laporan kinerja program kesehatan masyarakat …

53
` i LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2021

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

`

i

LAPORAN KINERJA

PROGRAM KESEHATAN MASYARAKATDINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

TAHUN 2020

DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUATAHUN 2021

Page 2: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …
Page 3: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

dalam Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi dan

dalam PermenPAN Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka

Dinas kesehatan Provinsi Papua menyusun laporan kinerja sebagai bentuk

pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan pada tahun 2020.

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 ini disusun

untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Kementerian

Kesehatan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dengan demikian, Unit Utama dan

Unit Kerja di lingkup Kementerian Kesehatan mempunyai target kinerja yang telah disusun

dan akan dievaluasi pada pertengahan periode (2022) dan akhir periode 5 tahun (2024)

sesuai ketentuan yang berlaku.

Pelaksanaan Dekonsentrasi program dan kegiatan di lingkungan Dinas Kesehatan

Provinsi Papua tahun 2020 mendukung pada Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan tahun 2020-2024 yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor 20 TAHUN 2020. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan berbagai kegiatan

yang dilaksanakan melalui Satuan Kerja Dinas Kesehatan. Upaya tersebut melalui

Dana dekonsentrasi dilaksanakan di tiap jenjang pemerintahan mulai dari pemerintah

Provinsi dan Kabupaten dan Puskesmas. Dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi Tahun

2020 karena adanya pandemic COVID -19 terjadi ada Reviisi DIPA ke 01 Dengan

Pemotongan Anggaran dan Kegiatan pada tanggal 12 Mei 2020 .

Laporan kinerja disusun berdasarkan capaian kinerja tahun 2020 sebagaimana

yang sudah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja yang terdiri dari Indikator Kerja

Utama (IKU). Sumber data dalam laporan kinerja ini diperoleh dari Laporan rutin yang

disampaikan oleh kabupaten/Kota tahun 2020.

Berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2020 antara Direktur Jenderal Kesehatan

Masyarakat dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua , maka Dinas Kesehatan

Provinsi Papua melalui 6 kegiatan yaitu Pembinaan Gizi Masyarakat, Pembinaan

Kesehatan Keluarga, Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga, Penyehatan

Lingkungan, Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan

Kesehatan Masyarakat memiliki 22 Indikator Kinerja,

Realisasi anggaran Dekonsentrasi Satker DK-03 Tahun 2020 dilingkup Dinas

Kesehatan Provinsi Papua sebesar 75%. Capaian kinerja penyerapan anggaran

keseluruhan sebesar (data laporan SAI 2020), lebih rendah dari capaian 2019 yang

sebesar 83.31 % Capaian kinerja program yang direpresentasikan melalui 22 Indikator

Page 4: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

Kinerja. Keseluruhan indikator kinerja utama program kesehatan masyarakat dilaksanakan

di tingkat Puskesmas dan Tingkat kabupaten. Oleh karena itu alokasi anggaran

tersebut bertujuan untuk memastikan indikator tersebut berjalan sebagaimana mestinya

mulai dari level kebijakan, standar, pedoman dan evaluasi.

Masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran di tahun 2020

berupa terjadinya Pandemi Covid-19 mengakibatkan kegiatan yang sudah direncanakan

ditunda juga terjadi hambatan dikarenakan Keterlambatan penerimaan Surat Keputusan

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan SK Pengelola Keuangan dari Kepala Dinas

Kesehatan terlambat Terbit , adanya revisi ke 01 DIPA dan POK pada bulan Mei 2020,

pengembalian kelebihan transport dan hotel/penginapan peserta ,

Perbaikan ke depan perlu koordinasi lebih baik dengan Subbag Program

Dinas Kesehatan Provinsi Papua dengan harapan penerbitan Surat Keputusan

Pengelola Keuangan Dekonsentrasi dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tepat

waktu sehingga kegiatan tidak terlambat dilaksanakan. Juga pentingnya

Koordinasi antar penanggung jawab dan pengelola program dalam penyusunan

Rencana Operasional Kegiatan (ROK) terutama dengan Kepala Bidang Kesehatan

Masyarakat dan para Kepala Seksi dilingkungan Bidang kesehatan Masyarakat sehingga

rencana kegiatan yang dibuat dapat terlaksana dengan baik. Proses pengadaan barang

dan jasa perlu dipersiapkan lebih awal agar semua kegiatan dapat dilaksanakan dan

tidak semua pengadaan menumpuk pada akhir tahun.

Page 5: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1

1.Latar Belakang ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12. Maksud dan Tujuan..............................................................................33. Visi, Misi dan Strategi Organisasi ............................................................. 44. Tugas Pokok dan Fungsi.......................................................................95. Potensi dan Permasalahan ................................................................. 116. Sistematika ................................................................................................... 14

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.............................................................. 161. Perjanjian Kinerja .............................................................................. 162. Indikator Kinerja Program Kesehatan Masyarakat.....................................16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………………………………………………………………….191.. Pengukuran Kinerja,,,,,,,,,, …………………………………………………..192. Pagu dan realisasi Anggaran .………………………………………… .31

BAB IV PENUTUP.………………………………………………………………………..…… 371.Kesimpulan…………………………….……………………………………………. 37

Lampiran :

Page 6: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Terpilih Periode 2018-2023…………………… ………………5

Tabel 1.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua ……… …….10Tabel 2.1 Indikator Kinerja Program Kesehatan Masyarakat sesuai

perjanjian Kinerja Tahun 2020…………………………………… 16Tabel 3.1 Target dan capaian Indikator Program Kesehatan Masyarakat

Provinsi Papua Tahun 2020……………………………………… ..21Tabel 3.2 Pagu DIPA awal dan Revisi Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Tahun 2020 ……………………………………………………………32Tabel 3.3 Pagu DIPA Awal dan Revisi Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Tahun 2020…………………………………………………………..…34

… .

Page 7: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya, senantiasa membangun akuntabilitas yang dilakukan

melalui pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang

tepat, jelas dan terukur. Diharapkan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan kesehatan dapat berlangsung dengan bijaksana, transparan,

akuntabel, efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme.

Kementerian Kesehatan RI dalam RPJM 2020-2040 telah menentukan

strateginya yang terurai dalam lima point yaitu: 1). Peningkatan Kesehatan ibu

dan anak dan kesehatan reproduksi, 2). Percepatan perbaikan gisi masyarakat,

3).Peningkatan pengendalian penyakit, 4.) Penguatan gerakan masyarakat hidup

sehat (Germas), 5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan

makanan .

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan

ekonomis.

Page 8: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

Efektivitas dan efisiensi serta pelaksanaan pembangunan kesehatan

sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan strategi program, pendekatan

yang tepat serta sasaran yang jelas. Dukungan data dan informasi

kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat sangat menentukan dalam

pengambilan keputusan dalam menetapkan arah kebijakan dan strategi

pembangunan kesehatan yang tepat.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,

diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu

paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan

nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi

pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif

preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan

kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan

kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan

kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi

berbasis risiko.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua mendukung mewujudkan dalam

“Program Indonesia Sehat”. Pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan

dan kewenangan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus

dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya

diwujudkan dalam bentuk penyusunan laporan kinerja.

