laporan kinerja 2019... · 2020-02-05 · laporan kinerja pusdiklatwas bpkp tahun 2019 iii gambar...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN
TAHUN 2019
NOMOR : LAP- 01/DL.1/2020 TANGGAL : 2 JANUARI 2020
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
ii
Halaman KATA PENGANTAR………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………...……………….……… ii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………...……… iii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… iv
RINGKASAN EKSEKUTIF…………………………………………………... v
BAB I PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi…………………. 1 B. Aspek Strategis Organisasi…………………………………… 2 C. Kegiatan dan Produk/Layanan Organisasi……………….... 4 D. Struktur Organisasi dan SDM Pusdiklatwas BPKP………... 7 E. Sistematika Penyajian…………………………………………. 9 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP 2015 - 2019….……… 11 B. Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP 2019………………… 16 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP ...……………………… 20 B.
C. Kinerja Lainnya………………………………………………… Realisasi Anggaran dan Sumber Daya Manusia…………….
34 57
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………. 60 DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Kinerja Sasaran Program dan Analisis Efisiensi Penggunaan Dana/SDM (OH) Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Lampiran II. Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 2019 dengan Tahun 2018 dan Target Tahun 2019
Lampiran III. Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2019 Lampiran IV. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kegiatan Tahun 2019
dengan Tahun 2018
Lampiran V. Daftar Pengadaan Kendaraan Bermotor, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, dan Peralatan Fasilitas Perkantoran Tahun 2019
Lampiran VI. Daftar Penghargaan dan Sertifikat yang diterima Tahun 2019
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
iii
Gambar 1.1 Peran Pusdiklatwas BPKP
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP
Gambar 1.3 Komposisi PNS Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Jabatan per 31
Desember 2019
Gambar 1.4 Komposisi PNS Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Tingkat Pendidikan
per 31 Desember 2019
Gambar 1.5 Komposisi PNS Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Golongan per 31
Desember 2019
Gambar 1.6 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Gambar 3.1 Perbandingan Peserta Diklat Tahun 2018 dan 2019
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
iv
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP
Tabel 2.2 Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Tabel 2.4 Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Target Kegiatan
Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Sasaran Program Pusdiklatwas BPKP Tahun
2019
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Kegiatan Penyelenggaraan dan Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Tahun 2019
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan
Prasarana, Fasilitas Dukungan Manajemen, serta Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP Tahun 2019
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Anggaran Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Tabel 3.5 Target dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia (OH)
Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Tabel 4.1 Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
v
ejalan dengan visi BPKP sebagai“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas
Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional”, Pusdiklatwas BPKP berupaya mendukung pencapaian
visi BPKP dengan menjalankan misi ke tiga BPKP yakni mengembangkan kapasitas
pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten melalui peran
strategis dalam penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan
dan pelatihan di bidang pengawasan. Pusdiklatwas BPKP melakukan pembelajaran
dalam rangka mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi
Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu
visi yaitu :
“Menjadi Lembaga Diklat Pengawasan Intern yang
Terdepan dan Terpercaya di Lingkungan Instansi Pemerintah”
Sesuai peran yang diemban, Pusdiklatwas BPKP memiliki tanggung jawab untuk
mencapai target kinerja pada Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP Tahun 2015-
2019, yang dijabarkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Perkin) setiap tahun.
Perkin Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 merupakan kontrak kinerja yang harus
dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam Laporan Kinerja Pusdiklatwas
BPKP Tahun 2019.
Perkin Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 berisi dua sasaran program yaitu
“Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan
Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern” dan
“Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat”.
Pencapaian sasaran program diukur melalui Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk
melakukan pengukuran dan penilaian kinerja, Pusdiklatwas BPKP telah melakukan
pengumpulan data kinerja secara berkala dari masing-masing bagian/bidang.
S
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
vi
Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 berdasarkan capaian sasaran
programnya dapat disajikan sebagai berikut :
No Indikator Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Sasaran Program 1:
Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan
Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
1. Persentase SDM yang meningkat
kompetensinya setelah mengikuti
diklat
% 70 74,36 106,23
Sasaran Program 2:
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
2. Persentase diklat yang
terselenggara dengan baik
% 90 91,22 101,36
Sasaran program 1 tercapai sebesar 106,23% dan sasaran program 2 tercapai sebesar
101,36%. Keseluruhan pencapaian sasaran program Pusdiklatwas BPKP tahun 2019
adalah mencapai 103,79%, sehingga Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019
mencapai 103,79%.
Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tersebut menyerap anggaran sebesar
Rp100.615.923.463,00 atau mencapai 95,19% dari anggaran setelah revisi IX sebesar
Rp105.704.959.000,00 dan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 25.906 OH
atau mencapai 127,15% dari rencana sebanyak 20.375 OH.
Keberhasilan Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 ditunjukkan dengan prestasi
yang dicapai, antara lain sebagai berikut:
1. Pusdiklatwas BPKP telah mendapatkan ISO 37001:2016 dari PT TUV NORD
Indonesia sesuai sertifikat Nomor 03 13F 19002 tanggal 12 April 2019 untuk
Penerapan Sistem Manajemen Mutu Anti Penyuapan (SMAP) sesuai standar ISO
37001:2016 untuk Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (excluding
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
vii
Perencanaan dan Evaluasi) dan Pengadaan Barang dan Jasa, sertifikat ini berlaku
untuk jangka waktu tiga tahun sampai dengan tahun 2021.
2. Penghargaan dari KPPN Bogor sebagai Peringkat Kedua Terbaik Capaian IKPA
Triwulan II Tahun Anggaran 2019 Kategori Satker Pengelola Pagu Lebih dari 50
Milyar Rupiah, pada tanggal 30 April 2019.
3. Penghargaan dari Lembaga Administrasi Negara RI sesuai sertifikat Nomor
701/K.1/KDK.01 tanggal 6 Agustus 2019 sesuai Keputusan Kepala LAN Nomor
629/K.1/PDP.09/2019 sebagai Peringkat I Lembaga Pelatihan Pemerintah
Berprestasi Tahun 2019 (Learning Centre for the Fourth Industrial Revolution)
Kategori Penyelenggara Pelatihan Teknis dan Pelatihan Fungsional.
4. Penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI sesuai surat Nomor B/738/PP-02/2019 tanggal 18 November 2019
tentang Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan
Kementerian dan Lembaga Tahun 2019, Pusdiklatwas BPKP dengan Indeks
Pelayanan Publik sebesar 3,55 kategori Baik (B).
Pada tahun 2019 Pusdiklatwas BPKP mendapatkan kunjungan kehormatan dari
instansi/lembaga diklat lain, yaitu :
a. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG)
b. Tim Association Government Internal Auditor (AGIA) dari Philipina
c. World Bank dari Bangladesh
d. Tim Pusaka Lembaga Administrasi Negara, study banding E-learning.
e. Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
Selain prestasi yang telah dicapai, Pusdiklatwas BPKP masih memerlukan langkah-
langkah dalam rangka peningkatan kinerja, antara lain:
1. Meningkatkan kompetensi SDM kediklatan di lingkungan Pusdiklatwas BPKP
guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat mulai dari pengelola, tenaga
pengajar (widyaiswara dan instruktur) baik untuk diklat yang diselenggarakan di
Pusdiklatwas BPKP maupun diklat di daerah, penyelenggara, penyusun
kurikulum hingga pengelola sistem informasi, untuk mengikuti diklat
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
viii
diantaranya Diklat Management Of Training (MOT), Diklat Training Of Trainers
Substansi, dan Diklat Organizational Learning Technologis.
2. Menyempurnakan dan mengembangkan modul serta program-program diklat
agar selalu up to date dan sesuai dengan kebutuhan stakeholders, termasuk
materi untuk pengembangan sistem e-learning.
3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga mampu
menjangkau pengguna yang lebih luas dan mempercepat proses penyelenggaraan
diklat dengan sistem e-learning blended model, full e-learning, dan Massive Open
Online Cources (MOOC).
4. Meningkatkan koodinasi dan kerja sama dengan seluruh pihak, baik internal
BPKP (Pusat dan Perwakilan) maupun dengan stakeholder BPKP dalam rangka
meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan diklat.
5. Melengkapi dan menyempurnakan kegiatan monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan diklat yang selama ini dilakukan, dengan memastikan
terlaksananya mekanisme tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat.
6. Merevisi tarif PNBP untuk mengakomodir perubahan yang terjadi dalam bidang
kediklatan agar kualitas penyelenggaraan diklat dapat terus ditingkatkan.
7. Mengembangkan GIA Corporate University dalam rangka menyelaraskan
program-program diklat yang diselenggarakan oleh Pusdiklatwas BPKP dengan
rencana strategis BPKP 2015-2019. Dalam jangka pendek Pusdiklatwas BPKP
akan berkoordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan BPKP dalam menyusun
Grand Design dan Road Map GIA Corporate University.
Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan
informasi secara transparan kepada seluruh pihak terkait mengenai tugas dan fungsi
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
ix
Pusdiklatwas BPKP, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan
kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal Laporan Kinerja ini menjadi
motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap perkembangan
tuntutan stakeholders, sehingga Pusdiklatwas BPKP dapat memberikan kontribusi
dalam meningkatkan kompetensi SDM APIP melalui penyelenggaraan Diklat
Pengawasan.
usdiklatwas BPKP merupakan unit kerja eselon II di lingkungan BPKP yang
memiliki tanggung jawab atas seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan
pengawasan. Tugas, fungsi, wewenang organisasi, aspek strategis
organisasi, kegiatan dan produk/layanan organisasi, struktur organisasi, dan
sistematika penyajian Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 diuraikan
sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan dan Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusdiklatwas BPKP mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, penyelenggaraan, dan koordinasi kegiatan pendidikan
dan pelatihan pengawasan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklatwas BPKP menjalankan fungsi
sebagai berikut:
1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan, fungsional, teknis
substansi, dan sertifikasi;
2. Perencanaan, penyusunan, dan pengembangan materi pendidikan dan pelatihan
fungsional dan teknis substansi;
3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur;
4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan dan
pelatihan;
P
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
2
5. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta penyusunan laporan
pelaksanaan;
6. Pemberian akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tentang sistem
pengendalian intern pemerintah dan aparat pengawasan intern pemerintah;
7. Penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dan reformasi
birokrasi di Pusdiklatwas; dan
8. Pelayanan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan umum di
Pusdiklatwas.
Dalam rangka mendukung terwujudnya visi BPKP, yaitu sebagai “Auditor Internal
Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional”, Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk
mendukung pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ketiga BPKP yakni
mengembangkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten melalui peran strategis dalam penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi
kegiatan pendidikan dan latihan di bidang pengawasan.
Peran strategis tersebut ditunjukkan dalam visi Pusdiklatwas BPKP menjadi
“Lembaga diklat pengawasan intern yang terdepan dan terpercaya di lingkungan
Instansi Pemerintah”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung oleh satu Bagian
dan tiga Bidang, yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Perencanaan dan Pengembangan,
Pendidikan dan Pelatihan (Renbang Diklat), Bidang Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (P3SPIP), dan Bidang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Pengawasan Intern
Pemerintah (P3APIP).
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan umum di Pusdiklatwas. Bidang
Renbang Diklat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan
program, pengembangan materi, evaluasi dan pelaporan pendidikan dan pelatihan,
B. Aspek Strategis Organisasi
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
3
serta perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur. Bidang
P3SPIP mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pendidikan dan pelatihan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, kedinasan, manajerial, dan sertifikasi
nonjabatan fungsional auditor, serta pemberian akreditasi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sistem pengendalian intern pemerintah dan Bidang
P3APIP mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pendidikan dan pelatihan
untuk meingkatkan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, teknis
substansi, dan pemberian akreditasi penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan
kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
Dengan demikian, Pusdiklatwas BPKP berperan sebagai penyelenggara, pembina,
dan koordinator dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengevaluasi diklat
pengawasan, menyelenggarakan diklat pengawasan maupun mengelola sumber
daya diklat pengawasan (SDM, sarana prasarana, dan dana). Pusdiklatwas BPKP
dituntut untuk dapat memberikan layanan yang berkualitas dalam penyelenggaraan
diklat pengawasan di lingkungan BPKP maupun APIP lainnya. Produk/layanan
diklat pengawasan yang berkualitas tersebut didefinisikan sebagai diklat yang
sesuai standar penyelenggaraan diklat. Tanpa adanya dukungan produk/layanan
penyelenggaraan diklat yang memadai, maka sebagian tugas dan fungsi BPKP,
khususnya dalam pengembangan kapabilitas APIP, yang telah digariskan oleh
Pemerintah tidak akan tercapai. Peran Pusdiklatwas BPKP diilustrasikan pada
Gambar 1.1.
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
4
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pengawasan yang kompeten
dan berintegritas, Pusdiklatwas BPKP telah menyelenggarakan Pendidikan dan
Pelatihan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan BPKP,
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Instansi Lainnya yaitu POLRI, TNI,
Rumah Sakit, dan Perguruan Tinggi. Pelaksanaan diklat dibiayai dengan dana yang
berasal dari Rupiah Murni, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Pinjaman
Luar Negeri (STAR).
Produk/Layanan diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP terdiri atas:
1. Diklat Kedinasan, yaitu:
a. Diklat Kepemimpinan Tingkat III;
b. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV;
c. Diklat Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS.
