laporan keuangan konsolidasi dan untuk tahun … filept citra kebun raya agri tbk dan entitas anak...

58
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Upload: dinhnhan

Post on 28-Jun-2019

228 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2011 DAN 2010

D A N

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI

Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 iv LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 vi LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 viii LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 ix CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1

Menoro Imperium, 18th Floor Metropolitan Kuningon Superb 10k Kov. 1 JI..H.R. Rosuna Said· Jakarta 12980

T 6221·8282712 F 62 21·835 3911 www.citrokebunraya.co.id

SURA T PERNY ATAAN DIREKSITENTANG

TANGGUNG JA WABATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASITAHUN 2011

PT CITRA KEBUN RA YA AGRJ Tbk DAN ENTIT AS ANAK

Kami yang bertanda tangan di bawah ini

I. NamaAlamat Kantor

Peter ChaoMenara Imperium Lt. 18, JLH,R. Rasuna Said - JakartaMetropolitan Kuningan Superblok Kay, 1

Alamat DomisililsesuaiKTP atau Kartu Identitas Lain Vila Delima Blok T-8, JL Karang Tengah Raya, Lebak Bulus

Jakarta - 12440021 - 83792557Direktur Utama

Nomor TeleponJabatan

2, N am aAlamat Kantor

Yudhi Asmara YasmineMenara Imperium Lt. 18. JLH.R. Rasuna Said - JakartaMetropolitan Kuningan Superblok Kay. 1

Alamat DomisililsesuaiKTP atau Kartu Identitas LainNomor TeleponJabatan

JI. Lembang No.36, Menteng, Jakarta Pusat021-83792557Direktur

menyatakan bahwa

1. Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi;

2. Laporan Keuangan Konsolidasi telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum;

3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasi telah dimuat secara lengkap dan benar;

b. Laporan Keuangan Konsolidasi tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dantidak menghilangkan informasi atau fakta material;

4, Bertanggungjawab atas sistem pengendalian internal dalam Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

JAKARTA12 April 2012

Atas Nama dan mewakili Direksi~T Citra Kebun Raya Agri Tbk: MET.ERAI: TEMPEL

PA/A" M!i.ltBANGUN HANGSJlTGL. 20

_ 7c-.\): :

pe~~o ;.-', - -.'-.-.- - -- -- - -- Y~~hi Asmara Yasmine

Direktur Utama Direktur

i

KANTOR AKUNTAN

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN C e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s

J l . P l u i t R a y a 2 0 0 B l o k V N o . 1 - 5 J a k a r t a – 1 4 4 5 0 I n d o n e s i a Te l . : (62 -21 ) 661 -7155 Fax . : (62 -21 ) 663 -0455 E -m a i l : j m j k t@ j o h a nm a l o n d a . c om www . j o h a nm a l o n d a . c om W i t h O f f i c e s i n Su r ab ay a , Medan a n d Ba l i

www.bakertillyinternational.com

L i c e n s e No . : 9 5 1 / KM . 1 / 2 0 10

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. 12259-B1B/JMM2.FH2 Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk Kami telah mengaudit Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi PT Citra Kebun Raya Agri Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi serta Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Konsolidasi berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa Laporan Keuangan Konsolidasi bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Dalam Laporan kami tertanggal 6 Juni 2011, kami tidak menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang signifikan untuk dapat merealisasikan aset-asetnya atas : a. Penjualan Perusahaan yang terus menurun sejak tahun 2008 dan tidak terdapat penjualan pada

tahun 2010. b. Entitas Anak PT Horizon Agro Industry (HAI) memiliki Investasi Jangka Pendek per

31 Desember 2010, berupa Medium Term Notes (MTN) yang diterbitkan oleh PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading, keduanya pihak berelasi per 31 Desember 2010, masing-masing sebesar Rp 450.000.000.000 dan Rp 50.000.000.000, dimana MTN tersebut belum terdapat jaminan yang nilainya memadai sebagai jaminan pengembalian investasi pada saat MTN tersebut jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2011 serta belum terdapat realisasi pembayaran bunga atas investasi MTN tersebut sebesar Rp 16.450.371.080 (Catatan 4 dan 6).

c. Aset lain-lain yang dimiliki oleh HAI dan Entitas Anaknya, berupa jaminan untuk pekerjaan

pembukaan lahan, penanaman palma dan legume cover crops dan pembuatan infrastruktur kepada PT Natura Agro Lestari dan PT Persada Agro Bisnis, keduanya pihak berelasi per 31 Desember 2010, masing-masing sebesar Rp 92.381.697.000 dan Rp 39.515.000.000, sampai dengan tanggal laporan audit, belum terdapat realisasi atas uang jaminan tersebut (Catatan 11).

d. Uang Muka yang dimiliki oleh HAI dan Entitas Anaknya, atas pelaksanaan pekerjaan pembukaan

lahan, penanaman palma dan legume cover crops dan pembuatan infrastruktur kepada PT Natura Agro Lestari dan PT Persada Agro Bisnis, keduanya pihak berelasi per 31 Desember 2010, masing-masing sebesar Rp 1.045.000.000, sampai dengan tanggal laporan audit, belum terdapat realisasi atas uang muka tersebut (Catatan 7).

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK

ii

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN

e. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki piutang kepada beberapa pihak berelasi dengan nilai total sebesar Rp 454.994.197.799, piutang tersebut terdiri atas piutang kepada PT Kurnia Selaras sebesar Rp 197.676.695.080 yang timbul dari transaksi pembelian Mandatory Exchangeable Bonds (MEB), belum terdapat jaminan yang memadai sebagai jaminan pengembalian investasi pada saat MEB tersebut jatuh tempo pada tanggal 23 Januari 2012, piutang kepada PT Kharisma Prima Nusantara sebesar Rp 201.929.972.429, serta piutang lainnya sebesar Rp 55.387.530.290, sampai dengan tanggal laporan audit, piutang pihak berelasi tersebut belum terdapat realisasinya (Catatan 8).

f. Uang Muka pembelian yang dimiliki oleh HAI untuk pembelian tanah di Way Kanan dari Ali Kuku

sebesar Rp 7.500.000.000, sampai dengan tanggal laporan audit, belum terdapat realisasinya (Catatan 7).

g. Entitas Anak, PT Ary Kirana Lestari belum mengungkapkan secara memadai mengenai hutang

kepada PT Bank Yudha Bhakti serta belum menyelesaikan kewajibannya dan belum mencatat beban bunga pinjaman sejak tahun 2008 (Catatan 12).

h. Ijin lokasi seluruh Entitas Anak, kecuali HAI telah habis masa berlakunya dan sampai dengan

tanggal laporan audit, belum mengajukan perpanjangannya serta belum melakukan kegiatan penanaman secara signifikan.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 1c dan 18 atas Laporan Keuangan Konsolidasi, pada tanggal 30 Desember 2011, Perusahaan melakukan transaksi divestasi atas saham pada HAI sebanyak 749.999 saham kepada PT Rajawali Agro Andalan Nusantara. Sejak transaksi divestasi tersebut, pengendalian Perusahaan atas HAI telah berakhir. Selain itu, Perusahaan juga telah dapat merealisasikan tagihan piutang pihak berelasi antara lain piutang kepada PT Kurnia Selaras sebesar Rp 197.000.000.000, dan piutang lainnya sebesar Rp 2.257.477.004. Lebih lanjut sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 25c atas Laporan Keuangan Konsolidasi, Perusahaan juga telah menandatangani Akta Pengikatan Jual Beli pada tanggal 8 Februari 2012 untuk akuisisi PT Persada Indo Tambang, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan bijih besi, sebagai realisasi atas perubahan kegiatan usaha Perusahaan dari semula bergerak di bidang pertanian dan perkebunan menjadi perdagangan umum, termasuk perdagangan atas hasil penambangan. Oleh karena membaiknya kondisi Perusahaan, pendapat kami sekarang atas Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2010, seperti yang disajikan dalam Laporan ini berbeda dengan pendapat yang kami nyatakan dalam Laporan kami sebelumnya tersebut. Menurut pendapat kami, Laporan Keuangan Konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, Posisi Keuangan Konsolidasi PT Citra Kebun Raya Agri Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Hasil Usaha, Perubahan Ekuitas serta Arus Kas Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK

iii

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN

Pada tahun 2010, Perusahaan belum melakukan perhitungan liabilitas imbalan kerja untuk tahun 2010, sebagaimana diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”. Perusahaan juga belum menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2k atas Laporan Keuangan Konsolidasi, Perusahaan telah mencatat liabilitas imbalan kerjanya berdasarkan perhitungan aktuaria independen sesuai dengan PSAK 4 (Revisi 2004). Sebagaimana juga diungkapkan dalam Catatan 2o atas Laporan Keuangan Konsolidasi dalam tahun 2011 yang diterapkan secara retrospektif, efektif sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006). Sebagai akibat dari penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), manajemen Perusahaan telah menyajikan kembali Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 untuk menggambarkan penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) sejak tahun 2010, sehingga, pendapat kami atas penerapan PSAK 24 (Revisi 2004), PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tahun 2010 berbeda dengan pendapat kami saat ini. Selain itu, dalam tahun 2011, manajemen Perusahaan juga telah menyajikan laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebagai dampak dari reklasifikasi pos-pos Laporan Keuangan untuk penerapan PSAK 1 (Revisi 2009) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN NIU-KAP No. 951/KM.1/2010 H. Fuad Hasan, Ak. NRAP AP.0727

12 April 2012

iv

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari

2 0 1 0 2 0 1 0

Catatan 2 0 1 1 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)

ASET LANCAR

Kas dan Bank 2e,2o&3 579.502.598.575 194.880.890 214.517.225

Investasi Jangka Pendek - Bersih 2c,2o,4&8 - 479.613.654.845 500.000.000.000

Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga - Bersih 2f,2o&5 - - 20.072.567.446

Piutang Lain-lain 2c,2f,2o,4,6&8 595.709.967.000 16.521.211.080 8.950.371.080

Persediaan - Bersih 2g - - 760.366.677

Uang Muka - Bersih 2c,2j,7&8 - 9.972.000.000 12.854.159.388

Biaya Dibayar di Muka - 13.339.167 151.925.056

Jumlah Aset Lancar 1.175.212.565.575 506.315.085.982 543.003.906.872

ASET TIDAK LANCAR

Piutang Lain-lain - Bersih : 2f,2o&6

- Pihak Ketiga - - 2.999.920.000

- Pihak Berelasi 2c & 8 5.211.309.410 435.728.473.323 475.684.073.804

Aset Pajak Tangguhan 2m & 13 360.854.755 328.666.273 1.076.194.485

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan - Bersih 2h,2j&9 - 167.000.000 24.293.377.329

Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi

Penyusutan masing-masing sebesar

Rp 1.435.922.262, Rp 2.531.853.778 dan

Rp 1.590.331.024 per 31 Desember 2011 dan

2010 dan 1 Januari 2010 dan Cadangan

Penurunan Nilai sebesar Rp 2.259.878.125 2i,2j&10 294.032.288 55.540.778.987 4.982.748.451

per 31 Desember 2010

Biaya Ditangguhkan - Bersih 2j & 2p - 1.617.208.231 10.805.545.122

Aset Lain-lain 2c,8&11 32.683.247 160.901.031.632 212.798.441.503

Jumlah Aset Tidak Lancar 5.898.879.700 654.283.158.446 732.640.300.694

JUMLAH ASET 1.181.111.445.275 1.160.598.244.428 1.275.644.207.566

31 Desember

A S E T

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

v

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI (Lanjutan)

PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari

2 0 1 0 2 0 1 0

Catatan 2 0 1 1 (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang Bank 2o & 12 - 3.042.761.431 3.042.761.431

Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga 2o 266.787.490 266.787.490 266.787.490

Hutang Lain-lain 2o 36.194.400 2.064.128.878 2.958.442.974

Hutang Pajak 13 4.448.216.552 5.736.448.729 4.524.728.217

Beban Masih Harus Dibayar 2o - 423.366.095 268.405.457

Hutang Pembiayaan Konsumen - Bagian yang

Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 2o & 10 - 833.533.137 884.640.925

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.751.198.442 12.367.025.760 11.945.766.494

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang Pihak Berelasi 2c,2o&8 1.441.956.195 10.564.557.879 27.954.090.233

Liabilitas Pajak Tangguhan 2m & 13 - 1.775.097 732.606

Liabilitas Imbalan Kerja 2k & 14 665.066.419 232.533.594 232.533.594

Hutang Pembiayaan Konsumen - Setelah Dikurangi

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 2o & 10 - - 197.941.763

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2.107.022.614 10.798.866.570 28.385.298.196

Jumlah Liabilitas 6.858.221.056 23.165.892.330 40.331.064.690

E K U I T A S

Modal Saham - nilai nominal Seri A dan Seri B

masing-masing sebesar Rp 250 dan Rp 125

per saham

Modal Dasar - 19.703.000.000 saham

(2010 : 25.703.000.000 saham) Seri A dan

594.000.000 saham Seri B

Ditempatkan dan Disetor Penuh - 5.048.400.000

saham Seri A dan 8.400.000 saham Seri B 15 1.263.150.000.000 1.263.150.000.000 1.263.150.000.000

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali 2q & 18 - 3.103.697.000 3.103.697.000

Biaya Emisi Saham 2n & 16 (61.054.486.729) (61.054.486.729) (61.054.486.729)

Saldo Laba (Rugi) :

Ditentukan Penggunaannya 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Belum Ditentukan Penggunaannya 2o,4,8&23 (27.942.289.052) (76.444.745.598) 19.746.471.209

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan

Langsung kepada Pemilik Entitas Induk 1.174.253.224.219 1.128.854.464.673 1.225.045.681.480

Kepentingan Non Pengendali 2b - 8.577.887.425 10.267.461.396

Jumlah Ekuitas 1.174.253.224.219 1.137.432.352.098 1.235.313.142.876

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.181.111.445.275 1.160.598.244.428 1.275.644.207.566

31 Desember

LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

vi

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2 0 1 0

Catatan 2 0 1 1 (Disajikan Kembali)

P E N J U A L A N - -

BEBAN POKOK PENJUALAN - -

LABA KOTOR - -

BEBAN USAHA 2l & 17

Umum dan Administrasi (9.756.671.461) (3.285.588.066)

RUGI USAHA (9.756.671.461) (3.285.588.066)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAN 2l

Laba Divestasi Investasi dalam Saham 18 27.606.261.902 -

Selisih Nilai Wajar Piutang Pihak Berelasi 2o & 8 19.265.724.476 16.400.388.089

Pendapatan Bunga Obligasi 4 7.500.000.000 7.500.000.000

Selisih Nilai Wajar Investasi Jangka Pendek 2o & 4 5.086.658.563 826.478.813

Laba Penjualan Aset Tetap 10 23.333.333 -

Jasa Giro 9.800.814 3.370.606

Beban Bunga (190.630.721) (65.706.400)

Cadangan Penurunan Nilai Tanaman Perkebunan 2j & 9 (122.180.530) (23.875.420.586)

Beban Administrasi Bank (4.447.724) (3.034.399)

Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha 2f & 5 - (20.072.567.446)

Cadangan Penurunan Nilai Biaya Ditangguhkan 2j - (9.188.336.892)

Cadangan Penurunan Nilai Piutang Lain-lain 2f & 6 - (2.999.920.000)

Cadangan Penurunan Nilai Aset Tetap 2j & 10 - (2.259.878.125)

Rugi Penghapusan Aset Lain-lain 11 - (1.053.061.256)

Cadangan Penurunan Nilai Persediaan 2g - (760.366.677)

Cadangan Penurunan Nilai Uang Muka 2j & 7 - (312.913.394)

Lain-lain - Bersih 24.935.566 98.945.000

Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 59.199.455.679 (35.762.022.667)

vii

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI (Lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2 0 1 0

Catatan 2 0 1 1 (Disajikan Kembali)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 49.442.784.218 (39.047.610.733)

PAJAK PENGHASILAN 2m & 13

Pajak Kini (1.142.724.360) (1.205.672.810)

Pajak Tangguhan 184.396.764 (748.570.703)

LABA (RUGI) BERSIH 48.484.456.622 (41.001.854.246)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -

LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF 48.484.456.622 (41.001.854.246)

LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Entitas Induk 48.502.456.546 (39.314.401.556)

Kepentingan Non Pengendali (17.999.924) (1.687.452.690)

J u m l a h 48.484.456.622 (41.001.854.246)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2r 9,59 (7,77)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 2r 9,48 (7,69)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

Selisih Nilai

Transaksi

Restrukturisasi Biaya Emisi Ditentukan Belum Ditentukan Kepentingan

Catatan Modal Saham Entitas Sepengendali Saham Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Non Pengendali Jumlah Ekuitas

SALDO PER 1 JANUARI 2010 1,263,150,000,000 3,103,697,000 (61,054,486,729) 100,000,000 19,746,471,209 1,225,045,681,480 10,267,461,396 1,235,313,142,876

DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN

PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 2o,4,8&23 - - - - (56,876,815,251) (56,876,815,251) (2,121,281) (56,878,936,532)

SALDO 1 JANUARI 2010 SETELAH PENERAPAN AWAL PSAK

NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 2o,4,8&23 1,263,150,000,000 3,103,697,000 (61,054,486,729) 100,000,000 (37,130,344,042) 1,168,168,866,229 10,265,340,115 1,178,434,206,344

RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2010

(Disajikan Kembali) 2o,4,8&23 - - - - (39,314,401,556) (39,314,401,556) (1,687,452,690) (41,001,854,246)

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 (Disajikan Kembali) 2o,4,8&23 1,263,150,000,000 3,103,697,000 (61,054,486,729) 100,000,000 (76,444,745,598) 1,128,854,464,673 8,577,887,425 1,137,432,352,098

SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS

SEPENGENDALI 2q & 18 - (3,103,697,000) - - - (3,103,697,000) - (3,103,697,000)

KEPENTINGAN NON PENGENDALI ATAS TRANSAKSI

DIVESTASI INVESTASI DALAM SAHAM 2b - - - - - - (8,559,887,501) (8,559,887,501)

LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2011 - - - - 48,502,456,546 48,502,456,546 (17,999,924) 48,484,456,622

SALDO PER 31 DESEMBER 2011 1,263,150,000,000 - (61,054,486,729) 100,000,000 (27,942,289,052) 1,174,253,224,219 - 1,174,253,224,219

viii

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Saldo Laba (Rugi)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ix

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2 0 1 1 2 0 1 0

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pelanggan - -

Pembayaran Kas kepada :

Pemasok Operasional dan Lainnya (6.178.261.577) (1.400.580.382)

Direksi dan Karyawan (1.623.032.096) (958.314.202)

Penerimaan Penghasilan Bunga 9.800.814 3.370.606

Penerimaan Operasional Lainnya 153.796.000 -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (7.637.696.859) (2.355.523.978)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan dari Divestasi Investasi dalam Saham 18 382.500.000.000 -

Penjualan Aset Tetap 10 7.000.000 -

Perolehan Aset Tetap 10 (481.224.630) (345.836.800)

Investasi Pengembangan Perkebunan 9 (416.827.580) (303.863.257)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi 381.608.947.790 (649.700.057)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen 10 (833.533.137) (249.049.551)

Pembayaran Bunga Pembiayaan Konsumen (345.591.359) (65.706.400)

Pembayaran kepada Pihak Berelasi 8 (1.219.192.058) (6.149.123.721)

Penerimaan dari Pihak Berelasi 8 207.734.783.308 9.449.467.372

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 205.336.466.754 2.985.587.700

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 579.307.717.685 (19.636.335)

KAS DAN BANK, AWAL 194.880.890 214.517.225

KAS DAN BANK, AKHIR 579.502.598.575 194.880.890

x

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2 0 1 1 2 0 1 0

AKTIVITAS NON KAS

Penurunan Piutang Pihak Berelasi melalui

Penurunan Hutang Pihak Berelasi 8 3.103.620.270 11.240.408.633

Cadangan Penurunan Nilai atas :

- Tanaman Perkebunan 9 122.180.530 23.875.420.586

- Piutang Usaha 5 - 20.072.567.446

- Biaya Ditangguhkan - 9.188.336.892

- Piutang Lain-lain 6 - 2.999.920.000

- Aset Tetap 10 - 2.259.878.125

- P e r s e d i a a n - 760.366.677

- Uang Muka 7 - 312.913.394

Rugi Penghapusan Aset Lain-lain 11 - 1.053.061.256

Perolehan Aset dalam Penyelesaian melalui :

- Kapitalisasi Uang Muka - 2.749.246.000

- Kapitalisasi Aset Lain-lain 10 & 11 - 50.664.348.615

Peningkatan Piutang Lain-lain melalui

- Pendapatan Bunga MTN 4 & 6 7.500.000.000 7.500.000.000

- Divestasi Investasi dalam Saham 18 367.500.000.000 -

- Penjualan Aset Tetap 10 93.000.000 -

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1

1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 435 tanggal

19 September 1990 dan telah diubah dalam Akta No. 300 tanggal 31 Desember 1992, keduanya dari Notaris Siti Pertiwi Henny Shidki, SH dengan nama PT Ciptojaya Kontrindoreksa. Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9.936.HT.01.01.TH.95 tanggal 11 Agustus 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92 tanggal 17 Nopember 1995, Tambahan No. 9501.

Berdasarkan Akta No. 176 tanggal 30 Nopember 2007 dari Notaris Sutjipto, SH seluruh

Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta penyesuaian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-01706.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Januari 2008.

Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 28 Agustus 2009 dari Notaris Wahyu Nurani, SH, seluruh

Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-19200 Tahun 2009 tanggal 30 Oktober 2009.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami berapa kali perubahan, terakhir dalam Akta No. 48 tanggal 30 Desember 2011 dan Akta No. 25 tanggal 27 Januari 2012, keduanya dari Notaris Dahlia, SH, mengenai perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan dari semula bergerak di bidang sektor pertanian dan perkebunan menjadi sektor perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertanian dan kehutanan dan penurunan modal dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp 6.500.000.000.000 menjadi sebesar Rp 5.000.000.000.000. Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan Konsolidasi, akta perubahan tersebut masih dalam proses perolehan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, pengakutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertanian dan kehutanan.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di Menara Imperium Lt. 18, Jl. HR. Rasuna

Said Kav 1, Metropolitan Kuningan Superblok, Jakarta 12980. Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah Citra Group Pte. Ltd.,

berkedudukan di Singapura.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2

1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 5 Mei 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam surat No. S-656/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum atas 63.600.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan harga nominal Rp 250 per saham dengan harga penawaran Rp 250 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sebanyak 168.000.000 saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Mei 1999.

Pada tanggal 15 Juni 2001, Perusahaan melakukan penambahan modal tanpa hak

memesan efek terlebih dahulu sebanyak 8.400.000 saham Seri B dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham.

Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam Surat No. S-6571/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 834.960.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham di mana melekat sejumlah 58.800.000 Waran Seri I. Setiap pemegang 15 saham, berhak atas 71 HMETD, di mana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dan atas setiap 71 saham baru melekat 5 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Waran Seri I merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan harga sebesar Rp 250 yang dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran yaitu tanggal 28 Juli 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2013. Waran Seri I, selama tidak dilaksanakan, tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham dan hak atas dividen. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut akan kadaluarsa, tidak bernilai, tidak berlaku serta jangka waktunya tidak akan diperpanjang. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Januari 2008.

Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam Surat No. S-4214/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 4.045.440.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 2008.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3

1. U M U M (Lanjutan) c. Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak

langsung, lebih dari 50 % saham entitas anak dan/atau mempunyai pengaruh signifikan atas manajemen entitas anak, dengan rincian sebagai berikut :

Persentase

Tahun Operasi Kepemilikan Jumlah Aset

Lokasi Bidang Usaha Komersial Efektif Setelah Eliminasi

%

Entitas Anak

PT Horizon Agro Industry (HAI) Bandar Perkebunan Tahap Pengembangan 99,99 977.868.384.459

Lampung Cassava

Entitas Anak HAI

PT Surya Lestari Niaga (99,75 %) Jakarta Perkebunan Tahap Pengembangan 99,74 70.578.505.112

Cassava

PT Surya Nusa Makmur (99,75 %) Jakarta Perkebunan Tahap Pengembangan 99,74 68.468.879.942

Kelapa Sawit

PT Ary Kirana Lestari (90 %) Jambi Perkebunan Tahap Pengembangan 89,99 72.746.712.965

Kelapa Sawit

PT Surya Kuary Abadi (90 %) Jambi Perkebunan Tahap Pengembangan 89,99 79.931.125.125

Kelapa Sawit

Anak Perusahaan

Berdasarkan Keputusan Bupati Way Kanan No. B6/01-WK/HK/2009 tanggal 4 Pebruari 2009, HAI memperoleh ijin lokasi untuk pembangunan perkebunan cassava seluas ± 1.500 Ha yang terletak di Tanjung Raja Sakti, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan tanggal 4 Pebruari 2012.

Berdasarkan Keputusan Bupati Seluma No. 268 Tahun 2008 tanggal 5 Mei 2008, PT Surya

Lestari Niaga (SLN) memperoleh ijin lokasi untuk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan cassava seluas ± 3.000 Ha yang terletak di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan tanggal 5 Mei 2009. SLN belum mengajukan perpanjangan ijin lokasi tersebut.

Berdasarkan Keputusan Bupati Seluma No. 215 Tahun 2007 tanggal 21 April 2007,

PT Surya Nusa Makmur (SNM) memperoleh ijin lokasi untuk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan kelapa sawit seluas ± 19.940 Ha yang terletak di Kecamatan Seluma Utara, Seluma Timur, Ulu Talo dan Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan tanggal 21 April 2010. SNM belum mengajukan perpanjangan ijin lokasi tersebut.

Berdasarkan Keputusan Bupati Merangin No. 369 Tahun 2006 tanggal 12 Agustus 2006,

PT Ary Kirana Lestari (AKL) memperoleh ijin lokasi untuk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan kelapa sawit seluas ± 20.000 Ha yang terletak di Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan tanggal 30 Juli 2008. AKL belum mengajukan perpanjangan ijin lokasi tersebut.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4

1. U M U M (Lanjutan) c. Entitas Anak (Lanjutan) Berdasarkan Keputusan Bupati Merangin No. 336 Tahun 2006 tanggal 17 Juli 2006,

PT Surya Kuary Abadi (SKA) memperoleh ijin lokasi untuk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan kelapa sawit seluas ± 20.000 Ha yang terletak di Kecamatan Tabir dan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Jambi. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan Juli 2009. SKA belum mengajukan perpanjangan ijin lokasi tersebut.

Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 30 Desember 2011 dari Notaris Dahlia, SH, Perusahaan telah menandatangani Akta Pemindahan Hak-Hak Atas Saham pada PT Horizon Agro Industry kepada PT Rajawali Agro Andalan Nusantara, dimana Perusahaan telah menjual 100 % hak kepemilikan pada HAI atau sejumlah 749.999 saham dengan harga jual sebesar Rp 750.000.000.000. Sejak penandatanganan akta tersebut, pengendalian Perusahaan atas HAI dan entitas anaknya telah berakhir.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 48 tanggal 30 Desember 2011 dari Notaris Dahlia, SH, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan per 31 Desember 2011 sebagai berikut :

Komisaris Utama : Adrianus Holy Marhendra K o m i s a r i s : Lies Sri Rahayu Komisaris Independen : Husni Thamrin Mukti

Direktur Utama : Peter Chao D i r e k t u r : Yudhi Asmara Yasmine

Berdasarkan Akta No. 82 tanggal 11 Oktober 2010 dari Notaris Sutjipto, SH, susunan

dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai berikut :

Komisaris Utama : Patrick Loh Komisaris Independen : Husni Thamrin Mukti K o m i s a r i s : Kelly Setiadi Kurnia

Direktur Utama : Peter Chao D i r e k t u r : Toh Tau Book Angel Setiadi Kurnia Setia Widjaja

Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2011 sebanyak 9 orang dan

Perusahaan dan Entitas Anak per 31 Desember 2010 sebanyak 46 orang. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Entitas

Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 434.000.000 dan Rp 365.000.000.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti telah diungkapkan pada Catatan 2 atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Penerapan PSAK 1 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan dan atas

dasar Akrual, kecuali Laporan Arus Kas Konsolidasi dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

Laporan Arus Kas Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang

diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disajikan berdasarkan metode Langsung (Direct method).

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 4 (Revisi 2010) mengenai “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 4 mengatur penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi. Penerapan PSAK 4 tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi berikut pengungkapannya.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak

dengan pemilikan lebih dari 50 % baik secara langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi signifikan termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan :

• Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

• Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap Kepentingan Non Pengendali (KNP);

• Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

• Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya, bila ada;

• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi; dan

• Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan asset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi dan dalam ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsoldiasi, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

c. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam Laporan Keuangan Konsolidasi dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK 7 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika : a) Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)

mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;

b) Suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan;

c) Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer;

d) Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk;

e) Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

f) Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g) Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang asing dibukukan

berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada operasi tahun bersangkutan.

e. Kas dan Bank Kas dan bank meliputi kas dan bank yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi

penggunaannya. f. P i u t a n g Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai piutang pada saat terdapat bukti

obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut

dipastikan tidak tertagih.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. P e r s e d i a a n Persediaan yang meliputi kavling tanah, bangunan rumah dalam penyelesaian serta

bangunan rumah yang telah selesai dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya-biaya untuk pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian, dikapitalisasi sebagai bagian dari harga pokok perolehan tanah.

Tanah yang dimiliki oleh Perusahaan untuk pengembangan di masa mendatang

dikelompokkan sebagai “Tanah yang Belum Dikembangkan”. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun “Persediaan”.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi

bersih. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode Rata-rata Tertimbang (Weighted Average method).

Cadangan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat menjadi

nilai realisasi bersih. Pembibitan dinyatakan sebesar nilai perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan

direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan pada saat penanaman. h. Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari biaya-

biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar yang dikapitalisasi, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai tanaman belum menghasilkan selama periode-periode tanaman masih belum menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan.

Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap menghasilkan dan mulai disusutkan sejak saat konversi. Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 70 % dari jumlah pokok per blok sudah siap untuk dipanen dengan berat tandan rata-rata telah mencapai 3,5 kg atau lebih.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Aset Tetap dan Penyusutannya Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap untuk

penerapan PSAK 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.

Aset tetap pemilikan langsung dibukukan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi

akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Garis Lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Bangunan 20 tahun Kendaraan 5 tahun Peralatan dan Perabot Kantor 4 - 5 tahun Peralatan Kebun 5 tahun

Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada saat terjadinya. Pemugaran dan perbaikan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi pada jumlah tercatat aset tetap terkait, bila besar kemungkinan Perusahaan akan mendapat manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tetap terkait dan disusutkan sepanjang sisa manfaat aset terkait. Aset tetap yang sudah tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaannya, tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi diperhitungkan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada bulan aset tersebut digunakan. Persiapan lahan dalam penyelesaian merupakan biaya pembukaan lahan perkebunan dan persiapan tanaman. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke tanaman perkebunan belum menghasilkan pada saat persiapan lahan selesai dan siap untuk ditanam.

j. Penurunan Nilai Aset Non Moneter

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK 48 (Revisi 2009), ”Penurunan Nilai Aset”. Penurunan nilai aset dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun berjalan pada saat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan jumlah terpulihkan aset tersebut lebih rendah daripada nilai tercatatnya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya, jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Imbalan Kerja Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004) mengenai ”Imbalan Kerja”, Perusahaan diwajibkan

mencatat semua bentuk imbalan kerja karyawan, termasuk imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan imbalan kerja jangka panjang, pemutusan hubungan kerja dan imbalan kerja berbasis saham berdasarkan PSAK 24 dan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Perhitungan penyisihan imbalan kerja menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit aktuaria. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau biaya apabila kumulatif keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi pada akhir periode lalu melebihi 10 % dari imbalan kerja yang jatuh tempo. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode Garis Lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang bersangkutan.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, seluruh entitas anak belum menghitung dan

mencatat liabilitas imbalan kerja, karena berkeyakinan bahwa peraturan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Sedangkan Perusahaan tidak melakukan perhitungan liabilitas imbalan kerja untuk tahun 2010, dimana pada tahun 2009 telah dihitung oleh aktuaria independen. Pada tahun 2011, Perusahaan telah mencatat liabilitas imbalan kerjanya berdasarkan perhitungan aktuaria independen sesuai dengan PSAK 4 (Revisi 2004) dan dampak saldo awal liabilitas (cadangan tahun 2010) dibebankan pada tahun berjalan karena tidak berdampak signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan“. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK ini, tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.

Penghasilan dan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (basis Akrual).

m. Pajak Penghasilan Badan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa datang. Aset atau liabilitas pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas yang dikonsolidasi.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi. Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif pajak dibebankan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun berjalan.

n. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan akumulasi biaya yang terjadi sehubungan dengan

penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang ekuitas dan tidak diamortisasi.

o. Aset dan Liabilitas Keuangan

Sebelum 1 Januari 2010, investasi efek hutang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar harga perolehan.

Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2010 terdahulu, Perusahaan belum

menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”, yang telah berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010.

Pada tahun 2011, Perusahaan menetapkan PSAK 50 dan PSAK 55 secara retrospektif

sejak tanggal 1 Januari 2010, sesuai dengan ketentuan tanggal berlaku efektif dari PSAK 50 dan PSAK 55 tersebut. Dalam rangka penerapan PSAK 50 dan PSAK 55, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset Keuangan Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada awal pengakuannya sesuai dengan tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Klasifikasi aset keuangan sebagai berikut : (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dijual dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Piutang derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada tahun berjalan. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

o. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan)

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Perusahaan memiliki aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi dan aset lain-lain (uang jaminan).

(iii) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali : a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan

yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan Suku Bunga Efektif. Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo berupa investasi jangka pendek.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana dapat dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

o. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan)

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan)

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya sampai dengan dihentikan pengakuannya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajarnya dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain. Ketika instrumen ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain diakui dalam laba atau rugi penjualan aset keuangan tersedia untuk dijual tahun berjalan. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan. Liabilitas Keuangan Klasifikasi liabilitas keuangan sebagai berikut : (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dibeli kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Hutang derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan.

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi hutang bank, hutang usaha kepada pihak ketiga, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang pembiayaan konsumen dan hutang pihak berelasi.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Biaya Pra-operasi Biaya pra-operasi merupakan biaya yang berhubungan dengan pengurusan legal pendirian

perusahaan dan diamortisasi selama 3 tahun ketika mulai beroperasi dengan menggunakan metode Garis Lurus.

q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi yang dilakukan dengan entitas sepengendali diterapkan metode Penyatuan

Kepemilikan (Pooling of Interest). Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak menimbulkan laba rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali pada tanggal pemilikan dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam bagian Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan (Neraca) sesuai PSAK 38 “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

r. Laba (Rugi) per Saham Laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah

rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Untuk tujuan penghitungan laba (rugi) bersih per saham dilusian, laba (rugi) bersih residual dan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar disesuaikan dengan mempertimbangkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Efek berpotensi saham biasa dianggap dilutif hanya bila konversinya menjadi saham biasa akan menurunkan laba (rugi) bersih per saham dari operasi normal berkelanjutan.

Jumlah saham beredar yang digunakan dalam perhitungan laba (rugi) bersih per saham

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 5.056.800.000 saham.

Jumlah saham dilusian yang digunakan dalam perhitungan laba (rugi) bersih per saham

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 5.115.600.000 saham.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), mengenai

”Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dari aktivitas sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas tersebut dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan

produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Entitas Anak bergerak dalam satu segmen usaha yaitu dalam bidang perkebunan, sehingga segmen usaha tidak disajikan.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

t. Penggunaan Estimasi Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penerapan estimasi, maka realisasinya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t. Penggunaan Estimasi (Lanjutan)

Cadangan Penurunan Nilai Piutang (Lanjutan)

Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai piutang usaha dan cadangan penurunan nilai piutang lain-lain masing-masing sebesar Rp 20.072.567.446 dan Rp 2.999.920.000 pada tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan pertimbangan manajemen, cadangan penurunan piutang tersebut cukup memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul (Catatan 5 dan 6). Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap ditentukan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonominya. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena faktor yang disebutkan diatas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap adalah sebesar Rp 294.032.288 dan Rp 55.540.778.987 masing- masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 10).

Penurunan Nilai Aset Non Moneter Review atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset dan penjualan aset tersebut. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasi dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai aset non moneter dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 36.396.915.674, yang terdiri atas persediaan, uang muka, tanaman perkebunan, aset tetap, dan biaya ditangguhkan. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, nilai cadangan penurunan nilai aset non moneter tersebut memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul (Catatan 7, 9 dan 10).

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t. Penggunaan Estimasi (Lanjutan)

Pajak Penghasilan Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Pemulihan Aset Pajak Tangguhan

Nilai tercatat aset pajak tangguhan direview pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk memulihkan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa laba fiskal akan dihasilkan untuk memulihkan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.

Aset pajak tangguhan disajikan secara neto pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 yaitu masing-masing sebesar Rp 360.854.755 dan Rp 328.666.273 (Catatan 13).

Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Perusahaan. Liabilitas imbalan kerja adalah sebesar Rp 665.066.419 dan Rp 232.533.594 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 14). Nilai Wajar Instrumen Keuangan Penentuan nilai wajar instrumen keuangan memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu. Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen menggunakan teknik penilaian tertentu untuk menentukan nilai wajar. Manajemen memilih teknik penilaian yang dapat memaksimumkan penggunaan parameter yang dapat diamati dan meminimalkan penggunaan yang tidak dapat diamati dalam menentukan nilai wajar. Ketika menentukan nilai wajar dengan cara tersebut di atas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi pasar saat ini serta membuat penyesuaian risiko yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku pasar.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

3. KAS DAN BANK Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

K a s 570.333 62.407.700

B a n k

PT Bank Sinarmas Tbk 579.501.300.000 -

PT Bank Windu Kentjana International Tbk 728.242 44.197.824

PT Bank Central Asia Tbk - 8.053.770

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 80.221.596

Jumlah Bank 579.502.028.242 132.473.190

Jumlah Kas dan Bank 579.502.598.575 194.880.890

Semua bank ditempatkan pada pihak ketiga.

4. INVESTASI JANGKA PENDEK Rincian per 31 Desember 2010 sebagai berikut : PT Duta Agro Asia 450.000.000.000

PT Transpacific General Trading 50.000.000.000

J u m l a h 500.000.000.000

Selisih Nilai Wajar yang Belum Diamortisasi (20.386.345.155)

Jumlah - Bersih 479.613.654.845

Pada tanggal 18 Juni 2008, Entitas Anak (HAI) melakukan pembelian surat berharga dalam bentuk Medium Term Note (MTN) dari PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading (keduanya pihak berelasi dengan HAI per 31 Desember 2010). MTN tersebut berjangka waktu 1 tahun sejak tanggal penerbitan dengan tingkat bunga 1,5 % per tahun yang dibayarkan setiap akhir bulan. Jangka waktu MTN tersebut telah diperpanjang beberapa kali dan terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2012. Berdasarkan Perjanjian Gadai Saham tanggal 18 Juni 2008, antara HAI dengan PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading, HAI memperoleh jaminan atas MTN berupa saham PT Pontiac Agro Industry yang dimiliki oleh PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading masing-masing sebanyak 450.000 saham dan 50.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Tidak terdapat nilai jaminan yang nilainya memadai jika MTN tersebut jatuh tempo, serta belum terdapat realisasi pembayaran bunga MTN tersebut sejak pembelian. Penghasilan bunga MTN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 7.500.000.000. Amortisasi nilai wajar investasi jangka pendek untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 5.086.658.563 dan Rp 826.478.813.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

Rincian per 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut : PT Almazia Nusantara 20.072.567.446

Dikurangi : Cadangan Penurunan Nilai (20.072.567.446)

Jumlah - Bersih -

Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan cadangan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 20.072.567.446. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai piutang cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul atas piutang tak tertagih.

6. PIUTANG LAIN-LAIN

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

L a n c a r

PT Rajawali Agro Andalan Nusantara 367.500.000.000 -

PT Horizon Agro Industry 228.028.663.000 -

PT Surya Nusa Makmur 57.500.000 -

PT Ary Kirana Lestari 41.268.000 -

PT Surya Kuary Abadi 41.268.000 -

PT Surya Lestari Niaga 41.268.000 -

PT Duta Agro Asia - 14.805.333.972

PT Transpacific General Trading - 1.645.037.108

Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 40.000.000) - 70.840.000

J u m l a h 595.709.967.000 16.521.211.080

Tidak Lancar

PT Palembang Agro Industry - 2.999.920.000

Cadangan Penurunan Nilai - (2.999.920.000)

Jumlah - Bersih - -

Piutang dari PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading (keduanya pihak berelasi per 31 Desember 2010) merupakan piutang bunga atas Medium Term Notes. Pada tahun 2010, Entitas Anak (SKA) menetapkan cadangan penurunan nilai piutang lain-lain sebesar Rp 2.999.920.000. Manajemen berpendapat bahwa cadangan yang dilakukan cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Piutang PT Rajawali Agro Andalan Nusantara merupakan piutang atas divestasi saham HAI (lihat Catatan 18). Sejak tanggal 30 Desember 2011, HAI dan Entitas Anaknya bukan merupakan pihak berelasi.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

7. UANG MUKA Rincian per 31 Desember 2010 sebagai berikut :

Pembelian Tanah 7.500.000.000

K o n t r a k t o r 2.332.689.746

Pembelian Mesin dan Infrastruktur 382.000.000

Lainnya 70.223.648

J u m l a h 10.284.913.394

Cadangan Penurunan Nilai (312.913.394)

B e r s i h 9.972.000.000

Pada tahun 2010, Entitas Anak (SNM, SLN, AKL, SKA) menetapkan cadangan penurunan nilai atas uang muka kontraktor sebesar Rp 312.913.394. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa cadangan yang dilakukan cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak terealisasinya pekerjaan kontraktor tersebut. Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 12 Januari 2009, antara HAI dengan Ali Kuku, HAI membeli sebidang tanah seluas 122,5 Ha yang terletak di Kelurahan Way Kanan, Kecamatan Blambangan Umpu, Lampung dengan harga beli sebesar Rp 7.500.000.000. Sampai dengan tanggal divestasi HAI yaitu 30 Desember 2011, transaksi jual beli tersebut belum dibuatkan aktanya dan diragukan dapat direalisasikan. Uang muka pembelian merupakan uang muka HAI atas mesin dan infrastrukur kepada GMG International Tendering Co, Ltd untuk proyek 120 T/D sebesar RMB 33.571.800, proyek 150 T/D Casava Starch Plant di Lampung - Sumatera sebesar RMB 37.302.000 dan proyek Generator untuk Heavy Diesel Oil sebesar USD 350.000. Selain itu, HAI juga meminta GMG International Tendering Co, Ltd untuk melakukan proyek pekerjaan 150 T/D Casava Starch Plant dengan nilai kontrak sebesar RMB 37.302.000 yang terletak di Bengkulu - Sumatera. Uang muka atas kontraktor terutama merupakan uang muka Entitas Anak atas pelaksanaan pekerjaan pembukaan lahan, penanaman palma dan legume cover crops dan pembuatan infrastruktur oleh PT Persada Agro Bisnis dan PT Natura Agro Lestari (keduanya pihak berelasi per 31 Desember 2010) yang berlokasi di Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung; Kecamatan Talo Kecil dan Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Bengkulu; dan Kecamatan Tabir dan Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Jambi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi per 31 Desember 2010, tidak terdapat realisasi atas uang muka tersebut sehingga diragukan dapat direalisasikan.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 1 0

2 0 1 1 (Disajikan Kembali) 2 0 1 1 (Disajikan Kembali)

Investasi Jangka Pendek

PT Duta Agro Asia - 450.000.000.000 - 38,77

PT Transpacific General Trading - 50.000.000.000 - 4,31

J u m l a h - 500.000.000.000 - 43,08

Selisih Nilai Wajar yang Belum

Diamortisasi - (20.386.345.155) - (1,76)

Jumlah - Bersih - 479.613.654.845 - 41,32

Piutang Lain-lain

PT Duta Agro Asia - 14.805.333.972 - 1,28

PT Transpacific General Trading - 1.645.037.108 - 0,14

J u m l a h - 16.450.371.080 - 1,42

Uang Muka

PT Natura Agro Lestari - 1.045.000.000 - 0,09

PT Persada Agro Bisnis - 1.045.000.000 - 0,09

J u m l a h - 2.090.000.000 - 0,18

Aset Lain-lain - Uang Jaminan Proyek

PT Natura Agro Lestari - 92.381.697.000 - 7,96

PT Persada Agro Bisnis - 39.515.000.000 - 3,40

J u m l a h - 131.896.697.000 - 11,36

Piutang Pihak Berelasi

PT Transpacific Investama 3.970.348.000 - 0,34 -

PT Kurnia Selaras 1.805.833.337 199.482.528.417 0,15 17,19

PT Kharisma Prima Nusantara 1.240.961.410 201.929.972.429 0,10 17,40

PT Kurnia Cemerlang - 19.886.568.914 - 1,71

PT Pontiac Agro Industry - 15.387.080.186 - 1,33

PT Natura Agro Lestari - 14.739.080.186 - 1,27

Antoni Ryant - 4.850.000.000 - 0,42

PT Agro Inti Sejahtera - 118.476.000 - 0,01

PT Mandiri Kurnia Prima - 100.000.000 - 0,01

PT Inter Mandiri Sukses - 70.000.000 - 0,01

PT Sakti Makmur Pratama - 45.000.000 - -

PT Citra Indoniaga - 40.000.000 - -

PT Lingkar Niaga Gemilang - 20.000.000 - -

Lain-lain - 131.325.004 - 0,01

J u m l a h 7.017.142.747 456.800.031.136 0,59 39,36

Selisih Nilai Wajar yang Belum

Diamortisasi - (19.265.724.476) - (1,66)

Cadangan Penurunan Nilai (1.805.833.337) (1.805.833.337) (0,15) (0,16)

Jumlah - Bersih 5.211.309.410 435.728.473.323 0,44 37,54

Persentase terhadap

Jumlah Aset/Liabilitas

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

2 0 1 0 2 0 1 0

2 0 1 1 (Disajikan Kembali) 2 0 1 1 (Disajikan Kembali)

Hutang Pihak Berelasi

PT Royal Oak Development Asia Tbk 1.147.238.080 64.278.107 13,98 0,27

PT Nusa Etanol Asia 30.000.000 30.000.000 0,37 0,13

PT Transpacific Investama - 10.055.266.657 - 43,41

PT Transpacific Finance - 150.000.000 - 0,65

Lain-lain 264.718.115 265.013.115 3,22 1,14

J u m l a h 1.441.956.195 10.564.557.879 17,57 45,60

Persentase terhadap

Jumlah Aset/Liabilitas

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut :

Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun Transaksi

PT Mandiri Kurnia Prima, PT Sakti Makmur Pratama, PT Agro Inti Sejahtera, PT Royak Oak Development Asia Tbk, PT Transpacific Investama, PT Nusa Etanol Asia, PT Citra Indoniaga, PT Lingkar Niaga Gemilang, PT Transpacific Finance, PT Kharisma Prima Nusantara dan PT Inter Mandiri Sukses

Afiliasi

Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

PT Kurnia Cemerlang Pemegang

saham Perusahaan

Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

PT Pontiac Agro Industry

Afiliasi - Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

- Sebagai jaminan atas MTN yang dimiliki HAI

Antoni Ryant Afiliasi Pinjaman setoran modal di

PT Surya Kuary Abadi (Entitas Anak HAI), tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun Transaksi

PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading

Afiliasi Pembelian investasi jangka pendek berupa MTN sebesar Rp 500.000.000.000 per 31 Desember 2010, dengan tingkat bunga 1,5 % per tahun dan jatuh tempo pada 30 April 2012. Nilai wajar per 31 Desember 2010 sebesar Rp 479.613.654.845.

PT Persada Agro Bisnis Afiliasi Pekerjaan land clearing, penanaman

dan pengembangan perkebunan milik Entitas Anak

PT Natura Agro Lestari Afiliasi - Pekerjaan land clearing,

penanaman dan pengembangan perkebunan milik Entitas Anak

- Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

PT Kurnia Selaras Afiliasi - Piutang sehubungan dengan

pembelian Mandatory Exchangeable Bonds (MEB) dan telah dilunasi pada tahun 2011.

- Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan.

Amortisasi nilai wajar investasi jangka pendek untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 5.086.658.563 dan Rp 826.478.813. Amortisasi nilai wajar MEB untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 19.265.724.476 dan Rp 16.460.388.089.

9. TANAMAN PERKEBUNAN BELUM MENGHASILKAN Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan 24.042.420.586 416.827.580 24.459.248.166 -

Cadangan Penurunan Nilai (23.875.420.586) 122.180.530 23.997.601.116 -

B e r s i h 167.000.000 -

2 0 1 1

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan 24.293.377.329 303.863.257 554.820.000 24.042.420.586

Cadangan Penurunan Nilai - 23.875.420.586 - (23.875.420.586)

B e r s i h 24.293.377.329 167.000.000

2 0 1 0

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

9. TANAMAN PERKEBUNAN BELUM MENGHASILKAN (Lanjutan)

Entitas Anak belum mengasuransikan tanaman belum menghasilkan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, wabah penyakit hama dan risiko kerugian lainnya. Sejak tahun 2008, Entitas Anak belum melakukan kegiatan penanaman secara signifikan dan ijin lokasi perkebunan SLN, SNM, AKL dan SKA telah habis masa berlakunya. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, Entitas Anak belum melakukan perpanjangan atas ijin lokasi tersebut.

Pada tahun 2011 dan 2010, SKA, AKL dan SNM menetapkan cadangan penurunan nilai tanaman perkebunan belum menghasilkan masing-masing sebesar Rp 122.180.530 dan Rp 23.875.420.586. Manajemen berpendapat bahwa cadangan yang dilakukan cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pengurangan nilai tanaman perkebunan belum menghasilkan tahun 2011 sehubungan dengan divestasi HAI dengan biaya perolehan dan cadangan penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 24.459.248.166 dan Rp 23.997.601.116.

10. ASET TETAP Rinciannya sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan

Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 28.250.500 - 28.250.500 - -

K e n d a r a a n 2.325.459.800 - 2.325.459.800 - -

Peralatan dan Perabot Kantor 1.914.114.550 9.145.000 193.305.000 - 1.729.954.550

Peralatan Perkebunan 45.376.500 - 45.376.500 - -

Jumlah Pemilikan Langsung 4.313.201.350 9.145.000 2.592.391.800 - 1.729.954.550

Dalam Penyelesaian

B a n g u n a n 1.243.708.800 472.079.630 1.715.788.430 - -

Mesin-mesin 53.413.594.615 - 53.413.594.615 - -

Infrastruktur - Jalan 485.434.700 - 485.434.700 - -

Infrastruktur - Lain-lain 876.571.425 - 876.571.425 - -

Jumlah Dalam Penyelesaian 56.019.309.540 472.079.630 56.491.389.170 - -

J u m l a h 60.332.510.890 481.224.630 59.083.780.970 - 1.729.954.550

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 3.825.066 1.412.517 5.237.583 - -

K e n d a r a a n 1.327.412.643 457.425.302 1.784.837.945 - -

Peralatan dan Perabot Kantor 1.178.506.402 447.474.790 190.058.930 - 1.435.922.262

Peralatan Perkebunan 22.109.667 7.564.003 29.673.670 - -

J u m l a h 2.531.853.778 913.876.612 2.009.808.128 - 1.435.922.262

Jumlah Tercatat 57.800.657.112 294.032.288

Cadangan Penurunan Nilai (2.259.878.125) - 2.259.878.125 - -

Jumlah Tercatat - Bersih 55.540.778.987 294.032.288

2 0 1 1

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

10. ASET TETAP (Lanjutan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan

Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 28.250.500 - - - 28.250.500

K e n d a r a a n 45.475.000 - - 2.279.984.800 2.325.459.800

Peralatan dan Perabot Kantor 1.914.114.550 - - - 1.914.114.550

Peralatan Perkebunan 45.376.500 - - - 45.376.500

Jumlah Pemilikan Langsung 2.033.216.550 - - 2.279.984.800 4.313.201.350

Sewa Pembiayaan

K e n d a r a a n 2.279.984.800 - - (2.279.984.800) -

Dalam Penyelesaian

B a n g u n a n 897.872.000 345.836.800 - - 1.243.708.800

Mesin-mesin - 53.413.594.615 - - 53.413.594.615

Infrastruktur - Jalan 485.434.700 - - - 485.434.700

Infrastruktur - Lain-lain 876.571.425 - - - 876.571.425

Jumlah Dalam Penyelesaian 2.259.878.125 53.759.431.415 - - 56.019.309.540

J u m l a h 6.573.079.475 53.759.431.415 - - 60.332.510.890

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 2.412.542 1.412.524 - - 3.825.066

K e n d a r a a n 15.912.083 465.091.960 - 846.408.600 1.327.412.643

Peralatan dan Perabot Kantor 711.052.131 467.454.271 - - 1.178.506.402

Peralatan Perkebunan 14.545.668 7.563.999 - - 22.109.667

Jumlah Pemilikan Langsung 743.922.424 941.522.754 - 846.408.600 2.531.853.778

Sewa Pembiayaan

K e n d a r a a n 846.408.600 - - (846.408.600) -

J u m l a h 1.590.331.024 941.522.754 - - 2.531.853.778

Jumlah Tercatat 4.982.748.451 57.800.657.112

Cadangan Penurunan Nilai - 2.259.878.125 - - (2.259.878.125)

Jumlah Tercatat - Bersih 4.982.748.451 55.540.778.987

2 0 1 0

Penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 913.876.612 dan Rp 941.522.754 disajikan dalam akun beban umum dan administrasi. Bangunan dan mesin pabrik dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya sehubungan dengan pembangunan pabrik pengolahan cassava (ubi kayu) oleh HAI yang berlokasi di Tanjung Ratu, Kabupaten Way Kanan, Lampung di atas tanah milik pihak berelasi. Biaya perolehan sebesar Rp 53.413.594.615 pada tahun 2010 merupakan reklasifikasi dari aset lain-lain - uang jaminan sebesar Rp 50.664.348.615 dan uang muka pembelian mesin dan infrastruktur sebesar Rp 2.749.246.000 sesuai dengan pekerjaan yang telah dikerjakan. Persentase penyelesaian sampai dengan tanggal divestasi HAI yaitu 30 Desember 2011 sebesar 70,1 %.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

10. ASET TETAP (Lanjutan) Pada tahun 2011, rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset sebagai berikut : Harga Jual 100.000.000

Jumlah Tercatat 76.666.667

Laba Penjualan Aset Tetap 23.333.333

Termasuk dalam pengurangan tahun 2011 adalah sehubungan dengan divestasi hak HAI dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 58.853.780.970 dan Rp 1.856.474.795, serta cadangan penurunan nilai sebesar Rp 2.259.878.125. Perusahaan belum mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kerugian akibat kehilangan, kerusakan dan risiko kerugian lainnya. Pada tahun 2010, SNM, SLN dan AKL menetapkan cadangan penurunan nilai aset tetap sebesar Rp 2.259.878.125. Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai yang dilakukan cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari aset tersebut. Manajemen Perusahaan juga berpendapat tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan (metode penyusutan) terhadap aset tetap tersebut. HAI dan SNM mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance untuk pembelian kendaraan dengan jangka waktu pembayaran selama 3 tahun dengan tingkat bunga per tahun 10,82 %. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen tersebut per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

T a h u n :

2 0 1 1 944.167.878

Dikurangi : Beban Bunga (110.634.741)

Nilai Tunai dari Pembiayaan Konsumen 833.533.137

Dikurangi : Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun (833.533.137)

Bagian Jangka Panjang -

Aset tetap kendaraan yang diperoleh melalui fasilitas pembiayaan konsumen ini dengan nilai tercatat per 31 Desember 2010 sebesar Rp 977.579.240 dijadikan sebagai jamnan.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

11. ASET LAIN-LAIN Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Uang Jaminan :

PT Natura Agro Lestari - 92.381.697.000

PT Persada Agro Bisnis - 39.515.000.000

GMG International Tendering Co. Ltd. - 21.153.651.385

PT Intermas Pacific Cemerlang - 7.818.000.000

Jumlah Uang Jaminan - 160.868.348.385

Uang Muka Pajak :

Pajak Penghasilan Badan Tahun 2009 32.683.247 32.683.247

J u m l a h 32.683.247 160.901.031.632

Uang jaminan kepada PT Natura Agro Lestari dan PT Persada Agro Bisnis (keduanya pihak berelasi per 31 Desember 2010) merupakan uang jaminan untuk pekerjaan penanaman dan pengembangan perkebunan milik HAI, SLN, AKL, SNM dan SKA. Uang jaminan kepada PT Intermas Pacific Cemerlang dan GMG International Tendering Co. Ltd merupakan uang jaminan untuk pembelian mesin-mesin dan pekerjaan infrastruktur pembangunan pabrik tapioka (cassava) milik HAI yang berlokasi di Lampung. Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penghapusan uang muka pajak pertambahan nilai sebesar Rp 1.053.061.256, karena tidak dapat dimanfaatkan sebagai kredit pajak pertambahan nilai.