Page 9: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

3

Laporan kinerja ini akan memberikan gambaran pencapaian kinerja

Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam Bidang Kesehatan Masyarakat dalam

satu tahun anggaran beserta dengan hasil capaian indikator kinerja dari masing-

masing kegiatan di Bidang Kesehatan Masyarakat di Tahun 2020

2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan laporan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua

merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja pada tahun 2020 melalui

dana Dekonsentrasi dalam mencapai target dan sasaran program seperti

yang tertuang dalam rencana strategis, dan ditetapkan dalam dokumen

Penetapan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua oleh

pejabat yang bertanggungjawab

2.1 Tujuan

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau dan

melayani masyarakat dimanapun diseluruh pelosok Tanah Papua .

2.2 Nilai-nilai

Guna mewujudkan visi dan misi serta rencana strategis pembangunan

kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua dengan menganut dan

menjunjung tinggi nilai - nilai yang telah dirumuskan mengacu pada

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan antara lain:

a. Pro Rakyat;

b. Inklusif;

c. Responsif ;

d. Efektif

e. Bersih

Page 10: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

3. Visi, Misi dan Strategi Organisasi

3.1 Visi

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk

mewujudkan tujuan tersebut dalam mendukung Visi “PAPUA BANGKIT

MANDIRI SEJAHTERA YANG BERKEADILAN ”, tertuang dalam RPJMD

Provinssi Papua Tanun 2018 – 2023. Visi ini dijabarkan dalam 5 misi .

Misi yang terkait dengan urusan kesehatan adalah misi ke-1

“Memantapkan Kualitas dan Daya Saing SDM” dan misi ke-5

“Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, terdepan, terluar dan

tertentu” selanjutnya visi, misi, sasaran dan indikator disajikan pada

matriks berikut.

Page 11: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

5

Tabel.1.1Penelaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih Periode 2018-2023

VISI

PAPUA BANGKIT MANDIRI DAN SEJAHTERA YANG BERKEADILAN

Misi (M1)

MemantapkanKualitas dan DayaSaing SDM

Misi (M5)

Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal,terdepan, terluar dan tertentu

Tujuan (T1)

Meningkatkan kualitasSDM yang berdayasaing dan beretika

Tujuan (7)

Meningkatkan pemerataan pembangunan

Sasaran (S4)

Meningkatnya derajatkesehatan masyarakatPapua

Sasaran (S32)

Meningkatnyapercepatanpembangunan wilayah-wilayahperbatasanmenjadihalaman depan negara

Sasaran (S34)

Meningkatnya kapasitasketangguhan daerahdalam upaya pencegahandan kesiapsiagaanbencana

INDIKATOR PEMBANGUNAN DAERAH

Indikator Kondisi Awal (2018) Kondisi Akhir(2023)

Angka Harapan Hidup 65,86 69,59

Angka Kematian Ibu(AKI)per 100.000 KH

216 (estimasi SUPAS2015)

200

Angka KematianBayi(AKB) per 1.000 KH

24 (estimasiSUPAS2015)

20

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari Pembangunan Nasional, karena Kesehatan menyentuh

hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, Pembangunan

Kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi /

kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk

Page 12: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

tingkat pendidikannya serta keadaan dan pertumbuhan lingkungan fisik

maupun biologi.

Periode 2019-2023 merupakan tahab ketiga dalam pencapaian Visi

jangka panjang Provinsi Papua dari Visi pem bangunan Daerah Jangka

Panjang seperti yang telah dituangkan dalam dokumen Rancangan

RPJPD Provinsi Papua tahun 2005 – 2025. Pembangunan Kesehatan

lebih diarahkan untuk mencapai dan menunjang visi Provinsi Papua yaitu “

PAPUA BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA YANG BERKEADILAN

” , dimana pelaksanaan pembangunan pada tahap ini dilakukan dengan

meningkatkan kemandirian , kemitraan dan keterlibatan Orang Asli Papua

dalam segala bidang pembangunan yang berorientasi pada kemandirian

dan kemapanan lokal yang berbasis keberlanjutan, ketahanan pangan ,

kemampuan daya saing yang di dukung [erlindungan perempuan dan

anak , seta menekankan pada kesetaraan gender dan terwujudnya

lembaga jaminan sosial .

3.2 Misi

Misi Pembangunan 2019 – 2023 merupakan rumusan dari usaha – usaha

yang diperlukan untuk mencapai visi , namun tidak terlepas dari kondisi

tantangan lingkungan global dan domestic pada kurun waktu 2019 -2023

yang mempengaruhinya .

Adapun misi pembangunan daerah Provinsi Papua tahun 2019 – 2023

sebagai berikut :

1. Memantapkan Kualitas dan Daya Saing SDM

2. Memantapkan Rasa Aman, Tentram dan damai serta Kehidupan

Demokrasi memperkuat Bingkai NKRI

3. Penguatan Tata Kelola Pemerintahan

Page 13: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

7

4. Penguatan dan Percepatan Perekonomian daerah berbasis Potensi

unggulan Lokal dan Pengembangan Wilayah berbasis Kultural secara

Berkelanjutan

5. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal , Terdepan, Terluar dan

Tertentu .

Pemerataan pelayanan Kesehatan masih belum dapat mencapai titik

yang optimal meskipun prioritas dan strategi pelayanan kesehatan telah

lama diarahkan ke pegunungan, lembah-lembah, dan kampung-kampung

pada daerah terpencil / pedalaman, namun kendala geografis, transportasi

dan biaya ekonomi tinggi selalu menjadi hambatan dan tantangan yang

memperlambat penjangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

secara maksimal yang berujung pada belum optimalnya pencapaian hasil

pembangunan kesehatan yang diharapkan.

Kondisi nyata dari berbagai aspek yang terjadi khususnya di bidang

kesehatan tercermin dari pencapaian hasil pembangunan di bidang

kesehatan yang telah dilakukan selama berpuluh-puluh tahun. Walaupun

secara obyektif telah memberikan banyak peningkatan dan perubahan

terhadap pencapaian sasaran, peningkatan cakupan pelayanan serta

peningkatan daya dukung pelaksanaan program, secara menyeluruh

peningkatan yang terjadi mampu memberikan impak yang bermakna

terhadap tujuan akhir dari Pembangunan kesehatan.

3.3 Strategi Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan

upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas

terutama melalui peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan

Page 14: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang

didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan

pembiayaan kesehatan.

Strategi pembangunan Kesehatan Masyarakat tahun 2020

sesuai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2020 – 2024 meliputi:

a. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu,

Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas.

b. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.

c. Meningkatkan Penyehatan Lingkungan.

d. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat.

3.4 Sasaran Program Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Sasaran Program Dinas Kesehatan Provinsi Papua, adalah

meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat.

