balai besar pengembangan pengujian mutu benih...
TRANSCRIPT
BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU
BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2018
Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/11/2011
KEPALA
BIDANG INFORMASI DAN
JARINGAN LABORATORIUM
SEKSI INFORMASI DAN
DOKUMENTASI
SEKSI JARINGAN LABORATORIUM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN UMUM
SUBBAGIAN PROGRAM DAN
EVALUASI
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
DAN TATA USAHA
SUBBAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
Melaksanakan pengembangan serta
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu
benih dan penerapan sistem manajemen mutu
benih tanaman pangan dan hortikultura
Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/11/2011
1. Penyusunan program dan evaluasi pengembangan
pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis
pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen
mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;
2. Pelaksanaan pengembangan teknik dan metoda pengujian
laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih
Tanaman Pangan dan Hortikulktura (TPH);
3. Pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode,
uji arbitrase dan uji acuan) antar laboratorium pengujian
benih tanaman pangan dan hortikultura;
4. Pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura yang beredar;
FUNGSI
5. Pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association) untuk benih tanaman pangan dan hortikultura;
6. Pelaksanaan Sertifikasi Sistem Mutu dan pemberian hak
penandaan SNI pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan
dan hortikultura;
7. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih
dan penerapan sistem manajemen mutu tanaman pangan dan
hortikultura;
8. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan
pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapansistem manajemen mutu benih tanaman
pangan dan hortikultura;
9. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar
PPMB-TPH.
Lanjutan…..
1. Laboratorium Akreditasi ISTA
Nomor : IDML-001
2. Laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008
Nomor : LP-162-IDN
3. Penyelenggara Uji SNI ISO/IEC 17043 : 2010
Profisiensi (PUP) Nomor : PUP-001-IDN
4. Pelayanan Publik SNI ISO 9001: 2008
Nomor : QSQ 01241
No Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase
1 S3 1 1.75 %
2 S2 11 19.30 %
3 S1 22 38,60%
4 D3 4 7,02%
5 SLTA 19 33,33%
Total 57 100 %
1 Laboratorium Fisika
(Kadar Air, Analisis Kemurnian, 1000 butir dan
Heterogenitas Lot benih)
2 Laboratorium Biologi
(Daya Berkecambah, Tetrazolium,
Heterogenitas Lot Benih dan Vigor)
3 Laboratorium Pengujian DNA (Elektroforesis)
4 Laboratorium Kesehatan Benih (Cendawan)
5 Laboratorium Kesehatan Benih (Bakteri)
6 Laboratorium Kesehatan Benih (Virus)
7 Laboratorium Kesehatan Benih (Nematoda)
8 Laboratorium Kultur Jaringan
9 9
Penetapan Kadar Air Benih Kedelai Metode Oven Suhu 101-105 °C selama 17 jam
dengan Metode Oven Suhu 130-133 °C selama 1 jam
Analisis Kemurnian Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea) Menggunakan PSD
(Pure Seed Definition ) 21
1. Lab. Fisika
c. Viabilitas Benih Secara Biokimia/Tetrazolium (TZ)
b. Uji Vigor meliputi : 1. Daya Hantar Listrik (DHL) 2. Accelerated Aging (AA) 3. Kecepatan Tumbuh (KCT) 4. Keserempakan Tumbuh (KST) 5. Indeks Vigor (IV) 6. BKKN
a. Daya Berkecambah
2. Lab. BIOLOGI
Pengujian yang dilakukan :
3. Lab. Elektroforesis
Autoclave Medicool Mikroskop Laminar dan Inkubator
Refrigerator
Mikroskop Stereo With Computer
Mikroskop Compound With Computer
Meja Kerja
4. Lab. Mikrobiologi Cendawan
a. Blotter Test b. Agar Test
Penguian yang dilakukan :
