laporan kinerja - eppid.pu.go.id · b) penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog...

140

Upload: tranquynh

Post on 21-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja
Page 2: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

TAHUN 2017

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Page 3: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja
Page 4: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas

limpahan rahmat, taufik dan hidayah Nya, sehingga Laporan Kinerja Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 disusun

sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan berdasarkan dokumen Rencana Strategis

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun

2017. Laporan ini merupakan laporan capaian kinerja tahun ke tiga untuk periode

lima tahun masa pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan tahun 2015 - 2019.

Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun

2017 mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 bertujuan

untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja dan yang seharusnya dicapai dan sebagai bentuk akuntabilitas pelaksanaan

tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan. Kinerja yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja ini merupakan capaian

kinerja periode Tahun Anggaran 2017, dengan berdasar kepada indikator kinerja

Page 5: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan Tahun 2017.

Hasil capaian secara umum dapat disimpulkan bahwa Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan telah mencapai sebagian besar sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan. Namun demikian, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan terus

menerus meningkatkan capaian kinerja dalam mewujudkan visi:

“Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia Menempati

Rumah Yang Layak Huni”

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai

pertanggungjawaban kami kepada masyarakat dan seluruh pihak yang

berkepentingan dalam pembangunan perumahan, serta menjadi salah satu

pendorong peningkatan dan optimalisasi kinerja internal di lingkungan Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di masa yang akan datang.

Jakarta, 31 Januari 2018

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan

Ir. Khalawi AH, M.Sc, MM

Page 6: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 disusun

sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat, sesuai dengan Visi, Misi dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan yang tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

Laporan ini merupakan laporan capaian kinerja tahun ke tiga untuk periode lima

tahun masa pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan tahun

2015-2019.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan menetapkan Visi, Misi, dan Sasaran Strategis dalam dokumen Rencana

Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 2015-2019 yang merupakan

penjabaran dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-

2019 yang kemudian diturunkan ke dalam Rencana Strategis Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019.

Demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang

ekonomi,dan berkepribadian dalam kebudayaan, yang dirumuskan dalam sembilan

agenda prioritas (NAWA CITA). Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan turut

serta dalam mewujudkan agenda nomor 6 (enam) yaitu meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional dengan Sub Agenda

Prioritas Membangun Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Page 7: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN | iv

Dengan memperhatikan amanat peraturan perundangan, potensi dan permasalahan

serta aspirasi berbagai pemangku kepentingan, maka ditetapkan Visi Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 yaitu sebagai berikut:

“Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia Menempati Rumah Yang

Layak Huni”

Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

melakukan upaya-upaya pencapaian Visi yang tertuang dalam Misi Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 sebagai berikut:

1. Meningkatkan iklim yang kondusif dalam kebijakan penyediaan perumahan;

2. Mempercepat penyediaan dan pembangunan perumahan rakyat yang dilengkapi

dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai untuk mendukung layanan

infrastruktur dasar dan hunian yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas

hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip „infrastruktur untuk semua‟;

3. Mempercepat penyediaan perumahan dan pembangunan infrastruktur

perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung pemanfaatan

teknologi dan industri konstruksi yang berkualitas untuk pembangunan

perumahan dalam rangka keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama

di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan Negara, dan daerah pasca

bencana/konflik dan kawasan maritim/nelayan dalam kerangka NKRI;

4. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya perumahan secara optimal; dan

5. Meningkatkan koordinasi dan kelembagaan pelaksanaan kebijakan

pembangunan perumahan melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan

pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan perumahan.

Selanjutnya, dalam menjalankan program pengembangan perumahan sebagaimana

dijabarkan pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tahun 2015-2019, maka Direktorat Penyediaan Perumahan perlu merumuskan

sasaran dari program pengembangan perumahan. Sasaran program Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan sesuai dengan Perjanjian Kinerja Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan yaitu :

“Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) dan menurunnya rumah tidak layak huni”

Page 8: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

v | LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

Untuk mencapai sasaran program tersebut ditetapkan indikator kinerja dari Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan adalah :

Selama kurun waktu satu tahun anggaran, hasil capaian kinerja yang telah dicapai

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan pada tahun 2016 yaitu sebagai berikut:

A. Capaian Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja

1. Capaian Kinerja Penurunan Backlog

Upaya penurunan backlog melalui program penyediaan rumah susun, rumah khusus,

dan rumah swadaya. Pada tahun 2017 sebesar 20.298 Unit terbangun untuk

mengatasi masalah backlog dari target 20.291 unit atau memiliki presentase capaian

kinerja sebesar 100,03%

a) Penyediaan rumah susun dalam rangka penurunan backlog

Target penyediaan rumah susun pada tahun 2017 sebesar 13.253 unit. Adapun

capaian kinerja penyediaan rumah susun dalam rangka penurunan backlog

adalah sebesar 13.251 unit atau dengan persentase 99,98%.

b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog

Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038.

Capaian kinerja penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog

adalah sebesar 5.047 atau 100,18% Penyediaan rumah khusus ditujukan

kepada Nelayan, Perbatasan, Daerah Tertinggal, Program Pemerintah, Korban

Dampak Pembangunan, MBR, Bencana/Konflik Sosial, Suku Anak Dalam,

Penitipan Anak.

c) Penyediaan rumah swadaya dalam rangka penurunan backlog

Penyediaan rumah swadaya melalui program BSPS pembangunan baru tidak

hanya dalam rangka penurunan backlog tetapi juga merupakan salah satu dari

kesembilan program prioritas Presiden (NAWA CITA). Target pembangunan baru

Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan perspektif menghuni

Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni

Page 9: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN | vi

rumah swadaya sebesar 2.000 unit rumah dan dapat terealisasi sebesar 2.000,

sehingga capaian kinerja penyediaan rumah swadaya sebesar 100,00%.

2. Capaian Kinerja Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni

Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni diupayakan melalui program BSPS.

Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni termasuk dalam satu program prioritas

Presiden (NAWA CITA). Pada tahun 2017, target peningkatan kualitas rumah tidak

layak huni yaitu sebesar 108.000 unit. Capaian kinerja pada tahun 2017 mencapai

110.732 unit, sehingga memiliki persentase capaian kinerja sebesar 102,53%.

B. Capaian Kinerja terhadap Sasaran Strategis Kementerian PUPR

Pada tahun 2017, Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

adalah meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan sebanyak 87%.

Target sebesar 87% terdiri dari capaian kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan dengan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan. Berdasarkan

skenario penyusunan target Perjanjian Kinerja Kementerian PUPR 2015-2019,

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan ditargetkan dapat menyediakan Rumah

layak huni bagi rumah tangga MBR yang disediakan melalui belanja APBN.

Target tahun 2017 menyediakan rumah layak huni bagi rumah tangga MBR yang

ditetapkan adalah 659.340 unit dan telah teralisasi sebanyak 131.030 unit atau

sebesar 19,87%. Capaian ini lebih besar dari tahun 2016 yang mencapai 34,10%

dari target sebesar 85%.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2016* Output Strategis

Target 2016**

Realisasi

(Unit) (Unit) %

Meningkatnya prnyediaan dan pembiayaan perumahan

Tingkat pemenuhan perumahan yang layak huni bagi rumah tangga berpenghasilan rendah

87%

(sedangkan angka yang tertera pada scenario renstra adalah 86,21%)

Rumah layak huni bagi rumah tangga MBR yang disediakan melalui belanja APBN

659.340 131.030 19,87%

* Berdasarkan target Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 (Target gabungan Ditjen. Penyediaan Perumahan dan Ditjen. Pembiayaan Perumahan

** Berdasarkan skenario perhitungan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 (khusus Ditjen. Penyediaan Perumahan)

Page 10: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

vii | LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

C. Capaian Kinerja Lainnya

1. Fasilitasi Bantuan PSU

Selain mewujudkan penurunan backlog dan peningkatan kualitas rumah tidak layak

huni, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan melalui program Fasilitasi Bantuan

PSU rumah umum mendorong pembangunan rumah baru untuk Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) dan mendukung Program Strategis Nasional “Sejuta

Rumah”. Terlaksananya Fasilitasi Bantuan PSU Rumah Umum sebanyak 14.000 unit

rumah dengan capaian pada tahun 2017 sebanyak 17.266 unit rumah atau dengan

persentase sebesar 123,33%.

2. Program Sejuta Rumah

Merupakan program pemerintah untuk mendorong berbagai stakeholder penyediaan

perumahan, yaitu pemerintah, pemerintah daerah, pengembang, dunia usaha,

perbankan dan masyarakat agar terwujud percepatan penyediaan rumah, utamanya

bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Melalui program ini, diharapkan

dapat terbangun satu juta rumah setiap tahunnya.

Dalam kapasitas sebagai penanggung jawab utama program ini, Kementerian PUPR

menjalankan fungsi sebagai:

1. Regulator.

2. Penyedia rumah/hunian, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah

(MBR).

3. pendorong bagi para pengembang perumahan bagi MBR melalui dukungan

penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) serta skema

pembiayaan.

Total pembangunan rumah untuk mendukung program Sejuta Rumah baik yang

dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha (pengembang)

maupun masyarakat pada tahun 2017 adalah sebesar 907.471 unit.

3. Kegiatan Prioritas Nasional kepada Kantor Staf Presiden

Program priotas KSP yang menjadi tanggung jawab Direktorat Penyediaan

Perumahan Tahun 2017 (periode B09-B12) adalah prioritas maritim dan kelautan

dengan ukuran keberhasilan yaitu:

1) Terbangunnya 50 unit Rumah Khusus di Kab. Pulau Morotai dan terbangunnya

50 unit Rumah Khusus di Kota Tidore Kepulauan.

Page 11: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN | viii

2) Terbangunnya Rumah Susun MBR bagi nelayan sebanyak 2 TB (tower Block) di

Provinsi Banten (1 TB) dan Jawa Timur (1 TB).

Hasil capaian pelaksanaan rencana aksi prioritas nasional yang dilaksanakan oleh

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan berdasarkan pelaporan pada status

terakhir triwulan IV (B12) tahun 2017 pada aplikasi www.emonitoring.pu.go.id yaitu

sebagai berikut:

1) Terbangunnya 50 unit Rumah Khusus di Kab. Pulau Morotai dan terbangunnya

50 unit Rumah Khusus di Kota Tidore Kepulauan berhasil mencapai sasaran

dengan persentase 100%.

2) Terbangunnya Rumah Susun MBR bagi nelayan sebanyak 2 TB (tower Block) di

Provinsi Banten (1 TB) dan Jawa Timur (1 TB) mencapai 87,38% disebabkan

karena material belum onsite seperti material plester dan keramik, sedang

dilakukan pekerjaan repair pada pekerjaan keramik, openingan dan pengecatan,

dan adanya keterlambatan mendatangkan material ME. Tindak lanjut

permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan mekanisme PMK

243/PMK.05/2015 (90 hari).

4. Proyek Strategis Nasional (PSN)

Progress Proyek Strategis Nasional di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan adalah sebagai berikut:

1. Terdapat 3 (tiga) kegiatan pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi yang

diputuskan pembatalan pembangunannya (status 3 Januari 2018).

2. Realisasi fisik pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Kemayoran sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 100% (status 3 Januari 2018).

3. Realisasi fisik pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput

sebesar 35,01% atau 100% dari target yang ditetapkan dan realisasi keuangan

sebesar 30,28% atau sebesar 86,49% dari target yang ditetapkan (status 3

Januari 2018).

4. Realisasi fisik pembangunan Rumah Khusus perbatasan di Kab. Kapuas Hulu

sebesar 95% dan realisasi keuangan sebesar 100% (perpanjangan waktu 90 hari

melalui PMK 243/PMK.05/2015) (status 2 Januari 2018);

5. Realisasi fisik pembangunan Rumah Khusus perbatasan di Kab. Sintang sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 100% (status 2 Januari 2018);

6. Realisasi penyaluran dana BSPS pengembangan Rumah Swadaya Tahun 2017

(PSN) sudah tersalurkan 100%, sementara realisasi fisik di lapangan terdapat

Page 12: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

ix | LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

beberapa lokasi yang progres fisiknya masih 30% hingga >30%, hal ini

dikarenakan adanya keterlambatan pengiriman bahan bangunan (status 29

Desember 2017).

7. Realisasi fisik pengembangan Rumah Swadaya terbagi menjadi 3 (tiga)

klasifikasi yaitu progres fisik <30% sebanyak 9 unit, progres fisik 30% sebanyak

172 unit, dan progres fisik 100% sebanyak 1.926 unit (status 29 Desember

2017).

5. Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM)

Capaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di dilakukan Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan terkait progres Kegiatan RANHAM melalui aplikasi e-

monitoring pada bulan Desember (B12) pembangunan Rumah Susun sewa di

kawasan industri (status 29 Desember 2018) adalah sebagai berikut:

1. Target B12 Pembangunan Rumah Susun di Kab. Morowali, Provinsi Sulawesi

Tengah (1 Tower, 90 unit) adalah sebesar 100% sementara realisasi B12

sebesar 95,54% dari target yang ditetapkan.

2. Target B12 Pembangunan Rumah Susun di Kota Batam, Provinsi Kepulauan

Riau (2 Tower, 180 unit) adalah sebesar 100% sementara realisasi B12 sebesar

97,63% dari target yang ditetapkan.

3. Target B12 Pembangunan Rumah Susun di Kota Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur

(2 Tower, 70 unit) adalah sebesar 100% sementara realisasi B12 sebesar 100%

dari target yang ditetapkan.

D. Capaian Kinerja dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Capaian kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019

adalah sebagai berikut:

Jenis Rumah

2015 2016 2017

Rencana

(Unit)

Realisasi

(Unit) %

Rencana

(Unit)

Realisasi

(Unit) %

Rencana

(Unit)

Realisasi

(Unit) %

I. Penurunan Backlog

1. Rumah Susun 20.500 10.497 51,2 10.098 7.740 76,65 13.253 13.251 99,98

2. Rumah Khusus 7.320 6.713 91,71 5.910 6.048 102,34 5.038 5.047 100,18

3. Rumah Swadaya 20.000 20.756 103,78 1.000 1.007 100,7 2.000 2.000 100,00

Total 47.820 37.966 79,39 17.008 14.795 86,99 20.291 20.298 100,03

Page 13: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN | x

Jenis Rumah

2015 2016 2017

Rencana

(Unit)

Realisasi

(Unit) %

Rencana

(Unit)

Realisasi

(Unit) %

Rencana

(Unit)

Realisasi

(Unit) %

II. Peningkatan Kualitas RTLH

Rumah Swadaya 50.000 61.489 122,98 93.611 96.881 103,49 108.000 110.732 102,53

III. Bantuan PSU

Fasilitas Bantuan PSU* 40.700 29.956 73,6 25.000 26.884 107,54 14.000 17.266 123,33

Capaian Kinerja terhadap target RPJMN 2015 -2019 ditambah dengan target PSU

Rumah Umum 2015-2019:

No Target RPJMN 2015-2019 + PSU Target (Unit) Realisasi s/d Tahun 2017

(Unit) %

1 Pembangunan Rumah Susun untuk MBR yang dilengkapi dengan PSU pendukungnya

550.000 31.488 5,73%

2

Pembangunan Rumah Khusus di daerah pasca bencana/konflik, maritim/nelayan dan perbatasan negara yang dilengkapi PSU pendukung

50.000 17.808 35,62%

3 Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya

250.000 23.763 9,51%

4 Fasilitasi bantuan stimulan peningkatan kualitas rumah swadaya

1.500.000 269.102 17,94%

5

Pembangunan Rumah layak huni, yang diantaranya rumah umum tapak layak huni yang difasilitasi melalui bantuan PSU rumah umum

676.950 74.106 10,95%

Pencapaian saran target rencana strategis Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan Tahun 2015 – 2019 sangat memerlukan pendanaan yang relatif besar,

sehingga diperlukan dorongan untuk meningkatkan kemitraan pemerintah dan

swasta yang lebih besar dalam rangka mengembangkan alternatif pembiayaan

pembangunan perumahan rakyat. Berbagai insentif diberikan oleh Pemerintah untuk

mendorong swasta dan masyarakat membangun rumah yang layak huni, baik

melalui pemberian bantuan prasarana, sarana dan utilitas rumah umum, maupun

melalui bantuan stimulan perumahan swadaya rumah swadaya.

Page 14: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

xi | LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

Adapun kebutuhan pendanaan tersebut dijelaskan pada tabel berikut ini:

Kebutuhan Pendanaan Ditjen. Penyediaan Perumahan Sampai Dengan Tahun 2019

ANGGARAN TERALOKASI

No Kegiatan

Total

Target

(Unit)

Anggaran

(Rp milyar)

1 Dukungan Manajemen - 1.035,83

2 Perencanaan - 737,752

3 PSU Rumah Umum dan Komersial 676.950 5.680,74

4 Rumah Swadaya 1.750.000 34.259,12

5 Rumah Khusus 50.000 12.451,96

6 Rumah Susun 550.000 130.497,41

Total 184.662,81

GAP PENDANAAN

Usulan Renstra Alokasi RPJMN GAP Pendanaan

RP 184.663 T RP 33.099 T RP 151.564 T

E. Capaian Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 adalah

sebesar 94,32% yang diperoleh dari perbandingan antara realisasi anggaran

sebesar Rp. 7.686.283.100 dengan pagu Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan sebesar Rp. 8.148.813.000.

7768 7716 8149 6712

7505 7686

0

2000

4000

6000

8000

10000

2015 2016 2017

Target & Realisasi Anggaran (Rp.000)

target realisasi

Page 15: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja
Page 16: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

xiii | LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Ringkasan Eksekutif iii

Daftar Isi xiii

Daftar Gambar xiv

Daftar Tabel xvii

BAB I – Pendahuluan 1

BAB II – Perencanaan Kinerja 15

BAB III – Kapasitas Organisasi 29

BAB IV – Akuntabilitas Kinerja 41

BAB V – Kesimpulan 113

Page 17: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN | xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Isu Strategis Perumahan Tahun 2014 14 Gambar II.1 Visi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 18 Gambar III.1 Jumlah PNS per Unit Kerja Tahun 2017 31

Gambar III.2 PNS Berdasarkan Golongan 32 Gambar III.3 PNS Berdasarkan Jenis Kelamin 33 Gambar III.4 PNS Menurut Tingkat Pendidikan Unit Kerja 34 Gambar III.5 PNS Menurut Jenis Pendidikan (Teknik dan Nonteknik) 34 Gambar III.6 NonPNS Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 35 Gambar III.7 NonPNS SNVT Tahun 2017 36 Gambar IV.1 Capaian Kinerja Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2017 48 Gambar IV.2 Tabel IV.11 Realisasi Pembangunan Rumah Susun Sewa TA 2017 50 Gambar IV.3 Rumah Susun di Kabupaten Donggala 54 Gambar IV.4 Rumah Susun di Kota Padang 54 Gambar IV.5 Peta Sebaran Realisasi Pembangunan Rumah Susun Tahun 2016 55

Page 18: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

xv | LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

Gambar IV.6 Capaian Penyediaan Rumah Khusus oleh Satker Pengembangan Perumahan Tahun 2017 56 Gambar IV.7 Capaian Penyediaan Rumah Khusus oleh SNVT Tahun 2017 57 Gambar IV.8 Rumah Khusus di Pulau Bintan, Kepulauan Riau Tahun 2017 58 Gambar IV.9 Rumah Khusus di Desa Langge, Gorontalo 59 Gambar IV.10 Peta Sebaran Realisasi Pembangunan Rumah Khusus Tahun 2017 60 Gambar IV.11 Rumah Swadaya di Desa Sikeli, Bombana 62 Gambar IV.12 Rumah Swadaya di Desa Amahusu, Ambon 62 Gambar IV.13 Rumah Swadaya di Desa Krisik, Blitar 68 Gambar IV.14 Rumah Swadaya di Desa Wateskroyo, Tulungagung 69 Gambar IV.15 Peta Sebaran Realisasi BSPS Tahun 2017 70 Gambar IV.16 Pelaksanaan Penyediaan PSU Rumah Umum TA 2017 73 Gambar IV.17 Peta Sebaran Realisasi Pelaksanaan Bantuan PSU Pada Tahun 2017 75 Gambar IV.18 Pembukaan BTN Property Expo dalam rangka Hapernas 88 Gambar IV.19 Peta Sebaran Realisasi Pelaksanaan Bantuan PSU Pada Tahun 2017 89

Page 19: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN | xvi

Gambar IV.20 Rakortek Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan di Tangerang pada Tanggal 29-31 Agustus 2017 91 Gambar IV.21 Penghunian Rumah Susun s/d Tahun 2016 95 Gambar IV.22 Capaian Penghunian Rumah Khusus s/d Tahun 2016 101 Gambar IV.23 Realisasi Anggaran Tahun 2015, 2016 dan 2017 112

Page 20: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

xvii | LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 22 Tabel II.2 Revisi Anggaran Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2017 23 Tabel II.3 Perhitungan Persentase Penurunan Kekurangan Tempat Tinggal (Backlog) Berdasarkan Perspektif Menghuni pada Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 25 Tabel II.4 Target Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 27 Tabel II.5 Target Renstra Ditjen Tahun 2017 vs Target Perjanjian Kinerja (PK) Ditjen Tahun 2017 28 Tabel III.1 PNS Berdasarkan Golongan 31 Tabel III.2 PNS Berdasarkan Jenis Kelamin 33 Tabel III.3 PNS Menurut Tingkat Pendidikan Unit Kerja 33 Tabel III.4 PNS Menurut Jenis Pendidikan (Teknik dan Nonteknik) 34 Tabel III.5 NonPNS Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 35 Tabel III.6 NonPNS SNVT Tahun 2017 36 Tabel III.7 Total NonPNS Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 37

Page 21: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN | xviii

Tabel III.8 Sarana Prasarana 37 Tabel III.9 Anggaran Ditjen Penyediaan Perumahan 38 Tabel IV.1 Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 42 Tabel IV.2 Capaian Terhadap Perjanjian Kinerja Direktoat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016- 2017 43 Tabel IV.3 Capaian Kinerja terhadap Sasaran Strategis dalam Perjanjian Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2016 44 Tabel IV.4 Skenario penyusunan target Perjanjian Kinerja Kementerian PUPR 2015-2019 44 Tabel IV.5 Realisasi Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2016 45 Tabel IV.6 Capaian terhadap Renstra Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 45 Tabel IV.7 Capaian Kinerja terhadap target RPJMN 2015 -2019 ditambah dengan target PSU Rumah Umum 2015-2019 46 Tabel IV.8 Kebutuhan Pendanaan Ditjen. Penyediaan Perumahan Sampai Dengan Tahun 2019 46 Tabel IV.9 Capaian Kinerja Ditjen. Penyediaan Perumahan tahun 2015-2017 47 Tabel IV.10 Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan perspektif menghuni 48

Page 22: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

xix | LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

Tabel IV.11 Realisasi Pembangunan Rumah Susun Sewa berdasarkan Target Group Tahun 2017 49 Tabel IV.12 Realisasi Pembangunan Rumah Susun Blok C2 dan D10 Kemayoran 51 Tabel IV.13 Capaian Kinerja Rumah Khusus pada tahun 2017 56 Tabel IV.14 Capaian Kinerja pembangunan baru Rumah Swadaya pada tahun 2017 61 Tabel IV.15 Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni 62 Tabel IV.16 Capaian Satker Pengembangan Rumah Swadaya Strategis Tahun 2017 63 Tabel IV.17 Capaian SNVT Tahun 2017 63 Tabel IV.18 Realisasi Pembangunan PSU Tahun 2017 71 Tabel IV.19 Sebaran Realisasi Pembangunan PSU Tahun 2017 71 Tabel IV.20 Capaian Program Sejuta Rumah Tahun 2017 76 Tabel IV.21 Regulasi Terkait Program Satu Juta Rumah 77 Tabel IV.22 Capaian Pelaksanaan Rencana Aksi Prioritas Nasional pada Akhir Desember Tahun 2017 (B12) 79 Tabel IV.23 Analisis Sumber Daya Manusia di Lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 83 Tabel IV.24 Kebutuhan Pegawai (PNS) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dan di Masing-Masing Provinsi Tahun 2017 84 Tabel IV.25 Analisis Kebutuhan Ruang Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 86

Page 23: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN | xx

Tabel IV.26 Penghunian Rumah Susun s/d Tahun 2016 94 Tabel IV.27 Capaian Penghunian Rumah Khusus s/d Tahun 2016 101 Tabel IV.28 Realisasi Anggaran berdasarkan DIPA Ditjen Penyediaan Perumahan Tahun 2017 111

Page 24: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja
Page 25: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Tahun 2017 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan berdasarkan dokumen Rencana Strategis Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan 2015-2019 dan Perjanjian

Kinerja Tahun 2017. Laporan ini merupakan laporan capaian

kinerja kedua untuk periode lima tahun masa pelaksanaan

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan tahun 2015-

2019.

Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan Tahun 2017 adalah:

1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang

Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun

2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Page 26: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

3 | B A B I - P E N D A H U L U A N

3. Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Permen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

5. Peraturan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan

Laporan Kinerja Pemerintah Pusat.

6. Peraturan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Pemerintah Pusat.

Dalam rangka penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan Tahun 2017 ini, Direktorat Penyediaan Perumahan terus mengupayakan

pengembangan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan

legitimate, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari KKN (Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme).

Hal tersebut juga merupakan upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan dalam rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban dalam

mencapai tujuan organisasi, serta dalam rangka perwujudan “good governance”

melalui media pertanggungjawaban yang sistematis dan melembaga.

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 disusun

dalam rangka mewujudkan akuntabilitas vertikal kepada Menteri Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat. Kinerja yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja ini

merupakan capaian target dan realisasi anggaran selama tahun 2017, dengan

berdasar kepada indikator kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017.

Page 27: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I - P E N D A H U L U A N | 4

I.2 Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang selanjutnya dijabarkan melalui

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2015

tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja, maka tugas dan fungsi Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan sebagai berikut:

I.2.1 Tugas

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memiliki tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan perumahan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

I.2.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

menyelenggarakan fungsi:

1. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaran penyediaan perumahan;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan rumah umum, rumah

khusus, dan rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah;

3. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan

perumahan;

4. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan

penyediaan perumahan;

5. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan

penyediaan perumahan;

6. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan

perumahan;

7. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan; dan

8. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Page 28: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

5 | B A B I - P E N D A H U L U A N

I.3 Susunan Organisasi

Susunan organisasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan adalah sebagai

berikut:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal;

2. Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan;

3. Direktorat Rumah Susun;

4. Direktorat Rumah Khusus;

5. Direktorat Rumah Swadaya; dan

6. Direktorat Rumah Umum dan Komersial.

Susunan organisasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut:

I.3.1 Sekretariat Direktorat Jenderal

Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pemberian

dukungan pengelolaan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat Direktorat

Jenderal menyelenggarakan fungsi:

1. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana;

2. pelaksanaan urusan keuangan, pengelolaan akuntansi, serta evaluasi

pelaksanaan anggaran;

3. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi advokasi

hukum, serta penyelenggaraan komunikasi publik Direktorat Jenderal; dan

Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, dan penatausahaan barang milik

negara Direktorat Jenderal.

I.3.2 Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan

Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mempunyai tugas melaksanakan

koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan, penyusunan rencana

pengembangan lingkungan hunian, pelaksanaan kemitraan dan pembinaan

kelembagaan, pengelolaan data dan informasiserta pemantauan dan evaluasi di

bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan.

Page 29: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I - P E N D A H U L U A N | 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Direktorat Perencanaan

Penyediaan Perumahan menyelenggarakan fungsi:

1. koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan di bidang

penyelenggaraan penyediaan perumahan;

2. penyusunan rencana pengembangan hunian di bidang penyelenggaraan

penyediaan perumahan;

3. pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan di bidang

penyelenggaraan penyediaan perumahan;

4. pengelolaan data dan informasi di bidang penyelenggaraan penyediaan

perumahan;

5. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan

penyediaan perumahan; dan

6. pelaksanaan tata usaha Direktorat.

I.3.3 Direktorat Rumah Susun

Direktorat Rumah Susun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan

penyediaan rumah susun, perencanaan teknik, penyusunan standar dan pedoman,

pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyediaan, penghunian dan pengelolaan

serta pemantauan dan evaluasi penyediaan rumah susun.

Page 30: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

7 | B A B I - P E N D A H U L U A N

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Direktorat Rumah

Susun menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah

susun;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan

rumah susun;

3. penyusunan rencana teknik di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah

susun;

4. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

penyelenggaraan penyediaan rumah susun;

5. pemberiaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan

penyediaan rumah susun;

6. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan penyediaan

rumah susun;

7. fasilitasi penghunian dan pengelolaan rumah susun; dan

8. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

I.3.4 Direktorat Rumah Khusus

Direktorat Rumah Khusus mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan dan pelaksanaan di bidang pembinaan penyelenggaraan rumah tapak

khusus, perencanaan teknik, penyusunan standar dan pedoman, pengelolaan,

pemantauan dan evaluasi penyediaan rumah tapak khusus, serta penyediaan rumah

tapak khusus dan rumah tapak negara.

Page 31: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I - P E N D A H U L U A N | 8

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Direktorat Rumah

Khusus menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan rumah tapak

khusus;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan rumah tapak

khusus;

3. penyiapan penyusunan rencana teknik di bidang penyelenggaraan rumah tapak

khusus;

4. penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria di bidang

penyelenggaraan rumah tapak khusus;

5. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyediaan rumah tapak

khusus;

6. pelaksanaan pengelolaan rumah tapak khusus;

7. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi rumah tapak khusus;

8. pelaksanaan penyediaan rumah tapak khusus dan rumah tapak Negara; dan

9. pelaksanaan tata usaha Direktorat.

I.3.5 Direktorat Rumah Swadaya

Direktorat Rumah Swadaya mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana

teknik dan penyusunan standardisasi, fasilitasi pendataan dan verifikasi, fasilitasi

pemberdayaan dan kemitraan, pelaksanaan bantuan stimulan serta pemantauan dan

evaluasi di bidang penyelenggaraan bantuan rumah swadaya.

Page 32: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

9 | B A B I - P E N D A H U L U A N

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Direktorat Rumah

Swadaya menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan rencana teknik dan penyusunan standardisasi di bidang

penyelenggaraan bantuan rumah swadaya;

2. fasilitasi pendataan dan verifikasi data backlog rumah swadaya dan rumah tidak

layak huni di bidang penyelenggaraan bantuan rumah swadaya;

3. fasilitasi pemberdayaan masyarakat hasil pendataan dan fasilitasi akses

kemitraan untuk mendapat bantuan di bidang penyelenggaraan bantuan rumah

swadaya;

4. penyiapan penerima bantuan dan pendampingan dalam pelaksanaan bantuan

stimulan di bidang penyelenggaraan bantuan rumah swadaya;

5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan bantuan di bidang

penyelenggaraan bantuan rumah swadaya; dan

6. pelaksanaan tata usaha Direktorat.

I.3.6 Direktorat Rumah Umum dan Komersial

Direktorat Rumah Umum dan Komersial mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan teknik dan evaluasi, penyusunan standar dan pedoman, bantuan

rumah umum, fasilitasi pelaksanaan hunian berimbang dan fasilitasi penyediaan

tanah bagi perumahan.

Page 33: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I - P E N D A H U L U A N | 10

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Direktorat Rumah

Umum dan Komersial menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan rencana teknik, data, evaluasi, dan pelaporan di bidang

penyelenggaraan penyediaan rumah umum dan komersial;

2. penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria di bidang penyelenggaraan

penyediaan rumah umum dan komersial;

3. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan

penyediaan rumah umum dan komersial;

4. pemberian bantuan rumah umum di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah

umum;

5. fasilitasi pelaksanaan hunian berimbang di bidang penyelenggaraan penyediaan

rumah umum dan komersial;

6. fasilitasi penyediaan lahan bagi perumahan; dan

7. pelaksanaan tata usaha Direktorat.

Page 34: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

11 | B A B I - P E N D A H U L U A N

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

Page 35: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I - P E N D A H U L U A N | 12

Page 36: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

13 | B A B I - P E N D A H U L U A N

I.4 Isu Strategis

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan merupakan Unit Organisasi di bawah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan

perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal-hal yang

melatar belakangi tugas tersebut yaitu adalah isu-isu strategis yang menjadi

permasalahan nasional khususnya di bidang perumahan.

Isu-isu strategis di bidang perumahan yang menjadi acuan pelaksanaan kerja

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan sebagaimana dijabarkan di atas yaitu

antara lain sebagai berikut:

1. Kondisi perumahan di Indonesia, berdasarkan konsep kepemilikan, backlog

perumahan pada tahun 2014 sebesar 13.500.000 unit (Sumber : BPS dan

Bappenas). Berdasarkan konsep penghunian, backlog perumahan sebesar

7.600.000 unit (Sumber : Perpres No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019.

2. Kondisi rumah tidak layak huni pada tahun 2014 sebesar 3.400.000 unit

(Sumber: Proyeksi Data Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan

(Inperkesling) Tahun 2011, BPS).

Page 37: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I - P E N D A H U L U A N | 14

Gambar I.1 Isu Strategis Perumahan Tahun 2014

Page 38: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja
Page 39: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

PERENCANAAN KINERJA

2.2 Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan Tahun 2015-2019

Pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan oleh

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan merupakan aksi

nyata dari berbagai dokumen perencanaan yang telah

ditetapkan dalam rangka mendukung program/kegiatan Kabinet

Kerja. Berbagai perencanaan yang telah ditetapkan dalam

sebuah dokumen, disusun sedemikian rupa sehingga memiliki

hubungan vertikal yang mencerminkan gambaran pelaksanaan

kegiatan dari Unit Organisasi yang melaksanakannya.

Substansi Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Tahun 2015-2019 (selanjutnya disebut Renstra Ditjen)

merupakan penjabaran dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun

2015 tentang RPJMN 2015-2019 yang kemudian diturunkan ke

dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat 2015-2019. Target RPJMN 2015-2019 yaitu sebagai

berikut:

1. Terfasilitasinya penyediaan hunian layak dan terjangkau

untuk 2.200.000 rumah tangga dari anggaran Pemerintah

dalam menurunkan akumulasi kekurangan tempat tinggal

khususnya masyarakat berpenghasilan rendah menjadi lima

juta rumah tangga di tahun 2019 melalui:

Page 40: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

23 | B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A

a. penyediaan rumah umum untuk 900.000 rumah tangga yang didukung

dengan penyaluran bantuan pembiayaan perumahan berupa Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) sejahtera tapak, KPR satuan rumah susun

(sarusun), dan KPR sewa beli untuk sarusun;

b. penyediaan rumah susun sewa untuk 550.000 rumah tangga;

c. penyediaan KPR swadaya untuk 450.000 rumah tangga;

d. bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya untuk 250.000 rumah

tangga; serta

e. pembangunan rumah khusus di daerah perbatasan, pasca bencana, dan

pasca konflik untuk 50.000 rumah tangga.

2. Mendorong keswadayaan masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan

tempat tinggal yang layak untuk 2.200.000 rumah tangga untuk mendukung

penurunan angka kekurangan rumah.

3. Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni untuk 1.500.000 rumah tangga,

termasuk dalam rangka penanganan kawasan permukiman kumuh.

Untuk menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang

ekonomi,dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda

prioritas yang disebut NAWA CITA, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional

sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia

lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

Page 41: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A | 24

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dalam RPJMN 2015-2019, Agenda prioritas pembangunan nasional sebagai

penjabaran operasional dari Nawa Cita yang terkait dengan penyediaan perumahan

adalah agenda nomor 5 (lima) yaitu meningkatnya kualitas hidup manusia

Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program

“Indonesia Pintar”; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program

“Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” dengan mendorong land reform dan

program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau

rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat tahun 2019

dan Nawacita nomor 6 (enam) yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya

saing di pasar Internasional dengan Sub Agenda Prioritas Membangun

Perumahan dan Kawasan Permukiman.

2.2.1 Visi

Dengan memperhatikan amanat peraturan perundangan, potensi dan permasalahan

serta aspirasi berbagai pemangku kepentingan, maka ditetapkan Visi Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 yaitu sebagai berikut:

Gambar II.1 Visi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019

Page 42: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

25 | B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A

Rumusan Visi tersebut merupakan suatu komitmen bersama dalam rangka

penyelenggaraan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

dalam lima tahun kedepan.

2.2.2 Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

melakukan upaya-upaya pencapaian Visi yang tertuang dalam Misi Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 sebagai berikut:

1. Meningkatkan iklim yang kondusif dalam kebijakan penyediaan perumahan;

2. Mempercepat penyediaan dan pembangunan perumahan rakyat yang dilengkapi

dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai untuk mendukung layanan

infrastruktur dasar dan hunian yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas

hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;

3. Mempercepat penyediaan perumahan dan pembangunan infrastruktur

perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung pemanfaatan

teknologi dan industri konstruksi yang berkualitas untuk pembangunan

perumahan dalam rangka keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama

di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan Negara, dan daerah pasca

bencana/konflik dan kawasan maritim/nelayan dalam kerangka NKRI;

4. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya perumahan secara optimal; dan

5. Meningkatkan koordinasi dan kelembagaan pelaksanaan kebijakan

pembangunan perumahan melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan

pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan perumahan.

2.2.3 Tujuan

Tujuan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan merupakan rumusan kondisi

yang hendak dituju di akhir periode perencanaan. Penetapan tujuan selain sebagai

penjabaran dari Visi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, juga sebagai

kerangka dasar dan arah bagi pelaksanaan kebijakan, prioritas program dan

kegiatan dalam mendukung pencapaian tujuan. Tujuan tersebut dijabarkan sebagai

berikut:

Page 43: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A | 26

1. Meningkatkan pengembangan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan

untuk mendorong terciptanya iklim yang kondusif dalam pembangunan

perumahan, termasuk dukungan kebijakan kebijakan penyediaan perumahan

terhadap ketersediaan dan harga lahan, efisiensi proses dan biaya perizinan

perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah;

2. Menyelenggarakan penyediaan perumahan untuk memenuhi kebutuhan hunian

yang layak yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai

dalam dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manuasia, melalui fasilitasi

bantuan PSU rumah umum, penyediaan rumah susun, pembangunan dan

peningkatan kualitas rumah layak huni;

3. Menyelenggarakan penyediaan perumahan yang didukung dengan prasarana

dan sarana utilitas yang terpadu dan berkelanjutan dengan pemanfaatan

teknologi dan industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan

pembangunan antardaerah, melalui penyediaan rumah khusus di kawasan

tertinggal, kawasan perbatasan negara, daerah pasca bencana/konflik dan

kawasan maritim/nelayan;

4. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya pembangunan perumahan; dan

5. Meningkatkan peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya

dalam pembangunan perumahan.

2.2.4 Sasaran Strategis

Berdasarkan tujuan tersebut dijabarkan sasaran yang lebih spesifik dan terukur,

menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun,

dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian

program dan kegiatan. Penetapan sasaran strategis ini diperlukan dalam

penyusunan program, kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi tiap-tiap tahun

untuk kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam Renstra Ditjen, sasaran-sasaran strategis

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang hendak dicapai selama 2015-2019

adalah:

Page 44: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

27 | B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A

1. Terlaksananya pembangunan 550.000 unit satuan rumah susun yang dilengkapi

dengan prasarana, sarana dan utilitas pendukungnya.

2. Terlaksananya pembangunan 50.000 unit rumah khusus di kawasan tertinggal,

kawasan perbatasan negara, daerah pasca bencana/konflik dan kawasan

maritim/nelayan.

3. Terwujudnya keswadayaan masyarakat melalui bantuan stimulan pembangunan

baru rumah swadaya untuk 250.000 unit.

4. Terwujudnya keswadayaan masyarakat untuk peningkatan kualitas rumah tidak

layak huni untuk 1.500.000 rumah tangga, dalam lingkungan yang aman, sehat,

teratur dan serasi.

5. Terlaksananya fasilitasi bantuan PSU rumah umum sebanyak 676.950 unit.

2.3 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017

Dalam menjalankan program pengembangan perumahan sebagaimana dijabarkan

pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-

2019, maka Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan perlu merumuskan Sasaran

Program beserta Indikator-Indikator dari program pengembangan perumahan

tersebut.

Perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya

yang dikelola. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang

telah disusun yaitu sebagai berikut:

Page 45: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A | 28

Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017

Sasaran Program Indikator Kinerja Target

Awal Revisi

Menurunnya kekurangan

tempat tinggal (backlog)

dan menurunnya rumah

tidak layak huni

Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal

(backlog)

Keterangan: berdasarkan perspektif menghuni

0,27 0,27

Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni 3,18 3,18

Pagu Awal Rp. 8.280.813.000.000 Pagu Revisi Rp. 8.148.813.000.000

Pagu anggaran awal (per 7 Desember 2016) yang dialokasikan dalam rangka

menunjang pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan indikator-indikator kinerja

pada Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017

adalah sebesar Rp. 8.280.813.000.000. Namun, sejalan dengan dinamika perubahan

anggaran, maka pagu ini mengalami perubahan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu

sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut:

Page 46: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

29 | B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A

Tabel II.2 Revisi Anggaran Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2017

NO KODE KEGIATAN

DIPA Awal

Januari

Volume Anggaran

1 5578 Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Penyediaan Perumahan

140.000.000

2 5579 Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan 138.013.000

- Direktorat Perencanaan 32.350.000

- Randal SNVT 105.663.000

- Dekon -

3 5583 Penyediaan Rumah Susun 4.762.900.000

- Direktorat Rumah Susun 32.121.000

- Pembangunan Rusun Reguler 13.253 4.582.790.000

- Revitalisasi Rusun 163 147.989.000

4 5582 Penyediaan Rumah Khusus 1.160.900.000

- Direktorat Rumah Khusus 33.350.000

- Pembangunan Rusus Reguler 5.083 1.068.493.794

- Revitalisasi Rusus 2.600 59.056.206

5 5581 Pemberdayaan Perumahan Swadaya 1.950.000.000

- Direktorat Rumah Swadaya 32.000.000

- Pembangunan Baru 2.000 64.500.000

- Peningkatan Kualitas 108.000 1.853.500.000

6 5580 Pembinaan dan Pengembangan Rumah Umum dan Komersial 129.000.000

- Direktorat Rumah Umum dan Komersial 28.000.000

- Bantuan PSU 14.000 101.000.000

JUMLAH 8.280.813.000

Page 47: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A | 30

Revisi Revitalisasi APBN-P Akhir

Juli Agustus Desember

Volume Anggaran Volume Anggaran Volume Anggaran

140.000.000

121.600.000

121.600.000

138.013.000

133.663.000

133.663.000

32.350.000 28.000.000 28.000.000

105.663.000 105.663.000 105.663.000

4.791.959.067 4.748.989.067 4.748.989.067

39.621.000 36.121.000 36.121.000

13.253 4.510.445.001 13.253 4.471.675.001 13.253 4.471.675.001

345 241.893.066 345 241.193.066 345 241.193.066

1.131.840.933 1.088.010.933 1.088.010.933

33.350.000 29.520.000 29.520.000

5.088 1.024.336.441 5.038 994.636.441 5.038 994.636.441

3.322 74.154.492 2.898 63.854.492 2.898 63.854.492

1.950.000.000 1.930.350.000 1.930.350.000

32.000.000 28.800.000 28.800.000

2.000 64.500.000 2.000 64.500.000 2.000 64.500.000

108.000 1.853.500.000 108.000 1.837.050.000 108.000 1.837.050.000

129.000.000 126.200.000 126.200.000

28.000.000 26.700.000 26.700.000

14.000 101.000.000 14.000 99.500.000 14.000 99.500.000

8.280.813.000

8.148.813.000

8.148.813.000

Page 48: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

25 | B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A

Berdasarkan APBN-P maka pagu efektif Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Tahun 2017 mengalami revisi menjadi Rp 8.148.813.000.000.

2.4 Metode Pengukuran

Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 telah

dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja yang merupakan alat ukur atas

pencapaian kinerja sasaran program menurunnya kekurangan tempat tinggal

(backlog) dan menurunnya rumah tidak layak huni. Pengukuran indikator-indikator ini

perlu dilengkapi dengan nilai-nilai dalam angka yang untuk menghitung persentase

capaiannya.

Besarnya target pada masing-masing indikator kinerja dihitung sebagai berikut:

1. Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan

perspektif menghuni; dan

2. Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni.

Adapun metode pengukuran dari masing-masing target indikator kinerja pada

Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 yaitu

antara lain sebagai berikut:

1. Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan

perspektif menghuni:

Pada dokumen rencana strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Tahun 2017, besarnya target persentase penurunan backlog berdasarkan

perspektif menghuni adalah sebesar 0,27%. Nilai target ini dihitung berdasarkan

jumlah unit rumah yang akan dibangun pada tahun 2017 dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel II.3 Perhitungan Persentase Penurunan Kekurangan Tempat Tinggal (Backlog) Berdasarkan Perspektif Menghuni pada Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Tahun 2016

No Jenis Rumah Jumlah

1 Rumah Susun 13.253 unit

2 Rumah Khusus 5.083 unit

3 Rumah Swadaya (Pembangunan Baru) 2.000 unit

Total 20.336 unit

Page 49: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A | 26

Total rumah yang dibangun pada tahun 2017 yaitu sebesar 20.336 unit,

sehingga besarnya persentase penurunan backlog perumahan berdasarkan

perspektif menghuni yaitu sebesar

2. Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni:

Besarnya persentase peningkatan kualitas rumah layak huni yang ditargetkan

akan dilaksanakan pada tahun 2017 adalah sebesar 3,18%. Nilai target ini

dihitung berdasarkan besarnya peningkatan kualitas rumah tidak layak huni yang

dilakukan di tahun 2017 sebesar 108.000 unit.

