laporan kinerja - djpbn.kemenkeu.go.iddjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/jabar/images/lakin2017.pdf · b....

123
KEMENTER DIREKTORAT LAP KANWIL D RIAN KEUANGAN RI T JENDERAL PERBENDAHARAAN PORAN KIN DIREKTORAT JENDERAL PER PROVIN NERJA RBENDAHARAAN NSI JAWA BARAT TAHUN 2017

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

KEMENTERIAN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

LAPORAN KINERJAKANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2017

1

KEMENTERIAN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

LAPORAN KINERJAKANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2017

1

KEMENTERIAN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

LAPORAN KINERJAKANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2017

2

3

LAPORAN KINERJAKANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2017

3

LAPORAN KINERJAKANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2017

3

LAPORAN KINERJAKANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2017

I

KATA PENGANTAR

Dalam rangka lebih memantapkan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing

unit di lingkungan pemerintah sekaligus mengupayakan adanya sinkronisasi antara aspek

perencanaan penganggaran dan akuntabilitas, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja instansi Pemerintah. Upaya

mengaitkan aspek penganggaran dan aspek akuntabilitas ini dimaksudkan untuk mengarah kepada

penerapan konsep anggaran berbasis kinerja (performance based budgeting) secara utuh sebagai

salah satu pendekatan dalam sistem penganggaran sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Salah satu implementasi atas azas penyelenggaraan pemerintah yang baik (good

governance) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB) nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu

atas Laporan Kinerja, setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan Kinerja sebagai

pertanggungjawaban atas pencapaian tujuan/sasaran strategis instansi. Dikaitkan dengan pendekatan

penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting), setiap unit penyelenggara harus

dapat mempertanggungjawabkan berbagai kinerja yang telah diraih dikaitkan dengan penyediaan

anggaran yang dialokasikan serta pencapaian visi, misi organisasi dalam penyelenggaraan kegiatan

pemerintahan dan pembangunan. Pengelolaan Kinerja di Kementerian Keuangan telah diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 serta Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor

SE-24/MK.1/2014 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Kantor Wilayah Ditrektorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat yang merupakan

instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan melaksanakan Visi Misi Unit organisasi yang mengacu pada

Visi Misi Unit Organisasi dari unit organisasi dari level diatasnya yaitu Ditjen Perbendaharaan

sebagaimana tergambar pada Peta Strategi Kemenkeu Two Kanwil DJPB yang terdiri dari sejumlah

Sasaran Strategis yang dikelompokkan dalam berbagai perspektif yaitu : Perspektif Stakeholder,

Perspektif Customer, Perspektif Internal Process, dan Perspektif Learning and Growth.

Sasaran-sasaran Strategis tersebut dirinci lebih spesifik menjadi Indikator Kinerja Utama

(IKU). Pencapaian Sasaran Strategis tersebut diukur oleh IKU. Setiap IKU disertai dengan target yang

menggambarkan kinerja yang harus dicapai, yang kesemuanya telah tertuang didalam Kontrak

Kinerja. Dengan berakhirnya tahun anggaran 2017, maka bersama ini kami sampaikan Laporan

Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 sebagai gambaran pelaksanaan Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two Kanwil

Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.

Tindak Lanjut Evaluasi Laporan Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jabar Tahun 2017 merupakan

satu-kesatuan dengan LAKIN yang telah disusun sebelumnya sebagai evaluasi perbaikan. Harapan

kami LAKIN ini secara eksternal dapat digunakan sebagai media pertanggungjawaban kinerja kepada

pihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu secara internal dapat memberi manfaat untuk

II

meningkatkan kinerja Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat pada masa

selanjutnya sehingga pemenuhan tugas pokok dan fungsi sebagai perwujudan visi dan misi

keberadaannya akan semakin baik.

Bandung, 31 Januari 2018

III

IKHTISAR EKSEKUTIF

Tahun 2007 merupakan tahun awal dimulainya pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian

Keuangan, termasuk Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan instansi vertikal sebagai perpanjangan

tangan pemerintah pusat di daerah. Sebagaimana diketahui bahwa Reformasi Birokrasi Kementerian

Keuangan yang didasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 30/KMK.01/2007 tentang

Reformasi Keuangan Kementerian Keuangan bertujuan untuk menciptakan aparatur negara yang

bersih dan bertanggungjawab (clean government) serta birokrasi yang efektif sehingga menghasilkan

pelayanan publik yang optimal (good governance). Agar kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi organisasi dapat terarah diperlukan guidance sebagaimana tergambar dalam visi

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat yang selaras dan mampu mendukung visi

Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Visi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat adalah

“Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara yang Unggul di Tingkat Regional”.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat

menetapkan misi, yaitu:

1. Mewujudkanpengelolaankasdaninvestasi yang pruden, efisien, dan optimal;

2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan akuntabel;

3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat

waktu;

4. Mewujudkan pembinaan yang berkesinambungan.

Selanjutnya untuk mewujudkan misi di atas, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa

Barat selaku kantor vertikal di daerah yang membawahi 12 KPPN di wilayah kerja Provinsi Jawa

Barat, mencanangkan tekad dan tujuan yang ingin dicapai yaitu “Menjalankan peran strategis dan

mengembangkan potensi yang ada untuk mendukung perkembangan ekonomi dan pembangunan di

wilayah Provinsi Jawa Barat“.

Pada tahun 2017 Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat telah

melaksanakan berbagai kegiatan yang menghasilkan capaian kinerja baik di tingkat provinsi maupun

pada kantor vertikal di daerah. Seluruh kegiatan tersebut tingkat capaian kinerjanya telah memenuhi

sebagaimana yang diharapkan. Pencapaian kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa

Barat pada tahun 2017 dapat diukur dari pencapaian indikator-indikator sebagai berikut:

a. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah mencapai target antara lain:

1. Persentasekinerjapelaksanaananggaran K/L terealisasi sebesar 95,56% dari target 75%.

2. Nilaikualitas LaporanKajianFiskal Regional Kanwil terealisasi sebesar 92,15 dari target 85.

3. NilaikualitasLK BUN tingkat Kanwil terealisasi sebesar 94,69 dari target 93.

4. IndekskepuasansatkerterhadaplayananKanwil terealisasi sebesar 4,56 dari target 4,12.

IV

5. Persentaserekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu dan andal terealisasi sebesar

99,68% dari target 97%.

6. Persentase revisi dokumen pelaksanaan anggaran Satker yang diselesaikan tepat waktu

terealisasi sebesar 100% dari target 100%.

7. Rata-rata nilaikinerja KPPN sebagaimanahasilpembinaandansupervisiKanwil terealisasi

sebesar 95,18 dari target 85.

8. Indeks efektivitasedukasidankomunikasi terealisasi sebesar 89,77 dari target 85.

9. Nilaikualitas laporanreviupelaksanaananggaranKanwilterealisasi sebesar 93,34 dari target

85.

10. Indeksketepatanwaktupenyampaian laporanpembinaan BLU terealisasi sebesar 4 dari target

3,5.

11. Persentase akurasi rencana penarikan dana satker terealisasi sebesar 92,29% dari target

85%.

12. Persentaserekonsiliasioutstandingpinjaman yang andaldantepatwaktu terealisasi sebesar

100% dari target 97%.

13. Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan monitoring dan evaluasi KUR terealisasi

sebesar 4 dari target 3.

14. Nilai kualitas Laporan Goverment Finance Statistic (GFS) tingkat wilayah terealisasi sebesar

84,48 dari target 70.

15. Persentase exception report laporan keuangan dapat meminimalkan realisasi sebesar

0,01% dari target 3%.

16. Nilai rata-rata hard competencypegawai terealisasi sebesar 90,61 dari target 75.

17. Nilaihasilevaluasipelaksanaantugaskepatuhan internal terealisasi sebesar 85,51 dari target

77.

18. NilaikualitaspengelolaankinerjaberbasisStrategy Focused Organizationterealisasi sebesar

94,17 dari target 79.

19. Persentasepemenuhan BMN sesuai standar terealisasi sebesar 120,63% dari target 90%.

20. PersentasekualitaspelaksanaananggaranKanwil terealisasi sebesar 111,59% dari target

95%.

b. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tidak mencapai target adalah N I H I L

c. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang N/A (Not Availabel) adalah N I H I L

Selain keberhasilan kinerja yang telah dicapai di atas, Selama tahun 2017 Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat juga mempunyai prestasi antara lain:

1. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat memperoleh peringkat terbaik kelima

pengelolaan kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Keputusan Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-662/PB/2017 tanggal 29 Desember 2017).

V

2. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat memperoleh peringkat terbaik pertama

Tingkat Kanwil Kategori Besar dalam Penyusunan Laporan Kajian Fiskal Regional (Surat

Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-35/PB/2018 tanggal 3 Januari 2018).

3. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat memperoleh peringkat terbaik ketiga

Tingkat Kanwil Kategori Besar dalam Penyusunan Reviu Pelaksanaan Anggaran/ RPA (Surat

Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-8433/PB/2017 tanggal 27 September 2017).

4. KPPN Kuningan sebagai salah satu KPPN dilingkup Kanwil DJPb Prov. Jabar memperoleh

predikat sebagai Satker yang berstatus WBK (wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah

Birokrasi Bersi dan Melayani) dari Kementerian PAN-RB.

5. KPPN Bandung Imemperolehsertifikat ISO 9001:2008 sebagaibukti proses

pengelolaankeuangannegaradilakukansecaratransparan, profesionaldanakuntabel.

Berbagai keberhasilan kinerja yang telah dicapai pada tahun 2017 diharapkan dapat

dipertahankan dan diupayakan untuk dapat ditingkatkan di tahun 2018. Sedangkan beberapa

kegiatan yang capaian kinerjanya belum pada tingkat yang optimal akan ditingkatkan pada

tahun mendatang melalui berbagai upaya. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan

keberhasilan tersebut, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat menyusun Laporan

Kinerja setelah periode pelaksanaan Kontrak Kinerja Tahun 2017 berakhir. LAKIN ini disamping

memuat rencana strategis dan rencana kerja tahunan, juga memuat realisasi, evaluasi hasil dan

analisa atas pencapaian kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran.

Hasil evaluasi dan analisis LAKIN ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

penyesuaian strategis dan penyusunan Kontrak Kinerja tahun berikutnya serta

pertanggungjawaban dan transparansi pelaksanaan tugas pemerintahan bagi terciptanya good

governance.

VI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

IKHTISAR EKSEKUTIF III

DAFTAR ISI VI

DAFTAR TABEL VII

DAFTAR GAMBAR VIII

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 2

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 3

C. Peran Strategis 5

D. Sistematika Laporan 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA 10

A. Rencana Startegis 11

B. Penetapan/Perjanjian Kinerja 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21

A. Capaian Kinerja Organisasi 22

B. Realisasi Anggaran 65

C. Kinerja Lainnya 68

BAB IV PENUTUP 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN1. Perjanjian Kinerja (Kontrak Kinerja) Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Jawa Barat

Tahun 2017

2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017

3. Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2017

4. Lain-lain, meliputi:

Dokumen/Bagian Dokumen Pendukung Penjelasan atas capaian IKU atau kinerja

lainnya.

Informasi Keuangan yang dapat dikaitkan dengan pencapaian kinerja tahun 2017

Informasi relevan lainnya.

VII

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

Tabel.1.1 Jumlah SDM Kanwil DJPb Prov. Jabar tahun 2017 4

Tabel.1.2 Komposisi Pegawai bedasarkan Jenis Kelamin 5

Tabel.1.3 Komposisi Pegawai berdasarkan Usia 5

Tabel.1.4 Komposisi Pegawai berdasarkan Pendidikan 5

Tabel.1.5 Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Tabel.2.1 Target Kinerja antara Renstra 2015-2019 dan Kontrak Kinerja tahun 2017 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel.3.1 Nilai Kinerja Organisasi (NKO) tahun 2016 - 2017 22

Tabel.3.2 Capaian IKU tahun 2017 22

Tabel.3.3 Penyerapan Anggaran atas Pagu Netto 61

Tabel.3.4 Perhitungan Capaian Keluaran Riil 61

Tabel.3.5 Perhitungan Efisiensi 62

Tabel.3.6 Capaian IKU Presentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 62

Tabel.3.7 Realisasi DIPA Kanwil DJPb Prov. Jabar tahun 2016 – 2017 per jenis belanja 66

Tabel.3.8 Realisasi DIPA Kanwil DJPb Prov. Jabar tahun 2017 per output kegiatan 66

Tabel.3.9 Capaian Kinerja berdasarkan SMART tahun 2016 – 2017 67

Tabel.3.10 Hasil Efisiensi Belanja Barang tahun 2017 68

VIII

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

Gambar.1.1 Foto Gedung Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat di Jl. Diponegoro No.59 Bandung 2

Gambar.1.2 Struktur Orgainsasi Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat 3

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Gambar.2.1 Kontrak Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat 15

Gambar.2.2 Perjanjian Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat 17

Gambar.2.3 Target Kinerja kanwil DJPb Prov. Jawa Barat 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Gambar.3.1 Inovasi Jaka Mantra 69

Gambar.3.2 Inovasi Si Adon 69

Gambar.3.3 Inovasi Si Jakki 70

Gambar.3.4 Inovasi Si Pinter 70

Gambar.3.5 Inovasi SEMAR 71

Gambar.3.6 Inovasi URC 71

Gambar.3.7 Inovasi Taman Gratifikasi 72

Gambar.3.8 Apresiasi Pengelolaan Kinerja 74

Gambar.3.9 Peresmian Museum Perbendaharaan 75

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

C. Peran Strategis

D. Sistematika Laporan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

C. Peran Strategis

D. Sistematika Laporan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

C. Peran Strategis

D. Sistematika Laporan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

2

A. LATARBELAKANG

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 262/ PMK.01/2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor

Wilayah Ditjen Perbendaharaan adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Perbendaharaan.

Kanwil Ditjen Perbendaharaan dituntut untuk melaksanakan tugas dengan prudent,

transparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai prinsip good governance sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Salah satu asas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam UU No.28

Tahun 1999 adalah asas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya

diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN).

LAKIN Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 disusun sebagai

salah satu bentuk pertanggungjawaban Kanwil Ditjen Perbendaharaan dalam

melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2017 dalam rangka melaksanakan visi dan

mencapai misi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dan sekaligus sebagai

alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit di lingkungan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan

masukan dari stakeholders demi perbaikan kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Jawa Barat.

Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, LAKIN juga merupakan amanat Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (MenPAN-RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Gambar.1.1

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

2

A. LATARBELAKANG

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 262/ PMK.01/2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor

Wilayah Ditjen Perbendaharaan adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Perbendaharaan.

Kanwil Ditjen Perbendaharaan dituntut untuk melaksanakan tugas dengan prudent,

transparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai prinsip good governance sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Salah satu asas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam UU No.28

Tahun 1999 adalah asas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya

diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN).

LAKIN Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 disusun sebagai

salah satu bentuk pertanggungjawaban Kanwil Ditjen Perbendaharaan dalam

melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2017 dalam rangka melaksanakan visi dan

mencapai misi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dan sekaligus sebagai

alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit di lingkungan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan

masukan dari stakeholders demi perbaikan kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Jawa Barat.

Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, LAKIN juga merupakan amanat Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (MenPAN-RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Gambar.1.1

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

2

A. LATARBELAKANG

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 262/ PMK.01/2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor

Wilayah Ditjen Perbendaharaan adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Perbendaharaan.

Kanwil Ditjen Perbendaharaan dituntut untuk melaksanakan tugas dengan prudent,

transparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai prinsip good governance sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Salah satu asas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam UU No.28

Tahun 1999 adalah asas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya

diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN).

LAKIN Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 disusun sebagai

salah satu bentuk pertanggungjawaban Kanwil Ditjen Perbendaharaan dalam

melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2017 dalam rangka melaksanakan visi dan

mencapai misi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dan sekaligus sebagai

alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit di lingkungan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan

masukan dari stakeholders demi perbaikan kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Jawa Barat.

Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, LAKIN juga merupakan amanat Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (MenPAN-RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Gambar.1.1

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

3

B. TUGAS,FUNGSI, DANSTRUKTURORGANISASI

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendahaaan Provinsi Jawa Barat adalah instansi

vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi

Direktorat Jenderal Perbendaharaan di wilayah Jawa Barat.Sesuai dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016Kanwil Ditjen Perbendaharaan mempunyai

tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, supervisi, bimbingan teknis, dukungan teknis,

monitoring, evaluasi, penyusunan laporan, verifikasi dan pertanggungjawaban di bidang

perbendaharaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di atas, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Jawa Barat menyelenggarakan fungsi :

a. penelaahan, pengesahan, dan revisi dokumen pelaksanaan anggaran, serta

penyampaian pelaksanaannya kepada instansi yang telah ditentukan;

b. penelaahan dan penilaian keserasian antara dokumen pelaksanaan anggaran dengan

pelaksanaan di daerah;

c. pemberian bimbingan teknis pelaksanaan dan penatausahaan anggaran;

d. pemantauan realisasi pelaksanaan anggaran;

e. pembinaan teknissistem akuntansi pemerintahan;

f. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan pemerintah;

g. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyaluran dana perimbangan;

h. pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU);

i. pembinaan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP);

j. pelaksanaan pengelolaan dana investasi dan pemberian pinjaman kepada daerah;

k. pengawasan kewenangan dan pelaksanaan teknis perbendaharaan dan bendahara

umum;

l. pelaksanaan verifikasi atas pertanggungjawaban belanja program pensiun;

m. verifikasi dan penatausahaan pertanggungjawaban dana Perhitungan Fihak Ketiga

(PFK);

n. pelaksanaan kehumasan;

o. pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Untuk selanjutnya, guna mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun

2017 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat mempunyai susunan organisasi

terdiri dari :

a. Bagian Umum;

b. Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran I;

c. Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II;

d. Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;

e. Bidang Supervisi KPPN dan Kepatuhan Internal; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

4

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat sebagai suatu instansi vertikal unit

eselon II di bawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan memiliki sumber daya manusia

yang cukup.

Jumlah Sumber Daya Manusia

Tahun Kanwil KPPNBandung I

KPPNBandung II

KPPNSumedang

KPPNGarut

KPPNTasikmalaya

KPPNPurwaka

rta2016 125 52 41 25 28 41 282017 110 51 41 24 22 37 20

KPPNKarawang

KPPNBekasi KPPN Bogor KPPN

SukabumiKPPN

KuninganKPPN

Cirebon TOTAL

2016 30 33 60 30 25 40 5582017 29 31 51 27 20 36 499

Gambar.1.2

Tabel.1.1

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

5

C. PERANSTRATEGIS

Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat sebagai pengelola

perbendaharaan negara di wilayah kerjanya mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

dan pertanggungjawaban keuangan negara sesuai Undang-undang Nomor 1 tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara.

Sebagai pengelola perbendaharaan, seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan

termasuk Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov.Jawa Barat diharapkan mampu menguasai

bidang tugasnya dan memiliki pengetahuan dan keterampilan (hard skill) serta

integritas/moralitas (soft skill) yang memadai dengan memanfaatkan penggunaan teknologi

yang tepat guna dan tepat sasaran sehingga memudahkan sekaligus meningkatkan kualitas

hasil kerja.

Seluruh jajaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

6

mempertanggungjawabkan proses dan hasil pengelolaan keuangan negara untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan kepada publik/masyarakat, dengan memperhatikan kaidah-

kaidah yang baik (best practice).

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat melaksanakan peran strategisnya

sebagaiberikut:

1. Alokasi belanja negara yang tepat sasaran, tepat waktu, efektif, dan akuntabel

2. Tata kelola yang tertib, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan belanja negara.

3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan hubungan keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

4. Terciptanya tata kelola organisasi yang sesuai peraturan perundang-undangan.

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat juga mengambil peran penting dalam

mewujudkan Nawacita antara lain:

1. Sejalan dengan Nawacita ke 5, dalam mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat, Kanwil

Ditjen Perbendaharaan berperan dalam upaya membina pengelolaan bantuan langsung

ke masyarakat serta pembinaan layanan kredit usaha mikro (Umi).

2. Sejalan dengan Nawacita ke 3, Kanwil Ditjen Perbendaharaan berperan dalam

mensukseskan program pembangunan kawasan perdesaan melalui pembinaan

penyaluran Dana Desa dan DAK Fisik.

Seluruh fungsi dalam Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat senantiasa saling

sinergi dan terintegrasi, baik antar bidang maupun dengan KPPN-KPPN di daerah.

Segenap elemen senantiasa berpikir dengan langkah-langkah yang sistematis dan

terencana, memiliki role model dalam hal berpikir mengenai kemajuan organisasi melalui

keteladanan para pimpinan organisasi, pandangan dan harapan terhadap organisasi ke

depan.

Dengan dukungan dan keterlibatan pimpinan dalam pengelolaan kinerja maka organisasi

akan semakin berkembang mengikuti zaman dan memberikan pelayanan terbaik bagi

stakeholders.

D. SISTEMATIKALAPORAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIN) merupakan suatu bentuk

pertanggungjawaban instansi pemerintah yang berisi informasi atas pencapaian sasaran

strategis dan hambatan dalam pelaksanaan Kontrak Kinerja.

Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2017, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa

Barat wajib menyusun Laporan Kinerja (LAKIN) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

7

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB)

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja.

Agar mudah dipahami, penyajian LAKIN Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut

:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek

strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issues) yang sedang dihadapi

organisasi.

Pada bab ini memuat:

A. Latar Belakang

Menyajikan informasi latar belakang penyusunan LAKIN

B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Menyajikan informasi tugas, fungsi, dan struktur organisasi serta komposisi sumber

daya manusia baik berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan golongan.

C. Peran Strategis

Menyajikan peran strategis organisasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta

isu strategis yang sedang dihadapi.

D. Sistematika Laporan

Menyajikan informasi sistematika atas LAKIN (Bab I s.d. Lampiran beserta

penjelasan ringkas atas apa yang akan disajikan dalam setiap bab dan lampiran).

2. Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

Pada bab ini memuat:

A. Rencana Strategis

Menyajikan informasi visi, misi, dan tujuan strategis tahun 2015-2019 dan target

kinerja tahun 2017 yang telah ditetapkan dalam RENSTRA unit tahun 2015-2019.

B. Penetapan/Perjanjian Kinerja

Menyajikan informasi perjanjian kinerja tahun 2017 yang memuat peta strategis

unit, sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja, dan pendanaan dalam

rangka pencapaian kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak Kinerja Tahun

2017;

Penjelasan atas penyebab perbedaan indikator kinerja dan/atau target kinerja tahun

2017 antara yang telah ditetapkan dalam RENSTRA 2015-2019 dan yang

ditetapkan dalam Kontrak Kinerja Tahun 2017.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

8

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

Pada Sub bab ini memuat:

1. Capaian/Nilai Kinerja Organisasi (NKO) unit kerja tahun 2017

2. Perbandingan NKO beberapa tahun terakhir.

3. Capaian/nilai kinerja unit untuk setiap perspektif (stakeholder, customer,

internalprocess, dan learning and growth).

4. Tabel meneyeluruh atas capaian/NKO (dari IKU ke SS, perspektif, sampai dengan

NKO).

5. Penjelasan setiap sasaran strategis yang meliputi:

a. Definisi sasaran strategis;

b. IKU-IKU dalam pencapaian sasaran strategis.

c. Target dan realisasi IKU.

6. Penjelasan setiap capaian IKU untuk setiap sasaran strategis, yang meliputi:

a. Definisi IKU;

b. Cara menghitung capaian IKU;

c. Penjelasan target IKU tahun 2017;

d. Penjelasan realisasi IKU tahun 2017;

e. Perhitungan IKU (bagaimana realisasi IKU dihitung/diperoleh nilainya);

f. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2017;

g. Perbandingan antara capaian kinerja (target dan realisasi) tahun 2017 dengan

beberapa tahun terakhir;

h. Perbandingan antara capaian kinerja (target dan realisasi) sampai dengan tahun ini

(2015-2017) dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi (Renstra 2015-2019);

i. Perbandingan capaian kinerja (target dan realisasi) tahun 2017 dengan target

kinerja pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional);

j. Perbandingan realisasi/capaian kinerja unit dengan unit sejenis (sepanjang

informasi tersebut dapat diperoleh, biasanya berupa suatu nilai yang diumumkan

sehingga dapat diketahui nilai untuk unit sejenis dimaksud);

k. Isu, permasalahan, tindakan, dan action plan (analisis penyebab

keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja, program/kegiatan

penunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian, dan alternatif solusi yang telah

dilakukan);

l. Penjelasan atas capaian inisiatif strategis yang ditetapkan dalam Kontrak Kinerja

Tahun 2017 untuk mendukung pencapaian IKU .

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

9

b. Realisasi AnggaranPada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan

untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Pada Sub bab ini memuat:

1. Perbandingan pagu dan realisasi belanja unit (per jenis belanja) beberapa tahun

terakhir;

2. Perbandingan pagu dan realisasi belanja unit tahun 2017 per kegiatan/output;

3. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (keuangan) yang terkuantifikasi dan

dapat dijelaskan.

a. Kinerja Lain-lain

Pada sub bab ini diuraikan pelaksanaan kinerja lainnya yang mendukung tercapainya target

kinerja utama, Kinerja lainnya dituangkan dengan klasifikasi:

1. Inovasi manajemen/pelayan;

2. Inisiatif pemberantasan korupsi;

3. Penghargaan; dan

4. Capaian-capaian pada tahun 2017 lainnya.

.

4. Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta menyajikan

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk memperbaiki dan

meningkatkan kinerjanya.

5. Lampiran-lampiran

Perjanjian Kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017,

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017, Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2017,

dan Lain-lain yang dianggap perlu.

Dengan sistematika laporan di atas, diharapkan LAKIN ini dapat mudah dipahami oleh

internal Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat khususnya, Direktorat Jenderal

Perbendaharaan, serta masyarakat luas pada umumnya guna terwujudnya tujuan bangsa

dan negara Republik Indonesia.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

10

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

B. Penetapan/Perjanjian Kinerja

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

10

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

B. Penetapan/Perjanjian Kinerja

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

10

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

B. Penetapan/Perjanjian Kinerja

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

11

A. RENCANASTRATEGIS

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat mempunyai visi :

“Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara yang unggul di tingkat regional”

Dalam visi tersebut yang dimaksud dengan tugas Menjadi Pengelola Perbendaharaan

Negara adalah mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban

keuangan negara sesuai Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara.

Sebagai suatu pernyataan yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang

ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik, Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat mempunyai misi adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien, dan optimal;

2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan akuntabel;

3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan,

dan tepat waktu;

4. Mewujudkan pembinaan yang berkesinambungan.

Adapun 12 (dua belas) Tujuan dan Sasaran Strategis Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Barat adalah:

1. Meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran K/L serta mewujudkan kualitas

penyusunan Laporan Kajian Fiskal Regional Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

SS : Pengelola Perbendaharaan Negara yang unggul di tingkat regional.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan Kanwil Ditjen Perbendaharaan

kepada mitra kerja.

SS : Kepuasan pengguna layanan yang tinggi.

3. Meningkatkan pelaksanaan rekonsiliasi/konfirmasi seluruh UAPPA-W lingkup

wilayah kerjanya.

SS : Kepatuhan pengguna layanan yang tinggi.

4. Mendorong Kanwil Ditjen Perbendaharaan agar selalu mengedepankan

pelayanan prima.

SS : Pelayanan Prima.

5. Mengoptimalkan peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan dalam melakukan

pembinaan dan supervisi terhadap akurasi perencanaan kas satker.

SS : Pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien dan optimal.

6. Mewujudkan laporan reviu pelaksanaan anggaran yang berkualitas.

SS : Pelaksanaan anggaran yang efektiv dan optimal.

7. Meningkatkan efektivitas penyusunan GFS regional oleh Kanwil Ditjen

Perbendaharaan.

SS : Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan,

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

12

dan tepat waktu.

8. Meningkatkan efektivitas pembinaan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan..

SS : Pembinaan instansi vertikal yang berkesinambungan.

9. Meningkatkan kompetensi dan integritas para pegawai.

SS : SDM yang profesional dan berintegritas.

10. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penanganan risiko, pelaksanaan

pengelolaan dan pemantauan pengendalian intern.

SS : Organisasi sehat yang berkinerja tinggi.

11. Mewujudkan pemenuhan sarana dan prasarana BMN yang memadai dalam

rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kanwil.

SS : Pengelolaan Sarana dan Prasarana.

12. Mengoptimalkan pengelolaan anggaran dari sisi penyerapan dan pencapaian

output.

SS : Pengelolaan anggaran yang optimal.

Perbandingan target kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra tahun 2015-2019 dengan

Kontrak Kinerja Tahun 2017 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat adalah

sebagai berikut:

No Sasaran Strategis IKUTarget

Renstra 2017(1) (2) (3) (4) (5)

1 PengelolaPerbendaharaanNegara yangunggul di tingkatregional

1 Persentase kinerja pelaksanaananggaran K/L

75% 75%

2 Nilai kualitas Laporan Kajian FiskalRegional Kanwil

80 85

3 Nilai kualitas LK BUN tingkatKanwil

92 93

2 Kepuasanpengguna layananyang tinggi

4 Indeks kepuasan satker terhadaplayanan Kanwil

4,09 4,12(skala

5)3 Kepatuhan atas

pengelolaanperbendaharaannegara yang tinggi

5 Persentase rekonsiliasi tingkatUAKPA secara tepat waktu danandal

N/A 97%

4 Pemenuhanlayanan unggulanyang prima

6 Persentase revisi dokumenpelaksanaan anggaran Satker yangdiselesaikan tepat waktu

100% 100%

5 Pembinaan yangberkesinambungan

7 Rata-rata nilai kinerja KPPNsebagaimana hasil pembinaan dansupervisi Kanwil

75 85

(Tabel.2.1)

Target Kinerja antara Renstra 2015-2019 dan Kontrak Kinerja 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

13

8 Indeks efektivitas edukasi dankomunikasi

N/A 85

6 Pelaksanaananggaran yangefektif, optimal dantepat waktu

9 Nilai kualitas laporan reviupelaksanaan anggaran Kanwil

75 85

10 Indeks ketepatan waktupenyampaian laporan pembinaanBLU

3 3,5

7 Pengelolaan kasdan investasi yangpruden, efisien danoptimal

11 Persentase akurasi rencanapenarikan dana satker

85% 85%

12 Persentase rekonsiliasi outstandingpinjaman yang andal dan tepatwaktu

95% 97%

13 Indeks ketepatan waktupenyampaian laporan monitoringdan evaluasi KUR

N/A 3(skala

4)

8 Akuntansi danpelaporankeuangan negarayang akuntabel,transparan, dantepat waktu

14 Nilai kualitas Laporan GovernmentFinance Statistic (GFS) tingkatwilayah

3(Indeks)

70

15 Persentase exception reportlaporan keuangan

N/A 3%

9 SDM yangkompetitif

16 Nilai rata-rata hard competencypegawai

90% 75

10 Organisasi yangkondusif

17 Nilai hasil evaluasi pelaksanaantugas kepatuhan internal

85 77

18 Nilai kualitas pengelolaan kinerjaberbasis Strategy FocusedOrganization

80 79

11 PengelolaanSarana dan TIKyang optimal

19 Persentase pemenuhan BMNsesuai standar

95% 90%

12 Pengelolaananggaran yangoptimal

20 Persentase kualitas pelaksanaananggaran Kanwil

95% 95%

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, target dari sasaran strategis di atas perlu selalu

dicermati dan dikelola secara benar. Mencermati dan memahami semua peraturan

perundangan yang mendukung dengan benar serta dalam pengelolaannya harus

menggunakan strategi maupun pemikiran-pemikiran yang rasional, analitis dan

komprehensif tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk tercapainya tujuan dan

sasaran yang diharapkan.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

14

Dengan memperhitungkan kekuatan maupun kekurangan yang dimiliki maupun peluang

dan tantangan / ancaman yang dihadapi maka strategi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat sebagai berikut :

Strategi mengoptimalkan kekuatan memanfaatkan peluang yang ada.Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang cepat, harus cepat diantisipasi

oleh segenap jajaran instansi dengan cara mengoptimalkan SDM dan peralatan yang

kita miliki agar tidak ketinggalan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Strategi mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, tuntutan pelayanan, dan kesadaran

masyarakat akan hak dan kewajibannya merupakan peluang yang harus dimanfaatkan,

namun beberapa kendala yang dihadapai diantaranya 70% (77 dari 110) pegawai yang

telah berusia di atas 50 tahun, serta keterbatasan dana. Untuk meminimalkan

kelemahan tersebut dan memanfaatkan peluang yang ada maka perlu dilakukan

penjagaan motivasi para pegawai agar kinerjanya terus bertahan serta pengoptimalan

sarana dan prasarana yang ada.

Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan.Kekurangpahaman masyarakat maupun instansi/satker tentang mekanisme pengelolaan

perbendaharaan negara yang baru sebagai akibat dari kurang tersedianya sarana

informasi keuangan negara merupakan tantangan bagi Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan visi dan misinya. Namun dengan kemampuan

SDM, tersedianya perangkat keras maupun perangkat lunak yang ada, dapat digunakan

untuk mengatasi tantangan tersebut dengan melakukan sosialisasi peraturan

perbendaharaan maupun peraturan-peraturan yang terkait lainnya secara

berkesinambungan

Strategi mengurangi kelemahan untuk mengatasi tantangan.Kelemahan disiplin pegawai dan orientasi pegawai yang kurang dapat diselesaikan

dengan penegakan disiplin pegawai, mutasi pegawai dan pembinaan mental agama.

Untuk mengatasi tantangan keterbatasan informasi keuangan negara dan

kekuranganpahaman masyarakat maupun instansi / satker didalam mengelola keuangan

negara maka perlu diadakan Diklat maupun GKM sebagai bekal bagi pegawai untuk

menyampaikan informasi yang benar dan juga meningkatkan pelayanan.

Dalam mengimplementasikan strategi tersebut, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Jawa Barat mengambil kebijakan berupa Layanan Unggulan Kanwil yaitu penerapan

konsep layanan unggulan untuk meningkatkan pelaksanaan anggaran yang efektif dan

trasparan dengan pengembangan sumber daya manusia yang profesional, kompeten

dan berintegrasi tinggi merupakan cermin budaya organisasi serta perwujudan kode etik

pegawai anti korupsi.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

15

(Gambar.2.1)

Kontrak Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jabar Tahun 2017

B. PENETAPAN/PERJANJIANKINERJA

Penetapan Perjanian Kinerja tahun 2017 yang merupakan Kontrak Kinerja Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan,

dijabarkan dalam 12 (dua belas) Sasaran Strategis dan 20 (dua puluh) Indikator Knerja

Utama (IKU). Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang terangkum dalam Peta

Strategi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 seperti gambar di

bawah ini:

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

15

(Gambar.2.1)

Kontrak Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jabar Tahun 2017

B. PENETAPAN/PERJANJIANKINERJA

Penetapan Perjanian Kinerja tahun 2017 yang merupakan Kontrak Kinerja Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan,

dijabarkan dalam 12 (dua belas) Sasaran Strategis dan 20 (dua puluh) Indikator Knerja

Utama (IKU). Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang terangkum dalam Peta

Strategi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 seperti gambar di

bawah ini:

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

15

(Gambar.2.1)

Kontrak Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jabar Tahun 2017

B. PENETAPAN/PERJANJIANKINERJA

Penetapan Perjanian Kinerja tahun 2017 yang merupakan Kontrak Kinerja Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan,

dijabarkan dalam 12 (dua belas) Sasaran Strategis dan 20 (dua puluh) Indikator Knerja

Utama (IKU). Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang terangkum dalam Peta

Strategi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 seperti gambar di

bawah ini:

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

16

PetaStrategi yang telahdisusuntersebutdapatdilihatberdasarkan 4 (empat) perspektif, yaitu:

1. Stakeholder PerspectivePerspective ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan organisasi untuk

memenuhi harapan sehingga dinilai berhasil dari sudut pandang stakeholder (pemangku

kepentingan). Stakeholder adalah pihak internal dan eksternal yang secara langsung

atau tidak langsung memiliki kepentingan atas output atau outcome dari suatu

organisasi, tetapi tidak menggunakan layanan organisasi secara langsung.

2. Customer PerspectivePerspektif ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan organisasi untuk

memenuhi harapan customer (pengguna layanan) dan/atau harapan organisasi

terhadap customer. Customer merupakan pihak luar yang terkait langsung dengan

pelayanan suatu organisasi.

3. Internal Proces PerspectivePerspektif ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan melalui rangkaian

proses yang dikelola organisasi dalam memberikan layanan dan menciptakan nilai bagi

stakeholder dan customer (value chain).

4. Learning and Growth PerspectivePerspektif ini mencakup sasaran strategis berupa kondisi ideal atas sumber daya

internal organisasi yang ingin diwujudkan atau yang seharusnya dimiliki oleh organisasi

untuk menjalankan proses bisnis guna menghasilkan output atau outcome organisasi

yang sesuai dengan harapan customer dan stakeholder.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

17

Gambar.2.2

Perjanjian Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat tahun 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

17

Gambar.2.2

Perjanjian Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat tahun 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

17

Gambar.2.2

Perjanjian Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat tahun 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

18

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

18

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

18

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

19

Gambar.2.3

Target Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat tahun 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

19

Gambar.2.3

Target Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat tahun 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

19

Gambar.2.3

Target Kinerja Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat tahun 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

20

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

20

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

20

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

21

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

C. Kinerja Lainnya

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

21

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

C. Kinerja Lainnya

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

21

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

C. Kinerja Lainnya

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

22

Tabel.3.1

NKO Tahun 2016 dan tahun 2017

A. CAPAIANKINERJAORGANISASI

Pengukur capaian kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator

Kinerja Utama (IKU) pada setiapperspektif. Dari hasil pengukuran kinerja terebut, diperoleh

data bahwa capaian Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Jawa Barat adalah sebesar 112,29 (sangat baik). Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja

pada setiap perspektif sebagaimana ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Perspective BobotNilai Nilai Akhir Nilai Nilai Akhir

Tahun 2016 Tahun 2017

Stakeholder 25% 111,95 27,99% 111,13 27,78%

Customer 15% 113,45 17,02% 106,72 16,01%

Internal Process 30% 111,83 33,55% 110,18 33,05%

Learning andGrowth 30% 112,46 33,74% 118,15 35,44%

Nilai Kinerja Organisasi / NKO 112,29 112,29

Selama tahun 2017, capaian IKU pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat

seluruhnya telah berstatus hijau, yang berarti semua indikator yaitu sebanyak 20 indikator

kinerja utama telah memperoleh realisasi di atas target yang telah ditentukan. Adapun

realisasi capaian IKU tersebut dapat ditunjukkan pada tabel.3.2 di bawahini:

No. Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

I. Stakeholder Perspektif (25%) 27,78%

1 Pengelola Perbendaharaan Negara yang unggul di tingkat regional

1a-CP Persentase kinerja pelaksanaan anggaran K/L 75% 95,55% 120,00%

1b-N Nilai kualitas Laporan Kajian Fiskal RegionalKanwil

85 92,15 108,41%

1c-N Nilai kualitas LK BUN tingkat Kanwil 93 94,69 101,82%

II Customer Perspektif (15%) 16,01%

2 Kepuasan pengguna layanan yang tinggi

2a-N Indeks kepuasan satker terhadap layananKanwil

4,12(skala

5)

4,56 110,68%

Tabel.3.2Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

23

3 Kepatuhan atas pengelolaan perbendaharaan negara yang tinggi

3a-CP Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secaratepat waktu dan andal

97% 99,68% 102,76%

III. Internal Process Perspektif (30%) 33,05%

4 Pemenuhan layanan unggulan yang prima

4a-N Persentase revisi dokumen pelaksanaananggaran Satker yang diselesaikan tepatwaktu

100% 100% 100%

5 Pembinaan yang berkesinambungan

5a-N Rata-rata nilai kinerja KPPN sebagaimanahasil pembinaan dan supervisi Kanwil

85 95,18 111,98%

5b-N Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi 85 89,75 105,59%

6 Pelaksanaan anggaran yang efektif, optimal dan tepat waktu

6a-N Nilai kualitas laporan reviu pelaksanaananggaran Kanwil

85 93,34 109,81%

6b-N Indeks ketepatan waktu penyampaian laporanpembinaan BLU

3,5 4 114,29%

7 Pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien dan optimal

7a-N Persentase akurasi rencana penarikan danasatker

85% 92,29% 108,58%

7b-N Persentase rekonsiliasi outstanding pinjamanyang andal dan tepat waktu

97% 100% 103,09%

7c-N Indeks ketepatan waktu penyampaian laporanmonitoring dan evaluasi KUR

3

(skala4)

4 120,00%

8 Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu

8a-N Nilai kualitas Laporan Government FinanceStatistic (GFS) tingkat wilayah

70 84,48 120,00%

8b-N Persentase exception report laporankeuangan

3% 0,01% 120,00%

IV. Learning and Growth Perspektif (30%) 35,44%

9 SDM yang kompetitif

9a-N Nilai rata-rata hard competency pegawai 75 90,61 120,00%

10 Organisasi yang kondusif

10a-N Nilaihasilevaluasipelaksanaantugaskepatuhaninternal

77 85,51 111,05%

10b-N Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasisStrategy Focused Organization

79 94,17 119,20%

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

24

11 Pengelolaan Sarana dan TIK yang optimal

11a-N Persentase pemenuhan BMN sesuai standar 90% 120,63% 120,00%

12 Pengelolaan anggaran yang optimal

12a-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaranKanwil

95% 111,59% 117,46%

CAPAIAN KINERJA PEGAWAI/ORGANISASI (NKO) 112,29%

Jumlah Anggaran Program Rp. 8.361.615.000,-

Realisasi Anggaran Rp. 7.042.671.000,-

Sisa Pagu DIPA Rp. 1.318.944.000,-

Hasil Efisiensi Belanja Rp. 1.230.163.000,-

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel.3.2 di atas bahwa pada tahun 2017 Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat selain berhasil memperoleh realisasi capaian kinerja

yang sangat baik yaitu dengan nilai sebesar 112,29 namun juga dapat memberikan

kontribusi yang besar dalam program penghematan yaitu sebesar Rp.1.230.163.000,- (satu

milyar dua ratus tiga puluh juta seratus enam puluh tiga ribu rupiah).

Definisi Sasaran Strategis, Definisi Indikator Kinerja Utama, Formula Perhitungan IKUserta Penjelasan Capaian IKU pada setiap sasaran strategis dapat dijelaskan sebagaiberikut:

SS.1PengelolaanPerbendaharaannegara yang ungguldi tingkat regional

Pengelolaan perbendaharaa negara artinya Kanwil Ditjen Perbendaharaan mempunyai

tugas untuk mengelola pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan negara sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Unggul di tingkat regional memiliki makna bahwa pengelolaan perbendaharaan negara oleh

Kanwil Ditjen Perbendaharaan dapat menjadi rujukan bagi pengelolaan perbendaharaan

negara oleh unit-unit lain di tingkat wilayah.

IKU.1a-CPPersentase Kinerjapelaksanaananggaran K/L

Dalam rangka memonitor perkembangan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan

anggaran K/L, diperlukan suatu alat penilaian kualitas/kinerja yang sekaligus dapat

berperan sebagai katalis perubahan perilaku dan pola pikir satker/K/L dalam pelaksanaan

anggaran.

Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran mengukur kualitas kinerja pelaksanaan

anggaran secara kuantitatif, yang dapat terwakili oleh variabel-variabel antara lain sebagai

berikut :

a. Kesesuaian dengan perencanaan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

25

b. Efektivitas pelaksanaan kegiatan

c. Efisiensi pelaksanaan kegiatan

Indikator kesesuaian dengan perencanaan anggaran diukur melalui frekuensi revisi yang

diajukan oleh satuan kerja, indikator efektivitas pelaksanaan kegiatan diukur melalui tingkat

penyerapan anggaran, dan indikator efisiensi pelaksanaan kegiatan diukur melalui jumlah

penerbitan SPM satker yang benar (tidak dikembalikan oleh KPPN) dan ketepatan waktu

pertanggungjawaban Uang Persediaan.

Formula Perhitungan IKU:

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

1a-CP Persentase kinerja pelaksanaan anggaranK/L 75% 95,55% 120,00%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 75% adalah sama dengan target yang

ditetapkan pada Renstra 2015-2019.

Realisasi presentase kinerja pelaksanaan anggaran K/L pada tahun 2017 sebesar 95,55%

diperoleh dari rata-rata realisasi pada triwulan I : 98,34%, triwulan II: 94,12%, triwulan III:

96,52% dan triwulan IV: 93,24%. Dengan realisasi 95,55% maka kenaikan realisasi dari

target sebesar +20,55%.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

26

Perbandingancapaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase kinerjapelaksanaan anggaran K/L 70% 70% 75% 87,40% 95,52% 95,55%

Sebagaimana dilihat pada tabel di atas bahwa pada tahun 2017 terjadi kenaikan target

sebesar 5% menjadi 75% dibandingkan dengan target pada tahun 2015 dan tahun 2016

sebesar 70%. Dari sisi realisasi nampak terjadi kenaikan terus menerus dari tahun ke tahun

yaitu pada tahun 2016 sebesar 95,52% naik 8,12% dari tahun 2015 sebesar 87,40%. Dan

pada tahun 2017 naik lagi sebesar 0,03% menjadi 95,55%.

Isu Utama

Dengan terpenuhinya tiga variabel yaitu kesesuaian dengan perencanaan, efektivitas

pelaksanaan kegiatan dan efisiensi pelaksanaan kegiatan maka persentase kinerja

pelaksanaan anggaran akan dapat tercapai dan melampaui target yang telah ditetapkan.

Permasalahan yang terjadiMasih tingginya jumlah revisi yang dilakukan oleh satker karena adanya perubahan pejabat

perbendaharaan dan revisi halaman III DIPA, serta proses pelaksanaan pengadaan dalam

pelelangan yang tidak tepat waktu akan mempengaruhi tingkat penyerapan anggaran.

Tindakan yang telah dilaksanakan

1. Telah dilaksanakan sosialisasi tata cara revisi pelaksanaan anggaran tahun 2017 pada

seluruh satker di wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat.

2. Telah dilaksanakan kegiatan evaluasi pelaksanaan anggaran dengan satker pada setiap

triwulanan pada tahun 2017.

3. Telah dilaksanakan inovasi layanan berupa Unit Revisi Cepat (URC) yang memberikan

layanan konsultasi dan revisi yang dilaksanakan sesuai dengan banyaknya permintaan

layanan dari satker pada KPPN.

4. Telak dilaksanakan pelayanan konsultasi kepada satker baik di meja CSO maupun

melalui Pojok Konsultasi.

Action Plan1. Memantau persentase realiisasi anggaran satuan kerja kementerian/lembaga melalui

aplikasi OM-SPAN.

2. Melakukan reviu atas jumlah penyelesaian revisi DIPA satuan kerja

kementerian/lembaga.

3. Melakukan focus group discussion dengan mengundang satker yang mempunyai

masalah untuk mendapatkan solusi terkait permasalahan pelaksanaan anggaran yang

dihadapi.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

27

4. Melaksanakan kegiatan URC sesuai kebutuhan satker.

IKU.1b-NNilai kualitas LaporanKajian FiskalRegional Kanwil

Kanwil Ditjen Perbendaharaan memiliki fungsi pembinaan, koordinasi dan supervisi, serta

menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerah sebagai Pengelola Fiskal. Dalam

rangka mendukung pelaksanaan fungsi tersebut, Kanwil Ditjen Perbendaharaan diharapkan

dapat memiliki data, informasi dan kemampuan untuk menganalisis dan menyajikan laporan

kajian fiskal tingkat wilayah (regional). Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyusun Laporan

Kajian Fiskal Regional (KFR) secara periodik (triwulanan) dan menyampaikan laporan

tersebut kepada kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.

Untuk mewujudkan kualitas penyusunan Kajian Fiskal Regional pada Kanwil Ditjen

Perbendaharaan, Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan memberikan penilaian dan

penghargaan atas kesungguhan dan upaya nyata kanwil dalam menyelesaikan dan

meningkatkan kualitas Kajian Fiskal tingkat wilayah.

Kategori nilai Kajian Fiskal Regional Kanwil adalah sebagai berikut:

Level 5 = 91-100 (Excellent)

Level 4 = 75-90 (Good)

Level 3 = 61-74 (Fair)

Level 2 = 41-60 (Poor)

Level 1 = 0-40 (Unqualified)

Pengisian realisasi disesuaikan dengan siklus dan karakteristik Laporan KFR yang bersifat

historical report. Artinya, untuk realisasi IKU semester I tahun 2017 merupakan hasil

penilaian Laporan KFR tahunan 2016, dan untuk realisasi IKU semester II tahun 2017

merupakan hasil penilaian Laporan KFR semester I tahun 2017.

Formula Perhitungan IKU:

Hasil penilaian Laporan Kajian Fiskal Regional oleh Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

1b-N Nilai kualitas Laporan Kajian Fiskal RegionalKanwil 85 92,15 108,41%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 85 adalah naik +3 dibandingkan dengan

target yang ditetapkan pada tahun 2016 yaitu sebesar 82, dan naik +5 apabila dibandingkan

dengan Renstra 2015-2019 yaitu sebesar 80.

Realisasi nilai kualitas laporan kajian fiskal regional Kanwil adalah 92,15 yaitu diperoleh dari

rata-rata nilai yang diperoleh dari Kantor Pusat pada semester I sebesar 91,92 dan

semester II sebesar 92,38.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

28

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Nilai kualitas Laporan KajianFiskal Regional Kanwil 80 82 85 93,40 91,97 92,15

Sebagaimana dilihat pada tabel di atas bahwa selama tiga tahun sejak tahun 2015 sampai

dengan tahun 2017 terjadi kenaikan target yaitu 85 naik +3 dibanding target tahun 2016

yaitu 82 dan naik +5 dibanding target tahun 2015 yaitu 80. Realisasi pada tahun 2017

sebesar 92,15 naik +0,18 dibandingkan tahun 2016 yaitu 91,97. Namun bila dibandingkan

dengan tahun 2015 yaitu 93,40 terjadi penurunan sebesar -1,25.

Isu Utama

Waktu penyelesaian laporan KFR di akhir batas waktu penyelesaian yang ditetapkan oleh

Kantor Pusat dapat mempengaruhi penilaian kualitas penyajian laporan.

Permasalahan yang terjadi

1. Keterbatasan jumlah SDM yang kompeten serta keterbatasan SDM mendapatkan diklat.

2. Kelengekapan data yang diterima baik dari internal maupun eksternal di ujung batas

akhir waktu penyelesaian laporan.

Tindakan yang telah dilaksanakan1. Telah dilaksanakan gugus kendali mutu serta mengusulkan para pejabat/pegawai untuk

mengikuti diklat.

2. Telah dilakukan sinergi dengan berbagai pihak baik internal Kanwil Ditjen

Perbendaharaan dengan pihak eksternal antara lain BI, BPS, Pemda

Provinsi/Kabupaten/Kota, satker Pemda serta KPPN se Prov. Jabar dalam

pengumpulan data dan sharing informasi.

3. Telah dilaksanakan diskusi hasil kajian Kanwil dengan Regional Economist.

4. Telah dilakukan coaching para pejabat dan pegawai.

Action Plan1. Menyusun dan menyelesaikan KFR Tahunan (quarterly flash report) tahun 2017.

2. Melakukan FGD antara Tim Penyusun dengan para akademisi.

IKU.1c-NNilai kualitas LK BUNtingkat Kanwil

Berdasarkan PMK No 171/PMK.05/2007 sebagaimana terakhir diubah dengan PMK-

262/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat,

Kanwil DItjen Perbendaharaan selaku UAKKABUN-Kanwil melakukan penyusunan Laporan

Keuangan tingkat UAKKABUN-Kanwil berupa Laporan Arus Kas, Neraca KUN, Laporan

Realisasi Anggaran dan Neraca SAU berdasarkan hasil pemprosesan data gabungan dan

LK UAKABUN-Daerah seluruh KPPN di wilayah kerjanya.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

29

LK Kuasa BUN tingkat Kanwil tersebut secara periodik (triwulanan, semesteran dan

tahunan) disampaikan kepada Dit. PK (selaku UAPBUN-AP) dan Dit. APK Ditjen

Perbendaharaan.

Untuk mewujudkan kualitas penyusunan LK pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan, Dit. APK

memberikan penilaian terhadap Kualitas LK dimaksud yang dituangkan dalam Keputusan

Direktur Jenderal Perbendaharaan berdasarkan empat kriteria, yaitu (1) ketepatan waktu

(10%), (2) Akurasi Data (75%), (3) Kelengkapan Dokumen (5%), (4) Partisipasi (5%),

Beban Kerja (5%).

Kategori kualitas nilai LK Kuasa BUN tingkat Kanwil adalah sebagai berikut:

Level 4 = 95-100 (Sangat Baik)

Level 3 = 80-94 (Baik)

Level 2 = 65-79 (Cukup)

Level 1 = 0-64 (Kurang)

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik laporan keuangan yang

bersifat historical report. Artinya, untuk realisasi IKU tahun 2017, merupakan hasil penilaian

kualitas LK Kuasa BUN tingkat Kanwil tahun 2016.

Formula Perhitungan IKU:

Hasil penilaian kualitas LK Kuasa BUN tingkat kanwil yang dilakukan oleh Direktorat APK

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

1c-N Nilai kualitas LK BUN tingkat Kanwil 93 94,69 101,82%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 93 adalah naik +1 dibandingkan dengan

target yang ditetapkan pada tahun 2016 dan Renstra 2015-2019 yaitu sebesar 92.

Realisasi nilai kualitas LK BUN tingkat Kanwil pada tahun 2017 adalah 94,69. Nilai ini

diperoleh berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan No.KEP-503/PB/2017

tanggal 5 Oktober 2017 tentang Penetapan Peringkat Penilaian Laporan Keuangan Tingkat

Koordinator Kuasa BUN Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Penilaian Laporan Keuangan

Tingkat Kuasa BUN Daerah, KPPN Khusus Penerimaan serta KPPN Khusus Pinjaman dan

Hibah tahun 2016.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Nilai kualitas LK BUN tingkatKanwil 92 92 93 97,46 93,37 94,69

Sebagaimana dilihat pada tabel di atas bahwa pada tahun 2017 terjadi kenaikan target

sebesar 1 poin menjadi 93 dibandingkan dengan target pada tahun 2015 dan tahun 2016

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

30

sebesar 92. Dari sisi realisasi nampak terjadi kenaikan menjadi 94,69 naik +1.32 dari

realisasi tahun 2016 sebesar 93,37, namu apabila dibandingkan dengan realisasi tahun

2015 yaitu 97,46 terjadi penurunan sebesar -2,77.

Isu UtamaDiterbitkannya Surat Direktur APK Nomor S-6193/PB/2017 tanggal 13 Juli 2017 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penyampaian laporan Keuangan Kuasa BUN Daerah dan

Koordinator Kuasa BUN Kanwil.

Permasalahan yang terjadi

Perbaikan-perbaikan yang belum semuanya dilaksanakan secara penuh oleh para

penyusun laporan di tingkat KPPN.

Tindakan yang telah dilaksanakan

Telah dilaksanakan rapat Koordinasi Bidang PAPK dengan para Kepala Seksi Vera KPPN

Lingkup Kanwil DJPb Prov. Jabar pada tanggal 28 s.d. 30 November 2017

Action PlanMelakukan koordinasi dengan KPPN dalam rangka penyusunan LK Kuasa BUN tingkat

KPPN dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

SS.2Kepuasan Penggunalayanan yang Tinggi

Reformasi birokrasi Kementerian Keuangan, termasuk Ditjen Perbendaharaan telah dimulai

sejak tahun 2007. Untuk menguji keberhasilan reformasi tersebut, salah satunya diukur

dengan tingkat kepuasan customer (pelanggan) terhadap layanan yang diberikan oleh

Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

Kepuasan pengguna layanan didefinisikan sebagai persepsi satuan kerja terhadap produk

atau layanan Kanwil Ditjen perbendaharaan yang telah memenuhi atau melebihi harapan.

Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi akan meningkatkan citra Kanwil Ditjen

Perbendaharaan sebagai pengelola perbendaharaan negara di daerah.

IKU.2a-NIndeks kepuasansatker terhadaplayanan Kanwil

Indeks kepuasan satker terhadap layanan Kanwil adalah rata-rata tingkat kepuasan satker

terhadap layanan revisi DIPA yang diberikan oleh Kanwil .Indeks kepuasan satker diukur

melalui survei oleh masing-masing Kanwil dengan metode sampling kepada responden

terpilih dari seluruh mitra kerja yang dilayani oleh Bidang PPA I.

Indeks Pengukuran menggunakan skala 1-5 sebagai berikut :

5 = Sangat Puas

4 = Puas

3 = Cukup Puas

2 = Kurang Puas

1 = Tidak Puas

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

31

Formula Perhitungan IKU:

Indeks hasil survei kepuasan satker

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

2a-N Indeks kepuasan satker terhadap layananKanwil

4,12(skala 5) 4,56 110,68%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 4,12 lebih tinggi +0,03 dibandingkan

dengan yang ditetapkan pada Renstra 2015-2015 yaitu sebesr 4,09. Berdasarkan hasil

survei yang disebarkan pada bulan Maret 2017 kepada 191 responden memperoleh nilai

indeks sebesar 4,56

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Indeks kepuasan satkerterhadap layanan Kanwil 4,06 4,09 4,12 4,38 4,64 4,56

Sebagaimana dilihat di tabel di atas bahwa untuk target terjadi kenaikan terus-menerus dari

tahun 2015 targetnya 4,06 menjadi 4,09 di tahun 2016 naik 0,03 dan pada tahun 2017

target naik lagi sebesar +0,06 menjadi 4,12.

Untuk realisasi Indeks kepuasan satker terhadap layanan Kanwil pada tahun 2017 sebesar

4,56 turun sebesar -0,08 bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 yaitu sebesar 4,64.

Hal ini terjadi karena jumlah pegawai di Bidang PA I yang semakin berkurang karena

pensiun dan mutasi sehingga petugas FO banyak yang merangkap dengan tugas teknisnya.

Isu UtamaTerdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan indeks kepuasan

satker di antaranya adalah petugas FO yang senantiasa standby walaupun saat jam

istirahat dan gangguan pada aplikasi atau jaringan.

Permasalahan yang terjadi

1. Ketiadaan petugas FO saat jam istirahat.

2. Terjadinya gangguan pada aplikasi dan atau terputusnya jaringan internet.

Tindakan yang telah dilaksanakan

1. Untuk melayani satker di FO, telah dibuat jadwal pegawai yang bertugas selama jam

istirahat, guna melayani satker yang datang.

2. Adanya gangguan pada aplikasi atau jaringan langsung ditindaklanjuti/ dilaporkan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

32

kepada service desk guna untuk mendapatkan penyelesaian

3. Adanya inovasi layanan berupa Unit Revisi Cepat (URC) yang memberikan layanan

konsultasi dan revisi yang dilaksanakan sesuai dengan banyaknya permintaan layanan

dari satker pada KPPN

Action Plan1. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan petugas piket.

2. Membangun komunikasi yang intensif dengan service desk.

3. Melaksanakan kegiatan URC sesuai kebutuhan satker.

SS.3Kepatuhan ataspengelolaanperbendaharaannegara yang Tinggi

Sebagai pengelola perbendaharaan negara di daerah, Kantor Wilayah Ditjen

Perbendaharaan memiliki ekspektasi terhadap pengguna layanan agar patuh terhadap

berbagai peraturan dan kebijakan di bidang pengelolaan perbendaharaan yang telah

ditetapkan.

Kepatuhan pengelolaan perbendaharaan negara yang Tinggi diukur dari tingkat kepatuhan

Satuan Kerja/KL lingkup Kanwil dalam melakukan rekonsiliasi tingkat UAKPA.

IKU.3a-CPPersentaserekonsiliasi tingkatUAKPA secara tepatwaktu dan andal

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman

Rekonsiliasi dalam rangka Penyusunan LKBUN dan LKKL, Satuan Kerja selaku UAKPA

melakukan rekonsiliasi dengan UAKKBUN-Daerah di wilayah kerjanya setiap bulan.

Selanjutnya, sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-4841/PB/2016

tanggal 14 Juni 2016 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Ekternal tingkat KPPN Bulan Januari

s.d. Mei 2016, Kanwil Ditjen Perbendaharaan tidak lagi melakukan rekonsiliasi antara

UAPPA-W, namun diwajibkan untuk memantau pelaksanaan rekonsiliasi tingkat UAKPA

pada seluruh KPPN di wilayah kerjanya.

Realisasi IKU dihitung berdasarkan:

1) Perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi laporan keuangan

secara tepat waktu dengan jumlah satker yang wajib melakukan rekonsiliasi laporan

keuangan (bobot 50%)

2) Perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi laporan keuangan

secara andal dengan jumlah satker yang wajib melakukan rekonsiliasi laporan

keuangan (bobot 50%).

Ketepatan waktu rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang melakukan

upload data ke aplikasi E-Rekon sebelum batas akhir yang ditetapkan.

Keandalan data hasil rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang tidak

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

33

memiliki suspen belanja (ambang batas suspen 0%) sesuai dengan BAR (Berita Acara

Rekonsiliasi) yang paling akhir diterbitkan.

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik pelaksanaan

rekonsiliasi yang bersifat historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU triwulan I tahun

2017 merupakan data pelaksanaan rekonsiliasi bulan Desember, Januari dan Februari

2017, dst (atau sesuai aturan khusus terkait pelaksanaan rekonsiliasi).

Formula Perhitungan IKU:

Capaian =

a. Jumlah satker yang melakukan upload data ke E-Rekon secara tepat waktub. Jumlah satker yang memiliki nilai suspen (selisih) belanja tidak melebihi ambang

batas suspen.c. Jumlah satker aktif pada periode berkenaan

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

3a-CP Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPAsecara tepat waktu dan andal 97% 99,68% 102,76%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 ini adalah target baru karena IKU sebelumnya

adalah Persentase rekonsiliasi/konfirmasi realisasi APBN tingkat UAPPA-W secara tepat

waktu. Realisasi sebesar 99,68% didapat dari persentase jumlah satker yang upload data

ke E-Rekon sebanyak 1.267 dibagi dengan jumlah satker aktif yaitu sebanyak 1.270

ditambah dengan persentase jumlah satker yang suspensnya tidak melebih ambang batas

sebanyak 1.265 dibagi lagi dengan jumlah satker yang aktif.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase rekonsiliasi tingkatUAKPA secara tepat waktudan andal

N/A N/A 97% N/A N/A 99,68%

Berhubung IKU ini adalah baru maka untuk perbandingan pada tahun 2016 dan tahun 2015

ataupun dengan Renstra 2015-2019 tidak tersedia datanya (not availabel).

Isu Utama

Diterbitkannya penyempurnaan pedoman penyusunan rekonsiliasi yang baru yaitu sesuai denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tanggal 21 Juli 2017 tentang PedomanRekonsiliasi dalam penyusunan Laporan Keuangan Lingkup BUN dan K/L.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

33

memiliki suspen belanja (ambang batas suspen 0%) sesuai dengan BAR (Berita Acara

Rekonsiliasi) yang paling akhir diterbitkan.

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik pelaksanaan

rekonsiliasi yang bersifat historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU triwulan I tahun

2017 merupakan data pelaksanaan rekonsiliasi bulan Desember, Januari dan Februari

2017, dst (atau sesuai aturan khusus terkait pelaksanaan rekonsiliasi).

Formula Perhitungan IKU:

Capaian =

a. Jumlah satker yang melakukan upload data ke E-Rekon secara tepat waktub. Jumlah satker yang memiliki nilai suspen (selisih) belanja tidak melebihi ambang

batas suspen.c. Jumlah satker aktif pada periode berkenaan

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

3a-CP Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPAsecara tepat waktu dan andal 97% 99,68% 102,76%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 ini adalah target baru karena IKU sebelumnya

adalah Persentase rekonsiliasi/konfirmasi realisasi APBN tingkat UAPPA-W secara tepat

waktu. Realisasi sebesar 99,68% didapat dari persentase jumlah satker yang upload data

ke E-Rekon sebanyak 1.267 dibagi dengan jumlah satker aktif yaitu sebanyak 1.270

ditambah dengan persentase jumlah satker yang suspensnya tidak melebih ambang batas

sebanyak 1.265 dibagi lagi dengan jumlah satker yang aktif.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase rekonsiliasi tingkatUAKPA secara tepat waktudan andal

N/A N/A 97% N/A N/A 99,68%

Berhubung IKU ini adalah baru maka untuk perbandingan pada tahun 2016 dan tahun 2015

ataupun dengan Renstra 2015-2019 tidak tersedia datanya (not availabel).

Isu Utama

Diterbitkannya penyempurnaan pedoman penyusunan rekonsiliasi yang baru yaitu sesuai denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tanggal 21 Juli 2017 tentang PedomanRekonsiliasi dalam penyusunan Laporan Keuangan Lingkup BUN dan K/L.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

33

memiliki suspen belanja (ambang batas suspen 0%) sesuai dengan BAR (Berita Acara

Rekonsiliasi) yang paling akhir diterbitkan.

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik pelaksanaan

rekonsiliasi yang bersifat historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU triwulan I tahun

2017 merupakan data pelaksanaan rekonsiliasi bulan Desember, Januari dan Februari

2017, dst (atau sesuai aturan khusus terkait pelaksanaan rekonsiliasi).

Formula Perhitungan IKU:

Capaian =

a. Jumlah satker yang melakukan upload data ke E-Rekon secara tepat waktub. Jumlah satker yang memiliki nilai suspen (selisih) belanja tidak melebihi ambang

batas suspen.c. Jumlah satker aktif pada periode berkenaan

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

3a-CP Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPAsecara tepat waktu dan andal 97% 99,68% 102,76%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 ini adalah target baru karena IKU sebelumnya

adalah Persentase rekonsiliasi/konfirmasi realisasi APBN tingkat UAPPA-W secara tepat

waktu. Realisasi sebesar 99,68% didapat dari persentase jumlah satker yang upload data

ke E-Rekon sebanyak 1.267 dibagi dengan jumlah satker aktif yaitu sebanyak 1.270

ditambah dengan persentase jumlah satker yang suspensnya tidak melebih ambang batas

sebanyak 1.265 dibagi lagi dengan jumlah satker yang aktif.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase rekonsiliasi tingkatUAKPA secara tepat waktudan andal

N/A N/A 97% N/A N/A 99,68%

Berhubung IKU ini adalah baru maka untuk perbandingan pada tahun 2016 dan tahun 2015

ataupun dengan Renstra 2015-2019 tidak tersedia datanya (not availabel).

Isu Utama

Diterbitkannya penyempurnaan pedoman penyusunan rekonsiliasi yang baru yaitu sesuai denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tanggal 21 Juli 2017 tentang PedomanRekonsiliasi dalam penyusunan Laporan Keuangan Lingkup BUN dan K/L.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

34

Permasalahan yang terjadi

Petugas Operator satker rekonsiliasi yang memahami permasalahan jumlahnya terbatas.

Tindakan yang telah dilaksanakan

Telah dilaksanakan pengawasan terhadap monitoring rekonsiliasi E-Rekon.

Action Plan

Berkoordinasi dengan KPPN dalam pelaksanaan rekonsiliasi tingkat KPPN.

SS.4Pemenuhanlayanan unggulanyang prima

Pemenuhan layanan unggulan yang prima merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan

yang dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan eksternal dan/atau

internal sesuai dengan peraturan/standar baku yang telah ditetapkan untuk kepentingan

masyarakat atau para pemangku kepentingan lainnya atas jasa dan/atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh Ditjen Perbendaharaan.

IKU.4a-NPersentase revisidokumenpelaksanaananggaran Satkeryang diselesaikantepat waktu

Revisi dokumen pelaksanaan anggaran adalah perubahan rincian anggaran yang telah

ditetapkan berdasarkan APBN dan disahkan dalam DIPA.

Berdasarkan PMK 10/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Revisi Anggaran tahun 2017, untuk

usulan revisi anggaran yang dapat ditetapkan, Kepala Kantor Wilayah Ditjen

Perbendaharaan menetapkan surat pengesahan revisi anggaran yang dilampiri notifikasi

dari sistem, paling lambat 1 hari kerja sejak dokumen diterima secara lengkap dan notifikasi

dari sistem telah tercetak.

Formula Perhitungan IKU:

∑ revisi DIPA yang diselesaikan tepat waktux 100%∑Usulan pengesahan revisi DIPA yang diterima dari satker

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

4a-NPersentase revisi dokumen pelaksanaananggaran Satker yang diselesaikan tepatwaktu

100% 100% 100%

Untuk target dan realisasi persentase revisi dokumen pelaksanaan anggaran satker yang

diselesaikan tepat waktu sebesar 100%.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

35

Perbandingancapaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase revisi dokumenpelaksanaan anggaran Satkeryang diselesaikan tepat waktu

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Perbandingan target maupun realisasi dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 serta

dibandingkan dengan Renstra 2015-2019 nilainya sama yaitu 100%.

Isu Utama

Proses revisi DIPA telah diselesaikan seluruhnya secara tepat waktu, namun demikian

beberapa hal yang dapat mengganggu kelancaran proses revisi seperti adanya gangguan

aplikasi atau jaringan dan keterlambatan penyampaian kekurangan dokumen pendukung.

Permasalahan yang terjadi1. Gangguan pada aplikasi atau jaringan.

2. Keterlambatan penyampaian dokumen pendukung revisi DIPA oleh satker.

Tindakan yang telah dilaksanakan1. Setiap adanya gangguan aplikasi atau jaringan telah ditindaklanjuti dengan melaporkan

hal tersebut kepada service desk.

2. Usulan revisi yang masuk terlebih dahulu dicek kelengkapan usulannya untuk

menghindari kekurangan dokumen pendukung.

3. Adanya inovasi layanan berupa Unit Revisi Cepat (URC) yang memberikan layanan

konsultasi dan revisi yang dilaksanakan sesuai dengan banyaknya permintaan layanan

dari satker pada KPPN

Action Plan1. Melaporkan setiap gangguan aplikasi dan/atau jaringan

2. Membangun sinergi dan komunikasi dengan service desk.

3. Meningkatkan ketelitian petugas melalui GKM setiap hari.

4. Melaksanakan kegiatan URC sesuai kebutuhan satker

SS.5Pembinaan yangberkesinambungan

Dalam rangka menjamin terlaksananya kondisi pelayanan prima kepada masyarakat dan

terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang profesional, transparan, dan akuntabel

maka Kanwil Ditjen Perbendaharaan perlu melakukan pembinaan pada Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara dan satuan kerja di wilayah kerjanya secara berkala.

IKU.5a-NRata-rata nilai kinerjaKPPN sebagaimanahasil pembinaan dan

Sesuai dengan Keputusan Dirjen Perbendaharaan Nomor 261/PB/2016 tentang Pedoman

Pembinaan dan Supervisi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, setiap Kantor

Wilayah Ditjen Perbendaharaan wajib melakukan pembinaan pada KPPN di lingkup wilayah

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

36

supervisi Kanwil kerjanya secara periodik 2 (dua) kali dalam setahun.

Dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja pelayanan yang berorientasi kepada

kepentingan dan kepuasan masyarakat, Kanwil melalui tim Pembinaan dan Supervisi KPPN

melakukan penilaian dan mapping kinerja KPPN dilingkup wilayah kerjanya berdasarkan

indikator-inikator pada setiap unsur berikut:

1. Pelaksanaan tugas Kuasa BUN

2. Pelayanan Perbendaharaan

3. Kinerja dan Tata Kelola KPPN

Pengisian realisasi IKU bersifat historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU Semester I

tahun 2017 merupakan rata-rata nilai kinerja KPPN hasil pembinaan semester II tahun 2016

Sedangkan realisasi IKU Semester II tahun 2017 merupakan rata-rata hasil pembinaan

semester I tahun 2017.

Formula Perhitungan IKU:

Jumlah nilai kinerja KPPN hasil pembinaan KanwilJumlah KPPN lingkup wilayah kerja Kanwil

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

5a-N Rata-rata nilai kinerja KPPN sebagaimanahasil pembinaan dan supervisi Kanwil 85 95,18 111,98%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 adalah sebesar 85, terjadi kenaikan +5

dibandingkan dengan target tahun 2016 dan naik +10 bila dibandingkan dengan target

Renstra 2015-2019 yang sebesar 75. Realisasi capaian IKU diperoleh dari rata-rata nilai

semester I yaitu 95,30 ditambah dengan nilai semester II yaitu 95,06 dan didapatkan hasil

akhir sebesar 95,18.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Rata-rata nilai kinerja KPPNsebagaimana hasil pembinaandan supervisi Kanwil

75 80 85 87,24 97,18 95,18

Sebagaimana dilihat pada tabel di atas untuk target dari tahun 2015 sampai dengan target

tahun 2017, setiap periodenya terjadi kenaikan +5. Untuk realisasi tahun 2017 sebesar

95,18 mengalami penurunan -2 dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 97,18. Hal ini

karena pada tahun 2017 terdapat perubahan obyek pembinaan yang lebih komplek serta

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

37

perubahan pejabat teknis karena mutasi di KPPN.

Isu Utama

Meningkatkan peringkat hasil penilaian penyusunan laporan pembinaan untuk semester II

tahun 2017.

Permasalahan yang terjadi

Masih minimnya pengetahuan tentang sistematika penyusunan Laporan Hasil Pembinaan

Kanwil.

Tindakan yang telah dilaksanakan

1. Telah membuat pedoman Pembinaan berupa Smartbook Supervisi Pembinaan KPPN.

2. Telah Mengevaluasi terhadap temuan-temuan saat Supervisi Pembinaan semester

sebelumnya.

3. Telah diberikan Penghargaan kepada KPPN yang mempunyai nilai tertinggi pada

Semester II Tahun 2016.

Action Plan

1. Smartbook Pembinaan KPPN.

2. Mendorong KPPN menerapkan self audit compliance.

3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja KPPN.

4. Pemberian penghargaan terhadap KPPN Terbaik atas Hasi l pembinaan dan supervisi untuk

memotifasi KPPN.

IKU.5b-NIndeks efektivitasedukasi dankomunikasi

Tingkat pemahaman stakeholders merupakan tingkat daya tangkap peserta (stakehoklders)

terhadap segala materi yang diberikan pada pelatihan teknis (bimtek atau yang

dipersamakan dengan itu). Tolok ukur hasil pelatihan teknis didasarkan pada peningkatan

pemahaman peserta atas materi yang diberikan dalam pelatihan untuk satu periode. Ruang

lingkup pelatihan teknis meliputi semua kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh

Kanwil Ditjen perbendaharaan.

Untuk bimtek diukur dengan post test sedangkan untuk sosialisasi diukur dengan kuesioner.

Jika pada satu periode pelaporan (satu triwulan) terdapat kegiatan bimtek dan kegiatan

sosialiasi, maka total nilai efektivitas edukasi dan komunikasi pada triwulan tersebut dibobot

sebagai berikut: hasil pos test 60% sedangkan hasil kuesioner 40%.

Formula Perhitungan IKU:

Rata-rata Indeks Efektivitas Edukasi dan Komunikasi

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

38

0 < x ≤ 20 = sangat tidak efektif21 < x ≤ 40 = tidak efektif41 < x ≤ 60 = kurang efektif61 < x ≤ 80 = efektif81 < x ≤ 100 = sangat efektif

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

5b-N Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi 85 89,75 105,59%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 85 terjadi kenaikan +5 dibandingkan

dengan tahun 2016, sedangkan untuk Renstra 2015-2019 IKU tidak ada.IKU ini ada dengan

tujuan untuk mengukur tingkat efektivitas pelaksanaan pembinaan teknis perbendaharaan.

Realisasi capaian IKU sebesar 89,77 diperolah dari rata-rata indeks semester I sebesar

91,43 dan semester II sebesar 88,10.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Indeks efektivitas edukasi dankomunikasi N/A 80 85 N/A 84,08 89,75

Perbandingan realisasi Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi pada tahun 2017 sebesar

89,75 dan tahun 2016 sebesar 84,08 ada kenaikan +5,67.

Isu UtamaBelum optimalnya pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan oleh

narasumberpada saat sosialisasi.

Permasalahan yang terjadi1. Tingkat pemahaman stakeholders yang masih tidak merata.

2. Tingkat kompetensi narasumber yang belum optimal

3. Masih ada satker/UAKPA yang belum memahami penyusunan laporan keuangan

berbasis akrual.

Tindakan yang telah dilaksanakan1. Menyebarkan pretest dan postest kepada satker di acara Rakorda

PelaksanaanAnggaran dan setiap acara sosialisasi.

2. Melaksanakan Bimtek UAPPA-W.

3. Melaksanakan pembinaan pada satker.

4. Melaksanakan Rakor Kanwil DJPb Prov. Jawa Barat dengan Pemda lingkupJawa Barat

tanggal 17 Oktober 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

39

Action Plan1. Pelaksanaan Bimtek dan sosialisasi Pelaksanaan Anggaran, bahan materi pre-test dan

post-test pada acara bimbingan teknis pelaksanaan anggaran, sebagai bahan evaluasi

penilaian tingkat efektivitas edukasi kepada satker.

2. Mengevaluasi hasil penilaian atas soal pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat

efektivitas edukasi kepada satker sebagai bahan untuk melakukan langkah kebijakan

selanjutnya terkait peningkatan edukasi dan komunikasi kepada satker

SS.6Pelaksanaananggaran yangefektif, optimal dantepat waktu

Pelaksanaan anggaran yang efektif adalah anggaran dilaksanakan oleh

Kementerian/Lembaga sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Optimal berarti bahwa

anggaran dilaksanakan sesuai dengan rencana. Sedangkan tepat waktu adalah anggaran

dilaksanakan dan dilaporkan sesuai dengan norma waktu yang telah ditetapkan.

Kanwil Ditjen Perbendaharaan sebagai Pengelola Perbendaharaan di daerah mempunyai

peran yang sangat strategis dalam mewujudkan pelaksanaan anggaran K/L yang efektif dan

optimal, dengan cara melakukan pembinaan teknis dan monitoring evaluasi pelaksanaan

anggaran.

IKU.6a-NNilai kualitas laporanreviu pelaksanaananggaran Kanwil

Reviu Pelaksanaan Anggaran merupakan salah satu bagian dari monitoring dan evaluasi

pelaksanaan anggaran, seperti operasionalisasi/teknis pelaksanaan anggaran, kendala-

kendala pembayaran, teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isu-isu terkait pelaksanaan

anggaran lainnya .

Tujuan disusunnya Laporan reviu pelaksanaan anggaran tersebut adalah untuk

mengidentifikasi permasalahan pelaksanaan anggaran dari level satuan kerja sampai K/L,

menghasilkan rekomendasi kebijakan mekanisme pelaksanaan anggaran, serta menilai

apakah belanja pemerintah telah memenuhi tujuan, efisien, efektif dan berbagai indikator

lain yang mewakili kinerja atau kualitas.

Laporan reviu pelaksanaan anggaran tingkat wilayah disusun oleh Kanwil Ditjen

Perbendaharaan secara periodik (semesteran) dan disampaikan kepada Direktorat

Pelaksanaan Anggaran sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

Untuk mewujudkan kualitas penyusunan Laporan reviu pelaksanaan anggaran pada Kanwil

Ditjen Perbendaharaan, Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan memberikan penilaian dan

penghargaan atas kesungguhan dan upaya nyata Kanwil dalam menyelesaikan dan

meningkatkan kualitas Laporan reviu pelaksanaan anggaran tingkat wilayah.

Kategori kualitas nilai Reviu Pelaksanaan Anggaran Kanwil adalah sebagai berikut:

Level 5 = 91-100 (Excellent)

Level 4 = 75-90 (Good)

Level 3 = 61-74 (Fair)

Level 2 = 41-60 (Poor)

Level 1 = 0-40 (Unqualified)

Pengisian realisasi disesuaikan dengan siklus dan karakteristik Laporan monitoring dan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

40

evaluasi spending review pelaksanaan anggaran yang bersifat historical report. Artinya,

untuk realisasi IKU semester I tahun 2017 merupakan hasil penilaian Laporan semester II

tahun 2016, dan untuk realisasi IKU semester II tahun 2017 merupakan hasil penilaian

Laporan semester I tahun 2017.

Formula Perhitungan IKU:

Hasil penilaian laporan reviu pelaksanaan anggaran oleh Kantor Pusat Ditjen

Perbendaharaan

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

6a-N Nilai kualitas laporan reviu pelaksanaananggaran Kanwil 85 93,34 109,81%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 85 mengalami kenaikan +5 dibandingkan

tahun 2016 sebesar 80. Untuk realisasi capaian IKU 2017 sebesar 93,34 diperoleh dari rata-

rata nilai semester I sebesar 93,08 dan semester II sebesar 93,60.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Nilai kualitas laporan reviupelaksanaan anggaran Kanwil 75 80 85 87,69 91,87 93,34

Penetapan target pada tahun 2017 sebesar 85 mengalami kenaikan +5 dibandingkan

dengan target tahun 2016 sebesar 80 dan naik +10 bila dibandingkan dengan target tahun

2015 sebesar 75.

Realisasi capaian IKU dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan terus. Realisasi tahun

2017 sebesar 93,34 naik +1,47 dibandingkan tahun 2016 sebesar 91,87 dan naik +5,65 bila

dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yaitu sebesar 87,69.

Isu UtamaUntuk mendapatkan hasil penilaian RPA yang memuaskan harus didukung oleh data yang

akurat dan koordinasi yang baik pada tim pembuatan RPA.

Permasalahan yang terjadi

1. Keterlambatan petunjuk teknis tentang penyusunan RPA diterima oleh Kanwil.

2. Data dukung yang kurang akurat.

3. Koordinasi tim internal penyusun RPA masih perlu ditingkatkan lagi.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

41

Tindakan yang telah dilaksanakan

Telah dilakukan evaluasi hasil penilaian RPA untuk perbaikan penyusunan RPA.

Action Plan1. Memberikan arahan dalam rapat pendahuluan terkait persiapan dan pembagian tugas

penyusunan Laporan Reviu Pelaksanaan Anggaran dengan Kepala Seksi PPA I serta

pelaksana terkait

2. Melakukan rapat konsolidasi dan memberikan arahan dan koreksi dalam pembahasan

draft Laporan Reviu Pelaksanaan Anggaran dengan Kepala Seksi PPA I dan staf

pelaksana terkait

3. Memberikan arahan dan melakukan pengawasan untuk memastikan pengiriman

dokumen Laporan Reviu Pelaksanaan Anggaran baik softcopy maupun hardcopy

dikirimkan tepat waktu atau mendahului jadwal yang telah ditetapkan Direktorat

Pelaksanaan Anggaran Jakarta

IKU.6b-NIndeks ketepatanwaktupenyampaianlaporan pembinaanBLU

Berdasarkan Perdirjen Perbendaharaan nomor 7/PB/2015 tentang Pedoman Pembinaan

Pengelolaan Keuangan BLU, Kanwil Ditjen Perbendaharaan berkoordinasi dengan Dit. PPK

BLU bertugas melakukan pembinaan terhadap satker BLU berupa dalam bentuk

pengembangan kapasitas SDM/pegawai (capacity building), konsultasi, monitoring dan

evaluasi keuangan satker BLU di wilayah kerjanya.

Dalam rangka pelaksanaan tugas pembinaan tersebut, Kanwil Ditjen Perbendaharaan

menyusun laporan pembinaan yang meliputi laporan periodik dan laporan kegiatan. Tepat

waktu adalah laporan pembinaan BLU disampaikan sesuai dengan batas waktu yang telah

ditentukan, yaitu 10 hari kerja setelah pelaksanaan pembinaan untuk laporan kegiatan, dan

10 hari kerja sejak akhir semester berkenaan untuk laporan periodik.

Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan pembinaan BLU yang berkualitas:

4 = ≥ 3 hari lebih awal

3,5 = tepat waktu s.d. 2 hari lebih awal

3 = 1 hari melebihi batas waktu

2 = 2 hari s.d. 1 minggu melebihi batas waktu

1 = lebih dari 1 minggu melebihi batas waktu

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik penyampaian laporan

pembinaan BLU yang bersifat historical report.

Formula Perhitungan IKU:

Indeks ketepatan waktu laporan pembinaan BLU

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

42

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

6b-N Indeks ketepatan waktu penyampaianlaporan pembinaan BLU 3,5 4 114,29%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 3,5 tidak mengalami kenaikan

dibandingkan dengan target 2016, tapi bilan dibandingkan dengan target 2015 dan Renstra

2015-2019 mengalami kenaikan sebesar +0,5. Setiap semester pada tahun 2017

penyampaian laporan pembinaan BLU senantiasa lebih awal dari yang telah dtetapkan

pada peraturan sehingga mendapatkan indeks 4.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Indeks ketepatan waktupenyampaian laporanpembinaan BLU

3 3,5 3,5 4 4 4

Sebagaimana dilihat pada tabel di atas bahwa target tahun 2017 dan 2016 adalah sama

yaitu sebesar 3,5 sedangkan target tahun 2015 dan target Renstra 2015-2019 sebesar 3.

Realisasi capaian IKU Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan pembinaan BLU

sepanjang tahun 2015, 2016 dan 2019 telah mendapatkan indeks yang maksimal yaitu 4.

Isu UtamaLaporan Pembinaan BLU telah disampaikan sebelum waktu yang ditetapkan, namun

demikian keterlambatan dapat terjadi apabila terlambat mendapatkan data.

Permasalahan yang terjadiKeterlambatan mendapatkan data dukung akan mempengaruhi ketepatan waktu

penyampaian laporan BLU.

Tindakan yang telah dilaksanakanPengumpulan data dilakukan sebelum batas waktu pengiriman

Action PlanMengumpulkan data dukung untuk pembuatan laporan pembinaan BLU semester II 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

43

SS.7Pengelolaan Kasdan Investasi yangpruden, efisien danoptimal

Sesuai dengan ketentuan UU No.1 tahun 2004, salah satu fungsi Perbendaharaan negara

adalah melaksanakan pengelolaan kas. Pengelolaan kas yang optimal melalui perencanaan

kas yang efektif dapat menghindarkan terjadinya cash mismatch, dapat menjamin

ketersediaan kas secara akurat dan tepat waktu, serta optimalisasi idle cash secara pruden.

Sebagai pengelola di bidang pengelolaan investasi, Ditjen Perbendaharaan sebagai

regulator mampu mewujudkan penguatan regulasi sehingga tercipta iklim investasi yang

kondusif dan dapat menghasilkan penerimaan negara yang optimal.

IKU.7a-NPersentase akurasirencana penarikandana satker

Teknisnya, KPA menyampaikan RPD dan/atau Perkiraan Pendapatan bulanan, RPD harian,

dan Perkiraan Pendapatan mingguan tingkat Satker serta pemutakhirannya kepada Kepala

KPPN.

Persentase rencana dan penarikan dana satker dinyatakan akurat apabila rencana

penarikan dengan realisasinya mencapai 85%.

Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat adalah selisih antara akurasi

yang maksimal (100%) dengan tingkat deviasi pada periode tertentu.

Formula Perhitungan IKU:

(100%-Tingkat Deviasi)

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

7a-N Persentase akurasi rencana penarikan danasatker 85% 92,29% 108,58%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 85% sama dengan target 2016,

sedangkan target pada tahun 2015 dan Renstra 2015-2019 sebesar 15%. Definisi yang

digunakan pada tahun 2017 dan 2016 adalah tingkat akurasi perencanaan kas sedangkan

definisi yang digunakan untuk tahun 2015 dan Renstra adalah Tingkat Deviasinya.

Realisasi capaian IKU sebesar 92,29% diperoleh dari rata-rata tingkat akurasi pada triwulan

I sebesar 90,10%, triwulan II sebesar 94,77%, triwulan III sebesar 92,31% dan triwulan IV

sebesar 91,98%.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase akurasi rencanapenarikan dana satker N/A 85% 85% N/A 95,77% 92,29%

Realisasi capaian IKU tahun 2017 sebesar 92,29% mengalami penurunan -3,48

dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar 95,77%. Penurunan ini dampak dari banyaknya

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

44

kebijakan-kebijakan pada tahun 2017 yang banyak berpengaruh terkait pelaksanaan

anggaran, seperti revisi DIPA yang timbul dari kebijakan penghematan.

Isu Utama

Deviasi rencana penarikan satker pada KPPN secara keseluruhan sudah cukup baik,

namun kedisiplinan dalam penyampaian SPM sesuai RPD harian masih perlu ditingkatkan.

Permasalahan yang terjadi

1. Masih terdapat satker yang tidak disiplin dalam penyampaian SPM yang tidak sesuai

dengan RPD harian.

2. Masih banyaknya dispensasi tanpa RPD yang diberikan oleh KPPN kepada satker.

Tindakan yang telah dilaksanakan

Tindaklanjutdarikomitmentersebutadalahtelah dilakukan pemantauan RPD

harianpadaaplikasi OM SPAN danKPPN dimintauntuk melakukan sosialisasi dalam

pelaksanaan RPD Harian kepadasatker yang ada di wilayahbayarnya yang

dilaksanakansecaraterusmenerus.

Action Plan1. Melakukankoordinasidengan KPPN yang terindikasimengalamideviasi RPD yang

tinggidanmenghimbau agar mempedomaniDeklarasiDwiWarna (Dwiwarna

Charter)terkaitmitigasiDeviasi RPD pada KPPN

lingkupKanwilDitjenPerbendaharaanProvinsiJawa Barat.

2. Meningkatkan pemahaman satker mengena rencana penarikan dana melalui KPPN.

3. Melakukan koordinasi dengan Bagian Umum dalam hal ini Subbag Pengelolaan Kinerja

Kanwil DJPB Provinsi Jawa Barat untuk penghitungan nilai deviasi RPD per KPPN.

IKU.7b-NPersentaserekonsiliasioutstanding pinjamanyang andal dan tepatwaktu

Sesuai Perdirjen Perbendaharaan Nomor 08/PB/2011 tentang Pendelegasian Sebagian

Tugas Dit. SMI kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan, Kanwil Ditjen Perbendaharaan

berkewajiban melaksanakan rekonsiliasi outstanding pinjaman dengan debitur dalam

rangka pengelolaan pinjaman RDI/RDP kepada BUMN/Pemda/BUMD. Tepat waktu adalah

debitur melakukan rekonsiliasi pinjaman dengan kanwil sesuai dengan batas waktu yang

ditetapkan, yaitu paling lambat akhir Juli untuk Semester I dan akhir Januari tahun

berikutnya untuk Semester II, atau mengacu pada kebijakan khusus yang ditetapkan oleh

Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.

Andal adalah rekonsiliasi dilaksanakan sampai dengan ditandatanganinya Berita Acara

Rekonsiliasi sebagai bentuk persetujuan atas kebenaran data.

IKU ini diukur berdasarkan jumlah pinjaman yang harus dilakukan rekonsiliasi, bukan

berdasarkan jumlah debitur, mengingat satu debitur dapat mempunyai pinjaman lebih dari

satu.Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik pelaksanaan

rekonsiliasi outstanding pinjaman yang bersifat historical report.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

45

Formula Perhitungan IKU:

∑ Pinjaman yang direkonsiliasi secara tepat waktu dan andal

--------------------------------------------------------------------------------- x 100%

∑ Pinjaman yang seharusnya direkonsiliasi

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

7b-N Persentase rekonsiliasi outstandingpinjaman yang andal dan tepat waktu 97% 100% 103,09%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 97% mengalami kenaikan +2%

dibandingkan dengan target tahun 2015, tahun 2016 dan juga target Renstra 2015-2019

yang hanya sebesar 95%. Realisasi capaian IKU tahun 2017 sebesar 100% diperoleh dari

rata-rata capaia pada semester I sebesar 100% dan semester II sebesar 100%.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase rekonsiliasioutstanding pinjaman yangandal dan tepat waktu

95% 95% 97% 100% 100% 100%

Realisasi capaian IKU baik pada tahun 2015, tahun 2016 dan tahun 2017 adalah 100%,

berarti semua pinjaman telah direkonsiliasi secara tepat waktu dan andal.

Isu Utama

Target s.d. Semester II tahun 2017 telah tercapai, isu yang perlu mendapat perhatian, yaitu

perbedaan data pembayaran pinjaman antara Debitur dan data yang disajikan dari aplikasi

SLIM (data Dit. SMI).

Permasalahan yang terjadi

1. Adanya perbedaan pencatatan data pembayaran, debitur sudah mencatat pembayaran,

sementara Dit. SMI belum mencatat pembayaran tersebut.

2. Terbitnya surat keputusan pelunasan hutang dari Kementerian Keuangan untuk debitur

yang sudah melakukan pelunasan pinjaman membutuhkan waktu yang lama dan debitur

tetap mempunyai kewajiban untuk rekonsiliasi ke Kanwil.

Tindakan yang telah dilaksanakan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

46

1. Rekonsiliasi outstanding pinjaman Semester I - 2017 untuk periode per 31Desember

2016 telah dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2017 dengan dihadiri oleh 29 debitur

lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dengan jumlah pinjaman

sebanyak 50 pinjaman (100% dari jumlah pinjaman).

2. Rekonsiliasi outstanding pinjaman Semester II Tahun 2017 untuk periode per 30 Juni

2017 telah dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2017 dengan dihadiri oleh 29 debitur

dengan pimjaman sebanyak 50 Loan (rekonsiliasi 100% dari jumlah LOAN) dan laporan

telah disampaikan ke Kantor Pusat dengan Nomor Surat S-881/WPB.13/BD.03/2017

tanggal 14 Juli 2017.

3. Setiap rekonsiliasi dilaksanakan dan ditemukan masalah/perbedaan data, Kanwil

langsung mengkomunikasikan dengan petugas yang ditunjuk di Kantor Pusat (Dit. SMI)

untuk dilakukan koreksi/perbaikan data.

4. Menjelaskan & memberikan kepahaman kepada debitur, bahwa terbitnya SK Kemenkeu

atas pelunasan pinjaman membutuhkan waktu yang lama, sehingga debitur dapat

memahami kewajiban rekon yang masih harus dilaksanakan walaupun sudah lunas.

Action Plan1. Melaksankan rekonsiliasi outstanding pinjaman untuk periode per 31Desember 2017

sesuai jadwal penugasan dari Kantor Pusat (Dit.SMI).

2. Melakukan koordinasi dengan Dit.SMI terkait permasalahan yang terjadi pada saat

rekonsiliasi periode sebelumnya.

IKU.7c-NIndeks ketepatanwaktu penyampaianlaporan monitoringdan evaluasi KUR

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi Dan Tata

Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan selaku representasi Kementerian Keuangan di daerah

melaksanakan tugas pembinaan pemerintah daerah termasuk monitoring dan evaluasi

(monev) kredit program. Hal ini juga sejalan dengan PMK 253/PMK.05/2016 tentang

pedoman penggunaan SIKP dimana Kanwil DJPB juga berperan dalam menandatangani

MOU/perjanjian kerja sama SIKP dengan Pemerintah Daerah.

Kegiatan monev dilakukan terhadap skema-skema kredit program yang masih aktif dan

tersebar di seluruh provinsi, antara lain terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR). Monev SIKP

merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari monev untuk pelaksanaan KUR ini

sehingga dapat dianggap menjadi monev KUR.

KUR adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur usaha yang

produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum

cukup. SIKP adalah sistem yang menjadi data base terintegrasi untuk penyaluran KUR.

Kegiatan monev ini dilakukan oleh unit vertikal Ditjen Perbendaharaan sekurang-kurangnya

1 (satu) kali dalam satu tahun.

Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi KUR dituangkan dalam Laporan Hasil

Pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi Kredit Program, dan disampaikan kepada Dit. SMI

paling lambat 10 (sepuluh hari) kerja setelah pelaksanaan kegiatan.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

47

Formula Perhitungan IKU:

Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan Monev KUR

Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan Monev KUR:

4 = ≥ 3 hari lebih awal

3,5 = 1 s.d. 3 hari lebih awal

3 = tepat waktu

2 = 1 hari s.d. 1 minggu melebihi batas waktu

1 = lebih dari 1 minggu melebihi batas waktu

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

7c-N Indeks ketepatan waktu penyampaianlaporan monitoring dan evaluasi KUR

3(skala 4) 4 120,00%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 adalah 3. IKU ini adalah baru jadi tidak terdapat

pada Renstra 2015-2017. IKU ini bertujuan meningkatkan peran kanwil dalam pelaksanaan

monev kredit program khususnya skema yang telah didukung dengan data base SIKP.

Realisasi capaian IKU adalah 4, diperoleh karena Laporan Monitoring dan Evaluasi KUR

disampaikan lebih awal dari yang telah ditetapkan yaitu pada tanggal 3 Januari 2018

dengan Surat Kepala Kanwil DJPb Prov. Jabar Nomor S-014/WPB.13/BD.03.01/2018.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Indeks ketepatan waktupenyampaian laporanmonitoring dan evaluasi KUR

N/A N/A 3 N/A N/A 4

Berhubung IKU Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan monitoring dan evaluasi KUR adalah

baru maka tidak tersedia data (N/A) untuk pembanding tahun sebelumnya.

Isu Utama

Dalam Juknis Monev KUR tidak diatur jangka waktu pelaksanaan kegiatan Monev yang

diatur hanya batas waktu penyampaian laporan 10 hari setelah pelaksanaan kegiatan.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

48

Permasalahan yang terjadi1. SDM dan Anggaran yang terbatas

2. Alamat calon debitur yang disurvei tidak jelas

Tindakan yang telah dilaksanakan1. Telah dilakukan Monev KUR terhadap Debitur, Pemda dan Bank Penyalur pada tanggal

20 November s.d. 22 Desember 2017 dengan berkoordinasi dengan KPPN.

2. Berkoordinasi dengan kantor pusat terkait pelaksanaan Monev KUR.

3. Menunjuk pejabat/pegawai sebagai petugas pencacah dalam kegiatan survei efektifias

pelaksanaan program KUR.

4. Memonitor/mengevaluasi progres dan hasil survei KUR dari petugas pencacah.

5. Menyetujui dan menandatangani hasil isian kuisioner/survei dari responden yang

diterima dari petugas pencacah.

6. Memantau penyusunan Laporan Monev SIKP/KUR Semester II Tahun 2017, agar

laporan disamapaikan ke Dit. SMI paling lambat 1 hari sebelum batas waktu

penyampaian.

Action Plan1. Melakukan kegiatan Monev KUR terhadap Pemda, Bank Penyalur dan Debitur sesuai

dengan juknis dari kantor Pusat.

2. Melakukan Monev KUR dengan melibatkan KPPN.

3. Menyampaikan laporan monev KUR sebelum batas waktu yang ditetapkan.

SS.8Akuntansi danPelaporanKeuangan negarayang akuntabel,transparan, dantepat waktu

Sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran, Kanwil Ditjen

Perbendaharaan sebagai Pengelola Perbendaharaan di daerah menyusun Laporan

Keuangan secara akuntabel, transparan, dan tepat waktu.

Prinsip transparan dan akuntabilitas mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka,

tepat waktu dan jelas sebagai perwujudan pertanggungjawaban suatu unit organisasi dalam

mengelola sumber daya yang telah dikelola. Transparansi, akuntabilitas dan tepat waktu

akan mendorong diungkapkannya kondisi yang sebenarnya sehingga setiap pihak yang

berkepentingan (stakeholder) dapat memperoleh informasi yang akurat, andal dan terkini.

IKU.8a-NNilai kualitas LaporanGovernment FinanceStatistic (GFS)tingkat wilayah

Government Finance Statistic (GFS) telah menjadi salah satu milestones dalam reformasi

manajemen keuangan. Dalam rangka meningkatkan kualitas informasi keuangan

pemerintah, UU Nomor 1 tahun 2004 mengamanatkan agar laporan keuangan pemerintah

dapat menghasilkan statistik keuangan yang mengacu kepada manual Statistik Keuangan

Pemerintah sehingga dapat memenuhi kebutuhan analisis kebijakan dan kondisi fiskal,

pengelolaan dan analisis perbandingan antar negara.

Berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 41/PB/2013, Kanwil

Ditjen PBN mengkonsolidasikan seluruh data LKPD dalam wilayah kerjanya untuk

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

49

selanjutnya dikonsolidasikan dengan data LKPP tingkat wilayah. Laporan Keuangan

Konsolidasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tingkat Wilayah selanjutnya

diproses untuk menghasilkan Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

(GFS regional).

Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah ini selanjutnya secara periodik

(triwulanan, semesteran dan tahunan) disampaikan kepada Kantor Pusat Direktorat

Jenderal Perbendaharaan c.q Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (Dit. APK)

untuk dilakukan penilaian.

Kategori nilai Laporan Government Finance Statistic (GFS) tingkat Wilayah adalah sebagai

berikut:

Level 4 = 90-100 (Sangat Baik)

Level 3 = 60-89 (Baik)

Level 2 = 40-59 (Cukup)

Level 1 = <39 (Kurang)

Formula Perhitungan IKU:

Hasil penilaian Laporan Government Finance Statistics (GFS) tingkat wilayah oleh Kantor

Pusat Ditjen Perbendaharaan

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

8a-N Nilai kualitas Laporan Government FinanceStatistic (GFS) tingkat wilayah 70 84,48 120,00%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 adalah 70 naik +10 dibandingkan dengan target

tahun 2016 sebesar 60 sedangkan bila dibandingkan dengan target tahun 2015 serta

renstra 2015-2019 yaitu 3 menjadi tidak line (sejenis) karena menggunakan definisi indeks.

Realisasi capaian IKU sebesar 84,48 diperoleh berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal

Perbendaharaan No.KEP-556/PB/2017 tanggal 31 Oktober 2017 tentang Kriteria Penilaian

dan Penetapan Hasil Penilaian Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian Tingkat

Wilayah dan Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Tahun 2016.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Nilai kualitas LaporanGovernment Finance Statistic(GFS) tingkat wilayah

N/A 60 70 N/A 91,76 84,48

Realisasi capaian IKU tahun 2017 sebesar 84,48 mengalami penurunan -7,28 dibandingkan

realisasi tahun 2016 sebesar 91,76. Penurunan yang cukup signifikan ini disebabkan karena

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

50

pada bidang teknis baru mendapatkan para pejabat-pejabat yang baru yang perlu adaptasi

terlebih dahulu.

Isu Utama

Simplifikasi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian Tingkat Wilayah dan

Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah (S-1069/PB.6/2017 tanggal 26-01-

2017).

Permasalahan yang terjadiPenyampaian LRA dan Neraca dari Pemerintah Daerah tidak sesuai dengan batas waktu

yang telah ditentukan.

Tindakan yang telah dilaksanakan

1. Menyampaikan surat ke Pemda dengan nomorS-1160/WPB.13/BD.05/2016 tanggal 28

November 2016 hal penyampaian laporan keuangan pemerintah konsolidasi tingkat

wilayah dan laporan statistik keuangan pemerintah umum tingkat wilayah tahun 2015

audited dan triwulan III tahun 2016.

2. Melaksanakan Bimtek UAPPAW tanggal 13 Juli 2017.

3. Melaksanakan Rakor Kanwil DJPb Prov.Jawa Barat dengan Pemda lingkup Jawa Barat

tanggal 17 Oktober 2017.

Action Plan

Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (28 pemda prov/kab/kota) dalam rangka penyusunan

GFS

IKU.8b-NPersentase exceptionreport laporankeuangan

Dalam rangka peningkatan kualitas LK UAKBUN D pada Kanwil dan KPPN, perlu adanya

langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas data dalam LK UAKBUN. Salah satu

parameter yang digunakan adalah data exeption report.

Sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-5617/PB/2015 tanggal 2 Juli 2015

hal Jadwal Periode Buka Tutup (Open Close Period) SPAN dan nomor S 8848/PB/2015 hal

batas waktu dan sanksi atas penyelesaian exeption report, dijelaskan bahwa proses

open/close period pada SPAN sering terhambat dan tidak sesuai dengan jadwal karena

adanya exeption report pada modul PM, GR, CM. untuk itu, KPPN harus memastikan agar

tidak ada transaksi yang muncul pada exeption report masing-masing KPPN sebelum masa

penutupan tanggal 13 bulan berikutnya.

1. Exeption Report pada modul Payment Management (PM) saja

2. Capaian bersifat historical report, artinya capaian IKU triwulan I tahun 2017 merupakan

data exception report triwulan IV tahun 2016 (bulan Desember tahun 2016, Januari dan

Februari 2017), dst

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

51

Formula Perhitungan IKU:

Jumlah exception report pada seluruh KPPN lingkup KanwilX 100%Jumlah transaksi SP2D pada seluruh KPPN lingkup Kanwil

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

8b-N Persentase exception report laporankeuangan 3% 0,01% 120,00%

Target IKU yang ditetapkan pada tahun 2017 adalah 3% sedangkan di Renstra 2015-2019

tidak ada. IKU ini baru dengan tujuan untuk mendorong Kanwil agar melakukan upaya terus

menerus dalam membina KPPN untuk meningkatkan kualitas LK UAKBUN Daerah.

Realisasi capaian IKU pada tahun 2017 sebesar 0,01% diperoleh dari rata-rata capaian

presentase triwulan I sebesar 0,0027%, triwulan II sebesar 0,0071%, triwulan III sebesar

0,032% dan triwulan sebesar 0,001%.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase exception reportlaporan keuangan N/A N/A 3% N/A N/A 0,01%

Berhubung IKU Persentase exception report laporan keuangan adalah baru maka tidak tersedia data

(N/A) untuk pembanding tahun sebelumnya.

Isu Utama1. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S-5617/PB/2015 tanggal 2 Juli 2015

hal Jadwal Buka Tutup (Open Close Period) SPAN

2. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S-8848/PB/2015 hal batas waktu dan

sanksi atas penyelesaian exception report.

Permasalahan yang terjadiMasih ada 1 (satu) exception report pada triwulan IV sampai dengan tanggal 14 Desember

2017.

Tindakan yang telah dilaksanakan

Telah dilaksanakan monitoring serta koordinasi dengan KPPN untuk menyelesaikan

Exception Report laporan keuangan.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

52

Action PlanMemantau hasil monitoring Exception Report dari Direktorat APK dan berkoordinasi dengan

KPPN yang bersangkutan.

SS.9SDM yangkompetitif

SDM yang Kompetitif adalah SDM yang memiliki kepemimpinan yang tepat, mengetahui

apa yang akan dilakukan untuk semua informasi yang diterima dan kompetensi yang

dibutuhkan untuk keberhasilan organisasi.

IKU.9a-NNilai rata-rata hardcompetencypegawai

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai Kanwil Ditjen

Perbendaharaan terhadap tugas dan fungsi yang mereka jalankan, sehingga outputnya

dapat dijadikan sebagai pemetaan hard competency pegawai.

Pengukuran tingkat pemahaman terhadap tugas dan fungsi dilakukan dengan cara

memberikan tes secara online kepada para pegawai, yang terdiri dari beberapa soal untuk

diselesaikan.

Untuk Kemenkeu-Two Kanwil, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan rata-rata hasil tes

yang dicapai oleh seluruh pegawai Kanwil.

Dengan demikian, pimpinan unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan

tutorial kepada para pegawai di lingkungan masing-masing.

Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun berhalangan

karena alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat eselon

II masing-masing unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah N/A (Not Available).

Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian IKU bagi pegawai bersangkutan

adalah 0 (nol).

Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU

atasan.

Formula Perhitungan IKU:

Jumlah Nilai Hard compertency pegawai kanwilJumlah pegawai kanwil yang mengikuti tes hard competency

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

9a-N Nilai rata-rata hard competency pegawai 75 90,61 120,00%

Target yang ditetapkan pada tahun 2017 adalah 75 sedangkan pada Renstra 2015-2019

adalah 90% sehingga tidak line (sejenis), karena pada renstra definisinya Presentase

pegawai yang mendapatkan nilai hard competency baik.

Realisasi capaian IKU tahun 2017 adalah 90,61 diperoleh dari penjumlahan Nilai hard

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

53

comptency seluruh pegawai pelaksana Kanwil yaitu sebanyak 7.973,98 dibagi dengan 88

jumlah pegawai pelaksana.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Nilai rata-rata hardcompetency pegawai N/A 72 75 N/A 91,51 90,61

Target yang ditetapkan tahun 2017 sebesar 75 mengalami kenaikan +3 dibandingkan

dengan target tahun 2016 sebesar 72. Sedangkan realisasi capaian IKU tahun 2017

sebesar 90,61 mengalami penurunan -0,9 dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar

91,51. Hal ini terjadi karena berdasarkan informasi dari pelaksana yang melaksanakan tes

bahwa soal-soal yang disajikan pada tahun 2017 lebih beragam dan bervariasi dalam

lingkup satu seksi.

Isu UtamaNilai hard competency pegawai sangat menunjang ketercapaian tujuan organisasi dalam

melaksanakan tupoksinya.

Permasalahan yang terjadiNilai hard competency pegawai belum seluruhnya sangat baik.

Tindakan yang telah dilaksanakan

1. Telah dilakukan bimbingan secara berkelanjutan terhadap seluruh pelaksana baik melalui

GKM maupun Bimtek.

2. Telah dilakukan briefing kepada pegawai per Bidang/Bagian setiap hari salah satunya

tentang update informasi terkini (baik kebijakan maupun kegiatan).

Action Plan1. Dilakukan bimbingan secara berkelanjutan terhadap seluruh pelaksana baik melalui

GKM maupun Bimtek.

2. Dilakukan briefing kepada pegawai perBidang/Bagian setiap hari salah satunyatentang

update informasi terkini (baikkebijakan maupun kegiatan).

SS.10Organisasi yangkondusif

Organisasi yang kondusif tercermin dengan adanya perilaku anggota organisasi yang

memiliki komitmen kuat terhadap organisasi, hubungan yang harmonis di antara setiap

anggota organisasi, serta motivasi dan etos kerja yang tinggi. Organisasi kondusif dapat

tercipta jika beberapa faktor berikut dapat berjalan dengan baik antara lain pola komunikasi

dan hubungan-hubungan dalam interaksi antarpersonal yang mempengaruhi suasana kerja;

program pengembangan SDM dan kualitas kerja; alur dan prosedur pelaksanaan kegiatan,

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

54

model jalur koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan kerja; mekanisme penyampaian

pendapat dan tingkat kebebasan dalam menyampaikan pendapat; serta program

peningkatan kesejahteraan (termasuk pola jenjang karir). Dengan organisasi yang kondusif,

pencapaian tujuan organisasi akan berjalan dengan baik.

IKU.10a-NNilai hasil evaluasipelaksanaan tugaskepatuhan internal

Nilai hasil evaluasi merupakan hasil penilaian terhadap pelaksanaan tugas kepatuhan

internal yang diimplementasikan pada unit kerja di lingkungan Kantor Wilayah Ditjen

Perbendaharaan. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan

C.q. Bagian Kepatuhan Internal Setditjen Perbendaharaan.

Unsur-unsur pelaksanaan tugas kepatuhan internal, terdiri atas:

1. Penerapan manajemen risiko (bobot: 40%)

2. Pelaksanaan dan pemantauan pengendalian intern (bobot: 40%)

3. Kode etik dan disiplin pegawai, dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu:

a. Direktorat (bobot: 20%)

b. Kantor Wilayah (bobot: 15%)

4. Pengelolaan pengaduan (khusus Kantor Wilayah, bobot: 5%)

Formula Perhitungan IKU:

Hasil penilaian dari kantor Pusat Ditjen Perbandaharaan

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

10a-N Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugaskepatuhan internal 77 85,51 111,05%

Target IKU yang ditetapkan pada tahun 2017 adalah 77 sedangkan pada Renstra 2015-

2019 adalah 80. Hal ini tidak serta merta target menjadi turun karena definisi pada renstra

adalah Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern. Pada

perkembangan tusi kepatuhan internal terjadi perbaikan dan penambahan komponen-

komponen yang menyertainya sehingga perlu dilakukan evaluasi target yang lebih terukur.

Realisasi capaian IKU tahun 2017 sebesar 85,51 diperoleh berdasarkan Keputusan Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-663/PB/2017 tanggal 29 desember 2017.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Nilai hasil evaluasipelaksanaan tugas kepatuhaninternal

N/A 75 77 N/A 85,46 85,51

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

55

Target IKU pada tahun 2017 sebesar 77 mengalami kenaikan +2 dibandingkan dengan

target tahun 2016 sebesar 75. Untuk realisasi IKU tahun 2017 adalah 85,51 naik +0,05

dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar 85,46.

Isu Utama

Apabila dari hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal tidak mencapai target akan

mengakibatkan kemungkinan terjadinya fraud.

Permasalahan yang terjadi

Pemahaman para pegawai terhadap peraturan tentang kode etik, gratifikasi dan pengaduan yang

belum menyeluruh.

Tindakan yang telah dilaksanakanMelakukan gugus kendali mutu terkait peraturan kode etik dan kepatuhan internal

Action Plan1. PenerapanManajemenRisiko.

2. Pelaksanaandanpemantauanpengendalianinternal.

3. PenerapanKodeetikdandisiplinpegawai.

4. Pengelolaanpengaduan.

IKU.10b-NNilai kualitaspengelolaan kinerjaberbasis StrategyFocusedOrganization

Dalam rangka mendorong komitmen pimpinan dan seluruh pegawai terhadap pelaksanaan

pengelolaan kinerja di masing-masing unit lingkup Ditjen Perbendaharaan, telah

disampaikan matriks langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja.

Langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja dimaksud merupakan panduan

bagi unit kerja lingkup Ditjen Perbendaharaan untuk melaksanakan action plan yang

implementatif berdasarkan prinsip-prinsip Strategy Focused Organization (SFO).

Sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya peningkatan kualitas pengelolaan kinerja

di lingkungan Ditjen Perbendaharaan, Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan melaksanakan

penilaian terhadap pelaksanaan pengelolaan kinerja di unit masing-masing.

Penilaian dimaksud dilaksanakan berdasarkan parameter sebagai berikut:

a. Nilai Kuantitatif pemenuhan unsur-unsur peningkatan kualitas pengelolaan kinerja periode

sampai dengan triwulan III 2017 (60%).

b. Nilai NKO Unit periode tahunan 2016 (40%).

Formula Perhitungan IKU:

Nilai hasil penilaian kualitas pengelolaan kinerja oleh Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

56

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

10b-N Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasisStrategy Focused Organization 79 94,17 119,20%

Target IKU yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 79 kurang -1 poin bila dibandingkan

dengan target Renstra 2015-2019 sebesar 80.

Realisasi capaian IKU tahun 2019 sebesar 94,17 diperoleh berdasarkan Keputusan Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-662/PB/2017 tanggal 29 Desember 2017 tentang

Penetapan Peringkat Penilaian Pelaksanaan Pengelolaan Kinerja Di Lingkungan Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Tahun 2017. Dengan nilai tersebut Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terbaik Kelima Tingkat Kanwil.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Nilai kualitas pengelolaankinerja berbasis StrategyFocused Organization

75 77 79 89,78 90,86 94,17

Target IKU yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 79 naik +2 dibandingkan target tahun

2016 sebesar 77 dan naik +4 bila dibandingkan dengan target tahun 2015 sebesar 75.

Realisasi IKU Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused

Organizationsenantiasa menunjukkan tren kenaikan terus-menerus. Realisasi IKU tahun

2017 sebesar 94,17 naik +3,31 dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 sebesar 90,86

dan naik +4,39 dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 89,78.

Isu UtamaNilai kualitas pengelolaan Kinerja tergantung pelaksanaan performance dialogue secara

rutin tiap bulan.

Permasalahan yang terjadiDisamping performance dialogue,banyak kegiatan Kanwil dalam bulan yang sama sehingga

pelaksanaan performance dialogue tiap bulan dapat tidak terlaksana.

Tindakan yang telah dilaksanakanTelah dilaksanakanperformance dialogue secara berkala setiap bulan dalam rangka

monitoring dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai target-target

IKU-IKU yang telah ditetapkan.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

57

Action PlanDilaksanakanperformance dialoguesecara rutinsetiapbulan.

SS.11Pengelolaansarana dan TIKyang optimal

Pengelolaan sarana dan TIK adalah proses manajemen yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap barang-barang bergerak dan tidak bergerak yang

dimiliki oleh suatu unit.

Optimal adalah pengelolaan sarana dan TIK dapat menjamin pelaksanaan kegiatan dan

tugas untuk mencapai tujuan organisasi dapat berjalan dengan baik, efektif, dan efisien.

IKU.11a-NPersentasepemenuhan BMNsesuai standar

Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-32/PB/2016

tentang Standarisasi Peralatan dan Mesin pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan,

standarisasi peralatan dan mesin pada Kanwil dan/atau KPPN terdiri dari standar jumlah

dan spesifikasi, khususnya untuk peralatan dan mesin strategis yang menunjang

pelaksanaan tugas dan fungsi.

Jenis BMN peralatan dan mesin pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan sebagai acuan

standardisasi adalah sebanyak 11 (sebelas), yaitu (1) PC, (2) Laptop/Notebook, (3) LCD

Projector, (4) Scanner, (5) UPS, (6) Printer, (7) Komputer Server, (8) CCTV, (9) Mesin

Absensi, (10) Facsimile, (11) Televisi.

Sedangkan, sfesifikasi dan standar jumlah dari masing-masing jenis BMN mengacu pada

Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-32/PB/2016.

Dalam rangka pemetaan BMN lingkup unit vertikal Ditjen Perbendahaan, Setditjen

Perbendaharaan meminta Kanwil dan KPPN menyampaikan data BMN peralatan dan mesin

pada masing-masing unit secara periodik.

Atas penyampain data BMN peralatan dan mesin dimaksud, Setditjen Perbendaharaan c.q.

Bagian Umum melakukan evaluasi atas pemenuhan standar BMN dengan menggunakan

formula sebagai berikut:

Hasil evaluasi dimaksud disampaikan oleh Setditjen Perbendaharaan sebagai dasar

pengukuran capaian IKU Kanwil dan KPPN.

Formula Perhitungan IKU:

Hasil Monitoring dan Evaluasi Pemenuhan Standar BMN peralatan dan mesin oleh Kantor

Pusat Ditjen Perbendaharaan.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

58

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

11a-N Persentase pemenuhan BMN sesuaistandar 90% 120,63% 120,00%

Target IKU yang telah ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 90%. Realisasi IKU Persentase

pemenuhan BMN sesuai standar diperoleh berdasarkan Surat Sekretaris Ditjen

Perbendaharaan Nomor S-332/PB.1/2018 tanggal 11 Januari 2018 hal Penyampaian Nilai

Capaian IKU Kemenkeu-Two “Persentase Pemenuhan BMN Sesuai Standar” Tahun 2017

yaitu sebesar 120,63%.

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase pemenuhan BMNsesuai standar 95% 80% 90% 97,88% 95,69% 120,63%

Target IKU Persentase pemenuhan BMN sesuai standar tahun 2017 tidak dapat

diperbandingkan dengan target pada tahun 2016 sebesar 80%, target 2015 serta target

Renstra 2015-2019 sebesar 90% karena definisi serta formula perhitungannya berbeda-

beda.Definisi IKU tahun 2015 sama dengan renstra 2015-2019 yaitu Persentase Barang

Milik Negara dengan kondisi baik. Definisi IKU tahun 2016 yaitu Persentase penetapan

status penggunaan BMN Peralatan dan Mesin, dan definisi IKU tahun 2017 yaitu

Persentase pemenuhan BMN sesuai standar.

Isu Utama

Seluruh BMN harus sudah ditetapkan status penggunaannya apabila akan dimanfaatkan,

dihapuskan atau dipindahtangankan.

Permasalahan yang terjadi

Pengajuan usulan penetapan status apabila terlalu sering (misalnya; setelah pembelian

BMN langsung diajukan penetapan statusnya) cukup merepotkan kantor pusat DJPBN

Tindakan yang telah dilaksanakan

Telah dikirimkan usulan Penetapan Status Penggunaan dan telah diterima Surat Keputusan

Penetapan Status Penggunaan dari Kantor Pusat DJPBN.

Action PlanSetiap pembelian BMN akan segera diusulkan penetapan status BMNnya.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

59

SS.12Pengelolaananggaran yangoptimal

Dana yang tersedia dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA), harus dikelola sesuai

rencana yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pelaksanaan anggaran menggunakan prinsip hemat, efisien, dan tidak mewah dengan tetap

memenuhi output sebagaimana telah direncanakan dalam DIPA

IKU.12a-CPPersentase kualitaspelaksanaananggaran Kanwil

Implementasi pelaksanaan anggaran diukur atas tiga komponen, yaitu:

a. penyerapan anggaran; Komponen ini mengukur kesesuaian realisasi belanja Belanja

Barang dan Belanja Modal yang dilaksanakan dibandingkan pagu Belanja Barang dan

Belanja Modal yang telah ditetapkan dalam DIPA KPPN. Belanja pegawai tidak diukur

karena penyerapannya relatif mudah tercapai.

b. Efisiensi : komponen ini mengukur perbandingan antara hasil lebih atau sisa dana

kontrak dengan pagu kontrak.

c. pencapaian output: Komponen ini mengukur pencapaian keluaran dibandingkan dengan

rencana keluaran baik dalam bentuk volume maupun indikator.

Data realisasi anggaran diperoleh dari dokumen SP2D yang diterbitkan oleh KPPN.

Data efisiensi diperoleh dari sisa pagu kontrak dalam DIPA dikurangi nilai kontrak

Data realisasi volume keluaran diperoleh berdasarkan bukti serah terima barang/jasa.

Pengukuran pencapaian output belanja berpedoman pada Surat Edaran Menteri Keuangan

Nomor SE-32/MK.1/2015 tentang Tata Cara Pengukuran IKU Penyerapan Anggaran dan

Pencapaian Output Belanja di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Capaian IKU ini diatur sebagai berikut :

1. Batasan persentase dari unsur IKU ini adalah :

a. Persentase penyerapan anggaran setinggi-tingginya 100%

b. Persentase efisiensi setinggi-tingginya 100%

c. Persentase pencapaian keluaran setinggi-tingginya 120%

2. Batasan realisasi IKU ini adalah setinggi-tingginya 110,64%

Namun pada Triwulan IV Tahun 2017 terdapat perubahan unsur-unsur perhitungan IKU

sebagaimana surat Kepala Biro Cankeu Setjen Kemenkeu nomor S-30/SJ.1/2017 hal

Tanggapan atas Permohonan Peninjauan Kembali Formula Perhitungan Capaian IKU

"Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran", bahwa pagu self-blocking tidak

diperhitungkan sebagai total pembanding dalam perhitungan penyerapan anggaran.

Dasar Hukum : Surat Edaran Nomor SE-35/MK.01/2017 tentang Tata Cara Penghitungan

IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Kemenkeu.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

60

Formula Perhitungan IKU Lama:

Formula Perhitungan IKU Baru (tmt. Triwulan IV 2017)

SEMULA MENJADI

Unsur Penghitungan BobotSE-32/2015 Unsur Penghitungan

Bobot2017

Bobot2018

1. Penyerapananggaran

11,86% 1. Penyerapananggaran atas paguneto

10% 9%

2. Capaian Output 53,18% 2. Capaian KeluaranRiil

39% 32%

3. Efisiensi 34,96% 3. Efisiensi 51% 42%

4. Konsistensi - 17%

Periode 1 Oktober s.d 31 Desember TA 2017

Unsur Penghitungan Memiliki objekefisiensi

Tidak memilikiobjek efisiensi

1. Penyerapan anggaran atas pagu neto 10% 21%

2. Capaian Keluaran Riil 39% 79%

3. Efisiensi 51% n/a

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

61

Penjelasan Target dan Realisasi Capaian IKU

IKU Target Realisasi Capaian

12a-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaranKanwil 95% 111,59% 117,46%

Target IKUPersentasekualitas pelaksanaan anggaran Kanwil yang ditetapkan pada tahun

2017 sebesar 95%, target ini sama baik dengan target 2016, target 2015 dan target Renstra

2015-2019.

Realisasi capaian IKU tahun 2017 sebesar 111,59% diperoleh dari:

1)

2)

Tabel.3.3

Tabel.3.4

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

62

3)

4) Hasil Nilai Capaian IKU

Tabel.3.5

Tabel.3.6

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

63

Perbandingan capaian IKU

IKU Target Realisasi2015 2016 2017 2015 2016 2017

Persentase kualitaspelaksanaan anggaran Kanwil 95% 95% 95% 95,94% 96,77% 111,59%

Target IKU Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Kanwil yang ditetapkan pada tahun

2017 sebesar 95%, target ini sama baik dengan target 2016, target 2015 dan target Renstra

2015-2019. Sedangka Realisasi capaian IKU tahun 2017 sebesar 111,59% naik +14,82

dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 sebesar 96,77% dan naik +15,65 bila

dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 95,94%. Kenaikan yang signifikan ini

dampak dari formula perhitungan yang efisiensi. Sepanjang realisasi riil/output yang telah

ditetapkan dalam penyusunan anggaran/ rkakl DIPA tercapai 100% dan dapat menghemat

penggunaan dananya maka berpotensi capaian IKUnya akan besar.

Isu Utama

Penyerapan anggaran yang sesuai rencana kegiatan/ kerja tahunan yang telah ditetapkan

akan menunjang pelaksanaan tugas dan pencapaian sasaran kinerja organisasi.

Permasalahan yang terjadi

Dalam pelaksanaannya kadang terjadi perubahan kebijakan yang mengakibatkan perlunya

revisi.

Tindakan yang telah dilaksanakan

1. Melaksanakan realisasi anggaran mengikuti rencana kerja yang telah ditetapkan.

2. Menyusun daftar efisiensi terhadap sisa belanja yang sudah tercapai output riilnya.

Action PlanIdentifikasi kebijakan sehingga dapat dilakukan revisi pada awal waktu.

Capaian InisiatifStrategis

Pada tahun 2017 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat mempunyai 3 (tiga)

Inisiatif Strategis, sebagai berikut:

1. Mempersiapkan kompetensi penulisan karya tulis (essay) oleh pejabat eselon III dan IV

lingkup Kanwil

2. Pembentukan Forum Komunikasi antara Kanwil DJPB dengan satker pengelola PNBP

3. Koordinasi dan komunikasi dalam rangka terwujudnya kesepakatan penggunaan SIKP

antara Kanwil DJPb Provinsi Jawa Barat dengan Pemda/Pemkot lingkup Provinsi Jawa

Barat.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

64

Adapun capaian dari ketiga pelaksanaan inisiatif strategis adalah

I. Sasaran Strategis : SDM yang kompetitif

1. Inisiatif Strategis (IS) :Mempersiapkan kompetensi penulisan karya tulis (essay) oleh pejabat eselon III

dan IV lingkup Kanwil

Output/outcome :

75% para pejabat eselon III dan IV lingkup Kanwil telah mengusulkan pelatihan

penyusunan karya tulis ilmiah (essay) pada TNA

Target Waktu Penyelesaian : Desember 2017

Keterangan :

Telah dilaksanakan Lokakarya Peningkatan Kompetensi Penulisan Karya Tulis :

Pembuatan Berita dan atau Artikel Untuk Surat Kabar Jabar Express pada

tanggal 14 s.d. 17 November 2017 dengan peserta semua pejabat eselon III

sebanyak 4 pegawai dan semua pejabat eselon IV sebanyak 17 pegawai,

sesuai Surat Tugas Kepala Kantor Wilayah DJPb Prov. Jabar Nomor ST-

400/WPB.1/BG.01/2017 tanggal 26-09-2017.

Telah dibuat Laporan Pelaksanaan Lokakarya Writing Skill sesuai dengan Surat

Kepala Kanwil DJPb Prov. Jabar Nomor SP-670/WPB.13/BG.01/2017 tanggal

20 November 2017.

II. Sasaran Strategis: Pembinaan yang berkesinambungan

2. Inisiatif Strategis (IS) :

Pembentukan Forum Komunikasi antara Kanwil DJPB dengan satker pengelola

PNBP

Output/outcome :

Terbentuknya forum / pertemuan rutin satker pengelola PNBP dengan Kanwil DJPB

Target Waktu Penyelesaian : November 2017

Keterangan :

Telah dilaksanakan pertemuan dengan satker pengelola PNBP dengan Kanwil

DJPB pada bulan Januari 2017.

Telah dilaksanakan pertemuan dengan Satker PNBP untuk membentuk forum

/pertemuan rutin satker pengelola PNBP dengan Kanwil DJPB Provinsi Jawa

Barat sesuai surat nomor S-379/WPB.13 /BD.02.02/2017 tanggal 9 Maret 2017.

Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi sesuai surat nomor S-

870/WPB.13/BP.0204/2017 tanggal 11 Juli 2017.

Telah dibentuk forum komunikasi melalui whatapps grup dengan nama

FORKOM PNBP satker Kanwil DJPb Prov. Jabar.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

65

III. Sasaran Strategis : Pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien, optimal dan

tepat waktu

3. Inisiatif Strategis (IS) :

Koordinasi dan komunikasi dalam rangka terwujudnya kesepakatan penggunaan

SIKP antara Kanwil DJPb Provinsi Jawa Barat dengan Pemda/Pemkot lingkup

Provinsi Jawa Barat.

Output/outcome :

100% terlaksananya MOU antara Kanwil DJPb Provinsi Jawa Barat dengan

Pemda/Pemkot lingkup Provinsi Jawa Barat

Target Waktu Penyelesaian: Desember 2017

Keterangan :

Telah dilaksanakan koordinasi dan komunikasi Kanwil DJPb Prov. Jabar

dengan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kota dalam wilayah provinsi Jawa

Barat.

Telah dilaksanakan penandatangan MOU dengan Pemerintah Daerah dan

Pemerintah Kota sebanyak 25 Kabupaten/Kota.

Untuk Kabupaten Majalengka, penandatangan MOU masih dalam proses

menunggu pemerintah daerah menunjuk pejabat definitif yang berwenang.

B. REALISASIANGGARAN

1. Realisasi DIPA Kanwil Ditjen Perbendaharaaan Provinsi Jawa Barat TA 2017Berdasarkan data per 26 Januari 2017 dengan menggunakan online monitoring SPAN,

realisasi penyerapan DIPA Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat tahun

anggaran 2017 untuk semua jenis belanja sebesar Rp7.042.513.216 atau mencapai

84,22% dari total pagu sebesar Rp8.361.615.000. Penyerapan DIPA tahun 2017 ini

menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 95,46% (menurun 11,24%).

Seluruh kegiatan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dapat

digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis belanja. Untuk realisasi per jenis belanja pada tahun

2017, realisasi belanja pegawai mencapai sebesar Rp1.334.714.000 (97,35% dari

pagu sebesar Rp1.371.012.000), belanja barang mencapai sebesar Rp5.371.713.116

(80,87% dari pagu sebesar Rp6.642.693.000), dan belanja modal sebesar

Rp336.086.100 (96,60% dari pagu sebesar Rp347.910.000). Adapun rincian realisasi

per jenis belanja selama periode 2016-2017 dapat ditunjukkan pada Tabel.3.3

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

66

Tabel.3.7

Tabel.3.8

Realisasi DIPA Kanwil DJPb Prov. Jabar per Output Kegiatan

Realisasi DIPA Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Jabar TA 2016-2017 per Jenis Belanja

Jenis BelanjaTahun 2016

Pagu (Rp) Realisasi %

Belanja Pegawai 9.036.479.000 8.912.855.509 98,63

Belanja Barang 7.355.635.000 6.728.122.766 91,47

Belanja Modal 443.146.000 430.218.000 97,08

Total 16.835.260.000 16.071.196.275 95,46

Jenis BelanjaTahun 2017

Pagu (Rp) Realisasi %

Belanja Pegawai 1.731.012.000 1.334.714.000 97,35

Belanja Barang 6.642.693.000 5.371.713.116 80,87

Belanja Modal 347.910.000 336.086.100 96,60

Total 8.361.615.000 7.042.513.216 84,22

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel.3.7 persentase penyerapan DIPA secara

keseluruhan menurun dari tahun 2016 (95,46%) ke tahun 2017 (84,22%). Penurunan

penyerapan tersebut juga ditunjukkan pada penyerapan belanja pegawai, belanja

barang dan belanja modal.

2. Perbandingan Pagu DIPA dan Realisasi DIPA Kanwil Ditjen PerbendaharaanProvinsi Jawa Barat per Output Kegiatan

Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2017 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Jawa Barat melaksanakan 4 (empat) Output Kegiatan. Adapun realisasi DIPA atas 4

(empat) output kegiatan tersebut pada tahun 2017 ditunjukkan pada tabel 3.8

Kode Output Kegiatan Pagu Realisasi %

1706. Pembinaan Pelaksanaan Perbendaharaan di Wilayah

1706.003 LKPP Tingkat Wilayah dan LaporanStatistik Pemerintah Tingkat Wilayah 440.430.000 282.381.972 64,12

1706.009 Layanan Pembinaan Perbendaharaandi Wilayah 1.461.430.000 1.083.507.386 74,14

1706.951 Layanan Internal (Overhead) 347.910.000 336.086.100 96,60

1706.994 Layanan Perkantoran 6.111.845.000 5.340.537.758 87,38

Total 8.361.615.000 7.042.513.216 84,22

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

67

Tabel.3.9

Capaian Kinerja berdasarkan SMART tahun 2016 -2017

Sebagaimana ditunjukkan Tabel.3.8 di atas presentase realisasi paling kecil ada pada

output kegiatan LKPP Tingkat Wilayah dan Laporan Statistik Pemerintah Tingkat

Wilayah, yaitu penyerapannya hanya 64,12% turun -19,42% dibandingkan realisasi

pada tahun 2016 yaitu sebesar 83,54%.

3. Analisis Efisiensi Penggunaan atas Sumber Daya

Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-32

/MK.01/2015 tanggal 30 Desember 2015 tentang Tata Cara Pengukuran Indikator

Kinerja Utama Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja di Lingkungan

Kementerian, efisiensi adalah hasil lebih atau sisa dana yang diperoleh setelah

pelaksanaan dan/atau penandatanganan kontrak dari kegiatan yang target sasarannya

telah dicapai (pencapaian output-nya lebih besar atau sama dengan 100%).

Seiring perkembangan dengan kebijakan Program Go Green, cakupan efisiensi tidak

terbatas pada Kontrak/ Belanja Modal tapi juga berkembang pada efisiensi belanja

operasional dan/atau non operasional perkantoran serta belanja langganan daya dan

jasa sepanjang tidak mengurangi kinerja dan capaian output yang telah ditetapkan pada

RKAKL DIPA. Untuk mengakomodasi efisiensi tersebut Menteri Keuangan

memperbaharui SE-32/MK.01/2015 dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor SE-

35/MK.01/2017 tentang Tata Cara Penghitungan IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan

Anggaran di Lingkungan Kemenkeu.

Sehingga penurunan penyerapan DIPA tahun 2017 pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Barat sebagai hasil kebijakan efisiensi di atas bukanlah menjadikan

kinerja dan capaian output Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat menjadi

berkurang. Hal ini dapat dilihat dari tabel.3.9 di bawah ini (data berdasarkan dari aplikasi

monev.anggaran.kemenkeu.go.id/ SMART) sebagai berikut:

UraianTahun

2016 2017 Penyerapan Anggaran 95,46% 84,22%

Capaian Output 100% 100%

Hasil Efisiensi *) 4,54% 15,78%

Kinerja 88,51 (baik) 85,29 (baik)

*) Hasil efisiensi dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

68

Tabel.3.10

Efisiensi Belanja Barang Tahun 2017

Pelaksanaan kebijakan penghematan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa

Barat dilakukan terhadap ketiga jenis belanja, baik pada belanja pegawai, belanja

barang serta belanja modal. Pelaksanaan efisiensi Belanja Pegawai terjadi pada

kegiatan lembur yang selektif yaitu terhadap pekerjaan yang mendesak harus segera

diselesaikan. Untuk efisiensi pada Belanja Modal dapat diperoleh dari penawaran yang

baik saat pengadaan barang/jasa dilaksanakan. Sedangkan efisiensi pada belanja

barang diperoleh dari semua komponen-komponen yang ada seperti perjalanan dinas,

paket pertemuan, langganan daya dan jasa dan lain-lain. Hasil efisiensi belanja barang

dapat dilihat pada tabel.3.10 Sebagai berikut:

Belanja Barang Pagu Sisa Pagu /Hasil Efisiensi %

Perjalanan Dinas 1.523.892.000 369.768.000 24,26

Konsinyering/Paket Meeting 90.658.000 44.283.000 48,85

Kudapan dan Makan Siang Rapat 230.000.000 39.649.000 17,24

Langganan Daya dan Jasa 470.864.000 169.460.000 35,99

Honorarium Tim 187.420.000 9.000.000 4,80

Pengadaan Barang/Jasa 1.164.340.000 269.773.000 23,17

Belanja Operasional 302.010.000 33.152.000 10,98

Belanja Jasa 140.187.000 46.137.0000 32,91

Belanja Pemeliharaan 1.207.750.000 242.361.000 20,07

Total Hasil Efisiensi 5.324.121.000 1.223.583.000 22,98

C. KINERJALAINNYA

Selain 12 (dua belas) Sasaran Strategis (SS) yang diterapkan oleh Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dengan capaian sebagaimana diuraikan di atas,

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat juga menghasilkan kinerja-kinerja lain

selama tahun 2017 yang tidak masuk dalam Kontrak Kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Barat, tetapi terkait dengan tugas dan fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Barat. Kinerja lain-lain tersebut adalah sebagai berikut:

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

69

1. INOVASI MANAJEMEN/ PELAYANAN1) JAKA MANTRA DENGAN EWS( Sistem Jaringan Komunikasi Antar Mitra )

a. EARLY WARNING SYSTEM (EWS)

Peringatan Dini kepada Satker melalui notifikasi 5 (lima) hari kalender sebelum

jatuh tempo atas :

UangPersediaan (UP)/TambahanUang Persediaan (TUP) yang belum

dipertanggungjawabkan , dan

Rencana Penarikan Dana (RPD) yang belum diajukan SPM-nya

Contoh EWS TUP : Contoh EWS UP : Contoh EWS RPD :

b. NOTIFIKASI PENYELESAIAN DISPENSASI SPM AKHIR TAHUN

Contoh Notifikasi Dispensasi : Aplikasi akan memberikannotifikasi ke Satker

terkaitpenyelesaian surat dispensasipengajuan SPM akhir tahun. Satker tidak

perlu mengambil surat tersebut namun memperlihatkan notifikasi keKPPN untuk

diproses pengajuanSPMnya.

2) Si Adon ( Sistem Pengaduan Online )

Saluranpengaduanyang dapat dipergunakan oleh satker terkaitlayanan yangditerima.

Pengaduan tersebut dikirim keKPPN/Kanwil Ditjen Perbendaharaan secara online.

Gambar.3.1

Inovasi Jaka Mantra

Gambar.3.2

Inovasi Si Adon

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

70

3) Si JaKKi ( SistemJaringan Kompetensi Pegawai Kanwil-KPPN )

adalahAplikasiuntukmemetakan kompetensi pegawai di setiap Seksi di Kanwil dan

KPPN dengandatabase terpusat diKanwil. Selain itu juga untuk mendata kebutuhan

bimtek pegawai yangdibutuhkan sesuai dengan kompetensi di setiap seksi.

4) Si Pinter (SistemPengendalian Internal)

adalahAplikasiuntukmembuat laporanpengaduan yang masuk yang melalui media

telepon, email,pesansingkat, tatap muka danmedia massa dan laporan

pengendalian gratifikasi Inovasi Kanwil DJPB Prov. Jawa Barat.

Gambar.3.3Inovasi Si Jakki

Gambar.3.4Inovasi Si Pinter

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

71

Gambar.3.6Inovasi URC

5) SEMAR( AplikasiSistemEletronikManajemen Risiko )

Aplikasi yang databaseterpusat di Kanwil membantu dalam pembuatan laporan

Manajemen Risiko baik diKanwil maupun KPPN. Dengan database terpusat di

Kanwil akan memudahkan pemantauan dalam pembuatan laporan. Inovasi Kanwil

DJPB Prov. Jawa Barat.

6) Unit Revisi Cepat (URC)

Unit RevisiCepat (URC) adalah inovasi

yang dikembangkan oleh KanwilDJPB

Prov.Jawa Barat untuk mempercepat

proses penyelesaian revisi DIPA yang

biasanya dilakukan dengan tatap muka

langsung antar petugas revisi DIPA

Satkerdengan petugas FO revisi

Kanwil. URC menggunakan

kendaraan yang dimodifikasikhusus

untuk melayani penerimaan berkas revisi yang menjadi kewenangan Kanwil dan

petugas revisi dari pegawai Bidang PPA 1, Bagian Umum dan Bidang PAPKuntuk

konsultasi e-rekon. Melalui URC penerimaan berkas revisi DIPA satker dapat

dilakukan. Proses penerimaan berkas sangat simple jika dokumen diterima dalam

keadaan lengkap dan benar, proses selanjutnya adalah upload ADK revisi ke dalam

sistem aplikasi custom web SPAN kemudian proses approval serta posting

hinggapenerbitan surat pengesahan revisi DIPA dari Kanwil.

Gambar.3.5Inovasi SEMAR

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

72

7) SilihEmutan

SilihEmutanartinyasaling mengingatkan merupakan inovasi untuk mengingatkan

dan memotivasi para pegawai yang dikemas dalam bentuksiaran dengan nama

program Silih Emutan. Silih Emutan dilakukan

melaluisarana radio dwi warna yang tayang setiap

pukul 7.45 sampai selesai. Program acara silih

emutan berisi materi antara lain integritas, motivasi,

ajaran agama secara umum,peraturan terkait

kepegawaian dan isu-isu strategis lainnyaseperti kode etik, kedisiplinan, kepatuhan,

pengendalian internal, benturankepentingan, Whistle Blowing System, Motivasi dan

informasi terkait dengan pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM Kanwil

DJPB Provinsi Jawa Barat. Dalam perkembangannya silih emutan berkembang

menjadi saranainformasi lainnya dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

Kanwil DJPBProvinsi Jawa Barat.

8) Taman Anti Gratifikasi

Taman Anti Gratifikasi adalah taman yang dibuat di dalam maupun di luar ruangan

dengan tujuan mengingatkan pegawai/stake holder untuk selalu mendukung anti

gratifikasi selain sebagai fungsi memperindah kantor :

Taman Di dalam ruangan :terutama ditujukan kepada pegawai Internal Kanwil

DJPBN agar selalu menolak segala pemberian dalam bentuk apapun yang

terkait dengan pelayanan yang diberikan.

Taman di luarruangan: mengingatkan kepada stake holder Kanwil agar tidak

memberikan sesuatu kepada pegawai Kanwil atas semualayanan yang

diberikan.

Gambar.3.7Taman Anti Gratifikasi

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

73

9) Inovasi Lainnya

Inovasi lain dalam upaya memberikan kesempurnaan pelayanan kepada

stakeholder :

a. Penerbitan / Penyempurnaan SOP

b. Penetapan Monev Dana Desa dan DAK Fisik sebagai IKU tambahan PPA II

c. Pelaksanaan coaching dan conseling untuk memastikan tercapainya kinerja dan

pengembangan pegawai

d. Penandatanganan kerja sama penggunaan – SIKP

e. Co Location/ Layanan Bersama Kementrian Keuangan (DJKN dan LPSE)

dandiperluas dengan PT. Taspen

f. Forum Komunikasi PNBP

g. Layanan Pemda pada Front Office

2. INISIATIF PEMBERANTASAN KORUPSI

Menindaklanjuti surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S-1251 PB/2017

tanggal 31 Januari 2017 hal Penetapan Unit Kerja yang Mengikuti WBK/WBBM Tahun

2017, Kanwil DJPB Provinsi Jawa Barat telahmelaksanakan pembangunan zona

integritas menuju WBK/WBBM. Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju

WBK/WBBM Kanwil DJPB Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan manajemen perubahan di Kanwil DJPB Provinsi Jawa Barat yang

bertujuan meningkatkan komitmen seluruh jajaran dan pegawai Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dalam membangun Zona Integritas menuju

WBK/ WBBM serta terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada Kanwil

Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat sesuai usulan sebagai Zona Integritas

menuju WBK/ WBBM.

2. Melakukan pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM

dengan melakukan deklarasi oleh seluruh pimpinan dan pegawai dan perwakilan

Satker bahwa Kanwil DJPB Provinsi Jawa Barat telah siap membangun Zona

Integritas Menuju WBK/WBBM dalam bentuk penandatanganan dokumen Pakta

Integritas pada tanggal 10 Februari 2017.

3. Melakukan sosialisasi tentang pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM

dan kepada seluruh pegawai Kanwil DJPB Provinsi Jawa Barat dan Satuan kerja

mitra kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat.

4. Membangun budaya kerja dan pola pikir di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Jawa Barat dengan menjadikan pimpinan sebagai role model dan melibatkan

seluruh pegawai Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat.

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pembangunan WBK/WBBM untuk

memastikan seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai rencana dan mengatasi kendala

atau permasalahan selanjutnya dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

74

Gambar.3.8Apresiasi Pengelolaan Kinerja 2017

pembangunan zona integritas.

6. Melaksanakan pendokumentasian secara lengkap, rapi dan menggunakan aplikasi

terhadap dokumen-domunen pada semua komponen yaitu komponen manajemen

perubahan,penataan tatalaksana,penataan sistem manajemen SDM,penguatan

akuntabilitas,penguatan pengawasan dan yang terakhir komponen peningkatan

kualitas pelayanan publik.

3. PENGHARGAAN

1) Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat mendapatkan Piagam

Penghargaan sebagai Kantor Wilayah Terbaik Pertama di Lingkungan Kementerian

Keuangan Tahun 2016 oleh Menteri Keuangan.

2) Pemenang Pertama Penilaian Kajian Fiskal Regional Tahun 2017 Kategori Kanwil

Besar oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.

3) Peringkat Ketiga Reviu Pelaksanaan Anggaran Semester I Tahun 2017 Kategori

Kanwil Besar oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.

4) Peringkat Kedua Penilaian Laporan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Tahun

2016.

5) Peringkat Kelima Penilaian

Pelaksanaan Pengelolaan Kinerja

Tingkat Kantor Wilayah Tahun 2017

oleh Direktur Jenderal

Perbendaharaan.

6) Peringkat Kelima Pemilik Peta

Strategis Kemenkeu-Two Tingkat

Kanwil Direktorat Jenderal

Perbendaharaan Tahun 2017 oleh

Direktur Jenderal Perbendaharaan.

7) Apresiasi dari Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Jawa barat atas

bantuan dan koordinasi dalam proses

revisi anggaran sesuai dengan Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang

diterapkan dengan baik dengan

menyelesaikan 332 satker di

lingkungan Kanwil Kementerian Agama

Provinsi Jawa Barat.

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

75

4. CAPAIAN TAHUN 2017 LAINNYA

Sebagai cikal bakal Museum Treasury, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa

Barat telah membangun Museum Perbendaharaan. Berbagai koleksi yang berasal dari

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat maupun dari KPPN di lingkup

Provinsi Jawa barat telah dikumpulkan. Melalui bantuan Kantor Pusat barang-barang

koleksi semakin bertambah karena adanya kiriman barang dari Kanwil dan KPPN di

seluruh Indonesia.

Visi Museum Perbendaharaan:

“Menjadi sumber informasi, edukasi publik, serta sarana apresiasi sejarah

perbendaharaan negara untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang

modern, transparan, profesional, dan akuntabel”

Sedangkan Misi yang akan diraih adalah:

1. Mewujudkan museum sebagai informasi pendidikan, dan dokumentasi sejarah

pelaksanaan perbendaharaan di Indonesia.

2. Mewujudkan museum sebagai pusat pengemangan dan penelitian pelaksanaan

perbendaharaan di Indonesia.

3. Mewujudkan museum sebagai sarana rekreasi edukatif di bidang perbendaharaan.

Museum terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan mempelajari keuangan

negara khususnya di bidang perbendaharaan secara lebih dalam. Baik bagi para

pelajar/ mahasiswa, pegawai negeri/ swasta, serta masyarakat umum sebagai wahana

rekreasi edukatif yang berkualitas. Pada tahun 2017, Museum Perbendaharaan telah

resmi dibuka untuk umum oleh Bapak Haryana, Sekretaris Ditjen Perbendaharaan.

Jadwal kunjungan Museum Perbendaharaan adalah setiap hari Sabtu, Minggu, dan

Senin dari pukul 09.00 s.d. 16.00 WIB dan tidak dipungut biaya/ gratis.

Gambar.3.9 Peresmian Museum Perbendaharaan

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

76

BAB IVPENUTUP

Simpluan Umum atas Capaian Kinerja Organisasi

Langkah Perbaikan di masa yang akan datang

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

76

BAB IVPENUTUP

Simpluan Umum atas Capaian Kinerja Organisasi

Langkah Perbaikan di masa yang akan datang

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

76

BAB IVPENUTUP

Simpluan Umum atas Capaian Kinerja Organisasi

Langkah Perbaikan di masa yang akan datang

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

77

Simpulan umumatas capaiankinerja organisasi

Laporan Kinerja (LAKIN) Kanwil Dtjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

merupakan bentuk pertanggungjawaban pencapaian visi misi Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dalam tahun anggaran 2017 dan disusun berdasarkan

Rencana Kinerja Tahunan yang ditetapkan pada awal tahun anggaran sekaligus sebagai

perwujudan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pencapaian kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 telah

sesuai dengan target yang ditetapkan di mana keseluruhan IKU yaitu sebanyak 20 (dua

puluh) IKU telah tercapai target yang ditentukan. Secara umum kinerja Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat yang

diukur berdasarkan pengelolaan kinerja berbasis balance scorecard (BSC) mencapai

112,29 (sangat baik).

b. Dari total 20 IKU, seluruhnya telah mencapai target yang telah ditetapkan, bahkan

terdapat 6 IKU yang capaian kinerjanya dapat memberikan nilai yang maksimal yaitu

sampai dengan 120%.

c. Untuk IKU Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Kanwil, agar pencapaian kinerja

bisa maksimal maka kriteria ini harus terpenuhi yaitu penyerapan anggaran yang efektif

dan efisien untuk menghasilkan 100% capaian riil output yang telah ditetapkan dalam

RKAKL DIPA.

Langkahperbaikan dimasa yang akandatang

Meskipun realisasi seluruh IKU telah mencapai targetnya, Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Barat secara berkelanjutan berusaha mengatasi segala permasalahan yang

terdapat pada pencapaian setiap IKU untuk terus meningkatkan kinerja secara optimal.

Salah satu contohnya adalah pada capaian IKU Nilai Kualitas Laporan Keuangan

Bendahara Umum Negara (BUN) Tingkat Kanwil capainya sebesar 94,69 dari target 93.

Melihat angka di atas walaupun capaian telah melampaui target namun range_nya masih

bisa dioptimalkan. Langkah perbaikan yang dilakukan seperti lebih meningkatkan intensitas

konsolidasian dan verifikasi data laporan keuangan yang dihasilkan KPPN lingkup Kanwil

Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat.

Dengan disusunnya LAKIN ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan

baik kepada pimpinan Direktur Jenderal Perbendaharaan maupun seluruh pihak yang

terkait dengan tugas dan fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dan

untuk seluruh jajaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dapat menjadi

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

78

umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode mendatang.

LAMPIRAN-LAMPIRANLAPORAN KINERJA (LAKIN)

KANWIL DJPb PROV. JAWA BARATTAHUN 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

78

umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode mendatang.

LAMPIRAN-LAMPIRANLAPORAN KINERJA (LAKIN)

KANWIL DJPb PROV. JAWA BARATTAHUN 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

78

umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode mendatang.

LAMPIRAN-LAMPIRANLAPORAN KINERJA (LAKIN)

KANWIL DJPb PROV. JAWA BARATTAHUN 2017

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

79

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

79

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

79

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

80

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

80

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

80

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

81

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

81

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

81

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

82

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

82

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

82

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

83

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

83

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

83

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

84

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

84

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

84

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

85

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

85

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

85

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

86

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

86

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

86

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

87

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

87

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

87

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

88

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

88

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

88

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

89

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

89

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

89

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

90

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

90

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

90

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

91

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

91

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

91

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

92

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

92

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

92

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

93

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

93

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

93

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

94

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

94

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

94

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

95

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

95

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

95

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

96

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

96

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

96

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

97

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

97

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

97

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

98

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

98

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

98

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

99

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

99

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

99

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

100

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

100

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

100

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

101

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

101

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

101

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

102

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

102

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

102

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

103

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

103

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

103

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

104

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

104

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

104

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

105

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

105

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

105

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

106

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

106

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

106

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

107

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

107

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

107

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

108

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

108

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

108

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

109

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

109

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

109

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

110

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

110

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

110

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

111

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

111

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

111

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

112

KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAANPROVINSI JAWA BARAT

Jalan Diponegoro Nomor 59Telepon : 022-7207046, 7207049 Faximile : 022-7207048Website : //www.djpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/jabar/id

Bandung 40122

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

112

KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAANPROVINSI JAWA BARAT

Jalan Diponegoro Nomor 59Telepon : 022-7207046, 7207049 Faximile : 022-7207048Website : //www.djpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/jabar/id

Bandung 40122

LAKIN Kanwil DJPb Prov. Jabar 2017

112

KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAANPROVINSI JAWA BARAT

Jalan Diponegoro Nomor 59Telepon : 022-7207046, 7207049 Faximile : 022-7207048Website : //www.djpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/jabar/id

Bandung 40122