laporan glukosa darah mhd ali aman. biokim.docx
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 LAPORAN GLUKOSA DARAH MHD ALI AMAN. BIOKIM.docx
1/8
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa, 10 Desember 2013
Biokimia Waktu : 09:00-10:40 WIB
PJP : Syaefudin,M.si
Asisten : Lusianawati,S.si
Resti Siti Muthmainah,S.si
GLUKOSA DARAH
Kelompok 2
Mhd Ali Aman.Siregar J3L112002Indryani Rahayu Kuswardhani J3L112080
Emilia Anisa J3L112153
PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
-
7/22/2019 LAPORAN GLUKOSA DARAH MHD ALI AMAN. BIOKIM.docx
2/8
Pendahuluan
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka. Dalam ilmu kedokteran,gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkatglukosa di dalamdarah.Jika dalam tubuh kita mengalami kekurangan atau
kelebhan glukosa darah maka akan dapat menimbulkan penyakit dalam tubuh kita.
Salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh kelainan kadar glukosa yaitu
diabetes mellitus. Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal dengan kencing manis
merupakan penyakit yang timbul karena suatu gangguan dari pankreas, yaitu
organ tubuh yang biasa menghasilkan insulin dan sangat berperan dalam
metabolisme glukosa bagi sel tubuh. Seseorang yang terkena diabetes mellitus
selalu ditandai oleh naiknya kadar gula darah (hiperglikemia) dan tingginya kadar
gula dalam urine (Achjadi 2003). Pada orang yang menderita diabetes mellitus
atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml
darah (Poedjiadi, 1994).
Terdapat dua jenis penyakit diabetes melitus yaitu diabetes melitus tipe 1
(insulin-dependent diabetes mellitus) yaitu kondisi defisiensi produksi insulin oleh
pankreas. Kondisi ini hanya bisa diobati dengan pemberian insulin. Diabetes
melitus tipe 2 (non-insulin-dependent diabetes mellitus) yang terjadi akibat
ketidakmampuan tubuh untuk berespons dengan wajar terhadap aktivitas insulin
yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar
glukosa yang normal dalam darah. Diabetes melitus tipe 2 ini lebih banyak
ditemukan dan diperkirakan meliputi 90% dari semua kasus diabetes di seluruh
dunia (Suryohudoyo 1996).
Tujuan Percobaan
Percobaan bertujuan menentukan kadar glukosa darah,dan hubungan kadar
glukosa darah dengan kondisi kesehatan.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan ialah tabung reaksi, tabung erlenmeyer, pipet
tetes, pipet volumetrik 10 mL, pipet volumetric 1 mL, penangas air, kertas saring,
http://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteran -
7/22/2019 LAPORAN GLUKOSA DARAH MHD ALI AMAN. BIOKIM.docx
3/8
corong, spekronik-20, dan gelas piala 250 mL.
Bahan- bahan yang digunakan ialah darah, H2SO4 0,67 N, akuades, Na-
Wolframat 10%, kupritartrat, larutan standar glukosa, dan larutan fosfolibdat.
Prosedur Percobaan
Penentuan kadar glukosa dalam darah dilakukan dengan beberapa tahapan.
Tahap awal dengan membuat filtrat penyaringan darah yang akan digunakan
dalam pengukuran kadar. Pembuatan filtrat dilakukan dengan mencampurkan 1
mL darah, 7 mL akuades, dan 1 mL Na-Wolframat 10% di dalam tabung
erlenmeyer kecil. Campuran tersebut pun dikocok dan ditetesi dengan 1 mL
H2SO4 0,67 N secara perlahan. Selanjutnya hasil campuran tersebut didiamkan
tanpa dikocok selama 10 menit yang kemudian disaring untuk mendapatkan
filtratnya.
Pengujian dilakukan dengan beberapa perlakuan, yaitu perlakuan blanko,
standar glukosa, dan tiga pengujian terhadap filtrat. Perlakuan blanko dimasukkan
1 mL akuades dengan 1 mL kupritartrat. Perlakuan standar glukosa didapatkan
dengan mencampurkan 1 mL larutan standar glukosa dengan 1 mL kupritartrat.
Sementara untuk filtrat didapatkan dengan mencampurkan 1 mL filtrat dengan 1
mL kupritartrat. Ketiga perlakuan tersebut dilakukan secara bersamaan (pada
waktu yang sama). Ketiga jenis perlakuan tersebut dipanaskan dalam air mendidih
selama 8 menit tepat. Perlakuan yang telah dipanaskan pun didinginkan dan
diencerkan dengan menambahkan 7 mL akuades pada setiap perlakuan.