Dengan demikian, metode pengukuran kinerja dari masing-masing target

indikator kinerja tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan

perspektif menghuni:

Pengukuran kinerja indikator ini dilakukan dengan menghitung seluruh hasil

pembangunan perumahan yang terdiri dari rumah susun sederhana sewa,

rumah khusus, dan rumah swadaya dan kemudian dibagi dengan baseline

backlog sebesar 7.600.000 unit pada tahun 2014 berdasarkan konsep

penghunian.

Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan

perspektif menghuni

2. Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni:

Pengukuran kinerja indikator ini dilakukan dengan menghitung hasil

peningkatan kualitas rumah tidak layak huni melalui kegiatan bantuan

peningkatan kualitas rumah swadaya dan kemudian dibagi dengan baseline

rumah tidak layak huni sebesar 3.400.000 unit pada tahun 2014.

Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni

Page 50: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

27 | B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A

2.5 Target Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019

Pelaksanaan program pengembangan perumahan yang dilaksanakan oleh Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Penyediaan Perumahan.

2. Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan.

3. Pembinaan dan Pengembangan Rumah Umum dan Komersial dan Penyediaan

Rumah Khusus dan Pembinaan Rumah Negara.

4. Pemberdayaan Perumahan Swadaya.

5. Penyediaan Rumah Susun.

Kegiatan-kegiatan sebagaimana diuraikan di atas merupakan hal-hal yang

diupayakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan untuk dapat mencapai

sasaran program menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) dan menurunnya

rumah tidak layak huni. Dalam rangka memastikan tercapainya sasaran program

tersebut, maka Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan perlu menjabarkannya

ke dalam indikator-indikator kinerja dan target-target yang perlu dicapai sepanjang

tahun 2015-2019.

Target yang ditetapkan berdasarkan Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan 2015-2019 dan merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan, adalah sebagai berikut:

Tabel II.4 Target Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019

SASARAN/ INDIKATOR KINERJA

SATUAN TARGET

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

SASARAN PROGRAM

Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) dan menurunnya rumah tidak layak huni

1 Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan perspektif menghuni

% 0,63% 0,56% 3,03% 3,25% 3,72% 11,18%

2 Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni

% 1,47% 3,04% 10,29% 14,60% 14,71% 44,12%

Page 51: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I – P E R E N C A N A A N K I N E R J A | 28

Dengan demikian, maka target Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Tahun 2017 yaitu sebagai berikut:

Tabel II.5 Target Renstra Ditjen Tahun 2017 vs Target Perjanjian Kinerja (PK) Ditjen Tahun 2017

Sasaran Program Indikator Kinerja

Target Renstra Ditjen Tahun 2017

Target PK Ditjen Tahun 2017

Selisih

Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) dan menurunnya rumah tidak layak huni

Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan perspektif menghuni

3,03% 0,27% 2,76%

Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni

10,29% 3,18% 7,11%

Sebagaimana dapat di lihat pada tabel di atas, maka besarnya target yang

diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Ditjen. Penyediaan Perumahan

Tahun 2017 lebih kecil dibandingkan target yang tertera pada Renstra Direktorat

Jenderal khususnya pada tahun 2017.

Page 52: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja
Page 53: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

KAPASITAS ORGANISASI

Pelaksanaan program pengembangan perumahan yang

dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

memerlukan berbagai sumber daya baik manusia, peralatan,

maupun anggaran. Hal-hal tersebut merupakan kebutuhan Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan untuk mencapai apa yang menjadi

target-target yang telah ditetapkan baik dalam dokumen Renstra

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-

2019, Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun

2015-2019, dan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan Tahun 2017.

Berbagai sumber daya yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan dalam rangka pelaksanaan tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

penyediaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan adalah sebagai berikut:

3.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan dalam rangka mendukung pelaksanaan

program dan kegiatan sepanjang tahun 2017 terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan NonPNS yaitu antara lain sebagai berikut:

3.1.1 PNS Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

3.1.1.1 Jumlah PNS Per Unit Kerja

Jumlah PNS di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan pada masing-masing Unit Kerja yaitu sebagai berikut:

Page 54: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

31 | B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I

Gambar III.1 Jumlah PNS per Unit Kerja Tahun 2017

3.1.1.2 PNS Berdasarkan Golongan

Jumlah PNS di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang

dikelompokkan berdasarkan golongan yaitu sebagai berikut:

Tabel III.1 PNS Berdasarkan Golongan

No GOLONGAN

UNIT KERJA

JUMLAH SEKRETARIAT

DIREKTORAT PERENCANAAN

DIREKTORAT RUMAH SUSUN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

DIREKTORAT RUMAH

SWADAYA

DIREKTORAT RUMAH

UMUM DAN KOMERSIAL

1 I/a 1 0 0 0 1 0 2

2 I/b 0 0 0 0 0 1 1

3 I/c 1 0 0 0 0 1 2

4 I/d 0 0 0 0 0 0 0

Jml. Gol. I 2 0 0 0 1 2 5

1 II/a 9 4 0 1 6 3 23

2 II/b 4 0 0 0 2 0 6

3 II/c 2 1 1 1 0 3 8

4 II/d 3 1 0 0 2 0 6

Jml. Gol. II 18 6 1 2 10 6 43

1 III/a 9 5 9 8 12 3 46

2 III/b 30 4 17 8 11 11 81

106

43

58

44

64

49

0

20

40

60

80

100

120

Sekretariat Penyediaan Perumahan

Direktorat Perencanaan

Direktorat Rumah Susun

Direktorat Rumah Khusus

Direktorat Rumah Swadaya

Direktorat Rumah Umum dan Komersial

Ora

ng

Jumlah PNS pada masing-masing Unit Kerja Tahun 2017

Page 55: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I | 32

No GOLONGAN

UNIT KERJA

JUMLAH SEKRETARIAT

DIREKTORAT PERENCANAAN

DIREKTORAT RUMAH SUSUN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

DIREKTORAT RUMAH

SWADAYA

DIREKTORAT RUMAH

UMUM DAN KOMERSIAL

3 III/c 17 3 11 8 9 10 58

4 III/d 12 6 9 5 4 5 41

Jml. Gol. III 68 18 46 29 36 29 226

1 IV/a 8 11 5 4 10 7 45

2 IV/b 5 4 5 6 4 4 28

3 IV/c 2 3 0 1 2 1 9

4 IV/d 2 1 1 2 1 0 7

5 IV/e 1 0 0 0 0 0 1

Jml. Gol. IV 18 19 11 13 17 12 90

TOTAL 106 43 58 44 64 49 364

Gambar III.2 PNS Berdasarkan Golongan

3.1.1.3 PNS Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah PNS di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang

dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin yaitu sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

2 0 0 0 1 2

18

6 1 2

10 6

68

18

46

29

36

29

18 19

11 13 17

12

Ora

ng

Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV

Page 56: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

33 | B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I

Tabel III.2 PNS Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JABATAN JENIS KELAMIN

JUMLAH PRIA % WANITA %

1 Eselon I 1 100 0 0 1

2 Eselon II 6 100 0 0 6

3 Eselon III 17 63 10 37 27

4 Eselon IV 45 67 22 33 67

5 Staf / Petugas (Non-Eselon) 170 65 93 35 263

JUMLAH TOTAL : 239 66 125 34 364

Gambar III.3 PNS Berdasarkan Jenis Kelamin

3.1.1.4 PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah PNS pada Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017

berdasarkan tingkat pendidikan yaitu sebagai berikut:

Tabel III.3 PNS Menurut Tingkat Pendidikan Unit Kerja

NO. UNIT KERJA JUMLAH

SD SLTP SLTA D3 S1 S2 S3 JUMLAH

1 Sekretariat Penyediaan Perumahan

1 1 16 1 49 37 1 106

2 Direktorat Perencanaan 0 0 5 1 13 24 0 43

3 Direktorat Rumah Susun 0 0 4 0 24 30 0 58

4 Direktorat Rumah Khusus 0 0 3 0 24 17 0 44

5 Direktorat Rumah Swadaya 2 2 7 1 30 22 0 64

6 Direktorat Rumah Umum dan Komersial

0 2 4 0 22 20 1 49

TOTAL : 3 5 39 3 162 150 2 364

Pria 66%

Wanita 34%

Page 57: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I | 34

Gambar III.4 PNS Menurut Tingkat Pendidikan Unit Kerja

3.1.1.5 Klasifikasi PNS Berdasarkan Teknik dan Nonteknik

Klasifikasi PNS pada Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017

berdasarkan teknik dan nonteknik yaitu sebagai berikut:

Tabel III.4 PNS Menurut Jenis Pendidikan (Teknik dan Nonteknik)

NO TINGKAT PENDIDIKAN TEKNIK NONTEK JUMLAH %

1 S3 (Doktor) 1 1 2 0,5%

2 S2 (Pasca Sarjana) 96 53 149 40,9%

3 S1 (Sarjana) 85 78 163 44,8%

4 D3 (Sarjana Muda) 1 2 3 0,8%

5 SLTA 0 39 39 10,7%

6 SLTP 0 5 5 1,4%

7 SD 0 3 3 0,8%

JUMLAH PEGAWAI (PNS) 183 181 364 100%

Gambar III.5 PNS Menurut Jenis Pendidikan (Teknik dan Nonteknik)

SD 1%

SLTP 1%

SLTA 11% D3

1%

S1 44%

S2 41%

S3 1%

S3 (Doktor)

S2 (Pasca Sarjana)

S1 (Sarjana)

D3 (Sarjana Muda)

SLTA SLTP SD

Teknik 1 96 85 1 0 0 0

Nontek 1 53 78 2 39 5 3

1

96 85

1 0 0 0 1

53

78

2

39

5 3

0

20

40

60

80

100

120

Jum

lah

PNS Menurut Jenis Pendidikan

Page 58: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

35 | B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I

3.1.2 NonPNS Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Jumlah NonPNS pada Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 yaitu

sebagai berikut:

Tabel III.5 NonPNS Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

NO UNIT KERJA/SATUAN KERJA JUMLAH

1 Sekretariat Penyediaan Perumahan 135

2 Direktorat Perencanaan 19

3 Direktorat Rumah Susun 61

4 Direktorat Rumah Khusus 45

5 Direktorat Rumah Swadaya 39

6 Direktorat Rumah Umum dan Komersial 40

7 Satuan Kerja Pengembangan Perumahan 120

8 Satuan Kerja Penyediaan Rumah Swadaya 27

9 Satuan Kerja Fasilitasi Rumah Umum 26

TOTAL 512

Gambar III.6 NonPNS Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017

135

19

61

45 39 40

120

27 26

0

20

40

60

80

100

120

140

160

OR

AN

G

NON PNS KANTOR PUSAT MENURUT UNIT KERJA

Page 59: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I | 36

Tabel III.6 NonPNS SNVT Tahun 2017

NO UNIT KERJA JUMLAH

1 SNVT Prov. Aceh 33

2 SNVT Prov. Sumatera Utara 12

3 SNVT Prov. Sumatera Barat 16

4 SNVT Prov. Sumatera Selatan 20

5 SNVT Prov. Bengkulu 15

6 SNVT Prov. Jambi 12

7 SNVT Prov. Riau 15

8 SNVT Prov. Kepulauan Riau 15

9 SNVT Prov. Bangka Belitung 11

10 SNVT Prov. Lampung 17

11 SNVT Prov. Banten 20

12 SNVT Prov. Jawa Barat 21

13 SNVT Prov. Jawa Tengah 25

14 SNVT Prov. D.I Yogyakarta 11

15 SNVT Prov. Jawa Timur 19

16 SNVT Prov. Bali 9

17 SNVT Prov. NTB 22

18 SNVT Prov. NTT 13

19 SNVT Prov. Kalimantan Utara 12

20 SNVT Prov. Kalimantan Tengah 13

21 SNVT Prov. Kalimantan Barat 9

22 SNVT Prov. Kalimantan Timur 18

23 SNVT Prov. Kalimantan Selatan 19

24 SNVT Prov. Gorontalo 16

25 SNVT Prov. Sulawesi Utara 23

26 SNVT Prov. Sulawesi Barat 16

27 SNVT Prov. Sulawesi Tenggara 18

28 SNVT Prov. Sulawesi Tengah 26

29 SNVT Prov. Sulawesi Selatan 18

30 SNVT Prov. Maluku 25

31 SNVT Prov. Maluku Utara 16

32 SNVT Prov. Papua 16

33 SNVT Prov. Papua Barat 18

TOTAL 569

Gambar III.7 NonPNS SNVT Tahun 2017

Berdasarkan data pegawai pada tabel di atas, maka pada tahun 2017, jumlah

seluruh pegawai NonPNS di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

yaitu sebagai berikut:

33

12 16

20

15 12

15 15 11

17 20 21

25

11

19

9

22

13 12 13 9

18 19 16

23

16 18

26

18

25

16 16 18

0

5

10

15

20

25

30

35

Ace

h

Sum

ate

ra U

tara

Sum

ate

ra B

ara

t

Sum

ate

ra S

ela

tan

Be

ngk

ulu

Jam

bi

Ria

u

Ke

pu

lau

an

Ria

u

Ba

ngk

a B

eli

tun

g

Lam

pu

ng

Ba

nte

n

Jaw

a B

ara

t

Jaw

a T

en

gah

D.I

Yo

gya

kart

a

Jaw

a T

imu

r

Ba

li

NT

B

NT

T

Ka

lim

an

tan

Uta

ra

Ka

lim

an

tan

Te

nga

h

Ka

lim

an

tan

Ba

rat

Ka

lim

an

tan

Tim

ur

Ka

lim

an

tan

Se

lata

n

Go

ron

talo

Sula

we

si U

tara

Sula

we

si B

ara

t

Sula

we

si T

en

gga

ra

Sula

we

si T

en

gah

Sula

we

si S

ela

tan

Ma

luku

Ma

luku

Uta

ra

Pa

pu

a

Pa

pu

a B

ara

t

OR

AN

G

Pegawai NonPNS di SNVT Tahun 2017

Page 60: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

37 | B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I

Tabel III.7 Total NonPNS Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

NO UNIT KERJA JUMLAH

1 Jumlah Pegawai Non PNS Kantor Pusat (Jakarta) 512

2 Jumlah Pegawai Non PNS Kantor Daerah 569

Grand Total 1081

3.2 Sarana Prasarana

Sarana Prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

pada tahun 2017 dalam rangka menunjang pelaksanaan program/kegiatan yang

dilaksanakan yaitu antara lain sebagai berikut:

Tabel III.8 Sarana Prasarana

No Sub Kelompok Barang Satuan Kuantitas Nilai (Rp.)

1 Micro Bus Unit 8 2.677.930.000

2 Mini Bus Unit 46 9.005.346.100

3 Pick Up Unit 1 93.214.000

4 Sepeda Motor Unit 26 400.466.340

5 PC - HP Buah 861 9.108.487.088

6 Printer - HP Buah 698 2.236.482.297

7 Scanner Avision Buah 62 682.751.463

10 Meja Kerja Buah 159 110.949.161

11 Kursi Kerja Buah 1108 1.436.853.075

12 Lemari Besi Metal Buah 195 678.809.763

13 Mesin Faxsimile - Panasonic Buah 48 94.806.250

14 Telpon Wireless - Panasonic Buah 13 13.608.100

15 Filing Cabinet Besi Buah 140 389.780.220

16 LCD - Proyektor - NEC Buah 15 393.026.040

17 Note Book Buah 91 1.612.706.651

3.3 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

Anggaran yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dalam

rangka mendukung pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang tahun 2017 yang

tertuang dalam DIPA Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dengan Nomor: SP

DIPA-033.07-0/2017 yaitu antara lain sebagai berikut:

Page 61: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I | 38

Tabel III.9 Anggaran Ditjen Penyediaan Perumahan

No Nama Satker Pagu (Rp.000)

1 Sekretariat Ditjen Penyediaan Perumahan 121.600.000

2 Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan 28.000.000

3 Direktorat Rumah Susun 36.121.000

4 Penyediaan Rumah Swadaya 214.000.000

5 Direktorat Rumah Khusus 29.520.000

6 Direktorat Rumah Swadaya 28.800.000

7 Direktorat Rumah Umum Dan Komersial 26.700.000

8 Pengembangan Perumahan 4.085.961.000

9 Fasilitasi Rumah Umum 99.500.000

10 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Utara 79.310.300

11 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Aceh 113.263.300

12 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Selatan 97.208.000

13 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat 150.424.900

14 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jambi 127.549.300

15 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Bengkulu 41.749.300

16 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Lampung 145.210.300

17 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 41.284.300

18 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kepulauan Riau 49.864.300

19 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Riau 63.158.300

20 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Timur 81.832.300

21 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Selatan 84.794.300

22 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Utara 48.029.300

23 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Tengah 61.982.100

24 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Barat 94.315.300

25 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Banten 74.291.300

26 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Timur 233.844.300

27 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat 216.895.300

28 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Di Yogyakarta 52.449.300

29 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah 154.639.300

30 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Utara 103.873.300

31 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Selatan 177.345.300

Page 62: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

39 | B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I

No Nama Satker Pagu (Rp.000)

32 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Barat 39.774.300

33 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku Utara 141.675.367

34 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah 98.621.300

35 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku 96.349.233

36 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tenggara 70.489.300

37 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo 73.122.300

38 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat 135.391.300

39 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Timur 114.248.300

40 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Bali 36.551.300

41 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Papua 181.013.300

42 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Papua Barat 198.061.300

TOTAL PAGU 8.148.813.000

Page 63: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I I I – K A P A S I T A S O R G A N I S A S I | 40

Page 64: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja
Page 65: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

AKUNTABILITAS KINERJA

4.1 Capaian Kinerja Tahun 2017

Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan dilakukan dengan cara membandingkan antara target

pada Indikator kinerja dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan Tahun 2017 dengan realisasinya.

Selama kurun waktu satu tahun anggaran, hasil capaian kinerja yang

telah dicapai Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan pada tahun

2017 yaitu sebagai berikut:

4.1.1 Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 2017

Realisasi kegiatan penyediaan rumah dalam rangka pengurangan

backlog dan RTLH yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2017

berdasarkan jenis-jenis bantuan yang diberikan adalah sebagai

berikut:

Tabel IV.1 Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017

No Jenis Rumah Rencana Realisasi %

I. Penurunan Backlog

1. Rumah Susun 13.253 Unit 13.251 Unit 99,98%

2. Rumah Khusus 5.038 Unit 5.047 Unit 100,18%

3. Rumah Swadaya 2.000 Unit 2.000 Unit 100,00%

Total 20.291 Unit 20.298 Unit 100,03%

II. Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni

Rumah Swadaya 108.000 Unit 110.732 Unit 102,53%

III. Bantuan PSU

Fasilitas Bantuan PSU* 14.000 Unit 17.266 Unit 123,33%

* Fasilitasi bantuan PSU adalah bantuan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan dalam rangka mengatasi/mendorong pembangunan rumah baru untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan mendukung Program Strategis Nasional “Sejuta Rumah”.

Page 66: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

43 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Berdasarkan hasil Capain Kinerja pada tabel di atas, maka capaian kinerja Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan berdasarkan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan

perspektif menghuni:

Total rumah yang dibangun pada tahun 2017 yaitu sebesar 20.298 Unit,

sehingga besarnya persentase penurunan backlog perumahan berdasarkan

perspektif menghuni yaitu sebesar:

2. Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni:

Realisasi peningkatan kualitas rumah layak huni yang dilaksanakan pada tahun

2017 adalah sebesar 110.732 Unit. Sehingga persentase peningkatan kualitas

rumah layak huni yang telah dilakukan adalah sebesar:

Tabel IV.2 Capaian Terhadap Perjanjian Kinerja Direktoat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016- 2017

Sasaran Program Indikator Kinerja

2016 2017

Target (%)

Realisasi (%)

% Target

(%) Realisasi

(%) %

Menurunnya

kekurangan tempat

tinggal (backlog) dan

menurunnya rumah

tidak layak huni

Persentase

penurunan

kekurangan tempat

tinggal (backlog)

0,22 0,19 86,99 0.27 0,27 100,00

Persentase

penurunan rumah

tidak layak huni

(RTLH)

2,75 2,85 103,49 3.18 3,26 102,52

4.1.2 Capaian Kinerja terhadap Sasaran Strategis dalam Perjanjian Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2017

Capaian Kinerja Sasaran Strategis dalam Perjanjian Kinerja Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat adalah:

Page 67: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 44

Tabel IV.3 Capaian Kinerja terhadap Sasaran Strategis dalam Perjanjian Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2016

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target 2017*

Output Strategis

Target 2017**

Realisasi

(Unit) (Unit) %

Meningkatnya prnyediaan dan pembiayaan perumahan

Tingkat pemenuhan perumahan yang layak huni bagi rumah tangga berpenghasilan rendah

87%

(sedangkan angka yang tertera pada scenario renstra adalah 86,21%)

Rumah layak huni bagi rumah tangga MBR yang disediakan melalui belanja APBN

659.340 131.030 19,87%

* Berdasarkan target Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 (Target gabungan Ditjen. Penyediaan Perumahan dan Ditjen. Pembiayaan Perumahan

** Berdasarkan skenario perhitungan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 (khusus Ditjen. Penyediaan Perumahan)

Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian kinerja strategis untuk tahun 2017 hanya

mencapai 19,87%. Capaian ini lebih kecil dari tahun 2016 yang mencapai 34,10%.

