laporan kasus keratitis jamur

7
LAPORAN KASUS KERATITIS et causa BAKTERI Pembimbing : Dr. H. Bambang Rianto, Sp.M Oleh: Ratu Nur Annisa Shafira A.F 1102010233 KEPANITERAAN BAGIAN ILMU MATA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG

Upload: shafiraratu

Post on 16-Dec-2015

299 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

ilmu mata

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUSKERATITIS et causa BAKTERI

Pembimbing :Dr. H. Bambang Rianto, Sp.M

Oleh:Ratu Nur Annisa Shafira A.F 1102010233

KEPANITERAAN BAGIAN ILMU MATARUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANGPERIODE 29 JUNI - 1 AGUSTUS 2015

I. IDENTITAS PASIEN Nama :Ny. S Umur: 55 Tahun Jenis Kelamin: Prempuan Agama: Islam Tempat/ tanggal lahir: Subang, 25 Mei 1960 Suku/Bangsa: Sunda Pendidikan: SD Pekerjaan : Petani Alamat:Cisampih RT/RW 07/02 Dawuan Kaler Tanggal Pemeriksaan:2 Juni 2015 No RM:377335

II. ANAMNESA (Autoanamnesa dan Alloanamnesa)

Keluhan Utama :Mata kanan merah dan buram tidak dapat melihat jelas Keluhan Tambahan: Mata kanan terasa silau Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke poli mata RSUD Subang dengan keluhan mata kanan merah dan buram tidak dapat melihat jelas disertai silau apabila terkena sinar matahari atau melihat cahaya terang sejak satu bulan sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini dirasakan setelah mata pasien terkena biji padi pada saat sedang bekerja di sawah, tidak timbul secara tiba-tiba. Saat kejadian tersebut, pasien mengeluh mata menjadi merah, terasa perih, gatal, nyeri dan mata berair. Penglihatan pasien menjadi buram beberapa hari setelah kejadian. Pasien tidak pernah memakai lensa kontak. Keluhan mata kering, bengkak, mata kotor dan demam disangkal. Keluhan mual, muntah disertai pusing menjalar dari mata hingga kepala bagian belakang disangkal. Pasien mengaku selama satu bulan mengobati matanya dengan obat tetes mata madu dan obat tetes mata Rohto yang ia beli sendiri di apotik. Mengkonsumsi obat-obatan atau jamu-jamuan untuk mengobati nyeri sendi dalam waktu lama disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat gangguan penglihatan yang membutuhkan kacamata disangkal Riwayat penyakit kulit dan kelamin disangkal Riwayat alergi obat disangkal Riwayat nyeri di persendian disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS GENERALIS Keadaan umum: Tampak sakit sedang Kesadaran: Composmentis Tanda Vital: Tekanan Darah: 120/80 mmHg Nadi: 75 x/ menit Suhu: Afebris Frekuensi Napas: 23 x/ menit Berat Badan : 46 Kg (menurut OS) Kepala: Normocephal Mata : (Lihat Status Oftalmologi)

IV. STATUS OFTALMOLOGI

INSPEKSI

Gambar 1. Mata kanan

ODOS

Gerakan bola mata baik kesegala arah

Posisi / Hirschberg

OrtotropiaGerakan bola mata baik kesegala arah

UCVA : 1/60BCVA : tetap

Visus Dasar6/6PH : 1,2 false 2

Normal perpalpasiTIONormal perpalpasi

TenangPalpebra Superior & InferiorTenang

Tenang

Injeksi siliar Konjungtiva Tarsal Superior & Inferior

Konjungtiva BulbiTenang

Tenang

infiltrate multifocal batas tidak tegas, keruh dan Edema KorneaArcus Senilis

sedangBilik Mata DepanSedang

Bentuk bulat regularRefleks cahaya +/+PupilBentuk bulat regularRefleks cahaya +/+

TenangIrisTenang

Tidak dapat di nilaiLensaJernih

Tidak dilakukanFunduskopiRefleks fundus +

Slit Lamp : Didapatkan kornea edema, keruh, tampak infiltrat multifocal batas tidak tegas; Refleks kornea OD : positif (normal)Tes flurosein : tampak sebagian kornea berwarna hijauV. RESUMEPasien datang ke poli mata RSUD Subang dengan keluhan mata kanan merah dan buram tidak dapat melihat jelas disertai silau apabila terkena sinar matahari atau melihat cahaya terang sejak satu bulan sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini dirasakan setelah mata pasien terkena biji padi pada saat sedang bekerja di sawah, tidak timbul secara tiba-tiba. Saat kejadian tersebut, pasien mengeluh mata menjadi merah, terasa perih, gatal, nyeri dan mata berair. Penglihatan pasien menjadi buram beberapa hari setelah kejadian. Pasien mengaku selama satu bulan mengobati matanya dengan obat tetes mata madu dan obat tetes mata Rohto yang ia beli sendiri di apotik.Pada status ophtalmologi didapatkan visus OD UCVA : 1/60 BCVA : tetap. Pada konjungtiva bulbi terdapat injeksi siliar dan pada kornea didapatkan edema, keruh dan infiltrate multifocal batas tidak tegas. Refleks kornea OD : positif (normal). Pada tes flurosein tampak sebagian kornea berwarna hijau.

VI. DIAGNOSA KERJA Keratitis et causa Bakteri OD

VII. DIAGNOSA BANDING Keratitis et causa Virus OD Keratitis et causa Jamur OD

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan kerokan kornea OD (KOH, Gram) Pemeriksaan kultur OD Pemeriksaan resistensi OD Pemeriksaan seidel OD

IX. PENATALAKSANAAN1. Medikamentosa Ofloxacin 3mg/ml 1-2 tetes setiap 2-4 jam OD Natamicin 5 % 1 tetes interval 1- 2 jam OD Sulfasatropine 1 % (3 x 1 tetes ) OD Carboxymethylcellulose Sodium 5 mg/ml (6 x 1 tetes) OD

2. Non Medikamentosa Patching pelindung Debridemen jaringan nekrosis

3. Saran : Hindari trauma dan menggosok mata Minum obat hanya yang diresepkan dokter secara teratur dan habiskan Kontrol ke poli mata teratur evaluasi penyembuhan lesi kornea dan visus. Edukasi mengenai pemberian obat sehingga tidak diberikan pada OS yang sehat.

X. PROGNOSISOD : Ad Vitam:bonam Ad Functionam:dubia ad bonam Ad Sanationam:dubia ad malam Ad Cosmeticam :malam

6