laporan kerja industri vahreza
DESCRIPTION
CONTOH LAPORAN KERJA INDUSTRITRANSCRIPT
LAPORAN KERJA INDUSTRI (PRAKELIN)
BENGKEL MOBIL KK-X
Diajukan guna memenuhi persyaratan ujian akhir sekolah
Dan melengkapi persyaratan untuk menempuh ujian nasional
Sekolah Menengah Pancasila 1 Wonogiri
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
NAMA : VAHREZA RIYAN HIDAYAT
NIS : 17481
KELAS : III TMOD
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PANCASILA 1 WONOGIRI
2011/2012
HALAMAN PENGESAHAN ISTITUSI
Laporan praktek kerja industri ini telah disetujui oleh bapak pimpinan bengkel
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir
Nasional (UAN) Teknik Kendaraan Ringan SMK Pancasila 1 Wonogiri tahun pelajaran
2012/2013
PIMPINAN ISTITUSI
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan praktek kerja industri (PRAKELIN) ini telah diterima dan disetujui oleh
pembimbing prakelin sebagai syarat dalam menempuh Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian
Akhir Nasional (UAN) Teknik Kendaraan Ringan SMK Pancasila 1 Wonogiri tahun
pelajaran 2011/2012.
HARI :
TANGGAL :
Menyetujui,
Ketua Kompetensi Keahlian Pembimbing
Misman.S.T Sri waluyo. S.T
PENGESAHAN SEKOLAH
Laporan praktek kerja industri (PRAKELIN) ini telah disyaratkan oleh penguji
praktek kerja industri dan kepala sekolah SMK Pancasila 1 Wonogiri guna memenuhi tugas
dan syarat dalam menempuh Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN)
Teknik Kendaraan Ringan SMK Pancasila 1 Wonogiri tahun pembelajaran 2011/2012.
HARI :
TANGGAL :
Penguji. Tanda Tangan
1. Sri Waluyo.S.T ( )
PENGUJI 1
2. Misman.S.T ( )
ANGGOTA
Disahkan
Kepala SMK Pancasila 1 Wonogiri
DJOKO PURWANTO.SPD.MPD
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat tuhan yang maha esa kami dapat menulis laporan
PRAKELIN dengan sebaik-baiknya tanpa halangan suatu apapun. Laporan ini kami susun
guna memenuhi tugas dan syarat dalam menempuh ujian akhir sekolah (UAS) dan ujian akhir
nasional (UAN) program keahlian teknik otomotif SMK Pancasila 1 Wonogiri tahun
pelajaran 2011/2012. Karena penulis dalam menyelesaikan laporan ini penulis mengucapkan
banyak-banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Djoko Purwanto. SPD.MPD selaku kepala sekolah SMK Pancasila 1 Wonogiri
yang telah memprogram untuk siswa dapat melaksanakan prakelin.
2. Bapak Sri Waluyo selaku pembimbing PRAKELIN yang telah memberi pengarahan
dan wawasan dalam penulis laporan.
3. Saudara Heru selaku pimpinan bengkel yang telah menerima penulis untuk dapat
menjalankan PRAKELIN.
4. Bapak dan Ibu guru SMK Pancasila 1 Wonogiri yang telah mencurahkan tenaga dan
pikiran untuk mendidik siswa dibangku sekolah.
5. Bapak dan Ibu orang tua penulis yang memberikan semangat dan motivasi untuk
selalu mendukung dan mendoakan agar kelak masa depan bisa bermanfaat.
6. Rekan-rekan semua yang telah membantu penulis untuk dapat menyelesaikan laporan
PRAKELIN ini.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga semuanya
mendapat balasan dari Yang Maha Pencipta.
Dengan penulisan ini kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya dan segala
kemampuan kami agar terciptanya sasaran yang diharapkan. Tetapi kami percaya dalam hal
penulisan laporan ini banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Atas
kekuranganya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wonogiri,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................I
HALAMAN PENGESAHAN ISTITUSI............................................................................II
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................III
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH.........................................................................IV
KATA PENGANTAR.........................................................................................................V
DAFTAR ISI.......................................................................................................................VI
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................VII
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan praktek kerja industri.......................................................................1
B. Tujuan pembuatan laporan PRAKELIN......................................................2
C. Metode pengumpulan data...........................................................................3
D. Kerangka laporan PRAKELIN....................................................................4
BAB II URAIAN UMUM
A. Sejarah institusi............................................................................................5
B. Struktur organisasi.......................................................................................6
C. Pemeliharaan alat dan tempat kerja.............................................................7
D. Kepegawaian...............................................................................................8
E. Disiplin kerja...............................................................................................9
F. Keselamatan kerja........................................................................................10
BAB III URAIAN KHUSUS
A. Uraian suspensi............................................................................................1
B. Fungsi komponen suspensi..........................................................................7
C. Macam-macam komponen suspensi............................................................8
D. Jenis jenis.....................................................................................................9
E. Tipe pegas pada sistem suspensi.................................................................10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................15
B. Saran-saran..................................................................................................15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 kerangka suspensi...........................................................................................6
Gambar 3.2 suspensi...........................................................................................................7
Gambar 3.3 Honda motor co..............................................................................................11
Gambar 3.4 chassis.............................................................................................................11
Gambar 3.5 coil springs......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktek Kerja Industri
Tujuan diadakannya prakelin ini adalah:
1. Meningkatkan dan memantapkan keterampilan yang akan membentuk jiwa
dan kemampuan siswa sebagai bekal utama untuk memasuki dunia kerja yang
sesuai dengan program kerja yang dipilih.
2. Menumbuhkembangkan sikap proposional yang diperlukan untuk memasuki
dunia kerja
3. Memperoleh masukan dengan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
4. Mendidik dan melatih diri untuk bekerja dengan inisiatif tetapi penuh dengan
tanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.
5. Untuk memasyarakat diri pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya,
antara lain:
a) Struktur organisasi
b) Asosiasi usaha
c) Jenjang karier
d) Manajemen usaha
6. Mengambil diklat untuk memperluas dan memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja kesekolahan atau sebaliknya.
7. Memberi peluang masuk kerja sama dengan perusahaan.
B. Tujuan pembuatan laporan PRAKELIN
Adapun penyusunan laporan praktek kerja industri ini mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk memenuhi syarat menempuh UAS/UAN SMK Pancasila 1 Wonogiri
tahun diklat 2011/2012
2. Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah pada umumnya dan untuk
kepentingan penulis pada khususnya.
3. Penulis dapat lebih memahami, menempatkan dan mengembangkan diklat
yang penulis dapatkan disekolahan dan penerapannya di dunia usaha.
4. Menambah perbendaharaan pustaka sekolah dan menunjang peningkatan
pengetahuan siswa angkatan berikutnya.
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk menambah data-data dalam penyusunan laporan prakerin ini penulis
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode wawancara (interview)
Yaitu menggunakan metode pengumpulan data dengan jalan bertanya secara
langsung kepada sumber data.
2. Metode pengembangan (observasi)
Yaitu menggunakan metode pengumpulan data dengan jalan melihat langsung
atau mengamati secara langsung di sumber data.
3. Metode pustaka
Yaitu menggunakan metode pengumpulan data dengan jalan melihat brosur-
brosur, majalah, serta buku yag berkaitan dengan obyek yang dilakukan.
D. Laporan Kerangka PRAKELIN
Agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi dari laporan prakerin ini, maka
penulis akan menyajikan kerangka laporan sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN INSTITUSI
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
B. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN PRAKERIN
C. METODE PENGUMPULAN DATA
D. KERANGKA LAPORAN PRAKELIN
BAB II URAIAN UMUM
A. SEJARAH INSTITUSI
B. STRUKTUR ORGANISASI
C. PEMELIHARAAN ALAT TEMPAT KERJA
D. KEPEGAWAIAN
E. DISIPLIN KERJA
F. KESELAMATAN KERJA DAN LINKUNGAN HIDUP
BAB III URAIAN KHUSUS
A. URAIAN SUSPENSI
B. FUNGSI KOMPONEN SUSPENSI
C. MACAM-MACAM KOMPENAN SUSPENSI
D. JENIS-JENIS UTAMA SUSPENSI
E. TIPE PEGAS PADA SUSPENSI
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN-SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
URAIAN UMUM
A. Sejarah Institusi
Bengkel KK-X terletak di wonogiri ini mempunyai karyawan yang
kesemuanya kemampuan dalam perbaikan. Dalam melakukan pekerjaan tentunya
prioritas utama adalah pelayanan dan perbaikan yag sesuai dengan kerusakan –
kerusakan baik besar maupun kecil. Persaingan yang ketat karyawan haruslah
mempunyai dedikasi untuk selalu jujur, teliti, dan tentunya sangat diharapkan oleh
pelanggan.
B. Struktur Organisasi
Organisasi ini sangat sederhana, secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
C. Pemeliharaan dan Tempat Kerja
Alat-alat yang digunakan tentunya sudah dipersiapkan terlebih dahulu agar
pekerjaan dapat semaksimal mungkin. Peralatan adalah kebutuhan yang sangat
penting dalam suatu pekerjaan. Penggunaan alat tentunya harus sebaik mungkin untuk
menghindari alat tersebut rusak, dan untuk pengembalian sesudah selesai pekerjaan
tentunya harus dikembalikan sesuai tempatdan alat tersebut harus bersih.
PIMPINAN
ADMINISTRASI
KARYAWANKEPALA BENGKEL
D. Kepegawaian
Kedisiplinan kerja sangat dipahami pada semua karyawan. Karyawan tidak
boleh terlambat dalam kehadiran. Untuk jadwal kerja sudah ditentukan oleh pimpinan
bengkel yaitu:
Masuk kerja mulai pukul : 09.00 WIB
Istirahat : 12.00 WIB sampai 13.00 WIB
Pulang kerja pukul : 16.00 WIB
E. Disiplin Kerja
Disiplin kerja sebelumnya sudah diberikan pada pihak atasan untuk dapat
memahami kehadiran atau kepulangan serta istirahat. Pekerjaan selalu tepat dalam
pengerjaan dan tentunya keberhasilan harus dengan disiplin tinggi. Sistem
kepegawaian ini semi proposional, ini terbukti dari penerimaan karyawan disesuaikan
dengan keahlian.
F. Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Bengkel sangat memperhatikan kenyamanan dan keselamatan kerja bagi
karyawannya dalam menjalankan pekerjaan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diharapkan maka para pekerja harus diberikan pedoman keselamatan kerja, dengan
adanya kondisi pedoman hidup tersebut para karyawan dapat melaksanakan pekerjaan
yang tentunya menurut apa yang didapat dalam internal sekolah maupun exsternal
lain. Untuk menciptakan suasana yang nyaman karyawan tidak boleh membuang
sampah sekecil apapun di lingkungan kerja dan tempat untuk sampah sudah
ditentukan.
BAB III
URAIAN UMUM
Gambar 3.1
A. Suspensi adalah merupakan salah satu komponen kendaraan mempengaruhi
kenyamanan kendaraan mobil anda. Pada dasarnya suspensi merupakan alat untuk
menjaga kenyamanan mobil anda saat berkendara karena suspensi mobil ini memiliki
teknologi untuk meredam getaran dan lonjakan yang ada pada mobil.
Untuk itu agar tetap nyaman saat berkendara sudah seharusnya suspensi mobil
anda perlu diperhatikan dan mendapatkan perawatan khusus untuk menghindari
suspensi mobil akan berubah menjadi keras yang mengakibatkan mobil kurang
nyaman.
Cara menjaga kenyamanan mobil dan mendapatkan performa terbaik disertai
kenyamanan saaat berkendara adalah dengan melakukan TIPS berikut ini:
1. Saat suspensi mobil sedang mengalami masalah dan terpaksa untuk mengganti
suspensi mobil, gantilah suspensi mobil yang memiliki lingkaran lebih
banyak. Alasanya agar tekanan yang diberikan berat dapat bertahan dengan
baik dan terasa empuk.
2. Demi kenyamanan dan keamanan pada mobil anda, pastikan untuk
menggunakan sparepart yang terbuat dari bahan terbaik.
3. Saat suspensi kendaraan roda empat/mobil anda mengalami masalah dan
disarankan untuk mengganti akan tetapi dana belum mencukupi ada beberapa
saran sebagai berikut: ubahlah per terlebih dahulu jika masih kurang nyaman
cobalah ganti shoskbreaker kendaraan anda. Jika masih kurang nyaman
tunggulah hingga punya dana cukup uang. Hal ini lumayan dapat dijadikan
alternatif sampai benar-benar terkumpul untuk membeli suspensi baru.
4. Konsultasi sebelum mengganti suspensi.
B. Mobil merupakan sebuah alat transportasi akan tetapi kendaraan perlu
mendapatkan perhatian serta perawatan khusus untuk mendapatkan hasil terbaik saat
berkendara agar tetap nyaman saat melewati permukaan jalan yag tidak rata.
Gambar 3.2
Satu diantara beberapa bagian mobil yang kerap menjadi ukuran kenyamanan
dan keamanan mobil adalah suspensi, maklum bagian ini tidak saja menjadi titik
tumpu antara roda dengan bobot mobil. Suspensi sendiri terdiri terdiri beberapa
bagian yaitu pegas atau per, shock absurber, bushing arm, trenod, dan ball join. Setiap
bagian memiliki fungsi tersendiri, berikut fungsi masing-masing komponennya:
1. Shockbreaker
Komponen ini bertugas untuk meredam guncangan disaat mobil melaju dan
melibas berbagai kondisi lintasan. Shockbreaker yang terbuat dari baja itu
bertugas membantu pegas atau per untuk menopang bobot mobil berikut
muatan yang diangkut. Namun shockbreaker akan aus seiring dengan waktu
atau masa pemakaian serta penggunaan yang tidak tepat.
2. Bushing Arm
Komponen ini berupa karet suspensi yang terletak dititik tumpu antara roda
dan lengan penceng keramnya. Bushing bertugas meredam getaran pada
sambungan atara komponen suspensi dari logam tersebut. Bila mobil sering
melibas jalan berlubag atau jalanan rusak beban yang ditopang komponen ini
juga makin berat. Bila hal itu terjadi secara terus menerus dan dalam waktu
lama maka bushing akan cepat aus dan menimbulkan kebisingan.
3. Tlerod dan Ball Joint
Tlerod dan Ball Joint dibuat dari bahan logam memiliki fungsi meneruskan
gaya belok dari kemudi ke roda-roda. Sedangkan ball joint berguna untuk
menopang knuckle arm. Bila komponen ini telah rusak atau aus maka
kenyamanan berkendara juga akan terganggu. Bila terasa oblak atau seperti
ada goncangan tidak stabil berarti komponen tersebut bermasalah.
4. Spooring Balancing
Spooring dan balancing adalah menjaga kestabilan roda mobil, bila roda
stabil dan seimbang dikeempat bagian maka beban yang harus disangka oleh
komponen suspensi juga seimbag dan sesuai dengan porsinya, bila hal itu
terjadi maka komponen kemungkinan bermasalah juga kecil.
1. SISTEM SUSPENSI
Sistem suspensi terletak diantara bodi atau rangka dan roda-roda dan berfungsi
menyerap kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan, sehingga
memberikan kenyamanan pengendara
C. KOMPONEN SUSPENSI
1. Pegas
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak
diteruskan kedalam body langsung, juga mencegah untuk daya cengkeram
ban terhadap permukaan jalan.
2. Shock Absorber
Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama dengan shock
absurber. Tanpa shock absorber pegas akan bergerak naik turun lebih lama.
Shock absorber mampu meredam getaran pegas seketika dan membuangnya
menjadi energi panas.
3. Ball Joint
Ball joint selain berfungsi senagai sumbu putaran roda, juga menerima beban
vertikal maupun lateral. Didalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi
bagian yang bergesekan. Pada setiap periode tertentu gemuk harus diganti.
4. Stabilizer Bar
Stabilizer bar berfungsi mengurangi kemiringan mobil akibat gaya
sentrifugal pada saat membelok, disamping itu untuk menambah gaya jejak
ban pada suspensi depan. Stabilizer bar dipasang pada kedua lower arm
melalui bantalan karet dan linkage, pada bagian tengah diikat kerangka atau
bodi pada kedua tempat melalui bushing.
5. Strut Bar
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak mundur
pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau
dorongan akibat terjadinya pengereman.
6. Lateral Control Rod
Komponen ini dipasang antara poros penyangga (axel) dan bodi mobil,
fungsinya untuk menahan axel selalu pada posisinya bila menerima beban
samping.
D. Model-Model Suspensi
Menurut konstruksinya ada dua model utama suspensi, yaitu:
1. Suspensi Poros Kaku (suspensi rigid)
Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarangpun
masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku dihubungkan
dengan kerangka atau bodi dengan pegas dan shock absorber jadi tidak ada
lengan-lengan suspensi seperti suspensi independen.
2. Suspensi Bebas (suspensi independen)
Biasanya suspensi ini digunakan pada roda mobil penumpang atau truck
kecil. Tetapi sekarang komponen ini digunakan pada roda belakang, roda-
roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal.
Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
2. Pengertian Suspensi
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan/getaran yang terjadi akibat permukaan yang tidak rata.
Ada dua jenis utama suspensi yaitu:
1. Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi poros baku (rigid)
2. Sstem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.
Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini, yaitu sebagian besar kendaraan
berat. Sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda
belakang.
Sistem suspensi independen
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung langsung, masing-masing roda (roda
kiri dan kanan) terhubung ke bodi dengan lengan suspensi, pegas, dan peredam kejut.
Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak mempengaruhi roda yang lain,
dengan sifat pegas yang elastis.
E. Ada beberapa tipe pegas, yaitu:
1. Pegas ulir (coil spring)
Dikenal juga dengan nama “per keong”, jenis yang digunakan adalah pegas
ulir tekanan atau pegas ulir unuk menerima beban tekanan.
2. Pegas daun (leaf spring)
Umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga dengan sistem suspensi
modern.
3. Pegas untir / batang torsi (torsian bar spring)
Umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
4. Peredam kejut
Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan atau
getaran yag diterima pegas.
Pendahuluan untuk bagaimana suspensions kerja mobil ketika orang berfikir
tentang performa mobil, mereka biasanya berfikir tentang daya kuda, torsi dan nol-ke-
60 percepatan. Tapi semua daya yang dihasilkan oleh mesin piston tidak ada gunanya
jika pengemudi tidak dapat mengendalikan mobil, itu sebabnya mobil insinyur
mengalihkan perhatian mereka ke sistem suspensi segera setelah mereka menguasai
empat stroke mesin pembakaran internal.
Gambar 3.3
Tugas dari suspensi ini untuk memaksimalkan gesekan antara ban dan
permukaan jalan, untuk memberikan stabilitas kemudi dengan penanganan yang baik
untuk menjamin kenyamanan penumpang.
Honda motor co
A. Mobil Suspensi Parts
Penangguhan mobil sebenarnya bagian dari chasis, yang terdiri dari semua
sistem penting yang terletak dibawah mobil bodi car suspension parts
Gambar 3.4
Sistem ini meliputi:
a. Frame – struktual, membawa beban komponen yang mendukung mesin mobil
dan tubuh, yang pada giliranya didukung oleh suspensi.
b. The sistem suspensi – setup yang mendukung berat badan, menyerap dan
mengimbangi shock dan menjaga kontak ban.
c. The sistem kemudi – mekanisme yang memungkinkan pengemudi untuk
membimbing dan mengarahkan kendaraan.
d. The ban dan roda – komponen yang membuat gerak kendaraan mungkin
dengan cara pegangan dan/gesekan dengan jalan.
Jadi suspensi hanyalah salah satu dari sistem utama dalam setiap kendaraan frame dan
memungkinkan tubuh untuk naik roda tidak terganggu sementara mengikuti tonjolan
pada jalan.
Studi tentang gaya-gaya yang bekerja pada mobil yang bergerak disebut dinamika
kendaraan, dan anda perlu memahami beberapa konsep-konsep ini dalam rangka
untuk menghargai mengapa suspensi diperlukan ditempat pertama.
Kebanyakan mobil insinyur mempertimbangkan dinamika mobil yang bergerak dari
dua perspektif:
a. Ride – kemampuan mobil untuk kelancaran keluar sebuah jalan bergelombang
b. Penanganan – kemampuan mobil untuk mempercepat aman, rem, dan sudut.
Kedua karakteristik ini dapat dijelaskan lebih lanjutdalam tiga prinsip penting – jalan
isolasi, jalan memegang dan menyudutkan. Tabel dibawah ini menggambarkan
prinsip-prinsip ini dan bagaimana insinyur berusaha untuk memecahkan tantangan
yang unik.
PRINCIPLE DEFINITION GOAL SOLUTIONRoad Isolator
Road holding
Cornering
Kendaraan kemampuan untuk menyerap atau jalan mengisolasi shock dari kompartemen penumpang
Sejauh mana mobil mempertahankan kontak dengan permukaan jalan berbagai jenis perubahan terarah dan dalam garis lurus (contoh : berat mobil akan beralih dari ban belakang ke ban depan selama pengereman. Tips menuju jalan, jenis gerakan ini dikenal sebagai “menyelam” efek sebaliknya “jongkok – terjadi selama percepatan, yang menggeser mobil dari ban depan ke belakang).
Kemampuan kendaraan untuk perjalanan sebuah lintasan melengkung
Biarkan tubuh untuk naik kendaraan tidak terganggu saat bepergian di atas jalan kasar
Menjaga ban dalam kontak dengan tanah, karena itu adalah gesekan antara ban dan jalan yang mempengaruhi kemampuan kendaraan untuk mengarahkan, rem dan mempercepat.
Minimalkan gulungan tubuh, yang terjadi karena gaya sentrivugal mendorong keluar pada mobil pusat
Menyerap energi dari jalan benjol dan menghilang tanpa berlebihan menyebabkan osilasi dalam kendaraan
Minimalkan pengalihan kendaraan berat dari sisi ke sisi dan depan ke belakang, karena hal ini mengurangi berat transfer cengkeraman ban.
Mentransfer berat mobil selama menikung dari sisi tinggi kendaraan ke sisi yang rendah
3. Springs
Sistem menjamur saat ini di bedakan pada salah satu dari empat desain dasar :
Coil springs – ini adalah jenis yang paling umum dan musim semi. Pada intinya, tugas
yang berat gulungan torsi ban disekitar sebuah sumbu per pegas kompresi dan
memperluas untuk menyerap gerakan roda.
Gambar 3.5
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan PRAKERIN dan menyusun laporan maka penulis mencoba
untuk mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan melaksanakan prakerin maka penulis secara jelas dan nyata mengenai
teori-teori yang telah disampaikan di sekolah.
2. Dapat pengalaman tentang cara merawat dan memperbaiki kelengkapan
komponen.
3. Membina siswa agar menjadi tenaga kerja yang terampil, kreatif, ulet dalam
melaksanakan tugas.
4. Memantapkan rasa percaya diri dari siswa dan menumbuh kembangkan jiwa
kemandirian.
B. Saran – saran
Pelaksanaan PRAKELIN dibengkel ataupun perusahaan adalah hal yang
menguntungkanbila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh karena hal ini dapat
menjadikan hubungan antar sekolah dengan bengkel.
Penulis mengharapkan pada pemimpin bengkel untuk tetap bersedia dan
memberikan waktu para siswa PRAKERIN khususnya SMK PANCASILA 1
WONOGIRI. Peralatan yang ada di sekolah sedikit demi sedikit harus ditambah dan
diperbanyak agar siswa dapat menggunakan alat-alat yang nantinya akan digunakan di
tempat prakerin.
Semoga lapoan ini dapat bermanfaat dan kritik saran dari pembaca diharapkan untuk
kesempurnaan dalam pembuatan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Modul Materi otomotif tahun 2008. Pengarang Spardiyono S.pd
PT. Widya Duta Grafika Surakarta.
2. Buku New Step 1 training monual. Pengarang PT. Toyota – Astra Motor.
3. Buku petunjuk prakerin Tahun pelajaran 2011/2012.