Skenario penyusunan target Perjanjian Kinerja Kementerian PUPR 2015-2019 dapat

diuraikan sebagai berikut:

Tabel IV.4 Skenario penyusunan target Perjanjian Kinerja Kementerian PUPR 2015-2019

SASARAN/

INDIKATOR KINERJA

SATUAN LOKASI

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

SASARAN STRATEGIS

Tingkat penyediaan perumahan yang layak huni bagi rumah tangga berpenghasilan rendah

% 83,46% 83,81% 84,64% 86,21% 87,86% 89,07% 89,07%

Pengukuran Capaian Kinerja: Rumah Layak yang Tersedia/Kebutuhan Rumah

Kebutuhan Rumah

66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000

Rumah Layak yang Tersedia

55.085.000 55.312.820 55.865.320 56.899.660 57.989.820 58.785.000 58.785.000

Total Output strategis

227.820 552.500 1.034.340 1.090.160 795.180 3.700.000

OUTPUT STRATEGIS

Rumah layak huni bagi rumah tangga MBR yang disediakan melalui belanja APBN

Rumah

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

97.820 327.500 659.340 640.160 625.180 2.350.000

Page 68: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

45 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

SASARAN/

INDIKATOR KINERJA

SATUAN LOKASI

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

Rumah layak huni bagi rumah tangga MBR yang disediakan melalui pembiayaan lainnya

Rumah Direktorat Jenderal Pembiayaan

130.000 225.000 375.000 450.000 170.000 1.350.000

4.1.3 Capaian Kinerja terhadap Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 berdasarkan target RPJMN 2015 -2019

Capaian Kinerja terhadap target Renstra Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun

2015-2019 dan target RPJMN 2015-2019 yaitu:

Tabel IV.5 Realisasi Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2016

Jenis Rumah Realisasi

2015 (Unit) 2016 (Unit) 2017 (Unit) Total (Unit)

Rusun 10.497 7.740 13.251 31.488

Rusus 6.713 6.048 5.047 17.808

Swadaya PB 20.756 1.007 2.000 23.763

Swadaya PK 61.489 96.881 110.732 269.102

PSU 29.956 26.884 17.266 74.106

Tabel IV.6 Capaian terhadap Renstra Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja

Capaian

2015 2016 2017

Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %

Persentase penurunan backlog

0,63% 0,50% 79,39% 0,56% 0,19% 34,81% 0,27% 0,27% 100,00%

Persentase penurunan RTLH

1,47% 1,81% 122,98% 3,04% 2,85% 93,60% 3,18% 3,26% 102,52%

Page 69: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 46

Tabel IV.7 Capaian Kinerja terhadap target RPJMN 2015 -2019 ditambah dengan target PSU Rumah Umum 2015-2019

No Target RPJMN 2015-2019 + PSU Target (Unit) Realisasi s/d Tahun 2017

(Unit) %

1 Pembangunan Rumah Susun untuk MBR yang dilengkapi dengan PSU pendukungnya

550.000 31.488 5,73%

2

Pembangunan Rumah Khusus di daerah pasca bencana/konflik, maritim/nelayan dan perbatasan negara yang dilengkapi PSU pendukung

50.000 17.808 35,62%

3 Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya

250.000 23.763 9,51%

4 Fasilitasi bantuan stimulan peningkatan kualitas rumah swadaya

1.500.000 269.102 17,94%

5

Pembangunan Rumah layak huni, yang diantaranya rumah umum tapak layak huni yang difasilitasi melalui bantuan PSU rumah umum

676.950 74.106 10,95%

Pencapaian saran target rencana strategis Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan Tahun 2015 – 2019 sangat memerlukan pendanaan yang relatif besar,

sehingga diperlukan dorongan untuk meningkatkan kemitraan pemerintah dan

swasta yang lebih besar dalam rangka mengembangkan alternatif pembiayaan

pembangunan perumahan rakyat. Berbagai insentif diberikan oleh Pemerintah untuk

mendorong swasta dan masyarakat membangun rumah yang layak huni, baik

melalui pemberian bantuan prasarana, sarana dan utilitas rumah umum, maupun

melalui bantuan stimulan perumahan swadaya rumah swadaya.

Adapun kebutuhan pendanaan tersebut dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel IV.8 Kebutuhan Pendanaan Ditjen. Penyediaan Perumahan Sampai Dengan Tahun 2019

ANGGARAN TERALOKASI

No Kegiatan

Total

Target (Unit)

Anggaran (Rp milyar)

1 Dukungan Manajemen - 1.035,83

2 Perencanaan - 737,752

Page 70: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

47 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

ANGGARAN TERALOKASI

No Kegiatan

Total

Target (Unit)

Anggaran (Rp milyar)

3 PSU Rumah Umum dan Komersial 676.950 5.680,74

4 Rumah Swadaya 1.750.000 34.259,12

5 Rumah Khusus 50.000 12.451,96

6 Rumah Susun 550.000 130.497,41

Total 184.662,81

GAP PENDANAAN

Usulan Renstra Alokasi RPJMN GAP Pendanaan

RP 184.663 T RP 33.099 T RP 151.564 T

4.1.4 Capaian Kinerja terhadap Tahun Sebelumnya

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan adalah unit kerja yang baru dibentuk

setelah penggabungan Kementerian Perumahan Rakyat dengan Kementerian

Pekerjaan Umum. Dan efektif bekerja bulan Juli 2015. Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan adalah penggabungan dari 3 (tiga) Deputi yaitu: Deputi

Bidang Perumahan Formal; Deputi Bidang Perumahan Swadaya dan Deputi Bidang

Pengembangan Kawasan. Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 yaitu sebagai berikut:

Tabel IV.9 Capaian Kinerja Ditjen. Penyediaan Perumahan tahun 2015-2017

Jenis Rumah

2015 2016 2017

Rencana (Unit)

Realisasi (Unit)

% Rencana

(Unit) Realisasi

(Unit) %

Rencana (Unit)

Realisasi (Unit)

%

I. Penurunan Backlog

1. Rumah Susun 20.500 10.497 51,2 10.098 7.740 76,65 13.253 13.251 99,98

2. Rumah Khusus 7.320 6.713 91,71 5.910 6.048 102,34 5.038 5.047 100,18

3. Rumah Swadaya 20.000 20.756 103,78 1.000 1.007 100,7 2.000 2.000 100,00

Total 47.820 37.966 79,39 17.008 14.795 86,99 20.291 20.298 100,03

II. Peningkatan Kualitas RTLH

Rumah Swadaya 50.000 61.489 122,98 93.611 96.881 103,49 108.000 110.732 102,53

Page 71: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 48

Jenis Rumah

2015 2016 2017

Rencana (Unit)

Realisasi (Unit)

% Rencana

(Unit) Realisasi

(Unit) %

Rencana (Unit)

Realisasi (Unit)

%

III. Bantuan PSU

Fasilitas Bantuan PSU* 40.700 29.956 73,6 25.000 26.884 107,54 14.000 17.266 123,33

Gambar IV.1 Capaian Kinerja Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2017

4.1.5 Analisis Keberhasilan/Kegagalan Organisasi

Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan terdiri dari 1 (satu)

Sasaran Program yaitu “Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) dan

menurunnya rumah tidak layak huni” dan terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja yaitu:

4.1.5.1 Analisis terhadap Perjanjian Kinerja Indikator Kinerja 1

Indikator Kinerja yang pertama adalah Persentase penurunan kekurangan tempat

tinggal (backlog) berdasarkan perspektif menghuni, seperti dijelaskan pada tabel

berikut ini:

Tabel IV.10 Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan perspektif menghuni

Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi %

Menurunnya kekurangan tempat

tinggal (backlog) dan menurunnya

rumah tidak layak huni

Persentase penurunan

kekurangan tempat tinggal

(backlog) berdasarkan

perspektif menghuni

0,27% 0,27% 100,00%

51,2

91,71 103,78

122,98

73,6 76,65

102,34

100,70

103,49 107,54 99,98

100,18

100,00

102,53 123,33

0

20

40

60

80

100

120

140

Rumah Susun Rumah Khusus Rumah Swadaya (PB) Rumah Swadaya Fasilitas Bantuan PSU

Re

alis

asi (

%)

Realisasi 2015-2017

2015 2016 2017

Page 72: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

49 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Realisasi penurunan backlog tahun 2017 mencapai 100,00%. Capaian Kinerja

secara keserluruhan sudah berhasil menurunkan angka backlog sebanyak 20.298

Unit dari target sebanyak 20.291 Unit yang terdiri dari:

Jenis Rumah Target (Unit) Realisasi (Unit) %

1. Rumah Susun 13.253 13.251 99,98

2. Rumah Khusus 5.038 5.047 100,18

3. Rumah Swadaya 2.000 2.000 100,00

Total 20.291 20.298 100,03

1. Analisis terhadap penyediaan Rumah Susun dalam rangka penurunan

backlog

Jenis Rumah Target (Unit) Realisasi (Unit) %

Rumah Susun 13.253 13.251 99,98

Realisasi capaian fisik pembangunan rumah susun Tahun Anggaran 2017 yaitu

sebagai berikut:

Tabel IV.11 Realisasi Pembangunan Rumah Susun Sewa berdasarkan Target Group Tahun 2017

SASARAN TOTAL

(%) TOWER UNIT

Mahasiswa 16 936 7,06

MBR 44 3.247 24,50

Pekerja 12 822 6,20

Polri 1 47 0,35

Pondok Pesantren 23 690 5,21

TNI 1 83 0,63

MYC 10 7.426 56,04

TOTAL 107 13.251 100,00

Page 73: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 50

Gambar IV.2 Tabel IV.11 Realisasi Pembangunan Rumah Susun Sewa TA 2017

Berdasarkan data di atas, maka total capaian pembangunan rumah susun yang

dibangun oleh satker rumah susun strategis dan SNVT adalah sebanyak 13.251

Unit. Angka capaian ini berada sedikit di bawah angka target pembangunan tahun

2017 yaitu sebesar 13.253 Unit dengan dominasi pembangunan yaitu pembangunan

rumah susun secara Multi Years Contract (MYC). Pembangunan rumah susun

secara MYC ini terdiri dari pembangunan 10 tower rumah susun yang dipergunakan

untuk menyambut Asian Games 2018 dan nantinya akan digunakan untuk MBR di

Kota Jakarta.

Rumah susun MYC tersebut terdiri dari:

1. Rumah Susun Tingkat Tinggi Kemayoran (Dukungan Penyelenggaraan Asian

Games XVIII Tahun 2018) TA 2016-2017.

Dasar hukum dukungan penyelenggaraan Asian Games XVIII:

a. Instruksi Presiden No. 02 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan

Asian Games XVIII Tahun 2018 dalam Pasal 3 No. 10 yang mengamanatkan

untuk “Melaksanakan pembangunan rumah susun sewa bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah yang sementara waktu selama pelaksanaan Asian

Games XVIII tahun 2018 digunakan sebagai wisma atlet di Komplek

Kemayoran, Jakarta”.

b. Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan

Proyek Strategis Nasional dalam Pasal 15 Ayat (1) yang mengamanatkan

“dalam hal percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional memerlukan

Mahasiswa 7,06%

MBR 24,50%

MYC 56,04%

Pekerja 6,20%

Polri 0,35%

Pondok Pesantren

5,21%

TNI 0,63%

Mahasiswa MBR MYC Pekerja Polri Pondok Pesantren TNI

Page 74: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

51 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

perpanjangan waktu pelaksanaan pembangunan, proses pengurusan

permohonan perpanjangan perizinan dan non perizinan tidak boleh

mempengaruhi jalannya pelaksanaan pembangunan”.

Tabel IV.12 Realisasi Pembangunan Rumah Susun Blok C2 dan D10 Kemayoran

Zona Total Luas Area

Bangunan (m²) Jumlah Tower Jumlah Unit

Kapasitas

Hunian

C2 135.000 3 1.932 5.796

D10 333.700 7 5.494 16.482

Total 468.700 10 7.426 22.278

2. Rumah Susun Tingkat Tinggi MBR-PNS (Rumah Susun Pasar Rumput dan

Pondok Kelapa) TA 2016 – 2018.

a) Rumah Susun Pasar Rumput

Kementerian Perumahan Rakyat bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta

sesuai dengan MoU No. 023/SKB/M/2013 No. 5 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Rumah Susun Khusus Sewa Bagi Masyarakat yang

Terkena Dampak Relokasi Pemukiman Kumuh Sepanjang Daerah Aliran

Sungai untuk Mendukung Penataan dan Normalisasi Sungai Ciliwung akan

membangun sebuah Rumah Susun Tingkat Tinggi di Pasar Rumput.

Pembangunan tersebut dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan

akan hunian yang layak dan tempat berusaha yang baik khususnya bagi

warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung dan Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR).

b) Rumah Susun Pondok Kelapa (status akhir berubah di Cipayung)

Inspektorat Jenderal Kementerian PU pada tahun 2013 mendapat

penggantian tanah yang terkena Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi –

Cawang – Kampung Melayu seluas 14.636 m2 yang terletak di Kelurahan

Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat ini masih

proses sertifikasi tanah oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian

PUPR.

Pada lahan tersebut Direktorat Rumah Susun mengalokasikan kegiatan

penyusunan DED dan AMDAL untuk pembangunan rumah susun. Namun,

karena suatu hal seperti adanya permasalahan lahan dan penolakan

masyarakat setempat terkait pembangunan rumah susun di lahan tersebut,

Page 75: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 52

maka lokasi pembangunannya dipindahkan ke Cipayung dengan perubahan

paket MYC yang semula 2016-2018 menjadi paket MYC baru 2018-2019.

Pada proses pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu

sebagai berikut:

1. Hal-hal terkait perijinan (IMB) dan kesesuaian peraturan daerah lainnya

kurang dipersiapkan di awal.

2. Ketidaktepatan waktu terjadi karena cuaca, keterbatasan tenaga kerja dan

alat kerja, material konstruksi yang terlambat karena akses/transportasi ke

lokasi pembangunan yang jauh dari kota.

3. Biaya konstruksi membengkak karena kondisi lapangan berbeda dengan

perencanaan dimana kontraktor seharusnya sudah memperhatikan hal ini

dalam dokumen penawarannya.

4. Pihak Kontraktor kurang baik dalam menghitung waktu pelaksanaan yang

menggunakan metode pra-cetak.

5. Penanganan terhadap devisiasi pembangunan kurang diperhatikan oleh

KMP dan MK Wilayah. Hal ini dikarenakan sejak awal tidak adanya

network planning terkait manajemen proyek sehingga tidak terlihat progres

dan target pembangunan.

6. Sistem koordinasi antar pihak yang tidak berjalan baik membuat waktu

perencanaan tidak sesuai. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pihak yang

terlibat dalam proyek pembangunan rusunawa.

7. Permasalahan lahan yang belum clear and clean masih dialami pada

tahun 2017 yang mengakibatkan adanya perpindahan lokasi dan lain

sebagainya.

8. Keterbatasan kapasitas pengembang (developer) yang belum didukung

oleh regulasi yang bersifat insentif.

9. Pembangunan perumahan, khususnya di area perkotaan (urban area)

terkendala dengan proses pengadaan lahan.

10. Penetapan lokasi dilaksanakan belum sesuai dengan kaidah T-2 sehingga

sering terjadinya perubahan DED.

Tindak lanjut atas permasalahan di atas yaitu antara lain:

1. Perlu mempersiapkan berbagai hal terkait perijinan (IMB) dan kesesuaian

peraturan daerah lebih awal.

Page 76: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

53 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

2. Perlunya kesigapan untuk melaksanakan percepatan dalam melaksanakan

pembangunan sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang

tidak bisa dilaksanakan saat musim hujan. Pihak MK perlu mendorong

kontraktor agar dapat menambah tenaga kerja dan peralatan kerjanya.

3. Panitia lelang perlu memastikan apakah kontraktor benar-benar sudah

memperhitungkan segala biaya konstruksi yang dihitung oleh kontraktor

yang sesuai dengan kondisi lokasi pembangunan rumah susun.

4. Pihak Kontraktor sebaiknya dapat menghitung waktu pelaksanaan yang

menggunakan metode pra-cetak, dimana disarankan lokasi fabrikasi pra-

cetak berada di dalam lokasi proyek dan pengerjaannya dimulai terlebih

dahulu.

5. KMP dan MK Wilayah perlu sejak awal mempersiapkan network planning

terkait manajemen proyek.

6. Meningkatkan sistem koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam

pembangunan rusunawa.

7. Perlunya meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan verifikasi teknis

terhadap lokasi pembangunan rusunawa dan lokasi pembangunan

rusunawa sebaiknya benar-benar berada pada lokasi yang telah dilakukan

verifikasi teknis dengan baik (tidak mudah pindah lokasi).

8. Memperbaiki regulasi yang belum memadai dan belum memberikan

kemudahan/insentif terhadap para pengembang (developer) yang

berkapasitas kecil.

9. Berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam proses pengadaan lahan

agar lahan-lahan yang akan digunakan dalam pembangunan rusunawa

sudah clear and clean terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya proyek

pembangunan rusunawa.

10. Perlu dilakukan penetapan lokasi dilaksanakan sesuai kaidah T-2, agar

DED dapat dipastikan tidak ada Perubahan.

Berikut ini merupakan contoh rumah susun yang dibangun pada tahun 2017:

Page 77: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 54

Gambar IV.3 Rumah Susun di Kabupaten Donggala

Gambar IV.4 Rumah Susun di Kota Padang

Page 78: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

Gambar IV.5 Peta Sebaran Realisasi Pembangunan Rumah Susun Tahun 2016

2 100

1 30

6 367

3 256

2 140

- -

3 97

4 274

4 264 -

- 6 387 1 54 2 100 - - 3 230 2 180 2 160

1 90

3 227

2 74

- -

- -

1 114

4 241 - - 3 104 3 128 13 717 6 341 12 570 3 170

3 280 1 47

11 7509

TOTAL:

107 Tower 13.251 UNIT

Page 79: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 56

2. Analisis terhadap penyediaan Rumah Khusus dalam rangka penurunan backlog

Jenis Rumah Target (Unit) Realisasi (Unit) %

Rumah Khusus 5.038 5.047 100,18

Capaian Kinerja Rumah Khusus pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel IV.13 Capaian Kinerja Rumah Khusus pada tahun 2017

Sasaran Satker Pengembangan

Perumahan (Unit)

Sasaran

SNVT (Unit)

Nelayan 1.229 Nelayan 2.007

Perbatasan 40 MBR 191

Daerah Tertinggal 240 Bencana/Konflik Sosial 200

Program Pemerintah 94 Perbatasan 175

Korban Dampak Pembangunan 50 Suku Anak Dalam 50

Korban Bencana 250 Penitipan Anak 1

Total 1.903 Daerah Tertinggal 520

Total 3.144

Gambar IV.6 Capaian Penyediaan Rumah Khusus oleh Satker Pengembangan Perumahan Tahun 2017

1.229

40

240

94

50

250

- 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400

Nelayan

Perbatasan

Daerah Tertinggal

Program Pemerintah

Korban Dampak Pembangunan

Korban Bencana

Satker Pengembangan Perumahan (Unit)

Page 80: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

57 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Gambar IV.7 Capaian Penyediaan Rumah Khusus oleh SNVT Tahun 2017

Pada proses pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu

sebagai berikut:

1. Akibat adanya beberapa kali kebijakan pemotongan anggaran dan adanya self

blocking anggaran mempengaruhi kecepatan penyerapan anggaran.

2. Proses perencanaan yang berubah-ubah, karena beberapa penerima bantuan

meminta penyesuaian desain pada lokasi masing-masing.

3. SK Penetapan lokasi dari Pemda masih banyak yang terlambat, sehingga

banyak terjadi akhirnya lokasi menjadi bergeser/ berpindah.

4. Permasalahan lahan yang belum clean and clear menjadi penghambat

pelaksanaan pembangunan rumah khusus.

5. Akses ke lokasi pembangunan rumah khusus yang jauh dari jalan raya dan

masih sulit dicapai sehingga menyulitkan mobilisasi material.

6. Pelaksanaan terkendala peralatan, bahan, tenaga kerja, SDM pelaksana dan

tenaga dari pengawas yang masih kurang dari segi jumlah dan profesional.

Tindak lanjut atas permasalahan di atas yaitu antara lain:

1. Perlu adanya percepatan kegiatan-kegiatan diluar paket-paket yang mengalami

self blocking anggaran.

2. Analisa terhadap kebutuhan dari penerima bantuan sebaiknya dilakukan di awal-

awal waktu sebelum datangnya waktu pelaksanaan pembangunan dan harus

2007

191

200

175

50

1

520

0 500 1000 1500 2000 2500

Nelayan

MBR

Bencana/Konflik Sosial

Perbatasan

Suku Anak Dalam

Penitipan Anak

Daerah Tertinggal

SNVT (Unit)

Page 81: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 58

ditetapkan secara final agar tidak mengganggu proses pembangunan rumah

khusus.

3. Perlu mendorong Pemerintah Daerah untuk segera menerbitkan SK Penetapan

lokasi sehingga tidak terjadi perpindahan lokasi pembangunan rumah khusus.

4. Perlu adanya peningkatan kualitas dalam pelaksanaan kegiatan verifikasi teknis

untuk memastikan bahwa lahan-lahan yang akan digunakan untuk

pembangunan rumah khusus tidak bermasalah.

5. Panitia lelang dan tim teknis perlu memastikan bahwa para kontraktor telah

memahami lokasi pembangunan dengan baik sehingga dapat menjamin tidak

adanya permasalahan dalam hal suplai material ke lokasi pembangunan.

6. Perlunya mencari MK yang lebih profesional dan dapat mendorong kontraktor

untuk dapat melakukan penambahan kapasitas peralatan, bahan, tenaga kerja,

SDM pelaksana yang dibutuhkan.

Berikut ini merupakan contoh Rumah Khusus yang dibangun pada tahun 2017:

Gambar IV.8 Rumah Khusus di Pulau Bintan, Kepulauan Riau Tahun 2017

Page 82: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

59 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Gambar IV.9 Rumah Khusus di Desa Langge, Gorontalo

Page 83: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

Gambar IV.10 Peta Sebaran Realisasi Pembangunan Rumah Khusus Tahun 2017

95 40 0 101 151 50 209 130

100 0 154 50

0

0 50

200 0

342

178

334

100

150

71

100

100

205

0

419

250

302

391

150

350

275

TOTAL: 5.047 UNIT

Page 84: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

61 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

3. Analisis terhadap penyediaan Rumah Swadaya (pembangunan baru) dalam rangka penurunan backlog

Jenis Rumah Target (Unit) Realisasi (Unit) %

Rumah Swadaya (Pembangunan Baru) 2.000 2.000 100,00

Pembangunan Baru yang selanjutnya disingkat PB adalah kegiatan pembangunan

rumah layak huni di atas tanah matang yang jelas statusnya. Besaran bantuan untuk

Pembangunan Baru adalah maksimal sebesar Rp 30 juta.