Metode Pengujian: Liquid Assay
Peralatan: Autoklaf, Laminair Air Flow, Oven, Mikropipet,
Inkubator, Hotplate stirer, Peralatan gelas, dll
5. Lab. Mikrobiologi Bakteri
UJI ELISA
GROWING ON TEST
UJI MIKROSKOPIS
TANAMAN
INDIKATOR
6. Lab. Mikrobiologi Virus
Ektraksi dan identifikasi
nematoda parasit 1.Padi (Oryza sativa) - metode : pemotong- an jaringan - ISTA Rules, 2009 - pathogen target : (Aphelenchoides besseyi) 2. Kentang (Solanum tuberosum)
- metode : pembedahan
jaringan, pengabutan terputus /mistifier, corong baermann, centrifuge - pathogen target : (Meloidogyne spp, Globodera spp)
7. Lab. Mikrobiologi Nematoda
a. Memperbanyak tanaman secara
vegetatif dengan waktu yang relatif
singkat dalam jumlah banyak, sifat
turunan sama dengan tetua dan
bebas penyakit
b. Modifikasi komposisi media
pertumbuhan kultur jaringan untuk
pertumbuhan jaringan yang lebih
baik
8. Lab. Kultur Jaringan
1. Verifikasi Pengujian Nematoda Aphelenchoides besseyi Terbawa Benih Padi
2. Verifikasi dan Validasi Metode Penetapan Kadar Air 3. Pengkajian Penggunaan Alat Combine Harvester 4. Kajian Keberadaan Bakteri Burkholderia glumae 5. Penentuan Batas Maksimum Nematoda Parasit
Aphelenchoides besseyi Pada Benih Padi Untuk Standar Mutu Kesehatan
6. Validasi Uji Tetrazolium Benih Padi 7. Validasi Metode Kemurnian Genetik 8. Validasi Metode Deteksi dan Identifikasi Pyricularya oryzae 9. Validasi Tryer Dalam Pengambilan Contoh Benih Jagung 10.Validasi Alat Pemotong Kacang Tanah
Alamat : Jl. Raya Tapos, Kotak Pos 20 Tapos, Depok(16457)
Telp/Faks : (021) 8755046
E-mail : [email protected]
Website : bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id
1. Verifikasi Pengujian Nematoda Aphelenchoides besseyi Terbawa Benih Padi
HASIL REKOMENDASI :
1. Dari 11 laboratorium peserta kegiatan verifikasi, terdapat 6 laboratorium
yang dapat melakukan pengujian nematoda terbawa benih dengan nilai
sensitivity, specivicity dan accuracy lebih dari 75%. yaitu laboratorium
UPT BPSBTPH Provinsi Bali, BPSB Sumatera Selatan, BPSB TPH
Provinsi Papua Barat, BPSB Kalimantan Timur, BPSB Bengkulu dan
UPT PSB TPH Provinsi Riau.
2. Sedangkan 5 laboratorium lainnya (PPMPHP Provinsi DKI Jakarta,
UPTD BPSBTPH Aceh, UPTD BPSBP DIY, BPSB Sumatera Barat dan
BPSB Sulawesi Tenggara) dapat melakukan pengujian nematoda
terbawa benih tetapi nilai sensitivity, specivicity dan accuracy nya
kurang dari 75%.
3. Sampai tahun 2017, dari 32 BPSB di Indonesia, terdapat 21 BPSB
yang mampu melakukan pengujian nematoda terbawa benih padi.
Kegiatan verifikasi ini akan dilanjutkan dengan melibatkan 11 BPSB di
tahun 2018.
2. Verifikasi dan Validasi Metode Penetapan Kadar Air
1. Menolak hipotesis awal bahwa penetapan kadar air dengan
metode oven suhu rendah dapat diaplikasikan sebagai
metode alternatif selain penetapan kadar air benih dengan
metode oven suhu tinggi seperti tercantum dalam ISTA
Rules.
2. Hasil verifikasi ini memantapkan bahwa penetapan kadar air
benih padi hanya bisa diujikan pada suhu tinggi 2 jam dan
benih jagung 4 jam.
3. Berdasarkan hal tersebut benih kedelai yang telah disiapkan
tidak kami lakukan pengujian karena dalam ISTA Rules tabel
9A penetapakan kadar airnya yang disarankan ISTA pada
metode oven suhu rendah 17 jam.
3. Pengkajian Penggunaan Alat Combine Harvester
1.Penggunaan Combine harvester untuk
dipergunakan sebagai alat panen benih padi sangat
membantu baik dari segi efektifitas dan efesiensi,
namun perlu diperhatikan terkait dengan kebersihan
Combine harvester baik sebelum ataupun setelah
digunakan.
2.Perlu pengkajian lanjut terhadap parameter
campuran varietas lain (CVL), penggunaan combine
harvester dengan tipe yang berbeda dan varietas
lainnya.
