laporan kinerja badan ketahanan pangan dan pelaksana ... · seluruh eksponen pegawai di lingkungan...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN
KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
KATA PENGANTAR
LKJ (Laporan Kinerja) adalah media akuntabilitas yang dapat dipergunakan oleh suatu
organisasi atau instansi pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dan menjawab kepada
pihak-pihak yang memerlukan. Media akuntabilitas yang dibuat secara periodik memuat
informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak yang memberikan
delegasi wewenang.
LKJ TA. 2016 ini merupakan pertanggungjawaban hasil kinerja Badan Ketahanan Pangan
dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bantul dalam rangka pelaksanaan Tugas Pokok
dan Fungsi (tupoksi), Melalui media ini diharapkan secara formal dapat dilakukan
pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh
pemangku kepentingan (stakeholders). LKJ memuat gambaran capaian kinerja, tugas dan
tanggung jawab dalam mereralisasikan Rencana Strategis 2016-2021, dan dimaksudkan untuk
: (1) menyampaikan informasi tentang aktivitas di masa lalu dan proyeksi di masa depan; (2)
memberikan umpan balik sebagai bahan pengambilan kebijakan dan (3) sebagai media
akuntabilitas.
Berangkat dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), maka Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Bantul menyusun LKJ TA 2016 yang di dalamnya memuat penilaian
kinerja pelaksanaan program ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian baik yang
bersumber dana dari APBD Kabupaten, APBD DIY maupun APBN tahun 2016. Dalam
menyusun LKJ ini mengacu pedoman terbaru yakni Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN-RB) Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Dalam menyusun laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran kami
harapkan demi sempurnanya laporan yang akan datang.
Bantul, Februari 2017
Kepala Badan
ttd
Ir. PULUNG HARYADI, MSc. NIP. 19640819 199003 1 010
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………….……………………………………………….……
KATA PENGANTAR ......…………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………........
i
ii
iii
iv
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
IKHTISAR EKSEKUTIF ………………………………………………
PENDAHULUAN ……………………………………………………...
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………
1.2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi ………………..
1.3 Keragaan SDM ……………………………………………………
1.4 Isu Strategis ……………………………………………………….
1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ………………………...
PERENCANAAN KINERJA ..………………………………………..
2.1 Penetapan IKU ……………………………………………………
2.2 Rencana Strategis …………………………..…………………….
2.3 Rencana Kinerja Tahunan …………………. ……………………
2.4 Perjanjian Kinerja …………………………………………………
AKUNTABILITAS KINERJA...............………………………………..
3.1 Capaian Kinerja .......................................................................
3.2 Realisasi Anggaran ………………….….…….………………….
PENUTUP ……………………………………………………………..
4.1 Kesimpulan ...............................................................................
4.2 Tindak Lanjut ………………………………………………………..
1
2
2
2
4
5
5
5
5
5
10
12
14
15
24
28
28
29
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1
Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul …………..…………...
3
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
DAFTAR TABEL Tabel
1.1
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
3.13
4.1
SDM BKP3 Tahun 2016 .........................................................
IKU BKP3 Tahun 2016 .........................................................
Tujuan dan Sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Bantul …………...............................
Matriks hubungan misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul.......................................................................
Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan 2016 ……………………………………..
Perjanjian Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016……………………..
Skala Nilai Peringkat Kinerja………………………………………
Pencapaian Kinerja BKP3 Kab. Bantul Tahun 2016…………….
Realisasi dan Capaian Indikator Ketersediaan Energi…............
Ketersediaan Energi Tahun 2013-2016 ………………………….
Realisasi dan Capaian Indikator Ketersediaan Protein...........
Ketersediaan Protein Tahun 2013-2016 …………………..……
Daftar Lokasi kegiatan Pemberdayaan SDM KWT Tahun
2016………………………………………………….………………
Realisasi dan Capaian Indikator Pola Pangan Harapan……….
Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di
Kabupaten Bantul Tahun 2013-2016…………………………….
Realisasi dan Capaian Indikator Peningkatan Kelembagaan
kelompok tani………………………………………………………
Realisasi Belanja BKP3 Kab. Bantul Tahun Anggaran 2016…
Alokasi Per Indikator Tahun Anggaran 2016……………………
Pencapaian kinerja dan anggaran tahun 2016…………………
Permasalahan dan Solusi………………………………………
4
5
8
9
10
13
15
16
16
17
19
19
21
21
22
23
24
24
26
29
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan adalah unsur pelaksana
Pemerintah Daerah yang melaksanakan urusan wajib di bidang ketahanan pangan
dan melaksanakan salah satu urusan pilihan di bidang pertanian yaitu penyuluhan.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, yaitu melaksanakan
sebagian kewenangan Kabupaten di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan.
Untuk dapat menjalankan proses tersebut di atas, beberapa kegiatan
direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2016. Rencana kegiatan ini selain
sebagai upaya menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi), juga untuk
menjalankan capaian-capaian, baik program ataupun kegiatan yang ada dalam RPJMD
2016-2021. Serta tuntutan pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang
ketahahanan pangan.
Sebagai bentuk pertangung jawaban kinerja, maka disusunlah Laporan Kinerja
pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan tahun 2016. Tuntutan
adanya Laporan Kinerja ini berangkat dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sedangkan informasi
yang diharapkan dari laporan tersebut yaitu dapat mendorong instansi pemerintah untuk
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat, menjadi masukan
dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga dapat menjaga
kepercayaan dari masyarakat.
Hasil pengukuran kinerja kegiatan, memperlihatkan bahwa pencapaian indikator
kinerja yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul Tahun 2016 adalah Sangat Baik. Sedangkan untuk penyerapan
anggaran adalah sebesar 95,15 % dengan efisiensi anggaran sebesar 4,85 %.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai tuntutan keadaan, setiap organisasi publik saat ini diharapkan lebih
terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya. Oleh karena itu, organisasi publik diharapkan dapat membuat suatu
Rencana Stratejik (Strategic Plan), serta Laporan pertanggung jawaban Kinerja
(Performance Accountability Report) organisasi yang dapat mencerminkan
transparansi dan akuntabilitas organisasi.
Rencana Kinerja (Performance Report) tahun 2016 merupakan uraian lebih
lanjut secara periodik dan rencana stratejik. Rencana stratejik merupakan rencana
umum lima tahunan yang diuraikan lebih lanjut kedalam rencana tahunan agar program
dan kegiatan lebih terfokus. Dengan adanya rencana kinerja yang tersusun dengan
baik diharapkan kinerja organisasi dapat semakin baik dan lebih terfokus.
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan adalah unsur pelaksana
Pemerintah Daerah di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan. Hal ini tertuang
dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan yaitu melaksanakan sebagian
kewenangan Kabupaten di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan.
1.2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan di bidang ketahanan pangan dan
penyuluhan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang
ketahanan pangan dan penyuluhan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang ketahanan pangan dan penyuluhan;
d. Melaksanakan kesekretariatan Badan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan membawahi :
Sekretariat
Kelompok Jabatan Fungsional
Bidang Ketahanan Pangan
Bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan
Unit Pengelola Teknis
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Bantul
Badan Ketahananan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan merupakan SKPD
yang melaksanakan salah satu urusan wajib ketahanan pangan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007. Pada implementasi
penyelenggaran urusan tersebut dijabarkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang ketahanan pangan yang meliputi ketersediaan energi dan protein per kapita,
informasi pasokan, harga dan akses pangan, stabilitas harga dan pasokan pangan,
cadangan pangan, penanganan desa rawan pangan, skor Pola Pangan Harapan,
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. Berdasarkan target yang ditentukan
dalam SPM tersebut, maka lembaga ini menjadi sangat strategis terutama dalam
rangka mengkoordinasikan dan melaksanakan terciptanya kemandirian pangan.
Penyuluhan merupakan bagian terpenting dari keberhasilan suatu program
pembangunan pertanian dalam arti luas. Peran penyuluh sangat berarti dalam transfer
teknologi. Beberapa hal penting yang harus diampu di antaranya pengembangan
institusi yang menangani penyuluhan, peningkatan kapasitas dan kompetensi
penyuluh, penyusunan programa penyuluhan yang mengarah pada pemecahan
masalah petani, peningkatan sarana dan prasarana penyuluh, serta peningkatan
pembinaan dan pengawasan kinerja penyuluh.
Selanjutnya guna melaksanakan bentuk pertanggung jawaban kinerja,
disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan tahun 2016, berdasarkan sistematika peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1.3 Keragaan SDM
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Kabupaten Bantul memiliki sumber daya manusia sebagai berikut :
Tabel 1.1 SDM BKP3 Tahun 2016
Pegawai 2016
Struktural 11
Jabatan fungsional 63
THL-TBPP 64
Jumlah 138
BKP3 2016
Untuk pegawai honorer merupakan Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB
PP) dari pusat.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Kabupaten Bantul memiliki POS
simpul Penyuluhan di 17 Kecamatan yaitu Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan, sebagai tempat berkumpulnya Penyuluhan pertanian di tingkat
Kecamatan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan
pertanian. Penyuluh Pertanian juga diperkuat dengan adanya sejumlah 14 orang
Penyuluh Swadaya. Adapun Kelompok tani yang terdaftar di Kabupaten Batul
berjumlah 818 kelompok yang tersebar di 17 Kecamatan.
1.4 Isu Strategis
Perlu dirumuskan isu-isu strategis yang mempengaruhi pembangunan
ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan di Kabupaten Bantul dalam lima
tahun mendatang yaitu :
1. Alih fungsi lahan pertanian,
2. Belum beragamnya pola konsumsi pangan masyarakat.
3. Belum optimalnya inovasi pengolahan pangan lokal.
4. Masih terdapatnya desa rawan pangan.
5. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
6. Sustainable Development Goals (SDGs)
7. NAWA CITA
8. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, dan agamis
9. Pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian yang memberdayakan
masyarakat lokal.
1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja
LKJ BKP3 2016 disusun menurut sistematika sebagai berikut :
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Struktur Organisasi
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
1.3 Keragaan SDM
1.4 Isu Strategis
1.5 Sistematika Penyajian Laporan
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
2.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)
2.2 Rencana Strategis (Renstra)
2.2.1 Visi dan Misi
2.2.2 Tujuan
2.2.3 Sasaran
2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
2.4 Perjanjian Kinerja
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja
3.1.1 Capaian IKU 2016
3.1.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
3.2 Realisasi Anggaran
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Tindak Lanjut
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU), yang merupakan ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis suatu organisasi. IKU Badan Ketahanan Pangan
dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul untuk tahun 2016 adalah :
Tabel 2.1 IKU BKP3 tahun 2016
No. Indikator Kinerja Satuan 2016
1
Ketersediaan energy KKal / kapita/hari 3075
Ketersediaan Protein Gram / kapita / hari 72
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) tanpa satuan 93,2
2 Peningkatan kelembagaan kelompok
tani kelompok 27
Sumber : BKP3, 2016
2.2 Rencana Strategis (RENSTRA)
Sesuai tugas pokok dan fungsinya Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Bantul telah mempunyai rencana stratejik yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima (5) tahun yaitu untuk tahun
2016-2021, dengan selalu memperhitungkan perubahan lingkungan Rencana Strategis
Kantor / Badan Kabupaten Bantul yang mencakup Visi, Misi, tujuan, sasaran serta cara
mencapai tujuan dan sasaran, yang akan diuraikan dalam bagian ini.
2.2.1 Visi dan Misi
Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama dengan melibatkan
seluruh eksponen pegawai di lingkungan Badan Ketahanan Pangan dan
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul, maka Visi Badan Ketahanan Pangan
dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul adalah:
Adapun penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pangan, adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik
yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia.
2. Ketahanan Pangan, adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun
mutunya, aman, merata dan terjangkau.
3. Ketahanan Pangan yang mantap, adalah kondisi dari suatu keterkaitan yang
padu di sepanjang sistem ketahanan pangan, mulai dari sub sistem
ketersediaan dan kewaspadaan pangan, sub sistem distribusi dan akses
pangan hingga sub sistem konsumsi dan keamanan pangan.
4. Penyuluhan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan dan sumber daya penyuluhan lainnya sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
5. Sistem penyuluhan berkelanjutan, adalah seluruh rangkaian pengembangan
kemampuan, pengetahuan keterampilan serta sikap pelaku utama dan pelaku
usaha melalui penyuluhan secara terus menerus secara bertahap sesuai
dengan tingkat kemampuan petani.
” Terwujudnya Ketahanan Pangan yang mantap
dan sistem Penyuluhan berkelanjutan”
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Perkembangan situasi nasional yang dipacu oleh revolusi transformasi
global menuntut Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul untuk melakukan pengembangan / pembaharuan : Program /
kegiatan sesuai dengan fungsi dan tugas pokok sehingga dapat beroperasi secara
lebih efektif, efisiensi dan ekonomis serta memiliki akuntabilitas.
Perkembangan inilah yang membawa Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul harus menjadi suatu institusi yang
akuntabel, kredibel, dan bertanggungjawab, yang berupaya menempatkan posisi
dirinya sebagai pelayan publik /masyarakat.
Dari visi yang telah ditetapkan, dapat dirumuskan misi yang diemban oleh
Kantor / Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kapabilitas sumberdaya manusia dan sistem penyuluhan;
2. Meningkatkan kemitraan guna alih teknologi dan peningkatan nilai tambah;
3. Meningkatkan pola konsumsi pangan yang aman, beragam, bergizi dan
berimbang dengan memanfaatkan potensi lokal;
4. Meningkatkan ketersediaan pangan, cadangan pangan, distribusi dan akses
pangan, penanganan kerawanan pangan, serta mempertahankan fungsi
lahan pertanian
2.2.2 Tujuan :
1. Meningkatkan ketersediaan pangan masyarakat yang cukup baik, kualitas
maupun kuantitas dan tertanganinya daerah rawan pangan secara optimal
2. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani melalui sistem
penyuluhan yang mantap guna terwujudnya swasembada pangan
2.2.3 Sasaran
Dengan memperhatikan kondisi saat ini dan tantangan yang dihadapi serta
visi dan misi pembangunan yang telah dirumuskan, maka pembangunan
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian diarahkan pada pencapaian
sasaran pembangunan sebagai berikut :
1. Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam
jumlah yang cukup
2. Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompok tani
Pernyataan tujuan dan Sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Bantul beserta indikatornya disajikan dalam tabel berikut :
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul
No. Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target per tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1
Meningkatkan ketersediaan
pangan masyarakat yang
cukup baik, kualitas maupun
kuantitas dan tertanganinya
daerah rawan pangan secara
optimal
Terpenuhinya
ketersediaan pangan
sampai tingkat rumah
tangga dalam jumlah
yang cukup
Ketersediaan energi* KKal /
kapita/hari 3075 3080 3085 3090 3095 3100
Ketersediaan Protein *
Gram /
kapita /
hari
72 72,2 72,4 72,6 72,8 73
Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)*
tanpa
satuan 93,2 93,3 93,4 93,5 93,6 93,7
2
Meningkatkan kemampuan
dan pengetahuan petani
melalui sistem penyuluhan
yang mantap guna
terwujudnya swasembada
pangan
Peningkatan aktivitas
ekonomi dan sosial
kelompoktani
Peningkatan
kelembagaan
kelompok tani*
kelompok 27 29 30 31 32 34
*Indikator Kinerja Utama
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 2.3 Matriks hubungan misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Misi Kabupaten Misi BKPPP Tujuan BKPPP Sasaran Strategis Strategi Kebijakan
Misi II : Meningkatkan
kualitas sumber daya
manusia (SDM) yang
sehat, cerdas, dan
berkepribadian luhur
1.Meningkatkan
kapabilitas sumberdaya
manusia dan sistem
penyuluhan
Meningkatkan
kemampuan dan
pengetahuan petani
melalui sistem
penyuluhan yang mantap
guna terwujudnya
swasembada pangan
Peningkatan aktivitas
ekonomi dan sosial
kelompoktani
Meningkatkan aktivitas
ekonomi dan sosial
kelompoktani
Optimalisasi pengendalian alih
fungsi lahan pertanian
berkelanjutan
Optimalisasi kapasitas
kelembagaan, sumberdaya
penyuluh dan sistem penyuluhan
Optimalisasi regenerasi sumber
daya petani
2. Meningkatkan
kemitraan guna alih
teknologi dan
peningkatan nilai tambah
Peningkatan pemasaran dan nilai
tambah agar berdaya saing tinggi
3. Meningkatkan pola
konsumsi yang aman,
beragam, bergizi dan
berimbang dengan
memanfaatkan potensi
lokal
1. Meningkatkan
ketersediaan pangan
masyarakat yang cukup
baik, kualitas maupun
kuantitas dan
tertanganinya daerah
rawan pangan secara
optimal
Terpenuhinya
ketersediaan pangan
sampai tingkat rumah
tangga dalam jumlah
yang cukup
Meningkatkan ketersediaan
pangan sampai tingkat
rumah tangga dalam jumlah
yang cukup
Optimalisasi lembaga distribusi
pangan
Penanganan desa rawan pangan
dan pemberdayaan desa mandiri
pangan
Peningkatan ketersediaan pangan
melalui optimalisasi pendampingan
oleh penyuluh
Peningkatan konsumsi dan
keamanan pangan
Peningkatan diversifikasi pangan
dan gizi melalui peningkatan inovasi
produk lokal
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
4. Meningkatkan
ketersediaan pangan,
cadangan pangan,
distribusi dan akses
pangan, penanganan
kerawanan pangan, serta
mempertahankan fungsi
lahan pertanian
Optimalisasi pemanfaatan
pekarangan, lahan marginal dan
lahan pantai
BKP3 Kab. Bantul. 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2016 menguraikan target kinerja
yang hendak dicapai selama tahun 2016, yang mencerminkan rencana kegiatan,
program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang
telah ditetapkan dalam Review Rencana Stratejik Badan Ketahanan Pangan
dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Target
kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolak ukur dalam mengukur
keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.4 Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1
Terpenuhinya
ketersediaan pangan
sampai tingkat rumah
tangga dalam jumlah
yang cukup
Ketersediaan energi* KKal / kapita/hari 3075
Ketersediaan Protein * gram / kapita / hari 72
Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)* tanpa satuan 93,2
2
Peningkatan aktivitas
ekonomi dan sosial
kelompoktani
Peningkatan
kelembagaan
kelompok tani*
kelompok 27
Sumber : BKP3, 2016
a. Program dan Kegiatan
Untuk tahun 2016 mencakup kegiatan program dan sasaran tahunan
dalam 10 (sepuluh) program untuk mendukung sasaran stratejik Badan
Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul.
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten
Bantul merencanakan beberapa program kegiatan baik yang telah
ditentukan dalan RJPMD Pemerintah Kabupaten Bantul, maupun kegiatan-
kegiatan spesifik Badan sebagai perwujudan perkembangan pelayanan
kepada masyarakat. Adapun program dan kegiatan tahun 2016 adalah :
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan Listrik
c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/
Operasional
d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
f. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
g. Penyediaan Alat Tulis Kantor
h. Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan
i. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor
j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan
k. Penyediaan Makanan dan Minuman
l. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi keluar Daerah
m. Rapat -Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah
n. Penyediaan Jasa Keamanan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
d. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Penilaian angka kredit pejabat fungsional
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
b. Penyusunan Laporan Capaian Keuangan, Barang dan Kepegawaian
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
b. Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Petani dan Penyuluh
c. Demplot Budidaya Pangan Lokal
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
d. Penyuluhan Partisipasi Masyarakat dalam rangka Peningkatan
Kelembagaan Kelompok
e. Penyuluhan dan Pendampingan Kelembagaan Petani
f. Pemberdayaan Pengolahan Pangan Lokal
g. Pengembangan OVOP Toga
6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
a. Penanganan daerah rawan pangan
b. Pengembangan Desa Mandiri Pangan
c. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Ketahanan Pangan Pertanian/
Perkebunan
e. DAK Bidang Pertanian
f. Penyusunan Pola Pangan Harapan
g. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
h. Pemantauan Distribusi Pangan Masyarakat
i. Hari Pangan Sedunia(HPS)
j. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
k. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
l. Ketersediaan Pangan
m. Penguatan Cadangan Pangan
n. Ketersediaan Informasi Pasokan Harga dan Akses Pangan di Daerah
o. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
p. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
q. Analisis Konsumsi Pangan Lokal
r. Pemberdayaan SDM Kelompok Wanita Tani
7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
b. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah
8. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
a. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan
9. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Kelembagaan
a. Peningkatan pendataan dan statistik
10. Program Pengelolaan Barang Daerah
a. Verifikasi dan Inventarisasi Barang Milik Daerah.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
2.4 Perjanjian Kinerja
Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/
kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki
oleh instansi. Dalam hal ini SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Bantul menyusun penetapan kinerja setelah menerima
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan ditandatangani oleh Bupati Bantul
serta Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten
Bantul.
Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul
No. Sasaran Daerah Indikator Kinerja Satuan Target Program
1
Meningkatnya
kualitas hidup
masyarakat
Ketersediaan
energi KKal / kapita/hari 3.075
Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Pertanian /
Perkebunan
Ketersediaan
Protein gram / kapita / hari 72
Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Pertanian /
Perkebunan
2
Meningkatnya
kesejahteraan
masyarakat
Skor Pola Pangan
Harapan ( PPH ) tanpa satuan 93,2
Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Pertanian /
Perkebunan
3
Meningkatnya
kualitas
perekonomian
daerah
Peningkatan
kelembagaan
kelompok tani
kelompok 27
Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi suatu organisasi
kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta
keterangan atau pertanggung jawaban secara tepat, jelas dan terukur. Untuk itu
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam memberikan pertanggung jawaban
tersebut kepada yang memberikan amanah yaitu masyarakat dilaksanakan
melalui media penyusunan Laporan Kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban
dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah serta dalam rangka
perwujudan pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul Tahun 2016 disusun sesuai dengan ketentuan yang
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tanggal 21 April 2014 dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan
kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tanggal 16
Desember 2014.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul tahun 2016 adalah memberikan gambaran penilaian tingkat
pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Sasaran-Sasaran strategis dan
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2016 yang sesuai dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
maupun yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Tahun 2016, yang diukur melalui formulir Pengukuran Kinerja sesuai Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Publik Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau
target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
selanjutnya akan dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pencapaian sasaran srategis yang dtietapkan dalam mewujudkan visi, misi
instansi pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul tahun 2016-2021.
Pijakan yang dipergunakan berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN
dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan PK dan
Pelaporan AKIP. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria
yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut
menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga dipakai dalam penyusunan LKJ
ini.
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Sumber :Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, diolah
3.1 Capaian Kinerja
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi
kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.1 selanjutnya akan
dipergunakan untuk mengukur kinerja BKPPP untuk tahun 2016.
No.
Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
Kode
1. 91 ≤ Sangat Baik
2. 76 ≤ 90 Tinggi
3. 66 ≤ 75 Sedang
4. 51 ≤ 65 Rendah
5. ≤ 50 Sangat Rendah
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
3.1.1 Capaian IKU 2016
Pencapaian IKU BKPPP tahun 2016 secara ringkas
ditunjukkan oleh tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja BKP3 Kab. Bantul Tahun 2016
No. Indikator Kinerja
Reali
-sasi
2016
Target
Tahun
2016 Target
RPJMD
(2016)
Capaian s/d 2016 terhadap
2016 (%) Realisasi
(%)
1 Ketersediaan Energi 3079 3075
Kkal/
kapita/
hari
100,13 3072 100,29
2 Ketersediaan Protein 75 72
gram/
kapita/
hari
104,17 72 104,17
3 Skor Pola Pangan
Harapan (PPH) 92,6 93,2 99,36 93,3 99,25
4
Peningkatan
kelembagaan
kelompok tani
27 27 kelom
pok 100 27 100
Dari 4 Indikator Kinerja BKP3 tahun 2016, kinerja yang dicapai
menunjukkan bahwa semua telah memenuhi kriteria Sangat Baik.
3.1.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Selanjutnya evaluasi dan analisis pengukuran kinerja terhadap
indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2016 yang
membandingkan antara target dan realisasi pada Indikator Kinerja adalah
sebagai berikut :
A.
Pada sasaran 1 (satu) terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran dengan kategori Sangat Berhasil. Uraian
selengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Sasaran 1: Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai
tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
1. Indikator Ketersediaan Energi
Tabel 3.3 Realisasi dan Capaian Indikator Ketersediaan Energi
No. Indikator Kinerja
Reali
-sasi
2016
Target
Tahun
2016 Target
RPJMD
(2016)
Capaian s/d 2016 terhadap
2016 (%) Realisasi
(%)
1 Ketersediaan Energi 3079 3075
Kkal/
kapita/
hari
100,13 3072 100,29
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013
dan Rekomendasi dari Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi XI Tahun
2012, rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk Indonesia
masing-masing sebesar 2.150 kilo kalori perkapita perhari dan 57 gram
perkapita perhari pada tingkat konsumsi.
Dalam tahun 2016, realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan
Energi menunjukkan bahwa realisasi indikator ini telah melebihi target
yang ditetapkan, dengan pencapaian sebanyak 3079 Kkal/kapita/hari dari
target 3075 Kkal/kapita/hari, atau sebanyak 100,13 %. Pencapaian ini
menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk indikator ini. Sedangkan
bila dilihat dalam kaitannya dengan target kinerja pada RPJMD,
pencapaian ini telah mencapai 100,29 % dari rencana kinerja tahun 2016.
Dengan Angka Kecukupan energi sebesar 3.079 Kkal/Kap/hr, sehingga
capaian ini sudah di atas standar Nasional (2.200 Kkal/Kap/hr).
Ketersediaan energi pada tahun 2013-2016 seperti terlihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.4 Ketersediaan Energi Tahun 2013-2016
No. Tahun Energi
(Kal/Kap/Hr)
1 2013 2.950
2 2014 3.050
3 2015 3.072
4 2016 3.079 Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Walaupun ketersediaan energi sudah di atas dari standar Nasional,
namun ketersediaan per kapita per hari untuk beberapa jenis bahan
makanan seperti susu, ikan, buah-buahan masih perlu ditingkatkan.
Sementara ini untuk jenis bahan makanan susu hanya susu sapi, padahal
susu kambing juga ada dan perlu dihitung. Untuk jenis bahan makanan
buah-buahan, telur, dan ikan dapat ditingkatkan melalui optimalisasi
peningkatan pekarangan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun
2015 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan
Instruksi Bupati Bantul Nomor 3 Tahun 2012 tentang Optimalisasi
pemanfaatan Pekarangan.
Indikator sasaran Ketersediaan Energi dilaksanakan melalui 2
Program dengan 3 Kegiatan. Program tersebut yaitu
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
dengan kegiatan :
a. Kegiatan Ketersediaan Pangan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran produksi,
impor, stok / cadangan pangan, mengetahui penggunaan serta
ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk maupun
perubahannya di suatu wilayah pada waktu tertentu (setiap tahun)
serta memperoleh gambaran detail tentang tingkat ketersediaan
pangan (defisit atau surplus). Dalam kegiatan ini disajikan angka rata-
rata jumlah pangan yang tersedia untuk konsumsi penduduk per
kapita (kg/kap/th atau gr/kap/hr atau zat gizi tertentu/kap/hr), tersedia
di tingkat pedagang atau rumah tangga maupun konsumen yang
diperoleh berdasarkan data dari Dinas/Instansi terkait dan selanjutnya
dianalisis. Melalui hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan penetapan
kebijakan pangan secara menyeluruh, menyusun perencanaan
produksi atau perdagangan pangan maupun program perbaikan
pangan dan gizi dalam konteks pembangunan wilayah.
Ketersediaan pangan di Kabupaten Bantul diperoleh dari produksi
berbagai bahan pangan pokok seperti padi, jagung, umbi-umbian
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
seperti ubi kayu, ubi jalar, garut, uwi, gadung serta raskin. Data
ketersediaan bahan pangan pokok tersebut diperoleh dari masing-
masing desa sebanyak 75 desa dan 17 kecamatan.
b. Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja lumbung
pangan masyarakat yang ada di Kabupaten Bantul. Keberadaan
lumbung pangan ini untuk meningkatkan penyediaan pangan untuk
menjamin pasokan pangan antar waktu antar daerah, menjaga
stabilitas harga pangan dan mengatasi defisit pangan tak terduga.
Tahun 2016 terjadi peningkatan jumlah lumbung pangan masyarakat
sebesar 8,7% dibanding tahun 2015, yaitu dari 46 lumbung pangan
masyarakat pada tahun 2015 berkembang menjadi 50 pada tahun
2016. Bertambahnya jumlah lumbung pangan merupakan
implementasi dari program peningkatan Ketahanan Pangan salah
satunya adalah dengan digalakkannya lumbung-lumbung pangan
masyarakat dan pemerintah terutama di daerah rawan bencana.
2. Indikator Ketersediaan Protein
Tabel 3.5 Realisasi dan Capaian Indikator Ketersediaan Protein
No. Indikator Kinerja
Reali
-sasi
2016
Target
Tahun
2016 Target
RPJMD
(2016)
Capaian s/d 2016 terhadap
2016 (%) Realisasi
(%)
2 Ketersediaan Protein 75 72
gram/
kapita/
hari
104,17 72 104,17
Dalam tahun 2016, realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan
Protein menunjukkan bahwa realisasi indikator ini telah melebihi target
yang ditetapkan, dengan pencapaian sebanyak 75 gram/kapita/hari dari
target 72 gram/kapita/hari, atau sebanyak 104,17 %. Pencapaian indikator
ini menunjukkan kinerja yang sangat baik. Sedangkan bila dilihat dalam
kaitannya dengan target kinerja pada akhir tahun RPJMD, pencapaian ini
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
telah mencapai 104,17 % dari rencana kinerja tahun 2016. Dengan Angka
Ketersediaan Protein sebesar 75 gram/kapita/hari maka capaian ini di atas
standar Nasional (57 gram/kapita/hari). Ketersediaan protein pada tahun
2013-2016 seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6 Ketersediaan Protein Tahun 2013-2016
No. Tahun Protein (Gram/Kap/hr)
Nabati Hewani Total
1 2013 55,41 18,05 73,46
2 2014 55,98 18,99 74,97
3 2015 54,61 23,20 77,80
4 2016 56,93 18,80 75,73
Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
Indikator sasaran Ketersediaan Protein dilaksanakan melalui Program
Peningkatan Ketahanan Pangan, Pertanian/Perkebunan dengan
Kegiatan :
1. Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan salah satu
indikator dalam SPM bidang ketahanan pangan sebagai upaya untuk
memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan beragam,
bergizi, berimbang dan aman (B2SA) guna memenuhi kebutuhan gizi
untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Di samping itu juga
pengembangan pekarangan sebagai alternatif penyedia sumber
pangan keluarga. Dengan adanya program P2KP di Kabupaten
Bantul banyak anggota kelompok tani khususnya Kelompok Wanita
Tani yang memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan
keluarga. Selain itu melalui program tersebut pola konsumsi pangan
makin beragam, bergizi, seimbang, aman dan halal karena adanya
kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang ada
dalam menu makanan sehari-hari.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
2. Kegiatan Pemberdayaan SDM Kelompok Wanita Tani
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan pekarangan
sebagai sumber pangan keluarga dalam mencukupi kebutuhan gizi
keluarga dengan menanam tanaman buah-buahan, sayuran, budidaya
perikanan atau peternakan serta pengembangan olahan pangan lokal.
Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan budidaya tanaman pangan
dan olahan pangan lokal. Manfaat yang diperoleh dari program ini
adalah keluarga mampu menyediakan kebutuhan pangan sehari-hari
sehingga dapat mengurangi pengeluaran harian, meningkatkan nilai
tambah produk dan peningkatan pendapatan keluarga. Lokasi
pelaksanaan kegiatan tahun 2016 meliputi 15 KWT di 15 desayang
tersebar di beberapa kecamatan.
Tabel 3.7 Daftar Lokasi kegiatan Pemberdayaan SDM Kelompok Wanita Tani (KWT) Tahun 2016
No Nama KWT Alamat Ketua
1. Beji Lestari Beji, Sumberagung, Jetis Sumartini
2. Rukun Sejati Bojong, Wonolelo, Pleret Eni Yanaroh
3. Tunas Mekar Glagah Lor, Tamanan,
Banguntapan
Darmiati
4. Amanah Karangjati, Tamantirto,Kasihan Supriyati
5. Anugrah Kentolan Lor, Guwosari, Pajangan Naillul Muna
6. Ngudi lestari Sonopakis, Ngestiharjo,Kasihan Hartuti
7. Rejeki Lancar Semampir, Argorejo, Sedayu Caecilia Ngatilah
8 Sekar Tanjung Karng Lo, Argorejo, Sedayu Siti Musrikah
9 Sedyo Mukti Girirejo, Imogiri Sadiyem
10 Sido Mekar Grogol X, Parangtritis, Kretek Dyah Pratiwi, SIP
11 Aspari Sabdodi, Bantul Ratna
12 Melati Monggang, Srihardono, Pundong Suyati
13 Anggrek Piring, Srihardono, Pundong Nunuk Warsiyati
14 Sido Makmur Somokaton, Sitimulyo, Piyungan Erna Ristanti
15 Amanah Cangkring, Sidomulyo,
Bambanglipuro Muryati
Sumber: BKP3, 2016
3. Indikator Pola Pangan Harapan
Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu. Pola konsumsi
pangan menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat yang
ditunjukkan dengan indikator Pola Pangan Harapan (PPH).
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 3.8 Realisasi dan Capaian Indikator Pola Pangan Harapan
No. Indikator Kinerja
Reali
-sasi
2016
Target
Tahun
2016 Target
RPJMD
(2016)
Capaian s/d 2016 terhadap
2016 (%) Realisasi
(%)
3 Skor Pola Pangan
Harapan (PPH) 92,6 93,2 99,36 93,3 99,25
Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk indikator kinerja ini
menunjukkan bahwa capaian kinerjanya sangat baik meski hanya
mencapai 99,36 % dari target yang dirumuskan. Pencapaian ini juga
mencapai 99 ,25 % dari rencana target kinerja RPJMD pada tahun
2016 yaitu skor PPH sebesar 93,3. Untuk mewujudkan indikator kinerja
ini, diharapkan dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan,
Pertanian/Perkebunan dengan 1 Kegiatan yaitu Kegiatan Penyusunan
Pola Pangan Harapan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.9. Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2016
No. Kelompok
Pangan
Skor Pola Pangan Harapan
2013 2014 2015 2016
1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0
2 Umbi-umbian 2,1 1,5 1,6 1,5
3 Pangan
hewani 20,8 24,0 24,0 24,0
4 Minyak dan
lemak 2,4 1,2 1,2 2,8
5 Buah/biji
berlemak 0,8 1,0 1,0 0,7
6 Kacang-
kacangan 10,0 10,0 10,2 10,0
7 Gula 2,1 1,1 1,1 1,1
8 Sayur dan
buah 29,0 29,0 29,0 27,5
9 Lain-lain 0 0 0 0
Total 92,1 92,8 93,10 92,6
Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Kegiatan Penyusunan Pola Pangan Harapan ini untuk mengetahui pola
konsumsi pangan masyarakat. Kegiatan ini berbentuk survei rumah tangga
yang dilakukan oleh petugas gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul di 17
kecamatan, 75 desa, di mana tiap desa 10 responden sehingga total 750
responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
perangkat lunak (software) aplikasi dari Badan Ketahanan Pangan pusat.
Hasil skor PPH tahun 2016 sebesar 92,6, menurun dibandingkan tahun
2015 sebesar 93,1 dan tahun 2014 sebesar 92,8 karena kurangnya
konsumsi kelompok bahan pangan umbi-umbian, buah/biji berlemak,
kacang-kacangan serta sayur dan buah, serta kurangnya penerapan pola
konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di
masyarakat. Sedangkan pada konsumsi padi-padian, pangan hewani, serta
gula tidak terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
B.
Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk indikator kinerja ini
menunjukkan bahwa capaian kinerjanya sangat baik, karena mencapai
100 % dari target yang dirumuskan. Pencapaian ini juga telah 100 % dari
rencana target kinerja RPJMD pada tahun 2016 yaitu sebesar 27
kelompok tani.
1. Indikator Peningkatan kelembagaan kelompok tani
Tabel 3.10 Realisasi dan Capaian Indikator Peningkatan kelembagaan kelompok tani
No. Indikator Kinerja
Reali
-sasi
2016
Target
Tahun
2016 Target
RPJMD
(2016)
Capaian s/d 2016 terhadap
2016 (%) Realisasi
(%)
4
Peningkatan
kelembagaan
kelompok tani
27 27 kelompok 100 27
Sasaran 2: Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompok
tani
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Untuk mewujudkan sasaran di atas diharapkan mampu dicapai melalui
1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan 1 kegiatan yaitu
Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Petani dan Penyuluh.
Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja serta kualitas penyuluh
petani dan kelompok tani, diselenggarakan penghargaan terhadap
teladan/berprestasi bagi petani, petugas dan kelompok tani di 17 Balai
Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan (BP3K) Kecamatan.
Penghargaan yang diberikan di tingkat Kabupaten yaitu pada beberapa
kategori yaitu petani berprestasi, Gabungan kelompok tani berprestasi,
penyuluh swadaya, penyuluh pertanian, penyuluh perikanan, Tenaga
Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), BP3K,
penyuluh kehutanan swadaya, penyuluh PNS kehutanan, Penyuluh
Pengabdi lingkungan, KTH, Desa peduli kehutanan. Dari penghargaan ini
Kabupaten Bantul berhasil memperoleh penghargaan tingkat nasional
untuk kategori Petani teladan Sudiman Imam Suyuti dari Pendowoharjo,,
Sewon. Pembinaan dan penilaian Kelas Kelompok tani dengan peningkatan
kelas kelompok tani sebanyak 27 kelompok tani.
3.2 Realisasi Anggaran
Anggaran untuk Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp 10.395.159.780,- yang
digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Secara rinci realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.11 Realisasi Belanja BKP3 Kab. Bantul Tahun Anggaran 2016
No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (%)
1 Belanja Tidak Langsung 7.202.256.300 6.972.027.038
2 Belanja Langsung 3.192.903.480 2.904.231.072
Jumlah 10.395.159.780 9.876.258.110
Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 3.12 Alokasi Per Indikator Tahun Anggaran 2016
No. SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
ANGGARAN
(Rp)
PERSENTASE
ANGGARAN
1
Terpenuhinya
ketersediaan
pangan sampai
tingkat rumah
tangga dalam
jumlah yang cukup
Ketersediaan energi 67.250.000 2,11
Ketersediaan protein 281.155.000 8,81
Skor Pola Pangan
Harapan 33.550.000 1,05
2
Peningkatan
aktivitas ekonomi
dan sosial
kelompok tani
Peningkatan
Kelembagaan
Kelompok Petani
192.940.000 6,04
Jumlah 574.895.000 18,01
Belanja Langsung Pendukung 2.618.008.480 81,99
Total Belanja Langsung 3.192.903.480 100,00
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 3.13 Pencapaian kinerja dan anggaran tahun 2016
No Sasaran Indikator Kinerja
Tahun 2016 Anggaran
Target Capaian Realisasi
(%) Target Realisasi
Realisasi
(%)
1
Terpenuhinya
ketersediaan
pangan sampai
tingkat rumah
tangga dalam
jumlah yang cukup
Ketersediaan
energi 3075
Kkal/
kapita/
hari
3079
Kkal/
kapita/
hari
100,13 67.250.000 67.000.000 99,63
Ketersediaan
protein 72
gram/
kapita/
hari
75
gram/
kapita/
hari
104,17 281.155.000 280.652.000 99,82
Skor Pola Pangan
Harapan 93,2 92,6 99,36 33.550.000 33.525.000 99,90
2
Peningkatan
aktivitas ekonomi
dan sosial
kelompok tani
peningkatan
kelembagaan
kelompok tani
27 kelom
pok 27
kelom
pok 100 192.940.000 190.440.000 98,70
Jumlah Belanja Langsung Utama 574.895.000 571.607.000 99,43
Belanja Langsung Pendukung 2.618.008.480 2.332.624.072 89,10
Total Belanja Langsung 3.192.903.480 2.904.231.072 90,96
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pada Tabel 3.16 dapat dilihat bahwa Anggaran dibagi menjadi Anggaran
yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan
anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah
anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp. 574.895.000,- atau sebesar
18,01% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk
program/kegiatan pendukung sebesar Rp 2.618.008.480,- atau 81,99 % dari total
anggaran belanja langsung.
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2016 sebesar
90,96 % dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Realisasi
anggaran untuk program / kegiatan utama sebesar 99,43 %, sedangkan
realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 89,10 %. Jika dilihat dari
realisasi anggaran per indikator, penyerapan anggaran terbesar pada indikator
Skor Pola Pangan Harapan, yaitu sebesar 99,90 %. Sedangkan penyerapan terkecil
indikator peningkatan kelembagaan kelompok tani yaitu sebesar 98,70%. Selain
itu, dari Tabel di atas juga terlihat bahwa terjadi efisiensi anggaran sebesar 0,57
%.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
BAB IV
P E N U T U P
4.1 Kesimpulan
Pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk
meningkatkan akuntabilitas dalam rangka menilai keberhasilan/kegagalan atau
tercapai/tidak tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan misi dan visi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul
Untuk dapat menjawab pertanyaan akan tingkat keberhasilan/kegagalan
tersebut, telah dilaksanakan pengukuran indikator kinerja sasaran, dan dapat
disimpulkan bahwa pencapaian sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016 dengan kategori Sangat Baik.
Sedangkan untuk penyerapan anggaran adalah sebesar 95,15 % dengan efisiensi
anggaran sebesar 4,85 %.
Walaupun tingkat pencapaian sasaran tersebut masuk kategori Sangat Berhasil,
namun masih perlu ditingkatkan lagi karena belum sepenuhnya sesuai dengan yang
diharapkan dan direncanakan.
Namun demikian masih ditemui beberapa hambatan/ permasalahan sehingga
diperlukan upaya pemecahan agar tidak terulang di masa mendatang, seperti tersaji
dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Permasalahan dan Solusi
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
No. Permasalahan Solusi
1 Komoditas lokal kurang bersaing
dengan komoditas impor
Fasilitasi pengembangan pangan
berbasis sumber daya lokal
2 Pola konsumsi pangan masih
terfokus pada beras
Mendorong diversifikasi pangan
dengan pangan lokal
3 Masih terdapat desa rawan
pangan
Penanganan desa rawan pangan
melalui desa mandiri pangan dan
penyuluhan partisipatif
4 Cadangan pangan pemerintah
dan masyarakat belum optimal
Pemberdayaan dan
pengembangan lumbung pangan
masyarakat
5 Belum ada petugas Pengawas
Mutu Hasil Pertanian
Mengusulkan ke pemerintah
provinsi/pusat
6
Mayoritas pengurus
kelembagaan pertanian sudah
berusia lanjut
Kaderisasi pengurus kelembagaan
pertanian dengan cara pelatihan
kelembagaan pertanian bagi yang
relatif muda
7
Terjadi pengurangan penyuluh
pertanian lapangan karena
memasuki masa pensiun
Mengusullkan ke Pemerintah
provinsi/pusat
8 Generasi muda kurang berminat
terhadap usaha pertanian
Melakukan pelatihan bagi petani
yang berumur relatif muda dengan
materi agribisnis
Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
4.2 Tindak Lanjut
Laporan Kinerja (LKJ) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul diharapkan dapat dijadikan acuan bagi petugas di lingkungan
Badan dalam melaksanakan clean government dan good governance. Di samping
itu diharapkan LKJ ini dapat memberikan masukan bagi pemangku kepentingan
(stake holders) untuk pengambilan keputusan perumusan kebijakan pembangunan
ketahanan pangan dan penyuluhan di masa mendatang.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Workshop Keamanan Pangan dengan peserta
Gapoktan, Kelompok Wanita Tani, PPL, kelompok usaha olahan pangan lokal
Workshop SKPG dengan peserta PPL di 17 kecamatan, Tim SKPG dan Tim Analisis
serta Narasumber dari Dispertahut, Dinas Kesehatan, BKP3 Kabupaten Bantul
Workshop Hasil Analisis Pola Pangan Harapan (PPH)
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pelatihan Pangan Lokal Kelompok Wanita Tani
Kegiatan Pemberdayaan SDM KWT dan Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari.
Pendistribusian gabah sebagai bahan pelatihan Lumbung
Penyerahan bantuan bibit P2KP
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Kegiatan Lomba Cipta Menu 2016 Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)
berbasis makanan khas daerah dengan peserta anggota PKK dari 17 Kecamatan
di Kabupaten Bantul
Salah satu KWT peserta kegiatan P2KP menyajikan hasil olahan pangannya
Hasil pemanfaatan pekarangan oleh KWT dalam P2KP
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pemberdayaan Kelompok Ekonomi Petani di Kecamatan
Temu Usaha SLA mempertemukan pelaku usaha pasca pelatihan/Sekolah Lapang
Agribisnis dengan Pelaku/Pengusaha Agribisnis yang lebih berhasil
Pelayanan konsultasi teknologi dan penanganan dini terkait permasalahan
agribisnis dan agroindustri melalui Kegiatan Klinik Agribisnis Keliling
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Mobil hias BKP3 Kab. Bantul turut serta dalam Karnaval Cinta Tanah Air
peringatan HUT RI ke-71, menampilkan jambu mete
Aneka kegiatan dalam Pameran Hasil Pertanian dan Olahan Pangan Lokal
di 17 BP3K Kecamatan se-Kab. Bantul
Stand BKP3 pada Bantul Expo 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Gerakan “Makarya Bangun Desa” melalui
Optimalisasi Lahan Pekarangan Tahun 2016
Kegiatan Peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Kab. Bantul tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA
DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS METODE PENYIMPULAN CAPAIAN KINERJA SASARAN
Satuan Kerja Perangkat Daerah
: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Tahun Anggaran : 2016
Capaian Sasaran = jumlah indikator untuk tiap kategori x nilai mean setiap kategori
jumlah indikator sasaran
Sasaran Strategis 1 : Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam
jumlah yang cukup
ketersediaan energi 3075 Kkal/ kapita/ hari 3.079 100,13 sangat berhasil
ketersediaan protein 72 gram/ kapita/ hari 72 100,00 sangat berhasil
Skor Pola Pangan Harapan 93,2 93 99,36
sangat berhasil
capaian sasaran (kategori sangat berhasil) =(3 x 92,5) / 3 = 92,5
Total capaian sasaran untuk sasaran strategis 1 = 92,5
Sasaran Strategis 2 : Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompok tani
Peningkatan kelembagaan kelompok tani
27 kelompok 27
100,0 sangat berhasil
capaian sasaran(kategori sangat berhasil) =(1 x 92,5) / 1 = 92,5
Total capaian sasaran untuk sasaran strategis 2 = 92,5
Kesimpulan :
Capaian sasaran 1
= 92,5
Capaian sasaran 2 =
92,5
Rata-rata capaian =
92,5
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Realisasi Kinerja dan Keuangan Tahun 2016
No Nama Program Jumlah
Anggaran
Realisasi Kinerja
(%)
Realisasi Keuangan
( Rp )
Realisasi Keuangan
( % )
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
286.336.000 94,75 241.689.946 84,41
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
369.940.000 99,11 335.888.626 90,80
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
28.420.000 70,43 20.009.500 70,41
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
31.710.000 74,72 23.692.500 74,72
5 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
706.728.000 90,46 613.798.000 86,85
6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan
1.468.139.480 97,75 1.417.332.500 96,54
7 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
253.890.000 86,56 204.655.000 80,61
8 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
18.230.000 100 17.815.000 97,72
9 Program pengembangan sarana dan prasarana kelembagaan
22.440.000 100 22.440.000 100
10 Program Pengelolaan Barang Daerah
7.070.000 99,29 6.920.000 97,88
Sumber : BKP3, 2016