laporan kedua

36
  LAPORAN TUGAS BESAR SIMULASI KOMPUTER Simulasi Alur Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan di Bumi Medika Ganesha untuk Menentukan Status Faktor-Faktor yang Mampu Mengurangi Total Waktu Tunggu Pasien DOSEN Dr. Ir. Andi Cakravastia Raja Deltha Fiani M Barus 13408045 Putriana Sari 13408138 Junita Alex Hanafi 13408146 M Soleh 13408150

Upload: delthafianimonikabarus

Post on 07-Jul-2015

394 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 1/36

 

 

LAPORAN TUGAS BESARSIMULASI KOMPUTERSimulasi Alur Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan di Bumi

Medika Ganesha untuk Menentukan Status Faktor-Faktor

yang Mampu Mengurangi Total Waktu Tunggu Pasien

DOSEN

Dr. Ir. Andi Cakravastia Raja 

Deltha Fiani M Barus 13408045

Putriana Sari 13408138

Junita Alex Hanafi 13408146

M Soleh 13408150

Page 2: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 2/36

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bumi Medika Ganesha adalah suatu unit pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Institut

Teknologi Bandung. Unit Kesehatan ini disediakan untuk mengakomodasi kebutuhan kesehatan

mahasiswa serta civitas akademika ITB pada khususnya dan masyarakat sekitar ITB pada

umumnya. Bumi Medika Ganesha menyediakan layanan kesehatan termasuk pemeriksaan dan

obat-obatan dengan harga yang terjangkau khusus untuk civitas akademika ITB.

Saat ini unit pelayanan kesehatan tidak hanya berperan sebagai tempat pengobatan

penyakit tetapi telah berkembang ke arah pelayanan yang berkualitas dari berbagai sisi, seperti

pelayanan yang ramah dan cepat kepada pasien, pelayanan pengobatan yang murah dan

berkualitas,dll.

Pelayanan Bumi Medika Ganesha terhadap pasien masih belum bisa dikatakan optimal

karena terdapat beberapa faktor yang belum bisa dipenuhi BMG untuk dapat memberikan

pelayanan yang maksimal/memuaskan kepada pasien, seperti adanya waktu menunggu pasien

di setiap bagian proses pengobatan, yaitu waktu mengantri saat pasien mendaftar di loket, saat

pasien akan diperiksa oleh dokter, serta saat pasien menunggu mengambil obat di apotek.

Pada dasarnya menunggu dalam sebuah antrian oleh sebagian orang dianggap hal biasa

dan tidak bermasalah, tetapi sebagian lagi menganggap hal tersebut cukup mengecewakan.

Bumi Medika Ganesha sebagai tempat pelayanan kesehatan yang melayani orang sakit selalu

berusaha memberikan yang terbaik agar pasien tidak terlalu lama mengalami waktu tunggu

karena orang-orang yang datang tersebut pada dasarnya adalah orang dalam keadaan sakit yang

harus segera dilayani.

Proses pertama dalam prosedur pemeriksaan di BMG adalah pendaftaran. Pasien harus

mendaftarkan diri di loket pendaftaran sekaligus menentukan akan menjalani pemeriksaan di

bagian apa. Pada kegiatan ini terdapat kemungkinan adanya waktu antri yaitu jika banyak pasien

yang datang dalam waktu berdekatan sehingga harus antri untuk melakukan kegiatan

pendaftaran ini. Menunggu pada saat pasien akan masuk ke ruangan dokter merupakan proses

antrian kedua pasien, dimana pada proses menunggu tersebut diketahui merupakan waktu

tunggu paling lama karena terjadi proses konsultasi yang cukup lama antara pasien dengan

dokter, apalagi dengan jumlah dokter yang terbatas dibandingan dengan jumlah pasien yang

cukup banyak di setiap antrian menunggu. Di mana pada setiap proses konsultasi untuk masing-

masing pasien memilki waktu yang berbeda antara pasien satu dengan yang lain sehingga tidak

dapat diperkirakan berapa lama pasien berkonsultasi sampai akhirnya keluar ruangan dokter.

Hal itu dipengaruhi oleh jenis penyakit yang diderita oleh pasien tersebut.

Waktu tunggu ketiga ketika pasien berobat ke BMG adalah pada saat menunggu giliran

mendapatkan obat sesuai dengan resep dokter. Di mana pada saat proses tersebut terdapat

Page 3: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 3/36

 

sistem yang cukup membuat pasien nyaman dalam menunggu, yaitu terdapat tempat antrian

yang cukup nyaman, dll. Sama seperti pada proses antrian sebelumnya, yaitu yang dilayani

pertama adalah orang yang pertama kali mengantri.

Ketiga antrian tersebut dapat menjadi masalah dalam proses pelayanan kepada pasien

karena dapat mengurangi tingkat kualitas performansi Bumi Medika Ganesha. Hal tersebut tidakcukup bisa diselesaikan dengan menggunakan metode analitik saja. Oleh karena itu, kami

menggunakan metode simulasi untuk menyelesaikan permaslahan tersebut. Di mana kami akan

menggunakan software Promodel untuk melakukan simulasi tersebut. 

1.2  Formulasi Masalah

Pelayanan yang baik merupakan suatu faktor yang penting untuk sebuah organisasi yang

bergerak di bidang jasa, termasuk bagi Bumi Medika Ganesha. Berdasarkan wawancara dengan

15 responden, ada beberapa aspek yang mereka pertimbangkan untuk menilai kinerja baik

buruknya suatu pelayanan kesehatan, yaitu biaya, keramahan, dan waktu tunggu.

Setelah melakukan wawancara dengan 10 responden secara acak dengan pasien yang

sedang menunggu giliran untuk periksa di dokter diketahui bahwa 3 dari 10 responden

menyatakan pernah menunggu hampir 1 jam untuk periksa, 2 dari 10 responden menyatakan

pernah menunggu hampir 30 menit dan sisanya merasa selalu menunggu dalam waktu yang

dianggap wajar. Dari responden tersebut juga diketahui bahwa 2 dari 10 responden pernah

mengantri di loket pendaftaran meskipun waktunya tidak terlalu lama. Sedangkan untuk waktutunggu di apotek sebenarnya masih dianggap wajar tetapi para responden menyatakan jika bisa

lebih cepat akan lebih baik. Keluhan-keluhan tersebut mengindikasikan suatu permasalahan

dalam tingkat pelayanan operasional Bumi Medika Ganesha dalam hal waktu tunggu. Untuk

mengetahui akar permasalahannya bisa digunakan diagram fishbone. 

Data Wawancara Waktu Tunggu

menunggu ±60 menit

menunggu ±30 menit

waktu tunggu masih

dianggap wajar

Page 4: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 4/36

 

 

Dari Diagram Fishbone di atas bisa diketahui bahwa beberapa penyebab waktu tunggu yang

lama antara lain adalah Jumlah dokter (baik umum, gigi, maupun mata), layout tempat dan

layout obat yang harus disiapkan dengan aspek pembangun waktu tunggu total adalah waktu

antri pendaftaran, waktu antri dokter, dan waktu tunggu obat dan faktor-faktor lainnya. Pada

kenyataannya tidak semua akar masalah bisa diselesaikan sekaligus. Karena itu dipilihlah akar

masalah yang akan diselesaikan untuk meminimasi waktu tunggu. Hal-hal tersebut nantinya bisa

sekaligus menjadi peluang perbaikan untuk menentukan alternative-alternatif keputusan yang

mungkin diambil. Akar masalah yang dipilih adalah dari segi jumlah dokter, baik dokter gigi

maupun dokter umum. Selain itu tata letak obat yang perlu diracik dan jumlah apoteker menjadi

akar masalah lain yang dipilih.

Dari uraian di atas, bisa ditentukan pertanyaan untuk merumuskan masalah ini adalah sebagai

berikut:

y  Berapa rata-rata waktu tunggu total yang harus dihabiskan oleh pasien saat

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di BMG?

y  Waktu tunggu mana yang menjadi waktu tunggu kritis penentu lama waktu tunggu total

pasien?

Page 5: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 5/36

 

y  Alternatif manakah yang bisa meminimasi rata-rata waktu tunggu total secara optimal

yang harus dihabiskan pasien saat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di BMG?

Untuk pemilihan alternatif optimal bisa dipilih dari beberapa alternatif keputusan yang mungkin

di bawah ini :

1.  Do Nothing

Alternatif keputusan ini memberikan saran bahwa tidak perlu dilakukan apapun dalam

system dan membiarkan system tetap seperti semula.

Selain itu, bisa dipilih salah satu atau kombinasi dari beberapa alternatif keputusan di bawah ini:

2.  Mengubah Jumlah Dokter

Alternatif keputusan ini memberikan saran untuk melakukan perubahan pada jumlah

dokter, bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai kebutuhan dari kondisi yang terjadi pada

kenyataannya.

3.  Mengubah Jumlah Apoteker

Alternatif keputusan ini memberikan saran untuk melakukan perubahan pada jumlah

apoteker, bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai kebutuhan dari kondisi yang terjadi pada

kenyataannya.

4.  Penambahan Jumlah Loket Pendaftaran

Alternatif keputusan ini memberikan saran untuk menambah jumlah loket pendaftaran jika

dibutuhkan oleh kondisi saat ini.

1.3  Tujuan PenelitianDari penjelasan formulasi masalah di atas bisa ditentukan bahwa tujuan penelitian ini adalah

untuk :

1.  Menganalisis performansi pelayanan kesehatan di Bumi Medika Ganesha dengan acuan

rata-rata waktu tunggu total yang harus dialami pasien saat menggunakan fasilitas

pelayanan kesehatan di Bumi Medika Ganesha.

2.  Menentukan alternatif optimal yang bisa meminimasi rata-rata waktu total yang harus

dialami pasien saat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di Bumi Medika Ganesha.

1.4  Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bahwa sistem yang diamatiterbatas pada dokter umum dan dokter gigi. Batasan ini dipilih karena perbandingan pasien yang

datang ke BMG untuk menggunakan fasilitas ini jauh lebih besar daripada pasien yang

menggunakan fasilitas lain. Selain itu, pada kedua fasilitas inilah terjadi fenomena antrian pasien

terjadi.

1.5   Asumsi

Asumsi-asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Page 6: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 6/36

 

1.  Obat selalu tersedia dan mampu memenuhi permintaan pasien.

2.  Pasien yang pertama datang selalu pertama dilayani (F irst In F irst Out ).

3.  Kemampuan setiap dokter sama.

4.  Jumlah pasien yang datang tidak terbatas.

Page 7: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 7/36

 

BAB II METODOLOGI

Dalam melakukan penelitian, tentu harus dilakukan beberapa langkah sistematis untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. Langkah-langkah sistematis yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.  Mencari Topik Permasalahan

Tujuan dilakukan pencarian topik permasalahan adalah untuk membatasi lingkup sistem yang

akan disimulasikan. Selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan tema yaitu ITB atau logistik.

Dari kedua tema di atas, kelompok kami memilih tema ITB yaitu UPT (Unit Pelaksana Teknis)

Layanan Kesehatan. Alasan pemilihan tema ITB adalah untuk memudahkan pengambilan data.

2.  Pendahuluan

Tujuan dilakukannya pendahuluan adalah untuk mengetahui karakteristik sistem kerja yangmenjadi topik permasalahan. Karakteristik sistem dapat diketahui melalui wawancara langsung

terhadap pasien dan pegawai BMG serta melalui  fishbone diagram. Dari wawancara diperoleh

pokok permasalahan sedangkan penyebab masalah tersebut diperoleh dari fishbone diagram.

3.  Pengembangan Model Konseptual dan Pengumpulan Data

Pada tahap ini, dilakukan pendefinisian sistem untuk mengetahui ukuran performansi dan variabel

keputusannya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui

ukuran pembanding untuk waktu tunggu terbaik. Selain dengan menggunakan kuesioner, tools 

lain yang digunakan adalah uji independensi untuk menunjukkan bahwa suatu nilai tidak

dipengaruhi oleh nilai lain. Uji independensi ini dapat dilakukan dengan membuat scatter plot 

data atau autocorrelation plot . Tools lain yang juga digunakan adalah run test dan uji goodness of 

 fit . Run test dilakukan untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh bersifat random sedangkan

uji goodness of fit dilakukan untuk membuktikan bahwa cukup bukti untuk menerima H0, dimana

H0 data tersebut mengikuti suatu distribusi teoritis tertentu.

4.  Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem ini dilakukan untuk menggambarkan sistem permasalahan, hubungan antar

variabel serta entitas yang membangun sistem dimana sistem tersebut dimodelkan dalam bentuk

 flowchart dan layout .

5.  Pengembangan Model Simulasi Komputer

Setelah didapatkan hasil pemodelan dengan mengggunakan bentuk flowchart dan layout serta

adanya identifikasi entitas pada sistem tersebut, kemudian dilakukan proses simulasi untuk

menggambarkan lebih rinci dan jelas seperti keadaan realnya. Dimana software yang digunakan

adalah software promodel.

Page 8: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 8/36

 

6.  Verifikasi, Validasi, dan Estimasi Output

Verifikasi model merupakan proses menentukan apakah simulasi model sesuai dengan konseptual

model, sedangkan validasi merupakan proses menentukan apakah konseptual model tersebut

sesuai dengan real system/ keadaan secara nyata. Dimana orientasi verifikasi adalah proses

sedangkan orientasi validasi berupa output. Kedua hal tersebut, model verifikasi dan validasi

secara kritis membuat keberhasilan proyek simulasi.

Adapun estimasi output merupakan perkiraan hasil output simulasi yang diperoleh, yang terdiri

dari point estimate dan interval estimate.

7.  Pengembangan Skenario dan Rekomendasi Kebijakan

Dalam hal ini membandingkan alternatif solusi yang dimiliki. Untuk membandingkan alternatif 

solusi tersebut dapat digunakan welch confidence interval dan paired-t confidence interval untuk

membandingkan 2 alternatif, sedangkan untuk membandingkan lebih dari dua alternatif dapat

digunakan uji statistik the Bonferroni Approach,   Advanced Statistical Models, serta F actorial 

Design and Optimization.

*) Data yang dikumpulkan melalui observasi adalah data waktu antar kedatangan, lama waktu

mengantri pendaftaran, lama waktu menunggu dokter, lama proses pemeriksaan, lama waktu

menunggu obat, probabilitas pasien yang membeli obat di BMG setelah mendapatkan resep dokter.

**) Data yang dikumpulkan melalui kuesioner adalah ekspektasi waktu tunggu maksimal pasien.

Secara sistematis, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini bisa dilihat pada Flowchart

metodologi penelitian di bawah ini.

Page 9: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 9/36

Page 10: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 10/36

 

BAB III PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL & PENGUMPULAN DATA

3.1  Deskripsi dan Karakterisasi Sistem

3.1.1  Deskripsi Sistem

Objek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian kali ini adalah system pelayanan kesehatan di Bumi

Medika Ganesha yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis ITB. Bumi Medika Ganesha (BMG)

didirikan pada tanggal 28 Februari 1977. Idhata Komisariat ITB mendirikan poliklinik "Balai Kesehatan"

Idhata Komisariat ITB yang beroperasi di bagian barat ITB antara laboratorium radar dan bagian mesin.

Kemudian pada 21 Maret 1981 berganti nama menjadi "Balai Kesehatan Keluarga ITB" ke Jalan Taman

Sari No. 80 dengan pelayanan yang makin berkembang.Memasuki status BHMN pada 1 April 2004, ITB

membentuk Pusat Pelayanan Kesehatan "Bumi Medika Ganesha" yang merupakan penggabungan "Balai

Pengobatan Keluarga ITB" dan "Apotek Ganesha". Sejak 1 Januari 2006, status BMG menjadi Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Kesehatan yang dikepalai oleh Dr. Sasanti Tarini Darijanto.

Berletak di Jalan Gelap Nyawang No. 102 Bandung, BMG relatif mudah dijangkau dari Kampus ITB di

Jalan Ganesha sehingga memungkinkan penanganan segera terhadap keadaan darurat berkaitan dengan

kesehatan di lingkungan ITB BMG akan berusaha memberikan pelayanan terbaik, tetapi untuk kasus-

kasus yang berat dan memerlukan opname, BMG akan memberi rujukan kepada rumah sakit. Struktur

organisasi di Bumi Medika Ganesha bisa dilihat di bawah ini:

Struktur Organisasi :

Page 11: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 11/36

 

Sedangkan denah Bumi Medika Ganesha ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Bagian yang menjadi

objek penelitian ini hanya terbatas pada system pelayanan kesehatan pada bagian umum dan gigi serta

berlanjut pada bagian apotek untuk masalah penyediaan obat bagi pasien yang menggunakan pelayanan

kesehatan di bagian umum dan gigi.

Spesialis Anak

Pendaftaran

Dokter Umum

Dokter Umum

Gigi

Gigi

Spesialis MataRadiologiRontgenBidan dan

KandunganSpesialis Penyakit 

Dalam

Fisioterapi Apotek

 

Ruang ManajemenRuang

 Administrasi

Pintu

masuk

Ruangan Apotek

Ruang

Peracikan Obat 

Rak Obat 

Laboratotium

Prodia

 

Ruang Tunggu

 Apotik

Pintu Masuk dari

Loket Dokter

Loket 

Pengambilan Obat 

Keluar

 

Page 12: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 12/36

 

Untuk proses pelayanan di Bumi Medika Ganesha, alur prosesnya bisa dilihat pada flowchat proses

pelayanan di bawah ini:

Page 13: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 13/36

 

Bisa dilihat dari  flowchart  di atas bahwa alur proses yang dialami pasien saat di BMG adalah yang

pertama adalah proses pendaftaran. Di loket pendaftaran pasien mendaftarkan diri akan melakukan

pemeriksaan kesehatan di dokter bagian apa. Karena pada simulasi ini objek penelitiannya dipersempit,

maka dokter tujuan menjadi hanya dokter umum, dokter gigi, atau dokter mata. Jika dokter menganggur

maka pasien akan langsung dipanggil dan menjalani proses pemeriksaan. Namun jika tidak maka pasien

akan menunggu sampai gilirannya.

Setelah menjalani proses pemeriksaan ada kemungkinan pasien akan diberi resep obat ataupun

tidak diberi resep obat karena bentuk pemeriksaannya mungkin hanya sebuah pemeriksaan rutin,

misalnya kontrol kawat gigi. Jika diberi resep ada 2 kemungkinan pula yang akan dilakukan pasien yaitu

langsung membeli obat di apotek BMG atau membeli obat di apotek luar. Pasien yang tidak

mendapatkan resep ataupun memilih untuk membeli obat di luar kemudian akan langsung pulang.

Sedangkan pasien yang mendapatkan resep dan memilih untuk membeli obat di BMG akan langsung

menuju ke apotek untuk memasukkan resep. Setelah memasukkan resep, pasien akan menunggu obat

disiapkan. Jika obat dari resep yang dimasukkan pasien telah selesai disiapkan oleh apoteker, pasien

akan dipanggil untuk segera mendapatkan obat yang diperlukan.

3.1.2  Karakterisasi Sistem

Sistem yang menjadi objek bahasan pada penelitian ini mempunyai karakteristik sebagai berikut ini:

Continuous Systems or Discrete Systems

Sistem model simulasi yang akan dibangun merupakan discrete systems. Sistem tersebut dikatakan

discrete system karena jumlah pasien yang merupakan state variable berubah secara diskrit terhadap

waktu.

Deterministic Systems or Stochastic Systems

Sistem di BMG merupakan stoshastic systems, dimana status dari sistem tersebut tidak dapat diprediksi.

Jumlah pasien pada suatu waktu tertentu tidak dapat diprediksi secara pasti, tetapi dapat didekati

dengan probabilitas yang diperoleh dari data hasil pengamatan.

T he Steady State of a Probabilistic System

Steady state merupakan saat di mana sistem mencapai status yang stabil. Pada kasus ini, steady state 

terjadi pada jam 8.30-11.30 serta 13.30-15.30. Steady state terjadi pada waktu tersebut karena pada

awal buka, BMG sangat ramai, terutama pada loket pendaftran, sehingga terjadi penumpukan entitas,

padahal dokter biasanya baru mulai praktek jam 8.30. Sedangkan pada saat menjelang tutup atau

istirahat, biasanya pengunjung sedikit.

Closed Systems or Open Systems

Sistem yang diteliti merupakan closed systems karena BMG menerima input dari lingkungan dan

mengeluarkan ouput ke lingkungan. Input yang diterima adalah pasien yang akan memeriksakan

penyakitnya. Output yang dikeluarkan BMG ke lingkungan adalah pasien yang telah diperiksa. Pada

kasus ini, pasien merupakan komponen lingkungan.

Page 14: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 14/36

 

Systems as Black Boxes

Sistem yang diteliti merupakan systems as white boxes karena proses yang dijalani oleh pasien mulai

dari pasien mendaftar hingga keluar dari sistem dapat diamati.

Hierarchy of Systems

BMG merupakan organisasi yang berada di bawah Pusat Teknologi Kesehatan dan Keolaragahan yang

merupakan salah satu bagian dari ITB, sedangkan lingkungan yang mempengaruhinya merupakan

masyarakat yang tinggal di daerah sekitar ITB. Sehingga dapat dikatakan bahwa BMG merupakan narrow 

system of interest , PTKK merupakan wider system for system 1, ITB merupakan environment of system 2,

dan masyarakat ITB merupakan environment of system 3. ITB merupakan lingkungan yang relevan

karena sebagian pasien yang merupakan entitas dalam model simulasi merupakan sivitas akademika ITB.

Begitu halnya pun dengan masyarakat ITB, mereka merupakan lingkungan yang relevan karena sebagian

lainnya dari pasien BMG berasal dari lingkungan tersebut.

T ime Horizon

Time horizon dari sistem berupakan jam kerja BMG, yaitu jam 8.00-12.00 serta 13.00-16.00.

Static Systems or Dynamic Systems

Sistem yang ditinjau merupakan dynamic systems karena state variable yang merupakan jumlah pasien

dalam sistem pada waktu tertentu dipengaruhi oleh state variable sebelumnya.

3.1.3  Stakeholders

Stakeholder system pelayanan kesehatan Bumi Medika Ganesha adalah:

Page 15: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 15/36

 

Problem Owner 

P roblem owner  berperan sebagai pemegang kendali dalam perusahaan dan juga merupakan

pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan. P roblem

owner untuk kasus ini adalah kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Layanan Kesehatan.

Problem User 

Problem user merupakan individu yang menjalankan kebijakan dan keputusan yang diambil oleh

 problem owner . P roblem user pada kasus ini adalah pegawai UPT (Unit Pelaksana Teknis) Layanan

Kesehatan baik pegawai loket pendaftaran, pegawai yang membantu dokter, dan apoteker yang

membantu menyediakan resep yang diberikan dokter. Pegawai ini hanya bertugas untuk

menjalankan kebijakan dan keputusan yang diambil oleh problem owner .

Problem Customer 

P roblem customer merupakan individu yang terkena dampak akibat keputusan yang diambil oleh

 problem owner dan dijalankan oleh problem user . P roblem customer pada kasus ini adalah pasien

yang datang untuk mendapatkan layanan dari problem user .

Problem Solver 

P roblem solver merupakan individu atau kelompok yang menganalisis permasalahan yang terjadi

dalam sistem dan memberikan usulan perbaikan terhadap masalah yang dihadapi oleh suatu

sistem. P roblem solver  untuk kasus ini adalah Deltha F. M. Barus (13408045), Putriana Sari

(13408138), Junita Alex Hanafi (13408146), Muhammad Soleh (13408150).

Page 16: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 16/36

 

3.1.4  Rich Picture

3.2  Prosedur dan Proses Pengumpulan Data

3.2.1 Penentuan Data yang Diperlukan untuk Membangun Model

Sistem data yang diperlukan untuk simulasi komputer secara umum dibagi menjadi 3, yaitu:

Structural Data

Structural data merupakan data yang berhubungan dengan semua objek pada sistem yang akan

dimodelkan. Elemen sistem yang termasuk dalam structural data adalah entities, resources, serta

locations. Yang harus dipastikan adalah semua komponen yang mempengaruhi perilaku sistem harus

terdaftar.

Page 17: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 17/36

 

y  E ntities

Komponen dari sistem BMG yang merupakan entities yang akan terlibat dalam model simulasi

ini adalah pasien. Pada model simulasi yang akan dibangun, pasien yang menjadi entitas kita

dibatasi hanya pasien yang mengunjungi dokter umum atau dokter gigi saja.

y  Resources

Resources yang akan dilibatkan dalam simulasi ini antara lain adalah karyawan bagian

pendaftaran, dokter umum, dokter gigi, serta apoteker. Resources tersebut merupakan

orang yang memberikan pelayanan terhapa entitas.

y  Locations

Elemen yang merupakan locations pada model simulasi ini adalah loket pendaftaran, tempat

menunggu dokter, ruang dokter umum I, ruang dokter umum II, ruang dokter gigi I, ruang

dokter gigi II, serta apotek. Namun, pada prakteknya, lokasi apotek ini akan dibagi menjadi 2,

yaitu tempat memasukkan resep dengan tempat menerima obat.

Operational Data

Operational data merupakan data yang menjelaskan bagaimana sistem beroperasi, seperti kapan, di

mana, dan bagaimana kejadian atau aktivitas terjadi. Berikut adalah elemen yang termasuk ke dalam

operational data.

y  Jadwal buka loket pendaftaran dan jadwal praktek dokter

Jadwal buka loket dan jadwal praktek dokter ini menggambarkan kapan sistem mulai

beroperasi. Berikut adalah jadwal buka loket dan jadwal praktek dokter.

Jadwal Buka:

Senin Kamis : 8.00 16.00 (Istirahat 12.00 13.00)

Jumat : 8.00 16.00 (Istirahat 11.00 13.00)

y  Prosedur pendaftaranProsedur pendaftaran menggambarkan bagaimana sistem beroperasi. Prosedur pendaftaran

berupa metode FIFO (F irst In-F irst Out ). Pasien yang datang lebih dulu, akan dilayani

pertama. Selain itu, karena loket pendaftaran hanya 1, sehingga pasien harus mengantri

apabila di sistem pendaftaran terdapat entitas sebelumnya yang sedang atau belum dilayani.

y  Prosedur masuk ruang praktek dokter

Prosedur masuk ruang praktek dokter ini juga menggambarkan bagaimana sistem beroperasi.

Setelah mendaftar, pasien akan masuk ke ruang praktek dokter setelah dipanggil namanya.

Sebelumnya, petugas pendaftaran akan memasukkan nama pasien ke daftar pasien

menunggu pada masing-masing dokter. Pembagian pasien ke masing-masing dokter sama

rata.

y  P eak hour 

P eak hour merupakan jam-jam di mana pasien BMG membludak (lebih banyak dari rata-rata

  jumlah pasien pada jam normal). Pada jam buka pagi tidak terdapat peak hour, sedangkan

pada jam buka sore hari peak hours terjadi pada jam 13.00-15.00.

Page 18: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 18/36

 

N umerical Data

Untuk membangun model simulasi BMG, numerical data yang dierlukan adalah: 

y  Waktu antar kedatangan

Waktu antar kedatangan ini menggambarkan selang antara satu kedatangan dengan

kedatangan berikutnya. Waktu kedatangan merupakan waktu saat entitas masuk ke sistem,

yaitu waktu saat entitas masuk ke loket pendaftaran.

y  Waktu tunggu

Waktu tunggu merupakan selang waktu antara kedatangan entitas di suatu lokasi dengan

dimulainya pelayanan terhadap pasien. Waktu tunggu terdiri dari:

  Waktu tunggu pada loket pedaftaran

Waktu tunggu pada loket pendaftaran adalah selang waktu antara entitas mulai masuk

ke sistem antrian hingga entitas mulai dilayani.

  Waktu tunggu pemeriksaan oleh dokter

Waktu tunggu dokter ini merupakan waktu untuk menunggu dilayani oleh dokter gigiatau dokter umum. Atribut ini disesuaikan dengan tujuan kedatangan entitas. Untuk ke

dokter gigi atau ke dokter umum.

  Waktu tunggu memasukkan resep

Waktu tunggu memasukkan resep adalah selang waktu antara pasien mulai masuk ke

sistem antrian tempat memasukkan resep hingga pasien dilayani oleh penerima resep.

  Waktu tunggu pembuatan obat

Waktu tunggu pembuatan obat adalah selang antara resep masuk ke bagian apoteker

hingga resep mulai diracik oleh apoteker.

  Waktu tunggu penerimaan obat

Waktu tunggu penerimaan obat adalah selang waktu antara waktu selesai pembuatanobat hingga waktu entitas dipanggil untuk menerima obat.

y  Waktu proses

Waktu proses merupakan saat entitas dilayani. Waktu proses yang dibutuhkan antara lain

adalah:

  Waktu proses pendaftaran

Waktu proses pendaftaran merupakan selang waktu selama entitas dilayani. Merupakan

selisih antara entitas mulai dilayani hingga entitas siap meninggalkan loket pendaftaran.

  Waktu proses pemeriksaan oleh dokter

Waktu proses pemeriksaan oleh dokter merupakan selang waktu antara pasien mulai

masuk ke ruang praktek dokter hingga pasien keluar dari ruang praktek dokter. Prosesini termasuk di dalamnya adalah konsultasi dokter, pemeriksaan oleh dokter, hingga

pemberian resep oleh dokter.

  Waktu proses memasukkan resep

Waktu proses memasukkan obat adalah selang waktu saat pasien memberikan resep

dan karyawan penerimaan resep menerima resep dari pasien dan memberikannya

kepada apoteker.

Page 19: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 19/36

 

  Waktu proses pembuatan obat

Waktu proses pembuatan obat adalah selang waktu saat apoteker mulai membaca

resep hingga apoteker selesai membuat obat.

  Waktu proses penerimaan obat

Waktu proses penerimaan obat adalah selang waktu sejak pasien dipanggil untuk

menerima obat, hingga pasien hendak meninggalkan apotek.

y  Probabilitas pasien masuk ke dokter umum dan probabilitas pasien masuk ke dokter gigi

Probabilitas pasien yang masuk ke dokter umum adalah perbandingan antara jumlah pasien

yang masuk ke ruang dokter umum dengan total jumlah pasien yang terdaftar ke dokter

umum atau yang terdaftar ke dokter gigi. Sedangkan probabilitas pasien masuk ke dokter gigi

adalah perbandingan antara jumlah pasien yang masuk ke ruang dokter umum dengan total

 jumlah pasien yang masuk ke dokter gigi atau yang masuk ke dokter gigi.

y  Probabilitas pasien membeli obat ke apotek

Probabilitas pasien membeli obat ke apotek adalah perbandingan antara pasien yang telah

diperiksa, diberikan resep oleh dokter, dan menukarkan resep itu ke apotek terhadap total

 jumlah pasien yang telah masuk ke dokter gigi ataupun ke dokter umum.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan ringkasan data numerik yang diperlukan untuk membangun

model simulasi di BMG ini.

No. Data Proses atau Kejadian Satuan

1

Waktu antar

kedatangan Pendaftaran detik

2 Waktu tunggu

Pendaftaran

detik

Pemeriksaan oleh dokter

Memasukkan resep

Pembuatan obat

Penerimaan obat

3 Waktu proses

Pendaftaran

detik

Pemeriksaan oleh dokter

Memasukkan resep

Pembuatan obat

Penerimaan obat

4 Probabilitas

Pasien masuk ke dokter umum

-Pasien masuk ke dokter gigiProbabilitas pasien membeli obat ke apotek

Page 20: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 20/36

 

3.2.2 Pengidentifikasian Sumber Data dan Proses pengumpulan Data

Untuk memperoleh numerical data yang dibutuhkan dalam membangun model simulasi, ada beberapa

cara yang disesuaikan dengan jenis datanya. Berikut adalah penjelasannya.

Structural Data

Keterangan mengenai structural data, yaitu entities, resources, serta locations dapat diperolehmelaui pengamatan secara langsung terhadap sistem yang akan dimodelkan, dalam kasus ini

BMG.

Operational Data

Data operasional ini juga dapat diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap kegiatan yang

terjadi di BMG. Selain itu, data mengenai jadwal praktek dokter dan jadwal buka loket

pendaftaran diperoleh dari data sekunder yang tertera pada poster di BMG.

N umerical Data

y  Waktu Antar KedatanganData waktu antar kedatangan diperoleh dari pengamatan. Pada proses pengamatan tersebut,

dilakukan pencatatan waktu kedatangan tiap pasien yang diamati. Untuk mencari nilai waktu

antar kedatangan, diperoleh dari selisih waktu kedatangan antara satu entitas dengan entitas

berikutnya. Atau dapat juga dilakukan dengan mengukur selang antara kedatangan pertama

dengan kedatangan berikutnya dengan menggunakan stopwatch.Untuk proses pengumpulan

data ini, peralatan yang digunakan adalah lembar pengamatan, pulpen, serta stopwatch. Ddan

proses pengamatan dilakukan di loket pendaftaran.

y  Waktu Tunggu

Sama halnya dengan waktu antar kedatangan, waktu tunggu juga diukur dengan menggunakan

stopwatch. Untuk memperoleh data waktu tunggu, dapat melalui 2 cara, yaitu

  Pencatatan waktu saat entitas mulai masuk ke antrian dan waktu saat entitas mulai dilayani.

Waktu tunggu merupakan selisih antara waktu saat entitas mulai dilayani dengan waktu saat

entitas mulai masuk ke antrian.

  Pengukuran langsung saat entitas datang, stopwatch mulai dioperasikan. Saat entitas selesai

dilayani, stopwatch dimatikan atau di-lap.

Secara umum, metode yang digunakan untuk memperoleh data waktu tunggu untuk setiap data

waktu tunggu yang diperlukan menggunakan metode yang sama.

y  Waktu Proses

Sama halnya pengukuran waktu antar kedatangan serta waktu tunggu, proses pengukuran

waktu proses juga menggunakan stopwatch dengan metode yang sama. Yang membedakannya

adalah untuk mengukur waktu proses, maka yang dicatat adalah waktu saat entitas masuk ke

lokasi hingga saat entitas meninggalkan lokasi, baik itu loket pendaftaran, ruang praktek dokter,

tempat memasukkan resep, serta tempat menerima obat. Atau dilakukan pengukuramn durasi

dari entitas mulai masuk hingga keluar dari lokasi tersebut. Akan tetapi, agak sedikit berbeda

Page 21: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 21/36

 

untuk mengukur waktu proses pembuatan obat karena pada proses ini, entitas tidak terlalu

terlibat. Untuk mengukur waktu proses pembuatan obat, yang dihitung adalah selang antara

apoteker mulai membaca resep hingga apoteker selesai meracik obat dan obat siap untuk

diberikan kepada pasien.

y  Probabilitas pasien masuk ke dokter umum dan probabilitas pasien masuk ke dokter gigi

Kedua jenis probabilitas ini diperlukan untuk mengetahui dokter apa yang paling sering

dikunjungi. Dan nilai ini sangat dibutuhkan saat pembangunan model simulasi. Seperti yang

telah dijelaksan di bagian sebelumnya bahwa Probabilitas pasien yang masuk ke dokter umum

adalah perbandingan antara jumlah pasien yang masuk ke ruang dokter umum dengan total

  jumlah pasien yang terdaftar ke dokter umum atau yang terdaftar ke dokter gigi. Sedangkan

probabilitas pasien masuk ke dokter gigi adalah perbandingan antara jumlah pasien yang masuk

ke ruang dokter umum dengan total jumlah pasien yang masuk ke dokter gigi atau yang masuk

ke dokter gigi. Dengan demikian kita harus memperoleh data berupa jumlah pasien yang masuk

ke ruang dokter umum dan berupa jumlah pasien yang masuk ke ruang dokter dari dari

pengamatan.

y  Probabilitas pasien membeli obat ke apotek

Probabilitas pasien membeli obat ke apotek adalah perbandingan antara pasien yang telah

diperiksa, diberikan resep oleh dokter, dan menukarkan resep itu ke apotek terhadap total

  jumlah pasien yang telah masuk ke dokter gigi ataupun ke dokter umum. Jumlah pasien yang

telah diperiksa, diberikan resep oleh dokter dan menukarkan resep tersebut di apotek; serta

 jumlah pasien yang telah diperiksa, diberikan resep oleh dokter, namun tidak menukarkan resep

ke apotek dapat diperoleh dari hasil pengamatan. Nilai ini dibutuhkan karena akan

mempengaruhi model simulasi yang akan dibangun. Hasilnya akan berbeda apabila semua

pasien yang diperiksa diasumsikan menerima resep 100%.

3.2.3 Pembuatan Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam pengumpulan data serta data yang diperoleh adalah:

-  Nilai probabilitas yang diperoleh pada saat pengamatan mewakili nilai probabilitas secara nyata.

-  Waktu tunggu menerima obat diasumsikan 0 karena pada prakteknya waktu tunggu menerima

obat tersebut sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Biasanya, saat obat selesai, nama

pasien akan langsung dipanggil untuk mengambil obat.

-  Waktu proses memasukkan resep juga diasumsikan 0 karena waktu proses ini pada prakteknya

 juga sangat kecil.

-  Waktu tunggu pembuatan obat juga diasumsikan 0 karena waktu ini pada kenyataannya sangat

kecil.

Page 22: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 22/36

 

3.3 Estimasi Nilai Data Numerik 

Telah dijelaskan pada subbab sebelumnya bahwa terdapat beberapa jenis numerical data yang

diperlukan untuk membangun model simulasi. Setelah melakukan pengamatan serta pengumpulan

data, makan diperoleh data-data numerical  tersebut. Setiap data yang diperoleh harus melewati uji

independensi dan uji kerandoman. Setelah itu, dilakukan goodness of fit untuk menggambarkan bahwa

data mengikuti suatu distribusi tertentu. Langkah analisis statistika yang digunakan dijelaskan pada poin

di bawah ini.

-  Waktu Antar Kedatangan

Data yang akan diuji merupakan data hasil pengamatan terhadap waktu antar kedatangan pada

 jam 13.00-16.00.

y  Data Awal

No

Waktu

Antar

Kedatangan

No

Waktu

Antar

Kedatangan1 186 27 32

2 146 28 313

3 24 29 80

4 72 30 99

5 126 31 5

6 315 32 53

7 15 33 61

8 12 34 97

9 183 35 207

10 1 36 226

11 0 37 176

12 290 38 196

13 17 39 467

14 240 40 365

15 54 41 90

16 16 42 100

17 15 43 1103

18 112 44 156

19 51 45 1620 27 46 937

21 75 47 35

22 15 48 753

23 145 49 440

24 40 50 255

25 100 51 300

Page 23: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 23/36

 

26 43

Untuk data waktu antar kedatangan pada jam 13.00-16.00 ini yang diperoleh berjumlah

51, sedangkan Promodel hanya dapat menguji 50 data. Sehingga data terakhir tidak

digunakan.

y  Uji Independensi

Dari scatter plot di atas, dapat dikatakan bahwa data independen yang ditunjukkan

dengan tidak terbentuknya suatu pola data pada scatter plot .

y  Run Test 

Dari hasil uji menggunakan software Promodel, ditunjukkan bahwa tidak cukup bukti

untuk menolak H0 yaitu data bersifat random. Tabel hasil pengujian ditunjukkan pada

table di bawah ini.

Page 24: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 24/36

 

 

y  Distribution F itting

Page 25: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 25/36

 

 

Dari hasil uji fit di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi eksponensial.

Telah dilakukan uji statistik pula untuk data waktu antar kedatangan pada jam 13.00-16.00 yang

telah. Berikut adalah kesimpulan hasil uji yang dilakukan untuk waktu antar kedatangan.

Jam Scatter P lot Run Test  Distribusi

1 08.00-11.00 Independen Random Eksponensial (243.61;183.04)

2 13.00-16.00 Independen Random Eksponensial (174.16;226.51)

Page 26: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 26/36

 

-  Waktu Proses

Data yang akan diuji merupakan data hasil pengamatan terhadap waktu proses pendaftaran

pada jam 08.00-11.00. Berikut hasil uji data waktu proses pendaftaran pada jam tersebut :

y  Data Awal

No WaktuProses

No WaktuProses

1 59 15 186

2 108 16 142

3 29 17 389

4 102 18 52

5 92 19 99

6 149 20 72

7 116 21 153

8 70 22 77

9 90 23 15

10 99 24 36

11 42 25 20

12 138 26 110

13 208 27 59

14 80

y  Uji Independensi

Dari scatter plot di atas, dapat dikatakan bahwa data independen yang ditunjukkan

dengan tidak terbentuknya suatu pola data pada scatter plot .

Page 27: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 27/36

 

y  Run Test 

Dari hasil uji menggunakan Promodel di atas ditunjukkan bahwa tidak cukup bukti untuk

menolak H0 yaitu data bersifat random.

y  Distribution F itting

Page 28: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 28/36

 

 

Dari hasil uji fit di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 29: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 29/36

 

Telah dilakukan pula uji statistik untuk data waktu proses pendaftaran pada jam 13.00-16.00.

Berikut adalah kesimpulan hasil uji yang dilakukan untuk waktu proses pendaftaran:

No. Jenis Data Jam Scatter P lot Run Test  Distribusi

1Waktu proses

pendaftaran

08.00-11.00 Independen Random Normal(103.407;73.45)

2 13.00-16.00 Independen RandomEksponensial

(109.06;72.34)

3 Waktu proses

pemeriksaan oleh

dokter umum

08.00-11.00 Independen RandomNormal

(414.78;226.89)

4 13.00-16.00 Independen RandomNormal

(247.30;129.68)

5Waktu proses

pemeriksaan oleh

dokter gigi

08.00-11.00 Independen RandomNormal

(1162.57;1035.29)

6 13.00-16.00 TIDAK CUKUP DATA

7Waktu proses

pembuatan obat

08.00-11.00 DATA BELUM TERKUMPUL

8 13.00-16.00 IndependenTIDAK CUKUP

DATA

Normal

(219.72;86.69)

9Waktu proses

penerimaan obat

08.00-11.00 DATA BELUM TERKUMPUL

10 13.00-16.00 IndependenTIDAK CUKUP

DATA

Normal

(95.37;86.69)

Waktu TungguWaktu tunggu yang akan diuji statistik adalah data hasil pengamatan waktu tunggu dokter

umum pada jam 13.00-16.00.

y  Data Awal

No

Waktu

Proses No

Waktu

Proses

1 0 10 0

2 0 11 57

3 54 12 0

4 31 13 05 5 14 0

6 59 15 0

7 23 16 39

8 0 17 15

9 0 18 54

Page 30: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 30/36

 

y  Uji Independensi

Dari scatter plot di atas, dapat dikatakan bahwa data independen yang ditunjukkan

dengan tidak terbentuknya suatu pola data pada scatter plot .

y  Run Test 

Dari hasil uji menggunakan Promodel di atas ditunjukkan bahwa tidak cukup bukti untukmenolak H0 yaitu data bersifat random.

Page 31: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 31/36

 

y  Distribution F itting

Dari hasil uji fit di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 32: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 32/36

 

Telah dilakukan pula uji statistik untuk data waktu tunggu pada jam 08.00-11.00. Berikut adalah

kesimpulan hasil uji yang dilakukan untuk waktu tunggu:

No. Jenis Data Jam Scatter P lot Run Test  Distribusi

1 Waktu tunggu padaloket pendaftaran

08.00-11.00 TIDAK CUKUP DATA2 13.00-16.00 Independen Tidak Random Tidak Ada

3Waktu tunggu

pemeriksaan dokter

umum

08.00-11.00 Independen Tidak Random

Normal

(277.54;170.25)

4 13.00-16.00 Independen Random

Normal

(247.30;129.68)

5Waktu tunggu

pemeriksaan oleh

dokter gigi

08.00-11.00 Independen Random

Normal

(1162.57;1035.29)

6 13.00-16.00 Independen Random

Normal

(402.56;328.96)

7Waktu tunggu

penerimaan obat

08.00-11.00 DATA BELUM TERKUMPUL

8 13.00-16.00 Independen

TIDAK CUKUP

DATA

Normal

(219.72;107.97)

Sedangkan untuk data probabilitas yang dibutuhkan, yaitu probabilitas pasien periksa di dokter umum

dan probabilitas pasien periksa di dokter gigi serta probabilitas pasien membeli obat di apotek untuk

masing-masing pasien dokter umum dan dokter gigi ditunjukkan pada table di bawah ini :

Untuk jam kerja 08.00-11.00

ke dokter

Umum

ke Dokter

Gigi

0.5625 0.4375

ke apotek

0.888888889 0.142857143

Untuk jam kerja 13.00-16.00

ke dokter

Umum

ke Dokter

Gigi

0.714285714 0.285714286

ke apotek

0.9 0.25

3.4  Ukuran Perf ormansi

y  Rata-rata Waktu Tunggu Total Pasien Dokter Umum

Waktu Tunggu Total Pasien Dokter Umum didapatkan dari penjumlahan waktu antri pasien

di loket pendaftaran ditambah penjumlahan waktu antri dokter ditambah waktu tunggu

obat.

Page 33: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 33/36

 

y  Rata-rata Waktu Tunggu Total Pasien Dokter Gigi

Waktu Tunggu Total Pasien Dokter Gigi didapatkan dari penjumlahan waktu antri pasien di

loket pendaftaran ditambah penjumlahan waktu antri dokter ditambah waktu tunggu obat.

3.5  V ariabel Keputusan

Variabel keputusan adalah variable-variabel apa saja yang mungkin bisa diubah untuk menentukan

alternatif-alternatif solusi untuk meminimumkan rata-rata waktu tunggu total pasien. Variabel-variable

keputusan tersebut adalah :

y  Jumlah Dokter Umum

y  Jumlah Dokter Gigi

y  Jumlah Loket Pendaftaran

y  Jumlah Apoteker

y Tata Letak Obat

Page 34: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 34/36

 

BAB IV PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI KOMPUTER

Sistem adalah kumpulan objek yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dalam

suatu lingkungan yang kompleks. Objek yang menjadi komponen dari sistem dapat berupa objek terkecildan bisa juga berupa sub-sistem atau sistem yang lebih kecil lagi. Dalam definisi ini disertakan elemen

lingkungan karena lingkungan sistem memberikan peran yang sangat penting terhadap perilaku sistem

itu. Mengamati sistem bukan hanya mendefinisikan komponen-komponen pendukung sistem, tetapi

lebih dari dari itu harus pula mengetahui perilaku dan variabel-variabel yang ada di dalamnya.

Sebelum melakukan proses simulasi, terlebih dahulu kita harus mengetahui pemodelan konseptual.

Tujuan dilakukan model konseptual adalah untuk memastikan bahwa user membangun sebuah model

yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang saling berinteraksi di dalam sistem. Oleh karena itu

komponen-komponen dasar pada simulasi perlu diidentifikasikan, yaitu:

1.  Location

Location merupakan tempat entitas diproses di dalam suatu sistem contoh stasiun kerja

(workstation), antrian, ruang penyimpanan, dll. Location yang ada pada permasalahan sistem ini

adalah :

-  Loket pendaftaran

-  Ruang tunggu dokter

-  Ruang dokter umum 1

-  Ruang dokter umum 2

-  Ruang dokter gigi 1

-  Ruang dokter gigi 2

-  Tempat memasukkan resep

-  Tempat menunggu obat

-  Tempat terima obat

2.  Entity

E ntity  digunakan untuk memodelkan objek-objek yang berada di perusahaan/lingkungan dan

entity  ini mewakili input dan output yang ada di dalam sistem. E ntity  yang ada pada

permasalahan sistem ini hanya satu, yaitu pasien.

3.  Resource

Resource merupakan alat yang digunakan untuk memproses entitas di dalam sistem. Resourceyang ada pada permasalahan sistem ini adalah :

-  Karyawan pendaftaran

-  Dokter umum

-  Dokter gigi

-  Apoteker

4.  Path Network

Page 35: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 35/36

 

Path merupakan penentu alur gerak entity dan resource. P ath network  merupakan  path yang

saling berhubungan dengan path yang lain. P ath yang saling berhubungan dalam permasalahan

ini adalah :

-  Loket pendaftaran dengan ruang tunggu dokter

-  Ruang tunggu dokter dengan ruang dokter baik dokter umum maupun dokter gigi

-  Ruang dokter dengan tempat memasukkan resep

-  Tempat memasukkan resep dengan tempat menunggu obat

-  Tempat menunggu obat dengan tempat terima obat

Page 36: Laporan kedua

5/9/2018 Laporan kedua - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kedua 36/36

 

BAB V  V ERIFIKASI, V  ALIDASI, DAN ESTIMASI OUTPUT