4. Kajian Keberadaan Bakteri Burkholderia glumae
1.Tingkat infeksi bakteri Burkholderia glumae
pada sampel yang diuji, tidak teridentifikasi
dengan media selektif, namun ada pada
hasil penggandaan DNA dengan Uji PCR.
2.Keberadaan bakteri Burkholderia glumae
ada pada benih padi dalam proses
sertifikasi benih, namun pada saat ini
jumlahnya masih sangat sedikit.
5. Penentuan Batas Maksimum Nematoda Parasit Aphelenchoides besseyi Pada Benih Padi Untuk Standar Mutu Kesehatan
1. Infeksi nematoda parasit Aphelenchoides besseyi
belum berdampak pada komponen hasil padi yaitu
jumlah anakan produktif yang tidak berbeda pada
tiap level dan
2. Jumlah populasi awal Aphelenchoides yang
digunakan dalam percobaan ini dalam batas aman
karena komponen hasil jumlah anakan produktif
semua varietas pada level 0% dan 100% tidak berbeda.
6. Validasi Uji Tetrazolium Benih Padi
1. Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ini adalah nilai
korelasi pada varietas Inpari 43 yaitu sebesar 0.83, serta 60%
data hasil uji memiliki kisaran selisih antara pengujian daya
berkecambah dan uji tetrazolium kurang dari 5% menunjukkan
bahwa pengujian tetrazolium pada benih padi berpotensi untuk
digunakan sebagai alternative metode untuk percepatan
pengujian mutu benih padi.
2. Adapun rekomendasi dari kegiatan ini adalah dalam rangka
percepatan pengujian mutu benih untuk proses sertifikasi,
pengujian mutu benih padi dengan metode uji tetrazolium
masih diperlukan peningkatan kemampuan analis dalam
prosedur penyiapan benih, khususnya dalam teknik
pembelahan
7. Validasi Metode Kemurnian Genetik
1. Primer RM 206, RM 276, RM 263dan RM 335 dapat
digunakan untuk memverifikasi varietas hibrida
Hipa 5 Ceva dan Hipa 19 dengan kedua tetuanya.
2. Primer RM 346 tidak dapat digunakan untuk
memverifikasi varietas Hibrida Hipa 5 ceva dan
Hipa 19 dengan kedua tetuanya karena hasil
ampifikasi hibrida tersebut dan kedua tetuanya
menunjukkan pita pita yang tidak berbeda.
8. Validasi Metode Deteksi dan Identifikasi Pyricularya oryzae
Kesimpulan yang dihasilkan dari pengembangan metode ini
adalah diperoleh metode yang aplikatif dan efektif untuk
deteksi cendawan Pyricularia oryzae pada benih padi yaitu
metode blotter test menggunakan media kertas saring
dengan perlakuan suhu inkubasi 22±2°C dengan penyinaran
cahaya alami pada intesitas ±488 Lux dan ditambahkan
perlakuan freeze pada hari ke-2 masa inkubasi selama 7
hari. Sedangkan rekomendasinya diperlukan kegiatan
validasi dan verifikasi metode deteksi cendawan Pyricularia
oryzae pada benih padi ke laboratorium BPSB di daerah
pada TA. 2018 untuk mengetahui tingkat uji reprodusibilitas dari metode baru.
9. Validasi Tryer Dalam Pengambilan Contoh Benih Jagung
Dari kegiatan pengembangan metode ini di
peroleh rekomendasi bahwa Trier A (Stick
trier Balai Besar PPMB-TPH sesuai ISTA)
dan Tryer E (Nobbe trier dari PT. Bisi
International Tbk) dapat digunakan dalam
pengambilan contoh benih jagung. Kegiatan
validasi ini dapat dilanjutkan dengan
menggunakan trier dari BPSB dan produsen benih lainnya
10. Validasi Alat Pemotong Kacang Tanah
1.Metode pemotongan benih dengan alat pemotong
kacang tanah (APKT 2017) menggunakan oven
suhu tinggi (130-1330C) selama 1 jam dapat
digunakan dalam penetapan kadar air benih
kacang tanah menggantikan metode acuan/metode oven suhu rendah (101-1050C) selama 17 jam.
2.Perlu penyempurnanan design sehingga alat dapat
lebih mudah digunakan, lebih mudah dalam
pemotongan dan lebih efisien waktu pemotongannya.