laporan dm tipe 2
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
1/10
LAPORAN KASUS
DEPARTEMENT KOMUNITAS
Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Dau
Untuk Memenuhi Tugas Clinical Studies 2
Disusun Oleh
Kel!m"!k # $ Kelas K#LN
%ir&aus Kristya'an ()*+,+)+((#(+(*
Siti Mauli&iyatul K- ()*+,+)+((#(+(.
San&a Prima De'i ()*+,+)+((#(+(,
Slamet Ek! R- ()*+,+)+((#(+(/
Iska&arsih ()*+,+)+((#(+)+
0i1i Wulan Agus P- ()*+,+)+((#(+)(
PRO2RAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
%AKULTAS KEDOKTERAN
UNI0ERSITAS 3RAWI4A5A
MALAN2
)+(.
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
2/10
LAPORAN KASUS
Keluarga &engan Dia6etes Melitus ti"e$)
Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Dau
Disusun Oleh
%ir&aus Kristya'an ()*+,+)+((#(+(*
Siti Mauli&iyatul K- ()*+,+)+((#(+(.
San&a Prima De'i ()*+,+)+((#(+(,
PRO2RAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
%AKULTAS KEDOKTERAN
UNI0ERSITAS 3RAWI4A5A
MALAN2
)+(.
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
3/10
1. DEFINISI
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan
gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi
komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long)
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi
sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin
atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart)
Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor
lingkungan dan keturunan seara bersama!sama, mempunyai karakteristik
hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol ("#$).
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat
peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Suyono, %&&%).
2. KLASIFIKASI
Berdasarkan klasifikasi dari "#$ ('*) dibagi beberapa type yaitu +
a. Diabetes mellitus type insulin, nsulin Dependen diabetes mellitus (DD-)
yang dahulu dikenal dengan nama uvenil $nset diabetes ($D), klien
tergantung pada pemberian insulin untuk menegah terjadinya ketoasidosis dan
mempertahankan hidup. Biasanya pada anak!anak atau usia muda dapat
disebabkan karena keturunan.
b. Diabetes mellitus type , /on nsulin Dependen diabetes mellitus (/DD-),
yang dahulu dikenal dengan nama -aturity $nset diabetes (-$D) terbagi dua
yaitu +
') /on obesitas
%) $besitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas,
tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer.
Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 0& tahun) atau anak dengan
obesitas.
. Diabetes mellitus type lain
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
4/10
') Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan
hormonal, diabetes karena obat12at kimia, kelainan reseptor insulin,
kelainan genetik dan lain!lain.
%) $bat!obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia antara lain+
3urasemid, thyasida diureti glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik
4) Diabetes 5estasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selama
kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam /DD-. 6ada pertengahan
kehamilan meningkat sekresi hormon pertumbuhan dan hormon horionik
somatomamotropin (#CS). #ormon ini meningkat untuk mensuplai asam
amino dan glukosa ke fetus.
3. ETIOLOGI
'. Diabetes tipe +
a) 3aktor genetik
6enderita diabetes tidak me7arisi diabetes tipe itu sendiri8 tetapi me7arisi
suatu predisposisi atau keenderungan genetik ke arah terjadinya D- tipe .
9eenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe
antigen #L:.
b) 3aktor!faktor imunologi
:danya respons autoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi
terarah pada jaringan normal tubuh dengan ara bereaksi terhadap jaringan
tersebut yang dianggapnya seolah!olah sebagai jaringan asing. ;aitu
otoantibodi terhadap sel!sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
) 3aktor lingkungan
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
5/10
b) 3aktor non genetik
') nfeksi
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
6/10
obesitas dengan /DD- terdapat penurunan jumlah reseptor insulin pada membran sel
otot dan lemak. 6asien yang obesitas mensekresi jumlah insulin yang berlebihan tetapi
tidak efektif karena penurunan jumlah reseptor. ika terdapat defisit insulin, terjadi 0
perubahan metabolik yang menyebabkan timbulnya hipergikemik,yaitu +
a. ransport glukosa yang melintasi membran sel!sel berkurang
b. 5likogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah
. 5likolisis meningkat, sehingga adangan glikogen berkurang dan glukosa hati
diurahkan ke dalam darah seara terus menerus melebihi kebutuhan.
d. 5lukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang terurah ke
dalam darah dari hasil pemeahan asam amino dan lemak.
6ada diabetes tipe % (Diabetes -elitus idak ergantung nsulin /DD-)
terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu + resistensi insulin
dan gangguan sekresi insulin. /ormalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus
pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi
suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel. =esistensi insulin pada
diabetes mellitus tipe % disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian
insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.
ntuk mengatasi resistensi insulin dan menegah terbentuknya glukagon dalam darah
harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang disekresikan. 6ada penderita toleransi
glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar
glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. /amun
demikian, jika sel!sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan
insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes mellitus tipe %.
-eskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan iri khas diabetes mellitus
tipe %, namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk menegah
pemeahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. 9arena itu,
ketoasidosis diabeti tidak terjadi pada diabetes mellitus tipe . -eskipun demikian,
diabetes mellitus tipe % yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya
yang dinamakan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik (##/9).
6ada keadaan tertentu glukosa dapat meningkat sampai dengan '%&& mg1dl hal
ini dapat menyebabkan dehidrasi pada sel yang disebabkan oleh ketidakmampuan
glukosa berdifusi melalui membran sel, hal ini akan merangsang osmotik reseptor yang
akan meningkatkan volume ekstrasel sehingga mengakibatkan peningkatan osmolalitas
sel yang akan merangsang hypothalamus untuk mengsekresi :D# dan merangsang
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
7/10
pusat haus di bagian lateral (6olidipsi). 6enurunan volume airan intrasel merangsang
volume reseptor di hypothalamus menekan sekresi :D# sehingga terjadi diuresis
osmosis yang akan memperepat pengisian vesika urinaria dan akan merangsang
keinginan berkemih (6oliuria). 6enurunan transport glukosa kedalam sel menyebabkan
sel kekurangan glukosa untuk proses metabolisme sehingga mengakibatkan starvasi sel.
6enurunan penggunaan dan aktivitas glukosa dalam sel (glukosa sel) akan merangsang
pusat makan di bagian lateral hypothalamus sehingga timbul peningkatan rasa lapar
(6olipagi).
6ada Diabetes -ellitus yang telah lama dan tidak terkontrol, bisa terjadi
atherosklerosis pada arteri yang besar, penebalan membran kapiler di seluruh tubuh, dan
perubahan degeneratif pada saraf perifer. #al ini dapat mengarah pada komplikasi lain
seperti thrombosis koroner, stroke, gangren pada kaki, kebutaan, gagal ginjal dan
neuropati.
5. MANIFESTASI KLINIS
9eluhan umum pasien D- seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada D-
umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat
komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. 6ada D- lansia
terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya
bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. 9eluhan
yang sering munul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa
kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai
yang sukar sembuh dengan pengobatan la2im.
-enurut Supartondo, gejala!gejala akibat D- pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah +
'. 9atarak
%. 5laukoma
4. =etinopati
0. 5atal seluruh badan
*. 6ruritus
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
8/10
'&. /europati viseral
''. :miotropi
'%. lkus /eurotropik
'4. 6enyakit ginjal
'0. 6enyakit pembuluh darah perifer
'*. 6enyakit koroner
'?. 6enyakit pembuluh darah otak
'E. #ipertensi
$smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan
dapat munul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin.
6erasaan haus pada pasien D- lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak
bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. 9arena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi
pada stadium lanjut.
6enyakit yang mula!mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien
D- usia lanjut dapat berubah tiba!tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut.
Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul
keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran
menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. 5ejala yang biasa terjadi
pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak
ada pada D- usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan
kebingungan mendadak.
6ada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan
dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
'. 5lukosa darah se7aktu
%. 9adar glukosa darah puasa
4. es toleransi glukosa
9adar darah se7aktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis D- (mg1dl)
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
9/10
Bukan D- Belum pasti D- D-
9adar glukosa darah se7aktu
! 6lasma vena
! Darah kapiler
9adar glukosa darah puasa
! 6lasma vena
! Darah kapiler
F '&&
F&
F''&
F&
'&&!%&&
&!%&&
''&!'%&
&!''&
G%&&
G%&&
G'%?
G''&
9riteria diagnostik "#$ untuk diabetes mellitus pada sedikitnya % kali
pemeriksaan +
'. 5lukosa plasma se7aktu G%&& mg1dl ('',' mmol1L)
%. 5lukosa plasma puasa G'0& mg1dl (E, mmol1L)
4. 5lukosa plasma dari sampel yang diambil % jam kemudian sesudah
mengkonsumsi E* gr karbohidrat (% jam post prandial (pp) G %&& mg1dl
7. PENATALAKSANAAN
ujuan utama terapi diabetes mellitus adalah menoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler
serta neuropati. ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah menapai kadarglukosa darah normal.
:da * komponen dalam penatalaksanaan diabetes +
'. Diet
%. Latihan
4. 6emantauan
0. erapi (jika diperlukan)
*. 6endidikan
-
8/18/2019 Laporan DM Tipe 2
10/10
DAFTAR PUSTAKA
:rjatmo jokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet %. akarta + Balai
6enerbit 39, %&&%
Doenges, -arilyn H, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 4 alih bahasa -ade 9ariasa, /i -ade
Sumar7ati, akarta + H5C, '.
5uyton, :rthur C. %&&. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, disi !!. akarta+ 6enerbit Buku
9edokteran H5C
kram, :inal, Buku Ajar "lmu Pen#akit Dalam $ Diabetes Mellitus Pada %sia &anjut jilid "
disi ketiga, akarta + 39, '?.
Lueknote, :nnette 5eisler, Pengkajian 'erontologi alih bahasa :niek -aryunani,
akarta+H5C, 'E.
6rie, Sylvia :nderson. %&&*. Pato(isiologi $ Konsep Klinis Proses)proses Pen#akit
*ol+ + akarta + 6enerbit Buku 9edokteran H5C.
Smelt2er, Su2anne C, Brenda 5 bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner -
.uddarth disi / *ol alih bahasa #. ;. 9unara, :ndry #artono, -onia Hster,
;asmin asih, akarta + H5C, %&&%.