laporan kinerja 2018 · 2019. 6. 24. · terkait dengan akuntabilitas, pada tahun 2017 setjen dan...
TRANSCRIPT
-
LAPORAN KINERJA
2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 2019
-
PENDAHULUAN
BAB I
-
PERENCANAAN &
PERJANJIAN KINERJA
BAB II
-
AKUNTABILITAS
KINERJA
BAB III
-
PENUTUP
BAB IV
-
LAMPIRAN
-
R
A
P I
RELIGIUS
AKUNTABEL
PROFESIONAL
INTEGRITAS
-
ii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-
iii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
IKHTISAR EKSEKUTIF
enyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Setjen dan BK DPR RI) Tahun
2018 dimaksudkan sebagai bentuk akuntabilitas Setjen dan BK DPR RI
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta dalam mengelola anggaran yang telah
dialokasikan. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja
yang dilaksanakan dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang
telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan
balik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini
merupakan media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR
RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.
Setjen dan BK DPR RI merupakan unsur pendukung DPR RI yang terbentuk
berdasarkan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang perubahan kedua UU MD3.
Pembentukan organisasi Setjen dan BK DPR RI ditetapkan dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia (Perpres) Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan
Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang selanjutnya
ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia sebagaimana yang telah beberapa kali diubah terkahir
dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor Nomor 7 Tahun 2018. Perubahan
struktur organisasi di Setjen dan BK DPR RI bersifat dinamis dan selalu menyesuaikan
dengan kebutuhan-kebutuhan DPR RI.
Perubahan struktur memerlukan penataan kembali baik dari aspek tatalaksana,
sumber daya manusia (SDM), maupun infrastruktur pendukungnya. Dalam hal
tatalaksana perlu dilakukan penyesuain proses bisnis dan perbaikan SOP. Di bidang
SDM diperlukan dukungan pegawai yang berkualitas dengan jumlah yang memadai. Di
bidang infrastuktur dan anggaran diperlukan sarana dan prasarana yang memadai
untuk mendukung kegiatan DPR RI yang semakin kompleks dengan memanfaatkan
teknologi informasi yang semakin canggih serta pengelolaan anggaran yang lebih
transparan dan akuntabel.
P
-
iv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Terkait dengan akuntabilitas, pada tahun 2017 Setjen dan BK DPR RI telah
melakukan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Renstra 2016-2019.
Sedangkan pada tahun 2018, dilakukan penyempurnaan pada salah satu IKU pada
Perjanjian Kinerja (PK) agar lebih terukur dan dapat menggambarkan capaian kinerja
yang lebih optimal.
Sebagai perwujudan dari akuntabilitas kinerja dan alokasi anggaran yang
disediakan, maka pengukuran kinerja ini menggambarkan pencapaian atas sasaran
program/kegiatan yang didasarkan pada indikator kinerja yang targetnya sudah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Gambaran pengukuran capaian kinerja Setjen
dan BK DPR RI Tahun 2018 sebagaimana pada tabel berikut:
Pengukuran Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018
NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal
1. Presentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI
100 % 100 % 100 %
2. Presentase penyelenggaraan Upacara Kenegaraan yang sesuai dengan SOP
100 % 100 % 100 %
3. Presentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT
90 % 100 % 111%
4. Indeks Kepuasan pengguna terhadap layanan
65 82.04 126,21%
2. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien
Indeks RB B N/A N/A
3. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi
1. Opini BPK WTP WTP 100%
2. Nilai Akuntabilitas Kinerja B N/A N/A
3. Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 Level 2 100 %
4. Tingkat kematangan implementasi SPIP
Level 2 Level 2 100 %
4. Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal
1. Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan DPR RI
100 % 100 % 93 %
2. Indeks kepuasan pengguna layanan
65 80.04 123%
-
v
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi
target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Alokasi anggaran DPR RI tahun 2018 untuk mendukung pencapaian sasaran
strategis organisasi Setjen dan BK DPR RI adalah sebesar Rp 5.728.286.667.000,00
yang terdiri dari Satker Dewan sebesar Rp 4.027.859.124.000,00 dan Satker Setjen
sebesar Rp 1.700.427.543.000.
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja Setjen dan BK DPR RI
secara keseluruhan, yaitu perlunya dilakukan upaya-upaya seperti:
1. Penyusunan IKU dalam Resntra Tahun 2020-2024 lebih menonjolkan Core
Businness Setjen dan BK secara SMART (Specific, Measureable, Achievable,
realistic, Timely);
2. Melakukan capacity building dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja;
3. Menyusun rencana aksi unit atas pencapaian target kinerja yang terdapat pada
perjanjian kinerja dengan melakukan Monitoring dan evaluasi atas kinerja secara
berjenjang dan periodik secara bulanan atau triwulan dan diikuti dengan rencana
aksi;
4. Melakukan penyederhanaan mekanisme kerja dalam ranka meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kinerja organisasi.
5. Melaksanakan penyusunan peraturan Sekjen DPR RI tentang pedoman revisi
anggaran;
6. Meningkatkan integrasi aplikasi yang berbasis teknologi informasi;
7. Melaksanakan manajemen resiko di level eselon I dan II;
-
vi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-
vii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun 2018
dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. serta amanat Reformasi Birokrasi (RB) khususnya area perubahan Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
Penyusunan LKj Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja tahun 2019 mendatang. Dokumen ini juga berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.
Tahun 2018 yang merupakan tahun ketiga setelah pelaksanaan restrukturisasi organisasi sistem pendukung DPR RI menjadi Setjen dan BK DPR RI serta tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Setjen dan BK DPR RI Periode 2016-2019, telah terjadi beberapa penyesuaian serta penataan baik dari sisi ketatalaksanaan, SDM, maupun infrastruktur. Beberapa penyesuaian serta penataan strategis ini merupakan permasalahan strategis yang harus dihadapi agar organisasi dapat melaksanakan perannya dengan baik.
Dengan segala dinamika yang ada, Setjen dan BK DPR RI sebagai suatu instansi beserta seluruh jajarannya senantiasa memberikan peningkatan kualitas kinerja dalam rangka pelaksanaan dukungan kepada DPR RI. Hal ini dapat dilihat pada pencapaian kinerja tahun 2018 sebagaimana digambarkan dalam Laporan Kinerja ini.
Kami berharap agar Laporan Kinerja ini dapat dimanfaatkan sebagai media evaluasi untuk perbaikan kinerja di masa datang. Atas peran serta dan kerja keras seluruh jajaran Setjen dan BK DPR RI selama tahun 2018, yang telah memungkinkan terlaksananya tugas dan fungsi yang telah direncanakan dan ditetapkan, diucapkan terima kasih.
Jakarta, 26 Februari 2019 Sekretaris Jenderal Indra Iskandar NIP. 196611141997031001
-
viii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-
ix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
TIM PENYUSUN
Pengarah Ir. Indra Iskandar, M.Si.
Penanggung Jawab Rahmad Budiaji, S.IP, M.Si.
Satyanta Priambodo, S.E., M.Si.
Ketua Dra. Tanti Sumartini, M.Si
Wakil Ketua Koko Surya Dharma, A.KS., M.Si.
Sekretaris Ni’mah Wahyu Purnami, SE.
Anggota Muhammad Yus Iqbal, S.E.
Haryanti, S.A.B, M.A.P Timbang Supriyanto, S.Sos.
Agus Sriyono, S.E. Dedy Bagus Prakarsa, S.E., M.Ak.
Ade Efendi, S.Sos, MM. Efendi, S.Sos.
Dr. Fitriani, AP, M.Si. Dwi Frihartomo, S.H., M.H.
Santi Donamiarsi, S.H., M.H. Sam Karya Nugraha, S.E., M.Ak.
Sri Wahyu Budi Lestari, S.E., M.A.B Maryanto, S.A.P.
Dian Arivani, S.E., M.S.M. Andi Iswanto, S.IP.
Iis Muldiyanti, S.Sos., M.M. Dwi Widayati, S.IP.
Erna Agustina, S.Sos Dwi Nartami Setyorini, S.E
Tariyono, S.A.P. Endah Setianingsih, S.Sos.
-
x
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Rahayu Yuni Susanti, S.T. Sagung Agung Putu,S.Y., S.H.,M.H.
Husnul Latifah, S.Sos. Hariyanto, S.H.
Kiki Zakiah, S.E., M.A.P. Venti Eka Satya, S.E., M.Si., Ak.
Aprilia Dessy Kurniati, S.E. Kusdinar
Siti Nur Aidah, S.A.P., M.A.P. Siti Rahmawati, S.E.
Tata
-
xi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................... iii
PENGANTAR .....................................................................................................
TIM PENYUSUN ................................................................................................
vii
ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .................................................................................................
PENGHARGAAN ...............................................................................................
xvii
xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. UMUM ................................................................................. 1
B. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN ................................................................
2
C. PERMASALAHAN STRATEGIS ................................................ 4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................................. 9
A. RENCANA STRATEGIS 2016-2019.......................................... 9
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 ....................................... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 15
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ......................................... 15
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ......................... 16
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ................................................ 57
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 65
-
xii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ................................................................................
DAFTAR KUISIONER SURVEI DUKUNGAN LAYANAN SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI
LAMPIRAN 2 ................................................................................
A. DAFTAR 13 (TIGA BELAS) NASKAH AKADEMIK DAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
B. DAFTAR 55 (LIMA PULUH LIMA) KETERANGAN DPR RI
DALAM PERSIDANGAN DI MAHKAMAH KONSTITUSI
TAHUN 2018
LAMPIRAN 3 ……………………………………………………………………………
A. SOP RAPAT PARIPURNA DALAM RANGKA PIDATO
PRESIDEN PENYAMPAIAN RUU APBN
B. SOP SIDANG BERSAMA DPR RI DAN DPD RI DALAM
RANGKA HUT KEMERDEKAAN RI
67
71
79
-
xiii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………………………..………………………………………………..……...
3
Gambar 2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kinerja Setjen dan BK DPR RI…………………………………………………………………………………..…………….
9
Gambar 3 Renstra, RKT Tahun 2018, PK Tahun 2018, Kamus Indikator Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………..…..
13
Gambar 4 Matriks Dukungan Penyiapan Materi Persidangan Bagi Rapat DPR RI ………………………………………….…………………………………...……………….
18
Gambar 5 Foto-Foto Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Serta Rapat Paripurna Dalam Rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN …………………………………………………………..………………..……………
22
Gambar 6 Arsitektur Aplikasi IT Setjen dan BK DPR RI …………..…...……….……… 27
Gambar 7 Trend Kenaikan Indeks RB Setjen dan BK DPR RI……….………………… 35
Gambar 8 Sekretaris Jenderal DPR RI Menerima Penghargaan WTP Kencana Kedua Kalinya …………………………………………………………………………...
39
-
xiv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-
xv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan ….………………………..……... 5
Grafik 2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/ Golongan .………..……………. 5
Grafik 3 Jumlah Rapat Yang Dilaksanakan DPR RI Tahun 2018 ……………..….. 18
Grafik 4 Persandingan Jumlah Materi Persidangan Yang Digunakan DPR RI Tahun 2016, 2017, dan Tahun 2018 …………………………...……………….
19
Grafik 5 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan .…………..………………..…………… 55
Grafik 6 Pembagian Pagu Untuk Satker Setjen dan Dewan T.A. 2018 ..……… 57
Grafik 7 Perkembangan Pertumbuhan Pagu Satker Setjen Dari Tahun 2016 s.d. 2018 ……………………………………………………………..….…………………
58
Grafik 8 Pembagian Kewenangan Pelaksanaan Anggaran Satker Setjen Pada Tahun Anggaran 2018 …..…………………………………………………...
59
Grafik 9 Rincian Realisasi Anggaran Pada Satker Setjen 59
-
xvi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-
xvii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Matrik Persandingan Pagu Anggaran DPR RI Tahun 2016 – 2018 ... 6
Tabel 2 Target Indikator Kinerja Program dalam Renstra Setjen dan BK periode 2016-2019 ……………………………………………………………………..
10
Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018 Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………………………………….……………….
11
Tabel 4 Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 ……………………………………………………………..………………….
12
Tabel 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 ……………………………………………..
15
Tabel 6 Persandingan Penerapan Tata Kelola Berbasis IT .……………………….. 24
Tabel 7 Daftar Aplikasi Pada Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI …………………………………………………………………………………...
25
Tabel 8 Daftar Sampel Dalam Populasi Berdasarkan Fraksi ……………………... 30
Tabel 9 Perbandingan Hasil Survei Kepuasan Pengguna Layanan Oleh Setjen dan BK DPR RI …………………………………..………………………………
32
Tabel 10
Tabel 11
Hasil Evaluasi Pelaksanaan RB ……………………………………………………..
Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Setjen dan BK DPR RI ……
35
41
Tabel 12 Rincian Capaian Kapabilitas APIP Hasil Penilaian Mandiri .…………... 44
Tabel 13 Rincian Hasil Penilaian Maturitas Unsur SPIP .……………………………... 46
Tabel 14 Level SPIP Dengan Rincian Nilai Masing-Masing .……………………….… 48
Tabel 15 Capaian Naskah Akademik dan RUU Tahun 2018 ………………………… 50
Tabel 16 Capaian Kinerja Penyiapan Keterangan DPR RI Tahun 2018 …………. 50
-
xviii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Tabel 17 Capaian Kinerja tersedianya NA, Draf RUU dan Keterangan DPR RI Tahun 2018 ………………………………………………………………………………...
51
Tabel 18 Persandingan Capaian Kinerja Tersedianya NA dan Draf RUU serta Keterangan DPR RI Yang Digunakan Oleh DPR RI Tahun 2017 dan Tahun 2018 …………………………………..……………………………………………
51
Tabel 19 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan ………………………………………….. 54
Tabel 20 Perbandingan Unsur Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2017 Dan Tahun 2018 ……………………………………..…………………………………..
56
Tabel 21 Perbandingan Capaian kinerja Tahun 2017 Dan Tahun 2018 ……….. 56
Tabel 22 Rincian Penilaian Kinerja Anggaran Sampai Dengan 31 Desember 2018 ……………………………………………..…………………………………………...
60
Tabel 23 Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran ………………………………………………….. 62
Tabel 24 Rincian Realisasi Anggaran Per Unit Kerja Dan Kaitannya Dengan IKU ……………………………………………………………………………………………..
63
Tabel 25 Persandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018 ………… 65
-
xix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
PENGHARGAAN
Bronze Winner Public Relations Indonesia Award
(PRIA) 2018 Kategori Government PR Sub Kategori
Lembaga dengan menyajikan kegiatan Parlemen
Remaja sebagai Program PR Unggulan
Memperoleh predikat “menuju Informatif” dalam
pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2018
yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP)
Kategori Lembaga Negara
Memperoleh predikat “menuju Informatif” dalam
pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2018
yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP)
Kategori Lembaga Negara
Sekretaris Jenderal DPR RI menerima penghargaan
atas raihan Opini WTP atas Laporan Keuangan TA
2017 dan penghargaan WTP Kencana atas
keberhasilan mempertahankan raihan WTP selama
5 (lima) tahun berturut turut (Tahun 2013 sampai
dengan 2017)
Program Edukasi Parlemen yang dikemas dalam
presentasi bertajuk “Tak Kenal Maka Tak Sayang”
Mendapatkan Peringkat Perak Kategori Partisipasi
Pembangunan dalam Indonesia Community
Enggagement Award Tahun 2018
-
1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
BAB I A. UMUM
ebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara, Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Setjen dan BK DPR RI) mengemban tugas untuk mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sesuai amanat Undang-Undang
(UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang perubahan kedua UU MD3. Dalam pelaksanaannya, Setjen dan BK DPR RI menyelenggarakan sistem dukungan teknis administrasi, persidangan, dan keahlian kepada DPR RI.
Dari tahun ke tahun Setjen dan BK DPR RI berupaya melaksanakan tata kelola secara profesional sesuai dengan mekanisme berdasarkan prinsip good governance. Salah satu prinsip yang dipersyaratkan adalah akuntabilitas, yang bermakna instansi pemerintah dan para aparaturnya harus dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan kewenangan dalam melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Komitmen pemerintah dalam penguatan akuntabilitas tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019 bahwa agenda kedua pembangunan nasional yang disusun sebagai penjabaran operasional dari nawacita adalah membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, yang meliputi sub agenda prioritas antara lain membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah. Hal tersebut sejalan dengan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Adapun arah kebijakan dan strategi dalam rangka mewujudkan peningkatan transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan mewajibkan setiap instansi pemerintah mampu mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sementara substansi Sistem AKIP adalah penyelarasan antara produk perencanaan dan realisasinya dengan orientasi kepada hasil (result oriented). Proses penyelarasan ini dilakukan melalui penyusunan suatu Rencana Stratejik dalam jangka menengah lima tahun, rencana kinerja tahunan, dan penetapan kinerja yang merupakan kontrak kinerja, serta laporan
-
2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
pertanggungjawaban kinerja tiap tahunnya. Penyusunan laporan kinerja adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Pelaporan kinerja mengungkapkan capaian kinerja dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya yang secara keseluruhan terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran, juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Setjen dan BK DPR RI ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 7/PER-SEKJEN/2012 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI serta amanat Reformasi Birokrasi (RB) khususnya area perubahan Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
Penyusunan LKj Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja tahun 2019 mendatang. Dokumen ini juga berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.
B. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI
Memenuhi amanat UU MD3 tersebut Sekretariat Jenderal DPR RI sebagai unsur pendukung DPR RI telah melaksanakan restrukturisasi organisasi pada akhir tahun 2015 menjadi Setjen dan BK DPR RI yang lebih menggambarkan pembagian fungsi dukungan kepada DPR RI secara tegas pada fungsi-fungsi dukungan yang bersifat teknis, administratif, dan keahlian. Fungsi dukungan teknis administrasi dan persidangan dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal (Setjen DPR RI) dan dukungan fungsi keahlian dilaksanakan oleh Badan Keahlian (BK DPR RI). Pembentukan organisasi Setjen dan BK DPR RI ditetapkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Sebagai tindak lanjut Perpres Nomor 27 Tahun 2015 maka ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI (Persekjen) Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sejalan
-
3
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dengan dinamika politik terdapat kebutuhan baru dari DPR RI yang perlu difasilitasi dan didukung dengan perangkat organisasi yang memadai sebagaimana UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka telah dilakukan beberapa kali perubahan terhadap Persekjen Nomor 6 Tahun 2015 dan terakhir dengan Persekjen Nomor 7 Tahun 2018. Perubahan tersebut dilakukan secara terbatas dengan tujuan untuk memberikan dukungan yang lebih optimal, efektif dan efisien kepada DPR RI dalam melaksanakan fungsi pengawasan, legislatif, dan anggaran. Struktur organisasi Setjen dan BK DPR RI secara keseluruhan tertuang dalam Gambar 1.
Gambar 1
Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Sumber : Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Januari 2019
PIMPINAN DPR RI
SEKRETARIAT JENDERAL BADAN KEAHLIAN
DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN
DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI
INSPEKTORAT UTAMA
BIRO PROTOKOL
BIRO HUKUM DAN PENGADUAN MASYARAKAT
BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN
BIRO PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
BIRO UMUM
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PUSAT DATA DAN INFORMASI
BIRO PERSIDANGAN I
BIRO PERSIDANGAN II
BIRO KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN
BIRO KESEKRETARIATAN PIMPINAN
BIRO PEMBERITAAN PARLEMEN
INSPEKTORAT I
INSPEKTORAT II
PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG
PUSAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN UNDANG-
UNDANG
PUSAT KAJIAN ANGGARAN
PUSAT KAJIAN AKUNTABILITAS
KEUANGAN NEGARA
PUSAT PENELITIAN
-
4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
C. PERMASALAHAN STRATEGIS
ada tahun 2018 yang merupakan tahun ketiga setelah pelaksanaan restrukturisasi organisasi sistem pendukung DPR RI menjadi Setjen dan BK DPR RI serta tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Setjen dan BK DPR RI Periode 2016-2019, telah terjadi beberapa penyesuaian serta penataan baik dari sisi ketatalaksanaan, SDM,
maupun infrastruktur. Beberapa penyesuaian serta penataan strategis ini merupakan permasalahan strategis yang harus dihadapi agar organisasi dapat melaksanakan perannya dengan baik. Adapun langkah strategis yang ditempuh Setjen dan BK DPR RI dalam menghadapi permasalahan strategis dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Ketatalaksanaan
Sebagai organisasi yang mendukung kinerja parlemen, keunikan bentuk organisasi Setjen dan BK DPR RI menjadi salah satu tantangan dalam penyusunan peta proses bisnis Setjen dan BK DPR RI. Akan tetapi hal ini tidak menyurutkan langkah Setjen dan BK DPR RI dalam menyusun peta proses bisnis yang telah dilaksanakan pada tahun 2016. Namun dinamika organisasi seiring berubahnya lingkungan strategis serta seiring terbitnya Permenpan Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah, maka pada tahun 2018 telah dilakukan penyesuaian kembali peta proses bisnis organisasi tersebut sehingga secara bertahap dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan SOP pada semua tingkatan unit organisasi.
2. Sumber Daya Manusia
Penataan jabatan yang disertai dengan penataan sumber daya manusia (SDM) sebagai dampak perubahan struktur organisasi Setjen dan BK DPR RI mulai dilaksanakan pada Tahun 2016. Tantangan yang dihadapi pada Tahun 2018 adalah keharusan untuk menyesuaikan manajemen SDM di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dengan manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Di sisi lain, adanya peluang penataan manajemen kepegawaian dalam UU MD3 memungkinkan Setjen dan BK DPR RI membentuk manajemen ASN yang paling sesuai untuk diterapkan di Setjen dan BK DPR RI.
Berdasarkan data PNS dari Bagian Kepegawaian pada bulan Januari 2019, jumlah pegawai Setjen dan BK DPR RI sebanyak 1.272 orang, terdiri dari pejabat struktural 220 orang, pejabat fungsional 299 orang, dan pejabat pelaksana 753 orang, sebagaimana disampaikan pada Grafik 1 berikut:
-
5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Grafik 1
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan
Sumber: Bagian Kepegawaian, Januari 2019
Dari Grafik 1 dapat disampaikan bahwa jumlah terbanyak adalah pejabat pelaksana yaitu 59%, sedangkan jumlah terkecil adalah pejabat struktural yaitu 17%. Sedangkan jumlah pejabat fungsional adalah 24%. Jika dilihat secara keseluruhan, komposisi pejabat pelaksana masih sangat besar jika dibandingkan pejabat fungsional.
Sejalan dengan kebijakan nasional dan amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN yang ditindaklanjuti dengan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, yang mengamanatkan bahwa pengelolaan SDM harus didasarkan pada kualifikasi kompetensi dan kinerja, maka kedepan masih diperlukan penambahan SDM Setjen dan BK DPR RI dengan pegawai yang secara kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan jabatan yang akan didudukinya. Saat ini, jumlah PNS yang menduduki jabatan administrasi masih lebih banyak dari jabatan fungsional.
Selanjutnya jumlah pegawai Setjen dan BK DPR RI dapat dirinci berdasarkan pangkat/golongan sebagaimana Grafik 2 berikut:
Grafik 2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan
Sumber: Bagian Kepegawaian, Januari 2019
Pejabat Struktural17%
Pejabat Fungsional 24%
Pejabat Pelaksana59%
Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Pejabat Pelaksana
IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b
Column1 5 18 19 58 84 230 142 331 130 55 120 46 20 2 10 2
-
6
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Dari Grafik 2 dapat disampaikan bahwa pegawai Setjen dan BK DPR RI paling banyak terdiri dari pegawai golongan III/b (331 orang) dan golongan III/d (230 orang).
Berdasarkan komposisi tersebut di atas terlihat bahwa jumlah pegawai dalam jabatan pelaksana yang menduduki golongan III/b cukup tinggi. Untuk mendukung kesempatan karir bagi pegawai pelaksana tersebut, dapat diberikan kesempatan untuk alih jabatan ke jabatan fungsional. Sementara itu, jenis jabatan fungsional yang dapat digunakan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI masih sedikit. Sehingga organisasi perlu merancang pembentukan jabatan fungsional baru yang sesuai dengan kekhususan dan karakter Setjen dan BK DPR RI sebagai organisasi pendukung tugas dan fungsi DPR RI. Permasalahan lainnya di bidang SDM adalah kebutuhan tenaga teknis administrasi untuk jabatan pelaksana pada level pendidikan setingkat SMA.
3. Infrastruktur dan Anggaran
Adanya penambahan dan/atau penggabungan unit kerja memerlukan penataan infrastruktur seperti penambahan ruangan kerja, ruang rapat, dan fasilitas lainnya. Proses pengadaan infrastruktur tersebut memerlukan waktu dan dilakukan dengan cara bertahap. Kendala utama pada proses pengadaan infrastruktur adalah belum adanya standar sarana dan prasarana serta standar kebutuhan. Hal ini akan mempengaruhi proses penganggaran dan mempengaruhi kecepatan penyediaan fasilitas pendukung. Sebagai organisasi pendukung tugas dan fungsi DPR, Setjen dan BK DPR RI akan terus berupaya memenuhi semua kebutuhan DPR terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana pendukung.
Sekretaris Jenderal DPR RI, selaku Pengguna Anggaran DPR RI, mengelola anggaran sebesar Rp 5.728.286.667.000,00 yang terdiri dari 2 Satuan Kerja (Satker), yaitu: Satker Setjen DPR RI sebesar Rp.1.700.427.543.000,00 dan Satker Dewan sebesar Rp. 4.027.859.124.000,00. Anggaran ini meningkat 20.3% dibandingkan anggaran tahun sebelumnya. Namun demikian, pada tahun 2018, terdapat pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp485.522.421.000,00 yang sebelumnya dianggarkan untuk pembangunan gedung. Jika tidak memperhitungkan blokir anggaran tersebut, maka peningkatan anggaran secara keseluruhan hanya sebesar 10,11%.
Tabel 1
Matrik Persandingan Pagu Anggaran DPR RI Tahun 2016 – 2018
No. SATUAN KERJA PAGU ANGGARAN
TAHUN 2016 (Rp) TAHUN 2017 (Rp) TAHUN 2018 (Rp)
1. SATKER DEWAN 3.432.744.688.000 3.621.852.194.000 4.027.859.124.000
2. SATKER SETJEN 1.289.948.353.000 1.139.710.426.000 1.700.427.543.000
JUMLAH 4.722.693.041.000 4.761.562.620.000 5.728.286.667.000
Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018
-
7
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Sekretaris Jenderal DPR RI sebagai Pengelola Anggaran Satker Dewan, mengelola anggaran satker Dewan dalam rangka memberikan dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan serta memberikan dukungan hak keuangan Dewan. Dengan kewenangan tersebut, maka kewajiban perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran diemban oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI.
Ditunjuknya Sekjen DPR RI selaku Pengelola Anggaran disebabkan status DPR RI selaku Lembaga Legislatif, sehingga Pimpinan DPR RI tidak dapat berada dibawah eksekutif. Penunjukan tersebut ditetapkan dalam Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib.
Penunjukan Sekjen DPR RI selaku pengguna anggaran DPR RI, diikuti dengan beberapa batasan. Diantara batasan yang cukup berpengaruh dalam mekanisme perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran antara lain penetapan fungsi Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI dalam penetapan arah kebijakan umum pengelolaan anggaran DPR, penyusunan rencana kerja dan program, serta pengawasan pengelolaan anggaran DPR RI oleh Sekjen DPR RI. Dengan demikian, praktis Sekjen DPR RI tidak dapat secara penuh mengatur seluruh pengelolaan anggaran DPR RI tanpa melalui persetujuan Alat Kelengkapan DPR RI melalui BURT.
Komitmen Setjen dan BK DPR RI sebagai pengelola anggaran pada kedua satker tersebut akan terus ditingkatkan dalam melaksanakan pengelolaan anggaran dengan akuntabel dan transparan. Upaya tersebut terbukti dengan berhasilnya Setjen dan BK DPR RI mendapatkan penghargaan dari BPK RI atas capaian Opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” untuk Laporan Keuangannya. Prestasi tersebut terus dipertahankan Setjen dan BK dengan keberhasilan capaian Opini WTP sebanyak 9 kali berturut-turut, sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2017. Setjen dan BK DPR RI bahkan berhasil memperoleh 2 kali Penghargaan WTP Kencana atas keberhasilan mempertahankan Opini WTP 5 tahun berturut turut. Penilaian atas Laporan Keuangan Setjen dan BK tahun anggaran 2018 belum mendapatkan penilaian dari BPK.
-
8
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-
9
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
BAB II A. RENCANA STRATEGIS 2016 – 2019
Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 serta setelah dilakukan revisi disebabkan adanya perubahan struktur organisasi, arah kebijakan Setjen dan BK DPR RI telah tertuang dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI tahun 2016-2019 yang ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (Kepsekjen) Nomor 539/SEKJEN/2016. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Setjen dan BK DPR RI dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kinerja Setjen dan BK DPR RI
Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018
Visi Misi
Tujuan Sasaran
Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian
DPR RI yang professional, andal,
transparan, dan akuntabel dalam
mendukung fungsi DPR RI
• Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang professional, andal, transparan, dan akuntabel
• Memperkuat peran keahlian yang professional, andal, tranparan, dan akuntabel
• Peningkatan kualitas tata kelola administrasi dan persidangan guna menunjang pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI
• Penguatan peran kehlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI
• Meningkatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal
• Meningkatnya kinerja keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal
-
10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019, Setjen dan BK DPR RI menetapkan dua program kerja, yaitu:
1. Program Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal DPR RI; dan
2. Program Dukungan Keahlian Fungsi Dewan.
Adapun target indikator kinerja program pada kedua program di atas untuk Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019 terbagi menjadi beberapa kegiatan yang masing-masing memiliki sasaran, indikator, dan target kinerja sebagaimana terdapat dalam Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2
Target Indikator Kinerja
dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019
Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018
Berdasarkan renstra tersebut, maka disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2018, sebagaimana tabel berikut:
100%
100%
90%
60%
100%
60%
100%
100%
90%
62,5%
100%
62,5%
100%
100%
90%
65%
100%
65%
100%
100%
90%
67,5%
100%
67,5%
Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI
Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP
Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT
Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM
Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR
untuk siding pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI
Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada
DPR RI yang optimal
Menguatnya Kinerja Keahlian dalam
mendukung pelaksanaan Wewenang dan tugas DPR RI yang optimal
Indikator Kinerja Program
2016 2017 2018 2019
SasaranProgram/Output
Target Kinerja
-
11
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Sumber: Bagian Perencanaan, November 2017
NO.PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET 2018
KUANTITAS/OUTPUT
KUALITAS/MUTU
1.
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal
Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI
100% 100%
Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP
100% 100%
Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT
90% 100%
Persentase kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM
65% 100%
2.Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien
Indeks Reformasi Birokrasi B 100%
3.Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi
Opini BPK WTP 100%
Nilai Akuntabilitas Kinerja B 100%
Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 100%
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
Level 2 100%
4.
Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan Wewenang dan tugas DPR RI yang optimal
Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI
100% 100%
Indeks kepuasan pengguna layanan
65% 100%
-
12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Pada Tahun 2018 telah dilakukan penetapan Perjanjian Kinerja sebagai program strategis Setjen dan BK DPR RI yang akan direalisasikan pada akhir tahun 2018. Penyusunan Perjanjian Kinerja tersebut mengacu pada RKT Tahun 2018 yang ditetapkan pada Tahun 2017.
Tabel 4 Perjanjian Kinerja
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Tahun 2018
Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018
65
B
WTP
B
Level
2
Level
2
65
Nilai Akuntabilitas Kinerja
Opini BPK
Indeks Reformasi Birokrasi
Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI
Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP
Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT
Tingkat Kapabilitas APIP
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI
Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal
Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien
Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi
Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal
100%
100%
100%
100%90%
-
13
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Terdapat beberapa penyesuaian pada indikator dan target sebagai berikut:
1. Pada sasaran program/outcome “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi Dan Persidangan Kepada DPR RI Yang Optimal” dengan Indikator Persentase kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM diganti dengan Indeks Kepuasan Pengguna Layanan. Penggantian tersebut dilakukan agar pengukuran tingkat kepuasan pengguna layanan dapat lebih komprehensif meliputi berbagai layanan yang diberikan Setjen DPR RI. Dengan perubahan tersebut, target pun berubah dari persentase 65% menjadi Indeks 65.
2. Perubahan target 65% menjadi 65 Pada sasaran “Menguatnya Kinerja Keahlian Dalam Mendukung Pelaksanaan Wewenang Dan Tugas DPR RI yang optimal” dengan Indikator Indeks kepuasan pengguna layanan. Perubahan target tersebut dilakukan karena pengukuran menggunakan indeks.
Gambar 3 Renstra, RKT Tahun 2018, PK Tahun 2018, dan Kamus Indikator
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Tahun 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK
INDONESIA
Jakarta, November 2017
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
2018
-
14
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-
15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
BAB III A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Sebagai perwujudan dari akuntabilitas kinerja dan alokasi anggaran yang disediakan, maka pengukuran kinerja ini menggambarkan pencapaian atas sasaran program/kegiatan yang didasarkan pada indikator kinerja yang targetnya sudah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Gambaran pengukuran capaian kinerja Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 sebagaimana Tabel 5 berikut:
Tabel 5 Pengukuran Capaian Kinerja
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal
1. Presentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI
100 % 100 % 100 %
2. Presentase penyelenggaraan Upacara Kenegaraan yang sesuai dengan SOP
100 % 100 % 100 %
3. Presentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT
90 % 100 % 111%
4. Indeks Kepuasan pengguna terhadap layanan
65 82.04 126,21%
2. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien
Indeks RB B N/A N/A
3. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi
1. Opini BPK WTP WTP 100%
2. Nilai Akuntabilitas Kinerja B N/A N/A
3. Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 Level 2 100 %
4. Tingkat kematangan implementasi SPIP
Level 2 Level 2 100 %
4. Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal
1. Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan DPR RI
100 % 100 % 93 %
2. Indeks kepuasan pengguna layanan 65 80.04 123%
-
16
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Yang dimaksud dengan “materi persidangan” dalam indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI secara optimal” adalah dokumen yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI untuk mendukung terselenggaranya rapat-rapat dalam pelaksanaan fungsi Dewan, baik legislasi, pengawasan, anggaran maupun diplomasi parlemen. Dokumen materi persidangan tersebut berupa dokumen substansi, yaitu bahan materi rapat, skenario
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan
Persidangan kepada DPR RI yang optimal
1.1
1.2
Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang
sesuai dengan SOP
Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI
Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola
berbasis IT1.3
Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
1.4
1
Target
Realisasi
Capaian
100%
100%
Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RIIndikator
1.1
Presentase diperoleh dari materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI untuk mendukung terselenggaranya rapat-rapat dalam
pelaksanaan fungsi Dewan, baik legislasi, pengawasan, anggaran
100%
Realisasi
-
17
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
rapat, pointers rapat, draft kesimpulan rapat, laporan singkat, dan risalah rapat, serta dokumen administrasi yaitu surat undangan, daftar hadir peserta rapat, dan rekapitulasi daftar hadir. Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI secara optimal didapatkan dengan menghitung persentase perbandingan antara materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI dengan materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI.
Target yang ingin dicapai pada indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI” pada tahun 2018 adalah sebesar 100%, dan telah terealisasi sebesar 100%, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. Capaian kinerja sebesar 100% berarti bahwa seluruh rapat yang dijadwalkan dan dilaksanakan oleh DPR RI telah didukung dengan kelengkapan rapat dan materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI dan seluruhnya digunakan oleh DPR RI. Dukungan penyiapan materi persidangan merupakan kewajiban utama yang dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Adapun unit yang menyiapkan materi persidangan di jajaran Deputi Bidang Persidangan yaitu:
1. Biro Persidangan I yang meliputi Sekretariat Komisi I s.d. XI, Risalah dan Persidangan Paripurna;
2. Biro Persidangan II yang meliputi Sekretariat Badan Legislasi, Sekretariat Badan Anggaran, Sekretariat Mahkamah Kehormatan Dewan, Sekretariat Badan Urusan Rumah Tangga, Sekretariat Badan Akuntabilitas Keuangan Negara dan Sekretariat Pansus;
3. Biro Kerjasama Antar Parlemen yang meliputi Sekretariat Kerjasama Organisasi Internasional, Sekretariat Kerjasama Organisasi Regional, Sekretariat Kerjasama Bilateral; dan
4. Biro Kesekretariatan Pimpinan yang meliputi Sekretariat Musyawarah Pimpinan, Sekretariat Badan Musyawarah, dan Tata Usaha Pimpinan DPR RI.
Rapat DPR RI pada tahun 2018 terbagi dalam masa persidangan sebagai berikut :
1. Masa Persidangan III, dengan jadwal sidang 9 Januari 2018 sampai dengan 14 Februari 2018 dan jadwal reses 15 Februari 2018 sampai dengan 4 Maret 2018
2. Masa Persidangan IV, dengan jadwal sidang 5 Maret 2018 sampai dengan 27 April 2018 dan jadwal reses 28 April 2018 sampai dengan 17 Mei 2018
3. Masa Persidangan V, dengan jadwal sidang 18 Mei 2018 sampai dengan 27 Juli 2018 dan jadwal reses 28 Juli 2018 sampai dengan 15 Agustus 2018
4. Masa Persidangan I, dengan jadwal sidang 16 Agustus 2018 sampai dengan 31 Oktober 2018 dan jadwal reses 1 November 2018 sampai dengan 18 November 2018
5. Masa Persidangan II, dengan jadwal sidang 19 November 2018 sampai dengan 13 Desember 2018 dan jadwal reses 14 Desember 2018 sampai dengan 6 Januari 2019
-
18
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Gambar 4 Matriks dukungan penyiapan materi persidangan bagi rapat Dewan
Rekapitulasi kegiatan persidangan yang dilaksanakan oleh DPR RI dengan dukungan Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerjasama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan dalam melaksanakan indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI” sebagaimana terdapat dalam Grafik 3 berikut:
Grafik 3 Jumlah Rapat yang dilaksanakan DPR RI tahun 2018
Sumber : Laporan Kinerja Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerja Sama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan
BIRO PERSIDANGAN I BIRO PERSIDANGAN IIBIRO KERJASAMA ANTAR
PARLEMEN
BIRO KESEKRETARIATAN
PIMPINAN
MASA PERSIDANGAN I
MASA PERSIDANGAN II
MASA PERSIDANGAN III
MASA PERSIDANGAN IV
MASA PERSIDANGAN V
MASA PERSIDANGAN I
MASA PERSIDANGAN II
MASA PERSIDANGAN III
MASA PERSIDANGAN IV
MASA PERSIDANGAN V
MASA PERSIDANGAN I
MASA PERSIDANGAN II
MASA PERSIDANGAN III
MASA PERSIDANGAN IV
MASA PERSIDANGAN V
MASA PERSIDANGAN I
MASA PERSIDANGAN II
MASA PERSIDANGAN III
MASA PERSIDANGAN IV
MASA PERSIDANGAN V
MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN
DUKUNGAN PENYIAPAN MATERI PERSIDANGAN
RAPAT-RAPAT DEWAN
0
50
100
150
200
250
300
350
400
MS. III MS. IV MS. V MS. I MS. II
Biro Persidangan I 183 223 254 362 83
Biro Persidangan II 85 83 111 130 31
Biro KSAP 17 28 16 25 18
Biro Pimpinan 100 100 100 100 111
-
19
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Berdasarkan Grafik 3 di atas dapat dijelaskan bahwa materi persidangan yang telah disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI sebanyak 2.160 terdiri dari 1.105 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Persidangan I, 440 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Persidangan II, 104 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Kerjasama Antar Parlemen, dan 511 dipersiapkan oleh Biro Kesekretariatan Pimpinan. Dengan terlaksananya rapat-rapat tersebut maka target 100 % materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI telah dapat direalisasikan dan digunakan dalam rapat DPR RI, sehingga capaiannya adalah sebesar 100%.
Capaian kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018 selalu mencapai 100%. Hal ini dapat disampaikan bahwa berapapun jumlah rapat yang diselenggarakan pada tahun berjalan, penyiapan materi persidangan yang harus dilakukan oleh Setjen dan BK DPR RI harus mencapai 100%. Capaian kinerja tersebut tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia, sarana prasarana serta anggaran juga faktor budaya kerja, kemauan untuk belajar, rasa tanggung jawab atas pekerjaan, dan kebersamaan dalam team work. Perbandingan jumlah kegiatan persidangan tahun 2016, 2017 dan 2018 sebagaimana terdapat dalam Grafik 4 berikut:
Grafik 4
Persandingan Jumlah materi Persidangan yang digunakan DPR RI
Tahun 2016, 2017 dan Tahun 2018
Sumber : Laporan Kinerja Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerja Sama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan
Jika dilihat dari sisi jumlah materi persidangan terjadi penurunan, namun hal itu tidak berarti terjadi penurunan kinerja Setjen dan BK DPR RI dalam membuat dan menyiapkan materi persidangan, karena setiap rapat/persidangan yang dilakukaan oleh DPR RI selalu diberikan dukungan materi persidangan oleh Setjen dan BK DPR RI.
0200400600800
10001200140016001800
Rosid 1 Rosid 2 BKSAP Ropim
2016 1763 434 88 395
2017 1357 451 106 627
2018 1105 440 104 511
-
20
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Sebagai Lembaga tinggi negara, DPR RI secara rutin menyelenggarakan 2 (dua) upacara kenegaraan, yaitu:
1. Sidang Bersama DPR dan DPD RI dengan Acara Pidato Kenegaraan Presiden RI Dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI; dan
2. Upacara Kenegaraan Pada Rapat Paripurna DPR RI Dalam Rangka Penyampaian Rancangan UU tentang APBN oleh Presiden RI.
Sidang Bersama DPR dan DPD RI dilaksanakan berdasarkan amanat Sesuai dengan Pasal 228 ayat (5) UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) juncto Pasal 223 ayat (1) Peraturan Tata Tertib DPR mengatur bahwa “sebelum pembukaan tahun sidang, anggota DPR dan anggota DPD mendengarkan pidato kenegaraan Presiden dalam sidang bersama yang diselenggarakan oleh DPR atau DPD secara bergantian”.
Mengingat pentingnya kegiatan upacara tersebut maka ditetapkan indikator 1.2. “Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP”. Indikator tersebut dapat mendukung Setjen dan BK DPR RI terus meningkatkan kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal dengan dukungan penyelenggaraan upacara kenegaraan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
Pada Tahun 2018, DPR mendapatkan giliran menyelenggarakan Sidang Bersama. Oleh karena itu, pada Tahun 2018 DPR RI melaksanakan dua agenda penting sekaligus yaitu Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dengan acara Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka HUT Kemerdekaan RI dan Upacara Kenegaraan Pada Rapat Paripurna DPR RI dalam Rangka Penyampaian RUU tentang APBN oleh Presiden RI. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2018.
Sidang Bersama DPR dan DPD RI yang sudah berjalan selama 6 tahun ini merupakan peristiwa penting yang dinantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia karena merupakan peristiwa kenegaraan yang dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat antara lain perwakilan teladan yang dipilih oleh seluruh Kementerian, duta besar atau Kepala Perwakilan Negara Asing/Organisasi Internasional dan tamu parlemen negara sahabat yang sedang berkunjung ke Indonesia. Pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Presiden menyampaikan Pidato Kenegaraan untuk memperingati momentum bersejarah dimana Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dalam usia kemerdekaan ke-73 tahun. Acara Sidang ini bersifat nasional maka diperlukan persiapan
Target
Realisasi
Capaian
100%
100%
Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP
Indikator 1.2
Presentase diperoleh dari penyelenggaraan upacara kenegaraan, yang dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI yang sesuai dengan SOP
100%
-
21
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
yang matang selama kurang lebih 3 bulan persiapan yang diperlukan guna melakukan koordinasi-koordinasi dengan semua stakeholder, mengingat jumlah tamu 2000 undangan terdiri dari pejabat negara, pejabat pemerintah, dan perwakilan negara sahabat, serta 3000 orang Teladan yang dipilih oleh masing-masing K/L. Secara umum, kegiatannya berjalan dengan sangat baik, tidak ada laporan keluhan dari tamu undangan. Setjen dan BK DPR sebagai pelaksana/tuan rumah dari Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT RI tanggal 16 Agustus 2018, telah melaksanakan kegiatan kenegaraan ini juga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Setelah Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dilaksanakan, Setjen dan BK DPR menyelenggarakan Rapat Paripurna DPR RI dengan acara Pidato Presiden RI dalam rangka penyampaian RUU APBN disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya, acara tersebut dilaksanakan dalam sistem ketatanegaraan sebagai tugas dan fungsi DPR RI dalam menjalankan tugas/fungsi Anggaran dan Legislasi. Kegiatan ini juga berjalan dengan baik, tidak ada laporan keluhan dari Dewan atau pihak-pihak yang diundang, dan sesuai dengan susunan acara yang telah ditetapkan yang berlandaskan perundangan-undangan yang berlaku.
Acara Sidang Bersama DPR RI & DPD RI dan Sidang RAPBN merupakan acara kenegaraan yang harus diselenggarakan dengan berpedoman kepada 2 (dua) SOP sebagaimana terdapat dalam Lampiran 1. SOP dimaksud telah ditetapkan dalam Keputusan Sekjen DPR RI Nomor 1603/SEKJEN/2016 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Setjen dan BK DPR RI yaitu:
1. SOP Sidang bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI; dan
2. SOP Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN.
Dengan SOP tersebut, maka Setjen dan BK DPR RI mempunyai pedoman penyelenggaraan kegiatan sehingga koordinasi secara internal maupun eksternal dapat dilaksanakan dengan lebih efektif. Pembagian tugas di bawah koordinasi Sekjen DPR RI terkait penyiapan bahan, tata acara dan tata tempat tata penghormatan ditetapkan dengan Keputusan Sekjen DPR RI tentang Tim Kerja Dukungan Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Paripurna.
Penyelenggaraan upacara kenegaraan yang dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI harus tepat waktu sesuai dengan susunan acara yang telah ditetapkan, baik untuk kehadiran pendukung kegiatan sampai dengan agenda pokoknya Pidato Presiden RI sebagaimana tertuang dalam SOP terlampir. Dengan target kinerja sebesar 100%, maka telah dapat direalisasikan sebesar 100%, dan capaian indikator ini sebesar 100%.
Keberhasilan pencapaian indikator dipengaruhi juga oleh beberapa faktor pendukung sebagai berikut:
1. tersedianya dukungan anggaran yang memadai;
2. tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi serta kerjasama yang baik dalam mencapai target kinerja; dan
3. terjalinnya koordinasi yang intensif baik internal maupun eksternal dalam rangka perencanaan persiapan serta pelaksanaan acara.
-
22
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Gambar 5 Foto-foto Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, serta Rapat Paripurna dalam rangka Pidato
Presiden Penyampaian RUU APBN
-
23
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Amanat terhadap penerapan tata kelola dan infrastruktur information technology (IT) telah dijabarkan kedalam arah kebijakan dan strategi pencapaian yang sesuai dengan sasaran program pada Renstra Setjen dan BK DPR RI tahun 2016-2019 yaitu meningkatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal. Oleh karena itu Setjen dan BK DPR RI berupaya memaksimalkan pengembangan tata kelola berbasis IT yang menyeluruh dan terpadu melalui kegiatan pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem IT di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin).
Unit kerja yang secara teknis operasional melakukan pengelolaan dan pengembangan IT adalah Bidang Data dan Teknologi Informasi (BDTI) dibawah pengawasan Pusdatin. Pusdatin secara struktural berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris Jenderal DPR RI. Pengelolaan dan pengembangan sistem IT telah dilakukan secara terpusat yang terdiri dari kegiatan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi, website, jaringan dan database sistem informasi bagi unit kerja di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dalam menghadapi tuntutan era teknologi informasi dewasa ini.
Sistem informasi dan aplikasi IT yang telah dikembangkan dikelompokkan kedalam 2 kategori, yakni kategori aplikasi yang digunakan oleh masyarakat dan Anggota Dewan dan kategori aplikasi yang digunakan oleh pegawai dan unit kerja Setjen dan BK untuk menunjang pelaksanaan kegiatan sehari-hari sebagai bentuk otomatisasi dan modernisasi administrasi perkantoran. Sistem informasi dan aplikasi tersebut secara garis besar meliputi website utama DPR RI, sub website unit kerja Eselon II, sistem informasi pengaduan masyarakat, sistem informasi legislasi, sistem informasi arsip, sistem informasi perpustakaan DPR, sistem layanan informasi publik, sistem administrasi kepegawaian, sistem administrasi keuangan, sistem administrasi perencanaan, sistem data penelitian, sistem pendidikan dan pelatihan.
Target kinerja yang ditentukan untuk tahun 2018 adalah sebesar 90% dengan indikatornya yaitu “Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT” yang diukur dari jumlah unit kerja pada tingkat Eselon II yang telah memiliki aplikasi IT untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dibandingkan dengan jumlah seluruh unit kerja eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang berjumlah 20 unit kerja. Realisasi pada tahun 2018 telah tercapai 100% dan capaian indicator adalah 111%, yang berarti bahwa seluruh unit kerja Eselon II telah mengimplementasikan tata kelola berbasis IT.
Target
Realisasi
Capaian
100%
100%
Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis ITIndikator
1.3
Presentase diperoleh dari jumlah unit kerja pada tingkat eselon II yang telah memiliki aplikasi IT
untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dibandingkan dengan jumlah seluruh unit kerja eselon II di lingkungan Setjen dan BK
DPR RI 100%
90%
111%
-
24
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Pada tahun 2017 pengembangan aplikasi yang dilakukan adalah pemenuhan terhadap pembangunan website untuk eselon II, sedangkan di tahun 2018 adalah mengintegrasikan website unit eselon II, dan pembangunan aplikasi mobile. Rincian persandingannya dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6 Persandingan Penerapan Tata Kelola Berbasis IT
TAHUN JUMLAH UNIT KERJA
JUMLAH APLIKASI
KETERANGAN
2017 20 69 Melakukan pengembangan website unit kerja Eselon II terutama pada Badan Keahlian DPR RI dan pengembangan aplikasi untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan pimpinan dalam rangka mendukung akselerasi pengelolaan sistem informasi untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja.
2018 20 72 1. Melakukan pengintegrasian antara website unit kerja Eselon II dengan aplikasi-aplikasi yang ada di unit kerja sehingga dapat diakses oleh masyarakat untuk mendukung penyampaian informasi.
2. Melakukan pembaharuan beberapa aplikasi dalam tampilan antarmuka baru yang lebih menarik. Pada tahun 2018 juga mengembangkan aplikasi yang mengikuti tren aplikasi berbasis mobile untuk dapat diakses pada gawai Android dan IOS.
Jumlah aplikasi yang telah diterapkan di seluruh unit kerja Eselon II sebagai bentuk tata kelola berbasis IT di tahun 2018 mengalami penambahan yakni total sebanyak 72 aplikasi. Pengembangan ini berupa aplikasi baru yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mendukung penyampaian informasi proses legislasi mewujudkan pembentukan UU yang partisipatif, transparan, akuntabel, berintegrasi, efisien dan efektif antara lain SIMAS PUU, SI Pengrajin UU, SI Panlak UU, Sistem Informasi Arsip (SIAR), Sistem Data Informasi Penelitian (SDIP). Selain itu juga dilakukan pembaharuan aplikasi PPID, SIPERPUS, Website TVR dalam tampilan antarmuka baru yang lebih menarik dan memudahkan masyarakat mencari informasi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI. Pengembangan aplikasi internal yang dapat diakses di dalam lingkungan Setjen dan BK yaitu Sistem Informasi Statistik Data Perjalanan Dinas Luar Negeri DPR RI dalam rangka Diplomasi Parlemen sebagai salah satu bahan pertimbangan Pimpinan DPR dalam menyusun dan menetapkan negara tujuan kunjungan.
Aplikasi Cloud DPR untuk Anggota dan Pegawai Setjen dan BK DPR RI telah dapat digunakan sebagai media penyimpanan online sehingga dapat saling berbagi file ataupun dokumen tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu. Pada tahun 2018 juga dikembangkan aplikasi DPR e-Library yang mengikuti perkembangan tren aplikasi berbasis mobile untuk diakses pada gawai Android dan IOS,
-
25
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
yakni sebuah aplikasi perpustakaan dalam genggaman bagi pengguna untuk membaca dan meminjam koleksi pustaka dalam bentuk digital.
Adapun daftar rinci seluruh unit kerja Eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang telah memiliki dan menerapkan IT dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan pembangunan aplikasi dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
Tabel 7
Daftar Aplikasi Pada Unit Kerja Eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI
NO UNIT KERJA ESELON II JUMLAH APLIKASI
1 Biro Protokol 1 Rumah Aspirasi (Penyaluran Delegasi Masyarakat)
2 Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat
3 1. Pengaduan Masyarakat 2. SMS Aspirasi 3. JDIH
3 Biro Kepegawaian dan Organisasi
9 1. Website Yankes 2. Website Panitia Seleksi 3. SIAP 4. Absensi Pegawai 5. E-PPKP 6. Aplikasi Ortala 7. E-Disiplin Pegawai 8. Aplikasi Buku Putih 9. SIGOTA
4 Biro Perencanaan dan Keuangan
11 1. Administrasi Keuangan 2. Aplikasi Gaji Anggota 3. Aplikasi Pajak 4. Aplikasi Standardisasi 5. ALADIN 6. SINCAN 7. SEMAR 8. Aplikasi Matriks Tim dan RDK 9. SIDILA 10. SIREVI 11. SIALDA
5 Biro Pengelolaan BMN 1 Sistem Informasi Perbendaharaan
6 Biro Umum 2 1. Aplikasi Persuratan 2. Aplikasi Kendaraan
7 Biro Persidangan I 1 Admin AKD
8 Biro Persidangan II 2 1. Aplikasi Rosid II 2. SILEG
9 Biro Kerjasama Antar Parlemen 3 1. Website event KSAP 2. Minluna 3. Statistik Data Perjalanan Dinas LN DPR
10 Biro Kesekretariatan Pimpinan 3 1. Aplikasi PPNPN (TA/SAA) Online
-
26
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
2. SIAD TU Sekjen 3. SITANANG
11 Biro Pemberitaan Parlemen 8 1. Website DPR RI 2. Streaming TV Parlemen 3. PPID 4. Blog Anggota 5. Website TVR 6. Admin Pemberitaan 7. Admin Medsos 8. Portal Anggota
12 Inspektorat I 3 1. Website Ittama 2. ELIT 3. SIRATU
13 Inspektorat II 1 WBS
14 Pusat Pendidikan dan Pelatihan 2 1. Website Pusdiklat 2. SIDIKLAT
15 Pusat Data dan Informasi 12 1. Portal Pegawai 2. SMS Gateway 3. SIPERPUS 4. OPAC Katalog Perpustakaan 5. e-Kliping 6. e-Repositori 7. e-Paper 8. e-Library DPR 9. Email DPR 10. Cloud DPR 11. Aplikasi Mobile DPR 12. SIAR
16 Pusat Perancangan UU 2 1. Website Pusat PUU 2. Simas PUU
17 Pusat Pemantauan Pelaksanaan UU
3 1. Website Puspanlak UU 2. SI Pengrajin UU 3. SI Panlak UU
18 Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara
1 Website Pusat Kajian AKN
19 Pusat Kajian Anggaran 1 Website Pusat Kajian Anggaran
20 Pusat Penelitian 3 1. Website Puslit 2. e-Jurnal 3. SDIP
Jumlah Seluruhnya 72 Aplikasi
Berikut gambar Arsitektur IT di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI
-
27
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Gambar 6 Arsitektur Aplikasi IT Setjen dan BK DPR RI
APLIKASI IT
Data Base System
Setjen dan BK
Cloud DPR
Email DPR
SIGOTA
SIAP
INFRASTRUKTUR IT
JDIH
Presensi Pegawai
E-PPKP
Apl. Ortala
E-Disiplin
Apl. Buku Putih
Administrasi Keuangan
SIGAD
Apl. Pajak
ALADIN
SINCAN
SEMAR
Apl. Matriks Tim & RDK
SIDILA
SIREVI
SIALDASIP
Apl. Persuratan
Apl. Kendaraan
Admin AKD
Apl. Minluna
Admin KSAP
SIAD
SITANANG
ELIT
SIRATU
SIDIKLAT
Portal Pegawai
SMS Gateway
Rumah Aspirasi
Pengaduan Masyarakat
SMS Aspirasi
Website Pansel
Apl. Rosid II
SILEG
Event KSAP
Website Yankes
Streaming TV Parlemen
PPID
Website TVR
SIPERPUS
OPAC
E-Kliping
E-Paper
E-Repositori
E-Library
SIAR
Mobile DPR
Website Pusat PUU
Website Puspanlak UU
Website Pusat Kajian AKN
Website Pusat Kajian Anggaran
Website Puslit
E-Jurnal DPR
SDIP
Website DPR
Apl. PPNPN (TA/SAA) Online
Website Ittama
WBSWebsite Pusdiklat
Blog Anggota
Portal Anggota
PERANGKAT AKSES
PENGGUNA:ANGGOTAPEGAWAITA/SAAMASYARAKAT
TabletLaptopKomputer
AK
SES
Smartphone
-
28
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Sesuai pada Gambar 6 yakni Arsitektur Umum Aplikasi Setjen dan BK DPR RI dijadikan dasar dalam penerapan tata kelola berbasis IT yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan IT. Akses terhadap aplikasi dapat dilakukan melalui portal intranet dan website publik. Aplikasi-aplikasi yang diperuntukkan bagi kebutuhan internal unit kerja Setjen dan BK diakses melalui portal intranet dengan konsep single sign on (SSO), yaitu pengguna hanya sekali login dan mendapatkan akses sesuai peran dan hak aksesnya yang telah diatur di dalam sistem. Akses aplikasi maupun website yang diperuntukkan bagi masyarakat secara luas dapat diakses melalui jaringan internet seperti website utama DPR RI dan website untuk informasi legislasi dan layanan informasi publik. Seluruh aplikasi terintegrasi pada dua aplikasi utama yakni SIGOTA yang mengelola administrasi data Anggota Dewan dan SIAP yang mengelola administrasi data Pegawai Setjen dan BK. Kumpulan data tersebut akan bermuara pada sebuah pangkalan data organisasi yaitu Database System Setjen dan BK DPR RI.
Faktor-faktor pendukung dalam keberhasilan pencapaian IKU “Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT”, antara lain :
1. komitmen dan dukungan dari pimpinan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dalam pengembangan teknologi informasi demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;
2. komitmen para pejabat/pegawai dalam menerapkan tata kelola berbasis IT secara optimal;
3. tersedianya dukungan anggaran yang memadai;
4. tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi serta kerjasama yang baik dalam mencapai target kinerja;
5. tersedianya sarana dan prasarana yang memadai; dan
6. adanya SOP dalam menjalankan pekerjaan.
Beberapa tantangan yang masih dihadapi dalam penerapan tata kelola berbasis IT dari sisi teknis yaitu perangkat komputer milik pengguna (workstation) yang terhubung ke jaringan komputer belum memiliki spesifikasi yang seragam untuk dapat menggunakan akses jaringan komputer yang telah disediakan. Sedangkan dari sisi kebijakan IT perlu dilakukan penyusunan dokumen rencana induk IT DPR RI sebagai baseline perencanaan dan prioritas pengembangan aplikasi IT yang disertai dengan pedoman pengelolaan layanan IT. Selain itu keikutsertaan Setjen dan BK DPR RI dalam pelaksanaan penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dimulai di tahun 2018 menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menerapkan tata kelola berbasis IT yang lebih baik.
-
29
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Kepuasan pengguna layanan merupakan keadaan yang menunjukkan suatu keinginan yang telah terpenuhi atau sudah tercapai. Pengguna layanan adalah seluruh Anggota DPR RI periode 2014-2019. Layanan dan dukungan merupakan kontribusi, peran, dan bantuan baik secara langsung ataupun tidak langsung yang berpengaruh pada kelancaran kegiatan Anggota DPR RI. Kepuasan Anggota DPR RI berguna bagi jajaran Setjen DPR RI untuk menumbuhkan dedikasi dan loyalitas terhadap pekerjaan dan organisasi/unit kerja serta kebanggan terhadap organisasi/unit kerja tempatnya bekerja. Rasa bangga yang tinggi akan menumbuhkan engagement (keterikatan) dan memotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.
Pencapaian sasaran program Setjen DPR RI “Menguatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal” salah satunya diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) “Indeks Kepuasan Pengguna Layanan”. Indeks kepuasan pengguna layanan diukur melalui survei berupa kuesioner yang diisi oleh Anggota DPR RI. Survei ini merupakan survei yang ketiga kali dilakukan oleh Setjen dan BK DPR RI sebagai upaya memenuhi tuntutan Renstra Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 sekaligus mengukur kualitas kinerja Setjen DPR RI.
Terdapat perubahan atas IKU ini yang semula “Indeks Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM” menjadi “Indeks Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan”. Perubahan tersebut merubah yang semula diukur dari kepuasan atas kualitas layanan SDM menjadi diukur dari seberapa jauh kepuasan pengguna, dalam hal ini Anggota DPR RI, terhadap layanan dan dukungan di bidang administrasi dan persidangan. Oleh karena itu dalam IKU ini tidak ada pembandingan hasil capaian dari tahun 2017 dengan capaian Tahun 2018. Namun pembandingan unsur tetap dilakukan.
Survei kinerja Setjen DPR RI termasuk dalam jenis riset kuantitatif yang mengandalkan perolehan data pada kuesioner. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif atau data yang diberi kode angka berdasarkan skala ordinal dan interval sehingga dapat dianalisis menggunakan perhitungan matematik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam survei ini adalah wawancara terstruktur berdasarkan kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif tentang gejala yang ingin diketahui. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner self-report. Melalui self-report partisipan diminta untuk memberikan respon yang sesuai dengan pengalaman dan keadaan dirinya. Partisipan diberikan sejumlah pertanyaan yang sama untuk kemudian jawabannya dikumpulkan dan dianalisis. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random
Target
Realisasi
Capaian
65
82,04
Indeks Kepuasan Pengguna LayananIndikator
1.4
Indeks kepuasan pengguna layanan diukur melalui survei berupa kuesioner yang diisi oleh
Anggota DPR RI.
126,21%
-
30
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
sampling (STRS), dimana populasi yang terbagi dalam strata-strata (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata secara simple random sampling.
Responden yang diambil pada survei kinerja Setjen DPR RI adalah Anggota DPR RI periode 2014-2019 sebagai pengguna (user) layanan Setjen DPR RI. Dari jumlah populasi Anggota DPR RI sebanyak 560 orang, jumlah responden yang diambil sebanyak 228 orang, atau sekitar 40% terhadap populasi. Jumlah tersebut merupakan sampel minimal agar diperoleh margin error sebesar 5% dan confidence level 95%.
Penentuan jumlah responden dilakukan secara proporsional untuk seluruh fraksi sebagaimana yang tersaji di Tabel 8 berikut:
Tabel 8 Daftar sampel dalam Populasi berdasarkan fraksi
Fraksi Populasi Sampel
PDI Perjuangan 109 44
Partai Golkar 91 37
Partai Gerindra 73 30
Partai Demokrat 61 25
Partai Amanat Nasional 48 20
Partai Kebangkitan Bangsa 47 19
Partai Keadilan Sejahtera 40 16
Partai Persatuan Pembangunan 39 16
Partai Nasdem 36 15
Partai Hanura 16 6
Total 560 228
Kuesioner disusun dengan menggunakan ukuran tingat kepuasan skala Likert 1 sampai dengan 4 (skala terendah 1 = Sangat Tidak Puas, 2 = Tidak Puas, 3 = Puas, dan skala tertinggi 4 = Sangat Puas). Interpretasi hasil survei kepuasan pengguna layanan Setjen DPR RI juga diperoleh dengan mengkonversikan dengan nilai dasar 25 sehingga dihasilkan nilai persentase antara 25-100.
Pengolahan data Survei Kepuasan Pengguna Layanan Setjen DPR RI dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan surveI (kuesioner) berdasarkan unsur Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) yang tercantum pada Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB (Permenpan RB) Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, yang disesuaikan dengan bentuk dan jenis layanan yang diselenggarakan oleh Setjen DPR RI serta data yang ingin diperoleh dari jenis layanan yang diselenggarakan. Dalam Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 terdapat 9 (sembilan) jenis pertanyaan yaitu Persyaratan, Sistem, Mekanisme, dan Prosedur, Waktu Penyelesaian,
-
31
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Biaya/Tarif, Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan, Kompetensi Pelaksana, Perilaku Pelaksana, Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan, Sarana dan Prasarana. Namun, unsur “Persyaratan” dan “Biaya/Tarif” tidak dimasukkan ke dalam kuesioner survei Setjen DPR RI karena tidak sesuai dengan layanan yang diselenggarakan oleh Setjen DPR RI.
1. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
Survei terhadap sistem, mekanisme, dan prosedur dilakukan dengan menilai dukungan Setjen DPR RI dalam memenuhi kebutuhan Anggota DPR RI sesuai dengan sistem, mekanisme, dan prosedur kerja yang tersedia. Hasil survei mengenai sistem, mekanisme, dan prosedur memperoleh skor kepuasan 83,66. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 78,62.
2. Waktu Penyelesaian
Survei terhadap waktu penyelesaian dilakukan dengan menilai kecepatan Setjen DPR RI dalam memberikan layanan persidangan, layanan kesehatan, layanan administrasi keuangan, dan layanan administrasi perjalanan dinas. Hasil survei mengenai waktu penyelesaian memperoleh skor kepuasan 83,14. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 77,99.
3. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Survei terhadap produk spesifikasi jenis pelayanan dilakukan dengan menilai kualitas dan ketepatan Setjen DPR RI dalam memberikan layanan persidangan, layanan kesehatan, layanan administrasi keuangan, dan layanan administrasi perjalanan dinas. Hasil survei mengenai produk spesifikasi jenis pelayanan memperoleh skor kepuasan 83,09. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 77,30.
4. Kompetensi dan Prilaku SDM
Survei terhadap kompetensi dan perilaku SDM dilakukan dengan menilai:
a. Profesionalisme Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI;
b. Inisiatif, komunikasi, dan kerja sama SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI;
c. Disiplin kerja SDM Setjen DPR RI (mengikuti peraturan, tepat waktu, dan kesediaan bekerja di luar jam kerja); dan
d. Keramahan dan kesopanan SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI.
Hasil survei mengenai kompetensi dan prilaku SDM memperoleh skor kepuasan 84,07. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 75,60.
5. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan
Survei terhadap penanganan pengaduan, saran, dan masukan dilakukan dengan menilai kecepatan SDM Setjen DPR RI dalam merespon pengaduan, saran, dan masukan dari Anggota DPR RI. Hasil survei mengenai pengaduan, saran, dan masukan memperoleh skor kepuasan 79,93. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 71,82.
-
32
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
6. Sarana dan Prasarana
Survei terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan menilai kualitas Ruang Kerja Anggota DPR RI, kualitas Ruang Rapat Paripurna dan Ruang Rapat AKD, kualitas Rumah Jabatan Anggota (RJA), dan kelengkapan, kenyamanan, dan kebersihan layanan kesehatan. Hasil survei mengenai sarana dan prasarana memperoleh skor kepuasan 77,96. Skor tersebut lebih baik dibandingkan hasil survei atas kinerja tahun 2017 yang mencapai 69,52.
7. Indeks Komposit
Berdasarkan enam unsur yang dilakukan survei terhadap Anggota DPR RI, semua unsur hasil survei tahun 2018 mengalami kenaikan dibanding hasil survei kinerja tahun 2017. Secara komposit, skor kepuasan pengguna layanan Setjen DPR RI mencapai angka 82,04, sebagaimana dalam Tabel 9 berikut:
Tabel 9 Perbandingan Hasil Survei Kepuasan Penggunaan Layanan Oleh Setjen DPR RI
Unsur Survei Kepuasan 2017 2018
Sistem, mekanisme, dan prosedur 78,62 83,66
Waktu penyelesaian 77,99 83,14
Produk spesifikasi jenis pelayanan 77,30 83,09
Kompetensi dan prilaku SDM 75,60 84,07
Penanganan pengaduan, saran, dan masukan 71,82 79,93
Sarana dan Prasarana 69,52 77,96
Indeks Komposit 75.60 82,04
Berdasarkan tabel 9 di atas, dapat disampaikan bahwa h