laporan kemauan pkm-p, muhammad nabil ezra, 1204107010024, investigasi intrusi air laut menggunakan...
DESCRIPTION
GeolustrikTRANSCRIPT
i
LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM :
INVESTIGASI INTRUSI AIR LAUT MENGGUNAKAN METODE
GEOLISTRIK RESISTIVITAS DI KAWASAN ULEE LHEUE, BANDA
ACEH
(Provinsi Aceh)
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P (PENELITIAN)
Diusulkan oleh :
Ketua Kelompok : Muhammad Nabil Ezra 1204107010024, Angkatan 2012
Anggota Kelompok : Febrina Rahmayani
Sinta Mandasari
Taufiq Arifan
1304107010022, Angkatan 2013
1304107010001, Angkatan 2013
1204107010007, Angkatan 2012
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
ii
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-P (PENELITIAN)
1. Judul : Investigasi Intrusi Air Laut Menggunakan
Metode Geolistrik Resistivitas Di
Kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No.HP
f. Alamat Email
:
:
:
:
:
:
Muhammad Nabil Ezra
1204107010024
Teknik Geofisika
Universitas Syiah Kuala
Jl. Agraria, Kp.Mulia, Banda Aceh. /
085260515484
4. Anggota Pelaksana Kegiatan 3 (Tiga) Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No.HP
:
:
:
Dr. M. Syukri Surbakti
00-0310-7301
Komplek Dosen MIPA, Desa Lambrita
Kecamatan Darussalam, Aceh Besar
081260233893
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Dana Mahasiswa
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
Rp 6.063.400
-
Banda Aceh, 25 Mei 2015
Menyetujui
Pembantu Dekan III Fakultas Teknik
Bidang Kemahasiswaan
(Dr. Nasrullah RCL, ST, M.T)
NIP.19680507 199702 1 001
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Muhammad Nabil Ezra)
NIM. 1204107010024
Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan
(Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC)
NIP. 19630725 199102 1 001
Dosen Pendamping
(Dr. M. Syukri Surbakti)
NIDN. 00-0310-7301
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................ i
Halaman Pengesahan ......................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Ringkasan ........................................................................................................... v
Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................................... 2
Bab II Target Luaran .......................................................................................... 3
2.1. Luaran Yang Diharapkan ..................................................................... 3
Bab III Metode Penelitian .................................................................................. 4
3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................... 4
3.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 5
3.3. Tahapan Penelitian ............................................................................... 6
3.3.1. Survey Lapangan (Geologi) ........................................................ 6
3.3.2. Survey Geolistrik ........................................................................ 7
3.3.3. Konfigurasi Wenner-Schlumberger ............................................. 8
3.4. Pengolahan dan Interpretasi Data ......................................................... 8
3.5. Interpretasi Data .................................................................................. 8
3.6. Penyusunan Laporan ........................................................................... 9
3.7. Diagram Alir ........................................................................................ 10
Bab IV Hasil Yang Dicapai ................................................................................. 11
4.1 Hasil Yang Dicapai .............................................................................. 11
Bab V Potensi Hasil ............................................................................................ 12
5.1 Potensi Hasil ........................................................................................ 12
Bab VI Rencana Tahapan Berikutnya .............................................................. 13
6.1 Rencana Tahapan Berikutnya .............................................................. 13
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 14
Lampiran 1 Penggunanan Dana ........................................................................ 15
Lampiran 2 Foto Bukti Penelitian ..................................................................... 17
iv
RINGKASAN
Air merupakan sumber daya alam yang paling dasar dan komponen
penting bagi kehidupan. Air digunakan untuk berbagai macam keperluan hidup
seperti untuk pertanian, industri dan kebutuhan rumah tangga. Jumlah air yang
berada di laut sekitar 97%, 1,7% berada di kutub bumi yakni berupa es, 1,7%
berupa airtanah dan 0,1% berada sebagai air pemukaan. Kebutuhan air tanah
selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk. Peningkatan
pengambilan air tanah pada kawasan pantai memacu terjadinya intrusi air laut,
atau masuknya air laut ke air tawar. Daerah Ulee Lheue merupakan salah satu
daerah yang terkena dampak Tsunami terparah pada tanggal 24 Desember 2004,
10 tahun sudah bencana tersebut melanda Provinsi Aceh. Ulee Lheue juga
merupakan daerah padat penduduk dan telah banyak mengkonsumsi air tanah,
sehingga akan diteliti bagaimanakah air tanah pada daerah tersebut dan
bagaimanakah pola penyebaran serta kedalaman intrusi air laut pada daerah
tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode Geolistrik Resistivitas dengan
konfigurasi Wenner-Schlumberger. Air tanah merupakan salah satu sumber daya
yang baik untuk air bersih dan air minum, di bandingkan dengan sumber air
lainnya. Kebutuhan air tanah selalu meningkat sesuai dengan pertambahan
penduduk. Kebutuhan air yang selalu meningkat sering membuat orang lupa
bahwa daya dukung alam ada batasnya dalam memenuhi kebutuhan air. Intrusi air
laut merupakan fenomena yang sering terjadi pada akuifer-akuifer pesisir.
Kawasan pesisir adalah kawasan yang secara topografi merupakan daratan rendah
dan dilihat secara morfologi berupa daratan pantai. Secara geologi, batuan
penyusun daratan umumnya berupa endapan alluvial yang terdiri dari lempung,
pasir dan kerikil hasil dari pengangkutan dan erosi batuan di hulu sungai.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Banda Aceh merupakan salah satu kota yang terparah dilanda bencana
alam Tsunami pada tanggal 26 Desember tahun 2004. Kawasan Ulee Lheue
merupakan kawasan pesisir yang terkena dampak cukup parah, setelah bencana
tsunami sumur-sumur warga menjadi asin dan tidak dapat digunakan untuk
konsumsi sehari-hari. Pasca bencana Tsunami, khususnya di kawasan Ulee Lheue
air sumur terkontaminasi dengan air laut yang menyebabkan air sumur menjadi
asin. Hal tersebut tentunya sangat menyayangkan masyarakat sehari-hari di
kawasan tersebut yang membutuhkan air untuk keperluannya, oleh karena itu
sangat diperlukan penginvestigasian untuk mengetahui ontrusi Air laut di kawasan
tersebut dengan menggunakan metode geofisika, yakni metode geolistrik..
Air tanah merupakan suatu sumber alam yang dapat diperbaharui yang
sifatnya terbatas dan memainkan peran yang sangat penting dalam penyedian air
bersih untuk berbagai keperluan. Terjadinya penyedotan air tanah yang terus
menerus tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungannya menyebabkan
permukaan air tanah melebihi daya produksi dari suatu akifer, yang merupakan
formasi pengikat air yang memungkinkan air cukup besar untuk bergerak. Hal ini
dapat menimbulkan terjadinya intrusi air laut terhadap sumber air bawah tanah.
Intrusi air laut merupakan fenomena yang sering terjadi pada akuifer-
akuifer pesisir. Kawasan pesisir adalah kawasan yang secara topografi merupakan
daratan rendah dan dilihat secara morfologi berupa daratan pantai. Secara
geologi, batuan penyusun daratan umumnya berupa endapan aluvial yang terdiri
dari lempung, pasir dan kerikil hasil dari pengangkutan dan erosi batuan di hulu
sungai. Secara umum, intrusi air laut dapat terjadi ketika muka air tanah pada
akuifer air tawar lebih rendah dari pada permukaan laut rata-rata. Air laut
memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air tawar akibatnya air laut akan
mudah mendesak air tanah semakin masuk. Masuknya air laut ke sistem akuifer
melalui dua proses, yaitu intrusi air laut dan upconning. Intrusi air laut di dearah
pantai merupakan suatu proses penyusupan air asin dari laut ke dalam air tanah di
daratan. Penyusupan ini akan menyebabkan air tanah tidak dapat dimanfaatkan
dan sumur yang memanfaatkannya terpaksa harus ditutup atau ditinggalkan.
Zona pertemuan antara air asin dengan air tawar disebut interface. Keadaan
tersebut merupakan keadaan kesetimbangan antara air laut dan air tanah.
Metode tahanan jenis (resistivitas) adalah salah satu dari kelompok metode
geofisika yaitu metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan
bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan resistivitas batuan. Adapun
penelitian ini akan diteliti mengenai kedalaman serta luasan intrusi air laut.
2
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana menentukan intrusi air laut dan air tawar menggunakan metode
geolistrik resistivitas?
2. Bagaimana hasil gambaran bawah permukaan dari Geolistrik 2D tentang
intrusi air laut?
3. Bagaimana mengetahui kedalaman akuifer dengan menggunakan metode
geolistrik?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui intrusi air laut dan air tawar di kawasan Ulee Lheue, Banda
Aceh.
2. Mendapatkan gambaran bawah permukaan dari intrusi air laut
3. Mengetahui kedalaman akuifer dengan menggunakan metode geolistrik
3
BAB II
TARGET LUARAN
2.1. Luaran Yang Diharapkan
Adapun target luaran yang diharapkan yaitu berupa gambaran penampang
geolistrik 2D bawah permukaan daerah pengukuran di kawasan Ulee Lheue
berdasarkan variasi nilai resistivitas batuan antar perlapisan. Sehingga dapat
memberikan informasi terkini mengenai dampak intrusi air laut ke warga
setempat serta diharapkan dapat membantu warga untuk mencari lokasi sumur
pada kedalaman yang aman dari dampak intrusi tersebut.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu Dan Tempat
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengambilan data lapangan
yang terdiri dalam 2 lintasan pengukuran dan pengolahan data. penelitian
dilakukan di kawasan pantai Ulee Lheue, Banda Aceh.
Gambar 3.1. Lokasi penelitian kawasan Ulee Lheue
Gambar 3.2. Lokasi lintasan pengukuran di kawasan Ulee Lheue
5
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini akan dilakukan secara langsung
menggunakan metode geofisika, yaitu metode geolistrik konfigurasi Wenner-
Schlumberger. Dengan metode ini akan diperoleh data resistivitas tanah yang
kemudian akan diproses secara lanjut untuk mengetahui batas air tawar dan air
laut di kawasan pantai Ulee Lheue, Banda Aceh.
Adapun alat yang digunakan ialah Resistivity ARES.
Gambar 3.5 Resistivity ARES
Dalam pengukuran geolistrik resistivitas ini, peralatan-peralatan yang
digunakan untuk pengumpulan data antara lain adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Peralatan Penelitian Geolistrik
No
Nama
Jumlah
1 Ares 1 Unit
2 Kabel elektroda 6 Roll
3 Kabel T 1 Kabel
4 Kabel Power 1 Kabel
5 Kabel Konverter 1 Kabel
6 Kabel Baterai 12 V 1 Kabel
7 RS232 dan Kabel USB 1 Kabel
8 Adaptor AC 1 Buah
9 Elektroda 48 Buah
10 Konverter 1 Unit
6
11 Baterai 12 V 1 Unit
12 Battery Charger 1 Buah
13 Palu 1 Buah
14 Meteran 2 Buah
15 Dongle Res2Dinv 1 Unit
16 GPS Handheld 1 Buah
17 Komputer/ Laptop 1 Buah
3.3. Tahapan Penelitian
3.3.1. Survey Lapangan (Geologi)
Survey geologi merupakan tahapan awal dalam pelaksanaan penelitian
bidang geofisika. Pada survey ini akan ditentukan kondisi lingkungan geologi di
pantai Ulee Lheue seperti jenis batuan dan kondisi lapisan tanahnya. Kondisi
geologi yang telah diketahui digunakan sebagai panduan atau pedoman dalam
pelaksanaan penelitian, yaitu pengambilan data. Kemudian hasil survey digunakan
untuk menimbang daerah yang terintrusi air laut di kawasan pantai Ulee Lheue,
Banda Aceh.
Gambar 3.6 Peta Geologi Banda Aceh
k
7
3.3.2. Survey Geolistrik
Survey geolistrik dimaksudkan sebagai proses pengambilan data secara
langsung. Pada tahapan ini, kami akan menggunakan metode geofisika: geolistrik
konfigurasi wenner untuk menentukan resistivitas batas air tawar dan air laut di
kawasan pantai Ulee Lheue yang kemudian akan diproses di tahapan selanjutnya.
Berikut beberapa hal yang diperlukan dalam pengambilan data:
1. Pembuatan Lintasan Ukur
Dalam pengambilan data di lapangan yang pertama harus dilakukan adalah
pembuatan lintasan ukur, dimana setiap lintasan yang diukur harus lurus dan
terdiri dari susunan elektroda dengan spasi tertentu sesuai kebutuhan.
Pembuatan Lintasan Ukur Line 1
Panjang Lintasan : 77,5 m
Spasi : 2,5 m
Pembuatan Lintasan Ukur Line 2
Panjang Lintasan : 155 m
Spasi : 5 m
2. Pengukuran Geolistrik Tahanan Jenis
Pengambilan data geolistrik tahanan jenis ini dilakukan pada lintasan lurus
menggunakan konfigurasi Wenner-Sclumberger dengan jumlah titik tertentu.
Pengambilan data di tiap titik dilakukan dengan pembacaan ulang sebanyak 4
kali.
3. Pengambilan Data Posisi
Untuk pengambilan data posisi dilakukan secara diferensial dengan metode
survey statik singkat menggunakan Portabel GPS tipe navigasi.
Data Posisi Line 1
Titik Awal : N 05˚33.329’
E 095˚17.574’
Elevation 15 m
Titik Akhir : N 05˚33.298’
E 095˚17.585’
Elevation 14 m
Data Posisi Line 2
Titik Awal : N 05˚33.329’
E 095˚17.574’
Elevation 22 m
Titik Akhir : N 05˚33.498’
E 095˚17.718’
Elevation 21 m
8
3.3.3. Konfigurasi Wenner-Schlumberger
Aturan penempatan elektroda dalam metode geolistrik disebut konfigurasi
elektroda. Konfigurasi elektroda yang digunakan mengakibatkan faktor geometri
tiap-tiap konfigurasi berbeda-beda. Faktor geometri adalah besaran koreksi
konfigurasi kedua elektroda potensial dan kedua elektroda arus.
Konfigurasi Wenner- Schlumberger merupakan suatu teknik gabungan
antara mapping dan sounding. Hasil dari gabungan antara Wenner dan
Schlumberger menyebabkan nilai k faktor geometrinya juga berubah yaitu:
𝑘 = 𝜋 𝑛(𝑛 + 1)𝑎
3.4. Pengolahan Data Geolistrik
Prosesing data geolistrik dilakukan dengan software Res2DINV untuk
menentukan kelistrikan daerah tersebut. Dari data resistivitas dan kelistrikan yang
telah diketahui, dapat dilanjutkan dengan interpretasi data untuk mendapatkan
gambaran kondisi struktur tanah di area tersebut. Indikator penentuannya dilihat
dari hubungan resistivitas dengan kondisi tanah daerah tersebut.
Berikut beberapa tahapan dalam pengolahan data:
1. Pengolahan data awal, yaitu dilakukan pengolahan dari data hasil
pengukuran lapangan yang berupa nilai beda Potensial (V) dan kuat arus (I)
untuk mendapatkan nilai tahanan (R). Kemudian nilai (R) dikalikan dengan
konfigurasi elektroda yang digunakan sehingga diperoleh nilai tahanan
jenis semu (ρ).
2. Selanjutnya posisi horizontal titik amat (x), jarak antar elektroda (a), nilai
indek lapisan (n), dan tahanan jenis semu (ρ) disimpan ke dalam bentuk
DAT File yang dibuat menggunakan notepad.
3. Data x, a, n, dan ρ selanjutnya diolah menggunakan program Res2dinv untuk
mendapatkan model 2D bawah permukaan.
3.5. Interpretasi Data Geolistrik
Setelah proses pengambilan dan pengolahan data selesai, maka hal
selanjutnya adalah melakukan interpretasi mengenai pencitraan bawah
permukaan yang berupa gambaran warna yang dihasilkan oleh software Res2dinv
dengan membaca panduan atau literatur pada software tersebut, maka akan
diketahui kedalaman intrusi air laut pada daerah tersebut.
Adapun beberapa harga resistivitas untuk jenis material-material yang ada
di bumi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
9
Tabel 3.2 Nilai Resistivitas Batuan
Material Resistivitas (ohm meter)
Air (Udara) 0
Quarzt (Kwarsa) 500 – 800.000
Calcite (kalsit) 1 x 1012 –1 x 1013
Rock Salt (Batu Garam) 30 – 1 x 1013
Granite (granit) 200 – 100.000
Basalt (basal) 200 – 100.000
Limestones (Gamping) 500 – 10.000
Sandstones (Batu Pasir) 200 – 8.000
Shales (Batu Tulis) 20 – 20.000
Sand (Pasir) 1 – 1.000
Clay (Lempung) 1 – 100
Ground Water (Air Tanah) 0,5 – 300
Sea Water (Air Laut) 0,2
Dry Gravel ( Kerikil Kering) 600 – 10.000
Alluvium (alluvium) 10 – 800
Gravel (Kerikil) 100 – 600
Air dalam akuifer alluvial 20 – 30
Pasir dan kerikil terendam dalam air tawar 50 – 5 x 102
Pasir dan kerikil terendam dalam air laut 0,5 – 5
3.6. Penyusunan Laporan
Dalam tahap ini ditarik kesimpulan akhir dari hasil interpretasi mengenai
struktur lapisan bawah permukaan yang terintrusi air lain dalam keperluan untuk
mengetahui daerah yang terintrusi air laut di kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh.
10
3.7. Diagram Alir
Gambar 3.7 Diagram Alir Tahapan Penelitian
11
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
4.1 Hasil Yang Dicapai
Dalam proposal PKM-Penelitian direncanakan penelitian “Investigasi
Intrusi Air Laut Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Di Kawasan Ulee
Lheue, Banda Aceh.” Yang akan dilaksanakan selama tiga bulan. Namun pada
pelaksanaannya, penelitian ini harus dipercepat dan disesuaikan agar tidak
mengganggu kegiatan perkuliahan. Dan oleh sebab itu juga akuisisi data
penelitian ini dilaksanakan lebih awal dengan menggunakan dana dari hasil
patungan ketua dan anggota PKM – P, tanpa menunggu cairnya dana awal dari
Dikti. Kami telah melakukan usaha maksimal yang dapat kami lakukan untuk
mendapatkan hasil yang maksimum.
Pengukuran data dilakukan kawasan Ulee Lheue dengan menggunakan
metode geolistrik resistivitas. Pengukuran dilakukan sebanyak 2 bentangan yang
masing-masing bentangan disesuaikan dengan lokasi dan kondisi lapangan.
Penelitian ini dilaksanakan secara langsung menggunakan metode geolistrik
dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Dalam pembuatan laporan kemajuan
ini, penelitian sudah mencapai 70% dari target keseluruhan kegiatan penelitian.
Kegiatan
Bulan Persentase
Capaian
(%)
Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konsultasi Dosen
Pembimbing 5%
Survey Lapangan 10%
Persiapan 20%
Akuisisi Data 25%
Laporan Kemajuan 10%
Total Ketercapaian 70%
12
BAB V
POTENSI HASIL
5.1 Potensi Hasil
Adapun target luaran yang diharapkan yaitu berupa gambaran penampang
geolistrik 2D bawah permukaan daerah pengukuran di kawasan Ulee Lheue
berdasarkan variasi nilai resistivitas batuan antar perlapisan. Sehingga dapat
memberikan informasi terkini mengenai dampak intrusi air laut ke warga
setempat serta diharapkan dapat membantu warga untuk mencari lokasi sumur
pada kedalaman yang aman dari dampak intrusi tersebut.
Potensi hasil pengukuran Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-
Schlumberger untuk Investigasi Intrusi Air Laut di Kawasan Ulee Lheue ini bisa
dijadikan referensi untuk survei pendahuluan dan untuk pencaharian tempat
sumur-sumur baru yang bebas intrusi air laut untuk instansi-instansi terkait.
Pengukuran ini juga bisa menjadi rujukan untuk jurnal-jurnal ilmiah dalam ilmu
kebumian.Dan juga dapat memberi manfaat secara teoritis yakni menambah ilmu
dalam bidang akuisisi data, processing, dan interpretasi data dengan bagus dan
tepat.
13
BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
6.1. Rencana Tahapan Berikutnya
Rencana tahapan berikutnya yaitu processing data, menginterpretasi data,
dan pembuatan laporan akhir. Processing data yaitu dimaksudkan agar data hasil
akuisisi didapat hasil yang akan diinterpretasi dalam bentuk gambar 2D, Dengan
melakukan tinjauan pustaka agar hasil interpretasi menjadi data komplek yang
berfungsi untuk keperluan mengetahui intrusi air laut kemudian pembuatan
laporan akhir yaitu penyusunan laporan akhir dari hasil data dan informasi yang
dibutuhkan sudah didapatkan pada pelaksaan kegiatan penelitian sebelumnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, Satuti, dkk. 2010. Metode Geolistrik Imaging Konfigurasi Dipole-
Dipole Digunakan Untuk Penelusuran Sistem Sungai Bawah Tanah pada
Kawasan Karst di Pacitan, Jawa Timur. Jurnal EKOSAINS Volume
II:46-54.
Sabrina, I.G., dkk. 2012. Investigasi Sebaran Intrusi Air Laut dengan
Menggunakan Metode Geolistrik di Kawasan Kenjeran Surabaya. PKM-P.
Universitas Negeri Surabaya.
Telford, W.M. 1990. Applied Geophysics : Second Edition.
Cambridge: Cambridge University Press.
Todd. D.K. 1980. Groundwater Hydrology. New York: John Willey and Sons Inc.
Wahyudi, H. 2009. Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di
Kabupaten Sumenep. Jurnal APLIKASI. 6 (1) : 21-28.
15
LAMPIRAN 1
PENGGUNAAN DANA
Kegiatan Tanggal Keterangan Kuantitas Harga Satuan
(Rp.)
Total
(Rp.)
Minggu-1
(Tinjauan pustaka
dan konsultasi
dosen)
Minggu, 8
Maret 2015
Print out peta 4 lembar 15.000 60,000
Konsumsi 8 orang 25.000 200,000
Kertas A4 4 rim 35.000 140,000
Stapler 3 buah 12.000 36.000
Kertas Foto 1 pack 11.000 110,000
Bahan Tulis 4 paket 15.000 60,000
Buku Catatan 4 buah 4.000 16,000
Fotokopi Bahan 4 rangkap 10.000 40,000
Minggu-2 (Survey
Lapangan)
Minggu, 15
Maret 2015
Bahan bakar tranportasi untuk
survei lokasi 10 liter 6.800 68,000
Konsumsi 6 orang 25.000 150,000
Dokumentasi 6 buah 3.000 18,000
Minggu-3
(Persiapan)
Minggu, 22
Maret 2015
Print dan photocopy surat izin 5 rangkap 15.000 75,000
Bahan bakar tranportasi untuk
mengantarkan surat izin dan
survei lokasi
5 liter 6.800 34,000
Pulsa HP 4 HP 51.000 204,000
Notebook 5 buah 6.000 40,000
Pulpen 1 kotak 25.500 25,500
Sarung Tangan 8 buah 5.000 40,000
Topi Lapangan 8 buah 20.000 160,000
Sewa mobil 2 mobil 300.000 600,000
Tim Pelaksana 4 orang 212.500 850,000
Sewa kamera DSLR 1 paket 500.000 500,000
Dokumentasi 1 paket 50.000 50.000
Minggu-4
(Akuisisi Data)
Minggu, 29
Maret 2015
Perawatan/sewa alat ARES 1 set 450.000 450,000
Perawatan/sewa kabel 6 roll 60.000 360,000
16
elektroda
Perawatan/sewa kabel T 1 kabel 8.000 8,000
Perawatan/sewa kabel power 1 kabel 8.000 8,000
Perawatan/sewa kabel
konverter 2 kabel 5.000 10,000
Perawatan/sewa kabel baterai
12 V 4 kabel 5.000 16,000
Perawatan/sewa RS232 dan
kabel USB 2 kabel 6.000 12,000
Perawatan/sewa adapter AC 2 buah 2.000 4,000
Perawatan/sewa elektroda 50 buah 4.000 200,000
Perawatan/sewa konverter 1 unit 20.000 20,000
Perawatan/sewa baterai 12 V 2 buah 35.000 70,000
Perawatan/sewa alat GPS 1 set 75.400 75,400
Perawatan/sewa meteran 1 set 35.000 35,000
Sewa genset + minyak 1 set 300.000 300,000
Minyak mobil 2 mobil 100.000 200,000
Konsumsi tim peneliti dan
tenaga pelaksana 14 orang 25.000 350,000
Dokumentasi 1 paket 50.000 50.000
Minggu-5
(Pembuatan
laporan kemajuan
dan konsultasi
dosen)
Minggu, 5
April 2015
Sewa laptop 2 buah 100.000 200,000
Konsumsi tim peneliti 6 orang 25.000 150,000
Cetak laporan kemajuan 3 rangkap 23.000 69,000
TOTAL 6,063,400
17
LAMPIRAN 2
FOTO BUKTI KEGIATAN PENELITIAN
Gambar 1. Konsultasi Dengan Pembimbing
Gambar 2. Rapat Tim
18
Gambar 3. Persiapan Alat
Gambar 4. Persiapan Alat
19
Gambar 5. Survey Lokasi Line 1
Gambar 6. Survey Lokasi Line 2
20
Gambar 7. Tim Peneliti
Gambar 8. Tim Peneliti Dan Pembimbing
21
Gambar 9. Akuisisi Data Pada Line 1
Gambar 10. Akuisisi Data Pada Line 1
22
Gambar 11. Akuisisi Data Pada Line 1
Gambar 12. Akuisisi Data Pada Line 2
23
Gambar 13. Akuisisi Data Pada Line 2
Gambar 13. Akuisisi Data Pada Line 2
24
Gambar 14. Akuisisi Data Pada Line 2
Gambar 15. Akuisisi Data Pada Line 2
25
Gambar 16. Pembuatan Laporan Kemajuan
Gambar 17. Pembuatan Laporan Kemajuan