12. HUTANG BANK

Akun ini merupakan saldo kewajiban AKL kepada PT Bank Yudha Bhakti masing-masing sebesar Rp 3.042.761.431 per 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal divestasi HAI yaitu 30 Desember 2011, AKL masih belum menyelesaikan kewajibannya kepada PT Bank Yudha Bhakti dan belum mencatat beban bunga pinjaman sejak tahun 2008.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

13. P E R P A J A K A N Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Hutang Pajak

Pajak Penghasilan Pasal 21 50.905.191 120.816.613

Pajak Penghasilan Pasal 23 3.549.741.361 1.097.776.161

Pajak Penghasilan Pasal 29 - 3.313.119.288

Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) - 361.166.667

Pajak Pertambahan Nilai 847.570.000 843.570.000

J u m l a h 4.448.216.552 5.736.448.729

Pajak Penghasilan Badan

Perusahaan Entitas Anak Jumlah

Pajak Kini - (1.142.724.360) (1.142.724.360)

Pajak Tangguhan 166.478.119 17.918.645 184.396.764

J u m l a h 166.478.119 (1.124.805.715) (958.327.596)

2 0 1 1

Perusahaan Entitas Anak Jumlah

Pajak Kini - (1.205.672.810) (1.205.672.810)

Pajak Tangguhan (537.829.518) (210.741.185) (748.570.703)

J u m l a h (537.829.518) (1.416.413.995) (1.954.243.513)

2 0 1 0

Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :

2 0 1 0

2 0 1 1 (Disajikan Kembali)

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 49.442.784.218 (39.047.610.733)

Dikurangi : Rugi (Laba) sebelum Pajak Penghasilan -

Entitas Anak (10.906.732.997) 31.797.996.276

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan 38.536.051.221 (7.249.614.457)

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

13. P E R P A J A K A N (Lanjutan)

2 0 1 0

2 0 1 1 (Disajikan Kembali)

Beda Waktu :

Cadangan Imbalan Kerja 432.532.825 -

Penyusutan Aset Tetap 233.379.647 233.379.647

Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha - 20.072.567.446

Cadangan Penurunan Nilai Persediaan - 582.328.777

Jumlah Beda Waktu 665.912.472 20.888.275.870

Beda Tetap :

Rugi Penghapusan Aset Lain-lain - 1.053.061.256

Selisih Nilai Wajar Piutang Pihak Berelasi (19.265.724.476) (16.400.388.089)

Penghasilan Jasa Giro (20.530) (110.818)

Denda Pajak 2.568.116.194 40.579.301

R e p r e s e n t a s i 8.912.313 -

Laba Penjualan Investasi dalam Saham (24.501.564.902) -

Jumlah Beda Tetap (41.190.281.401) (15.306.858.350)

Rugi Fiskal (1.988.317.708) (1.668.196.937)

Akumulasi Rugi Fiskal :

Tahun 2008 (890.133.541) (890.133.541)

Tahun 2009 (4.280.228.618) (4.280.228.618)

Tahun 2010 (1.668.196.937) -

Akumulasi Rugi Fiskal, Akhir (8.826.876.804) (6.838.559.096)

Beban Pajak Kini :

P e r u s a h a a n - -

Entitas Anak 1.142.724.360 1.205.672.810

J u m l a h 1.142.724.360 1.205.672.810

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka :

P e r u s a h a a n - -

Entitas Anak - -

J u m l a h - -

Pajak Penghasilan Pasal 29 :

P e r u s a h a a n - -

Entitas Anak 1.142.724.360 1.205.672.810

J U M L A H 1.142.724.360 1.205.672.810

Pada tanggal 23 September 2008, Pemerintah mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Perubahan tersebut mencakup antara lain perubahan tarif pajak menjadi tarif tunggal masing-masing sebesar 28 % untuk tahun fiskal 2009 dan 25 % untuk tahun fiskal 2010 dan tahun fiskal seterusnya.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

13. P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

Dikreditkan Dikreditkan

(Dibebankan) (Dibebankan)

ke Laporan ke Laporan

Laba Rugi Laba Rugi

1 Januari Komprehensif 31 Desember Komprehensif 31 Desember

2 0 1 0 Konsolidasi 2 0 1 0 Konsolidasi Divestasi 2 0 1 1

P e r u s a h a a n

Piutang Bunga dan Denda 451.458.334 5.018.141.862 5.469.600.196 - - 5.469.600.196

Persediaan - 145.582.194 145.582.194 - - 145.582.194

Biaya Tangguhan 77.898.327 (77.898.327) - - - -

Imbalan Kerja 202.916.420 (144.783.022) 58.133.398 108.133.206 - 166.266.604

Aset Tetap (66.927) 136.310.165 136.243.238 58.344.913 - 194.588.151

Rugi Fiskal 1.292.590.540 417.049.234 1.709.639.774 497.079.427 - 2.206.719.201

J u m l a h 2.024.796.694 5.494.402.106 7.519.198.800 663.557.546 - 8.182.756.346

Aset Pajak Tangguhan yang Belum

Ditentukan Manfaatnya (1.292.590.540) (6.032.231.624) (7.324.822.164) (497.079.427) - (7.821.901.591)

Jumlah - Bersih 732.206.154 (537.829.518) 194.376.636 166.478.119 - 360.854.755

Entitas Anak

PT Horizon Agro Industry 6.613.167 22.709.715 29.322.882 21.445.965 (50.768.847) -

PT Ary Kirana Lestari 27.381.548 (27.339.881) 41.667 (50.000) 8.333 -

PT Surya Kuary Abadi (732.606) (313.324) (1.045.930) (175.406) 1.221.336 -

PT Surya Lestari Niaga 62.916.906 (63.646.073) (729.167) 729.167 - -

PT Surya Nusa Makmur 247.076.710 (142.151.622) 104.925.088 (4.031.081) (100.894.007) -

J u m l a h 343.988.331 (210.741.185) 134.289.637 17.918.645 (150.433.185) -

(732.606) (1.775.097) -

J U M L A H 1.076.194.485 (748.570.703) 328.666.273 184.396.764 (150.433.185) 360.854.755

(732.606) (1.775.097) -

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

2 0 1 0

2 0 1 1 (Disajikan Kembali)

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 49.442.784.218 (39.047.610.733)

Dikurangi : Rugi (Laba) sebelum Pajak Penghasilan -

Entitas Anak (10.906.732.997) 31.797.996.276

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan 38.536.051.221 (7.249.614.457)

Tarif Pajak yang Berlaku 9.634.012.805 (1.812.403.614)

Pengaruh Pajak atas :

Beda Tetap (10.297.570.351) (3.826.714.588)

Penyesuaian - 144.716.096

Aset Pajak Tangguhan yang Belum Ditentukan

Manfaatnya 497.079.427 6.032.231.624

Beban (Manfaat) Pajak - Perusahaan (166.478.119) 537.829.518

Beban Pajak - Entitas Anak 1.124.805.715 1.416.413.995

Jumlah Beban Pajak 958.327.596 1.954.243.513

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

13. P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pemeriksaan Pajak Pada tahun 2010, Perusahaan telah menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun 2008 dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : Laba Fiskal 40.579.884.204

Pajak Penghasilan Badan yang Masih Harus Dibayar 16.916.444.367

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa yang Masih Harus Dibayar 5.687.964.278

Pajak Penghasilan Pasal 21 yang Masih Harus Dibayar 69.466.786

Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Masih Harus Dibayar 3.838.741.361

Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) yang Masih Harus Dibayar Nihil

Surat Tagihan Pajak - Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa 799.807.535

Pada tahun 2011, Perusahaan telah melunasi Pajak Penghasilan Pasal 21 yang masih harus dibayar tersebut. Perusahaan tidak mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 23 dan mencatat beban pajak tersebut pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2011. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, perusahaan baru melunasi sebesar Rp 300.000.000. Sedangkan untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Badan dan Pajak Pertambahan Nilai , Perusahaan telah mengajukan keberatan atas kedua surat ketetapan pajak tersebut masing-masing dalam surat No. 096/DIR/CKRA/X/2010 dan No. 095/DIR/CKRA/X/2010 tanggal 25 Oktober 2010. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No. KEP-2637/WPJ.07/2011 dan No. KEP-2769/WPJ.07/2011 tanggal 7 November 2011, Direktur Jendral Pajak menyatakan menolak atas keberatan Perusahaan. Pada tanggal 16 Januari 2012, Perusahaan telah mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas penolakan keberatan tersebut.

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA

Perusahaan menghitung dan mencatat liabilitas imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 mengenai “Ketenagakerjaan”. Liabilitas imbalan kerja ditentukan oleh aktuaria independen PT Dian Artha Tama. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan liabilitas imbalan kerja tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah karyawan Perusahaan yang berhak masing-masing sebanyak 13 dan 7 karyawan.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)

Asumsi yang digunakan untuk menghitung biaya manfaat karyawan pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Usia Pensiun Normal : 55 Tahun 55 Tahun

Tingkat Diskonto Tahunan : 6,5 % 8,5 %

Tingkat Kenaikan Gaji Tahunan : 8 % 8 %

Tingkat Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia II Tabel Mortalita Indonesia II

Tingkat Cacat : 10 % dari angka kematian 10 % dari angka kematian

Tingkat Pengunduran Diri : 0 % - 1 % 0 % - 1 %

Metode Perhitungan : Proyeksi Kredit Unit Proyeksi Kredit Unit

Liabilitas imbalan kerja per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja 651.138.828 130.829.740

Keuntungan Aktuaria yang Belum Diakui 13.927.591 101.703.854

Jumlah Liabilitas 665.066.419 232.533.594

Mutasi saldo liabilitas imbalan kerja sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Saldo Awal 232.533.594 232.533.594

Cadangan Tahun Berjalan 432.532.825 -

Saldo Akhir 665.066.419 232.533.594

Jumlah cadangan imbalan kerja sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Biaya Jasa Kini 307.520.991 -

Biaya Bunga 10.531.386 -

Cadangan Tahun 2010 126.354.127 -

Keuntungan Aktuaria yang Diakui (11.873.679) -

J u m l a h 432.532.825 -

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) Pada tahun 2010, Perusahaan tidak menghitung cadangan imbalan kerja. Pada tahun 2011, Perusahaan menghitung cadangan imbalan kerja tahun 2010 yaitu sebesar Rp 126.354.127 dan dibebankan pada tahun 2011 karena tidak berdampak signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Beban cadangan imbalan kerja disajikan dalam Beban Umum dan Administrasi. Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Perusahaan.

15. MODAL SAHAM

Berdasarkan daftar pemegang saham yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Sinartama Gunita, susunan pemegang saham Perusahaan per 31 Desember adalah sebagai berikut :

J u m l a h

Seri A Seri B

Citra Group Pte Limited 80,00 % 4.045.432.280 - 1.011.358.070.000

PT Kurnia Cemerlang 12,12 612.731.436 - 153.182.859.000

Adrianus Holy Marhendra - 100.000 - 25.000.000

Masyarakat (masing-masing kepemilikan

kurang dari 5%) 7,88 390.136.284 8.400.000 98.584.071.000

J u m l a h 100,00 % 5.048.400.000 8.400.000 1.263.150.000.000

2 0 1 1

Pemegang Saham

Modal Ditempatkan dan Disetor

Persentase

Kepemilikan Jumlah Saham

J u m l a h

Seri A Seri B

Citra Group Pte Limited 80,00 % 4.045.432.280 - 1.011.358.070.000

PT Kurnia Cemerlang 12,12 612.731.436 - 153.182.859.000

Masyarakat (masing-masing kepemilikan

kurang dari 5%) 7,88 390.236.284 8.400.000 98.609.071.000

J u m l a h 100,00 % 5.048.400.000 8.400.000 1.263.150.000.000

2 0 1 0

Pemegang Saham

Modal Ditempatkan dan Disetor

Persentase

Kepemilikan Jumlah Saham

16. BIAYA EMISI SAHAM

Akun ini merupakan akumulasi dari biaya yang timbul dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan sebesar Rp 61.054.486.729 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

17. BEBAN USAHA Rinciannya sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Beban Umum dan Administrasi

P a j a k 2.568.116.194 40.579.301

Jasa Profesional 3.003.753.750 248.020.000

Gaji dan Tunjangan 1.623.032.096 958.314.202

P e n y u s u t a n 913.876.612 941.522.754

Cadangan Imbalan Kerja 432.532.825 -

Keterbukaan Informasi 386.765.469 94.200.515

Denda Administrasi Pelaporan 285.925.000 200.000.000

Perjalanan Dinas dan Transportasi 147.062.920 180.113.978

Pemeliharaan Efek 134.750.000 146.100.000

Perbaikan dan Pemeliharaan 84.840.650 40.110.395

Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor 25.484.613 42.156.605

Listrik, air dan telpon 16.046.101 26.171.296

S e w a 15.000.000 59.321.875

R e p r e s e n t a s i 8.912.313 20.000.000

A s u r a n s i - 79.554.568

Lain-lain 110.572.918 209.422.577

J u m l a h 9.756.671.461 3.285.588.066

18. LABA DIVESTASI INVESTASI DALAM SAHAM Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 30 Desember 2011 dari Notaris Dahlia, SH, Perusahaan telah

menandatangani Pemindahan Hak-Hak Atas Saham pada PT Horizon Agro Industry (HAI) kepada PT Rajawali Agro Andalan Nusantara (RAAN), dimana Perusahaan telah menjual 100 % hak kepemilikan pada HAI dengan harga jual sebesar Rp 750.000.000.000. Perusahaan memperoleh laba penjualan atas transaksi divestasi ini sebesar Rp 27.606.261.902 setelah memperhitungkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 3.103.697.000. Pembayaran yang telah diterima sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 atas transaksi divestasi tersebut adalah sebesar Rp 382.500.000.000.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

19. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Manajemen Risiko Keuangan Rincian risiko keuangan utama yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.

(i) Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau exposure terkait dengan batasan-batasan tersebut. Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang dikenal dan kredibel. Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau terus menerus untuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu.

(ii) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa

mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Pada saat ini, Perusahaan tidak menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing.

(iii) Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu

instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan tidak menghadapi risiko suku bunga.

(iv) Risiko Likuiditas

Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang serta persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.

(v) Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Pada saat ini, Perusahaan tidak menghadapi risiko harga.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

19. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam Catatan 2o atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Aset keuangan Perusahaan yaitu kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi dan aset lain-lain (uang jaminan) merupakan kelompok aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan investasi jangka pendek merupakan kelompok aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Liabilitas keuangan Perusahaan yaitu hutang bank, hutang usaha kepada pihak ketiga, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang pembiayaan konsumen dan hutang pihak berelasi merupakan kelompok liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi yang wajar (arms - length transactions). Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut : - Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank, hutang usaha kepada

pihak ketiga, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang pembiayaan konsumen mendekati nilai tercatatnya, karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut atau dampak diskonto tidak signifikan.

- Nilai wajar aset keuangan yang dinilai dengan arus kas yang didiskontokan dengan

menggunakan tingkat suku bunga efektif pasar modal pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi adalah sebagai berikut :

Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

Investasi Jangka Pendek - - 479.613.654.845 479.613.654.845

Piutang Pihak Berelasi - PT Kurnia

Selaras - - 177.734.275.524 180.961.469.604

2 0 1 1 2 0 1 0

- Nilai wajar piutang pihak berelasi (kecuali piutang PT Kurnia Selaras), aset lain-lain dan hutang pihak berelasi tidak disajikan, karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, dimana instrumen keuangan tersebut tidak memiliki jangka waktu pengembalian secara kontraktual.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

20. INFORMASI SEGMEN Informasi mengenai segmen geografis Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi

Jambi Bengkulu Lampung Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah

Aset Lancar - - - 1.175.212 1.175.212 - 1.175.212

Aset Tidak Lancar - - - 5.899 5.899 - 5.899

Jumlah Aset - - - 1.181.111 1.181.111 - 1.181.111

Liabilitas - - - 6.858 6.858 - 6.858

Ekuitas - - - 1.174.253 1.174.253 - 1.174.253

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas - - - 1.181.111 1.181.111 - 1.181.111

2 0 1 1

(Dalam Jutaan Rupiah)

Uraian

Jambi Bengkulu Lampung Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah

Aset Lancar 1.008 875 504.404 28 506.315 - 506.315

Aset Tidak Lancar 151.809 138.367 454.172 1.132.107 1.876.455 (1.222.172) 654.283

Jumlah Aset 152.817 139.242 958.576 1.132.135 2.382.770 (1.222.172) 1.160.598

Liabilitas 69.654 63.246 242.807 3.280 378.987 (355.821) 23.166

Ekuitas 83.163 75.996 715.769 1.128.855 2.003.783 (866.351) 1.137.432

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 152.817 139.242 958.576 1.132.135 2.382.770 (1.222.172) 1.160.598

2 0 1 0 (Disajikan Kembali)

(Dalam Jutaan Rupiah)

Uraian

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi

Jambi Bengkulu Lampung Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah

Penjualan - - - - - - -

Beban Pokok Penjualan - - - - - - -

Beban Usaha (163) (481) (777) (8.336) (9.757) - (9.757)

Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih - (180) 5.596 56.670 62.086 (2.887) 59.199

Pajak Penghasilan - (3) (1.121) 166 (958) - (958)

Laba (Rugi) Bersih (163) (664) 3.698 48.500 51.371 (2.887) 48.484

2 0 1 1

(Dalam Jutaan Rupiah)

Uraian

Jambi Bengkulu Lampung Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah

Penjualan - - - - - - -

Beban Pokok Penjualan - - - - - - -

Beban Usaha (199) (686) (459) (1.942) (3.286) - (3.286)

Beban Lain-lain - Bersih (16.027) (22.695) (29.889) (58.046) (126.657) 90.895 (35.762)

Pajak Penghasilan (27) (206) (1.183) (538) (1.954) - (1.954)

Rugi Bersih (16.253) (23.587) (31.531) (60.526) (131.897) 90.895 (41.002)

2 0 1 0 (Disajikan Kembali)

(Dalam Jutaan Rupiah)

Uraian

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING Mandatory Exchangeable Bonds a. Pada tanggal 12 Nopember 2007, Perusahaan dan PT Kurnia Selaras (KS), telah

menandatangani “Perjanjian Investasi Pendahuluan” yang kemudian diubah dengan “Adendum Perjanjian Investasi Pendahuluan” tanggal 13 Nopember 2007. Perjanjian ini kemudian diaktakan dengan Akta Penyimpanan (Depot) No. 86 yang dibuat di hadapan Notaris Yulia SH. tanggal 17 Desember 2007.

Berdasarkan perjanjian tersebut, KS telah sepakat untuk menerbitkan Mandatory

Exchangeable Bonds (MEB) senilai Rp 197.000.000.000 yang seluruhnya akan diambil oleh Perusahaan. MEB tersebut terbagi atas 197 obligasi dengan nilai nominal Rp 1.000.000.000 per obligasi dan setelah 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal penerbitan yaitu tanggal 28 Januari 2008, wajib ditukarkan dengan 70% saham PT Transpacific Agro Industry (TPAI) dan 70% saham PT Citra Indoniaga (CIN), pihak ketiga, yang dimiliki oleh KS.

Syarat, ketentuan dan kondisi yang berkaitan dengan MEB tersebut antara lain :

- Untuk MEB yang diterbitkan akan dikeluarkan 1 sertifikat obligasi jumbo dimana MEB tersebut merupakan obligasi tercatat dalam daftar pemegang obligasi yang akan dikelola oleh KS.

- Tingkat bunga MEB disepakati 1% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan. - Jika terjadi kondisi yang antara lain KS tidak memenuhi kewajibannya (cedera janji),

target perkebunan kelapa sawit TPAI dan CIN tidak tercapai, ijin lokasi perkebunan tersebut dibatalkan, dan sebagainya, maka KS wajib melunasi dini secara sekaligus MEB tersebut kepada Perusahaan yang pembayarannya meliputi pokok MEB, bunga MEB 1%, dan bunga pelunasan dini sebesar 19% per tahun yang diperhitungkan secara bunga majemuk sejak tanggal penerbitan MEB sampai dengan tanggal pelunasan lebih dini tersebut.

- Perusahaan berhak menempatkan masing-masing 2 orang wakil untuk duduk sebagai

anggota dewan komisaris dan direksi TPAI dan CIN.

- MEB selain dijamin dengan gadai saham TPAI dan CIN, dijamin juga dengan saham KS serta jaminan perusahaan dari PT Transpacific Investama (pemegang saham mayoritas KS).

Ruang lingkup kegiatan usaha TPAI dan CIN meliputi bidang perkebunan dan industri

pengolahan kelapa sawit.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan) b. Pada tanggal 14 Desember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian penerbitan MEB

dengan KS, yang telah diaktakan dalam Akta Penyimpanan (Depot) No. 86 tanggal 17 Desember 2007 dari Notaris Yulia, SH. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan bermaksud membeli MEB yang diterbitkan oleh KS sebesar Rp 197.000.000.000 dengan nilai nominal masing-masing obligasi sebesar Rp 1.000.000.000 per lembar. Tingkat bunga yang dikenakan sebesar 1 % per tahun yang dibayarkan setiap 6 bulan (semesteran) dan berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal pembelian yang akan jatuh tempo pada 14 Desember 2012.

Pada saat jatuh temponya, MEB tersebut wajib ditukar seluruhnya dengan 70 % saham

PT Citra Indoniaga dan 70 % saham PT Transpacific Agro Industry yang keduanya dimiliki oleh KS.

c. Pada tanggal 7 Oktober 2009, Perusahaan dan KS, menandatangani Perjanjian

Penyelesaian. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat untuk mengakhiri lebih dini atas perjanjian penerbitan MEB tanggal 14 Desember 2007, dengan opsi penyelesaian kewajiban sebagai berikut :

1. Pelunasan seluruh kewajiban ke rekening Perusahaan dengan sekali pembayaran, atau 2. Penyerahan aset dengan penilaian dari penilai independen sebagai bentuk pembayaran

seluruh kewajiban sesuai tanggal jatuh tempo sebagai berikut :

a. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2010, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 278.971.700.000

b. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2011, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 331.976.300.000

c. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2012, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 395.051.800.000

Jaminan atas perjanjian penyelesaian MEB tersebut berupa :

- Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Kreasi Cipta Karya, pemegang

saham KS, yang telah diaktakan dengan Akta No. 24 tanggal 8 Okober 2009 dari Notaris Yulia, SH.

- Jaminan dari PT Jasnita Investindo, berupa deposito sebesar USD 12.469.316,65

(ekuivalen Rp 112.111.626.000) per 31 Desember 2010 yang ditempatkan pada Bank of Singapore Ltd. atas nama PT Jasnita Investindo.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan) d. Pada tanggal 8 Oktober 2009 diadakan perjanjian penjaminan Perusahaan No. 24 antara

Perusahaan (penerima jaminan) dan PT Kreasi Cipta Karya (penanggung). Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Kreasi Cipta Karya (KCK) selaku pemegang saham KS diwajibkan memberi jaminan berupa jaminan Perusahaan kepada Perusahaan. Penanggungan diberikan dengan syarat-syarat antara lain sebagai berikut :

1. KCK berjanji selama KS memiliki kewajiban kepada Perusahaan tanpa persetujuan

tertulis dari Perusahaan penanggung (KCK) tidak akan menjual, menyewakan seluruh atau sebagian aset milik KCK dimana penjualan, penyewaan atau pelepasan aset akan mempengaruhi kemampuan KCK dalam pembayaran hutang.

2. KCK menjamin akan membuat dan melaksanakan jaminan dan penanggungan ini merupakan kewajiban sah dan mengikat penanggung.

3. Penanggungan oleh KCK akan berlaku terus menerus dan mengikat selama tertanggung masih mempunyai kewajiban kepada penerima jaminan (Perusahaan).

e. Sesuai surat pernyataan direksi Perusahaan tanggal 23 Oktober 2009 sehubugan dengan

rencana jual saham KS atas saham-saham dalam TPAI dan CIN, yang sebelumnya dijadikan jaminan MEB, Perusahaan memberikan pernyataan sebagai berikut :

1. Perusahaan dan KS sepakat untuk mengakhiri perjanjian MEB dan sepakat melepaskan

gadai atas saham-saham TPAI dan CIN yang dimiliki KS yang merupakan salah satu jaminan dalam MEB.

2. Dengan dilepaskannya gadai atas saham-saham TPAI dan CIN, maka Perusahaan membebaskan tuntutan hukum yang timbul atas pelaksanaan jual/beli saham dan pengalihan aset dalam TPAI dan CIN kepada pihak pembeli.

f. Surat Perjanjian Penyelesaian tanggal 7 Oktober 2009 tersebut diperkuat dengan pendapat

hukum William Soerjonegoro & Partners Law Office No. 148/WSP/ WED/X/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pendapat hukum tersebut menyatakan antara lain :

1. Pelepasan gadai saham dan seluruh jaminan yang terdapat dalam perjanjian MEB baru

akan berlaku sejak tanggal ditandatangani perjanjian penyelesaian antara Perusahaan dengan KS.

2. Jaminan yang disepakati dalam perjanjian penyelesaian adalah jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh pemegang saham KS (KCK). Karenanya seluruh jaminan yang ada dalam perjanjian MEB berlaku sejak tanggal ditandatangani perjanjian penyelesaian antara Perusahaan dengan KS.

3. Jaminan yang disepakati adalah jaminan perusahaan yang diberikan oleh pemegang saham KS yakni KCK, karenanya seluruh jaminan yang ada dalam perjanjian MEB berdasarkan perjanjian penyelesaiian dinyatakan tidak berlaku

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan) g. Berdasarkan perjanjian gadai deposito tanggal 17 Desember 2009 yang telah dilegalisasi

pada tanggal 16 April 2010 oleh Notaris Iswandi di Jakarta, Perusahaan menerima surat kuasa dari PT Jasnita Investindo untuk menghadap pejabat Bank of Singapore Ltd., memberikan keterangan-keterangan, menandatangani surat-surat, slip pencairan rekening deposito termasuk menerima uang pencairan deposito senilai USD 12.469.316,65 atau ekuivalen Rp 117.211.576.510 per 31 Desember 2009.

Berdasarkan perjanjian tersebut, KS menjamin pembayaran kembali secara lunas kepada Perusahaan atas pokok, bunga dan denda dengan jaminan pemberi gadai yaitu PT Jasnita Investindo dimana PT Jasnita Investindo setuju untuk menyerahkan secara gadai kepada Perusahaan semua hak rekening atas deposito senilai USD 12.469.316,65 yang terdapat pada Bank of Singapore Ltd.

h. Berdasarkan addendum Perjanjian Penyelesaian tanggal 29 April 2010, perjanjian tersebut dirubah menjadi sebagai berikut :

1. Mengubah Pasal 2 menjadi KS mengakui telah berhutang kepada Perusahaan sebesar

Rp 197.000.000.000 dan atas hutang tersebut KS tidak diwajibkan untuk membayar bunga maupun denda dan KS wajib melunasi hutang MEB tersebut kepada Perusahaan paling lambat tanggal 23 Januari 2012.

2. Menghapus dan meniadakan seluruh ketentuan Pasal 3 Perjanjian Penyelesaian MEB

tentang Opsi Penyelesaian dan ketentuan Pasal 5 tentang Denda.

Pada bulan Desember 2011, KS telah melunasi seluruh hutangnya kepada Perusahaan.

Perjanjian Distribusi dan Marketing a. Sole and Exclusive Distributorship Agreement tanggal 1 September 2010 ditandatangani

antara Perusahaan dengan ITOCHU Corporation Jepang, mengenai distribusi tepung cassava ke Jepang.

b. Commodities and Logistics Cooperation Agreement tanggal 13 Maret 2008 ditandatangani antara Perusahaan dengan GMG International Tendering Co. Ltd, Cina, mengenai kerja sama Joint Venture antara para pihak sehubungan branding, marketing dan distribusi berbagai produk tepung dan minyak kelapa sawit ke Cina.

22. RENCANA MANAJEMEN

Seiring dengan perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan, Perusahaan akan melakukan penyertaan saham pada beberapa perusahaan yang dapat mendukung tersedianya kegiatan usaha bagi Perusahaan, misalkan pada sektor pertambangan, antara lain pengangkutan dan perdagangan atas hasil pertambangan merupakan suatu prospek usaha yang menjanjikan.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

23. PENERAPAN AWAL PSAK 50 (REVISI 2006) DAN PSAK 55 (REVISI 2006) DAN PSAK 1 (REVISI 2009)

Pada tahun 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) secara retrospektif sejak tanggal 1 Januari 2010, sesuai dengan ketentuan tanggal berlaku efektif dari PSAK 50 dan PSAK 55 tersebut. Dalam menerapkan standar baru tersebut, Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai Buletin Teknis No. 4 mengenai transisi untuk penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dampak transisi atas penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 terhadap saldo Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut :

Penyesuaian Kepentingan

Nilai Dilaporkan Transisi Non Pengendali Nilai Disesuaikan

Aset Lancar

Investasi Jangka Pendek 500.000.000.000 (21.210.702.686) (2.121.281) 478.787.176.033

Piutang Pihak Berelasi 197.000.000.000 (35.666.112.565) - 161.333.887.435

E k u i t a s

Saldo Laba Tidak Ditentukan Penggunaannya 19.746.471.209 (56.876.815.251) - (37.130.344.042)

Penyesuaian transisi di atas berasal dari selisih nilai wajar investasi jangka pendek yang dikenakan bunga sebesar 1,5% per tahun dan piutang pihak berelasi yang tidak dikenakan bunga atas perolehannya. Dalam tahun 2011, manajemen Perusahaan telah menyajikan Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi pada awal periode komparatif yaitu 1 Januari 2010 sebagai dampak dari reklasifikasi pos kepentingan non pengendali yang sebelumnya disajikan dalam kelompok pos di ekuitas untuk menerapkan PSAK 1 (Revisi 2009) mengenai “Penyajian Laporan Keuangan”. Dampak penyajian kembali Laporan Keuangan Konsoldiasi tahun 2010 atas penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 dan PSAK 1 adalah sebagai berikut :

Laporan Terdahulu Penyajian Kembali

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi

Investasi Jangka Pendek - Bersih 500.000.000.000 479.613.654.845

Jumlah Aset Lancar 526.701.431.137 506.315.085.982

Piutang Pihak Berelasi - Bersih 454.994.197.799 435.728.473.323

Jumlah Aset Tidak Lancar 673.548.882.922 654.283.158.446

Jumlah Aset 1.200.250.314.059 1.160.598.244.428

Hak Minoritas 8.579.926.059 -

Saldo Rugi Belum Ditentukan Penggunaannya 36.794.714.601 76.444.745.598

Kepentingan Non Pengendali - 8.577.887.425

Jumlah Ekuitas 1.168.504.495.670 1.137.432.352.098

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

23. PENERAPAN AWAL PSAK 50 (REVISI 2006) DAN PSAK 55 (REVISI 2006) DAN PSAK 1 (REVISI 2009) (Lanjutan)

Laporan Terdahulu Penyajian Kembali

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi

Selisih Nilai Wajar Piutang Pihak Berelasi - 16.400.388.089

Selisih Nilai Wajar Investasi Jangka Pendek - 826.478.813

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih 52.988.889.569 35.762.022.667

Rugi sebelum Pajak Penghasilan 56.274.477.635 39.047.610.733

Hak Minoritas 1.687.535.338 -

Rugi Bersih Komprehensif 56.541.185.810 41.001.854.246

24. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa PSAK dan ISAK baru maupun revisi, sebagai berikut : 1. Berlaku untuk Laporan Keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal

1 Januari 2012 :

- PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” - PSAK 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” - PSAK 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” - PSAK 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” - PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” - PSAK 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman” - PSAK 28 (Revisi 2010) “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian” - PSAK 30 (Revisi 2011) “Sewa” - PSAK 33 (Revisi 2011) “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” - PSAK 34 (Revisi 2010) “Kontrak Konstruksi” - PSAK 36 (Revisi 2010) “Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa” - PSAK 45 (Revisi 2011) “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” - PSAK 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan” - PSAK 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan : Penyajian” - PSAK 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham” - PSAK 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham” - PSAK 60 “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” - PSAK 61 “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” - PSAK 62 “Kontrak Asuransi” - PSAK 63 “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

24. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI (Lanjutan)

- PSAK 64 “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” - ISAK 13 “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” - ISAK 15 “Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya” - ISAK 16 “Perjanjian Konsesi Jasa” - ISAK 18 “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” - ISAK 19 “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 : Pelaporan

Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” - ISAK 20 “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Sahamnya” - ISAK 22 “Perjanjian Konsesi Jasa - Pengungkapan” - ISAK 23 “Sewa Operasi - Insentif” - ISAK 24 “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal

Sewa” - ISAK 25 “Hak atas Tanah” - ISAK 26 “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”

2. Berlaku untuk Laporan Keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 : - ISAK 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estat”

Perusahaan tidak menerapkan lebih awal PSAK dan ISAK tersebut di atas dan belum menentukan dampaknya terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.

25. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI a. Berdasarkan Perjanjian Escrow tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan bermaksud membeli

seluruh saham Brooksvale Capital Ltd. (Brooksvale), berkedudukan di British Virgin Island, dari Rami Sadek M. Kuwatly (Rami), pihak ketiga, dengan harga pembelian saham sebesar Rp 579.000.000.0000. Harga tersebut diasumsikan pada kondisi aset Brooksvale saat perjanjian ini ditandatangani, yaitu adanya satu entitas anak Brooksvale dengan hak pengelolaan dan hak atas hasil tambang di 3 lokasi tambang. Apabila jumlah lokasi tambang tersebut berubah, maka nilai transaksi atas saham Brooksvale juga akan ditingkatkan sesuai dengan kondisi riil pada saat pengambilalihan saham Brooksvale oleh Perusahaan.

Dalam rangka pelaksanaan transaksi tersebut di atas, Perusahaan dan Rami menunjuk Best Astute Investment Limited (Best) untuk bertindak sebagai agen escrow, yang berkewajiban untuk menjaga dan memelihara serta mengumpulkan seluruh dokumen, seluruh dana dan melaksanakan pentransferan dana sehubungan dengan pelaksanaan transaksi. Imbalan jasa Best sebagai agen escrow adalah sebesar 0,25 % dari nilai transaksi, yang akan dibayarkan langsung dengan mengurangi nilai transaksi yang akan diterima Rami. Dalam rangka pelaksanaan transaksi, Best wajib membentuk suatu rekening penampungan atas nama Best, dan Perusahaan wajib mentransferkan dana sejumlah Rp 579.000.000.000 ke dalam rekening escrow yang telah dilakukan Perusahaan pada tanggal 2 Januari 2012.

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

25. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI (Lanjutan)

Setelah diterimanya surat pemberitahuan mengenai ketersediaan dana pada rekening escrow dari Best kepada Rami, maka Perusahaan akan melakukan Due Diligence terhadap Brooksvale beserta asetnya, termasuk entitas anak beserta aset yang dimilikinya. Due Diligence akan dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan. Setelah dilakukan Due Diligence dan telah disepakatinya harga pembelian saham Brooksvale, serta telah dilakukannya Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham atau Perjanjian Jual Beli Saham oleh Rami dan Perusahaan, maka Perusahaan dan Rami wajib memberitahukan secara tertulis jumlah dana yang akan ditransfer dari rekening escrow kepada Rami. Apabila terdapat kelebihan dana pada rekening escrow, maka Best akan mengembalikan sisa dana tersebut kepada Perusahaan setelah diterimanya surat permohonan penarikan dana dari Perusahaan.

b. Pada tanggal 16 Januari 2012, Perusahaan melalui surat No. 252/DIR-CKRA/I/2012

mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas penolakan keberatan Perusahaan terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (lihat Catatan 13).

c. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli Saham antara Perusahaan dengan Agus Isywara

Yoe, Tay Robinto, Alwijaya AW dan Boelio Muliadi yang masing-masing dibuat dihadapan Notaris Dahlia, SH tertanggal 8 Februari 2012, Perusahaan bermaksud untuk membeli saham PT Persada Indo Tambang dari masing-masing pihak sebanyak 110 saham atau seluruhnya sebanyak 440 saham (88 % pemilikan) dengan harga pembelian keseluruhan sebesar Rp 500.000.000.

d. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 2 April 2012, Citra Group Pte. Ltd. telah

menjual seluruh sahamnya pada Perusahaan yaitu sebanyak 4.045.432.280 saham yang memiliki 80 % pemilikan saham Perusahaan kepada Redstone Resources Pte. Ltd., berkedudukan di Singapura.

26. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 12 April 2012.