laporan kasus acne

17
I. PENGKAJIAN A. Identitas Klien Nama : Nn U Usia : 18 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Status : Belum menikah Agama : Islam Pekerjaan : - Pendidikan : Mahasiswi Suku : Jawa Bangsa : Indonesia Alamat : Surabaya, Jawa Timur Kunjungan pertama ke Poliklinik kulit kelamin RSDS, tanggal 4 Mei 2015 jam 09.00 B. Keluhan Utama Klien mengatakan jerawat terasa nyeri dan bertambah banyak, gatal C. Riwayat Kesehatan Sekarang Sejak 6 bulan lalu, pasien mengeluh timbul jerawat di pipi kanan sebesar jarum pentul, disertai rasa gatal dan nyeri. Pasien tidak mengobati keluhan tersebut. Pasien jarang menyentuh wajah dengan tangan tanpa sengaja. 2 bulan kemudian, pasien mengeluh jerawat di wajah bertambah banyak yang diserati rasa gatal dan

Upload: muhamad-ibnu-hasan

Post on 11-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kasus Acne

TRANSCRIPT

I. PENGKAJIANA. Identitas Klien

Nama

: Nn U

Usia

: 18 tahun

Jenis Kelamin: Perempuan

Status

: Belum menikah

Agama

: Islam

Pekerjaan

: -

Pendidikan: MahasiswiSuku

: JawaBangsa

: Indonesia

Alamat : Surabaya, Jawa TimurKunjungan pertama ke Poliklinik kulit kelamin RSDS, tanggal 4 Mei 2015 jam 09.00B. Keluhan Utama

Klien mengatakan jerawat terasa nyeri dan bertambah banyak, gatalC. Riwayat Kesehatan Sekarang

Sejak 6 bulan lalu, pasien mengeluh timbul jerawat di pipi kanan sebesar jarum pentul, disertai rasa gatal dan nyeri. Pasien tidak mengobati keluhan tersebut. Pasien jarang menyentuh wajah dengan tangan tanpa sengaja.

2 bulan kemudian, pasien mengeluh jerawat di wajah bertambah banyak yang diserati rasa gatal dan nyeri. Pasien kemudian memutuskan untuk membersihkan wajah dengan sabun Ponds, namun tidak ada perubahan. Pasien kemudian berobat ke dokter spesialis kulit dan diberikan obat minum dan krim malam. Pasien lupa nama obat yang dimakan. Pasien merasakan keluhan berkurang.

Sejak 1 pekan lalu, pasien mengeluh jerawat di wajah semakin bertambah banyak dan kemudian pasien datang ke poli kulit kelamin RSDS.D. Riwayat Kesehatan yang LaluRiwayat jerawat sebelumnya disangkalE. Riwayat Kesehatan KeluargaIbu dan kakak pasien pernah mengalami jerawatF. Pemeriksaan Fisik1. GeneralisataKeadaan Umum: tampak sakit ringan

Kesadaran

: compos mentis

Tekanan Darah: 110/70 mmHg

Nadi

: 80 x/menit

Suhu

: 36,6 CPernapasan: 21 x/menit

Tinggi Badan: 158 cm

Berat Badan: 44 kgStatus gizi : Underweight ( IMT = 17,6 )

2. Head to toeMata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.

Thoraks: Dada simetris, sela iga tidak melebar, retraksi

dinding dada tidak ada.Jantung: HR = 80 x/menit, murmur tidak ada, gallop (-)

Paru-paru: vesikuler (+) normal, ronchi tidak ada, wheezing (-)

Abdomen: Datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien

tak teraba, bising usus dalam batas normal.

Ekstremitas atas : eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan

+5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada,

refleks fisiologis normal, turgor normal.

Ekstremitas bawah : eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan

+5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada,

varises tidak ada, refleks fisiologis normal, turgor

normal. 3. Status DermatologikusArea fasialis

Tampak papulopustul, eritema, multipel, milier sampai lentikuler, diskret, sebagian tampak erosi. Komedo white head dan black head ditemukan.P : Nyeri pada jerawat

Q : seperti disayat-sayat

R : terasa di area muka

T : continue G. Data Penunjang

-H. Program Terapi dan Penatalaksanaan

Umum:

1. Menjaga kebersihan kulit2. Mencuci muka dengan menggunakan sabun bayi.Khusus:

Topikal:

Tretinoin 0,05% cream 2x sehari dioleskan pada wajah yang berjerawat Sistemik:

Doksisiklin tab 100 mg 2x sehari/pII. ANALISA DATA

No.Data SenjangKemungkinan PenyebabMasalah

1.DS : klien mengatakan jerawat terasa nyeri P : Nyeri pada jerawat

Q : seperti disayat-sayat

R : terasa di area muka

S : Skala 4

T : continue Do : klien meringis menahan nyeriPeradangan dermisAdanya sumbatan (terkapsul)Komedo tertutupLesi hingga dermis (iritasi)

Nyeri akutNyeri akut

2.DS :a. Klien mengatakan jerawat bertambah banyak, gatalDO :Tampak papulopustul, eritema, multipel, milier sampai lentikuler, diskret, sebagian tampak erosi

Peradangan dermis

Volikel pecah/berdilatasi

Komedo terbuka

Kemerahan

Resiko infeksiResiko infeksi

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri akut berhubungan dengan lesi hingga bagian dermis2. Resiko infeksi berhubungan dengan destruksi jaringan/volikel pecah.IV. RENCANA KEPERAWATAN

No.Diagnosa KeperawatanKriteria HasilIntervensiRasional

1. Nyeri akut berhubungan dengan lesi hingga bagian dermisSetelah dilakukan intersensi keperawatan diharapkan Nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria hasil :1) Pasien mengungkapkan perasaan nyaman dengan berkurangnya nyeri.

2) Wajah pasien tampak rileks

3) Skala nyeri kurang dari 3-4 (0-10)

1. Kaji jenis dan tingkat nyeri pasien

2. Jelaskan kemungkinan hubungan antrara stresor yang teridentifikasi oleh pasien dengan bertambah parahnya nyeri

3. Ajarkan pasien teknik untuk mengurangi nyeri dengan teknik distraksi yaitu dengan membaca, menonton televisi

.

4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik

5. Observasi keluhan nyeri dan reaksi non verbal pasien

1. Rasional : Pengkajian yang berkelanjutan membantu meyakinkan bahwa penanganan dapat membantu pasien dalam mengurangi nyeri.2. Rasional : Untuk memberikan dorongan pada pasien dalam mengeksplorasi faktor-faktor emosional dalam lingkungan yang berkaitan dengan nyeri Memobilisasi sekret untuk mudah dikeluarkan3. Rasional : Teknik disraksi dapat membantu pasien untuk mengurangi nyeri dengan membantu menghindarkan pasien dari memfokuskan diri pada nyeri4. Rasional : Analgenik dapat membantu mengurangi nyeri yang dialami pasien5. Rasioanal : Menilai keberhasilan terapi yang telah diberikan

2.Resiko infeksi berhubungan dengan destruksi jaringan/volikel pecah.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil1) Pasien tetap terbebas dari infeksi

2) Tidak didapatkan kuman pathogen dalam kultur 1) Ajarkan pasien cara meminimalkan infeksi dengan mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh lesi

2) Yakinkan nutrisi yang adekuat, tawarkan suplemen tinggi protein bila tidak ada kontraindikasi 3) Ajarkan kepada pasien cara mengenal tanda-tanda infeksi

4) Kolaborasi dalam pemberian antibiotik 5) Observasi adanya tanda-tanda infeksi

1. Rasional : Untuk meminimalkan resiko infeksi sekunder2. Rasional : Tindakan ini membentu menstabilkan berat badan, meningkatkan tonus dan masa otot, serta membantu penyembuhan luka.3. Rasional : Membantu pasien untuk memahami gelaja infeksi dan secepatnya mencari pertolongan kesehatan4. Rasional : Antibiotik yang spesifik terhadap kuman akan membantu mencegah terjadinya infeksi.5. Rasional : untuk menilai keberhasilan tindakan yang telah dilakukan.

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATANTanggalNo. DxJamImplementasiEvaluasiParaf

4 Mei 2015 jam 10.0011. Kaji jenis dan tingkat nyeri pasien2. Jelaskan kemungkinan hubungan antrara stresor yang teridentifikasi oleh pasien dengan bertambah parahnya nyeri3. Ajarkan pasien teknik untuk mengurangi nyeri dengan teknik distraksi yaitu dengan membaca, menonton televisi

4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik

5. Observasi keluhan nyeri dan reaksi non verbal pasien S : Klien mengatakan jerawat terasa nyeriP : Nyeri pada jerawat

Q : seperti disayat-sayat

R : terasa di area muka

S : Skala 3

T : continue O : Klien meringin menahan nyeriA : masalah nyeri belum teratasiP : Lanjutkan intervensi motivasi klien untuk meminum obat dan mengoleskan salep secara teratur. Lanjutkan intervensi III, IV, V

4 Mei 2015 jam 10.0021. Ajarkan pasien cara meminimalkan infeksi dengan mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh lesi

2. Yakinkan nutrisi yang adekuat, tawarkan suplemen tinggi protein bila tidak ada kontraindikasi 3. Ajarkan kepada pasien cara mengenal tanda-tanda infeksi 4. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik 5. Observasi adanya tanda-tanda infeksi

S : Klien mengatakan gatal berkurangO :. Tampak papulopustul, eritema, multipel, milier sampai lentikuler, diskret, sebagian tampak erosiA : Masalah keperawatan resiko infeksi belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi I, II, III