3.5 Indikator Kinerja

Indikator kinerja Program Kesehatan Masyarakat di Dinas

Kesehatan Provinsi Papua dalam mendukung dekonsentrasi

yaitu:

a. Persentase Ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)

b. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK).

c. Persentase Kabupaten/kota yang memenuhi kualitas

kesehatan lingkungan

Page 15: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

9

4. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Kesehatan Provinsi Papua terdiri dari Sekretariat dan 4 (empat)

Bidang yang terdiri dari :

a. Sekretariat terdiri dari Sub Bagian Program, Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan,

b. Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari Seksi Kesehatan Keluarga

dan Gizi, dan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah

Raga,

c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tediri dari Seksi Survelens

dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa.

d. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari Seksi Pelayanan Kesehatan

Primer dan Tradisional, Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Seksi

Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu

e. Bidang Sumberdaya Kesehatan terdiri dari Seksi Kefarmasian, Seksi Alat

Kesehatan dan Seksi Sumberdaya Manusia Kesehatan.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga memiliki 4 (empat) Unit

Pelaksana Teknis (UPT) yaitu :

a. UPT. Balai Latihan Kesehatan

b. UPT. Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Kesehatan

c. UPT. Balai Laboratorium Kesehatan

d. UPT. Balai Pencegahan dan Pengendalian AIDS,Tuberkulosa dan

Malaria (ATM)

Page 16: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua

sebagaimana bagan struktur berikut :

Tabel.1.2Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional serta

koordinasi dibidang keseahatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi

kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja

dan kesehatan olah raga.

Page 17: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

11

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang

Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga

dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,

kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga

dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,

kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

3) Pelaksanaan koordinasi dibidang kesehatan keluarga dan gizi

masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kesehatan keluarga

dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,

kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

5) Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan keluarga

dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,

kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga

6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

5. Potensi dan Permasalahan

Pembangunan Kesehatan di suatu daerah pada umumnya diarahkan pada

kebijakan untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat, upaya kesehatan

masyarakat dan sumber daya kesehatan yang mencakup penyediaan sarana

dan prasarana kesehatan yang berkualitas dan memadahi .

Potensi dan permasalahan pembangunan kesehatan akan menjadi input dalam

Page 18: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

menentukan arah kebijakan dan strategi Dinas Kesehatan Papua

Secara umum capaian Angka harapan Hidup (AHH) Provinsi Papua

mengalami kecenderungan yang relative meningkat dari tahun ke tahun hingga

mencapai angka pada tahun 2017 sebesar 65.14 Tahun

Angka kematian ibu (AKI)/Maternal Mortality Rate (MMR) adalah salah

satu indikator hasil pembangunan di bidang kesehatan, semakin rendah AKI

maka pembangunan suatu wilayah mengindikasikan semakin baik pembangunan

di bidang kesehatan. AKI secara nasional cenderung bergerak fluktuatif.

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007

sebesar 228 per 100.000 KLH meningkat menjadi 346 per 100.000 KLH pada

tahun 2010 (Sensus Penduduk 2010), namun menurun menjadi 305 per 100.000

KLH berdasarkan hasil Survei Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015,

sedangkan AKI Provinsi Papua sebesar

573per 100.000 (SDKI 2012), berdasarkan SUPAS 2015 diestimasikan AKI

Provinsi Papua sebesar 216 per 100.000 KH, lebih rendah dari target RPJMD

2013-2018 yakni sebesar 250 KH.

Angka Kematian Bayi (AKB) nasional (SDKI 2012) sebesar 32 per

1000 KH sedangkan untuk Provinsi Papua sebesar 54 per 1000, sedangkan

pada tahun 2015 AKB nasional turun menjadi 24 per 1000 KH (SUPAS 2015),

untuk Provinsi Papua SUPAS 2015 tidak mengeluarkan angka.

Saat ini akses ibu hamil, bersalin dan nifas terhadap pelayanan

kesehatan belum maksimal, Kondisi ini kemungkinan disebabkan antara lain

karena kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin yang belum

memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan lainnya..

Penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan dan hipertensi dalam

kehamilan, selain itu penyebabnya karena infeksi. Penyebab ini dapat

diminimalisir apabila kualitas Antenatal Care dilaksanakan dengan baik,

Page 19: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

13

sehingga mampu menskrining kelainan pada ibu hamil sedini mungkin.

Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi ibu hamil tidak sehat

antara lain adalah, anemia, ibu hamil yang menderita diabetes, hipertensi,

malaria, TB, HIV, Hepatitis B dan Infeksi Menular Seksual (Siphilis) dan empat

terlalu (terlalu muda <20 tahun, terlalu tua >35 tahun, terlalu dekat jaraknya 2

tahun dan terlalu banyak anaknya > 3 tahun).

Potensi dan tantangan dalam penurunan kematian ibu dan anak adalah

jumlah tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu khususnya bidan

belum relatif tersebar ke seluruh wilayah, namun kompetensi masih belum

memadai. Peningkatan kesehatan ibu sebelum hamil terutama pada masa

remaja, menjadi faktor penting dalam penurunan AKI dan AKB.

Angka Kematian Ibu menjadi salah satu indikator penting dalam

menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita

yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan

kehamilan atau tidak penanganannnya ( tidak termasuk kecelakaan atau

insedentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas( 42 hari

setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000

Kelahiran Hidup. AKI juga digunakan dalam pemantauan kematian terkait

dengan kehamilan . Indikator ini dipengaruhi oleh status kesehatan secara

umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.

Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya

indicator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.

Page 20: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum

mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 Kelahiran hidup pada

tahun yang sama . AKB merupakan indicator yang biasanya digunakan untuk

menentukan derajad kesehatan. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang

dilakukan dalam rangka penurunan AKI.

Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan adalah pelayanan

persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan

kompetensi kebidanan. Tenaga yang dimaksud dokter, dokter spesialis dan

bidan. Upaya pelayanan persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan adanya

hambatan dalam pemenuhan tenaga Kebidanan yang kompeten baik dari

jumlah dan penditribusiannya, Walaupun ada program Jampersal dan

kemitraan bidan dan dukun merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan .

Surveilans Gizi merupakan kegiatan pemantauan perkembangan status

gizi balita yang dilaksanakan setiap tahun secara berkesinambungan untuk

memberikan gambaran tentang kondisi status gizi balita. PSG di Provinsi

Papua dimulai tahun 2014 sampai 2017 , selanjutnyan dengan Eletronik

Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) yang telah

dilakukan pada tahun 2018 dan tahun 2019 .

6. Sistematika

Sistematika penulisan laporan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua Bidang

Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :

- Ringkasan Eksekutif

- Kata Pengantar

- Daftar Isi

Page 21: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

15

- BAB I

Penjelasan umum organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua , Bidang

Kesehatan Masyarakat, penjelasan aspek strategis organisasi serta

permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

- BAB II

Menjelaskan uraian ringkasan/ ikhtisar perjanjian kinerja Dinas Kesehatan

Masyarakat Bidang Kesehatan masyarakat tahun 2020.

-BAB III

Penyajian capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi, dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; Membandingkan

realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang

terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; Analisis penyebab

keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi

yang telah dilakukan; Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; Analisis

program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian

pernyataan kinerja dan melakukan analisa realisasi anggaran.

- BAB IV

Penutup, Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

- LAMPIRAN

- Formulir PK : Pengukuran Kinerja

Page 22: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah ditetapkan

dalam dokumen penetapan kinerja yang merupakan suatu dokumen

pernyataan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu dengan didukung sumber daya yang

tersedia.

Indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan menjadi

kesepakatan yang mengikat untuk dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan

sebagai upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada

masyarakat Indonesia. Perjanjian penetapan kinerja tahun 2020 yang

telah ditandatangani bersama oleh Direktur Jenderal Kesehatan

Masyarakat dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua pada bulan Desember

2018 berisi Indikator, antara lain:

A. Indikator Kinerja Program Kesehatan Masyarakat DinasKesehatan Provinsi Papua

Tabel 2.1Indikator Kinerja Program Kesehatan Masyarakat sesuai perjanjian

Kinerja Tahun 2020NO

SasaranProgram/Kegiatan

Indikator Kinerja TargetNasional

TargetProvinsi

(2) (3) (4) (5)1 Pembinaan

GiziMasyarakat

1

2

PersentaseKabupaten/Kota yangmelaksanakanSurveilans gizi

Persentase Puskesmasmampu tatalaksanangizi buruk pada Balita

50 %

10 %

40 %

5%

Page 23: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

17

3

4

Persentase Ibu hamilKurang Eneri Kronis(KEK)

Persentase Bayi UsiaKurang dari 6 bulanmendapat ASI Ekslusif

16 %

40 %

16 %

40 %

2 PembinaanKesehatanKeluarga

1

2

3

4

5

6

Jumlah Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanIbu dan Bayi baru Lahir

Persentase Persalinandi Fasilitas PelayananKesehatan

Jumlah Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanBalita

Jumlah Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanAnak Usia Sekolah danRemaja

Jumlah Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanUsia Reproduksi

Persentase Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanLanjut Usia

120kab/Kota

87 %

120Kab/Kota

120Kab/kota

120Kab/Kota

45 %

5Kab/Kota

55 %

5Kab/kota

5Kab/Kota

5Kab/Kota

40 %

3 Pembinaan UpayaKesehatan Kerja danOlahraga

1

2

Jumlah Kabupaten /kota yangmenyelenggarakanKesehatan Kerja

JumlahKabupaten/Kota yangmenyelengggarakan

308

308

10

12

Page 24: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

Kesehatan Olah Raga

4 PenyehatanLingkungan

1

2

3

4

5

6

PersentaseDesa/Kelurahan StopBuang Air BesarSembarangan (SBS)

Jumlah Kabupaten /Kota Sehat

Persentase Sarana AirMinum yang diawasi/diperiksa kualitas airminum sesuai standard

Jumlah Fasyankes yangmemiliki pengelolaanlimbah Medis sesuaistandard

Persentase TempatPengelolaan Pangan(TPP) yang memenuhiSyarat sesuai Standar

Persentase Tempat danFasilitas Umum (TFU)yang dilakukanpengawasan sesuaistandard

40 %

110

60 %

3600

38 %

55 %

30 %

4

10 %

30

20 %

20 %

5 Promosi Kesehatandan PemberdayaanMasyarakat

1

2

PersentaseKabupaten/Kota yangmenerapkan KebijakanGerakan MasyarakatHidup Sehat

PersentaseKabupaten/Kotamelaksanakanpembinaan PosyanduAktif

30 %

51 %

30 %

51 %

6 Dukungan Manajemendan PelaksanaanTugas Teknis Lainnyapada ProgramPembinaan KesehatanMasyarakat

1 Persentase KinerjaRKAKL pada ProgramPembinaan KesehatanMasyarakat t

80 % 85 %

Page 25: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 PENGUKURAN KINERJAPengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan

tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target melalui indikator

kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui

sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas

Kesehatan Provinsi Papua dalam kurun waktu Januari – Desember 2020.

Pengukuran kinerja dilakukan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam rangka perwujudan visi dan misi Dinas Kesehatan. Sedangkan

pengukuran yang dimaksud merupakan hasil suatu penilaian yang sistematik dan

didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan/sub kegiatan yang dapat

berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, dampak dan manfaat.

Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan

realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator,

sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing

indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi

menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam

perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap

program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,

pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Dinas

Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada

pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam

Page 26: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen

Indikator Kinerja Umum (IKU) dan Penetapan Perjanjian Kinerja.

Secara tehnis operasional Kinerja kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua

tahun 2020 dihitung dalam form pengukuran kinerja tahun 2020, dengan cara

membandingkan hasil pencapaian (realisasi) dengan rencana (target) rincian

pengukuran kinerja perkegiatan disajikan pada formulir pengukuran kinerja

.

3.1.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Perkembangan terbaru membuktikan bahwa manajemen tidak

cukup hanya memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan

dengan efisien. Diperlukan instrumen baru, pemerintahan yang baik (good

governance) untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan baik. Selain

itu, budaya organisasi turut mempengaruhi penerapan pemerintahan yang baik di

Indonesia. Pengukuran kinerja dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

dilakukan dengan cara membandingkan target kinerja sebagaimana telah

ditetapkan dalam penetapan kinerja pada awal tahun anggaran dengan

realisasi kinerja yang telah dicapai pada akhir tahun anggaran.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan

laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan

(disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja

3.1.1, Indikator Kinerja Program

Program Kesehatan Masyarakat adalah salah satu program Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia dengan upaya prioritas untuk menurunkan Angka

Page 27: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

21

Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Penurunan Stunting.

Dalam mencapai indikator kinerja melalui capaian Ibu bersalin di fasilitas

pelayanan kesehatan (PF); capaian ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK),

capaian Kabupaten/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan

3.1.2 Capaian Kinerja Program

Capaian Kinerja Program Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi

Papua Tahun 2020 sebagai berikut :

Table 3.1Target dan capaian Indikator Program Kesehatan Masyarakat Provinsi Papua

Tahun 2020NO

SasaranProgram/Kegiatan

Indikator Kinerja TargetNasional

TargetProvinsi

RealisasiProvinsi

(2) (3) (4) (5) (6)1 Pembina

an GiziMasyarakat

1

2

3

4

PersentaseKabupaten/Kota yangmelaksanakanSurveilans gizi

Persentase Puskesmasmampu tatalaksanangizi buruk pada Balita

Persentase Ibu hamilKurang Eneri Kronis(KEK)

Persentase Bayi UsiaKurang dari 6 bulanmendapat ASI Ekslusif

50 %

10 %

16 %

40 %

40 %

5%

16 %

40 %

100 %

1,4 %

15,7 %

69,9 %

2 PembinaanKesehatanKeluarga

1

2

Jumlah Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanIbu dan Bayi baru Lahir

Persentase Persalinandi Fasilitas PelayananKesehatan

120kab/Kota

87 %

5Kab/Kota

55 %

0

44,2 %

Page 28: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

3

4

5

6

Jumlah Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanBalita

Jumlah Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanAnak Usia Sekolah danRemaja

Jumlah Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanUsia Reproduksi

Persentase Kabupaten/kota yangmenyelenggarakanPelayanan KesehatanLanjut Usia

120Kab/Kota

120Kab/kota

120Kab/Kota

45 %

5Kab/kota

5Kab/Kota

5Kab/Kota

40 %

0

1

3

3,45

3 PembinaanUpaya KesehatanKerja danOlahraga

1

2

Jumlah Kabupaten /kota yangmenyelenggarakanKesehatan Kerja

JumlahKabupaten/Kota yangmenyelengggarakanKesehatan Olah Raga

308

308

10

12

13

12

4 PenyehatanLingkungan

1

2

3

4

PersentaseDesa/Kelurahan StopBuang Air BesarSembarangan (SBS)

Jumlah Kabupaten /Kota Sehat

Persentase Sarana AirMinum yang diawasi/diperiksa kualitas airminum sesuai standard

Jumlah Fasyankes yangmemiliki pengelolaanlimbah Medis sesuai

40 %

110

60 %

3600

30 %

4

10 %

30

4,2 %

1

41 %

6

Page 29: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

23

5

6

standard

Persentase TempatPengelolaan Pangan(TPP) yang memenuhiSyarat sesuai Standar

Persentase Tempat danFasilitas Umum (TFU)yang dilakukanpengawasan sesuaistandard

38 %

55 %

20 %

20 %

48,6 %

61,2 %

5 PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat

1

2

PersentaseKabupaten/Kota yangmenerapkan KebijakanGerakan MasyarakatHidup Sehat

PersentaseKabupaten/Kotamelaksanakanpembinaan PosyanduAktif

30 %

51 %

30 %

51 %

48 %

72 %

6 DukunganManajemen danPelaksanaanTugas TeknisLainnya padaProgramPembinaanKesehatanMasyarakat

1 Persentase KinerjaRKAKL pada ProgramPembinaan KesehatanMasyarakat

80 % 85 % 75 %

3.1.3 Analisa Capaian Kinerja

a. Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan Surveilans gizi

Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan Surveilans gizi target 40 %

pada tahun 2020 sedangkan realisasi 100 % . Kabupaten Kota sudah dilatih

surveilans gizi dan melakukan entri ke aplikasi EPPGBM walaupun akses

internet tidak maksimal dan sarana pendukung untuk entri data juga kurang

memadahi

Page 30: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

b. Persentase Puskesmas mampu tatalaksanan gizi buruk pada Balita

Capaian Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita di Provinsi

Papua tidak mencapai target yang telah ditetapkan dimana capaian pada

tahun 2020 sebesar 1,4 % dari target Provinsi Papua 5 % dimana belum

semua puskesmas ada petugas gizi dan petugas semua mengikuti

tatalaksana gizi buruk balita. Indikator ini masih baru di tahun 2020, jadi

masih tahap sosialisasi. Puskesmas yang ditaih tata laksana gizi buruk baru 6

Puskesmas

c. Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) hamper mencapai target dari

yang telah di tetapkan dimana capaian Tahun 2020 sebesat 15,7 % dari target

yang ditetapkan sebesar 16 %, Untuk Bumil KEK mendapatkan Makanan

Tambahan dari penyediaan dari DAK Fisik Stunting Provinsi .

d. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 bulan mendapat ASI Ekslusif

Bayi Usia Kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif telah mencapai target ,

dari target 40 % sedangkan capaian nya mencapai 69,9 %

e. Jumlah Kabupaten /kota yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Ibu

dan Bayi baru Lahir

Capaian Indikator kabupaten/KKota yang menyelengarakan pelayanan

Kesehatan Ibu dan Bayi baru Lahir di Provinsi Papua tidak mencapai target

yang telah ditetapkan dimana capaian pada tahun 2020 belum ada

kabupaten yang masuk dalam indiikator tersebut diatas dari target Provinsi

Papua sebanyak 5 kabupaten dikarenakan :

- Indikator ini baru ada tahun 2020, sehingga masih tahap sosialisasi.

Page 31: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

25

- Indikator ini merupakan indikator komposit, dimana bila 1 syarat saja

tidak terpenuhi maka kabupaten/kota dikatakan tidak menyelenggarakan

kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

- Puskesmas yang dilatih kegawat daruratan maternal baru 5 puskesmas

- RS PONEK buka 24 jam belum ada di semua kabupaten/Kota

- AMP tidak dilakukanoleh Kabupaten/Kota minimal 4 kali dalam setahun.

- Kelas Ibu Hamil belum ada di minimal 50% jumlah desa di

Kabupaten/Kota

- Kelas Ibu Balita belum ada di minimal 50%jumlah desa di

kabupaten/kota.

- Pandemi

f. Persentase Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Capaian Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan , hampir memenuhi target

yang ditetapkan dimana target tahun 2020 sebesar 55 % sedangkan realisasi

mencapai 44,2 % . belum tercapaiany indikator di atas dikarenakan :

- Masyarakat tinggal jauh dari Fasyankes, sehingga lebih memilih

melahirkan di rumah ditolong oleh tenaga kesehatan.

- Masyarakat masih mencari pertolongan persalinan oleh dukun bersalin

atau keluarga

- Rumah tunggu persalinan belum ada di semua kabupaten/kota

- Transportasi yang sulit ke Fasyankes

- Sistem Rujukan belum berjalan dengan baik

- Pandemi

Page 32: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

g. Jumlah Kabupaten /kota yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Balita

Capaian Indikator Kabupaten/ kota yang menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan Balita tidak mencapai target , belum ada kabupaten yang termasuk

dalam indikator diatas dari target 5 kabupaten. Indikator ini belum mencapai

target disebabkan oleh :

- Indikator ini baru ada tahun 2020, sehingga masih tahap sosialisasi.

- Indikator ini merupakan indikator komposit, dimana bila 1 syarat saja tidak

terpenuhi maka kabupaten/kota dikatakan tidak menyelenggarakan

Pelayanan kesehatan Balita.

- Kelas Ibu Balita belum ada di minimal 50%jumlah desa di

kabupaten/kota.

- Belum semua Puskesmas di kabupaten/kota menerapkan MTBS dalam

menangani Balita Sakit

- Belum semua Puskesmas di kabupaten/Kota menerapkan SDIDTK untuk

memantau pertumbuhan dan perkembangan Balita.

- Pandemi

h. Jumlah Kabupaten /kota yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Anak

Usia Sekolah dan Remaja

Indikator Kabupaten/Kota yang menyelengarakan Pelayanan Kesehatan Anak

Usia sekolah dan Remaja belum mencapai target dimana target yang

ditetapkan sebesar 5 kabupaten tetapi capaian baru mencapai 1 kabupaten

saja . hal ini karena :

- Indikator ini baru ada tahun 2020, sehingga masih tahap sosialisasi.

- Indikator ini merupakan indicator komposit.

- Sekolah dari rumah di masa pandemic, sehingga sulit melakukan Trias

UKS

Page 33: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

27

- Posyandu Remaja baru sedikit yang terbentuk

i. Jumlah Kabupaten /kota yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Usia

Reproduksi

Indikator Kabupaten Kot yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Usia

Reproduksi pada Tahun 2020 telah ,mencapai 3 Kabupaten dari target

sebesar 5 Kabupaten

Tidak mencapainya target dikarenakan :

- Kabupaten/Kota belum melatih puskesmas untuk melakukan pelayanan

Kespro Calon Pengantin

- Indikator ini masih baru yaitu tahun 2020, jadi baru disosialisasi ke

kabupaten/kota

- Petugas kesehatan (Bidan) tidak kompeten dalam melakukan KB pasca

salin.

- Pandemi

j. Persentase Kabupaten /kota yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan

Lanjut Usia

Indikator Kabupaten kota yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Lanjut

Usia tidak mencapai target , dimana Capaian Indikator ini pada tahun 2020

sebesar 3,45 dari target yang diteapkan sebesar 40 %, hal ini dikarenakan :

- Tidak semua kabupaten/Kota menginput laporannya ke aplikasi komdat

Kesmas karena belum paham cara entry dan sulitnya signal internet.

- Menurut laporan lansia yang dikirim secara manual ke pengelola program

lansia provinsi Papua ada 19 kabupaten/kota dari 29 kabupaten/kota

(65,5%) yang melaksanakan pelayanan kesehatan lansia sehingga

seharusnya melebihi target

Page 34: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

k. Jumlah Kabupaten / kota yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja

Capaian Indikator Kabupaten / kota yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja

untuk tahun 2020 telah melebihi target yang di tetapkan , dimana dari target

yang ditetapkan sebesar 10 Kabupatenkota , namun pada tahun 2020 telah

tercapai sebanyak 13 kabupaten/Kota

l. Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelengggarakan Kesehatan Olah Raga

Capaian Indikator dari Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelengggarakan

Kesehatan Olah Raga pada Tahun 2020 , telah sesuai target yang di tetapkan

dimana target nya 12 kabupaten kota sedangkan capaian Tahun 2020 juga 12

Kabupaten Kota

m. Persentase Desa/Kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)

Indikator Desa/Kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) di Provinsi

Papua pada Tahun 2020 target 30 % dan capaian hanya 4,2 % , sehingga

untuk indikator ini tidak mencapai target , belum mencapai target di karenakan :

- Belum semua kabupaten melakukan pemicuan walaupun telah dilakukan

sosialisasi bagi semua kabupaten Kota

- Belum semua kabupaten/kot menyediaan dana untuk kegiatan SBS

- Belum dilakukan verifikasi ODF

- Pandemi

n. Jumlah Kabupaten / Kota Sehat

Indikator tentang Kabupaten / Kota Sehat (KKS) pada tahun 2020 di Provinsi

Papua belum mencapai target. Target yang ditetapkan sebanyak 4 kabupaten

kota namun capaian baru mencapai 1 kota Jayapura.

Page 35: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

29

Adapun kabupaten yang telah disosialisasi meliputi kota jayapura, kabupaten

jayapura , Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Merauke . kendala dari

Kabupaten karena Surat Keputusan belum ada dan dukungan dari lintas

sector belum maksimal .

o. Persentase Sarana Air Minum yang diawasi /diperiksa kualitas air minum sesuai

standard

Indikator Sarana Air Minum yang diawasi /diperiksa kualitas air minum sesuai

standard berdasarkan target Provinsi Papua Tahun 2020 sebesar 10 % namun

capaian telah mencapai 41 % . capaian ini karena dalam pemeriksaan

mendapat dukungan dari provinsi, kabupaten dan kegiatan pengawasan rutin

dilakukan oleh petugas puskesmas .

p. Jumlah Fasyankes yang memiliki pengelolaan limbah Medis sesuai standard

Capaian Indikator Jumlah Fasyankes yang memiliki pengelolaan limbah Medis

sesuai standard Provinsi Papua Tahun 2020 , target 30 Fasyankes sedangkan

capaian baru mencapai 6 Fasyankes yang telah memiliki pengelolaan limbah.

Masih rendahnya fasyankes yang memiliki pengelolaan limbah medis karena

tahun 2020 baru dilakukan sosialisasi indikator tersebut, kesulitan petugas

dalam menginput indikaor tersebut di aplikasi karena jaringan internet terbatas ,

belum semua fasyankes mengolah limbah medis, tidak ada incinerator di

fasyankes tingkat pertama, Belum maksimal dalam koordinasi dengan lintas

sector terkait .

Page 36: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

q. Persentase Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang memenuhi Syarat sesuai

Standar.

Indikator Pengawasan Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat

kesehatan pada tahun 2020 berdasarkan target Provinsi Papua adalah 20 %

dan capaian telah mencapai 48,6 % . Capaian melampaui target karena

pemeriksaan dan inpeksi di dukung oleh kabupaten dan provinsi , Pengawasan

rutin dilakukan oleh petugas puskesmas dan telah dilakukan orientasi untuk

penjamah makanan dan koordinasi lancar

r. Persentase Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan pengawasan

sesuai standard.

Indikator Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan pengawasan sesuai

standard pada tahun 2020 berdasarkan target Provinsi Papua adalah 20 % dan

capaian telah mencapai 61,2 % . Capaian melampaui target karena

pemeriksaan dan inpeksi di dukung oleh kabupaten dan provinsi , Pengawasan

rutin dilakukan oleh petugas puskesmas

s. Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan Kebijakan Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat

Untuk Capaian Indikator tentang Persentase Kabupaten/Kota yang

menerapkan Kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada tahun 2020

target provinsi Papua 30 % dan Capaian telah mencapai 48 %. Capaian

melampaui target yang telah ditetapkan

t. Persentase Kabupaten/Kota melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif

Untuk Capaian Indikator tentang Persentase Kabupaten/Kota melaksanakan

pembinaan Posyandu Aktif pada tahun 2020 target provinsi Papua 51 % dan

Capaian telah mencapai 70 %. Capaian melampaui target yang telah

Page 37: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

31

ditetapkan .

u. Persentase Kinerja RKAKL pada Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat

Capaian Kinerja RKAKL pada Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat

untuk Tahun 2020 sebesar 75 %, sedangkan target 85 % .

Pada tahun 2019 realisasi sebesar 83,0 % .realisasi Tahun 2020 lebih kecil

dari realisasi 2019 .

