laporan kinerja 2018 · 2019. 6. 24. · terkait dengan akuntabilitas, pada tahun 2017 setjen dan...

119
LAPORAN KINERJA 2018 SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2019

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KINERJA

    2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    JAKARTA, 2019

  • PENDAHULUAN

    BAB I

  • PERENCANAAN &

    PERJANJIAN KINERJA

    BAB II

  • AKUNTABILITAS

    KINERJA

    BAB III

  • PENUTUP

    BAB IV

  • LAMPIRAN

  • R

    A

    P I

    RELIGIUS

    AKUNTABEL

    PROFESIONAL

    INTEGRITAS

  • ii

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

  • iii

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    IKHTISAR EKSEKUTIF

    enyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

    Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Setjen dan BK DPR RI) Tahun

    2018 dimaksudkan sebagai bentuk akuntabilitas Setjen dan BK DPR RI

    dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta dalam mengelola anggaran yang telah

    dialokasikan. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja

    yang dilaksanakan dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang

    telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan

    balik untuk perbaikan kinerja tahun mendatang. Selain itu laporan kinerja ini

    merupakan media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR

    RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

    Setjen dan BK DPR RI merupakan unsur pendukung DPR RI yang terbentuk

    berdasarkan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

    Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3) sebagaimana telah beberapa kali diubah

    terakhir dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang perubahan kedua UU MD3.

    Pembentukan organisasi Setjen dan BK DPR RI ditetapkan dengan Peraturan Presiden

    Republik Indonesia (Perpres) Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan

    Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang selanjutnya

    ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 6 Tahun 2015 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

    Rakyat Republik Indonesia sebagaimana yang telah beberapa kali diubah terkahir

    dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor Nomor 7 Tahun 2018. Perubahan

    struktur organisasi di Setjen dan BK DPR RI bersifat dinamis dan selalu menyesuaikan

    dengan kebutuhan-kebutuhan DPR RI.

    Perubahan struktur memerlukan penataan kembali baik dari aspek tatalaksana,

    sumber daya manusia (SDM), maupun infrastruktur pendukungnya. Dalam hal

    tatalaksana perlu dilakukan penyesuain proses bisnis dan perbaikan SOP. Di bidang

    SDM diperlukan dukungan pegawai yang berkualitas dengan jumlah yang memadai. Di

    bidang infrastuktur dan anggaran diperlukan sarana dan prasarana yang memadai

    untuk mendukung kegiatan DPR RI yang semakin kompleks dengan memanfaatkan

    teknologi informasi yang semakin canggih serta pengelolaan anggaran yang lebih

    transparan dan akuntabel.

    P

  • iv

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Terkait dengan akuntabilitas, pada tahun 2017 Setjen dan BK DPR RI telah

    melakukan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Renstra 2016-2019.

    Sedangkan pada tahun 2018, dilakukan penyempurnaan pada salah satu IKU pada

    Perjanjian Kinerja (PK) agar lebih terukur dan dapat menggambarkan capaian kinerja

    yang lebih optimal.

    Sebagai perwujudan dari akuntabilitas kinerja dan alokasi anggaran yang

    disediakan, maka pengukuran kinerja ini menggambarkan pencapaian atas sasaran

    program/kegiatan yang didasarkan pada indikator kinerja yang targetnya sudah

    ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Gambaran pengukuran capaian kinerja Setjen

    dan BK DPR RI Tahun 2018 sebagaimana pada tabel berikut:

    Pengukuran Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018

    NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN

    1. Meningkatnya kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal

    1. Presentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI

    100 % 100 % 100 %

    2. Presentase penyelenggaraan Upacara Kenegaraan yang sesuai dengan SOP

    100 % 100 % 100 %

    3. Presentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

    90 % 100 % 111%

    4. Indeks Kepuasan pengguna terhadap layanan

    65 82.04 126,21%

    2. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

    Indeks RB B N/A N/A

    3. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

    1. Opini BPK WTP WTP 100%

    2. Nilai Akuntabilitas Kinerja B N/A N/A

    3. Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 Level 2 100 %

    4. Tingkat kematangan implementasi SPIP

    Level 2 Level 2 100 %

    4. Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

    1. Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan DPR RI

    100 % 100 % 93 %

    2. Indeks kepuasan pengguna layanan

    65 80.04 123%

  • v

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi

    target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

    Alokasi anggaran DPR RI tahun 2018 untuk mendukung pencapaian sasaran

    strategis organisasi Setjen dan BK DPR RI adalah sebesar Rp 5.728.286.667.000,00

    yang terdiri dari Satker Dewan sebesar Rp 4.027.859.124.000,00 dan Satker Setjen

    sebesar Rp 1.700.427.543.000.

    Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja Setjen dan BK DPR RI

    secara keseluruhan, yaitu perlunya dilakukan upaya-upaya seperti:

    1. Penyusunan IKU dalam Resntra Tahun 2020-2024 lebih menonjolkan Core

    Businness Setjen dan BK secara SMART (Specific, Measureable, Achievable,

    realistic, Timely);

    2. Melakukan capacity building dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja;

    3. Menyusun rencana aksi unit atas pencapaian target kinerja yang terdapat pada

    perjanjian kinerja dengan melakukan Monitoring dan evaluasi atas kinerja secara

    berjenjang dan periodik secara bulanan atau triwulan dan diikuti dengan rencana

    aksi;

    4. Melakukan penyederhanaan mekanisme kerja dalam ranka meningkatkan efisiensi

    dan efektivitas kinerja organisasi.

    5. Melaksanakan penyusunan peraturan Sekjen DPR RI tentang pedoman revisi

    anggaran;

    6. Meningkatkan integrasi aplikasi yang berbasis teknologi informasi;

    7. Melaksanakan manajemen resiko di level eselon I dan II;

  • vi

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

  • vii

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    PENGANTAR

    Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun 2018

    dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. serta amanat Reformasi Birokrasi (RB) khususnya area perubahan Penguatan Akuntabilitas Kinerja.

    Penyusunan LKj Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja tahun 2019 mendatang. Dokumen ini juga berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

    Tahun 2018 yang merupakan tahun ketiga setelah pelaksanaan restrukturisasi organisasi sistem pendukung DPR RI menjadi Setjen dan BK DPR RI serta tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Setjen dan BK DPR RI Periode 2016-2019, telah terjadi beberapa penyesuaian serta penataan baik dari sisi ketatalaksanaan, SDM, maupun infrastruktur. Beberapa penyesuaian serta penataan strategis ini merupakan permasalahan strategis yang harus dihadapi agar organisasi dapat melaksanakan perannya dengan baik.

    Dengan segala dinamika yang ada, Setjen dan BK DPR RI sebagai suatu instansi beserta seluruh jajarannya senantiasa memberikan peningkatan kualitas kinerja dalam rangka pelaksanaan dukungan kepada DPR RI. Hal ini dapat dilihat pada pencapaian kinerja tahun 2018 sebagaimana digambarkan dalam Laporan Kinerja ini.

    Kami berharap agar Laporan Kinerja ini dapat dimanfaatkan sebagai media evaluasi untuk perbaikan kinerja di masa datang. Atas peran serta dan kerja keras seluruh jajaran Setjen dan BK DPR RI selama tahun 2018, yang telah memungkinkan terlaksananya tugas dan fungsi yang telah direncanakan dan ditetapkan, diucapkan terima kasih.

    Jakarta, 26 Februari 2019 Sekretaris Jenderal Indra Iskandar NIP. 196611141997031001

  • viii

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

  • ix

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    TIM PENYUSUN

    Pengarah Ir. Indra Iskandar, M.Si.

    Penanggung Jawab Rahmad Budiaji, S.IP, M.Si.

    Satyanta Priambodo, S.E., M.Si.

    Ketua Dra. Tanti Sumartini, M.Si

    Wakil Ketua Koko Surya Dharma, A.KS., M.Si.

    Sekretaris Ni’mah Wahyu Purnami, SE.

    Anggota Muhammad Yus Iqbal, S.E.

    Haryanti, S.A.B, M.A.P Timbang Supriyanto, S.Sos.

    Agus Sriyono, S.E. Dedy Bagus Prakarsa, S.E., M.Ak.

    Ade Efendi, S.Sos, MM. Efendi, S.Sos.

    Dr. Fitriani, AP, M.Si. Dwi Frihartomo, S.H., M.H.

    Santi Donamiarsi, S.H., M.H. Sam Karya Nugraha, S.E., M.Ak.

    Sri Wahyu Budi Lestari, S.E., M.A.B Maryanto, S.A.P.

    Dian Arivani, S.E., M.S.M. Andi Iswanto, S.IP.

    Iis Muldiyanti, S.Sos., M.M. Dwi Widayati, S.IP.

    Erna Agustina, S.Sos Dwi Nartami Setyorini, S.E

    Tariyono, S.A.P. Endah Setianingsih, S.Sos.

  • x

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Rahayu Yuni Susanti, S.T. Sagung Agung Putu,S.Y., S.H.,M.H.

    Husnul Latifah, S.Sos. Hariyanto, S.H.

    Kiki Zakiah, S.E., M.A.P. Venti Eka Satya, S.E., M.Si., Ak.

    Aprilia Dessy Kurniati, S.E. Kusdinar

    Siti Nur Aidah, S.A.P., M.A.P. Siti Rahmawati, S.E.