Kegiatan pembangunan baru Rumah Swadaya yang telah dilaksanakan yaitu

meliputi:

1. Pembangunan baru pengganti Rumah Tidak Layak Huni (RTLH); dan

2. Pembangunan rumah baru di atas kavling tanah matang.

Capaian Kinerja pembangunan baru Rumah Swadaya pada tahun 2017 yang dibagi

berdasarkan letak Provinsinya adalah sebagai berikut:

Tabel IV.14 Capaian Kinerja pembangunan baru Rumah Swadaya pada tahun 2017

NO. PROVINSI PB (UNIT)

1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 57

2 Provinsi Sumatera Utara 75

3 Provinsi Sumatera Barat 60

4 Provinsi Sumatera Selatan 94

5 Provinsi Banten 171

6 Provinsi Jawa Barat 448

7 Provinsi Jawa Tengah 385

8 Provinsi Jawa Timur 74

9 Provinsi Kalimantan Barat 78

10 Provinsi Sulawesi Tengah 210

11 Provinsi Sulawesi Tenggara 72

12 Provinsi Sulawesi Selatan 81

13 Provinsi NTT 96

14 Provinsi Maluku 99

TOTAL 2.000

Page 85: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 62

Berikut ini merupakan contoh Rumah Swadaya yang dibangun pada tahun 2017:

Kondisi 0%

Kondisi 100%

Gambar IV.11 Rumah Swadaya di Desa Sikeli, Bombana

Kondisi 0%

Kondisi 100%

Gambar IV.12 Rumah Swadaya di Desa Amahusu, Ambon

4.1.5.2 Analisis terhadap Perjanjian Kinerja Indikator Kinerja 2

Indikator Kinerja kedua adalah persentase peningkatan kualitas rumah layak huni adalah sebagai berikut:

Tabel IV.15 Persentase peningkatan kualitas rumah layak huni

Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi %

Menurunnya kekurangan tempat tinggal

(backlog) dan menurunnya rumah tidak

layak huni

Persentase peningkatan

kualitas rumah layak huni 3,18% 3,26% 102,52

Realisasi peningkatan kualitas rumah layak huni tahun 2017 yang dilaksanakan oleh

Satker Penyediaan Rumah Swadya SNVT di lingkungan Ditjen. Penyediaan

Perumahan yaitu sebagai berikut:

Page 86: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

63 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Jenis Rumah Target (Unit) Realisasi (Unit) %

Rumah Swadaya (Peningkatan Kualitas) 93.611 96.881 103,49%

Tabel IV.16 Capaian Satker Pengembangan Rumah Swadaya Strategis Tahun 2017

CAPAIAN SATKER PENGEMBANGAN RUMAH SWADAYA STRATEGIS TAHUN 2017

No. Provinsi Realisasi (Unit)

1 Provinsi Sumatera Utara 685

2 Provinsi Sumatera Barat 419

3 Provinsi Lampung 201

4 Provinsi Jawa Barat 1.332

5 Provinsi Jawa Tengah 1.417

6 Provinsi DI Yogyakarta 91

7 Provinsi Jawa Timur 1.730

8 Provinsi Nusa Tenggara Barat 200

9 Provinsi Nusa Tenggara Timur 588

10 Provinsi Kalimantan Barat 268

11 Provinsi Kalimantan Selatan 270

12 Provinsi Sulawesi Tengah 366

13 Provinsi Sulawesi Tenggara 316

14 Provinsi Sulawesi Selatan 791

Total 8.674

Tabel IV.17 Capaian SNVT Tahun 2017

CAPAIAN SNVT TAHUN 2017

No SNVT Penyediaan Perumahan 2017 Realisasi (Unit)

1 Provinsi Aceh 2.663

2 Provinsi Sumatera Utara 2.510

3 Provinsi Riau 2.484

4 Provinsi Kepulauan Riau 1.479

5 Provinsi Jambi 2.500

6 Provinsi Sumatera Barat 3.625

7 Provinsi Sumatera Selatan 3.003

Page 87: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 64

CAPAIAN SNVT TAHUN 2017

No SNVT Penyediaan Perumahan 2017 Realisasi (Unit)

8 Provinsi Lampung 2.996

9 Provinsi Bengkulu 2.204

10 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 1.988

11 Provinsi Banten 2.499

12 Provinsi Jawa Barat 6.230

13 Provinsi Jawa Tengah 5.170

14 Provinsi DI Yogyakarta 1.552

15 Provinsi Jawa Timur 6.496

16 Provinsi Kalimantan Barat 4.000

17 Provinsi Kalimantan Tengah 2.000

18 Provinsi Kalimantan Selatan 2.589

19 Provinsi Kalimantan Timur 2.627

20 Provinsi Kalimantan Utara 1.574

21 Provinsi Sulawesi Utara 3.613

22 Provinsi Gorontalo 1.621

23 Provinsi Sulawesi Barat 2.200

24 Provinsi Sulawesi Selatan 4.590

25 Provinsi Sulawesi Tengah 3.525

26 Provinsi Sulawesi Tenggara 3.024

27 Provinsi Bali 2.112

28 Provinsi Nusa Tenggara Barat 3.527

29 Provinsi Nusa Tenggara Timur 4.119

30 Provinsi Maluku 3.340

31 Provinsi Maluku Utara 3.169

32 Provinsi Papua 3.529

33 Provinsi Papua Barat 3.500

Total 102.058

Secara umum, proses pelaksanaan penyediaan rumah swadaya baik pembangunan

baru maupun peningkatan kualitas mengalami berbagai kendala yaitu sebagai

berikut:

Page 88: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

65 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

1. Banyaknya data calon penerima bantuan yang tidak valid.

2. Pada tahap verifikasi, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) kurang cermat/teliti

dalam melakukan penilaian tingkat kerusakan rumah dan menggali potensi

keswadayaan Calon Penerima Bantuan (CPB) dan kesanggupan untuk

menyelesaikan pelaksanaan BSPS.

3. Kurangnya pemahaman pemangku kepentingan di daerah tentang Program

BSPS.

4. Kinerja fasilitator, peran tim koordinasi provinsi dan tim teknis Kab/Kota yang

kurang baik.

5. Biaya operasional dan honor untuk fasilitator dan Tim Teknis yang kurang

mencukupi.

Dalam pembangunan, beberapa masyarakat tidak memperhatikan persyaratan

keselamatan bangunan (penggunaan stuktur rangka).

6. Sebagian besar masyarakat tidak memiliki keterampilan pertukangan sehingga

dalam mengerjakan pembangunan/peningkatan kualitas rumahnya masih

mengandalkan tenaga tukang.

7. Tahap pelaksanaan konstruksi, dalam 1 KPB menggunakan tukang yang sama

sehingga dalam pengerjaan harus bergantian.

8. Lokasi penerima bantuan yang terdapat di wilayah kepulauan dan pegunungan,

yang infrastrukturnya masih belum memadai, sehingga menyulitkan dalam hal

pengiriman bahan bangunan.

9. Dalam pemilihan Toko Penyedia Bangunan beberapa tahapan tidak

dilaksanakan sesuai prosedur.

10. Masih adanya penerima bantuan yang tidak mengetahui lokasi toko penyedia

bahan bangunan dan tidak tahu harga bahan bangunan yang diterima.

11. Masih adanya penunjukan toko bahan bangunan yang tidak ditentukan oleh

penerima bantuan.

12. Terbatasanya ketersediaan Toko Penyedia Bahan Bangunan di Lokasi Penerima

Bantuan yang mampu mengakomodir seluruh kebutuhan penerima bantuan baik

dari segi kecukupan modal, ketersediaan material maupun kesiapan armadanya.

13. Berdasarkan Permen PUPR 13 Tahun 2016, output dan outcome dari Program

BSPS adalah rumah layak dan terhuni. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, di

Page 89: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 66

beberapa rumah penerima bantuan, progres fisik 100% kondisinya belum selesai

misalnya daun pintu dan jendela belum terpasang, walaupun seluruh bahan

bangunan dari dana BSPS sudah terpasang. (kekurangan berasal dari swadaya

penerima bantuan).

14. Masih kurangnya pemahaman penerima bantuan terhadap prosedur dan

ketentuan BSPS.

15. Penerima bantuan belum berperan sebagai pelaku utama kegiatan, misalnya

dalam penyusunan proposal penerima bantuan belum terlibat secara maksimal.

16. Belum maksimalnya pendampingan terhadap penerima bantuan oleh TFL,

terutama dalam pelaksanaan konstruksi, TFL tidak memberikan pemahaman

teknis membangun rumah sesuai kriteria rumah layak huni.

Tindak lanjut atas permasalahan tersebut yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Dilakukan verifikasi ulang oleh fasilitator

2. Melakukan verifikasi ulang CPB dan mengingatkan CPB terhadap

tanggungjawabnya menyelesaikan kegiatan sesuai surat pernyataan yang telah

ditandatangani.

3. Diberikan bimbingan teknis terhadap pemangku kepentingan agar lebih paham

mekanisme BSPS.

4. PPK Rumah Swadaya melakukan evaluasi terhadap kinerja Fasilitator, tim

koordinasi provinsi dan tim teknis Kabupaten/Kota.

5. Mendorong adanya dana sharing dari Kabupaten/Kota

6. Memberikan pemahaman kepada fasilitator dan penerima bantuan tentang

pentingnya persyaratan keselamatan bangunan

7. TFL mendampingi dalam pembentukan KP, dan memberikan masukan dalam

pengorganisasian agar mempertimbangkan keahlian dan kemampuan PB dalam

hal pertukangan.

8. Meminta KPB dibantu oleh TFL untuk menjadwalkan kembali waktu pengerjaan

konstruksi dan meminta Kepala Desa selaku Tim Teknis agar dapat

menggerakan masyarakat lainnya untuk membantu bergotong royong dalam

penyelesaian konstruksi.

Page 90: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

67 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

9. PPK Rumah Swadaya, Tim Teknis, Korfas dan TFL memfasilitasi toko bahan

bangunan dan penerima bantuan dalam menyepakati mekanisme pengiriman

bahan bangunan agar sampai ke lokasi penerima bantuan.

10. Tim Teknis, Korfas, TFL, pihak toko bahan bangunan dan Ketua KPB

mensosialisasikan kembali kepada penerima bantuan terkait harga bahan

bangunan yang telah disepakati.

11. Meminta PPK Rumah Swadaya agar melakukan pengecekan kembali terhadap

Toko Bahan Bangunan yang telah dipilih oleh masyarakat, baik dari segi legalitas

toko, kemampuan mengakomodir kebutuhan penerima bantuan kecukupan

modal, ketersediaan material maupun kesiapan armadanya.

12. Meminta PPK Rumah Swadaya, menginventarisasi kembali penerima bantuan

yang kondisi rumahnya belum selesai 100% dan meminta Tim Teknis, Korfas,

TFL dan KPB untuk bermusyawarah dan mencari solusinya.

13. PPK meminta TFL dan Korfas untuk kembali menjelaskan prosedur dan

ketentuan BSPS kepada penerima bantuan.

14. PPK meminta TFL untuk memberikan pemahaman kepada penerima bantuan

dan memastikan penerima bantuan paham terkait peran penerima bantuan

dalam pelaksanaan kegiatan.

15. Evaluasi kinerja TFL terkait tugas dan tanggungjawabnya.

Berikut ini merupakan contoh foto kegiatan peningkatan kualitas Rumah Swadaya

yang dilaksanakan pada tahun 2017:

Page 91: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 68

Kondisi Awal (0%)

Progres 30%

Keadaan 100%

Gambar IV.13 Rumah Swadaya di Desa Krisik, Blitar

Page 92: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

69 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Kondisi Awal (0%)

Progres 30%

Keadaan 100%

Gambar IV.14 Rumah Swadaya di Desa Wateskroyo, Tulungagung

Page 93: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

Gambar IV.15 Peta Sebaran Realisasi BSPS Tahun 2017

PB=0 PK=1.479

PB=78 PK=4.268 PB=0 PK=2.000 PB=0 PK=2.859 PB=0 PK=1.574

PB=0 PK=2.627 PB=210 PK=3.891

PB=0 PK=1.621

PB=0 PK=2.200 PB=96 PK=4.707 PB=74 PK=8.226 PB=385 PK=6.587

PB=0 PK=0

PB=0 PK=2.112 PB=0 PK=1.643

PB=448 PK=7.562 PB=171 PK=2.499

PB=57 PK=2.663

PB=75 PK=3.195

PB=60 PK=4.044

PB=0 PK=2.484

PB=0 PK=2.500

PB=0 PK=2.204

PB=94 PK=3.003

PB=0 PK=3.197

PB=0 PK=3.727

PB=0 PK= 1.988

PB=81 PK=5.381

PB=0 PK=3.613

PB=0 PK=3.169

PB=0 PK=3.500

PB=99 PK=3.340

PB=0 PK=3.529

PB=72 PK=3.340

Page 94: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

71 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

4.1.5.3 Analisis terhadap Perjanjian Kinerja Lainnya A. Fasilitasi bantuan PSU dan fasilitasi penyediaan lahan

Tabel IV.18 Realisasi Pembangunan PSU Tahun 2017

Jenis Rumah Rencana Realisasi %

Fasilitas Bantuan PSU 14.000 unit 17.266 Unit 123,33

Fasilitasi Bantuan PSU adalah pemberian komponen Prasarana, Sarana, dan Utilitas

Umum bagi perumahan yang membangun rumah umum berupa rumah tunggal,

rumah deret, dan rumah susun yang bersifat stimulan di lokasi perumahan yang

dibangun oleh pelaku pembangunan.

Terlaksananya Fasilitasi Bantuan PSU Rumah Umum sebanyak 14.000 Unit rumah

dengan capaian pada tahun 2017 sebanyak 17.266 Unit rumah atau dengan

persentase sebesar 123,33%.

Tabel IV.19 Sebaran Realisasi Pembangunan PSU Tahun 2017

No Provinsi Jumlah Bantuan PSU (Unit)

1 Aceh 354

2 Sumatera Utara 360

3 Riau 1198

4 Kepulauan Riau 834

5 Jambi 519

6 Sumatera Selatan 296

7 Bengkulu 260

8 Lampung 360

9 Jawa Barat 1052

10 Banten 374

11 Jawa Tengah 293

12 DI Yogyakarta 305

13 Jawa Timur 497

14 Nusa Tenggara Barat 425

15 Kalimantan Barat 1649

16 Kalimantan Tengah 886

17 Kalimantan Selatan 2508

Page 95: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 72

No Provinsi Jumlah Bantuan PSU (Unit)

18 Kalimantan Timur 188

19 Sulawesi Utara 644

20 Sulawesi Barat 245

21 Sulawesi Tengah 207

22 Sulawesi Selatan 2636

23 Papua Barat 393

24 Papua 783

JUMLAH 17.266

Permasalahan dan kendala Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan rumah umum

(PSU) antara lain sebagai berikut:

1. Adanya keterbatasan anggaran dalam memenuhi capaian target pada Rencana

Strategis Direktorat Rumah Umum dan Komersial 2015-2019.

2. Kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan para pemangku

kepentingan.

3. Terdapat aturan yang tumpang tindih, sudah tidak relevan dengan kondisi saat

ini, dan belum mengakomodasi kegiatan yang dilakukan.

4. Implementasi kebijakan masih belum sempurna.

5. Adanya pergantian pejabat dilingkungan Direktorat RUK, sehingga memerlukan

penyesuaian kebijakan.

6. Data sekunder yang tidak lengkap sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan.

7. Terbatasnya infrastruktur di beberapa daerah.

Permasalahan dan kendala Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan rumah umum

(PSU) antara lain sebagai berikut:

1. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi terkait baik di

pusat maupun daerah, serta para pemangku kepentingan di bidang perumahan

dan kawasan permukiman.

2. Koordinasi internal oleh pejabat baru di ingkungan Direktorat Rumah Umu dan

Komersial.

Page 96: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

73 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

3. Mensinkronisasikan perangkat pelaksanaan kegiatan (aturan dan

mekanismenya).

4. Peningkatan pembinaan, pengawasan terhadap implementasi kebijakan.

Berikut ini adalah contoh dokumentasi pelaksanaan bantuan PSU pada tahun 2017:

Lokasi: Griya Menang Asri, Lombok Barat, Provinsi

NTB

Lokasi: Dobonsolo Grand, Jayapura, Provinsi

Papua

Lokasi: Perumahan Citra Buana 1 Kab Jayapura, Provinsi Papua

Gambar IV.16 Pelaksanaan Penyediaan PSU Rumah Umum TA 2017

Page 97: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 74

Adapun Capaian Kegiatan Fasilitasi Penyediaan Lahan Perumahan yaitu antara lain sebagai berikut:

Capaian Instansi

Binamarga Pemda Eks BPPN (Kemenkeu)

Lahan Teridentifikasi

33 Bidang

Luas: 98,4 Ha

28 Bidang

151,6 Ha

26 Bidang

Luas: 385 Ha

Lahan terverifikasi

9 Bidang

Luas: 14,85 Ha

19 Bidang

Luas: 97,15 Ha

26 Bidang

Luas: 385 Ha

Lahan siap bangun

4 Bidang

Luas: 29,12 Ha

Lokasi:

1. Jl. Bina Marga, Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

2. Jl. TB. Simatupang, Kel. Kp. Rambutan, Kec. Ciracas, Jakarta Timur.

3. Jl. Raya Kembangan, Kec. Kembangan Selatan, Jakarta Selatan.

4. Desa Pertampilan, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang.

9 Bidang

Luas: 20 Ha

Lokasi:

1. Cingised, Kel. Cisaranten Kulon, Kec. Arcamanik.

2. Derwati, kel. Derwati, Kec. Rancasari

3. Paldam, Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal.

4. Kiaracondong, Kel. Sadang Serang, kec. Coblong.

5. Sadang Serang, Kel. Sadang Serang, Kec. Coblong.

6. Simpang Dago, Kel. Lebakgede, kec. Coblong.

7. Industri Dalam (Arjuna), kel. Arjuna, Kec. Cicendo.

8. Nyengseret, Kel. Nyengseret, Kec. Astanaanyar

9. Bagusrangin, Kel. Lebakgede, Ke. Coblong

3 Bidang

Luas: 5,28 Ha

Lokasi:

1. Kel. Gunung Sarik, Kec. Kuranji, Kota Padang.

2. Jl. S. Parman, Desa Tanjung Piayu, Kec. Sei Beduk , Kota Batam.

3. Desa Sukaraja Nuban, Kec. Sukadana, Kab. Lampung Timur.

Page 98: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

Gambar IV.17 Peta Sebaran Realisasi Pelaksanaan Bantuan PSU Pada Tahun 2017

834 unit 1649 unit 886 unit 2508 unit - 188 unit 207 unit -

245 unit - 497 unit 293 unit

-

- 305 unit

1052 unit 374 unit

354 unit

360 unit

-

1198 unit

519 unit

260 unit

296 unit

360 unit

425 unit

-

2636 unit

644 unit

393 unit

-

783 unit

-

TOTAL: 17.266 UNIT

Page 99: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 76

B. Program Sejuta Rumah

Merupakan program pemerintah untuk mendorong berbagai stakeholder penyediaan

perumahan, yaitu pemerintah, pemerintah daerah, pengembang, dunia usaha,

perbankan dan masyarakat agar terwujud percepatan penyediaan rumah, utamanya

bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Melalui program ini, diharapkan

dapat terbangun satu juta rumah setiap tahunnya.

Dalam kapasitas sebagai penanggung jawab utama program ini, Kementerian PUPR

menjalankan fungsi sebagai:

1. Regulator.

2. Penyedia rumah/hunian, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah

(MBR); dan

3. pendorong bagi para pengembang perumahan bagi MBR melalui dukungan

penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) serta skema

pembiayaan.

Capaian Program Sejuta Rumah Tahun 2017 yaitu sebesar 805.169 Unit dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel IV.20 Capaian Program Sejuta Rumah Tahun 2017

NO PERUNTUKAN INSTANSI PROGRAM REALISASI 2017 (UNIT)

1

MBR 1. Pemerintah

75%

- PUPR

Rusunawa 13.251

Rumah Khusus 5.047

Rumah Swadaya 112.732

DAK 57.151

Total 188.181

- K/L Lainnya 1.566

- PEMDA

Rusunawa 11.629

BSPS PB 22.881

BSPS PK 113.670

Total 148.180

2. Pengembang 306.465

3. CSR 118

4. Masyarakat 37.973

Page 100: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

77 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

NO PERUNTUKAN INSTANSI PROGRAM REALISASI 2017 (UNIT)

Total MBR 682.483

2 Non MBR 1. Pengembang 167.462

25% 2. Masyarakat 57.526

Total Non MBR 224.988

Total PSR 907.471

Tabel IV.21 Regulasi Terkait Program Satu Juta Rumah

No Regulasi Pemrakarsa Keterangan

1

Undang-undang tentang Tabungan Perumahan Rakyat (UU Tapera), melalui undang-undang ini warga negara diwajibkan untuk menabung sebagian penghasilannya dan dana tersebut akan dikelola oleh suatu badan pengelola Tapera.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Undang-undang Tapera telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI, hari Selasa, tanggal 23 Februari 2016, saat ini dalam tahap diundangkan Di Kementerian Hukum dan HAM

2 Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional

Menkumham Disahkan pada tanggal 12 Januari 2016

3 Instruksi Presiden No.1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional

Menkumham Disahkan pada tanggal 8 Januari 2016

4 Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Penyederhanaan Perizinan Pembangunan Perumahan

Menteri PUPR Disahkan pada tanggal 14 April 2016

5 Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Menteri PUPR Disahkan pada tanggal 25 Mei 2016

C. Kegiatan Prioritas Nasional kepada Kantor Staf Presiden

Terdapat 9 (Sembilan) agenda prioritas Presiden dan Wakil Presiden yang disebut

dengan Nawa Cita (lihat Bab II). Nawa Cita bertujuan untuk menunjukkan prioritas

jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam

bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Program Nawa Cita ini

kemudian disebut sebagai program prioritas nasional yang dipantau langsung oleh

Kantor Staf Presiden (KSP). Adapun wujud komitmen Kementerian PUPR dalam

mendukung perwujudan program NAWACITA adalah sebagai berikut:

Page 101: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 78

1. Prioritas Kedaulatan Pangan.

2. Prioritas Maritim dan Kelautan.

3. Prioritas Konektivitas Infrastruktur.

4. Prioritas Kesehatanan.

5. Prioritas Perbatasan.

Adapun yang tema program priotas KSP yang menjadi tanggung jawab Direktorat

Penyediaan Perumahan Tahun 2017 (periode B09-B12) adalah prioritas maritime

dan kelautan dengan ukuran keberhasilan yaitu:

1. Terbangunnya 50 unit Rumah Khusus di Kab. Pulau Morotai dan terbangunnya

50 unit Rumah Khusus di Kota Tidore Kepulauan.

2. Terbangunnya Rumah Susun MBR bagi nelayan sebanyak 2 TB (tower Block) di

Provinsi Banten (1 TB) dan Jawa Timur (1 TB).

