laporan bisnis

28
LAPORAN BISNIS PT. UNILEVER Disusun oleh: Ade Putra Hasibuan (1205071001) Febrina Marsaulina (1205071037) Jessica Ruth H. Butar-butar (1205071053) Rangga Try Putra P. (1205071077)

Upload: rangga-try-putra

Post on 28-Dec-2015

98 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan bisnis menariki

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN BISNIS

LAPORAN BISNIS

PT. UNILEVER

Disusun oleh:Ade Putra Hasibuan (1205071001)Febrina Marsaulina (1205071037)Jessica Ruth H. Butar-butar (1205071053)Rangga Try Putra P. (1205071077)

PROGRAM STUDI PERBANKAN & KEUANGAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2014

Page 2: LAPORAN BISNIS

LAPORAN BISNIS PT. UNILEVER

I.       PENDAHULUAN

PROFIL KAMI

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer

Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia. Rangkaian produk Perseroan mencakup produk

Home & Personal Care serta Foods & Beverages ditandai dengan brand-brand terpercaya dan

ternama di dunia, antara lain Wall’s, Lifebuoy, Vaseline, Pepsodent, Lux, Pond’s, Sunlight,

Rinso, Blue Band, Royco, Dove, Rexona, Clear, dan lain-lain.

NAMA

PT Unilever Indonesia Tbk

KEPEMILIKAN

Penanaman Modal Asing

DASAR HUKUM PENDIRIAN

Akta pendirian dan perubahannya:

a. Notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuijsen No. 23 tanggal 5 Desember 1933.

b. Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No.16 tanggal 18 Juni 2008.

c. Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No. 2 tanggal 9 Juni 2011.

PENCATATAN DI BURSA

11 Januari 1982

KANTOR PUSAT

Graha Unilever

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15

Jakarta 12930, Indonesia

Telepon: (62-21) 526 2112 (hunting)

Faksimili: (62-21) 526 4020

Email: [email protected]

Website: www.unilever.co.id

Page 3: LAPORAN BISNIS

A.     TINJAUAN UMUM

Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan

makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk

kosmetik, dan produk rumah tangga.

Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever.

Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada

30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever

Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.

Unilever memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:

a. PT Anugrah Lever – didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan,

pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan

merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain.

b. PT Technopia Lever – didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi,

ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos

Nomos.

c. PT Knorr Indonesia – diakuisisi pada 21 Januari 2004

B.     TUJUAN PT. UNILEVER

Tujuan kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di

manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi

secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan layanan yang

meningkatkan kualitas kehidupan. Akar kami yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di

dunia merupakan warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di

masa yang akan datang. Kami akan menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran

internasional kami dalam melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan kami Perseroan

multinasional yang benar-benar multi-lokal.

Keberhasilan jangka panjang kami menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap

standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif, dan

kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus-

menerus.Kami percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku  korporasi yang berstandar

tinggi terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah

Page 4: LAPORAN BISNIS

jalan yang ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan

menguntungkan bagi usaha serta  tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para

pemegang saham serta seluruh karyawan Unilever.

C.     VISI & MISI PT.UNILEVER INDONESIA

Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di

masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari

jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah

penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi

seluruh staf perusahaan.

           Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and community”

           Misi Unilever adalah :

     Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi

konsumen

     Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

     Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

     Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

     Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan

di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

     Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan

hidup.

D.    LATAR BELAKANG PT. UNILEVER

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai

Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen,

notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan

surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan

No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada

tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli

1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang

dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah

menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan

Page 5: LAPORAN BISNIS

keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di

Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal

(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang

saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100

per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta

No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui

oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.

C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni,

2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo,

S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan

memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan

Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan

No. C-18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun

1933.

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah

Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang

bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe

dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas

dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources

Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di

bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang

Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan

perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian

tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia

Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan

pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham

minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas

Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan

perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada

Page 6: LAPORAN BISNIS

tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.

Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda

pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang

menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan

hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli

2004.Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani

perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra)

sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek

“Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan

Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

Kronologi PT. UNILEVER

1920-30    Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers

1933         Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta

1936         Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV 

                  Angke, Jakarta

1941         Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya

1942-46    Kendali oleh unilever dihentikan  (Perang Dunia II)

1965-66    Di bawah kendali pemerintah

1967         Kendali usaha kembali ke Unilever

                   berdasarkan undang-undang penanaman modal asing

1981         Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1982         Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya

1988         Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya

1990         Terjun di bisnis teh

1992         Membuka pabrik es krim

1995         Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi

1996-98    Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut

1999         Deterjen Cair NSD – Cikarang

2000         Terjun ke bisnis kecap

2001         Membuka pabrik teh – Cikarang

2002         Membuka pusat distribusi sentral Jakarta

2003         Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar

2004         Terjun ke bisnis makanan ringan

Page 7: LAPORAN BISNIS

2005         Membuka pabrik sampo cair – Cikarang

2008         Terjun ke bisnis minuman sari buah

2010         Perusahaan memasuki bisnis pemurnian air dengan meluncurkan Purit

2011         Perusahaan mendirikan pabrik sabun mandi Dove di Surabaya

                  sekaligus memperluas pabrik es krim Wall’s dan Skin Care di Cikarang

II.    TEKS

Di Unilever Indonesia, kami terus bertumbuh untuk menciptakan masa depan yang lebih

baik, pertumbuhan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan yang digerakkan oleh brand-

brand hebat, insan-insan berbakat dan kehidupan yang berkelanjutan. Hal ini berarti kami

terus menumbuhkembangkan brand-brand kami melalui inovasi tiada henti sehingga

menghasilkan kinerja yang istimewa, mempertajam daya saing sekaligus meningkatkan

keuntungan bisnis kami. Brand-brand kami yang terpercaya membantu konsumen kami untuk

melakukan hal-hal sederhana namun penting setiap harinya. Hal ini kami lakukan dengan

menumbuh kembangkan seluruh karyawan Unilever untuk saling bekerja sama mencari cara

yang lebih lestari dalam menjalankan bisnis dan menggunakan sumber daya alam yang

terbatas, sekaligus memotivasi mereka untuk mewujudkan kinerja yang unggul sehingga

kami mampu merealisasikan segenap potensi kami untuk menciptakan nilai lebih, baik bagi

Unilever maupun untuk Indonesia. Dan hal ini juga berarti tumbuh bersama para pemasok,

mitra bisnis dan masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan serta membangun landasan

untuk masa depan yang lebih baik, dan lebih lestari.

A.     KINERJA USAHA

Kami berhasil mencapai tujuan pertumbuhan di tahun 2011 melalui investasi di balik

portofolio kami, meningkatkan inovasi produk dan pemasaran, sekaligus memperluas

jaringan distribusi kami untuk menciptakan pasar-pasar baru seraya memperkuat keberadaan

kami di pasar-pasar yang sudah ada. Disiplin finansial kami yang ketat telah memberi kami

landasan yang kokoh untuk meraih pertumbuhan yang lebih pesat.

B.     BRAND & INOVASI

Brand-brand unggulan kami telah membantu jutaan orang di seluruh Indonesia untuk

merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup. Brandbrand kami menjadi

pilihan utama karena mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Kami mendengar dan

memahami apa yang diperlukan konsumen, dan melalui inovasi-inovasi kami berhasil

Page 8: LAPORAN BISNIS

mewujudkannya menjadi kenyataan. Dengan program inovasi yang tiada henti kami mampu

memberikan produk-produk baru yang menarik untuk memenuhi kebutuhan yang terus

meningkat di pasar seraya terus mempertahankan brand-brand kami tetap senantiasa disukai,

terdepan dan cocok di hati konsumen.

Inovasi merupakan penggerak kesuksesan brand-brand kami. Inovasi menjadikan

brandbrand kami lebih baik. Menciptakan nilai lebih sekaligus memberikan peluang untuk

merebut hati lebih banyak konsumen dengan menyajikan produk-produk yang terus

disempurnakan sesuai dengan tuntutan pasar. Sebagian besar produk-produk kami bersumber

dari fokus pada konsumen, yang diinspirasi oleh komitmen kami untuk membantu setiap

orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup.

C.     KEGIATAN-KEGIATAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.

     Home Care “Menjadi tanggung jawab sosial pribadi”

Di tahun 2004, Home Care menghadapi tantangan pasar yang ketat, terutama di kategori

deterjen dan sabun mandi. Unilever merasa bangga bahwa produk- produknya menguat di

pasaran. Unilever juga mendorong para karyawannya untuk secara sukarela memberikan

kontribusinya pada masyarakat. Dari masyarakat Unilever belajar banyak tentang berbagi dan

bercita-cita tinggi. Pada akhirnya, tanggung jawab sosial bukan hanya sekedar tanggung

jawab perusahaan, tetapi menjadi tanggung jawab sosial pribadi.

