laporan individu puskesmas karawang kulon

13
LAPORAN INDIVIDU PUSKESMAS KARAWANG KULON A. Nama program puskesmas: Kesehatan Ibu dan Anak B. Uraian kegiatan program 1. Definisi kegiatan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu program dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi, dan balita. Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. 2. Sasaran kegiatan Sasaran pelayanan KIA adalah ibu, bayi, balita, anak pra sekolah, dan keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja puskesmas karawang kulon 3. Kegiatan program

Upload: rinikarina

Post on 07-Nov-2015

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cftctfcfyg

TRANSCRIPT

LAPORAN INDIVIDU PUSKESMAS KARAWANG KULONA. Nama program puskesmas: Kesehatan Ibu dan AnakB. Uraian kegiatan program

1. Definisi kegiatanProgram Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu program dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi, dan balita. Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.2. Sasaran kegiatan

Sasaran pelayanan KIA adalah ibu, bayi, balita, anak pra sekolah, dan keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja puskesmas karawang kulon

3. Kegiatan program

Pembinaan dan pemantauan kegiatan KIA di wilayah kerja puskesmas

Pelayanan antenatal (ANC)

Pelayanan/pendampingan persalinan

Pelayanan masa nifas pasca persalinan dan bayi baru lahir

Pelayanan ibu menyusui

Pelayanan kegawatdaruratan kebidanan dan neonatal

Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang bayi

Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang balita

Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak usia pra sekolah di taman kanak-kanak

Pelayanan MTBS

Palayanan KB

Penyuluhan dalam dan luar gedung

Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sector

Melakukan pencatatan dan pelaporan

Melaksanakan kelas ibu

Kunjungan kelas ibu

Melaksanakan IPA

Penyuluhan reproduksi remaja ke sekolah

4. PelaksanaanProgram pelayanan KIA dilakukan mulai hari senin-sabtu. Kegiatannya di mulai pada hari senin-minggu dari pukul 08.00-12.00 WIB. Adapun jadwalnya antara lain : Senin : ANC

Selasa : KB (suntik, IUD, implant)

Rabu : imunisasi bayi

Kamis : KB

Jumat : pembinaan bidan desa

Sabtu : KHOR

Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan jika ada ibu yang berkunjung diluar jadwal tersebut tetap akan diberikan pelayanan seperti pada hari senin ada ibu yang datang untuk KB akan tetap dilayani. Terdapat beberapa pelayanan KIA yang akan diberikan langsung oleh Bidan yang sesuai dengan tugasnya seperti adanya bidan khusus imunisasi. Sedangkan kegiatan di luar gedung seperti penyuluhan dan posyandu dilakukan setiap 1 bulan sekali dan biasanya di awal bulan.5. Hasil kegiatan programHasil kegiatan program terlihat dari jumlah target dan pencapaian pada masing-masing kegiatan, yaitu :

KegiatanTarget %Pencapaian %

K19999,28

K49898,38

LINAKES 9696,03

KN 196101,44

KN lengkap96101,6

KF 19696,34

KF 29696,03

KB aktif7079,27

Kunjungan bayi9696,48

Kunjungan balita9696,08

KF 39696,03

PKO10094,85

PKN10097,87

C. Analisa situasi program

1. Kekuatan program (Strenght) Jumlah tenaga kesehatan seperti bidan sudah memadai dengan jumlah bidan sebanyak 1 Bidan Koordinator, 3 Bidan Puskesmas, dan 4 Bidan Desa. Koordinator antar bidan baik Pencatatan laporan KIA sudah cukup lengkap Ketersediaan alat-alat kesehatan cukup lengkap seperti KB, imunisasi, obat, ambulance. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan Keluarga yang tidak mampu dapat menggunakan program biaya kesehatan dari pemerintah sepeti pada saat bersalin

Tenaga kesehatan terutama bidan memberikan pelayanan KIA langsung di masyarakat serta bekerja sama dengan masyarakat setempat baik individu maupun kelompok (kader dan bidan desa), serta sarana kesehatan lain seperti Puskesmas Keliling, Posyandu 2. Kelemahan program (Weaknesses) Pemberian penyuluhan terkadang kurang tentang penanganan komplikasi selama hamil, proses persalinan, dan setelah kelahiran Pembinaan masyarakat yang masih rendah

Pengaruh budaya masih kuat Suasana penyuluhan di luar gedung umumnya kurang kondusif

Masih banyaknya penyebab dan komplikasi baik pada kehamilan, persalinan, dan nifas yang tidak tertangani

Banyaknya kegiatan posyandu yang kurang berjalan jika tidak ada tenaga kesehatan, begitupun pembinaan kader yang juga masih kurang.

3. Peluang program (Opportunities) Lokasi Puskesmas strategis Jumlah petugas KIA cukup.

Tersedianya fasilitas media massa yang dapat dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang kesehatan ibu dan anak. Adanya kebijakan Jampersal/BPJS

Adanya peraturan dari pemerintah yang menganjurkan persalinan ditolong oleh bidan bukan dukun.

4. Ancaman program (Treaths) Pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas masih kurang, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan masyarakat.

Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil maupun bayi

Banyaknya pelayanan kesehatan lain yang memberikan pelayanan yang sama tetapi tidak dalam batas lahan kerjasama.