    Tata

  • xi

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................... iii

    PENGANTAR .....................................................................................................

    TIM PENYUSUN ................................................................................................

    vii

    ix

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii

    DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xv

    DAFTAR TABEL .................................................................................................

    PENGHARGAAN ...............................................................................................

    xvii

    xix

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

    A. UMUM ................................................................................. 1

    B. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN ................................................................

    2

    C. PERMASALAHAN STRATEGIS ................................................ 4

    BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................................. 9

    A. RENCANA STRATEGIS 2016-2019.......................................... 9

    B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 ....................................... 12

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 15

    A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ......................................... 15

    B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ......................... 16

    C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ................................................ 57

    BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 65

  • xii

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    LAMPIRAN 1 ................................................................................

    DAFTAR KUISIONER SURVEI DUKUNGAN LAYANAN SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

    LAMPIRAN 2 ................................................................................

    A. DAFTAR 13 (TIGA BELAS) NASKAH AKADEMIK DAN

    RANCANGAN UNDANG-UNDANG

    B. DAFTAR 55 (LIMA PULUH LIMA) KETERANGAN DPR RI

    DALAM PERSIDANGAN DI MAHKAMAH KONSTITUSI

    TAHUN 2018

    LAMPIRAN 3 ……………………………………………………………………………

    A. SOP RAPAT PARIPURNA DALAM RANGKA PIDATO

    PRESIDEN PENYAMPAIAN RUU APBN

    B. SOP SIDANG BERSAMA DPR RI DAN DPD RI DALAM

    RANGKA HUT KEMERDEKAAN RI

    67

    71

    79

  • xiii

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………………………..………………………………………………..……...

    3

    Gambar 2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kinerja Setjen dan BK DPR RI…………………………………………………………………………………..…………….

    9

    Gambar 3 Renstra, RKT Tahun 2018, PK Tahun 2018, Kamus Indikator Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………..…..

    13

    Gambar 4 Matriks Dukungan Penyiapan Materi Persidangan Bagi Rapat DPR RI ………………………………………….…………………………………...……………….

    18

    Gambar 5 Foto-Foto Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Serta Rapat Paripurna Dalam Rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN …………………………………………………………..………………..……………

    22

    Gambar 6 Arsitektur Aplikasi IT Setjen dan BK DPR RI …………..…...……….……… 27

    Gambar 7 Trend Kenaikan Indeks RB Setjen dan BK DPR RI……….………………… 35

    Gambar 8 Sekretaris Jenderal DPR RI Menerima Penghargaan WTP Kencana Kedua Kalinya …………………………………………………………………………...

    39

  • xiv

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

  • xv

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan ….………………………..……... 5

    Grafik 2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/ Golongan .………..……………. 5

    Grafik 3 Jumlah Rapat Yang Dilaksanakan DPR RI Tahun 2018 ……………..….. 18

    Grafik 4 Persandingan Jumlah Materi Persidangan Yang Digunakan DPR RI Tahun 2016, 2017, dan Tahun 2018 …………………………...……………….

    19

    Grafik 5 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan .…………..………………..…………… 55

    Grafik 6 Pembagian Pagu Untuk Satker Setjen dan Dewan T.A. 2018 ..……… 57

    Grafik 7 Perkembangan Pertumbuhan Pagu Satker Setjen Dari Tahun 2016 s.d. 2018 ……………………………………………………………..….…………………

    58

    Grafik 8 Pembagian Kewenangan Pelaksanaan Anggaran Satker Setjen Pada Tahun Anggaran 2018 …..…………………………………………………...

    59

    Grafik 9 Rincian Realisasi Anggaran Pada Satker Setjen 59

  • xvi

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

  • xvii

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Matrik Persandingan Pagu Anggaran DPR RI Tahun 2016 – 2018 ... 6

    Tabel 2 Target Indikator Kinerja Program dalam Renstra Setjen dan BK periode 2016-2019 ……………………………………………………………………..

    10

    Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018 Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI ……………………………………………….……………….

    11

    Tabel 4 Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 ……………………………………………………………..………………….

    12

    Tabel 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 ……………………………………………..

    15

    Tabel 6 Persandingan Penerapan Tata Kelola Berbasis IT .……………………….. 24

    Tabel 7 Daftar Aplikasi Pada Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI …………………………………………………………………………………...

    25

    Tabel 8 Daftar Sampel Dalam Populasi Berdasarkan Fraksi ……………………... 30

    Tabel 9 Perbandingan Hasil Survei Kepuasan Pengguna Layanan Oleh Setjen dan BK DPR RI …………………………………..………………………………

    32

    Tabel 10

    Tabel 11

    Hasil Evaluasi Pelaksanaan RB ……………………………………………………..

    Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Setjen dan BK DPR RI ……

    35

    41

    Tabel 12 Rincian Capaian Kapabilitas APIP Hasil Penilaian Mandiri .…………... 44

    Tabel 13 Rincian Hasil Penilaian Maturitas Unsur SPIP .……………………………... 46

    Tabel 14 Level SPIP Dengan Rincian Nilai Masing-Masing .……………………….… 48

    Tabel 15 Capaian Naskah Akademik dan RUU Tahun 2018 ………………………… 50

    Tabel 16 Capaian Kinerja Penyiapan Keterangan DPR RI Tahun 2018 …………. 50

  • xviii

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Tabel 17 Capaian Kinerja tersedianya NA, Draf RUU dan Keterangan DPR RI Tahun 2018 ………………………………………………………………………………...

    51

    Tabel 18 Persandingan Capaian Kinerja Tersedianya NA dan Draf RUU serta Keterangan DPR RI Yang Digunakan Oleh DPR RI Tahun 2017 dan Tahun 2018 …………………………………..……………………………………………

    51

    Tabel 19 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan ………………………………………….. 54

    Tabel 20 Perbandingan Unsur Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2017 Dan Tahun 2018 ……………………………………..…………………………………..

    56

    Tabel 21 Perbandingan Capaian kinerja Tahun 2017 Dan Tahun 2018 ……….. 56

    Tabel 22 Rincian Penilaian Kinerja Anggaran Sampai Dengan 31 Desember 2018 ……………………………………………..…………………………………………...

    60

    Tabel 23 Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran ………………………………………………….. 62

    Tabel 24 Rincian Realisasi Anggaran Per Unit Kerja Dan Kaitannya Dengan IKU ……………………………………………………………………………………………..

    63

    Tabel 25 Persandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018 ………… 65

  • xix

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    PENGHARGAAN

    Bronze Winner Public Relations Indonesia Award

    (PRIA) 2018 Kategori Government PR Sub Kategori

    Lembaga dengan menyajikan kegiatan Parlemen

    Remaja sebagai Program PR Unggulan

    Memperoleh predikat “menuju Informatif” dalam

    pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2018

    yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP)

    Kategori Lembaga Negara

    Memperoleh predikat “menuju Informatif” dalam

    pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2018

    yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP)

    Kategori Lembaga Negara

    Sekretaris Jenderal DPR RI menerima penghargaan

    atas raihan Opini WTP atas Laporan Keuangan TA

    2017 dan penghargaan WTP Kencana atas

    keberhasilan mempertahankan raihan WTP selama

    5 (lima) tahun berturut turut (Tahun 2013 sampai

    dengan 2017)

    Program Edukasi Parlemen yang dikemas dalam

    presentasi bertajuk “Tak Kenal Maka Tak Sayang”

    Mendapatkan Peringkat Perak Kategori Partisipasi

    Pembangunan dalam Indonesia Community

    Enggagement Award Tahun 2018

  • 1

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    BAB I A. UMUM

    ebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara, Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Setjen dan BK DPR RI) mengemban tugas untuk mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sesuai amanat Undang-Undang

    (UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang perubahan kedua UU MD3. Dalam pelaksanaannya, Setjen dan BK DPR RI menyelenggarakan sistem dukungan teknis administrasi, persidangan, dan keahlian kepada DPR RI.

    Dari tahun ke tahun Setjen dan BK DPR RI berupaya melaksanakan tata kelola secara profesional sesuai dengan mekanisme berdasarkan prinsip good governance. Salah satu prinsip yang dipersyaratkan adalah akuntabilitas, yang bermakna instansi pemerintah dan para aparaturnya harus dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan kewenangan dalam melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Komitmen pemerintah dalam penguatan akuntabilitas tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019 bahwa agenda kedua pembangunan nasional yang disusun sebagai penjabaran operasional dari nawacita adalah membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, yang meliputi sub agenda prioritas antara lain membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah. Hal tersebut sejalan dengan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

    Adapun arah kebijakan dan strategi dalam rangka mewujudkan peningkatan transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan mewajibkan setiap instansi pemerintah mampu mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sementara substansi Sistem AKIP adalah penyelarasan antara produk perencanaan dan realisasinya dengan orientasi kepada hasil (result oriented). Proses penyelarasan ini dilakukan melalui penyusunan suatu Rencana Stratejik dalam jangka menengah lima tahun, rencana kinerja tahunan, dan penetapan kinerja yang merupakan kontrak kinerja, serta laporan

  • 2

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    pertanggungjawaban kinerja tiap tahunnya. Penyusunan laporan kinerja adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Pelaporan kinerja mengungkapkan capaian kinerja dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya yang secara keseluruhan terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran, juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.

    Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Setjen dan BK DPR RI ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 7/PER-SEKJEN/2012 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI serta amanat Reformasi Birokrasi (RB) khususnya area perubahan Penguatan Akuntabilitas Kinerja.

    Penyusunan LKj Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat dalam mencapai visi dan misi, tujuan, serta sasaran kinerja yang telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018, sekaligus sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja tahun 2019 mendatang. Dokumen ini juga berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Setjen dan BK DPR RI tahun anggaran 2018 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

    B. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

    Memenuhi amanat UU MD3 tersebut Sekretariat Jenderal DPR RI sebagai unsur pendukung DPR RI telah melaksanakan restrukturisasi organisasi pada akhir tahun 2015 menjadi Setjen dan BK DPR RI yang lebih menggambarkan pembagian fungsi dukungan kepada DPR RI secara tegas pada fungsi-fungsi dukungan yang bersifat teknis, administratif, dan keahlian. Fungsi dukungan teknis administrasi dan persidangan dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal (Setjen DPR RI) dan dukungan fungsi keahlian dilaksanakan oleh Badan Keahlian (BK DPR RI). Pembentukan organisasi Setjen dan BK DPR RI ditetapkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

    Sebagai tindak lanjut Perpres Nomor 27 Tahun 2015 maka ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI (Persekjen) Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sejalan

  • 3

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    dengan dinamika politik terdapat kebutuhan baru dari DPR RI yang perlu difasilitasi dan didukung dengan perangkat organisasi yang memadai sebagaimana UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka telah dilakukan beberapa kali perubahan terhadap Persekjen Nomor 6 Tahun 2015 dan terakhir dengan Persekjen Nomor 7 Tahun 2018. Perubahan tersebut dilakukan secara terbatas dengan tujuan untuk memberikan dukungan yang lebih optimal, efektif dan efisien kepada DPR RI dalam melaksanakan fungsi pengawasan, legislatif, dan anggaran. Struktur organisasi Setjen dan BK DPR RI secara keseluruhan tertuang dalam Gambar 1.

    Gambar 1

    Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

    Sumber : Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Januari 2019

    PIMPINAN DPR RI

    SEKRETARIAT JENDERAL BADAN KEAHLIAN

    DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN

    DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

    INSPEKTORAT UTAMA

    BIRO PROTOKOL

    BIRO HUKUM DAN PENGADUAN MASYARAKAT

    BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI

    BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN

    BIRO PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

    BIRO UMUM

    PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

    PUSAT DATA DAN INFORMASI

    BIRO PERSIDANGAN I

    BIRO PERSIDANGAN II

    BIRO KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN

    BIRO KESEKRETARIATAN PIMPINAN

    BIRO PEMBERITAAN PARLEMEN

    INSPEKTORAT I

    INSPEKTORAT II

    PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG

    PUSAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN UNDANG-

    UNDANG

    PUSAT KAJIAN ANGGARAN

    PUSAT KAJIAN AKUNTABILITAS

    KEUANGAN NEGARA

    PUSAT PENELITIAN

  • 4

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    C. PERMASALAHAN STRATEGIS

    ada tahun 2018 yang merupakan tahun ketiga setelah pelaksanaan restrukturisasi organisasi sistem pendukung DPR RI menjadi Setjen dan BK DPR RI serta tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Setjen dan BK DPR RI Periode 2016-2019, telah terjadi beberapa penyesuaian serta penataan baik dari sisi ketatalaksanaan, SDM,

    maupun infrastruktur. Beberapa penyesuaian serta penataan strategis ini merupakan permasalahan strategis yang harus dihadapi agar organisasi dapat melaksanakan perannya dengan baik. Adapun langkah strategis yang ditempuh Setjen dan BK DPR RI dalam menghadapi permasalahan strategis dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Ketatalaksanaan

    Sebagai organisasi yang mendukung kinerja parlemen, keunikan bentuk organisasi Setjen dan BK DPR RI menjadi salah satu tantangan dalam penyusunan peta proses bisnis Setjen dan BK DPR RI. Akan tetapi hal ini tidak menyurutkan langkah Setjen dan BK DPR RI dalam menyusun peta proses bisnis yang telah dilaksanakan pada tahun 2016. Namun dinamika organisasi seiring berubahnya lingkungan strategis serta seiring terbitnya Permenpan Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah, maka pada tahun 2018 telah dilakukan penyesuaian kembali peta proses bisnis organisasi tersebut sehingga secara bertahap dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan SOP pada semua tingkatan unit organisasi.

    2. Sumber Daya Manusia

    Penataan jabatan yang disertai dengan penataan sumber daya manusia (SDM) sebagai dampak perubahan struktur organisasi Setjen dan BK DPR RI mulai dilaksanakan pada Tahun 2016. Tantangan yang dihadapi pada Tahun 2018 adalah keharusan untuk menyesuaikan manajemen SDM di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dengan manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Di sisi lain, adanya peluang penataan manajemen kepegawaian dalam UU MD3 memungkinkan Setjen dan BK DPR RI membentuk manajemen ASN yang paling sesuai untuk diterapkan di Setjen dan BK DPR RI.

    Berdasarkan data PNS dari Bagian Kepegawaian pada bulan Januari 2019, jumlah pegawai Setjen dan BK DPR RI sebanyak 1.272 orang, terdiri dari pejabat struktural 220 orang, pejabat fungsional 299 orang, dan pejabat pelaksana 753 orang, sebagaimana disampaikan pada Grafik 1 berikut:

  • 5

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Grafik 1

    Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan

    Sumber: Bagian Kepegawaian, Januari 2019

    Dari Grafik 1 dapat disampaikan bahwa jumlah terbanyak adalah pejabat pelaksana yaitu 59%, sedangkan jumlah terkecil adalah pejabat struktural yaitu 17%. Sedangkan jumlah pejabat fungsional adalah 24%. Jika dilihat secara keseluruhan, komposisi pejabat pelaksana masih sangat besar jika dibandingkan pejabat fungsional.

    Sejalan dengan kebijakan nasional dan amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN yang ditindaklanjuti dengan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, yang mengamanatkan bahwa pengelolaan SDM harus didasarkan pada kualifikasi kompetensi dan kinerja, maka kedepan masih diperlukan penambahan SDM Setjen dan BK DPR RI dengan pegawai yang secara kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan jabatan yang akan didudukinya. Saat ini, jumlah PNS yang menduduki jabatan administrasi masih lebih banyak dari jabatan fungsional.

    Selanjutnya jumlah pegawai Setjen dan BK DPR RI dapat dirinci berdasarkan pangkat/golongan sebagaimana Grafik 2 berikut:

    Grafik 2

    Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

    Sumber: Bagian Kepegawaian, Januari 2019

    Pejabat Struktural17%

    Pejabat Fungsional 24%

    Pejabat Pelaksana59%

    Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Pejabat Pelaksana

    IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b

    Column1 5 18 19 58 84 230 142 331 130 55 120 46 20 2 10 2

  • 6

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Dari Grafik 2 dapat disampaikan bahwa pegawai Setjen dan BK DPR RI paling banyak terdiri dari pegawai golongan III/b (331 orang) dan golongan III/d (230 orang).

    Berdasarkan komposisi tersebut di atas terlihat bahwa jumlah pegawai dalam jabatan pelaksana yang menduduki golongan III/b cukup tinggi. Untuk mendukung kesempatan karir bagi pegawai pelaksana tersebut, dapat diberikan kesempatan untuk alih jabatan ke jabatan fungsional. Sementara itu, jenis jabatan fungsional yang dapat digunakan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI masih sedikit. Sehingga organisasi perlu merancang pembentukan jabatan fungsional baru yang sesuai dengan kekhususan dan karakter Setjen dan BK DPR RI sebagai organisasi pendukung tugas dan fungsi DPR RI. Permasalahan lainnya di bidang SDM adalah kebutuhan tenaga teknis administrasi untuk jabatan pelaksana pada level pendidikan setingkat SMA.

    3. Infrastruktur dan Anggaran

    Adanya penambahan dan/atau penggabungan unit kerja memerlukan penataan infrastruktur seperti penambahan ruangan kerja, ruang rapat, dan fasilitas lainnya. Proses pengadaan infrastruktur tersebut memerlukan waktu dan dilakukan dengan cara bertahap. Kendala utama pada proses pengadaan infrastruktur adalah belum adanya standar sarana dan prasarana serta standar kebutuhan. Hal ini akan mempengaruhi proses penganggaran dan mempengaruhi kecepatan penyediaan fasilitas pendukung. Sebagai organisasi pendukung tugas dan fungsi DPR, Setjen dan BK DPR RI akan terus berupaya memenuhi semua kebutuhan DPR terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana pendukung.

    Sekretaris Jenderal DPR RI, selaku Pengguna Anggaran DPR RI, mengelola anggaran sebesar Rp 5.728.286.667.000,00 yang terdiri dari 2 Satuan Kerja (Satker), yaitu: Satker Setjen DPR RI sebesar Rp.1.700.427.543.000,00 dan Satker Dewan sebesar Rp. 4.027.859.124.000,00. Anggaran ini meningkat 20.3% dibandingkan anggaran tahun sebelumnya. Namun demikian, pada tahun 2018, terdapat pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp485.522.421.000,00 yang sebelumnya dianggarkan untuk pembangunan gedung. Jika tidak memperhitungkan blokir anggaran tersebut, maka peningkatan anggaran secara keseluruhan hanya sebesar 10,11%.