C. Kegiatan dan Produk/Layanan Organisasi
Visi dan Misi Pusdiklatwas BPKP
Peran Pusdiklatwas BPKP: Penyelenggaraan, Pembinaan, dan Koordinasi
Pengelolaan Sumber
Daya Diklat (SDM,
Sarpras, dan Dana)
Penyelenggaraan
Diklat JFA, Kedinasan,
dan Teknis
Perencanaan,
Pengembangan, dan
Evaluasi Diklat
Misi BPKP
Visi BPKP
Gambar 1.1 Peran Pusdiklatwas BPKP
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
5
2. Diklat Teknis Substansi
Diklat Teknis Substansi mencakup berbagai jenis substansi, namun jika
diklasifikasikan berdasarkan bidang kompetensi teknis pengawasan terdiri atas:
a. Diklat TS terkait bidang kompetensi Tata Kelola Sektor Publik, Manajemen
Risiko, dan Pengendalian Intern, antara lain: Penyelenggaraan SPIP Integratif
K/L/Pemda, Manajemen Risiko Sektor Publik, Penilaian Maturitas SPIP
K/L/Pemda, GCG BUMN/D, Evaluasi Implementasi SAKIP, Pengendalian
Intern Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, SPIP Tematik
b. Diklat TS terkait bidang kompetensi strategi pengawasan, antara lain: Audit
Investigatif, Audit Kinerja, Audit Intern Berbasis Risiko, Audit Tingkat Dasar,
Audit Tingkat lanjutan, Reviu Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga/Pemda, Penyusunan Kertas Kerja Audit, Audit
Pengadaan Barang dan Jasa (APBJ), Evaluasi dan Implementasi SAKIP, Reviu
RKA K/L/Pemda, Peningkatan Kapabilitas APIP, Audit BMD, Probity Audit
Pengadaan Barang dan Jasa, Analisis Pemecaham Masalah (APM), Audit
Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), Verifikasi Tunggakan APBN
dan Pengadaan Tanah, Audit Lintas Sektoral, Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional, Indeks Akuntabilitas Program Prioritas Pembangunan
Nasional (AP3N), SIA BLUD, SIA BUM Desa, Fraud Control Plan dan
Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), Penilaian dan Reviu atas
Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (PIPK),
Akselerasi Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3, Networking dan
Infrastruktur Teknologi Informasi (TI) BPKP, Manajemen Data/Informasi
Pembinaan JFA, Leadership Skill Development Training, Pengelolaan SDM
Berbasis Sistem Merit, Teknik Pengelolaan Arsip Dinamis, Penyelesaian
Sengketa Hukum
c. Diklat TS terkait Pelaporan Hasil Pengawasan, adalah: Penyusunan Laporan
Hasil Audit Intern dan Penulisan Laporan Hasil Audit Intern.
d. Diklat TS terkait Sikap Profesional, adalah seluruh diklat Sertifikasi Non JFA,
antara lain: Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan (SAAP), Chartered
Accountant (CA), TOT Pengawasan Intern Berbasis Risiko dan Pengawasan
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
6
Intern Berbasis Risiko, Certified Fraud Auditor (CFrA) dan Pelatihan
Pengadaan Barang dan Jasa, Pelatihan Organizational Learning Technologist
(OLT), Diklat Pejabat Pembuat Komitment (PPK), Internal Audit Capability
Model (IACM)
e. Diklat TS terkait Lingkungan Pemerintahan, antara lain: Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (PBJP), Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis
Akrual, Anggaran Berbasis Kinerja, Manajemen Barang Milik Daerah (BMD),
Pengelolaan Keuangan Negara, Penyusunan LAKIP, Penyusunan Renstra,
Perbendaharaan, Peningkatan Kapabilitas APIP, Administrasi Keuangan di
lingkungan Bendahara dan Pengelola Keuangan, Peningkatan Kompetensi bagi
SPI BUMN/D dan Rumah Sakit, Penyusunan Standar Satuan Harga dan
Analisis Standar Belanja Menggunakan Aplikasi Simda Perencanaan.
f. Diklat TS terkait Manajemen Pengawasan, antara lain: Penilaian Angka Kredit
JFA, Manajemen Pengawasan, Perencanaan Pengawasan, Perencanaan
Pengawasan Berbasis Risiko, Manajemen SDM.
3. Diklat Fungsional Auditor, yaitu:
a. Pembentukan Auditor Terampil,
b. Pembentukan Auditor Ahli,
c. Penjenjangan Audior Muda,
d. Penjenjangan Auditor Madya,
e. Penjenjangan Auditor Utama.
Diklat Fungsional Auditor telah dikembangkan dengan sistem blended model
yaitu diklat yang menggabungkan diklat E-learning dengan diklat tatap muka.
Pengembangan sistem diklat blended model tersebut untuk meningkatkan
kapasitas pelayanan dalam rangka mendukung pengawalan pengelolaan
keuangan negara atau daerah yang membutuhkan auditor intern pemerintah.
Sistem tersebut akan mampu mempercepat proses penyelenggaraan diklat dalam
menciptakan auditor baru untuk memenuhi kekurangan auditor di Indonesia.
Pelaksanaan Diklat Sertifikasi Auditor dengan sistem blended model yaitu Diklat
Pembentukan Auditor Ahli dan Pembentukan Auditor Trampil.
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
7
1. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pusdiklatwas BPKP dipimpin oleh Kepala
Pusdiklatwas BPKP, yang membawahi satu Bagian Tata Usaha, tiga Bidang, dan
Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Tata Usaha membawahi tiga subbagian.
Bidang Renbang Diklat membawahi tiga subbidang, Bidang P3SPIP membawahi
tiga subbidang, dan Bidang P3APIP membawahi tiga subbidang.
Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP disajikan pada Gambar 1.2.
KEPALA PUSDIKLATWAS
BPKP
BIDANG P3SPIP
BIDANG
P3APIP
BIDANG
RENBANG
DIKLAT
Sub Bagian
Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian
Umum
Sub Bidang
Perencanaan,
Evaluasi dan
Pelaporan Diklat
Sub Bidang
Pengembangan
Materi Diklat
dan Pelatihan
APIP
Sub Bidang
Pengembangan
Materi Diklat
dan Pelatihan
SPIP
Sub Bidang Diklat
Teknis SPIP
Sub Bidang Diklat
Kedinasan dan
Manajerial
Sub Bidang Diklat
Teknis APIP
Sub Bidang Diklat
Sertifikasi JFA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAGIAN
TATA
USAHA
Sub Bidang Diklat
Sertifikasi Non JFA
Sub Bidang Diklat
Berbasis
Elektronik
D. Struktur Organisasi dan SDM Pusdiklatwas BPKP
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
8
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia Pusdiklatwas BPKP per 31 Desember 2019 sebanyak 216
orang terdiri dari 125 orang Pegawai Negeri Sipil dan 91 orang Tenaga Harian Lepas
(THL) dengan rincian yaitu 86 orang di Pusdiklatwas Ciawi, empat orang di Kantor
Pengelola Diklat Bali, dan satu orang di Kantor Pengelola Diklat Makassar.
Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP berdasarkan jabatan dapat
dilihat pada Gambar 1.3.
Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP jika diklasifikasikan berdasarkan jabatan,
terdiri dari: pejabat struktural berjumlah 17 orang, widyaiswara berjumlah 22 orang,
fungsional auditor berjumlah 30 orang, pranata komputer berjumlah 3 orang,
dokter berjumlah 2 orang, arsiparis berjumlah 3 orang, analis kepegawaian
berjumlah satu orang, dan fungsional umum berjumlah 47 orang.
Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP berdasarkan pendidikan,
terdiri dari: pegawai dengan latar belakang pendidikan S3 berjumlah empat orang,
S2 berjumlah 38 orang, S1/DIV berjumlah 32 orang, DIII berjumlah 16 orang, SLTA
berjumlah 34 orang, dan SD berjumlah satu orang.
47
30
22
17
3 3 2 1
Gambar 1.3 Komposisi PNS Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2019
Fungsional Umum
PFA
Widyaiswara
Struktural
Pranata Komputer
Arsiparis
Dokter
Analis Kepegawaian
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
9
Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP berdasarkan pendidikan dapat
dilihat pada Gambar 1.4
Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP berdasarkan golongan, yaitu
pegawai golongan IV berjumlah 37 orang, golongan III berjumlah 81 orang, dan
golongan II berjumlah 7 orang, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1.5.
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP disusun untuk mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Pusdiklatwas BPKP selama tahun 2019. Capaian kinerja tahun
2019 dihitung dari perbandingan antara realisasi kinerja dengan rencana kinerja
37
81
7
Gambar 1.5 Komposisi PNS Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Golongan per 31 Desember 2019
Golongan IV
Goliongan III
Golongan II
E. Sistematika Penyajian
4
38
32
16
34
1
Gambar 1.4 Komposisi PNS Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Tingkat Pendidikan per 31 Desember 2019
S3
S2
S1/D IV
D III
SLTA
SD
Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
10
tahun 2019. Sistematika Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 terdiri dari
empat bab dengan materi sajian sebagaimana terlihat pada Gambar 1.6.
Perencanaan
Kinerja
Bab 2
Bab 3
Bab 4
P e n d a h u l u a n Bab 1
Rencana Strategis 2015-
2019 dan Perjanjian
Kinerja 2019
Akuntabilitas Kinerja 2019
P e n u t u p
Gambar 1.6 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP
Tahun 2019
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
ada Bab ini diuraikan tentang Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP 2015-
2019 dan rencana kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019. Uraian Rencana Strategis Pusdiklatwas
BPKP 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019, sebagai
berikut:
Tahun 2019 merupakan tahun kelima pelaksanaan Rencana Strategis Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Renstra BPKP) tahun 2015-2019 yang
ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2015. Sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (SAKIP), yang menyatakan bahwa penyelenggaraan SAKIP pada
Kementerian Negara/Lembaga dilaksanakan secara berjenjang, maka Pusdiklatwas
BPKP sebagai unit kerja eselon II di lingkungan BPKP menjabarkan Renstra BPKP
ke dalam Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP (Renstra Pusdiklatwas BPKP) 2015-
2019.
Renstra Pusdiklatwas BPKP 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan
pengawasan periode 2015-2019 yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran strategis,
sasaran program beserta indikator kinerja, program, dan kegiatan dengan uraian
sebagai berikut:
1. Visi
Visi Pusdiklatwas BPKP disusun dengan mengacu kepada visi BPKP 2015-2019,
yaitu sebagai ”Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional”. Pusdiklatwas
P A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP 2015-2019
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
12
BPKP berupaya untuk mendukung pencapaian visi BPKP dengan menjalankan
misi ketiga BPKP, yaitu mengembangkan kapabilitas pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten melalui penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan yang dapat mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di
seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah. Pusdiklatwas
BPKP secara terus-menerus mengembangkan diri menjadi lembaga profesional di
bidang kediklatan, dengan berbagai inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas
hasil pembelajaran melalui pengembangan bahan ajar yang up to date berbasis
kompetensi menggunakan perangkat multimedia, dan metode pembelajaran
secara elektronik dengan sistem on line yang dapat di akses oleh seluruh aparat
Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam
suatu visi, yaitu:
“Menjadi Lembaga Diklat Pengawasan Intern
yang Terdepan dan Terpercaya di Lingkungan Instansi Pemerintah”
Makna dari visi tersebut bahwa Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk menjadi
yang terdepan dalam mengembangkan jenis-jenis diklat, khususnya yang relevan
dengan pengawasan intern yang dibutuhkan oleh stakeholders disertai
penerapan metodologi training yang modern berbasis teknologi informasi.
Pusdiklatwas BPKP diharapkan mampu bertindak selangkah lebih maju menjadi
pelopor atau mempunyai inisiatif dalam pengembangan konsep-konsep, yang
kemudian diimplementasikan untuk kepentingan stakeholders dan menjadi
terpercaya dengan terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan
penyelenggaraan kediklatan untuk stakeholders.
2. Misi
Misi Pusdiklatwas BPKP merupakan bentuk nyata dari rumusan visi yang
memberikan gambaran mengenai tugas yang diemban oleh Pusdiklatwas BPKP
dalam rangka mewujudkan visi. Misi Pusdiklatwas BPKP dirumuskan ke dalam
dua rumusan misi, yaitu:
a. Meningkatkan Kompetensi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan
Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
13
b. Meningkatkan Kapabilitas Manajemen dan Sumber Daya Kediklatan”
Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan perlunya
keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi pada manfaat
keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholders dan pencapaian kinerja yang
berorientasi pada aspek pendukung, berupa peningkatan kualitas manajemen
diklat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta
sumber daya diklat lainnya.
3. Tujuan dan Sasaran Program a. Tujuan Program
Tujuan strategis yang juga merupakan tujuan program adalah penjabaran dari
pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun. Dengan mengacu kepada misi yang telah
dirumuskan dan selaras dengan tujuan BPKP, maka tujuan program
Pusdiklatwas BPKP adalah:
1) Pemanfaatan Kompetensi SDM Terdiklat untuk mendukung
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
2) Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Rumusan tujuan ini dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud dengan dukungan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan terkelola dengan baik, yang
salah satunya adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
Peningkatan kapasitas APIP dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan serta sertifikasi bagi auditor di lingkungan Instansi Pemerintah.
b. Sasaran Program
Dalam mencapai tujuan program, ditetapkan sasaran program dalam Renstra
Pusdiklatwas BPKP 2015-2019. Pusdiklatwas BPKP mengemban tugas untuk
mewujudkan dua sasaran program yaitu:
1) Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan
Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern.
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
14
2) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis penyelenggaraan
Diklat.
Sasaran program tersebut diukur pencapaiannya dengan menggunakan
Indikator Kinerja Program setiap tahun dalam periode 2015-2019.
4. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU)/Indikator Kinerja Outcome (IKO) adalah ukuran
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis yang
merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran
tugas dan fungsi organisasi. IKU menggambarkan terwujudnya kinerja
tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Berdasarkan Lampiran II/8 hal 14-
15 Surat Sekretaris Utama Nomor S-2571/SU/01/2019 hal Petunjuk Penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019 tanggal 18 November 2019, IKU/IKO
Pusdiklatwas BPKP sebagaimana tersaji pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP
NO. INDIKATOR KINERJA OUTCOME CARA PENGUKURAN REALISASI
KINERJA
1. Persentase SDM yang meningkat kompetensinya setelah mengikuti Diklat
Rata-rata peserta Diklat yang meningkat kompetensinya per jenis diklat yang diselenggarakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam satu periode kalender diklat.
Peserta Diklat yang meningkat kompetensinya:
1. Diklat JFA: jumlah peserta diklat yang lulus ujian sertifikasi auditor, dibagi jumlah peserta diklat sertifikasi auditor
2. Diklat Kedinasan: jumlah peserta yang lulus diklat kedinasan, dibagi jumlah peserta diklat kedinasan
3. Diklat Teknis Substansi: jumlah peserta diklat Teknis Substansi yang berdasarkan hasil pre test
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
15
dan post test meningkat nilainya, dibagi jumlah peserta diklat teknis substansi
4. Diklat Non-JFA Certification: Jumlah peserta diklat yang lulus ujian sertifikasi, dibagi jumlah peserta diklat sertifikasi non JFA
2 Persentase diklat yang terselenggara dengan baik
Jumlah realisasi diklat yang terselenggara dengan baik dibagi jumlah diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP dalam satu periode kalender diklat.
Diklat yang terselenggara dengan baik: realisasi kelas diklat yang berdasarkan hasil evaluasi medapat penilaian minimal”baik”.
5. Program dan Kegiatan Tahun 2019
Dalam periode 2015-2019, telah ditetapkan Program BPKP sebanyak dua program
yaitu:
a. Program Teknis: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
b. Program Generik: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya-BPKP.
Sebagai unit kerja yang memberikan layanan dukungan, Pusdiklatwas BPKP ikut
bertanggung jawab terhadap keberhasilan/kelancaran program BPKP tersebut
dengan melaksanakan dua program yaitu Program “Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah” dan “Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP” untuk mewujudkan
sasaran program yang telah ditetapkan dalam periode Renstra Pusdiklatwas
BPKP 2015-2019. Program dan Kegiatan untuk mendukung capaian sasaran
program, sebagaimana tersaji pada Tabel 2.2.
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
16
Tabel 2.2 Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi untuk menyusun Perjanjian Kinerja
sebagai penjabaran operasional Rencana Strategis. Dalam Perjanjian Kinerja, setiap
rumusan sasaran program dilengkapi dengan rumusan indikator dan satuan, serta
target kinerjanya. Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi, serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, instansi pemerintah diwajibkan menyusun dokumen Perjanjian
Kinerja yang merupakan kontrak/perjanjian kinerja dan laporan interim tahunan.
Perjanjian Kinerja tersebut berisi, sasaran program, dan kegiatan yang akan
No. Program Sasaran Program Kegiatan
1. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
1. Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP
2. Fasilitas Dukungan Manajemen BPKP
3. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana
B. Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019 (Revisi)
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
17
dilaksanakan disertai indikator kinerja dan targetnya. Perjanjian kinerja
Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 sebagaimana tersaji pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama /Outcome
Satuan Target Tahun 2019
1. Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Persentase SDM yang Meningkat Kompetensinya Setelah Mengikuti Diklat
% 70
2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
Persentase Diklat yang Terselenggara Dengan Baik
% 90
Untuk mendukung pencapaian sasaran program tersebut ditetapkan kegiatan,
sasaran kegiatan, indikator kinerja kegiatan, dan target kegiatan pada tahun 2019
sebagaimana tersaji pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Target Kegiatan
Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
No. Program Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Satuan Target Tahun 2019
1. Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pengem-bangan KapasitasKualitas SDM, dan Kompe-tensi
1. Jumlah peserta diklat Kedinasan (RM)
2. Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi (RM)
3. Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi (PNBP)
4. Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi (STAR)
5. Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor (RM)
6. Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor (PNBP)
7. Jumlah Peserta Diklat Non JFA (STAR)
8. Jumlah Peserta Diklat Non-JFA Certification (RM)
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang Orang Orang
499
1.620
8.310
150
750
2.100
104
76
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
18
Standari-sasi/ Sertifika- si, Peren- canaan, dan Monev Kinerja
1. Jumlah Laporan Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi JFA
2. Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_RM
3. Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_(PNBP)
4. Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_(PNBP)
Lap.
Lap.
Modul
Paket
2
15
10 4
2.
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
Terman-faatkannya aset secara optimal dalam mendukungterselenggaranya diklat dengan baik
1. Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung dan Bangunan Diklat
2. Terlaksananya pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi (RM dan PNBP)
3. Terlaksananya Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran (RM dan PNBP)
4. Terlaksananya Evaluasi dan Implementasi Course of Learning
5. Laporan Dukungan Manajemen
6. Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Bermotor (PNBP)
7. Terlaksananya Perencanaan Pembangunan Gedung E-Learning
Paket
Unit
Unit
Lap.
Lap
Unit
Paket
4
50
146
11
59 2
1
Mening-katnya KSA SDM pengelola dan penyelenggara diklat
1. Jumlah pegawai yang mengikuti Seminar/ Workshop/Diklat
Orang
100
Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
19
Untuk mencapai sasaran program tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung dengan
total anggaran tahun 2019 (Revisi ke IX) sebesar Rp105.704.959.000,00 dengan
rincian yaitu, program:
1. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan
Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah sebesar Rp66.395.253.000,00
2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP sebesar
Rp39.309.706.000,00
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
engukuran capaian kinerja tahun 2019 merupakan bagian dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Pusdiklatwas BPKP.
Pengukuran dilakukan terhadap target kinerja yang diperjanjikan tahun 2019 dalam
dokumen perjanjian kinerja tahun 2019. Pada tahun 2019 Pusdiklatwas BPKP
melaksanakan dua program yaitu Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP. Pengukuran
dilakukan terhadap kedua program tersebut sesuai dengan Perjanjian Kinerja
Pusdiklatwas BPKP tahun 2019, dengan sasaran program, yaitu: “Meningkatnya
Kompetensi SDM Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di
Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern” dan “Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat”.
Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas realisasi
Indikator Kinerja Utama dan membandingkan dengan targetnya. Analisis dilakukan
terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab
sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2019 dan tahun-tahun
selanjutnya (performance improvement).
Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 berdasarkan capaian sasaran
Program sebagaimana tersaji pada Tabel 3.1.
P
A. CAPAIAN KINERJA PUSDIKLATWAS BPKP
21 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Sasaran Program Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Sasaran Program 1:
Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan
Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
1. Persentase SDM yang
meningkat kompetensinya
setelah mengikuti diklat
% 70 74,66 106,23
Sasaran Program 2:
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
2. Persentase diklat yang
terselenggara dengan baik
% 90 91,22 101,36
Sasaran program 1 tercapai sebesar 106,23% dan sasaran program 2 tercapai sebesar
101,36%. Keseluruhan pencapaian sasaran program Pusdiklatwas BPKP tahun 2019
adalah mencapai 103,79%, sehingga Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019
mencapai 103,79%.
Selain pengukuran kinerja sasaran program, dilakukan juga analisis efisiensi
penggunaan input berupa sumber daya keuangan dan sumber daya manusia
terhadap IKU dengan cara membandingkan capaian IKU dengan capaian
penggunaan sumber daya. Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian IKU lebih
tinggi dari pada capaian penggunaan sumber daya, baik keuangan maupun sumber
daya manunia (OH). Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya
keuangan dan sumber daya manusia.
Uraian lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran program dan analisisi efisiensi
penggunaan dana/SDM (OH) dapat dilihat pada Lampiran I.
22 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Capaian sasaran program Pusdiklatwas BPKP diuraikan lebih rinci sebagai berikut:
Sasaran Program 1:
Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
dan Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Sasaran program “Meningkatnya kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah dan Aparatur Negara di bidang penyelenggaraan sistem pengendalian
intern” diukur dengan IKU yaitu: ’’Persentase SDM yang meningkat kompetensinya
setelah mengikuti diklat”. Realisasi pada tahun 2019 adalah sebesar 74,66% atau
mencapai 106,23% dari target tahun 2019 sebesar 70%.
Capaian IKU ini diperoleh dari “rata-rata jumlah peserta diklat yang meningkat
kompetensinya dibandingkan dengan jumlah peserta diklat per jenis diklat yang
diselenggarakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam satu periode kalender diklat”.
Jumlah peserta diklat yang meningkat kompetensinya adalah jumlah peserta diklat
JFA yang dinyatakan lulus ujian sertifikasi auditor, jumlah peserta diklat kedinasan
yang dinyatakan lulus, jumlah peserta diklat teknis substansi yang berdasarkan hasil
pre test dan post test meningkat nilainya, dan jumlah peserta diklat non-JFA
certification yang dinyatakan lulus ujian sertifikasi. Jumlah peserta diklat per jenis
diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP adalah realisasi jumlah peserta
diklat untuk masing-masing jenis diklat (Diklat Kedinasan, Diklat Teknis Substansi,
Diklat Fungsional Auditor, dan Non-JFA Certification) yang diselenggarakan oleh
Pusdiklatwas BPKP dalam satu periode kalender diklat.
Berdasarkan hasil pengolahan data kinerja, persentase peserta diklat JFA yang
dinyatakan lulus ujian sertifikasi auditor sebesar 66,53% yaitu sejumlah 2.703 peserta
lulus ujian sertifikasi auditor dari 4.063 peserta diklat yang mengikuti ujian JFA.
Target peserta diklat kedinasan tahun 2019 sebanyak 499 orang dan yang mengikuti
diklat kedinasan sebanyak 505 orang. Persentase kelulusan untuk diklat kedinasan
adalah sebesar 100,00% dari 505 peserta. Persentase peserta diklat teknis substansi
yang berdasarkan hasil pre test dan post test meningkat nilainya sebesar 74,36% yaitu
23 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
sebanyak 8.024 peserta dari 10.471 peserta. Persentase tersebut diperoleh dari jumlah
peserta diklat yang persentasi nilainya naik sebanyak 8.024 orang dibandingkan
jumlah peserta diklat mengikuti pre test dan post test sebanyak 10.471 orang. Jumlah
peserta yang tidak mengikuti pre test dan post test sebanyak 3.031 orang dan jumlah
peserta yang persentasi nilainya tetap atau turun sebanyak 2.447 orang. Persentase
peserta diklat non-JFA certification yang dinyatakan lulus ujian sertifikasi sebesar
49,49% yaitu 97 peserta dari 196 peserta. Dengan demikian rata-rata yang didapat
untuk persentase SDM yang meningkat kompetensinya adalah sebesar 74,66% atau
mencapai 106,23% dari target sebesar 70%. Realisasi sasaran program mengalami
penurunan yaitu sebesar 0.67% atau 0,96% dari tahun 2018, hal ini disebabkan :
1. Persentase peserta diklat JFA yang dinyatakan lulus ujian sertifikasi pada tahun
2019 sebesar 66,53% mengalami penurunan sebesar 23,59% atau sebesar 26,17%
dibandingkan tahun 2018 sebesar 90,12%,
2. Persentase peserta diklat teknis substansi yang berdasarkan hasil pre test dan post
test meningkat nilainya pada tahun 2019 sebesar 76,63% mengalami kenaikan
sebesar 19,64% atau 35,72% dibandingkan tahun 2018 sebesar 54,99%.
3. Persentase peserta diklat non-JFA certification yang dinyatakan lulus ujian
sertifikasi pada tahun 2019 sebesar 49,49% mengalami penurunan sebesar 5,52%
atau 10,03% dibandingkan tahun 2018 sebesar 55,01%
IKU ’’Persentase SDM yang meningkat kompetensinya setelah mengikuti diklat”
didukung oleh kegiatan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan
Pelatihan Pengawasan dengan capaian kinerja sebagaimana tersaji pada Tabel 3.2.
24 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Kegiatan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan
dan Pelatihan Pengawasan Tahun 2019
No. Indikator Kinerja Kegiatan Output
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah peserta diklat Kedinasan
Orang 499 505 101,20
2. Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi (RM)
Orang 1.620 1.781 109,94
3 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi (PNBP)
Orang 8.310 9.709 116,84
4 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi (STAR)
Orang 150 147 98,00
5 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor (RM)
Orang 750 697 92,93
6 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor (PNBP)
Orang 2.100 2.467 117,48
7 Jumlah Peserta Diklat Non JFA Certification (STAR)
Orang 104 100 96,15
8 Jumlah Peserta Diklat Non-JFA Certification (RM)
Orang 76 96 126,32
9 Jumlah Laporan Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi JFA
Laporan 2 2 100
10 Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_STAR
Laporan 5 3 60,00
11 Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_PNBP
Modul 10 10 100
12 Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_RM
Dokumen 15 15 100
Sesuai Tabel 3.2. tersebut di atas, capaian kinerja kegiatan Penyelenggaraan dan
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan memenuhi target hampir di
seluruh indikator kinerja kecuali untuk indikator kegiatan Jumlah Peserta Diklat
Teknis Substansi (STAR), Jumlah Peserta Diklat Non JFA Certification (STAR) dan
Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_STAR.
Sasaran kegiatan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan, yaitu :
25 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
a. Pengembangan Kapasitas, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Kompetensi
dengan indikator kinerja yaitu:
1) Jumlah peserta diklat Kedinasan
Indikator kinerja “Jumlah peserta diklat kedinasan” merupakan jumlah pejabat
struktural dan pegawai lainnya serta CPNS di lingkungan BPKP yang
mengikuti diklat kedinasan. Pada tahun 2019, realisasi peserta diklat kedinasan
sebanyak 505 orang atau mencapai 101,20% dari target tahun 2019 sebanyak 499
orang. Realisasi ini terdiri dari peserta diklat kepemimpinan (PIM) yaitu Diklat
PIM I sebanyak 7 orang, Diklat PIM II sebanyak 12 orang (untuk Diklat PIM I
dan PIM II, BPKP mengirimkan peserta diklat ke LAN), Diklat PIM III sebanyak
66 orang, Diklat PIM IV sebanyak 34 orang, Reform Leader Academy (RLA)
sebanyak 5 orang, dan Diklat Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS sebanyak 381
orang, dimana penentuan pesertanya berdasarkan penetapan oleh Sekretaris
Utama atau Kepala Biro SDM,
Realisasi Peserta Diklat Kedinasan pada tahun 2019 adalah :
a) Peserta Diklat PIM I sebanyak 7 orang atau 87,50% dari target sebanyak 9
orang.
b) Peserta Diklat PIM II sebanyak 12 orang atau 100,00% dari target sebanyak
12 orang.
c) Peserta Diklat PIM III sebanyak 66 orang atau 110,00% dari target sebanyak
60 orang.
d) Peserta Diklat PIM IV sebanyak 34 orang atau 113,33% dari target sebanyak
30 orang.
e) Peserta Diklat RLA sebanyak 5 orang atau 62,50% dari target 8 orang.
f) Peserta Pelatihan Dasar CPNS sebanyak 381 orang atau 100 00% dari target
sebanyak 381 orang.
2) Jumlah peserta diklat Teknis Substansi
Indikator kinerja ke-2, ke-3, dan ke-4 dari sasaran kegiatan pertama yaitu
“Jumlah peserta diklat Teknis Substansi” merupakan jumlah Pejabat
Fungsional Auditor dan pegawai lainnya di lingkungan APIP (termasuk BPKP)
26 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
maupun non APIP yang mengikuti diklat teknis substansi dengan sumber
pembiayaan Rupiah Murni, PNBP, dan STAR.
Realisasi peserta diklat teknis substansi pada tahun 2019 secara rinci adalah:
a) Peserta diklat teknis substansi dengan sumber pembiayaan rupiah murni
adalah sebanyak 1.781 orang atau 109,94% dari target sebanyak 1.620 orang.
Realisasi peserta diklat melebihi target 9,94% atau 161 orang. Hal ini
disebabkan adanya tambahan realisasi diklat teknis yang belum
direncanakan dalam Kalender Diklat, seperti diklat purna bhakti, diklat
Pendidikan dasar gada pratama (satuan pengamanan).
b) Peserta diklat teknis substansi dengan sumber pembiayaan PNBP adalah
sebanyak 9.709 orang atau sebesar 116,84% dari target sebanyak 8.310
orang. Hal ini disebabkan animo yang tinggi dari Kementerian/Lembaga
dan Pemerintah Daerah untuk mengikuti diklat teknis substansi yang
diadakan oleh Pusdiklatwas BPKP.
c) Peserta diklat teknis substansi dengan sumber pembiayaan STAR adalah
sebanyak 147 orang atau sebesar 98,00% dari target sebanyak 150 orang.
Ketidaktercapaian target disebabkan karena kesibukan unit kerja terkait
pada akhir tahun.
3) Jumlah peserta diklat Fungsional Auditor
Indikator kinerja ke-5 dan ke-6, dari sasaran kegiatan pertama yaitu “Jumlah
peserta diklat Fungsional Auditor” merupakan jumlah Pejabat Fungsional
Auditor di lingkungan APIP yang mengikuti diklat fungsional auditor dengan
sumber pembiayaan Rupiah Murni, PNBP, dan STAR. Realisasi peserta diklat
fungsional auditor pada tahun 2019 secara rinci adalah:
a) Peserta diklat fungsional auditor dengan sumber pembiayaan rupiah
murni adalah sebanyak 697 orang atau sebesar 92,93% dari target sebanyak
750 orang. Realisasi kurang dari target sebanyak 7,07% atau 53 orang
disebabkan adanya penetapan oleh Biro SDM.
27 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
b) Peserta diklat fungsional auditor dengan sumber pembiayaan PNBP adalah
sebanyak 2.467 orang atau sebesar 117,48% dari target sebanyak 2.100
orang. Realisasi melebihi target sebesar 17,48%. Hal ini disebabkan animo
yang tinggi dari Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk
mengikuti diklat fungsional auditor yang diadakan oleh Pusdiklatwas
BPKP.
4) Jumlah peserta diklat Non-JFA Certification (STAR dan RM)
Indikator kinerja ke 7 dan 8 dari sasaran kegiatan pertama yaitu “Jumlah
peserta diklat Non-JFA Certification” merupakan jumlah Pejabat Fungsional
Auditor dan pegawai lainnya di lingkungan APIP (termasuk BPKP) maupun
non APIP yang mengikuti diklat yang mendukung pelaksanaan sertifikasi
selain sertifikasi auditor dengan sumber pembiayaan STAR dan Rupiah Murni.
Diklat non-JFA certification yang dibiayai dari STAR terdiri atas Sertifikasi Ahli
Akuntansi Pemerintah (SAAP), Certified Forensic Auditor (CFrA) dan
Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tingkat Dasar.
Diklat non-JFA certification yang dibiayai dari RM terdiri atas diklat Chartered
Accountant (CA), Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintah (SAAP) dan Certified
Risk Management Professional (CRMP).
Pada tahun 2019 peserta diklat non-JFA certification (STAR dan RM) berjumlah
196 orang atau 108,89% dari target 180 orang yang mengikuti.
Jumlah peserta Diklat Non JFA Certification (STAR) pada tahun 2019 sebanyak
100 orang atau 96,15% dari target 104 orang. Realisasi peserta diklat Non-JFA
Certification (STAR) kurang dari target sebesar 3,85% atau 4 orang.
Hal ini disebabkan peserta yang sudah ditetapkan mengundurkan diri karena
sudah memiliki sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tingkat Dasar.
Jumlah peserta Diklat Non JFA Certification (RM) pada tahun 2019 sebanyak 96
orang atau 126,32% dari target 76 orang atau melebihi target 20 orang. Hal ini
disebabkan animo peserta dari BPKP yang sangat besar untuk mengikuti
sertifikasi tersebut.
28 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Secara keseluruhan, jumlah peserta diklat tahun 2019 dibandingkan dengan tahun
2018 sebagaimana terlihat dalam Gambar 3.1.
b. Standarisasi/Sertifikasi, Perencanaan dan Monitoring Evaluasi Kinerja dengan
indikator kinerja yaitu :
1) Jumlah laporan penyelenggaraan ujian
Indikator kinerja “Jumlah laporan penyelenggaraan ujian” diukur dengan
menghitung jumlah laporan penyelenggaraan ujian yang dihasilkan. Realisasi
indikator kinerja sebanyak 2 laporan atau mencapai 100,00% dari target tahun
2019 sebanyak 2 laporan. Realisasi sebanyak 2 laporan adalah Laporan
Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Auditor periode April 2019 dan periode
November 2019.
2) Tersedianya sistem diklat berbasis kompetensi (STAR)
Indikator kinerja “Tersedianya sistem diklat berbasis kompetensi (dana
STAR)” diukur dengan menghitung realisasi jumlah Laporan yang dihasilkan
selama tahun 2019.
Realisasi indikator kinerja sebanyak 3 laporan atau mencapai 60,00% dari
target tahun 2019 sebanyak 5 Laporan.
478
9872
3456
629505
11637
3164
196
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
Kedinasan Teknis Substansi Fungsional Auditor Non-JFA Certification
Gambar 3.1 Perbandingan Peserta Diklat Tahun 2018 dan 2019
2018
2019
29 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Kegiatan yang tidak tercapai dan akan diluncurkan ke tahun anggaran 2020
yaitu :
a) Digital Learning Expert to Support Design Learning Education for BPKP’s
CORPU senilai Rp422.000.000,00
b) Konsultan Development of Digital Learning Modul senilai
Rp544.000.000,00
c) Penyusunan Modul Diklat TS APIP senilai Rp171.800.000,00
d) Penyusunan Panduan Instruktur dan Disain Evaluasi senilai
Rp193.320.000,00
e) Penyusunan e Modul Digital (e Pub) senilai Rp336.880.000,00
f) Penyusunan Videografis e-learning senilai Rp406.000.000,00
g) Rekonstruksi modul diklat PIBR senilai Rp125,800.000,00
h) Langganan software pendukung pembelajaran senilai Rp94.611.000,00
Sebab tidak tercapainya kegiatan tersebut adalah proses dari terbitnya NOL
kegiatan tanggal 27 Agustus 2019 sampai dengan NOL proses pengadaan
konsultan individu, memakan waktu yang cukup lama. NOL proses
pengadaan masing-masing kegiatan tersebut di atas terbit tanggal 13
Desember 2019 dan 13 November 2019, sehingga proses penandatanganan
kontrak dan pelaksanaan kegiatan, baru dapat dilaksanakan setelah tanggal
tersebut, yaitu saat menjelang akhir tahun anggaran. Linimasa (timeline)
kegiatan direncanakan 3 (tiga) bulan.
3) Tersedianya sistem diklat berbasis kompetensi (PNBP)
Indikator kinerja “Tersedianya sistem diklat berbasis kompetensi (PNBP)” diukur
dengan menghitung realisasi jumlah Modul yang dihasilkan selama tahun 2019.
Realisasi indikator kinerja sebanyak 10 modul atau mencapai 100,00% dari target
tahun 2019 sebanyak 10 modul.
4) Tersedianya sistem diklat berbasis kompetensi (RM)
Indikator kinerja “Tersedianya sistem diklat berbasis kompetensi (RM)” diukur
dengan menghitung realisasi jumlah Dokumen yang dihasilkan selama tahun
30 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
2019. Realisasi indikator kinerja sebanyak 15 Dokumen atau mencapai 100,00%
dari target tahun 2019 sebanyak 15 Dokumen.
Sasaran Program 2 :
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
Sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis
penyelenggaraan diklat” diukur dengan IKU yaitu ’’Persentase diklat yang
terselenggara dengan baik”. Realisasi IKU pada tahun 2019 adalah sebesar 91,22% atau
mencapai 101,36% dari target tahun 2019 sebesar 90%.
Capaian IKU ’’ Persentase diklat yang terselenggara dengan baik” diukur dari “rasio
realisasi diklat yang terselenggara dengan baik dibandingkan dengan jumlah diklat
yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP dalam satu periode kalender diklat”.
Realisasi diklat yang terselenggara dengan baik yaitu realisasi kelas diklat yang
diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP dalam satu periode kalender diklat yang
berdasarkan hasil evaluasi mendapat penilaian minimal dengan kategori “ baik”.
Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja, jumlah diklat yang diselenggarakan
Pusdiklatwas BPKP pada tahun 2019 sebanyak 490 diklat. Dari jumlah tersebut diklat
yang terselenggara dengan baik sebanyak 447 diklat, sedangkan penyelenggaraan 43
diklat tidak masuk dalam kategori baik. Dengan demikian realisasi kelas diklat yang
terselenggara dengan baik sebanyak 447 diklat atau 91,22% dari jumlah diklat yang
diselenggarakan sebanyak 490 diklat.
Pencapaian IKU ’’Persentase diklat yang terselenggara dengan baik” didukung oleh
kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana, Fasilitas Dukungan
Manajemen, dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP dengan
indikator kinerja sebagaimana tersaji pada Tabel 3.3.
31 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Tabel 3.3. Capaian Kinerja Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana,
Fasilitas Dukungan Manajemen, serta Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP Tahun 2019
No. Indikator Kinerja Kegiatan
Output
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1. Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung dan Bangunan Diklat
Paket 5 5 100,00
2. Terlaksananya pengadaan perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (RM dan PNBP)
Unit 157 131 83,43
3. Terlaksananya Pengadaan Fasilitas Perkantoran (RM dan PNBP)
Unit 150 142 94,67
4. Terlaksananya Evaluasi dan Implementasi Course of Learning
Laporan 11 11 100,00
5. Laporan Dukungan Manajemen
Laporan 59 59 100,00
6. Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Bermotor (PNBP)
Unit 2 2 100,00
6. Terlaksananya Perencanaan Pembangunan Gedung E-learning
paket 1 1 100,00
7. Jumlah Pegawai yang mengikuti Seminar / Workshop /Diklat
orang 100 203 203,00
Penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana dan Fasilitas
Dukungan Manajemen dengan sasaran kegiatan “termanfaatkannya aset secara
optimal dalam mendukung terselenggaranya diklat dengan baik”, dengan
indikator kinerja kegiatan:
a. Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung dan Bangunan Diklat (PNBP)
Indikator kinerja “Terlaksananya rehabilitasi sarana gedung dan bangunan
32 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
diklat” diukur dengan menghitung rehabilitasi sarana gedung dan bangunan
diklat yang telah dilaksanakan di Pusdiklatwas Ciawi.
Realisasi indikator kinerja berdasarkan Revisi ke IX sebanyak 5 paket atau
mencapai 100,00% dari target tahun 2019 sebanyak 5 paket.
Rehabilitasi sarana gedung dan bangunan diklat terdiri dari :
1) Pembuatan Pintu Lobby Kampus II
2) Pembuatan Pagar Gedung Kampus II
3) Rehabilitasi dan Perbaikan Kolam Taman
4) Rehabilitasi Kelas Lantai 3 (Smart Class)
5) Pembuatan Kamar Mandi Widyaiswara.
b. Terlaksananya Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (RM
dan PNBP)
Indikator kinerja “Terlaksananya Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi” diukur dengan menghitung realisasi pengadaan perangkat
pengolah data dan komunikasi yang telah dilaksanakan di Pusdiklatwas
Ciawi.
Pada Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas Tahun 2019 target Pengadaan perangkat
Pengolah Data dan Komunikasi sebanyak 50 unit dan diperbaharui dengan
Revisi DIPA ke IX target sebanyak 157 unit.
Realisasi indikator kinerja sebanyak 131 unit atau mencapai 83,43% dari target
tahun 2019 (Revisi XI) sebanyak 157 unit.
Tidak tercapainya target sebanyak 26 unit disebabkan revisi DIPA ke IX baru
terbit pada tanggal 27 Desember 2019 dan waktu pelaksanaan yang tidak
memungkinkan untuk pengadaan Perangkat Pengolah Fata dan Komunikasi.
Rincian Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dapat dilihat
pada Lampiran V.
33 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
c. Terlaksananya Pengadaan Fasilitas Perkantoran (RM dan PNBP)
Indikator kinerja “Terlaksananya Pengadaan Fasilitas Perkantoran” diukur
dengan menghitung realisasi pengadaan fasilitas perkantoran yang telah
dilaksanakan di Pusdiklatwas Ciawi.
Pada Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas Tahun 2019 target Pengadaan Fasilitas
Perkantoran sebanyak 146 unit dan diperbaharui dengan Revisi DIPA ke IX
target sebanyak 150 unit.
Realisasi indikator kinerja sebanyak 142 unit atau mencapai 94,67% dari target
tahun 2019 sebanyak 150 unit.
Tidak tercapainya target sebanyak 8 unit disebabkan revisi DIPA ke IX baru
terbit pada tanggal 27 Desember 2019 dan waktu pelaksanaan yang tidak
memungkinkan untuk pengadaan Fasilitas Perkantoran.
Rincian Pengadaan Fasilitas Perkantoran dapat dilihat pada Lampiran V.
d. Terlaksananya Evaluasi dan Implementasi Course of Learning
Indikator kinerja “Terlaksananya Evaluasi dan Implementasi Course of
Learning” diukur dengan menghitung jumlah laporan kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Realisasi indikator kinerja kegiatan ini pada tahun 2019 sebanyak 11 Laporan
atau mencapai 100,00% dari target tahun 2019 sebanyak 11 paket.
e. Laporan Dukungan Manajemen
Indikator kinerja “Laporan Dukungan Manajemen” diukur dengan
menghitung jumlah laporan dukungan manajemen yang telah dihasilkan
selama tahun 2019. Laporan dukungan manajemen yang dimaksud adalah :
1) Pada Sub Bagian Keuangan, terdiri dari : 12 Laporan Bulanan Keuangan
dan 12 Laporan Kinerja
2) Pada Sub Bagian Umum, terdiri dari : 2 Laporan BMN, 12 Laporan
Persediaan Barang dan 12 Laporan Belanja Modal
34 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
3) Pada Sub Bagian Kepegawaian, terdiri dari 1 Laporan Penyusunan SKP, 2
Laporan Rekonsiliasi Database Kepegawaian, 2 Laporan gaji berkala, 2
Laporan Angka Kredit dan 2 Laporan Kenaikan Pangkat.
Realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2019 sebanyak 59 laporan atau
mencapai 100,00% dari target tahun 2019 sebanyak 59 laporan.
f. Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Bermotor (PNBP)
Indikator kinerja “Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Bermotor” diukur
dengan jumlah unit kendaraan bermotor yang telah diadakan selama tahun
2019.
Realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2019 sebanyak 2 unit atau mencapai
100,00% dari target tahun 2019 sebanyak 2 unit yaitu pengadaan 1 unit
Ambulance dan 1 unit dan Toyota Avanza Type E sebanyak 1 unit.
g. Terlaksananya Perencanaan Pembangunan Gedung E-learning
Indikator kinerja “Terlaksananya Perencanaan Pembangunan Gedung E-
Learning” diukur dengan menghitung paket pekerjaan yang telah dilakukan
selama tahun 2019. Perencanaan pembangunan Gedung E-learning sampai
dengan akhir tahun 2019 telah terealisasi sebanyak 1 paket atau 100,00% dari
target tahun 2019 sebanyak 1 paket.
2. Kegiatan Dukungan manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP dengan
sasaran kegiatan “meningkatnya KSA SDM pengelola dan penyelenggara diklat”,
dengan indikator kinerja kegiatan:
a. Jumlah Pegawai yang mengikuti Seminar/Workshop/Diklat
Indikator kinerja ini diukur dengan menghitung jumlah pegawai yang
mengikuti Seminar/Workshop/Diklat dalam tahun 2019. Realisasi indikator
kinerja ini pada tahun 2019 sebanyak 100 orang atau mencapai 203,00% dari
target tahun 2019 sebanyak 203 orang.
1. Corporate University
B. KINERJA LAINNYA
35 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
a. Latar Belakang Corporate University
Konsep organisasi pembelajaran disampaikan oleh Peter M. Senge dalam
bukunya The Fifth Discipline: The Art and Practices of Learning Organization.
Senge mengatakan bahwa dalam dunia yang semakin terkoneksi serta bisnis
yang kompleks dan dinamis, kecepatan belajar menjadi satu-satunya
keunggulan kompetitif jangka panjang. Sudah tidak memadai lagi jika hanya
satu orang yang belajar untuk organisasinya. Sudah waktunya pembelajaran
diikuti oleh karyawan di semua level. Fungsi yang mengelola pembelajaran
oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat ini yang kemudian dikenal
dengan corporate university.
Meskipun konsep corporate university baru berkembang pada tahun 1990-an,
sebenarnya praktiknya sudah berjalan jauh sebelumnya. General Motors (GM)
dan General Electric (GE) telah memulai pelatihan internal pada tahun 1914.
Sekolah korporasi ini terus berjalan selama paruh abad ke-20. Semua industri
fokus pada pelatihan dan pengembangan internal. Pada akhir tahun 1980-an
dan awal 1990-an, praktik pembelajaran organisasi mulai dijalankan dengan
mengadopsi konsep Peter M. Senge. Sejak saat itu, perusahaan-perusahaan
terkemuka di dunia ingin menjadi organisasi pembelajar. Di Eropa,
perusahaan-perusahaan seperti Shell dan Phillips mulai membangun corporate
university.
Di Indonesia, konsep corporate university mulai diterima setelah tahun 2000.
PT Telkom menjadi pelopor dalam bidang ini. Memang, perusahaan-
perusahaan yang termasuk BUMN menjadi yang paling bersemangat untuk
menerapkan konsep corporate university. Selain PT Telkom, kita mengenal
PLN Corporate University dan IPC Corporate University (milik PT Pelindo II).
Untuk perusahaan swasta, perbankan menjadi pelopornya. Diawali oleh
Danamon yang mendirikan dan mengelola corporate university. Di sektor
publik, instansi pemerintah yang bisa dikatakan sebagai pelopor adalah BPPK
(Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan) Kementerian Keuangan.
36 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
b. Definisi Corporate University
Banyak orang yang memahami corporate university sebagai universitas milik
korporasi. Pemahaman yang tidak seluruhnya keliru, tetapi sebagian besar
tidak benar. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang
corporate university, berikut ini disajikan beberapa definisi corporate
university dari para ahli:
1) “A function strategically aligned toward integrating the development of
people within specific organization and must focus on personal
development, career paths, training opportunities, learning events, human
resource programs, and leadership at all level of the
organization”(Grenzer, 2006: 1).
2) “A centralized strategic umbrella for the education and development of
employees, which is the chief vehicle for disseminating an organization’s
culture and fostering the development of not only job skills, but also such
core workplace skills as learning-to learn, leadership, creative thinking,
and problem solving” (Meister, 1998).
3) “An educational entity that is a strategic tool designed to assist its parent
organization in achieving its mission by conducting activites that cultivate
individual and organizational learning, knowledge, and wisdom” (Allen,
2002).
4) “Fungsi yang secara strategis berorientasi terhadap pengembangan
karyawan yang terintegrasi sebagai seorang individu dengan kinerja
mereka sebagai tim dan yang terpenting sebagai keseluruhan organisasi.”
(K. Wheeler)
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
Corporate University merupakan fungsi pembelajaran yang mempunyai
kedudukan strategis dalam rangka pencapaian tujuan organisasi induk.
Dalam konteks tersebut, Corporate University menjalankan kegiatan
pendidikan dan pengembangan karyawan serta penciptaan pengetahuan
37 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
bagi organisasi. Corporate University lebih tepat dipandang sebagai
pendekatan pembelajaran organisasi untuk mendukung kinerja organisasi.
Sebelum mencapai bentuknya sebagai corporate university, pada umumnya
organisasi bertransformasi mulai dari training center, learning center, dan
selanjutnya menjadi corporate university. Beberapa perusahaan mengalami
waktu yang cukup panjang untuk berubah menjadi corporate university.
Contohnya, Telkom memerlukan waktu 27 tahun untuk berubah dari
Pusdiklat (1985), Divisi Pelatihan (1995), Training Center (2006), Learning
Center (2008), dan akhirnya menjadi Corporate University (2012).
c. Pentingnya BPKP membentuk Corporate University
Menurut Global Learning Resources (2004), alasan utama yang mendasari
alasan perusahaan-perusahaan memilih untuk membentuk corporate
university adalah keinginan kuat untuk mengatasi dua isu utama yang
dihadapi oleh perusahaan, yaitu business issue dan talent issue.
Business issue terkait dengan bagaimana perusahaan meningkatkan
kinerjanya dengan mencapai target yang telah ditetapkan. Isu ini biasanya
dihubungkan dengan masalah tekanan kompetitif, e-commerce, serta
konsumen yang dinamis dan selalu berubah.
Sedangkan talent issue berkaitan dengan bagaimana kompetensi SDM yang
dimiliki dapat secara optimal mendukung pencapaian tujuan organisasi
melalui peningkatan kinerja dan pencapaian target yang diinginkan. Isu ini
biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja yang selalu berubah, faktor
demografi, dan kekurangan pekerja yang memiliki keahlian tertentu.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai salah satu
instansi pemerintah yang mempunyai peran sentral dalam bidang
pengawasan internal, memiliki tugas yang cukup berat dalam mendukung
target-target pemerintah berkaitan dengan penerapan sistem pengendalian
intern pemerintah, peningkatan kapabilitas aparat pengawasan intern
pemerintah, dan pencegahan tindak pidana korupsi. Dengan adanya isu
38 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
bisnis ini, salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh BPKP adalah
menyelaraskan dan mengoptimalkan SDM yang dimiliki sehingga mampu
mencapai target-target tersebut. Upaya yang paling tepat adalah dengan
membentuk corporate university. Pembentukan corporate university ini
didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:
1) Pergeseran proses bisnis pengawasan yang dilakukan BPKP dari yang
sifatnya pengawasan operasional menjadi pengawasan yang sifatnya
strategis menjadikan Pusdiklatwas memiliki fungsi strategis untuk
mendukung pencapaian tujuan BPKP.
2) Dalam rangka meningkatkan kinerja BPKP untuk lebih berperan aktif
dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional.
3) Belum sepenuhnya terdapat keselarasan antara apa yang dipelajari dalam
pelatihan dan apa yang dibutuhkan oleh BPKP.
4) Pembelajaran di dalam diklat terlepas dari isu strategis yang paling
mendesak yang harus dipecahkan.
5) Program dan pengembangan pelatihan seringkali tidak memiliki dampak
yang signifikan terhadap kinerja BPKP.
6) Kebutuhan pengembangan organisasi BPKP untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dan kinerja di bidang pengawasan
7) Kesadaran untuk mengembangkan diri belum merata ke seluruh
pegawai.
8) Mengoptimalkan fasilitas e-learning yang telah dikembangkan.
9) Memungkinkan BPKP dapat melakukan evaluasi pembelajaran sampai ke
impact/benefit diklat terhadap organisasi.
10) Mengefektifkan BPKP menjadi learning organization.
Dengan membentuk corporate university, diharapkan dapat mengubah
strategi pembelajaran yang dilakukan terhadap SDM selama ini yang bersifat
pembelajaran taktis dan fokus pada mengatasi kesenjangan peran pekerjaan
spesifik pegawai saat ini berubah menjadi pembelajaran terintegrasi bahkan
stratejik yang mampu mengembangkan kapabilitas pegawai dan
39 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
mengintegrasikan seluruh komponen yang mempengaruhi kinerja pegawai
dan organisasi.
Hal tersebut dimungkinkan, karena dengan corporate university mampu
mencakup seluruh SDM yang ada dan memenuhi kebutuhan pengembangan
pegawai yang beragam dengan metode pembelajaran secara virtual dan
konten pembelajaran yang lebih spesifik sesuai tuntutan pekerjaan.
Saat ini BPKP telah menerbitkan Keputusan Kepala Nomor KEP-
205/K/DL/2019 tentang Pengembangan Sistem Pembelajaran Sumber Daya
Manusia di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
d. Model BPKP Corporate University
Model Corporate University BPKP sebagaimana digambarkan dalam bagan
berikut :
40 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Menurut model tersebut, landasan corporate university adalah learning
strategy governance dan learning focus. Learning strategy governance
merupakan rencana strategis corporate university yang disusun dengan
mengacu dan menyelaraskan dengan perencanaan jangka menengah
organisasi induk. Sedangkan learning focus ditetapkan setiap tahun
mengikuti rencana kerja tahunan organisasi induk. Selanjutnya, corporate
university perlu menyusun learning solution architecture berupa analisis
kebutuhan diklat, standar kompetensi, kurikulum dan rencana diklat yang
akan dilaksanakan selama satu tahun. Berdasarkan learning solution
architecture, disusun learning solution delivery system berupa mekanisme
dan metode pembelajaran yang meliputi SOP, rancang bangun pembelajaran
mata diklat, rencana pembelajaran, modul, kalender diklat, penetapan
pengajar, sampai dengan tempat dan akomodasi diklat.
Model corporate university tersebut dibangun dengan bertumpu pada dua
pilar, yaitu knowledge management dan learning infrastructure. Knowledge
management menggambarkan serangkaian strategi, sistem, dan teknik yang
digunakan oleh individu, tim dan organisasi untuk mengelola knowledge.
Knowledge management juga bertujuan untuk menghimpun tacit knowledge
yang dimiliki oleh personil kunci dan mengubahnya menjadi explicit
knowledge yang dapat dipelajari oleh seluruh personil yang membutuhkan
dan dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.
Sedangkan Knowledge Management System (KMS) merupakan sistem yang
mengidentifikasi, menangkap, menyimpan, membagikan dan menggunakan
“knowledge” saat ini di organisasi sehingga seluruh unit dalam organisasi
dapat belajar dan memperoleh manfaat. KMS menetapkan dimana saja, oleh
siapa saja dan bagaimana knowledge dikelola. Pemanfaatan KMS oleh
Corporate University sebagai bagian dari Learning Solution Architecture dan
Learning Solution Delivery System.
41 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Learning infrastructure merupakan struktur pendukung administrasi corporate
university yang terdiri dari staf, sistem manajemen pembelajaran, fasilitas
pendukung, dan anggaran. Learning infrastructure merupakan building blocks
dalam proses pembelajaran organisasi yang dilaksanakan oleh learning office, yaitu
divisi, diklat atau pusdiklat.
Struktur dan sistem tata kelola corporate university tercermin dalam model
di atas dalam bentuk akademi-akademi yang ditetapkan sesuai dengan
struktur organisasi dari instansi induk. Pada umumnya, akademi ini terdiri
dari business academy, leadership academy, dan beberapa core competency
academy.
Struktur ini didukung oleh beberapa struktur pendukung berupa:
▪ Culture transformation center
▪ New talent supply center
▪ Assessment center
▪ Organization research center
▪ Supplier/Customer Development Center
▪ Alliance and Partnership
Dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka
Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, telah ditetapkan tugas-tugas BPKP
untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan
negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran
negara/daerah, mencakup audit dan evaluasi atas pajak, PNBP, pengelolaan
PAD, pemanfaatan aset, program strategis, penerapan sistem pengendalian
intern, audit investigatif, serta audit dalam rangka penghitungan kerugian
keuangan negara/daerah. Berlandaskan kedua peraturan tersebut, BPKP
menetapkan empat fokus pengawasan sebagai berikut:
42 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
1. Pengawasan pembangunan nasional
2. Peningkatan ruang fiskal
3. Pengamanan aset negara dan daerah
4. Perbaikan governance system.
Dengan mempertimbangkan fokus-fokus pengawasan dan misi BPKP yang
tercantum dalam Rencana Strategis BPKP 2015 – 2019, disepakati ada tiga isu
strategis yang harus dicapai dalam rangka pencapaian tujuan BPKP, yaitu
maturitas SPIP, kapabilitas APIP, dan anti korupsi. Ketiga isu strategis
tersebut menjadi dasar pengembangan learning organization BPKP menuju
ke arah pembentukan BPKP corporate university.
Pemahaman ketiga isu strategis seharusnya tidak diartikan secara sempit.
Maturitas SPIP, misalnya, sebaiknya diartikan sebagai pengembangan SPIP
tematik dalam arti luas. Hal ini berarti, pengembangan SPIP akan memiliki
karakteristik, tingkat dan penekanan yang berbeda diantara bidang/aspek
yang berbeda. Paling tidak, ada lima bidang/aspek perlu memiliki
pengembangan SPIP yang berbeda, yaitu:
▪ Pembangunan ekonomi nasional
▪ Pembangunan sosial nasional
▪ Manajemen sektor publik
▪ Pengelolaan korporasi dan agensifikasi
▪ Pengelolaan internal BPKP
Isu strategis maturitas SPIP dapat digambarkan dalam bagan berikut ini.
43 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Terkait dengan isu strategis kapabilitas APIP, pengembangannya dapat
diperluas berdasarkan keenam elemen penyusunnya, dengan pertimbangan
bahwa APIP hanya dapat meningkatkan level kapabilitasnya apabila mampu
memenuhi seluruh key process area dari keenam elemen kapabilitasnya
sesuai level yang ingin dicapai. Isu strategis kapabilitas APIP dapat
digambarkan pada bagan berikut ini:
Begitu pula isu strategis anti korupsi, dapat diartikan secara luas dalam
beberapa aspek, yaitu hambatan kelancaran pembangunan nasional dalam
program lintas sektoral dan manajemen pemerintah daerah, pencegahan
44 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
kecurangan, serta penanganan kecurangan. Isu strategis anti korupsi dapat
dilihat pada bagan berikut ini:
Dengan mempertimbangkan isu-isu strategis yang memiliki makna yang
lebih luas, terutama ditinjau dari tema-tema pengembangan SDM yang
diperlukan dalam pembentukan Corporate University di BPKP, maka usulan
Model BPKP Corporate University adalah sebagaimana digambarkan dalam
bagan berikut ini:
Dalam bagan tersebut di atas, ketiga isu strategis dimaksud akan menjadi
learning focus dari corporate university. Learning focus akan berubah seiring
dengan perubahan visi, misi, dan tujuan BPKP. Sedangkan akademi pada
umumnya cenderung tidak berubah, kecuali ada perubahan struktur
organisasi pada organisasi induknya.
45 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Dari model tersebut, struktur organisasi BPKP Corporate University dapat
diturunkan sebagai berikut :
Struktur organisasi BPKP Corporate University merupakan struktur
bayangan (shadow structure), artinya bukan struktur sebenarnya. Struktur
BPKP Corpu merupakan “dewan akademis” dalam pelaksanaan
pembelajaran. Struktur ini lebih mirip struktur adhoc yang menunjukkan
fungsi tambahan pejabat yang bersangkutan dalam corporate university.
Struktur yang sebenarnya adalah struktur organisasi BPKP yang sudah ada
sebelumnya.
Pimpinan tertinggi BPKP Corporate University adalah Rektor yang dijabat
oleh Kepala BPKP. Dalam pelaksanaannya, Rektor dibantu oleh Pembantu
Rektor yang dijabat oleh Sekretaris Utama.
Tugas utama dari Rektor adalah:
▪ Menetapkan visi dan misi BPKP Corpu;
▪ Menetapkan arah dan kebijakan BPKP Corpu; serta
▪ Memimpin pelaksanaan learning council dalam menetapkan Learning
Strategy Governance dan Learning Focus
46 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Di bawah Rektor ada beberapa Dekan yang memimpin masing-masing
akademi. Dekan dijabat oleh para Deputi Kepala BPKP yang memimpin
akademi yang selaras dengan tugas pokok dan fungsi di lingkungan masing-
masing deputi.
Tugas Dekan adalah:
▪ Menetapkan program-program pembelajaran (learning program) dalam
lingkup akademi;
▪ Mengikuti Learning Council;
▪ Mengusulkan learning focus dalam lingkup akademi; serta
▪ Memberikan arahan kepada Direktur Program dalam pengembangan
Knowledege Management dan Learning Solution Architecture dalam
lingkup akademi.
Di bawah setiap Dekan ada sekurang-kurangnya satu Direktur Program.
Direktur Program bertanggung jawab langsung kepada Dekan dan menjadi
perpanjangan tangan Dekan dalam melakukan pembahasan di tingkat
Learning Committee. Direktur Program dapat dijabat oleh satu atau lebih
Direktur di masing-masing kedeputian.
Tugas Direktur Program adalah:
▪ Bersama Chief Learning Office (Kapusdiklatwas), memimpin
pelaksanaan Learning Committee;
▪ Mengembangkan Learning Solution Architecture yang telah ditetapkan
dalam Learning Council;
▪ Menyusun dan menetapkan Structured Training (Diklat) dan metode
pembelajaran lainnya yang akan diselenggarakan;
▪ Menunjuk dan membentuk Skill Group sebagai pengembang konten
knowledge management, Learning Partner dan calon Instruktur;
▪ Menetapkan kurikulum pembelajaran, dalam forum Learning
Committee; serta
47 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
▪ Menetapkan Modul dan Bahan Pembelajaran lainnya, dalam forum
Learning Committee.
Direktur Program menunjuk dan membentuk Skill Group sebagai perencana
teknis pembelajaran dalam Corpu. Tugas Skill Group adalah:
▪ Mengembangkan knowledge, skill, dan kompetensi lainnya dalam
lingkup Skill Group;
▪ Bersama Learning Office (Pusdiklatwas), menjadi Learning Partner;
▪ Menyusun dan mengusulkan Learning Need Assessment (LNA);
▪ Mengembangkan Learning Solution Delivery System;
▪ Menyusun dan mengusulkan kurikulum pembelajaran;
▪ Menyusun dan mengusulkan Modul dan Bahan Pembelajaran lainnya;
serta
▪ Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Learning Office merupakan penyelenggara pembelajaran dalam corporate
university. Learning Office bertanggung jawab dalam melaksanakan seluruh
rencana dan program pembelajaran yang telah ditetapkan dalam ketiga
learning forum, yaitu learning council, learning committee, dan learning
partner. Pada BPKP Corporate University, learning office diperankan oleh
Pusdiklatwas BPKP. Namun untuk mendukung BPKP Corpu, struktur
Pusdiklatwas perlu diubah. Dengan peran yang lebih besar yaitu mencakup
pengembangan seluruh pegawai BPKP dengan menggunakan metode
blended learning, maka diperlukan bidang khusus di Pusdiklatwas yang
menangani teknologi informasi, sehingga perlu diusulkan struktur baru
Pusdiklatwas BPKP sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut ini:
48 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Pusat-pusat (Centers) yang diperlukan dalam BPKP Corporate University
adalah:
1. Culture Transformation Center yang diperankan oleh Biro Kepegawaian
dan Organisasi. Unit ini fokus pada pengembangan dan penyampaian
“pembelajaran” yang akan menyebarkan, memajukan dan melindungi
permintaan “culture and team learning” di seluruh organisasi.
2. New Talent Supply Center yang juga dapat diperankan oleh Biro
Kepegawaian dan Organisasi merupakan unit organisasi yang dengan
proaktif fokus untuk menemukan talent yang dibutuhkan oleh organisasi
dalam pencapaian goal-nya.
3. Assessment Center diperankan oleh Biro Kepegawaian dan Organisasi.
Unit ini fokus pada penyusunan profil seluruh pembelajar dalam
organisasi dan lingkungan bisnisnya.
4. Organization Research Center yang diperankan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pengawasan (Puslitbangwas) merupakan unit yang
bertindak sebagai “Window to the World” dengan melakukan penelitian,
tolok ukur kajian dan sumber dari “competitive knowledge” pada
kemampuan organisasi untuk belajar dan memanfaatkan strategi
kompetensi.
49 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
5. Supplier/Customer Development Center yang dapat diperankan oleh
Biro Kepegawaian dan Organisasi merupakan unit yang fokus untuk
memperbaiki kualitas input dan menolong pelanggan/klien/auditan
dalam pemanfaatan produk yang lebih baik.
6. Alliance & Partnership yang dapat diperankan oleh Biro Hukum dan
Humas merupakan unit yang memadukan dan mengembangkan
kemitraan kerja dengan institusi pembelajaran eksternal (Universitas
Akademik, Instansi Teknis, Agensi Pemerintahan, dan Corporate
University lainnya), untuk menawarkan pengembangan profesional dan
kesempatan kualifikasi untuk staf.
7. Quality Assurance yang dapat diperankan oleh Inspektorat BPKP
merupakan unit yang melaksanakan fungsi penjaminan kualitas
akademik BPKP Corporate University.
Metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam BPKP Corporate
University menggunakan komposisi 10:20:70, yang terdiri dari 10%
merupakan pelatihan terstruktur dengan menggunakan blended learning,
20% merupakan social learning melalui mentoring dan coaching, serta 70%
merupakan experiential learning dengan menggunakan metode on the job
training.
Pola hubungan dalam BPKP Corpu mendasarkan pada prinsip: Leader as a
Resource Person dan Manager as a Resource Person. Pola hubungan antar
fungsi dalam struktur BPKP Corpu dilaksanakan melalui Learning Forum.
Usulan Learning Forum digambarkan dalam bagan berikut ini:
50 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Learning Forum yang diusulkan terdiri dari: learning council, learning
committee, dan learning partner. Learning council yang bekerja sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun (annually) merupakan forum pembelajaran
tertinggi dalam BPKP Corpu (disetarakan dengan Senat Guru Besar – BPKP
Corpu). Forum learning council dipimpin oleh Rektor dan dihadiri oleh para
Dekan Akademi, serta Chief of Learning Office (CLO) sebagai sekretaris.
Tugas Learning Council adalah membahas dan menetapkan Learning
Strategy Governance sebagai renstra BPKP Corpu dan Learning Focus
sebagai perencanaan tahunan.
Forum kedua adalah Learning Committee yang bekerja setiap semester
(semi-annually). Forum ini dipimpin oleh CLO dan dihadiri para Direktur
Program dan Kepala Pusat. Tugasnya adalah membahas dan menetapkan
Learning Solution Architecture, Learning Solution Delivery System, dan
Evaluasi Kualitas Pembelajaran.
51 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Forum paling rendah adalah Learning Partner yang bekerja sekurang-
kurangnya setiap triwulanan (quarterly). Forum ini merupakan arena
pembahasan yang lebih teknis antara Skill Grup dengan Learning Officer.
Tugas forum ini adalah:
▪ Menyusun dan mengusulkan Learning Need Assessment (LNA);
▪ Mengembangkan Learning Solution Architecture dan Learning Solution
Delivery System yang telah ditetapkan oleh Learning Committee;
▪ Menyusun dan mengusulkan kurikulum pembelajaran;
▪ Menyusun dan mengusulkan Modul dan Bahan Pembelajaran lainnya;
serta
▪ Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e. Kesiapan Pusdiklatwas BPKP Dalam Menyongsong Perubahan BPKP Menjadi
Corporate University
Telah dilakukan evaluasi terhadap kondisi Pusdiklatwas BPKP saat ini terkait
dengan kesiapannya untuk bertransformasi menjadi bagian dari BPKP
Corporate University. Beberapa hal penting yang mendukung upaya
transformasi dan menjadi modal dasar bagi BPKP menjadi Corporate
University dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Kurikulum Diklat JFA yang telah dilaksanakan di Pusdiklatwas BPKP
telah mengacu pada Standar Kompetensi Auditor. Hal ini menjadi
kekuatan yang mendukung transformasi BPKP untuk berubah menjadi
Corporate University.
2) Model pembelajaran Blended Learning telah menyesuaikan dengan New
Adult Learning Method. Kekuatan ini sangat mendukung peran corporate
university
3) Pengembangan Layanan berbasis IT sudah berjalan dan mulai
diimplementasikan.
4) Para Widyaiswara dan Instruktur memiliki kompetensi yang memadai di
bidangnya.
52 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
5) Pusdiklatwas BPKP saat ini sudah dipercaya oleh APIP dan PKN/PKD
baik di lingkungan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam
pengembangan SDM mereka.
6) Pusdiklatwas BPKP telah memperoleh akreditasi dari LAN, LKPP dan
TUV-NORD (ISO 9001:2016).
Roadmap pembentukan BPKP Corporate University telah disusun sampai
dengan Tahun 2022. Ikhtisar roadmap pembentukan BPKP Corporate
University dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Dokumentasi GIA Corpu
53 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
Soft Launching GIA Corpu tanggal 24 Januari 2019
Seminar GIA Corpu tanggal 27 Mei 2019
Grand Launching GIA Corpu tanggal 31 Mei 2019
2. Massive Open Online Courses (MOOC)
54 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
MOOC atau Massive Open Online Courses adalah metode pembelajaran baru
yang sepenuhnya berbasis elektronik (Full E-Learning). Pusdiklatwas BPKP
memilih metode ini untuk memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi
bagi setiap PNS, minimal 20 (dua puluh) jam pelatihan per tahun. Metode ini
didesain dengan memperhatikan tingkat kesibukan para pejabat dan
keterbatasan dana BPKP.
Alur pembelajaran MOOC di BPKP dapat diuraikan sebagai berikut:
▪ Setelah ditetapkan sebagai peserta MOOC oleh Biro Sumber Daya Manusia
akan di-enroll dalam https://lms.bpkp.go.id oleh Admin Pusdiklatwas
BPKP.
▪ Peserta dapat melakukan login di https://lms.bpkp.go.id/ dengan
menggunakan username = NIP tanpa spasi dan password: ‘pandansari’.
Password dapat diubah oleh peserta diklat.
▪ Setelah login, peserta dapat memilih kelas MOOC dimaksud.
▪ Peserta membaca dan menyetujui syarat dan ketentuan
▪ Menyelesaikan pretest
▪ Mempelajari materi secara menyeluruh, baik yang berbentuk video maupun
e-book literatur terlampir.
▪ Peserta mengikuti “Forum Diskusi” di menu kolaborasi e-learning. Peserta
dapat bertanya, menjawab pertanyaan peserta lain dan berdiskusi antar
peserta serta pengajar. Sebelum mengajukan pertanyaan baru, perlu
dipastikan pertanyaan tersebut belum ditanyakan sebelumnya.
▪ Tujuan utama pembentukan Forum Diskusi adalah untuk membantu peserta
yang mengalami kebuntuan (deadlock).
▪ Peserta yang telah menyelesaikan pembelajaran, dapat mengisi pernyataan
kejujuran dan dilanjutkan dengan mengikuti posttest.
▪ Kesempatan mengikuti posttest diberikan sebanyak tiga kali. Peserta yang
gagal melampaui passing grade dinyatakan gugur. Peserta yang melampaui
passing grade, dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
▪ Setelah lolos post test, peserta wajib mengisi Evaluasi Penyelenggaraan
MOOC.
55 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
▪ Proses pembelajaran selesai, peserta dapat mencetak sertifikat telah
mengikuti MOOC.
Selama tahun 2019 telah diselenggarakan training dengan metode MOOC
sebanyak 5 kali dengan total peserta 1.655 orang yang seluruhnya dari BPKP,
dengan rincian sebagai berikut :
a. Peningkatan Kapabilitas APIP dengan peserta sebanyak 122 orang.
b. Audit Pengadaan Barang dan Jasa I dengan peserta sebanyak 262 orang.
c. Internal Audit Refreshment bagi Eselon II dengan peserta sebanyak 74 orang.
d. Internal Audit Refreshment bagi Eselon III dan Korwas dengan peserta
sebanyak 326 orang.
e. Audit Pengadaan Barang dan Jasa II dengan peserta sebanyak 871 orang.
Rencana ke depan MOOC akan menjadi model pembelajaran bukan hanya untuk
pegawai BPKP, namun juga seluruh APIP.
3. Penghargaan
Keberhasilan Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 ditunjukkan dengan prestasi
yang dicapai, antara lain sebagai berikut:
a. Pusdiklatwas BPKP telah mendapatkan ISO 37001:2016 dari PT TUV NORD
Indonesia sesuai sertifikat Nomor 03 13F 19002 tanggal 12 April 2019 untuk
Penerapan Sistem Manajemen Mutu Anti Penyuapan (SMAP) sesuai standar ISO
37001:2016 untuk Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (excluding
Perencanaan dan Evaluasi) dan Pengadaan Barang dan Jasa, berlaku untuk jangka
waktu tiga tahun sampai dengan tahun 2021.
56 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
b. Penghargaan dari KPPN Bogor sebagai Peringkat Kedua Terbaik Capaian IKPA
Triwulan II Tahun Anggaran 2019 Kategori Satker Pengelola Pagu Lebih dari 50
Milyar Rupiah, pada tanggal 30 April 2019.
c. Penghargaan dari Lembaga Administrasi Negara RI sesuai sertifikat Nomor
701/K.1/KDK.01 tanggal 6 Agustus 2019 sesuai Keputusan Kepala LAN Nomor
629/K.1/PDP.09/2019 sebagai Peringkat I Lembaga Pelatihan Pemerintah
Berprestasi Tahun 2019 Learning Centre for the Fourth Industrial Revolution
Kategori Penyelenggara Pelatihan Teknis dan Pelatihan Fungsional.
57 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
d. Penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI sesuai surat Nomor B/738/PP-02/2019 tanggal 18 November 2019
tentang Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan
Kementerian dan Lembaga Tahun 2019, Pusdiklatwas BPKP dengan Indeks
Pelayanan Publik sebesar 3,55 kategori Baik (B).
e. Pusdiklatwas BPKP seringkali menjadi tempat tujuan kegiatan studi banding,
tempat studi lapangan peserta diklat, dan mendapatkan kunjungan kehormatan
dari instansi/lembaga diklat lain. Hal ini menunjukkan bahwa Pusdiklatwas
BPKP diakui sebagai lembaga diklat yang dapat menjadi rujukan atau contoh bagi
lembaga diklat lain.
Pada tahun 2019 Pusdiklatwas BPKP mendapatkan kunjungan kehormatan dari
instansi/lembaga diklat lain, diantaranya kunjungan dari :
1) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG).
2) Tim Association Government Internal Auditor (AGIA) dari Philipina.
3) World Bank Bangladesh.
4) Tim Pusaka Lembaga Administrasi Negara, study banding E-learning.
5) Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
58 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
1. Realisasi Anggaran
Pada tahun 2019, seluruh pelaksanaan kegiatan Pusdiklatwas BPKP yaitu Program
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP didukung dengan
anggaran dan realisasi anggaran sebagaimana tersaji pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Anggaran Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
No. Program Target (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian Setelah Revisi
(%)
1. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
66.395.253.000 61.903.624.635 93,24
2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
39.309.706.000 38.712.298.828 98,48
Jumlah 105.704.959.000 100.615.923.463 95,19
Berdasarkan Tabel 3.4 tersebut di atas, program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menyerap anggaran sebesar
Rp61.903.624.635,00 atau mencapai 93,24% dari target anggaran setelah revisi sebesar
Rp66.395.253.000,00 dan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya BPKP menyerap anggaran sebesar Rp38.712.298.828,00 atau mencapai
98,48% dari target anggaran setelah revisi sebesar Rp39.309.706.000,00. Total
penyerapan anggaran adalah sebesar Rp100.615.923.463,00 atau mencapai 95,19% dari
target anggaran setelah revisi sebesar Rp105.704.959.000,00.
Terdapat 5 kegiatan dengan sumber dana STAR yang direncanakan akan diluncurkan
ke tahun anggaran 2020, yaitu:
C. REALISASI ANGGARAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
59 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
a. Digital Learning Expert to Support Design Learning Education for BPKP’s
CORPU senilai Rp422.000.000,00
b. Konsultan Development of Digital Learning Modul senilai Rp544.000.000,00
c. Penyusunan Modul Diklat TS APIP senilai Rp171.800.000,00
d. Penyusunan Panduan Instruktur dan Disain Evaluasi senilai Rp193.320.000,00
e. Penyusunan e-Modul Digital (e-Pub) senilai Rp336.880.000,00
f. Penyusunan Videografis e-learning senilai Rp406.000.000,00
g. Rekonstruksi modul diklat PIBR senilai Rp125,800.000,00
h. Langganan software pendukung pembelajaran senilai Rp94.611.000,00
Sebab tidak tercapainya kegiatan ini adalah menunggu NOL dari Asian Development
Bank (ADB) dan menunggu penetapan pemenang.
2. Realisasi Penggunaan SDM
Realisasi penggunaan sumber daya manusia (OH) atas dua program yang
dilaksanakan Pusdiklatwas BPKP tersaji pada Tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Target dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia (OH)
Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
No. Program Target
OH Realisasi
OH Capaian OH
(%)
1. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
14.782 15.668 105,99
2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-
BPKP
5.593 10.238 183,05
Jumlah 20.375 25.906 127,15
Berdasarkan Tabel 3.5 tersebut di atas, Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menggunakan sumber daya manusia
sebanyak 15.668 OH atau mencapai 105,99% dari target sebanyak 14.782 OH.
Sedangkan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
60 Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
BPKP menggunakan sumber daya manusia sebanyak 5.593 OH atau mencapai
183,05% dari target sebanyak 10.237 OH. Total menggunakan sumber daya manusia
sebanyak 25.906 OH atau mencapai 127,15% dari target sebanyak 20.375 OH.
Secara umum sasaran program Pusdiklatwas BPKP telah tercapai secara efisien baik
dari sisi penggunaan dana maupun penggunaan sumber daya manusia. Hal ini
terlihat dari capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 sebesar 103,79% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan dana sebesar 95,19% dan capaian
penggunaan sumber daya manusia sebesar 127,15%.
BAB IV
PENUTUP
aporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP merupakan pertanggungjawaban
kinerja Pusdiklatwas BPKP dalam mencapai sasaran program dan sasaran
kegiatan tahun 2019. Pusdiklatwas BPKP sebagai unsur pendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP, pada tahun 2019 melaksanakan dua
program yaitu Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BPKP. Pengukuran kinerja dilakukan terhadap kedua program tersebut
yang memiliki sasaran program “Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern” dan “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan
Teknis Penyelenggaraan Diklat”.
Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2019 berdasarkan capaian sasaran
program sebagaimana tersaji pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2019
No. Sasaran Program Capaian Indikator
Outcome (%)
1. Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur
Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern.
106,23
2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan
Teknis Penyelenggaraan Diklat
101,36
L
61 Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
Dari Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa capaian kinerja sasaran program
“Meningkatnya Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan
Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern” pada
tahun ke empat capaian Renstra Pusdiklatwas BPKP periode 2015-2019 telah
mencapai 74,36% dari target sebesar 70% dan “Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat” pada tahun ke lima capaian Renstra
Pusdiklatwas BPKP periode 2015-2019 telah mencapai 91,22% dari target sebesar
90%. Keseluruhan pencapaian sasaran program Pusdiklatwas BPKP tahun 2019
adalah mencapai 103,79%.
Keberhasilan Pusdiklatwas BPKP dalam mencapai target kinerja melampaui
target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2019 merupakan wujud
keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Pencapaian tersebut
tidak lepas dari komitmen bersama seluruh pihak yang ada di Pusdiklatwas
BPKP untuk saling bekerjasama mewujudkan target kinerja, mengingat kinerja
Pusdiklatwas BPKP tidak menjadi tanggung jawab suatu bidang atau bagian saja,
melainkan suatu gabungan kontribusi dari semua bidang dan bagian.
Keberhasilan merealisasikan target kinerja juga merupakan wujud dari
kepercayaan pemangku kepentingan dan pengguna jasa yang diberikan kepada
Pusdiklatwas BPKP untuk terus menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM yang kompeten dalam bidang
pengawasan.
Meskipun demikian, keberhasilan tersebut bukan merupakan suatu akhir tetapi
merupakan tantangan bagi Pudiklatwas BPKP untuk berusaha lebih baik lagi
dengan meningkatkan kinerja secara terus menerus seiring dengan meningkatnya
kepercayaan dari stakeholder nya.
Langkah-langkah yang diambil dalam peningkatan kinerja Pusdiklatwas BPKP
akan datang, antara lain:
1. Meningkatkan kompetensi SDM kediklatan di lingkungan Pusdiklatwas BPKP
guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat mulai dari pengelola,
62 Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
tenaga pengajar (widyaiswara dan instruktur) baik untuk diklat yang
diselenggarakan di Pusdiklatwas BPKP maupun diklat di daerah,
penyelenggara, penyusun kurikulum hingga pengelola sistem informasi, untuk
mengikuti diklat diantaranya Diklat MOT dan TOC, Diklat TOT Substansi, dan
Diklat Organizational Learning Technologis.
2. Menyempurnakan dan mengembangkan modul serta program-program diklat
agar selalu up to date dan sesuai dengan kebutuhan stakeholders, termasuk
materi untuk pengembangan sistem e-learning.
3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga mampu
menjangkau pengguna yang lebih luas dan mempercepat proses
penyelenggaraan diklat yaitu dengan sistem e-learning blended model, full e-
learning, dan Massive Open Online Cources (MOOC).
4. Meningkatkan koodinasi dan kerjasama dengan seluruh pihak, baik internal
BPKP (Pusat dan Perwakilan) maupun dengan stakeholder BPKP dalam
rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan diklat.
5. Melengkapi dan menyempurnakan kegiatan monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan diklat yang selama ini dilakukan, dengan memastikan
terlaksananya mekanisme tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat.
6. Merevisi tarif PNBP untuk mengakomodir perubahan yang terjadi dalam
bidang kediklatan agar kualitas penyelenggaraan diklat dapat terus dijaga dan
ditingkatkan.
7. Mengembangkan GIA Corporate University dalam rangka menyelaraskan
program-program diklat yang diselenggarakan oleh Pusdiklatwas BPKP
dengan rencana strategis BPKP 2020-2024.
Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan
informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas
dan fungsi Pusdiklatwas BPKP, sehingga dapat memberikan umpan balik guna
peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal Laporan
63 Laporan Kinerja Pusdiklatw as BPKP Tahun 2019
Kinerja ini menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi
terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Pusdiklatwas BPKP
dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kompetensi SDM APIP
melalui penyelenggaraan Diklat Pengawasan.
Lampiran I/1-1
Penggunaan Dana
Penggunaan SDM/OH
Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %Efisien/
Tidak EfisienEfisien/
Tidak Efisien
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14Meningkatkan Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Persentase SDM yang meningkat kompetensinya setelah mengikuti diklat
% 70 74.36 106.23 66,395,253,000 61,903,624,635 93.24 14,782 15,668 105.99 Efisien Efisien
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
Persentase diklat yang terselenggara dengan baik
% 90 91.22 101.36 39,309,706,000 38,712,298,828 98.48 5,593 10,238 183.05 Efisien Efisien
103.79 105,704,959,000 100,615,923,463 95.19 20,375 25,906 127.15 Efisien Efisien
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP
Indikator Kinerja UtamaSasaran ProgramCapaian
(%)RealisasiTargetSatuan
TAHUN 2019
SDM (OH)Keuangan
Lampiran II/1-1
2018 2019 2018 20191 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 12 13=11/12*1001 Meningkatkan Kompetensi
SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Persentase SDM yang meningkat kompetensinya setelah mengikuti diklat
% 75.03 74.36 (0.67) 107.19 106.23 (0.96) 74.36 70.00 106.23
2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
Persentase diklat yang terselenggara dengan baik
% 98.88 91.22 (7.66) 109.87 101.36 (8.51) 91.22 90.00 101.36
Capaian Naik/ (Turun)
Realisasi 2019
Target 2019
% Realisasi 2019 dari target 2019
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2019 DENGAN TAHUN 2018 DAN TARGET 2019PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP
RealisasiSatuanIndikator Kinerja Utama
Sasaran ProgramNo Naik/ (Turun)
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1413,609 15,502 113.91 57,279,612,000 56,486,558,721 98.62 11,924 12,318 103.30
1. Kedinasan (RM) 499 505 101.20 8,592,869,000 8,488,976,869 98.79 1,350 1,367 101.26 2. TS (RM) 1,620 1,781 109.94 9,730,607,000 9,590,165,951 98.56 887 902 101.69 3. TS (PNBP) 8,310 9,709 116.84 17,588,180,000 17,472,383,232 99.34 4,150 4,176 100.63 4. TS (STAR) 150 147 98.00 1,298,775,000 1,025,373,603 78.95 134 134 100.00 5. FA (RM) 750 697 92.93 6,152,394,000 6,122,122,561 99.51 1,434 1,410 98.33 6. FA (PNBP) 2,100 2,467 117.48 11,984,531,000 11,872,294,286 99.06 3,809 4,169 109.45 7. Non JFA Certification (STAR) 104 100 96.15 1,315,950,000 1,305,509,006 99.21 129 129 100.00 8. Non- JFA Certification (RM) 76 96 126.32 616,306,000 609,733,213 98.93 31 31 100.00 1. Laporan 2 2 100.00 1,316,240,000 1,286,288,415 97.72 238 230 96.64
2 Laporan 5 3 60.00 6,158,901,000 2,516,128,056 40.85 1,050 1,149 109.43
3 Modul 10 10 100.00 526,000,000 519,698,409 98.80 110 121 110.00
4 Laporan 15 15 100.00 1,114,500,000 1,094,951,034 98.25 2,510 2,999 119.48
66,395,253,000 61,903,624,635 93.24 14,782 15,668 105.99 1. Paket 5 5 100.00 1,328,495,000 1,308,518,864 98.50 240 240 100.00
2. Unit 157 131 83.44 1,847,800,000 1,659,135,860 89.79 30 30 100.00
3 Unit 150 142 94.67 618,405,000 550,916,490 89.09 30 30 100.00
4 Laporan 11 11 100.00 249,260,000 221,149,000 88.72 302 352 116.56
1. Laporan 59 59 100.00 33,003,092,000 32,758,288,548 99.26 3,738 8,155 218.16
2 Unit 2 2 100.00 437,000,000 435,750,000 99.71 15 15 100.00
1.
2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Penyelenggaraan Diklat
1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana
1.
Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_RM
3
Fasilitas Dukungan Manajemen BPKP
Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung dan Bangunan Diklat
Jumlah Laporan Penyelenggaraan Ujian
Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Bermotor (PNBP)
Lampiran III/1-1 CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKPTAHUN 2019
No.
Terlaksananya Evaluasi dan implementasi Course of Learning
Meningkatkan Kompetensi SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di Bidang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_PNBP
Dana (Rp000)
Jumlah Peserta Diklat
KegiatanSasaran Program Realisasi
4Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
Terlaksananya Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran (RM dan PNBP)
Laporan Dukungan Manajemen1.
Capaian (%)
Terlaksananya Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (RM dan PNBP)
orang
Indikator Kinerja out-putSDM (OH)
Satuan Target
Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_STAR
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 143
No.Dana (Rp000)
KegiatanSasaran Program Realisasi
4
Capaian (%)
Indikator Kinerja out-putSDM (OH)
Satuan Target
3 Paket 1 1 100.00 1,192,000,000 1,191,616,000 99.97 50 50 100.00
1. Orang 100 203 203.00 633,654,000 586,924,066 92.63 1,188 1,366 114.98
39,309,706,000 38,712,298,828 98.48 5,593 10,238 183.05 105,704,959,000 100,615,923,463 95.19 20,375 25,906 127.15
1
TOTAL
Terlaksananya Perencanaan Pembangunan Gedung E-Learning
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Jumlah Pegawai yang Mengikuti Seminar/Workshop/ Diklat
2019 20181 2 5 6 7 8 9=7-8
1. Kedinasan (RM) 499 505 478 27 2. TS (RM) 1,620 1,781 2,177 (396) 3. TS (PNBP) 8,310 9,709 7,269 2,440 4. TS (STAR) 150 147 426 (279) 5. FA (RM) 750 697 584 113 6. FA (PNBP) 2,100 2,467 2,342 125 7. Non JFA Certification (STAR) 104 100 530 (430) 8. Non-certification JFA (RM) 76 96 629 (533)
JUMLAH 13,609 15,502 14,435 1,067 1. Laporan 2 2 2 -
2. Laporan 5 3 - N/A
3. Modul 10 10 10 -
4. Dokumen 15 15 8 7
1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana
1. Paket - - 2 N/A
2 Paket 5 5 - N/A
3 Unit 157 131 - N/A
4 Unit 150 142 - N/A
5 Laporan 11 11 - N/A
6 Paket - - 2 N/A
7 Paket - - - -
8 Paket - - 2 N/A
9 Paket - - 7 N/A
1. Laporan 59 59 10 49
2 paket 2 2 - N/A
3 paket 1 1 1 -
1. Orang 100 203 269 (66)
2. Orang - - - -
Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Bermotor (PNBP)
Jumlah Peserta Diklat Kedinasan, Teknis Substansi, Fungsional Auditor, dan Non-JFA Certification
Indikator Kinerja out-put
Terlaksananya Evaluasi dan implementasi Course of Learning
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP
1.
3 4
Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_PNBP
FGD Penguatan Penyelenggaraan Diklat dan Sosialisasi Change Management (STAR)Tersedianya Implementasi dan Evaluasi Course of Learning (STAR)
No. Sasaran Program
1. Meningkatkan Kompetensi SDM Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah dan Aparatur Negara di Bidang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
1. Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
Dukungan Manajemen danPelaksanaan TugasTeknis Lainnya
1.
2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis
Penyelenggaraan Diklat
Fasilitas Dukungan Manajemen BPKP
Lampiran IV/1-1
Realisasi
orang
Jumlah Laporan Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi JFA
Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_STAR
Naik/(turun)Target 2019
Satuan
PERBANDINGAN REALISASI KEGIATAN TAHUN 2019 DENGAN TAHUN 2018
Kegiatan
Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung dan Bangunan Diklat, dan Pengadaan Fasilitas Perkantoran
Laporan Dukungan Manajemen
Jumlah Tenaga Pengjar yang Mengikuti New Adult Learning Method
Tersedianya Infrastruktur Pendukung IT dan Aplikasi Diklat yang sudah diperbaharui (STAR)
Jumlah Pegawai yang Mengikuti Seminar/Workshop/Diklat
Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Kompetensi (Paket)_RM
Perencanaan Pembangunan Gedung E-learning
Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung dan Bangunan Diklat
Terlaksananya Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (RM dan PNBP)Terlaksananya Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran (RM dan PNBP)
Tersedianya Peralatan dan Mesin untuk Pengembangan Multimedia
Lampiran V/1 - 2
Uraian Unit Nilai Anggaran Unit Rp
051 Pengadaan Kendaraan Bermotor (PNBP) 2 437,800,000 2 435,750,000 1,250,000
a Kendaraan Roda 4 (Ambulance) 1 250,000,000 1 248,750,000 1,250,000 Selesai dilaksanakan
b Kendaraan Roda 4 Toyota Avanza Type E 1 187,000,000 1 187,000,000 0 Selesai dilaksanakan
052Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (RM)
12 72,500,000 12 57,565,750 14,934,250
a Printer Warna 5 20,000,000 5 17,194,100 2,805,900 Selesai dilaksanakan
b Wireless 5 25,000,000 5 19,250,000 5,750,000 Selesai dilaksanakan
c PC all in one untuk Pegawai 2 27,500,000 2 21,121,650 6,378,350 Selesai dilaksanakan
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (PNBP)
42 615,100,000 44 577,407,380 37,692,620
a PC all in one untuk Pegawai 11 143,000,000 11 128,177,885 14,822,115 Selesai dilaksanakan
b Scanner 10 50,000,000 10 49,060,000 940,000 Selesai dilaksanakan
c CCTV Outdoor Area (16 titik) 1 52,225,000 3 50,237,000 1,988,000 Selesai dilaksanakan
d Notebook 8 126,800,000 8 112,839,925 13,960,075 Selesai dilaksanakan
e Speaker aktif (termasuk kabel audio 20 m) 5 25,875,000 5 23,100,000 2,775,000 Selesai dilaksanakan
fLCD Long Throw (49 x digital zoom) kabel HDMI 30 M (video troon)
1 195,000,000 1 192,156,250 2,843,750 Selesai dilaksanakan
g Printer 6 22,200,000 6 21,836,320 363,680 Selesai dilaksanakan
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (PNBP)
103 1,160,200,000 75 1,030,437,980 129,762,020
hLaptop15-8265U, 8GB,13.3Inc - UX33FA-AS802T
50 755,000,000 55 835,197,000 -80,197,000 Selesai dilaksanakan
i LCD Prijector MC-371 XG 10 135,000,000 10 129,854,000 5,146,000 Selesai dilaksanakan
j LCD Proyektor E-8-SB400 9 54,900,000 9 59,085,000 -4,185,000 Selesai dilaksanakan
k Camera A 600 1 6,872,000 1 6,301,980 570,020 Selesai dilaksanakan
l Office 2019 Government 33 208,428,000 0 0 208,428,000 Tidak dilaksanakan
EA Peralatan Fasilitas Perkantoran (RM) 21 100,000,000 21 99,359,700 640,300
a Air Conditioner (AC) 2 PK 4 29,534,000 4 29,493,200 40,800 Selesai dilaksanakan
b Air Conditioner (AC) 1,5 PK 5 28,600,000 5 28,600,000 0 Selesai dilaksanakan
c Air Conditioner (AC) 1 PK 3 13,486,000 3 12,886,500 599,500 Selesai dilaksanakan
d Meja Staf Type Montana P 160 x L70xT76 Cm 5 23,100,000 5 23,100,000 0 Selesai dilaksanakan
e Kursi Besi Putar 4 5,280,000 4 5,280,000 0 Selesai dilaksanakan
Pengadaan
DAFTAR PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR, PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI,
DAN PERALATAN FASILITAS PERKANTORAN
TAHUN 2019
KeteranganNoData Pengadaan Sisa Anggaran
(Rp)
Lampiran V/2 - 2
Uraian Unit Nilai Anggaran Unit Rp
PengadaanKeteranganNo
Data Pengadaan Sisa Anggaran (Rp)
EB Peralatan Fasilitas Perkantoran (PNBP) 129 518,405,000 121 445,254,810 73,150,190
f Air Conditioner (AC) 1 PK 15 97,500,000 15 97,432,500 67,500 Selesai dilaksanakan
g Air Conditioner (AC) 1,5 PK 4 20,000,000 4 19,252,000 748,000 Selesai dilaksanakan
h Air Conditioner (AC) 2 PK 1 7,500,000 1 7,280,000 220,000 Selesai dilaksanakan
i Pompa Air 4 3,000,000 4 2,952,400 47,600 Selesai dilaksanakan
j Tangga Aluminium 6 meter 3 8,100,000 3 7,931,550 168,450 Selesai dilaksanakan
k Tempat Tidur Mess 81 275,185,000 81 273,900,000 1,285,000 Selesai dilaksanakan
l Finger Print (deteksi wajah) 4 13,800,000 4 13,734,600 65,400 Selesai dilaksanakan
m Mesin Chain Saw 1 1,570,000 1 1,331,000 239,000 Selesai dilaksanakan
n Filling Cabinet 5 15,000,000 5 9,191,160 5,808,840 Selesai dilaksanakan
o Mesin Cuci Besar LG T21 12VSAAV 12 kg 3 12,750,000 3 12,249,600 500,400 Selesai dilaksanakan
p Mesin Potong Rumput HRJ 196 1 12,000,000 0 0 12,000,000 Tidak dilaksanakan
q Mesin Potong Rumput FGB 338 MI 1 2,500,000 0 0 2,500,000 Tidak dilaksanakan
r Meja Resepsionis 160 1 8,000,000 0 0 8,000,000 Tidak dilaksanakan
s Meja Resepsionis 300 2 24,000,000 0 0 24,000,000 Tidak dilaksanakan
t Lemari Buku 1 9,500,000 0 0 9,500,000 Tidak dilaksanakan
u Loker 15 Doors 1 4,000,000 0 0 4,000,000 Tidak dilaksanakan
v Loker 15 Doors 1 4,000,000 0 0 4,000,000 Tidak dilaksanakan
Total 307 2,466,205,000 273 2,210,025,620 256,179,380
REKAPITULASIPengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (RM)
12 72,500,000 12 57,565,750 14,934,250 Selesai dilaksanakan
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (PNBP)
42 615,100,000 44 577,407,380 37,692,620 Selesai dilaksanakan
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (PNBP)
103 1,160,200,000 75 1,030,437,980 129,762,020 Selesai dilaksanakan dan tidak selesai
Jumlah 157 1,847,800,000 131 1,665,411,110 182,388,890
Peralatan Fasilitas Perkantoran (RM) 21 100,000,000 21 99,359,700 640,300 Selesai dilaksanakan
Peralatan Fasilitas Perkantoran (PNBP) 129 518,405,000 121 445,254,810 73,150,190 Selesai dilaksanakan dan tidak selesai
Jumlah 150 618,405,000 142 544,614,510 73,790,490307 2,466,205,000 273
34 Tidak dilaksanakan
Lampiran VI/1-1
NO NAMA PENGHARGAAN INSTANSI/LEMBAGA PEMBERI PENGHARGAAN
DASAR PENGHARGAAN NOMOR PIAGAM/ SERTIFIKAT
TAHUN PENGHARGAAN
RINGKASAN SUBSTANSI PENGHARGAAN
1 ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP)
PT TUV NORD Indonesia Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP)
03 13F 19002 2019 SMAP pada Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (excluding Perencanaan dan Evaluasi) dan Pengadaan Barang dan Jasa
2 Satker Pengelola Pagu Lebih dari 50 Milyar Rupiah
KPPN Bogor Kepala KPPN Bogor 2019 Peringkat Kedua Terbaik Capaian IKPA Triwulan II Tahun Anggaran 2019 Kategori Satker Pengelola Pagu Lebih dari 50 Milyar Rupiah
3 Lembaga Pelatihan Pemerintah Berprestasi Tahun 2019
Lembaga Administrasi Negara RI Kepala LAN Nomor 629/K.1/PDP.09/2019
701/K.1/KDK.01 2019 Peringkat I Lembaga Pelatihan Pemerintah Berprestasi Tahun 2019 Learning Centre for the Fourth Industrial Revolution Kategori Penyelenggara Pelatihan Teknis dan Pelatihan Fungsional
4 Penyelenggara Pelayanan Publik
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan dan RB
B/738/PP-02/2019 2019 Penyelenggaraan Pelayanan Publik dengan Indeks Pelayanan Publik sebesar 3,55 kategori Baik (B)
DAFTAR PENGHARGAAN DAN SERTIFIKAT YANG DITERIMA TAHUN 2019PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP