laporan kinerja 2016 -...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta
kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara
dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung
kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
Dalam rangka mencapai good gorvernance, diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akuntabel
sehingga penyelenggaraan lembaga dapat dilakukan secara berdayaguna dan
berhasilguna. Perlunya sistem pertanggung jawaban atas segala proses
tindakan dilakukan dalam rangka tertib administrasi untuk mencapai
akuntabilitas pelaporan yang pada akhirnya akan menjadi instrumen
tercapainya pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu
pada ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme; Peraturan Presiden RI
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah; Keputusan Kepala LAN RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang
Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Mengacu pada peraturan tersebut, maka disusunlah Laporan Kinerja tahun
2016 sebagai pertanggungjawaban kinerja Balai pada tahun yang sedang
berjalan. Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas fungsinya telah
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
2
mendukung program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu tanaman pangan.
1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/ 11/2011
Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan. Balai Besar
PPMB-TPH secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Hortikultura.
Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan serta
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.
Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :
1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih
serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;
2. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium,
sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan
hortikultura;
3. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase
dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan
hortikultura;
4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang
beredar;
5. pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association) untuk
benih tanaman pangan dan hortikultura;
6. pelaksanaansertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar
Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan
dan hortikultura;
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
3
7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura;
8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian
mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura;
9. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB-TPH.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH
Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan
memiliki 2 (dua) eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang Informasi dan
Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan Fungsional.Dalam melakukan
tugas dan fungsinya, Bagian Umum terdiri dari 3 (tiga) unit kerja eselon IV
yang meliputi Subbagian Program dan Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan
Tata Usaha, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.Bidang Informasi dan
Jaringan Laboratorium terdiri dari 2 (dua) unit kerja eselon IV yang meliputi,
Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan Laboratorium. Kelompok
Jabatan Fungsional yang terdapat di Balai Besar PPMB-TPH adalah fungsional
pengawas benih tanaman yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditetapkan oleh Kepala Balai. Secara keseluruhan, pelaksanaan
kegiatan Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 61 PNS dan 15 tenaga kerja
kontrak sebagaimana terlihat pada Lampiran 5.
Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup memadai
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Dari masing-
masing unit tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan
evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih,
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
4
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.Dalam melaksanakan
tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta
pelaporan;
b. Fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;
c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;
d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan.
Bagian umum terdiri atas (1). Subbagian Program dan Evaluasi yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program,
anggaran dan evaluasi serta pelaporan, (2). Subbagian Kepegawaian dan
Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata
usaha dan rumah tangga, (3). Subbagian Keuangan dan Perlengkapan
yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan dan
perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih
serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Secara
rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian
No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.
2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil
pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura
serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan Jaringan
Laboratorium menyelenggarakan fungsi :
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
5
a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian
mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.
b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen tular benih
dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura.
c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu
benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan
dan hortikultura.
d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak
penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha
perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.
Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas (1). Seksi
Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan
pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel dan koleksi varietas
isolate pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan
hortikultura, (2). Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman
pangan dan hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu
dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada
pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Secara rinci
uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No.
46/Permentan/OT.140/6/2013.
3. Kelompok Fungsional dalam melaksanaka Berdasar Peraturan Menteri
pertanian no 39 tahun 2006 tentang produksi, sertifikasi dan peredaran
benih bina pada pasal 35 dinyatakan bahwa pengujian mutu benih di
laboratorium mengacu pada ISTA Rules, namun tidak semua metode yang
ada di ISTA Rules dapat dilaksanakan di Indonesia. Beberapa
permasalahan metode pengujian mutu benih (laboratorium, sertifikasi dan
pengawasan peredaran) belum menemukan solusi yang tepat sehingga
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
6
diperlukan kegiatan pengembangan metode/ validasi/verifikasi metode
pengujian mutu benih (laboratorium, sertifikasi dan pengawasan
peredaran). Kegiatan pengembangan metode/ validasi/verifikasi ini
dilaksanakan oleh Balai Besar Pengembangan Pengujian Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) yang merupakan
visualisai dari salah satu fungsi Balai Besar PPMB-TPH.
1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH
Peranan Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap pelaksanaan pembangunan
nasional adalah sangat penting dan menentukan, karena PNS adalah unsur
aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan
dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional. Kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional tergantung dari
kesempurnaan aparatur negara dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-
hari.
Untuk mewujudkan PNS yang handal dalam melaksanakan tugasnya, maka PNS
perlu dibina atas dasar sistem karier dan prestasi kerja. Selanjutnya, PNS juga
harus mampu menghayati hak dan kewajibannya serta mentaati segala
peraturan dalam menjalankan tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar PPMB-TPH didukung
oleh 76 orang pegawai yang terdiri dari tenaga teknis sebanyak 5 orang, tenaga
administrasi 21 orang, tenaga fungsional 35 orang dan Tenaga Kerja Kontrak
(TKK) sebanyak 15 orang.
Keadaan pegawai PNS berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2
sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 4 orang, dan SLTA
sebanyak 19 orang. Sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 pegawai yang
masih melaksanakan tugas belajar sebanyak 4 orang. Data secara terinci dapat
dilihat pada Lampiran 5.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
7
1.5. Dukungan Anggaran
Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja sesuai tugas dan
fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp. 10.650.000.000,- yang
terdiri dari 16 kegiatan yang terdiri dari 1 kegiatan utama dan 15 kegiatan
pendukung, termasuk pelaksanaan kegiatan pelayanan perkantoran. Seluruh
alokasi anggaran bersumber dari APBN.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-
Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun
Anggaran 2016. Balai Besar PPMB-TPH mendapat alokasi penghematan
sebesar Rp. 650.000.000,-, sehingga pagu menjadi Rp. 10.000.000.000,-. Pada
tanggal 26 Agustus 2016 terbitnya Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016
tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam
Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
Tahun Anggaran 2016. Hal ini mengakibatkan pagu Balai Besar PPMB-TPH
terkena penghematan (self blocking) sebesar Rp. 1.025.819.000. Rincian dan
realisasi anggaran tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran 4.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
8
II. PERENCANAAN DAN KINERJA
2.1. Rencana Stratejik
Kebutuhan produk tanaman pangan semakin meningkat seiring laju
pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang masih didominasi
oleh beras, serta semakin berkembangnya industri olahan berbahan dasar
pangan. Tantangan kedepan adalah bagaimana mewujudkan produksi
tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan serta bagaimana menyediakan
dan menyalurkan sarana produksi dan benih secara tepat kepada kelompok
tani dan petani. Dalam rangka untuk meningkatkan produksi tanaman pangan,
salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan cara penggunaan benih
varietas unggul yang telah disertifikasi. Tujuan dari sertifikasi benih adalah
untuk menjamin kemurnian dan kebenaran varietas benih yang ditanam. Dalam
proses sertifikasi tersebut, ditetapkan pula persyaratan standar minimal yang
ditetapkan untuk menjamin mutu benih.
Pembangunan perbenihan nasional harus diarahkan untuk mewujudkan sistem
dan usaha perbenihan/industri benih yang tangguh berbasis potensi nasional
yang mampu menyediakan benih bermutu tinggi. Penggunaan benih bermutu
dari varietas unggul difasilitasi melalui pembinaan produsen benih untuk dapat
menghasilkan benih secara enam tepat yaitu: tepat waktu, tepat mutu, tepat
varietas, tepat jumlah, tepat lokasi dan tepat harga. Sebagai persiapan
pelaksanaan pembangunan jangka menengah, maka perlu dibuat rencana
pembangunan lima tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2015-2019.
Rencana stratejik (Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2015 – 2019 merupakan
dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,
kebijakan, strategi, program dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Balai
Besar PPMB-TPH selama lima tahun kedepan (2015 – 2019). Dokumen ini
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
9
disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan
permasalahan serta rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan Balai.
2.1.1. Visi
Terwujudnya lembaga pengembangan pengujian mutu benih bertaraf
internasional untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan dan
hortikultura yang tangguh dan berdaya saing.
2.1.2. Misi
1. Mengembangkan metode pengujian mutu benih yang valid dan aplikatif
2. Meningkatkan kompetensi kelembagaan Balai Besar PPMB-TPH
3. Mewujudkan standardisasi laboratorium penguji benih diseluruh Indonesia
4. Melaksanakan sertifikasi benih pada perdagangan internasional (orange
dan blue international certificate)
2.1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai mengembangkan metode pengujian mutu benih dan
penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih untuk mendukung
tersedianya benih tanaman pangan varietas unggul bersertifikat.
2.1.4. Indikator Kinerja Utama Balai Besar PPMB-TPH
1. Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan, divalidasi dan
disahkan (metode);
2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium)
3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium)
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
10
2.1.5. Sasaran Strategis
Mengembangkan metode pangujian dan penerapan sistem manajemen mutu
laboratorium pengujian benih
2.1.6. Kebijakan Umum
Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu diperlukan kebijakan yang tepat
serta tetap berpedoman pada peraturan dan pedoman/standar yang berlaku
baik secara nasional maupun internasional. Kebijakan dalam meningkatkan
mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura melalui peningkatan
kompetensi laboratorium, SDM dan pemenenuhan sarana prasarana dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
2.1.7. Program Dan Kegiatan
Program Balai Besar PPMB-TPH mendukung program pembangunan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
hasil tanaman pangan dengan menerapkan kegiatan Pengembangan Metode
Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian
Benih. Kemudian, kegiatan tersebut dijabarkan menjadi kegiatan operasional
Balai yang merupakan penjabaran secara detail tentang kinerja dalam
meningkatkan pelayanan kepada stakeholder di bidang pengembangan
pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.
Kegiatan operasional Balai Besar PPMB-TPH sesuai dengan Rencana Kerja
Anggaran adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan penyusunan program dan rencana kerja;
2) Peningkatan informasi melalui penerbitan pedoman/literatur
3) Peningkatan pengembangan metode dan validasi metode;
4) Peningkatan pelayanan pengujian mutu benih kepada customer;
5) Pelaksanaan koleksi varietas/IPTB/DNA;
6) Peningkatan fasilitasi penerapan sistem mutu
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
11
7) Peningkatan standarisasi laboratorium;
8) Uji petik mutu benih beredar
9) Peningkatan pelatihan teknis, umum dan magang;
10) Peningkatan kualitas administrasi pelaksanaan kegiatan;
11) Peningkatan informasi melalui penerbitan jurnal/majalah vigor;
12) Peningkatan laporan kegiatan pengembangan metode pengujian mutu
benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih;
13) Peningkatan kualitas penyelenggaraan Uji Profisiensi
14) Peningkatan kegiatan pelayanan perkantoran;
15) Peningkatan pelayanan melalui pengadaan peralatan dan fasilitas
perkantoran;
16) Peningkatan pelayanan melalui pengadaan Gedung/Bangunan.