    Tabel 1

    Matrik Persandingan Pagu Anggaran DPR RI Tahun 2016 – 2018

    No. SATUAN KERJA PAGU ANGGARAN

    TAHUN 2016 (Rp) TAHUN 2017 (Rp) TAHUN 2018 (Rp)

    1. SATKER DEWAN 3.432.744.688.000 3.621.852.194.000 4.027.859.124.000

    2. SATKER SETJEN 1.289.948.353.000 1.139.710.426.000 1.700.427.543.000

    JUMLAH 4.722.693.041.000 4.761.562.620.000 5.728.286.667.000

    Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018

  • 7

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Sekretaris Jenderal DPR RI sebagai Pengelola Anggaran Satker Dewan, mengelola anggaran satker Dewan dalam rangka memberikan dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan serta memberikan dukungan hak keuangan Dewan. Dengan kewenangan tersebut, maka kewajiban perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran diemban oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI.

    Ditunjuknya Sekjen DPR RI selaku Pengelola Anggaran disebabkan status DPR RI selaku Lembaga Legislatif, sehingga Pimpinan DPR RI tidak dapat berada dibawah eksekutif. Penunjukan tersebut ditetapkan dalam Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib.

    Penunjukan Sekjen DPR RI selaku pengguna anggaran DPR RI, diikuti dengan beberapa batasan. Diantara batasan yang cukup berpengaruh dalam mekanisme perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran antara lain penetapan fungsi Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI dalam penetapan arah kebijakan umum pengelolaan anggaran DPR, penyusunan rencana kerja dan program, serta pengawasan pengelolaan anggaran DPR RI oleh Sekjen DPR RI. Dengan demikian, praktis Sekjen DPR RI tidak dapat secara penuh mengatur seluruh pengelolaan anggaran DPR RI tanpa melalui persetujuan Alat Kelengkapan DPR RI melalui BURT.

    Komitmen Setjen dan BK DPR RI sebagai pengelola anggaran pada kedua satker tersebut akan terus ditingkatkan dalam melaksanakan pengelolaan anggaran dengan akuntabel dan transparan. Upaya tersebut terbukti dengan berhasilnya Setjen dan BK DPR RI mendapatkan penghargaan dari BPK RI atas capaian Opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” untuk Laporan Keuangannya. Prestasi tersebut terus dipertahankan Setjen dan BK dengan keberhasilan capaian Opini WTP sebanyak 9 kali berturut-turut, sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2017. Setjen dan BK DPR RI bahkan berhasil memperoleh 2 kali Penghargaan WTP Kencana atas keberhasilan mempertahankan Opini WTP 5 tahun berturut turut. Penilaian atas Laporan Keuangan Setjen dan BK tahun anggaran 2018 belum mendapatkan penilaian dari BPK.

  • 8

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

  • 9

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    BAB II A. RENCANA STRATEGIS 2016 – 2019

    Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 serta setelah dilakukan revisi disebabkan adanya perubahan struktur organisasi, arah kebijakan Setjen dan BK DPR RI telah tertuang dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI tahun 2016-2019 yang ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan

    Rakyat Republik Indonesia (Kepsekjen) Nomor 539/SEKJEN/2016. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Setjen dan BK DPR RI dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:

    Gambar 2

    Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kinerja Setjen dan BK DPR RI

    Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018

    Visi Misi

    Tujuan Sasaran

    Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

    DPR RI yang professional, andal,

    transparan, dan akuntabel dalam

    mendukung fungsi DPR RI

    • Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang professional, andal, transparan, dan akuntabel

    • Memperkuat peran keahlian yang professional, andal, tranparan, dan akuntabel

    • Peningkatan kualitas tata kelola administrasi dan persidangan guna menunjang pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI

    • Penguatan peran kehlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI

    • Meningkatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal

    • Meningkatnya kinerja keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

  • 10

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019, Setjen dan BK DPR RI menetapkan dua program kerja, yaitu:

    1. Program Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal DPR RI; dan

    2. Program Dukungan Keahlian Fungsi Dewan.

    Adapun target indikator kinerja program pada kedua program di atas untuk Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019 terbagi menjadi beberapa kegiatan yang masing-masing memiliki sasaran, indikator, dan target kinerja sebagaimana terdapat dalam Tabel 2 sebagai berikut:

    Tabel 2

    Target Indikator Kinerja

    dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI periode 2016-2019

    Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018

    Berdasarkan renstra tersebut, maka disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2018, sebagaimana tabel berikut:

    100%

    100%

    90%

    60%

    100%

    60%

    100%

    100%

    90%

    62,5%

    100%

    62,5%

    100%

    100%

    90%

    65%

    100%

    65%

    100%

    100%

    90%

    67,5%

    100%

    67,5%

    Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

    Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

    Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

    Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM

    Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR

    untuk siding pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI

    Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

    Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada

    DPR RI yang optimal

    Menguatnya Kinerja Keahlian dalam

    mendukung pelaksanaan Wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

    Indikator Kinerja Program

    2016 2017 2018 2019

    SasaranProgram/Output

    Target Kinerja

  • 11

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018

    Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

    Sumber: Bagian Perencanaan, November 2017

    NO.PROGRAM/KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA UTAMA

    TARGET 2018

    KUANTITAS/OUTPUT

    KUALITAS/MUTU

    1.

    Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal

    Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

    100% 100%

    Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

    100% 100%

    Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

    90% 100%

    Persentase kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM

    65% 100%

    2.Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

    Indeks Reformasi Birokrasi B 100%

    3.Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

    Opini BPK WTP 100%

    Nilai Akuntabilitas Kinerja B 100%

    Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 100%

    Tingkat Kematangan Implementasi SPIP

    Level 2 100%

    4.

    Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan Wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

    Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI

    100% 100%

    Indeks kepuasan pengguna layanan

    65% 100%

  • 12

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

    Pada Tahun 2018 telah dilakukan penetapan Perjanjian Kinerja sebagai program strategis Setjen dan BK DPR RI yang akan direalisasikan pada akhir tahun 2018. Penyusunan Perjanjian Kinerja tersebut mengacu pada RKT Tahun 2018 yang ditetapkan pada Tahun 2017.

    Tabel 4 Perjanjian Kinerja

    Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Tahun 2018

    Sumber: Bagian Perencanaan, Januari 2018

    65

    B

    WTP

    B

    Level

    2

    Level

    2

    65

    Nilai Akuntabilitas Kinerja

    Opini BPK

    Indeks Reformasi Birokrasi

    Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

    Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

    Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

    Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

    Tingkat Kapabilitas APIP

    Tingkat Kematangan Implementasi SPIP

    Persentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan oleh DPR RI

    Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

    Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal

    Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

    Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

    Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

    100%

    100%

    100%

    100%90%

  • 13

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Terdapat beberapa penyesuaian pada indikator dan target sebagai berikut:

    1. Pada sasaran program/outcome “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi Dan Persidangan Kepada DPR RI Yang Optimal” dengan Indikator Persentase kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan SDM diganti dengan Indeks Kepuasan Pengguna Layanan. Penggantian tersebut dilakukan agar pengukuran tingkat kepuasan pengguna layanan dapat lebih komprehensif meliputi berbagai layanan yang diberikan Setjen DPR RI. Dengan perubahan tersebut, target pun berubah dari persentase 65% menjadi Indeks 65.

    2. Perubahan target 65% menjadi 65 Pada sasaran “Menguatnya Kinerja Keahlian Dalam Mendukung Pelaksanaan Wewenang Dan Tugas DPR RI yang optimal” dengan Indikator Indeks kepuasan pengguna layanan. Perubahan target tersebut dilakukan karena pengukuran menggunakan indeks.

    Gambar 3 Renstra, RKT Tahun 2018, PK Tahun 2018, dan Kamus Indikator

    Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Tahun 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

    INDONESIA

    Jakarta, November 2017

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    2018

  • 14

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

  • 15

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    BAB III A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

    Sebagai perwujudan dari akuntabilitas kinerja dan alokasi anggaran yang disediakan, maka pengukuran kinerja ini menggambarkan pencapaian atas sasaran program/kegiatan yang didasarkan pada indikator kinerja yang targetnya sudah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Gambaran pengukuran capaian kinerja Setjen dan BK DPR RI Tahun 2018 sebagaimana Tabel 5 berikut:

    Tabel 5 Pengukuran Capaian Kinerja

    Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2018 NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN

    1. Meningkatnya kualitas Tata Kelola Administrasi dan Persidangan kepada DPR RI yang optimal

    1. Presentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI

    100 % 100 % 100 %

    2. Presentase penyelenggaraan Upacara Kenegaraan yang sesuai dengan SOP

    100 % 100 % 100 %

    3. Presentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT

    90 % 100 % 111%

    4. Indeks Kepuasan pengguna terhadap layanan

    65 82.04 126,21%

    2. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang efektif dan efisien

    Indeks RB B N/A N/A

    3. Terwujudnya Setjen dan BK DPR RI yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi

    1. Opini BPK WTP WTP 100%

    2. Nilai Akuntabilitas Kinerja B N/A N/A

    3. Tingkat Kapabilitas APIP Level 2 Level 2 100 %

    4. Tingkat kematangan implementasi SPIP

    Level 2 Level 2 100 %

    4. Menguatnya Kinerja Keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal

    1. Presentase tersedianya Naskah Akademik, Draf RUU, Keterangan DPR untuk sidang pengujian UU di Mahkamah Konstitusi yang digunakan DPR RI

