laporan ilmiah

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di jaman modern ini ternyata diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama dari masyarakat di Indonesia. Diare hampir selalu termasuk dalam kelompok 3 penyebab utama kunjungan pasien ke puskesmas atau layanan dokter lainnya. Diare merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan anak berumur di bawah 3 tahun mengalami 2-3 kejadian diare per tahunnya. Meskipun sebagian besar diare pada anak akan sembuh sendiri (self limited), namun penanganan yang akurat tetap sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan (dehidrasi). Pada orang dewasa, dperkirakan setiap tahunnya mengalami diare akut atau gastroenteritis akut

Upload: riswandi-ezxprada-armour

Post on 23-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN ILMIAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di jaman modern ini ternyata diare masih merupakan salah satu

masalah kesehatan utama dari masyarakat di Indonesia. Diare hampir selalu

termasuk dalam kelompok 3 penyebab utama kunjungan pasien ke puskesmas

atau layanan dokter lainnya.

Diare merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan 

pada anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan anak berumur

di bawah 3 tahun mengalami 2-3 kejadian diare per tahunnya. Meskipun

sebagian besar diare pada anak akan sembuh sendiri (self limited), namun

penanganan yang akurat tetap sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya

kekurangan cairan (dehidrasi).

Pada orang dewasa, dperkirakan setiap tahunnya mengalami diare akut

atau gastroenteritis akut sebanyak 99.000.000 kasus. Di Amerika Serikat,

diperkirakan 8.000.000 pasien berobat ke dokter dan lebih dari 250.000

pasien dirawat di rumah sakit tiap tahun (1,5% merupakan pasien dewasa)

yang disebabkan karena diare atau gastroenteritis. Kematian yang terjadi,

kebanyakan berhubungan dengan kejadian diare pada anak-anak atau lansia,

dimana kesehatan pada usia pasien tersebut rentan terhadap dehidrasi sedang

Page 2: LAPORAN ILMIAH

sampai berat. Frekuensi kejadian diare pada Negara-negara berkembang

termasuk Indonesia lebih banyak 2 sampai 3 kali dibandingkan Negara maju.

Angka kejadian diare, di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat

ini masih tinggi. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004

angka kematian akibat diare 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita 75 per

100 ribu balita. Selama tahun 2006 sebanyak 41 kabupaten di 16 provinsi

melaporkan KLB diare di wilayahnya. Jumlah kasus diare yang dilaporkan

sebanyak 10.980 dan 277 diantaranya menyebabkan kematian. Hal tersebut,

utamanya disebabkan rendahnya ketersediaan air bersih, sanitasi buruk dan

perilaku hidup tidak sehat.

1.2 PEMBATASAN MASALAH

Untuk menghindari terjadinya pelebaran masalah maka, penulis hanya

membahas tentang penanganan dan perawatan diare.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Penulis membatasi laporan ini seputar :

A. Apa pengertian diare ?

B. Apa penyebab diare ?

C. Bagaimana tanda dan gejala pada diare ?

D. Bagaimana penangan dan perawatan pada diare ?

Page 3: LAPORAN ILMIAH

1.4 TUJUAN PENELITIAN

tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini :

A. untuk mengetahui pengertian diare

B. untuk mengetahui penyebab diare

C. untuk mengetahui tanda dan gejala pada diare

D. untuk mengetahui penangan dan perawatan pada diare

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis.

1. Bagi masyarakat pada umumnya, karya tulis ini dapat dijadikan

acuan bagaimana menangani dan merawat orang yang terkena

penyakit diare.

2. Bagi mahasiswa, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai sumber

pengetahuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana

cara merawat dan menangani diare.

Page 4: LAPORAN ILMIAH

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Diare

Diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang lazim  memengaruhi

banyak orang. Gangguan ini adalah suatu gejala dan bukan penyakit. Ada

beberpa penyebab diare yang mungkin, tetapi yang paling umum adalah

infeksi.

Diare adalah penyebab utama penyebab utama penyakit dan kematian

anak-anak di Negara-negara berkembang, seperti India atau Indonesia. Diare

juga merupakan penyebab penting dari gizi buruk atau malnutrisi. Ini karena

anak-anak cenderung makan lebih sedikit dalam suatu episode diare. Juga,

diare dapat memengaruhi pencernaan makanan secara buruk. Akibatnya,

tubuh mungkin tidak dapat memanfaatkan makanan dengan efektif.

Tubuh kita membutuhkan nutrien tambahan ketika menderita infeksi

apapun untuk  memerangi kuman-kuman yang menyebabkan penyakitnya.

Makanan yang tidak memadai dan pencernaan yang tidak baik secara

bersama-sama berpengaruh buruk terhadap status nutrisi seorang anak. Diare

dan atau komplikasinya dapat dicegah dengan cara-cara yang sederhana dan

efektif.

Page 5: LAPORAN ILMIAH

Definisi Diare adalah suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam

kepadatan dan karakter tinja dan atau tinja cair dikeluarkan tiga kali  atau

lebih per hari. Kondisi berikut ini tidak disebut diare:

a. Mengeluarkan tinja mirip adonan lembek pada bayi yang diberi ASI

b. Mengeluarkan tinja selama atau segera setelah disusui karena reflex

gastro-kolik, yakni serangkaian gerakan dari lambung ke usus besar

setelah mengonsumsi makanan tertentu.

c. Mengeluarkan tinja yang semi keras nsebanyak 3 sampai 6 kali pada bayi

yang kenaikan berat badannya cukup.

Macam diare :

a. Diare adalah suatu keadaan dimana terjadi perubahan bentuk dan

konsistensi tinja menjadi cair atau setengah cair dan frekuensi buang air

besar encer lebih dari 3 kali per hari dengan/tanpa disertai lendir dan

darah.

b. Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Sedangkan

menurut World Gastroenterology Organisation Global Guidelines 2005,

diare akut didefinisikan sebagai pasase tinja yang cair/lembek dengan

jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari.

c. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari. Diare

persisten merupakan istilah yang dipakai di luar negeri yang menyatakan

diare yang berlangsung 15-30 hari yang merupakan kelanjutan dari diare

Page 6: LAPORAN ILMIAH

akut (peralihan antara diare akut dan kronik, dimana lama diare kronik

yang dianut yaitu yang berlangsung lebih dari 30 hari).

d. Diare infektif adalah bila penyebabnya infeksi. Sedangkan diare non

infektif bila tidak ditemukan infeksi sebagai penyebab pada kasus tersebut.

Diare organik adalah bila ditemukan penyebab anatomic, bakteriologik,

hormonal atau toksikologik. Diare fungsional bila tidak dapat ditemukan

penyebab organic.

2.2 Penyebab Diare

Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari

diare pada anak di bawah umur 5 tahun.

a. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi

(fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-

buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan

muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua

gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang

melebihi 200 gram per hari.

b. Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara

berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget.

c. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus

besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan

cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu

makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus

Page 7: LAPORAN ILMIAH

besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain

sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang,

penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.

d. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga

seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih

dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat

biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan

paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau

kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat

mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.

e. Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,

kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis

seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya

tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.

f. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan,

terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau

mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.

g. Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang

buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air,

juga sulitnya mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi

wabah diare setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru

bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka

Page 8: LAPORAN ILMIAH

semua organ akan mengalami gangguan. Diare akan semakin

berbahaya jika terjadi pada anak-anak.

2.3 Tanda dan gejala Diare

Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik

tergantung penyebab penyakit dasarnya. Keluhan diarenya berlangsung

kurang dari 15 hari. Diare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah

banyak, diare air dan sering berhubungan dengan malabsorbsi, dan dehidrasi

sering didapatkan.

Diare karena kelainan kolon seringkali berhubungan dengan tinja

berjumlah kecil tetapi sering, bercampur darah dan ada sensasi ingin ke

belakang. Pasien dengan diare akut infektif datang dengan keluhan yang khas

yaitu nausea, muntah, nyeri abdomen, demam, dan tinja yang sering, biasa

air, malabsorbsi, atau berdarah tergantung bakteri patogen yang spesifik.

Pada bayi dan anak, mula-mula akan menjadi cengeng, gelisah, suhu

badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau bahkan tidak ada

kemudian akan timbul diare. Tinja makin cair mungkin mengandung darah

atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur

empedu. Karena seringnya defekasi, anus dan sekitarnya lecet karena tinja

makin lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat yang terjadi dari

pemecahan laktosa yang tidak dapat di absorbsi oleh usus.

Page 9: LAPORAN ILMIAH

Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila

penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit, terjadilah gejala

dehidrasi. Berat badan turun, pada bayi akan terlihat ubun-ubun cekung.

Tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir terlihat

kering.

2.4 Tanda Dan gejala dehidrasi

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak daripada

pemasukan air. Derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan gejala klinis dan

kehilangan berat badan. Derajat dehidrasi menurut kehilangan berat badan,

diklasifikasikan menjadi empat, dapat dilihat dari tabel berikut :

Derajat dehidrasi berdasarkan kehilangan berat badan

Derajat dehidrasi Penurunan berat badan (%)

Tidak dehidrasi < 2

Dehidrasi ringan 2 – 5

Dehidrasi sedang 5-8

Dehidrasi berat 8-10

Derajat dehidrasi berdasarkan gejala klinis

Penilaian A B C

Keadaan   umum Baik,   sadar Gelisah,   rewel Lesu,   tidak sadar

Mata Normal Cekung Sangat   cekung

Page 10: LAPORAN ILMIAH

Air   mata Ada Tidak   ada Tidak   ada

Mulut,   lidah Basah Kering Sangat   kering

Rasa   haus Minum   seperti

biasa

Haus,   ingin

minum banyak

Malas   minum,

tidak bisa minum

Periksa:   Turgor

kulit

Baik   (kembali

cepat)

Kurang-buruk  

(kembali lambat)

Sangat   buruk

(kembali sangat

lambat)

Hasil   pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/

sedangBila ada 1

tanda ditambah

1/lebih tanda lain

Dehidrasi beratBila

ada 1 tanda

ditambah 1/lebih

tanda lain

BAB III

Page 11: LAPORAN ILMIAH

METODE PENULISAN

Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan dua metode dalam

metode observasi dan pengumpulan data dari internet. Data – data yang

terkumpul penulis didapatkan melalui studi pustaka. Data tersebut penulis

susun dari berbagai sumber. Berikut penulis sajikan perincian metode dalam

karya tulis ilmiah ini.

A. Metode observasi

Data data yang kami dapatkan dari observasi yang telah kami lakukan

berasal dari studi pustaka dari buku buku yang berkaitan dengan

masalah yang kami bahas dalam karya tulis ini.

B. Mengumpulkan data dari internet

Data data yang ada dalam karya tulis ini kami dapatkan dengan

mengumpulkan data data yang ada di internet. Data tersebut kami olah

manjadi kalimat yang padu kemudian kami susun serta kami sajikan

menjadi sebuah bacaan supaya pembaca lebih mudah memahami

materi yang penulis sajikan.

BAB IV

Page 12: LAPORAN ILMIAH

DATA DAN PEMBAHASAN

A.Analisis Data

Berdasarkan data yang kami peroleh dengan cara pengamatan dan pencarian

data lewat internet.

Hasil yang di dapatkan sebagai berikut :

1. Tingkat kesadaran masyarakat yang kurang terhadap kesehatan dan

kebersihan lingkungan.

2. Pola makan yang kurang sehat.

Faktor pencetus diare :

Faktor pencetus diare, 4 – F yaitu :

1. Food -> makanan

2. Finger -> tangan

3. Feses -> tinja ( kotoran)

4. Fly -> terbang ( hewan yang terbang)

B. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh makanan yang dikonsumsi berpengaruh

Page 13: LAPORAN ILMIAH

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

A. Diare adalah keadaan dimana seseorang menderitamencret – mencret, kadang

tinjanya juga mengandung darah atau lendir. Penderita buang air berkali –

kali, tinjanya encer kadang – kadang muntah. Diare disebut juga muntahber

( munath berak ),munath mencret atau muntah bocor.

B. Macam – macam diare :

Diare dibagi menjadi 2 :

1. Diare akut, merupakan diare yang awalnya mendadak dan berlangsung

singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

2. Diare kronis, merupakan diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu.

Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak –

anak ditetapkan batas 2 minggu.

C. Terjadinya diare :

Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman penyebab

diare. Tinja tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang

berak di sembarang tempat. Tinja tadi mencemari lingkungan misalnya tanah,

sungai, dan air sumur. Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air

sungai yang sudah tercemari, akan menderita diare juga.

D. Faktor pencetus diare :

Faktor pencetus diare, 4 – F yaitu :

5. Food -> makanan

Page 14: LAPORAN ILMIAH

6. Finger -> tangan

7. Feses -> tinja ( kotoran)

8. Fly -> terbang ( hewan yang terbang)

E. Cara mencegah diare :

a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu

penting

1. Sebelum makan

2. Setelah buang air besar

3. Sebelum memegang bayi

4. Setelah menceboki anak

5. Sebelum menyiapkan makanan

b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain

dengan cara merebus, pemanasan sinar matahari atau proses

klorinasi.

c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar

serangga ( lalat,kecoa, kutu, dan lain – lain )

d. Berak di kakus, tidak di sungai, pantai, sawah atau sembarang

tempat.

e. Gizi yang baik.

f. Menghindari makanan yang mengakibatkan alergi.

g. Susui anak anda selama mungkin, disamping makanan lainnya

sesuai umur.

Page 15: LAPORAN ILMIAH

h. Bagi yang minum susu botol lebih mudah diserang diare dari pada

bayi yang disusui ibunya.

F. Cara penyembuhan diare :

1. Makan dan minum secara normal untuk menggantikan cairan tubuh

yang hilang.

2. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI ( Air Susu Ibu )

3. Garam oralit

4. Mengubah apa yang kita makan

Beberapa jenis makanan dapat mengakibatkan diare, dan yang lain dapat

membantu menghentikannya.

Jangan makan :

1. Produk susu ( susu atau keju ), makanan yang digoreng.

2. Makanan berlemak termasuk mentega, margarin, minyak atau kacang.

3. Makanan pedas, makanan yang mengandung banyak serat yang tidak

larut. Ini termasuk buah – buahan atau sayuran mentah, roti gandum,

jagung, atau kulit dan biji buahan.

Sebaiknya makan :

1. Pisang, nasi putih, roti tawar atau biskuit kraker.

2. Makaroni atau mie biasa.

3. Telur rebus, bubur gandum.

4. Kentang rebus tumbuk.

G. Pembuatan garam oralit :

Alat dan bahan :

Page 16: LAPORAN ILMIAH

1. Gelas

2. Sendok

3. Air putih hangat 1 gelas

4. Gula pasir 1 sendok teh penuh

5. Garam 1 sendok teh

Cara pembuatan :

Gelas diisi denagn air putih hangat, kemudian campurkan dengan garam 1

sendok teh dan gula 1 sendok teh penuh. Aduk hingga merata.

Selain menggunakan garam oralit, kita juga bisa menggunakan obat tradisional

lain dengan menggunakan daun jambu biji direbus dan diminum.

Daftar Pustaka

Page 17: LAPORAN ILMIAH

1. ^ a b c "Diarrhoea:Why children are still dying and what can be done" (PDF). World Health Organization.

2. ^ a b c d Cara Menghindari Diare Setelah Banjir3. ̂ The Treatment Of Diarrhea, A manual for physicians and other senior

health workers, World Health Organization, 2005. See esp. section "4.2 Treatment Plan A: home therapy to prevent dehydration and malnutrition" on pages 8 - 11 (12-15 in PDF).

4. ̂ Community Health Worker Training Materials for Cholera Prevention and Control, CDC, slides at back are dated 11/17/2010. Page 7 states " . . . Continue to breastfeed your baby if the baby has watery diarrhea, even when traveling to get treatment. Adults and older children should continue to eat frequently."

5. ̂ Ejemot RI, Ehiri JE, Meremikwu MM, Critchley JA (2008). "Hand washing for preventing diarrhoea". In Ejemot, Regina I. Cochrane Database Syst Rev (1): CD004265. doi:10.1002/14651858.CD004265.pub2. PMID 18254044.

6. http://id.wikipedia.org/wiki/Diare/12 November 2013/12.56 7. http://mydocumentku.blogspot.com/2012/06/kti-diare.html/12 november

2013/12.15

http://growupclinic.com/2012/04/04/kenali-tanda-dan-gejala-dehidrasi-pada-penderita-diare/12 November 2013/12.56

2.