laporan indikator mutu prioritas pelayanan pasien stroke...

20
LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE TRIWULAN I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH K.R.M.T. WONGSONEGORO KOTA SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 22-May-2020

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS

PELAYANAN PASIEN STROKE

TRIWULAN I

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

K.R.M.T. WONGSONEGORO

KOTA SEMARANG

2019

Page 2: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

Dalam pembangunan sektor kesehatan, salah satu prakondisi yang harus

dipenuhi adalah meningkatkan mutu pelayanan, termasuk mutu pelayanan di

rumah sakit agar pengelolaan rumah sakit menjadi lebih efektif dan efisien.

Laporan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD K.R.M.T

Wongsonegoro Kota Semarang disusun berdasarkan program kerja yang telah

disepakati bersama oleh direktur dan seluruh stake holder yang terlibat dalam

upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dan nantinya diharapkan

dapat dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan upaya peningkatan

mutu pelayanan rumah sakit yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi

yang ada.

Semarang, April 2019

Mengetahui,

Direktur

RSUD K.R.M.T Wongsonegoro

dr. SUSI HERAWATI, M.Kes

NIP. 19641006 199003 2 006

Ketua Komite Peningkatan Mutu

dan Keselamatan Pasien

RSUD K.R.MT Wongsonegoro

dr. EKO KRISNARTO, Sp.KK

NIP. 19701227 200604 1 002

Menyetujui,

Ketua Dewan Pengawas

RSUD K.R.M.T Wongsonegoro

dr. BAMBANG WIBOWO, Sp.OG(K)

NIP. 196108201988121001

dr. BAMBANG WIBOWO, Sp.OG(K)

NIP. 196108201988121001

Page 3: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan misi Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T.

Wongsonegoro Kota Semarang yaitu memberikan pelayanan kesehatan

paripurna sesuai kebutuhan pasien dan keluarga secara professional yang

berorientasi pada keselamatan pasien, untuk itu Rumah Sakit Umum

Daerah K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang melakukan kegiatan

peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang sesuai dengan standar

akreditasi SNARS Edisi 1. Kegiatan ini dilakukan di setiap unit kerja atau

instalasi terkait untuk mengukur kinerja pelayanan RS dan sebagai

manajemen kontrol untuk mendukung pengambilan keputusan.

Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit

Umum Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang menetapkan

indikator rumah sakit yang sesuai dengan standar Quality Improvement

and Patient Safety (QPS) dari SNARS Edisi 1. Berdasarkan standar PMKP

5, indikator mutu area klinis (IAK) yaitu indikator mutu yang bersumber

dari area pelayanan, indikator mutu area manajemen (IAM) yaitu

indikator mutu yang bersumber dari area manajemen, dan indikator mutu

sasaran Keselamatan Pasien yaitu indikator mutu yang mengukur

kepatuhan staf dalam penerapan sasaran keselamatan pasien dan budaya

keselamatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui mutu pelayanan dan penerapan keselamatan

pasien di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang.

2. Tujuan Khusus

a. Dievaluasinya peningkatan mutu RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro

Kota Semarang melalui pemantauan 11 (sebelas) indikator mutu

prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan standar PMKP 5

triwulan IV tahun 2018 di tiap – tiap unit dan instalasi yang

terkait.

b. Dievaluasinya program keselamatan pasien dengan pemantauan

insiden keselamatan pasien rumah sakit (IKP – RS).

Page 4: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

c. Didapatkannya rekomendasi dan governing body (Dewan

Pengawas) mengenai program mutu pelayanan dan penerapan

keselamatan pasien di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota

Semarang

Page 5: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR PRIORITAS

JANUARI – MARET 2019

A. Kegiatan Pokok

Kegiatan pemantauan indikator mutu Triwulan I tahun 2019 di mulai

dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret. Adapun indikator mutu

yang dipantau adalah sebagai berikut :

INDIKATOR MUTU PRIORITAS

NO AREA JUDUL INDIKATOR

1 Area Klinis Kelengkapan pengisian assesmen awal medis

pada Pasien Stroke

2 Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium

pada Pasien Stroke

3 Waktu tunggu hasil pelayanan CT Scan

4 Tidak Adanya Kesalahan tindakan Rehabilitasi Medik

5 IDO Craniotomy

6 Waktu tanggap pelayanan dokter IGD pada Pasien Stroke

7 Ketepatan diet yang diberikan pada Pasien

Stroke

8 Area Manajemen

Pemenuhan permintaan obat sesuai kebutuhan pasien pada Pasien Stroke

9 Kepuasan pasien rawat inap

10 Area Sasaran Keselamatan

Pasien

Kejadian pasien jatuh pada Pasien Stroke

11 Pelaksanaan Site Marking pada Pasien Stroke yang dilakukan Craniotomy

B. Rincian Kegiatan

1. Menetapkan rencana kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan

pasien di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang, sesuai

dengan Keputusan Direktur.

2. Melakukan sosialisasi Komite Mutu dan Keselamatan Pasien,

Kebijakan, Pedoman, Panduan, dan Program Kerja seluruh kegiatan

Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di RSUD K.R.M.T.

Wongsonegoro Kota Semarang.

3. Melakukan pemantauan indikator mutu secara berkesinambungan.

4. Melakukan validasi data pemantauan indikator mutu area klinis, area

manajemen, serta area sasaran keselamatan pasien.

5. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu.

6. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu oleh

masing-masing bagian/unit.

7. Melakukan pembandingan data dengan rumah sakit lainnya.

8. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu.

Page 6: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

9. Menyusun laporan analisa terkait insiden keselamatan pasien.

C. Jadwal Kegiatan

1. Menetapkan Rencana Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien,

sesuai dengan Keputusan Direktur serta Dewan Pengawas RSUD

K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang, yang ditetapkan Bulan

Januari 2019.

2. Melakukan pelaporan hasil pemantauan indikator mutu oleh masing-

masing bagian/unit setiap bulan.

3. Menyusun program perbaikan mutu dengan teknik PDCA oleh

penanggung jawab pengumpul data indikator mutu rumah sakit dan

dilaporkan pada saat rapat tri wulan.

4. Melakukan pemantauan indikator mutu serta validasi data yang

dilaksanakan berkesinambungan.

5. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu

(dilaksanakan setiap bulan).

6. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu dan

validasi data mutu setiap tiga bulan.

7. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu dan

keselamatan pasien rumah sakit setiap tiga bulan.

D. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dilakukan oleh petugas pengumpul data, kemudian

dilakukan rekapitulasi dan analisa oleh penanggung jawab pengumpul

data. Hasil analisis tersebut kemudian di laporkan ke tim PMKP untuk

disetujui. Data hasil pemantauan ditulis pada form pemantauan indikator

mutu dan dikumpulkan di unit penjamin mutu tiap ruangan melalui

aplikasi SIM RS setiap bulan paling lambat minggu pertama tanggal 5

bulan berikutnya.

Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam laporan tertulis

ytang telah dilengkapai dengan laporan Improvement Program dengan

teknik PDCA, kemudian akan dilaporkan kepada direktur setiap 3 bulan

sekali dalam rapat evaluasi triwulan. Disamping itu evaluasi tahunan juga

dilakukan guna merangkum hasil pencapaian semua instalasi dan unit

kerja selama setahun. Evaluasi tahunan menghasilkan laporan tahunan

yang dilaporkan kepada Direktur.

Page 7: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

HASIL KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR PRIORITAS

JANUARI – MARET 2019

1. Kelengkapan Pengisian Assesmen Awal Medis Pada Pasien Stroke

Grafik 1. Grafik Angka Kelengkapan Pengisian Asesmen Awal Medis

Pasien Stroke

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Rawat Inap

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 1, dapat dilihat bahwa pada bulan Januari

sampai dengan Maret kelengkapan assesmen awal medis pasien

stroke terjadi penurunan dengan rata- rata 87,04%.

b. Perbandingan dengan Standart

Berdasarkan data diatas bahwa angka kelengkapan asesmen awal

medispasien stroke terjadi penurunan dari target yang ditetapkan.

Target angka kelengkapan pengisian assesmen awal medis tidak

kurang dari 90% setiap bulannya. Perlu adanya supervisi oleh komite

PMKP dan sosialisasi yang dilakukan oleh komite medis diharapkan

dapat meningkatkan kepatuham DPJP dalam melakukan asesmen

awal medis.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Dari indikator diatas bahwa praktek yang baik adalah assesmen

awal medis pasien stroke harus segera dilakukan dalam waktu 24

jam oleh DPJP, agar dapat segera melakukan perencananaan

tindakan medis yang akan dilakukan berikutnya. Data diatas

menunjukkan bahwa capaian indikator angka kelengkapan

assesmen awal medis pasien stroke belum mencapai target yang

86,52%87,44% 87,17%

84%85%86%87%88%89%90%91%

Jan Feb Mar

Kelengkapan Assesmen Awal Medis

Standar Hasil

Page 8: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

telah ditetapkan. Hal ini menggambarkan kepatuhan DPJP dalam

melakukan pengisian awal medis masih kurang dari praktek yang

diharapkan, sehingga perlu adanya supervisi oleh komite PMKP

dan sosialisasi yang dilakukan oleh Komite Medis, agar kepatuhan

dapat meningkat pada bulan selanjutnya.

2. Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaaan Laboratorium Pasien Stroke

Grafik 2. Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaaan Laboratorium Pasien Stroke

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Laboratorium

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 2, dapat dilihat bahwa pada bulan Januari

sampai dengan Maret,waktu tunggu hasil pemeriksaan

laboratoriumpasien stroke nilainya sangat fluktuatif namun sudah

diatas standar.

b. Perbandingan dengan Standar

Berdasarkan data diatas bahwa waktu tunggu hasil pemeriksaan

laboratoriumpasien stroke indikator tersebut meningkat.Target

indikator mutu waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium

pasien stroke sebesar 90%.Rekomendasi yang diusulkan antara

lain adalah unit mampu meningkatkan hasil pencapaian indikator

mutu dengan cara melakukan pemantauan setiap bulan dengan.

Kinerja staf lebih ditingkatkan kembali agar hasil semakin

meningkat

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium pasien stroke

dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya ketepatan waktu

94,86%

96,97% 96,86%

86%

88%

90%

92%

94%

96%

98%

Jan Feb Mar

Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan IGD

Standar Hasil

Page 9: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap pasien

stroke.Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium pasien stroke

adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil terhitung

mulai sampel diterima oleh laboratorium sampai cetak hasil yaitu

kurang dari 90 menit.

Berdasarkan grafik 2, dapat terlihat bahwa indikator waktu tunggu

hasil pemeriksaan laboratorium pasien stroke meningkat secara

signifikan selama tiga bulan. Untuk selanjutnya, diperlukan

monitoring secara terus menerus dengan melakukan peningkatan

mutu

3. Waktu tunggu hasil pelayanan CT Scan

Grafik 3. Grafik Waktu Tunggu Hasil Pelayanan CT Scan

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Radiologi Sentral

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 3, dapat dilihat bahwa angka waktu tunggu

pelayanan CT Scan sudah memenuhi target standar. Dari tren yang

terlihat terjadi penurunan pada bulan Januari.Hal ini

menggambarkan pelayanan yang ditetapkan sudah sesuai dengan

standarnya.Angka tersebut tentu harus selalu di pertahankan

dengan selalu meningkatkan pelayanan dan melakukan monitoring

serta evaluasi secara berkala.

b. Perbandingan dengan Standar

Berdasarkan data diatas angka waktu tunggu pelayanan CT Scan

sudah memenuhi target dimana waktu tunggu pelayanan CT scan

sampai dengan menerima hasil yang telah tereskpertisi dalam waktu

≤ 60 menit. Target waktu tunggu hasil pelayanan CT Scan tidak

94,55%

100,00% 100,00%

85%

90%

95%

100%

105%

Jan Feb Mar

Waktu Tunggu Hasil Pelayanan CT Scan

Standar Hasil

Page 10: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

kurang dari 90% setiap bulannya. Rekomendasi yang diusulkan

antara lain adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai dengan

cara melakukan pemantauan setiap bulan. Serta, unit dapat

melakukan redesain indikator mutu.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Waktu tunggu pelayanan CT Scan pada jam pelayanan adalah

tenggang waktu mulai pasien dilakukan CT Scan sampai dengan

menerima hasil yang sudah diekpertisi dalam waktu ≤ 60 menit.

