uji otokolerasi, dan uji ketepatan spesifikasi model
(linieritas model). Sedangkan uji kebaikan model terdiri dari uji eksistensi
model (uji F), dan interpretasi determinasi regresi (R2). Kemudian yang
terakhir adalah uji validitas pengaruh (uji t). Alat dan model analisis
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen yaitu
cadangan devisa dengan variabel independen yaitu ekspor, impor, tingkat
inflasi dan nilai tukar rupiah.
Model PAM (Partial Adjustment Model) dalam penelitian ini sebagai
berikut:
logCDt = β 0+ β 1logEKSt + β 2 logIMPt + β 3INFt+ β 4logKURS + et
Dimana :
logCDt = Tingkat Cadangan Devisa
β0 = Konstanta
β1,β2,β3,β4,β5 = Koefisien Regresi
logEKP = Tingkat Ekspor
logIMP = Tingkat Impor
INF = Tingkat Inflasi
logKRS = Tingkat Kurs (Nilai Tukar Rupiah)
t = times series
e = Error (Kesalahan)
..(1)
6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Variabel Ekspor
Variabel ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan
devisa pada tahun 2010-2017. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ekspor di
Indonesia meningkat. Apabila Indonesia sering melakukan kegiatan ekspor,
maka menunjukkan bahwa negara tersebut semakin banyak menerima
pemasukkan dari negara luar (Negara pengimpor) yang biasa disebut
menerima devisa atau valuta asing yang merupakan salah satu sumber
pendapatan Negara. Dengan kata lain, ekspor akan secara langsung
mempengaruhi pendapatan nasional. Ekspor adalah kegiatan penjualan barang
ke luar negeri guna memberikan dorongan dalam dinamika pertumbuhan
perdagangan luar negeri yang nantinya suatu Negara yang sedang berkembang
bisa bersaing dengan Negara-negara yang lebih maju. Untuk mampu
mengekspor negara tersebut harus mampu menghasilkan barang-barang dan
jasa yang mampu bersaing di pasar internasional. Kemampuan bersaing ini
sangat ditentukan oleh banyak faktor, antar lain sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan bahkan sumber daya teknologi.
3.2 Variabel Impor
Impor berpengaruh signifikan positif terhadap Cadangan Devisa.
Semakin tinggi kegiatan impor maka semakin rendah cadangan devisa di
Indonesia. Impor merupakan Dalam melakukan impor maka pemerintah
Indonesia akan membiayai impor tersebut dengan cadangan devisa indonesia,
dimana jika jumlah impor meningkat maka nilai cadangan devisa akan
menurun. Namun peningkatan impor dipicu oleh kuatnya permintaan dalam
negeri akan barang impor tersebut diikuti dengan bahan baku di Indonesia
lebih murah dan biaya tenaga kerja yang murah sehingga, menarik investor
melakukan penanaman modal asing di Indonesia dengan membangun pabrik
akan barang yang selalu diimpor tersebut sehingga aliran dana modal asing
yang masuk akan mengakibatkan surplus pada neraca perdagangan indonesia
7
sehingga cadangan devisa juga meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Roro Tri Ellies Yulianti Suryaningsih yang
menyatakan bahwa Impor berpengaruh signifikan positif terhadap Cadangan
Devisa.
3.3 Variabel Tingkat Inflasi
Tingkat Inflasi tidak berpengaruh Signifikan terhadap Cadangan
Devisa. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ida Bagus Putu Purnama
Putra dan I G. B. Indrajaya (2013) yang menyatakan Inflasi tidak berpengaruh
signifikan dan positif Cadangan Devisa. Apabila harga-harga barang dan
sektor jasa cenderung mengalami kenaikan atau disebut dengan inflasi, maka
akan menyebabkan terhambatnya kegiatan perekonomian di negara
bersangkutan. Sehingga negara membutuhkan lebih banyak devisa untuk dapat
bertransaksi di luar negara. Pada akhirnya, hal itu akan mengakibatkan defisit
neraca perdagangan Indonesia yang berdampak menurunnya Cadangan Devisa
Indonesia. Jika inflasi terjadi dalam suatu negara maka harga barang dan juga
jasa didalam negeri juga tinggi. Hal ini menyebabkan perubahan pada nilai
mata uang dan berimbas pada giro bank dan berdampak pada cadangan devisa.