2.2. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan rencana kegiatan Balai Besar
PPMB-TPH tahun 2016 yang meliputi program, sasaran, dan kegiatan (indikator
dan rencana tingkat capaian) dengan mengacu pada Renstra tahun 2015 –
2019 seperti terlihat pada Lampiran 6 dan 7. Untuk mendukung program
peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan serta
pencapaian sasaran yang ditetapkan, maka Balai Besar PPMB-TPH TA. 2016
melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH
Tersedianya program dan rencana kerja Balai sebagai salah satu
pedoman/acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Penerapan anggaran yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi melalui program peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu tanaman untuk mencapai swasembada
dan swasembada berkelanjutan berdasarkan Renstra 2015 - 2019. Target
pencapaian sasaran adalah1 rancangan yaitu tersusunnya progam dan
rencana kerja selama satu tahun berupa penyusunan KAK, ROPAK, Juknis,
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
12
POK, RKT dan RKAKL sehingga seluruh kegiatan dapat terlaksana dengan
baik dan terencana.
2) Pedoman/Literatur
Tersusunnya buku literatur/referensi tentang pengembangan pengujian
mutu benih sebanyak 1 literatur. Ketersediaan buku literatur/referensi
merupakan sarana penyebarluasan informasi mengenai pengembangan
pengujian mutu benih
3) Pengembangan Metode dan Validasi Metode
Terlaksananya kegiatan pengembangan metode dan validasi metode
sebanyak 10 metode. Tujuan kegiatan pengembangan metode adalah
untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam pengujian di
laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam pengembangan
metode pengujian diperolehnya metode yang dapat digunakan sebagai
metode pengujian dalam melayani pelanggan/customer baik di
laboratorium pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia.
4) Pelayanan Pengujian Mutu Benih
Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih yang dilaksanakan
dengan dukungan 8 (delapan) laboratorium yang dimiliki oleh Balai Besar
PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran adalah 1000 sampel yaitu dengan
melakukan pelayanan pengujian baik internal maupun eksternal.
Pengujian yang dilakukan meliputi penetapan kadar air, analisis
kemurnian, penetapan berat seribu butir, pengujian daya berkecambah,
pengujian kesehatan benih dan pengujian elektroforesis.
5) Koleksi Varietas/IPTB/DNA
Tersedianya koleksi varietas dan Isolat Patogen Tular Benih (IPTB)
dengan target pencapaian sasaran 43 koleksi, sebagai bahan
acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium sehingga dapat
mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi varietas maupun patogen
tular benih dalam pengujian
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
13
6) Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Melaksanakan fasilitasi terhadap laboratorium penguji benih di daerah
dalam menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium sesuai SNI
ISO/IEC 17025:2008. Target pencapaian sasaran adalah 8 (delapan)
laboratorium yaitu terfasilitasinya laboratorium daerah (BPSBTPH) dalam
penerapan sistem mutu.
7) Standardisasi Laboratorium
a. Penguatan Laboratorium Penguji Benih
Terlaksananya kegiatan laboratorium pengujian benih Balai Besar
PPMB-TPH dengan target terpeliharanya ruang lingkup pengujian di
laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.
b. Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi
Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara Uji
Profisiensi (LPUP) yang mengacu pada SNI ISO/IEC 17043:2010
untuk mendapatkan pengakuan sebagai penyelenggara uji profisiensi
yang kompeten. Pada tahun 2016 target pencapaian sasaran adalah
sertifikat reakreditasi oleh KAN.
c. Keanggotaan dalam Organisasi Internasional
Berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang
diselenggarakan oleh ISTA antara lain:melakukan perbaikan hasil
asessmen dari akreditasi ISTA, melakukan upaya dalam rangka
persiapan administrasi maupun teknis, dan melakukan koordinasi
dengan kementerian Luar Negeri tentang pembayaran iuran
keanggotaan ISTA. Target sasaran adalah memperoleh sertifikat
reakreditasi ISTA.
d. Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menginventarisasi data tentang
nilai-nilai budaya kerja yang sudah ada di Balai dan mencari tahu
sejauh mana penerapan untuk 17 pasang nilai-nilai budaya kerja
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
14
dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh
pegawai pada unit kerja yang dipantau, diisi secara langsung oleh
pegawai, dilanjutkan pengolahan data dan pembuatan laporan Indeks
Penerapan Nila-nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK). Kegiatan lainnya
adalah penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pegawai dan
pembuatan laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
8) Uji Petik Mutu Benih
Terlaksananya uji petik mutu benih yang beredar yang dilakukan untuk
mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran dan salah
satunya adalah pengawasan mutu darirealisasi bantuan benih pemerintah
Pusat. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang beredar
dan melakukan pengujian di laboratorium. Kegiatan ini untuk mengetahui
tingkat mutu benih tersebut sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih
yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia dan juga sebagai bahan
masukan dalam menyusun pengembangan metode. Tahun 2016 telah
dilakukan pengambilan contoh benih tanaman pangan di 9 provinsi dengan
jumlah sampel sebanyak 90 sampel (contoh benih).
9) Pelatihan Teknis, Umum dan Magang
a. Pelatihan Peningkatan SDM
Terlaksananya kegiatan peningkatan SDM yang diikuti oleh 40
pegawaisehingga diharapkan adanya peningkatan kompetensi
sumberdaya manusia dalam bidang manajemen/administrasi.
b. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium
Terlaksananya kegiatan Pengambilan Contoh Benih yang diikuti oleh
50 pegawai baik dari instansi luar maupun petugas laboratorium
lingkup Balai Besar PPMB-TPH sehingga diperoleh peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dibidang pengujian dan pengambilan
contoh benih tanaman.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
15
10) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan
Terlaksananya Pengelolaan administrasi satker didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diperoleh
pengelolaan administrasi yang tertib dan akuntabel selama 1 tahun
secara terus menerus. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan
administrasi untuk menghindari penyalahgunaan dan kerugian negara.
11) Jurnal/Majalah Vigor
Tersedianya majalah/jurnal vigor sebanyak 3 (tiga) edisi untuk
disebarluaskan dan dibaca oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
pengetahuan aparat/stakeholder tentang informasi terhadap pengujian
mutu benih dan informasi lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Target
pencapaian sasaran yaitu terlaksananya penerbitan majalah vigor
sebanyak 3 edisi sebagai salah satu sarana penyampaian informasi
khususnya mengenai pengembangan pengujian mutu benih.
12) Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
a. Pengelolaan Data Base/Website
Terlaksananya penyusunan database/Website berupa sistem
informasi perbenihan secara komputerisasi dan terselenggaranya
website mengenai pengembangan pengujian mutu benih yang
mutakhir di Balai Besar PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran adalah
tersedianya laporan tentang data hasil-hasil pengujian mutu benih
selama satu tahun sehingga pencarian data menjadi lebih cepat dan
efisien sebanyak 1 laporan.
b. Pameran Pertanian
Terlaksananya penyebarluasan informasi pengembangan mutu benih
tanaman pangan dan hortikultura kepada masyarakat dan
stakeholder melalui kegiatan pameran. Target pencapaian sasaran
yaitu terselenggaranya pameran pembangunan pertanian sebanyak 1
laporan pelaksanaan pameran sehingga masyarakat dan stakeholder
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
16
mengetahui informasi tentang teknologi pengembangan pengujian
mutu benih.
c. Penyusunan Laporan Bulanan dan SIMONEV, LAKIN, SPI dan Laporan
Tahunan
Terlaksananya penyusunan Laporan Bulanan, Laporan Monitoring dan
Evaluasi (SIMONEV), Laporan Kinerja, Sistem Pengendalian Intern
(SPI), dan Laporan Tahunan Balai Besar PPMB-TPH. Dengan adanya
laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang capaian
pelaksanaan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi sehingga
dapat diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja Balaidan
mencari solusi pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam
pelaksanaannya. Target pencapaian sasaran adalah 32 laporan.
d. Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha
Terselenggaranya pengelolaan urusan kepegawaian dan tata usaha
perkantoran dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di bidang
kepegawaian dan tata usaha dengan target pencapaian sasaran
sebanyak 2 laporan.
e. Penyusunan Laporan SAI dan SABMN
Terlaksananya Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Instansi dan
Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) untuk mengetahui
keadaan keuangan dan asset Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH
yang meliputi : neraca keuangan, realisasi anggaran belanja,
pernyataan tanggung jawab dan Catatan atas Laporan Keuangan dari
Kuasa Pengguna Anggaran. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan
ini yaitu meningkatnya kualitas Laporan Keuangan (SAI) sebanyak 12
laporan dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) sebanyak
2 laporan.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
17
13) Pelayanan Perkantoran
Terbayarnya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, honorarium dan lembur
dengan target sasaran 780 OB untuk belanja pegawai. Penyelenggaraan
operasional dan pemeliharaan perkantoran juga tercapai dengan
dilaksanakannya pemeliharaan gedung dan halaman kantor, perbaikan
peralatan kantor, perawatan kendaraan roda dua dan empat, langganan
daya dan jasa dan belanja keperluan operasional perkantoran selama 1
tahun.
14) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar
PPMB-TPH yang semakin komplek sehingga mampu memenuhi tuntutan
dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat maka perlu didukung
sarana yang memadai seperti pengadaan alat pengolah data sebanyak
12 unit.
15) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Kegiatan ini bertujuan menyediakan peralatan dan fasilitas perkantoran
guna mendukung kelancaran tugas Balai. Sarana gedung dan inventaris
kantor yang akan diperlukan adalah meubelair lemari koleksi seluruhnya
sebanyak 72 unit sedangkan pengadaan alat laboratorium meliputi :
Neraca Analitik, Medicool Fizer, Spin down/mini spin centrifuge, altimeter
digital, rek ependof, desikator, timbangan kasar, dan micropipet.
16) Gedung/Bangunan
Sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar
PPMB-TPH yang semakin komplek sehingga mampu memenuhi tuntutan
dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat maka perlu didukung
sarana baik untuk gedung perkantoran dan laboratorium yang memadai
seperti rehabilitasi pagar kantor seluas 94 M2
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
18
2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Perjanjian Kinerja tahun 2016 merupakan bagian dari dokumen yang
diperjanjikan antara Kepala Balai Besar PPMB-TPH dengan Direktur Jenderal
Tanaman Pangan dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu
tahun, khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil
tanaman pangan.
Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2016 ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam
indikator kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing kegiatan yang
telah ditatapkan. Adapun Perjanjian Kinerja tahun 2016 yang diulas secara rinci
dan mendalam adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran Indikator
Kinerja Utama (IKU) Balai Besar PPMB-TPH dalam menunjang program
peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan, yaitu:
2.3.1. Jumlah metode pengujian mutu benih
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam
pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan adalah diperolehnya
metode ini dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani
pelanggan/customer baik di pusat maupun di laboratorium daerah di seluruh
Indonesia. Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2016 sebanyak
10 metode.
