laporan kinerja instansi pemerintah tahun 2018 · c. meningkatkan penempatan tenaga kerja,...

39
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA YOGYAKARTA 2019

Upload: others

Post on 14-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LAPORAN KINERJAINSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2018

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KOTA YOGYAKARTA2019

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas
Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

iii

Ikhtisar Eksekutif

LKIP Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2018 ini merupakan laporan untuk

menginformasikan dan mengkomunikasikan pencapaian kinerja yang telah dicapai

selama tahun 2018, sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK)

2018 dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai tahun berjalan dengan target

kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. LKIP ini disusun dengan mengacu

kepada Rencana Strategis (Renstra) 2017- 2022 serta Rencana Kerja (Renja) 2018.

Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah ”TERWUJUDNYA KOPERASI DAN

USAHA MIKRO KECIL YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING

MENUJU KEMANDIRIAN MASYARAKAT DAN PENANGANAN

KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN YANG

BERKELANJUTAN”. Visi ini dijabarkan dalam misi yakni:

a. Mewujudkan profesionalisme SDM dan peningkatan pelayanan kepada

masyarakat melalui pengembangan sistem informasi yang sederhana, jelas, pasti,

dan transparan sesuai standar pelayanan.

b. Meningkatkan kualitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil melalui pengembangan

sumber daya manusia (SDM) , teknologi, dan kemitraan.

c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas

tenaga kerja melalui pelatihan kerja serta ketransmigrasian yang berkelanjutan.

d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan mendorong tenaga kerja yang

mandiri dan handal serta terciptanya hubungan industrial yang harmonis.

Melalui pernyataan visi dan misi tersebut, telah ditentukan tujuan dan sasaran

yang harus dicapai pada setiap tahunnya. Tujuan/ sasaran Dinas Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah menurunkan

angka pengangguran di mana pada tahun 2018 ditargetkan dengan persentase jumlah

penganggur sebesar 5,03% dan meningkatkan Kesejahteraan anggota koperasi dan

pelaku UKM ditargetkan dengan Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro sebesar

Rp 399.330.296.482,00. Beberapa program dan kegiatan dilaksanakan dalam upaya

mendukung pencapaian tujuan/ sasaran tersebut, di mana dalam penyelenggaraannya

dibiayai melalui APBD yang dituangkan ke dalam DPA Tahun 2018 Nomor 32/DPA-

SKPD/I/2018, dengan pagu sebesar: Rp. 9.865.231.625,-. Sementara setelah adanya

anggaran perubahan yakn DPPA tahun 2018 Nomor 10/DPPA-SKPD/X/2018 pagu

bertambah menjadi Rp. 10.056..578.923,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

9.950.224.124,79 (98,94%).

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

iv

Ketidaksesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dengan tatakala yang telah

disusun tidak dapat dihindari karena beberapa kegiatan melibatkan beberapa pihak

lain, baik kelompok masyarakat, koperasi, maupun instansi pemerintah/ swasta

lainnya.

Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta untuk mengatasi kendala tersebut

seperti dengan meningkatkan koordinasi baik secara internal maupun dengan pihak

terkait yang lain.

Hasil evaluasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas Dinas Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menunjukkan

bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas Dinas Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menunjukkan

tingkat keberhasilan sangat baik. Kondisi ini dapat dilihat dari persentase rata-rata

capaian kinerja mencapai 98,32 persen. Tingkat pencapaian kinerja tersebut memberi

arti bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta telah diupayakan sesuai

dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana

strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi target yang telah ditetapkan

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam mencapai tujuan

tersebut antara lain melalui sosialisasi, pelatihan, fasilitasi promosi, dan

pendampingan bagi calon tenaga kerja, pelaku usaha maupun masyarakat umum.

Faktor penentu keberhasilan program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Yogyakarta adalah adanya koordinasi yang baik antar pengampu program dan

kegiatan, kerjasama dan dukungan dari masyarakat, pelaku usaha, maupun instansi

terkait lainnya. Kualitas pelaku usaha/ masyarakat pencari kerja sebagai fokus

perhatian dan masih diupayakan, demikian juga dengan kesejahteraan pekerja dan

keharmonisan hubungan industrial. Hal- hal tersebut dilakukan agar keberhasilan

program dapat dicapai dengan lebih baik. Evaluasi dan monitoring terhadap

pelaksanaan kegiatan juga sangat penting untuk diperhatikan guna ketepatan program

dan sasaran pada tahun berikutnya.

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................... ii

Ikhtisar Eksekutif ................................................................................................ iii

Daftar Isi ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... I-1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... I-1

1.2 Gambaran Umum . .............................................................................. I-1

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ...................................................................... I-4

1.4 Struktur Organisasi ............................................................................. I-5

BAB II PERENCANAAN KINERJA .............................................................. II-1

2.1 Rencana Strategis ................................................................................ II-1

2.1.1 Visi dan Misi ....................................................................................... II-1

2.1.2 Tujuan dan Sasaran.............................................................................. II-2

2.1.3 Strategi dan Arah Kebijakan……… .................................................... II-3

2.1.4 Indikator Kinerja Utama ...................................................................... II-5

2.2 Perjanjian Kinerja 2018 ....................................................................... II-5

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................... III-1

3.1 Capaian Kinerja Organisasi .. .............................................................. III-1

3.2 Realisasi Anggaran .. ........................................................................... III-19

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... IV-1

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, setiap

instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), dengan tujuan untuk mendorong terciptanya

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya

pemerintahan yang baik dan terpercaya. Sistem AKIP meliputi rencana strategis

(Renstra), perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan

kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan produk akhir SAKIP

yang menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi atas pelaksanaan program

dan kegiatan yang dibiayai APBN/ APBD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat

dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta

pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap

Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga berperan sebagai alat

kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.

Regulasi berkaitan dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) diatur

dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indoneasia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2 GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN

MENENGAH, TENAGA KERJA, DAN TRANSMIGRASI KOTA

YOGYAKARTA

1.2.1 Kedudukan

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta. Dalam

peraturan daerah tersebut, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi termasuk dalam kategori Tipe A yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, bidang tenaga kerja dan

bidang transmigrasi.

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

I-2

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang koperasi,

usaha kecil menengah, tenaga kerja, dan transmigrasi, serta dipimpin oleh Kepala Dinas

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Sekretaris Daerah.

1.2.2 Kepegawaian

Jumlah pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang, terdiri dari 49

orang PNS, 4 orang Naban, 22 orang Tenaga Teknis. Komposisi pegawai Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

disajikan pada tabel 1.1 dan 1.2.