Jika inflasi terjadi maka akan mengakibatkan kenaikan pada harga pangan dan
minyak sehingga terhadi kesenjangan antar penawaran dan permintaan dimana
arus impor akan meningkat dan arus ekspor akan terhambat ataupun
mengalami penurunan terus menerus karena barang buatan dalam negeri jauh
lebih mahal daripada harga barang sejenis buatan luar negeri. Pada akhirnya,
hal itu akan mengakibatkan desifit neraca perdagangan Indonesia yang
berdampak pada menurnnya cadangan devisa Indonesia.
3.4 Variabel Nilai Tukar Rupiah
Nilai Tukar rupiah (Kurs) tidak berpengaruh Signifikan terhadap
Cadangan Devisa. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Agustina renny
(2013) yang menyatakan bahwa Kurs tidak berpengaruh positif terhadap
8
cadangan devisa. Akan tetapi tidak sejalan dengan hasil penelitian I Putu
Kusuma Juniantara dan Made Kembar Sri Budhi dan Juniartha R. Pinem yang
menyatakan bahwa Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan positif
terhadap Cadangan Devisa. Jika nilai tukar rupiah menguat didukung dengan
kondisi ekonomi stabil maka cadangan devisa Indonesia juga akan meningkat,
hal tersebut dikarenakan adanya dorongan minat investor yang tertarik untuk
melakukan investasi di pasar keuangan domestik yang akan mengakibatkan
surplus pada neraca transaksi berjalan sehingga cadangan devisa juga akan
meningkat.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis regresi dengan model penyesuaian
parsial atau Partial Adjusment Model (PAM) mengenai pengaruh variabel
ekspor, impor, tingkat inflasi, dan kurs terhadap cadangan devisa Indonesia
pada tahun 2010-2017 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diketahui bahwa model regresi
memiliki distribusi residual normal. Sedangkan untuk multikolinearitas,
otokorelasi, dan heteroskedastisitas tidak terdapat masalah dalam model.
Dalam spesifikasi model (linearitas) Ho diterima sehingga spesifikasi model
yang di pakai dalam penelitian ini adalah tepat atau linier.
b. Berdasarkan hasil uji eksistensi model (uji F) yang digunakan untuk
menguji eksistensi model, diperoleh hasil nilai signifikansi statistik F
sebesar 0.000000 < 0.01, maka Ho ditolak sehingga model yang
dipakai eksis.
c. Hasil uji koefisien determinasi R2
menunjukkan bahwa hasil estimasi
menunjukkan nilai R2
sebesar 0.876334, artinya 87,6% variasi variabel
Cadangan Devisa (logCD) di Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel ekspor
(logEKS), impor (logIMP), infasi (INF), nilai tukar rupiah (logKURS).
Sisanya 12,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel atau faktor-faktor lain
yang tidak dimasukan dalam model.
9
d. Uji validitas pengaruh (uji t) menunjukan bahwa nilai ekspor, impor, dan
cadangan devisat-1 memiliki pengaruh signifikan sedangkan tingkat inflasi
dan kurs tidak memiliki pengaruh singnifikan.
4.2 Saran
a. Perdagangan Internasional (kegiatan ekspor-impor) merupakan penyumbang
terbesar untuk cadangan devisa. Kegiatan ekspor perlu ditingkatkan karena
menguntungkan bagi pemerintah dalam menambah cadangan devisa di Indonesia.
Untuk itu, Bank Indonesia harus menjaga keseimbangan cadangan devisa sebagai
pihak otoritas moneter di Indonesia. Kebijakan yang berkaitan dengan ekspor
juga perlu dikembangkan agar industri dalam negeri dapat mengekspor ke pasar
Internasional.
b. Sebagai warga Negara Indonesia sebaiknya mengerti kondisi perekonomian
Negara dengan mengurangi penggunaan produk dari luar negeri sehingga akan
dapat menghemat devisa Negara.
c. Kebijakan dari pemerintah atau bank sentral diperlukan untuk mengendalikan
stabilitas nilai tukar rupiah untuk menjaga tingkat inflasi sesuai target dan dapat
memperkuat serta menjaga cadangan devisa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Adenan, Moh. 2014. “Reaction function Model of monetary Policy Under
Infkation Targeting Framework in Indonesia”. International Review of
management and business Research Faculty of Economics University of
Jember, Indonesia vol.3, Isue.I.ISSN:2306-9007.