Tujuan dari indikator tersebut adalah Tergambarnya kecepatan

pelayanan radiologi.Dari hasil tersebut dapat digambarkan bahwa

praktek pelayanan di Instalasi radiologi sudah baik, namun demikian

perlunya optimalisasi pelayanan agar pelayanan dapat terus berjala

sesuai dengan target yang diharapkan.

4. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik

Grafik 4. Grafik Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi

Medik

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Rehabilitasi Medik

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 4, dapat dilihat bahwa angka tidak adanya

kejadian kesalahan tindakan rehabiltasi medik sudah memenuhi

target standar. Dari tren yang terlihat angka stabil yaitu 100%, hal

ini menggambarkan pelayanan yang ditetapkan sudah sesuai dengan

standarnya.Angka tersebut tentu harus selalu di pertahankan

dengan selalu meningkatkan pelayanan dan melakukan monitoring

serta evaluasi secara berkala.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Jan Feb Mar

Tidak Adanya Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik

Standar Hasil

Page 11: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

b. Perbandingan dengan Standar

Berdasarkan data di atas dapat terlihat indikator tidak adanya

kesalahan tindakan rehabilitasi medik sudah sesuai dengan standar.

Target indikator tidak adanya kesalahan tindakan rehabilitasi medik

sebesar 100%.Rekomendasi yang diusulkan antara lain pertahankan

hasil yang telah dicapai, bila perlu unit dapat melakukan redesain

indikator mutu. Perlu juga dilakukan validasi untuk mengetahui

angka yang dilaporkan kepada Tim PMKP adalah valid.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah memberikan atau

tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

tidak sesuai dengan rencanaasuhan dan/atau tidak sesuai dengan

pedoman/standar pelayanan rehabilitasi medik.

Berdasarkan grafik 4, dapat dilihat pada triwulan IV bahwaindikator

tidak adanya kesalahan tindakan rehabilitasi mediksudah sesuai

dengan target. Untuk selanjutnya, indikator ini pertahankan hasil

yang telah dicapai, bila perlu unit dapat melakukan redesain

indikator mutu.

5. Kejadian IDO Craniotomy

Grafik 5. Kejadian IDO Craniotomy

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Komite PPI

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 5, dapat dilihat bahwa selama bulan Januari -

Maret tidak ditemukan kasus IDO pada pasien post craniotomy.Dari

tren yang terlihat angka stabil yaitu 0%, hal ini menggambarkan

1,5% 1,5% 1,5%

0,0%

0,5%

1,0%

1,5%

2,0%

Jan Feb Mar

Kejadian IDO Craniotomy

Standar Hasil

Page 12: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

pelayanan yang diberikansudah sesuai dengan standarnya.Angka

tersebut tentu harus selalu di pertahankan dengan selalu

meningkatkan pelayanan dan melakukan monitoring serta evaluasi

secara berkala.

b. Perbandingan dengan Standar

Berdasarkan data diatas bahwa angka kejadian IDO post craniotomy

bulan Januari – Maret 2019 sudah sesuai dengan standar yang

ditetapkan. Monitoring dan evaluasi oleh IPCN secara berkala dan

pemenuhan kebutuhan penunjang sesuai standar PPI diharapkan

Angka Infeksi pasca operasi craniotomy dapat dicegah sesuai standar

yang ditetapkan.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Dari indikator diatas bahwa praktek yang baik adalah tidak

ditemukannya infeksi pasca operasi craniotomy. Berdasar data

diatas menunjukkan bahwa capaian indikator angka infeksi pasca

operasi craniotomy bulan Januari - Maret telah menggambarkan

pelaksanaan yangs esuai dengan praktik yang baik.

6. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter IGD pada Pasien Stroke

Grafik 6. Grafik Waktu Tanggap Pelayanan Dokter IGD pada Pasien

Stroke

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Gawat Darurat

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 6, dapat dilihat bahwa angka waktu tanggap

pelayanan dokter IGD pada pasien stroke sudah memenuhi target

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

Jan Feb Mar

Waktu Tanggap Pelayanan Dokter IGD

Standar Hasil

Page 13: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

standar. Dari tren yang terlihat angka stabil yaitu 100%, hal ini

menggambarkan pelayanan yang ditetapkan sudah sesuai dengan

standarnya.Angka tersebut tentu harus selalu di pertahankan

dengan selalu meningkatkan pelayanan dan melakukan monitoring

serta evaluasi secara berkala.

b. Perbandingan dengan Standart

Berdasarkan data di atas dapat terlihat indikator waktu tanggap

pelayanan dokter IGD pada pasien stroke sudah sesuai dengan

standar. Target indikator waktu tanggap pelayanan dokter

IGDsebesar 100%. Rekomendasi yang diusulkan antara lain

pertahankan hasil yang telah dicapai, bila perlu unit dapat

melakukan redesain indikator mutu. Perlu juga dilakukan validasi

untuk mengetahui angka yang dilaporkan kepada Tim PMKP adalah

valid.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Emergency Response Time (Waktu tanggap) adalah waktu yang

dibutuhkan mulai pasien dilakukan Triage di IGD sampai mendapat

pelayanan dokter.Triage adalah usaha pemilahan pasien sebelum

ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan/ trauma/ penyakit

dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya

yang ada.

Berdasarkan grafik indikator waktu tanggap pelayanan dokter IGD

pada pasien stroke sudah sesuai dengan target. Untuk selanjutnya,

indikator ini pertahankan hasil yang telah dicapai, bila perlu unit

dapat melakukan redesain indikator mutu.

Page 14: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

7. Pemenuhan Permintaan Obat dan BHP sesuai Kebutuhan Pasien

Stroke

Grafik 7. Grafik Pemenuhan Permintaan Obat dan BHP sesuai

Kebutuhan Pasien Stroke

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Farmasi

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 7, dapat dilihat bahwa grafik pemenuhan

permintaan obat dan BHP sesuai kebutuhanpasien stroke sudah

melebihi target yang ditetapkan, Hal tersebut tentu sangat baik

mengingat pemakaian obat –obatan di RSWN sangat tergantung

sediaan yang ada di Farmasi.

b. Perbandingan dengan Standart

Bila dibandingkan dengan standar, Grafik Pemenuhan Permintaan

Obat dan BHP sesuaiKebutuhanpasien stroke sudah melebihi

standar yang ditetapkan yaitu dengan angka berkisar 99%.Target

pemenuhan permintaan obat dan BHP sesuai kebutuhan pasien

stroke sebesar 90%, Hal tersebut tentu menggambarkan pemenuhan

permintaan obat sudah sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Pemenuhan permintaan obat dan BHP sesuai kebutuhan selama

bulan Januari sampai dengan Maretsudah mencapai target. Untuk

selanjutnya, indikator ini harus terus dipantau secara rutin tiap

bulan oleh instalasi farmasi. Penilaian data dilakukan setiap hari di

instalasi farmasi.Periode pengumpulan data dilakukan setiap bulan

99,53% 99,53% 99,69%

85,0%

90,0%

95,0%

100,0%

105,0%

Jan Feb Mar

Pemenuhan Permintaan Obat dan BHP sesuai Kebutuhan Pasien

Standar Hasil

Page 15: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

yang kemudian di analisa setiap 3 bulan.Instalasi Farmasi juga

melakukan pemantauan terkait pemenuhan permintaan obat dan

BHP sesuai kebutuhan pasien stroke.Rekomendasi yang diusulkan

adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai dengan terus

melakukan pemantauan secara berkala.

8. Kejadian Pasien Jatuh Pasien Stroke

Grafik 8. Grafik Kejadian Pasien Jatuh Pasien Stroke

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Rawat Inap

a. Perbandingan tren RS

Pada bulan Agustus – Desember tren kejadian pasien jatuh stabil

(0%) artinya tidak ditemukan adanya kejadian pasien jatuh.

b. Perbandingan dengan Standart

Berdasarkan data diatas bahwa Kejadian Pasien Jatuh di RSUD

KRMT Wongsonegorotidak ada kejadian pasien jatuh. Target

indikator kejadian pasien jatuh tidak lebih dari 0%.Penilaian data

dilakukan setiap hari di setiap ruang perawatan.Periode

pengumpulan data dilakukan setiap bulan yang kemudian di

analisa setiap 3 bulan.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Angka kejadian pasien jatuh di ruang rawat inap

dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya pelayanan

keperawatan yang aman bagi apsien di ruang rawat inap yang

bebas dari insiden pasien jatuh.Pasien jatuh adalah pasien yang

mengalami insiden secara cepat dan tiba – tiba berpindah posisi

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Jan Feb Maret

Kejadian Pasien Jatuh Pasien Stroke

Standar Hasil

Page 16: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian

tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien

mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan

cedera.Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifiaksi pasien

yang berisiko jatuh dan membuat suatu rencana keperawatan

untuk meminimalkan risiko.

Berdasarkan grafik, dapat dilihat bahwa tidak ada kejadian

pasien jatuh bulan Agustus sampai dengan Desember.Walaupun

telah mencapai target, indikator ini direkomendasikan untuk

terus dilakukan pemantauan secara rutin setiap bulan dengan

terus melaksanakan peningkatan. Rekomendasi yang diusulkan

antara lain adalah pemberian tanda (stiker warna kuning pada

gelang identitas pasien dan pemasangan tanda risiko jatuh pada

bed pasien dengan cara digantungkan) untuk semua pasien risiko

pasien jatuh. Serta, melakukan edukasi kepada keluarga

mengenai risiko jatuh.

9. Ketepatan Diet yang Diberikan pada Pasien Stroke

Grafik 9. Grafik Ketepatan Diet yang Diberikan pada Pasien Stroke

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Gizi

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 9, dapat dilihat bahwa angka ketepatan diet yang

diberikan sesuai dengan target. Dari tren yang terlihat, hal ini

menggambarkan ketepatan diet yang diberikan sudah tepat.

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

Jan Feb Mar

Ketepatan Diet yang Diberikan

Standar Hasil

Page 17: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

b. Perbandingan dengan Standart

Berdasarkan data diatas bahwa angka ketepatan pemberian diet

sudah sesuai standar. Monitoring dan evaluasi oleh kepala ruang

Gizi harus tetap dilakukan secara berkala dan diharapkan ketepatan

diet sesuai standar yang ditetapkan.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Ketepatan diet yang diberikan adalah Presentaseketepatan diet yang

disajikan sesuai dengan diet order dan rencana asuhan dengan

tujuan tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi

sebagai upaya perbaikan kualitas mutu pelayanan gizi.

10. Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

Grafik 10. Grafik Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Rawat Inap

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan grafik 10, dapat dilihat bahwa grafik kepuasan pasien

rawat inap diRSUD KRMT Wongsonegoro sudah melebihi standar.

Hal tersebut terlihat dari tren grafik menunjukkan nilai yang

memuaskan.Namun perlu dilihat juga bahwa masih ada pasien yang

mengalami ketidakpuasan, sehingga perlu dilihat alasan pasien tidak

puas dalam pelayanan di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro.

99,32% 99,73% 99,76%

84,0%

86,0%

88,0%

90,0%

92,0%

94,0%

96,0%

98,0%

100,0%

102,0%

Jan Feb Mar

Tingkat Kepuasan Rawat Inap

Standar Hasil

Page 18: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

b. Perbandingan dengan Standart

Berdasarkan grafik 10, dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan pasien

rawat inap menunjukan grafik yang sangat fluktuatif meskipun

demikian sudah mencapai target yakin 90%. Target indikatortingkat

kepuasan pasien rawat inap tidak kurang dari 90%.Berdasarkan

hasil capaian kepuasan pasien rawat inap, masih ditemukan

ketidakpuasan pasien yang berkaitan denganketersediaan sarana

dan prasarana yang kurang, kemudahan mendapatkan informasi

dan kebersihan lingkunganpasien.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Tingkat kepuasan pasien terhadap RSUD K.R.M.T

WongsonegoroKota Semarang dilaksanakan dengan tujuan

tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan

berdasarkan elemen - elemen tingkat kepuasan yang ditetapkan.

Kepuasan pasien adalah pernyataan puas pasien atas elemen -

elemen tingkat kepuasan yang telah ditetapkan

sebelumnya.Kepuasan pasien menggambarkan kualitas pelayanan

yang diberikan.Kualitas pelayanan yang baik bukanlah berdasarkan

persepsi rumah sakit melainkan berdasarkan persepsi pasien.

Rekomendasi yang diusulkan antara lain mempertahankan

sikap dan perilaku yang sudah baik dan memperbaiki hal – hal yang

masih kurang dalam proses pelayanan yang diberikan untuk

mencapai kenyamanan dan kepuasan pasien.

Page 19: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

11. Pelaksanaan Site Marking pada Pasien Stroke yang dilakukan

Craniotomy

Grafik 11. Grafik Pelaksanaan Site Marking pada Pasien Stroke yang

dilakukan Craniotomy

Sumber Laporan Bulanan Indikator Mutu Instalasi Bedah Sentral

a. Perbandingan tren RS

Berdasarkan data diatas bahwa Pelaksanaan Site Marking pada

Pasien Stroke yang dilakukan Craniotomy sudah sesuai dengan

standar.

b. Perbandingan dengan Standart

Berdasarkan data diatas bahwa Pelaksanaan Site Marking pada

pasien stroke yang dilakukan Craniotomy sudah sesuai dengan

standar. Target indikator pelaksanaan site marking untuk pasien

stroke adalah 90%.Penilaian data dilakukan setiap hari di ruang

rawat inap, dan dicek ulang saat pasien berada di kamar operasi.

Periode pengumpulan data dilakukan setiap bulan yang kemudian di

analisa setiap 3 bulan.Melakukan pemantauan terkait pelaksanaan

site marking di ruang rawat inap.

c. Perbandingan dengan praktek yang baik

Pelaksanaan site marking bertujuan untuk memberikan

gambaran kepatuhan dokter pada semua pasien yang akan

dilakukan pembedahan elektif. Site marking yang dimaksud

adalah tindakan pemberian tanda identifikasi khusus pada area

yang memiliki dua sisi untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada

100,00% 100,00% 100,00%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

Jan Feb Mar

Pelaksanaan Site Marking pada Pasien Stroke yang dilakukan Craniotomy

Series1 Series2

Page 20: LAPORAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PELAYANAN PASIEN STROKE …ppid.rsud.semarangkota.go.id/.../10/...1-2019-rev.pdf · tidak memberikantindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang

pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan prosedur

yang tepat dan benar.

Pelaksanaan site marking yang tepat dan benar akan

meminimalkan risiko insiden salah tempat operasi, prosedur yang

salah dan menginformasikan serta membimbing ahli bedah untuk

melaksanakan operasi dengan tepat dan benar sesuai

rencana.Rekomendasi yang diusulkan antara lain diperlukan

adanya koordinasi antara instalasi rawat inap dengan instalasi

bedah sentral untuk menyamakan pemahaman mengenai

pelaksanaan site marking karena merupakan salah satu

komponen penting dalam sasaran keselamatan pasien. selain itu,

diperlukan sosialisasi yang berkesinambungan kepada petugas

yang terlibat dalam prosedur pembedahan di kamar operasi.