     Personal Care “Membantu sesama menjadi suatu kebutuhan”

Secara keseluruhan, Personal Care sekali lagi menikmati pertumbuhan pesat meskipun

persaingan pasar sangat ketat. Keberhasilan ini didukung oleh inovasi luar biasa dari Skin

Care, Oral Care, Hair Care dan Deodorant. Dengan memberi lebih kepada masyarakat,

sesungguhnya membantu Unilever dalam menjalankan bisnis secara berkesinambungan

dengan memperkaya pengetahuan Unilever tentang masalah kesehatan dan kebersihan pada

masyarakat di sekitar Unilever. Membantu sesama kini menjadi suatu kebutuhan, lebih

daripada sekedar kewajiban.

     Foods “Memberdayakan perempuan Indonesia di rumah”

Sekali lagi Unilever mencatat keberhasilan dengan meraih peningkatan 2 digit di tahun 2004.

Unilever memastikan tercapainya target laba yang ditentukan, dan secara progresif

meningkatkan marjin melalui efisiensi yang lebih tinggi. Sejalan dengan perkembangan

bisnis, Unilever akan membutuhkan pengadaan bahan baku yang lebih banyak. Karena itu

Unilever akan terus mendorong terciptanya harga yang stabil dan mengembangkan

Page 9: LAPORAN BISNIS

mekanisme penghargaan bagi para petani rekanan Unilever dengan semangat kerjasama yang

saling menguntungkan.

     Ice Cream “Membangun kerjasama secara berkesinambungan”

Tim Ice Cream sekali lagi menyumbangkan pertumbuhan kuat atas penjualan dan laba di

tahun 2004, dengan serangkaian inovasi sehat. Penjualan in-home, melalui anjungan

penjualan modern/pasar swalayan, menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Hasil ini, Unilever

yakin adalah berkat hubungan erat Unilever dengan konsumen, pelanggan dan masyarakat.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, Unilever memegang komitmen untuk

memanfaatkan sumber lokal. Melalui kegiatan “Community Connection”, Unilever telah

berbagi saat-saat bahagia dengan anak-anak, terutama dengan mereka yang kurang

beruntung.

     Supply Chain “Memilih untuk melibatkan masyarakat dalam rantai pasokan Unilever”

Unilever bertekad untuk melibatkan masyarakat di sekitar pabrik dalam proses usaha

Unilever engan demikian Unilever dapat tumbuh bersama masyarakat secara

berkesinambungan. Unilever yakin bahwa kepedulian pada masyarakat merupakan salah satu

aspek penting dalam pertumbuhan bisnis yang menguntungkan secara berkesinambungan,

dan menjadi nilai yang diyakini oleh rekanan Unilever apabila ingin berhasil.

     Development “Peduli lingkungan adalah bagian dari tugas Unilever”

Unilever bertanggung jawab kepada lingkungan sebagaimana tercermin dalam komitmen

untuk menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan pada produk dan kemasannya. Tak

kalah penting, untuk tim Development, Unilever yakin telah mencapai tahap lanjut dari

perjalanan budaya melayani dan akan terus memberikan yang terbaik bagi pelanggan

Unilever konsumen dan masyarakat pada umumnya.

     Customer Care “saat kenyataan mewarnai hubungan Unilever dengan masyarakat setiap

hari”

“Saat kenyataan” merupakan saat-saat ketika karyawan Unilever berinteraksi dengan

konsumen yang akan menentukan terjadi atau tidaknya transaksi penjualan. Unilever yakin

bahwa kesuksesan bisnis harus dibangun atas dasar hubungan berharga. Komitmen Unilever

untuk memastikan bahwa hubungan tersebut mencerminkan kepercayaan timbal-balik, seperti

yang terlihat pada saat Unilever berhubungan dengan pelanggan, konsumen dan masyarakat.

     Corporate Relations “Menjalin hubungan dengan masyarakat sebagai pihak yang penting”

Corporate Relations memainkan peran penting dalam berhubungan dengan tiga pihak utama

Perseroan, yaitu: masyarakat, pemerintah dan media. Untuk mempererat ikatan antara

Page 10: LAPORAN BISNIS

karyawan dan masyarakat Unilever menyelenggarakan program “Community Connection”.

Karyawan Unilever dapat ambil bagian dalam aktivitas bersama masyarakat. Unilever yakin,

hal ini dapat membangun kesan positif pada masyarakat. Unilever berkembang bersama

masyarakat berlandaskan prinsip kesinambungan dan keuntungan bersama.