Tabel 1.1Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menurut Pangkat dan GolonganURAIAN PANGKAT/GOLONGAN JUMLAH

Kepala Dinas Pembina Utama Muda /Gol.IV c 1 orangSekretaris Pembina TK I/Gol IV b 1 orangKepala Bidang Pembina /Gol. IVa 4 orangKepala Sub.Bagian Pembina /Gol. IVa 1 orang

Penata TK I/Gol III d 1 orangKepala Seksi Pembina /Gol IV a 1 orang

Penata TK I/Gol. III d 4 orangPenata/ Gol. III c 4 orang

Staf Penata TK I/Gol. III d 3 orangPenata /Gol. III c 3 orangPenata Muda TK I/Gol. III b 11 orangPenata Muda/Gol. III a 3 orangPengatur TK I/Gol. II d 3 orangPengatur Muda TK I/Gol. II c 1 orangPengatur Muda /Gol. II a 1 orang

Mediator Hubungan Industrial Pembina Utama Muda /Gol IV c 2 orangPembina Tk I /Gol III d 1 orang

Pengantar Kerja Pembina Utama Muda /Gol IV c 1 orangPembina Tk.I /Gol. IV b 1 orangPenata TK I/Gol. III c 1 orang

Penggerak Swadaya Masyarakat Pengatur TK I/Gol. IId 1 orangTenaga Bantuan 4 orangTenaga Teknis 22 orang

Sumber : Data s.d. 1 Desember 2018,Sub Bag Umum dan Kepegawaian

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

I-3

Tabel 1.2Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menurut jenjang pendidikan

JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAIS2 10 orangS1 23 orangD3 4 orangSMA 12 orangTenaga Bantuan 4 orangTenaga Teknis 22 orang

Sumber : Data s.d. 1 Des 2018, Sub Bag Umum & Kepegawaian

1.2.3 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana kerja yang tersedia di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tersaji pada tabel 1.3.

Tabel 1.3Sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

URAIAN JUMLAH

Kendaraan roda empat 7 buahKendaraan roda dua 23 buahRuang rapat 1 buahMesin ketik 4 buahKomputer 18 buahLap top 3 buahPrinter 18 buahLCD Proyektor 1 buahTelepon/mesin fax 1 buahKamera 1 buahHandycam 2 buahTV Color 2 buahWireless 1 buahMeja Kerja 130 buahKursi Kerja 205 buahMeja Rapat 5 buahKursi Rapat 14 buahAlmari 50 buahFilling Cabinet 38 buahCash Box 1 buah

Sumber Data : Sub Bag Umum dan Kepegawaian, Des 2018.

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

I-4

1.2.4 Anggaran

Anggaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2018 disajikan pada tabel 1.4.

Tabel 1.4Program, Kegiatan dan Anggaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota YogyakartaURAIAN ANGGARAN (Rp.)

BELANJA 13.427.473.387,-BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.370.894.464,-BELANJA LANGSUNG 10.056.578.923,-I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.716.578.923,-

1. Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi 1.127.999.000,-2. Penyediaan Jasa,Peralatan, dan Perlengkapan Kantor 488.905.350,-3. Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran 99.454.000,-

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 334.555.500,-1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung/Bangunan Kantor 127.352.000,-2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional207.203.500,-

III Program Peningkatan Pengembangan Sistem PelaporanCapaian Kinerja dan Keuangan

10.500.000,-

1. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendaliandan Laporan Capaian Kinerja SKPD

10.500.000,-

IV. Program Peningkatan Kualitas Koperasi 785.825.115,-1. Pembinaan Kelembagaan Koperasi 397.550.725,-2. Pembinaan dan Pengembangan Koperasi 388.274.390,-

V. Program Pengembangan Kewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil Menengah

2.394.711.033,-

1. Kemitraan dan Pembiayaan UMK 551.609.000,-2. Pembinaan, Pengembangan, dan Pemberdayaan UMK 1.843.102.033,-

VI. Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja danTransmigrasi

3.951.412.100,-

1. Pelatihan Produktifitas Tenaga Kerja dan PembinaanLembaga Pelatihan Kerja

2.556.974.700,-

2. Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja 1.394.437.400,-VII. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga

Kerja643.905.675,-

1. Pembinaan, Pengembangan Pekerja dan Pengupahan 321.698.000,-2. Pelayanan Hubungan Industrial dan Perlindungan

Tenaga Kerja322.207.675,-

VIII. Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja danTransmigrasi (Urusan Pilihan)

219.311.150,-

1. Penempatan Transmigrasi 219.311.150,-Sumber Data : Sub Bag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, Des 2018

1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 64 Tahun 2016 beserta

perubahannya yakni Peraturan Walikota Nomor 117 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi , Dan Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

I-5

mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi

dan tugas pembantuan di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, tenaga kerja dan

transmigrasi.

Sedangkan Fungsi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja

dan Transmigrasi sesuai dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 64 Tahun 2016

beserta perubahannya yakni Peraturan Walikota Nomor 117 Tahun 2016 adalah

sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang koperasi,Usaha Kecil

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

Koperasi,Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

c. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang

Koperasi,Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

d. pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan di bidang Koperasi,Usaha

Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

e. pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan,

evaluasi dan pelaporan; dan

f. pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi,dan pelaporan urusan

pemerintahan di bidang Koperasi,Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

1.4 STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 64 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta sebagaimana diubah

dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 117 Tahun 2016 tentang perubahan

Peraturan Walikota nomor 64 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan,

Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, disebutkan bahwa Susunan organisasi Dinas

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri dari:

1). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2). Sub Bagian Keuangan

3). Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

c. Bidang Koperasi, terdiri dari:

1). Seksi Bimbingan Kelembagaan

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

I-6

2). Seksi Pengembangan dan Pengawasan Koperasi

d. Bidang Usaha Mikro, terdiri dari:

1). Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan Usaha Mikro

2). Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Usaha Mikro

e. Bidang Pengembangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri dari:

1). Seksi Pengembangan dan Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja

2). Seksi Bimbingan dan Penempatan Tenaga Kerja

3). Seksi Pengembangan dan Penempatan Transmigrasi

f. Bidang Kesejahteraan dan Hubungan Industrial, terdiri dari:

1). Seksi Kesejahteraan dan Pengupahan;

2). Seksi Hubungan Industrial.

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 RENCANA STRATEGIS

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan merupakan

langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab

tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan

perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat

menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi

dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

2.1.1 Visi dan Misi

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta memiliki visi

yaitu :

”TERWUJUDNYA KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL YANG

BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING MENUJU KEMANDIRIAN

MASYARAKAT DAN PENANGANAN KETENAGAKERJAAN DAN

KETRANSMIGRASIAN YANG BERKELANJUTAN.”

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta mempunyai misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan profesionalisme SDM dan peningkatan pelayanan kepada

masyarakat melalui pengembangan sistem informasi yang sederhana, jelas,

pasti, dan transparan sesuai standar pelayanan.

b. Meningkatkan kualitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil melalui

pengembangan sumber daya manusia (SDM) , teknologi, dan kemitraan.

c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan

kualitas tenaga kerja melalui pelatihan kerja serta ketransmigrasian yang

berkelanjutan.

d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan mendorong tenaga kerja yang

mandiri dan handal serta terciptanya hubungan industrial yang harmonis.

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

II-2

2.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi. Tujuan

yang hendak dicapai untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta sesuai dengan Keputusan

Walikota Nomor 503 Tahun 2018 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun

2017- 2022 di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta adalah Menurunkan angka

pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM.

Tabel 2.1Tujuan, Indikator Tujuan dan Target Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2018

Tujuan Indikator TargetMenurunkan angka pengangguran Persentase jumlah

penganggur5,03%

Meningkatkan kesejahteraan anggotakoperasi dan pelaku UKM

Nilai omset koperasi dan UKMusaha mikro

Rp. 398.099.147.841

Sasaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta diterjemahkan dalam sasaran, yakni: Angka

pengangguran menurun dan kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM

meningkat.

Tabel 2.2Sasaran, Indikator, dan Target Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2018

Sasaran Indikator TargetAngka pengangguran menurun Persentase jumlah

penganggur5,03%

Kesejahteraan anggota koperasi danpelaku UKM meningkat

Nilai omset koperasi danUKM usaha mikro

Rp. 398.099.147.841

Sumber : Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Yogyakarta

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

II-3

Tabel 2.3Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

Visi Misi Tujuan SasaranTerwujudnya koperasidan usaha mikro kecilyang berkualitas danberdaya saing menujukemandirianmasyarakat danpenangananketenagakerjaan danketransmigrasian yangberkelanjutan

a. Mewujudkan profesionalisme SDM danpeningkatan pelayanan kepadamasyarakat melalui pengembangansistem informasi yang sederhana,jelas, pasti, dan transparan sesuaistandar pelayanan.

Menurunkanangkapengangguran

Meningkatkankesejahteraananggotakoperasi danpelaku UKM

Angkapengangguranmenurun

Kesejahteraananggotakoperasi danpelaku UKMmeningkat

b. Meningkatkan kualitas koperasi danUsaha Mikro Kecil melaluipengembangan sumber daya manusia(SDM) , teknologi, dan kemitraan.

c. Meningkatkan penempatan tenagakerja, perluasan kesempatan kerja dankualitas tenaga kerja melalui pelatihankerja serta ketransmigrasian yangberkelanjutan.

d. Meningkatkan kesejahteraan tenagakerja dan mendorong tenaga kerjayang mandiri dan handal sertaterciptanya hubungan industrial yangharmonis.

2.1.3 Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana jangka panjang suatu

organisasi yang menyeluruh dan terpadu disertai upaya agar tujuan dan sasaran

organisasi tersebut dapat tercapai. Kebijakan merupakan ketentuan- ketentuan yang

telah disepakati pihak- pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk

dijadikan pedoman bagi setiap kegiatan aparatur pemerintah maupun masyarakat agar

upaya mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran tercapai. Strategi dan arah kebijakan

dalam mewujudkan tujuan dan sasaran disajikan pada tabel 2.4.

Tabel 2.4Strategi dan arah kebijakan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Peningkatan pengembangandan penempatan tenagakerja dan transmigrasi

a. Meningkatkan produktifitas tenaga kerjab. Meningkatkan pembinaan Lembaga Pelatihan Kerjac. Meningkatkan Penempatan Calon Tenaga Kerja melalui

mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) , Antar KerjaLokal (AKL), dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

d. Memperluas kesempatan kerja melalui padat karyainfrastruktur

e. Mengoptimalkan penempatan transmigrasi2. Peningkatan perlindungan

dan pengembangan lembagatenaga kerja

a. Meningkatkan pembinaan dan pengembangankesejahteraan tenaga kerja

b. Meningkatan upah minimum kotac. Meningkatkan Penyelesaian Kasus Perselisihan Hubungan

Industrial

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

II-4

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

3. Pengotimalan KualitasKoperasi

a. Meningkatan pembinaan kelembagaan koperasib. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan koperasi

4. Pengembangankewirausahaan dankeunggulan kompetitif usahakecil mikro

a. Meningkatkan Fasilitasi Kemitraan dan Pembiayaan BagiPelaku UMK

b. MenumbuhkanWirausaha Baru (HBC)c. Meningkatkan Pengembangan, Konsultasi Bisnis dan

Manajemen bagi Usaha Mikrod. Meningkatkan pengembangan kemitraan UKM dengan

hotel dan restoran, toko, mall, dsb

Program dan kegiatan yang ada di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam mendukung tercapainya tujuan

dan sasaran adalah sebagai berikut:

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan:

1. Rapat Koordinasi dan Konsultasi

2. Penyedia Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor

3. Penyediaan Jasa Pengelolaan Pelayanan Perkantoran

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan:

1. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung/ bangunan kantor

2. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional

III. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Program ini terdiri dari 1 (satu) kegiatan:

1. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Laporan

Capaian Kinerja SKPD

IV. Program Peningkatan Kualitas Koperasi

Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan:

1. Pembinaan Kelembagaan Koperasi

2. Pembinaan dan Pengembangan Koperasi

V. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil Menengah

Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan:

1. Kemitraan dan Pembiayaan UMK

2. Pembinaan Pengembangan dan Pemberdayaan UMK

VI. Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga kerja dan Transmigrasi

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

II-5

Program ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan:

1. Pelatihan Produktifitas Tenaga Kerja dan Lembaga Pelatihan Kerja

2. Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja

VII. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan:

1. Pembinaan Pengembangan Pekerja dan Pengupahan

2. Pelayanan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja

VIII. Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga kerja dan Transmigrasi

(Urusan Pilihan)

Program ini terdiri dari 1 (satu) kegiatan:

1. Penempatan Transmigrasi

2.1.4 Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata

pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman

Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran

strategis instansi pemerintah. Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi Usaha Kecil dan

menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta disajikan pada tabel 2.5.

Tabel 2.5Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2018No. Sasaran Strategis Indikator Sasaran Cara Pengukuran

1 2 3 41. Angka pengangguran

menurunPersentase jumlahpenganggur

(jumlah angkatan kerja-jumlahyang bekerja)/jumlah angkatankerja x 100%

2. Kesejahteraananggota koperasi danpelaku UKMmeningkat

Nilai omset koperasi danUKM usaha mikro

Nilai Omset Koperasi nditambah Nilai Omset UKMusaha mikro n

2.2 PERJANJIAN KINERJA 2018

Perjanjian Kinerja adalah lembar/ dokumen yang berisi penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

melaksanakan program kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Kinerja yang

disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan,

tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-

tahun sebelumnya. Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

II-6

menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa

mengesampingkan indikator lain yang relevan.

Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2018 merupakan sasaran dan target kinerja

yang sepenuhnya mengacu pada RPJMD Tahun 2017- 2022, Rencana Strategis, dan

IKU Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Yogyakarta. Target kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus

dicapai selama tahun 2018. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan

tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi

misi dan akan menjadi komitmen bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta untuk pencapaian di tahun 2018.

Tabel 2.6Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2018

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)1 Angka pengangguran menurun Persentase jumlah

penganggur5,03%

2 Kesejahteraan anggotakoperasi dan pelaku UKMmeningkat

Nilai omset koperasi danUKM usaha mikro

Rp. 398.099.147.841

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III-1

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan

hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan

dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima

pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target

masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen

perencanaan. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk

menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

3.1.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun Ini

Berdasar atas ditetapkannya indikator kinerja, maka kinerja pembangunan

daerah dapat diukur melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang

terjadi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2018 menunjukan

hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1Target dan Realisasi Kinerja 2018

No SasaranStrategis

IndikatorKinerja Target Realisasi Capaian

1. Angkapengangguranmenurun

Persentasejumlahpenganggur

5,03% 6,22% 76,34%

2. Kesejahteraananggota koperasidan pelaku UKMmeningkat

Nilai omsetkoperasi danUKM usahamikro

Rp 398.099.147.841 Rp 399.330.296.482 100,31%

Sumber : Renstra Dinas Koperasi UKM Nakertrans Kota Yogayakarta 2017-2022.

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa :

1. Capaian kinerja pada sasaran strategis pertama, yakni angka pengangguran menurun

(apabila mendasarkan pada hasil pendataan BPS 2018) belum bisa mencapai target,

yakni dari target sebesar 5,03% terealisir sebesar 6,22% (BPS) atau hanya terealisir

sebesar 76,34% .

2. Capaian kinerja pada sasaran strategis ke dua, yakni kesejahteraan anggota koperasi

dan pelaku UKM meningkat telah melampaui target, yakni dari target sebesar

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─2

Rp398.099.147.841,00 terealisir sebesar Rp 399.330.296.482,00 atau sebesar

100,31% dari target.

Target Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

terhadap angka pengangguran sebesar 5,03% terealisir sebesar 6,22%, atau hanya

terealisir sebesar 76,34%. Capaian sebesar 6,22% tersebut merupakan hasil

penghitungan dari BPS yang didasarkan pada hasil Survei Angkatan Kerja Nasional

(SAKERNAS) yakni survei khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan.

Angka pengangguran hasil pendataan BPS ini berbeda jauh dengan hasil

pendataan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2018 seperti tertuang dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2 Angkatan Kerja, Penganggur, dan Angka Pengangguran

TahunJumlahPendu-

duk

Penduduk Usia Kerja 15 th ke atas

Pendu-dukUsiaKerja

TPTAngkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja

Penganggur Bekerja Jumlah Sekolah

MengurusRumahTangga

PenerimaPendapatan

LainJumlah

2017 412.448 6.168 179.104 185.272 90.996 56.815 9.267 157.078 342.350 3,33%

2018 416.075 4.278 180.403 184.681 89.862 56.944 10.476 157.282 341.963 2,32%

Angka pengangguran berdasarkan hasil pendataan Dinas Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah 2,32%, yang

didapatkan dari penghitungan rumus:.

Persentase jumlah penganggur = jumlah angkatan kerja – jumlah yang bekerja X 100%Jumlah angkatan kerja

Persentase jumlah penganggur = 184.681 – 180.403 x 100%= 4.278 x 100% 184.681 184.681

= 2,32 %

Perbedaan angka pengangguran antara hasil pendataan BPS dengan Dinas

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

ini terjadi dikarenakan perbedaan metode dalam melakukan pendataan penganggur.

Pendataan oleh BPS dilakukan dengan metode survey didasarkan pada domisili,

sementara pendataan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah dengan metode survey berdasarkan NIK.

Pendataan berdasarkan domisili memungkinkan seseorang yang berdomisili di Kota

Yogyakarta minimal 6 bulan untuk menjadi target sampel dalam pendataan penganggur.

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III-3

Tabel 3.3.KONTRIBUSI TERHADAP PENGENTASAN PENGANGGURAN

TAHUN JUMLAHPENGANGGUR

PENEMPATAN(JOB FAIR, AKL,

AKAD, AKAN)

PERLUASANKESEMPATAN KERJA PEMAGANGAN PENEMPATAN

TRANSMIGRANHBC dan

KAMUPENGENTASAN

PENGANGGURAN% PENGENTASANPENGANGGURANTKM PADAT KARYA

2016 6721 2151 80 48 137 13 40 2469 36,74%2017 6168 2480 140 80 58 7 40 2805 45,48%2018 4278 2094 140 152 80 10 100 2576 60,22%

Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2018 juga dapat diukur dari kontribusi atas

pengentasan pengangguran sebagaimana tersaji pada table 3.3. Pengentasan pengangguran didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:

∑Pengentasan Pengangguran = ∑Penempatan + ∑Perluasan kesempatan kerja + ∑Pelatihan/pemagangan + ∑Penempatan transmigran + ∑HBC dan KAMU

= 2094+140+152+80+10+100

= 2.576

Persentase Pengentasan Pengangguran = ∑Pengentasan Pengangguran X 100% ∑ Pengangguran

= 2.576 x 100% 4.278

= 60,22%

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III-4

Pada tahun 2018 Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta melalui beberapa program dan kegiatan telah berhasil

mengentaskan penganggur 2.576 orang dari total sebanyak 4.278 penganggur atau

sekitar 60,22%.

Job Fair 2018 (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2018)

Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 158 tahun 2018 tentang Penetapan IKU

Tahun 2017- 2022 di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, memunculkan sasaran

strategis ke-2 Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta yakni kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM

meningkat. Hal ini mengingat bahwa penurunan angka penganggur belum cukup untuk

mengukur kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan

Transmigrasi yang mengampu 3 urusan, yakni tenaga kerja, koperasi UKM, serta

transmigrasi.

Pada tahun 2018, omset koperasi dan UKM usaha mikro ditargetkan sebesar

Rp.398.099.147.841 dan terealisir sebesar Rp. 399.330.296.482 atau memiliki capaian

sebesar 100,31%. Indikator kinerja pada sasaran ini adalah nilai omset koperasi dan

UKM usaha mikro yang didapatkan dari penjumlahan omset koperasi dan omset

UMKM pada tahun 2018, sebagai berikut:

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro = omset koperasi + omset UMKM

Nilai omset koperasi dan UKM usaha

mikro (th 2018)

= 392.631.416.482 +6.698.880.000

= 399.330.296.482

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─5

Tabel 3.4.Target dan Realisasi Omset Koperasi dan UMKM Tahun 2017- 2018

UraianOmset

Tahun 2017 Tahun 2018

Target (Rp) Realisasi (Rp) Target (Rp) Realisasi (Rp)

Koperasi - 388.391.487.201 391.688.267.841 392.631.416.482

UMKM - 6.105.600.000 6.410.880.000 6.698.880.000

Jumlah - 394.497.087.201 398.099.147.841 399.330.296.482

Semakin tumbuh dan berkembangnya usaha mikro, serta makin tingginya minat

masyarakat dalam memanfaatkan jasa koperasi merupakan salah satu faktor pendorong

peningkatan omset koperasi dan para pelaku usaha mikro. Peningkatan omset koperasi

ini didukung oleh semakin meningkatnya partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa

koperasi, meskipun koperasi cenderung mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah

koperasi aktif, maupun jumlah keanggotaannya (Tabel 3.5).

Tabel 3.5.Status, Jumlah Anggota, dan Omset Koperasi Tahun 2016 - 2018

TahunStatus Koperasi

Jumlah Anggota Omset (Rp.)Aktif Pasif Jumlah

2016 462 94 556 69.388 414.696.614.214

2017 453 103 556 70.944 388.391.487.201

2018 364 - 364 69.848 392.631.416.482

Omset pelaku UMKM pada tahun 2018 ditargetkan sebesar Rp 6.410.880.000

terealisasi sebesar 6.698.880.000 dengan kata lain pencapaiannya 104,49%. Pembinaan,

pelatihan, pendampingan IUM (ijin Usaha Mikro), maupun fasilitasi terus didorong

terutama dengan program HBC (Home Business Camp), KAMU (Karang Mitra Usaha),

maupun dengan adanya beberapa agenda promosi baik dalam maupun luar daerah.

Tabel 3.6.Data Perkembangan Jumlah UMKM Tahun 2016- 2018

TahunUsahaMikro

UsahaKecil

UsahaMenengah

JumlahUMKM

2016 19.149 3.558 761 23.468

2017 18.665 4.510 812 23.987

2018 18.464 5.122 812 24.398

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─6

3.1.2 Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun Ini dan Tahun Lalu

Persentase jumlah penganggur pada tahun 2018 sesuai penghitungan dari BPS

mencapai 6,22%, sementara pada tahun 2017 mencapai angka 5,08%. Dengan demikian

kenaikan angka pengangguran tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 adalah sebesar

1,14%. Dari target sebesar 5,03% pada tahun 2018, sementara realisasi sebesar 6,22%, hal

ini menunjukkan bahwa tingkat capaian angka pengangguran adalah sebesar 76,34%. Hasil

yang berbeda didapat dari hasil pendataan Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta. Angka pengangguran tahun 2018 didapatkan hasil sebesar

2,32%. Angka tersebut menurun bila dibandingkan dengan data versi Dinas Koperasi

UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta pada tahun 2017 dimana realisasi

angka pengangguran dicapai sebesar 3,32%.

Tabel 3.7.Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-1

SASARAN I Angka pengangguran menurunTahun 2017 Tahun 2018

Indikator KinerjaSasaran

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Prosentase jumlahpenganggur

5,08 5,08 100% 5,03 6,22 76,34%

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro pada tahun 2018 ditargetkan sebesar

Rp.398.099.147.841 dan terealisir Rp.399.330.296.482, sehingga didapat capaian sebesar

100,31%. Indikator kinerja ke-2 yakni Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro muncul

setelah keluarnya Keputusan Walikota Nomor 158 Tahun 2018 tentang Penetapan IKU

Tahun 2017- 2022 di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, sehingga target belum

dimunculkan pada tahun 2017. Realisasi atas omset koperasi dan UKM usaha mikro pada

tahun 2017 adalah sebesar 394.497.087.201 sehingga telah terjadi peningkatan pada

realisasi tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 yakni sebesar 4.833.209.281 atau

1,23%

Tabel 3.8.Capaian Indikator Kinerja Sasaran ke-2

SASARAN 2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkatTahun 2017 Tahun 2018

Indikator KinerjaSasaran

Target

Realisasi Capaian

Target Realisasi Capaian

Nilai omsetkoperasi danUKM usahamikro

394.497.087.201 Rp.398.099.147.841 Rp.399.330.296

.482 100,31%

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─7

3.1.3 Realisasi Kinerja dan Target Jangka Menengah Renstra

Secara umum Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2017-2022. Perbandingan

realisasi kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta pada tahun 2017 dan 2018 dengan target jangka menengah

Renstra tahun 2017-2022 disajikan pada tabel 3.9

Tabel 3.9Realisasi Kinerja dan Target Renstra Tahun 2017-2022

No IndikatorRealisasiKinerjaTahun2017

Realisasi KinerjaTahun 2018

Target Jangka Menengah

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

Tahun2020

Tahun2021

Tahun2022

1.

Persentase jumlahpenganggur

5,08%*) 6,22%*) 5,08% 5,03% 4,98% 4,94% 4,90% 4,86%

3,33%**) 2,32%**)

2.

Nilaiomsetkoperasidan UKMusahamikro

399.330.296.482 398.099.147.8

41

401.716.472.481

405.377.572.823

409.083.483.781

412.835.282.30

5

*) berdasarkan data BPS**) berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Realisasi indikator konerja 1 (satu) sebagaimana pada tabel 3.9 disajikan dalam 2 versi

sebagai berikut:

1. Berdasarkan data BPS, persentase penganggur pada tahun 2018 mengalami peningkatan

sebesar 1,14% dibandingkan tahun 2017, sementara itu persentase jumlah penganggur

ditargetkan per tahun menurun sebesar 0,04%-0,05% sampai dengan tahun 2022.

2. Berdasarkan hasil pendataan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, persentase jumlah penganggur pada tahun 2018

mengalami penurunan sebesar 1,01% dibandingkan tahun 2017.

3.1.4 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja serta Solusi yang telah Dilakukan

Adanya perbedaan dalam metode pendataan baik oleh BPS maupun Dinas Koperasi

Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

mengakibatkan adanya perbedaan hasil dalam penghitungan angka pengangguran.

Berdasarkan data dari BPS, angka pengangguran di Kota Yogyakarta cenderung mengalami

kenaikan dibandingkan dengan tahun 2017. Hal ini kemungkinan disebabkan:

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─8

1. Banyaknya lulusan perguruan tinggi di mana didalamnya banyak terdapat mahasiswa

yang berasal dari luar Kota Yogyakarta yang masih memilih tinggal di Kota

Yogyakarta. Hal ini terlihat dari melonjaknya TPT pada pendidikan diploma/

universitas (table 3.10).

2. Banyaknya pelaku usaha e-commerce di Kota Yogyakarta, akan tetapi belum ada

klasifikasi untuk golongan ini sehingga belum bisa dikategorikan bekerja.

3. Pendataan berdasarkan domisili memungkinkan pendatang (ber KTP luar Kota

Yogyakarta dan sudah tinggal selama 6 bulan/ lebih) menjadi target sampel

penganggur.

Tabel 3.10TPT Menurut Pendidikan di Kota Yogyakarta Tahun 2017-2018

TahunTingkat Pendidikan

<= SD SMP SMA Umum SMAKejuruan

DiplomaI/II/III

Universitas

2017 1,97 1,61 7,56 6,94 2,13 5,91

2018 - - 8,32 5,13 9,84 11,20Data BPS

Hasil pendataan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta menunjukkan bahwa angka pengangguran tahun 2018 telah

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017. Jumlah penganggur di Kota Yogyakarta

pada tahun 2018 adalah sebanyak 4.278 orang, dengan angka pengangguran 2,32%,

menurun jika dibandingkan angka pengangguran tahun 2017 yakni sebesar 3,33% (tabel

3.2). Hal ini bisa terjadi karena: terjadi peningkatan yang bekerja dan menurunnya bukan

angkatan kerja yang berasal dari penurunan yang bersekolah (tabel 3.2). Hal ini juga

dibuktikan dengan tingginya penempatan pencari kerja pada pendidikan SLTA pada tahun

2018 (tabel 3.11). Pendataan penganggur yang dilakukan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan

Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta ini mendasarkan pada NIK

Kota Yogyakarta, di samping itu pelaku usaha e-commerce sudah dimasukkan dalam

kategori bekerja (karena sudah sesuai dengan definisi bekerja yang dipakai oleh BPS).

Upaya untuk pencapaian sasaran ke-1 ini ditujukan untuk memberikan kontribusi

pada peningkatan kompetensi, perluasan kesempatan kerja, maupun penempatan

transmigrasi dengan melalui berbagai program dan kegiatan yang ada. Pelatihan dilakukan

dalam rangka mempersiapkan pencari kerja agar terampil dan siap di pasar kerja, maupun

agar mampu menciptakan peluang usaha sendiri. Kerjasama dengan berbagai perusahaan

telah dilakukan dalam upaya mendapatkan informasi kerja maupun penempatan tenaga

kerja.

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─9

Tabel 3.11Penempatan Pencari Kerja Menurut Jenis Antar Kerja

dan Tingkat Pendidikan Pencari Kerja Tahun 2018

Kode Tk.PendidikanJenis Antar Kerja

AKL AKAD AKAN Jumlah

1 Non 0 0 0 0

2 SD 2 0 0 2

3 SLTP 4 0 14 18

4 SLTA 655 401 70 1.126

5 Diploma 1 1 0 0 1

6 Diploma 2 2 0 0 2

7 D3/sarjana muda 182 18 2 202

8 D4 1 0 0 1

9 Akta 2 0 0 0 0

10 Akta 3 0 0 0 0

11 Sarjana 647 64 2 713

12 Magister 26 0 3 29

13 Doktoral 0 0 0 0

Jumlah 1.520 483 91 2.094

Kesejahteraan pekerja tetap diupayakan melalui penyuluhan dan pembinaan perihal

regulasi ketenagakerjaan. Pemahaman akan hak dan kewajiban bagi pekerja maupun

perusahaan diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kasus perselisihan antara pekerja

dan perusahaan.

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan

Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam upaya pencapaian

indikator kinerja ke-1 serta solusi yang digunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut

antara lain:

No. Permasalahan Solusi

1. Upaya dalam meningkatkan kompetensi

masyarakat/ pencari kerja dengan

menyelenggarakan berbagai pelatihan

terkendala pada terbatasnya minat

masyarakat/ pencari kerja hanya pada

jenis- jenis pelatihan tertentu saja.

Penentukan jenis pelatihan yang akan

diselenggarakan berdasarkan survey

kebutuhan pasar kerja di perusahaan dan

usulan masyarakat melalui musrenbang.

2. Informasi terkait pelatihan belum secara

luas menjangkau masyarakat karena

Penyampaian informasi melalui berbagai

media antara lain melalui leaflet, brosur,

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─10

keterbatasan akses dari masyarakat

untuk mendapatkan informasi pelatihan.

media social, tokoh masyarakat dan lain-

lain.

3. Masyarakat terlalu selektif dalam

memilih pekerjaan terkait dengan lokasi

maupun jenis pekerjaan. Lokasi yang

dekat dan jenis pekerjaan di dalam

kantor lebih diminati masyarakat.

Peningkatan sosialisasi pada pencari kerja

terkait kebutuhan pasar kerja

4. Minimnya informasi lowongan kerja Peningkatan kerjasama dengan pemberi kerja

(perusahaan)

5. Masyarakat terlalu selektif dalam

memilih lokasi transmigran

Upaya sosialisasi dan pemahaman kepada

masyarakat dan para calon transmigran

Koperasi merupakan lembaga dimana salah satu tujuannya adalah mensejahterakan

anggotanya. Selaras dengan tujuan tersebut, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mendorong dan memotivasi kelompok-

kelompok pra koperasi agar berminat membentuk koperasi melalui sosialisasi dan

penyuluhan. Koperasi yang sudah terbentuk dilakukan pembinaan dengan titik berat bukan

pada jumlah, tetapi pada sisi kualitas, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia

yang dimiliki serta kepastian kelembagaan berupa Badan Hukum.

Workshop/ Sarasehan dalam rangka Hari Koperasi Nasional (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2018)

Usaha Mikro dan Kecil sebagai penggerak sektor ekonomi di daerah terus

diupayakan pemberdayaannya dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para

pelaku UMKM. Beberapa kegiatan dalam mendukung upaya ini diantaranya berupa

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─11

pelatihan dan pembinaan, pendampingan IUM, fasilitasi promosi dan pameran, maupun

menjalin kemitraan dengan lembaga pemerintah maupun swasta.

Jogja Mandiri Expo di Panakkukang Square Makassar (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans 2018)

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pecapaian indikator kinerja ke-2 serta

solusi yang digunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain:

No. Permasalahan Solusi

1. Manajemen koperasi belum dikelola secara

professional (mindset bahwa koperasi dibentuk untuk

memenuhi kebutuhan anggota sehingga kurang

termotivasi untuk semakin memajukan koperasi)

Pelatihan, pembinaan, dan

pendampingan bagi

perangkat organisasi

koperasi

2. Perkembangan UMKM yang sangat dinamis, baik dari

jenis usaha/ komoditas sebagai pengaruh dari

perkembangan teknologi/ perubahan perilaku masyarakat

menyebabkan data yang ada harus selalu terupdate

Updating data UMKM

dilaksanakan secara

kontinyu

3. Masih kurangnya promosi dan pemasaran Melaksanakan promosi

melalui pameran, kerjasama

dengan penyedia pemasaran

online

4. Kurang siapnya UMKM dalam menghadapi pemasaran

secara online

Pelatihan dan

pendampingan secara online

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─12

3.1.5 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Sesuai dengan hasil analisa jabatan, personil yang dibutuhkan di Dinas Koperasi

Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah sebanyak

78 personil. Sumber daya manusia yang ada sampai dengan 31 Desember 2018 tercatat

sebanyak 49 orang PNS yang terdiri dari 17 orang pejabat struktural, 7 orang pejabat

fungsional, dan 25 orang pada jabatan fungsional umum. Sebanyak 4 orang tenaga bantuan

turut mendukung ketugasan pada jabatan yang masih belum terisi. Dari sisi jumlah, masih

dibutuhkan 25 orang untuk mengisi kekosongan pada beberapa nama jabatan. Dari sisi

kualifikasi pendidikan, terdapat beberapa nama jabatan dengan kualifikasi pendidikan yang

belum sesuai, namun demikian program dan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang

direncanakan.

Analisis efisiensi atas program-program yang ada di Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta disajikan Tabel 3.12.

Terjadi efisiensi dalam penggunaan sumber daya, yakni dibuktikan dengan capaian fisik

pada 7 (tujuh) program yang ada melebihi capaian keuangannya.

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─13

Tabel 3.12 Realisasi Anggaran dan Fisik Program Tahun 2018

No. Program Anggaran RealisasiCapaian

(%)Indikator Program

TargetProgra

m

RealisasiIndikatorProgram

Capaian(%)

1. Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran

1.716.358.350 1.695.417.156,92 98,78 Persentase kelancaran administrasi,keuangan, dan operasionalperkantoran

100% 100% 100

2. Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur

334.555.500 325.785.475 97,38 Persentase sarana dan prasaranaaparatur yang memadai

100% 100% 100

3. Program Peningkatan PengembanganSistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan

10.500.000 10.481.975 99,83 Persentase peningkatan laporancapaian kinerja dan keuangan

100% 100% 100

4. Program Pengembangan danPenempatan Tenaga Kerja danTransmigrasi

3.951.412.100 3.919.793.109,46 99,20 Persentase penempatan pekerja 62,50% 62,51% 100,01219.311.150 218.306.278 99,54 Persentase penempatan transmigran 100% 100% 100

5. Program Perlindungan danPengembangan Lembaga Tenaga Kerja

643.905.675 624.152.675 96,93 Persentase perusahaan yang sudahmempunyai sarana hubunganindustrial

34,46% 35,17% 102,06

Persentase peningkatan upahminimum kota

5,50% 8,03% 146,01

6. Program Peningkatan Kualitas Koperasi 785.825.115 783.077.015 99,65 Persentase peningkatan assetkoperasi yang dibina

4,75% 4,79% 100,86

Persentase peningkatan omsetkoperasi yang dibina

0,85% 1,09% 128,43

7. Program Pengembangan Kewirausahaandan Keunggulan Kompetitif Usaha KecilMenengah

2.394.711.033 2.373.210.440 99,10 Persentase peningkatan omset UKMyang dibina

5% 9,72% 194,34

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III-14

3.1.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun

Kegagalan Pencapaian Kinerja

Keberhasilan capaian ini didukung oleh semua program yang ada di

Dinkopukmnakertrans, 4 (empat) program yang terkait, yakni Program Pengembangan

dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Mikro, Program Peningkatan

Kualitas Koperasi, serta Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga

Kerja.

3.1.6.1.1 Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Program ini mempunyai indikator kinerja persentase penempatan pekerja

dan persentase penempatan transmigrasi, terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yakni

:Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan indikator

kinerja persentase penempatan pekerja dan persentase penempatan transmigrasi, terdiri

dari 3 (tiga) kegiatan, yakni :

1) Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja dan Pembinaan Lembaga Pelatihan

Kerja.

Pelatihan Menjahit (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2018)

Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan berbasis kompetensi,

pelatihan yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan dan diminati oleh para pencari

kerja. Pada tahun 2018 terdapat 20 jenis pelatihan dengan total 31 angkatan dan

diikuti oleh 625 orang peserta. Tersedianya tenaga kerja yang terampil akan

meningkatkan serapan tenaga kerja pada perusahaan yang membutuhkan, sehingga

akan menurunkan jumlah penganggur. Kendala yang dihadapi adalah

kecenderungan minat pencari kerja pada sektor- sektor tertentu saja, sehingga upaya

yang keras terus diperlukan untuk menurunkan angka pengangguran.

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─15

2) Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja

Kegiatan ini berisi penyuluhan maupun sosialisasi baik ke siswa SMK, pencari

kerja, maupun perusahaan terkait semua informasi mengenai pasar kerja. Untuk

meningkatkan ketrampilan, pelatihan juga dilakukan bagi masyarakat yang telah

memiliki rintisan usaha. Kegiatan bursa kerja (job fair) dan informasi pasar kerja

online akan mempermudah bertemunya pencari kerja dengan perusahaan.

Disamping itu kegiatan yang secara nyata dapat menyerap tenaga kerja adalah padat

karya infrastruktur yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 152 orang.

Bimbingan Teknis Informasi Pasar Kerja Online (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2018)

3) Kegiatan Penempatan Transmigrasi

Kegiatan ini terdiri dari kegiatan sosialisasi kepada masyarakat perihal program

transmigrasi, fasilitasi kepada calon transmigran yang telah terseleksi, maupun

koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Secara umum

kegiatan Penempatan Transmigrasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Kegiatan ini bertujuan melakukan

koordinasi dan penyampaian informasi terkait program transmigrasi kepada

perwakilan kelompok masyarakat (tokoh masyarakat). Tahapan selanjutnya kepada

pewakilan kelompok masyarakat tersebut diminta bantuannya untuk

menyebarluaskan informasi terkait program transmigrasi dan memotivasi

masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi.

Pelatihan calon transmigran. Kegiatan ini untuk memberikan tambahan bekal

kemampuan dan ketrampilan teknis dibidang pertanian, perkebunan, peternakan dan

pengolahan hasil pertanian bagi calon teransmigran sebagai persiapan sebelum

penempatan di lokasi transmigrasi.

Pembinaan Mental Bagi Calon Transmigran. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai

upaya mendorong kesiapan mental calon transmigran yang nantinya akan memulai

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─16

penghidupan baru di lokasi transmigrasi. Diharapkan calon transmigran termotivasi

dan aran tertantang untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan mengolah lahan di

lokasi transmigrasi. Sedangkan pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk menjamin

bahwa calon transmigran dipastikan dalam kondisi sehat

Kegiatan Penjajagan/Checking/Monev dan Pengawalan Calon Transmigran.

Penjajagan/Checking lokasi transmigrasi dilaksanakan untuk memperoleh gambaran

sebenarnya dari lokasi transmigrasi yang dipersiapkan oleh daerah tujuan.

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh informasi terkait kondisi

transmigran yang sudah ditempatkan dan upaya penyelesaian atas permasalahan

yang timbul terkait penempatan transmigrasi.

Pemberangkatan transmigran ke UPT.Tanjung Buka SP.6B, Kabupaten Bulungan, ProvinsiKalimantan Utara (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2018)

Pada tahun 2018 Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah berhasil memberangkatkan

dan menempatkan transmigran sebanyak 10 KK (33 jiwa) di tiga lokasi transmigran,

yaitu :

1) UPT. Tanjung Buka SP.6B, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

Terdiri dari 5 KK (17 jiwa), yang berasal dari Kec. Umbulharjo 1 kk (4 jiwa);

kecamatan Gondomanan 1 KK (2 jiwa); Mergangsan 1 KK (4 jiwa); Ngampilan

1 KK (4 jiwa) dan Kotagede 1 KK (3 jiwa).

2) UPT.Keladen , Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur terdiri dari 2 KK

(6 jiwa), yang berasal dari Kec. Gondokusuman 1 KK (3 jiwa) dan Kec.

3) UPT.Padang Tarok SP.1, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Terdiri

dari 3 KK (10 jiwa), berasal dari kel Sorosutan kec. Umbulharjo 1 KK (5 jiwa);

kel tahunan umbulharjo 1 KK (2 jiwa); dan kel Terban Gondokusuman 1 KK (3

jiwa).

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─17

Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan kuota transmigran dari pemerintah

pusat, adanya kecenderungan masyarakat untuk memilih lokasi transmigrasi

tertentu, sementara penentuan lokasi sudah ditentukan oleh pemerintah pusat.

Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan kuota transmigran dari pemerintah

pusat, adanya kecenderungan masyarakat untuk memilih lokasi transmigrasi

tertentu, sementara penentuan lokasi sudah ditentukan oleh pemerintah pusat. Pada

tahun 2018 telah berhasil menempatkan transmigran sebanyak 10 KK (33 jiwa).

3.1.6.1.2 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

Program ini memiliki indikator kinerja persentase perusahaan yang sudah

mempunyai sarana hubungan industrial dan persentase peningkatan upah minimum

kota, terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yakni:

1) Pembinaan Pengembangan Pekerja dan Pengupahan

Program kesejahteraan pekerja yang telah berjalan maupun upah yang telah sesuai

dengan ketentuan akan dapat menekan adanya kasus perselisihan antara pekerja dengan

pihak perusahaan.

Sosialisasi Upah Minimum Kota (UMK) Kota Yogyakarta 2019 (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2018)

2) Pelayanan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja

Kegiatan yang dilakukan meliputi pembinaan ke perusahaan dan pekerja, maupun

fasilitasi penyelesaian kasus hubungan industrial antara pekerja dan perusahaan.

Hubungan yang terjalin harmonis antara pengusaha dan pekerja akan dapat

meminimalisir terjadinya pemutusan hubungan kerja.

3.1.6.1.3 Program Peningkatan Kualitas Koperasi

Program ini mempunyai indikator kinerja persentase peningkatan aset

koperasi yang dibina dan persentase peningkatan omset koperasi yang dibina, terdiri

dari 2 (dua) kegiatan, yakni:

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─18

1) Pembinaan Kelembagaan Koperasi

Penyuluhan dan sosialisasi secara optimal kepada masyarakat maupun kelompok pra

koperasi tentang perkoperasian, sehingga masyarakat berminat untuk bergabung

menjadi anggota koperasi maupun mendirikan lembaga koperasi. Upaya pembinaan

kelembagaan koperasi dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya pengurus

dan pengawas koperasi antara lain melalui diklat, pendampingan, maupun pembinaan

untuk koperasi pasif agar bisa menjadi aktif kembali. Kualitas koperasi lebih menjadi

perhatian dari pada kuantitasnya. Dari awalnya sejumlah 555 koperasi, 191 diantaranya

pasif dan dibubarkan sehingga jumlah koperasi pada akhir tahun 2018 menjadi 364

koperasi dan semuanya merupakan koperasi aktif. Kendala yang dihadapi adalah

semakin menurunnya minat masyarakat untuk membentuk koperasi,serta sulitnya

mengaktifkan kembali koperasi pasif, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya

dukungan dari pengurus atau anggota koperasi untuk membenahi organisasinya.

Bimbingan Teknis Bagi Pengurus Koperasi Konvensional (Dok. Koperasi UKM Nakertrans, 2018)

2) Pembinaan dan Pengembangan Koperasi

Pengawasan koperasi dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada di koperasi.

Penilaian kesehatan koperasi dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP). Aset koperasi yang

meningkat diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi tersebut.

3.1.6.1.4 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah

Indikator kinerja pada program ini adalah persentase peningkatan omset

UMK yang dibina. Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yakni:

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─19

1) Kemitraan dan Pembiayaan UMK

Untuk mendukung peningkatan omset para pelaku usaha, dilakukan fasilitasi promosi

produk UMK antara lain melalui pameran di mall maupun pusat perbelanjaan baik di

dalam maupun luar Pulau Jawa. Fasilitasi kemitraan dan pembiayaan UMK ditujukan

untuk mempertemukan pelaku usaha dengan lembaga perbankan maupun non

perbankan dalam mengakses informasi antara lain terkait permodalan usaha. Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga melakukan

pendampingan/ konsultasi kepada pelaku usaha dalam rangka mendapatkan legalitas

usaha. Sampai akhir tahun 2018 telah tercetak sebanyak 2058 IUM.

2) Pembinaan, Pengembangan, dan Pemberdayaan UMK

Kegiatan yang dilakukan meliputi promosi dan pameran, serta pelatihan Home Business

Camp (HBC). HBC menjaring pelaku usaha baru yang masih muda untuk dilatih dan

dilakukan pendampingan selama 2 (dua) tahun. Kegiatan ini sebagai sarana untuk

memacu pelaku usaha muda untuk lebih mengembangkan usahanya, sehingga

diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan menciptakan lapangan kerja

melalui usahanya.

Penguatan Kapasitas Karang Mitra Usaha I (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2018)

3.2 REALISASI ANGGARAN

Realisasi anggaran yang digunakan dalam mewujudkan kinerja Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta yang

bersumber dari APBD 2018 adalah Rp. 13.202.230.262,79 atau 98,32% dari anggaran

sebesar Rp. 13.427.473.387,00.

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─20

Realisasi belanja langsung sebesar Rp 9.950.224.124,79 dari yang dianggarkan

sebesar Rp 10.056.578.923,00 atau dengan tingkat capaian realisasi 98,94% dan belanja

tidak langsung sebesar Rp 3.252.006.138,00 atau 96,47% dari yang dianggarkan sebesar

Rp 3.370.894.464,00. Realisasi anggaran per program dan kegiatan disajikan pada tabel

3.13 dan realisasi anggaran tiap triwulan disajikan pada tabel 3.14.

Tabel 3.14Realisasi Anggaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta TA 2018

URAIAN ANGGARAN REALISASI CAPAIAN

BELANJA 13.427.473.387 13.202.230.262,79 98,32%BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.370.894.464 3.252.006.138 96,47%BELANJA LANGSUNG 10.056.578.923 9.950.224.124,79 98,94%Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran

1.716.358.350,00 1.695.417.156,92 98,78%

- Penyediaan Rapat-rapat Koordinasidan Konsultasi

1.127.999.000,00 1.114.193.909,00 98,78%

- Penyedia Jasa Peralatan danPerlengkapan Kantor

488.905.350 482.606.657,00 98,71%

- Penyediaan Jasa PengelolaanPelayanan Perkantoran

99.454.000,00 98.616.590,90 99,16%

Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur

334.555.500,00 325.785.475,00 97,38%

- Pemeliharaan rutin/ berkalagedung/bangunan kantor

127.352.000,00 127.352.000,00 100,00%

- Pemeliharaan rutin/ berkalakendaraan dinas/operasional

207.203.500,00 198.433.475,00 95,77%

Program Peningkatan PengembanganSistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan

10.500.000,00 10.481.975,00 99,83%

- Penyusunan Dokumen Perencanaan,Pengendalian, dan Laporan CapaianKinerja

10.500.000,00 10.481.975,00 99,83%

Program Peningkatan Kualitas Koperasi 785.825.115,00 783.077.015,00 99,65%- Pembinaan Kelembagaan Koperasi 397.550.725,00 397.298.425,00 99,94%- Pembinaan dan Pengembangan

Koperasi388.274.390,00 385.778.590,00 99,36%

Program Pengembangan Kewirausahaandan Keunggulan Kompetitif UKM

2.394.711.033,00 2.373.210.440,00 99,10%

- Kemitraan dan Pembiayaan UMK 551.609.000,00 539.549.610,00 97,81%- Pembinaan Pengembangan dan

Pemberdayaan UMK1.843.102.033,00 1.883.660.830,00 99,49%

Program Pengembangan danPenempatan Tenaga Kerja danTransmigrasi

3.951.412.100,00 3.919.793.109,46 99,20%

- Pelatihan Produktivitas tenaga Kerjadan Lembaga Latihan Kerja

2.556.974.700,00 2.536.024.408,82 99,18%

- Pembinaan dan Penempatan TenagaKerja

1.394.437.400,00 1.383.768.700,64 99,23%

Program Perlindungan danPengembangan Lembaga Tenaga Kerja

643.905.675,00 624.152.675,00 96,93%

- Pembinaan Pengembangan Pekerjadan Pengupahan

321.698.000,00 321.286.750,00 99,87%

- Pelayanan Hubungan Industrial danPerlindungan Tenaga Kerja

322.207.675,00 302.865.925,00 94,00%

Program Pengembangan danPenempatan Tenaga Kerja danTransmigrasi

219.311.150,00 218.306.278,41 99,54%

- Penempatan Transmigrasi 219.311.150,00 218.306.278,41 99,54%

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas

III─21

Tabel 3.13Realisasi anggaran tiap triwulan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta TA 2018

URAIAN ANGGARANBERDASARKAN SPD REALISASI % (TERHADAP TARGET)

s/d Triwulan 1 2.642.543.774 1.632.677.369,79 70,23%

s/d Triwulan 2 7.593.027.749 5.750.672.974,79 75,74%

s/d Triwulan 3 11.735.681.810 9.487.015.946,79 81,83%

s/d Triwulan 4 13.427.473.387 13.202.230.262,79 98,32%

Penyerapan anggaran pada tiriwulan awal masih rendah, namun mengalami

peningkatan yang progresif pada triwulan berikutnya. Pelaksanaan kegiatan yang

mundur (tidak sesuai) dengan tatakala disebabkan antara lain beberapa kegiatan banyak

melibatkan pihak dari luar maupun harus memenuhi jumlah kuota tertentu, sehingga

beberapa di antaranya harus dilakukan penjadwalan ulang.

Beberapa langkah pengendalian dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan

antara lain melalui rapat koordinasi internal Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maupun pengendalian kegiatan oleh Bagian

Administrasi dan Pengendalian Pembangunan Setda Kota Yogyakarta serta Bappeda

Kota Yogyakarta.

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018 · c. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan kualitas ... bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas