laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) … · penyelenggaraan pemerintahan negara yang bersih,...

130
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KABUPATEN SERUYAN TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KUALA PEMBUANG TAHUN 2018

Upload: phungthien

Post on 13-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KINERJA INSTANSIPEMERINTAH (LKjIP)

KABUPATEN SERUYANTAHUN 2017

BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAHKUALA PEMBUANG

TAHUN 2018

Kata PengantarAssalamu’ Alaikum Warohmutullahi Wabarokatuh

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

Rahmat dan Hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Seruyan Tahun 2017 dapat terselesaikan penyusunannya

dengan baik dan tepat waktu.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa dengan adanya

reformasi birokrasi dapat membawa perubahan dari seluruh aspek

fungsi pemerintahan di semua lini, sehingga penyelenggaraan

pemerintahan yang baik atau disebut dengan “ good governance “.

Dengan memperhatikan dan mengimplemetasikan prinsip – prinsip

kepentingan partisipasi masyarakat di segala bidang pemerintahan dan

peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan serta

pelaksanaan pembangunan daerah, tegaknya peraturan daerah dan

peraturan kepala daerah, transparansi anggaran yang berorientasi pada

hasil, Sebagaimana diatur dalam TAP MPR RI No. XI/MPR.1998 tentang

penyelenggaraan pemerintahan Negara yang bersih, bebas dari korupsi,

kolusi dan nepotisme.

Dalam pelaksanaannya sesuai peraturan presiden nomor 29

tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,

mewajibkan bahwa setiap instansi pemerintah sebagai penyelenggara

Negara untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan bagi

pemangku kepentingan dalam mencapai visi dan misi organisasi secara

jelas dan terukur dengan sasaran yang telah ditetapkan melalui laporan

yang akan dipertanggungjawabkan dalam Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan Tahun 2017.

Mengacu pada program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan Tahun

2017 disusun sebagai media pertanggungjawaban pelaksanaan

penyelenggaraan pemerintahan dalam mencapai tujuan dan sasaran

organisasi seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian

kinerja Kabupaten Seruyan tahun 2017 yang mana penyusunannnya

berdasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten

Seruyan Nomor 25 Tahun 2017 tentang penetapan Indikator Kinerja

Utama (IKU) Kabupaten Seruyan.

Penyajian laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten

Seruyan Tahun 2017 ini didasarkan pada peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

yang selanjutnya akan dilakukan análisis akuntabilitas kinerja yang

menggambarkan pencapaian kinerja indikator kinerja tujuan dan

sasaran dalam mendukung tercapainya visi dan misi Pemerintah

Kabupaten Seruyan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan

Tahun 2017 ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh

perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan untuk

meningkatkan kinerja organisasinya yang di dalamnya terdapat visi,

misi, tujuan, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 4 Tahun

2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Seruyan Tahun 2013 – 2018

Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua

pihak terkait yang turut serta berperan serta dalam memberikan

masukan yang konstruktif terhadap penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan Tahun 2017.

Semoga Allah SWT tetap melimpahkan karunia – NYA kepada kita

semua amin.

Wassalamu’ alaikum Warohmutullahi WabarokatuhKuala Pembuang, Maret 2017Pjs. BUPATI SERUYAN

Ir. LEONARD S. AMPUNG, MM.,MT

Ikhtisar EksekutifLaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017

ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

Penyelenggaraan Pemerintah dalam rangka pencapaian mewujudkan

visi dan misi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Pemerintah Kabupaten Seruyan tahun 2013 – 2018 yang ditetapkan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan nomor 4 Tahun

2014.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten

Seruyan Tahun 2017 lebih mengedepankan pada sasaran – sasaran dan

indikator Kinerja yang lebih terukur dan dapat dipertanggungjawabkan

yang berpedoman pada Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

Dalam penyusunannya laporan kinerja ini juga memiliki beberapa

kelemahan dan kekurangan dalam penerapan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah (SAKIP), selain itu juga dalam pengukuran

pencapaian kinerja masih terdapat beberapa Indikator Kinerja yang tidak

dapat diukur dan dicapai pada sasaran yang sudah ditetapkan.

Namun dalam segala kondisi keterbatasan tersebut Pemerintah

Kabupaten Seruyan tetap akan berusaha secara maksimal untuk

mencapai tujuan dan sasaran baik melalui kebijakan, program dan

kegiatan yang tercantum dalam visi dan misi Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah.

Sasaran dan Indikator Kinerja diatas merupakan gambaran

Pencapaian Kinerja Pemerintahan Kabupaten Seruyan yang

dilaksanakan tahun 2017 yang akan menjadi pemicu dalam upaya

meningkatkan kinerja dan untuk mempertahankan serta memperbaiki

kinerja yang akan dicapai.

Sebagai Penutup, semoga Laporan Kinerja Tahun 2017 ini bisa

memberikan informasi capain kinerja yang dapat digunakan sebagai

media dan sarana Komunikasi Pertanggungjawaban kepada publik dan

peningkatan kinerja Instansi Pemerintah.

Berikut adalah uraian capaian kinerja visi dan misi Kabupaten

Seruyan yaitu :

Menembus Keterisolasian Daerah Dari Araus Barang Dan Jasa Serta ArausInformasi,Menyambung Disparaitas Pelayanan Antara Daerah Hilir Dan

Daerah Hulu, Guna Mengantar Masyarakat Seruyan Menjadi Sejahtera DanBerkeadilan

VISI

MISI 1

Menciptakan pemerintahan yangbersih, tidak KKN, efisien, kreatif,inovatif dan profesional

2 Sasaran

3 Indikator Kinerja

MISI 2

Mendorong iklim investasi yangsehat berbasis pada potensi daerah

2 Sasaran

8 Indikator Kinerja

MISI 3

Menciptakan rasa aman bagimasyarakat 2 Sasaran

3 Indikator Kinerja

Menciptakan pendidikan formaldan non formal yang berkualitas

dan terakses serta merata2 Sasaran

5 Indikator Kinerja

MISI 4

Menyediakan pelayanan kesehatanmasyarakat yang berkualitas dan

merata

2 Sasaran

5 Indikator Kinerja

MISI 5

MISI 6

Membangun infrastruktur danmeningkatkan infrastrukturwilayah yang merata hingga

menjangkau pemukiman warga dipedalaman

5 Sasaran

8 Indikator Kinerja

Meningkatkan, Mengembangkandan memberdayakan potensi

sumber daya alam, perkebunan,kehutanan, pertanian, perikanan,

kelautan, peternakan,pertambangan energi, sumber

daya mineral dan keanekaragamanhayati yang berkelanjutan

2 Sasaran

MISI 7

3 Indikator Kinerja

Meningkatkan kemampuan danPengembangan pertumbuhanperekonomian rakyat dengan

mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya,

industri kecil, industri rumahtangga, perdagangan dan jasa

serta koperasi

3 Sasaran

8 Indikator Kinerja

MISI 8

MISI 9

Membangun sektor pariwisatadengan tetap mengedepankan

kearifan budaya local masyarakatseruyan

2 Sasaran

6 Indikator Kinerja

Menjamin hak-hak masyarakat danmenciptakan lapangan pekerjaan

5 Sasaran

5 Indikator Kinerja

MISI 10

Menciptakan kerukunan dankedamaian serta keharmonisankehidupan masyarakat Seruyan

3 Sasaran

3 Indikator Kinerja

MISI 11

Daftar Isi

Hal.

KATA PENGANTAR

IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Aspek Strategis......................................................................... 1

C. Dasar Hukum……………………..……………………….................... 6

D. Permasalahan Utama (Issue Strategis)………………………………. 8

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Srategis....................................................................... 24

1. Pernyataan Visi................................................................. 24

2. Pernyataan Misi................................................................ 25

3. Tujuan.............................................................................. 27

4. Sasaran............................................................................ 28

B. Perjanjian Kinerja..................................................................... 29

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja…………………………………………………………… 32

B. Realisasi Anggaran……………………………………………………….. 115

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………… 116

B. Strategi Peningkatan Kinerja ………………………………………….. 117

LAMPIRAN - LAMPIRAN

A. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

B. Lampiran Lainnya

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 1

Pendahuluan

BBAABB II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANNA. Latar Belakang

Akuntabilitas sebagai suatu perwujudan kewajiban Pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan kegiatan penyelengaraan pemerintah dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media

pertanggungjawaban yang dilaksanakan sesuai visi dan misi yang

tertuang dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Seruyan Tahun 2013 – 2018 yang memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan

umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, Lintas Satuan

Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai rencana kerja

dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat

indikatif.

Pemerintah Kabupaten Seruyan selaku pengemban amanah

masyarakat melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan Tahun

2016 yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

B. Aspek Strategis

Kabupaten Seruyan merupakan salah satu kabupaten yang ada di

Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah ± 16.404 Km2 atau ±

1.670.040,76 Ha yaitu 11,6 % dari luas wilayah Kalimantan Tengah.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 2

Pendahuluan

Posisi astronomi Kabupaten Seruyan terletak antara 0077’ - 3056’

Lintang Selatan dan 111049’ - 112084’ Bujur Timur. dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut: (Seruyan Dalam Angka 2016)

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat;

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa;

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten

Katingan.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten

Lamandau.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 3

Pendahuluan

Dilihat dari peta regional Kalimantan Tengah, Kabupaten Seruyan

terletak di tengah-tengah sehingga hal ini merupakan posisi geostrategis.

Dengan posisi Kabupaten Seruyan yang langsung berbatasan dengan

Laut Jawa, warga dari Kabupaten Malawi, Kabupaten Katingan, dan

Kabupaten Kotawaringin Timur, yang akan ke Pulau Jawa dan

Sumatera, akan lebih dekat jika melewati Kabupaten Seruyan daripada

harus ke Kota Banjarmasin. Jadi, posisi geostrategis ini akan

meningkatkan keunggulan komparatif pelabuhan laut Kuala Pembuang

yang dimiliki Kabupaten Seruyan, terutama akan menarik perekonomian

dari kabupaten lain. Kondisi atau kawasan Kabupaten Seruyan meliputi

pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, peternakan, pertambangan,

pariwisata, industri kecil dan menengah.

Kabupaten Seruyan termasuk kategori Tipe Iklim A yaitu Sangat

Basah. Hal itu tergambar dari hasil perhitungan jumlah bulan-bulan

terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun kemudian dirataratakan,

yang hasil nilainya yaitu sebesar 0,124 (Q = 0,124). Menurut RePPProT

Curah di Kabupaten Seruyan cukup tinggi dengan curah hujan tahunan

terendah 2.300 mm/tahun dan tertinggi mencapai 4.300 mm/tahun.

Jumlah bulan basah terendah berkisar dari 0-5 bulan dalam setahun dan

jumlah bulan basah tertinggi berkisar antara 6-11 bulan. Sedangkan

jumlah bulan kering relatif kecil yaitu 0–1 bulan dalam setahun dan

jumlah bulan kering tertinggi berkisar 5–6 bulan dalam setahun. Rata-

rata suhu di Kabupaten Seruyan yaitu 20–32oC dengan kelembaban relatif

(RH) rata-rata 75 %.

Penggunaan lahan kabupaten Seruyan meliputi:

1. PertanianPertanian 104.981 Ha berupa lahan pasang surut 1.744 Ha, rawa

dan lebak 63.677 Ha, lahan kering 35.296 Ha, lahan huma 4.364

Ha.

2. Perkebunan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 4

Pendahuluan

Perkebunan 36.771,12 Ha, berupa karet 18.072,12 Ha, kelapa sawit

11.479 Ha, kelapa 5.991 Ha, kopi 158 Ha, lada 214 Ha dan Jambu

205 Ha.

3. HutanLuas hutan Kabupaten Seruyan berdasarkan RTRWP Kalimantan

Tengah Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2003 adalah adalah

seluas 1.640.400,05 Ha, yang terbagi dalam klasifikasi taman

nasional, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi

tetap, hutan produksi konversi dan areal penggunaan lainnya.

Menurut Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 292 Tahun 2011

bahwa kawasan hutan lindung yang terdapat di Kabupaten Seruyan

yaitu 39.347,63 Ha atau 2,36 % dari luas Kabupaten Seruyan yang

terdapat pada kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling

Tambun.4. Perikanan

Pengembangan produksi perikanan Kabupaten Seruyan yang terdiri

dari Hasil Perikanan Umum sebesar 8.194,20 ton/tahun dan hasil

dari penangkapan Perikanan Laut adalah sebesar 7.601,10

ton/tahun pada Tahun 2012.

5. PeternakanPada tahun 2012 peternakan di Kabupaten Seruyan populasi yang

terbanyak adalah sapi potong sebanyak 6.587 ekor, ternak kambing

sebanyak 5.898 ekor, ternak babi sebanyak 1.454 ekor, ternak

domba sebanyak 894 ekor, kerbau sebanyak 15 ekor, dan kuda

sebanyak 5 ekor. Semua populasi ternak ini terdapat di semua

kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan

Tengah dan Seruyan Hulu. Sedangkan populasi unggas sebagian

besar adalah berupa ayam buras sebanyak 69.930 ekor, ayam

pedaging sebanyak 17.000 ekor, serta itik dan entok sebanyak

31.314 ekor. Semua populasi unggas terdapat di semua kecamatan

yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan

Seruyan Hulu.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 5

Pendahuluan

6. PertambanganSektor pertambangan merupakan sektor yang sangat menjanjikan,

walaupun sektor ini terbilang baru, namun sektor ini tumbuh dengan

pesat terutama untuk bahan galian Zircon disusul dengan bahan

galian biji besi. Untuk bahan galian yang masih dalam penyidikan dan

penelitian antara lain emas diperkirakan terdapat di bagian utara

dan timur, batubara diperkirakan bagian sebelah timur dan barat

Kabupaten Seruyan, uranium di bagian timur Kabupaten Seruyan,

minyak bumi diperkirakan di lepas pantai sebelah selatan Kabupaten

Seruyan, Nikel dan Kaolin sebelah utara Kabupaten Seruyan.

7. PariwisataPariwisata di Kabupaten Seruyan terdapat wisata alam, wisata

budaya, dan wisata sejarah. Wisata alamnya meliputi Pesona wisata

Taman Nasional Tanjung Puting di Kecamatan Seruyan Hilir,

Kawasan wisata pantai Gosong Buaya di Kecamatan Seruyan Hilir,

Taman Nasional Bukit Raya dengan keindahan dan keaslian hutan

tropisnya di Kecamatan Seruyan Hulu, Arung Jeram di Kecamatan

Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling

Tambun, Air Terjun di Kecamatan Seruyan Tengah, Seruyan Hulu

dan Kecamatan Suling Tambun yang memiliki 160 riam, Wisata

Danau Sembuluh yang terletak di Kecamatan Danau Sembuluh.

Wisata Budayanya meliputi Pesta Tewah di Kecamatan Seruyan Raya

(Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan

Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. Dan wisata sejarahnya yaitu

Sandung, tempat menyimpan tulang-tulang orang yang sudah

meninggal yang bisa dijumpai di wilayah Kecamatan Seruyan Raya

(Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan

Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.

8. Industri kecil dan menengahKelompok industri yang berkembang di Kabupaten Seruyan, yaitu

industri kayu olahan, kelapa sawit, industri pengolahan rotan dan

industri penyulingan nilam. Khusus untuk industri pengolahan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 6

Pendahuluan

rotan dan penyulingan nilam terdapat di daerah Kecamatan Seruyan

Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.

Pendukung untuk sarana yang telah ada untuk produksi pengolahan

rotan telah tersedia 2 (dua) buah gudang penampungan rotan (UPT

Rotan Rantau Pulut) yaitu melputi 5 (lima) buah mesin pemecah

rotan dan 1 (satu) buah mesin listrik untuk penggerak mesin

pemecah rotan. Sedangkan untuk penyulingan nilam telah tersedia

beberapa mesin penyulingan nilam yang terdapat di Desa

Sukamandang.

9. Fasilitas umum dan sosialPembangunan fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Seruyan hilir

Kelurahan Kuala Pembuang diproyeksikan sesuai dengan standar

sebuah kota modern lengkap dengan:

1. Pembangunan fasilitas umum seperti ; Sport Center, Terminal

Angkutan Umum, Taman.

2. Pembangunan Islamic Center.

3. Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Umum Swasta.

4. Kawasan Bisnis (Business Center) seperti Kawasan perkantoran,

pasar swalayan, Lembaga Perbankan (BRI, BPD, BNI, Bank

Mandiri).

C . Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan

Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,

Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulau

Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di

Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4180);

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 7

Pendahuluan

2. Undang – Undang Nomor 01 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan

Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

5);

3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1998

Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintah daerah

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi;

7. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Aksi Pencegahan

dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012;

9. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 Tentang

Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntablitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Daerah Kabupten Seruyan Nomor 04 Tahun 2014 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 8

Pendahuluan

D. Permasalahan Utama (Issue Strategis)

Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan adalah

antara kinerja pembangunan yang akan dicapai sekarang dengan apa

yang akan direncanakan serta antara apa yang akan dicapai dimasa

yang akan datang dengan kondisi dimana saat perencanaan dibuat atau

hal yang harus diperhatikan dan dikedepankan dalam perencanaan

pembangunan yang dampaknya signifikan bagi masyarakat dimasa yang

akan datang antara lain :

Berikut adalah permasalahan – permasalahan yang harus

ditingkatkan dalam pembangunan Kabupaten Seruyan :

1. Geomorfologis dan Lingkungan Hidup

b. Masih banyak perusahaan-perusahaan wajib AMDAL/UKL-UPL

yang belum memiliki ijin;

c. Belum ada pendataan dan pemetaan kerusakan lahan;

d. Masih banyak pembukaan hutan dan lahan dengan dibakar;

e. Masyarakat belum mengerti batasan/aturan tentang perlindungan

SDA.

2. Kependudukan dan Demografi

a. Penyebaran penduduk yang tidak merata;

b. Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Kepemilikan

dokumen kependudukan dan catatan sipil lainnya.

3. Ekonomi dan Sumber Daya Alam

a. Investasi, Industri, dan Perdagangan

1. Investasi

a. Masih kurangnya daya dukung peluang-peluang

investasi unggulan yaitu di bidang perikanan laut skala

besar dengan teknologi tinggi dengan radius jelajah dan

kapasitas kapal yang besar;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 9

Pendahuluan

b. Belum optimalnya penataan kelembagaan termasuk

regulasi dalam mengantisipasi peningkatan investasi dan

pelayanan investasi;

c. Kurangnya penyederhanaan prosedur investasi dan

perijinan usaha;

d. Kurangnya pengembangan jaringan informasi dan

promosi investasi baik dalam negeri maupun luar negeri;

dan

e. Masih kurangnya peningkatan daya saing investasi

melalui infrastruktur pendukung seperti akomodasi,

transportasi, informasi dan promosi.

2. Industri

a. Daya saing produk UMKM belum kuat;

b. Sistem pengembangan industri/usaha mikro, kecil dan

menengah belum komprehensif dan berkelanjutan;

c. Kemampuan teknologi IKM masih kurang;

d. Belum optimalnya peningkatan kualitas produk melalui

standarisasi dan sertifikasi produk.

3. Perdagangan

a. Akses pasar masih rendah;

b. Jaringan pemasaran dan pemberian fasilitas masih

kurang mendukung;

c. Kesadaran produsen dan konsumen tentang tertib niaga

dan perlindungan konsumen masih kurang; dan

d. Terbatasnya pelaku usaha UMKM yang berorientasi

ekspor.

b. Pendapatan Daerah

1. Pajak sarang burung walet yang belum dikenakan pajak;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 10

Pendahuluan

2. Retribusi penjualan produksi usaha daerah yang belum

dikenakan pajak;

3. Retribusi pengendalian menara telekomunikasi yang belum

dikenakan pajak;

4. Masih belum optimalnya pemutakhiran data kegiatan usaha;

5. Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk

melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak dan

retribusi; dan

6. Masih banyak potensi pendapatan yang belum teridentifikasi

oleh SKPD yang berwenang dalam melakukan pemungutan.

c. Ketahanan Pangan

1. Belum lengkapnya data peta daerah rawan pangan;

2. Kesadaran kelompok untuk pengembangan tanaman palawija

kurang maksimal; dan

3. Terbatasnya produk pangan yang dipromosikan.

d. Pertanian

1. Sistem ahli teknologi masih lemah;

2. Terbatasnya kapasitas sumber daya pertanian; dan

3. Kualitas dan keterampilan SDM petani masih rendah.

e. Perikanan dan Kelautan

1. PPI dan TPI yang ada belum dimanfaatkan secara optimal oleh

para nelayan;

2. Penyediaan benih ikan sangat terbatas dan masih tergantung

pada pihak luar;

3. Harga pakan relatif mahal sehingga biaya produksi tinggi;

4. Masih sering terjadi kasus pelanggaran dalam pengelolaan

sumber daya kelautan dan perikanan;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 11

Pendahuluan

5. Terbatasnya modal usaha yang dimiliki pengolah hasil

perikanan;

6. Masih adanya sebagian para nelayan pembudidaya dan

pengolah hasil perikanan yang belum memiliki izin usaha

perikanan; dan

7. Masih banyaknya para nelayan yang menggunakan alat

tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti bahan kimia,

potas, setrum, dan lain-lain yang dapat merusak lingkungan

dan biota perairan serta membahayakan diri sendiri dan orang

lain.

f. Kehutanan

1. Kurangnya SDM dalam pelaksanaan RHL;

2. Kurang kuatnya kelembagaan kelompok tani hutan;

3. Penyusunan Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

(RPRHL, RTnRHL,RKRHL) Kabupaten Seruyan baru selesai

dibuat;

4. Kondisi musim kemarau mengakibatkan rawan terjadinya

kebakaran semak belukar sekitar tanaman turus jalan;

5. Masyarakat belum memahami cara menanam dan mengelola

lahan yang benar;

6. Belum semua IUPHHK melaksanakan produksi kayu bulat;

7. Masih adanya kegiatan pembalakan liar;

8. Adanya permasalahan gangguan usaha kehutanan dan

perkebunan;

9. Komitmen stakeholder dengan kesatuan pengelolaan hutan

(KPH) masih minim;

10. Perlunya penyulaman dan pemeliharaan tanaman turus jalan

kelapa sawit;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 12

Pendahuluan

11. Banyaknya permintaan masyarakat untuk membudidayakan

tanaman kelapa sawit;

12. Perlunya penyediaan dana sharing kegiatan produksi PM2L

dan bantuan bibit karet; dan

13. Penentuan lokasi desa dari provinsi terpisah jauh sehingga

pendistribusian kegiatan PM2L dan bantuan bibit karet

mengalami kesulitan.

g. Pariwisata

1. Belum optimalnya prasarana dan sarana pendukung

pariwisata seperti akomodasi, transportasi, informasi dan

promosi, serta pengelolaan tempat wisata;

2. Belum terpadunya manajemen pariwisata baik pemerintah,

masyarakat dan pelaku usaha di bidang pariwisata;

h. Koperasi dan UMKM

1. Belum tertatanya sistem pengembangan industri kecil dan

menengah (UMKM);

2. Terbatasnya pemasaran baik dari segi promosi, jaringan dan

fasilitas bagi koperasi dan para pengusaha kecil dan

menengah (UMKM);

3. Belum optimalnya pembinaan manajemen usaha bagi

koperasi dan usaha kecil dan menengah(UMKM);

4. Belum optimalnya pengembangan permodalan dalam

mendukung usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah

(UMKM).

i. Energi dan Sumber daya Mineral

1. Belum meratanya jaringan listrik antar wilayah yang dapat

menjangkau daerah perdesaan dan pedalaman;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 13

Pendahuluan

2. Belum optimalnya pemanfaatan batubara dan sumber energi

lainnya sebagai alternatif pembangkit tenaga listrik;

3. Belum berkembangnya kerjasama pemerintah dan swasta

dalam pembangunan dan pemeliharaan pembangkit dan

jaringan listrik; dan

4. Sumberdaya mineral dan pengelolaan pertambangan yang

ramah lingkungan belum dimanfaatkan secara maksimal.

4. Sosial dan Budaya

a. Sosial

1. Masih kurangnya pengarusutamaan gender dalam

perumusan peraturan perundangan-undangan,

kelembagaan, dan kebijakan pembangunan;

2. Belum optimalnya upaya peningkatan peran perempuan

dalam berbagai bidang pembangunan terutama dalam

struktur pemerintahan dan organisasi politik;

3. Kurangnya pengembangan sistem jaminan sosial

masyarakat yang berkelanjutan;

4. Belum optimalnya peningkatan mutu pelayanan sosial

terhadap anak terlantar, penyandang cacat, komunitas adat

terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial;

5. Belum optimalnya peningkatan profesionalisme dalam

penanganan masalah sosial;

6. Belum optimalnya kerjasama pemerintah, swasta dan

masyarakat dalam memberdayakan kelompok penyandang

sosial masyarakat;

7. Belum optimalnya kelembagaan yang mampu mengelola

informasi dan komunikasi serta mampu meningkatkan

keterlibatan lembaga sosial masyarakat dalam

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 14

Pendahuluan

pembangunan dan dapat mempercepat proses

pengembangan organisasi;

8. Belum optimalnya peningkatan kapasitas masyarakat agar

dapat mendorong produktivitas, kewirausahaan dan

ketahanan sosial; dan

9. Kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam

memberdayakan kelompok penyandang masalah

kesejahteraan sosial masyarakat belum efektif.

b. Kesehatan

1. Masih kurang tenaga kesehatan dan distribusinya;

2. Masih kurangnya biaya operasional dan kegiatan langsung

untuk puskesmas dan jaringannya;

3. Keterbatasan akses karena kondisi geografis yang sulit dan

masih terbatasnya transportasi dan infrastruktur lainnya;

dan

4. Kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk

berperilaku PHBS.

c. Pendidikan

1. Perlu peningkatan penyediaan fasilitas pendidikan di

setiap kecamatan;

2. Kurangnya pemerataan dan penuntasan wajib belajar

12 tahun terutama bagi penduduk di wilayah

perdesaan, wilayah terpencil dan pedalaman;

3. Belum optimalnya peningkatan mutu pendidikan dasar

dan menengah sesuai dengan standar nasional;

4. Perlu adanya peningkatan mutu pendidikan khusus

terutama bagi penduduk dengan kemampuan khusus;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 15

Pendahuluan

5. Belum optimalnya peningkatan mutu dan produktivitas

tenaga kerja melalui pendidikan dan keterampilan;

6. Perlu adanya sinkronisasi pembangunan pendidikan

dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar

kerja;

7. Perlu adanya penguatan keterkaitan sistem pendidikan

dan ketenagakerjaan;

8. Keterkaitan sistem pendidikan baik pendidikan formal

maupun non formal dengan ketenagakerjaan yang

berimplikasi kepada peningkatan animo masyarakat

belajar ke Kabupaten Seruyan masih belum optimal;

9. Pendidikan berbasis teknologi informasi dan pendidikan

berbasis kearifan lokal yang berwawasan global masih

kurang; dan

10. Fasilitas/sarana penunjang pendidikan termasuk

pengembangan perpustakaan dan laboratorium sebagai

sarana minat dan budaya baca belum memadai.

d. Kebudayaan

1. Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya, adat

dan tradisi, kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih

lekat dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat dalam

menghadapi arus globalisasi serta kearifan budaya lokal

sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga

keberlanjutan dinamika dan perkembangan zaman

sekaligus untuk menyaring masuknya budaya-budaya

asing yang kurang sesuai dengan tatanan, tuntunan dan

tontonan budaya lokal;

2. Belum optimalnya penyediaan prasana dan sarana seni

budaya seperti museum;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 16

Pendahuluan

3. Kurangnya fasilitas teknologi informasi guna

mempromosikan festival budaya dan kesenian daerah yang

sudah ada di Kabupaten Seruyan yang dilaksanakan secara

rutin;

4. Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset yang

sangat berharga dalam membangun jati diri dan mewarnai

segenap sektor kehidupan serta menjadi daya tarik yang

khas untuk mengundang kunjungan dan perhatian dari

luar daerah dan dunia internasional; dan

5. Belum optimalnya pengembangan keragaman seni dan

budaya serta pemberdayaan lembaga budaya untuk

kepentingan diplomasi budaya sehingga meningkatkan

citra diri, harkat dan martabat bangsa dalam pergaulan

dunia.

e. Pemberdayaan perempuan dan anak

1. Masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap

kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak;

2. Masih rendahnya tingkat pengetahuan kaum perempuan

tentang fungsi fasilitasi upaya perlindungan perempuan

terhadap tindak kekerasan;

3. Masih minimnya pengetahuan kaum perempuan dalam

keterlibatannya dikancah politik;

4. Masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang

peraturan perundang-undangan perlindungan terhadap

anak; dan

5. Masih kurangnya jumlah lembaga organisasi wanita dan

lembaaga masyarakat di kecamatan-kecamatan.

f. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 17

Pendahuluan

1. Kurangnya pemanfaatan hasil penelitian ilmu pengetahuan

dan teknologi sebagai dasar dalam perumusan kebijakan

dan pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi

kesejahetaraan rakyat dan kemajuan daerah;

2. Belum optimalnya kerjasama antara pemerintah daerah,

perguruan tinggi dan swasta dalam pengembangan riset

unggulan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan

efektivitas dalam pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan secara berkelanjutan; dan

3. Pemanfaatan iptek dan teknologi informasi di masyarakat

masih kurang.

g. Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1. Perlunya peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja

melalui pendidikan dan keterampilan;

2. Perlunya pengembangan semangat dan jiwa kewirausahaan

bagi penduduk usia kerja agar mampu bekerja secara

mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru;

3. Perlu adanya perbaikan iklim investasi untuk mendorong

perluasan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja;

4. Perlunya adanya sinkronisasi pembangunan pendidikan

dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;

dan

5. Kerjasama antar pemerintah dan swasta dalam

pengembangan transmigrasi belum optimal.

h. Agama

Perlu adanya peningkatan kehidupan beragama dalam

mendorong perilaku masyarakat yang lebih toleran, jujur,

bermoral, dan menjaga keharmonisan kehidupan antarpemeluk

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 18

Pendahuluan

agama sehingga dapat mendukung kehidupan masyarakat yang

semakin maju, bermutu dan bermartabat.

5. Pemerintahan dan Politik

a. Pemerintahan dan Politik

1. Belum optimalnya sistem dan manajemen kinerja organisasi

dan aparat pemerintah daerah dalam memberikan layanan

kepada masyarakat sesuai dengan standar nasional dan

internasional.

2. Kurang berkembangnya sistem informasi manajemen dalam

mendukung peningkatan kapasitas, profesionalitas dan

kapabilitas dari organisasi dan aparat pemerintah daerah.

3. Belum meratanya pelayanan antarwilayah terutama di

kawasan pedalaman.

4. Belum optimalnya kerjasama pemerintah daerah dan swasta

dalam penguatan kelembagaan.

5. Belum optimalnya kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja

antara masyarakat sipil, DPRD, partai politik dan

pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan daerah.

6. Perlunya keterbukaan komunikasi antara pemerintah dan

rakyat melalui pendidikan politik yang demokratis; dan

7. Belum optimalnya implementasi Good Governance.

b. Hukum

Belum meratanya akses layanan dan perlindungan hukum bagi

semua masyarakat.

c. Kerjasama

Perlu adanya peningkatan kerjasama pemerintah, swasta dan

masyarakat dalam membangun dan mengembangan semua

potensi yang ada guna mendukung pereknonomian rakyat.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 19

Pendahuluan

6. Prasarana Wilayah

a. Transportasi

1. Belum optimalnya penyediaan infrastruktur penunjang

khususnya transportasi dan telekomunikasi guna

mendukung investasi daerah;

2. Belum optimalnya penyediaan terminal dan angkutan umum

guna memudahkan akses jalan di setiap kecamatan;

3. Belum optimalnya penyediaan fasilitas dermaga transportasi

sungai dan laut yang merupakan urat nadi pergerakan

aktivitas bongkar muat barang dengan berbagai komoditi;

4. Belum optimalnya pengembangan manajemen dan pelayanan

transportasi udara yaitu berupa jalur penerbangan di

bandara Perintis Kuala Pembuang;

5. Belum optimalnya pengembangan jaringan transportasi

antarwilayah guna mendukung perkembangan wisata;

6. Belum berkembangnya kerjasama pemerintah dan swasta

dalam pengembangan transportasi.

b. Sumber Daya Air

1. Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber

daya air terpadu berbasis wilayah Daerah Aliran Sungai

(DAS);

2. Belum optimalnya penyediaan akses air bersih ke seluruh

wilayah;

3. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya air guna

melakukan budidaya ikan;

4. Peningkatan penyediaan sumber air baku belum memadai;

dan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 20

Pendahuluan

5. Kabupaten Seruyan merupakan daerah yang rawan bahaya

kekeringan.

c. Tata Ruang

1. Perlu konsistensi pelaksanaan rencana tata ruang sebagai

acuan perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian

pemanfaatan ruang;

2. Perlu percepatan pembangunan perdesaan untuk

mengurangi kesenjangan antarwilayah;

3. Perlu pengembalian mutu lingkungan di kawasan yang

memiliki nilai ekonomi tinggi khususnya kawasan bekas

penambangan dan bekas penebangan hutan; dan

4. Perlu pengembangan kegiatan yang berbasis keberlanjutan

ekologis untuk menjaga mutu lingkungan.

5. Komunikasi dan Informatika (Kominfo);

6. Minimnya infrastruktur dan sumberdaya di bidang layanan

Teknologi Informasi dan Komputer (TIK).

D. Sistematika Penyusunan LkjIP Tahun 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah

Kabupaten Seruyan Tahun 2017 disusun dengan sistematika sebagai

berikut :

I K H T I S A R E K S E K U T I F

Menyajikan tujuan dan sasaran utama yang telah ditetapkan sesuai

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Pemerintah

Kabupaten Seruyan tahun 2013 – 2018 sebagaimana tercantum dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 04 tahun 2014.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 21

Pendahuluan

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini disajikan penjelasan umum dan dengan penekanan

kepada aspek strategis serta permasalahan utama (strategic issued )yang

sedang dihadapi Pemerintah Kabupaten Seruyan.

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Dalam bab ini diuraikan diikhtisarkan beberapa hal penting dalam

Perencanaan dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen

Pernyataan Perjanjian Kinerja.

A. Rencana Strategis

Uraian singkat tentang ikhtisar rencana strategis Pemerintah Kabupaten

Seruyan mulai dari visi – misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan

program Pembangunan Kabupaten Seruyan.

B. Perjanjian Kinerja

Disajikan target – target penting yang sudah direncanakan dan

dijelaskan apakah ada perbedaan antara target kinerja pada Rencana

Kinerja dengan yang di Perjanjian Kinerja.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Dalam bab ini disajikan capaian Kinerja untuk setiap pernyataan

Kinerja sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Seruyan sesuai

dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk Setiap Pernyataan

Kinerja Sasaran Strategis tersebut dilakukann analisis capaian

kinerja sebagai berikut.

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini

dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

dokumen perencanaan strategis Kabupaten Seruyan;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 22

Pendahuluan

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar

nasional ( jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang

telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

B. Realisasi Anggaran

Pada Sub ini diuraikan realisasi anggaran yang akan dilakukan

Pemerintah Kabupaten Seruyan untuk meningkatkan kinerjanya.

BAB IV. PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulkan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah mendatang yang akan dilakukan

organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran :/

1. Perjanjian Kinerja

2. Lain –lain yang di anggap perlu

F. Maksud Dan Tujuan

1. MAKSUD

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Tahun 2017 disusun dengan maksud menerapkan

manajemen kinerja dan pengukuran kinerja dalam rangka

menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan

meningkatkan akuntabiliitas kinerja untuk memudahkan

terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Transparan

dan akuntabel.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 23

Pendahuluan

2. TUJUAN

Pada dasarnya Pelaporan Kinerja ini merupakan bentuk

akuntabilitas kinerja dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Seruyan atas

penggunaan anggaran dengan tujuan :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada

pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya

dicapai;

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi

pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 24

PerencanaanKinerja

BBAABB IIII.. PPEERREENNCCAANNAAAANNKKIINNEERRJJAA

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

2017 ini, mengacu pada Laporan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun

2017 yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja, dan tata cara reviu

atas laporan kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

A. Rencana Strategis

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sangat

erat kaitannya dengan Dokumen RPJMD Tahun 2013 – 2018 yang

merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan

dirumuskan setiap lima tahun. Dimana data yang disajikan dalam

pelaporan didasarkan dari proses Perencanaan.

Secara umum Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2013 – 2018 merupakan salah

satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang

diberikan pada masyarakat untuk dievaluasi dalam Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) setiap akhir tahun.

1. Pernyataan Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan

bagaimana pemerintah Kabupaten Seruyan harus dibawa dan

berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif

serta produktif. Visi adalah suatu rumusan umum mengenai

keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 25

PerencanaanKinerja

yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Seruyan.

Dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal yang

ada, maka Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan

dijabarkan sebagai berikut :

Pernyataan visi diatas menunjukan bahwa Pemerintah

Kabupaten Seruyan akan berusaha mewujudkan

masyarakatnya menjadi masyarakat yang sejahtera dan

berkeadilan serta menyambung jarak pelayanan yang merata

dari daerah hilir ke daerah hulu dari keterisolasian arus

barang dan jasa serta arus informasi.

Alat yang dipergunakan dalam mendorong visi tersebut

adalah dengan melaksanakan aspek pembangunan diberbagai

sektor melalui sektor pertanian, perkebunan, Hutan,

Perikanan, Pertanian, Pertambangan, Pariwisata dam Industri

yang merupakan pemberi konstribusi terbesar pada

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Seruyan.

2. Pernyataan Misi

Untuk memenuhi dan mengenai upaya – upaya uang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut,

pemerintah Kabupaten Seruyan menjabarkan kedalam misi

pembangunan Kabupaten Seruyan tahun 2013– 2018 yaitu ;

1. Menciptakan pemerintahan yang bersih, tidak KKN,

efisien, kreatif, inovatif dan profesional;

MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANGDAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG

DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DANDAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT

SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN”

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 26

PerencanaanKinerja

2. Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada

potensi daerah;

3. Menciptakan rasa aman bagi masyarakat;

4. Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang

berkualitas dan terakses serta merata;

5. Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang

berkualitas dan merata;

6. Membangun infrastruktur dan meningkatkan

infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau

pemukiman warga di pedalaman;

7. Meningkatkan, Mengembangkan dan memberdayakan

potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan,

pertanian, perikanan, kelautan, peternakan,

pertambangan energi, sumber daya mineral dan

keanekaragaman hayati yang berkelanjutan;

8. Meningkatkan kemampuan dan Pengembangan

pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong

pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya,

industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan

jasa serta koperasi;

9. Membangun sektor pariwisata dengan tetap

mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat

seruyan;

10. Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan

lapangan pekerjaan;

11. Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta

keharmonisan kehidupan masyarakat seruyan.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 27

PerencanaanKinerja

3. Tujuan

Pernyataan – pernyataan tentang hal – hal yang

perlu dilakukan untuk mencapai visi dan melaksanakan

misi dengan menjawab isu strategis daerah dan

permasalahan pembangunan daerah, yang dirumuskan

sebagai berikut :

1. Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang transparan,

akuntabel, efektif dan efisien;

2. Meningkatkan investasi daerah berbasis potensi wilayah

yang memberdayakan masyarakat lokal;

3. Mewujudkan masyarakat yang tertib hukum dan

menghormati hak azasi manusia;

4. Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu pendidikan;

5. Meningkatkancakupan pelayanan dan mutu kesehatan

masyarakat;

6. Meningkatkan akses dan membuka keterisolasian

wilayah;

7. Meningkatkan penyediaan infrastruktur dasar hingga

wilayah pedalaman;

8. Mengoptimalkan pengelolaan potensi dan komoditas

unggulan daerah guna peningkatan perekonomian daerah;

9. Meningkatkan kelestarian lingkungan;

10. Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan masyarakat.

11. Menjadikan industri kecil, rumah tangga dan koperasi

serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai

penopang perekonomian rakyat;

12. Mengoptimalkan pengembangan potensi pariwisata

sekaligus melestarikan budaya lokal;

13. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi

masyarakat;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 28

PerencanaanKinerja

14. Mewujudkan karakter masyarakat yang berakhlak mulia,

berprestasi, beriman dan bertaqwa.

4. Sasaran

Hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan

yang lebih spesifik dan terukur dalam Perumusan visi, misi,

tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Seruyan

periode 2013-2018 memiliki keterkaitan dengan isu strategis

pembangunan Kabupaten Seruyan sebagai berikut :

1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

dan pengelolaan keuangan daerah;

2. Meningkatnya nilai investasi daerah;

3. Terwujudnya layanan perijinan yang prima;

4. Meningkatnya ketertiban dan ketentraman wilayah;

5. Meningkatnya penerapan dan penegakan hukum;

6. Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah di

seluruh wilayah;

7. Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan formal dan

non formal;

8. Meningkatnya mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan.;

9. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan;

10. Lancarnya arus barang dan jasa serta arus

orang/penumpang.;

11. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan ketenagalistrikan;

12. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air bersih;

13. Meningkatnya pelayanan telekomunikasi dan informatika;

14. Meningkatnya kontribusi perkebunan, kehutanan,

pertanian, kelautan, perikanan, peternakan dan

pertambangan terhadap PDRB;

15. Meningkatnya ketersediaan energi dan protein

masyarakat;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 29

PerencanaanKinerja

16. Meningkatnya pengawasan dan penanganan pengrusakan

dan pencemaran lingkungan;

17. Meningkatnya pendapatan per kapita;

18. Meningkatnya peran industri rumah tangga, koperasi dan

UMKM;

19. Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap

perekonomian;

20. Meningkatnya pelestarian budaya lokal.;

21. Meningkatnya layanan dokumen kependudukan;

22. Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan

dan kehidupan bermasyarakat;

23. Menurunnya angka pengangguran;

24. Meningkatnya perlindungan dan peningkatan

kesejahteraan tenaga kerja.;

25. Meningkatnya pembinaan dan penanganan PMKS;

26. Meningkatnya kerukunan dalam kehidupan beragama.;

27. Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dalam

memajukan daerahnya;

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017

Perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan

dari Bupati Seruyan kepada pimpinan SKPD untuk melakukan

penyelenggaraan dan melaksanakan program dan kegiatan

pemerintahan yang disertai dengan Indikator Kinerja. Perjanjian

Kinerja merupakan Implementasi dari Rencana Strategis Tahun

2013-2018, yang merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan disusun berdasarkan

Visi dan misi Bupati Seruyan.

Melalui perjanjian kinerja terwujudlah komitmen Pimpinan

SKPD dan kesepakatan antara Pimpinan SKPD dengan Bupati

Seruyan atas program dan kegiatan tertentu yang mana Indikator

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 30

PerencanaanKinerja

kinerjanya bisa diukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang

serta sumber daya yang tersedia.

Program dan kegiatan yang disepakati dan diperjanjikan akan

menghasilkan dan mewujudkan kinerja yang berkesinambungan.

suatu Rencana Kerja dan Anggaran yang ditetapkan dalam

Pelaksanaan Anggaran yang menjadi dasar Penyusunan Perjanjian

Kinerja merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai

dalam satu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini menunjukan

nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik

pada tingkat sasaran stretegis maupun tingkat kegiatan dan

merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan

organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.

Penetapan Kinerja Tahun 2017 ini merupakan komitmen

seluruh Pimpinan SKPD untuk mencapai kinerja yang sebaik-

baiknya dan sebagai bagian upaya memenuhi Visi dan misi Bupati

Seruyan. Dengan demikian, seluruh proses perencanaan dan

pengendalian aktivitas operasional Pemerintah Kabupaten Seruyan

sepenuhnya dapat dirujukan pada dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 -

2018 yang dilaksanakan melalui Renana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Tahun 2017. Renja SKPD menerjemahkan Program

Prioritas RKPD kedalam kegiatan prioritas sebagai dasar

penyusunan Renana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(RAPBD).

Pemerintah Kabupaten Seruyan telah menetapkan Penetapan

Kinerja Tahun 2017 yang disusun dengan mencantumkan

Indikator Kinerja dan Target Kinerja yang spesifik, terukur, dapat

dicapai, berjangka waktu tertentu dan dapat dipantau dan

dikumpulkan dengan menggunakan Indikator Kinerja Program

dan/atau Kegiatan dan/atau Indikator Kinerja Utama dari Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Berikut adalah Tujuan Perjanjian

kinerja :

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 31

PerencanaanKinerja

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi

amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,

transparansi dan kinerja aparatur;

2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan dan kegagalan

penapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar

pemberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan

monitoring, evaluasi dan supervise atas perkembangan dan

kemauan knerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 32

AkuntabilitasKinerja

BBAABB IIIIII.. AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASSKKIINNEERRJJAA

Pertanggungjawaban Kinerja Pemerintah Pemerintah Kabupaten

Seruyan Tahun 2017 sesungguhnya tidak terlepas dari rangkaian

sistematis dan fungsi perencanaan yang dimulai dari Rencana

Pembangunan jangka Menengah Kabupaten Seruyan (RPJMD), Rencana

Strategis (Renstra), Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), Rencana

Kerja (Renja) dan Perjanjia Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten Seruyan,

Penyelenggaraan Pemerintahan tidak terlepas dari pelaksanaan

pembangunan itu sendiri sebagai fungsi yang sebenar - benarnya dari

proses perencanaan yang dibuat yang kemudian dipertanggungjawabkan

dalam rangka mencapai visi dan misi pembangunan penyelenggaraan

Pemerintahan yang baik.

Akuntabilitas Kinerja ini merupakan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Daerah Kabupaten Seryan Tahun ke 4 dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013 – 2018 yang

penyelenggaraannya diharapkan akan mempunyai dampak yang jelas

yang dapat memberikan maafaat bagi masyarakat sehingga setiap

program dan kegiatan dapat diukur pelaksanaannya berdasarkan

perjanjian kinerja yang telah dibuat.

Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Seruyan dilakukan

dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja

sasaran, realisasi yang sedang berjalan dengan target renstra, hasil

capaian dengan standar nasional, kemudian dengan hasil pengukuran

tersebut akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan

kegagalan pencapan sasaran strategis yang sudah direncanakan serta

untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam peningkatan kinerja

dimasa yang aka datang.

Pengukuran Laporan ini sebagai gambaran penilaian tingkat

keberhasilan dan kegagalan pencapaian program / kegiatan dari masing

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 33

AkuntabilitasKinerja

– masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Indikator

Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Seruyan Tahun 2017.

Dibawah ini adalah hasil pengukuran capaian kinerja dan capain

keuangan dari masing – masing indikator kinerja sasaran yang

dilaksanakan untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang

baik dan bersih (Clean government and Good government).

AA.. CCaappaaiiaann KKiinneerrjjaa

Pengukuran capaian Indikator Kinerja utama Pemerintah

Kabupaten Seruyan dilaksanakan melalui program dan kegiatan ditahun

tahun 2017 sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) Pemerintah

Kabupaten Seruyan Tahun 2017 yang penetapannya berdasarkan

Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Seruyan dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat Program dan

Kegiatan Prioritas dari sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2017.

Berdasarkan Pencapain sasaran strategis Pemerintah Kabupaten

Seruyan, maka Pengukuran Kinerja Pemerintrah Kabupaten Seruyan

dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Seruyan Tahun 2017.

No. Sasaran IndikatorKinerja

Target Realisasi6

Capaian

1 2 3 4 5 6

1. Meningkatnya akuntabilitasKinerja pemerintah daerahdan pengelolaankeuangan daerah

1. Nilai SAKIP CC CC 100%

2. Opini BPK WTP WTP 100%

2. Meningkatnya nilai investasidaerah

3. Nilai Investasiberskalanasional (PMDN/PMA)

12 % 0,46% 3,83%

3. Meningkatnya ketentramandan ketertiban wilayah

4. AngkaPelanggaran k3

80% 100% 100%

5. Kasuspelanggaran

45% 100% 100%

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 34

AkuntabilitasKinerja

yangditindaklanjuti

4. Meningkatnya kerukunandan keharmonisan kehidupanmasyarakat

6. Angka konfliksara

1 Kasus 0 Kasus 0%

5. Meningkatnya Mutupendidikan

7. Angka melekhuruf

98,90%

98,87%

99,96%

8. Angkamelajutkan dariSD/MI keSMP/MTS

88,94%

92,92%

104,47%

9. Angkamelajutkan dariSMP/MTs keSMA/SMK/MA

70,90%

94,53%

133,32%

10. Angka rata –rata lamasekolah

7,5 99,87%

133,16%

6. Menigkatnya peran pemudadalam pembangunan

11. Jumlah pemudaberprestasi

41,12% 35% 84,57

7. Meningkatnya peranperempuan dalampembangunan

12. Indekspembangunangender

94,60% 95% 100,42

%

8. Meningkatnya derajatkesehatan masyarakat

13. Persentase balitagizi buruk 3.5% 0,015% 76,805

14. Angka kematianbayi 20% 993,58

% 109,3%

15. Angka kematianibu 80% 74,70% 77,80%

16. Angka kesakitan45% 73% 101,13

%

9. Meningkatnya pendapatanmasyarakat

17. Angkapengganguran

4,40% 5,45% 123,84

%

10. Meningkatnya aksesbilitasterhadap kebutuhan dasar

18. Persentase RT ygdialiri air bersih 64% 0,77% 1,20%

11. Meningkatnya konektivitasantar wilayah

19. Jalanpenghubungdari ibukotakecamatan kedesa

453,38 km 465,1

km102,59

%

12. MeningkatnyaIndustri kecil UMKM dankoperasi

20. Persentasekontribusisektor industrikecil

4% - -

21. PersentaseUMKM

99,62% 99,54% 99,92%

22. Persentasekoperasi aktif 96,24 81,82% 85,01%

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 35

AkuntabilitasKinerja

%

13. Meningkatnya sektorpariwisata

23. Persentasekontribusipariwisata

75%100% 133,33

%

14. Meningkatnya kualitaslingkungan

24. Indeks mutu air

Berikut adalah hasil Pengukuran Penetapan Kinerja terhadap

Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Seruyan yang telah

dicapai pada Tahun 2017, secara rinci dapat dilihat sebagai berikut

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Penilaian LAKIP CC CC CC

Opini penilaian BPK WTP WTP WTP

Sumber data : Inspektorat, BPKAD, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah

Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Penilaian LAKIP B CC 100%

Opini penilaian BPK WTP WTP 100%

Sumber data : Inspektorat, BPKAD, Bagian Organisasi Sekretariat DaerahTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Penilaian LAKIP CC n/a n/a

Opini penilaian BPK WTP n/a n/a

Sumber data : Inspektorat, BPKAD, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah

Sasaran 1 : Meningkatnya akuntabilitas kinerjapemerintah daerah danpengelolaan keuangan daerah

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 36

AkuntabilitasKinerja

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa 2 indikator kinerja

sasaran telah tercapai dengan baik walaupun saat ini hasil penilaian

evaluasi akuntabilitas kinerja yang didapatkan masih jauh dari yang

diharapkan sehingga hasil capain diatas masih memiliki kelemahan –

kelemahan antara lain seperti :

1. Kualitas perencanaan kinerja,

2. kualitas pengukuran kinerja,

3. kualitas pelaporan kinerja;

4. kualitas capaian kinerja dan

5. sistem evaluasi kinerja yang belum maksimal dilaksanakan.

Hasil penilaian akuntabilitas kinerja Kabupaten Seruyan

Perencanaan Kinerja

Pengukuran Kinerja

Pelaporan Kinerja

Evaluasi Kinerja

Capaian Kinerja

BOBOT NILAI2015

30

25

15

10

20

16,39

9,61

9,14

2,05

10,51

NILAI2016

16,39

9,95

10,01

3,40

11,02

Nilai Hasil Evaluasi 1000

47,70 50,77

Tingkat Akuntabilitas Kinerja C CC

NILAI2017

17,41

11,55

10,15

4,46

11,89

55,46

CC

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 37

AkuntabilitasKinerja

Dari tabel diatas menunjukan bahwa untuk hasil pemeriksaan

laporan keuangan seperti opini penilaian BPK pada tahun 2016 juga

memenuhi target dengan realisasi WTP sehingga capaian 100 % atau

dalam kategori memuaskan Dari Indikator sasaran yang ditargetkan

penilaian Opini BPK tahun 2016 dengan nilai WDP, Dari target penilaian

opini BPK Tahun 2016 ini Pemerintah Kabupaten Seruyan belum

mendapat penilaian dari BPK karena untuk hasil penilaian opini BPK

tahun 2017 akan keluar sekitar bulan juli 2018 seperti Laporan hasil

Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Seruyan Tahun 2016 yang dikeluarkan pada bulan juli 2017.

Capain kinerja pada sasaran diatas masih perlu mendapat banyak

perhatian dari pihak – pihak terkait walaupun masih jauh dari target

RPJMD yaitu WTP, yang mana setiap kegiatan yang dilaksanakan

Pemerintah Kabupaten Seruyan merupakan upaya – upaya sangat

maksimal sehingga pelaksanaannya tidak akan lepas dari hambatan dan

permasalahan yang dihadapi dalam mencapai sasaran diatas mengalami

keberhasilan dan kegagalan, adapun disebabkan oleh :

1. Belum optimalnya laporan perencanaan yang masih dpandang

sebelah mata oleh beberapa perangkat daerah yang berakibat pada

perolehan nilai SAKIP Kabupaten Seruyan masih bertahan pada

kategori “CC” atau predikat dengan nilai 55,46, diharapkan Tim

SAKIP yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui

Kepala Daerah yang terdiri dari unsur Bappeda, Inspektorat,BPKAD dan Bagian Organisasi Seketariat Daerah untuk bekerja

semaksimal mungkin dan mampu mendorong seluruh perangkat

daerah untuk menyusun dan menyampaikan laporan akuntabilitas

kinerja yang baik dan tepat waktui dari tahun ke tahun.

2. Belum optimalnya laporan keuangan akibat dari pelaksanaan sistem

pengendalian intern pemerintah (SPIP) daerah pada pemerintah

kabupaten seruyan masih belum maksimal, hal ini disebabkan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 38

AkuntabilitasKinerja

masih kurangnya tenaga fungsional dalam mewujudkan

pengendalian intern dan pemeriksaaan reguler yang dilakukan

3. Auditor inspektorat dilakukan juga pengendalian intern, diharapkan

bahwa pelaksanaan pengendalian intern dapat dilakukan oleh

masing – masing kepala perangkat daerah sebagai pembinaan dini;

4. Pengelolaan aset daerah yang belum tertib (sertifikasi aset tanah,

pengelolaan kendaran dinas yang bukan peruntukannya dan

pencatatan ke dalam buku inventaris), kurang transparansinya

pengadaan barang dan jasa sehingga masih dijumpai laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan penggunaan APBD yang tidak

sesuai dengan program dan kegiatan;

5. Bidang kearsipan masih dianggap kurang penting oleh beberapa

perangkat daerah, sehingga banyak arsip perangkat daerah yang

kurang diperhatikan penanganannya dan tidak ada jabatan

fugsional arsifaris.

Sebagai langkah – langkah antisipatif yang akan diambil

PemerintahKabupaten Seruyan untuk perbaikan dan peningkatan

kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :

1. Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Seruyan dalam pelaporan keuangan dan aset;

2. Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dalam

pelaporan keuangan dan pengelolaan barang;

3. Mengevaluasi laporan kinerja maupun laporan keuangan yang dapat

menggambarkan akuntabilitas kinerja dan keuangan, selain itu juga

Tim SAKIP akan melakukan penguatan pada masing – masing SKPD

;

4. Mereviu Kualitas perencanaan kinerja, kualitas pengukuran kinerja,

kualitas pelaporan kinerja;

5. Memberikan sosialisasi dan penilaian tentang kearsipan bagi SKPD

dilingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui diklat

fungsional arsiparis bagi pegawai.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 39

AkuntabilitasKinerja

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam hal sumberdaya keuangan yang dicapai melalui 6 program prioritas yangmendukung sasaran Meningkatnya akuntabilitas Kinerja pemerintah

daerah dan pengelolaan keuangan daerah adalah rata – rata sebesar Rp3.500.492.763, atau 89,38 % dari total pagu sebesar Rp 3.916.275.000,-

Hal ini berarti terdapat efesiensi penggunan sumber daya keuangansebesar 10,62 %.

Analisis atas efesiensi penggunaan sember daya dalam hal ini sumber

daya keuangan yang mendukung sasaran Meningkatnya akuntabilitas Kinerja

pemerintah daerah dan pengelolaan keuangan daerah adalah sebesar Rp2.334.224.651,- atau 62 % dari total pagu sebesar Rp 3.792.767.000,- Hal ini

berarti terdapat efesiensi penggunaan sumber dana sebesar 38 % dari pagu

yang ditentukan.

Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan

pencapaian sasaran diatas sesungguhnya tidak akan lepas dari

dilaksanakannya program sebagai berikut :

1. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;2. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan;3. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanan

kebijakan KDH;4. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksan dan aparatur

pengawas internalyang operasionalnya didukung oleh kegiatan – kegiatan antara lain :1. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah;2. Penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan pendapatan daerah3. Penyusunan rancangan peraturan Daerah tentang APBD;4. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran APBD;5. Penyusunan rancangan perda tentang Perubahan APBD;6. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran perubahan

APBD;7. Peningkatan manajemen aset/ barang daerah;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 40

AkuntabilitasKinerja

8. Penyusunan kebijakan akuntansi;9. Bimbingan teknis Implementasi paket regulasi;10. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah;11. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Nilai investasi (PMDN/PMA) 12 % 0,46 % 3,83%

Sumber data : BPMPTSP

Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Nilai investasi (PMDN/PMA) 12 % 3,83% 3,10%

Sumber data : BPMPTSP

Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Nilai investasi (PMDN/PMA) 3,83% n/a n/a

Sumber data : BPMPTSP

Prosentase Kesesuaian data administrasi untuk nilai investasi

berskala nasional PMDN dan PMA di tahun 2017ditargetkan sebesar

12%. Realisasi investasi PMDN dan PMA tahun 2017 diambil dari

sumber data LKPM online BKPM RI berjumlah Rp.1.625.574.036.342,57

dengan prosentase realisasi 46% dari target nilai investasi nasional

PMDN dan PMAdi RPJMD Kabupaten Seruyan. Rekapitulasi LKPM ini

berdasarkan Perusahaan PMDN dan PMA yang telah memiliki izin

Penanaman Modal yang berlokasi di Kabupaten Seruyan, baik izin yang

Sasaran 2 : Meningkatkan nilai investasi daerah

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 41

AkuntabilitasKinerja

dikeluarkan BKPM RI, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten

Seruyan. Dari hasil tersebut capaian kinerjanya sebesar 0,46%.

Pada tahun 2017 realisasi nilai investasi PMDN dan PMA

berdasarkan data perusahaan yang berinvestasi dengan nilai

>Rp.500.000.000,00 wajib memiliki izin prinsip dan harus memiliki izin

prinsip dan melaporkan kegiatannya melalui LKPM online dan tidak

diakumulasi dengan tahun sebelumnya. Untuk realisasi investasi

PMDN/PMA dari kontruksi dan produksi tahun 2017 sebesar

Rp.1.625.574.036.342,57 dibandingkan realisasi kinerja dan capaian

kinerja tahun sebelumnya mengalami penurunan dikarenakan data

ditahun 2016 dan tahun-tahun sebelumnya masih menggunakan

perhitungan manual berdasarkan data SIUP Perusahaan yang

dikeluarkan DPMPTSP Kabupaten Seruyan dan LKPM PMA/PMDN.

Grafik perkembangan nilai investasi Kabupaten Seruyan

-

1,000,000,000,000

2,000,000,000,000

3,000,000,000,000

4,000,000,000,000

5,000,000,000,000

6,000,000,000,000

7,000,000,000,000

8,000,000,000,000

2017 2016 2015 2014

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

Dibawah ini adalah Rekapitulasi LKPM PMA dan PMDN Kabupaten

Seruyan tahun 2017 sebagai berikut :

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 42

AkuntabilitasKinerja

REKAPITULASI LKPM PMDN TAHAPAN PRODUKSI TAHUN 2017

No NamaPerusahaan

BidangUsaha

TahapanPembangunan/Opera

si

Periode RealisasiInvestasi

Total realisasiinvestasi

1 PT. GAWIBAHANDEPSAWIT MEKAR

PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterI

Rp. 0.00 Rp. 0.00

2 PT. GAWIBAHANDEPSAWIT MEKAR

IndustriMinyakMakanKelapa Sawit(Crude PalmOil) DanMinyakGorengKelapa Sawit

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterI

Rp. 10,864,102,994.00 Rp.7 3,735,479,212.00

3 PT. AGROINDOMAS

IndustriMinyakMakan DanLemakNabati DanHewani(BukanKelapa DanKelapaSawit)

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterI

Rp. 0.00 Rp. 0.00

4 PT. AGROINDOMAS

PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterI

Rp. 0.00 Rp. 0.00

5 PT. TEGUHSEMPURNA

IndustriMinyakMakanKelapa Sawit(Crude PalmOil) DanMinyakGorengKelapa Sawit

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterI

Rp. 0.00 Rp. 85,740,846,581.00

6 PT. SUMBERINDAHPERKASA

PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterI

Rp. 0.00 Rp.8,814,000,000.00

7 PT. AGROINDOMAS

IndustriMinyakMakan DanLemakNabati DanHewani(BukanKelapaDanKelapaSawit)

PRODUKSI/OPERASIKOMERSIAL

SemesterII

Rp. 0.00 Rp. 0.00

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 43

AkuntabilitasKinerja

No NamaPerusahaan

BidangUsaha

TahapanPembangunan/Opera

si

Periode RealisasiInvestasi

Total realisasiinvestasi

8 PT. AGROINDOMAS Perkebunan

TanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterII

Rp. 0.00 Rp. 0.00

9 PT. GAWIBAHANDEPSAWIT MEKAR

PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterII

Rp. 0.00 Rp. 0.00

10 PT. SUMBERINDAHPERKASA

PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)

PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL

SemesterII

Rp. 0.00 Rp. 8,814,000,000.00

11 PT. BINASAWITABADI PRATAMA

PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)

PRODUKSI /OPERASIKOMERSIAL

SemesterII

Rp. 175,391,016,785.00

Rp.