     Human Resources “Mengembangkan manusia seutuhnya - pikiran dan jiwa”

Unilever percaya pada pengembangan karyawan seutuhnya, meliputi pikiran dan jiwa

karyawan. Unilever berupaya untuk menyentuh jiwa mereka, lebih dari sekedar pelatihan

keahlian dan kemampuan. Apabila Unilever mampu meyakinkan karyawan untuk

menuangkan pikiran dan jiwa mereka dalam pekerjaan, maka karyawan bisa terdorong

sendiri dan siap melakukan hal-hal besar.

D.    SASARAN, RENCANA STRATEGI & PEMASARAN PT.UNILEVER INDONESIA

     Sasaran Jangka Panjang

Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah

ditetapkan sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah memiliki standar perilaku

yang tinggi pada perusahaan dalam bekerja sama dengan semua orang, masyarakat dapat

tersentuh dan produk yang diciptakan dapat berdampak di lingkungan sekitar

     Strategi Fungsional

Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya operasional.

Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah kepada berbagai bidang

fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan

identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam

melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja,

melainkan juga dengan strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan

harus mempunyai bidang-bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan pesaing

bisnisnya, antara lain :

     Strategi Manajemen Keuangan

Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka panjang

maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu bagaimana

perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja termasuk dalam

hal pembagian keuntungan.

Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan

omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup

Page 11: LAPORAN BISNIS

kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia,

Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun

1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap

Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu

menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan,

akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada.

Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-

barang konsumer. Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor

pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia.

Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang

bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6%

dari omset penjualan.

     Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia

Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan

pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar

perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM,

rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara

kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu

diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi,

penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada

tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan

merasa puas bekerja.

Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara

rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem

produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi

ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan

pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah

3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap

berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga

maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.

     Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama di

Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami:

‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus

Page 12: LAPORAN BISNIS

tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus

diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar

dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara

organisasi dan manusianya. Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam

menghadapi persaingan.

Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan

keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka. Kami

menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk

melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus

menikmati proses dalam mencapainya.

     Keragaman

Kami bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari segi jender,

melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosioekonomi, pendidikan, usia, agama

dan jabatan sewaktu bergabung. Kami sadar akan perlunya keragaman pikiran dan hati yang

mandiri dan berbakat untuk membuka potensi peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami

dapat menciptakan sinergi sejati dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah

ke depan, kami akan terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan

karyawan berdasarkan kemampuan, kualifi kasi, hasil kerja dan potensi mereka.

     Memupuk Kepemimpinan

Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang

tepat. Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk

pengembangan karyawan. Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu,

tanggung jawab dan kinerja. Kami mengidentifi kasi individu-individu dengan potensi dan

hasil kerja terbaik, kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai

bidang kerja serta pelatihan. Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang

membutuhkan program pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami

menyusun rencana bagi program pengembangan mereka masing-masing.Untuk mencapai

tujuan, perusahaan terus meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan

mendorong orang keluar dari “zona kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk

mencapai yang terbaik.

Melalui Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat pelatihan

tentang cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja, serta cara belajar

dan pembinaan yang sesuai untuk mereka. Melalui masukan-masukan dari rekan lain, mereka

juga belajar tentang kekuatan mereka serta segi apa yang harus dikembangkan. Dengan

Page 13: LAPORAN BISNIS

mengenali diri secara lebih baik, mereka akan terbantu dalam meraih sukses baik dari segi

profesi maupun pribadi.Kami yakin bahwa investasi yang kami tanamkan untuk

mengembangkan pemimpin masa depan telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari

proses suksesi yang mulus pada beberapa anggota direksi. Adanya persamaan keyakinan

yang diwariskan dari satu anggota direksi ke anggota lain telah memastikan bahwa aspirasi

perusahaan akan senantiasa diteruskan oleh generasi yang lebih muda.

     Membangun Budaya Wirausaha

Untuk meraih sukses, semua karyawan kami harus berpikir dan bertindak seperti

wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan. Kami ingin

mereka mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini dan selalu bergairah

untuk mewujudkan pikiran serta ide-ide unik ke dalam tindakan nyata. Dengan

menyelenggarakan program seperti Enterprise Award yang memberi kebebasan pada tiap

karyawan untuk melahirkan ide kreatif dan cara kerja baru, karyawan didorong untuk

mengasah dan mewujudkan kreativitasnya. “Semangat Wirausaha” ini terbukti menjadi motor

penggerak yang kuat bagi  tekad perusahaan untuk berkembang.

     Blue Umbrella – Prinsip Bisnis Unilever

Walaupun kami telah memiliki Prinsip Bisnis Unilever yang merupakan pedoman etika

bisnis, kami sepenuhnya sadar bahwa harus ada keseragaman pemahaman agar prinsip ini

dapat dijalankan dengan benar. Kami terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk

mengkomunikasikan serta berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi

terhadap Prinsip itu mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan teater dimana karyawan

dapat memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka dapat memahami Prinsip

dengan lebih nyata. Dengan demikian, mereka terdorong untuk mempelajari dan

mengembangkan pemahaman tentang pentingnya Prinsip itu.

     Kepemimpinan – Menjalankan Nilai-nilai

Selama ini, Unilever Indonesia telah sukses dalam menjalani berbagai perubahan. Hal ini

dimungkinkan oleh proses transformasi pribadi yang juga dialami oleh karyawan kami.

Perubahan hanya mungkin dilakukan karena pihak manajemen pun bersedia bekerja

berlandaskan nilai-nilai yang disepakati bersama. Langkah ini berbuah sukses karena nilai

dan perilaku tersebut juga ditularkan ke seluruh perusahaan. Setiap orang harus mengenal dan

bangga terhadap nilai-nilai tersebut, dan yang terpenting, menjalankannya. Untuk itu,

nilainilai tersebut secara terus menerus dikomunikasikan melalui poster, kartu dan artikel-

artikel, dan didukung dengan serangkaian pemberian penghargaan bagi mereka yang

Page 14: LAPORAN BISNIS

dipandang pantas menjadi teladan. Di dalam acara-acara besar yang diadakan perusahaan,

kami selalu mengambil kesempatan untuk mengetengahkan salah satu nilai dan

mengkomunikasikannya secara kreatif kepada karyawan.

Kami mendorong semua manajer untuk membangun rasa memiliki terhadap rencana

pertumbuhan perusahaan, menjadikannya agenda pribadi dan terus menjalankan nilai-nilai

dengan menjadi teladan bagi orang lain. Dengan cara ini, mereka berkembang sebagai

individu, dan selanjutnya sebagai bagian dari keluarga yang lebih besar, mereka akan

mengembangkan perusahaan kami.

     Strategi Manajemen Operasional

Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen,

yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana

tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat

dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang,

pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja,

penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.

Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan,

menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik

kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan

perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua

karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status

sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan

memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun

per tahun dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.

     Strategi Manajemen Pemasaran

Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan yang

kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi

persaingan

a.      PRODUCT

Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap

produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk

kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga)

dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain

sera menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh

produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis

Page 15: LAPORAN BISNIS

produk teh botol Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee

(anak muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa

manis).Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan

kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan diri kekancah

persaingan tersebut.

b.      PRICE

Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.

c.       PLACE

Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media

elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever

Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,

sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever

seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang

dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan

keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan

tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua

kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan

oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah

satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan

yang optimal.

Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga

menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat

menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara

promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak

menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.

Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan

ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi

periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR

(Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga

sangat berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang

dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-

beda.

Page 16: LAPORAN BISNIS

Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi

dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari

strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen

terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai

media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi

kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra

baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical

printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi

konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT.

Unilever.

d.      PROMOTION

Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:

1.  Periklanan

Semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh

suatu sponsor tertentu.

2. Promosi Penjualan

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli

suatu produk atau jasa.

3.  Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau

produk individualnya.

4.  Penjualan Secara Pribadi

Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi,

menjawab pertanyaan, dan menerima pesan

5.   Pemasaran Langsung

Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain

untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari

pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,

berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi

Promosi dirumuskan menjadi:

1. Advertising

2. Consumer Sales Promotion

Page 17: LAPORAN BISNIS

3. Personal Selling

4. Public relations

5. Brand Publicity

6. The Internet

7. Direct Marketing

8. Experiential contact: Event, sponsorship

9. Customer Service

10. Word Of Mouth

III. PENUTUP

Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,

strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila

tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas

untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan

kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam

bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program kerja

telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat

dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua

kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang

telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi.

Tiga pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :

1. Goodness of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi

industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan 

eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan

kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .

2. Competitive Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya

saing perusahaan.

3. Performance Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja

perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai

kemampuan strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan

kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.

Page 18: LAPORAN BISNIS