5. Matrik Swot dan rencana strateginya

Peluang (O)Strategi SOStrategi WO

Lokasi Puskesmas strategis

Tersedianya fasilitas media massa yang dapat dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang kesehatan ibu dan anak.

Adanya kebijakan Jampersal/BPJS

Adanya peraturan dari pemerintah yang menganjurkan persalinan ditolong oleh bidan bukan dukun Tenaga kesehatan terutama bidan memberikan pelayanan KIA langsung di masyarakat serta bekerja sama dengan masyarakat setempat baik individu maupun kelompok Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan

Koordinator antar bidan baik antara bidan puskesmas dan bidan desa Ketersediaan alat-alat kesehatan cukup lengkap seperti KB, imunisasi, obat, ambulance. Pemberian penyuluhan terkadang kurang tentang penanganan komplikasi selama hamil, proses persalinan, dan setelah kelahiran

Pembinaan masyarakat yang masih rendah

Banyaknya kegiatan posyandu yang kurang berjalan jika tidak ada tenaga kesehatan, begitupun pembinaan kader yang juga masih kurang.

Ancaman (T)Strategi STStrategi WT

Pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas masih kurang, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan masyarakat.

Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil maupun bayi

Banyaknya pelayanan kesehatan lain yang memberikan pelayanan yang sama tetapi tidak dalam batas lahan kerjasama. Jumlah tenaga kesehatan seperti bidan sudah memadai dengan jumlah bidan sebanyak 1 Bidan Koordinator, 3 Bidan Puskesmas, dan 4 Bidan Desa. Koordinator antar bidan baik Ketersediaan alat-alat kesehatan cukup lengkap seperti KB, imunisasi, obat, ambulance.

Keluarga yang tidak mampu dapat menggunakan program biaya kesehatan dari pemerintah sepeti pada saat bersalin.

Tenaga kesehatan terutama bidan memberikan pelayanan KIA langsung di masyarakat serta bekerja sama dengan masyarakat setempat baik individu maupun kelompok. Pemberian penyuluhan terkadang kurang tentang penanganan komplikasi selama hamil, proses persalinan, dan setelah kelahiran

Pembinaan masyarakat yang masih rendah

Banyaknya kegiatan posyandu yang kurang berjalan jika tidak ada tenaga kesehatan, begitupun pembinaan kader yang juga masih kurang.

6. Pembahasan

Faktor eksternal yang mempengaruhi terlaksananya program KIA menjadi sebuah peluang program tersebut berjalan. Salah satu peluangnya yaitu tersedianya fasilitas media massa yang dapat dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang kesehatan ibu dan anak serta peraturan dari pemerintah yang menganjurkan persalinan ditolong oleh bidan bukan dukun. Hal ini akan menjadi kuat jika diikuti oleh faktor internal yang menjadi kekuatan program yaitu pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan disekitar wilayah puskesmas. Begitupun sebaliknya hal ini akan menjadi lemah jika terdapat faktor internal kelemahan pada program seperti pembinaan masyarakat yang masih rendah dan banyaknya kegiatan posyandu yang kurang berjalan jika tidak ada tenaga kesehatan, begitupun pembinaan kader yang juga masih kurang.

Faktor eksternal lain juga dapat menjadi sebuah ancaman pada terlaksananya program KIA. Ancaman tersebut antara lain rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil maupun bayi. Hal ini dapat teratasi dan tidak akan mengancam berjalannya sebuah kegiatan program jika di ikuti dengan faktor internal yang menjadi kekuatan program. Kekuatan program tersebut seperti tenaga kesehatan terutama bidan memberikan pelayanan KIA langsung di masyarakat dengan lebih rutin melakukan pusling atau posyandu serta keterlibatan kader-kader. Sebaliknya, faktor eksternal tersebut akan lebih mengancam jika diikuti kelemahan yang terdapat pada program seperti pemberian penyuluhan terkadang kurang tentang penanganan komplikasi selama hamil, proses persalinan, dan setelah kelahiran. Hal ini harus diminimalisir bahkan dihilangkan dan lebih menguatkan kegiatan-kegiatan pada program KIA.D. Penutup

1. KesimpulanProgram KIA merupakan salah satu program yang terdapat di Puskesmas dengan pemberian pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak. Program ini menjadi prioritas utama pembangunan kesehatan dan menentukan kualitas SDM dengan sasaran kegiatan ibu, bayi, balita, anak pra sekolah, dan keluarga. Terdapat beberapa kegiatan yang masih rendah nilai pencapaiannya sehingga program KIA dapat dilakukan analisis. Analisisnya melalui analisis SWOT dengan menganalisis situasi dari berbagai faktor yang secara sistematis terhadap kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan acaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini dapat dibentuk sebuah rencana strategi yang dapat digunakan agar program KIA lebih baik.

2. Saran Promkes puskesmas sebagai sarana kesehatan pratama lebih digalakkan lagi serta penyuluhan tentang komplikasi pada ibu hamil maupun neonatal. Cakupan setiap program KIA lebih diperhatikan setiap tahunnya

Pembinaan kader serta peran aktif masyarakat lebih ditingkatkan.