2.3.2. Dokumen Layanan Internal (overhead)
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung manajemen kinerja utama Balai
Besar PPMB-TPH, yang meliputi : perencanaan kegiatan, Pengelolaan
Keuangan dan Perlengkapan, Pengelolaan Tata Usaha dan Kepegawaian,
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi, pengadaan Perangkat pengolah data,
Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran, Rehabilisatasi dan Renovasi
Gedung dan Bangunan. Jumlah layanan internal sebanyak 12 bulan layanan
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
19
2.3.3. Dokumen Layanan Perkantoran
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka tertib administrasi pengelolaan negara
khususnya dalam pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan, serta
pengelolaan kegiatan rutin perkantoran sehari-hari, pemeliharaan/perawatan
bangunan/gedung kantor dan halaman gedung kantor serta barang inventaris
lainnya milik negara agar dapat digunakan dengan baik. Jumlah layanan
perkantoran dilaksanakan selama 12 bulan.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
20
III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan capaian sasaran kinerja Balai Besar
PPMB-TPH tahun 2016 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui
metode scoring. Mengacu pada kriteria ukuran keberhasilan yang digunakan
oleh Kementerian Pertanian, maka kriteria pengukuran yang digunakan, yaitu
(1). Sangat berhasil apabila capaian > 100%, (2). Berhasil apabila capaian 80-
100%, (3). Cukup berhasil apabila capaian 60-80%, dan (4). Kurang berhasil
apabila capaian <60% terhadap sasaran output yang telah ditetapkan.
3.1.1. Pencapaian Sasaran Strategis
Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja dalam
mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan membandingkan antara
target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sebagai alat
ukur keberhasilan.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama yang telah
ditetapkan oleh Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan perjanjian kinerja dapat
disimpulkan bahwa penilaian capaian dari 3 indikator dengan kategori berhasil.
pengukuran pencapaian sasaran dan evaluasi akuntabilitasi kinerja pada
masing-masing kegiatan sebagaimana terlihat pada Tabel 1.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
21
Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016
No. Indikator Kinerja
Utama
Target Realisasi %
Capaian
Indikator
1. Jumlah metode pengujian mutu benih
10 metode 10 metode 100,00 Berhasil
2. Dokumen layanan internal (overhead)
12 bulan layanan
12 bulan layanan
100,00 Berhasil
3. Dokumen layanan perkantoran
12 bulan 12 bulan 100,00 Berhasil
3.1.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH
Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH adalah untuk
mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan hambatan dalam
pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu
untuk laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Untuk
mencapai tujuan tersebut, dituangkan dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang
sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Evaluasi dan analisis capaian
kinerja Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :
3.1.2.1. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam
pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam
pengembangan metode pengujian diperolehnya metode yang dapat digunakan
sebagai metode pengujian dalam melayani pelanggan/customer baik di
laboratorium pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia. Beberapa
pencapaian hasil kegiatan Pengembangan dan Validasi Metode dapat
digunakan untuk mendukung kebijakan di bidang Perbenihan khususnya dalam
pengujian di laboratorium. Beberapa hasil pengembangan metode pengujian
dan validasi metode telah dikukuhkan dalam Keputusan Menteri Pertanian no
635/HK.150/C/07/2015 tentang Pedoman Teknis Pengambilan Contoh Benih
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
22
dan Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan yang ditandatangani oleh
Direktur Jenderal Tanaman Pangan atas nama Menteri Pertanian. meliputi:
1) Penetapan kadar air benih kedelai pada suhu 130 ± 2º C selama 1 jam
2) Penetapan kadar air benih kacang tanah pada suhu 130 ± 2º C selama 1
jam dengan keseragaman pemotongan
3) Penetapan kadar air benih koro pedang pada suhu rendah (101-105oC)
selama 17 jam ± 1 jam dengan penghancuran kasar
4) Analisis kemurnian benih kacang tanah yang berbentuk polong
menggunakan PSD 21
5) Pengujian daya berkecambah benih koro pedang (Canavalia sp.) pada suhu
25 º C, menggunakan media pasir dan evaluasi 1 hari ke 7/8 serta evaluasi
akhir pada hari ke 14.
6) Uji Tetrazolium benih padi dengan merendam benih pada larutan
Tetrazolium 0,5 % selama 3 jam
7) Uji Tetrazolium benih kacang tanah dengan merendam benih pada larutan
Tetrazolium 1 % selama 24 jam.
Disamping itu hasil pengembangan/validasi Metode TA 2015 telah diterima
dalam Kongres ISTA tahun 2016 dan akan tercantum dalam ISTA Rules Edisi
2017 yang berjudul Validasi Jumlah Sampel Uji Deteksi Aphelenchoides
besseyi pada Benih Padi Berdasarkan ISTA Rules Chapter 7: 7-025.
Pencapaian indikator kinerja pada tahun 2016 Indiktaor Input 94,33%, output
100% dari target 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu diperolehnya
metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan telah dimanfaatkan
oleh laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 13 laboratorium yaitu BPSBTPH
Lampung, Sumatera Selatan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa
Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Jawa Barat. Pengembangan
metode dan validasi tahun 2016 sebanyak 10 judul pengembangan metode
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
23
sudah dilaksanakan sesuai dengan target, Pelaksanaan pengembangan metode
yang dihasilkan tahun 2016 sama dengan tahun 2015 yaitu 10 metode
Capaian realisasi output kegiatan pengembangan/validasi metode
dibandingkan dengan target pada rencana strategis pada kurun waktu lima
tahun dapat terealisasi sesuai rencana. Data target dan realisasi capaian output
terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Target dan realisasi capaian output kegiatan pengembangan metode
No Tahun Target Realisasi
1 2012 9 Metode 9 Metode
2 2013 10 Metode 10 Metode
3 2014 10 Metode 10 Metode
4 2015 10 Metode 10 Metode
5 2016 10 Metode 10 Metode
Sedangkan capaian realisasi kinerja hasil kegiatan pengembangan/validasi
metode pada kurun waktu lima tahun hasilnya fluktuatif, hal ini disebabkan
bahwa kegiatan pengembangan metode untuk mendapatkan hasil yang valid
dan aplikatif diperlukan penelitian berulang-ulang dengan membutuhkan waktu
lebih dari satu tahun anggaran. Capaian hasil kegiatan pengembangan metode
adalah bahan rekomendasi pengembangan metode yang dapat dimanfaatkan
oleh laboratorium penguji benih di Indonesia, tahun 2016 terdapat 4
pengembangan metode yang menjadi bahan rekomendasi kebijakan. Data
realisasi capaian kinerja hasil tahun 2012-2016 terlihat pada lampiran 3.
Keberhasilan Pengembangan Metode dipengaruhi oleh:
1. Peralatan yang lengkap dan terkalibrasi serta terawat dengan baik
2. Tersedianya anggaran pelaksanaan kegiatan
3. Adanya dukungan regulasi dari pemangku kebijakan dalam hal
4. Dukungan dari institusi terkait seperti yaitu lembaga akreditasi nasional
maupun internasional, perguruan tinggi, dan swasta
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
24
Penghambat pelaksanaan kegiatan Pengembangan Metode:
1. Kurangnya pendampingan dilapangan pada kegiatan pengembangan
metode sehingga pelaksanaan dapat tercapai dengan baik
2. Kurangnya dukungan mengenai pengembangan metode pengujian untuk
kegiatan sertifikasi
3. Kurangnya kompetensi SDM di daerah (laboratorium BPSB) dan fasilitas
peralatan belum seluruhnya memadai, sehingga pemanfaatan metode yang
direkomendasikan belum seluruhnya dapat dimanfaatkan.
Untuk mencapai keberhasilan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih
yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai prioritas, Balai Besar
PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan pendukung baik yang bersifat
teknis maupun manajemen sehingga target-target yang ditetapkan dalam
upaya mensukseskan program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dapat
tercapai. Kegiatan-kegiatan pendukung capaian kinerja kegiatan utama adalah
sebagai berikut :
1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi penyusunan dokumen sistem
mutu dalam rangka akreditasi laboratorium. Sampai saat ini hasil dari
kegiatan ini, secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah memfasilitasi 23 (Dua
puluh tiga) laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari Komite
Akreditasi Nasional (KAN) dan 4 (enam) laboratorium masih dalam proses
akreditasi.
Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di 8 laboratorium
(BPSBTPH) yaitu Papua, Gorontalo, Bali, Riau, Banten, Sulawesi Barat, Papua
Barat dan Bangka Belitung berdasarkan standar SNI ISO/IEC 17025:2008.
Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi laboratorium
meningkat dengan menghasilkan pengujian mutu benih tepat, akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu yang telah ditetapkan
berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Pencapaian indikator input 78,67%,
output 100,00% dari target 8 laboratorium terealisasi 8 laboratorium.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
25
Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya standardisasi penerapan sistem
mutu laboratorium pengujian benih di 8 laboratorium BPSB-TPH. Realisasi
pelaksanaan fasilitasi penerapan sistem mutu berdasarkan SNI ISO/IEC
17025:2008 pada tahun 2016 sama dengan realisasi kegiatan tahun 2015.
Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan pada Tahun 2016 oleh Balai Besar
PPMB-TPH secara rinci di laboratorium BPSBTPH adalah sebagai berikut:
a. Memfasilitasi BPSBTPH Provinsi Bali untuk melakukan konsultasi
pendaftaran akreditasi ke KAN.
b. Melakukan bimbingan Penerapan Sistem Manajemen Mutu BP2STP
Provinsi Maluku Utara dalam rangka persiapan akreditasi BP2STP
Provinsi Maluku Utara.
c. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
d. Memfasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Papua.
e. Memfasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Riau.
f. Memberikan bimbingan tindakan perbaikan dan cara menyampaikan
tindakan perbaikan ke Asesor pada personil Laboratorium BPSB Provinsi
Gorontalo.
g. Memberikan bimbingan tindakan perbaikan hasil ke Asesmen ke
Laboratorium Balitsereal Maros Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Pelaksanaan Uji Profisiensi
Balai Besar PPMB-TPH sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi
(LPUP) telah terakreditasi dengan nomor akreditasi UPP-001-IDN tanggal 22
Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi, Laboratorium
Penyelenggara Uji Profisiensi menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi
untuk laboratorium penguji benih. Kegiatan uji profisiensi bertujuan
melakukan penilaian unjuk kerja laboratorium yang dipersyaratkan bagi
laboratorium terakreditasi maupun yang tidak terakreditasi. Manfaat
mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara lain untuk
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
26
pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan motivasi untuk
memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu; meningkatkan
kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat menjaga reputasi
laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard. Dari hasil evaluasi uji
profisiensi tahun 2016 masih perlu peningkatan yang harus dilakukan, baik
oleh peserta maupun oleh Penyelenggara Uji Profisiensi. Peningkatan yang
perlu dilakukan oleh laboratorium peserta adalah ketelitian atau keakuratan
dalam perhitungan dan penyusunan pelaporan, kalibrasi dan pemantauan
kinerja alat (oven, neraca dan penghancur benih) pada penetapan kadar air,
pemantauan klasifikasi benih pada analisis kemurnian, evaluasi pada
pengujian daya berkecambah dan prosedur penetapan berat 1000 butir.
Sedangkan sebagai Penyelenggara Uji Profisiensi perlu melakukan
peningkatan pada prosedur analisis statistik untuk evaluasi hasil uji
profisiensi. Pencapaian indikator input 85,35%, 137,14% dari target 35
laboratorium. Data unjuk kerja/kinerja laboratorium tersebut dapat
digunakan oleh pimpinan dalam mengidentifikasi permasalahan sehingga
kinerja laboratorium dapat ditingkatkan. Outcome yang diperoleh yaitu data
unjuk kerja/kinerja laboratorium peserta sebanyak 48 laboratorium lebih
tinggi dari target yang ditetapkan. Tingginya realisasi disebabkan
keikutsertaan Instansi lain diluar ruang lingkup Tanaman Pangan dan
Hortikultura yaitu Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Pakan dan
laboratorium penguji benih swasta. Realisasi yang dicapai pada tahun 2016
menurun sebanyak 2 laboratorium dari tahun 2015. Target dan realisasi
pelaksanaan uji profisiensi dari tahun 2012 – 2016 seperti terlihat pada
Gambar 1.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
27
Gambar 1. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi tahun 2012 - 2016
3. Penyusunan buku literatur sebanyak 1 judul buku dari target 1 judul buku,
Sasaran dari pembuatan buku literatur 32 laboratorium BPSB-TPH di seluruh
Indonesia. Capaian indikator input 91,92%, output 100% dan outcome yang
diperoleh adalah ketersediaan referensi/pedoman dalam pengujian mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura. Realiasasi tahun 2016 sama dengan
realisasi tahun 2015 yaitu 1 judul buku.
4. Pelayanan pengujian mutu benih merupakan implementasi dalam rangka
melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik eksternal maupun
internal. Pelayanan eksternal adalah uji servis dari costumer, sedangkan
pelayanan internal adalah pengujian dalam mempertahankan ruang lingkup
akreditasi laboratorium. Pelayanan pengujian di dukung oleh 8 (delapan)
laboratorium yang dimiliki Balai Besar PPMB-TPH yaitu laboratorium fisika,
biologi, elektroforesis, kesehatan bakteri, nematoda, virus, cendawan, dan
kultur jaringan. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 1.843 sampel dari target
1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan meliputi : penetapan kadar
air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu butir, pengujian daya
30
35 35 35 3536 36
4346
48
0
10
20
30
40
50
60
2012 2013 2014 2015 2016
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
28
berkecambah, pengujian kesehatan benih dan lain-lain. Pencapaian
indikator input 77,93%, output 184,30%, dan outcome yang diperoleh yaitu
meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada pelanggan.
Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal maupun
eksternal. Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal
maupun eksternal mengalami peningkatan realisasi jika dibandingkan tahun
2015 sebanyak 1.275 sampel.
5. Uji petik mutu benih yang beredar dilakukan untuk mengevaluasi tingkat
mutu benih yang beredar di pasaran. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji
petik mutu benih yang beredar dan selanjutnya melakukan pengujian di
laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu benih, sehingga dapat
diketahui kondisi mutu benih yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia.
Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai bahan masukan dalam menentukan
dan menyusun pengembangan metode khususnya dalam pengawasan
pemasaran.
Uji petik Tahun 2016 dilaksanakan untuk komoditas tanaman pangan di 9
provinsi yaitu Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat,
Sumatera Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, DI Jogjakarta, Banten,
dengan jumlah total sampel yang telah diperoleh sebanyak 111 sampel benih
tanaman pangan. Capaian indikator input 93,72%,output 111%.
Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 mengalami peningkatan terhadap
realisasi output dari 93 sampel pada tahun 2015, menjadi 111 sampel pada
tahun 2016
6. Koleksi varietas, Isolat Patogen Tular Benih (IPTB) dan Deoxyribonucleic
Acid (DNA) telah melaksanakan kegiatan pengumpulan varietas/IPTB/DNA
yang ditanam maupun disimpan dan terdokumentasi dengan baik serta
dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan/pembanding dalam pengujian
laboratorium bagi Pengawas Benih Tanaman/pihak terkait dalam rangka
pengenalan varietas, sebagai material acuan yang mampu telusur dan dapat
menjelaskan apabila terjadi perbedaan hasil pengujian. Jumlah koleksi pada
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
29
Tahun 2016 sebanyak 43 koleksi, pencapaian Input 82,65%, output 100 %.
Tahun 2015 realisasi koleksi sebanyak 134 koleksi, terjadi penurunan jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 yang dikarenakan adanya
kebijakan pemerintah tentang penghematan anggaran.
7. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian indikator
input 34,71%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu
meningkatnya kompetensi Balai Besar PPMB-TPH baik teknis maupun
manajemen. Kegiatan standarisasi meliputi :
a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah dilaksanakan
oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sehingga ruang
lingkup pengujian tetap terpelihara, dengan demikian sertifikat
akreditasi laboratorium dapat dipertahankan, dalam melayani pengujian
mutu benih kepada pelanggan untuk mendapatkan hasil uji yang tepat,
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Tahapan kegiatan untuk
mempertahankan status akreditasi yang dilaksanakan pada tahun 2016
adalah :
1) Melakukan Audit Internal Laboratorium Penguji benih.
2) Revisi dokumen sistem mutu laboratorium.
3) Melakukan kaji ulang manajemen.
4) Evaluasi dan identifikasi kelengkapan data permohonan re-akreditasi
(ruang lingkup pengujian).
5) Melakukan asesmen lapangan dari asesmen KAN.
b. Laboratorium penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan sertifikat
akreditasi/registrasi dari KAN ISO/IEC 17043:2010 Nomor UPP-001-IDN,
sehingga kompetensi sebagai penyelenggara uji profisiensi telah diakui
secara nasional. Sebagai laboratorium penyelenggara uji profisiensi yang
terakreditasi, Balai Besar PPMB-TPH dipercaya oleh KAN untuk
menyelenggarakan uji profisiensi benih.
Dalam pelaksanaannya terdapat kendala akibat adanya kebijakan
pemerintah tentang penghematan anggaran yang mengakibatkan
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
30
pelaksanaan survailen ditunda pada tahun anggaran 2017, namun
demikian penundaan tersebut tidak mempengaruhi kinerja.
c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar PPMB-TPH telah
berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang
diselenggarakan oleh ISTA melakukan proses administrasi keuangan
keanggotaan ISTA 2017 dan mengajukan permohonan reakreditasi
untuk tahun 2017-2019. Keuntungan sebagai anggota ISTA adalah
memiliki hak sama pada sidang ISTA dan mendapatkan akses dalam
informasi pengujian yang mutakhir.
8. Penerbitan majalah/buletin vigor telah tercetaknya buletin vigor edisi 2
tahun 2016. Melalui buletin Vigor, dapat disampaikan hasil pengembangan
dan pengujian mutu benih serta informasi berbagai aktivitas Balai Besar.
Capaian indikator input 61,79%, output 100%. Terjadi penurunan realisasi
jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebanyak 3 edisi hal ini
dikarenakan adanya kebijakan pemerintah dalam penghematan anggaran.
3.1.2.2. Dokumen layanan Internal (Overhead)
Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan utama yang
bersifat manajerial, sehingga target-target yang ditetapkan dalam upaya
mensukseskan program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai.
Kegiatan-kegiatan pendukung capaian kinerja adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan teknis dan pengembangan karakter telah direalisasikan dengan
jumlah peserta sebanyak 90 orang (40 bimbingan teknis dan 50
pengembangan karakter) sesuai target yang telah ditetapkan. Peserta
berasal dari internal Balai Besar PPMB-TPH, BPSBTPH maupun swasta
dengan tujuan meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pejabat
struktural dan Pengawas Benih Tanaman (PBT) dalam hal kinerja dan
pengujian mutu benih di laboratorium. Capaian indikator input 96,39%,
output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
31
pengetahuan dan keterampilan pejabat struktural dan PBT sebanyak 90
orang.
2. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan meliputi
kegiatan penyusunandokumen rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan
RKT) dan penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA. 2016),
serta melakukan revisi DIPA dan POK dalam rangka refocusing Pencapaian
indikator input 83,71%, output 100% dan outcome yang diperoleh adalah
meningkatnya kualitas perencanaan pada Balai Besar PPMB-TPH sebanyak
1 Rancangan sama dengan target dan realisasi yang ditetapkan pada tahun
2015.
3. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan telah direalisasikan sesuai target
dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari pegawai yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker dapat dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku seperti pengelolaan administrasi satuan
kerja Balai Besar PPMB-TPH dan pemberian honorarium Kuasa Pengguna
Anggaran, Pejabat Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat Tagihan dan
Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan
PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian indikator input 68,67%,
output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya
akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-
TPH selama 12 bulan
4. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan Penerapan Sistem
Mutu Laboratorium Pengujian Benih
a. Penyusunan database Pada tahun 2016 telah dilakukan updating data
yang ditampilkan dan dipublikasikan dalam website Balai Besar PPMB-
TPH: http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/, sebanyak 30
materi. Disamping itu juga melakukan pendataan hasil pengujian secara
komputerisasi yang meliputi uji servise, uji profisiensi, dan uji petik mutu
benih yang beredar. Indikator input 98,29%, output 100%.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
32
b. Kegiatan pameran pertanian telah melaksanakan Pameran Gelar Pangan
Nusantara tanggal 4-7 Agustus 2016 di Rumah Radank Pontianak
sebagai Info Guide, sedangkan kegiatan pameran yang direncanakan di
Jawa Timur pada bulan September 2016 ditiadakan karena adanya
penghematan anggaran secara nasional. Tujuan kegiatan pameran yaitu
mempublikasikan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada khususnya dan
pengembangan perbenihan pada umumnya. Capaian indikator input
69,22%, output 100%.
c. Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan telah
direalisasikan sebanyak 12 laporan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan
penyusunan laporan bulanan dan SIMONEV sebagai bahan evaluasi
untuk melihat perkembangan kegiatan dan mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi. Pencapain indikator input 64,77%, output
100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas pelaporan
dan akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 12 laporan
yang disusun setiap bulan selama 1 tahun.
d. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik
teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal dan bahan
masukan bagi pimpinan. Realisasi kegiatan pemantauan dan
pengendalian secara triwulan terhadap pelaksanaan pengendalian intern
Balai Besar PPMB-TPH, pencapaian indikator input 44,32%,output
100%.
e. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha telah direalisasikan
dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan Urusan
Kepegawaian dan tata usaha, pencapaian indikator input 81,35%,
output 100%.
f. Laporan SAI dan SABMN telah melakukan proses kegiatan penyusunan
Laporan SAI dan SABMN dalam rangka tertib administrasi dan
pengamanan aset negara, pencapaian indikator input 72,40%, output
100%.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
33
5. Pengadaan alat pengolah data dan dengan hasil yang diperoleh adalah
tersedianya laptop, komputer, dan UPS sebanyak 12 unit pencapaian
indikator input 99,42%, output 100%.
6. Pengadaan Peralatan dan fasilitasi perkantoran berupa Perlengkapan
Sarana Gedung & Inventaris Kantor serta alat laboratorium sebanyak 65
unit, pencapaian indikator input 98,61%, output 100%.
7. Gedung/bangunan telah direalisasikan sebesar 100% yaitu dengan
rehabilitasi pagar kantor seluas 94 M2, dan pembuatan guest house seluas
128 M2 dihilangkan karena adanya penghematan anggaran berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah
Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran
2016, pencapaian indikator input 96,32%, output 100%.
3.1.2.3. Dokumen Pelayanan Perkantoran
Dalam rangka mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan baik yang bersifat
teknis maupun manajerial Balai besar PPMB-TPH juga melaksanakan fungsi
utama sebagai pelayanan perkantoran, kegiatan telah direalisasikan seluruhnya
yang terdiri dari pembayaran gaji dan tunjangan sebanyak 75 orang pegawai
serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 1
tahun. Capaian indikator input 97,01%, output 100% dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Besar
PPMB-TPH sebanyak 780 OB
Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan kegiatan,
rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya seluruh kegiatan
administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran Balai Besar PPMB-TPH
Tahun 2016. Realisasi keuangan sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai
Rp. 8.861.798.488,- (Delapan milyar delapan ratus enam puluh satu juta tujuh
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
34
ratus sembilan puluh delapan ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah)
atau 88,62 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 100 %.
Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing kegiatan
Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab
Pengujian (Balai Besar BPPMB-TPH) dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaianinput, output dan
outcome
Pengukuran Kinerja Kegiatan
Capaian Input (%)
Capaian Output
(%)
Capaian Outcome
Vol Keterangan
1. Jumlah metode pengujian mutu benih
94,43 100,00 10 Diadopsinya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih di laboratorium daerah/BPSBTPH (Laboratorium)
a. Fasilitasi Penerapan Sistem
Mutu
78,67 100,00 8 meningkatnya jumlah laboratorium penguji benih sesuai standarisasi SNI 17025:2008 (Laboratorium)
b. Pelaksanaan Uji Profisiensi 85,35 131,42 46 Diperolehnya data unjuk kerja/kinerja laboratorium penguji benih sebagai bahan evaluasi kinerja laboratorium (Laboratorium)
c. Pedoman/Literatur 91,92 100,00 1 meningkatnya ketersediaan buku literatur/referensi dan tersebarluasnya informasi mengenai pengembangan pengujian mutu benih (Pedoman/ Literatur) d. Layanan Pengujian Mutu Benih 77,93 184,3 1.84
3 meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada pelanggan (ekstern) dan pengujian mutu benih untuk pengembangan metode (intern) (Sampel)
e. Koleksi Varietas/IPTB/DNA 82,65 130,3 43 Meningkatnya bahan informasi kepada masyarakat mengenai cara mengkoleksi benih dan IPTB (Sampel)
f. Standarisasi Laboratorium • Lembaga Sertifikasi Produk • Survailen Laboratorium • Laboratorium
Penyelenggara Uji Profisiensi
• Keanggotaan dalam Organisasi Internasional
34,71 100,00 3 meningkatnya kompetensi laboratorium di Balai Besar PPMB-TPH (Sertifikatakreditasi)
g. Pelaksanaan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar
93,72 103,33 111 Meningkatnya ketersediaan data mutu benih tanaman pangan yang beredar dipasaran untuk bahan penyusunan pengembangan metode pengujian (Contoh Benih)
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
35
Pengukuran Kinerja Kegiatan
Capaian Input (%)
Capaian Output
(%)
Capaian Outcome
Vol Keterangan
h. Pelatihan Teknis Umum dan Magang
96,39
100,00 90 meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pejabat struktural dan pegawai sebanyak 90 orang tentang disiplin pegawai, pengelolaan kepegawaian, serta meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT tentang pengujian mutu benih (Orang)
2. Dokumen layanan internal (overhead)
100,00 12 Meningkatnya kualitas kegiatan-kegiatan pendukung baik yang
bersifat teknis maupun manajerial
a. Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH
83,71 100,00 1 meningkatnya kualitas program dan rencana kerja Balai Besar PPMB-TPH
b. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan
74,60 100,00 12 meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH (Bulan)
c. Laporan kegiatan pengembangan metode pengujian • Data Base / Website • Pameran Pertanian • Laporan Bulanan dan
SIMONEV • LAKIP dan Laporan Tahunan • Sistem Pengendalian Intern • Urusan Kepegawaian dan
Tata Usaha • Laporan SAI dan SABMN
73,31
100,00 44 meningkatnya kualitas pelaporan dan akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH (Laporan)
d. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
99,42 100,00 13 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai (Unit)
e. Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran
98,61 100,00 11 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai (Unit)
f. Gedung/Bangunan 96,32 100,00 858 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai (M2)
3. Dokumen layanan perkantoran
97,01 100,00 12 meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai
3.1.3. Analisis Keberhasilan dan Dukungan Sumberdaya
Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak terlepas
dari peningkatan kompetensi sumberdaya manusia baik melalui pelatihan
(pelatihan teknis pengujian mutu benih, pelatihan sistem mutu, dan pelatihan
administrasi), training, workshop, kursus, magang dan tugas belajar. Dari hasil
pelatihan sistem mutu sampai saat ini Balai Besar PPMB-TPH memiliki 4 orang
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
36
asesor dan 5 orang auditor yang telah disertifikasi oleh KAN. Sedangkan pada
tahun 2016 peningkatan kompetensi melalui tugas belajar sebanyak 3 orang,
dan yang telah menamatkan program S2 sebanyak 2 orang melalui program
Badan SDM pertanian dan Bappenas.
Selain dukungan peningkatan kompetensi SDM, keberhasilan juga didukung
perlengkapan perkantoran dan peralatan laboratorium pengujian benih yang
memadai yang terdiri dari laboratorium Fisika, Biologi, elektroforesis, kesehatan
nematoda, bakteri, virus dan kultur jaringan.
Namun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masih ditemukan
kendala/permasalahan, sehingga apabila tidak dicari solusinya maka akan
menghabat kinerja Balai. Permasalahan yang masih dihadapi antara lain:
a. Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC) dan Blue
International Certificate (BIC) karena belum ada payung hukum yang jelas,
serta pemahaman tentang pentingnya Standar Nasional Indonesia belum
tersosialisasi dengan baik.
b. Fungsi untuk melaksanakan kegiatan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)
belum dapat dilaksanakan secara optimal dikarenakan belum adanya
dukungan kebijakan dan payung hukum yang kuat.
c. Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia (61 PNS), sehingga terdapat
pegawai tidak sesuai dengan tugas dan jabatannya.
d. Kebijakan anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya revisi
penghematan anggaran (refocusing), dapat mempengaruhi kinerja balai.
e. Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya dapat
dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
f. Belum lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian sehingga
pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.
g. Masih kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S2 dan S3.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak menghamat kinerja, maka
upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah:
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
37
a. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga/instansi terkait
untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya sasaran/target
yang telah ditetapkan.
b. Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang telah
ditetapkan baik secara fisik maupun keuangan dapat tercapai tepat waktu
dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
c. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait maupun
antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka mengatasi suatu
permasalahan yang harus diselesaikan secara cepat dan mengoptimalkan
pelaksanaan sistem pengendalian intern agar target dapat dicapai sesuai
jadwal yang telah ditentukan.
d. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan mengikutsertakan
pelatihan-pelatihan baik yang bersifat administrasi maupun teknis dalam
rangka mendukung tugas dan fungsi Balai.
e. Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan SDM
melalui program pendidikan S2 dan S3.
Dengan demikian, apabila upaya tindak lanjut tersebut telah dilaksanakan
dengan didukung oleh kebijakan/regulasi yang baik, maka keberhasilan dan
kinerja Balai akan meningkat.
3.1.4. Analisis Kegiatan Penunjang Keberhasilan
Disamping prioritas kegiatan utama, keberhasilan tidak terlepas dari kegiatan
pendukung lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan motivasi bagi seluruh pegawai dalam meningkatkan kinerja dan
akuntabilitas baik secara teknis maupun administratif, baik dalam bentuk
akreditasi, sertifikasi maupun penghargaan oleh lembaga yang kompeten baik
dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan pendukung lainnya tersebut
meliputi:
a. Secara kelembagaan, laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH
mendapatkan akreditasi baik nasional maupun internasional, yang meliputi:
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
38
1) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh International Seed
Testing Association (ISTA) berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008
Nomor. IDML-001,
2) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh Komite Akreditasi
Nasional berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 Nomor. LP-162-IDN,
3) Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi diakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional berdasarkan ISO/IEC 17043, ILAC G-13/2007
Nomor. UPP-001-IDN.
4) Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan ISO
9001-2008 Nomor.QSQ 01241
b. Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bertujuan untuk memberikan informasi
yang terukur terhadap kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
dan informasi dari Balai Besar PPMB-TPH. Metode yang digunakan dalam
penilaian IKM adalam melalui metode survey terhadap pelanggan/customer
dan penerima manfaat lainnya terhadap pelayanan Balai Besar PPMB-TPH.
Dari hasil pengolahan data terhadap 14 unsur pelayanan diperoleh nilai IKM
sebesar 80,70 dengan kategori pelayanan BAIK dan mutu pelayanan
dengan kategori B.
c. Penilaian Indeks Penerapan Budaya Kerja (IPNBK)
Budaya kerja merupakan unsur penting dalam organisasi, yang bertujuan
untuk mendapatkan data dan informasi tentang penerapan nilai budaya
kerja berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025. Penilaian budaya
kerja organisasi juga bertujuan untuk bahan kebijakan pimpinan dalam
pengambilan keputusan dalam memperbaiki dan menggerakkan
peningkatan budaya kerja di lingkungan Balai Besar PPMB-TPH. Dari data
survey terhadap nilai-nilai budaya kerja pegawai diperoleh penilaian
sebesar 80,80 dengan kategori SANGAT BAIK.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
39
3.2. Realisasi Anggaran
3.2.1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2016
Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan kegiatan,
rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran ini dapat diukur dengan telah diselesaikannya seluruh kegiatan
administrasi maupun teknis yang dibiayai dari DIPA Balai Besar PPMB-TPH
Tahun 2016. Realisasi keuangan pada Tahun 2016 mencapai
Rp. 8.861.420.256,- (Delapan milyar delapan ratus enam puluh satu juta empat
ratus dua puluh ribu dua ratus lima puluh enam rupiah) atau 88,61%,
sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Secara fisik seluruh kegiatan telah
terealisasi seratus persen sesuai dengan Juknis, KAK, Rencana Operasional
Kegiatan dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Rincian anggaran seperti terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Rincian anggaran TA. 2016
No. Jenis Belanja Pagu Realisasi %
1. Belanja Pegawai 3.896.655.000,- 3.796.934.751,- 97,44
2. Belanja Barang 5.239.345.000,- 4.215.094.557,- 80,45
3. Balanja Modal 864.000.000,- 849.769.180,- 98.35
Jumlah 10.000.000.000,- 8.861.420.256,- 88.61
Realisasi sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp. 8.861.540.943,- atau
88,62%. Realisasi anggaran apabila diperhitungkan dengan anggaran yang
dihemat/tidak dapat dilaksanakan sebesar Rp. 1.025.819.000,- (10,26%),
maka realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai 98,87%
(88,61% + 10,26%), sedangkan secara fisik realisasi mencapai 100%.