6 44,914,469,435.00

Jumlah Rp. 186,255,119,779 Rp 822,018,795,228.00

REKAPITULASI LKPM PMA TAHAPAN PRODUKSI TAHUN 2017

No NamaPerusahaan

BidangUsaha

Tahapan RealisasiInvestasi

Total realisasiinvestasiPembangunan

/Operasi

1 PT. RIMBAHARAPAN SAKTI

PerkebunanTanaman

Buah-Buahan

PenghasilMinyak

(Oleaginous)

PRODUKSI /OPERASI

KOMERSIAL

Rp. 4,338,315,316.00 Rp. 668,174,543,561.00

2 PT. RIMBAHARAPAN SAKTI

IndustriMinyakMakanKelapaSawit

(Crude PalmOil) DanMinyak

PRODUKSI /OPERASI

KOMERSIAL

Rp. 2,817,689,193.00 Rp. 146,527,687,173.00

3 PT. RIMBAHARAPAN SAKTI

PerkebunanTanaman

PRODUKSI /OPERASI

Rp. 16,407,500,187.00 Rp. 684,582,043,748.00

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 44

AkuntabilitasKinerja

Buah-Buahan

PenghasilMinyak

(Oleaginous)

KOMERSIAL

4 PT. RIMBAHARAPAN SAKTI

IndustriMinyakMakanKelapaSawit

(Crude PalmOil) DanMinyak

PRODUKSI /OPERASI

KOMERSIAL

Rp. 0.00 Rp. 146,527,687,173.00

5 PT. BINASAWITABADI PRATAMA

IndustriMinyakMakanKelapaSawit

(Crude PalmOil) DanMinyak

PRODUKSI /OPERASI

KOMERSIAL

Rp. 26,917,222,879.00 Rp. 370,644,022,792.00

Jumlah Rp. 50,480,727,575.00 Rp. ,016,455,984,447.00

Partisipasi perusahaan dalam berinvestasi diharapkan mendukung

kemajuan perkembangan Kabupaten Seruyan, Porsentase Nilai Realisasi

Investasi pada tahun 2017 sebesar 46% dari target yang ditetapkan 12%.

Berdasarkan capaian target Nilai Investasi PMA/PMDN

Rp.3.516.369.907.140,00 yang terdapat di RPJMD Kabupaten Seruyan

Tahun 2013 – 2015 pada BAB IX pada Tabel 9.1. Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan 2014-2018 maka realisasi

pada tahun 2017 Rp.1.625.574.036.342,57 sebesar 46%. Diharapkan

diakhir periode renstra dapat terealisasi sebesar 12% untuk nilai

realisasi investasi di Kabupaten Seruyan.

Adapun data capaian target RPJMD 2013-2018 dan realisasi

kinerja nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Kabupaten

Seruyan per tahun dari tahun 2014 s.d tahun 2017, sebagai berikut:

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 45

AkuntabilitasKinerja

Capaian realisasi kinerja nilai investasi berskala nasional(PMDN/PMA)

Tahun Target Capaian NilaiInvestasi Lima Tahun

pada RPJMD (Rp.)

Nilai RealisasiInvestasi per Tahun

(Rp.)

ProsentaseRealisasi Tiap

Tahun

2017 3.516.369.907.140,00 1.625.574.036.342,57 46%

2016 3.416.369.907.140,00 7.802.830.427.943,00 228%

2015 3.316.369.907.140,00 7.624.946.836.132,24 230%

2014 3.216.369.907.140,00 7.033.909.330.000,00 219%

Penurunan capaian indikator kinerja ini dikarenakan beberapa

hal utama yang mempengaruhi nilai capain investasi antara lain ;

1. pengembangan potensi-potensi unggulan daerah di Kabupaten

Seruyan belum terlalu terpromosikan secara intens dengan

demikian masyarakat lokal maupun pendatang sebagian besar

belum berminat untuk berinvestasi di Kabupaten Seruyan;

2. Terbatasnya lahan kawasan industri di Kabupaten Seruyan dalam

mengantisipasi masuknya perusahaan PMDN/PMA diluar kawasan

dan perusahan baru;

3. Kurangnya kualitas SDM yang tersedia yang menangani investasi

penanaman modal sehingga banyak perusahaan yang melakukan

relokasi kawasan industri;

Dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut pemerintah

Kabupaten Seruyan melakukan Langkah-langkah sebagai berikut :

1. Terus menerus membuat dan melakukan inovasi dalam

meminimalka proses perijinan yang harus dipebuhi oleh penanam

modal;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 46

AkuntabilitasKinerja

2. Melakukan koordinasi secara berkesinambungan dan pembinaan

secara intensif dengan perusahan yang berinvestasi dalam rangka

memperlancar pelaksanaan penanaman modal;

3. Memberikan kemudahan investasi kepada perisahaan perusahaan

dan mendorong Pemerintah dalam menyediakan lahan

pembangunan di sektor kawasan industri;

4. Meningkatkan daya saing daerah dalam rangka menarik partisipasi

perusahaan dalam berinvestasi;

5. Mendorong paa penanam modal yang sudah dan telah memiliki ijin

untuk segera merealisasikan investasinya dengan cara memberikan

kemudahan perijinan, pengadaan lahan usaha untuk berinvestasi

serta menjadi mediasi penyelesaian masalah yang mungkin dan

akan timbul;

6. Melakukan pemerataan tempat –tempat investasi Se Kabupaten

Seruyan dan memperbaiki iklim investasi yang bedaya saing secara

sehat dalam meningkatkan pelayanan dan mempromosikan peluang

dalam berinvestasi;

7. Menambah SDM yang berkompeten dibidang investasi penanaman

modal dengan mengikutsertakan bimtek/diklat dan workshop yang

berhubungan dengan penanaman modal dalam meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan SDM yang menangani penanaman

modal;

8. Melakukan promosi investasi atau mengikuti pameran-pameran di

dalam daerah maupun diluar daerah untuk meningkatkan investor

di Kabupaten Seruyan dan dilakukan kerjasama promosi dan

potensi investasi antar daerah.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam halsumber daya keuangan yang dicapai melalui 1 program prioritasyang mendukung sasaran meningkatnya nilai investasi daerahadalah rata – rata sebesar Rp 300.299.205, atau 93,29 % daritotal pagu sebesar Rp 325.470.000,- Hal ini berarti terdapatefesiensi penggunan sumber daya keuangan sebesar 6,71 %

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 47

AkuntabilitasKinerja

Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan

kinerja. Keberhasilan pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak

akan lepas dari dilaksanakannya program sebagai berikut :

Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi Yang

operasionalnya didukung oleh kegiatan sebagai berikut :1. Pengembangan potensi unggulan daerah;2. Perencanaan dan pengembangan penanaman modal;3. Penyelenggaraan pameran investasi;4. Implementasi pelaksanaan sistem pelayanan informasi dan

perijinan investasi secara elektronik (SPIPISE).

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Angka pelanggaran k3 80% 100% 100%

Kasus pelanggaran yangditindaklanjuti 45% 100% 100%

Sumber data : Satpol PPTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Angka pelanggaran k3 80% 100% 100%

Kasuspelanggaran yangditindaklanjuti 80% 100% 100%

Sumber data : Satpol PP

Sasaran 3 : Meningkatnya ketentraman danketertiban wilayah

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 48

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Angka pelanggaran k3 100% n/a n/a

Kasus pelanggaran yangditindaklanjuti 100% n/a n/a

Sumber data : Satpol PP

Capaian Kinerja Utama Kabupaten Seruyan Pada Sasaran Meningkatkan

Ketertiban Dan Kententraman Wilayah Tahun 2017 tercapai dengan target 80 %

berarti melebihi dari target Capaian Kinerja Utama Kabupaten Seruyan Untuk

Kegiatan Pengamanan Hari Besar Nasional, Hari Besar Keagamaan, MTQ, HUT

Kabupaten Seruyan Serta Pengamanan Pasar Losaik Kuala Pembuang dengan

Realisasi sebesar 100 % , ini berarti Kegiatan Pengamanan Hari Besar

Nasional, Hari Besar Keagamaan, MTQ, HUT Kabupaten Seruyan Serta

Pengamanan Pasar Losaik Kuala Pembuang melebihi dari target yang telah

ditetapkan.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam hal sumberdaya keuangan yang dicapai melalui 2 program prioritas yangmendukung sasaran meningkatnya peran dan Prestasi pemuda dalamMemajukan daerahnya adalah rata – rata sebesar Rp. 377.528.050,- atau99,53 % dari total anggaran sebesar Rp. 379.292.296,- Hal ini berartiterdapat efesiensi penggunan sumber daya keuangan sebesar 0,47 % daritingkat efektivitas capaian kinerja sebesar 100 %.

Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan

pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak akan lepas dari dilaksanakannya

program pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminalYang operasionalnya didukung oleh kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

1. Pengawalan dan pengamanan kepala daerah dan tamu daerah;2. Pengamanan hari besar nasional, hari besar keagamaan, MTQ, Hut

Kab. Seruyan, serta pengamanan pasar;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 49

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Angka konflik sara 1 kasus 2 kasus 0 kasus

Sumber data : BadanKesbangpolTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Angka konflik sara 8 Kasus 0 kasus 100%

Sumber data : BadanKesbangpolTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Angka konflik sara 0 kasus n/a n/a

Sumber data : BadanKesbangpol

Adapun formulasi perhitungan adalah jumlah konflik Sara yang

terjadi pada tahun n dengan target indikator sasaran pada tahun 2017

adalah 1 kejadian yang mempunyai arti bahwa setiap tahunnya dapat

ditolerir (ambang batas terjadinya konflik Sara) hanya terjadi 1 kejadian.

Sedangkan selama tahun 2017 tidak satupun terjadi konflik bernuansa

Sara. dimana pada tahun 2016 terjadi penurunan capaian sampai 0%

dengan terjadinya 2 kejadian konflik bernuansa Sara dari target 1

kejadian yang ditolerir terjadi setiap tahunnya, sedangkan pada tahun

2017 capaian sebesar 0% dimana sepanjang tahun 2017 tidak satu pun

terjadi konflik bernuansa Sara.

Sasaran 4 : Meningkatnya Kerukunan danKeharmonisan Kehidupan Masyarakat

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 50

AkuntabilitasKinerja

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Seruyan telah berhasil dalam

pelaksanaan program dan kegiatan strategis dalam upaya menciptakan

kerukunan dan keharmonisan kehidupan masyarakat di Kabupaten

Seruyan.

Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau

Peningkatan/Penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah

dilakukan, bahwa pada tahun 2017 tidak terdapat hambatan dan

kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja 2 Kasus Konflik

Sosial sebagai ambang batas yang ditentukan pada tingkat sasaran ini,

sehingga keberhasilan pencapaian realisasi kinerja dengan tidak

adanya (0 Kasus) Konflik Sosial dengan capaian kinerja 200% sangat

relevan dengan indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan dalam

penetapan kinerja mengingat dengan semakin tinggi realisasi

menunjukkan capaian yang semakin rendah. Begitu juga pada tahun

Grafik Target, Capaian dan Realisasi pada Sasaran#2

Indikator Kinerja Utama (IKU) SasaranStrategis : " Angka Konflik Sosial "

4 200% 200% 200%

3 150% 150% 150%

2 2 2 2 22

100%

1 11 50%

0 00

TargetRealisasiCapaian

201420

0%

201521

50%

201621

50%

201720

0%

20182

0%Tahun

Target Realisasi Capaian

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 51

AkuntabilitasKinerja

2016 hanya terjadi 1 Kasus Konflik Sosial dengan capaian kinerja 150%

menunjukan peningkatan pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun-

tahun sebelumnya ada terjadi peningkatan yang signifikan, mengingat

sejak tahun 2016 instensitas pelaksanaan kegiatan telah diupayakan

ditingkatkan.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya, khusunyadalam hal penganggaran dan penggunaan keuangan pada tahun2017, bahwa jumlah pagu anggaran yang disediakan padaSasaran ini sebesar Rp. 650.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.562.721.500,- atau sebesar 86,57% dari pagu yang tersediadengan realisasi fisik kegiatan rata-rata 100%. Dalam rangka

meningkatkan kinerja SKPD pada tahun 2018 berdasarkan hasil

pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2017, maka upaya atau

langkah–langkah alternative dan solusi yang dilakukan untuk

pencapaian target kinerja atau realisasi pada tingkat capaian sasaran ini

adalah dengan mengoptimalkan pelaksanaan program/kegiatan serta

menjaga konsistensi terhadap capaian kinerja yang telah dicapai dengan

baik pada tahun 2017.

Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian kinerja pada sasaran ini, dimana tingkat

keberhasilan pencapaian pada sasaran ini sesungguhnya tidak terlepas

dari dukungan pelaksanaan Program/Kegiatan, yaitu :

1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;2. ProgramPenangananKonflikdanPengawasanOrangAsing,;3. Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelkam.Yang operasionalnya didukung kegiatan sebagai berikut:

1. Sosialisasi dan Pembinaan Forum Kewaspadaan DiniMasyarakat (FKDM)

2. Pembinaan dan Pemantauan Orang Asing;Kegiatan MonitoringAntisipasi Cegah Dini Potensi Konflik dan MediatorPenanganan Konflik.

3. Rapat - Rapat Koordinasi Kerjasama Intelkam;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 52

AkuntabilitasKinerja

4. Komunitas Intelijen Daerah;

5. Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri.

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Angka melek huruf 98,90 % 98,82% 98,87 %

Angka melanjutkan dariSD/MI ke SMP/MTs 88,94 % 87,17% 92,92 %

Angka melanjutkan dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA 70,90 % 87,17% 94,53 %

Angka rata- rata lama sekolah 7,5% 7% 99,87 %

Sumber data : Dinas pendidikan

Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Angka melek huruf 100% 98,87 % 99,96%

Angka melanjutkan dariSD/MI ke SMP/MTs 100% 92,92 % 104,47%

Angka melanjutkan dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA 100% 94,53 % 133,32%

Angka rata- rata lamasekolah 8,20% 99,87 % 133,16%

Sumber data : Dinas pendidikan

Sasaran 5 : Meningkatnya mutu pendidikan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 53

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Angka melek huruf 98,87 % n/a n/a

Angka melanjutkan dariSD/MI ke SMP/MTs 92,92 % n/a n/a

Angka melanjutkan dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA 94,53 % n/a n/a

Angka rata- rata lamasekolah 99,87 % n/a n/a

Sumber data : Dinas pendidikan

Angka Melek Huruf (%)Target Melek Huruf Tahun 2017 sebesar 98,90%, realisasi dan

capaian sebesar 99,97% dengan kategori Baik.

Indikator ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang

kemajuan pendidikan di suatu daerah akses pemerataan layanan

kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya bagi

masyarakat, termasuk didalamnya program KF (Keaksaraan Fungsional)

di masing – masingt kecamatan.

Kesimpulannya Semakin besar garapan angka buta huruf yang

dicapai berarti semakin banyak penduduk yang mampu dan mengerti

baca tulis/ melek huruf yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

penerimaan informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih banyak yang

diterima oleh masyarakat.

Angka Melek Huruf tahun 2017 , Tahun 2016 sebesar 98,82% dan

tahun 2015 sebesar 99,23% dan target RPJMD 2018 sebesar 100%.

Adapun capaian kinerja yang diperoleh tahun 2017 sebear 99,97% atau

117,785 jiwa pada usia 15 tahun keatas per 119.127 jiwa penduduk usia

15 tahun keatas melek huruf, dari tahun 2016 sebesar 99,32% dan

tahun 2015 sebesar 99,23%.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 54

AkuntabilitasKinerja

Diantara faktor faktor kemiskinan salah satu faktor penyebab

buta huruf. Faktor tempat tinggal (letak geografis), Layanan pendidikan

dan kesehatan berpengaruh.Untuk Kabupaten Seruyan angka buta

huruf didominasi oleh usia 45 tahun keatas sebesar 1.402 jiwa yang

tersebar dibeberapa kecamatan.

Gambar Kegiatan keaksaraan fungsional

Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2017Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

Target angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 88,94 %

dan realisasi sebesar 82,64% dengan capaian sebesar 92,92%. Jumlah

siswa melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs lebih sedikit dari tahun

sebelumnya dikarenakan ada penurunan jumlah siswa usia sekolah.

Target angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs tahun

2017 sebesar 88,94 % tahun2016 sebesar 100% dan tahun 2015 sebesar

90.00

92.00

94.00

96.00

98.00

100.00

Tahun2015 Tahun

2016 Tahun2017

99.23 99.32 99.97

Capaian Kinerja Angka MelekHuruf

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 55

AkuntabilitasKinerja

100% dan RPJMD sebesar 100%. Adapun capaian kinerja yang diperoleh

tahun 2017 sebesar 92,92% , tahun 2016 sebesar 87,17%, dan tahun

2015 sebesar 92,00%.

GrafikAngka melanjutkan(AM) dari SD.MI ke SMP/Mts

Adapun upaya pemerintah dalam melakukan efesiensi anggaran

pada tahun 2017 adalah dengan mendirikan sekolah satu atap

dibeberapa desa sehingga dapat mengefesiensikan biaya pembangunan

gedung sekolah, dengan menggabungkan sekolah SD dan SMP menjadi

satu atap dan membantu warga masyarakat yang jauh dari sekolah dan

juga dapat meningkatkan angka rata – rata lama sekolah, APK, APM.

Oleh karena itu pemerintah kabupaten seruyan melalui dinas

pendidikan bekerjasama dengan pihak terkait berupaya mengatasi

dengan upaya aksesibilitas berupa :

a. Menambah jumlah sekolah dan ruang kelas baru;

b. Mendirikan sekolah satu atap;

c. Mendirikan sekolah berasrama;

d. Pemerintah dan pihak – pihak terkait memberikan bantuan untuk

transportasi siswa seperti memberikan alat angkut menuju sekolah.

Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTsTarget Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke

SMA/SMK/MA,70,90% realisasi sebesar 66,93% dan capaian sebesar

94,53%. Target Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke

505560657075808590

Tahun2015 Tahun

2016 Tahun2017

9287.17 92.92

Angka Melanjutkan (AM) dariSD/MI ke SMP/MTs

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 56

AkuntabilitasKinerja

SMA/SMK/MA Tahun 2017 sebesar 70,90%, Tahun 2016 sebesar 100%

dan Tahun 2015 sebesar 100% dan RPJMD (Tahun 2018) sebesar 100%.

Target 2017 ada Penyesuaian karena ada Evaluasi Indikator Kinerja

Utama, mengingat target pada RPJMD terlalu Tinggi. Adapun capaian

kinerja yang diperoleh Tahun 2017 sebesar 92,92%, Tahun 2016 sebesar

87,17%, dan Tahun 2015 sebesar 92,00%.Angka ini meningkat

mengingat ada evaluasi Target pada Indikator Kinerja Sehingga

Menyusaikan dengan kemampuan SKPD, Karena pada target yang ada

pada RPJM terlalu Tinggi, sehingga perlu ada Penyesuaian.

GrafikMelanjutkan (AM) SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

Angka rata – rata lama sekolahAngka rata – rata lama sekolah digunakan untuk mengikur rata –

rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun keatas

untuk menempuh semuajenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Target angka rata – rata lama sekolah tahun 2017 sebesar 7,5

dengan realisasi 7,49.

Target Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2017 sebesar 7,5,Tahun

2016 sebesar 7,95 dan Tahun 2015 sebesar 7,90dan RPJMD (Tahun 2018)

sebesar 8,20.

Adapun capaian kinerja yang diperoleh Tahun 2017 sebesar 99,87%,

Tahun 2016 sebesar 88,05%, dan Tahun 2015 sebesar 99,74%.

505560657075808590

Tahun2015 Tahun

2016 Tahun2017

70 69.4594.53

Angka Melanjutkan (AM) dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 57

AkuntabilitasKinerja

Grafik

Angka rata – rata lama sekolah

Diantara faktor – factor yang mempengaruhi

keberhasilan/kegagalan peningkatan angka melanjutkan dari SMP/MTs

ke SMA/SMK/MA Tahun 2017 adalah meningkatkan ketersediaan

sekolah yang dilakukan Pemerintah Diantaranya :

1. Membangun Unit Sekolah Baru Setingkat Menengah Atas di

Kecamatan Danau Seluluk dan Kecamatan Batu Ampar sehingga hal

ini bedampak Positif dengan banyak nya siswa dari masya setempat

yang bersekolah dan tidak mengirim lagi keluar daerah untuk

bersekolah;

2. Meningkatkan ketersediaan sekolah yang dilakukan oleh pemerintah

dan partisipasi masyarakat cukup besar untuk menampung anak

didik pada jenjang pendidikan dasar sembilan tahun(Wajar dikdas 9

tahun), yakni penduduk usia 7 – 15 Tahun terlayani dan penyaluran

dana bantuan operasional sekolah (BOS)

Adapun upaya pemerintah melakukan Efisiensi pada tahun 2017

adalah dengan berlakunya undang – undang PP 23 sehingga wewenang

pendidikan menengah tidak lagi di tanggung oleh Pemerintah

Kabupaten.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam hal sumberdaya keuangan yang dicapai melalui 2 program prioritas yangmendukung sasaran meningkatnya peran dan Prestasi pemuda dalamMemajukan daerahnya adalah rata – rata sebesar Rp 70.240.201.390.70,

80859095

100105110

Tahun2015

Tahun2016 Tahun

2017

99.74

88.05

99.87

Capaian Kinerja Angka Rata-Rata Lama Sekolah

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 58

AkuntabilitasKinerja

atau 68,32 % dari Total pagu sebesar Rp 47.991.220.961, Hal ini berartiterdapat efesiensi penggunan sumber daya sebesar 31,89 %

Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan

pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak akan lepas dari dilaksanakannya

program sebagai berikut :

1. Wajib belajar pendidikan dasarv sembilan tahun;2. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan;3. Pendidikan menengah;4. Pengembangan sumberdaya manusai (SDM) masyarakat KABUPATEN

Seruyan.Yang operasionalnya didukung oleh kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

1. Pengembangan Pendidikan Keaksaraan;2. Penyelenggaraan program Paket A setara SD3. Penyelenggaraan program Paket B setara SMP4. Penyelenggaraan program Paket C setara SMU5. Penyelenggaraan Kegiatan PNFI;6. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS);7. Bantuan biaya pendidikan dan beasiswa pendidikan;

8. Peningkatan sarana dan prasarana sekolah;9. Kegiatan penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS)

jenjang SD/MISDLB dan SMP/MTs serta pesantren salafiah dansatuan pendidikan Non Islam setara SD dan SMP.

