laporan ke 7 vitamin c
DESCRIPTION
vitamin cTRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II
PERCOBAAN 7 SENYAWA VITAMIN LARUT AIR (VITAMIN C)
Tanggal Praktikum : 1 Maret 2013
Nama Praktikan : Dea Nurparida
Rifaa’tush Sholihah
Wini Agustini
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2013
![Page 2: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/2.jpg)
A. Tujuan
- Mengidentifikasi adanya vitamin C dalam sediaan
- Mengetahui dan memahami prinsip penetapan kadar dengan metode Iodimetri
- Mengetahui dan memahami penerapan metode Iodimetri dalam bidang farmasi
B. Dasar Teori
Stuktur kimia Vitamin C
Nama Kimia : Asam askorbat
Rumus Molekul : C6H8O6 (BM.176.1)
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau putih kekuningan, tidak berbau, rasa asam
Indikasi : Merupakan obat Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) yang digunakan
untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P,
praktis tidak larut dalam kloroform P, dalm eter P dan dalam
benzene P.
Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99.0% C6H8O6. Penetapan kadar asam
askorbat dilakuakan secara iodimetri. Metode ini cukup akurat karena titik akhirnya
jelas sehingga memungkinkan titrasi dengan larutan titer yang encer yaitu 0,001 N.
Iodimetri dilakukan terhadap zat yang potensial reduksinya lebih rendah dari sistem
larutan iodium. (Alamsyah, 1994).
Pada titrasi iodimetri digunakan larutan iodin ebagai larutan titer. Larutan iodin
sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam kalium iodlida pekat. Larutan titer iodin
dibuat dengan melarutkan iodium kedalam larutan KI pekat. Larutan ini dibakukan
dengan Arsen (III) oksida atau larutan baku Natrium tiosulfat.(Alamsyah, 1994)
![Page 3: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/3.jpg)
C. Metode Analisis
Metode iodimetri
Titrasi iodimetri adalah titrasi berdasarkan reaksi oksidasi antara iodin sebagai pentiter
dengan reduktor yang memiliki potensial oksidasi lebih rendah dari sistem iodin-iodida
dimana sebagai indikator larutan kanji. Titrasi dilakukan dalam suasana netral sedikit
asam (pH 5-8). Pada antalgin, gugus –SO3Na dioksidasi oleh I2 menjadi –SO4Na.
(Alamsyah, 1994)
D. Mekanisme Reaksi
Iodium akan mengoksidasi vitamin C, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
E. Alat dan Bahan
I. Alat
Gelas Kimia 100 ml
Gelas Kimia 10 ml
Gelas Ukur
Buret
Spirtus
Kaki Tiga
Pipet volume
Erlenmeyer
Statip
Tabung sentrifuge
Kaca arloji
Batang pengaduk
![Page 4: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/4.jpg)
II. Bahan
Aqua destillata
Sample vitamin c
HCl
H2SO4
larutan Iodium
Kanji
K2Cr2O7
Larutan Na2S2O3
F. Prosedur
Isolasi sampel
Sampel
Timbang
Dilarutkan dalam air
Sentrifuge sampel
Diambil filtrat
Titrasi dengan larutan Iodium
![Page 5: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/5.jpg)
Pembakuan Larutan Iodium dengan Na2S2O3
Pembakuan Larutan Baku Na2S2O3 dengan K2Cr2O7
Memipet 10 ml larutan iodium.
Menitrasi dengan Na2S2O3 ad warna kuning pucat.
+ 3 tetes indikator amylum menjadi warna biru
Titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai warna biru menjadi tidak berwarna
Memipet 2 gr larutan K2Cr2O7
Menambahkan 3 ml H2SO4
Titrasi dengan Na2S2O3 ad warna berubah menjadi kuning pucat.
+ 3 tetes indikator amylum
Titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai warna biru menjadi tidak berwarna
Tambahkan air 25 ml
![Page 6: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/6.jpg)
Titrasi Sampel
G. Data hasil praktikum dan perhitungan
Sampel No 3 :
a. Pembakuan Na2S2O3 : BE K2Cr2O7 : 49.05
gram K2CrO4 Volume Na2S2O3
0.1 gram 19.4 ml0.1 gram 19.4 ml0.1 gram 19.3 ml
a. N Na2S2O3 = gram K 2CrO 4
BE K 2CrO 4 x Volume Na2 S 2O3
N Na2S2O3 = 100 mg
49.05 x19.4 ml
= 0.10 N
b. N Na2S2O3 = gram K 2CrO 4
BE K 2CrO 4 x Volume Na2 S 2O3
N Na2S2O3 = 100 mg
49.05 x19.4 ml
= 0.10 N
c. N Na2S2O3 = gram K 2CrO 4
BE K 2CrO 4 x Volume Na2 S 2O3
N Na2S2O3 = 100 mg
49.05 x19.3 ml
Sample yang telah di sentrifugePipet 10 ml
Asamkan larutan dengan HCl pekat
Titrasi dengan I2 sampai terjadi perubahan warna menjadi ungu
Ditambahkan indikator 3 tetes
![Page 7: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/7.jpg)
= 0.11 N
d. Rata-rata N Na2S2O3 = 0.10+0.10+0.11
3
= 0.10 N
b. Pembakuan I2: BE Na2S2O3 : 49.05
Volume I2 Volume Na2S2O3
25.60 ml 25 ml25.70 ml 25 ml25.70 ml 25 ml
a. V1 x N1 = V2 x N2
25 ml x 0.10 N = 25.60 ml x N2
N2 = 0.098 N
b. V1 x N1 = V2 x N2
25 ml x 0.10 N = 25.70 ml x N2
N2 = 0.097 N
c. V1 x N1 = V2 x N2
25 ml x 0.10 N = 25.70 ml x N2
N2 = 0.097 N
d. Rata-rata N Na2S2O3 = 0.098+0.097+0.097
3
= 0.097 N
c. Penetapan Kadar Vitamin C sampel no 61 :
ml Vitamin C Volume I2
10 ml 14.3 ml10 ml 14.7 ml
Rata-rata 14.5 ml
V1 x N1 = V2 x N2
mg.mol = 14.5 ml x 0.097 N
mg
BM Vitamin C = 1.4065
mg
176.1 = 1.4065
![Page 8: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/8.jpg)
mg = 247.68 mg
% Kadar = mganalit
mg sampel x 100%
% Kadar = 247.68 mg318.6 mg
x 100%
= 77.74 %
H. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai vitamin larut air Sampel yang dianalisis yaitu
vitamin c dengan sampel no 61. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui kadar dari vitamin c dilihat dai sifat vitamin c itu sendiri yaitu titrasi
iodimetri, spektrofotometri, spektrofluorometri, kromatografi, Metode yang kami
gunakan yaitu metode titrasi langsung iodimetri, kami memilih metode ini karena
vitamin c memiliki potensial reduksi yang lebih kecil dari pada iodium dan sifat
mereduksi asam askorbat.
Sampel vitamin c dalam bentuk tablet yang telah diserbukan, kemudian dilakukan
isolasi terhadap sampel. Ke dalam sampel ditambahkan gliserin dan air. Penambahan
gliserin sebagai wetting agent karena dalam sampel tersebut terdapat zat
pelicin/lubricant pada tablet, gliserin dapat berguna dalam penggerusan zat yang tidak
larut karena akan memindahkan udara diantara partikel-partikel hingga bila
ditambahkan air dapat menembus dan membasahi partikel mudah campur dengan air.
Penambahan air untuk melarutkan antalgin yang ada dalam sampel.
Kemudian dilakukan sentrifuge sampai terendapkan sempurna. Lalu di dekantasi
supernatan dari residunnya. Supernatan tersebut yang kemudian dicari kadarnya dengan
melakukan titrasi iodimetri. Sebelum dilakukan titrasi terhadap vitamin c, dilakukan
terlebih dahulu pembakuan pada I2 dan Na2S2O3.
Pembakuan I2 dan Na2S2O3 dilakukan untuk mengetahui normalitas dari masing-
masing zat tersebut karena I2 dapat menguap dalam suhu kamar kemudian membentuk
gas yang berwarna biru dan Na2S2O3 dapat mengikat molekul-molekul air dalam suhu
kamar. Pembakuan Na2S2O3 dengan K2Cr2O7 yaitu 0.1 N menggunakan indikator kanji
yang sebelumnya ditambahkan KI, KI akan bereaksi dengan K2Cr2O7 menjadi kuning
jerami kemudian ditambahkan amilum maka terjadi kompleks biru dari amilum dan
iodium yang terbentuk. Na2S2O3 sebagai pentiter yang akan bereaksi membentuk warna
![Page 9: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/9.jpg)
hijau yang menunjukan titik akhir. Pembakuan I2 dalam KI masing-masing sebanyak
3.1725 gram dan 4.15 gram dalam 250 ml aquades didapatkan 0.053 N. Penambahan
KI yaitu karena I2 larut cukup banyak dalam larutan-larutan yang mengandung iodida.
Iodin membentuk kompleks triiodida dengan iodide. Sedangkan kelebihan KI
ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dan untuk menurunkan keatsirian iodin.
Selanjutnya penetapan kadar dengan menggunakan I2 sebagai pentiter. Alasan
digunakannya metode titrasi iodimetri yaitu karena vitamin c mempunyai potensial
reduksi yang lebih kecil daripada iodium. Titrasi iodimetri harus dalam keadaan asam
sehingga vitamin c ditambahkan HCl sampai pH 3. Indikator yang digunakan yaitu
kanji, iodium bereaksi dengan sampel, setelah ampel habis bereaksi dengan iodium,
kelebihan iodium akan ditarik oleh kanji sehingga akan terbentuk titik akhir titrasi
dengan adanya perubahan warna menjadi ungu. Iodium akan mengoksidasi Vitamin C,
reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Kadar sampel yang diperoleh sebesar 77.74 %
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil kesimpulan bahwa sampel no 61
mengandung vitamin c sebanyak 77.74 %
J. Daftar Pustaka
Underwood, Day. 1991. Analisis Kimia Kuantitatif/ Edisi Keenam. Erlangga: Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Indonesia.
Anief, Moh. 2010. Ilmu Meracik Obat/Teori dan Praktik. Gadjah Mada University
Press: Yogyakarta.
![Page 10: Laporan Ke 7 Vitamin c](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/55cf98dd550346d0339a1d42/html5/thumbnails/10.jpg)