Adiyadnya, Made Santana Putra. 2015. “Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Dollar
Amerika, Suku Bunga Kredit dan Utang Luar Negeri Terhadap Cadangan
Devisa Indonesia Tahun 1996-2015”. Jurnal Riset Akuntansi Vol.7 No.1.
Agustina, Reny. 2014. Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat
Inflasi terhadap Cadangan Devisa Indonesia” Jurnal Wira Ekonomi
Mikroskil. Vol. 4, No. 2. Hal.61-70.
Akpan, Akaninyene Udo. 2016. “Foreign Reserves Accumulation And
Macroeconomic Environment: The Nigerian Experience (2004-2014)”
International Journal Of Economics And Finance Studies Department Of
Banking and Finance Univercity Of Uyo. Vol.8, No. 1, Hal. 27-47.
Amir, M. S. 2004. “Ekspor Impor”. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
10
Arunachalam, P. 2010. “Foreign Exchange Reserves in India and China”.
African Journal of Marketing Management”. Vol.2, No.4, hal.69-79.
Badan Pusat Statistik. www.bps.go.id
Bank Indonesia. 2006. www.bi.go.id.
Benny, Jimmy. 2013. “Ekspor Impor dan Pengaruhnya Terhadap Cadangan
Devisa Indonesi” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Sam
Ratulangi Manado. Vol.1, No.4, hal.1406-1415.
Boediono. 2001. “Ekonomi Makro”. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Chowdhury, Md. Niaz Murshed dkk. 2014. “An econometric analysis of the
determinants of foreign exchange reserves in Bangladesh” Journal of
World Economic Rescarch. Vol.3, No.6, Hal, 72-82.
Dumairy. 2002. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Ekananda,Mahyus. 2014. “EkonomiInternasional”. Jakarta: Erlangga.
Gandhi, Dyah Virgoana. 2006. “Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank
Indonesia”. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK)
Bank Indonesia.
Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika:
Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometric, (Fourth edition), USA, Mc Graw-
Hill Internatonal.
Gujarati, Damodar. 2006. Basic Econometrics. McGraw-Hill
Hady, Hamdy. 2001. “Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Perdagangan
Internasional”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hakim, Abdul. 2013. “Estimating Foreign Exchange Reserve
Adequacy.International Research” Journal of Business Universitas Islam
Indonesia.Vol.6, No.1, ISSN:2089-627.
Juniantara, Kusuma dan Sri Budhi, Made Kembar. 2012. “Pengaruh Ekspor,
Impor, Dan Kurs Terhadap Cadangan Devisa Nasional Periode 1999-
2010” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol.1,
No.1, Hal.1-60.
Kuncoro, Haryo. 2015. “Credible fiscal Policy and Exchange Rates Stabilization”
Journal of Economics and Development Studies. Vol.3, No.2, ISSN :2549-
5968.
Kuncoro, Mudrajad. 2001. ”Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis
dan Ekonomi” Edisi Pertama. Yogyakarta: UPN AMP YPKN.
11
Kuswantoro, M. 2017. “Analisis pengaruh Inflasi, Kurs, Utang Luar Negeri, dan
Ekspor Terhadap Cadangan Devisa Indonesia”. Vol.12, No.1, April 2017.
Lestari, Luh Made Trisna Meita Murni dan I Wayan Yogi Swara. 2016.
“Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Cadangan Devisa di
Indonesia” Studi Sebelum dan Sesudah Krisis Global. E-Jurnal EP Unud.
Vol.5, No.5, Hal.631-651.
Madura, Jeff. (2008). International Corporate Finance. 8th Edition. USA :
Thomson South-Western Company.
Mankiw N,Gregory, dkk. 2003. “Teori Makroekonomi”. Jakarta: Erlanga.
Mankiw, N. Gregory dkk. 2012. “Pengantar Ekonomi Makro”. Jakarta: Salemba
Empat.
Manurung,Adier Haymash. 2016. “Cadangan Devisa dan Kurs Valuta Asing”.
Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Mishkin, Frederic S. 2001. “The Economics of Money, Bangking and Financial
Markets 6th Edition”. New York: Addison Wesley.
Murtala, dkk. 2017. “Fluctuation Analysis of Rupiah Exchange Rate of Dollar
United States in Indonesia” European Journal of Agriculture and Forestry
Research, Doctoral Program of Economics Faculty of Economics and
Business of syiah kuala University. Darussaam Banda Aceh Vol.5, No.6,
ISSN: 2054-6327.