Hasil capaian pelaksanaan rencana aksi prioritas nasional yang dilaksanakan oleh

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan berdasarkan pelaporan pada status

terakhir triwulan IV (B12) tahun 2017 pada aplikasi www.emonitoring.pu.go.id yaitu

sebagai berikut:

Page 102: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

79 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E

Tabel IV.22 Capaian Pelaksanaan Rencana Aksi Prioritas Nasional pada Akhir Desember Tahun 2017 (B12)

No Uraian

B12

Ukuran Keberhasilan

(Target) Realisasi Keterangan Satminkal

Keterangan BPAKLN

Capaian (%)

1 Program Prioritas

2 MARITIM DAN KELAUTAN

3 Pembangunan Perumahan

4 Pembanguan Rumah Khusus Nelayan 100,00

KRITERIA 1 : Terbangunnya 100 rumah khusus untuk Masyarakat Nelayan

100,00

UKURAN 1 : a. Terbangunnya 50 unit Rumah Khusus di Kab. Pulau Morotai b. Terbangunnya 50 unit Rumah Khusus di Kota Tidore Kepulauan

Progress Fisik 100,00%

Progress Fisik 100,00%

sudah PHO 100,00

5 Pembangunan rumah susun MBR bagi nelayan 87,38

KRITERIA 1 : Terbangunnya Rumah Susun MBR bagi nelayan

87,38

UKURAN 1 : Terbangunnya Rumah Susun MBR bagi nelayan sebanyak 2 TB (tower Block) di Provinsi Banten (1 TB) dan Jawa Timur (1 TB)

Progress Fisik 100,00%

Progress Fisik 87,38%

Progres pembangunan rumah susun MBR bagi nelayan Kota Serang 82,552% (Target TA 2017 dapat tercapai diakhir Desember 2017) Progres pembangunan rumah susun MBR bagi nelayan Kota Surabaya 92,197% (Target TA 2017 dapat tercapai diakhir Desember 2017)

-

87,38

Page 103: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 80

Pada data capaian di atas dapat dilihat bahwa terdapat 1 (satu) buah indikator yang

tidak mencapai target yaitu pembangunan rumah susun di Kota Serang dan Kota

Surabaya. Penyebab tidak tercapainya indikator tersebut yaitu disebabkan karena

sebagian material belum onsite seperti material plester dan keramik, sedang

dilakukan pekerjaan repair pada pekerjaan keramik, openingan dan pengecatan, dan

adanya keterlambatan mendatangkan material ME. Adapun tindak lanjut yang

dilakukan untuk memenuhi target B12 (100%) pada kegiatan pembangunan rumah

susun MBR bagi nelayan di Kota Serang dan pembangunan rumah susun MBR bagi

nelayan di Kota Surabaya yaitu melalui perpanjangan waktu dengan mekanisme

PMK 243/PMK.05/2015 (90 hari). Sehingga secara keseluruhan progres B12

Kegiatan KSP di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan tahun 2017

dapat selesai 100%.

D. Proyek Strategis Nasional (PSN)

Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa progres Proyek Strategis Nasional Tahun

2017 dapat terselesaikan dengan baik. Adapun progress Proyek Strategis Nasional

di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan adalah sebagai berikut:

a. Terdapat 3 (tiga) kegiatan pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi yang

diputuskan pembatalan pembangunannya (status 3 Januari 2018), yaitu:

1) Pembatalan pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Minggu

dikarenakan penyiapan lahan (penanggung jawab oleh Pemprov DKI

Jakarta) untuk pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Minggu

serta pembangunan TPS untuk pedagang pasar minggu masih belum

selesai.

2) Pembatalan pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Pondok Kelapa

dikarenakan adanya penolakan dari warga sekitar dan permasalahan

perizinannya yang membutuhkan waktu cukup panjang, sehingga

Pemanfaatan anggaran akan dialihkan untuk kegiatan strategis

pembangunan Rumah Susun ASN PUPR di lokasi Cipayung, Jakarta Timur.

3) Pembatalan pembangunan Rumah Susun ASN PUPR Cipayung dikarenakan

belum tersedianya lahan yang clean and clear.

b. Realisasi fisik pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Kemayoran sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 100% (status 3 Januari 2018).

Page 104: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

81 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

c. Realisasi fisik pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput

sebesar 35,01% atau 100% dari target yang ditetapkan dan realisasi keuangan

sebesar 30,28% atau sebesar 86,49% dari target yang ditetapkan (status 3

Januari 2018).

d. Realisasi fisik pembangunan Rumah Khusus perbatasan di Kab. Kapuas Hulu

sebesar 95% dan realisasi keuangan sebesar 100% (perpanjangan waktu 90 hari

melalui PMK 243/PMK.05/2015) (status 2 Januari 2018);

e. Realisasi fisik pembangunan Rumah Khusus perbatasan di Kab. Sintang sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 100% (status 2 Januari 2018);

f. Secara umum realisasi penyaluran dana BSPS pengembangan Rumah Swadaya

Tahun 2017 (PSN) sudah tersalurkan 100%, sementara realisasi fisik di

lapangan terdapat beberapa lokasi yang progres fisiknya masih 30% hingga

>30%, hal ini dikarenakan adanya keterlambatan pengiriman bahan bangunan

(status 29 Desember 2017).

g. Realisasi fisik pengembangan Rumah Swadaya terbagi menjadi 3 (tiga)

klasifikasi yaitu progres fisik <30% sebanyak 9 unit, progres fisik 30% sebanyak

172 unit, dan progres fisik 100% sebanyak 1.926 unit (status 29 Desember

2017).

E. Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM)

Menurut Perpres no. 75 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi

Manusia Tahun 2015-2019 yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia yang

selanjutnya disingkat HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan

keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,

hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta pelindungan harkat

dan martabat manusia.

Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut RANHAM

adalah dokumen yang memuat sasaran, strategi, dan fokus kegiatan prioritas

rencana aksi nasional hak asasi manusia Indonesia dan digunakan sebagai acuan

kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam melaksanakan penghormatan,

pelindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM di Indonesia.

Capaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di dilakukan Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan terkait progres Kegiatan RANHAM melalui aplikasi e-

Page 105: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 82

monitoring pada bulan Desember (B12) pembangunan Rumah Susun sewa di

kawasan industri (status 29 Desember 2018) adalah sebagai berikut:

1. Target B12 Pembangunan Rumah Susun di Kab. Morowali, Provinsi Sulawesi

Tengah (1 Tower, 90 unit) adalah sebesar 100% sementara realisasi B12

sebesar 95,54% dari target yang ditetapkan.

2. Target B12 Pembangunan Rumah Susun di Kota Batam, Provinsi Kepulauan

Riau (2 Tower, 180 unit) adalah sebesar 100% sementara realisasi B12 sebesar

97,63% dari target yang ditetapkan.

3. Target B12 Pembangunan Rumah Susun di Kota Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur

(2 Tower, 70 unit) adalah sebesar 100% sementara realisasi B12 sebesar 100%

dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dari realisasi tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat 2 (dua)

kegiatan yang tidak memenuhi target yaitu Pembangunan Rumah Susun di Kab.

Morowali (95,54%) dan Pembangunan Rumah Susun di Kota Batam (97,63%) dan

terdapat 1 (satu) kegiatan yang memenuhi target yaitu Pembangunan Rumah Susun

di Kota Sidoarjo (100%). Adapun permasalahan yang dihadapi masing-masing

kegiatan yang belum memenuhi target yaitu kurang tenaga kerja dan masih ada

beberapa material yang belum onsite. Rata-rata progress pembangunan Rumah

Susun Industri untuk kegiatan RANHAM sebesar 97,723% dari target yang

ditetapkan, sementara tindak lanjut yang dilakukan untuk memenuhi target B12

(100%) yaitu melalui perpanjangan waktu dengan mekanisme PMK

243/PMK.05/2015 (90 hari). Sehingga secara keseluruhan progres B12 Kegiatan

RANHAM di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan tahun 2017

dapat selesai 100%.

4.1.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya di lingkungan Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan pada tahun 2017 diuraikan sebagai berikut:

Page 106: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

83 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

4.1.6.1 Sumber Daya Manusia

Tabel IV.23 Analisis Sumber Daya Manusia di Lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017

NO Unit Kerja Jumlah

Kegiatan Pagu (Rp)

Jumlah Pegawai Rasio penugaan

/orang Pagu/orang

PNS NON JML

1 Sekretariat 33 121.600.000.000 106 135 241 0,68 504.564.315

2 Direktorat Perencanaan

33 28.000.000.000 43 19 62 2,66 451.612.903

3 Direktorat Rumah Susun

39 36.121.000.000 58 61 119 1,64 303.537.815

4 Direktorat Rumah Khusus

26 29.520.000.000 44 45 89 1,46 331.685.393

5 Direktorat Rumah Swadaya

17 28.800.000.000 64 39 103 0,83 279.611.650

6 Direktorat Rumah Umum dan Komersial

26 26.700.000.000 49 40 89 1,46 300.000.000

JUMLAH 174 270.741.000.000 364 339 703

Rumus rasio penugasan = (5/jumlah orang) x jumlah kegiatan

Kesimpulannya adalah jika diasumsikam setiap kegiatan dikerjakan oleh 5 (lima)

orang dalam satu Tim maka penugasan masing-masing personil di masing-masing

Direktorat/Sekretariat berkisar antara 1 s/d 3 (pembulatan ke atas dari 0,68 s/d 2,66)

penugasan. Jika diasumsikan bahwa jumlah anggaran dibagi merata per jumlah

pegawai maka masing-masing personil bertanggungjawab sebesar sekitar Rp.200

juta sampai Rp.500 juta yang terdistribusi secara tidak merata diantara Unit Kerja.

Agar beban kerja lebih seimbang antar Unit Kerja, maka perlu dilakukan redistribusi

jumlah pegawai.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Setditjen. Penyediaan Perumahan memiliki rasio

penugasan perorang terkecil yaitu sebesar 0,81. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah

pegawai di lingkungan Setditjen. Penyediaan Perumahan relatif cukup banyak bila

dibandingkan dengan jumlah kegiatan yang ada. Sehingga dimungkinkan untuk

dapat didistribusikan ke Unit Kerja lain yang membutuhkan yang sesuai dengan

kompetensinya.

Page 107: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 84

Kebutuhan Pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

adalah sebagai berikut:

Tabel IV.24 Kebutuhan Pegawai (PNS) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dan di Masing-Masing Provinsi Tahun 2017

NO UNIT KERJA BEZETTING

(PNS) KEBUTUHAN KEKURANGAN

I. STRUKTURAL PUSAT

1 SETDITJEN 36 121 85

2 DIT. PERENCANAAN 38 62 24

3 DIT. RUSUN 27 74 47

4 DIT. RUSUS 27 72 45

5 DIT. RUSWA 43 78 35

6 DIT. RUK 31 73 42

JUMLAH 202 480 278

II. SATKER KEBIJAKAN

1 SETDITJEN 6 10 4

2 DIT. PERENCANAAN 5 10 5

3 DIT. RUSUN 10 10 0

4 DIT. RUSUS 6 10 4

5 DIT. RUSWA 5 10 5

6 DIT. RUK 4 10 6

JUMLAH 36 60 24

III. SATKER PUSAT

1 SATKER PENGEMBANGAN PERUMAHAN

32 105 73

2 SATKER PENYEDIAAN RUMAH SWADAYA

16 36 20

3 SATKER FASILITAS RUMAH UMUM 14 33 19

JUMLAH 62 174 112

IV. SNVT

1 ACEH 7 35 28

2 SUMUT 0 35 35

3 SUMBAR 3 35 32

4 RIAU 1 35 34

Page 108: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

85 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

NO UNIT KERJA BEZETTING

(PNS) KEBUTUHAN KEKURANGAN

5 KEPRI 1 35 34

6 JAMBI 1 35 34

7 SUMSEL 0 35 35

8 BENGKULU 9 35 26

9 BABEL 1 35 34

10 LAMPUNG 2 35 33

11 BANTEN 0 35 35

12 JABAR 2 35 33

13 JATENG 4 35 31

14 DIY 2 35 33

15 JATIM 3 35 32

16 BALI 0 35 35

17 NTB 5 35 30

18 NTT 1 35 34

19 KALBAR 2 35 33

20 KALTENG 1 35 34

21 KALSEL 1 35 34

22 KALTIM 4 35 31

23 KALTARA 0 35 35

24 SULSEL 2 35 33

25 SULBAR 0 35 35

26 SULTRA 1 35 34

27 SULTENG 1 35 34

28 GORONTALO 0 35 35

29 SULUT 0 35 35

30 MALUT 9 35 26

31 MALUKU 0 35 35

32 PAPUA BARAT 1 35 34

33 PAPUA BARAT 0 35 35

JUMLAH 64 1.155 1.091

TOTAL 364 1.869 1.505

Page 109: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 86

Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa kebutuhan total pegawai

(PNS) adalah sebanyak 1.869 orang, sementara jumlah pegawai yang tersedia

adalah 364 orang, sehingga kekurangan pegawai adalah sebesar 1.869 – 364 =

1.505 orang pegawai.

4.1.6.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab III meliputi:

1. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menempati Gedung G lantai 4

(empat) sampai dengan lantai 8 (delapan). Sesuai dengan Peraturan Menteri PU

No 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman teknis Pembangunan Gedung Negara,

maka kebutuhan ruang Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

berdasarkan jumlah orang yang ada yaitu sebagai berikut:

Tabel IV.25 Analisis Kebutuhan Ruang Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

No. Ruang Kebutuhan ruang m2 Jumlah Orang m2

A Ruang Utama

a. Esl I* 117 1 117

b. Esl II* 74 6 444

c. Esl III* 24 29 696

d. Esl IV* 18 67 1.206

e. Staf** 2 602 1.204

B Ruang Penunjang

a. RR Esl I 90 1 90

b. RR Esl II 40 6 240

c. R.Studio 4 m/org 705 2.820

d. R Arsip 0,4 m/org 705 282

e. WC 2 m/25 org 705 56

f. Mushala 0,8/org 705 564

A+B 7.719

C sirkulasi 25%

1.930

Total 9.649

* Dihitung berdasarkan jumlah Jabatan yang tersedia ** Dihitung berdasarkan jumlah pegawai yang ada

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa total ruang yang dibutuhkan

oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan adalah 9.649 m2 sedangkan

ruang yang tersedia saat ini adalah 5.836 m2. Sehingga kekurangan ruang yang

Page 110: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

87 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

dibutuhkan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan adalah 9.649 m2 –

5.836 m2= 3.813 m2.

2. Jumlah Komputer dan Notebook di Kantor Pusat yang terdaftar di dalam SIMAK

BMN yang dapat pada Bab III yaitu sejumlah 861 + 91 = 952 Unit. Jika

disandingkan dengan jumlah pegawai yang ada di Kantor Pusat yaitu sebanyak

705 (PNS dan NonPNS), maka terdapat gap kelebihan sebesar 247 Unit.

4.1.7 Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan/Kegagalan pencapaian Pernyataan Kinerja

Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian Kinerja adalah sebagai

berikut:

1. Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Perundang-undangan yang telah dirilis pada tahun 2017 oleh Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun yaitu Peraturan Menteri Nomor

20/PRT/M/2017 tentang Penyediaan Rumah Khusus.

Rancangan Peraturan Menteri yang sedang disusun yaitu sebagai berikut:

1) Rapermen tentang Perhimpunan Pemilik Dan Penghuni Satuan Rumah Susun

(P3SRS).

2) Rapermen Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah (PPJB).

3) Rapermen tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat Nomor 38/PRT/M/2015 Tentang Bantuan Prasarana, Sarana,

Dan Utilitas Umum Untuk Perumahan Umum (Revisi Permen PSU).

4) Rapermen tentang Bentuk Kemudahan Perizinan Dan Kriteria Pencabutan Izin

Pembangunan Perumahan Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(Perizinan).

5) Rapermen tentang Penyelenggaraan Perumahan Dengan Hunian Berimbang

(HB).

6) Rapermen Pedoman Pembangunan Rumah Sejahtera.

2. Strategi Komunikasi Publik:

a. Mengikuti Pameran

Partisipasi dalam kegiatan Pameran dimaksudkan sebagai fasilitasi penyampaian

informasi program dan kebijakan bidang penyediaan perumahan khususnya program

Page 111: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 88

Satu Juta Rumah kepada masyarakat, Pemerintah Daerah dan stakeholder

disesuaikan dengan target sasaran dan tema pameran.

Pameran yang diikuti pada tahun 2017 yaitu antara lain sebagai berikut:

1) Pameran Indonesia Property Expo 2017 yang digelar mulai 11-19 Februari 2017

di Jakarta Convention Center Senayan.

2) Pameran Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan XXI di Jakarta Convention

Centre (JCC) pada tanggal 1- 4 Juni 2017.

3) Pameran Rumah Rakyat – Pesta KPR Subsidi FLPP 2017 yang digelar pada

tanggal 13-17 Juli 2017 di Gelanggang Remaja Pekanbaru.

4) Pameran Indonesia Properti Expo 2017 dalam rangka Hari Perumahan Nasional

digelar pada tanggal 11-20 Agustus 2017 di Jakarta Convention Center Senayan.

5) Indonesia Climate Change Forum dan Expo 2017 Expo yang berlangsung pada

tanggal 7 - 10 september di JCC, Jakarta.

6) Indonesia Future City (IFC) & REI Mega Expo 2017 yang diselenggarakan pada

tanggal 14-24 September 2017 di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang.

7) Hari Habitat dan Hari Kota Dunia tahun 2017 pada tanggal 5-6 November 2017.

Gambar IV.18 Pembukaan BTN Property Expo dalam rangka Hapernas

Page 112: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

89 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

b. Pusat Informasi Perumahan di Lobby Gedung G

Pusat informasi publik berisikan panel infografis tentang program, capaian serta

kebijakan Dtjen Penyediaan Perumahan. Saat ini terdapat 12 slot panel yang harus

diisi dan diperbaharui secara berkala.

Informasi yang ditampilkan pada panel ini antara lain adalah:

1. Target RPJMN 2015-20119 bidang penyediaan perumahan.

2. Target penyediaan perumahan tiap tahun.

3. Syarat dan mekanisme pengajuan Penyediaan perumahan.

4. Capaian Program Satu Juta Rumah.

5. Hasil Pembangunan Penyediaan Perumahan.

Gambar IV.19 Peta Sebaran Realisasi Pelaksanaan Bantuan PSU Pada Tahun 2017

c. Press Release ke berbagai media cetak dan elektronik seperti penerbitan

majalah MAISONA dan penerbitan berita penyediaan perumahan di website

http://perumahan.pu.go.id.

6. Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perumahan

Salah satu upaya untuk mensinergikan program Pusat dan Derah Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan Konsultasi Regional

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Konreg PUPR). Konreg

PUPR adalah forum koordinasi dan sinkronisasi program tahunan sebagai salah

Page 113: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 90

satu tahapan penyiapan program yang diselenggarakan guna mensinergikan sumber

daya pembangunan Bidang PUPR yang dimiliki Kementerian PUPR dan Pemerintah

Daerah. Sebelum dilaksanakan Konreg PUPR dimaksud, telah dilaksanakan Pra

Konreg yang merupakan tahapan untuk melakukan konsolidasi program tahun 2018

antara Direktorat Jenderal dengan Pemerintah Daerah.

Rakortek Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penyaringan usulan tahun 2018. Kegiatan ini dimaksudkan

untuk penajaman program dan kegiatan penyediaan perumahan serta inventarisasi

kelengkapan administrasi terhadap usulan yang sudah diajukan pada saat Pra

Konreg. Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai forum untuk

meningkatkan sinergitas dan sinkronisasi perencanaan penyediaan perumahan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam mekanisme yang

partisipatif, sekaligus sebagai persiapan pelaksanaan Konsultasi Regional

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Provinsi dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional

Tahun 2017.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membahas:

1. Sinkronisasi perencanaan kegiatan dan anggaran pembangunan perumahan di

daerah antara Ditjen Penyediaan Perumahan dan Pemerintah Daerah.

2. Pemantapan lokasi dalam rangka pelaksanaan program penyediaan perumahan

Tahun 2017 di Kabupaten/Kota yang siap dilaksanakan sesuai kriteria.

3. Percepatan pelaksanaan pembangunan perumahan yang dilaksanakan tahun

2017.

4. Pengumpulan usulan lokasi kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan Tahun 2018

sebagai masukan untuk penyusunan Rencana Kerja Ditjen Penyediaan

Perumahan Tahun 2018 dan Usulan Pendanaan Pemerintah Daerah (UPPD)

yang akan dibahas dalam Musrenbang Provinsi dan Musrenbang Nasional

Tahun 2017.

Page 114: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

91 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Prakonreg Palembang, 7-9 Maret 2017

Prakonreg Surabaya, 14-16 Maret 2017

Prakonreg Kupang, 21-23 Maret 2017

Prakonreg Manado, 29-31 Maret 2017

Gambar IV.20 Rakortek Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan di Tangerang pada Tanggal 29-31 Agustus 2017

Page 115: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 92

Berdasarkan hasil pekasanaan kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Penyediaan

Perumahan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman perlu didorong sebagai

leading sector dalam pengentasan kemiskinan, pembangunan daerah tertinggal

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Alokasi anggaran Ditjen Penyediaan Perumahan masih belum cukup untuk dapat

memenuhi kebutuhan perumahan di daerah. Untuk itu, diperlukan dukungan dari

berbagai pemangku kepentingan yang terkait, antara lain melalui pemanfaatan

CSR dan pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS).

3. SNVT Penyediaan Perumahan diharapkan lebih aktif dalam mendorong

pembangunan perumahan di daerah, antara lain melalui:

a. Pemantapan sinergitas antar pemangku kepentingan melalui optimalisasi

peran Kelompok Kerja bidang Perumahan di tingkat Provinsi.

b. Inventarisasi data perumahan dan kawasan permukiman yang akurat sampai

ke tingkat kabupaten/kota sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan,

program dan kegiatan yang lebih tepat sasaran.

c. Sharing pendanaan dari APBD untuk membiayai pembangunan perumahan.

d. Pembangunan perumahan tersebut harus diintegrasikan dengan arahan

dalam Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).

4. Kesepakatan mengenai prioritas program, kegiatan dan lokasi pembangunan

perumahan dan kawasan permukiman sesuai hasil pembahasan dalam sesi desk

akan menjadi masukan untuk:

a. Penyusunan Renja Ditjen. Penyediaan Perumahan Tahun 2018.

b. Penyusunan Usulan Pendanaan Pemerintah Daerah (UPPD) Tahun 2018.

Renja-Ditjen Penyediaan Perumahan dan UPPD tersebut akan disandingkan dan

difinalisasi dalam Musrenbang Nasional Tahun 2017 untuk menyempurnakan

RKP Tahun 2018.