1.2. Pagu dan Realisasi Anggaran

Anggaran yang sesuai DIPA awal diperjanjikan pada Program Kesehatan

Masyarakat di Dinas Kesehatan Provinsi Papua sebesar Rp. 18.087.487.000,-

Kegiatan DIPA Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dalam pelaksanaannya dalam

periode Januari – desember 2020 telah dilaksanakan Revisi ke-01 DIPA pada

tanggal 12 Mei 2020 . Pagu Anggaran dari 18.087.487.000,- menjadi

1.322.011.000.-

Adapun Pagu per kegiatan sebagai berikut :

Page 38: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

Tabel 3.2Pagu DIPA awal dan Revisi

Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2020

NO KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI

2080Program Pembinaan GiziMasyarakat 6.810.000.000 407.421.000

003 Penguatan Intervensi Paket Gizi 100.000.000 0

007Pembinaan dalam peningkatanPengetahuan Gizi Masyarakat 2.360.000.000 359.190.000

504 Peningkatan Surveylance Gizi 4.350.000.000 48.231.000

2089Program Kesehatan Kerja danOlah Raga 862.580.000 91.250.000

036

Pembinaan PemeriksaanKebugaran Jasmani bagi JemaahHaji 53.900.000 32.050.000

042Pelaksanaan Kesehatan Kerja ditempat Kerja 755.680.000 59.200.000

043

Instansi Pemerintah yangmelaksanakan pengukuranKebugaran Jasmani 53.000.000 0

5832 Program Kesehatan Keluarga 4.702.889.000 337.242.000

‘001Pelayanan Kesehatan Ibu danBayi baru Lahir 2.274.787.000 0

002Pelayanan Kesehatan UsiaReproduksi 357.100.000 0

‘004Pelayanan Kesehatan Usiasekolah dan Remaja 613.200.000 0

‘008 Pelayanan Kesehatan Balita 118.994.000 0

015 Pelayanan Kesehatan Lansia 276.074.000 0

016

Pelayanan Kesehatan Ibu danAnak bagi Prov. Papua dan PapuaBarat 1.062.734.000 337.242.000

5833Program Promosi Kesehatandan Pemberdayaan Masyarakat 1.309.793.000 113.230.000

001Kab./Kota yang menerapkanKebijakan Germas 517.793.000 0

002Kampanye Hidup Sehat MelaluiBerbagai Media 400.000.000 113.230.000

009Kab/Kota melaksanakanpembinaan Posyandu Aktif 392.000.000 0

5834Program PenyehatanLingkungan 2.559.860.000 184.115.000

501

Pengawasan TempatPengellolaan Pangan (TPP) yangmemenuhi syarat 768.477.000 0

Page 39: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

33

503

Pengawasan Tempat FasilitasUmum ( TFU) yang meneuhisyarat Kesehatan

119.817.000

7.360.000

504Pengawasan Terhadap sarana AirMinum 586.504.000 14.208.000

506Pengawasan Pengelolaan LimbahMedis di Fasyankes 267.048.000 0

507Pembinaan Pelaksabaab Kab/KotaSehat di Provinsi 212.729.000 30.648.000

508Pembinaan Pelaksanaan SanitasiTotal Berbasis Masyarakat (STBM) 605.285.000 131.899.000

2085

Program Dukungan Manajemendan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya pada Program 1.842.365.000 188.753.000

950Layanan Dukungan ManajemenEselon I 1.842.365.000 188.753.000TOTAL 18.087.487.000 1.322.011.000

Page 40: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

Tabel 3.3Pagu DIPA Awal dan Revisi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2020

NO KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI

2080Program Pembinaan GiziMasyarakat 6.810.000.000 407.421.000 266.105.100

003 Penguatan Intervensi Paket Gizi 100.000.000 0 0

007Pembinaan dalam peningkatanPengetahuan Gizi Masyarakat 2.360.000.000 359.190.000 246.196.500

504 Peningkatan Surveylance Gizi 4.350.000.000 48.231.000 19.908.600

2089Program Kesehatan Kerja danOlah Raga 862.580.000 91.250.000 84.357.100

036

Pembinaan PemeriksaanKebugaran Jasmani bagiJemaah Haji 53.900.000 32.050.000 30.250.000

042Pelaksanaan Kesehatan Kerja ditempat Kerja 755.680.000 59.200.000 54.107.100

043

Instansi Pemerintah yangmelaksanakan pengukuranKebugaran Jasmani 53.000.000 0 0

5832 Program Kesehatan Keluarga 4.702.889.000 337.242.000 210.084.086

‘001Pelayanan Kesehatan Ibu danBayi baru Lahir 2.274.787.000 0 0

002Pelayanan Kesehatan UsiaReproduksi 357.100.000 0 0

‘004Pelayanan Kesehatan Usiasekolah dan Remaja 613.200.000 0 0

‘008 Pelayanan Kesehatan Balita 118.994.000 0 0

015 Pelayanan Kesehatan Lansia 276.074.000 0 0

016

Pelayanan Kesehatan Ibu danAnak bagi Prov. Papua danPapua Barat 1.062.734.000 337.242.000 210.084.086

5833

Program Promosi Kesehatandan PemberdayaanMasyarakat 1.309.793.000 113.230.000 113.230.000

001Kab./Kota yang menerapkanKebijakan Germas 517.793.000 0 0

002Kampanye Hidup Sehat MelaluiBerbagai Media 400.000.000 113.230.000 113.230.000

009Kab/Kota melaksanakanpembinaan Posyandu Aktif 392.000.000 0 0

5834Program PenyehatanLingkungan 2.559.860.000 184.115.000 140.459.268

Page 41: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

35

1.3 Hambatan dalam Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Sejumlah hambatan dapat diidentifikasi sebagai penyebab belum optimalnya

pencapaian kinerja di Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2020 yakni :

a. Pandemi Covid -19 dan Pembatasan Kegiatan

b. Terlambatnya Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran dan Pengelola

Keuangan dari gubernur

c. Proses Revisi dan Refocusing Anggaran

d. Jadwal kegiatan terkait dengan pelaksanaan Protokol Kesehatan Ketat dan

Pembatasan aktifitas sehingga kegiatan ada kalanya tidak dapat dihadiri oleh

Nara Sumber atau Peserta dari kabupaten/kota berhalangan hadir, karena

kesulitan dalam mendapat transportasi

501

Pengawasan TempatPengellolaan Pangan (TPP)yang memenuhi syarat 768.477.000 0 0

503

Pengawasan Tempat FasilitasUmum ( TFU) yang meneuhisyarat Kesehatan

119.817.000

7.360.000 7.360.000

504Pengawasan Terhadap saranaAir Minum 586.504.000 14.208.000 8.956.000

506Pengawasan PengelolaanLimbah Medis di Fasyankes 267.048.000 0 0

507Pembinaan PelaksabaabKab/Kota Sehat di Provinsi 212.729.000 30.648.000 24.606.268

508

Pembinaan PelaksanaanSanitasi Total BerbasisMasyarakat (STBM) 605.285.000 131.899.000 99.537.000

2085

Program DukunganManajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya padaProgram 1.842.365.000 188.753.000 178.339.758

950Layanan Dukungan ManajemenEselon I 1.842.365.000 188.753.000 178.339.758

TOTAL 18.087.487.000 1.322.011.000 992.575.312

Page 42: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

e. Untuk Pelaksanaan Kegiatan di Kabupaten / Kota terkendala adanya

pembatasan aktifitas di kabupaten sehubungan dengan penanganan pandemic

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada tahun

2020, sesuai dengan perjanjian kinerja, Dinas Kesehatan Provinsi Papua

menerjemahkan tugas dan fungsinya dengan melakukan berbagai strategi

sebagai berikut:

Menyusun perencanaan kegiatan yang mempunyai daya ungkit tinggi

untuk pencapaian dari tujuan dan sasaran

Mengusulkan pengelola keuangan dekonsentrasi lebih awal

Pemanfaatan jaringan Teknologi Informasi dalam koordinasi dengan

kabupaten/kota

Kerja sama tim dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan dengan baik ;

Pemanfaatan data dan informasi kesehatan (Riskesdas, Rifaskes, dan

lain-lain) untuk perencanaan

Kegiatan dilaksanakan terintegrasi antar bidang baik dengan bidang

pelayanan kesehatan maupun bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit

Meningkatkan Koordinasi antar bidang baik ditingkat provinsi maupun

Kabupaten

Page 43: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

37

BAB IVPENUTUP

Kesimpulan

1. Indikator kinerja (IK) Program Kesehatan Masyarakat terdiri atas tiga

indikator di provinsi Papua dengan capaian , yaitu:

a) Persentase Ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan (PF) pada

Tahun 2020 dengan capaian sebesar 44,2 % dari target nasional

87%.

b) Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) pada Tahun

2020 dengan capaian sebesar 15,7 % dari target nasional 16 %.

c) Persentase Kabupaten/Kota yang memenuhi kualitas kesehatan

lingkungan

Ketiga indikator Kinerja program tersebut dilaksanakan di tingkat

Kabupaten dan Puskesmas Puskesmas, di mana Provinsi berperan

untuk memastikan dan memfasilitasi indikator tersebut berjalan

sebagaimana mestinya melalui dukungan dari tahap perencanaan

(Juknis, Juklak, Pedoman), pelaksanaan (sosialisasi, orientasi,

refreshing) dan monitoring evaluasi sekaligus pembiayaan.

2. Adapun lingkup Indikator Kinerja sesuai dengan Perjanjinan Kinerja

antara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dengan Dirjen

Kesehatan Masyarakat Kemkes RI pada tahun 2020 terdiri dari 21

( dua puluh satu ) Indikator dengan capaian target sebagai berikut :

a) Persentase Kabupaten Kota yang melaksanakan surveilans gizi

pada tahun 2020 dengan capaian sebesar 100 % dari target

Provinsi Papua 40 %

b) Persentase Puskesmas mampu tatalaksana gizi buruk balita pada

Page 44: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

tahun 2020 dengan capaian sebesar 1,4 % dari target Provinsi

Papua 5 %

c) Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) pada tahun

2020 dengan capaian sebesar 15,7 % dari target Provinsi Papua

16 %

d) Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 bulan mendapat ASI Ekslusif

pada tahun 2020 dengan capaian sebesar 69,9 % dari target

Provinsi Papua 40 %

e) Jumlah Kabupaten kota yang menyelenggarakan pelayanan

Kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir pada tahun 2020 dengan

capaian sebesar 0 % dari target Provinsi Papua 5 kab

f) Persentase Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada

tahun 2020 dengan capaian sebesar 44,2 % dari target Provinsi

Papua 55 %

g) Jumlah Kabupaten Kota yang menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan Balita pada tahun 2020 dengan capaian sebesar 0

Kabupaten dari target Provinsi Papua 5 kabupaten

h) Jumlah Kabupaten Kota yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja pada tahun 2020

dengan capaian sebesar 1 Kabupaten dari target Provinsi Papua

5 Kabupaten

i) Jumlah Kabupaten Kota yang menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan Usia Reproduksi pada tahun 2020 dengan capaian

sebesar 3 Kabupaten dari target Provinsi Papua 5 Kabupaten

j) Persentase Kabupaten Kota yang menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan Lanjut Usia pada tahun 2020 dengan capaian sebesar

3,45 % dari target Provinsi Papua 40 %

Page 45: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

39

k) Jumlah kabupaten kota yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja

pada tahun 2020 dengan capaian sebesar 13 Kabupaten dari

target Provinsi Papua 10 Kabupaten

l) Jumlah Kabupaten Kota yang menyelenggarakan Kesehatan Olah

Raga tahun 2020 dengan capaian sebesar 12 kabupaten dari

target Provinsi Papua 12 Kabupaten

m) Persentase Desa/kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan

(SBS) pada tahun 2020 dengan capaian sebesar 4,2 % dari

target Provinsi Papua 30 %

n) Jumlah Kabupaten/ Kota sehat pada tahun 2020 dengan capaian

sebesar 1 Kota dari target Provinsi Papua 4 kabupaten/Kota

o) Persentase Sarana Air Minum yang diawasi diperiksa kualitas air

minum sesuai standard pada tahun 2020 dengan capaian 41 %

dari target 10 %

p) Jumlah Fasyankes yang memiliki pengelolaan limbah medis

sesuai standard pada tahun 2020 dengan capaian sebesar 6

fasyankes dari target Provinsi Papua 30 Fasyankes

q) Persentase Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang memenui

syarat sesuai standard pada tahun 2020 dengan capaian sebesar

48,6 % dari target Provinsi Papua 20 %

r) Persentase Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan

pengawasan sesuai standard pada tahun 2020 dengan capaian

sebesar 61,2 % dari target Provinsi Papua 20%

s) Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan Kebijakan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat pada tahun 2020 dengan capaian

sebesar 48 % dari target Provinsi Papua 30%

Page 46: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

t) Persentase Kabupaten Kota yang melaksanakan pembinaan

posyandu aktif pada tahun 2020 dengan capaian sebesar 72 %

dari target Provinsi Papua 51 %

u) Persentase Kinerja RKAKL pada Program pembinaan Kesehatan

Masyarakat pada Tahun 2020 dengan capaian sebesar 75 % dari

target Provinsi Papua 85 %

3. Indikator baru dan indikator komposit belum maksimal dalam

disosialisasikan di tingkat penanggung jawab program di fasilitas

kesehatan tingkat pertama

4. Pandemi menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan

Masyarakat

5. Analisa keberhasilan indikator terutama adalah ketersediaan data,

format laporan rutin, kejelasan mekanisme system pelaporan dan adanya

perubahan Indikator sesuai rentra baru

6. Analisa penghambat, beberapa point yang perlu digaris bawahi adalah

belum adanya sistem pencatatan dan pelaporan terintegrasi satu pintu

dan masih berjalan berdasarkan program masing-masing di

kabupaten/kota, selain Penggantian Pemangku Kepentingan dan

adanya perubahan perangkat organisasi dan pejabatnya dan seringnya

Pengelola program Kabupaten/kota yang cepat mengalami perubahan

berakibat pengelola program yang baru perlu belajar memahami kembali

tiap indikator yang ada..

Page 47: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

41

7. Kegiatan DIPA Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dalam pelaksanaannya

dalam periode Januari – desember 2020 telah dilaksanakan dan telah

dilakukan Revisi ke-01 DIPA pada tanggal 12 Mei 2020 . Pagu Anggaran dari

18.087.487.000,- menjadi 1.322.011.000. di karenakan pandemic covid -

Page 48: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …

LAMPIRAN

Page 49: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …
Page 50: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …
Page 51: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …
Page 52: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …
Page 53: LAPORAN KINERJA PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT …