laporan keuangan 092012 - akses: frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/08/09/tbms/tbms_lk tw...

37
LAPORAN KEUANGAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011, KECUALI LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk. Copper Rod, Wire and Aluminium Rod Manufacturer Office/Factory : Jl. Daan Mogot KM 16, Jakarta Barat

Upload: hoangtram

Post on 05-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KEUANGAN

YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011, KECUALI LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2011

(MATA UANG INDONESIA)

PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk.

Copper Rod, Wire and Aluminium Rod Manufacturer

Office/Factory : Jl. Daan Mogot KM 16, Jakarta Barat

30 September 2012 31 Desember 2011

Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2,4,25 97,037,937,089 66,459,898,987

Piutang 2,5,25 -

penurunan nilai sebesar Rp334.317.280

pada tahun 2012 dan Rp320.784.377 pada tahun 2011

7a 290,962,930,554 359,421,039,328

614,324,443,051 646,666,751,491

25 4,922,646,817 2,365,698,410

Persediaan - setelah dikurangi

2,8 451,912,404,438 206,870,216,635

Taksiran tagihan pajak 2,13 204,353,168,348 19,485,069,325

Aset lancar lain-lain 2,25 8,665,677,010 2,796,596,335

Total Aset Lancar 1,672,179,207,307 1,304,065,270,511

ASET TIDAK LANCAR

Aset tetap - setelah dikurangi

Rp168.978.043.787 pada tahun 2012, dan

2,9 129,624,228,578 120,578,539,942

Taksiran tagihan pajak 2,13 1,971,949,139 29,141,892,997

Aset tidak lancar lain-lain 2,25 7,454,714,205 11,179,875,812

Total Aset Tidak Lancar 139,050,891,922 160,900,308,751

TOTAL ASET

1,464,965,579,262 1,811,230,099,229

Pihak ketiga

Lain-lain

Rp152.832.774.694 pada tahun 2011

cadangan persediaan usang

sebesar Rp1.874.638.330

pada tahun 2012 dan

akumulasi penyusutan sebesar

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Usaha - setelah dikurangi

cadangan kerugian

Pihak berelasi

Rp2.411.927.236 pada tahun 2011

1

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

30 September 2012 31 Desember 2011

Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank jangka pendek 2c,2g,2l,9,24 875,134,228,312 827,208,080,113

Utang

2g,2l,24,10

2c,5b 420,784,509,027 389,123,666,131

330,459,592,597 86,611,648,416

- -

- 309,337,681

10,987,268,179 8,045,533,318

Beban masih harus dibayar12 17,896,951,187 10,483,871,284

Utang pajak13 3,990,344,140 814,067,576

Liabilitas jangka pendek lain-lain14 2,149,491,386 657,908,636

Total Liabilitas Jangka Pendek 1,661,402,384,828 1,323,254,113,155

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas pajak tangguhan - neto 2,929,305,525 3,126,238,300

TOTAL LIABILITAS 1,664,331,690,353 1,326,380,351,455

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal

18,367,000,000 18,367,000,000

Tambahan setoran modal 44,107,700,000 44,107,700,000

Saldo laba 3,145,202,882 3,145,202,882

81,278,505,994 72,965,324,925

TOTAL EKUITAS 146,898,408,876 138,585,227,807

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Modal dasar - 73.468.000 saham

penuh - 18.367.000 saham

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

1,464,965,579,262

Pihak berelasi

Pihak ketiga

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

1,811,230,099,229

Pihak berelasi

Modal ditempatkan dan disetor

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Usaha

Belum dicadangkan

Lain-lain

2

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Pihak ketiga

Rp1.000 per saham

Dicadangkan

30 September 2012 30 September 2011

Catatan (Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

PENJUALAN NETO 2,7A,17 4,725,585,258,840 4,621,973,558,459

2,7b,

BEBAN POKOK PENJUALAN 7e,18 4,633,062,249,197 4,546,513,338,246

LABA KOTOR 92,523,009,644 75,460,220,213

2,19

Beban umum dan administrasi (27,440,627,424) (23,078,186,593)

Beban penjualan (22,865,135,662) (19,499,648,411)

Beban operasi lain (2,521,883,013) (8,552,199,992)

Pendapatan (beban) operasi lain 24,169,229,379 8,803,039,975

LABA (RUGI) USAHA 63,864,592,923 33,133,225,191

Pendapatan (biaya) keuangan 10 (48,117,089,200) (4,024,126,086)

Pendapatan keuangan 2 368,087,110 687,449,763

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 16,115,590,833 29,796,548,868

BEBAN PAJAK

Pajak kini2,13 (4,325,942,539) (7,302,946,020)

Pajak tangguhan - neto2,13 196,932,775 (230,306,636)

LABA TAHUN BERJALAN 11,986,581,069 22,263,296,212

Pendapatan komprehensift lain - -

TOTAL KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

LABA PER SAHAM 2

LABA USAHA 2

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

3,477 1,804

11,986,581,069 22,263,296,212

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Tidak diaudit

3

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

653 1,212

30 September 2012 31 Desember 2011

Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)

MODAL SAHAM

Saldo awal 18,367,000,000 18,367,000,000

Mutasi -

Saldo Akhir 18,367,000,000 18,367,000,000

AGIO SAHAM - Bersih

Saldo awal 44,107,700,000 44,107,700,000

Mutasi -

Saldo Akhir 44,107,700,000 44,107,700,000

SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP

Saldo awal - -

Mutasi - -

Saldo Akhir - -

SALDO LABA

Saldo awal

Dicadangkan 3,145,202,882 3,145,202,882

Belum dicadangkan 77,481,273,434 72,965,324,925

Dividen tunai 3,797,232,560

Laba bersih tahun berjalan - -

Dicadangkan tahun berjalan -

Saldo Akhir 84,423,708,876 76,110,527,807

JUMLAH EKUITAS 146,898,408,876 138,585,227,807

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

4

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan 2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 5,114,907,346,193 4,192,607,483,971

Penerimaan dari penghasilan bunga 378,682,459 705,671,543

Pembayaran ke pemasok (4,794,250,131,438) (4,277,430,645,064)

Pembayaran untuk beban bunga (7,549,358,418) (4,746,647,392)

Pembayaran untuk beban usaha (101,132,682,427) (67,833,555,234)

Penerimaan (pembayaran) pajak - bersih (155,719,690,943) (10,207,119,098)

Pembayaran lain-lain -

Penerimaan dari pembayaran kembali

(pembayaran kas untuk) piutang direksi dan karyawan)

dan karyawan (278,500,000) (482,500,000)

Kas Bersih Diperoleh dari

Aktivitas Operasi 56,355,665,426 (167,387,311,273)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap 9 (19,715,502,076) (4,700,041,719)

Hasil penjualan aset tetap 9 (4,151,314,594) -

Hasil penjualan operasi dalam penghentian - -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (23,866,816,670) (4,700,041,719)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran hutang bank jangka pendek - -

Penarikan hutang bank jangka pendek - 171,899,000,000

Pembayaran hutang deviden (4,634,465,962) (2,035,263,562)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (4,634,465,962) 169,863,736,438

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 27,854,382,794 (2,223,616,554)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 4 69,183,554,295 61,054,018,586

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 4 97,037,937,089 58,830,402,032

30 September

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN ARUS KAS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

5

1. UMUM

a.

b.

c.

1. Presiden Komisaris

2. Komisaris

3. Komisaris

4. Komisaris Independen

5 Komisaris Independen

1. Presiden Direktur

2. Direktur

3. Direktur

4. Dennis Sarwono Raharjo Direktur

5 Direktur

1. Ketua

2. Anggota

3. Anggota

Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Yanti Widjaya

Hideki Kondo

Jun Eyama

Wantina Dharmawi

Direksi

Kunio Ino

Elly Soepono

Shunichiro Chiba

Yachinta Susita Dewi

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

6

Penawaran Umum Perusahaan

Perusahaan memulai produksi komersial batangan dan kawat tembaga pada bulan Desember 1979 dan batangan aluminium pada bulan April2001.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Pendirian Perusahaan

PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 31 tanggal 3 Februari 1977 yangdiubah dengan Akta Notaris No.48 tanggal 6 Juli 1977 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman RepublikIndonesia dalam Surat Keputusan No.2933 dan No. 2994 tanggal 19 Juli 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 78, Tambahan No. 587tanggal 30 September 1977. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Doctor AmrulPartomuan, S.H. No. 25 tanggal 22 Juli 2009, dalam rangka penyesuaian keseluruhan Anggaran Dasar dengan peraturan Badan PengawasanPasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) NO. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 No. IX.J.1. Perubahan tersebut telah diterimaoleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-12822 tanggal 11 Agustus 2009.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan dalam bidang industri,yaitu mendirikan pabrik industri kawat tembaga, batangan tembaga dan produk-produk tembaga dan campuran tembaga, serta memasukanseluruh hasil produksi tersebut untuk pasokan dalam dan luar negeri.

Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah memproduksi batangan dan kawat tembaga, batangan aluminium, serta produk-produk kawat. Kantordan Pabrik Perusahaan berdomisili dan berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 16, Semanan, Jakarta.

Berdasarkan Surat Izin Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. SI-098/SHM.10/1990 tanggal 6 April 1990, Perusahaanmenawarkan 3.367.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga jual Rp14.100 per saham. Seluruhsaham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Budi Yuwono

Komite Audit

Wantina Dharmawi

Dewa Nyoman Adnyana

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Entitas Induk terakhir Perusahaan adalah The Furukawa Electric Co.,Ltd., Jepang.

Nicodemus Marjopranoto Trisnadi

d.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

7

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali sepertiyang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas". Laporan arus kas telah disajikandengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Penerapan PSAK revisi ini tidak mempunyai pengaruh terhadap penyajian laporan arus kas.

Mata uang pelaporan yang digunakan didalam laporan keuangan adalah Rupiah.

Perusahaan sedang menevaluasi dampak dari standart akuntansi yang direvisi tersebut dan dalam proses menentukan dampaknya terhadaplaporan keuangan .

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 20096) tersebut memberikan pengaruh bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.

Gaji dan manfaat kompensasi lainnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan adalah sebesar Rp1.620.435.661 pada September2012 (2011: Rp1.228.443.646)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Laporan keuangan perusahaan sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan" yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari2011.

Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan ini telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Oktober 2012.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajiansecara wajar, materialitas dan agregasi.saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangkapanjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan batu, antara lain, sumber estimasi ketidak pastian danpertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntasi keuangan, dan pernyataankepatuhan.

Pada tanggal 30 September 2012, Perusahaan memiliki 332 karyawan tetap (2011: 332 karyawan tetap) (tidak diaudit).

Laporan keuangan telah disusun sesuai denagn Standar Akuntansi Keuangan ("SAK"), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yangdikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ("BAPEPAM-LK"). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.

Penyelesaian Laporan Keuangan

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Tahun

5 - 20

5 - 15

5

5 - 10Peralatan kantor

Alat-alat pengangkutan

Persediaan diukur berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakanmetode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan estimasi biayayang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan persediaan usang dan "slow moving", jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahanterhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan atau pembaharuanhak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah atau taksiran masamanfaat ekonomis tanah, yang mana lebih pendek. Beban hak atas tanah tangguhan disajikan sebagai bagian dari "Aset Tidak Lancar lain-lain" dilaporan posisi keuangan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akandireklasifikasikan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkandari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlahneto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secaraprospektif.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehantermasuk biaya penggantian bagian aset saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi itu diakuikedalam jumlah tercatat ("carrying amount") aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaandan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Persediaan

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank serta deposito berjangka dengan waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dantidak digunakan sebagai jaminan atas hutang diklasifikasikan sebagai"Setara Kas".

Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi inimensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen , dalam laporan keuangan. Penerapanatas PSAK yang direvisi tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap penyajian laporan keuangan.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Aset Tetap

Bangunan dan prasarana

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

8

Kas dan setara kas

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Transaksi yang dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak samadengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.

Mesin dan Peralatan

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

30 September 2012 31 Desember 2011 30 September 2011

US$1 9,588 9,068 8,823 ¥ 100 12,364 11,680 11,524

Perusahaan menelaah pengaturan pendapatan melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen.Perusahaan berkesimpulan untuk bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui sebagai laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan.

Perusahaan menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkankurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laba rugi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkanke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan ataudibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pajak Penghasilan

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

9

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabilalaba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo terbawa rugi fiskal yang belumdikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangilaba fiskal pada mada yang akan datang.

Pendapatan diakui dila dasar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatandiukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset". Penerapan atasPSAK yang direvisi tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap penyajian laporan keuangan.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan". PSAK revisi ini mengidentifikasiterpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendaptan yang timbuldari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. PenerapanPSASK yang direvisi tersebut tidak mempumyai pengaruh terhadap penyajian laporan keuangan.

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasitersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.

Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan penghasilan kena pajak tahun berjalan.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yangdigunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat asetdinaikan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihnya maupun jumlahtercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.

Pendapatan dari penjualan domestik dan ekspor diakui pada saat barang dikirim kepada pelanggan dan resiko dan hak atas kepemilikan secarasignifikan telah berpindah kepada pembeli. Beban diakui pada saat terjadinya (konsep akrual).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

i.

Pengakuan awal

Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambahbiaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Instrumen Keuangan

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh yangberedar salama tahun berjalan (18.367.000 saham masing-masing pada tahun 2011 dan 2010).

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajuakn keberatan, pada saatkeputusan atas keberatan telah ditetapkan.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (revisi 2006), "Instrument keuangan : Pengakuan dan Pengukuran " diklasifikasikansebagai satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasiyang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Aset Keuangan

Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasikembali pengklasifikasian aset keuangan setiap akhir tahun keuangan.

Perusahaan melakukan pendanaan atas liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 melalui programasuransi untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat. Biaya premi asuransi yang dibayar selama tahun tersebut dibebankan pada laporan labarugi tahun berjalan.

Laba per Saham

Pada saat tanggal pelaporan, klasifikasi aset keuangan Perusahaan adalah aset keuangan ya ng diukur pada nilai wajar melalui laporan labaatau rugi dan pinjaman yang diberikan piutang.

10

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitasdiselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Cadangandan/atau pembalikan dari seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh dari perubahan tarif pajak, diakui sebagai"Pajak Tangguhan - neto" dan termasuk dalam laopran laba rugi komprehensif tahun berjalan.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pajak Penghasilan (lanjutan)

Informasi segmen di sajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasikan. Suatu segmen usaha adalah suatu unit usaha yang dapatdibedakan dan menyediakan produk dan jasa yang berbeda dan dikelola secara terpisah. Informasi segmen di buat sesuai dengan kebijakanakutansi yang diadopsi dalam mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan.

Imbalan Kerja

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". PSAK revisi ini mengatur pengungkapanyang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibatdan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan atas PSAK yang direvisi tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap penyajianlaporan keuangan.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undangKetenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial "Projected Unit Credit". Keuntungan atau kerugian aktuarialdiakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahunpelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui denganmetode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

Informasi Segmen

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

i.

.

.

ii. Liabilitas Keuangan

Pengakuan awal

Pengakuan setelah pengakuan awal

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidakmempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutangdihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melaui proses amortisasi.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

11

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba atau rugi.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Pada saat tanggal pelaporan, klasifikasi liabilitas keuangan Perusahaan adalah liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi dan utang dan pinjaman.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar denganlaba atau rugi diakui dalam laporan laba atau rugi komprehensif.

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai.

Investasi jangka pendek diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan termasuk dalam kategori ini.

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

Pengukuran setelah pengakuan awal

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan danaset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung.

Pengukuran setelah pengakuan awal dari liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lain-lain yang terdiri dari piutang karyawan dan uang jaminantermasuk dalam kategori ini.

Aset Keuangan (lanjutan)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Pengakuan setelah pengakuan awal (lanjutan)

. Utang dan pinjaman

iii. Nilai wajar instrumen keuangan

iv. Penurunan nilai aset keuangan

.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadidiakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui sbesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bungaefektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinanpemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika pada tahunberikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunannilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadanganpenurunan nilai. jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugikompehensif.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatataset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kiniestimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yangdiberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah sukubunga efektif terkini.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, beban bunga yang masih harus dibayar dicatat terpisah dari pokokpinjaman sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek.

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi.

Utang derivatif yang dicatat sebagai bagian dari "Liabilitas jangka pendek lain-lain" pada laporan posisi keuangan termasuk dalam kategoriini.

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasaryang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakahterdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektifuntuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunannilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukanke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secarakolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasukdalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasidengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, dan utang deviden yang dicatat sebagai bagian dari"Liabilitas jangka pendek lain-lain" dalam laporan posisi keuangan termasuk dalam kategori ini.

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

v. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

Aset keuangan

Liabilitas keuangan

vi. Instrumen keuangan derivatif

i. PSAK No. 8 (Revisi 2009), "Peristiwa setelah Periode Pelaporan".

ii. PSAK No. 25 (revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan".

Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut padatanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

13

Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode yang tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai dicatatsecara langsung sebagai laba atau rugi.

Perusahaan terlibat dalam pertukaran mata uang, pertukaran tingkat suku bunga dan instrumen keuangan lainnya, jika diperlukan, untuktujuan pengelolaan eksposur nilai tukar dan tingkat suku bunga yang berasal dari pinjaman dan hutang Perusahaan dalam mata uang asing.Instrumen keuangan derivatif ini tidak dirancang untuk memenuhi syarat hubungan lindung nilai dan pada awalnya diakui pada nilai wajarpada tanggal dimana kontrak derivatif tersebut diadakan dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai asetkeuangan ketika nilai wajarnya positif dan sebagai liabilitas keuangan ketika nilai wajarnya negatif.

Penerapan Standart Akuntansi Revisi Lain

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yangberbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasitersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi komprehensif.

Aset keuangan (atau, mana yang berlaku sebagai bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikanpengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2)Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untukmembayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dansalah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut,atau (b) Perusahaan sacara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangantersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Aset dan liabilitas derivatif, jika ada, disajikan masing-masing dalam aset lancar dan liabilitas jangka pendek. Derivatif melekat disajikandengan kontrak utama pada laporan posisi keuangan yang menampilkan penyajian yang tepat dari seluruh arus kas di masa datang atasinstrumen tersebut secara keseluruhan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

3. KETIDAKPASTIAN SUMBER ESTIMASI

Pertimbangan

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha-Evaluasi Individual

Estimasi dan Asumsi

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha-Evaluasi Kolektif

Penyusutan Aset Tetap

Biaya penyusutan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonimis aset tetap antara5 sampai dengan 20 tahun, yang merupakan masa manfaat ekonomis secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankanbisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dankarenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 September 2012adalah sebesar Rp129.624.228.578 (2011: Rp120.578.539.942). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 9.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh palingsignifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

Perusahaan mengevaluasi akun piutang tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan. Dalam haltersebut, Perusahaan mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktuhubungan dengan pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas jumlah piutang pelanggan gunamengurangi piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahaninformasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai.

Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber utama estimasi lain pada akhit tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagipenyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkanasumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masadepan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkaitpada saat terjadinya.

Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum cadangan kerugian untuk penurunan nilai pada tanggal 30 September 2012 adalahRp905.621.690.885 (2011: Rp1.006.408.575.196). Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam catatan 5.

Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yangnilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan resiko kredit yang serupa karakteristiknyadan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompokpiutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalamankerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Penjelasanlebih lanjut diungkapkan dalam catatan 5.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagipenyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkanasumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasimengenai perkembangan masadepan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkaitpada saat terjadinya.

Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yangdilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan, ketidakpastianmengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruhpada periode pelaporan berikutnya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

14

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

3. KETIDAKPASTIAN SUMBER ESTIMASI (lanjutan)

Instrumen Keuangan

Pajak Penghasilan

Realisasi dari aset pajak tangguhan

Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keuangan Persediaan

Penurunan Nilai Aset Non-Keuanagan

Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yangpenentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badanberdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto liabilitas pajak penghasilan badan padatanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp3.990.344.140 (2011: Rp7.453.222.479)(catatan 13), dan estimasi pajak penghasilan untukdibayar dimuka Rp70.291.041.860.-.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebutsampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untukpenggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan aset pajak tangguhan untukperbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periodepelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan dimasa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadappendapatandan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwaPerusahaan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari asetpajak tangguhan tersebut.

Penurunan nilai terjasi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untukmenjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yangmengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini denganmenggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

Penyisihan nilai pasar dan keuangan persedian diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada,kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisidievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tmabhan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaanPerusahaan sebelum penyisihan persedian usang pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp453.787.042.768)(catatan 8).

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk jual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksitersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan olehpenilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu berdasarkan nilai wajar pada pengakuaan awal, yang mengharuskan penggunaanestimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi,jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset danliabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Nilai tercatat dari aset keuangan dalam laporanperubahan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp1.019.831.434.460 (2011: Rp1.078.836.922.602)(catatan 25),sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesarRp.1.657.412.040.688 (2011: Rp1.116.770.345.482)(catatan 25).

15

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Tidak diaudit Diaudit

4. KAS DAN SETARA KAS 30 September 31 Desember

Akun ini terdiri dari:

2012 2011

Kas

Dolar AS

(US$30.237 pada tahun 2012

dan US$34.452 pada tahun 2011) 289,912,356 312,410,736

Rupiah 272,888,700 488,806,600

Kas di Bank

PT Bank Resona Perdania

(US$827.151, Rp3.922.455.710

pada tahun 2012 dan US$1.620.356

Rp2.837.924.908 pada tahun 2011) 11,853,179,690 17,531,312,572

PT Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd.,

(US$3.314.569, ¥268.145, dan Rp555.246.005

pada tahun 2012 dan US$41.053, ¥ 268.145

Rp629.457.140 pada tahun 2011) 32,368,485,011 1,033,041,544

PT Bank Mizuho Indonesia

(US$4.582.361 dan Rp2.866.357.427 pada tahun

2012 dan US$4.355.471 dan Rp4.201.070.462

pada tahun 2011) 46,802,039,010 43,696,485,208

PT Bank Central Asia Tbk 3,625,455,820 2,558,453,420

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,322,081,384 493,738,447

Mizuho Corporate Bank.,Ltd.,Cabang

Singapura

(US$16.992 dan ¥2.757.779 pada tahun 2012

US$19.868 dan ¥1.416.808 pada tahun 2011) 503,895,118 345,650,460

Setara kas - deposito berjangka

PT Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd.,

(US$ 348.662,dan Rp 965.995.800 pada tahun 2012

US$ 193.831 dan Rp 965.995.800 pada tahun 2011) - -

Total 97,037,937,089 66,459,898,987

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

4.

Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka adalah sebagai berikut:Tidak diaudit Diaudit Tidak diaudit

30 September 31 Desember 30 September

2012 2011 2011

Dolar AS 0.230% - 0.300% 0.23% - 0.50% 0.230% - 0.500%

Rupiah 2.090% - 3.840% 3.84% - 6.500% 3.840% - 6.500%

5. PIUTANG USAHA

Tidak diaudit Diaudit

Akun ini terdiri dari: Presentasi dari 30 September 31 Desember

Jumlah Aktiva Jumlah

2012 2011 2012 2011

Pihak Yang Berelasi (Catatan 6a)

PT. Supreme cable manufacturing

Corporation Tbk. (Sucaco)

(US$ 26.441.054, dan Rp 25.252.740.667

pada tahun 2012 dan US$31.831.456,

Rp28.719.289.313

pada tahun 2011) 15.39 21.66 278,769,562,700 317,366,928,423

Furukawa Electric Singapore Pte.,Ltd.,

(US$265.149 pada tahun 2012 dan

US$ 703.083 pada tahun 2011) 0.14 0.44 2,542,245,544 6,375,552,110

Furukawa Electric Hongkong Pte.,Ltd.,

(US$655.620 pada tahun 2012

dan US$3.154.613 pada tahun 2011) 0.35 1.95 6,286,082,930 28,606,027,147

Toyota Tsusho Corporation, Jepang

(US$350.964 pada tahun 2012 dan

US$495.537 pada tahun 2011) 0.19 0.31 3,365,039,380 4,493,526,524

FE Magnet Wire (Malaysia) Sdn. Bhd.

Malaysia (US$266.631 pada tahun 2011) - 0.17 - 2,417,806,734

Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp300.000.000) - 0.01 - 161,198,390

Sub - Total 16.07 24.54 290,962,930,554 359,421,039,328

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

17

Bunga yang diterima dari deposito berjangka dan rekening koran disajikan sebagai "Penghasilan Bunga" dalam laporan laba rugi.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tidak diaudit Diaudit

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 30 September 31 Desember

2012 2011

Pihak ketiga

PT Jembo Cable Company Tbk.

(US$8.999.918, Rp8.572.926.080 pada tahun 2012,

dan US$19.615.051,Rp4.196.091.695

pada tahun 2011) 94,864,136,539 182,065,370,808

PT.Voksel Electric Tbk

(US$14.020.449 dan Rp12.906.091.864 pada tahun 2012,dan

US$11.995.660 dan Rp10.612.379.826 pada tahun 2011) 147,334,152,821 119,389,028,333

PT Ewindo

(US$3.866.822 dan Rp1.399.955.045 pada

tahun 2012 dan US$5.410.155, dan Rp1.315.265.785

pada tahun 2011) 38,475,048,916 50,374,555,133

Jawad & Malik Metal Trading LLC Uni Emirat Arab

(US$4.363.587 pada tahun 2011) - 39,569,006,916

Prysmian Cable Indonesia

(US$5.569.527 pada tahun 2012, dan

US$6.524.960 pada tahun 2011) 53,400,626,545 59,168,341,452

PT Citra Mahasurya Industries

(US$2.777.410, dan

Rp3.718.838.203 pada 2012 dan US$2.911.134

Rp6.471.538.516 pada tahun 2011) 30,348,649,405 32,869,702,717

PT KMI Wire and Cable Tbk,

(US$7.292.722, dan Rp6.564.256.347 pada tahun 2012, dan

US$1.146.453, dan Rp1.038.613.173 pada tahun 2011) 76,486,877,428 11,434,652,332

PT. Magna Kabel Nusantara

(US$1.460.770, dan Rp1.392.753.886

pada tahun 2012, dan US$1.675.193, dan Rp1.501.525.824

pada tahun 2011) 15,398,618,659 16,692,176,129

PT Autocomp System Indonesia

(US$2.096.729 pada

tahun 2012 dan US$2.002.398 pada tahun 2011) 20,103,438,515 15,885,159,629

PT Cahaya Angkasa Abadi

(US$1.015.221, dan

Rp967.349.463 pada tahun 2012, dan US$1.492.998

Rp1.375.695.494 pada tahun 2011) 10,701,287,069 14,914,204,713

PT Alum Central Mandiri

(US$1.316.361, dan

Rp671.250.660 pada tahun 2012 dan

US$1.586.594 dan Rp1.165.744.192

pada tahun 2011) 13,292,515,901 15,552,979,945

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar) 261,587,561,354 89,072,357,761

Sub - Total 614,658,760,331 646,987,535,868

Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (334,317,280) (320,784,377)

Neto 614,324,443,051 646,666,751,491

Total 905,287,373,605 1,006,087,790,819

18

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Tidak diaudit Diaudit

30 September 31 Desember

2012 2011

Saldo awal 320,784,377 556,865,015

Penyisihan tahun berjalan 113,053,597

Pemulihan atas cadangan penurunan nilai 13,532,903 (349,134,235)

Saldo akhir 334,317,280 320,784,377

Tidak diaudit Diaudit

30 September 31 Desember

2012 2011

Lancar 797,348,500,621 854,851,450,914

Jatuh tempo: -

0 - 90 hari 100,289,514,896 142,994,016,860

91 - 180 hari 3,155,093,054 5,343,556,715

181 - 270 hari - 2,659,486,330

271 - 360 hari 4,256,654,903 217,061,300

> 361 hari 571,927,411 343,003,077

Sub-jumlah 905,621,690,885 1,006,408,575,196

Dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai 334,317,280 320,784,377

Total 905,287,373,605 1,006,087,790,819

6. PIUTANG LAIN - LAIN

Rincian akun piutang lain-lain :

Tidak diaudit Diaudit

30 September 31 Desember

Kas negara 1,416,330,624 1,416,330,624

PT. Indonesia Asahan Aluminium - -

Carsurin (lloyds Agency) 2,759,399,170 -

Lain-lain (dibawah 1 Milyar) 746,917,023 949,367,786

Total 4,922,646,817 2,365,698,410

7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI

Perusahaan Induk

. The Furukawa Electric Co.,Ltd.,Jepang

Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas

. Furukawa Electric Hong Kong.,Ltd.,Hong Kong

. Furukawa Electric Singapore Pte.,Ltd.,Singapura

. Toyota Tsusho Singapore Pte.,Ltd.,Singapura

. Furukawa Automotive Parts Vietnam Inc.,Vietnam

. FE Magnet Wire (Malaysia) Sdn.Bhd,. Malaysia

. Viscas Corporation,Jepang

. PT Toyota Tsusho Indonesia,

. PT Furukawa Indal Aluminium.

19

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Daftar umur piutang Perusahaan adalah sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai diatas telah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbulatas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi yang terutama mencakup transaksi penjualan

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Sifat hubungan dan pihak-pihak yang berelasi tersebut adalah:

Total piutang usaha dalam mata uang asing adalah US$87.071.551 pada tanggal 30september 2012 (2011: US$113.881.220)

Mutasi dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.

7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)

Kesamaan manajement kunci

. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk, dan

. PT Setia Sapta

. PT Kabelindo Murni, Tbk

Pihak berelasi lainnya

. Toyota Tsusho Corporation, Jepang

a. Penjualan ke pihak-pihak yang mempunyai hbungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut:

Disajikan kembali Disajikan kembali

Persentase dari Jumlah Penjualan Neto Jumlah

2012 2011 2012 2011

. Perusahaan IndukThe Furukawa Electric Co.,Ltd.,

Jepang 0.01 0.01 532,296,996 600,681,433

. Entitas yang berada dibawah pengendalian pemegang saham

yang sama dengan Perusahaan

Furukawa Electric Hong Kong.,Ltd.,

Hong Kong 3.59 9.50 169,837,058,192 438,938,938,650

Furukawa Electric Singapore Pte.,Ltd.,

Singapura 1.04 0.61 48,965,422,916 28,199,046,369

FE Magnet Wire

(Malaysia) Sdn.Bhd.,Malaysia 0.10 - 4,494,745,684 - Viscas Corporation , Jepang 0.11 - 5,161,247,613 -

Furukawa Automotive Parts Vietnam Inc.,

Vietnam 0.03 - 1,603,587,600 92,478,432

Toyota Tsusho Singapore Pte.,Ltd,.,

Singapura - - - - . Kesamaan manajement kunciPT Supreme Cable Manufacturing

& Commerce Tbk, 36.06 33.01 1,704,132,148,276 1,525,563,861,259

PT Kabelindo Murni, Tbk - - - -

PT Jembo Cable Company, Tbk - 6.53 - 301,866,367,556 . Pihak berelasi lainnya

Toyota Tsusho Corporation,

Jepang 3.16 3.15 149,145,656,675 145,395,000,521

Total 4.87 52.81 2,083,872,163,952 2,440,656,374,220

b. Pembelian dari pihak-pihak yang berelasi, dengan rincian sebagai berikut:

Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih Jumlah

2012 2011 2012 2011. Entitas yang berada dibawah pengendalian pemegang saham

yang sama dengan Perusahaan

Furukawa Electric Singapore

Pte.,Ltd.,Singapura 29.30 12.87 1,384,369,425,330 594,889,595,966

PT Toyota Tsusho Indonesia, 7.22 5.43 341,201,454,304 251,113,965,078

PT Furukawa Indal Aluminium. 0.01 0.01 458,130,974 314,735,921

Viscas Corporation , Jepang - - - -

. Pemegang saham mayoritas:Toyota Tsusho Corporation,

Jepang - 1.94 - 89,879,168,774

Total 36.53 20.25 341,659,585,278 936,197,465,739

Saldo piutang usaha dari pihak yang berelasi disajikan sebagai " Piutang Usaha - Pihak Yang Berelasi" dalam laporan posisi keuangan (catatan 5).

Saldo utang usaha kepada pihak-pihak yang berelasi disajikan sebagai "Utang Usaha - Pihak yang berelasi" dalam laporan posisi keuangan(Catatan 11).

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

20

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)

c.

d.

e.

8. PERSEDIAAN

Tidak diaudit Diaudit

Akun ini terdiri dari: 30 September 2012 31 Desember 2011

Barang jadi 159,697,671,334 86,593,413,608

Bahan baku 104,447,751,268 20,732,641,581

Bahan pembantu dan suku cadang 160,602,352,745 25,430,206,229

Bahan dalam perjalanan 29,039,267,421 76,062,388,772

Total 453,787,042,768 208,818,650,190

Dikurangi penyisihan persediaan usang (1,874,638,330) (1,948,433,555)

Neto 451,912,404,438 206,870,216,635

2012 2011

Saldo awal 1,948,433,555 2,015,970,350

Pemulihan atas penyisihan - -

persediaan usang (73,795,225) (67,536,795)

Saldo Akhir 1,874,638,330 1,948,433,555

Pada tanggal 30 September 2012 dan Desember 2011, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, seluruh barang dalam perjalanan telah diterima oleh Perusahaan.

21

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan untuk persediaan usang telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Mutasi dalam akun penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2012 dan 2011, komisi yang dibebankan pada operasi adalah masing-masing sebesar Rp2.731.884.596 dan Rp2.120.266.182,disajikan sebagai "Beban Penjualan - Komisi" dalam laporan laba rugi komprehensif (Catatan 16 dan 17b). Komisi ini dibayarkan pada PT SetiaSapta, entitas yang memiliki Komisaris dan Direksi yang sama dengan Perusahaan. Beban komisi yang masih harus dibayar pada tanggal 30September 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp2.461.024.738 dan Rp1.815.065.603, yang disajikan sebagai bagian dari "beban masih harusdibayar" pada laporan posisi keuangan, yang mewakili masing-masing 0.18% dan 0.12% dari total aset Perusahaan pada tahun 2012 dan 2011.

Pada tahun 2012 dan 2011, jasa teknis yang dibebankan pada operasi adalah masing-masing sebesar Rp1.204.985.938 dan Rp989.412.144,disajikan sebagai "Beban Pokok Penjualan - Jasa Teknis" dalam laporan laba rugi komprehensif (catatan 15 dan 17c). Jasa teknis ini dibayarkanpada The Furukawa Electric Co.,Ltd. (Furukawa), Jepang, pemegang saham. Beban yang masih harus dibayar atas jasa teknis ini disajikansebagai bagian dari "Beban masih harus dibayar" dalam laporan posisi keuangan.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Perusahaan mengasuransikan persediaan suku cadang terhadap resiko kebakaran dan risiko lainnyaberdasarkan paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar US$550.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tersebut cukup untukmenutupi kemungkinan timbulnya kerugian atas persediaan akibat resiko tersebut diatas, sedangkan persediaan tembaga dan aluminium tidakmemerlukan asuransi karena persediaan tersebut tidak mudah rusak terhadap risiko kebakaran dan lainnya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, utang bank jangka pendek Perusahaan dijamin oleh The Furukawa Electric Co.,Ltd.,Jepang, danToyota Tsusho Corporation, Jepang, keduanya pemegang saham (catatan 10 dan 15). Jumlah jasa penjaminan yang dibayar adalah sebesarRp1.121.271.287 pada tahun 2012 (2011: Rp1.039.894.037), yang disajikan sebagai "Beban Operasi lain" dalam laporan laba rugi komprehensif.Beban yang masih harus dibayar atas jasa penjaminan ini disajikan sebagai bagian dari "Beban masih harus dibayar" dalam laporan posisikeuangan.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

9. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari:Penambahan/ Pengurangan/

Mutasi 30 Sept 2012 (Tidak diaudit) Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan

Tanah 19,025,024,930 - - 19,025,024,930

Bangunan dan prasarana 58,820,533,872 223,010,000 - 59,043,543,872

Mesin dan peralatan 177,434,769,178 5,421,791,724 2,186,373,708 180,670,187,194

Alat-alat pengangkutan 5,791,680,187 1,093,406,071 - 6,885,086,258

Peralatan kantor 15,482,286,219 4,344,348,343 - 19,826,634,562

Aktiva dalam penyelesaian 607,065,450 15,015,311,081 2,470,580,982 13,151,795,549

Total Biaya Perolehan 277,161,359,836 26,097,867,219 4,656,954,690 298,602,272,365

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana 23,113,074,900 2,124,711,452 - 25,237,786,352

Mesin dan peralatan 117,783,703,965 10,110,893,391 2,178,213,972 125,716,383,384

Alat-alat pengangkutan 5,201,911,771 266,952,807 - 5,468,864,578

Peralatan kantor 11,230,152,023 1,324,857,450 - 12,555,009,473

Total Akumulasi Penyusutan 157,328,842,659 13,827,415,100 2,178,213,972 168,978,043,787

Neto 119,832,517,177 129,624,228,578

Penambahan/ Pengurangan/

Mutasi 31 Desember 2011 (Diaudit) Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan

Tanah 19,025,024,930 - - 19,025,024,930

Bangunan dan prasarana 43,626,354,699 15,194,179,173 - 58,820,533,872

Mesin dan peralatan 169,589,884,027 7,844,885,150 - 177,434,769,177

Alat-alat pengangkutan 5,791,680,186 - - 5,791,680,186

Peralatan kantor 12,914,109,489 2,775,439,502 207,262,770 15,482,286,221

Aset dalam penyelesaian 9,052,614,684 15,170,226,321 22,869,752,793 1,353,088,212

Jumlah Nilai Tercatat 259,999,668,015 40,984,730,146 23,077,015,563 277,907,382,598

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana 20,223,788,128 2,889,286,773 - 23,113,074,901

Mesin dan peralatan 104,965,925,536 12,817,778,426 - 117,783,703,962

Alat-alat pengangkutan 4,979,642,658 222,269,112 - 5,201,911,770

Peralatan kantor 10,352,155,592 1,085,259,201 207,262,770 11,230,152,023

Total Akumulasi Penyusutan 140,521,511,914 17,014,593,512 207,262,770 157,328,842,656

Neto 119,478,156,101 120,578,539,942

22

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

9. ASET TETAP (lanjutan)

Penyusutan dibebankan pada akun berikut:

2012 2011

Beban Pokok Penjualan (Catatan 15) 11,534,062,441 11,006,747,441

Beban Usaha (Catatan 16) 2,293,352,659 1,089,225,081

Total 13,827,415,100 12,095,972,522

Rincian laba atas aset tetap adalah sebagai berikut :2012 2011

Hasil Penjualan 120,000,000 4,830,000

Nilai buku -

Laba 120,000,000 4,830,000

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan.

10. UTANG BANK JANGKA PENDEK

Tidak diaudit Diaudit

Akun ini merupakan pinjaman modal kerja yang diperoleh dari: 30 September 31 Desember

2012 2011

Mizuho Corporate Bank, Ltd.,Cabang Singapura

(¥ 382.000.000 pada tahun 2012

dan 2011) 47,432,940,000 136,837,280,113

Mizuho Corporate Bank, Ltd.,Cabang Singapura

(USD 10.169.793 pada tahun 2012) 97,507,972,312 -

The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., cabang Jakarta

(US$ 25.000.000 pada tahun 2012 dan 2011) 239,700,000,000 226,700,000,000

PT Bank Mizuho Indonesia (US$35.757.000, pada

tahun 2012 dan US$ 16.000.000, dan Rp27.500.000.000 pada tahun 2011) 342,838,116,000 324,023,600,000

PT Bank Resona Perdania (US$ 5.900.000

pada tahun 2012 dan 2011) 56,569,200,000 53,501,200,000

The Sumitomo Trush & Banking (US$ 9.500.000 pada tahun

tahun 2012 dan 2011) 91,086,000,000 86,146,000,000

Total 875,134,228,312 827,208,080,113

30 September

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindifikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2012 dan 2011.

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 perkiraan persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian masing-masing berkisar antara 86%dan 27.62%, dengan perkiraan penyelesaian masing-masing pada tahun 2012 dan 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polisdengan nilai pertanggungan sebesar US$25.650.000 dan Rp 6.643.300.000 (2008: US$26.000.000 dan Rp6.669.000.000). Manajemen Perusahaanberpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan timbulnya kerugian akibat risiko tersebut.

Penambahan pada tahun 2012 termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke building sebesar Rp223.010.000 dan ke mesin sebesarRp3.235.418.016 (2011 Rp. 15.696.104.647, dan Rp7.844.885.150).

Hak atas tanah (HGB) adalah atas nama Perusahaan. HGB akan berakhir pada tahun 2031, dan dapat diperpanjang.

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

23

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Tingkat suku bunga tahunan dari pinjaman bank adalah sebagai berikut :

Tidak diaudit Diaudit Tidak diaudit

30 September 31 Desember 30 September

2012 2011 2011

Dolar AS 0.737% - 1.22% 0.70% - 1.22% 0.695% - 1.040%

Yen Jepang 0.68% - 0.70% 0.68% - 0.78% 0.680% - 0.780%

Rupiah 7.50% - 7.80% 7.80% - 8.00%

11. UTANG USAHA

Tidak diaudit Diaudit

30 September 31 Desember

Persentase dari Jumlah Kewajiban Jumlah

2012 2011 2012 2011

Pihak Yang Berelasi (Catatan 6b)

Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd.

(US$ 39.362.175 pada tahun 2012 dan

US$ 38.607.408 pada tahun 2011) 22.68 26.39 377,404,531,407 350,091,974,566

Toyota Tsusho Indonesia

(US$4.115.240, dan Rp3.923.058.130

pada tahun 2012, dan US$ 3.863.278

dan Rp 3.503.606.991 pada tahun 2011) 2.61 2.91 43,379,977,620 38,535,813,708

Viscas Corporation,Jepang (US$42.787) - 0.03 - 387,998,319

pada tahun 2012 dan 2011)

Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp100.000.000) - 0.01 - 107,879,538

Sub - Total 22.68 29.34 420,784,509,027 389,123,666,131

Akun ini terdiri dari hutang yang timbul dari pembelian bahan baku dan lain-lain yang diperoleh dari:

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 Perusahaan telah mematuhi persyaratan yang diberikan oleh bank-bank tersebut.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Seluruh fasilitas pinjaman dapat diperpanjang dan dijamin dengan jaminan perusahaan dari The Furukawa Electric Co.,Ltd.,Jepang, dan ToyotaTsusho Corporation, Jepang (Catatan 6c dan 17a).

Bunga yang timbul dari pinjaman di atas disajikan sebagai "Beban Bunga" pada laporan laba rugi. Seluruh pinjaman dalam mata uang Dolar AS, YenJepang dan Rupiah diatas akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2012.

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Perjanjian pinjaman tertentu mencakup beberapa pembatasan, yang mana tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari bank, Perusahaan dibatasiuntuk melakukan, antara lain, akuisisi, penjualan, sewa, pengalihan atau penghapusan aset Perusahaan, investasi pada pihak manapun, pemberianatau perolehan kredit, pembagian atau pembayaran dividen, merger atau konsolidasi dengan pihak manapun dan perubahan dalam struktur modaldan sifat usaha.

24

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

11. UTANG USAHA (lanjutan)

2012 2011

Pihak Ketiga

PT Smelting Gresik Smelter & Refinery

(US$21.211.449, dan Rp21.776.041.138

pada tahun 2012 dan US$4.498.828 dan

Rp23.384.645.988 pada tahun 2011) 225,151,409,548 64,180,014,665

PT Frisian Flag Indonesia

(US$352.354, dan Rp342.077.055 pada tahun 2012

dan US$374.989 dan Rp339.011.692 pada tahun 2011) 3,720,450,275 3,739,407,773

PT United Can Company

(US$231.039, dan Rp220.699.173 pada tahun 2012,

dan US$311.822 dan Rp282.511.165 pada tahun 2011) 2,435,897,174 3,110,117,323

PT Nestle Indonesia

(US$207.079 pada tahun 2012,

dan US$312.904 dan Rp212.194.755 pada tahun 2011) 1,985,472,206 3,049,606,685

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 3 miliar) 97,166,363,394 12,532,501,970

Sub - Total 330,459,592,597 86,611,648,416

Total 751,244,101,624 475,735,314,547

12. Beban yang masih harus dibayar Tidak diaudit Diaudit

30 September 31 Desember

2012 2011

PT.Setia Sapta 180,443,001 2,680,054,654

PT.Kabelindo Compressor 119,640,360 -

Donation 255,794,049 -

PT.Hanada Eka Perkasa 1,844,700,000 -

PT.Dewi Permata Perkasa 4,479,750 -

PT.Panelindo Makmur Sentosa 677,313,000 -

PT.Tripola Panata 125,730,000 -

PT.Motto Suralindo Chemika 3,850,000 -

PT.PLN (Electricity) 973,227,130 704,771,398

THR & Bonus 707,792,677 -

PT.Rahardino Catur Abadi 100,732,240 -

PT. Sentosa Putra Pratama 336,701,176 -

Lain-lain (dibawah 10 Milyar) 12,566,547,804 7,099,045,232

Total 17,896,951,187 10,483,871,284

13. PERPAJAKAN

Rincian akun hutang pajak adalah sebagai berikut:

2012 2011

Pajak penghasilan

Estimasi Pajak Penghasilan - -

Pasal 21 338,738,828 684,118,622

Pasal 23 54,672,666 30,482,145

Pasal 25 - -

Pasal 26 216,165,168 80,032,921

Pasal 4 (2) 9,462,288 19,433,888

Total 619,038,950 814,067,576

25

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Total utang usaha dalam mata uang asing adalah sebesar US$78.352.535 pada tanggal 30 September 2012 (2011: US$57.089.042).

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, umur jatuh tempo seluruh utang usaha Perusahaan adalah kurang dari tiga bulan (lancar).