Aanggaran yang tidak dapat diserap sebesar Rp. 112.382.512 (1,29%) yang
merupakan sisa gaji dan uang makan pegawai.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
40
Dari tahun ke tahun pagu anggaran pada Balai Besar PPMB-TPH fluktuasi
mengikuti perkembangan kegiatan dan kebijakan pada Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan. Dibandingkan dengan pagu anggaran tahun 2015, pada
tahun 2016 mengalami peningkatan yang signifikan dikarenakan adanya
program upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Apabila
dibandingkan dengan pagu anggaran realisasi pada tahun 2015 mencapai
99,03% sedangkan realisasi realisasi tahun 2016 mengalami penurunan atau
mencapai 98,88%, tetapi secara fisik baik tahun 2015 maupun tahun 2016
mencapai 100 %.
Perbandingan pagu anggaran dari tahun ke tahun pada Balai Besar PPMB-TPH
seperti terlihat pada tabel 5.
Tabel 5. Perkembangan Anggaran Balai Besar PPMB-TPH
No Tahun Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persentase
(%)
1 2012 7.177.072.000,- 6.753.497.284,- 94,10
2 2013 8.305.596.000,- 7.673.192.397,- 92,39
3 2014 6,920,069,000,- 6,642,666,400,- 95,99
4 2015 7.522.818.000,- 7.449.643.917,- 99,03
5 2016 10.000.000.000,- 8.861.798.488,- 88.61 (98,87)
Dalan pelaksanaan serapan anggaran, masih terdapat beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian untuk perbaikan kedepan, yaitu adanya kebijakan
pemerintah revisi anggaran (refocusing) maupun kebijakan penghematan
anggaran (self blocking) yang membutuhkan waktu dalam proses revisi
sehingga berdampak pada tertundanya realisasi anggaran dan kegiatan.
Sedangkan realisasi anggaran per kegiatan sampai dengan 31 Desember 2016
secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 4.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
41
3.2.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Penerimaan negara yang diperoleh pada tahun 2016 sebesar Rp. 112.737.585,-
(Seratus dua belas juta tujuh ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus delapan
puluh lima rupiah). Nilai tersebut merupakan penerimaaan negara bukan pajak
(PNBP) yang meliputi penerimaan fungsional sebesar Rp. 110.157.000,-
(Seratus sepuluh juta seratus lima puluh tujuh ribu rupiah) serta penerimaan
kembali belanja pegawai Rp. 2.580.585,- (Dua juta lima ratus delapan puluh
ribu lima ratus delapan puluh lima rupiah). Secara rinci dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6. Pendapatan Negara Tahun 2016
No Jenis Penerimaan Jumlah Penerimaan
(Rp)
1 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai 2.580.585
2 Penerimaan Negara Bukan Pajak (Penerimaan Fungsional)
110.157.000
Jumlah 112.737.585
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
42
IV. PENUTUP
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi instansi pemerintah atas penggunaan anggaran seperti yang
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Negara, dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Pemerintah dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil kinerja
dituangkan dalam bentuk laporan kinerja instansi pemerintah yang merupakan
pertanggungjawaban Balai Besar PPMB-TPH kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap kegiatan strategis Balai Besar
PPMB-TPH menunjukkan kinerja yang berhasil dengan pencapaian sasaran
output dengan nilai scoring 80-100%. Sedangkan secara umum akuntabilitas
kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2015 sudah baik, hal ini ditunjukan oleh
hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran output dengan nilai
scoring 80-100% dengan kategori berhasil. Pencapaian ini merupakan
aktualisasi kuatnya komitmen pimpinan dalam mewujudkan keberhasilan
instansinya. Selain itu, dengan adanya perumusan metode analisis akuntabilitas
kinerja, yaitu dengan cara penyeragaman format laporan, penetapan rencana
stratejik berdasarkan SAKIP dan dukungan melalui pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern, maka tingkat keberhasilan kinerja instansi telah diikuti
dengan meningkatnya kinerja pelayanan publik dan fungsi pelaporan yang baik
dan akuntabel.
Di samping berbagai keberhasilan yang telah dicapai, dalam melaksanakan
tugas dan fungsi masih menghadapi beberapa permasalahan. Terkait dengan
upaya peningkatan kinerja laboratorium melalui pemanfaatan pengembangan
metode pengujian dan bimbingan teknis penerapan sistem mutu laboratorium,
tingkat kompetensi personil laboratorium yang belum merata dan kelengkapan
peralatan laboratorium di daerah (BPSB) yang masih kurang, menyebabkan
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
43
hasil maupun dampak dari kegiatan belum optimal. Penggunaan benih
bersertifikat yang masih bersifat sukarela baik dari masyarakat maupun
produsen benih dapat mengakibatkan penggunaan benih bermutu masih
rendah yang mengakibatkan peran laboratorium penguji benih belum optimal.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan, upaya-upaya terus dilakukan guna
meningkatkan kinerja laboratorium melalui kegiatan bimbingan teknis
penerapan sistem mutu laboratorium sehingga kompetensi laboratorium sesuai
standard yang ditetapkan secara nasional, menciptakan metode-metode
pengujian mutu benih yang aplikatif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya,
serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait khususnya dengan
laboratorium di daerah (BPSB seluruh Indonesia) dalam meningkatkan kinerja
laboratorium pengujian mutu benih.
Dalam rangka meningkatan akuntabilitas dan transparansi atas pelaksanaan
program kegiatan dan penggunaan anggaran, maka pada bulan Desember
2016 Tim pelaporan dan penyusunan laporan bulanan serta pelaporan
monitoring dan evaluasi dengan hasil realisasi anggaran berdasarkan sistem
akuntansi keuangan sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.
8.861.420.488,- dari PAGU sebesar Rp. 10.000.000.000,- atau 88,61 %
sedangkan realisasi fisik sebesar 100%. Realisasi anggaran apabila
diperhitungkan dengan anggaran yang dihemat/tidak dapat dilaksanakan
sebesar Rp. 1.025.819.000,- (10,26%), maka realisasi anggaran sampai
dengan 31 Desember 2016 mencapai 98,87% (88,61% + 10,26%), sedangkan
secara fisik realisasi mencapai 100%. Anggaran yang tidak dapat diserap
sebesar Rp. 112.382.512,- (1,29%) yang merupakan sisa gaji dan uang makan
pegawai.
Keberhasilan kinerja kegiatan pada Balai Besar PPMB-TPH tidak terlepas dari
komitmen dan kerja keras bersama serta dukungan seluruh instansi terkait baik
pusat maupun daerah (laboratorium BPSB seluruh Indonesia), perguruan
tinggi, perusahaan maupun lembaga akreditasi/sertifikasi.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
44
Lampiran 1. Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2016
SEKSI JARINGAN LABORATORIUM
SUBBAGAIAN KEPEGAWAIAN
DAN TATA USAHA
SUBBAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
KEPALA
BIDANG INFORMASI DAN
JARINGAN LABORATORIUM
SEKSI INFORMASI DAN
DOKUMENTASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN UMUM
SUBBAGIAN PROGRAM DAN
EVALUASI
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
45
Lampiran 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
46
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
47
Lampiran 3. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan metode
No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi Kebijakan
Keterangan
1 2012 1. Metode uji daya hantar listrik (DHL)
untuk menduga nilai daya berkecambah benih kedelai sehingga
pengujian daya berkecambah dapat
diselesaikan dalam waktu 3 hari 2. Uji tetrazolium benih kedelai dapat
digunakan untuk menggantikan uji daya berkecambah dan dapat
digunakan sebagai data label 3. Metode uji viabilitas secara biolhemis
(uji tetrazolium ) pada benih kacang
tanah dan kacang hijau untuk data label benih
4. Penggunaan penanda primer dalam uji kebenaran varietas benih
tanaman pangan (padi, jagung,
kedelai, kacang tanah dan kacang hijau)
Diusulkan sebagai bahan
rekomendasi melalui nota dinas No. 29. TU.210/C3. BPMB/2/2012
tanggal 13 Februari 2012
2 2013 1. Penggunaan PSD (pure seed definition) 21 sebagai pengganti PSD
11 pada analisis kemurnian benih
kacang tanah di laboratorium pengujian benih
2. Penetapan kadar air dengan metode oven suhu tinggi (130⁰C, 1 jam )
dapat menggantikan penetapan
kadar air dengan metode oven suhu rendah (103⁰C, 17 jam ) pada benih
kedelai.
1. Sebagai salah satu metode international termuat dalam
ISTA Rules 2013 Chapter 3
Purity 2. Diusulkan untuk dijadikan
sebagai metode di ISTA Rules dan masuk dalam metode
pengujian pada SNI Benih
kedelai
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
48
No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi Kebijakan
Keterangan
3 2014 1. Pengujian kadar air kacang tanah
selama 1 jam pada suhu 130-133°C dengan keseragaman pemotongan
2. Pengujian Kadar Air benih Koro Pedang dengan metode oven suhu
konstan rendah 103-105°C selama
17 jam ± 1 jam dengan penghancuran kasar
3. Pengujian Daya berkecambah Benih Koro Pedang dengan media pasir,
pengamatan pertama dan terakhir
pada hari ke 7/8 dan ke 14 pada suhu 25 o
4. Metode Lateral Flow Strip (LFS) dengan spesifikasi Bt Cry 1Ab/1Ac and Roundup Ready dapat mendeteksi keberadaan PRG (event
RR) pada benih Kedelai PRG
(Produk Rekayasa Genetk) dan Jagung PRG
5. Prosedur sertifikasi untuk rimpang ganyong
1. Diusulkan sebagai bahan
rekomendasi dan telah di cantumkan juga dalam Draft
Keputusan Menteri Pertanian tentang Pedoman
Pengambilan Contoh Benih
dan Pengujian mutu Benih Tanaman Pangan yang
merupakan tindak lanjut dari Peeraturan Menteri Pertanian
Nomor
02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, sertifikasi
dan peredaran benih Bina.