Selanjutnya pada setiap tabung dimasukan 1 mL fosfomolibdat pada waktu yang
bersamaan untuk setiap perlakuan. Pengukuran pun dilakukan dengan
menggunakan spektronik-20. Penggunaan spektronik-20 dilakukan dengan men-tera alat terlebih dahulu. Tera dilakukan dengan memasukkan larutan blanko ke
dalam tabung kupet dan dimasukkan ke dalam spektronik, selanjutnya ditekan
tombol blank. Kemudian dilakukan hal yang sama pada setiap perlakuan tanpa
menekan tombol blank. Angka yang tertera pada spektronik-20 menunjukkan
tingkat absorban larutan. Tingkat absorban larutan pun dicatat yang kemudian
akan dihitung untuk menentukan kadar glukosa di dalam darah.darah yang
digunakan merupakan darah ayam.
-
7/22/2019 LAPORAN GLUKOSA DARAH MHD ALI AMAN. BIOKIM.docx
4/8
Data dan Hasil Percobaan
Tabel 1. Penentuan kadar glukosa darah
Larutan Absorban Kadar glukosa darah mg/dL
Blanko 0,000
Standar glukosa 0,006
Filtrat 1 0,019 31.666
Filtrat 2 0,004 6.6666
Contoh perhitungan:
[kadar glukosa darah] = A sampel X C standar
A standar
= 0,019 X C standar
0,006=31,666
Pembahasan
Prinsip penentuan kadar glukosa darah dengan metode Folin-Wu adalah
reaksi reduksi ion kupri di dalam larutan kupritartrat oleh gula pereduksi menjadi
ion kupro. Senyawa Cu2O yang terbentuk selanjutnya bereaksi dengan asam
fosfomolibdat membentuk senyawa fosfomolibdenum oksida yang berwarna biru
tua. Intensitas warna biru yang terbentuk sebanding dengan kadar glukosa di
dalam darah sampel sehingga dapat diukur serapannya secara spektrofotometri
(Groff dan Gropper 2000). Namun metode ini memiliki kerugian, yaitu warna
berangsur-angsur memudar dibandingkan dengan larutan standar glukosa dengan
perlakuan yang sama, akan tetapi metode ini juga memiliki beberapa
keuntungan,yaitu hanya dibutuhkan dua pelarut, filtrat yang terbentuk lebih netral,
dan proses filtrasi lebih cepat (Haden 1923).
Penentuan glukosa darah dilakukan pertama- tama dengan cara membuat
filtrate. Pembuatan filtrat dilakukan dengan memipet 1 ml darah ke dalam
erlenmeyer kecil, serta ditambahkan 1 mL Na-wolframat 10%, dan 1 mL H2SO4
0,67 N tetes demi tetes. Fungsi penambahan akuades adalah mengencerkan darah
sehingga albumin dalam darah akan larut oleh akuades. Dan Penambahan Na-
wolframat bertujuan mengendapkan albumin yang terlarut dalam air. H2SO4
-
7/22/2019 LAPORAN GLUKOSA DARAH MHD ALI AMAN. BIOKIM.docx
5/8
berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pengendapan albumin
oleh Na-wolframat.
Larutan yang telah dibuat didiamkan selama 10 menit agar terjadi endapan
albumin secara sempurna, sehingga ketika endapan tersebut dipisahkan dengan
kertas saring akan memisah dengan sempurna. Selanjutnya tabung reaksi yang
telah berisi masing-masing bahan, berturut-turut filtrat, standar glukosa, dan
akuades ditambahkan 1 mL larutan kupritartrat. Penambahan larutan kupritartrat
berfungsi dalam pembentukan warna biru ketika ditambahkan pereaksi
fosfomolibdat. Hal tersebut dapat terjadi karena larutan kupritartrat mengandung
asam laktat dan ion Cu+. Menurut Girinda (1989), pada penambahan kupritartrat,
ion kupri akan direduksi oleh gula menjadi kupro dan mengendap sebagai Cu2O.
Penambahan pereaksi fosfomolibdat kuprooksida melarut lagi dan warna larutan
akan berubah menjadi biru tua disebabkan oleh adanya oksidasi Mo. Intensitaas
warna larutan adalah ukuran banyaknya gula yang ada di dalam filtrat. Hasil
percobaan ini sesuai dengan prinsip uji tauber yang memberikan hasil positif
(warna biru) pada larutan yang mengandung monosakarida (glukosa).
Selanjutnya ketiga tabung tersebut dipanaskan dengan air mendidih selama
8 menit tepat. Pemanasan berfungsi menambah laju reaksi oleh kupritartat. Ketiga
tabung tersebut didinginkan, lalu diencerkan dengan 7 ml akuades. Sebanyak 1
mL larutan fosfomolibdat ditambahkan pada setiap tabung. Penambahan H2SO4
0,67 N bertujuan untuk menciptakan suasana asam, karena reaksi dengan
fosfomolibdat terjadi pada suasana asam. Perubahan warna yang terjadi diamati
dan intensitas warnanya diamati dengan spektronik-20 pada panjang gelombang
660 nm.
Pengamatan dengan spektronik-20 menggunakan prinsip hukum LambertBeer. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang
sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan
absorbsi antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding. Adapun
penggunaan panjang gelombang sebesar 660 nm disebabkan karena panjang
gelombang maksimum untuk transmitansi larutan glukosa adalah 660nm
(Syabatini 2010).
-
7/22/2019 LAPORAN GLUKOSA DARAH MHD ALI AMAN. BIOKIM.docx
6/8
Sampel darah yang digunakan untuk pengujian kadar glukosa dalam darah
berasal dari darah ayam. Kadar gula darah normal pada ternak ruminansia
bervariasi, yaitu antara 40 60 mg/100 ml dan 35 - 55 mg/100 ml (Poedjiadji
1994). Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh kadar glukosa
darah pada ayam sampel 1 sebesar 31,666 mg/Dl dan sampel 2 6,6666 mg/dL.
Pada sampel 1 hal ini sesuai dengan teori namu pada sampel 2 berbeda dengan
teori hal ini kemungkinan di sebabkan terjadinya kesalahan pada saat percobaan
atau pada saat pengukuran absorban.berdasarkan reaksi
Cu2+ + C6H12O6 + Cu2O
Kadar glukosa darah pada manusia pada umumnya 100-120 mg/dL
sedangkan pada saat puasa 70-100 mg/dL. Akan tetapi kadar gula darah seseorang
berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi tinggi dan berat badan,selain itu dapat di
pengaruhi seseorang habis makan atau tidak. Bila kadar gula dalam darah
melebihi atau kurang dari batas normal maka sistem metabolisme dalam tubuh
akan terganggu. Salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh kelainan kadar
glukosa yaitu diabetes melitus. Terdapat dua jenis penyakit diabetes melitus yaitu
diabetes melitus tipe 1 (insulin-dependent diabetes mellitus) yaitu kondisi
defisiensi produksi insulin oleh pankreas. Kondisi ini hanya bisa diobati dengan
pemberian insulin. Diabetes melitus tipe 2 (non-insulin-dependent diabetes
mellitus) yang terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk berespons dengan
wajar terhadap aktivitas insulin yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin),
sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal dalam darah. Diabetes melitus
tipe 2 ini lebih banyak ditemukan dan diperkirakan meliputi 90% dari semua
kasus diabetes di seluruh dunia (Suryohudoyo 1996).
Kadar glukosa darah dapat diukur menggunakan beberapa metode, salahsatu di antaranya metode O-Toluidin. Prinsip metode Wedemeyer dan Yasutake
yaitu jaringan otot atau hati dipanaskan dalam KOH, ditambahkan Na2SO4 dan
etanol kemudian dipanaskan, selanjutnya didinginkan dan disentrifuse, supernatan
yang terbentuk dibuang. Glikogen dilarutkan dalam akuades kemudian kembali
diendapkan. Supernatan hasil pengendapan dibuang, glikogen diendapkan dalam
HCl. Hidrolisat didinginkan dan ditambahkan NaOH. Penambahan NaOH
bertujuan untuk menetralisasi. Kemudian diencerkan dengan akuades.
-
7/22/2019 LAPORAN GLUKOSA DARAH MHD ALI AMAN. BIOKIM.docx
7/8
Penambahan reagent anthrone akan membantu perhitungan kadar glikogen
melalui penghitungan absorbansi (Groff dan Gropper 2000).
Simpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa glukosa darah pada ayam
31,6666 mg/dL dan glukosa darah dapat menetukan kondisi kesehatan tubuh.
Daftar Pustaka
Achjadi K. 2003.Penyakit Gangguan Metabolisme. Bogor : IPB Press.
Girindra A. 1986.Biokimia I. Jakarta: Gramedia.
Groff JL dan Gropper. 2000.Advanced Nutrition and Human Metabolism 3 Ed.
USA: Wadsworth-Thomson Learning.Kusnawijaya. 1993. Biokimia.
Bandung: Exact Ganeca.
Poedjiadi Anna 1994.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta: UI Press.
Subronto. 2001. Ilmu Penyakit Ternak II. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Suryohudoyo P & Purnomo SU. 1996. Dasar Molekuler Diabetes Mellitus (DM),
Naskah Lengkap Surabaya Diabetes Update-I : 71-73.
Syabatini Annisa. 2010. Analisis Campuran Dua Komponen Tanpa Pemisahan
Dengan Spektrofotometer. Pontianak : UNLAM Press.
-
7/22/2019 LAPORAN GLUKOSA DARAH MHD ALI AMAN. BIOKIM.docx
8/8