laporan kasus paru

5
Laporan Kasus TUBERKULOSIS PARU Oleh : Ihsan Putra 0808121087 Pembimbing : dr. Indra Yovi, Sp.P

Upload: firma-weni

Post on 28-Apr-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kasus paru

Laporan Kasus

TUBERKULOSIS PARU

Oleh :

Ihsan Putra

0808121087

Pembimbing :

dr. Indra Yovi, Sp.P

Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad

Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Pekanbaru

Page 2: Laporan Kasus paru

2012

Tinjauan pustaka

Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi pada perenkim paru akibat

Mycobacterium tuberculosis. Kejadian TB di Indonesia sangat tinggi. Survei

WHO pada tahun 2009, angka kejadian TB di Indonesia sebesar 0,35-0,52 juta,

termasuk dalam 5 negara dengan kasus TB terbanyak.1,2

Basil M. tuberculosis masuk ke dalam jaringan paru melalui saluran nafas

(droplet infection). Pasien TB paru memiliki gejala klinis berupa gejala

respiratori dan gejala sistemik. Gejala respiratori adalah batuk > 2 minggu, batuk

darah, sesak nafas dan nyeri dada. Sedangkan gejala sistemik adalah demam,

malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun.2,3

Skema alur diagnosis TB :

TB paru harus ditatalaksana secara adekuat untuk mencegah terjadinya

resistensi ganda (Multi Drug Resistance-MDR). Penatalaksanaan TB paru:2

1. Regimen 1 (2HRZE/4H3R3)

Digunakan untuk pasien TB paru kasus baru

2. Regimen 2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)

Page 3: Laporan Kasus paru

Digunakan untuk pasien TB paru kasus kambuh (relaps), gagal (failure)

dan putus berobat (default)

Kasus

Pasien, Tn H, 56 tahun, datang dengan keluhan utama sesak yang semakin

hebat sejak 3 hari SMRS. 3 bulan SMRS pasien mengeluhkan batuk berdahak

yang tidak sembuh. Dahak berwarna kuning kental. 2 bulan SMRS pasien

mengalami batuk berdarah. Darah yang keluar berwarna kehitaman dan kental

seperti jelly. Pasien juga merasakan demam (+), keringat malam hari (+),

menggigil (-), nafsu makan berkurang (+), badan terasa lemas (+). Pasien merakan

penurunan berat badan yang sangat drastis dalam 2 bulan terakhir, berkurang

sekitar 26 kg. Pusing (+), mual (-),muntah (-), BAB normal, BAK normal.

Riwayat asma (-), riwayat sakit jantung (-), riwayat TB (-). Tidak ada keluarga

ataupun tetangga pasien dengan keluhan yang sama. Pasien tidak merokok.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60 mmHg, RR = 23x/i, HR=

76x/i, T = 37,20 C, inspeksi didapatkan gerakan dinding dada simetris kiri =

kanan, penggunaan otot bantu pernapasan (-), pada palpasi didapatkan vokal

fremitus kiri lemah daripada kanan, sonor pada kedua lapangan paru. Pada

auskultasi di dapatkan vesikular melemah di paru kiri, ronkhi (-/+), wheezing (-/-).

Jantung dalam batas normal, abdomen dalam batas normal. Tinggi badan 165 cm,

berat badan 42 kg.

Pada pemeriksaan penunjang, laboratorium (30/9/2012) didapatkan Hb 8,8

gr/dL, hematokrit 25,3 %, leukosit 20.300 /uL, trombosit 445.000 /uL. Hasil kimia

darah glukosa 81 mg/dL, ureum 47,1 mg/dL, CR-S 1,43 mg/dL, AST 60 IU/L,

ALT 30 IU/L, dan albumin 2,2 gr/dL. Pemeriksaan BTA (++). Pada rontgen

thoraks di dapatkan infiltrat pada lapangan paru kiri.

Kesimpulan

Kesimpulan dari kasus ini adalah pasien didiagnosis dengan TB paru

kasusu baru. Pasien direncakan mendapatkan terapi regimen 1 dan diet tinggi

kalori tinggi protein.

Page 4: Laporan Kasus paru

DAFTAR PUSTAKA

1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan

Penatalaksanaan di Indonesia. 2011.

2. Alsagaff H, Mukty A, editor. Pengantar ilmu penyakit paru. Surabaya :

Airlangga University Press. 2009.

3. Danususanto H. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Hipokrates, 2000.