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

2012 2011

Laba sebelum beban pajak 16,115,590,833 22,733,250,175

Beda temporer:

Pemulihan atas penyisihan

persediaan usang (13,532,903) -

Penyisihan kerugian penurunan nilai (8,159,736) -

Pemulihan atas cadangan kerugian

penurunan nilai - -

Penyisihan uang kesejahteraan

karyawan - -

Penyusutan aset tetap 801,264,004 (224,664,337)

Laba (rugi) atas penjualan

(penghapusan) aset tetap 120,000,000 4,830,000

Beda tetap:

Beban bunga 23,883,737 269,914,531

Jamuan, representasi, sumbangan -

dan lainnya 632,811,331 523,520,579

Kesejahteraan karyawan -

Penghasilan yang telah

dikenakan pajak final (368,087,109) (553,776,530)

Laba pajak – tahun berjalan 17,303,770,157 22,753,074,418

Rugi pajak tahun-tahun sebelumnya - -

Taksiran Laba (rugi) Kena Pajak 17,303,770,157 22,753,074,418

Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran tagihan pajak adalah sebagai berikut:

2012 2011

Taksiran Laba (rugi) Pajak 17,303,770,157 22,753,074,418

Beban pajak penghasilan tahun berjalan 4,325,942,539 5,688,268,605

Tidak diaudit Diaudit30 September 31 Desember

2012 2011

Dikurangi:

Pajak dibayar dimuka: -

Pasal 22 36,775,532,000 34,107,082,174

Pasal 23 31,860,324 45,688,253

Pasal 25 - 1,002,591,336

Total pajak dibayar dimuka 36,807,392,324 35,155,361,763

Aset Tidak Lancar :

Taksiran tagihan pajak pertambahan nilai 2012 -

Taksiran tagihan pajak penghasilan 2012 1,971,949,139 29,141,892,997

Total Aset Tidak Lancar 1,971,949,139 29,141,892,997

Tidak diaudit Diaudit30 September 31 Desember

2012 2011

Aset Lancar :

Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2012 65,965,065,321 -

Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2011 - 1,990,229,139

Taksiran tagihan pajak penghasilan pasal 23 - 349,254,378

Taksiran tagihan pajak Pertambahan nilai 138,388,103,027 17,145,585,808 204,353,168,348 19,485,069,325

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak dan taksiran laba pajak adalah sebagai berikut:

26

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Rincian untuk pajak pertambahan nilai yang dibayar dimuka : Januari 2012 Rp19.028.721.218 , Pebruari 2012 Rp7.750.390.741 , Maret 2012dikompensasikan (Rp-1.498.355.507), April 2012 Rp2.095.852.720 , Mei 2012 Rp.21.294.552.792 , Juni 2012 Rp29.105.154.604, Juli 2012Rp32.524.409.357, Agustus 2012 Rp14.434.224.663, September 2012 Rp13.653.152.437 Jumlah Rp138.388.103.027 diminta restitusi(pengembalian).

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

Pajak Pertambahan Nilai

Pajak Penghasilan

Rincian beban (manfaat ) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

Beda temporer pada tarif pajak maksimum (25%):

Laba fiskal 2,485,884,989 1,372,842,317

Pemulihan atas penyisihan persediaan usang - -

Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha -

Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

atas piutang usaha - -

Penyisihan uang kesejahteraan karyawan -

Penyusutan dan rugi atas penghapusan aset tetap 146,558,982 -

Laba atas penjualan aset tetap 495,119,719

Beban Pajak Tangguhan - Neto 2,632,443,971 1,867,962,036

Laba sebelum beban pajak 17,303,770,157 22,753,074,418

Beban (manfaat) pajak berdasarkan tariff pajak yang berlaku 4,325,942,539 7,302,946,020

Pengaruh pajak atas beda tetap:

Beban bunga (5,970,934) (73,692,890)

Jamuan, representasi, sumbangan - -

dan lainnya (158,202,833) (181,077,488)

Kesejahteraan karyawan - -

Penghasilan yang telah - -

dikenakan pajak final 92,021,777 171,862,441

Efek penurunan tariff pajak – neto -

Beban Pajak - Neto 4,253,790,550 7,220,038,083

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Pada tanggal 12 Agustus 2011, Perusahaan telah memperoleh pengembalian pendahuluan pajak untuk kelebihan pajak penghasilan badan tahun2010 sebesar Rp27.178.583.607. Selisih total tersebut dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun 2011.

Pada tanggal 7 Juli 2010, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2006 dan 2005 sebesar Rp516.900.000. Totalyang dibayarkan ke Kantor Pajak sesuai dengan SKPKB tersebut dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai laba rugikomprehensif tahun 2010.

Pada tanggal 19 April 2011, Perusahaan menerima surat Ketetapan Pajak lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesarRp5.812.783.607 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) 2009 atas PPN, pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 26 sebesarRp990.485.100. Pada tanggal 23 Mei 2011, Perusahaan telah menerima pengembalian atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari kantorpajak dan Perusahaan telah membayar SKPKB atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 sebesar Rp349.254.378. Akan tetapi , Perusahaan tidaksetuju dengan hasil pemeriksaan tersebut dan telah mengajukan surat keberatan atas hasil pemeriksaan pajak tersebut (SKPLB dan SKPKB) padatanggal 6 Juni 2011. Sampai dengan tanggal penyelesain laporan keuangan, proses keberatan masih berjalan.

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

27

Pada tanggal 25 mei 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Paja Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesarRp3.22.026.239. Perusahaan juga menerima SKPKB atas pajak penghasilan pasal 21 dan 23 tahun 2006, serta pajak penghasilan pasal 21 tahun2005 sebesar Rp156.867.635. Total yang dibayar ke kantor pajak sesuai dengan SKPKB tersebut dibebankan pada usaha tahun berjalan dandisajikan sebagai bagian dari akun "Beban Operasi Lain" pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2010.

Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2010 telah disampaikan ke Kantor Pajak sesuai dengan taksiran laba pajak tahun 2010 seperti yangdisajikan diatas. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan belum melaporkan SPT tahun 2011 kepada kantor Pajak.Namun, SPT tahun 2011 yang akan dilaporkan Perusahaan kepada kantor Pajak akan disesuaikan dengan taksiran laba pajak tahun 2011 diatas.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undangKetentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya liabilitas pajak dalam waktu lima tahunsejak tanggal terutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut meyatakan bahwa liabilitas pajak untuk tahun fiskal 2007 dansebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.

Perusahaan telah memperoleh pengembalian pendahuluan untuk pajak pertambahan nilai untuk bulan Januari 2012 bulan Oktober dan November2011 sebesar Rp10.154.191.440.

Tarif pajak yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebesar 25% untuk tahun 2012 dan 2010.

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak adalah sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

13. PERPAJAKAN (lanjutan) Tidak diaudit Diaudit

30 September 31 Desember

2012 2011

Aset pajak tangguhan (3,126,238,300) -

Penyisihan persediaan usang (3,383,226) 487,108,389 Cadangan kerugian penurunan - - nilai atas piutang usaha - 80,196,094 Penyisihan kesejahteraan

- 108,467,295 Liabilitas pajak tangguhan

200,316,001 (3,802,010,078)

Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto (2,929,305,525) (3,126,238,300)

Tidak diaudit Diaudit

14. Liabilitas Jangka Pendek Lain-lain 30 September 31 Desember

2012 2011

Utang Dividen 487,564,257 410,764,119Uang muka pelanggan 1,661,927,129 247,144,517

Total 2,149,491,386 657,908,636

15. MODAL SAHAM

Jumlah saham

Ditempatkan dan Persentase

Pemegang saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

The Furukawa Electric Co., LTd., -

Jepang 7,791,000 42.42 7,791,000,000

PT Supreme Cable Manufacturing

Corporation Tbk. (SUCACO) 6,210,000 33.81 6,210,000,000

Toyota Tsusho Corporation, Jepang 1,836,700 10.00 1,836,700,000

Elly Soepono (presiden Komisaris) 10,000 0.05 10,000,000

Masyarakat (masing-masing di bawah 5% -

kepemilikan) 2,519,300 13.72 2,519,300,000 Total 18,367,000 100.00 18,367,000,000

16. DIVIDEN

Pengaruh signifikan dari beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap sumber pendanaan padabiaya yang wajar.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2011, para pemegang saham Perusahaan menyetujuipencadangan saldo laba untuk tujuan umum dari laba tahun berjalan 2010 sebesar Rp64.576.870.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 8 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujuipencadangan saldo laba untuk tujuan umum dari laba bersih tahun 2009 sebesar Rp1.076.594.143.

selain itu , Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampaidengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalaneksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham ("RUPS").

karyawan

aset tetap

Pemegang saham Perusahaan dan kepemilikannya pada tanggal 30 September 2011 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Perusahaan mengelola struktur permodal dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondosi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikanstruktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran deviden kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau megusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakanmaupun proses pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Pengelolaan Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha danmemaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Tambahan setoran modal merupakan kelebihan total yang diterima atas nilai nominal saham yang ditawarkan kepada masyarakatr pada tahun 1990.

28

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui pembagiandividen tunai dari laba bersih tahun 2010, sebesar Rp1.836.700.000 atau Rp100 per saham.

Saldo utang dividen yang belum diklaim oleh para pemegang saham pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp487.564.257 (2011:Rp575.534.501), disajikan sebagai bagian dari akun "Liabilitas jangka pendek lain-lain" dalam laporan posisi keuangan.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 8 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui pembagiandividen tunai dari laba bersih tahun 2009, sebesar Rp12.856.900.000 atau Rp700 per saham.

17. PENJUALAN NETO

Rincian akun ini berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:

2012 2011

Batangan dan Kawat Tembaga

Domestik 3,241,592,300,611 3,035,765,185,341

Ekspor 964,996,171,366 1,172,880,936,807

Sub-Total 4,206,588,471,977 4,208,646,122,148

Batangan Aluminium

Domestik 423,982,883,918 329,615,189,061

Ekspor 95,013,902,946 83,712,247,250

Sub-Total 518,996,786,864 413,327,436,311

Total 4,725,585,258,840 4,621,973,558,459

Rincian akun ini berdasarkan sifat hubungan dengan pelanggan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 7a) 2,083,872,163,952 2,440,656,374,220

Pihak ketiga 2,641,713,094,888 2,181,317,184,239

Total 4,725,585,258,840 4,621,973,558,459

18. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2012 2011

Bahan Baku yang Digunakan 4,616,791,617,116 4,499,231,562,427

Upah Buruh Langsung 10,624,159,821 5,686,557,467

Beban Pabrikasi

Bahan pembantu , listrik, gas dan air 51,550,224,420 37,824,803,386

Penyusutan (Catatan 8) 11,534,062,441 11,006,747,441

Perbaikan dan pemeliharaan 10,440,810,873 9,359,794,337

Jasa teknis (Catatan 20a) 1,204,985,938 989,412,144

Asuransi 663,075,315 700,148,970

Lain-lain 3,357,570,999 2,593,611,756

Total Beban Pabrikasi 78,750,729,986 62,474,518,034

Total Beban Produksi 4,706,166,506,922 4,567,392,637,928

Persediaan barang jadi

Awal tahun 86,593,413,608 59,687,355,524

Akhir tahun (159,697,671,334) (80,566,655,206)

Beban Pokok Penjualan 4,633,062,249,197 4,546,513,338,246

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Penjualan Perusahaan diatas 10% dari penjualan neto adalah penjualan kepada PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk pada tahun2012 dan penjualan PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk dan Furukawa Electric Hong Kong, Ltd., Hong Kong pada tahun 2011(Catatan 6a).

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

18. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)

19 BEBAN DAN PENDAPATAN OPERASI

Akun ini terdiri dari:

2012 2011

Beban Umum dan Administrasi

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 14,055,539,349 11,244,919,862

Asuransi 657,817,898 924,494,339

Penyusutan (lihat catatan 9) 2,114,504,945 1,429,826,277

Perjalanan dan transportasi 947,760,164 1,007,273,250

Lain-lain 9,665,005,067 8,471,672,865

Sub-Total 27,440,627,424 23,078,186,593

Beban Penjualan

Ongkos angkut dan beban ekspor 14,842,184,375 13,267,830,805

Bahan kemasan 2,731,884,596 2,120,266,182

Komisi (Catatan 7d dan 20b) 2,380,671,296 2,181,210,235

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 2,646,964,131 1,808,451,358

Penyusutan (catatan 9) 178,847,714 81,951,831

Lain-lain 84,583,550 39,938,000

Sub-Total 22,865,135,662 19,499,648,411

Beban Operasi Lain

Rugi kurs

Beban lain-lain 2,521,883,013 8,552,199,992

Total 2,521,883,013 8,552,199,992

Pendapatan Opersai Lain

Laba kurs 22,134,119,587 (74,505,288,989)

Pendapatan lain-lain 2,369,427,370 1,467,231,041

Total 24,503,546,957 (73,038,057,948)

20. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

a.

b.

c.

Perusahaan memiliki perjanjian jasa penjaminan dengan The Furukawa Electric Co.,Ltd (Furukawa), Jepang, dan Toyota Tsusho Corporation(Toyota Tsusho), Jepang, pemegang saham, dimana para pemegang saham saham menyetujui untuk menjamin hutang bank Perusahaan.Sebagai imbalannya Perusahaan membayar jasa penjaminan sebesar 0.25% dari sisa pinjaman (Catatan 5c dan 8). Perjanjian ini berlaku selamasetahun dan diperpanjang setiap tahunnya berdasarkan persetujuan semua pihak.

Perusahaan memiliki perjanjian bantuan teknis dengan The Furukawa Electric Co.,Ltd. (Furukawa), Jepang, pemegang saham dimana Furukawamenyetujui untuk memberikan bantuan tekhnis dalam operasi Perusahaan. Sebagai imbalan, Perusahaan membayar beban jasa yang dihitungberdasarkan volume penjualan aktual yang dibuat Perusahaan, dengan tarif US$2 per ton untuk produk kawat tembaga, US$1 per ton untukproduk "EC-grade" dan campuran aluminium dan US$3 per ton untuk produk batangan kawat aluminium "T-AL" (catatan 5e dan 14). Perjanjianuntuk produk kawat tembaga akan diperpanjang secara otomatis dan tidak memiliki jangka waktu.

30

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Perusahaan memiliki perjanjian distributor denga PT Setia Sapta (SS), entitas yang memiliki Komisaris dan Direksi yang sama denganPerusahaan. Dimana SS menyetujui untuk bertindak sebagai distributor eksklusif atas produk Perusahaan di Indonesia. Sebagai imbalan,Perusahaan membayar komisi yang dihitung dengan tarif US$7 per ton dari penjualan domestik bersih (Catatn 5d dan 15). Perjanjian inidiperpanjang secara otomatis dan tidak memiliki jangka waktu.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Perusahaan memiliki perjanjian-perjanjian penting dan komitmen sebagai berikut:

Pembelian Perusahaan di atas 10% dari total penjualan merupakan pembelian dari PT Smelting Gresik Smelter & Refinery sejumlahRp2.499.379.881.132, (52.89% dari jumlah penjualan neto) pada tahun 2012 dan Rp2.731.624.093.011 (59.10% dari jumlah penjualan bersih) padatahun 2011 dan pembelian dari Furukawa Electric Singapore Pte.,Ltd., Singapura (Catatan 6b)

21. KESEJAHTERAAN KARYAWAN

22. INFORMASI SEGMEN

.

.Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut;

Segmen Usaha

Penjualan Bersih (periode 01 Januari s/d 30 September 2012) 4,206,588,471,977 518,996,786,864 4,725,585,258,840

Hasil Segmen 77,561,110,428 14,961,899,219 92,523,009,647

Beban Usaha 38,486,600,028 11,819,163,059 50,305,763,087

Laba (rugi) usaha 39,074,510,401 3,142,736,159 42,217,246,560

Pendapatan (biaya)

keuangan, neto (22,294,376,786) (3,807,278,941) (26,101,655,727)

Laba (rugi) tahun berjalan 12,484,988,156 (498,407,087) 11,986,581,069

Aset dan Liabilitas

Aset segmen 1,533,486,206,946 277,743,892,283 1,811,230,099,229

Liabilitas segmen 1,517,968,141,570 146,363,548,787 1,664,331,690,357

Informasi segmen lainnya

Pengeluaran modal - - -

- Beban PenyusutanBeban penyusutan 9,262,854,128 4,564,560,972 13,827,415,100

Perusahaan membayar premi asuransi sebesar 10% dari jumlah gaji karyawan. Jumlah pembayaran premi yang dibebankan pada operasiPerusahaan adalah sebesar Rp1.144.123.138 pada tahun 2012 (2011: Rp1.135.523.063) dan disajikan sebagai bagian dari "Beban Usaha" padalaporan laba rugi komprehensif.

Divisi operasional Perusahaan dibagi atas beberapa segmen yang menawarkan produk-produk yang berbeda dan melayani pasar domestik dan luarnegeri:

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Segmen batangan aluminium memproduksi batangan kawat murni (EC Grade Rod), batangan kawat paduan (alloy Rod) dan batangan tahan panas (TAL Rod).

Batangan

AluminiumJumlah

Batangan dan

Kawat Tembaga

Manajemen berpendapat bahwa akumulasi pembayaran premi asuransi ke Bumiputera adalah cukup untuk memenuhi kesejahteraan karyawansesuai dengan UU No. 13/2003 atau KKB tergantung mana yang lebih besar, sesuai dengan surat dari Bumiputera No.315/TMS/Qjb.Ask/Tek/III/2012.

Berdasarkan kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Perusahaan dengan karyawan, terakhir berlaku efektif mulai tahun 2011, Perusahaanmemberikan kesejahteraan karyawan untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Segmen batangan dan kawat tembaga memproduksi batangan tembaga serta kawat tembaga dalam beberapa ukuran.

Sejak 2 Juni 2003, Perusahaan memiliki perjanjian kerjasama dengan Asuransi Jiwa Bumiputera 1912 (Bumiputera) mengenai programkesejahteraan karyawan. Perusahaan membayar premi asuransi dan sebagai hasilnya, Bumiputera akan memberikan manfaat asuransi untukprogram kesejahteraan karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UU No. 13/2003) atau KKB tergantung yangmana lebih besar.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

2012

22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Penjualan Bersih (periode 01 Januari s/d 30 September 2011) 4,208,646,122,148 413,327,436,311 4,621,973,558,459

Hasil Segmen 41,338,401,529 1,648,392,213 42,986,793,742

Beban Usaha 21,081,171,258 5,404,741,856 26,485,913,114

Laba (rugi) usaha 20,257,230,271 (3,756,349,643) 16,500,880,628

Penghasilan (beban)

lain-lain - neto 5,256,243,461 976,126,086 6,232,369,547

Laba (rugi) bersih 19,073,983,154 (2,085,167,667) 16,988,815,487

Aset dan Liabilitas

Aset segmen 1,291,315,403,755 225,083,864,624 1,516,399,268,379

Liabilitas segmen 1,285,337,365,733 96,521,738,938 1,381,859,104,671

Informasi segmen lainnya

Pengeluaran modal 7,763,060,824 2,430,106,766 10,193,167,590

- Beban PenyusutanBeban penyusutan 5,689,481,961 2,569,814,181 8,259,296,142

Bentuk Sekunder Pelaporan - Segmen Geografis

Penjualan Bersih

Domestik 3,241,592,300,611 423,982,883,918 3,665,575,184,529

Ekspor 964,996,171,366 95,013,902,946 1,060,010,074,312

Total 4,206,588,471,977 518,996,786,864 4,725,585,258,840

Penjualan Bersih

Domestik 3,035,765,185,341 329,615,189,061 3,365,380,374,402

Ekspor 1,172,880,936,807 83,712,247,250 1,256,593,184,057

Total 4,208,646,122,148 413,327,436,311 4,621,973,558,459

Semua aset Perusahaan berlokasi di Jakarta (Catatan 1).

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

32

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Jumlah

JumlahBatangan

Aluminium

Jumlah

Batangan dan

Kawat Tembaga

Batangan

Aluminium

Perusahaan menganalisa arus kas secara keseluruhan dan bukan berdasarkan individual segmen usaha.

2011

Batangan

Aluminium

2012

Batangan dan

Kawat Tembaga

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Batangan dan

Kawat Tembaga

2011

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

23. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Jumlah Ekuivalen

US$ ¥ dalam Rupiah

Aset

Kas dan setara kas 9,119,973 3,025,924 87,816,426,367

Piutang usaha 87,071,551 - 784,356,142,586

Piutang lain-lain 362,148 - 3,472,279,434

Aset tidak lancar lain-lain 236 50,488,157,064

Total 96,553,908 3,025,924 926,133,005,451

Liabilitas

Utang bank jangka pendek (86,326,793) (383,637,496) (875,134,228,312)

Utang usaha (74,703,639) - (716,258,492,650)

Utang lain-lain (470,286) - (4,509,106,099)

Beban masih harus dibayar (5,968) (21,371) (59,862,793)

Liabilitas jangka pendek lain-lain (629,241) - (6,033,162,670)

Total (162,135,927) (383,658,867) (1,601,994,852,524)

Liabilitas dalam mata uang asing - neto (65,582,019) (380,632,943) (675,861,847,073)

Rincian fluktuasi berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut:

30 Oktober 2012 30 September 2012 31 Desember 2011 30 September 2011

US$ 9,605 9,588 9,068 8,823

YEN 12,020 12,364 11,680 11,524

24. PERIKATAN

a.

b.

c.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

33

Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi forex line dan swap line dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (BTMU),dimana BTMU setuju untuk memberikan fasiitas transaksi forward exchange dan swap exchange dengan jumlah maksimum masing-masingsebesar US$30.000.000 dan US$4.000.000. Fasilitas ini berakhir sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Perusahaan mengadakan perjanjian forward exchange transaction dengan PT Bank Resona Perdania (Resona), dimana Resona setuju untukmemberikan fasilitas transaksi pertukaran valuta asing dengan Perusahaan melalui penyerahan fisik uang di masa datang dengan jumlahmaksimum sebesar US$15.000.000. Fasilitas akan berakhir sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Antara tanggal 9 November 2010 sampai dengan tanggal 2 Desember 2010, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara

total Perusahaan setuju untuk menerima US$2.003.777 dan membayar Rp18.173.360.254 antara tanggal 12 Januari 2011 sampai dengan 4Februari 2011.

Transaksi-transaksi forward tersebut diatas tidak memenuhi kriteria sebagaimana disyaratkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk

menggunakan akuntansi lindung nilai. Oleh sebab itu keuntungan atas kerugian sehubungan dengan perubahan nilai wajar dibebankan padaoperasi tahun berjalan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi foreign exchange dengan PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho), dimana Mizuho setuju untukmemberikan fasilitas transaksi forward exchange dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000. Fasilitas akan berakhir sesuai dengankesepakatan kedua belah pihak.

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Antara tanggal 2 November 2010 sampai dengan tanggal 20 Desember 2010, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara

total Perusahaan setuju untuk menerima US$8.994.136 dan membayar Rp81.429.890.517 antara tanggal 5 Januari 2011 sampai dengan 23Februari 2011.

Jika posisi liabilitas neto dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2012 dijabarkan berdasarkan kurs tengah yang dikeluarkan oleh BankIndonesia yang berlaku pada tanggal 30 Oktober 2012, maka liabilitas bersih akan turun sekitar Rp194 Juta.

Antara tanggal 1 November 2010 sampai dengan tanggal 27 Desember 2010, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara

total Perusahaan setuju untuk menerima US$2.412.815 dan membayar Rp21.889.077.209 antara tanggal 5 Januari 2011 sampai dengan 2 Maret2011.

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Pada tanggal 30 September 2012, Perusahaan memiliki aset da liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Berkaitan dengan transaksi-transaksi forward diatas, pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mencatat utang derivatif sebesar

Rp228.779.713 sebagai bagian akun "Liabilitas jangka pendek lain-lain" pada laporan posisi keuangan. Laba (rugi) selisih kurs yang terjadi dariforward disajikan sebagai bagian akun "Beban Operasi lain" pada laporan laba rugi komprehensif. Tidak terdapat saldo atas transaksi derivatifpada tanggal 31 Desember 2011.

25. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN

Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset Keuangan

Nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset lancar lain-lain 8,665,677,010 8,665,677,010 1,488,748,800 1,488,748,800

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas 97,037,937,089 97,037,937,089 66,459,898,987 66,459,898,987

Piutang usaha 905,287,373,605 905,287,373,605 1,006,087,790,819 1,006,087,790,819

Piutang lain-lain 4,922,646,817 4,922,646,817 2,365,698,410 2,365,698,410

Aset tidak lancar lain-lain 3,917,799,939 3,917,799,939 2,434,785,586 2,434,785,586

Total 1,019,831,434,460 1,019,831,434,460 1,078,836,922,602 1,078,836,922,602

Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

Liabilitas Keuangan

Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar

atau biaya perolehan yang diamortisasi

Utang bank jangka pendek 875,134,228,312 875,134,228,312 640,659,786,076 640,659,786,076

Utang usaha 751,244,101,624 751,244,101,624 462,418,931,105 462,418,931,105

Utang lain-lain 10,987,268,179 10,987,268,179 5,279,260,721 5,279,260,721

Beban masih harus dibayar 17,896,951,187 17,896,951,187 7,754,008,017 7,754,008,017

Liabilitas jangka pendek lain-lain 2,149,491,386 2,149,491,386 658,359,563 658,359,563

Total 1,657,412,040,688 1,657,412,040,688 1,116,770,345,482 1,116,770,345,482

a.

b.

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan danmemiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilaiwajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Intrument utama Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang dagang dan piutang lainnya, aset tidak lancar lain-laindan utang dagang dan utang lain-lain yang timbul langsung dari usaha, serta pinjaman bank jangka pendek yang digunakan untuk mengumpulkandana bagi opersai Perusahaan . Perusahaan juga memiliki liabilitas keuangan lainnya beban yang masih harus dibayar dan utang dividen yangdisajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek lainya.

Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

34

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya

31 Desember 2011

Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31Desember 2011.

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai wajar menggunakan harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. Hutang derivatif yangdisajikan sebagai bagian dari "Liabilitas jangka pendek lain-lain" dicatat sebesar nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian dengan nilaipasar yang dapat diobservasi.

Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang usaha,hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang deviden yang disajikan sebagai bagian dari "Liabilitas jangka pendek lain-lain", secarawajar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat dari aset tidak lancar lain-lain yang terdiri dari piutang karyawan danuang jaminan tidak berbeda secara material dari estimasi nilai wajarnya.

30 September 2012

30 September 2012

31 Desember 2011

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlahtersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakanuntuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan.

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)

Perusahaan secara regular melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk dan kas keluar untuk memastikan tersedianya dana untukmemnuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan kewajiban jangka pendek diperolehdari penjualan kepada pelanggan.

Perusahaan terkena dampak risiko harga komoditas terutama diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama seperti lempengan tembaga danaluminium batangan. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan danpersediaan di pasar.

Sebagian besar pembelian dalam mata uang Doalr AS juga dijual dalam Dolar AS, sehingga lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asingterjadi secara alami.

Risiko kredit

Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualanekspor dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (Dolar AS). Apabila pendapatan dan pembelianPerusahaan di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantum dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan harus menghadapirisiko mata uang asing.

Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai penheluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengaturkecukupan kas, dan pendanaan yang cukup melalui fasilitas kredit yang telah tersedia.

Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarahkredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedurverifikasi kredit. Perusahaan memiliki kebijakan yang membatasi kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terusmenerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Perusahaan tidak memiliki risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutangusaha, sebagian besar pelanggan Perusahaan merupakan pihak yang berelasi.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Risiko likuiditas

Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan memlihara tingkat persediaan tembagadan aluminium secara tepat untuk memperoleh efek terbaik dari lindung nilai alami. Selain itu, Perusahaan juga berusaha mengurangi resiko tersebutdengan cara mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.

Resiko harga komoditas

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

35

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Risiko nilai tukar mata uang asing

Resiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah resiko tingkat suku bunga, resiko mata uang asing, resiko kredit, resiko likuiditas danresiko komoditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing resiko tersebut yang dijelaskan denganlebih rinci sebagai berikut:

Resiko tingkat suku bunga arus kas

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah resiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan sukubunga pasar. Resiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja yang dikenakan suku bungamengambang. Kebijakan Perusahaan atas tingkat suku bunga adalah dengan memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan mencaritingkat suku bunga yang paling menguntungkan yang ditawarkan pasar keuangan.

27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PSAK No, 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan parapengguna untuk mengevaluasi signifikan instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dariinstrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

36

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporankeuangan.

ISAK No. 25, "Hak atas Tanah", membahas apakah biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Banhunan danHak Pakai diakui sebagai aset tetap dan disusutkan sesuai dengan sisa umur haknya, dan juga bagaimana perlakuan atas biaya yang dikeluarkandalam pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaruannya.

PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

PSAK No. 56 (revisi 2011), "Laba per Saham", menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham sehingga meningkatkan dayabanding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.

ISAK No. 20, "Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham", membahas bagaimana suatu entitasmemperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

ISAK No. 15, "PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya", memberikan pedoman bagaimanamenilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), "ImbalanKerja".

PSAK No. 16 (Revisi 2011), "Aset Tetap", mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahamiinformasi mengenai investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset penentuan jumlah tercatat,pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

PSAK No. 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan : Penyajian", menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitasdan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 46 (Revisi 2010), "Akuntansi Pajak Penghasilan", mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitungkonsekuensi pajak kini dan pajak masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui padalaporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan ("DSAK") tetapi belum efektif pada tahun2010 adalah sebagai berikut:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

PSAK No. 10 (Revisi 2010), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing", Menjelaskan bagaimana memasukan transaksi-transaksi dalam mata uangasing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uangpenyajian.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Laporan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Diaudit)