laporan hcg

Upload: sitti-rahmadani-saranani

Post on 31-Oct-2015

99 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Sistem kekebalan merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak molekul dan sel dengan tujuan membedakan antara unsur dirnya dan unsur asing.

Unsur kekebalan humoral adalah antibodi. Sedangkan unsur kekebalan seluler adalah limfosit T yang membunuh sel yang menunjukkan motif asing pada permukaannya.

Antibodi adalah protein yang disintesis oleh hewan/manusia sebagai respon terhadap substansi asing. Antibodi ini disekresikan oleh sel plasma, yaitu sel yang diturunkan oleh sel B. Sedangkan antigen adalah molekul atau senyawa yang dapat menyebabkan respon imun ( disebut imunogenik) dan dapat bereaksi spesifik dengan antibodi yang mengenalinya (disebut antigenik).

Sifat saling komplementer antara antigen dan antibodi inilah yang banyak dikembangkan menjadi metode analisis imunokimia dalam riset maupun laboratorium klinik. Berbagai metode analisis imunokimia telah dikembangkan dengan tujuan klinis sebagai alat bantu diagnosis dan terapeutik. Di antara metode tersebut yang akan dilakukan pada praktikum kali ini adalah reaksi aglutinasi yang bertujuan untuk menetukan ada tidaknya hormon hCG dalam urin.

BAB II

TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan reaksi aglutinasi pasif terbalik ini adalah untuk memperlihatkan ada tidaknya hormon hCG dalam urin untuk diagnosis dini kehamilan.

BAB III

DASAR PERCOBAAN

Korionik gonadotropin (hCG) adalah suatu hormon glikoprotein yang dibentuk oleh jonjot-jonjot trofoblas palsenta. Hormon ini bersifat mudah larut, terdapat dalam darah dan urin pada usia kehamilan dini dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 60 hari dan kemudian menurun. Keberadaan hCG dalam urin dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan secara dini. Bila hCG direaksikan dengan antibodi spesifik yaitu anti-hCG akan terjadi reaksi presipitasi. Reaksi presipitasi ini memerlukan jumlah hCG relatif besar sehingga memerlukan lebih banyak antibodi. Dengan demikian, pelacakan hCG dengan reaksi presipitasi menjadi tidak praktis dan tidak dapat digunakan untuk diagnosis dini kehamilan.

Untuk itu, reaksi presipitasi yang tidak praktis tersebut diubah menjadi reaksi aglutinasi dengan tujuan mengurangi jumlah hormon hCG yang diperlukan sebagai bahan uji sehingga urin dengan kadar yang sedikit pun sudah dapat digunakan sebagai bahan uji untuk diagnosis kehamilan.

Reaksi aglutinasi dapat berupa reaksi aglutinasi pasif terbalik atau reaksi hambatan aglutinasi lateks. Pada percobaan kali ini, yang dilakukan adalah reaksi aglutinasi pasif terbalik. Reaksi ini dibuat dengan cara mengikatkan antibodi anti-hCG dengan partikel lateks polistiren. Kemudian direaksikan dengan hCG, dan akan terjadi reaksi aglutinasi. Jika urin uji mengandung hCG, maka antibodi anti-hCG yang dilekatkan pada lateks akan berikatan dengan hCG yang berasal dari urin wanita hamil ini, dan terlihat adanya aglutinasi.

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

I. Alat :

1. Plat kaca berlingkaran

2. Pipet plastik dengan tangkainya sebagai pengaduk

II. Bahan :

1. Urin wanita hamil

2. Pereaksi lateks berupa suspensi yang mengandung antibodi monoklonal anti-hCG dengan Na-azida sebagai pengawet

3. Kontrol hCG positif

4. Kontrol hCG negatif

BAB V

PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja :

1. Dengan pipet plastic, meneteskan satu tetes urin uji di tengah lingkaran di atas plat kaca

2. Kemudian mempipetkan pula satu tetes control urin positif dan satu tetes control urin negatif di tengah-tengah dua lingkaran plat kaca yang lain

3. Mengocok botol pereaksi lateks dan segera meneteskan satu tetes pereaksi ini langsung pada urin uji, control urin positif, dan control urin negative.

4. Menggoyangkan plat kaca perlahan-lahan selama dua menit, kemudian mencatat hasil yang didapat.

Interpretasi :

Uji positif: Aglutinasi terjadi dalam 2 menit (Wanita positif hamil)Uji negative: tidak terjadi aglutinasi dalam 2 menit

BAB VI

HASIL PERCOBAAN

Adapun hasil percobaan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Urine Wanita Hamil

Orang Uji

Nama

: Ny. Rismayanti

Umur

: 27 Tahun

Usia Kehamilan: 6 Minggu

123

Urine Wanita Hamil Kontrol urine positif Kontrol Urine negatif

Keterangan

:1. Terjadi aglutinasi

2. Terjadi aglutinasi

3. Tidak Terjadi aglutinasi

2. Urine Wanita Tidak Hamil

Orang Uji

Nama

: Arsyiawati

Umur

: 19 Tahun

123

Urine Wanita tidak Hamil Kontrol Urine Positif Kontrol urine Negatif

Keterangan

:1. Tidak terjadi aglutinasi

2. Terjadi aglutinasi

3. Tidak terjadi aglutinasiBAB VII

PEMBAHASAN

Pada reaksi aglutinasi pasif terbalik dengan urin kontrol I, saat urin dicampurkan dengan pereaksi lateks yang telah berikatan dengan antibody anti-hCG setelah beberapa menit terlihat adanya gumpalan berupa titik-titik putih berawan yang menandakan terjadinya aglutinasi. Hal ini menandakan bahwa urin tersebut mengandung Hormon chorionic gonadotropin (hCG) dimana hCG akan berikatan dengan pereaksi lateks yang bersifat tidak larut dalam air yang telah terikat sebelumnya dengan anti hCG. Kemudian, antibody ini akan bereaksi dengan antigen dengan berikatan dengan antigen tersebut (dalam hal ini adalah hCG dari urin) sehingga menghasilkan kompleks antigen-antibodi yang dapat terlihat sebagai gumpalan atau aglutinasi. Begitu pula yang terjadi pada kontrol hCG positif yang mengandung hCG, Sehingga reaksi dikatakan positif (hamil).

Pada reaksi aglutinasi pasif terbalik dengan urin kontrol II, saat urin dicampurkan dengan pereaksi lateks yang telah berikatan dengan antibody anti-hCG, setelah beberapa menit tidak terlihat adanya gumpalan. Hal ini menandakan bahwa urine kontrol II tidak mengandung hCG, sehingga tidak ada partikel yang berikatan dengan pereaksi lateks. Begitupula yang terjadi pada kontrol hCG negatif, sehingga reaksi dikatakan negatif (tidak hamil).

BAB VIII

KESIMPULAN

Berdasaran hasil percobaan dan pembahasan pada bab sebelumnya,kesimpulan dari percobaan reaksi aglutinasi pasif terbalik adalah :

1. Urine yang mengandung hCG, akan beraglutinasi ketika direaksikan dengan partikel lateks polistiren sehingga disebut reaksi positif (hamil) .

2. Urine yang tidak mengandung hCG tidak terjadi aglutinasi ketika direaksikan dengan partikel lateks polistiren, sehingga disebut reaksi negatif (tidak hamil).