laporan kerja praktek - core.ac.uk · pdf filelaporan kerja praktek ini telah disetujui dan...

44
PENYUSUNAN, SOSIALISASI, DAN EVALUASI PROSEDUR TETAP PENGAMBILAN SAMPEL DI PT JAMU JAGO SEMARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : SIIMON ARMANDO 12.70.0058 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2015

Upload: lemien

Post on 07-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

PENYUSUNAN, SOSIALISASI, DAN EVALUASI

PROSEDUR TETAP PENGAMBILAN SAMPEL

DI PT JAMU JAGO SEMARANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar

Sarjana

Teknologi Pangan

Oleh :

SIIMON ARMANDO

12.70.0058

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2015

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

ii

PENYUSUNAN, SOSIALISASI, EVALUASI PROSEDUR

TETAP PENGAMBILAN SAMPEL DI PT JAMU JAGO

SEMARANG

Disusun Oleh :

Simon Armando

12.70.0058

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan kerja praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang

penguji pada tanggal 1 Mei 2015

Semarang, 10 Mei 2015

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan Dekan

Dra. Eva Retnowulan Soewito, Apt Dr. Victoria Kristina Ananingsih,

M.Sc.

Pembimbing Akademik

Ivone E. Fernandez, S.Si, M.Sc.

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

memberikan bimbingan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan kerja praktek ini dengan baik. Laporan Kerja Praktek ini diajukan dengan

tujuan untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi

Pangan. Selama kurang lebih satu bulan melaksanakan Kerja Praktek di PT. Jamu

Jago Semarang, penulis diharapkan dapat mengenal lebih jauh mengenai prosedur

tetap dalam pengambilan sampel, serta proses produksi secara langsung di perusahaan

yang bersangkutan.

Penulis menyadari bahwa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak baik berupa

bimbingan, saran, petunjuk, data-data dan keterangan yang diberikan sangat penting

dan sangat penulis hargai. Karena itu, pada kesempatan ini penulis pengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Victoria Kristina A. ST. MSc. selaku dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik

Soegijapranata yang telah membantu penulis untuk Kerja praktek di PT. Jamu

Jago Semarang.

2. Ibu Kartika Puspa Dwiana, STP. Msi. selaku koordinator Kerja Praktek

Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas

Katolik Soegijapranata yang telah membantu penulis untuk Kerja Praktek di

PT. Jamu Jago Semarang.

3. Ibu Ivone E. Fernandez S.Si. MSc. selaku dosen pembimbing Kerja Praktek

Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas

Katolik Soegijapranata yang telah membantu penulis atas kesabaranya

memberikan petunjuk, bimbingan, dan pengarahan dalam pembuatan laporan

Kerja Praktek ini.

4. Ibu Dra. Eva Retnowulan selaku kepala bagian produksi PT. Jamu Jago

Semarang dan pembimbing lapangan I Kerja Praktek yang telah mengizinkan

penulis melakukan Kerja Praktek di PT. Jamu Jago Semarang.

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

iv

5. Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT.

Jamu Jago Semarang, yang telah banyak memberikan bimbingan dan

membantu selama pelaksanaan Kerja Praktek.

6. Sianly Kusuma Dewi dan Agnes Faradita selaku rekan seperjuangan yang

setia menemani dalam Kerja Praktek di PT. Jamu Jago Semarang.

7. Kedua orang tua dan keluarga yang telah mendukung, membantu, dan

memberi semangat selama pelaksaan serta pembuatan laporan Kerja Praktek

PT. Jamu Jago Semarang.

8. Segenap dosen dan karyawan fakultas Teknologi Pertanian yang telah

membantu dalam perizinan dan pemenuhan syarat untuk Kerja Praktek.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan Kerja

Praktek ini.

Akhir kata, penulis berharap bahwa laporan Kerja Praktek yang masih jauh dari

sempurna ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan

membutuhkannya.

Semarang, 10 Mei 2015

Penulis,

Simon Armando.

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

PEDAHULUAN ................................................................................................... 1

BAB 1 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ..................................................... 2

SEJARAH PERUSAHAAN ..................................................................... 2

VISI DAN MISI ........................................................................................ 3

LOKASI .................................................................................................... 3

KETENAGAKERJAAN ........................................................................... 3

STRUKTUR ORGANISASI .................................................................... 4

LABORATORIUM .................................................................................. 4

BAB 2 JENIS PRODUK ...................................................................................... 6

KLASIFIKASI PRODUK ......................................................................... 6

ORIENTASI PASAR ................................................................................ 7

BAB 3 PROSES PRODUKSI ............................................................................... 8

BAHAN BAKU ........................................................................................ 8

ALUR PROSES PRODUKSI ................................................................. 10

PROSES PENGEMASAN ...................................................................... 11

PENGAWASAN MUTU ........................................................................ 11

MESIN DAN PERALATAN .................................................................. 14

PENGGUDANGAN DAN PENYIMPANAN ....................................... 15

PEMASARAN PRODUK ....................................................................... 15

SANITASI .............................................................................................. 16

PENGOLAHAN LIMBAH ..................................................................... 17

BAB 4 PEMBAHASAN ..................................................................................... 18

PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP PENGAMBILAN SAMPEL ... 18

SOSIALISASI PROSEDUR TETAP PENGAMBILAN SAMPEL ...... 27

EVALUASI PROSEDUR TETAP PENGAMBILAN SAMPEL .......... 28

BAB 5 KESIMPULAN....................................................................................... 32

BAB 6 SARAN ................................................................................................... 32

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

vi

BAB 7 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 34

BAB 8 LAMPIRAN ........................................................................................... 35

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Alir Penangan Bahan Baku ................................................... 9

Gambar 2 Diagram Alir Produksi ....................................................................... 10

Gambar 3 Label Sampel Telah Diambil ............................................................. 21

Gambar 4 Label Penanda Ditolak ....................................................................... 23

Gambar 5 Label Penandaan Wadah Sampel ....................................................... 24

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Periksa Bahan Baku ............................................................. 35

Lampiran 2 Foto Kerja Praktek........................................................................... 36

Lampiran 3 Prosedur Tetap Pengambilan Sampel .............................................. 36

Lampiran 4 Presensi Kerja Praktek..................................................................... 36

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

ix

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

1

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia pangan saat ini sangatlah berkembang pesat. Disamping itu

masyarakat juga mulai sadar akan pentinganya kesehatan, yang salah satu faktornya

adalaha adalah dari makanan yang mereka konsumsi. Maka dari itu penulis sebagai

mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam

industri pangan. Pembelajaran yang diterima oleh penulis dari Program Studi

Teknologi Pangan berkaitan dengan teori dan ilmu mengenai dunia industri pangan

namu penulis sadar bahwa ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan praktikum

belum mencakup semua bidang pada industri pangan yang ada di masyarakat. Ada

beberapa hal yang tidak dapat diperoleh hanya melalui perkuliahan dan praktikum

sehingga penulis memerlukan praktek yang sesungguhnya yaitu dengan melalui Kerja

Praktek (KP) yang dilakukan pada sebuah industri. Dengan terlaksananya KP ini

diharapkan penulis mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan dan mendapat

tambahan pengetahuan baru. Pelaksanaan Kerja Praktek di Program Studi Teknologi

Pangan merupakan salah satu mata kuliah dalam Program Studi Teknologi Pangan

yang dilakukan mulai semester IV dengan minimal 20 hari kerja.

Penulis memilih PT Jamu Jago Semarang sebagai tempat Kerja Praktek karena PT

Jamu Jago Semarang merupakan salah satu industri skala besar yang bergerak dalam

bidang pangan kesehatan serta masih aktif memproduksi hingga saat ini dengan

perkembangan produk yang semakin bervariasi dari waktu ke waktu. Penulis juga

memiliki ketertarikan tersendiri dengan industri obat tradisional yang menggunakan

bahan baku asli bangsa Indonesia. Hal tersebut menjadi alasan utama bagi penulis

untuk memilih industri ini sebagai tempat untuk kerja praktek, akan memberikan

pengalaman baru mengenai industri pangan.

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

2

1. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

1.1. Sejarah Perusahaan

Berawal pada tahun 1918 di daerah Wonogiri PT Jamu jago merupakan usaha rumah

tangga yang memproduksi jamu secara tradisional. Usaha tersebut merupakan inisiatif

dari Bapak T.K. Suprana yang ingin mengembangkan usaha rumah tangga berbasis

jamu berbentuk serbuk. Ketika itu belum ada industri besar yang bergerak dalam

bidang industri jamu. Maka dari itu usaha dari Bapak T.K. Suprana ini merupakan

pelopor pembuatan jamu dalam bentuk serbuk. Jamu serbuk yang diproduksi oleh

Bapak T.K. Suprana dikemas dengan kemasan sachet. Untuk jamu pria digunakan

logo gambar jago, sedangkan untuk jamu wanita digunakan logo gambar babon.

Pada tahun 1936-1970 usaha Bapak T.K Suprana diteruskan kepada anak-anaknya

sebagai generasi kedua dari PT Jamu Jago antara lain adalah Anwar Suprana, Panji

Suprana, Lambang Suprana, Bambang Suprana. Pada generasi kedua usaha jamu

tersebut menjadi lebih maju dengan dilakukan beberapa perubahan dan

mengembangkan usahanya ke seluruh Indonesia. Selain itu perkembangan pada cara

produksi juga dilakukan dengan melakukan penambahan mesin-mesin baru.

Pada masa kepemimpinan generasi kedua tepatnya pada tahun 1949 terjadi

perpindahan pabrik ke Semarang. Kondisi geografis kota Semarang dianggap strategis

sehingga dapat menunjuang pengembangan Jamu Jago. Pabrik di Semarang pertama

kali didirikan di Jalan Mataram nomor 852. Sedangkan kegiatan administrasi yang

menunjang berlangsungnya perusahaan tersebut didirikan kantor Jamu Jago di Jalan

Kimangunsarkoro nomor 106.

Pada tahun 1960 seiring dengan perkembangan perusahaan Jamu Jago yang semakin

pesat, maka secara resmi status hukum dari perusahaan Jamu Jago berubah menjadi

bentuk Perseroan Terbatas. Dengan berubahnya perusahaan menjadi PT Jamu Jago

pada saat itu diharapkan perusahaan akan semakin berkembang. Pada tahun 1970

oleh saran dari Departemen Kesehatan dilakukan beberapa perubahan struktur teknis

dalam proses produksi. Hal yang dilakukan adalah memperbaharui alat-alat yang

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

3

masih tradisional dengan mesin-mesin yang lebih modern. Selain itu didirikan pabrik

baru dengan lokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan 275 Semarang.

Pada generasi selanjutnya yaitu generasi ketiga dipimpin oleh Sindu Anwar, Jaya

Suprana, Nugraha Suprana, Surya Hadi Winata, Sena Karyadi. Dari generasi

dilakukan pengembangan pasar hingga mancanegara. Dengan semangat dan kerja

keras yang tinggi maka pada generasi ketiga ini banyak diterima penghargaan seperti

International Asia Award hingga dua kali dan International Trophy for Quality.

Pada tahun 1979 didiriakn Pameran Jamu Jago yang terlerak di Srondol, didalamnya

diinfomasikan mengenai proses produksinya serta bahan-bahan yang digunakan.

Selain itu juga didirikan Kebun Jamu di Bandung serta Laboratorium Penelitian dan

Pengembangan. PT Jamu Jago kini berkembang terus menerus hingga generasi

keempat tepatnya dibawah pimpinan Bapak Vincent Suprana.

1.2. Visi dan Misi

Visi dari PT Jamu Jago adalah meningkatkan derajat masyarakat Indonesia dan dunia

dengan obat tradisional yang dibuat berdasarkan Cara Pembuatan Obat Tradisional

Yang Baik (CPOTB). Misi dari PT Jamu Jago adalah memproduksi obat tradisional

dengan bahan baku hasil alam Indonesia yang diproses sesuai CPOTB guna

meningkatkan kesehatan masyarakat sesuai dengan motto Jamu Jago “Rakyat Sehat,

Negara Kuat”

1.3. Lokasi

Lokasi dari pabrik PT Jamu Jago adalah terdapat di Jalan Perintis Kemerdekaan No

273-275 yang mengurus semua proses produksi. Sedangkan untuk kantor pemasaran

dan administrasi terletak di Jalan Kimangunsarkoro No 106. Didirikan pula depot

jamu dimana konsumen dapat memberli dan merasakan langsung jamu dari PT Jamu

jago tepatnya di Jalan MT Haryono

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

4

1.4. Ketenagakerjaan

Jumlah pegawai dari PT Jamu Jago adalah sebanyak 1200 orang. Jam kerja yang

berlaku adalah dari hari Senin-Jumat mulai pukul 07.30 hingga 16.00. Cuti yang

diberikan oleh PT Jamu Jago yaitu Sabtu, Minggu, hari besar, serta ditambah 12 hari

per tahun serta cuti hamil selama 3 bulan 10 hari dan cuti haid selama 2 hari. Secara

bidang pendidikan dari karyawan PT Jamu Jago berasalal dari bidang ekonomi, teknik

kimia, farmasi, teknik industri, teknik sipil, biologi, dan teknologi pangan. Selain

karyawan tetap tersebut direkrut pula beberapa tenaga ahli sebagai konsultan seperti

bidang riset, perpajakan, serta argonomi.

Terdapat dua kelompok karyawan yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak.

Karyawan tetap atau bisa disebut sebagai karyawan bulanan merupakan karyawan

yang sistem penggajiaannya dilakukan tiap bulan dan biasanya merupakan karyawan

bagian kantor dan produksi. Karyawan kontrak adalah karyawan yang menpunyai

masa kontrak, mereka akan diperlukan jika ingin mempenuhi target produksi

tambahan dan peluncuran produk baru.

1.5. Struktur Organisasi

Bentuk perusahaan dari PT Jamu Jago merupakan Perseroan Terbatas dimana

dipimpin oleh seorang Dewan Komisaris yang membawahi Presiden Direktur yang

bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. Presiden Direktur membawahi Manager

Pemasaran, Manager Finansial, Manager Internal Audit, Manager Sumber Daya

Manusia. Direktur Pabrik membawahi tujuh manager, yaitu: Manager Produksi,

Manager Product Planning Inventory Control (PPIV), Manager QC (Pengawasan

Mutu), Manager R & D, manager Teknisi Penunjang, dan Manager Registrasi, Rumah

Tangga.

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

5

1.6. Laboratorium

Untuk menunjang berlangsungnya proses produksi di PT Jamu Jago maka disiapkan

empat Laboratorium yaitu :

1.6.1. Laboratorium Formulasi

Tempat dilakukannya pembuatan formulasi-formulasi baru yang akan

digunakan untuk produksi serta sekaligus berfungsi sebagai Laboratorium

Penelitian dan Pengembangan untuk diciptakannya produk baru.

1.6.2. Laboratorium Mikrobiologi

Tempat dilakukannya pengawasan mutu secara mikrobiologi tepatnya untuk

mengukur jumlah Angka Lempeng Total pada sampel

1.6.3. Laboratorium Kimia

Tempat dilakukannya pengawasan mutu secara kimiawi pengujian kadar air,

susut pengeringan, kadar abu, dll.

1.6.4. Laboratorium Uji Stabilitas

Tempat dilakukannya pengawasan mutu yang berhubungan dengan stabilitas

produk yang sudah jadi.

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

6

2. DESKRIPSI PRODUK

Produk yang diproduksi oleh PT Jamu Jago kurang lebih adalah sebanyak 200

jenis.PT Jamu Jago memproduksi berbagai obat tradisional, minuman kesehatan, serta

minuman berenergi. Minuman kesehatan merupakan minuman yang memiliki khasiat

untuk kesehatan tubuh meskipun sedang tidak terjangkit penyakit, sedangkan

minuman berenergi bermanfaat untuk menambah energi bagi yang meminumnya.

Produk unggulan dari PT Jamu Jago antara lain :

Buyung Upik

Menambah nafsu makan anak dan mengobati cacingan

Esha

Menjaga stamina pria.

Basmingin

Mencegah dan mengobati masuk angina

Anik

Merupakan produk jamu untuk membantu bagi orang yang ingin mengurangi

merokok.

2.1. Spesifikasi Produk

PT Jamu Jago memproduksi berbagai jenis produk jamu. Antara lain ada jamu khusus

pria atau khusus wanita dan jamu yang diperuntukan untuk anak-anak. Khasiat yang

dimiliki setiap jamu juga berbeda-beda, ada yang bisa menyembuhkan penyakit,

menambah nafsu makan anak, menciptakan suasana bahagia, serta untuk kesehatan

pria maupun wanita. Jamu serbuk biasanya dikemas dalam bentuk sachet berbeda-

beda setiap produk ada yang berisi 5 g, 7 g, dan 35 g. Setiap sachet tersebut dikemas

kembali dalam kemasan box sebagai kemasan sekunder yang berisi 10 sachet setiap

box nya. Setiap 20 box dikemas kembali dengan kemasan tersier berupa karton

dengan isi 20 box setiap kartonnya.

Dalam waktu satu bulan, PT. Jamu Jago mampu memproduksi sebanyak ± 1 ton

ekstrak kapsul dan ± 120 ton produk serbuk. Jumlah tersebut disesuaikan dengan

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

7

permintaan pasar yang ada. Produk yang diproduksi juga disesuaikan dengan

permintaan pasar dengan jadwal produksi bergantian.

2.2 Orientasi Pasar

Proses distribusi di PT Jamu dilakukan oleh tim pemasaran. Produk yang dihasilkan

dari pabrik akan disalurkan ke agen yang sudah bekerja sama terlebih dahulu. Dari

agen tersebut kemudia produk-produk dari PT Jamu Jago dipasarkan ke pedagang-

pedagang kecil atau ke konsumen langsung. Selain mengandalkan para agen, khusus

di kota besar seperti halnya Jakarta dengan melalui perwakilan seperti supermarket

dengan sistem titip jual. Sistem ini dilaksanakan untuk daerah pemasaran baik di

dalam maupun di luar negeri. Distribusi untuk di Pulau Jawa dilakukan menggunakan

bus sedangkan untuk di luar Jawa digunakan kapal atau pesawat.

Pemasaran dalam negeri dibagi menjadi empat daerah utama yaitu:

1. Jakarta dan Jawa Barat, meliputi: Jakarta, Bandung, Bogor, garut, bekasi,

Ciamis.

2. Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meliputi: Semarang,

Solo, Yogyakarta, Kudus, Pati, Blora, dan Magelang.

3. Jawa Timur, meliputi: Surabaya, Malang, Madiun, Mojokerto, dan Blitar.

4. Daerah luar pulau Jawa, meliputi: Palembang, Pekan Baru, Padang, Pontianak,

Banjarmasin, Bali, Lombok, dan Papua.

Selain dalam negeri, produk PT Jamu Jago juga sudah dipasarkan ke luar Indonesia

seperti Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Thailand, dan Vietnam.

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

8

3. PROSES PRODUKSI

PT Jamu Jago memproduksi berbagai macam produk yang berbeda satu sama lain.

Masing-masing produk memiliki spesifikasi khusus yang berbeda dari produk lain.

Proses produksi yang dilakukan juga beebeda-beda tergantung produk yang akan

dihasilkan. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses produksi minuman serbuk

Buyung Upik di PT Jamu Jago.

3.1. Bahan Baku

Dalam pembuatan jamu di PT Jamu Jago digunakan bahan utama berupa simplisia.

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum

mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang

dikeringkan (Depkes RI, 1995). Untuk menjaga kualitas dari bahan baku maka perlu

dilakukan tiga macam standardisasi bahan baku yaitu :

a. Kebenaran Bahan

Kebenaran bahan baku perlu diperhatikan dengan tujuan untuk menentukan

jenis dari bahan baku, seperti jenis dan varietas. Pengecekan dilakukan dengan

cara visual, fisik dan juga melalui laboratorium Quality Control.

b. Bahan yang digunakan harus dalam bentuk kering.

Bahan yang disimpan dalam kondisi kering akan, memperpanjang masa

simpan bahan baku sehingga dapat digunakan kapan saja. Kada air pada

simplisia diusahakn memiliki kadar air sebesar 10%. Jika dalam keadaan

basah maka akan menimbulkan kontaminasi dan umur simpan lebih singkat.

c. Kebersihan bahan.

Kebersihan dari bahan baku yang akan digunakan perlu diperhatikan, hal ini

dapat dilakukan dengan menghilangkan kotoran maupun cemaran

mikroorganisme yang berasal dari tanah tempat bahan baku dipanen.

Standarisasi untuk kebersihan bahan baku ditetapkan oleh perusahaan dan

pengecekan selalu dilakukan oleh Quality Control.

Produk unggulan yang dimiliki oleh PT Jamu Jago adalah Buyung Upik. Komposisi

Buyung Upik terdiri dari Curcumae Rhizoma, Zingeberis aromaticae Rhizoma,

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

9

Myristicae Semen, Burmanni Cortex, dan bahan-bahan lain. Proses dalam tahap awal

ini meliputi :

Sortasi

Proses ini bertujuan untuk membebaskan dari tanah, bahan asing, kotoran, dan

bagian-bagian tanaman yang tidak dikehendaki

Pencucian

Pencucian dilakukan dengan cara merendam dan mengaduk-aduk bahan baku

dalam bak berisi air bersih. Proses pencucian ini dilakukan pembilasan

sebanyak 3 hingga 4 kali lalu ditiriskan.

Pengeringan

Proses pengeringan dilakukan dengan cara dimasukkan dalam oven pengering

dengan suhu 50OC. Dalam proses ini, dilakukan pemeriksaan setiap 2 jam

dengan tujuan untuk memastikan kadar air sudah mencapai 10%. Bahan baku

yang sudah memenuhi standar kekeringan dimasukkan dalam kantong plastik

dan dilakukan penimbangan.

Proses pengangan bahan baku pada produk Buyung Upik dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Diagram Alir Penangan Bahan Baku

Karantina di gudang bahan baku

Sortasi

Pencucian

Pengeringan

Bahan baku disimpan di gudang bahan bersih

Penerimaan bahan baku dari pemasok

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

10

3.2. Alur Proses Produksi

Proses produksi dari Buyung Upik dapat dilihat pada diagram dibawah ini

Gambar 2. Diagram Alir Produksi

Bahan baku yang sudah siap digunakan dan tersimpat dalam gudang bahan baku

ditimbang dan diracik sesuai formulasi. Untuk bahan segar dan bahan kering yang

kering dipisahkan kemudian dilakukan ekstraksi masing-masing. Dalam proses

ektraksi terjadi proses maserasi dan evaporasi. Dari proses ekstraksi ini akan

didapatkan sari ekstrak dari bahan yang digunakan. Kemudian selanjutnya dilakukan

pencampuran kedua ekstrak dari bahan kering dan bahan segar. Ketika selesai proses

mixing I dilakukan pengujian oleh bagian QC berkatian dengan uji mirkobiologi serta

uji kadar air. Setelah itu proses mixing II dilakukan penambahan bahan lain dan

kemudian juga dilakukan dilakukan uji homogenitas oleh Quality Control.

Penerimaan bahan baku dari gudang bahan baku

Penimbangan Bahan Baku

Ekstraksi bahan segar Ekstraksi bahan kering

Mixing I

Mixing II

Pengisian

Pengemasan

Produk disimpan dalam gudang produk jadi

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

11

Proses selanjutnya yaitu pengisian buuyng upik ke dalam kemasan. Produk Buyung

Upik untuk tiap sachet dilakukan pengisian 7 gram. Setelah proses ini dilakukan

pengujian keseragaman bobot, kebocoran dan kerapian, serta mikrobiologi.

Selanjutnya dilakukan pengemasan dengan uji kontrol isi (kebenaran dan jumlah)

serta kebenaran dan kelengkapan penandaaan. Kemudian disimpan di gudang produk

jadi.

3.3. Proses Pengemasan

Buyung upik mempunyai sifat higroskopis. Hal terseebut perlu ditangani dengan baik

agar dapat menjaga kualitas dari Buyung upik. Salah satu cara yang dapat dilakukan

untuk menjaga kualitas Buyung Upik dapat digunakan pembungkus yang memiliki

daya penahan uap air yang tinggi. Kemasa dari Buyung Upik menggunakan tiga jenis

pengemas yaitu kemasan primer, sekunder, dan tersier. Kemasan primer pada

umumnya langsung bersentuhan dengan produk. Kemasan primer Buyung Upik

terdiri dari tiga lapisan yaitu: plastik PP, aluminium foil, dan PE. Kemasan sekunder

berguna untuk lebih memantapkan barier dan membuat produk lebih menarik. Untuk

kemasan sekunder menggunakan plastik dan karton. Kemasan tersier berguna untuk

mempermudah dalam transportasi dan penyimpanan. Untuk kemasan tersier

digunakan karton.

Sebelum memulai proses pengemasan Buyung Upik, perlu dilakukan pengaturan pada

alat kemas agar dapat berjalan baik. Hal ini bertujuan supaya berat setiap sachet

selama pengisian sama. Pengisian dilakukan kontrol rutin setiap 1 jam agar berat tiap

sachet tetap sama dan mengontrol kemasan rusak atau tidak terisi. Sachet diisi 7 gram

untuk setiap kemasan. Sachet yang telah diisi lalu dimasukkan dalam kantong plastik

dan dimasukkan ke dalam kemasan sekunder yang berisi 10 kantong plastik dan

dimasukkan lagi dalam kemasan tersier/ dos berisi 200 secara manual. Selanjutnya

diberi tanggal pengemasan, kode produksi dan expired date. Kemudian produk

disimpan dalam gudang produk jadi dan menunggu untuk dipasarkan.

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

12

3.4. Pengawasan Mutu

Pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT Jamu Jago dibedakan menjadi 3 kelompok

besar yaitu pengawasan mutu pada bahan baku, pengawasan mutu proses produksi,

dan pengawasan mutu produk jadi. Pengawasan mutu bertujuan untuk menghasilkan

produk yang tetap terjaga kualitasnya. Bagian yang bertanggung jawab pada

pengawasan mutu adalah bagian Quality Control.

3.4.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku

Pengawasan mutu untuk bahan baku dimulai ketika barang sudah datang dari

pemasok. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahan baku sesuai dengan spesifikasi

bahan baku yang diperlukan. Bahan yang akan diuji adalah bahan baku simplisia,

bahan baku non simplisia, dan bahan kemas. Dalam penyiapan bahan baku perlu

diperhatikan kesesuaian bahan baku yang dipesan dan apakah ada bahan lain yang

tercampur.

Pengujian yang dilakukan meliputi uji kimia, uji mikrobiologis, dan uji fisik. Pada uji

kimia dilakukan pengujian kadar air, susut pengeringan, penetapan kadar sari, dan

penetapan kadar abu. Pada uji mikrobiologis dilakukan pengujian angka lempeng total

dan uji bakteri Escherichia coli. Pada uji fisik dilakukan pengujian bobot jenis.

3.4.2. Pengawasan Mutu Proses Produksi

Dalam pelaksaan proses produksi, pengawasan mutu diperlukan untuk memantau dan

mengetahui perubahan yang terjadi selama proses produksi berlangsung. Bagian QC

akan mengamati dan menganalisa sampel pada setiap tahap produksi dengan cara

mengambil sejumlah sampel pada setiap tahapan yang dilakukan pengawasan mutu

yang kemudian dilakukan pengujian.

Analisa sampel oleh bagian QC dilakukan ketika tahap pencampuran pertama,

pencampuran kedua, dan pengisian. Setelah tahap pencampuran pertama dilakukan uji

mikrobiologi dan uji kimia berupa kadar air. Setelah tahap pencampuran kedua

dilakukan uji fisik berupa uji homogenitas.

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

13

3.4.3. Pengawasan Mutu Produk Jadi

Pengawasan produk jadi dilakukan ketika melakukan pengisian ke kemasan, hal-hal

yang di perhatikan pada pengawan mutu produk jadi antara lain :

a. Kontrol isi (kebenaran dan jumlah)

Dicek isi tiap kemasan dan jumlahnya agar sesuai dengan jumlah yang diset

di mesin.

b. Kontrol kelengkapan penandaan

Dicek benar atau tidaknya suatu kelengkapan penandaan yaitu label kemasan

dan informasi yang tertera.

c. Kontrol bobot

Dicek keseragaman bobot antar satu sachet dengan sachet yang lainnya.

d. Kontrol kebocoran dan kerapian

Dicek apakah kemasan mengalami kebocoran atau tidak. Jika ditemui

kebocoran maka kemasan perlu diganti.

3.5. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan dalam proses pembuatan jamu harus diperhatikan dengan tujuan

didapatkan jumlah produk yang banyak dengan waktu yang singkat tanpa mengurangi

kualitas produk yang dihasilkan. Mesin yang digunakan dalam pembuatan produk

Buyung Upik antara lain adalah mesin pemeras simplisia segar, mesin ekstraksi,

mesin pencampur granulasi dan gula, mesin kristalisasi, mesin pencampur produk

antara dan rasa, dan mesin pengemas.

Pada awalnya pencucian bahan baku dilakukan secara manual. Kemudian dimasukkan

ke mesin pemeras yang akan menghasilkan simplisia bentuk cair. Kemudian

dimasukkan ke dalam mesin ekstraksi sehingga diperoleh ekstraknya. Hasil dari

ekstraksi bahan segar dan bahan kering kemudian dicampur dengan menggunakan

mesin pencampur granulasi. Kemudian dikristalisasi menggunakan mesin kristalisasi

dengan evaporasi dan pengadukan. Lalu dilakukan mixing yang selanjutnya

dimasukkan mesin pengemas.

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

14

Pembersihan mesin dilakukan secara rutin setelah proses produksi selesai pada hari

tersebut. Selain itu proses pembersihan juga dilakukan setiap pergantian bahan yang

akan diproses. Pembersihkan bahan cair dibantu dengan air bersih, sedangkan untuk

bahan padat digunakan tekanan blower sehingga dapat terhembus keluar dari bagian-

bagian mesin. Selain itu dilakukan perawatan mesin secara berkala agar mesin dapat

beroperasi secaraa optimal.

3.6. Penggudangan dan Penyimpanan

Gudang di PT Jamu Jago dipisahkan menurut kegunaannya masing-masing yaitu

meliputi gudang alat kemas, gudang bahan non simplisia, gudang hasil ayak, gudang

bahan baku, gudang bahan kemas, dan gudang produk jadi. Untuk semua gudang

diberlakukan sistem First In First Out (FIFO), dimana bahan yang pertama kali

masuk akan pertama kali dilakukan pemrosesan.

Sebelum disimpan dalam gudang, bahan-bahan tersebut telah mengalami pemrosesan

awal yaitu pencucian, sortasi, dan pengeringan baru kemudian disimpan dalam

gudang. Sedangkan untuk bahan non simplisia bahan-bahan tersebut terlebih dahulu

dilakukan pengujian mutu, setelah itu baru disiman dalam gudang non simplisia.

Penyimpanan bahan baku dalam gudang maksimal adalah 3 bulan supaya menjaga

kualitas dari produk yang akan dihasilkan.

Untuk produk jadi disimpan dalam gudang produk jadi. Produk jadi ini sudah siap

dipasarkan dengan kemasan kemasan primer dan sekunder yaitu di dalam plastik

kemudian dimasukkan dalam dos yang menjadi kemasan kemasan tersier. Masing-

masing barang diberi penanda kode produksi agar memudahkan dalam pengambilan

terutama dalam menentukan system FIFO.

3.7. Pemasaran Produk

Produk yang dihasilkan dari pabrik akan disalurkan ke agen yang sudah bekerja sama

terlebih dahulu. Dari agen tersebut kemudia produk-produk dari PT Jamu Jago

dipasarkan ke pedagang-pedagang kecil atau ke konsumen langsung. Selain

mengandalkan para agen, khusus di kota besar seperti halnya Jakarta dengan melalui

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

15

perwakilan seperti supermarket dengan sistem titip jual. Pengecekan tanggal

kadaluarsa tidak dilakukan oleh pihak penjual. Jika produk PT Jamu Jago ada yang

melewati tanggal kadaluarsa, maka penjual akan melakukan retur kepada produsen

Dari 10-20% hasil produk PT Jamu Jago telah berhasil menembus pasar internasional.

Produk dari Jamu Jago banyak di ekspor ke luar negeri antara lain negara-negara Asia

Tenggara seperti Filipina, Cina, dan sudah merambah ke Amerika dan Australia.

Pemasaran produk dari Jamu Jago ini dilakukan melalui:

1. Above the Line

Above the line merupakan strategi pemasaran yang dilakukan melalui

pemasangan iklan baik di televisi maupun di koran.

2. Below the Line

Below the line merupakan strategi pemasaran yang dilakukan dengan “gethok

tular”.

3.8. Sanitasi

Dari sisi konstruksi bangunan pabrik, bagunan dari PT Jamu Jago terdiri dari

beberapa bagian. gedung persiapan bahan baku, gedung pengolahan, laboratorium,

WC, dan juga gudang. Setiap bagian dalam pabrik dipisahkan oleh sekat, sehingga

tidak dapat berhubungan langsung. Semua lantai bangunan menggunakan semen

plester. Selain itu, semua bangunan telah dilengkapi dengan penerangan dan juga

ventilasi yang cukup, serta disediakan exhaust fan untuk memperlancar pertukaran

udara dalam gedung.

Gudang terdiri dari 3 gudang yaitu gudang bahan baku, gudang barang jadi, gudang

bahan kemas. Pemisahan gudang ini bermanfaat agar tidak terjadi kontaminasi silang

antar bahan. Gudang juga telah dilengkapi dengan pallet sehingga barang yang

bersentuhan dengan lantai tidak mengalami kerusakan. Untuk menghindari serangan

hama juga juga diberi perangkap tikus untuk meminimalkan hewan pengerat.

Dari sisi personal karyawan, karyawan PT Jamu Jago sudah menggunakan baju kerja

khusus, sarung tangan, penutup rambut, dan masker. Hal itu bertujuan untuk

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

16

menghindari kontaminasi produk dari karyawan. Dari sisi kebersihan alat-alat yang

digunakan, mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi mendapat

perlakuan pembersihan setiapnya harinya ketika selesai produksi. Sisa-sisa kotoran

dari hasil permbersihan tersebut dibuang sesuai prosedur pengolahan limbah.

3.9. Pengolahan Limbah

Dalam memproduksi jamu di PT Jamu Jago menghasilkan tiga jenis limbah yaitu

limbah padat, cair, dan gas. Pengolahan limbah bertujuan untuk dapat dibuang ke

lingkungan dengan aman dan tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi

lingkungan. Dari proses pencucian bahan baku, mesin dan perlatan, serta sisa

produksi didapatkan limbah cair. Beberapa tahapan dalam proses pengolahan limbah

cair adalah sebagai berikut :

Filtrasi dan Pengendapan

Proses ini dilakukan dilakukan pada bak pertama dengan kapasitas 30 m3 dan

debit 3 m3

Hal ini bertujuan untuk menurunkan Total Suspended Solid (TSS).

Dengan perbedaan berat jenis, maka komponen yang meliki berat jenis lebih

besar akan tenggelam.

Aerasi Anaerob

Pada proses ini dilakukan penambahan isolat untuk mendegradasi bakteri.

Nilai COD maksimal 0,5 mg/l, nilai BOD maksimal 3 mg/l, pH 6-8, dan fenol.

Aerasi Aerob

Proses ini dilakukan pada bak terbuka serta ada penambahan aerasi dari

blower sehingga dapat menambah jumlah oksigen. Nilai BOD dan COD

diharapkan sudah memenuhi standar dengan pengaturan isolat, dan debit.

Bak Kimia

Dalam bak ini dilakukan penambahan kaporit. Jumlah kaporit yang diberikan

sebanyak 30% dari jumlah volume. Penambahan kaporit ini digunakan ketika

konsidi masih asam dengan pH sekitar 6 untuk membuat pH limbah menjadi

7-8.

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

17

Limbah yang telah melalui proses pengolahan terserbut dan telah melalui uji sesuai

standar maka limbah dapat dibuang ke lingkungan. Limbah tersebut dapat dipakai

kembali akan tetapi harus ada izin dari.

Limbah padat dari hasil produksi di PT.Jamu Jago terdiri dari 2 macam B3 dan non

B3. Limbah B3 terdiri dari oli bekas, baterai bekas, lampu, aki. Seluruh limbah akan

masuk ke TPS khusus B3 dengan izin Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

(BPLH) kota Semarang. Sebelum diserahkan ke pihak ketiga PT.Jamu Jago

melakukan penyimpanan selama 6 bulan baru kemudian diserahkan ke pihak ketiga.

Pihak ketiga ini bertugas untuk mengumpulkan, membawa, dan memusnahkan limbah

padat. Pemusnahan tersebut menggunakan alat insenerator dengan tinggi 50 meter dan

suhu 1200oC. Sedangkan untuk limbah non B3 dapat langsung dibuang ke TPA

karena tidak membahayakan lingkungan.

Selain limbah padat dan cair dilakukan pula pengolahan limbah gas. Pada proses ini

digunakan dua macam alat yaitu cerobong genset dan cerobong boiler. Cara kerja

pada cerobong boiler dilakukan pengambilan sampel pada 3 titik dengan

memasukkan alat untuk menangkap CO2, H2S, CO. Sampel tersebut diuji dalam

laboratorium. Pembersihan cerobong dilakukan dengan penyemprotan blower pada

cerobong.

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

18

4. PEMBAHASAN

Dalam memproduksi sebuah produk tentunya diingkan produk yang terjamin

mutunya. Maka dari itu dalam memproduksi sebuah produk diperlukan pengawasan

mutu. Menurut Sofjan (1993), pengawasan mutu merupakan suatu tindakan atau

kegiatan untuk memastikan apakah mutu atau standar yang ditetapkan dapat terlihat

dalam hasil akhir. Pengawasan mutu bertujuan untuk menentukan komponen-

komponen mana yang tidak layak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi

mendatang akan sesuai dengan standar. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh

perusahan merupakan alat bagi untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan,

mempertahankan kualitas yang, dan mengurangi jumlah bahan yang rusak (Sukanto

dan Indriyo,1995).

Salah satu sarana dalam mengawasi mutu produk adalah dengan dilakukannya proses

pengambilan sampel. Tujuan proses pengambilan sampel adalah untuk

memanfaartkan karakteristik individu yang dapat mewakili keseluruhan populasi

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, yang nantinya informasi tersebut

akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan (Darmadi , 2011).

4.1. Penyusunan Prosedur Tetap Pengambilan Sampel

Dalam melakukan proses pengambilan sampel agar proses pengambilan sampel

dilakukan secara benar maka diperlukan suatu standar atau bisa disebut prosedur

tetap. Menurut Ali (2000) prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu

pekerjaan. Dalam insdustri jamu digunakan standar berupa Cara Pembuatan Obat

Tradisional yang Baik (CPOTB). Penggunaan standar ini bertujuan agar didapatkan

hasil produk obat tradisional dengan kualitas yang baik.

Dalam CPOTB dijelaskan bahwa mutu produk bergantung pada pengujian sampel

yang diambil, maka dari proses dari pengambilan dari sampe yang akan diuji perlu

diperhatikan. Sampel yang perlu dilakukan pengujian dibagi menjadi 3 kelompok

besar yaitu untuk bahan baku, produk antara; produk ruahan; produk jadi, dan bahan

kemas.

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

19

Bahan baku merupakan semua bahan yang akan digunakan dalam pengolahan, baik

bahan yang sudah diolah terlebih dahulu maupun bahan yang belum mengalami

pengolahan sama sekali. Setelah bahan mengalami pwngolahan dalam proses

produksi maka bahan baku tersebut akan menjadi produk setengah jadi yang

dibedakan menjadi produk antara dan produk ruahan. Produk antara merupakan

campuran dari bahan yang masih memerlukan satu atau lebih tahap pengolahan untuk

menjadi produk ruahan. Produk ruahan sendiri merupakan bahan yang sudah selesai

diolah namun belum melalui proses pengemasan. Jika bahan yang sudah diproses

tersebut sudah diproses maka bisa disebut produk jadi.

4.1.1. Prosedur Tetap Pengambilan Sampel

Prosedur tetap bpengambilan sampel bahan baku disusun dengan tujuan memberi

petunjuk tentang cara pengambilan sampel bahan baku yang benar supaya terhindar

dari pencemaran mikroba dan pencemaran silang. Prosedur tetap ini berlaku untuk

pengambilan sampel bahan baku yang akan digunakan. Petugas yang

bertanggungjawab adalah petugas pengambil sampel dan analis bahan baku. Proses

pengambilan sampel bahan baku ini berlangsung di gudang bahan baku, ruang

timbang, dan ruang sampling.

Proses pengambilan sampel digunakan alat-alat khusus yang terpisah dari alat

laboratorium lain serta telah melalui proses pembersihan. Beberapa alat yang dapat

digunakan antara lain :

Pipet

Digunakan untuk bahan yang berwujud cair dalam botol.

Liquid Sampler

Digunakan untuk bahan yang berwujud cair dalam drum

Thief Sampler

Digunakan untuk bahan yang berwujud serbuk dalam drum atau kantong

besar.

Sendok

Digunakan untuk mengambil sampel (pada wadah besar maupun kecil)

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

20

Pompa Penyedot

Digunaan untuk mengaduk dan mengambil sampel pelarut organic dalam

drum.

Sedangkan untuk membawa sampel yang diambil digunakan wadah khusus. Wadah

Sampel yang dapat digunakan antara lain :

Kantong plastik

Digunakan untuk sampel padat atau setengah padat.

Botol

Digunakan untuk sampel cair

Labu Erlemenyer

Digunakan untuk sampel cair

Beker glas

Digunakan untuk sampel setengah padat.

Sebelum melakukan pengambilan sampel dilakukan persiapan pengambilan sampel.

Persiapan dilakukan dengan menyiapkan daftar periksa bahan baku (Lampiran 1).

Daftar periksa tersebut diisi berdasarkan label karantina berwarna kuning yang

tertempel pada wadah bahan baku. Label karantina ini ditempel oleh petugas gudang

dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa bahan baku tersebut masih belum bisa

digunakan karena harus diuji terlebih dahulu.

Kemudian wadah bahan baku dari supplier perlu di cek terlebih dahulu. Kondisi yang

perlu di cek adalah sebagai berikut :

- Wadah rusak / hampir rusak

- Tidak ada segel, rusak/bekas dibuka

- Wadah tidak asli

- Label pabrik pembuat tidak ada / tidak jelas

- Nomor Lot tidak ada, tidak jelas

- Tercium bau asing atau basah

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

21

Jika ada kondisi yang tidak sesuai maka dapat dicatat di daftar periksa pengambilan

bahan baku dan disebutkan kondisi dari wadah yang diterima. Jika pada wadah bahan

baku terdapat instruksi cara penyimpanan khusus pada bahan baku tersebut maka

petugas pengambil sampel segera melaporkan ke petugas gudang.

Petugas pengambil sampel perlu menyiapakan label yang menandakan bahwa sampel

telah diambil. Jumah dari label yang perlu disiapkan disesuaikan dengan jumlah

wadah bahan baku yang akan dibuka. Kemudian label tersebut ditempelkan pada

wadah yang akan digunakan sebagai wadah sampel. Dan pada persiapan yang

terakhir, untuk menjaga kebersihan maka sebelum dilakukan pengambilan sampel

tangan dari petugas pengambil sampel perlu dicuci dengan air dan sabun.

Gambar 3. Label Sampel Telah Diambil

Pada proses pengambilan sampel perlu diketahui terlebih dahulu pola untuk

pengambilan sampel tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah wadah yang

akan dibuka. Tiga jenis pola yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

Pola N

Pola ini digunakan jika bahan baku yang diterima dari pemasok yang

disetujuai diperkirakan seragam. Sampel dapat diambil dari seluruh bagian

sampel.

n = 1 + √ N

n = jumlah wadah yang dibuka

N = jumlah wadah yang diterima

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

22

Pola P

Pola ini digunakan jika bahan baku yang diterima dari pemasok disetujui telah

seragam, dengan tujuan untuk pengujian identitas.

n = 0,4 + √ N

n = jumlah wadah yang dibuka

N = jumlah wadah yang diterima

Pola R

Pola ini digunakan jika bahan baku yang diterima dari pemasok yang belum

diketahui dan diperkirakan tidak seragam .

n = 1,5 + √ N

n = jumlah wadah yang dibuka

N = jumlah wadah yang diterima

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, maka urutan pengambilan sampel

bahan disusun sebagai berikut :

Zat Cair

1. Tak berwarna, tak berbau, encer.

2. Berwarna lemah, sedikit berbau.

3. Zat cair kental, berwarna.

Zat setengah padat (Semi solid)

1. Berwarna putih.

2. Berwarna lemah.

3. Berwarna tua.

Zat padat / serbuk

1. Serbuk putih, tak berbau, bentuk kristal

2. Serbuk putih berbau lemah, bentuk kristal

3. Serbuk putih, berbau kuat.

4. Serbuk putih, partikel halus / lengket.

Untuk sampel berbentuk serbuk yang disimpan dalam drum, awalnya bagian penutup

dari drum dibersihkan menggunakan kain lap bersih. Penutup dari drum dibuka dan

penutupnya tersebut diletakkan secara terbalik pada alas yang bersih. Kemasan dalam

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

23

drum berupa kantong plastik dapat dicek terlebih dahulu apakah ada kebocoran. Jika

ada kebocoran maka perlu diinformasikan kepada petugas gudang agar dapat dipindah

ke kantong plastik lain. Jika tidak ada kebocoran maka kemasan plastik dapat dibuka

kemudian segera cek keadaan dari bubuk tersebut seperti bau, warna, bentuk kristal,

serta penggumpalan karena basah. Kondisi serbuk yang tidak sesuai tersebut dapat

ditolak dengan memberi penandaan label ditolak

Gambar 4. Label Penanda Ditolak

Setelah kantong plastik dibuka, maka sampel dapat diambil dalam posisi diagonal.

Kemudia dimasukan ke dalam wadah sampel yang sudah diberi label penanda sampel

yang diambil. Tutup dari drum dan tutup wadah ditutup rapat-rapat. Label pada wadah

sampel diisi sesuai dengan isi sampel. Sedangkan untuk wadah bahan baku diberi

penanda bahwa sampel telah diambil.

Untuk bahan serbuk yang terletak didalam kantung atau karung pertama-tama bagian

yang akan dibuka dibersihkan dengan lap bersih terlebih dahulu. Kemudian bagian

seal atau jahitan dari kantung atau karung bisa dibuka terlebih dahulu. Lalu segera cek

keadaan dari bubuk tersebut seperti bau, warna, bentuk kristal, serta penggumpalan

karena basah. Kondisi serbuk yang tidak sesuai tersebut dapat ditolak dengan

memberi penandaan label ditolak (Gambar 2).

Setelah kantong plastik dibuka, maka sampel dapat diambil dalam posisi diagonal.

Kemudia ndimasukan ke dalam wadah sampel yang sudah diberi label penanda

sampel yang diambil. Tutup dari drum dan tutup wadah ditutup rapat-rapat. Label

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

24

pada wadah sampel diisi sesuai dengan isi sampel. Sedangkan untuk wadah bahan

baku diberi penanda bahwa sampel telah diambil.

Untuk bahan berwujud cair, pertama-tama tutup dibersihkan menggunakan kain

basah dan kemudian digosok dengan kain kering. Sebelum sampel diambil seluruh

cairan perlu diaduk dengan cara menggoyangkan wadahnya atau bisa dengan pompa

penyedot yang cairannya dialirkan ke wadah kembali. Setelah itu penututup bisa

dibuka dan diletakkan terbalik. Perlu untuk diamati apakah tutup tersebut bekas

dibuka atau rusak.

Untuk sampel cair dengan kapasitar besar dapat digunakan alat liquid sampler,

sedangkan untuk kapasitas kecil dapat digunakan pipet untuk mengambil sampel. Alat

pengambil diusahakan agar bisa masuk sedalam mungkin ke wadah namun perlu

diperhatikan agar tangan tidak bersentuhan dengan bahan. Kemudian wadah bahan

dan wadah sampel bisa ditutup rapat-rapat. Untuk wadah bahan baku yang sudah

diambil dapat diberi penanda bahwa sampel telah diambil. Sedangkan untuk label

wadah sampel dapat diisi sesuai keterangan bahan baku yang diambil.

Gambar 5. Label Penandaan Wadah Sampel

4.1.2. Prosedur Pengambilan Sampel Produk Antara, Produk Ruahan, dan

Produk Jadi

Prosedur tetap bpengambilan sampel produk antara, produk ruahan, dan produk jadi

disusun dengan tujuan memberi petunjuk tentang cara pengambilan sampel produk

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

25

antara, produk ruahan, dan produk jadi yang benar. Prosedur tetap ini berlaku untuk

proses pengambilan sampel selama proses pengolahan dan pengemasan. Petugas yang

bertanggungjawab adalah petugas pengambil sampel dan analis bahan baku.

Proses pengambilan sampel digunakan alat-alat khusus yang terpisah dari alat

laboratorium lain serta telah melalui proses pembersihkan. Beberapa alat yang dapat

digunakan antara lain :

- Liquid Sampler Stainless Steel

- Sendok Stainless Steel

- Thief-Sampler Stainless Steel

- Kantong plastik

- Botol berwarna coklat ukuran 100 ml disertai tutup

- Masker merek

- Sarung tangan

Sedangkan bahan yang digunakan adalah Etanol 70%.

Masker dan sarung tangan digunakan sebelum memulai pengambilan sampel. Selain

itu tangan juga perlu dibersihkan menggunakan etanol agar terhindar dari

kontaminasi. Selain itu perlu juga dipastikan bahwa peralatan yang digunakan sudah

dibersihkan terlebih dahulu. Untuk wadah pengambilan sampel untuk uji mikrobiologi

dipastikan sudah disterilkan.

Pada produk antara dan produk ruahan berbentuk granul, tablet, kapsul, dan tablet

salur digunakan alat berupa sendok berbahan stainless steel. Pengambilan sampel

berbentuk granul dilakukan saat pencampuran bahan telah selesai. Untuk pengambilan

sampel berbentuk tablet dilakukan pada bagian awal, tengah, dan akhir pencetakan,

sedangkan kapsul dilakukan pada akhir pengisian kapsul. Untuk pengambilan sampel

tablet salut dapat dilakukan pengambilan sampel ketika penyalutan telah selesai. Jika

sampel padat yang diambil bersifat higroskopis dapat ditambahkan silika gel.

Pada produk antara dan produk ruahan berbentuk cair dan semi solid, pengambilan

sampel dilakukan ketika pencampuran telah selesai. Sedangkan untuk produk jadi

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

26

yang diisi dalam botol dilakukan pengambilan sampel dari awal, tengah, dan akhir

pengisian.

Pada pengambilan sampel produk jadi dilakukan pengambilan sampel pertinggal.

Sampel pertinggal merupakan sampel yang disimpan untuk jangka waktu tertentu

yang digunakaan oleh perusahaan sebagai data informasi produk yang mereka

hasilkan. Untuk sampel yang diambil diberi penandaan label sampel pertinggal.

Sampe pertinggal merupakan sampel Kemudian jumlah sampel yang diambil dicatat

dalam dokumen catatan bets dan buku log sampel pertinggal.

Gambar 6. Label Sampel Pertinggal

4.1.3. Prosedur Pengambilan Sampel Bahan Kemas

Prosedur tetap pengambilan sampel kemasan tentang cara pengambilan sampel bahan

pengemas primer dan sekunder untuk pengujian. Prosedur tetap ini berlaku untuk

proses pengambilan bahan kemasan primer dan sekunder yang diterima dari pemasok.

Petugas yang bertanggungjawab adalah petugas pengambil sampel dan analis bahan

baku.

Prosedur pengambilan sampel untuk bahan kemas hampir sama dengan pengambilan

sampel bahan baku. Awalnya petugas pengambil sampel menerima daftar periksa

penerimaan bahan kemas dari petugas gudang. Label karantina yang ditempel oleh

petugas gudang diperiksa oleh petugas pengambil sampel, apakah ada cara

penyimpanan khusus untuk bahan tersebut. Bila ada catat pada daftar periksa, segera

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

27

beritahu petugas gudang bila ada cara penyimpanan khusus tersebut. Label sampel

disiapkan sebanyak sampel yang akan dibuka.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari wadah kemasan. Untuk bahan

kemasan berupa gulungan dapat dipotong sebanyak 5 meter menggunakan gunting.

Wadah sampel diberi label yang menunjukkan bahwa sampel sudah diambil.

4.2. Sosialisasi Prosedur Tetap Pengambilan Sampel

Salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan dalam menyampaikan hasil penyusuanan

prosedur tetap pengambilan sampel adalah dengan memberikan pelatihan bagi para

pekerja. Pelatihan secara rutin setiap tahunnya diberikan oleh PT Jamu Jago kepada

pada pekerjanya. Namun pelatihan mengenai pengambilan sampel terakhir kali

diberikan pada tahun 2007. Maka dari itu diperlukan pelatihan ulang mengenai

prosedur tetap pengambilan sampel. Pemberian pelatihan ini bertujuan agar

pelaksanaan pengambilan sampel di PT Jamu Jago dapat sesuai dengan prosedur tetap

yang telah disusun menurut CPOTB.

Pelaksaan pelatihan dilakukan pada hari Selasa tanggal 24 Februari 2015 pukul

15.00 WIB. Pelatihan ini dihadiri oleh 14 orang sebagai perwakilan dari bagian

produksi dan bagian Quality Control. Pelatihan dibagi menjadi dua sesi utama yaitu

pre-test, penyampaian materi, serta post-test. Sebelum sesi penyampaian materi, para

peserta pelatihan dihadapkan pada soal pre-test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

pengetahuan yang dimiliki peserta sebelum dilaksanakan pelatihan. Materi yang

disampaikan ditujukan untuk menjelaskan prosedur tetap yang sudah disusun

sebelumnya berdasarkan CPOTB Setelah penyampaian materi dilakukan post-test

yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penyampaian materi mengenai

prosedur tetap pengambilan sampel. Soal tes yang diberikan berbeda-beda menurut

bagiannya masing-masing. Soal dari pre-test dan post-test adalah sama dengan model

soal adalah pilihan ganda dan isian. Untuk standar kelulusan adalah diatas 70.

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

28

4.3. Evaluasi Pelatihan Prosedur Tetap Pengambilan Sampel

Bentuk evaluasi yang dapat diterapkan dalam pelatihan prosedur tetap kali ini adalah

dengan melihat hasil dari pre-test dan post-test. Hasil dari tes akan mencerminkan

apakah pelatihan yang diberikan bermanfaat atau tidak. Hasil dari tes dapat dilihat

pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pre-test dan Post-Test Pelatihan Prosedur Tetap Pengambilan Sampel

No Nama

Nilai

Prestest

Kelulusan

Pretest

Nilai

Posttest

Kelulusan

Postest Kenaikan (%)

1 Budiwati 33 TL 67 TL 103.03

2 Pramono 67 TL 67 TL 0.00

3 Christina 60 TL 80 L 33.33

4 Rimuryani 70 TL 80 L 14.29

5

Lie Rahmad

Adi 50 TL 90 L 80.00

6 Yani 70 TL 100 L 42.86

7 Rochayah 70 TL 70 TL 0.00

8 Suratmi 30 TL 50 TL 66.67

9 Analita 60 TL 100 L 66.67

10 Surihatin 33 TL 67 TL 103.03

11 Lidya 53 TL 50 TL -5.66

12 Sri Suratmi 67 TL 100 L 49.25

13 Renny 67 TL 100 L 49.25

14 Nanang 20 TL 80 L 300.00

Rata-rata 53.57 78.64 46.80

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada nilai pre-test didapatkan nilai rata-rata yaitu

53,57. Pada nilai post-test didapatkan nilai rata-rata 78,64. Dari hal tersebut dapat

dilihat bahwa terdapat kenaikan nilai sebanyak 46,80%.

Hasil tes yang telah dilakukan oleh para peserta ini menunjukkan pemberian materi

mengenai prosedur tetap pengambil sampel sudah dipahami oleh peserta. Jika

sebelumnya tidak mengetahui mengenai materi prosedur tetap pengambilan sampel,

setelah ada pemberian materi maka mereka bisa menjawab pertanyaan yang ada pada

soal post-test. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa metode pelatihan yang diberikan

cukup efektif dalam mengenalkan prosedur tetap pengambilan sampel. Namun perlu

diperhatikan lebih lanjut mengenai pelaksaannya di lapangan.

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

29

Bentuk evaluasi lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan observasi

mengenai jalannya proses pengambilan sampel di PT Jamu Jago. Proses pengambilan

sampel di PT Jamu Jago ditujukan untuk sampel bahan baku berupa simplisia dan

non-simplisia, produk ruahan, produk antara, produk jadi, dan kemasan. Sebagian

besar proses pengambilan sampel ini dilakukan oleh bagian Quality Control.

Sebelum bahan baku disimpan dalam gudang, terlebih dahulu dilakukan pengambilan

sampel. Hal ini bertujuan agar jika didapatkan bahan baku yang tidak sesuai maka

dapat dilakukan pengembalian ke supplier. Pada proses pengambilan sampel bahan

baku simplisia maupun non-simplisia dilakukan pengmabilan sampel ketika bahan

baku dari supplier datang. Petugas pengambil sampel yang melakukan pengambilan

sampel merupakan seseorang dari bagian Quality Control yang bertugas di

Laboratorium dan bukan merupakan seseorang yang khusus bertugas mengambil

sampel.

Petugas melakukan pengambilan sampel ketika mobil truk datang atau bisa dilakukan

ketika akan masuk ke gudang. Ketika ada bahan baku yang datang, maka bagian

petugas gudang akan memberikan info kepada bagian Quality Control untuk segera

melakukan pengambilan sampel. Petugas dari bagian Quality Control menggunakan

seragam khusus yang disiapkan PT Jamu Jago tanpa menggunakan penutup kepala,

jas laboratorium, ataupun sarung tangan. Jika sampel yang diambil berbentuk serbuk

dapat digunakan masker.

Ketika akan melakukan pengambilan sampel bahan baku, petugas menyiapkan alat

pengambil sampel dan wadah untuk sampel yang diambil. Alat yang digunakan untuk

sampel simplisia adalah dengan menggunakan sendok. Untuk wadah yang digunakan

untuk membawa sampel adalah berupa kantong plastik. Untuk sampel non simplisia

yang berbentuk padat digunakan alat dan wadah yang sama seperti sampel simplisia.

Sedangkan untuk sampel non simplisia berbentuk cari digunakan alat pengambil

khusus seperti sendok namun memiliki gagang yang panjang dan wadah berupa botol.

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

30

Setelah sampel diambil, sampel yang diambil tersebut diberi label yang berisi penanda

bahwa sampel tersebut sudah diambil. Wadah yang digunakan untuk mengambil

sampel juga diberi label informasi mengenai isi dari sampel yang telah diambil.

Kemudian sampel dibawa oleh petugas Quality Control untuk dibagi ke beberapa

laboratorium untuk dilakukan pengujian. Jika didapatkan ketidaksesuaian sampel

maka, bahan baku dapat ditahan untuk tidak diproses. Bahan baku yang ditolak

tersebut diberi label penanda bahwa ditolak. Kemudian bahan baku dapat diretur ke

supplier jika tidak sesuai.

Selain dilakukan pengambilan sampel untuk bahan baku dilakukan pula pengambilan

sampel untuk produk antara, produk ruahan, dan produk jadi. Produk antara

merupakan produk yang masih membutuhkan satu atau lebih tahap pengolahan lagi

untuk menjadi produk ruahan. Sedangkan produk ruahan adalah produk yang sudah

selesai diproses namum masih memerlukan proses pengemasan. Setelah melalui

proses pengemasan maka produk dapat disebut produk jadi. Pengujian pada produk

antara, produk jadi, dan produk jadi ini dilakukan dengan tujuan dapat mengkontrol

proses produksi yang berlangsung. Jika didapatkan produk yang tidak sesuai dengan

standar maka proses produksi dapat dihentikan dan dilakukan peninjauan ulang.

Secara umum proses yang dilakukan dalam pengambilan sampel untuk produk antara,

produk ruahan, dan produk jadi hampir sama. Petugas yang bertugas mengambil

sampel adalah orang dari bagian produksi yang tidak ditugaskan khusus untuk

mengambil sampel. Petugas tersebut menggunakan seragam kerja yang disiapkan PT

Jamu Jago tanpa menggunakan penutup kepala, jas laboratorium, ataupun sarung

tangan. Jika sampel yang diambil berbentuk serbuk dapat digunakan masker. Proses

pengambilan dilakukan langsung pada ruang produksi. Kemudian dilakukan

pengujian di laboratorium sesuai dengan kebutuhan masing-masing sampel.

Ketika akan melakukan pengambilan sampel bahan baku, petugas menyiapkan alat

pengambil sampel dan wadah untuk sampel yang diambil. Alat yang digunakan untuk

mengambil sampel produk antara maupun produk ruahan dapat digunakan sendok.

Sedangkan untuk sampel berupa produk jadi dapat langsung diambil berserta

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

31

kemasannya. Wadah yang digunakan untuk mengambil sampel berupa kantong

plastik. Setelah sampel diambil, sampel yang diambil tersebut diberi label yang berisi

penanda bahwa sampel tersebut sudah diambil. Wadah yang digunakan untuk

mengambil sampel juga diberi label informasi mengenai isi dari sampel yang telah

diambil. Kemudian sampel dibawa oleh petugas dari bagian produksi untuk dibagi ke

beberapa laboratorium untuk dilakukan pengujian.

Kemasan akan berpengaruh pada produk yang akan dihasilkan maka dari itu juga

diperlukan pengujian terhadap kemasan, maka dari itu dilakukan pengambilan sampel

untuk kemasan. Pada tahap ini akan dilihat apakah design kemasan, komponen-

komponen kemasan, dan warna dari kemasan sudah sesuai dari yang diinginkan.

Pengambilan sampel dilakukan oleh bagian Quality Control. Pengambilan sampel

langsung dilakukan di gudang penyimpanan kemasan ketika ada kemasan baru yang

datang dari supplier.

Pengambilan sampel kemasan dilakukan dengan mengambil beberapa potongan dari

sampel menggunakan gunting. Kemudian wadah sampel kemasan diberi penanda

bahwa kemasan tersebut sudah diambil sampelnya. Sedangkan sampel yang sudah

diambil dicatat pada buku khusus yang berisi pendataan kemasan.

Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa masih banyak hal yang tidak sesuai dengan

prosedut tetap. Hal ini bisa disebabkan karena dalam melaksanakan prosedur tetap

tersebut memerlukan persiapan yang cukup banyak. Persiapan dimulai dari konstruksi

bangunan, peralatan yang digunakan, serta pelathihan secara langsung di lapangan

kepada para pegawai. Persiapan tidak harus dilakukan secara langsung semua namun

bertahap. Dengan mulai dilaksanakannya pengambilan sampel dengan acuan prosedur

tetap berdasarkan CPOTB maka tentunya akan meningkatkan hasil kualitas dari

produk yang dihasilkan.

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

32

5. KESIMPULAN

PT Jamu Jago merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang obat

tradisioal yang memiliki banyak varian produk dengan berbagai manfaat yaitu sebagai

obat tradisional, minuman kesehatan, serta minuman berenergi. Produk unggulan dari

PT Jamu Jago adalah Buyung Upik yang merupakan minuman serbuk bagi anak-anak.

Proses produksi yang dilakukan sudah terlaksana dengan baik mulai dari penerimaan

bahan baku hingga proses distribusi.

Kualitas dari produk yang diproduksi PT Jamu Jago sangat diperhatikan. Salah satu

bentuk pengawasan mutu yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel secara

rutin mulai dari bahan baku, produk antara, produk ruahan, produk jadi, dan bahan

kemas. Pengambilan sampel ini bertujuan agar menjaga kualitas produk yang

dihasilkan.

Dalam pengambilan sampel diperlukan sebuah prosedur tetap agar proses

pengambilan sampel dapat berjalan sesuai dengan prosedur, maka dari itu dilakukan

penyusunan prosedur tetap untuk pengambilan sampel bahan baku, produk antara,

produk ruahan, produk jadi, dan bahan kemas yang didasarkan pada CPOTB. Setelah

dilakukan maka dilakukan sosialisasi untuk prosedur tetap tersebut kepada para

karyawan. Dari hasil sosialiasi tersebut dapat dilihat bahwa para karyawan memahami

prosedur tetap yang sudah dijelaskan, hal ini terlihat dari hasil pre-test dan post-test

ketika sosialisasi. Sedangkan evaluasi yang dilakukan di lapangan secara langsung

dapat dilihat bahwa prosedur tetap belum dilaksanakan sepernuhnya karena dalam

melaksanakan prosedur tetap tersebut diperlukan persiapan yang cukup banyak.

6. SARAN

Sebaiknya bisa dilakukan pengkajian ulang mengenai prosedur tetap yang

telah dilakukan sekarang sehingga dapat lebih sesuai dengan CPOTB.

Sebaiknya dilakukan pelatihan rutin mengenai prosedur tetap pengambilan

sampel.

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

33

7. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (2000). Penelitian Pendidikan Prosedur Dan Strategi. Bandung :

Angkasa

Assauri, Sofyan. (1993). Manajemen Produksi, edisi ke-4. Lembaga Penerbitan

Fakultas. Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2013). Petunjuk Operasional Penerapan

Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia. Jakarta

Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Derektorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hal 7, 1221-1223.

Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

34

8. LAMPIRAN

8.1. Daftar Periksa Bahan Baku

DAFTAR PERIKSA

PENGAMBILAN SAMPEL BAHAN BAKU

Nama bahan baku :

Nomor kontrol :

Nama pemasok :

(lama ; baru sudah disetujui ; belum disetujui)

Sertifikat analisis :

No Lot pabrik pembuat :

Tanggal daluwarsa :

/ Expiry date

Pola : n

p

r

Jumlah wadah yang diterima :

Jumlah wadah yang dibuka :

Jumlah sampel yang diambil :

Wadah sampel :

Alat sampling :

Ruang pengambilan sampel : Nonbetalaktam / Penisilin / Suhu ruang :……. ° C

Sefalosporin Kelembaban :…….%

Tekanan :…… Pas

Kondisi Wadah / Label / Segel :

Sampling oleh :

Tanggal sampling :

INSTRUKSI KHUSUS :

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTEK - core.ac.uk · PDF fileLaporan kerja praktek ini telah disetujui dan ... Bapak Yehuda Rahmanu selaku pembimbing lapangan II Kerja Praktek PT. ... BAB 4 PEMBAHASAN

35

8.2. Foto Kerja Praktek

8.3. Prosedur Tetap Pengambilan Sampel

8.4. Presensi Kerja Praktek