laporan kasus panjang

52
LAPORAN KASUS PANJANG INFEKSI VIRUS DENGUE NATALIA CHRISTINE MANTIRI / 13014101058

Upload: natalia-mantiri

Post on 26-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

IVD

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS PANJANG

INFEKSI VIRUS DENGUE

NATALIA CHRISTINE MANTIRI / 13014101058

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara endemik dengue dengan kasus tertinggi di Asia Tenggara.

Pada tahun 2006, Indonesia melaporkan 57% dari kasus dengue dan hampir 80% kematian dengue dalam daerah Asia Tenggara.

Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari tanpa gejala (asimptomatik), demam ringan yang tidak spesifik (mild undifferentiated febrile illness), demam dengue, demam berdarah dengue (DBD), dan sindrom syok dengue.

Virus dengue ditularkan oleh nyamuk family Stegomyai. Aedes aegypti, nyamuk penggigit siang hari adalah vektor utama dan semua empat tipe virus telah ditemukan darinya

Morbiditas dan mortalitas infeksi virus dengue dipengaruhi oleh faktor antara lain status imunitas penjamu, kepadatan vektor nyamuk, transmisi virus dengue, keganasan virus dengue dan kondisi geografis setempat.

Sampai saat ini gigitan nyamuk merupakan satu-satunya cara transmisi atau penyebaran virus dengue dari satu orang ke orang lain.

Berikut ini akan dilaporkan suatu kasus, seorang anak dengan infeksi virus dengue yang dirawat di Irina E BLU RSUP Prof. R. D. Kandou Manado.

LAPORAN KASUS

Nama : W M Jenis Kelamin : Laki-laki Lahir pada tanggal/umur : 10-04-2004 / 9

tahun Berat waktu lahir : 3200 gr Lahir di : RSU Prof Kandou Kebangsaan : Indonesia Suku bangsa : Jawa Agama : Kr. Protestan

Nama Ibu : V SUmur : 45 tahun Perkawinan : I

Nama Ayah : Y MUmur : 50 tahun Perkawinan : I Alamat : Desa Sarani Matani Jg I No. Telp: 081356764431

Pekerjaan Ayah : PetaniPendidikan Ayah : SMP

Pekerjaan Ibu : IRTPendidikan Ibu : SMA

Dikirim oleh :IRDA Dengan diagnosa : Demam Dengue Tanggal : 05-11-2013

Jam : 15.30 WITA Masuk ke ruangan IRINA E kamar 7B

(Tropik)

DIAGNOSISAnamnesis diberikan oleh ibu penderita. Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan merupakan anak kandung.

PedigreeJenis Kelamin Umur Keterangan jika masih hidup

Laki - Laki 20 thn Sehat

Laki - Laki 9 thn Penderita

Family Tree

Keluhan Utama: Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.

Demam dialami penderita sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam turun dengan obat penurun panas, tetapi tidak sampai normal, kemudian demam naik lagi. Demam tidak disertai dengan menggigil, kejang tidak ada, nyeri kepala tidak ada. Perdarahan dari gusi dan hidung disangkal penderita.

Batuk pilek dialami penderita sejak 1 minggu sebelum rumah sakit, akan tetapi saat ini keluhan sudah berkurang. Nyeri menelan tidak dialami penderita.

Muntah dialami penderita sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah sebanyak 1 kali berisi cairan dan makanan, volume ± ½ gelas aqua. Saat ini penderita tidak mengalami muntah lagi.

BAB cair dialami penderita sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. BAB cair sebanyak 2 kali, tidak ada darah, warna coklat kekuningan, volume ± ¼ gelas aqua. BAK biasa.

Anamnesis Ante NatalPemeriksaan antenatal care (ANC ) teratur sebanyak 9x di PuskesmasImunisasi TT sebanyak 2xWaktu hamil ibu penderita sehat

Penyakit yang sudah pernah dialami : Morbili (+) Varicella (+) Pertusis (-) Diarrhea (+) Cacing (-) Batuk/pilek (+) Lain-lain (-)

Kepandaian / Kemajuan Bayi Pertama kali membalik 6 bulan Pertama kali tengkurap 7 bulan Pertama kali duduk 6 bulan Pertama kali merangkak 6 bulan Pertama kali berdiri 9 bulan Pertama kali berjalan 12 bulan Pertama kali tertawa 4 bulan Pertama kali berceloteh 8 bulan Pertama kali memanggil mama 9 bulan Pertama kali memanggil papa 9 bulan

Anamnesis Makanan Terperinci Sejak Bayi Sampai Sekarang ASI : 0 – 3 tahun PASI : 7 bulan – 12 bulan Bubur Susu : 8 bulan – 12

bulan Bubur Saring : 7 bulan – 18

bulan Bubur Halus : - Nasi Lembek : 12 bulan –

sekarang

Imunisasi

DASAR

I II III

BCG +

POLIO + + +

DPT + + +

CAMPAK +

HEPATITIS + + +

Anamnesis Keluarga Riwayat keluarga : Hanya penderita yang sakit

seperti ini dalam keluarga Keadaan sosial, ekonomi, kebiasaan dan

lingkungan : Penderita tinggal di rumah permanen dengan atap seng, dinding beton, lantai ubin. Jumlah kamar 4 buah, dihuni oleh 4 orang, 3 orang dewasa, 1 orang anak. WC/KM di dalam rumah. Sumber air minum: Sumur dan PAM. Sumber penerangan listrik: PLN. Penanganan sampah: dibuang dan dibakar

Pemeriksaan Pertama (Tanggal 05-11-2013) Umur : 9 tahun Berat Badan : 26 kg Panjang Badan :

129 cm Keadaan Umum : tampak sakit Kesadaran :

CM Gizi : baik Ikterus : (-) Sianosis : (-) Respirasi : 24 x/ Anemia : (-) Tensi :

90/60 mmHg Suhu : 38 oC Nadi : 100

x/m Keadaan Mental : normal Kejang :

(-)

KULIT Warna : sawo matang Turgor : kembali cepat Efloresensi : (-) Tonus : eutoni Pigmentasi : (-) Oedema : (-) Jaringan parut : (-) Lapisan lemak : cukup

KEPALA Bentuk : mesocephal Ubun-ubun besar :

menutup Rambut : hitam, tidak mudah dicabut Mata : exopthalmus/enopthalmus : (-) Tekanan bola mata : normal pada perabaan Conjunctiva: tidak anemis Lensa :

jernih Sclera : tidak ikterik

Gerakan : normal Corneal Reflex : +/+ Fundus & Visus : tidak dilakukan Pupil : bulat isokor, Ø 3 – 3 mm RC : +/+ (N)

Telinga : serumen -/- Hidung : sekret -/- Mulut : Bibir : sianosis (-) Selaput

mulut: mukosa basah Lidah: beslag (-) Gusi : perdarahan (-) Gigi : caries (-) Bau nafas : foetor (-) Tenggorokan :Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)

Pharynx: hiperemis (-) Leher : Trachea: letak di tengah

Kelenjar: tidak ada pembesaran KGB Kaku kuduk: (-)

THORAX Bentuk : simetris

Xiphosternum: (-) Rachitic Rosary : (-) Harrison’s Groove: (-) Ruang Interkostal : normal Pernapasan Paradoxal : (-) Precordial Bulging : (-) Retraksi:

(-) Lain-lain : (-)

PARU-PARU Inspeksi : simetris, retraksi (-) Palpasi : stem fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor kanan=kiri Auskultasi : Sp. Bronkovesikular

Rh -/- , Wh -/-

JANTUNG Detak jantung : 100 x/menit Iktus cordis : tidak tampak Batas kiri : linea midklavikularis

sinistra Batas kanan : linea parasternalis dextra Batas atas : ICS II-III Bunyi jantung apex : M1 > M2 Bunyi jantung aorta : A1 < A2 Bunyi jantung pulmonal : P1 < P2 Bising : tidak ada

ABDOMEN Bentuk : datar, lemas, BU (+) N Lain-lain : - Lien : ttb Hepar : ttb Genitalia : Laki-laki, normal Kelenjar : Tidak ada pembesaran Anggota Gerak : akral hangat, CRT ≤ 2”,

edema-/-, rumple leede (+) Tulang-belulang : deformitas (-) Otot-otot : atrofi (-), spastic (-),

klonus (-) Refleks-refleks : refleks fisiologi +/+,

refleks patologi -/-

RESUME

♂ , 9 tahun, BB : 26 kg, TB : 129 cm

MRS : 05-11-2013 Jam 15.30 WITA.

Keluhan : Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

KU : tampak sakit, Kes : CM

T : 90/60 mmHg N : 100 x/mR : 24 x/m S : 38 oC

Kep : conj. an(-), skl ikt (-) PCH (-)

Tho : simetris, retraksi (-), C/P dbn

Abd : datar, lemas, BU (+) normal H/L: ttb

Ext : akral hangat, CRT ≤ 2”, rumple leede (+)

Diagnosis : Infeksi Virus Dengue

Terapi : IVFD RL 3cc/kgBB/jam : 78 cc/jam : 26 gtt/m

Paracetamol 3 x ½ tab (k/p)

Oralit ad lib PCV / 6 jam

Pro : DL, DC, DDR

Hasil laboratorium : Hematokrit : 43,5 % NS-1 :

(+) Hb : 14,7 gr/dL Malaria: (-) Eritrosit : 5,50 juta /μl Leukosit : 4100 μL Trombosit : 149.000 μL

FOLLOW UP

Tanggal 6 November 2013

Keluhan : demam (+), muntah (-)

KU : tampak sakit Kes: CM

TD: 110/80 mmHg N: 120 x/m R: 24 x/m S: 37,7 0C

Kep : conj an(-), skl ikt(-), PCH (-)

Tho : simetris, retraksi (-), C/P dbn

Abd : datar, lemas, BU(+) normal

H/L: ttb

Ext : akral hangat, CRT ≤ 2”

Diagnosis : Infeksi Virus DengueTerapi : IVFD RL 3cc/kgBB/jam : 78 cc/jam : 26 gtt/m

Paracetamol 3 x ½ tab (k/p)

Oralit ad lib PCV rutin

Pro : DL

Hasil laboratorium : Hematokrit : 39,9 % MCH : 26,8 pg Hb : 13,3 gr/dL MCHC: 34,5

g/dL Eritrosit : 4,96 juta /μl MCV : 78 fL Leukosit : 2700 μL Trombosit : 110.000 μL

Tanggal 7 November 2013Keluhan : demam (+), muntah (-), intake (+)KU : tampak sakit Kes: CMTD: 100/70 mmHg N: 100 x/m R: 24 x/m S: 37,0 0CKep : conj an(-), skl ikt(-), PCH (-)Tho : simetris, retraksi (-), C/P dbnAbd : datar, lemas, BU(+) normal

H/L: ttbExt : akral hangat, CRT ≤ 2”

Diagnosis : Infeksi Virus DengueTerapi : IVFD RL 3cc/kgBB/jam : 78 cc/jam : 26 gtt/m

Paracetamol 3 x ½ tab (k/p)

Oralit ad lib PCV rutin

Pro : DL

Hasil laboratorium : Hematokrit : 43,8% Hb : 15,1 gr/dl Eritrosit : 5,64 juta /μl Leukosit : 3.600 μL Trombosit : 52.000 μL

Tanggal 8 November 2013Keluhan : demam (-), intake baikKU : tampak sakit Kes: CMTD: 100/60 mmHg N:86x/m R: 24 x/m S: 37,0 0CKep : conj an(-), skl ikt(-), PCH (-)Tho : simetris, retraksi (-), C/P dbnAbd : datar, lemas, BU(+) normal

H/L: ttbExt : akral hangat, CRT ≤ 2”

Diagnosis : Infeksi Virus DengueTerapi : IVFD RL 3cc/kgBB/jam : 78 cc/jam : 26 gtt/m

Paracetamol 3 x ½ tab (k/p)

Oralit ad lib PCV rutin

Pro : DL

Hasil laboratorium : Hematokrit : 49,5% MCH : 26,1 pg Hb : 16,5 gr/dl MCHC: 32,2

g/dL Eritrosit : 6,3 juta /μl MCV : 81

fL Leukosit : 7.800 μL Trombosit : 80.000 μL

Tanggal 9 November 2013Keluhan : demam (-), intake baikKU : tampak sakit Kes: CMTD: 120/80 mmHg N:80x/m R: 24 x/m S: 36,0 0CKep : conj an(-), skl ikt(-), PCH (-)Tho : simetris, retraksi (-), C/P dbnAbd : datar, lemas, BU(+) normal

H/L: ttbExt : akral hangat, CRT ≤ 2”

Diagnosis : Infeksi Virus DengueTerapi : IVFD RL 3cc/kgBB/jam : 78 cc/jam : 26 gtt/m

Paracetamol 3 x ½ tab (k/p)

Oralit ad lib PCV rutin

Pro : DL, Diff Count, SGOT, SGPT, Ur, Cr, Alb

Hasil laboratorium : Hematokrit : 50,7 % SGOT : 181

U/L Hb : 15 gr/dl SGPT : 141 U/L Eritrosit : 5,50 juta /μl Alb : 4,6 g/dL Leukosit : 8.400 μL Glob : 3,2 g/dL Trombosit : 122.000 μL Prot. Total : 7,8

g/dL Ur: 13 mg/dL Cr: 0,5 mg/dL

Tanggal 11 November 2013Keluhan : tidak adaKU : cukup Kes: CMTD: 110/70 mmHg N:100x/m R: 24 x/m S: 36,3 0CKep : conj an(-), skl ikt(-), PCH (-)Tho : simetris, retraksi (-), C/P dbnAbd : datar, lemas, BU(+) normal

H/L: ttbExt : akral hangat, CRT ≤ 2”

Diagnosis : Infeksi Virus DengueTerapi : Aff infus

Paracetamol 3 x ½ tab (k/p)Pro : rawat jalan

PEMBAHASAN

Infeksi virus dengue disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam kelompok B arthropode-borne virus (arbovirus) dan sekarang dikenal dengan genus flavivirus, family flaviviridae.

Di Indonesia sekarang telah dapat diisolasi 4 serotipe yang berbeda namun memiliki hubungan genetik satu dengan yang lainnya yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.

Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe yang bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe yang lain.

ANAMNESIS Adanya demam sejak 3 hari MRS. Demam turun dengan obat penurun panas

namun tidak sampai normal. Adanya muntah Gambaran klinis penyakit yang disebabkan

oleh infeksi virus dengue sering tidak khas, dapat menyerupai flu, demam tifoid, leptospirosis, malaria, dan berbagai penyakit yang lainnya.

Perlu ditanyakan panas yang dialami apakah mendadak tinggi atau tidak.

Daerah tempat tinggal, untuk melihat daerah endemis atau tidak.

Diagnosis demam berdarah dengue dapat disingkirkan sementara karena tidak ditemukan adanya perdarahan dari gusi dan hidung, namun tetap diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Nyeri menelan disangkal sehingga dapat disingkirkan adanya peradangan pada tonsil dan faring.

Demam tidak disertai menggigil dapat menyingkirkan diagnosis malaria, kejang tidak ada sehingga dapat disingkirkan diagnosis kejang demam.

PEMERIKSAAN FISIK & PEMERIKSAAN PENUNJANG Tanda-tanda vital :

Suhu badan: 38 0C (demam) TD: 90/60 mmHg (tidak syok) Nadi: 100 x/m, kuat angkat (tidak syok)

Uji rumple leede (+) Pemeriksaan lab

DL (Darah Lengkap) untuk menilai adanya hemokonsentrasi/tidak, kadar Hb, jumlah leukosit, trombosit dan eritrosit dalam darah.

Pemeriksaan NS-1 / antigen non-struktural 1 dengue merupakan pemeriksaan non spesifik yang dapat mendeteksi infeksi virus dengue dengan lebih awal bahkan pada hari pertama onset demam.

DIAGNOSISDari anamnesis, pemeriksaan fisik

dan pemeriksaan penunjang maka pada pasien ini dapat ditegakkan diagnosis infeksi virus dengue.

PENATALAKSANAAN Terapi pertama yang dilakukan yaitu dengan

memenuhi kebutuhan cairan yaitu pemberian Ringer Laktat 3cc/kgBB/jam. Pemberian cairan intravena apabila penderita tidak mau minum, muntah, dan panas tinggi.

Pemberian paracetamol sebagai antipiretik dengan dosis 10-15 mg/kgBB dan pemberian oralit.

Lakukan observasi tanda vital (Tekanan darah, nadi, suhu, respirasi) dan PCV setiap 6 jam untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kebocoran plasma (plasma leakage) yang mengarah ke demam berdarah dengue.

Kontrol pemeriksaan darah lengkap setiap hari dan pemantauan tanda-tanda vital untuk melihat keberhasilan pengobatan.

Kriteria pasien dengan infeksi virus dengue dikatakan sembuh: Tidak ada demam selama 2 hari tanpa antipiretik Pemeriksaan darah lengkap normal Keadaan klinis pasien membaik seperti nasfu makan

dan minum kembali normal Tidak ada keluhan, maka pasien dinyatakan sudah

sembuh dari infeksi virus dengue dan bisa dipulangkan (rawat jalan).

Dari laporan kasus ini, penderita dipulangkan setelah mendapat perawatan selama 6 hari di RSUP Prof. R. D Kandou, dan pasien dinyatakan sembuh dari infeksi virus dengue / prognosis dubia ad bonam.

TERIMA KASIH