    100 % 100 % 93 %

    2. Indeks kepuasan pengguna layanan 65 80.04 123%

  • 16

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

    Yang dimaksud dengan “materi persidangan” dalam indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI secara optimal” adalah dokumen yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI untuk mendukung terselenggaranya rapat-rapat dalam pelaksanaan fungsi Dewan, baik legislasi, pengawasan, anggaran maupun diplomasi parlemen. Dokumen materi persidangan tersebut berupa dokumen substansi, yaitu bahan materi rapat, skenario

    Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Administrasi dan

    Persidangan kepada DPR RI yang optimal

    1.1

    1.2

    Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang

    sesuai dengan SOP

    Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RI

    Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola

    berbasis IT1.3

    Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

    1.4

    1

    Target

    Realisasi

    Capaian

    100%

    100%

    Persentase materi Persidangan yang digunakan oleh DPR RIIndikator

    1.1

    Presentase diperoleh dari materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI untuk mendukung terselenggaranya rapat-rapat dalam

    pelaksanaan fungsi Dewan, baik legislasi, pengawasan, anggaran

    100%

    Realisasi

  • 17

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    rapat, pointers rapat, draft kesimpulan rapat, laporan singkat, dan risalah rapat, serta dokumen administrasi yaitu surat undangan, daftar hadir peserta rapat, dan rekapitulasi daftar hadir. Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI secara optimal didapatkan dengan menghitung persentase perbandingan antara materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI dengan materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI.

    Target yang ingin dicapai pada indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI” pada tahun 2018 adalah sebesar 100%, dan telah terealisasi sebesar 100%, sehingga diperoleh nilai capaian 100%. Capaian kinerja sebesar 100% berarti bahwa seluruh rapat yang dijadwalkan dan dilaksanakan oleh DPR RI telah didukung dengan kelengkapan rapat dan materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI dan seluruhnya digunakan oleh DPR RI. Dukungan penyiapan materi persidangan merupakan kewajiban utama yang dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    Adapun unit yang menyiapkan materi persidangan di jajaran Deputi Bidang Persidangan yaitu:

    1. Biro Persidangan I yang meliputi Sekretariat Komisi I s.d. XI, Risalah dan Persidangan Paripurna;

    2. Biro Persidangan II yang meliputi Sekretariat Badan Legislasi, Sekretariat Badan Anggaran, Sekretariat Mahkamah Kehormatan Dewan, Sekretariat Badan Urusan Rumah Tangga, Sekretariat Badan Akuntabilitas Keuangan Negara dan Sekretariat Pansus;

    3. Biro Kerjasama Antar Parlemen yang meliputi Sekretariat Kerjasama Organisasi Internasional, Sekretariat Kerjasama Organisasi Regional, Sekretariat Kerjasama Bilateral; dan

    4. Biro Kesekretariatan Pimpinan yang meliputi Sekretariat Musyawarah Pimpinan, Sekretariat Badan Musyawarah, dan Tata Usaha Pimpinan DPR RI.

    Rapat DPR RI pada tahun 2018 terbagi dalam masa persidangan sebagai berikut :

    1. Masa Persidangan III, dengan jadwal sidang 9 Januari 2018 sampai dengan 14 Februari 2018 dan jadwal reses 15 Februari 2018 sampai dengan 4 Maret 2018

    2. Masa Persidangan IV, dengan jadwal sidang 5 Maret 2018 sampai dengan 27 April 2018 dan jadwal reses 28 April 2018 sampai dengan 17 Mei 2018

    3. Masa Persidangan V, dengan jadwal sidang 18 Mei 2018 sampai dengan 27 Juli 2018 dan jadwal reses 28 Juli 2018 sampai dengan 15 Agustus 2018

    4. Masa Persidangan I, dengan jadwal sidang 16 Agustus 2018 sampai dengan 31 Oktober 2018 dan jadwal reses 1 November 2018 sampai dengan 18 November 2018

    5. Masa Persidangan II, dengan jadwal sidang 19 November 2018 sampai dengan 13 Desember 2018 dan jadwal reses 14 Desember 2018 sampai dengan 6 Januari 2019

  • 18

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Gambar 4 Matriks dukungan penyiapan materi persidangan bagi rapat Dewan

    Rekapitulasi kegiatan persidangan yang dilaksanakan oleh DPR RI dengan dukungan Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerjasama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan dalam melaksanakan indikator “Persentase materi persidangan yang digunakan oleh DPR RI” sebagaimana terdapat dalam Grafik 3 berikut:

    Grafik 3 Jumlah Rapat yang dilaksanakan DPR RI tahun 2018

    Sumber : Laporan Kinerja Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerja Sama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan

    BIRO PERSIDANGAN I BIRO PERSIDANGAN IIBIRO KERJASAMA ANTAR

    PARLEMEN

    BIRO KESEKRETARIATAN

    PIMPINAN

    MASA PERSIDANGAN I

    MASA PERSIDANGAN II

    MASA PERSIDANGAN III

    MASA PERSIDANGAN IV

    MASA PERSIDANGAN V

    MASA PERSIDANGAN I

    MASA PERSIDANGAN II

    MASA PERSIDANGAN III

    MASA PERSIDANGAN IV

    MASA PERSIDANGAN V

    MASA PERSIDANGAN I

    MASA PERSIDANGAN II

    MASA PERSIDANGAN III

    MASA PERSIDANGAN IV

    MASA PERSIDANGAN V

    MASA PERSIDANGAN I

    MASA PERSIDANGAN II

    MASA PERSIDANGAN III

    MASA PERSIDANGAN IV

    MASA PERSIDANGAN V

    MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN MATERI PERSIDANGAN

    DUKUNGAN PENYIAPAN MATERI PERSIDANGAN

    RAPAT-RAPAT DEWAN

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    MS. III MS. IV MS. V MS. I MS. II

    Biro Persidangan I 183 223 254 362 83

    Biro Persidangan II 85 83 111 130 31

    Biro KSAP 17 28 16 25 18

    Biro Pimpinan 100 100 100 100 111

  • 19

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Berdasarkan Grafik 3 di atas dapat dijelaskan bahwa materi persidangan yang telah disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI sebanyak 2.160 terdiri dari 1.105 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Persidangan I, 440 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Persidangan II, 104 materi persidangan dipersiapkan oleh Biro Kerjasama Antar Parlemen, dan 511 dipersiapkan oleh Biro Kesekretariatan Pimpinan. Dengan terlaksananya rapat-rapat tersebut maka target 100 % materi persidangan yang disiapkan oleh Setjen dan BK DPR RI telah dapat direalisasikan dan digunakan dalam rapat DPR RI, sehingga capaiannya adalah sebesar 100%.

    Capaian kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018 selalu mencapai 100%. Hal ini dapat disampaikan bahwa berapapun jumlah rapat yang diselenggarakan pada tahun berjalan, penyiapan materi persidangan yang harus dilakukan oleh Setjen dan BK DPR RI harus mencapai 100%. Capaian kinerja tersebut tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia, sarana prasarana serta anggaran juga faktor budaya kerja, kemauan untuk belajar, rasa tanggung jawab atas pekerjaan, dan kebersamaan dalam team work. Perbandingan jumlah kegiatan persidangan tahun 2016, 2017 dan 2018 sebagaimana terdapat dalam Grafik 4 berikut:

    Grafik 4

    Persandingan Jumlah materi Persidangan yang digunakan DPR RI

    Tahun 2016, 2017 dan Tahun 2018

    Sumber : Laporan Kinerja Biro Persidangan I, Biro Persidangan II, Biro Kerja Sama Antar Parlemen, dan Biro Kesekretariatan Pimpinan

    Jika dilihat dari sisi jumlah materi persidangan terjadi penurunan, namun hal itu tidak berarti terjadi penurunan kinerja Setjen dan BK DPR RI dalam membuat dan menyiapkan materi persidangan, karena setiap rapat/persidangan yang dilakukaan oleh DPR RI selalu diberikan dukungan materi persidangan oleh Setjen dan BK DPR RI.

    0200400600800

    10001200140016001800

    Rosid 1 Rosid 2 BKSAP Ropim

    2016 1763 434 88 395

    2017 1357 451 106 627

    2018 1105 440 104 511

  • 20

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Sebagai Lembaga tinggi negara, DPR RI secara rutin menyelenggarakan 2 (dua) upacara kenegaraan, yaitu:

    1. Sidang Bersama DPR dan DPD RI dengan Acara Pidato Kenegaraan Presiden RI Dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI; dan

    2. Upacara Kenegaraan Pada Rapat Paripurna DPR RI Dalam Rangka Penyampaian Rancangan UU tentang APBN oleh Presiden RI.

    Sidang Bersama DPR dan DPD RI dilaksanakan berdasarkan amanat Sesuai dengan Pasal 228 ayat (5) UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) juncto Pasal 223 ayat (1) Peraturan Tata Tertib DPR mengatur bahwa “sebelum pembukaan tahun sidang, anggota DPR dan anggota DPD mendengarkan pidato kenegaraan Presiden dalam sidang bersama yang diselenggarakan oleh DPR atau DPD secara bergantian”.

    Mengingat pentingnya kegiatan upacara tersebut maka ditetapkan indikator 1.2. “Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP”. Indikator tersebut dapat mendukung Setjen dan BK DPR RI terus meningkatkan kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal dengan dukungan penyelenggaraan upacara kenegaraan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

    Pada Tahun 2018, DPR mendapatkan giliran menyelenggarakan Sidang Bersama. Oleh karena itu, pada Tahun 2018 DPR RI melaksanakan dua agenda penting sekaligus yaitu Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dengan acara Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka HUT Kemerdekaan RI dan Upacara Kenegaraan Pada Rapat Paripurna DPR RI dalam Rangka Penyampaian RUU tentang APBN oleh Presiden RI. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2018.

    Sidang Bersama DPR dan DPD RI yang sudah berjalan selama 6 tahun ini merupakan peristiwa penting yang dinantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia karena merupakan peristiwa kenegaraan yang dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat antara lain perwakilan teladan yang dipilih oleh seluruh Kementerian, duta besar atau Kepala Perwakilan Negara Asing/Organisasi Internasional dan tamu parlemen negara sahabat yang sedang berkunjung ke Indonesia. Pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Presiden menyampaikan Pidato Kenegaraan untuk memperingati momentum bersejarah dimana Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dalam usia kemerdekaan ke-73 tahun. Acara Sidang ini bersifat nasional maka diperlukan persiapan

    Target

    Realisasi

    Capaian

    100%

    100%

    Persentase penyelenggaraan upacara kenegaraan yang sesuai dengan SOP

    Indikator 1.2

    Presentase diperoleh dari penyelenggaraan upacara kenegaraan, yang dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI yang sesuai dengan SOP

    100%

  • 21

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    yang matang selama kurang lebih 3 bulan persiapan yang diperlukan guna melakukan koordinasi-koordinasi dengan semua stakeholder, mengingat jumlah tamu 2000 undangan terdiri dari pejabat negara, pejabat pemerintah, dan perwakilan negara sahabat, serta 3000 orang Teladan yang dipilih oleh masing-masing K/L. Secara umum, kegiatannya berjalan dengan sangat baik, tidak ada laporan keluhan dari tamu undangan. Setjen dan BK DPR sebagai pelaksana/tuan rumah dari Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT RI tanggal 16 Agustus 2018, telah melaksanakan kegiatan kenegaraan ini juga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    Setelah Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dilaksanakan, Setjen dan BK DPR menyelenggarakan Rapat Paripurna DPR RI dengan acara Pidato Presiden RI dalam rangka penyampaian RUU APBN disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya, acara tersebut dilaksanakan dalam sistem ketatanegaraan sebagai tugas dan fungsi DPR RI dalam menjalankan tugas/fungsi Anggaran dan Legislasi. Kegiatan ini juga berjalan dengan baik, tidak ada laporan keluhan dari Dewan atau pihak-pihak yang diundang, dan sesuai dengan susunan acara yang telah ditetapkan yang berlandaskan perundangan-undangan yang berlaku.

    Acara Sidang Bersama DPR RI & DPD RI dan Sidang RAPBN merupakan acara kenegaraan yang harus diselenggarakan dengan berpedoman kepada 2 (dua) SOP sebagaimana terdapat dalam Lampiran 1. SOP dimaksud telah ditetapkan dalam Keputusan Sekjen DPR RI Nomor 1603/SEKJEN/2016 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Setjen dan BK DPR RI yaitu:

    1. SOP Sidang bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI; dan

    2. SOP Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Presiden Penyampaian RUU APBN.

    Dengan SOP tersebut, maka Setjen dan BK DPR RI mempunyai pedoman penyelenggaraan kegiatan sehingga koordinasi secara internal maupun eksternal dapat dilaksanakan dengan lebih efektif. Pembagian tugas di bawah koordinasi Sekjen DPR RI terkait penyiapan bahan, tata acara dan tata tempat tata penghormatan ditetapkan dengan Keputusan Sekjen DPR RI tentang Tim Kerja Dukungan Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Paripurna.

    Penyelenggaraan upacara kenegaraan yang dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI harus tepat waktu sesuai dengan susunan acara yang telah ditetapkan, baik untuk kehadiran pendukung kegiatan sampai dengan agenda pokoknya Pidato Presiden RI sebagaimana tertuang dalam SOP terlampir. Dengan target kinerja sebesar 100%, maka telah dapat direalisasikan sebesar 100%, dan capaian indikator ini sebesar 100%.

    Keberhasilan pencapaian indikator dipengaruhi juga oleh beberapa faktor pendukung sebagai berikut:

    1. tersedianya dukungan anggaran yang memadai;

    2. tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi serta kerjasama yang baik dalam mencapai target kinerja; dan

    3. terjalinnya koordinasi yang intensif baik internal maupun eksternal dalam rangka perencanaan persiapan serta pelaksanaan acara.

  • 22

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Gambar 5 Foto-foto Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, serta Rapat Paripurna dalam rangka Pidato

    Presiden Penyampaian RUU APBN

  • 23

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Amanat terhadap penerapan tata kelola dan infrastruktur information technology (IT) telah dijabarkan kedalam arah kebijakan dan strategi pencapaian yang sesuai dengan sasaran program pada Renstra Setjen dan BK DPR RI tahun 2016-2019 yaitu meningkatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal. Oleh karena itu Setjen dan BK DPR RI berupaya memaksimalkan pengembangan tata kelola berbasis IT yang menyeluruh dan terpadu melalui kegiatan pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem IT di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin).

    Unit kerja yang secara teknis operasional melakukan pengelolaan dan pengembangan IT adalah Bidang Data dan Teknologi Informasi (BDTI) dibawah pengawasan Pusdatin. Pusdatin secara struktural berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris Jenderal DPR RI. Pengelolaan dan pengembangan sistem IT telah dilakukan secara terpusat yang terdiri dari kegiatan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi, website, jaringan dan database sistem informasi bagi unit kerja di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dalam menghadapi tuntutan era teknologi informasi dewasa ini.

    Sistem informasi dan aplikasi IT yang telah dikembangkan dikelompokkan kedalam 2 kategori, yakni kategori aplikasi yang digunakan oleh masyarakat dan Anggota Dewan dan kategori aplikasi yang digunakan oleh pegawai dan unit kerja Setjen dan BK untuk menunjang pelaksanaan kegiatan sehari-hari sebagai bentuk otomatisasi dan modernisasi administrasi perkantoran. Sistem informasi dan aplikasi tersebut secara garis besar meliputi website utama DPR RI, sub website unit kerja Eselon II, sistem informasi pengaduan masyarakat, sistem informasi legislasi, sistem informasi arsip, sistem informasi perpustakaan DPR, sistem layanan informasi publik, sistem administrasi kepegawaian, sistem administrasi keuangan, sistem administrasi perencanaan, sistem data penelitian, sistem pendidikan dan pelatihan.

    Target kinerja yang ditentukan untuk tahun 2018 adalah sebesar 90% dengan indikatornya yaitu “Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT” yang diukur dari jumlah unit kerja pada tingkat Eselon II yang telah memiliki aplikasi IT untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dibandingkan dengan jumlah seluruh unit kerja eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang berjumlah 20 unit kerja. Realisasi pada tahun 2018 telah tercapai 100% dan capaian indicator adalah 111%, yang berarti bahwa seluruh unit kerja Eselon II telah mengimplementasikan tata kelola berbasis IT.

    Target

    Realisasi

    Capaian

    100%

    100%

    Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis ITIndikator

    1.3

    Presentase diperoleh dari jumlah unit kerja pada tingkat eselon II yang telah memiliki aplikasi IT

    untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dibandingkan dengan jumlah seluruh unit kerja eselon II di lingkungan Setjen dan BK

    DPR RI 100%

    90%

    111%

  • 24

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Pada tahun 2017 pengembangan aplikasi yang dilakukan adalah pemenuhan terhadap pembangunan website untuk eselon II, sedangkan di tahun 2018 adalah mengintegrasikan website unit eselon II, dan pembangunan aplikasi mobile. Rincian persandingannya dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:

    Tabel 6 Persandingan Penerapan Tata Kelola Berbasis IT

    TAHUN JUMLAH UNIT KERJA

    JUMLAH APLIKASI

    KETERANGAN

    2017 20 69 Melakukan pengembangan website unit kerja Eselon II terutama pada Badan Keahlian DPR RI dan pengembangan aplikasi untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan pimpinan dalam rangka mendukung akselerasi pengelolaan sistem informasi untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja.

    2018 20 72 1. Melakukan pengintegrasian antara website unit kerja Eselon II dengan aplikasi-aplikasi yang ada di unit kerja sehingga dapat diakses oleh masyarakat untuk mendukung penyampaian informasi.

    2. Melakukan pembaharuan beberapa aplikasi dalam tampilan antarmuka baru yang lebih menarik. Pada tahun 2018 juga mengembangkan aplikasi yang mengikuti tren aplikasi berbasis mobile untuk dapat diakses pada gawai Android dan IOS.

    Jumlah aplikasi yang telah diterapkan di seluruh unit kerja Eselon II sebagai bentuk tata kelola berbasis IT di tahun 2018 mengalami penambahan yakni total sebanyak 72 aplikasi. Pengembangan ini berupa aplikasi baru yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mendukung penyampaian informasi proses legislasi mewujudkan pembentukan UU yang partisipatif, transparan, akuntabel, berintegrasi, efisien dan efektif antara lain SIMAS PUU, SI Pengrajin UU, SI Panlak UU, Sistem Informasi Arsip (SIAR), Sistem Data Informasi Penelitian (SDIP). Selain itu juga dilakukan pembaharuan aplikasi PPID, SIPERPUS, Website TVR dalam tampilan antarmuka baru yang lebih menarik dan memudahkan masyarakat mencari informasi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI. Pengembangan aplikasi internal yang dapat diakses di dalam lingkungan Setjen dan BK yaitu Sistem Informasi Statistik Data Perjalanan Dinas Luar Negeri DPR RI dalam rangka Diplomasi Parlemen sebagai salah satu bahan pertimbangan Pimpinan DPR dalam menyusun dan menetapkan negara tujuan kunjungan.

    Aplikasi Cloud DPR untuk Anggota dan Pegawai Setjen dan BK DPR RI telah dapat digunakan sebagai media penyimpanan online sehingga dapat saling berbagi file ataupun dokumen tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu. Pada tahun 2018 juga dikembangkan aplikasi DPR e-Library yang mengikuti perkembangan tren aplikasi berbasis mobile untuk diakses pada gawai Android dan IOS,

  • 25

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    yakni sebuah aplikasi perpustakaan dalam genggaman bagi pengguna untuk membaca dan meminjam koleksi pustaka dalam bentuk digital.

    Adapun daftar rinci seluruh unit kerja Eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang telah memiliki dan menerapkan IT dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan pembangunan aplikasi dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:

    Tabel 7

    Daftar Aplikasi Pada Unit Kerja Eselon II di lingkungan Setjen dan BK DPR RI

    NO UNIT KERJA ESELON II JUMLAH APLIKASI

    1 Biro Protokol 1 Rumah Aspirasi (Penyaluran Delegasi Masyarakat)

    2 Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat

    3 1. Pengaduan Masyarakat 2. SMS Aspirasi 3. JDIH

    3 Biro Kepegawaian dan Organisasi

    9 1. Website Yankes 2. Website Panitia Seleksi 3. SIAP 4. Absensi Pegawai 5. E-PPKP 6. Aplikasi Ortala 7. E-Disiplin Pegawai 8. Aplikasi Buku Putih 9. SIGOTA

    4 Biro Perencanaan dan Keuangan

    11 1. Administrasi Keuangan 2. Aplikasi Gaji Anggota 3. Aplikasi Pajak 4. Aplikasi Standardisasi 5. ALADIN 6. SINCAN 7. SEMAR 8. Aplikasi Matriks Tim dan RDK 9. SIDILA 10. SIREVI 11. SIALDA

    5 Biro Pengelolaan BMN 1 Sistem Informasi Perbendaharaan

    6 Biro Umum 2 1. Aplikasi Persuratan 2. Aplikasi Kendaraan

    7 Biro Persidangan I 1 Admin AKD

    8 Biro Persidangan II 2 1. Aplikasi Rosid II 2. SILEG

    9 Biro Kerjasama Antar Parlemen 3 1. Website event KSAP 2. Minluna 3. Statistik Data Perjalanan Dinas LN DPR

    10 Biro Kesekretariatan Pimpinan 3 1. Aplikasi PPNPN (TA/SAA) Online

  • 26

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    2. SIAD TU Sekjen 3. SITANANG

    11 Biro Pemberitaan Parlemen 8 1. Website DPR RI 2. Streaming TV Parlemen 3. PPID 4. Blog Anggota 5. Website TVR 6. Admin Pemberitaan 7. Admin Medsos 8. Portal Anggota

    12 Inspektorat I 3 1. Website Ittama 2. ELIT 3. SIRATU

    13 Inspektorat II 1 WBS

    14 Pusat Pendidikan dan Pelatihan 2 1. Website Pusdiklat 2. SIDIKLAT

    15 Pusat Data dan Informasi 12 1. Portal Pegawai 2. SMS Gateway 3. SIPERPUS 4. OPAC Katalog Perpustakaan 5. e-Kliping 6. e-Repositori 7. e-Paper 8. e-Library DPR 9. Email DPR 10. Cloud DPR 11. Aplikasi Mobile DPR 12. SIAR

    16 Pusat Perancangan UU 2 1. Website Pusat PUU 2. Simas PUU

    17 Pusat Pemantauan Pelaksanaan UU

    3 1. Website Puspanlak UU 2. SI Pengrajin UU 3. SI Panlak UU

    18 Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara

    1 Website Pusat Kajian AKN

    19 Pusat Kajian Anggaran 1 Website Pusat Kajian Anggaran

    20 Pusat Penelitian 3 1. Website Puslit 2. e-Jurnal 3. SDIP

    Jumlah Seluruhnya 72 Aplikasi

    Berikut gambar Arsitektur IT di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI

  • 27

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Gambar 6 Arsitektur Aplikasi IT Setjen dan BK DPR RI

    APLIKASI IT

    Data Base System

    Setjen dan BK

    Cloud DPR

    Email DPR

    SIGOTA

    SIAP

    INFRASTRUKTUR IT

    JDIH

    Presensi Pegawai

    E-PPKP

    Apl. Ortala

    E-Disiplin

    Apl. Buku Putih

    Administrasi Keuangan

    SIGAD

    Apl. Pajak

    ALADIN

    SINCAN

    SEMAR

    Apl. Matriks Tim & RDK

    SIDILA

    SIREVI

    SIALDASIP

    Apl. Persuratan

    Apl. Kendaraan

    Admin AKD

    Apl. Minluna

    Admin KSAP

    SIAD

    SITANANG

    ELIT

    SIRATU

    SIDIKLAT

    Portal Pegawai

    SMS Gateway

    Rumah Aspirasi

    Pengaduan Masyarakat

    SMS Aspirasi

    Website Pansel

    Apl. Rosid II

    SILEG

    Event KSAP

    Website Yankes

    Streaming TV Parlemen

    PPID

    Website TVR

    SIPERPUS

    OPAC

    E-Kliping

    E-Paper

    E-Repositori

    E-Library

    SIAR

    Mobile DPR

    Website Pusat PUU

    Website Puspanlak UU

    Website Pusat Kajian AKN

    Website Pusat Kajian Anggaran

    Website Puslit

    E-Jurnal DPR

    SDIP

    Website DPR

    Apl. PPNPN (TA/SAA) Online

    Website Ittama

    WBSWebsite Pusdiklat

    Blog Anggota

    Portal Anggota

    PERANGKAT AKSES

    PENGGUNA:ANGGOTAPEGAWAITA/SAAMASYARAKAT

    TabletLaptopKomputer

    AK

    SES

    Smartphone

  • 28

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Sesuai pada Gambar 6 yakni Arsitektur Umum Aplikasi Setjen dan BK DPR RI dijadikan dasar dalam penerapan tata kelola berbasis IT yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan IT. Akses terhadap aplikasi dapat dilakukan melalui portal intranet dan website publik. Aplikasi-aplikasi yang diperuntukkan bagi kebutuhan internal unit kerja Setjen dan BK diakses melalui portal intranet dengan konsep single sign on (SSO), yaitu pengguna hanya sekali login dan mendapatkan akses sesuai peran dan hak aksesnya yang telah diatur di dalam sistem. Akses aplikasi maupun website yang diperuntukkan bagi masyarakat secara luas dapat diakses melalui jaringan internet seperti website utama DPR RI dan website untuk informasi legislasi dan layanan informasi publik. Seluruh aplikasi terintegrasi pada dua aplikasi utama yakni SIGOTA yang mengelola administrasi data Anggota Dewan dan SIAP yang mengelola administrasi data Pegawai Setjen dan BK. Kumpulan data tersebut akan bermuara pada sebuah pangkalan data organisasi yaitu Database System Setjen dan BK DPR RI.

    Faktor-faktor pendukung dalam keberhasilan pencapaian IKU “Persentase unit kerja yang menerapkan tata kelola berbasis IT”, antara lain :

    1. komitmen dan dukungan dari pimpinan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dalam pengembangan teknologi informasi demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;

    2. komitmen para pejabat/pegawai dalam menerapkan tata kelola berbasis IT secara optimal;

    3. tersedianya dukungan anggaran yang memadai;

    4. tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi serta kerjasama yang baik dalam mencapai target kinerja;

    5. tersedianya sarana dan prasarana yang memadai; dan

    6. adanya SOP dalam menjalankan pekerjaan.

    Beberapa tantangan yang masih dihadapi dalam penerapan tata kelola berbasis IT dari sisi teknis yaitu perangkat komputer milik pengguna (workstation) yang terhubung ke jaringan komputer belum memiliki spesifikasi yang seragam untuk dapat menggunakan akses jaringan komputer yang telah disediakan. Sedangkan dari sisi kebijakan IT perlu dilakukan penyusunan dokumen rencana induk IT DPR RI sebagai baseline perencanaan dan prioritas pengembangan aplikasi IT yang disertai dengan pedoman pengelolaan layanan IT. Selain itu keikutsertaan Setjen dan BK DPR RI dalam pelaksanaan penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dimulai di tahun 2018 menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menerapkan tata kelola berbasis IT yang lebih baik.

  • 29

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Kepuasan pengguna layanan merupakan keadaan yang menunjukkan suatu keinginan yang telah terpenuhi atau sudah tercapai. Pengguna layanan adalah seluruh Anggota DPR RI periode 2014-2019. Layanan dan dukungan merupakan kontribusi, peran, dan bantuan baik secara langsung ataupun tidak langsung yang berpengaruh pada kelancaran kegiatan Anggota DPR RI. Kepuasan Anggota DPR RI berguna bagi jajaran Setjen DPR RI untuk menumbuhkan dedikasi dan loyalitas terhadap pekerjaan dan organisasi/unit kerja serta kebanggan terhadap organisasi/unit kerja tempatnya bekerja. Rasa bangga yang tinggi akan menumbuhkan engagement (keterikatan) dan memotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

    Pencapaian sasaran program Setjen DPR RI “Menguatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal” salah satunya diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) “Indeks Kepuasan Pengguna Layanan”. Indeks kepuasan pengguna layanan diukur melalui survei berupa kuesioner yang diisi oleh Anggota DPR RI. Survei ini merupakan survei yang ketiga kali dilakukan oleh Setjen dan BK DPR RI sebagai upaya memenuhi tuntutan Renstra Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 sekaligus mengukur kualitas kinerja Setjen DPR RI.

    Terdapat perubahan atas IKU ini yang semula “Indeks Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM” menjadi “Indeks Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan”. Perubahan tersebut merubah yang semula diukur dari kepuasan atas kualitas layanan SDM menjadi diukur dari seberapa jauh kepuasan pengguna, dalam hal ini Anggota DPR RI, terhadap layanan dan dukungan di bidang administrasi dan persidangan. Oleh karena itu dalam IKU ini tidak ada pembandingan hasil capaian dari tahun 2017 dengan capaian Tahun 2018. Namun pembandingan unsur tetap dilakukan.

    Survei kinerja Setjen DPR RI termasuk dalam jenis riset kuantitatif yang mengandalkan perolehan data pada kuesioner. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif atau data yang diberi kode angka berdasarkan skala ordinal dan interval sehingga dapat dianalisis menggunakan perhitungan matematik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam survei ini adalah wawancara terstruktur berdasarkan kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif tentang gejala yang ingin diketahui. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner self-report. Melalui self-report partisipan diminta untuk memberikan respon yang sesuai dengan pengalaman dan keadaan dirinya. Partisipan diberikan sejumlah pertanyaan yang sama untuk kemudian jawabannya dikumpulkan dan dianalisis. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random

    Target

    Realisasi

    Capaian

    65

    82,04

    Indeks Kepuasan Pengguna LayananIndikator

    1.4

    Indeks kepuasan pengguna layanan diukur melalui survei berupa kuesioner yang diisi oleh

    Anggota DPR RI.

    126,21%

  • 30

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    sampling (STRS), dimana populasi yang terbagi dalam strata-strata (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata secara simple random sampling.

    Responden yang diambil pada survei kinerja Setjen DPR RI adalah Anggota DPR RI periode 2014-2019 sebagai pengguna (user) layanan Setjen DPR RI. Dari jumlah populasi Anggota DPR RI sebanyak 560 orang, jumlah responden yang diambil sebanyak 228 orang, atau sekitar 40% terhadap populasi. Jumlah tersebut merupakan sampel minimal agar diperoleh margin error sebesar 5% dan confidence level 95%.

    Penentuan jumlah responden dilakukan secara proporsional untuk seluruh fraksi sebagaimana yang tersaji di Tabel 8 berikut:

    Tabel 8 Daftar sampel dalam Populasi berdasarkan fraksi

    Fraksi Populasi Sampel

    PDI Perjuangan 109 44

    Partai Golkar 91 37

    Partai Gerindra 73 30

    Partai Demokrat 61 25

    Partai Amanat Nasional 48 20

    Partai Kebangkitan Bangsa 47 19

    Partai Keadilan Sejahtera 40 16

    Partai Persatuan Pembangunan 39 16

    Partai Nasdem 36 15

    Partai Hanura 16 6

    Total 560 228

    Kuesioner disusun dengan menggunakan ukuran tingat kepuasan skala Likert 1 sampai dengan 4 (skala terendah 1 = Sangat Tidak Puas, 2 = Tidak Puas, 3 = Puas, dan skala tertinggi 4 = Sangat Puas). Interpretasi hasil survei kepuasan pengguna layanan Setjen DPR RI juga diperoleh dengan mengkonversikan dengan nilai dasar 25 sehingga dihasilkan nilai persentase antara 25-100.

    Pengolahan data Survei Kepuasan Pengguna Layanan Setjen DPR RI dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan surveI (kuesioner) berdasarkan unsur Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) yang tercantum pada Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB (Permenpan RB) Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, yang disesuaikan dengan bentuk dan jenis layanan yang diselenggarakan oleh Setjen DPR RI serta data yang ingin diperoleh dari jenis layanan yang diselenggarakan. Dalam Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 terdapat 9 (sembilan) jenis pertanyaan yaitu Persyaratan, Sistem, Mekanisme, dan Prosedur, Waktu Penyelesaian,

  • 31

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    Biaya/Tarif, Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan, Kompetensi Pelaksana, Perilaku Pelaksana, Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan, Sarana dan Prasarana. Namun, unsur “Persyaratan” dan “Biaya/Tarif” tidak dimasukkan ke dalam kuesioner survei Setjen DPR RI karena tidak sesuai dengan layanan yang diselenggarakan oleh Setjen DPR RI.

    1. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

    Survei terhadap sistem, mekanisme, dan prosedur dilakukan dengan menilai dukungan Setjen DPR RI dalam memenuhi kebutuhan Anggota DPR RI sesuai dengan sistem, mekanisme, dan prosedur kerja yang tersedia. Hasil survei mengenai sistem, mekanisme, dan prosedur memperoleh skor kepuasan 83,66. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 78,62.

    2. Waktu Penyelesaian

    Survei terhadap waktu penyelesaian dilakukan dengan menilai kecepatan Setjen DPR RI dalam memberikan layanan persidangan, layanan kesehatan, layanan administrasi keuangan, dan layanan administrasi perjalanan dinas. Hasil survei mengenai waktu penyelesaian memperoleh skor kepuasan 83,14. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 77,99.

    3. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan

    Survei terhadap produk spesifikasi jenis pelayanan dilakukan dengan menilai kualitas dan ketepatan Setjen DPR RI dalam memberikan layanan persidangan, layanan kesehatan, layanan administrasi keuangan, dan layanan administrasi perjalanan dinas. Hasil survei mengenai produk spesifikasi jenis pelayanan memperoleh skor kepuasan 83,09. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 77,30.

    4. Kompetensi dan Prilaku SDM

    Survei terhadap kompetensi dan perilaku SDM dilakukan dengan menilai:

    a. Profesionalisme Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI;

    b. Inisiatif, komunikasi, dan kerja sama SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI;

    c. Disiplin kerja SDM Setjen DPR RI (mengikuti peraturan, tepat waktu, dan kesediaan bekerja di luar jam kerja); dan

    d. Keramahan dan kesopanan SDM Setjen DPR RI dalam memberikan dukungan kepada Anggota DPR RI.

    Hasil survei mengenai kompetensi dan prilaku SDM memperoleh skor kepuasan 84,07. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 75,60.

    5. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan

    Survei terhadap penanganan pengaduan, saran, dan masukan dilakukan dengan menilai kecepatan SDM Setjen DPR RI dalam merespon pengaduan, saran, dan masukan dari Anggota DPR RI. Hasil survei mengenai pengaduan, saran, dan masukan memperoleh skor kepuasan 79,93. Skor ini lebih besar jika dibandingkan dengan skor kepuasan tahun 2017 sebesar 71,82.

  • 32

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    6. Sarana dan Prasarana

    Survei terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan menilai kualitas Ruang Kerja Anggota DPR RI, kualitas Ruang Rapat Paripurna dan Ruang Rapat AKD, kualitas Rumah Jabatan Anggota (RJA), dan kelengkapan, kenyamanan, dan kebersihan layanan kesehatan. Hasil survei mengenai sarana dan prasarana memperoleh skor kepuasan 77,96. Skor tersebut lebih baik dibandingkan hasil survei atas kinerja tahun 2017 yang mencapai 69,52.

    7. Indeks Komposit

    Berdasarkan enam unsur yang dilakukan survei terhadap Anggota DPR RI, semua unsur hasil survei tahun 2018 mengalami kenaikan dibanding hasil survei kinerja tahun 2017. Secara komposit, skor kepuasan pengguna layanan Setjen DPR RI mencapai angka 82,04, sebagaimana dalam Tabel 9 berikut:

    Tabel 9 Perbandingan Hasil Survei Kepuasan Penggunaan Layanan Oleh Setjen DPR RI

    Unsur Survei Kepuasan 2017 2018

    Sistem, mekanisme, dan prosedur 78,62 83,66

    Waktu penyelesaian 77,99 83,14

    Produk spesifikasi jenis pelayanan 77,30 83,09

    Kompetensi dan prilaku SDM 75,60 84,07

    Penanganan pengaduan, saran, dan masukan 71,82 79,93

    Sarana dan Prasarana 69,52 77,96

    Indeks Komposit 75.60 82,04

    Berdasarkan tabel 9 di atas, dapat disampaikan bahwa h