laporan kinerja 2018 direktorat jenderal kerja sama asean

34
Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri

Upload: others

Post on 14-May-2022

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Laporan Kinerja 2018Direktorat JenderalKerja Sama ASEAN

Kementerian Luar Negeri

Page 2: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Jakarta, 31 Januari 2019Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN

Jose Tavares

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

rahmatNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN (Ditjen KSA) Tahun 2018 dapat diselesaikan dengan

baik dan tepat waktu. Laporan Kinerja ini merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN atas penggunan anggaran.

Penyusunan Laporan Kinerja Ditjen KSA Tahun 2018 mengacu pada

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Ditjen Kerja Sama ASEAN Tahun 2018 memuat

capaian, evaluasi dan analisis terhadap pengukuran kinerja untuk setiap

sasaran strategis atau hasil program/kegiatan dan langkah perbaikan ke

depan. Sasaran strategis yang disepakati dalam Perjanjian Kinerja tahun

2018 dapat dicapai dengan baik.

Semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat sebagai bagian dari upaya

perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja

Ditjen Kerja Sama ASEAN di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada

semua pihak atas tenaga, waktu dan piirannya sehingga Laporan Kinerja

ini dapat disusun dengan baik dan tepat waktu.

Page 3: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Ringkasan Eksekutif

I Pendahuluan 1

II Perencanaan Kinerja 2

III Akuntabilitas Kinerja 3

Capaian Sasaran Strategis (S-1)

Kepemimpinan Indonesia yang Berpengaruh dalam Kerja

Sama ASEAN

5

Capaian Sasaran Strategis (B-1) Diplomasi Maritim dan

Politik Keamanan yang kuat dalam Kerja Sama ASEAN

8

Capaian Sasaran Strategis (B-2) Diplomasi Ekonomi, Sosial

dan Budaya yang kuat dalam Kerja Sama ASEAN

11

Capaian Sasaran Strategis (C-1) Dukungan dan komitmen

nasional yang tinggi terhadap kebijakan luar negeri terkait

kesepakatan ASEAN

14

Capaian Sasaran Strategis (L-1) Sumber Daya Manusia

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang kompeten

17

Capaian Sasaran Strategis (L-2) Tata kelola organisasi di

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang baik

18

Capaian Sasaran Strategis (L-3) Sarana dan Prasarana di

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang Memadai

23

Capaian Sasaran Strategis (L-4) Pengelolaan Anggaran yang

Optimal dan Akuntabel di Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN

24

IV Penutup 27

Lampiran

Page 4: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Ringkasan EksekutifSecara keseluruhan tingkat capaian kinerja pada Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN pada tahun 2018 mencapai 105.89%. Capaian ini merupakan peningkatan

dari capaian pada tahun 2017 yang sebesar 103.89%. Capaian Ditjen KSA pada

tahun 2018 diukur melalui sepuluh IKU, yaitu :

Stakeholder

Perspective

Internal

Business

Process

Perspective

98,48%92%

107,05%

100%85%

117,65%

97,31%92%

105,77%

97,32%92%

105,78%

S1. Kepemimpinan Indonesia yang

Berpengaruh dalam Kerja Sama ASEAN

S1.1 Persentase rekomendasi dan prakarsa

Indonesia yang diterima dalam pertemuan

tingkat tinggi dan tingkat Menteri ASEAN

C1. Dukungan dan komitmen nasional yang

tinggi atas kebijakan luar negeri dan

kesepakatan Kerja Sama ASEAN

C1.1 Persentase saran kebijakan yang

disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan

Kerja Sama ASEAN di dalam negeri

B1. Diplomasi Maritim dan Politik Keamanan yang

kuat dalam Kerja Sama ASEAN

B1.1 Persentase rekomendasi dan

prakarsa di bidang Maritim dan Politik

Keamanan yang diterima dalam

pertemuan Kerja Sama ASEAN

B2. Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang

kuat dalam Kerja Sama ASEAN

B2.1 Persentase rekomendasi dan

prakarsa di bidang Ekonomi, Sosial

dan Budaya yang diterima dalam

pertemuan Kerja Sama ASEAN

Customer

Perspective

RealisasiTarget Capaian

RealisasiTarget Capaian

RealisasiTarget Capaian

RealisasiTarget Capaian

Page 5: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

80Learning &

Growth

Perspecive

83,33%75%

111,11%

100% 100%

99,5%100%

99,5%

L1. Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN yang kompeten

L1.1 Persentase pejabat di Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN yang

telah memenuhi standar kompetensi

jabatan

L2. Tata kelola organisasi di Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN yang baik

L2.1 Nilai Reformasi Birokrasi

Kemenlu

L3. Sarana dan Prasarana di Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN yang Memadai

L3.1 Persentase sarana dan prasarana

yang dipenuhi sesuai dengan rencana

L4. Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan

Akuntabel di Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN

L4.1 Persentase realisasi anggaran dan

realisasi kinerja di Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN

L2.2 Nilai evaluasi AKIP Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN

L2.3 Indeks engagement pegawai di

Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN

97,66%

78,13

4

86,00%

3,44

100%

RealisasiTarget Capaian

RealisasiTarget Capaian

RealisasiTarget Capaian

RealisasiTarget Capaian

90 77,44

RealisasiTarget Capaian

86,04%

RealisasiTarget Capaian

Page 6: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Di sisi lain, walau memperoleh anggaran yang lebih besar, Ditjen KSA

justru berhasil meningkatkan realisasi anggaran di tahun 2018 hingga

99,5%. Prestasi dalam realisasi anggaran ini membawa Ditjen KSA

memperoleh penghargaan dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi DKI Jakarta.

2017 2018

Rp. 59.830.021.000.-Rp. 58.685.315.000,-

99.5%. 97.29%.

103,89% 105,89%

Capaian

Kinerja

Anggaran

Realisasi

Anggaran

Pada tahun 2018, jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Ditjen KSA

mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2017.

Peningkatan pada anggaran ini memiliki dampak positif, yaitu dengan

meningkatnya persentase capaian kinerja.

Page 7: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

I Pendahuluan

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN (Ditjen KSA) merupakan Unit

Organisasi di lingkungan Kementerian Luar Negeri yang mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri pada lingkup

kerja sama ASEAN, serta sekaligus sebagai Sekretariat Nasional ASEAN–

Indonesia.

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN adalah sebagai

berikut :

1

Isu-isu strategis yang dihadapi oleh Ditjen KSA selama tahun 2018 antara lain

adalah terkait konsep Indo-Pasifik yang diajukan oleh Indonesia, Isu Laut

China Selatan, Korean Peninsula, Regional Comprehensive Economic

Partnersip (RCEP), perlindungan buruh migran di luar negeri, isu asap lintas

batas (Transboundary Haze), hingga penguatan Sekretariat Nasional ASEAN.

Page 8: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

II Perencanaan Kinerja

“Menjadi Pemimpin Diplomasi dalam pelaksanaan Kerja Sama ASEAN untuk kepentingan nasional”

1. Meningkatkan rekomendasi dan prakarsa Indonesia dalam pelaksanaan kerja sama ASEAN di bidang politik-keamanan, ekonomi dan sosial budaya serta hubungan eksternal ASEAN

2. Mendorong implementasi saran kebijakan oleh pemangku kepentingan nasional untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN

3. Memperkuat organisasi, manajemen, dan kualitas sumber daya manusia di lingkungan DitjenKerja Sama ASEAN

“Kepemimpinan Indonesia yang berpengaruh dalam kerja sama ASEAN”

1. Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat.2. Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kesepakatan ASEAN

“Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama ASEAN”

1. Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan2. Persentase masyarakat yang memahami integrasi Masyarakat ASEAN3. Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di tingkat

nasional

Rp. 59.098.302.000,-

Rencana Strategis Ditjen KSA Tahun 2015-2019 telah ditetapkan melalui Keputusan

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Nomor SK. 018/KP/05/2015/05, dengan

ringkasan sebagai berikut :

VISI DITJEN KSA

MISI DITJEN KSA

TUJUAN DITJEN KSA

SASARAN STRATEGIS DITJEN KSA

PROGRAM DITJEN KSA

INDIKATOR KINERJA UTAMA DITJEN KSA

ANGGARAN DITJEN KSA

2

Page 9: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

III Akuntabilitas KinerjaDalam rangka menjamin akuntabilitas kinerja, Ditjen KSA telah

mentapkan Perjanjian Kinerja tahun 2018 yaitu sebagai berikut:

S1. Kepemimpinan Indonesia

yang Berpengaruh dalam Kerja

Sama ASEAN

S1.1 Persentase rekomendasi dan prakarsa

Indonesia yang diterima dalam pertemuan

tingkat tinggi dan tingkat Menteri ASEAN

Target :

92%

Stakeholder

Perspective

Customer

Perspective

Internal

Business

Process

Perspective

Learning &

Growth

Perspecive

C1. Dukungan dan komitmen

nasional yang tinggi atas kebijakan

luar negeri dan kesepakatan Kerja

Sama ASEAN

C1.1 Persentase saran kebijakan yang

disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan

Kerja Sama ASEAN di dalam negeri

Target :

85%

B1. Diplomasi Maritim dan Politik

Keamanan yang kuat dalam Kerja

Sama ASEAN

B1.1 Persentase rekomendasi dan

prakarsa di bidang Maritim dan Politik

Keamanan yang diterima dalam

pertemuan Kerja Sama ASEAN

Target :

92%

B2. Diplomasi Ekonomi, Sosial

dan Budaya yang kuat dalam

Kerja Sama ASEAN

B2.1 Persentase rekomendasi dan

prakarsa di bidang Ekonomi, Sosial dan

Budaya yang diterima dalam pertemuan

Kerja Sama ASEAN

Target :

92%

L1. Sumber Daya Manusia

Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN yang kompeten

L1.1 Persentase pejabat di Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN yang telah

memenuhi standar kompetensi jabatan

Target :

75%

L2. Tata kelola organisasi di

Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN yang baik

L2.1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu Target :

90

L2.2 Nilai evaluasi AKIP Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN

Target :

80

L2.3 Indeks engagement pegawai di

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Target :

4 (skala 5)

L3. Sarana dan Prasarana di

Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN yang Memadai

L3.1 Persentase sarana dan prasarana

yang dipenuhi sesuai dengan rencana

Target :

100%

L4. Pengelolaan Anggaran yang

Optimal dan Akuntabel di

Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN

L4.1 Persentase realisasi anggaran dan

realisasi kinerja di Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN

Target :

100%

3

Page 10: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Peta Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN 2018 dalam Rupiah

Kerja Sama

Politik

Keamanan

ASEAN

Kerja Sama

Ekonomi

ASEAN

Kerja Sama

Sosial Budaya

ASEAN

Kerja Sama

Eksterrnal

ASEAN

Setditjen

Kerja Sama

ASEAN

5.198.311.000,-

4.984.863.000,-

34.920.648.000,-

9.182.282.000,-

4.812.198.000,-59.098.302.000

*) Total Anggaran Saat Penandatanganan Perjanjian Kinerja 2018

Rp. 59.098.302.000,-; anggaran ini mengalami revisi sehingga total

anggaran pada 31 Desember 2018 sebesar Rp. 59.830.021.000.-

Ditjen Kerja Sama ASEAN

4

Page 11: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Capaian Sasaran Strategis (S-1) Kepemimpinan Indonesia yang Berpengaruh

dalam Kerja Sama ASEAN

Wujud Kepemimpinan Indonesia di ASEAN, diukur melalui S1.1

“Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima

dalam pertemuan tingkat tinggi dan tingkat Menteri ASEAN”.

Persentase Rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam pertemuantingkat tinggi dan tingkat Menteri ASEAN

Kerja Sama Politik

Keamanan ASEAN

Kerja Sama Ekonomi

ASEAN

Kerja Sama Sosial

Budaya ASEANKerja Sama

Eksterrnal ASEAN

RealisasiTarget Capaian

98,48%92%

107,05%

Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian

130/132

98,48%

23/2592%

12/12100%

8/8100%

87/87100%

Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN

IKU S1.1 merupakan

IKU baru yang

merupakan perubahan

dari IKU sebelumnya

yaitu : Persentase

rekomendasi dan

prakarsa Indonesia

yang diterima dalam

setiap pertemuan

Kerja Sama ASEAN

5

Page 12: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Beberapa catatan penting dan hasil dari inisiatif Indonesia di

pertemuan tingkat tinggi dan tingkat Menteri ASEAN adalah sebagai

berikut :

1. Negara-negara anggota ASEAN menyambut positif konsep Indo-

Pasifik yang dikembangkan asas prinsip keterbukaan, inklusif,

transparansi, persahabatan, kerja sama, serta sentralitas ASEAN

pada KTT ASEAN – India dan pada KTT ke-13 East Asia

Summit.

2. Disepakatinya dan disahkannya Single draft CoC Negotiating Text

Laut China Selatan pada pertemuan ASEAN Post Ministerial

Conferences (PMC) Plus One with China sebagai pengembangan

dan implementasi Framework of CoC.

3. Dikeluarkannya Foreign Ministers’ Statement on the Development

in the Korean Peninsula dan Surat Bersama terkait Final

Document GNB pada ASEAN Foreign Ministers’ Meeting (AMM).

4. ASEAN sepakat mengirim needs assessment team melalui AHA

Center ke Myanmar untuk identifikasi kerja sama fasilitasi

pemulangan pengungsi ke Rakhine State pada sesi Pleno KTT-33

ASEAN.

5. Disepakatinya target penyelesaian RCEP dapat dicapai pada

putaran perundingan tahun 2019 pada pertemuan Tingkat Tinggi

Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

6

Presiden Jokowi saat berbincang dalam forum EAS di Singapura

Page 13: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Analisa Keberhasilan:

1. Sentralitas dan kesatuan ASEAN masih terjaga untuk isu-isu utama

sehingga memudahkan proses pencapaian target Indonesia.

2. Pendekatan Indonesia yang luwes dan lebih mengutamakan

kepentingan regional dinilai lebih tulus dan tidak memiliki agenda

tersembunyi lainnya.

7

Solusi atas kendala yang dihadapi :

1. Melalui pendekatan yang lebih luwes meski bertahap dan terkesan

lambat, Indonesia bisa memastikan capaian selamaa 2018 untuk

kepentingan yang lebih strategis dan memiliki dampak jangka

panjang.

2. Indonesia selalu mengupayakan solusi kreatif melalui mekanisme

yang terkadang informal namun dapat diterima oleh seluruh negara

anggota ASEAN serta mitra eksternal ASEAN.

Analisa atas kendala yang dihadapi :

1. Rancangan resolusi terkait krisis kemanusiaan di Rakhine State

yang diusulkan Indonesia pada ASEAN Inter Parliamentary

Assembly ditolak oleh delegasi Parlemen Myanmar akibat negosiasi

yang deadlock.

2. Rekomendasi parlemen Indonesia untuk menggolkan resolusi

mengenai Amandemen Statuta AIPA yang berisi perubahan sistem

pengambilan keputusan di AIPA dari sistem konsensus menjadi

sistem voting, ditolak dan tidak mendapatkan dukungan dari

delegasi parlemen negara anggota ASEAN lainnya.

3. Kepentingan Indonesia yang bertolak belakang dengan

kepentingan beberapa Negara Anggota ASEAN lainnya, sehingga

proses untuk negosiasi membutuhkan waktu dan strategi ekstra.

4. Proposal yang memiliki implikasi anggaran/komitmen pendanaan

bersama sulit diterima oleh sebagian negara anggota ASEAN.

5. Sistem pemerintahaan dan Sosial budaya negara asean yang

berbeda sering menjadi penghambat bagi penerapan prinsip-prinsip

Hak Asasi Manusia yang lebih terbuka, inklusif, dan terdapat

jaminan perlindungan bagi kelompok rentang

Page 14: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Wujud diplomasi maritime dan politik kemanan yang kuat, diukur

melalui Indikator Kinerja Utama (B1.1) “Persentase rekomendasi

dan prakarsa di bidang maritim dan politik keamanan yang

diterima dalam pertemuan Kerja Sama ASEAN.”.

Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang maritime dan politik keamananyang diterima dalam pertemuan Kerja Sama ASEAN.

Kerja Sama Politik

Keamanan ASEAN

Kerja Sama Ekonomi

ASEAN

Kerja Sama

Eksternal ASEAN

Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian

134/13897,10%

3/3 44/45100% 97,78%

181/18697,31%

Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN

Capaian Sasaran Strategis (B-1) Diplomasi Maritim dan Politik Keamanan yang kuat dalam Kerja

Sama ASEAN

RealisasiTarget Capaian

97,19%92%105,64%97,31% 105,77%

2017 2018 2017 2018

8

Page 15: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Beberapa catatan penting dan hasil dari inisiatif Indonesia di

pertemuan tingkat tinggi dan tingkat Menteri ASEAN adalah sebagai

berikut :

1. Terkait isu maritiim, tercapai kesepakatan ASEAN untuk

melanjutkan inisiatif Indo-Pacific Indonesia sebagai “ASEAN

concept” dan diharapkan dapat dihasilkan Stand Alone ASEAN

Leaders’ statement on ASEAN’s Collective Outlook on Indo-

Pacific pada 2019. Selain itu juga telah dicapai kesepakatan atas

Single Draft CoC Negotiating Text Laut China Selatan.

2. Pada Februari 2018, telah dilaksanakan penandatanganan Host

Country Agreement antara Pemerintah Republik Indonesia dan

ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR) dalam

rangka implementasi Peta Jalan ASEAN 2025.

3. Indonesia berkomitmen membangun gedung Sekretariat ASEAN

baru dan direncanakan gedung tersebut akan beroperasi penuh

pada pertengahan tahun 2019.

4. Sudah tercapai penyusunan dan pembahasan ASEAN Plan of

Action (PoA) to Prevent and Counter the Rise of Radicalisation

and Violent Extremism 2018-2025, sehingga dapat diadopsi di

Pertemuan 12th AMMTC, November 2018.

5. Indonesia terus mendorong kawasan Asia Tenggara menjadi

kawasan bebas senjata nuklir, dalam keketuaan bersama dengan

Korea Selatan – Jepang dalam ARF ISM on Non-Proliferation and

Disarmament (ARF ISM on NPD) 2018.

9

Penandatanganan Host Country Agreement antara Pemerintah Republik Indonesia dengan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR)

Page 16: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Analisa Keberhasilan:

1. Semakin intensifnya lobi Indonesia kepada negara mitra wicaara

yang memiliki kepentingan yang sama dengan Indonesia terutama

unutk isu maritim seperti Marine Plastic Debris.

2. Semakin baiknya dukungan yang diberikan kementerian/lembaga

terkait dalam mendukung penyusunan kertas posisi Delegasi RI.

3. Adanya rasa kepemiikan bersama dari pemangku kepentingan

terkait di Indoneisa karena telah ditunjang oleh Kebijakan

Kemaritiman Indonesia yang memberikan rujukan dan rambu-

rambu bagi Delegasi RI.

10

Solusi atas kendala yang dihadapi :

1. Menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN, terutama dalam isu-isu

krusial dan melibatkan pihak eksternal, termasuk diantaranya

dalam perundingan terkait laut Cina Selatan

2. Melakukan konsultasi secara intens dan informal guna

menjembatani seluruh kepentingan negara anggota asean dan mitra

wicara lainnya.

3. Melakukan pendekatan kepada AMS agar dapat saling terbuka dan

saling memahami kepentingan serta posisi masing-masing.

Analisa atas kendala yang dihadapi :

1. Ketidakhadiran delegasi Kementerian/Lembaga fokal point yang

memahami hal teknis dalam Pertemuan ASEAN menjadi kendala

dalam memperjuangkan kepentingan Indonesia secara optimal.

2. Adanya divergensi kepentingan dan penolakan negara anggota

ASEAN dalam isu-isu sensitif diantarnya terkait Laut Cina Selatan,

berakibat pada kompleksitas perundingan.

3. Kurangnya minat sebagian negara anggota ASEAN pada

rekomendasi yang diusulkan dikarenakan tidak adanya kepentingan

nasional negara-negara tersebut terhadap isu yang diangkat.

4. Isu cross-cutting antara maritim dan kejahatan lintas batas negara

meskipun menjadi perhatian seluruh negara di Kawasan masih

dianggap tidak dapat dikaitkan dengan kejahatan, sehingga

penindakan hukum di laut belum bisa diterapkan.

Page 17: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Wujud diplomasi Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang kuat, diukur

melalui Indikator Kinerja Utama (B2.1) “Persentase rekomendasi

dan prakarsa di bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang

diterima dalam pertemuan Kerja Sama ASEAN”.

Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama ASEAN

Kerja Sama Ekonomi

ASEAN

Kerja Sama Sosial

Budaya ASEANKerja Sama

Eksterrnal ASEAN

Realisasi Capaian

Capaian Sasaran Strategis (B-2) Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat dalam

Kerja Sama ASEAN

Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian

51/52 32/33 26/2798,08% 96,97% 96,30%

109/11297,32%

Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN

Target Capaian

99,22%92%107,85%

97,32% 105,78%

2017 2018 2017 2018

11

Page 18: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Beberapa catatan penting dan hasil dari inisiatif Indonesia di

pertemuan tingkat tinggi dan tingkat Menteri ASEAN adalah sebagai

berikut :

1. Disepakati pada WG on Recovery dan ASEAN Workshop on

Resilient Recovery, untuk mengadakan pelatihan recovery

planning, back to back dengan pelaksanaan ASEAN Regional

Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX)

2018 pada November 2018 di Jawa Barat.

2. Inisiatif konsep Food Safety Emergency Response Plan, ASEAN

Concensus on the Protection and Promotion of the Rights of

Migrant Workers disetujui dalam ASEAN Health Cluster Meeting.

3. Diterimanya usulan untuk pengembangan “green meeting

guidelines” dengan tujuan menghemat sumber daya alam pada

10th Meeting of ASEAN Working Group on Environmental

Education and Related Meetings, Vietnam, Juli 2018.

4. Indonesia kembali menyelenggarakan ASEAN Youth Interfaith

Camp (AYIC) 2018 dan mengusulkan dengan sistem rotasi tuan

rumah setelah AYIC 2018.

5. Pada Pertemuan ASEAN Labour Minister Meeting (ALMM)

mengenai implementasi Action Plan dan Self-Assesment Tools dari

ASEAN Consensus, Indonesia mendorong diwujudkannya

berbagai program kegiatan dan mengusulkan dikembangkannya

inisiatif baru guna implementasi. Indonesia menyampaikan

rencana kegiatan Education Access for the Children of Migrant

Workers dan pre-Departure Orientation untuk segera dilaksanakan

dalam kurun waktu 2018-2025.

12

ASEAN Youth Interfaith Camp 2018

Page 19: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Analisa Keberhasilan:

1. Semakin berkembangnya kerja sama sosial budaya terutama people-

to-people contacts antara sesama Negara anggota ASEAN maupun

dengan negara mitra di kawasan.

2. Isu-isu terkait sosial budaya menjadi kepentingan bersama AMS

dan negara mitra dalam upaya meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan di kawasan.

13

Solusi atas kendala yang dihadapi :

1. Optimalisasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan prioritas dan

urgensi serta efisiensi pengiriman pengiriman pejabat sebagai

peserta pada beberapa sidang/ pertemuan sidang

2. Meningkatkan persiapan dalam hal administrasi dan substansi

sedini mungkin dan melakukan koordinasi intensif dengan

Kementerian/Lembaga focal point.

3. Walaupun anggaran 2018 turun dibandingkan 2017 dapat

mempertahankan capaian pada tahun 2018 ini melalui peningkatan

koordinasi antar berbagai lembaga dan mengoptimalkan

keberadaan Pusat Studi ASEAN (PSA) di daerah-daerah..

Analisa atas kendala yang dihadapi :

1. Singapura senantiasa mempertahankan peran ASEAN Specialised

Meteorological Centre yang bertentangan dengan ASEAN

Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) dan Term

of Reference ASEAN Senior Officials on the Environment (TOR

ASOEN);

2. Klaim Singapura tersebut bertentangan dengan ASEAN

Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) dan Term

of Reference ASEAN Senior Officials on the Environment (TOR

ASOEN) serta menyebabkan terhambatnya: (i) Pendirian ASEAN

Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control

(ACCTHPC) di Indonesia dan (ii) Penyelesaian work plan

lingkungan hidup ASEAN sejak 2016:

3. Kerja sama bidang lingkungan hidup mencakup berbagai isu

sehingga muncul inisiatif sporadis yang tidak terkoordinasi di luar

badan sektoral lingkungan hidup

Page 20: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Wujud Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi diukur melalui

(C1.1) “Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk

pelaksanaan kesepakatan Kerja Sama ASEAN di dalam negeri”.

Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan Kerja Sama ASEAN di dalam negeri

Kerja Sama

Politik

Keamanan

ASEAN

Kerja Sama

Ekonomi

ASEAN

Kerja Sama

Sosial Budaya

ASEAN

Kerja Sama

Eksterrnal

ASEAN

RealisasiTarget Capaian

100%85%117,65%

Capaian Sasaran Strategis (C-1) Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap

kebijakan luar negeri terkait kesepakatan ASEAN

Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian

Setditjen

Kerja Sama

ASEAN

72/72100%

Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN

32/32100%

18/18100%

10/10100%

10/10100%

2/2100%

100% 117,65%

2017 2018 2017 2018

14

Page 21: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Beberapa catatan penting dan hasil dari inisiatif Indonesia di

pertemuan tingkat tinggi dan tingkat Menteri ASEAN adalah sebagai

berikut :

1. Disepakatinya argument Indonesia untuk menolak klausul usulan

dalam Single Draft COC Negotiating Text yang mewajibkan

pembuatan guidelines dan mekanisme di tingkat nasional untuk

operasionalisasi element to exercise self-restraint in the South

China Sea. Usulan ini dinilai terlalu dini diajukan dan berpotensi

membuat pembahasan terlalu melebar.

2. “Kampanye” Budaya Pencegahan atau “Upstream Policies” yang

digaungkan para Pemimpin ASEAN melalui ASEAN Declaration

on Culture of Prevention for a Peaceful, Inclusive, Resilient,

Healthy and Harmonious Society (COP). Penyelenggaran ASEAN

Youth Interfaith Conference (AYIC) 2018 di 3 kota yaitu Jakarta,

Jogyakarta dan Bali dari 28 Oktober-4 November 2018.

3. Konsultasi Publik mengenai perlindungan dan pemajuan hak-hak

PMI pada 3-4 Desember 2018 di Kota Malang, Jawa Timur sebagai

tindak lanjut atas disepakatinya ASEAN Consensus on the

Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers dan

Rencana Aksi Implementasi dari ASEAN Consensus.

4. Penyelenggaraan Konferensi Pusat Studi ASEAN (PSA) ke-3 di

Yogyakarta yang untuk pertama kalinya menghadirkan seluruh

K/L dan Lembaga di bawah 3 Pilar Kerja Sama ASEAN, anggota

Setnas ASEAN-Indonesia, perwakilan pihak swasta, dan ASEAN

University Network (AUN).

15

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN membuka acara Konferensi Pusat Studi ASEAN

Page 22: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Analisa Keberhasilan:

1. Langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh Ditjen Kerja Sama

ASEAN dalam upaya mengatasi kendala yang dihadapi terbukti

efektif. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya seluruh target yang

telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

16

Solusi atas kendala yang dihadapi :

1. Guna mengatasainya, beruapaya memperkuat peran setnas

ASEAN dalam melakukan diseminasi informasi, menyusun

direktori, dan menyleenggarakan rapat koordinasi secara rutin.

2. Selain itu guna mendorong dan memperkuat rasa kepemilikan atas

ASEAN, maka program aktivitas yang bersifat koordinatif dan

membangun kapasitas SDM melalui bimtek persidangan diadakan

secara rutin bekerja sama dengan universitas / PSA.

3. Terus melakukan langkah2 implementasi kesepakatan ASEAN

yang telah tercapai dengan menyusun program yang konkrit,

tangible, dan berdampak langsung kepada masyarakat.

Analisa atas kendala yang dihadapi :

1. Belum optimalnya rasa kepemilikan instansi teknis dan pemangku

kepentingan nasional lainnya terhadap ASEAN yang berdampak

kepada kurang siapnya instansi tersebut dalam memajukan

kepentingan RI.

2. Masih belum optimalnya koordinasi antar pemangku kepentingan

nasional dalam proses pertukaran informasi dan perumusan posisi

nasional terhadap berbagai isu.

3. Masih belum optimalnya wadah koordinasi antar pemangku

kepentingan nasional di pilar-pilar ASEAN.

Page 23: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Indikator Kinerja ini diukur atas

(L1.1) “Persentase pejabat di

Direktorat Jenderal Kerja

Sama ASEAN yang telah

memenuhi standar

kompetensi jabatan”.

Pengukuran IKU dilakukan

dengan melihat Jabatan Pimpinan

Tinggi pratama dan Madya yang

dipilih menggunakan prosesi

selesi JPT.

Capaian Sasaran Strategis (L-1) Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

yang kompeten

RealisasiTarget Capaian

83,33%75%

111,11%

RealisasiTarget Capaian

83,34%87,5%

95,24%

2017

2018

Pada IKU ini,

terjadi

peningkatan dari

capaian tahun

2017 sebesar

95,24% ,

menjadi

111,11% pada

tahun 2018

17

Page 24: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

(L2.1) “Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu”

Capaian Sasaran Strategis (L-2) Tata kelola organisasi di Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN yang baik

RealisasiTarget Capaian

76,449084,93%

RealisasiTarget Capaian

77,448586,04%

2017

2018

Analisa Capaian :

1. Pada IKU ini, terjadi penurunan dari capaian tahun 2017 sebesar

86,04% , menjadi 84,93% pada tahun 2018

2. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh kurangnya kesadaran

dari selruh pihak di Kemeniteran Luar Negeri dalam penerapan

reformasi birokrasi.

Nilai Reformasi Birokrasi merupakan parameter untuk mengukur

tingkat good governance dan perubahan penyelenggaraan pemerintahan di

Kementerian Luar Negeri.

18

Page 25: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Analisa atas kendala yang dihadapi :

1. Kesadaran, pemahaman dan keterlibatan pegawai atas isu-isu RB

masih minim.

2. Tidak berkesinambungnya pelaksanaan Program RB dikarenakan

rotasi pegawai yang tinggi.

3. Cakupan kerja yang luas dan struktur organisasi yang unik di

Kemlu (memiliki 132 satker Perwakilan) menjadi hambatan

tersendiri

19

Langkah Kedepan atas kendala yang dihadapi :

1. Melakukan penelaahan dan evaluasi atas pelaksanaan Agen

Perubahan dalam membangun budaya perubahan positif.

2. Meningkatkan partisipasi jajaran pimpinan dalam reformasi

birokrasi agar dapat menjadi role model perubahan positif mental

aparatur dan budaya kerja di Kemenlu.

3. Mengagendekan koordinasi rutin dengan seluruh tim RB, satuan

kerja di Kemenlu, serta dengan KemenPANRB guna

menyelaraskan visi.

4. Mengagendakan berbagai pendidikan, pelatihan, dan bimbingan

teknis dalam rangka meningkatkan integritas serta profesionalisme.

5. Membentuk 1 Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

dan 6 Wilayah Bebas Korupsi (WBK) baru pada tahun 2019

Solusi atas kendala yang dihadapi :

1. Memperkuat konsultasi, komunikasi, dan koordinasi dengan

KemenPANRB untuk mejamin bahwa upaya implementasi

reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Luar Negeri telah

sesuai dengan kebijakan nasional.

2. Memperkuat koordinasi dan konsolidasi internal secara lebih

intensif dengan mengagendakan rapat rutin khususnya koordinasi

Tim RB Kemenlu dan Agen Perubahan Kemenlu.

Page 26: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

(L2.2) “Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN”.

RealisasiTarget Capaian

78,138097.66%

76,38 95,48%

2017 2018 2017 2018

Analisa atas kendala yang dihadapi :

1. Penyusunan dokumen AKIP antara Satker dengan SAKIP

Kementerian Luar Negeri belum terintegrasi.

2. Rumusan indikator yang digunakan dalam mengukur target dan

capaian kinerja masih pada tingkatan kegiatan (output)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah

perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Nilai AKIP Ditjen KSA sebesar 78,13 berada dalam kategori “BB”

dengan range nilai >70-80 dengan arti “Sangat Baik”. Hal ini

menandakan bahwa Ditjen KSA telah akuntabel, berkinerja baik, dan

memiliki sistem manajemen kinerja yang andal.

Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian

20

Page 27: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

(L2.3) “Indeks engagement pegawai di Direktorat Jenderal Kerja

Sama ASEAN”.

RealisasiTarget Capaian

3,444

97,66%

RealisasiTarget Capaian

3,553

118,33%

2017

2018

Pada IKU ini,

terjadi

penurunan dari

capaian tahun

2017 sebesar

118,33% ,

menjadi 97,66%

pada tahun 2018

Indeks Engagement Pegawai menunjukkan tingkat keterikatan

(engagement) pegawai terhadap organisasi kementerian dan satuan kerja

dan merupakan cerminan dari tingkat kepuasan dan komitmen pegawai.

Indeks engagement yang tinggi akan mengindikasikan tingkat

pemahaman dan kepedulian yang tinggi terhadap pencapaian visi, misi

dan tujuan organisasi dalam proses pekerjaannya.

21

Page 28: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Analisa atas Capaian dan kendala yang dihadapi:

1. Rendahnya Indeks Engagement Pegawai di lingkungan Ditjen KSA

antara lain disebabkan oleh empat faktor, yaitu Kepempimpinan &

manajemen yang kurang, insentif dan job security yang rendah,

ketidakpuasan terkait promosi & Career Development serta rendahnya

partispasi dalam diklat.

2. Salah satu kendala yang dialami di Ditjen Kerja Sama ASEAN

adalah kurangnya sumber daya manusia sehingga menyebabkan

pejabat/staf ditempatkan pada posisi yang tidak seharusnya.

Beberapa staf di Ditjen KSA tidak memiliki rumah jabatan yang

sesuai.

22

Solusi dan langkah kedepan dalam mengatasi kendala yang

dihadapai:

1. Menindaklanjuti hasil survey engagement pegawai yang telah

dilakukan oleh PT ARA secara serius dengan cara memastikan

terjadinya konsultasi dua arah dengan seluruh pegawai di Ditjen

Kerja Sama ASEAN.

2. Berdasarkan hasil evaluasi dari survey engagement pegawai yang

dilakukan oleh PT ARA, beberapa hal yang perlu segera diperbaiki

antara lain :

• Jumlah pekerjaan yang dibebankan pada individu

• Jobdesc yang saling tumpang tindih dan tidak jelas

• Perubahan kebijakan di satuan kerja yang terlalu cepat

• Kurangnya kepemimpinan dan keberanian dalam

mengambil momentum

• Ketidakpuasan atas pola karir, mutasi dan metode promosi

yang dianggap tidak berdasarkan prestasi kerja

• Kurangnya objektifitas dan feedback dalam pengembangan

karir

Page 29: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Indikator Kinerja

Utama ini diukur

melalui IKU (L3.1)

“Persentase sarana

dan prasarana yang

dipenuhi sesuai

dengan rencana”.

Capaian Sasaran Strategis (L-3) Sarana dan Prasarana di Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN yang Memadai

RealisasiTarget Capaian

100%100% 100%

Selama tahun 2018, Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

dapat memenuhi target 100% yang telah ditetapkan pada

tahun sebelumnya untuk IKU yang baru ada di tahun 2018 ini.

Hal ini dikarenakan tidak ada kendala yang signifikan dalam

penyelesaian Sasaran Strategis ini.

Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian

23

Page 30: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Capaian Strategis ini diukur melalui Indeks Kinerja Utama (L4.1)

“Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN”.

Capaian Sasaran Strategis (L-4) Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

RealisasiTarget Capaian

99.5%100% 99.5%

Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian

24

Realisasi anggaran pada tahun 2018 yang baik dari Dijten Kerja

Sama ASEAN ini merupakan sebuah prestasi tersendiri. Bahkan Ditjen

Kerja Sama ASEAN dinobatkan sebagai satuan kerja yang meraih nilai

tertinggi dalam Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) tahun

2018 Kategori Besar Lingkup Kanwil DJPb Provinsi DKI Jakarta.

Penghargaan ini diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta.

Selain itu Dijten KSA juga mendapatkan penghargaan dalam rangka

Apresiasi Satker Terbaik Atas Kinerja Pengelolaan Keuangan Lingkup

KPPN Jakarta I Tahun 2018 dari Kantor Pelayanan Perbendeharaan

Negara Jakarta I.

Page 31: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

25

Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN

Kerja Sama Ekonomi ASEAN

Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN

Kerja Sama Eksterrnal ASEAN

Setditjen Kerja Sama ASEAN

Persentase Realisasi anggaran di setiap unit Eselon II Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

99,3%

99,99%

99,96%

99,94%

99,64%

Target 100%

Pemberian apresiasi atas realisasi anggaranDirektorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2018

Pada tahun 2018 Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN

meperoleh anggaran sebesar Rp.

59.098.302.000 yang kemudian di

revisi menjadi Rp. 59.830.021.000.

Terhitung hingga akhir Desember

2018, Ditjen KSA berhasil

melakukan realisasi sebesar Rp.

59.418.417.058 atau 99,50% dari

total anggaran sehingga sisa

anggaran hanya sebesar Rp.

411,603,942.

Page 32: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Analisis Efisiensi Sumber Daya :

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN telah melakukan

upaya-upaya optimalisasi dan efisiensi sumber daya dengan

memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mendukung

kinerja organisasi yang lebih baik.

Dengan terbitnya Permenlu No. 04 Tahun 2018 tentang

Pedoman Sistem Manajemen Kinerja Kementerian Luar

Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia, Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN dapat melaksanakan tugas dan

fungsinya berdasarkan sistem manajemen kinerja berbasis

balanced scorecard yang lebih terukur dan terarah.

Perbandingan Realisasi Anggaran per Tahun

94.65%89.92%

87.69%

97.29%

99.50%

2014 2015 2016 2017 2018

26

Page 33: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

IV PENUTUP

Ditjen KS ASEAN memainkan salah satu peran utama

sebagai pelaksana kebijakan luar negeri Indonesia dalam

kerangka kerja sama ASEAN. Kepemimpinan Indonesia di

ASEAN memiliki peran sentral untuk meningkatkan dan

mempertahankan kohesivitas dan sentralitas ASEAN.

Kepemimpinan Indonesia di ASEAN memperoleh

pengakuan dari para pihak di luar Ditjen Kerja Sama ASEAN

baik di Indonesia maupun di tingkat internasional.

Di dalam negeri, Ditjen KS ASEAN sebagai koordinator

Setnas ASEAN-Indonesia terus melakukan peningkatan

pemahaman masyarakat di berbagai wilayah Indonesia

terhadap pembentukan Masyarakat ASEAN. Ditjen KS

ASEAN bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya

melakukan kegiatan untuk membumikan Masyarakat ASEAN

sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

Indonesia.

Banyaknya pemangku kepentingan di dalam negeri yang perlu

dilibatkan untuk menjamin kesepakatan ASEAN dapat

ditindaklanjuti menjadi tantangan tersendiri bagi Ditjen KS

ASEAN. Sebagai langkah perbaikan, pada Tahun 2018 Ditjen

KSA telah mempersiapkan penyusunan Perpres Tentang

Kelembagaan Setnas ASEAN-Indonesia sebagai Revisi atas

Keppres 23 Tahun 2012 tentang Susunan Setnas Indonesia

yang direncanakan akan selesai pada Tahun Anggaran 2019.

Penyusunan Perpres ini telah diusulkan menjadi Proyek

Prioritas Nasional TA 2019 dan diharapkan dapat

meningkatkan kinerja lintas kementerian dalam kerangka

Setnas ASEAN-Indonesia.

27

Page 34: Laporan Kinerja 2018 Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

2018

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Icon by Roundicons from www.flaticon.com