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Jumlah pemuda berprestasi 41,12% 35% 35%

Sumber data : Dinas Pemuda

Sasaran 7 : Meningkatnya peran pemuda dalampembangunan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 59

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Jumlah pemuda berprestasi 50% 35% 84,57

Sumber data : Dinas PemudaTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Jumlah pemuda berprestasi 35% n/a n/a

Sumber data : Dinas Pemuda

Untuk Target Jumlah Pemuda Berprestasi pada Tahun 2018

(Akhir RPJMD) sebesar 3,200 Pemuda atau 50,00% dari total jumlah

pemuda yang ditargetkan sebesar 6,400 pemuda di Kabupaten Seruyan.

Adapun capaian Pemuda Berprestasi pada Tahun 2017 yang diperoleh

selama Tahun 2017 sebesar 84,57%, Tahun 2016 Sebesar 68,57% dan

Tahun 2015 sebesar 73,33%. Capaian kinerja ini meningkat dibanding

tahun sebelumnya sebesar 16,38%.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam halsumber daya keuangan yang dicapai melalui 2 program prioritasyang mendukung sasaran meningkatnya peran pemuda dalampembangunan adalah sebesar Rp 1.509.863.000, atau 96,76 %dari total pagu sebesar Rp 1.560.382.900, Hal ini berarti terdapatefesiensi penggunan sumber daya keuangan sebesar 3,24 %.

Berikut analisis program/kegiatan yang menunjangkeberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja yang mendukungsasaran strategis meningkatkan peran pemuda dalam pembangunanpada Tahun 2017 sebagai berikut :1. Program Peningkatkan Peran Serta Kepemudaan2. Program Meningkatkan Pembinaan dan Pemasyarakatan

OlahragaYang operasionalnya didukung oleh kegiatan ;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 60

AkuntabilitasKinerja

1. Kegiatan Peningkatan Organisasi Kepemudaan (OKP2. Kegiatan Menanamkan Jiwa Patriotisme Anak Bangsa,3. Kegiatan Ikrar Anak Bangsa4. Pembinaan dan Pelatihan Paskibraka Kabupaten Seruyan,5. Kegiatan kesegaran Jasmani dan Rekreasi,6. Kegiatan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten

Seruyan (POPKAB),7. Kegiatan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga, Kegiatan

Pembinaan dan Pembibitan Olahragawan Berbakat,

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Indeks pembangunan gender 94,60% 10,37% 95%

Sumber data : DP3AP2KBTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Indeks pembangunan gender 100% 95% 100,42%

Sumber data : DP3AP2KBTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Indeks pembangunan gender 95% n/a n/a

Sumber data : DP3AP2KBIndeks Pembangun Gender masih dibawah target, yaitu capaian kinerja

berturut-turut dari tahun 2014, 2015 dan 2016 adalah sebagai berikut; 86%,

64,80% dan 53,01%. Dimana targetnya dari masing-masing tiga tahun itu

adalah 91%, 86,7%, 81,8% dan 94,60%. Hal ini berarti bahwa Indeks

Sasaran 8 : Meningkatnya peran perempuandalam pembangunan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 61

AkuntabilitasKinerja

Pembangunan Gender di Kabupaten Seruyan masih rendah. Indeks

Pembangunan Gender merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan

capaian pembangunan yang sudah mengakomodasi persoalan gender, dilihat

dari tiga dimensi capaian dasar manusia yaitu; dimensi umur panjang dan

hidup sehat, pengetahuan serta standar hidup layak. Data Indeks

Pembangunan Gender ini diperoleh melalui penghitungan yang dilakukan oleh

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah.

Untuk meningkatkan kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Kabupaten Seruyan pada tahun 2017 diperlukan langkah-

langkah alternatif sebagai solusi peningkatan kinerja, yaitu dengan cara harus

ada insiatif regulasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan melalui

Anggaran Responsif Gender (ARG) atau Perencanaan Penganggaran Responsif

Gender (PPRG) dan harus ada penyamaan persepsi antara eksekutif dan

legislatif mengenai pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak.

Kegiatan optimalisasi peran perempuan dalam ekonomi kreatifAnalisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam hal sumber

daya keuangan adalah sebesar Rp 1.632.055.000 atau 68,32 % dariTotal pagu sebesar Rp 2.461.518.515, Hal ini berarti terdapat efesiensipenggunan sumber daya sebesar 46,37 %

Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan

pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak akan lepas dari dilaksanakannya

program peningkatan peran serta dankesetaraan gender dalampembangunan yang didukung kegiatan pembinaan organisasiperempuan.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 62

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Persentase balita gizi buruk 3.5% 0,015%

Angka kematian bayi 20% 993,58%

Angka kematian ibu 80% 74,70%

Angka kesakitan 45% 73%

Sumber data : Dinas kesehatanTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Persentase balita gizi buruk 100% 0,015% 76,805

Angka kematian bayi 95% 993,58% 109,3%

Angka kematian ibu 980% 74,70% 77,80%

Angka kesakitan 100% 73% 101,13%

Sumber data : Dinas kesehatanTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Persentase balita gizi buruk 0,015% n/a n/a

Angka kematian bayi 993,58% n/a n/a

Angka kematian ibu 74,70% n/a n/a

Angka kesakitan 73% n/a n/a

Sumber data : Dinas kesehatanPersentase balita gizi burukRumus perhitungan sebagai berikut :

Sasaran 8 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 63

AkuntabilitasKinerja

Berdasarkan formula diperoleh persentase balita gizi buruk pada tahun

2017 di Kabupaten Seruyan adalah 3/19459 X 100% = 0,015%.

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014

Pada Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu

menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator

Persentase balita gizi buruk yang ditargetkan sebesar 3,5% ter realisasi 0,015%

dengan capaian 199,5% (2016) dengan kategori berhasil. Hal ini dibandingkan

capaian tahun 2016 (199,5%), tahun 2015 (199,5%) dan capaian tahun 2014

(199,6%) seperti terlihat pada grafik diatas, tetapi tetap perhatian khusus dan

usaha kerja keras lagi untuk mencapai target RPJMD akhir 2018.

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatDefinisi operasional : balita gizi buruk yang ditangani di sarana

pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

Persentase balitagizi buruk

Jumlah balita gizi buruk disatu wilayahkerja dalam kurun waktu yang sama

Jumlah seluruh balita (sasaran) di satu wilayah kerjadalam kurun waktu yang sama

X 100%=

199.45

199.5

199.55

199.6

2014 (199,6%) 2015 (199,5%) 2016 (199,5%) 2017 (199,5%)

C A P A I A N R E A L I S A S I P E R S E N T A S E B A L I T A G I Z IB U R U K

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 64

AkuntabilitasKinerja

Berdasarkan formula diperoleh cakupan balita gizi buruk pada tahun

2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 3/3 X 100% = 100%.

Sumber : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Pada tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu

Menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan yang ditargetkan sebesar 100%

ter realisasi 100% dengan capaian 100% (2016) dengan kategori sangat baik.

Hal ini sama jika dibandingkan capaian tahun 2016 (100%), 2015 (100%), dan

capaian tahun 2014 (100%) seperti terlihat pada grafiksebagaimana diatas.

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan darikeluarga miskin

CakupanBalitaGizi Buruk

Jumlah balita gizi buruk mendapatperawatan di sarana pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pada kurun waktutertentu

Jumlah seluruh balita gizi buruk di satuwilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

X 100%=

0

20

40

60

80

100

2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)

C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N B A L I T A G I Z I B U R U KM E N D A P A T P E R A W A T A N

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 65

AkuntabilitasKinerja

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Pada Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu

Menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari

keluarga miskin yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi 100% dengan

capaian 100% dengan kategori baik. Hal ini sama jika dibandingkan capaian

tahun 2016 (100%), 2015 (100%), dan capaian tahun 2014 (100%) seperti

terlihat pada grafik diatas.

Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja

diatas serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk

perbaikan dan peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan

diantaranya adalah :

1. Penguatan pada sistem surveilans gizi yang intensif.

2. Pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P) pada kasus kekurangan

gizi berkesinambungan dan tepat sasaran.

3. Peningkatan penyuluhan keluarga sadar gizi

4. Melaksanakan pemantauan konsumsi gizi dan status gizi secara

berkesinambungan

5. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan

kesehatan

6. Dilaksanakan penyuluhan, konseling dan sosialisasi keluarga sadar gizi

7. Dilaksanakannya upaya penyegaran pada kader kesehatan dan insentif

untuk kader.

0

20

40

60

80

100

2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)

Grafik.III.25.Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak

6-24 bulan dari keluarga miskin

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 66

AkuntabilitasKinerja

8. Revitalisasi Posyandu.

9. Advokasi perangkat desa dalam rangka Penggunaan alokasi dana ADD

untuk bidang kesehatan dalam hal meliputi pemberiaan PMT, honor kader;

10. Penguatan surveilans tingkat puskesmas.

Dalam melaksanakan pencapaian sasaran tersebut dibutuhkananggaran pada tahun 2017 sebesar Rp. 339.279.000,00 dengan realisasikeuangan sebesar Rp.252.772.000,00 atau 74,50% bila dibandingkandengan tahun 2016 sebesar Rp.319.179.000,00 dengan realisasiRp.221.755.760,00 atau 69,47%. Sedangkan untuk tahun 2015 sebesarRp.377.898.000,00 dengan realisasi Rp.312.101.100, atau 82,58% dantahun 2014 dibutuhkan anggaran Rp.288.740.000,00 dengan realisasiRp.196.180.000,00 atau 67.94%. Hal ini menggambarkan bahwaanggaran yang dibutuhkan maupun realisasi keuangan menunjukkantrend fluktuatif.Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.Yang operasionalnya didukung oleh Kegiatan :

1. Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizibesi, GAKY, kurang Vit. A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya;

2. Kegiatan lomba balita sehat.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 67

AkuntabilitasKinerja

AKHB = (1 – AKB)dimana :1 = per 1000 kelahiran hidupAKB = Angka Kematian Bayi

Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)Rumus perhitungan sebagai berikut :

Sehingga diperoleh angka kelangsungan hidup bayi pada tahun 2017

adalah 1 – 6,42 Per 1.000 kelahiran hidup maka hasilnya (1000 – 6,42 =

993,58).

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 201

Pada tahun 2017 indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian

sasaran menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi

dalam rangka Angka kelangsungan hidup bayi (Per 1.000) yang ditargetkan

sebesar 980 ter realisasi 993,58 dengan capaian 101,3% dengan kategori sangat

baik. hal ini menunjukan tren fluktuatif jika dibandingkan capaian tahun 2016

(101%), 2015 (101,3%) dan capaian tahun 2014 (103%) seperti terlihat pada

grafik diatas.

Gambar : Pemberian Makanan Tambahan adalah program intervensi bagi balitayang menderita kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan statusgizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya statusgizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut. Pemantauanstatus gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil penimbangan bulananposyandu

100100.5

101101.5

102102.5

103

2014 (103%) 2015 (101,30%) 2016 (101%) 2017 (101,3%)

Capaian Realisasi Angka kelangsungan hidup bayi(Per 1.000)

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 68

AkuntabilitasKinerja

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditanganiDefinisi operasional : Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah

kerja pada kurun waktu yang mendapat penanganan definitif sesuai standar

oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanandasar dan rujukan.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

Dimana diperoleh cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada

tahun 2017 adalah sebagai berikut 147/147 X 100% = 100%.

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Pada tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian

sasaran menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi

untuk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani yang ditargetkan sebesar

100% ter realisasi 100% dengan capaian 100% kategori baik. Hal ini naik jika

dibandingkan capaian tahun 2016 (100%), tahun 2015 (32,5%) dan capaian

tahun 2014 (27,5%) seperti terlihat pada grafik diatas.

Cakupan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memilikikompetesi kebidanan

Cakupan komplikasikebidanan ditangani

Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatpenanganan difinitif di satu wilayah kerja padakurun waktu tertentu

Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satuwilayah kerja pada kurun waktu yang sama

X 100%=

0

20

40

60

80

100

2014 (27,5%) 2015 (32,5%) 2016 (100%) 2017 (100%)

Ca p a ian Re alisas i Cakupan komplikasi kebidan an yang d itang ani

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 69

AkuntabilitasKinerja

Definisi operasional : Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

Sehingga diperoleh cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi pada tahun 2017 adalah 2829/4334 X

100% = 65,27%.

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran

yaitu Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi

dalam rangka Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan yang ditargetkan sebesar 80% ter realisasi

65,27% dengan capaian 76,8% (2017) kategori cukup baik. Hal ini turun jika

dibandingkan capaian tahun 2016 (83,75%), tahun 2015 (93,75%) dan capaian

tahun 2014 (90%) seperti terlihat pada diatas.

Cakupanpertolonganpersalinan olehtenaga kesehatanyang memilikikompetensi

Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenagakesehatan di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayahkerja dalam kurun waktu yang sama

X 100%=

0

20

40

60

80

100

2014 (90%) 2015 (93,75%) 2016 (83,75%) 2017 (76,8%)

Capaian Realisasi Cakupan per tolongan persalinan oleh tenagakesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 70

AkuntabilitasKinerja

Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)Definisi operasional : Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan

antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

Sehingga diperoleh cakupan kunjungan ibu hamil (K4) pada tahun 2017

di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut : 3341/4539 X 100% = 74%.

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran

menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam

rangka Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) yang ditargetkan sebesar 95% ter

realisasi 74% dengan capaian 77% kategori baik. Hal ini menunjukan tren

fluktuatif dibandingkan capaian tahun 2016 (74%), 2015 (87,36%) dan capaian

tahun 2014 (93,75%) seperti terlihat pada grafik diatas.

Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani.Definisi operasional : neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga

kesehatan terlatih diseluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatus adalah

Cakupankunjungan ibuhamil (K4)

Jumlah kunjungan ibu hamil K4

Jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam satu tahun

X 100%=

0102030405060708090

100

2014 (93,75%) 2015 (87,36%) 2016 (74,74%) 2017 (77%)

Capaian Realisasi Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 71

AkuntabilitasKinerja

bayi berumur 0 – 28 Hari. Neonatus dengan komplikasi yang ada dengan

perkiraan 15% bayi lahir hidup di satu wilayah pada kurun waktu yang sama di

sarana pelayanan kesehatan.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

Dimana diketahui berdasarkan data sasaran bayi lahir hidup tahun

2017 adalah 15% x 4127 kelahiran hidup = 619, sehingga diperoleh cakupan

neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada tahun 2017 adalah 48/619 X

100% = 7,7%.

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran

menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam

rangka Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani yang ditargetkan

sebesar 80% ter realisasi 7,7% dengan capaian realisasi 9,6%. Hal ini turun jika

dibandingkan capaian tahun 2016 (10%), 2015 (25%), dan tahun 2014 (55%)

seperti terlihat pada grafik diatas.

Cakupan neonatusdengan komplikasiyang ditangani

Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani

Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada (perkiraan 15% x bayi lahir hidup)

X 100%=

0204060

2014 (55%) 2015 (25%) 2016 (10%) 2017 (9,6%)

Capaian Realisasi Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 72

AkuntabilitasKinerja

Cakupan Pelayanan Nifas.Definisi operasional : pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6

jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

Sehingga diperoleh cakupan pelayanan nifas pada tahun 2017 di

Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut : 2261/4334 X 100% = 52%.

Sumber data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian

menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam

rangka Cakupan pelayanan nifas yang ditargetkan sebesar 90% ter realisasi

52% dengan capaian realisasi 57%. Hal ini turun jika dibandingkan capaian

tahun 2016 (69,47%), 2015 (77,77%), dan dicapaian tahun 2014 (73,5%) seperti

terlihat pada grafik diatas.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran

tersebut diantaranya adalah :

Cakupanpelayanannifas

Jumlah seluruh ibu nifas yang telah memperoleh 3 kalipelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah pada kurunwaktu tertentu

Jumlah seluruh ibu nifas disatu wilayah dalam kurunwaktu yang sama

X 100%=

0

20

40

60

80

2014 (73,50%) 2015 (77,77%) 2016 (69,47%) 2017 (57%)

Graf ik. I I I .19.Capaian Realisasi Cakupan pelayanan nifas

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 73

AkuntabilitasKinerja

1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam menimbang balita di Posyandu

terutama balita kurang 1 tahun sehingga masih ada balita yang tidak

terjaring;

2. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) rumah tangga rendah;

3. Surveilans gizi belum berjalan maksimal;

4. Kemitraan bidan dengan dukun masih kurang terjalin dengan baik.

5. Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan dan tenaga kesehatan di desa;

6. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat rumah tunggu

kelahiran melalui program jampersal;

7. Letak geografis yang sulit dan jauh dari fasilitas kesehatan;

8. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan bidan dalam melakukan

pertolongan persalinan sesuai standar;

9. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melahirkan di fasilitas kesehatan;

10. Kompetensi bidan belum memadai

11. Kepatuhan terhadap standar pelayanan ANC berkualitas belum maksimal

Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja

diatas serta langkah-langkah alternatif dan Solusi yang diambil untuk

perbaikan dan peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan

diantaranya adalah :

1. Melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang

2. Pemerataan tenaga kesehatan khusus bidan di desa-desa

3. Penguatan pengetahuan dan keterampilan bidan dengan memberikan

pelatihan dan memberi kesempatan bidan untuk melanjutkan sekolah.

4. Penguatan kemitraan bidan dan dukun

5. Melakukan sosialisasi secara gencar kegiatan pemanfaatan jampersal kepada

masyarakat

6. Penguatan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan terutama tenaga

bidan

7. Memprioritaskan daerah yang tidak ada tenaga kesehatan agar desa yang

kosong dapat terisi.

8. Meningkatkan minat masyarakat untuk memeriksa kesehatan ibu hamil dan

melahirkan ke fasilitas kesehatan dengan memberikan stimulan souvenir

paket bumil dan paket bulin.

9. Bintek dan monev ke Puskesmas dan jaringannya secara terpadu (semua

lintas program).

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 74

AkuntabilitasKinerja

Untuk pencapaian sasaran tersebut diatas dibutuhkan anggaranuntuk program dan kegiatan dengan sumber dana APBD Kabupaten danDAK Non Fisik pada tahun 2017 sebesar Rp.8.999.688.400,00 denganrealisasi keuangan sebesar Rp.3.593.298.729,00 atau 39,9%dibandingkan dengan tahun 2016 anggaran sebesarRp.3.667.873.311,68 dengan realisasi sebesar Rp.1.427.898.193,00 atau38,93%, tahun 2015 dianggarkan dengan realisasi Rp.520.552.600,00atau 89,42% sedangakan tahun 2014 dianggarkan sebesarRp.599.665.000,00 dengan realisasi Rp. 572.973.000,00 atau 95,5%.

Sasaran ini dicapai melalui program dan Kegiatan sebagai berikut yaitu :

1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Yang operasionalnya didukung beberapa kegiatan seperti :

1. Kegiatan Perawatan Secara Berkala Bagi Ibu Hamil Bagi KeluargaKurang Mampu;

2. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPTD Puskesmas dan;3. Kegiatan Jampersal (Jaminan Persalinan)Cakupan Kunjungan Bayi

Definisi Operasional : cakupan bayi yang memperoleh pelayanan

kesehatan sesuai dengan standar dokter, bidan, dan perawat yang memiliki

kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu

Rumus perhitungan sebagai berikut :

Berdasarkan formula diperoleh cakupan kunjungan bayi pada tahun

2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 2083/2958 X 100% =

70,41%.

CakupanKunjunganBayi

Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuaistandar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerjadalam kurun waktu yang sama

X 100%

=

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 75

AkuntabilitasKinerja

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu

Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita dengan

indikator kinerja Cakupan kunjungan bayi yang ditargetkan sebesar 100% ter

realisasi 70,41% dengan capaian 70,41% kategori cukup baik. Hal ini cenderung

bersifat fluktuatif jika dibandingkan capaian tahun 2016 (88,08%) 2015 (70%),

dan capaian tahun 2014 (91%) seperti terlihat pada grafik diatas.

Cakupan Pelayanan Anak BalitaDefinisi Operasional : anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh

pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

Berdasarkan formula diperoleh cakupan pelayanan anak balita pada tahun

2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 8180/19459 X 100% = 42%.

Cakupanpelayanan anakbalita

Jumlah anak balita yang memperoleh pelayananpemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di

satu wilayah kerja pada waktu tertentu

Jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerjadalam waktu yang sama (sasaran)

X 100%=

0102030405060708090

100

2014 (91%) 2015 (70%) 2016 (88,08%) 2017 (70,41%)

Capaian Realisasi Cakupan Kunjungan Bayi

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 76

AkuntabilitasKinerja

0102030405060708090

2014 (68,93%) 2015 (85%) 2016 (18,89%) 2017 (46%)

Grafik.III.21.Capaian Realisasi Cakupan Pelayanan Anak Balita

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu

Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita dengan

indikator kinerja Cakupan pelayanan anak balita yang ditargetkan sebesar 90%

ter realisasi 42% dengan capaian 46%. Hal ini terlihat cenderung fluktuatif jika

dibandingkan capaian tahun 2016 (18,89%), 2015 (85%), dan capaian tahun

2014 (68,93%) seperti terlihat pada grafik III.34. diatas sehingga perlu perhatian

khusus dan usaha kerja keras lagi.

Rasio Posyandu Per satuan balitaRumus perhitungan yang digunakan sebagai berikut :

Berdasarkan formula diperoleh rasio posyandu per satuan balita pada tahun

2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 144 unit/19459 X 1000 =

7,40.

Rasioposyandu persatuan balita

Jumlah Posyandu di satu wilayah kerja dalamsatu tahun tertentu

Jumlah seluruh balita disatu wilayah kerjadalam waktu yang sama (sasaran)

X Per 1000=

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 77

AkuntabilitasKinerja

0

20

40

60

80

100

120

2014 (110%) 2015 (90,20%) 2016 (82%) 2017 (76,3%)

Capaian Realisasi Rasio Posyandu Per satuan Balita

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Untuk pencapaian indikator pada sasaran tahun 2017 yaitu

Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita terlihat pada

grafik.III.35 diatas dimana capaian indikator rasio posyandu per satuan balita

dengan capaian 76,3% kategori cukup baik. Dibandingkan pada tahun 2014

(110%), tahun 2015 (90,2%) dan tahun 2016 (82%) menunjukan trend fluktatif

dalam pencapaian.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran

tersebut diantaranya adalah :

1. kegiatan penimbangan balita setiap bulannya di posyandu yang

disertai dengan kegiatan-kegiatan lainnya seperti pemberian makanan

tambahan baik PMT penyuluhan maupun PMT pemulihan dan perawatan

bagi penderita gizi kurang/buruk yang memerlukan perawatan belum

maksimal.

2. Kesadaran dan kemauan masyarakat berperilaku PHBS (perilaku hidup

bersih dan sehat) rumah tangga belum maksimal.

3. Belum maksimlanya KIE (komunikasi, informasi dan edukasi kepada

masyarakat tentang posyandu.

Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja

diatas serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk

perbaikan dan peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan

diantaranya adalah :

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 78

AkuntabilitasKinerja

1. Meningkatkan penyuluhan tentang PHBS Rumah Tangga secara

berkesinambungan

2. Melakukan pembenahan bagi puskesmas dan posyandu dengan cara yang

lebih menarik untuk menjaring balita misalnya dengan lomba kader,

mempercantik tampilan posyandu,dll.

3. Advokasi dengan perangkat desa untuk harmonisasi pemanfaatan alokasi

Dana Desa (ADD) untuk bidang kesehatan

4. Fasilitas posyandu terintegrasi dengan PAUD.

Dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam pencapaiansasaran tersebut dianggarkan dari sumber dana APBD Kabupaten danDAK Non Fisik (BOK) tahun 2017 sebesar Rp.6.281.661.900,00 ataurealisasi sebesar Rp. 2.965.269.550,00 atau 47,2% sedangkan Tahun2016 sebesar Rp.143.430.000,00 dengan realisasi Rp.85.442.760,00 atau59,57%. Pencapaian sasaran tahun 2015 dianggarkan sebesarRp.191.857.800,00 dengan realisasi Rp.148.012.100,00 atau 77,15%.Sedangkan untuk Tahun 2014 Rp.186.685.000,00 dengan realisasiRp.107.190.000,00 atau 57,42%.

Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan yaitu:

1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

yang operasionalnya didukung oleh kegiatan sebagai berikut :

1. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan

akibat kurang yodium (GAKY), kurang vit.A dan kekurangan zat gizi mikro

lainnya.

2. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPTD Puskesmas

Cakupan desa/kelurahan universal child Immunization (UCI)Definisi operasional adalah Desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah

bayi yang ada didesa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam

waktu satu tahun.

Rumus Perhitungan sebagai berikut :

Jumlah Desa/Kelurahan UCI

Jumlah Seluruh Desa/Kelurahan

Cakupan Desa/KelurahanUniversal ChildImmunization (UCI )

= X 100%

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 79

AkuntabilitasKinerja

Dimana realisasi Cakupan UCI Kabupaten Seruyan Tahun 2017 adalah sebagai

berikut 73/100 X 100% = 73 %

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Pada tahun 2017 untuk mencapai sasaran menurunnya angka

kesakitan akibat penyakit menular dengan indikator kinerja yang dicapai

cakupan desa/ kelurahan UCI terlihat pada diatas menunjukan pencapaian

realisasi 2017 (73%) atau capaian 2017 sebesar (76,8%) jauh dari target 2016

(95%) yang diharapkan sehingga perlu perhatian khusus dan usaha kerja lagi

untuk pencapaian, selanjutnya. Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya

pada tahun 2016 (57%), 2015 (56,47%) dan 2014 (61,25%) menunjukan hasil

cenderung tren naik dalam pencapaian realisasi.

Cakupan Penemuan dan Penanganan penderita penyakit TBC BTADefinisi operasional adalah angka penemuan pasien baru TB BTA atau

Case Detection Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA

positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus/pederita

baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

0

20

40

60

80

2014 (61,25%) 2015 (56,47%) 2016 (57%) 2017 (76,8%)

C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N D E S A / K E L U R A H A NU N I V E R S A L C H I L D I M U N N I Z A T I O N ( U C I )

=Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA +dalam kurun waktu yang sama

Jumlah penderita baru TBC BTA + yangditemukan dan diobati di satu wilayah kerjaselama 1 tahun

X 100%

Cakupan penemuandan penangananpenderita penyakittTBC BTA ChildImmunization(UCI )

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 80

AkuntabilitasKinerja

Sehingga diperoleh realisasi cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit TBC BTA(+) tahun 2017 di Kabupaten Seruyan adalah

sebagai berikut : 94/758 X 100% = 12%.

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Indikator kinerja dengan cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit TBC BTA terlihat pada Grafik III.18. diatas menunjukan realisasi

tahun 2017 (12%) masih jauh dari target 17,90% dengan capaian sebesar 67,03

sehingga perlu perhatian dan usaha kerja keras untuk pencapaian selanjutnya.

Bila dibandingkan dengan capaian periode sebelumnya pada capaian tahun

2016 (73,03), tahun 2015 (58,70) dan capaian tahun 2014 (33,83) menunjukan

hasil yang tren fluktuatif dalam pencapaian realisasinya.

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBDDefinisi operasional adalah persentase penderita DBD yang ditangani

sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan

dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu

satu tahun yang sama.

Rumus Perhitungan sebagai berikut :

Cakupan penemuan danpenanganan penderitapenyakit DBD

=

Jumlah penderita DBD yang ditanganisesuai SOP di satu wilayah kerja selamasatu tahun

X 100%

Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satuwilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

020406080

2014(33,83%)

2015(58,70%)

2016(73,03%)

2017(67,03%)

C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N P E N E M U A N D A NP E N A N G A N A N P E N D E R I T A P E N Y A K I T

T B C B T A

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 81

AkuntabilitasKinerja

Dimana diperoleh cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit DBD Kabupaten Seruyan tahun 2017 sebagai berikut : 51/51 X 100%

= 100 %.

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Indikator kinerja Cakupan Penemuan dan Penangganan Kasus DBD

semua tertangani dari Tahun 2014 (3 kasus), 2015 (39 kasus) sampai tahun

2016 (122 kasus) dan tahun 2017 (51 Kasus) mengalami tren fluktuatif

penemuan dan penanganan kasus DBD, tetapi secara umum Cakupan

penemuan dan penanganan penderita DBD dari yang ditargetkan tahun 2017

sebesar 100% ter realisasi atau berhasil mencapai target sejumlah 100% dan

sama pencapaian capaian sebelumnya pada tahun 2016 (100%), 2015 (100%)

dan 2014 (100%) seperti terlihat pada grafik diatas.

Cakupan Penemuan Penderita DiareDefinisi operasional : penemuan penderita diare adalah jumlah penderita

yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah

tertentu dalam waktu satu tahun.

Rumus perhitungan sebagai berikut :

0

20

40

60

80

100

2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)

C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N P E N E M U A N D A NP E N A N G A N A N P E N D E R I T A P E N Y A K I T D B D

Cakupan penemuandan penangananpenderita Diareditangani

Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani disarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentudalam waktu satu tahun

Jumlah perkiraan penderita diare pada satu wilayahtertentu dalam waktu yang sama (10% dari angkakesakitan x Jumlah penduduk)

X 100%=

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 82

AkuntabilitasKinerja

Dimana diperoleh cakupan penemuan dan penanganan penderita diare

Kabupaten Seruyan pada tahun 2017 sebagai berikut 3450/5129 X 100% =

67%.

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Indikator kinerja Cakupan penemuan penanganan diare tahun 2017 dari

yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi sebesar 67%. Terlihat pada diatas

diatas menunjukan pencapaian realisasi belum sesuai target yang diharapkan

sehingga perlu perhatian khusus dan usaha kerja lagi untuk pencapaian

selanjutnya. Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya pada tahun 2016

(74%), tahun 2015 (142,68%) dan 2014 (154%) menunjukan adanya cenderung

penurunan.

Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam

Definisi operasional : cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <24 Jam adalah Desa/kelurahan mengalami kejadian luar biasa (KLB)

yang ditangani <24 Jam oleh Kab/kota terhadap KLB periode/kurun waktu

tertentu.

Rumus Perhitungan sebagai berikut :

Dimana diperoleh cakupan KLB Desa/kelurahan yang ditangani <24

Jam Kabupaten Seruyan tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1/1 x 100% =

100%.

Cakupan KLBDesa/kelurahanyang ditangani <24 Jam

Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani < 24Jam dalam periode tertentu

Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi padaperiode yang sama

X 100%=

020406080

100120140160

2014 (154%) 2015 (142,68%) 2016 (74%) 2017 (67%)

G R A F I K I I I . 1 0C A P A I A N C A K U P A N P E N E M U A N P E N D E R I T A D I A R E

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 83

AkuntabilitasKinerja

020406080

100

2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)

C A P A IA N C A K U P A N D E S A / K E L U R A H A N Y A N GM E N G A L A M I K L B Y A N G D IT A N G A N I < 2 4 J A M

Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

Indikator kinerja melalui Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB

yang ditangani <24 jam dari yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi atau

berhasil mencapai target sejumlah 100% pada tahun 2017. seperti terlihat pada

Grafik III.22. diatas, dibandingkan dengan periode sebelumnya pada tahun

2016 (100%), 2015 (100%) dan 2014 (100%) menunjukan hasil yang sangat baik

dalam pencapaian realisasi.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran

tersebut diantaranya adalah :

1. Faktor geografis alam dan penularan dari kabupaten tetangga;

2. Pengetahuan masyarakat masih kurang tentang penceghan penyakit

menular;

3. Rendahnya kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat

4. Kurang sarana/prasarana fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di desa;

5. Belum semua tenaga kesehatan yang mampu tata laksana penanganan

kasus.

Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja

diatas serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk

perbaikan dan peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan

diantaranya adalah :

1. Frekuensi Penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit

menular maupun masalah kesehatan lainnya di tingkatkan

2. Penempatan tenaga kesehatan di desa yang tidak ada tenaga kesehatan.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 84

AkuntabilitasKinerja

3. Penguatan penyediaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan di

puskesmas

4. Mengupayakan terobosan inovasi upaya promotif dan preventif tentang

penanganan TB Paru yang efektif maupun penyakit menular lainnya.

5. Memfasilitasi dan mendayagunakan tenaga penyuluh kesehatan di tingkat

desa-desa.

6. Mengupayakan adanya sinergitas dengan perangkat desa dalam pemanfaatan

alokasi dana desa (ADD) untuk pemanfaatan di bidang kesehatan di wilayah

kerja desa

7. Mengadakan MOU dengan perusahaan besar swasta tentang pelayanan

kesehatan.

Alokasi anggaran untuk melaksanakan program dan kegiatantersebut pada dengan sumber dana APBD Kabupaten untuk tahun 2017dialokasi anggaran untuk pencapaian sasaran strategis sebesarRp.1.179.551.000,00 dengan realisasi keuangan sebesarRp.978.998.500,00 (83%) menunjukan realisasi keuangan diatas 80%merupakan capaian realisasi keuangan yang baik. Gambaranperbandingan dengan realisasi keuangan pada sebelumnya untuk tahun2016 alokasi anggaran sebesar Rp.852.702.280,00 dengan realisasi

Rp.759.980.200,00 (89,12%), tahun 2015 alokasi anggaran sebesarRp.1.186.258.500,00 dengan realisasi Rp.900.069.040,- (75,87%),sedangkan tahun 2014 anggaran sebesar Rp.943.821.000,00 denganrealisasi Rp.782.579.000,00 (82,91%). Hal ini menunjukkan anggaran dan

realisasi keuangan selama periode 4 tahun untuk pencapaian sasaran tersebut

bersifat fluktuatif karena keterbatasan pada kemampuan anggaran daerah

dalam pengalokasian anggaran SKPD.

Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.dengan operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

2. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan PenyakitMenular;

3. Kegiatan Peningkatan Surveillence Epidemiologi danPenanggulangan Wabah;

4. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TidakMenular dan Kesehatan Jiwa

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 85

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Angka pengangguran 4,40 % 4,46% 5,45%

Sumber data : BPS, DisnakertransTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Angka pengangguran 5,45% 123,84%

Sumber data : BPS, Disnakertrans

Sasaran 9 : Meningkatnya pendapatan masyarakat

Gambar : Salah satu Kegiatan Pencegahan dan PengendalaianPenyakit Menular melalui Penyuluhan Penyakit Menular DBDdan Fogging DBD

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 86

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Angka pengangguran 5,45% n/a n/a

Sumber data : BPS, Disnakertrans

Tingkat penganggur terbuka adalah rasio jumlah penganggur

terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. Untuk data yang bersumber

dari BPS belum bisa dihitung atau tidak tersedia data untuk tahun 2016

dan 2017.

Sehingga data yang dipakai data tahun 2015 untuk besaran pada

indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercapai sebesar 4,64%

atau lebih besar 0,24% dari target tahun 2017 sebesar 4.40% atau

dengan capaian sebesar 105,45% atau 5,45% lebih dari target bearti

negatif dimana capaian yang baik seharusnya menurun.

Kegiatan pelatihan dan pendidikan keterampilan bagi pencarikerja

Hal ini disebabkan banyak faktor yang salah satunya adalah

banyaknya jumlah pencari kerja usia produktif tidak berimbang dengan

-Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)= Jumlah Pengangguran X 100% = 4.338 = 4,638% = 4,64%

Jumlah Angkatan Kerja 93.527

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 87

AkuntabilitasKinerja

ketersediaan lapangan pekerjaan dan terdapat juga perusahaan-

perusahaan besar swasta yang mengurangi jumlah karyawannya. Perlu

kerja keras dan kerja sama semua pihak baik swasta maupun

pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka di

Kabupaten Seruyan.

Sasaran ini dicapai melalui Program Peningkatan Kesempatan Kerja,melalui kegiatan Penyiapan tenaga kerja siap pakai, dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 50.425.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.

48.524.102,-

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Persentase desa yang dialiriair bersih 64% 2,81% 0,77%

Sumber data : Bagian Ekonomi dan Disperkimtan

Sasaran 10 : Meningkatnya aksesbilitas masyarakatterhadap kebutuhan dasar

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 88

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Persentase desa yang dialiriair bersih 70% 0,77% 1,20%

Sumber data : Bagian Ekonomi dan DisperkimtanTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Persentase desa yang dialiriair bersih 0,77% n/a n/a

Sumber data : Bagian Ekonomi dan Dinas PUPR

Anlisis dari tabel diatas bahwa pada sasaran strategis 3

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air bersih dengan Indikator

Persentase rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2017 telah

terealisasi sebesar 0,77% atau 1,20% dari target Indikator Persentase

rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2017 yaitu sebesar 64%

dengan jumlah akumulasi Persentase rumah tangga pengguna air bersih

akhir 2017 sebesar 43,41% dari kondisi akhir RPJMD yaitu sebesar

70%.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 89

AkuntabilitasKinerja

Dari grafik tersebut diatas menandakan bahwa Tahun 2017

persentase rumah tangga pengguna air bersih mengalami penurunan

yaitu sebesar 0,77% dari tahun 2016 terealisasi sebesar 2.81%.

Optimalisasi SPAM IKK Kabupaten Seruyan

Dari indikator yang ada, capaian indikator Persentase Rumah

tangga pengguna air bersih tahun 2017 mengalami penurunan dari

tahun-tahun sebelumnya.

Adapun penyebab tidak tercapainya dari target yang telah ditetapkan,

antara lain sebagai berikut :

1. Belum maksimalnya pelaksanaan program dan kegiatan;

2. Masih kurangnya tenaga teknis untuk sumber air bersih;

3. Minimnya penganggaran dalam mencapai target indikator kinerja

rumah tangga pengguna air bersih;

4. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan tersebut.

Adapun alternative solusi sebagai langkah Konstruktif dan Konkrit Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Seruyan melalui

strategi dan kebijakan untuk perbaikan dimasa yang akan datang,

sebagai berikut :

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 90

AkuntabilitasKinerja

1. Meningkatkan serta memaksimalkan pelaksanaan program dan

kegiatan dengan indikator rumah tangga pengguna air bersih;

2. Meningkatkan SDM untuk tenaga teknis dilapangan serta melakukan

bimbingan teknis tentang sumber air bersih;

3. Meningkatkan atau memaksimalkan anggaran yang ada dengan

sebaik-baiknya;

4. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung;

5. Adanya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan dalam hal

penyediaan Anggaran untuk prasarana peralatan sumber air bersih.

Analisis efesiensi atas penggunaan sumberdaya dalam halsumber daya keuangan yang mendukung sasaran Meningkatnyapemenuhan kebutuhan air bersih dengan indikator PersentaseRumah Tangga Pengguna Air Bersih untuk Tahun 2017 adalahsebesar Rp 9.793.974.788,- atau 85,13% dari Total pagu sebesarRp 11.505.098.000,- hal ini berarti terdapat efesiensi peningkatanpenggunaan dana sebesar 14,87%.

Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian sasaran sasaran diatas sesungguhnya

tidak akan lepas dari dilaksanakannya program pembangunaninfrastruktur pedesaan yang operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan yang utama sebagai berikut yaitu :

1. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih pedesaan;2. Rehabilitasi /pemeliharaan pembangunan sarana dan

prasarana air bersih.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 91

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Jalan penghubung dariibukota kecamatan 453,38 km 465,1 km 465,1 km

Sumber data : Dinas PUTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Jalan penghubung dariibukota kecamatan 2003,38 km 465,1 km 102,59%

Sumber data : Dinas PUTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Jalan penghubung dariibukota kecamatan 465,1 km n/a n/a

Sumber data : Dinas PU

Anlisis dari tabel diatas bahwa pada sasaran Meningkatnya

kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dengan indikator Panjang

Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk (mimal dilalui roda 4) telah terealisasi sebesar 465,1 Km atau

102,59% dari target Panjang Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan

ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) sebesar 453,38

Km

Adapun data pendukung capaian Tahun 2017 tersebut bersumber

dari Prasarana Jalan di Wilayah Kabupaten Seruyan dengan Panjang

Ruas Jalan Kabupaten Seruyan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati

Nomor 188.45/28/2016 Tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan

Kabupaten/Kota yang telah disusun Bidang Bina Marga Dinas

Sasaran 14 : Meningkatnya konektivitas antar wilayah

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 92

AkuntabilitasKinerja

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan beberapa analisis serta

kajian-kajian dan dengan dukungan dari Program Pembangunan Jalan

dan Jembatan serta kegiatan – kegiatan yang mendukung program

pembangunan jalan dan jembatan. Dalam hal ini Kabupaten Seruyan

memiliki Panjang Ruas Jalan sebesar 1.050,89 Km. adapun data

pendukung Panjang Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke

kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) tertuang dalam

lampiran dokumen LAKIP ini.

Visualisasi Pembangunan Jalan Penghubung dari ibukotakecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilaluiroda 4)

Pembangunan Jalan Penghubung antar Kecamatan Kabupaten Seruyan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 93

AkuntabilitasKinerja

Grafik target, realisasi dan capaian indikator kinerja JalanPenghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk(minimal dilalui roda 4)

Dari tabel diatas apabila dibandingkan dengan tahun 2014 jalan

penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukuiman

penduduk (minimal dilalui roda 4) pada tahun 2017 mengalami

peningkatan, hal tersebut dapat dilihat pada tabel diatas yaitu dari

realisasi 256,8 km atau (85,60%) pada tahun 2014 mengalami

penurunan pada tahun 2015 yaitu relaisasi sebesar 150,34 km atau

(42,95%), pada tahun 2016 reliasi tersebut mengalami peningkatan

sebesar 485,16 km atau (121,29%) sedangkan pada tahun 2017 realisasi

sebesar 465,1 km atau 102,59%). Sedangkan untuk kategori capaian

Skala Pengukuran Capaian Kinerja untuk nilai rata-rata capaian tahun

2014, tahun 2015, tahun 2016 dan tahun 2017 termasuk “baik”.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 94

AkuntabilitasKinerja

Dari indikator yang ada, capaian indikator Panjang Jalan

Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk

(mimal dilalui roda 4) tahun 2017 mengalami Penurunan dari tahun

2016, akan tetapi dari segi target kinerja dengan target yang telah

ditetapkan dalam Renstra SKPD dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Seruyan mengalami peningkatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran :

1. Pelaksanaan pekerjaan yang sesuai peraturan dan tepat waktu;

2. Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada;

3. Adanya sosialisasi kepada masyarakat sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembangunan;

4. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membantu serta

mendukung pelaksanaan pembangunan jalan;

5. Sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembangunan

infrastruktur pembangunan jalan dan jembatan;

6. Adanya koordinasi dengan instansi – instansi yang terkait dalam

pembangunan;.

7. Komitmen pimpinan dalam meningkatkan kenyamanan dankeamanan dalam pemberian pelayanan maksimal kepada masyarakat.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 95

AkuntabilitasKinerja

Adapun alternative solusi sebagai langkah Konstruktif dan Konkrit Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Seruyan melalui

strategi dan kebijakan untuk perbaikan dimasa yang akan datang,

sebagai berikut :

1. Meningkatkan serta memaksimalkan pelaksanaan program dan

kegiatan dengan indikator serta capaian;

2. Meningkatkan SDM utnuk tenaga teknis dilapangan serta melakukan

bimbingan teknis tentang infrastruktur pembangunan jalan;

3. Meningkatkan atau memaksimalkan anggaran yang ada dengan

sebaik-baiknya;

4. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung.

Untuk menghitung realisasi Proporsi panjang jaringan jalan dalam

kondisi baik pada tahun 2017 dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rumus Realisasi :Persentase Panjang Jalan Kabupaten Dalam

Kondisi Baik (%)Realisasi Proporsi PanjangJaringan Jalan DalamKondisi Baik

= X 100% = %

Persentase Panjang Jalan Kabupaten (%)

14,54%Realisasi Proporsi PanjangJaringan Jalan DalamKondisi Baik

= X 100% = 0,15%

100%

Rumus Capaian :Realisasi Kinerja

Capaian Proporsi PanjangJaringan Jalan DalamKondisi Baik

= x 100%

Target Kinerja

0,15%Capaian Proporsi PanjangJaringan Jalan DalamKondisi Baik

= = 16,67%

0,9%

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 96

AkuntabilitasKinerja

Adapun data pendukung capaian Tahun 2017 tersebut bersumber

dari Prasarana Jalan di Wilayah Kabupaten Seruyan dengan Panjang

Ruas Jalan Kabupaten Seruyan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati

Nomor 188.45/28/2016 Tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan

Kabupaten/Kota yang telah disusun Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang dengan beberapa analisis serta kajian-kajian dan

dengan dukungan dari Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

serta kegiatan – kegiatan yang mendukung program pembangunan jalan

dan jembatan. Dalam hal ini Kabupaten Seruyan memiliki Panjang Ruas

Jalan sebesar 1.053,48 Km atau (100%).

Visualisasi Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kabupaten Seruyan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 97

AkuntabilitasKinerja

Grafik Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

Dari tabel diatas dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan

kuantitas jalan, jembatan dan gorong-gorong telah menunjukan

peningkatan capaian. Hal tersebut dapat diuraikan dari target kinerja

tahun 2017 sebesar 0,9% dengan Realisasi Kinerja Tahun 2017 sebesar

0,15% dan Capaian sebesar 16,67%. Capaian tersebut dapat

dikategorikan Baik. apabila dibandingkan dengan realisasi Kinerja

Tahun 2016 tidak mengalami peningkatan. untuk skala pengukuran

capaia kinerja termasuk dalam kategori Cukup. Untuk pencapaian

target tersebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akan

memperbaiki kinerja khsusnya pada sasaran Meningkatnya kelas jalan

yang telah ada menjadi kelas jalan yang lebih baik dengan indikator

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik guna untuk

meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Jalan.

Adapun data pendukung capaian Tahun 2017 tersebut bersumber

dari Prasarana Jalan di Wilayah Kabupaten Seruyan dengan Panjang

Ruas Jalan Kabupaten Seruyan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati

Nomor 188.45/28/2016 Tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan

Kabupaten/Kota yang telah disusun Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang melalui Bidang Bina Marga dengan Program

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 98

AkuntabilitasKinerja

Pembangunan Jalan dan Jembatan. Dalam hal ini Kabupaten Seruyan

memiliki Panjang Ruas Jalan sebesar 1.053,48 Km atau (100%) dengan

Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik sebesar 152,84 Km (14,54%), Panjang

Jalan Kondisi Sedang sebesar 90,38 Km (8,60%) dan Panjang Jalan

Kondisi Rusak Ringan sebesar 23,78 Km (2,26%) serta Panjang Jalan Kondisi

Rusak Berat sebesar 783,35 Km (74,58%).

Dari table diatas apabila dibandingkan dengan tahun 2016 untuk

Persentase Capaian Kinerja tahun 2017 mengalami penurunan dengan

deviasi 2,08% dari tahun 2016 tercapai 18,75% sedangkan tahun 2017

tercapai 16,67%. Sedangkan apabila dibandingkan dari tahun 2014

mengalami peningkatan dengan deviasi 9,17% dari tahun 2014 tercapai

7.5% dengan tahun 2017 tercapai 16,67%. Namun jika dibandingkan

dari Capaian Kinerja tahun 2016 dengan tahun 2015 mengalami

peningkatan dengan deviasi 0,01%. Sedangkan untuk kategori capaian

skala Pengukuran Capaian Kinerja untuk nilai rata-rata capaian tahun 2014,

tahun 2015, tahun 2016 dan tahun 2017 termasuk “baik”.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 99

AkuntabilitasKinerja

Perbandingan Target kinerja dan Realisasi Kinerja pada Sasaran

Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan dan gorong-gorong

menunjukan tidak tercapainya target yang telah ditetapkan. Pada Target

Kinerja Tahun 2017 ditetapkan sebesar 0,9% dengan Realisasi sebesar

0,15% dan Tahun 2016 ditetapkan Target Kinerja sebesar 0,8 Km

dengan Realisasi sebesar 0,15%, Tahun 2015 ditetapkan Target Kinerja

sebesar 0,7 Km dengan Realisasi sebesar 0,14% serta Tahun 2014

ditetapkan Target Kinerja sebesar 0,6 Km dengan Realisasi sebesar 0,06

Km.

Dari indikator yang ada, capaian indikator Proporsi panjang

jaringan jalan dalam kondisi baik tahun 2017 sama dengan tahun 2016

atau tidak mengalami peningkatan maupun penurunan.

Adapun penyebab belum tercapainya target yang telah ditetapkan,

antara lain sebagai berikut :

1. Belum maksimalnya pelaksanaan program dan kegiatan;

2. Belum tersediannya data base untuk proporsi panjang jaringan jalan

dalam kondisi baik;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 100

AkuntabilitasKinerja

3. Minimnya penganggaran dalam mencapai target indikator kinerja

proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik;

4. Tonase yang melebihi mempercepat kerusakan jalan;

5. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan tersebut.

Adapun alternative solusi sebagai langkah Konstruktif dan

Konkrit Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten

Seruyan melalui strategi dan kebijakan untuk perbaikan dimasa yang

akan datang, sebagai berikut :

1. Meningkatkan serta memaksimalkan pelaksanaan program dan

kegiatan dengan indikator serta capaian;

2. Meningkatkan SDM untuk tenaga teknis dilapangan serta melakukan

bimbingan teknis tentang infrastruktur pembangunan jalan;

3. Meningkatkan atau memaksimalkan anggaran yang ada dengan

sebaik-baiknya;

4. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung;

5. Mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang

milik jalan.

6. Adanya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan dalam hal

penyediaan Anggaran untuk sarana dan prasarana pembangunan

infrastruktur jalan.

Analisis atas penggunaan sumberdaya dalam hal sumberdaya keuangan yang mendukung sasaran meningkatnya kualitasdan kuantitas insfrastruktur jalan untuk Tahun 2017 adalahsebesar Rp 53,879,627,978 atau 91,87% dari Total pagu sebesarRp 58,649,075,080,- hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaandana sebesar 8,13% dari pagu yang ditentukan

Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian sasaran meningkatnya usia harapan

hidup masyarakat pada indikator kinerja Angka Harapan Hidup (AHH)

sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan pencapaian sasaran diatas

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 101

AkuntabilitasKinerja

sesungguhnya tidak akan lepas dari dilaksanakannya program-program sebagai berikut :

1. Pembangunan jalan dan jembatan;2. Rehabilitasi pemeliharaan jalan dan jembatan;Serta operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan yang utama

sebagai berikut yaitu :

1. Pembangunan jalan;2. Pembangunan jembatan;3. Rehabilitasi /pemeliharaan jalan

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Persentase kontribusi sektorIndustri kecil 4% - -

Persentase UMKM 99,62% 99,53% 99,54%

Persentase koperasi aktif 96,24% 81,82%

Sumber data : BPS dan DISPERINDAKOPTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Persentase kontribusi sektorIndustri kecil 98% - -

Persentase UMKM 99% 99,54% 99,92%

Persentase koperasi aktif 17% 81,82% 85,01%

Sumber data : BPS dan DISPERINDAKOP

Sasaran 12 : Meningkatnya sektor industri kecil,UMKM danKoperasi

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 102

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Persentase kontribusi sektorIndustri kecil - n/a n/a

Persentase UMKM 99,54% n/a n/a

Persentase koperasi aktif 81,82% n/a n/a

Sumber data : BPS dan DISPERINDAKOPPersentase Kontribusi Industri

Berdasarkan data tabel diatas, indikator strategis “Pertumbuhan

Industri (%)” pada tahun 2017 realisasi sebesar 4,42% dari target yang

direncanakan 16,30% dengan tingkat capaian 27,12. Sedangkan

indikator strategis “Cakupan Bina Kelompok Pengrajin (IKM)” dari target

6 kelompok pengrajin (IKM) terealisasi 5 kelompok pengrajin (IKM)

dengan tingkat capaian 83,33%.

Untuk indikator strategis “Kontribusi Industri Rumah Tangga

terhadap PDRB sektor industri” pada tahun 2017 belum dapat

dilakukan perhitungan kontribusinya dikarenakan, data terakhir yang

ada dari Badan Pusat Statistik (BPS) Seruyan yang dimuat dalam buku

"Seruyan Dalam Angka 2017" nilai PDRB sektor industri terakhir masih

tahun 2016. Dengan kata lain, data yang memuat nilai PDRB Tahun

2017 dalam "Seruyan Dalam Angka 2018" belum dipublikasikan oleh

BPS Seruyan.

Dengan demikian kesimpulan sementara sampai laporan ini

disusun, pada tahun 2017 hanya 2 (dua) indikator yang dapat dilakukan

perhitungan dalam pencapaian kinerja sasaran 5 (lima) “Pengembangan

Inovasi Produk dan Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Penciptaan

Nilai Tambah Produk-Produk Lokal Sebagai Pendukung Pertumbuhan

Perekonomian Daerah Kab. Seruyan Pada Khususnya dan Perekonomian

Nasional Pada Akhirnya” dengan tingkat rata-rata capaian sebesar

55,23% dengan kategori capaian cukup.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 103

AkuntabilitasKinerja

Persentase usaha kecil dan menengah aktif.Berdasarkan tabel diatas dari jumlah populasi UMKM tahun 2017

sebanyak 19.220 unit usaha, diketahui jumlah unit usaha mikro dan

kecil sebesar 19.132 dengan persentase realisasi 99,54% atau sedikit

lebih kecil atau kurang 0,08% dari target seharusnya sebesar 99,62%

pada tahun 2017. Dengan demikian capaian kinerja sasaran strategis 1

(satu) “Meningkatnya Kemampuan Pelaku Usaha Dalam Rangka

Pengembangan Kesempatan Kerja dan Berusaha” sebesar 99,92%.

Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2017

NO Nama KecamatanJumlah Unit Jumlah

UMKMMikro Kecil Menengah1 SERUYAN HILIR

2,595535 85 3,215

2 SERUYAN HILIR TIMUR3,405

26 - 3,431

3 DANAU SEMBULUH1,337

19 1 1,357

4 SERUYAN RAYA554

43 - 597

5 HANAU1,905

120 2 2,027

6 DANAU SELULUK941

92 - 1,033

7 BATU AMPAR1,406

20 - 1,426

8 SERUYAN TENGAH2,820

171 - 2,991

9 SERUYAN HULU2,422

102 - 2,524

10 SULING TAMBUN615

4 - 619

JUMLAH 18,000 1,132 88 19,220

Sumber : Bidang Koperasi dan UKM

Berdasarkan data tabel diatas dapat disimpulkan pencapaian

realisasi kinerja persentase usaha mikro dan kecil lebih tinggi terjadi pada

tahun 2017 yaitu 99,54% dari target 99,62% dengan tingkat capaian

99,92% sedangkan realisasi kinerja paling rendah terjadi pada tahun

2014 yaitu 99,33% dari target 99,76% dengan tingkat capaian 99,57%.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 104

AkuntabilitasKinerja

Lebih rinci tabel berikut dibawah ini menampilkan jumlah unit

skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di wilayah

kecamatan-kecamatan di Kabupaten Seruyan dalam kurun waktu tahun

2014 s/d tahun 2017:

Berdasarkan data Keragaan UMKM Tahun 2017 s/d Tahun 2014,

dapat disimpulkan adanya penambahan jumlah pelaku usaha dalam

skala mikro atau penambahan wirausaha baru yang terjadi dalam kurun

waktu tahun 2014 s/d 2017. Pertumbuhan paling besar terjadi pada

tahun 2015 yaitu terjadi penambahan wirausaha baru sejumlah 5.537

pelaku usaha atau bertambah 46,37% kemudian meningkat lagi pada

tahun 2016 s/d 2017 dengan penambahan 523 pelaku usaha atau

bertambah 2,99%. Dari data diatas dapat juga disimpulkan penyebaran

pelaku usaha (UMKM) diwilayah paling banyak masuk kelompok 3 (tiga)

besar yaitu ; Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Seruyan Hilir dan Seruyan

Tengah.Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2017 s/d Tahun 2014

NamaKecamatan

Jumlah Unit UsahaThn 2017

JumlahUMKM

Thn2017

Jumlah Unit UsahaThn 2016

JumlahUMKMThn2016Mikro Kecil Menengah Mikro Kecil Menengah

Seruyan Hilir 2,595 535 85 3,215 2,072 535 85 2,692

Seruyan HilirTimur

3,405 26 - 3,431 3,405 26 - 3,431

DanauSembuluh

1,337 19 1 1,357 1,337 19 1 1,357

Seruyan Raya 554 43 - 597 554 43 - 597

Hanau 1,905 1202

2,027 1,905 120 2 2,027

Danau Seluluk 941 92 - 1,033 941 92 - 1,033

Batu Ampar 1,406 20 - 1,426 1,406 20 - 1,426

SeruyanTengah

2,820 171 - 2,991 2,820 171 - 2,991

Seruyan Hulu 2,422 102 - 2,524 2,422 102 - 2,524

SulingTambun

615 4 - 619 615 4 - 619

JUMLAH 18,000 1,132 88 19,220 17,477 1,132 88 18,697

NamaKecamatan

Jumlah Unit UsahaThn 2015

JumlahUMKM

Thn2015

Jumlah Unit UsahaThn 2014

JumlahUMKMThn2014Mikro Kecil Menengah Mikro Kecil Menengah

Seruyan Hilir 2,072 535 85 2,692 1,689 535 85 2,309

Seruyan HilirTimur

3,405 26 - 3,431 1,577 26 - 1,603

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 105

AkuntabilitasKinerja

DanauSembuluh

1,337 19 1 1,357 672 19 1 692

Seruyan Raya 554 43 - 597 554 43 - 597

Hanau 1,905 120 2 2,027 1,469 120 2 1,591

Danau Seluluk 941 92 - 1,033 266 92 - 358

Batu Ampar 1,406 20 - 1,426 627 20 - 647

SeruyanTengah

2,820 171 - 2,991 2,049 171 - 2,220

Seruyan Hulu 2,422 102 - 2,524 2,422 102 - 2,524

SulingTambun

615 4 - 619 615 4 - 619

JUMLAH 17,477 1,132 88 18,697 11,940 1,132 88 13,160

Sumber : Bidang Koperasi dan UKM

persentase koperasi aktif

Berdasarkan data diatas diketahui jumlah populasi koperasi di

Kabupaten Seruyan tahun 2017 sebanyak 286 unit koperasi. Adapun

realisasi indikator strategis jumlah koperasi aktif 234 unit koperasi atau

81,82% dari target 96,24% dengan tingkat capaian 85,01%.

No KecamatanKoperasi ( Unit )

Aktif TidakAktif Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Seruyan Hilir 64 12 76

2 Seruyan Hilir Timur 9 1 10

3 Danau Sembuluh 30 7 37

4 Seruyan Raya 21 3 24

5 Hanau 24 6 30

6 Danau Seluluk 32 3 35

7 Batu Ampar 9 0 9

8 Seruyan Tengah 27 14 41

9 Seruyan Hulu 10 6 16

10 Suling Tambun 8 0 8

Jumlah 234 52 286

Berdasarkan data tabel diatas target, realisasi dan capaian dapat

disimpulkan capaian indikator persentase koperasi aktif lebih tinggi

terjadi pada tahun 2014 dengan realisasi 84,40% dari target 90,95%

dengan tingkat capaian 92,80% dan capaian paling rendah persentase

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 106

AkuntabilitasKinerja

koperasi aktif terjadi pada tahun 2017 dimana target 96,24% realisasi

81,82% dengan tingkat capaian 85,01%.

Untuk mengetahui data jumlah koperasi aktif kurun waktu tahun

2014 s/d tahun 2017 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Dari data keragaan koperasi berdasarkan kecamatan tahun 2014

s/d tahun 2017 dapat disimpulkan jumlah koperasi aktif kurun waktu

tahun 2014 s/d tahun 2017 terus mengalami peningkatan seiring dengan

pertambahan jumlah populasi koperasi itu sendiri dari tahun ke tahun

walaupun peningkatan atau pertumbuhannya dalam skala kecil 1% s/d

6%. Jumlah koperasi aktif yang paling banyak justru terjadi pada tahun

2017 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi capaian

pertambahan koperasi tahun 2017 tidak tampak dikarenakan target

tahunan persentase koperasi aktif yang ditetapkan dalam dokumen

renstra lebih tinggi persentasenya.

Data Keragaan Koperasi Berdasarkan Kecamatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

No Kecamatan

Koperasi ( Unit )Tahun 2014

Koperasi ( Unit )Tahun 2015

Aktif TidakAktif Jumlah Aktif Tidak

AktifJumla

h1 Seruyan Hilir 61 6 67 60 11 71

2 Seruyan Hilir Timur 8 1 9 9 1 10

3 Danau Sembuluh 30 5 35 29 7 36

4 Seruyan Raya 19 3 22 21 3 24

5 Hanau 20 3 23 20 6 26

6 Danau Seluluk 27 3 30 29 3 32

7 Batu Ampar 7 0 7 7 0 7

8 Seruyan Tengah 23 13 36 24 14 38

9 Seruyan Hulu 10 5 15 10 6 16

10 Suling Tambun 6 0 6 8 0 8

Jumlah Populasi 211 39 250 217 51 268

No Kecamatan

Koperasi ( Unit )Tahun 2016

Koperasi ( Unit )Tahun 2017

Aktif TidakAktif Jumlah Aktif Tidak

AktifJumla

h1 Seruyan Hilir 63 12 75 64 12 76

2 Seruyan Hilir Timur 9 1 10 9 1 10

3 Danau Sembuluh 30 7 37 30 7 37

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 107

AkuntabilitasKinerja

4 Seruyan Raya 21 3 24 21 3 24

5 Hanau 23 6 29 24 6 30

6 Danau Seluluk 31 3 34 32 3 35

7 Batu Ampar 9 0 9 9 0 9

8 Seruyan Tengah 26 14 40 27 14 41

9 Seruyan Hulu 10 6 16 10 6 16

10 Suling Tambun 8 0 8 8 0 8

Jumlah Populasi 230 52 282 234 52 286

Sumber : Bidang Koperasi dan UKM

Sebagai penjelasan tahun 2014 jumlah koperasi aktif 211 unit

bertambah menjadi 217 unit atau 2,84% tahun 2015 kemudian tahun

2016 menjadi 230 unit atau bertambah 5,99% dan terakhir jumlah

koperasi aktif menjadi 234 unit usaha atau bertambah 1,74% di tahun

2017.

Banyaknya jumlah koperasi aktif belum tentu menunjukkan

kualitas koperasi tersebut. Syarat koperasi berkualitas yaitu secara rutin

selalu melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) minimal setiap

tahunnya. Dalam RAT pengurus menyampaikan laporan tahunan

pertanggungjawaban pengelolaan koperasi kepada anggota, laporan

dimaksud memuat keadaan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat

dicapai pada tahun terlapor, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU.

Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi dan dari pelaksanaan RAT

tersebut. Dari RAT yang dilaksanakan koperasi tersebut, pemerintah

dapat mengetahui kesehatan dan kualitas kualitas koperasi tersebut.

Berikut disajikan data RAT yang dilaksanakan koperasi-koperasi di

Kabupaten Seruyan sebagai berikut :

Data Pelaksanaan RAT Koperasi Kabupaten Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2017

No KecamatanTahun 2014 Tahun 2015

KoperasiAktif RAT Koperasi

Aktif RAT

1 Seruyan Hilir 61 6 60 11

2 Seruyan Hilir Timur 8 1 9 1

3 Danau Sembuluh 30 5 29 7

4 Seruyan Raya 19 3 21 3

5 Hanau 20 3 20 6

6 Danau Seluluk 27 3 29 3

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 108

AkuntabilitasKinerja

7 Batu Ampar 7 0 7 0

8 Seruyan Tengah 23 13 24 14

9 Seruyan Hulu 10 5 10 6

10 Suling Tambun 6 0 8 0

Jumlah 211 39 217 51

No KecamatanTahun 2016 Tahun 2017

KoperasiAktif RAT Koperasi

Aktif RAT

1 Seruyan Hilir 63 12 64 12

2 Seruyan Hilir Timur 9 1 9 1

3 Danau Sembuluh 30 7 30 7

4 Seruyan Raya 21 3 21 3

5 Hanau 23 6 24 6

6 Danau Seluluk 31 3 32 3

7 Batu Ampar 9 0 9 0

8 Seruyan Tengah 26 14 27 14

9 Seruyan Hulu 10 6 10 6

10 Suling Tambun 8 0 8 0

Jumlah 230 52 234 52

Sumber : Bidang Koperasi dan UKM

Dari data tabel diatas diketahui, RAT yang dilaksanakan koperasi

sangat rendah. Tahun 2014 hanya 18,48 persen koperasi aktif yang

melaksanakan RAT, tahun 2015 meningkat 23,50%, tahun 2016 hanya

22,61% dan terakhir tahun 2017 menurun sedikit 22,22%. Kecilnya

jumlah/persentase koperasi aktif yang melaksanakan RAT ini dengan

sendirinya menunjukkan kecilnya jumlah koperasi yang dinilai

kesehatannya dan diseleksi kualitas koperasi tersebut.

Kesehatan koperasi adalah kondisi atau keadaan koperasi yang

dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat, dan sangat

tidak sehat. Tingkat kesehatan koperasi merupakan gambaran suatu

koperasi ditinjau dari laporan keuangannya. Laporan keuangan

memegang peranan yang sangat penting untuk mengetahui bagamana

kondisi koperasi, apakah dapat dikatakan baik atau tidak baik. Suatu

koperasi dikatakan sehat dapat dilihat dari hasil pemberdayaan koperasi

yang diukur dengan indikator tumbuh dan berkembangannya koperasi

yang sehat, adanya manfaat koperasi bagi anggota, partisipasi anggota

terhadap koperasi dan dukungan masyarakat serta pihak-pihak yang

terkait. Indikator hasil pemberdayaan koperasi menggambarkan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 109

AkuntabilitasKinerja

keberhasilan kinerja koperasi. Laporan keuangan inilah yang

disampaikan pada RAT koperasi dan dari inilah sebuah koperasi dinilai

kesehatan dan kualitasnya.

Realisasi kinerja indikator strategis/indikator utama “Persentase

Koperasi Aktif” tahun 2017 sebesar 81.82% sedangkan target capaian

pada akhir periode Rencana Jangka Menengah Dokumen (RPJMD)

maupun Renstra OPD sebesar 98%, jika dibandingkan dengan realisasi

tahun ini maka tingkat capaian hanya sebesar 83,49% atau kurang

14,51% dari target akhir periode dokumen perencanaan strategis,

dengan kata lain perlu upaya meningkatkan persentase koperasi aktif

sebesar 14,51% pada akhir periode perencanaan.

Penyebab meningkat dan menurunya capain kinerja adalahKurang signifikannya tingkat pertumbuhan koperasi disebabkankurangnya pemahaman masyarakat atau pelaku usaha tentangarti pentingnya koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan danekonomi masyarakat.

70%

75%

80%

85%

90%

95%

100%

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target

Realiasi

Capaian

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 110

AkuntabilitasKinerja

Langkah alternative yang akan dilakukan melaluiSosialisasi akan pentingnya legalitas usaha atau perijinan bagiusaha mereka/sosialisasi Peraturan Bupati No. 15 Tahun2015tentang Pendelegasian Kewenangan Ijin Usaha UMKMkepada Camat.

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Pertumbuhan Koperasi Aktif

Pertumbuhan Koperasi Aktif

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 111

AkuntabilitasKinerja

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam halsumber daya keuangan yang dicapai melalui 4 program prioritasyang mendukung sasaran meningkatnya peran industri rumahtangga, koperasi dan UMKM adalah rata – rata sebesar Rp296.657.200, atau 98,80 % dari total pagu sebesar Rp300.250.200, Hal ini berarti terdapat efesiensi penggunan sumberdaya keuangan sebesar 1,20 % dari tingkat efektivitas capaiankinerja sebesar 84.74, %.

Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan

kinerja. Keberhasilan pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak

akan lepas dari dilaksanakannya program :1. Program Industri Kecil dan Menengah;2. Program Pengembangan Kemampuan Teknologi Industri;3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;4. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah.Yang operasionalnya didukung oleh kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadapPemanfaatan Sumber Daya;

2. Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri;3. Kegiatan Sosialisasi Prinsip – Prinsip Pemahaman

Perkoperasian;4. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM;5. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Bupati No. 15 Tahun 2015

tentang Pendelegasian Kewenangan Pelaksanan Pemberian IjinUsaha UMKM kepada Camat.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 112

AkuntabilitasKinerja

Tabel perbandingan realisasi kinerja :

Indikator kinerja Target2017

Realisasi2016

Realisasi2017

1 2 3 5

Indeks mutu air 75% - 100%

Sumber data : DLHTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD

Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD

Realisasi2017

Capaian2017

1 2 3 8

Indeks mutu air 90% 100% 133,33%

Sumber data : DLHTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional

Indikator kinerja Realisasi2017

RealisasiNasional Ket

1 3 5 6

Indeks mutu air 100% n/a n/a

Sumber data : DLH

sasaran strategis meningkatnya kualitas lingkungan dengan

indicator kinerja indeks mutu air, tahun 2017 target dan realisasi

kinerjanya untuk pencemaran status baku mutu air targenya 75% dari

target berupa 6 kecamatan, realisasinya 100% / kecamatan. Untuk

Cakupan Pengawasan terhadap pelaksanaan PPLH Target 60% untuk 14

perusahaan dan Realisasinya 100% dari 20 perusahaan.

Untuk Realisasi kinerjanya Pencemaran status mutu air 81,13%

dari 6 kecamatan dan realisasinya 100% semuanyanya terlaksana dari 6

kecamatan tersebut. Unuk pengawasan Realisasi kinerjanya 100%

untuk 20 perusahaan yang ada di Kabupaten Seruyan, dan Capaianya

81,13% dan terlaksana sebanyak 20 perusahaan. Untuk tahun 2016

realisasi kinerja pencemara status baku mutu air 100% capaian kinerja

133, 33%, 2015 target 75%,capaian kinerja 138,46%. Tahun 2014 target

Sasaran 13 : Meningkatnya kualitas lingkungan

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 113

AkuntabilitasKinerja

55% capaian kinerjanya 151,50%. Untuk cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan PPLH, tahun 2016 target 60% capaian kinerja 166,67%

tahun 2015 40% capaian kinerjanya 225% tahun 2014 target 20%

capaian kinerjanya 375%.

Realisasi kinerja pencemaran status mutu air Tahun 2014 83,33%

dari 6 kecamatan, tahun 2015 realisasinya 90% berupa 10 kecamatan,

tahun 2016 100% dari 9 kecamatan, dan untuk tahun 2017 realisasi

pencemaran status mutu air 100% berupa 6 kecamatan di Kabupaten

Seruyan. Sedangkan untuk Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan

PPLH pada tahun 2014 Realisasi pengawasan 100% dari 6 kecamatan,

2015 100% dari 9 kecamatan yaitu KecamatanSeruyan Hilir, Kecamatan

Seruyan Hilir Timur, Kecamatan Danau Sembuluh, Kecamatan Seruyan

Raya, Kecamatan Danau Seluluk, Kecamatan Hanau, Kecamatan Batu

Ampar, Kecamatan SEruyan Tengah dan kecamatan seruyan Hulu,

tahun 2016 Realisasinya 55% mengalami penurunan, sedangkan tahun

2017 Realisasinya 100% untuk pengawasan terhadap 20 perusahaan.

Adapun langkah-langkah alternative dan solusi untuk lebih

meningkatkan kinerja pada tahun 2018 setelah dilaksanakannya

program/ kegiatan pada tahun 2017 yang mendukung tercapainya

sasaran strategis yakni melakukan koordinasi dengan pihak terkait

masalah perencanaan penganggaran yang mencukupi dan

T A H U N 2 0 1 4 T A H U N 2 0 1 5 T A H U N 2 0 1 6 T A H U N 2 0 1 7

151.5 138.46 133.33 100

Realisasi (%) Tidak Tercapai (%)

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 114

AkuntabilitasKinerja

memungkinkan kegiatan pendukung sasaran strategis bisa

dilaksanakan. Selain itu harus dilakukan pengawasan dan pembinaan

masalah hukum lingkungan secara kontinyu terhadap pelaku

usaha/perusahaan yang disinyalir bisa menimbulkan pencemaran

lingkungan, sehingga untuk kedepannya bisa diminimalkan adanya

aduan dari masyarakat tentang masalah lingkungan dan perlu adanya

pengawasan serta sosialisasi kapada masyarakat atau pengguna usaha

agar tidak melakukan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan

setempat dan masyarakat juga perlu melestarikan linkungan dengan

baik dan taat dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah

daerah.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam halsumber daya keuangan yang dicapai melalui 4 program prioritasyang mendukung sasaran meningkatnya peran industri rumahtangga, koperasi dan UMKM adalah rata – rata sebesar Rp625.314.944,00 , atau 75,25 % dari total pagu sebesarRp.830.975.485,00,- Hal ini berarti terdapat efesiensi penggunansumber daya keuangan sebesar 24,75 %.

Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja : program yang mendukung

sasaran, terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan antara

lain: program pengendalian pencemaran dan perusakanlingkungan hidup yang operasionalnya didukung oleh kegiata kegiatan

sebagai berikut:

a. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkunganb. Kegiatan Pengawasan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidupc. Kegiatan Pengelolaan B3 dan Limbah B3d. Kegiatan Monitoring Pemantauan Perizinan AMDAL dan

UKL/UPLe. Kegiatan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 115

AkuntabilitasKinerja

B. Realisasi Anggaran

Dibawah ini adalah tabel Capain dari realisasi dan target

anggaran program prioritas yang digunakan untuk mendukung sasaran

strategis yang telah digunakan selama tahun 2017 sebagai laporan

capaian kinerja terhadap akuntabilitas keuangan untuk mencapai dan

mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian

Kinerja Kabupaten Seruyan Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

No. SasaranStrategis

Target Anggarandari program

prioritas

Realisasi Anggarandari program

prioritas

Capaian

1 2 3 4 5

1. MeningkatnyaakuntabilitasKinerjapemerintahdaerah danpengelolaankeuangandaerah

3.916.275.000,- 3.500.492.763 89,38 %

2. Meningkatnyanilai investasidaerah

325.470.000 300.299.205 93,29 %

3. Meningkatnyaketentramandanketertibanwilayah

379.292.296 377.528.050 99,53 %

4. Meningkatnyakerukunandankeharmonisankehidupanmasyarakat

650.000.000 562.721.500 86,57%

5. MeningkatnyaMutupendidikan

70.240.201.390.70 47.991.220.961 68,32 %

6. Menigkatnyaperanpemudadalam

1.560.382.900 1.509.863.000 96,76 %

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 116

AkuntabilitasKinerja

pembangunan

7. Meningkatnyaperanperempuandalampembangunan

2.461.518.515 1.632.055.000 66,30 %

8. Meningkatnyaderajatkesehatanmasyarakat

16.800.180.300 7.790.338.779 46,37%

9. Meningkatnyapendapatanmasyarakat

50.425.000 48.524.102 96,23%

10. Meningkatnyaaksesbilitasterhadapkebutuhandasar

11.505.098.000 9.793.974.788 85,13%

11. Meningkatnyakonektivitasantar wilayah

58,649,075,080 53,879,627,978 91,87%

12. MeningkatnyaIndustri kecilUMKM dankoperasi

300.250.200 296.657.200 98,80 %

13. Meningkatnyakualitaslingkungan

830.975.485, 625.314.944 75,25 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pelaksanaan

penyelenggaraan pengelolaan keuangan Pemerintah di Kabupaten

Seruyan selama tahun 2017 berdsarkan program dan kegiatan prioritas

yang mendukung sasaran strategis daerah dalam hal penggunaan

anggaran adalah sebesar Rp. 129.138.081.785,- yang realisasikeuangan Rp. 95.124.940.391,- dengan capaian 73,66 %.

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 116

Penutup

BBAABB IIVV.. PPEENNUUTTUUPP

A. Kesimpulan

Gambaran tentang pelaksanaan kinerja Pemerintah Kabupaten

Seruyan selama tahun 2017 telah tergambar dan terwujud dalam

Laporan kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Seruyan Tahun 2017 ini

yang merupakan hasil Pencapaian kinerja dari semua target sasaran

yang terealisasi selama tahun 2016. Penyusunan Capaian kinerja ini

menunjukkan kondisi yang dicapai sejauh mana pencapaian tujuan

dan sasaran yang dicapai dari hasil kontribusi seluruh jajaran

Pemerintah Kabupaten Seruyan dalam mengimplementasikan seluruh

program dan kegiatan selama tahun 2017. Pengukuran capain kinerja

dimaksudkan untuk mengetahui dan menggunakan metode

pembandingan capain kinerja antara rencana kinerja yang di targetkan

dengan realisasi kinerja yang telah dilaksanakan dan dicapai Pemerintah

Kabupaten Seruyan yang digunakan untuk mengetahui dan menganalisa

penyebab keberhasilan/kegagalan dan hambatan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta permasalahan yang terjadi agar

supaya ada tindakan untuk mencari solusi dan mendorong perbaikan

perencanaan dan peningkatan manajemen kinerja yang dilakukan

dimasa mendatang.

Hambatan yang mempengaruhi penerapan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah adalah mekanisme pengumpulan data

kinerja belum sepenuhnya dapat diandalkan sehingga dukungan data

yang akurat kurang lengkap untuk memenuhi target indikator sasaran

yang pada akhirnya akan berakibat pengukuran pencapaian kinerja

kurang maksimal. Pemerintah Kabupaten Seruyan akan menyusun

strategi dan kebijakan dalam penyusunan Laporan Kinerja untuk

memperbaiki kinerja ditahun mendatang. Sasaran yang belum tercapai

seratus persen akan dievaluasi kembali agar permasalahan yang menjadi

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 117

Penutup

kendala dalam pengukuran indikator kinerja dapat dicari solusi dan

langkah – langkah antisipatif, sehingga semua sasaran yang sudah

ditetapkan selanjutnya akan mudah dicapai dengan lebih baik.

Dengan telah dilaksanakannya seluruh kegiatan pada tahun

2016, Pemerintah Kabupaten Seruyan akan berupaya meningkatkan dan

mengembangkan profesionalisme aparatur daerah yang pada akhirnya

akan menunjukan bahwa tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan

pada Pemerintah Kabupaten Seruyan akan dapat dilaksanakan

sebagaimana mestinya agar tercipta sistem

B. Strategi Peningkatan Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten

Seruyan adalah perwujudan suatu instansi pemerintah dalam

mempertanggungjawabkan misi Kabupaten Seruyan dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Seruyan.

Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam penyusunan LKjIP

Kabupaten Seruyan Tahun 2017 diantaranya adalah :

1. Belum terkendalinya sistem pengumpulan data kinerja SKPD yang

perlu dibangun sebagai alat pemantau kinerja kegiatan secara

berkelanjutan;

2. Sistem Penyusunan Laporan Kinerja yang mengimplementasikan

sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) oleh

pemerintah sudah berorientasi pada hasil dan dapat diukur namun

ada beberapa indikator kinerja kegiatan yang tidak dapat

menggambarkan hasil sehingga belum bisa mengarahkan pada

hasil yang relevan;

3. Kurangnya kapasitas SDM dan pemahaman SDM dalam

merencanakan dan menyajikan laporan kinerja dalam bidang

akuntabilitas kinerja dan manajemen kinerja untuk mempercepat

dan mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 118

Penutup

4. Belum dibuatnya Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi LKIP Sebagai

upaya perbaikan perencanaan, penerapan manajemen kinerja yang

dilaksanakan untuk meningkatkan Akuntabilitas kinerja.

Dari Seluruh permasalahan tersebut di atas, baik yang sudah

tercapai maupun yang masih belum tercapai, merupakan akumulasi

dari penilaian terhadap hasil kinerja di Lingkungan pemerintah

kabupaten seruyan. Sesuai hasil analisis capaian kinerja, dapat

disimpulkan dan dilakukan beberapa strategi pemecahan masalah yang

akan dijadikan perbaikan dan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten

Seruyan pada Tahun Anggaran 2017, yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan program dan kegiatan dari seluruh SKPD / unit kerja

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan agar di lengkapi

dengan indikator tujuan dan sasaran – sasaran strategis yang lebih

berorientasi hasil;

2. Mereviu Dokumen Perencanaan kinerja tahunan secara berkala

untuk mengarahkan dan menggambarkan hasil pencapaian kinerja

dari masing-masing SKPD, sebagai antisipasi perbaikan pelaporan

kinerja;

3. Memonitoring pencapaian Pelaporan penetapan kinerja untuk

mengukur keberhasilan secara berkala;

4. Menyusun Dokumen perencanaan dan penganggaran selalu

menyesuaikan Indiaktor Kinerja Utama dalam mengukur dan

menilai kinerja secara berkala;

5. Memperbaiki dan menyelaraskan target indikator kinerja sasaran

RPJMD dengan indikator Rentra SKPD, Rencana Kinerja Tahunan

dan Perjanjian Kinerja dengan indikator yang lebih akurat dan

terukur.

6. Mengevaluasi Program dan kegiatan untuk melakukan perbaikan

perencanaan kinerja yang dilaksanakan secara berkala;

7. Meningkatkan Kapasitas SDM dalam bidang perencanaan dan

akuntabilitas agar tercipta manajemen kinerja sehingga akan akan

lebih mengarahkan kepada kondisi yang dinginkan;

LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 119

Penutup

8. Melaksanakan dan melakukan koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi program dan kegiatan yang akan direncanakan dan

dilaksanakan pada seluruh Unit Kerja maupun pihak-pihak terkait

lainnya dalam Pelaporan kinerja untuk mencapai sasaran yang

telah ditetapkan.

Demikianlah uraian kinerja Pemerintah Kabupaten Seruyan pada

tahun 2016, sebagai perwujudan tanggung jawab atas amanah yang di

terima dari masyarakat serta menjadi sumber umpan balik untuk

melakukan perbaikan manajemen kinerja penyelenggaraan

pemerintahan dalam peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Kuala Pembuang, Maret 2017

Pjs. BUPATI SERUYAN

Ir. LEONARD S. AMPUNG , MM.,MT