2. Diusulkan sebagai bahan
rekomendasi
3. Diusulkan sebagai bahan
rekomendasi dan diusulkan
masuk ke dalam buku
pedoman yang diterbitkan
oleh Direktorat Perbenihan
Direktorat Jendral Tanaman
Pangan tentang Persyaratan
dan Tata cara Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan
4 2015 1. Standar maksimal laboratorium
parameter kesehatan benih padi yaitu jumlah bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae sebanyak 7 x 10 8
cfu per gram benih. Standar maksimal laboratorium parameter
kesehatan benih padi yaitu jumlah nematoda Aphelenchoides besseyi sebanyak 898 spesimen (900
nematoda) per 400 butir masih aman, karena belum mempengaruhi
hasil padi per tanaman. 2. Beberapa jenis trier yang dapat
digunakan oleh pengawas benih tanaman di beberapa BPSB sebagai
alternative apabila trier yang
direkomendasikan oleh ISTA, tidak tersedia. Sehingga beberapa jenis
trier ini dapat digunakan sebagai alat pengambil contoh benih pada proses
sertifikasi benih padi
3. Kemurnian genetik benih padi hibrida di laboratorium dapat dilaksanakan
dengan berdasarkan metode molekuler (DNA) PCR menggunakan
penanda SSR (RM 206 dan RM 346)
Tahun 2015 2 pengembangan
metode masuk dalam Keputusan Menteri Pertanian no
635/HK.150/C/07/2015 tentang
Pedoman Teknis Pengambilan Contoh Benih dan
Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
49
No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi Kebijakan
Keterangan
pada kondisi tahap penempelan
primer (annealing) suhu dan waktu yang memberikan hasil optimal yaitu
53°C selama 30 detik dengan komposisi DNA cetakan 3 ul
konsentrasi 50x. Penanda SSR yang
dapat membedakan kemurnian genetik hibrida secara molekuler
(DNA) adalah RM 206 karena dapat menunjukkan perbedaan fragmen
DNA (lebih dari satu pita DNA) pada
sampel dengan campuran varietas. 4. Aplikasi metode PCR dengan
penanda SSR untuk verifikasi varietas memerlukan optimasi
metode penempelan primer (annealing) baik suhu dan waktu,
hasil amplifikasi yang baik yaitu 58°C
selama 30 detik dari RM 223 dan 55°C selama 30 detik dari RM 219
dan RM 589. Penanda SSR yang dapat membedakan suatu karakter
pada varietas-varietas yang diuji
dapat bermanfaat di dalam kegaiatan verifikasi kebenaran varietas di
laboratorium antara lain RM 589 mengindikasikan ketahanan
terhadap wereng, RM 223 yang
dapat membedakan varietas padi aromatik, dan RM 220 dapat
membedakan beras merah. 5. Beberapa moisture meter (alat uji
cepat penetapan kadar air) yang dapat digunakan oleh laboratorium
benih di daerah setelah diverifikasi di
Balai Besar PPMB –TPH dan telah dikeluarkan hasil untuk kelebihan
dan kekurangan masing-masing alat
5 2016 1. Validasi Uji Daya Hantar Listrik
dengan Daya Berkecambah untuk
Pengujian Mutu Benih Kedelai
a. Metode Pengujian DHL mampu
memberikan gambaran potensi
viabilitas suatu lot benih.
b. Nilai DHL < 20 µs cm-1 g-1
memberikan gambaran suatu lot
benih memiliki potensi viabilitas
diatas 80%. Apabila nilai DHL
diatas 20 µs cm-1 g-1 diperlukan
observasi nilai daya berkecambah
secara real melalui pengujian DB.
Diusulkan sebagai bahan kebijakan (bahan acuan metode
pada Keputusan menteri Pertanian atau peraturan teknis
lainnya) pada tahun mendatang.
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
50
No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi Kebijakan
Keterangan
c. Masih terdapat keberagam data
diantara lab. peserta diperlukan
pendampingan saat melakukan
pengujian DHL
2. Apabila diperlukan uji cepat viabilitas
dengan metode TZ dalam proses
pengujian benih, maka benih dengan
hasil uji TZ > 90% dapat diketahui
potensi daya berkecambah lot benih
tersebut tinggi, tetapi apabila hasil uji
TZ <90%, maka diperlukan verifikasi
melalui uji daya berkecambah untuk
mengetahui viabilitas lot benih yang
diuji.
3. Jumlah populasi awal A. besseyi 692
spesimen per 400 butir benih atau
173 spesimen per 100 butir benih
merupakan batas ambang maksimal
pada padi varietas Pak Tiwi. Pengujian
lebih lanjut akan dilakukan terhadap
beberapa varietas padi lainnya yang
banyak ditanam petani pada skala
mikroplot di lapangan.
4. Masa Berlaku Label Benih Jagung
Hibrida yaitu dapat diterapkan berdasarkan aturan Keputusan
Menteri Pertanian Nomor:
355/Hk.130/C/05/2015 Tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina
Tanaman Pangan yang salah satu poinnya mempersyaratkan bahwa
untuk ruangan penyimpanan yang
terkontrol kelembaban udara relatifnya/RH maksimal sebesar 40 %,
sehingga benih jagung hibrida masih
terjaga mutunya
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
51
Lampiran 4. Pagu dan Realisasi keuangan per 31 Desember 2015
KEGIATAN/SUB KEGIATAN/ PAGU REALISASI REALISASI REALISASI SISA
KODE JENIS BELANJA/RINCIAN BELANJA ANGGARAN BULAN LALU BULAN INI S/D BULAN INI % ANGGARAN
10.000.000.000 8.061.540.943 799.879.545 8.861.420.488 88,61 1.138.579.512
018.03.06 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
1767 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan
1767,004 RENCANGAN KERJA PENGEMBANGAN 3.918.866.000 2.696.603.379 252.088.490 2.948.691.869 75,24 970.174.131
051 Menyusun Kebijakan Program dan Anggaran Kegiatan Pengujian Mutu Benih554.846.000 354.462.275 87.122.500 441.584.775 79,59 113.261.225
A Perencanaan Kegiatan 73.440.000 49.999.900 11.480.000 61.479.900 83,71 11.960.100
B Pengelola Keuangan dan Perlengkapan 310.956.000 196.703.275 56.252.500 252.955.775 81,35 58.000.225
C Pengelolaan tata usaha dan kepegawaian 170.450.000 107.759.100 19.390.000 127.149.100 74,60 43.300.900
052 Melaksanakan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Pengujian Mutu Benih1.420.576.000 1.023.476.843 32.830.000 1.056.306.843 74,36 364.269.157
A Sinkronisasi 164.100.000 150.370.200 - 150.370.200 91,63 13.729.800
B Seminar pengembangan metode 21.760.000 10.880.000 10.880.000 21.760.000 100,00 -
C Bimbingan Teknis 167.350.000 161.313.498 - 161.313.498 96,39 6.036.502
D Pengawalan UPSUS peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelei 1.067.366.000 700.913.145 21.950.000 722.863.145 67,72 344.502.855
053 Melaksanakan Penerapan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih984.740.000 812.735.861 22.752.500 835.488.361 84,84 149.251.639
A Pelaksanaan Pengembangan Metode/Validasi/Verifikasi Komoditas Tanaman Pangan456.650.000 421.073.061 12.892.500 433.965.561 95,03 22.684.439
B Pelayanan Pengujian dan Pemeliharaan Ruang Lingkup Laboratorium 155.100.000 118.286.500 2.580.000 120.866.500 77,93 34.233.500
C Uji Petik Mutu Benih yang Beredar 39.500.000 36.233.400 785.000 37.018.400 93,72 2.481.600
D Buletin Vigor 72.080.000 44.535.050 - 44.535.050 61,79 27.544.950
E Database/website 30.800.000 27.377.900 2.895.000 30.272.900 98,29 527.100
F Pameran 180.800.000 124.808.550 350.000 125.158.550 69,22 55.641.450
G Koleksi Varietas 22.800.000 15.593.500 3.250.000 18.843.500 82,65 3.956.500
H Pedoman Literatur 27.010.000 24.827.900 - 24.827.900 91,92 2.182.100
054 Melaksanakan Standarisasi Laboratorium Pengujian Mutu Benih 525.839.000 265.919.200 57.337.170 323.256.370 61,47 202.582.630
A Penguatan Laboratorium Penguji Benih 56.380.000 18.630.000 28.490.170 47.120.170 83,58 9.259.830
B Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi 36.205.000 7.940.000 9.925.000 17.865.000 49,34 18.340.000
C Keanggotaan dalam Organisasi Internasional 125.924.000 6.174.000 1.050.000 7.224.000 5,74 118.700.000
D Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium 148.830.000 103.692.900 13.397.000 117.089.900 78,67 31.740.100
E Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi 148.690.000 125.372.300 1.535.000 126.907.300 85,35 21.782.700
F Serifikasi pelayanan publik 9.810.000 4.110.000 2.940.000 7.050.000 71,87 2.760.000
055 Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pengujian Mutu Benih432.865.000 240.009.200 52.046.320 292.055.520 67,47 140.809.480
A Monev Pengembangan Metode dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu 257.500.000 168.240.700 300.000 168.540.700 65,45 88.959.300
B Sistem Pengendalian Intern 21.010.000 9.311.900 - 9.311.900 44,32 11.698.100
C Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan 52.470.000 20.361.300 13.621.000 33.982.300 - 18.487.700
D Laporan SAI, SABMN dan Pengelola Keuangan Kegiatan 71.700.000 38.352.300 13.561.500 51.913.800 72,40 19.786.200
E Laporan pengelolaan tata usaha dan kepegawaian 4.400.000 - 4.000.000 4.000.000 90,91 400.000
F Laporan pelaksanaan dan penerapan pengembangan metode tanaman pangan 13.750.000 500.000 12.323.000 12.823.000 93,26 927.000
G Laporan pelaksanaan standarisasi laboratorium 9.285.000 1.000.000 8.240.820 9.240.820 99,52 44.180
H Laporan sinkronisasi, seminar dan bimbingan teknis 2.750.000 2.243.000 - 2.243.000 81,56 507.000
1767,994 PELAYANAN PERKANTORAN 5.223.134.000 4.518.987.884 547.791.055 5.066.778.939 97,01 156.355.061
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3.896.655.000 3.472.495.604 323.933.147 3.796.428.751 - 100.226.249
A perawatan gedung kantor 213.386.000 154.685.875 76.670.000 231.355.875 108,42 (17.969.875)
B perbaikan peralatan kantor 98.343.000 68.117.500 11.920.000 80.037.500 81,39 18.305.500
C perawatan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat 200.000.000 174.023.450 25.778.675 199.802.125 99,90 197.875
D Belanja Langganan Listrik dan Telepon 222.000.000 152.611.705 20.692.883 173.304.588 78,07 48.695.412
E keperluan operasional perkantoran 592.750.000 497.053.750 88.796.350 585.850.100 98,84 6.899.900
1767.996 PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI 143.600.000 142.765.000 - 142.765.000 99,42 835.000
996.001 Alat Pengolah Data 143.600.000 142.765.000 - 142.765.000 99,42 835.000
1767.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 658.000.000 648.861.680 - 648.861.680 98,61 9.138.320
997.001 Perlengkapan Sarana Gedung dan Inventaris Kantor 537.000.000 531.209.000 - 531.209.000 98,92 5.791.000
A Pengadaan Meubelair 119.500.000 117.995.000 -
B Peralatan Perkantoran 32.500.000 31.850.000 - 31.850.000 98,00 650.000
C Pengadaan Kendaraan Roda 4 385.000.000 381.364.000 - 381.364.000 99,06 3.636.000
997.002 Alat Laboratorium 121.000.000 117.652.680 - 117.652.680 97,23 3.347.320
1767.998 Gedung dan Bangunan 56.400.000 54.323.000 - 54.323.000 96,32 2.077.000
998.002 Rehabilitasi Pagar Kantor 56.400.000 54.323.000 - 54.323.000 96,32 2.077.000
TOTAL ANGGARAN TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
52