5. SNVT Penyediaan Perumahan memiliki peran untuk membantu melengkapi

data-data terkait prioritas program dan kegiatan maupun proposal kegiatan, dan

disampaikan kepada Ditjen Penyediaan Perumahan sesuai dengan kesepakatan

di masing-masing desk teknis. Semua unit kerja di Ditjen Penyediaan

Page 116: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

93 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Perumahan harus melakukan koordinasi lebih lanjut dengan SNVT Penyediaan

Perumahan untuk merealisasikan kesepakatan yang telah dicapai. Sehubungan

dengan hal tersebut, SNVT Penyediaan Perumahan perlu meningkatkan

koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota maupun instansi pengusul.

6. Prioritas pembangunan perumahan Tahun 2018:

a. Dukungan penanggulangan kemiskinan, RTLH dan kekumuhan.

b. Dukungan pengembangan kawasan industri.

c. Rusun tingkat tinggi.

d. Dukungan pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional.

e. Dukungan pengembangan wilayah perbatasan negara, tertinggal, terluar dan

pulau-pulau kecil.

f. Dukungan masyarakat korban bencana sosial, dampak pembangunan dan

kondisi khusus lain.

g. Penyediaan perumahan bagi PNS dan TNI/Polri.

h. Penyediaan rusunawa bagi mahasiswa.

i. Penyediaan rusunawa pondok pesantren.

4.1.8 Analisis Manfaat

Sebagai upaya untuk menganalisis manfaat yang telah dicapai oleh Ditjen.

Penyediaan Perumahan, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sebagai

Unit Kerja di bawah Ditjen. Penyediaan Perumahan telah melaksanakan kegiatan

evaluasi manfaat yang dilaksanakan secara swakelola pada tahun 2017. Kegiatan

evaluasi manfaat berfokus pada keluaran (output), hasil (outcome), dan dampak

(impact) dari penyediaan perumahan yang meliputi penyediaan Rumah Susun,

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, penyediaan Rumah Khusus, dan bantuan

PSU.

Secara umum evaluasi manfaat yang tersaji pada laporan ini meliputi penyajian data

capaian penghunian s/d Tahun 2016 (rumah susun dan rumah khusus) dan hasil

kegiatan evaluasi manfaat yang telah dilaksanakan. Evaluasi manfaat tersebut

dilaksanakan melalui survei terhadap penerima manfaat dengan tujuan

membandingkan tempat tinggalnya yang sebelum dan sesudah menerima manfaat.

Page 117: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 94

Provinsi yang menjadi sampel dalam rangka survei evaluasi manfaat yaitu antara

lain:

1. Aceh

2. Sumatera Utara

3. Riau

4. Kepulauan Riau

5. Jambi

6. Sumatera Barat

7. Sumatera Selatan

8. Lampung

9. Bengkulu

10. Bangka Belitung

11. Jawa Tengah

12. DI Yogyakarta

13. Kalimantan Selatan

14. Kalimantan Timur

15. Sulawesi Utara

16. Gorontalo

17. Sulawesi Selatan

18. Sulawesi Tengah

19. Sulawesi Tenggara

20. Bali

21. Nusa Tenggara Barat

22. Nusa Tenggara Timur

23. Maluku

24. Maluku Utara

Berikut merupakan uraian secara singkat hasil dari kegiatan evaluasi manfaat

penyediaan perumahan yang telah dilakukan pada tahun 2017:

4.1.8.1 Analisis Manfaat terhadap Penyediaan Rumah Susun

1. Capaian Penghunian Rumah Susun

Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Ditjen. Penyediaan Perumahan dalam

rangka pengurangan backlog adalah melalui penyediaan Rumah Susun. Tujuan dari

pelaksanaan penyediaan Rumah Susun yaitu untuk memberikan hunian yang layak

bagi MBR. Berikut capaian penghunian Rumah Susun Ditjen. Penyediaan

Perumahan s/d tahun 2016:

Tabel IV.26 Penghunian Rumah Susun s/d Tahun 2016

NO TAHUN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN

TOTAL TERBANGUN

(TOWER)

SUDAH TERHUNI

(TOWER)

1 2005 s.d. 2011 187 183

2 2012-2013 380 314

3 2014 393 289

4 2015 220 71

5 2016 129 34

Page 118: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

95 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

NO TAHUN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN

TOTAL TERBANGUN

(TOWER)

SUDAH TERHUNI

(TOWER)

TOTAL 1.309 891

Gambar IV.21 Penghunian Rumah Susun s/d Tahun 2016

2. Hasil evaluasi manfaat penyediaan Rumah Susun

I. Rumah Susun MBR/TNI/Polri

Persepsi kelompok penerima manfaat bantuan rumah

susun menyatakan bahwa kualitas fisik bangunan

rumah susun sebagai tempat tinggal saat ini sangat

baik dengan presentase 53% dari jumlah responden.

Penghuni yang menyampaikan kondisi bangunan

rumah susun lebih baik memiliki alasan karena karena

bangunan asrama tempat tinggal sebelumnya adalah

bangunan tua yang sudah mengkhawatirkan. Berbeda

dengan penghuni rumah susun MBR yang memang belum memiliki rumah sehingga perbandingannya

dengan rumah kontrakan yang hanya memiliki satu ruangan. Selain itu, terdapat 13% dari total responden

yang menyatakan kondisi bangunan rumah susun buruk. Hal ini dikarenakan pada beberapa lokasi rumah

susun terdapat kebocoran baik karena air hujan ataupun dari kamar mandi.

0 50 100 150 200 250 300 350

2005 s.d. 2011

2012-2013

2014

2015

2016

Unit

Tah

un

2005 s.d. 2011 2012-2013 2014 2015 2016

Rumah Susun Terhuni 183 314 289 71 34

Rumah Susun Terhuni

0%

13%

34% 53%

Penilaian Kondisi Bangunan Rumah Susun MBR, TNI, Polri

Sangat Buruk Buruk

Baik

Sangat Baik

Page 119: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 96

Dari sisi kenyamanan sebagai tempat tinggal, menurut

persepsi penerima manfaat sebagian besar

menyatakan sudah sangat baik. Sebesar 62%

responden menyatakan hal tersebut. Hal ini

menunjukan bahwa penghuni mengalami peningkatan

kualitas hunian jika dibandingkan dengan tempat

tinggal sebelumnya. Penghuni merasa nyaman karena

lingkungan penghuni rumah susun yang memiliki

homogen (latar belakang sama) seperti sesama PNS,

anggota TNI dan Polri.

Berdasarkan tingkat keamanan hunian, sebanyak 78%

responden dari kelompok penerima manfaat rumah

susun yang menyampaikan bahwa lingkungan sangat

baik. Mayoritas rumah susun TNI dan Polri berada

dalam kawasan asrama TNI dan Polri sehingga dapat

dipastikan aman. Sedangkan pada beberapa rumah

susun MBR khususnya yang diperuntukkan bagi PNS

sudah terdapat penjaga keamanan.

Untuk pemeliharaan Rumah Susun MBR, TNI dan

Polri, mayoritas untuk pemeliharaan unit hunian

menjadi tanggung jawab penghuni. Pemeliharaan

ruang bersama dilaksanakan oleh petugas kebersihan

dan kerjabakti. Berdasarkan hasil observasi,

terpelihara atau tidaknya rumah susun juga

bergantung pada penghuni yang tinggal. Jika

penghuni sadar akan kebersihan, meskipun tidak

terdapat kerjabakti maka ruang bersama akan ikut

dibersihkan jika tidak maka akan tetap dibiarkan kotor.

Sebagai contoh, Rumah Susun MBR Lampulo di Kota

Banda Aceh tidak ada petugas kebersihan dan jadwal kerjabakti. Pada lantai 2 rumah susun, mayoritas

penghuni ikut membersihkan koridor sehingga lingkungan terlihat bersih. Berbeda di lantai 3 rumah susun,

dimana penghuni tidak sadar akan pemeliharaan kebersihan sehingga pada koridor terdapat sampah

berserakan.

0%

7%

31%

62%

Penilaian Tingkat Kenyamanan Hunian Rumah Susun MBR, TNI,

Polri

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

4%

18%

78%

Penilaian Tingkat Keamanan Hunian Rumah Susun MBR, TNI,

Polri

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

2%

35%

63%

Penilaian Tingkat Kebersihan Hunian Rumah Susun MBR, TNI,

Polri

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

Page 120: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

97 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Penilaian kebersihan berdasarkan persepsi kelompok penerima manfaat rumah susun dapat dilihat pada

grafik yang tersedia di Gambar. Berdasarkan grafik tersebut diketahui bahwa 63% responden akan

menilai tingkat kebersihan sangat baik dan 35% menilai tingkat kebersihan baik. Sebanyak 2% responden

menilai kondisi rumah susun buruk, hal ini didasari karena pada beberapa rumah susun memiliki kualitas

air yang kurang baik. Kualitas air yang berwarna dan berbau mengakibatkan penghuni mengalami gatal-

gatal jika air tidak disaring kembali.

Pada kelompok penerima bantuan rumah susun,

hampir seluruh responden menyatakan kegiatan

keluarga seperti beristirahat, belajar dan bermain anak

lebih baik dibandingkan tempat tinggal sebelumnya.

Pernyataan ini sebagian besar disampaikan oleh

kelompok responden yang sudah berkeluarga. Hal ini

dikarenakan, pada rumah susun yang memiliki ruang

bersama seperti di koridor, lantai dasar dan parkiran

yang cukup luas untuk tempat bermain anak. Selain

itu, ada juga responden yang menyatakan kegiatan

bersama keluarga lebih baik karena rumah menjadi lebih luas bila dibandingkan dengan rumah

sebelumnya, di rumah susun terdapat 2 kamar dan ruang tamu. Persepsi penghuni mengenai hal tersebut

dapat dilihat pada grafik yang disajikan. Pada grafik tersebut menunjukan bahwa 71% responden menilai

aktifitas keluarga lebih baik dari tempat sebelumnya.

Pada kelompok penerima program Rumah Susun,

hampir semua responden menyatakan bahwa kondisi

hubungan antar tetangga/masyarakat di Rusun tempat

tinggal sekarang sangat baik dan tidak ada yang

menyatakan kondisinya buruk dan sangat buruk.

Hubungan sosial yang terdapat di rumah susun

diperoleh dengan kerja bakti pemeliharaan lingkungan,

arisan bahkan terdapat penghuni yang mengadakan

kegiatan memasak bersama. Untuk rumah susun yang

berpenghuni mayoritas PNS menyampaikan

lingkungan rumah susun lebih nyaman karena

tetangga yang tinggal sesama PNS.

0% 0%

26%

74%

Penilaian Terhadap Aktivitas Masyarakat di Hunian Rumah

Susun MBR, TNI, Polri

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

0% 5%

24%

71%

Penilaian Terhadap Peningkatan Aktivitas Kelurga di Hunian Rumah Susun MBR,

TNI, Polri

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

Page 121: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 98

Dari sisi keterjangkauan fasilitas umum sebagaian

besar penghuni mengatakan sangat baik dan baik

dengan presentase mencapai 98% dari total

responden. Faktor pendukung pernyataan ini karena

lokasi rumah susun yang umumnya tidak jauh dari

Kota atau pusat-pusat kegiatan, meskipun tidak

semuanya, sehingga mencipatkan kemudahan yang

lebih baik dalam memperoleh kebutuhan hidup sehari-

hari. Pada kasus rumah susun TNI dan Polri, faktor

pendukung lainnya adalah lokasi rumah susun yang

berada dalam komplek asrama dimana seluruh

fasilitas umum seperti tempat ibadah, sarana

kesehatan, sarana perniagaan, sarana pendidikan dan

lapangan olah raga telah tersedia.

Meskipun mayoritas responden menyatakan bahwa

fasilitas umum mudah dijangkau dari rumah susun

ternyata dari sisi kemudahan mendapatkan

transportasi umum masih terdapat penghuni yang

menyatakan buruk (14%) dan sangat buruk (4%). Hal

ini dikarenakan lokasi rumah susun yang tidak dilalui

oleh angkutan umum. Berdasarkan observasi dan

wawancara penghuni rumah susun telah memiliki

kendaraan pribadi seperti sepeda motor untuk

berpergian. Kepemilikan sepeda motor ini meperkecil

kecil pengaruh sulitnya angkutan umum dalam

pelaksanaan aktivitas sehari-hari penghuni.

0%

2%

26%

72%

Penilaian Terhadap Aksesbilitas Menuju Fasilitas Umum dari

Rumah Susun MBR, TNI, Polri

Sangat Buruk

Buruk

Baik

4%

14%

16%

66%

Penilaian Kemudahaan Transportasi Umum dari

Rumah Susun MBR, TNI, Polri

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Page 122: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

99 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

II. Rumah Susun Mahasiswa dan Pondok Pesantren

Seluruh responden menyatakan bahwa dengan tinggal

di rumah susun tingkat konduktivitas belajar dan

menghadiri kegiatan kampus ataupun pondok

pesantren sangat baik sebesar 71% dan 29% menilai

cukup baik. Penilaian tersebut juga diikuti dengan

pernyataan para penghuni yang lebih memilih tinggal

di rumah susun agar lebih fokus dalam belajar karena

lebih banyak teman untuk diajak berdiskusi dan

kegiatan rutin bersama untuk meningkatkan keilmuan

penghuni. Pada rumah susun pondok pesantren

umumnya kegiatan rutin yang dilaksanakan adalah

sholat berjamaah, mengaji dan menghafal Al-Qur’an,

serta dzikir bersama.

Faktor lain yang menyebabkan penghuni lebih memilih

tinggal di rumah susun karena jarak rumah susun yang

lebih dekat dengan kampus dan harga sewa yang

lebih murah. Umumnya rumah susun bagi mahasiswa

dan pondok pesantren ini dibagun dalam satu

kawasan dengan ruang belajar. Jarak antara rumah

susun dengan ruang belajar umumnya kurang dari 1

km, sehingga penghuni dapat mengakses ruang

belajar hanya dengan berjalan kaki.

Penilaian penghuni terhadap tingkat kenyamanan

tinggal di rumah susun yaitu mayoritas responden

merasa sangat nyaman (48%) dan cukup nyaman

(23%) tinggal di rumah susun, hanya 29% yang

merasa sangat tidak nyaman. Penghuni yang menilai

kurang nyaman, umumnya disebabkan karena kondisi

bangunan sudah mulai mengalami kerusakan.

Dari sisi keamanan, sebanyak 52% responden

merasa tinggal di rumah susun sangat aman. Hal ini

dikarenakan mayoritas rumah susun mahasiswa dan

pondok pesantren dijaga oleh kepala asrama dan

29%

71%

Penilaian Tingkat Konduktifitas Belajar di Rumah Susun Mahasiswa dan Ponpes

Sangat Buruk

Buruk

Baik

29%

23%

48%

Penilaian Tingkat Kenyamanan Hunian di Rumah Susun Mahasiswa dan Ponpes

Sangat Buruk

Buruk

Baik

22%

26% 52%

Penilaian Tingkat Keamanan Hunian di Rumah Susun Mahasiswa dan Ponpes

Sangat Buruk

Buruk

Baik

13%

19%

42%

26%

Penilaian Kondisi Bangunan Rumah Susun Mahasiswa dan

Ponpes

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Page 123: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 100

petugas keamanan. Secara lebih detail penilaian

responden terhadap tingkat keamanan rumah susun

dapat dilihat pada grafik yang disajikan.

Untuk kondisi bangunan rumah susun, penilaian

responden adalah sebagai berikut 42% baik, 26%

sangat baik, 19% buruk dan 13% sangat buruk.

Responden yang menilai kondisi bangunan buruk dan

sangat buruk dikarenakan terdapat kerusakan pada

bangunan seperti terjadi kebocoran.

Untuk pemeliharaan kebersihan ruang bersama rumah

susun umumnya dilaksanakan oleh petugas

kebersihan sedangkan untuk kamar diserahkan pada

masing-masing penghuni. Pada rumah susun pondok

pesantren kegiatan pemeliharaan ruang bersama

rumah susun dilaksanakan oleh para santri penghuni

rumah susun, dengan mengadakan kerja bakti dengan

periode mingguan ataupun bulanan serta adanya piket

santri. Penilaian responden terhadap tingkat

kebersihan rumah susun dapat dilihat pada grafik yang

disajikan. Berdasarkan data yang didapat, mayoritas

responden menilai tingkat kebersihan rumah susun

sudah sangat baik dengan presentase sebesar 52%

dari jumlah responden.

4.1.8.2 Analisis Manfaat terhadap Penyediaan Rumah Khusus 1. Capaian Penghunian Rumah Khusus

Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Ditjen. Penyediaan Perumahan dalam

rangka pengurangan backlog adalah melalui penyediaan Rumah Khusus. Tujuan

dari pelaksanaan penyediaan Rumah Susun yaitu untuk memberikan hunian yang

layak bagi MBR. Berikut capaian penghunian Rumah Khusus Ditjen. Penyediaan

Perumahan s/d tahun 2016:

3%

26%

19%

52%

Penilaian Tingkat Kebersihan Rumah Susun Mahasiswa dan

Ponpes

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Page 124: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

101 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Tabel IV.27 Capaian Penghunian Rumah Khusus s/d Tahun 2016

TA Terhuni (Unit) Dalam Proses (unit)

2006-2010 2.191 826

2011 621 109

2012 459 387

2013 1.224 550

2014 1431 547

2015 5.658 744

2016 5.291 752

TOTAL 16.875 3.915

Gambar IV.22 Capaian Penghunian Rumah Khusus s/d Tahun 2016

1. Hasil evaluasi manfaat penyediaan Rumah Khusus

Rumah Khusus

Pada kelompok penerima manfaat bantuan rumah

khusus menyatakan bahwa kualitas fisik bangunan

rumah khusus sebagai tempat tinggal saat ini sangat

baik dengan presentase 70% dan baik dengan

presentase 21% dari jumlah responden. Hal ini

menunjukan bahwa terjadi peningkatan kualitas

bangunan tempat tinggal yang dirasakan oleh

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

1 2 3 4 5 6 7 8

Terhuni (Unit) 2.191 621 459 1.224 1431 5.658 5.291 16.875

Dalam Proses (Unit) 826 109 387 550 547 744 752 3.915

UN

IT

Penghunian Rumah Khusus s/d 2016

0%

9%

21%

70%

Penilaian Kondisi Bangunan Rumah Khusus

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

Page 125: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 102

Rumah Khusus

kelompok penerima bantuan rumah khusus.

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa

mayoritas penerima manfaat sebelumnya tinggal di

rumah tidak permanen atau rumah semi permanen

bahkan ada yang di rumah liar dibantaran sungai,

dengan dibangunnya rumah khusus mereka dapat

tinggal di rumah layak huni. Selain itu, terdapat 13%

dari total responden yang menyatakan kondisi

bangunan rumah khusus buruk. Hal ini dikarenakan

pada beberapa lokasi rumah khusus kondisi bangunan

sudah ada yang retak-retak, bahkan ada yang

mengalami kerusakan.

Dari sisi kenyamanan sebagai tempat tinggal, menurut

persepsi penerima manfaat sebagian besar

menyatakan sudah sangat baik sebesar 65%

responden menyatakan hal tersebut. Hal ini

menunjukan bahwa penghuni mengalami peningkatan

kualitas hunian jika dibandingkan dengan tempat

tinggal sebelumnya. Penghuni merasa nyaman karena

mayoritas penghuni sebelumnya tempat tinggal

penghuni sudah rusak, sehingga penghuni merasa

tidak dapat beristirahat dengan nyaman di rumah.

Faktor lain yang mepengaruhi penilaian penghuni

adalah bagi penghuni nelayan, rumah khusus yang

disediakan mendekat mereka dengan tempat

sandaran perahu. Untuk meningkatkan kenyamanan,

beberapa penerima manfaat juga melakukan

peningkatan bangunan rumah khusus seperti

menambah dapur, carport, dan taman.

0% 6%

29%

65%

Penilaian Tingkat Kenyamanan Hunian Rumah Khusus

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

Page 126: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

103 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Rumah Khusus

Berdasarkan tingkat keamanan hunian, kelompok

penerima manfaat menyatakan bahwa keamanan

lingkungan hunian sangat baik dan baik. Berbeda

halnya dengan rumah susun yang memiliki petugas

keamanan, pada rumah khusus tidak terdapat petugas

keamanan bahkan sistem siskambling pun masih

belum terlaksana tetapi penghuni tetap merasa aman.

Faktor pendorong persepsi tersebut karena penghuni

merasa bahwa lingkungan rumah khusus yang

umumnya tetangga mereka sama dengan di tempat

sebelumnya, sehingga lingkungan tetap aman.

persepsi kelompok penerima manfaat rumah khusus

mengenai tingkat kebersihan lingkungan hunian

memiliki pendapat yang beragam. Pada grafik yang

disajikan, diketahui bahwa sebanyak 63% reponden

menilai tingkat kebersihan sangat baik, 33% menilai

baik, 2% menilai buruk dan 2% menilai sangat buruk.

Terdapat responden yang menilai buruk karena pada

lokasi hunian rumah khusus ada yang tidak dilengkapi

dengan tempat pembuangan sampah sementara,

drainase tidak mengalir atau tidak tersambung pada

saluran primer serta lokasi rumah khusus di dekat

rawa. Kondisi-kondisi tersebut juga dapat berpengaruh

pada kondisi kesehatan penghuni, karena tempat

tersebut menjadi sarana nyamuk berkembang biak

yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

0%

29%

71%

Penilaian Tingkat Keamanan Hunian Rumah Khusus

Sangat Buruk

Buruk

Baik

2% 2%

33%

63%

Penilaian Tingkat Kebersihan Hunian Rumah Khusus

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

Page 127: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 104

Rumah Khusus

Pada kelompok penerima bantuan rumah khusus,

hampir seluruh responden menyatakan kegiatan

keluarga seperti beristirahat, belajar dan bermain anak

lebih baik dibandingkan tempat tinggal sebelumnya.

Telah dijelaskan bahwa mayoritas penerima manfaat

sebelumnya tinggal di rumah tidak permanen atau

rumah semi permanen. Sebagian besar penghuni

rumah khusus adalah nelayan yang sebelumnya

tinggal pada rumah panggung di atas air (laut atau

sungai) dengan kondisi bangunan yang sudah tidak

baik lagi. Lokasi rumah tersebut tidak aman untuk

tempat bermain anak, setelah pindah di rumah

penghuni yang memiliki anak-anak sudah tidak

khawatir anaknya akan jatuh ke air dan anak-anak

dapat bermain dengan lebih aman.

Selain itu, ada juga responden yang menyatakan

kegiatan bersama keluarga lebih baik karena rumah

menjadi lebih luas. Pada grafik yang disajikan, dapat

dilihat bahwa 58% responden menilai aktifitas keluarga

lebih baik dari tempat sebelumnya.

Rumah khusus yang dibangun dikelompokan sesuai

target penerima seperti PNS, TNI, Polri, Nelayan dan

lainnya. Pada beberapa rumah khusus memang

diperuntukan untuk relokasi lokasi hunian yang tidak

sesuai seperti rumah liar, rumah di sempadan pantai

dan sungai. Hal ini mengakibatkan penghuni rumah

khusus memiliki tetangga yang sama dengan tempat

tinggal sebelumnya yang sudah saling mengenal,

meskipun tidak terlalu banyak kegiatan bersama

seperti yang terdapat di rumah khusus. Faktor tersebut

menyebabkan responden kelompok rumah khusus

menyatakan bahwa kondisi hubungan antar

tetangga/masyarkat saat ini sangat baik dan baik, tidak

ada responden yang menyatakan buruk dan sangat

0% 2%

40%

58%

Penilaian Terhadap Peningkatan Aktivitas Keluarga

di Hunian Rumah Khusus

Sangat Buruk

Buruk

Baik

0% 0%

41%

59%

Penilaian Terhadap Aktivitas Masyarakat di Hunian Rumah

Khusus

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Page 128: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

105 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Rumah Khusus

buruk. Kegiatan antar tetangga yang dilakukan di

lingkungan rumah khusus umumnya adalah kerja bakti

pemeliharaan lingkungan.

Dari sisi keterjangkauan fasilitas umum sebagaian

besar mengatakan sangat baik dan baik dengan

presentase mencapai 96% dari total responden. Faktor

pendukung pernyataan ini karena lokasi rumah khusus

yang umumnya tidak jauh dari tempat kerja dan pusat-

pusat kegiatan, meskipun tidak semuanya, sehingga

mencipatkan kemudahan yang lebih baik dalam

memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari. Pada kasus

rumah khusus TNI dan Polri sama dengan halnya

rumah susun TNI dan Polri, faktor pendukung lainnya

adalah lokasi rumah khusus yang berada dalam

komplek asrama dimana seluruh fasilitas umum

seperti tempat ibadah, sarana kesehatan, sarana

perniagaan, sarana pendidikan dan lapangan olah

raga telah tersedia.

Penyediaan rumah khusus yang berada di wilayah

perbatasan sehingga memang tidak tersedia

transportasi umum, meskipun tidak semuanya.

Penilaian responden kelompok penerima manfaat

rumah khusus terhadap kemudahan mendapatkan

transportasi umum adalah .Penyediaan rumah khusus

juga diupayakan mendekatkan penerima dekat lokasi

mereka bekerja seperti rumah khusus bagi nelayan

yang dekat dengan tempat sandaran perahu, untuk

TNI dan Polri yang berada di asrama, sehingga dapat

ditempuh dengan berjalan kaki.

2% 2%

33%

63%

Penilaian Terhadap Aksesbilitas Menuju Fasilitas Umum dari Rumah

Khusus

Sangat Buruk

Buruk

Baik

0% 10%

60%

30%

Penilaian Kemudahaan Transportasi Umum dari Rumah

Khusus

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Page 129: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 106

4.1.8.3 Analisis Manfaat terhadap Penyediaan Rumah Swadaya 2. Hasil evaluasi manfaat penyediaan Rumah Swadaya

Rumah Swadaya

Pada kelompok penerima manfaat program BSPS,

menilai bahwa kualitas bangunan rumah swadaya

yang sekarang banyak sekali mengalami perbaikan.

Hal ini dapat dilihat bahwa 79% responden

menyampaikan bahwa kualitas bangunan saat ini

sangat baik dan baik sebesar 18% dibandingkan

dengan sebelumnya. Penerima BSPS memiliki kondisi

rumah yang sudah tidak layak huni, berdasarkan hasil

observasi dan wawancara kondisi rumah sebelumnya

rumah tidak permanen dengan dinding papan atau

bambu belah dan lantai tanah, bahkan terdapat

penerima bantuan yang rumahnya sudah hampir

roboh. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,

tidak hanya sekedar memperbaiki rumah kesempatan

ini digunakan penerima bantuan untuk memperluas

bangunan. Perbaikan rumah juga pada beberapa

daerah menambahkan ornamen lokal. Akan tetapi

masih ada responden yang menyatakan kondisi

bangunan yang buruk setelah menerima bantuan. Hal

ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan yang

salah satunya berlandaskan hasil wawancara dan

observasi adalah karena kekurangpuasan penerima

bantuan terhadap perbaikan yang bisa dilakukan

karena keterbatasan dana.

Dari sisi kenyamanan, sebagian besar menyatakan

bahwa setelah mengalami perbaikan sangat baik. Hal

ini terlihat dari sebanyak 83% responden menilai

tingkat kenyamanan hunian setelah mengalami

perbaikan sangat baik. Penilaian tingkat kenyamanan

ini selaras dengan penilaian terhadap kualitas

bangunan. Berdasarkan hasil wawancara, penerima

bantuan merasa lebih nyaman karena rumah yang

0% 3%

18%

79%

Penilaian Kondisi Bangunan Rumah Swadaya

Sangat Buruk

Buruk

Baik

0%

5% 12%

83%

Penilaian Tingkat Kenyamanan Hunian Rumah Swadaya

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Page 130: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

107 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Rumah Swadaya

ditempati sudah lebih baik, sehingga tidak merasa

khawatir terhadap kondisi rumah dan dapat tinggal

dengan nyaman.

Dari segi tingkat kebersihan tempat tinggal sebanyak

76% responden menilai bahwa tingkat kebersihan

hunian sangat baik dan 19% menilai baik. Salah satu

faktor penerima manfaat menyatakan hal tersebut

karena kondisi lantai rumah sebelumnya hanya tanah

dan setelah menerima BSPS ditingkatkan menjadi

lantai semen (plester). Dimana kondisi tersebut

berdampak pada berkurangnya debu karena lantai

semen. Kondisi kebersihan lingkungan juga

bergantung pada gaya hidup masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi, pada lokasi BSPS di

perkotaan merupakan lokasi kumuh meskipun tidak

semuanya. Salah satunya yang terdapat di Kota

Palembang dimana penerima BSPS berlokasi di dekat

rawa dan industri perumahan. Pada lokasi tersebut

mayoritas masyarakat kurang sadar akan kebersihan

sehingga memiliki gaya hidup membuang sampah

sembarangan (langsung dibuang ke rawa).

Jika dilihat dari ketersediaan sanitasi salah satunya

MCK juga terdapat peningkatan. Bagi masyarakat

yang sadar akan pentingnya sanitasi, mereka akan

membangun MCK saat perbaikan. Sayangnya karena

ketersediaan dana yang terbatas, masalah sanitasi ini

tidak terlalu diprioritaskan oleh masyarakat.

Ketidaktersediaan sanitasi dapat berdampak pada

pencemaran lingkungan. Berdasarkan hasil

wawancara, untuk MCK menggunakan MCK

sementara di luar rumah, bahkan masih terdapat

penerima bantuan yang melakukannya di sungai atau

sawah.

0% 5%

19%

76%

Penilaian Tingkat Kebersihan Rumah Swadaya

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Ya Tidak

Sebelum 53 34

Sesudah 67 20

0

20

40

60

80

Ketersediaan MCK Sebelum dan Sesudah Menerima Program BSPS

Page 131: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 108

Rumah Swadaya

Kondisi rumah yang tidak layak huni dapat berdampak

pada kondisi kesehatan penghuninya. Berdasarkan

hasil wawancara diketahui bahwa responden

kelompok penerima manfaat program BSPS terbanyak

mengeluh pernah menderita diare saat tinggal di

rumah tidak layak huni, disusul oleh gangguan

pernafasan, penyakit kulit dan lainnya. Pada grafik

yang disajikan, dapat dilihat bahwa keluhan terhadap

kondisi kesehatan setelah rumah diperbaiki dengan

program BSPS mulai berkurang. Akan tetapi

keterkaitan antara kondisi tempat tinggal dengan

kondisi kesehatan penghuni perlu dilakukan kajian

lebih mendalam.

Sebanyak 88% responden berpendapat kegiatan

keluraga di rumah sangat baik. Peningkatan kegiatan

yang keluarga yang dirasa menjadi lebih baik oleh

kelompok penerima manfaat program BSPS adalah

beristirahat atau tidur. Hal ini dikarenakan pada kondisi

rumah sebelumnya sebagaian besar mengalami

kebocoran atap, sehingga tidak dapat beristirahat

dengan baik saat hujan deras. Selain itu, dengan

diperbaikinya rumah yang umumnya menjadi rumah

permanen sehingga anggota keluarga lebih nyaman

dan lebih sering beraktivitas di dalam rumah.

93

5 0 2 0 0

20

40

60

80

100

Kondisi Kesehatan Penghuni Sebelum dan Sesudah Menerima

Program BSPS

Sebelum

Sesudah

0% 3%

9%

88%

Penilaian Terhadap Peningkatan Aktivitas Keluarga

Setelah BSPS

Sangat Buruk

Buruk

Baik

Sangat Baik

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

0 - 15%

16 - 30%

31 - 50%

51 - 100%

101 - 150%

151 - 200%

201 - 300%

301 - 400%

>400%

Series1 20,72% 8,11% 9,91% 11,71% 19,82% 4,50% 15,32% 1,80% 8,11%

Dana Swadaya Penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

Page 132: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

109 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Rumah Swadaya

Program BSPS merupakan suatu program stimulan untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam

pembangunan atau peningkatan kualitas rumahnya. Besarnya bantuan yang diberikan beragam mulai dari

Rp 7.500.000 hingga Rp 15.000.000 yang diberikan dalam bentuk bahan bangunan. Berdasarkan hasil

wawancara juga diketahui bahwa penerima bantuan ingin memperbaiki rumah swadaya, akan tetapi tidak

memiliki keberanian atau khawatir bahwa dana yang dimiliki tidak mencukupi. Pada gambar dibawah ini

dapat dilihat bahwa dana swadaya yang dikeluarkan masyarakat besarnya cukup beragam mulai dari 0%

sampai diatas 400% dari nilai bantuan yang diberikan. Nilai dana swadaya tertinggi yang dikeluarkan

mencapai Rp 70.000.000,-. Sumber dana swadaya juga beragam mulai dari tabungan, arisan, bantuan

anak atau keluarga, menjual ternak bahkan sampai meminjam. Hal ini menunjukan bahwa program BSPS

berhasil merangsang keswadayaan masyarakat untuk memperbaiki rumah. Pada salah satu desa di

Kabupaten Tabanan, Kepala Desa berinisiatif menghubungi keluarga penerima bantuan untuk dapat

membantu menambah dana swadaya. Selain itu, dengan adanya program BSPS dapat terlihat kondisi

sosial masyarakat yang mampu bergotong royong untuk memperbaiki rumah.

4.1.8.4 Analisis Manfaat terhadap Bantuan Stimulan PSU 1. Hasil evaluasi manfaat Bantuan Stimulan PSU

Prasarana Sarana Utilitas (PSU)

Jika dilihat dari persepsi penerima bantuan diketahui

bahwa ketersediaan PSU dalam menentukan

pemilihan membeli rumah sangat berpengaruh (47%)

dan cukup berpengaruh (43%). Responden yang

menyampaikan hal tersebut mencapai 90%. Akan

tetapi, terdapat penghuni yang menyampaikan bahwa

ketersediaan PSU kurang dan tidak berpengaruh pada

pemilihan tempat tinggal. Berdasarkan hasil

wawancara, faktor lain dalam pemilihan tempat tinggal

adalah harga rumah yang murah dan askesbilitas dari

lokasi perumahan ke tempat kerja.

0% 5% 5%

43%

47%

Penilaian Pengaruh Ketersediaan PSU Terhadap

Pertimbangan Membeli Rumah

Tidak Menilai

Tidak Berpengaruh

Kurang Berpengaruh

Berpengaruh

Page 133: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 110

Prasarana Sarana Utilitas (PSU)

Umumnya bantuan PSU yang diberikan oleh Ditjen.

Penyediaan Perumahan berupa jalan lingkungan

perumahan dengan perkerasan aspal, beton atau

paving block. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui

ketersedian PSU yang menjadi prioritas bagi penerima

manfaat adalah ketersediaan jalan. Meskipun menurut

beberapa responden kondisi jalan yang belum

diperkeras tidak menjadi masalah karena mereka

yakin pengembang akan segera melakukan

perkerasan jalan tersebut. Selaras dengan pernyataan

tersebut sebesar 33,3% reponden menyatakan bahwa

informasi pembangunan PSU (jalan) diterima dari

pengembang.

0,00%

33,33%

0,00%

28,60%

14,30%

9,50%

4,80%

4,80%

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00%

Pemerintah

Pengembang

Kelurahan

Masyarakat

Saudara

Teman

Tidak Tahu

Dari Diklat PNPM

Informasi Pembangunan PSU

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik

Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik

Sebelum Sesudah

Kondisi Kebersihan Lingkungan Sebelum dan Sesudah Menerima Bantuan PSU

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00%

Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik

Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik

Sebelum Sesudah

Tingkat Aksesbilitas Sebelum dan Sesudah Menerima Bantuan PSU

Page 134: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

111 | B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

Prasarana Sarana Utilitas (PSU)

Kelompok penerima manfaat bantuan PSU juga menyampaikan bahwa setelah dibangunnya PSU jalan

kondisi kebersihan lingkungan, aksesbilitas lingkungan dan tingkat kenyamanan semakin meningkat

dibanding sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik yang disajikan, dimana terdapat responden

yang menilai kondisi kebersihan, aksesbilitas dan kenyamanan buruk. Setelah dibangunnya PSU

penilaian tersebut berubah menjadi baik dan sangat baik. Salah satu faktor penyebab perubahan tersebut

karena sebelumnya kondisi jalan yang berada di lingkungan perumahan masih tanah sehingga saat

kondisi hujan jalan akan berlumpur. Salah satu responden menyampaikan akibat jalanan berlumpur tidak

dapat pergi ke luar rumah untuk beraktifitas. Bantuan PSU jalan yang diberikan juga menstimulasi

pengembang untuk menyediakan PSU lainnya seperti saluran drainase. Akan tetapi mengenai keterkaitan

antara dukungan PSU dengan mendorong minat pengembang membangun rumah yang layak dan

terjangkau bagi MBR, dengan menurunkan harga jual rumah karena pengembang tidak perlu membangun

PSU perlu dikaji lebih lanjut.

4.2 Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2017 adalah

sebesar 94,32% yang diperoleh dari perbandingan antara realisasi anggaran

sebesar Rp. 7.686.283.100 dengan pagu Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan sebesar Rp. 8.148.813.000.

Tabel IV.28 Realisasi Anggaran berdasarkan DIPA Ditjen Penyediaan Perumahan Tahun 2017

No Satuan Kerja PAGU

EFEKTIF

KEU THD PAGU EFEKTIF

FISIK

Real 14 Jan '18 14 Jan '18

(Rp juta) (%) (%)

1 2 4 7 8 9

1 Setditjen Penyediaan Perumahan 121.600 97.638 80,29 100,00

2 a. Direktorat Perencanaan 28.000 26.877 95,99 100,00

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik

Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik

Sebelum Sesudah

Tingkat Kenyamanan Sebelum dan Sesudah Menerima Bantuan PSU

Page 135: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B I V – A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A | 112

b. SNVT Randal 105.663 97.537 92,31 100,00

3 a. Direktorat Rumah Susun 36.121 32.845 90,93 100,00

b. SNVT Rumah Susun 1.013.184 956.084 94,36 96,72

4 a. Direktorat Rumah Khusus 29.520 26.227 88,84 98,80

b. SNVT Rumah Khusus 672.214 648.893 96,53 98,81

5 Pengembangan Perumahan 4.085.961 3.766.991 92,19 93,61

6

a. Direktorat Rumah Swadaya 28.800 28.113 97,62 100,00

b. Penyediaan Rumah Swadaya 214.000 209.601 97,94 98,03

c. SNVT Rumah Swadaya 1.687.550 1.671.025 99,02 99,54

7 a. Direktorat RUK 26.700 26.518 99,32 100,00

b. Fasilitasi Rumah Umum 99.500 97.934 98,43 100,00

TOTAL 8.148.813 7.686.283 94,32 96,21

Berdasarkan tabel di atas, maka perbandingan realisasi anggaran tahun 2015, 2016,

dan 2017 yaitu sebagai berikut:

Gambar IV.23 Realisasi Anggaran Tahun 2015, 2016 dan 2017

7768 7716 8149

6712 7505 7686

0

2000

4000

6000

8000

10000

2015 2016 2017

Target & Realisasi Anggaran (Rp.000)

target realisasi

Page 136: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja
Page 137: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

PENUTUP

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

tahun 2017 merupakan laporan tahun ketiga pelaksanaan

RPJMN 2015-2019. Laporan Kinerja ini merupakan laporan

pertanggungjawaban atas kinerja Dirjen Penyediaan Perumahan

untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

2015-2019.

Dari analisis akuntabilitas kinerja dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan program dan kegiatan dalam perjanjian kinerja

sudah dapat dilaksanakan dengan baik, ditandai dengan

beberapa pencapaian kinerja yang telah melebihi target yang

ditetapkan, namun demikian dalam pelaksanaan belum

mencapai hasil yang optimal.

5.1 Permasalahan

Keberhasilan pencapaian target tidak terlepas dari

permasalahan atau kendala yang dihadapi, permasalahan yang

dihadapi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan. Secara

umum permasalahan yang dihadapi oleh Ditjen. Penyediaan

Perumahan pada tahun 2017 secara umum yaitu antara lain:

1. Kurangnya persiapan terkait masalah perijinan (IMB) serta

kesesuaian peraturan daerah yang berlaku di awal kegiatan

sehingga proses pembangunan dan penghunian menjadi

tidak lancar.

Page 138: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

115 | B A B V - K E S I M P U L A N

2. Keterbatasan tenaga kerja dan alat kerja, dan pengiriman material konstruksi

yang terlambat karena akses/transportasi ke lokasi pembangunan yang susah

dijangkau (khususnya yang jauh dari kota) masih menjadi salah satu kendala

yang dihadapi dari tahun ke tahun.

3. Biaya konstruksi yang tidak terduga (membengkak) karena kondisi lapangan

berbeda dengan saat penyusunan dokumen perencanaan, menuntut Ditjen.

Penyediaan Perumahan untuk perlu memastikan para kontraktor agar

memperhatikan hal-hal tersebut pada saat masa penawaran.

4. Adanya perpindahan lokasi dan permasalahan lahan yang belum clear and clean

masih dialami pada tahun 2017. Lokasi yang tidak pasti juga menjadi penyebab

sering adanya perubahan dalam penyusunan DED sehingga waktu pelaksanaan

kegiatan menjadi lama.

5. Keterbatasan kapasitas pengembang (developer) yang belum didukung oleh

regulasi yang bersifat insentif.

6. Pendataan Calon Penerima Bantuan (CPB) yang masih belum efektif

mengakibatkan banyaknya data calon penerima bantuan yang tidak valid

sehingga memperlambat penyaluran BSPS.

7. Belum tersosialisasikannya program BSPS mengakibatkan para pemangku

kepentingan kurang paham sehingga terjadi perbedaan persepsi atas

pelaksanaan program BSPS.

8. Kinerja fasilitator, peran tim koordinasi provinsi dan tim teknis Kab/Kota yang

kurang efektif dalam mengontrol pelaksanaan BSPS.

9. Sebagian besar masyarakat tidak memiliki keterampilan pertukangan sehingga

dalam mengerjakan pembangunan/peningkatan kualitas rumahnya masih

mengandalkan tenaga tukang.

10. Terbatasanya ketersediaan Toko Penyedia Bahan Bangunan di Lokasi Penerima

Bantuan yang mampu mengakomodir seluruh kebutuhan penerima bantuan baik

dari segi kecukupan modal, ketersediaan material maupun kesiapan armadanya.

5.2 Langkah Ke Depan

Dalam mengatasi berbagai permasalahan tersebut di atas untuk meningkatkan

kinerja pada masa yang akan datang diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 139: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja

B A B V - K E S I M P U L A N | 116

1. Perlu adanya persiapan yang lebih matang yang terkait dengan perihal perijinan

seperti IMB dan peraturan-peraturan daerah yang berlaku di lokasi proyek

pembangunan.

2. Ditjen. Penyediaan Perumahan perlu lebih tegas mengontrol tugas Manajemen

Konstruksi (MK) agar lebih sigap dan mampu mendorong kontraktor agar dapat

menambah tenaga kerja dan peralatan kerjanya.

3. Panitia lelang perlu memastikan apakah kontraktor benar-benar sudah

memperhitungkan segala biaya konstruksi yang dihitung oleh kontraktor yang

sesuai dengan kondisi lokasi pembangunan rumah susun.

4. Perlunya adanya peningkatan kualitas dalam pelaksanaan verifikasi teknis

khususnya terhadap lokasi pembangunan Rumah Susun. Lokasi-lokasi yang

telah ditetapkan harus benar-benar dipastikan clear and clean dan pasti

digunakan untuk lokasi pembangunan (tidak berpindah lokasi).

5. Memperbaiki regulasi yang belum memadai dan belum memberikan

kemudahan/insentif terhadap para pengembang (developer) yang berkapasitas

kecil.

6. Melakukan verifikasi ulang CPB dan mengingatkan CPB terhadap

tanggungjawabnya menyelesaikan kegiatan sesuai surat pernyataan yang telah

ditandatangani.

7. Ditjen. Penyediaan Perumahan perlu lebih aktif dalam memberikan bimbingan

teknis terhadap pemangku kepentingan agar lebih paham mekanisme BSPS.

8. PPK Rumah Swadaya melakukan evaluasi terhadap kinerja Fasilitator, tim

koordinasi provinsi dan tim teknis Kabupaten/Kota dan lebih tegas memantau

kinerjanya.

9. Perlu adanya regulasi yang mengatur pemberian upah tukang agar pelaksanaan

kegiatan penyediaan rumah swadaya lebih baik dan lancar.

10. Meminta PPK Rumah Swadaya agar melakukan pengecekan kembali terhadap

Toko Bahan Bangunan yang telah dipilih oleh masyarakat, baik dari segi legalitas

toko, kemampuan mengakomodir kebutuhan penerima bantuan kecukupan

modal, ketersediaan material maupun kesiapan armadanya.

Page 140: LAPORAN KINERJA - eppid.pu.go.id · b) Penyediaan rumah khusus dalam rangka penurunan backlog Target penyediaan rumah khusus pada tahun 2017 adalah sebesar 5.038. Capaian kinerja