Nopirin. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi: Makro & Mikro, Edisi ke-1.
Yogyakarta: BPFE.
Nopirin. 2011. “Ekonomi Internasional”. Yogyakarta: BPFE.
Nopirin. 2014. “Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro-Makro”. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Pridayanti. 2012. “Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 2002-2012”. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Purnamawati, Astuti. 2013. “Dasar-Dasar Ekspor Impor”. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Putra, Ida Bagus Putu Purnama dan I G. B. Indrajaya. 2013. “Pengaruh Tingkat
Inflasi, Utang Luar Negeri dan Suku Bunga Kredit Terhadap Cadangan
Devisa Indonesia Tahun 1996-2011” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan
Universitas Udayana. Vol.2, No.11, Hal.533-538.
Rachbini, J. Didik dan Tono Suwidi. 2000. “Bank Indonesia : Menuju
Independensi Bank Sentral”. Jakarta: PT.Mardi Mulyo.
12
Rizieq. 2006. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cadangan devisa
Indonesia”. Jurnal Equilibrium. Vol. 3.
Rochman, Asep Maulana. 2014. “Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah, Utang Luar
Negeri dan Ekspor terhadap Cadangan devisa Indonesia”. Jurnal fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Salvatore, Dominick. 1996. “i internasional, edisi kelima”. Yogyakarta: UUP
AMP YKPN.
Sasono, Herman Budi. 2012. “Manajemen Pelabuhan dan realisasi Ekspor
Impor”. Yogyakarta : Cv. Andi Offset.
Sayoga, Pundy Dan Syamsurijal Tan. 2017. “Analisis Cadangan Devisa
Indonesia dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya” E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Jambi. Vo.12, No.1, Hal.25-30.
Sayoga, Pundy Dan Syamsurijal Tan. 2017. “Analisis Cadangan Devisa
Indonesia dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya” E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Jambi. Vo.12, No.1, Hal.25-30.
Sedyaningrum, Nuzula. 2016. “Pengaruh Jumlah Nilai Ekspor, Impor, dan
Pertumbuhan Ekonomi terhadap Nilai Tukar dan Daya Beli Masyarakat
di Indonesia” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 34, No. 1.
Sonia, Agnes Putri Dan Nyoman Djinar Setiawina. 2016. “Pengaruh Kurs, Jub
dan Tingkat Inflasi Terhadap Ekspor, Impor Dan Cadangan Devisa
Indonesia” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana.
Vol.5, No.10, Hal.1077-1102.
Sooriyan, Sagathevan. 2017. “The Determinants of Foreigh Exchange Reserves in
India During 1983-2014” International journal Departement Of
Economics, Faculty Of Science and Humanities Srm University. Vol.113,
No.6, Hal.251-260.
Sukirno, Sadono. 2000. “Pengantar Teori Makro Ekonomi”. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2008. “Teori Pengantar Makroekonomi edisi 3”. Jakarta:
PT.Raja grafindo persada.
Sukirno, Sadono. 2010. “Makroekonomi Teori Pengantar”. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2012.”Makroekonomi:Teori Pengantar”. Jakarta: PT. Raja
Gravindo Persada.
Tanjung, Abdul Hafiz. 2011. Akuntansi, Transparansi, dan Akuntabilitas
Keuangan Publik (Sebuah Tantangan).
13
Todaro, Michael P.2000. “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”. Jakarta:
Erlangga.
Togatorop, Sahat Marulitua Dan Nyoman Djinar Setiawina. 2017. “Pengaruh
Utang Luar Negeri, Net Ekspor, dan Belanja Wisatawan Mancanegara
Terhadap Cadangan Devisa Di Negara Indonesia Tahun 1994-2013” E-
Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol.6, No,6. Hal.
1004-1032.
Triyono. 2008.“Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika”
Ekonomi Pembangunan. Vol. 9, No. 2, Hal. 156 – 167.
Venkatesan, Thilak and M. S. Ponnamma. 2017. “An Analysis Of Macroeconomic
Factors Affecting Foreign Exchange Rate” International Journal Of
Management. Vol.8, No.1, Hal.21-29.
Wibowo, Tri dan Hidayat Amir. 2005. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Tukar Rupiah” Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan. Departemen
Keuangan. Vol.9, No.4.