Lampiran 5. Keadaan pegawai berdasarkan kepangkatan dan pendidikan
a. Berdasarkan Kepangkatan
No
Pegawai/ Tenaga
Golongan
Jml IV III II I
A B C D CPNS A B C D A B C D A B C D
1 Teknis 1 2 2 5
2 Administrasi 1 1 2 6 2 1 3 4 3 1 24
3 Fungsional PBT 1 1 3 8 9 9 31
4 Calon PBT 1 1
5 TKK 15
Jumlah 2 1 2 5 16 12 12 3 4 3 1 76
b. Berdasarkan Pendidikan
No UNIT KERJA
PENDIDIKAN Jumlah seluruh
nya
PNS TENAGA KERJA
KONTRAK
S2 S1 D3 D2 SLTA JML SLTA SLTP SD JML
1 Kepala Balai Besar 1 1
2 KA BAGIAN UMUM 1 1
a. Sub Bag Program dan Evaluasi
1 2 4 4
b. Sub Bag Kepeg dan Tata Usaha
1 7 8 9 4 2 15 23
c. Sub Bag Keuangan dan Perlengkapan
1 2 3 6 6
3 KA BID INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM
1 1 1
a. Seksi Informasi dan Dokumentasi
1 1 2 2
b. Seksi Jaringan Laboratorium
2 2 2
4 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
a. Pejabat Fungsional 8 16 3 4 31 31
b. Calon Fungsional PBT 1 2 3 3
c. Staf Administrasi 3 3 3
5 CPNS
` JUMLAH 11 26 5 18 61 9 4 2 15 76
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
53
Lampiran 6. Rencana Strategis Tahun 2016 Unit Organisasi Eselon II : Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran : 2016
PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN
SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016
Pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih
Mengembangkan metode pangujian dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian benih
Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH
Tersusunnya POK, ROPAK, KAK dan
JUKNIS Balai Besar (dokumen)
Tersusunnya RKT dan Renja-KL Balai
Besar (dokumen)
4 2
Penyusunan Buku Literatur/Pedoman
Tersebarluasnya informasi dan publikasi pengembangan metode pengujian mutu benih (judul)
2
Pengembangan Metode dan Validasi Metode
Diperolehnya metode yang aplikatif
dalam pengujian di laboratorium dan
informasi yang terkait dengan mutu
benih (metode)
10
Palayanan Pengujian Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih di laboratorium
1000
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
54
PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN
SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016
Koleksi Varietas/IPTB/DNA Tersedianya bahan acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium dan pelastarian plasma nutfah (koleksi)
90
Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Terwujudnya standardisasi
laboratorium penguji benih sesuai
SNI ISO/IEC 17025-2008
(laboratorium)
Terselenggaranya pertemuan teknis
penerapan sistem manajemen mutu
(peserta)
8
40
Standardisasi Laboratorium Diakuinya kompetensi laboratorium
penguji benih Balai Besar PPMB-TPH,
LPUP oleh KAN dan ISTA serta
pelayanan publik (sertifikat
akreditasi)
3
Uji Petik Mutu Benih yang Beredar
Diperolehnya data mutu benih yang beredar sebagai bahan penyusunan pengembangan metode (sampel)
100
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
55
PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN
SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016
Pelatihan Teknis, Umum dan Magang
Meningkatnya kompetensi personil di
bidang pengujian mutu benih dan
sistem mutu (peserta)
Meningkatnya kompetensi SDM
Pengawas Benih Tanaman (peserta)
128
40
Administrasi Pelaksanaan Kegiatan
Terselenggaranya administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH yang akuntabel (bulan)
12
Jurnal/Majalah Vigor Tersebarluasnya informasi pengembangan mutu benih dan kegiatan Balai Besar (edisi)
4
Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
Tersedianya informasi
pengembangan mutu benih melalui
database dan website (laporan)
Terselenggaranya sosialisasi dan
penyebarluasan informasi tentang
pengembangan pengujian mutu
benih (laporan)
2 2 5
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
56
PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN
SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016
Tersedianya data evaluasi
kinerja/kegiatan Balai Besar PPMB-
TPH bulanan, simonev, LAKIP,
tahunan dan SPI (laporan)
Tersedianya data pengelolaan
kepegawaian Balai Besar PPMB-TPH
(laporan)
Tersedianya data pengelolaan
keuangan dan barang milik negara
(laporan)
1 2
Pelaksanaan Uji Profisiensi Diperolehnya data unjuk kerja/kinerja
laboratorium penguji benih
(laboratorium)
Terselenggaranya pertemuan teknis
uji profisiensi (peserta)
32
40
Pelayanan Perkantoran Meningkatnya kesejahteraan pegawai lingkup Balai Besar (pegawai)
74
Kalibrasi/perawatan peralatan
Tersedianya peralatan laboratorium yang baik (paket)
1
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
57
PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN
SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016
Perangkat Pengolah Data Tersedianya alat pengolah data serta alat cetak (unit)
12
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Tersedianya alat perkantoran (unit) 50
Peralatan laboratorium Tersedianya alat laboratorium (unit) 15
Gedung, jalan dan jaringan Tersedianya gedung/bagunan, jalan dan jaringan (M2)
94
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
58
Lampiran 7. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun anggaran 2016
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi
Anggaran (Rp.)
Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
9.400.000.000,-
1 Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH
Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1 rancangan 58.390.000,-
2 Pedoman/Literatur Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu benih sebanyak 1 (satu) pedoman/literatur
1 pedoman/literatur
27.970.000,-
3 Pengembangan Metode dan Validasi metode
Diperolehnya metode baru dan metode validasi yang mudah diaplikasikan oleh pengguna (Laboratorium benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai bahan kebijakan di bidang mutu benih. Terselenggaranya sinkronisasi pengem-bangan mutu benih (1 rapat)
10 metode 520.710.000,-
4 Pelayanan Pengujian Mutu Benih Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian di Balai Besar PPMB-TPH
1.000 sampel 157.150.000,-
5 Koleksi Varietas/IPTB/DNA Tersedianya koleksi benih kering, isolat patogen tular benih dan koleksi visualisasi produk PCR benih tanaman pangan dan hortikultura
90 koleksi 23.550.000,-
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
59
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi
Anggaran (Rp.)
6 Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu 1. Diterapkannya sistem manajemen mutu dilaboratorium penguji benih berdasarkan SNIISO/IEC 17025:2008
2. Terselenggaranya sinkronisasi tentang pemahaman dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 (1 rapat)
8 laboratorium
384.580.000,-
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
60
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi
Anggaran (Rp.)
7 Standardisasi Laboratorium 1. Terlaksananya penguatan organisasi laboratorium penguji benih Balai Besar PPMBTPH
2. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi Balai Besar PPMBTPH oleh KAN dan : a. Diperolehnya unjuk kerja/kinerja
laboratorium pengujian benih di Indonesia dalam melakukan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura (35 laboratorium).
3. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Balai Besar PPMBTPH oleh International Seed Testing Association (ISTA)
3 Sertifikat Akreditasi
191.680.000,-
8 Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Tersedianya data mutu benih tanaman pangan yang beredar di pasaran
90 sampel 40.550.000,-
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
61
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi
Anggaran (Rp.)
9 Pelatihan Teknis Umum dan Magang 1. Terselenggaranya pelatihan sistem mutu dan peningkatan SDM untuk pengawas benih tanaman Balai Besar PPMBTPH
2. Terselenggaranya pelatihan 3M dan Budaya Kerja untuk petugas struktural
3. Terselenggaranya pelatihan Analis Laboratorium untuk pengawas benih tanaman seluruh Indonesia
145 orang
146.470.000,-
10 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Terselenggaranya pelaksanaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMBTPH
12 bulan 193.800.000,-
11 Jurnal/Majalah Vigor Terlaksananya penerbitan majalah Vigor Balai Besar PPMBTPH
3 edisi 72.480.000,-
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
62
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi
Anggaran (Rp.)
12
Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
1. Tersusunya laporan database dan website hasil pengujian mutu benih
2. Tersusunya laporan pameran pembangunan pertanian
3. Tersusunnya Laporan bulanan, simonev, LAKIP, laporan tahunan dan Sistem Pengendalian Intern yang baik dan lengkap.
4. Tersusunnya laporan pengelolaan kepegawaian Balai Besar PPMBTPH
5. Tersusunnya laporan keuangan dan barang milik negara Balai Besar PPMBTPH
12 laporan
487.540.000,-
13 Jumlah Lab yang Melaksanakan Uji Profisiensi
Terlaksananya Penyelenggaraan uji profisiensi laboratorium penguji benih
35 Lab 399.675.000,-
LAPORAN KINERJA 2016
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
63
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi
Anggaran (Rp.)
14 Pelayanan Perkantoran 1. Terlaksananya pembayaran gaji, lembur dan tunjangan
2. Terlaksananya perbaikan gedung dan pemeliharaan halaman
3. Terlaksananya perawatan peralatan kantor dan kalibrasi peralatan laboratorium
4. Terlaksananya pemeliharaan kendaraan roda 4 dan roda 2
5. Terealisasinya pembayaran tagihan listrik, telepon dan internet
6. Terselenggaranya operasional perkantoran
12 bulan
5.115.855.000,-
15 Perangkat pengolah data dan Komunikasi
Terlaksananya pengadaan peralatan pengola data 10 unit 113.600.000,-
16 Peralatan dan fasilitasi perkantoran Terlaksananya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
89 unit 659.500.000,-
17 Gedung/Bangunan Terlaksananya pengadaan jalan lingkungan kantor 394 M2 806.500.000,-
Kabinet Kerja telah menetapkan Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta Swasembada Kedelai harus dicapai dalam waktu 3 (tiga) tahun. Untuk menyukseskan program kerja tersebut Kementerian Pertanian telah menetapkan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai melalui kegiatan pendampingan dan pengawalan, dengan adanya program kerja tersebut Balai Besar PPMB-TPH mendapat tambahan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.250.000.000,- sehingga total pagu anggaran awal lebih besar dari rencana kinerja tahunan sebesar Rp. 10.650.000.000,-