laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,
DESCRIPTION
laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,TRANSCRIPT
TUJUAN
Untuk mengetahui proses terjadinya difusi pada zat cair
Untuk mengetahui proses terjadinya osmosis dan turgor
Untuk mengetahui proses terjadinya plasmolisis pada sel tumbuhan
DASAR TEORI
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul
tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Difusi terbagi menjadi dua macam yaitu difusi sederhana dan difusi terfasilitasi. Difusi
sederhana adalah perpindahan solute atau molekul yang menggunakan energi dari gradient
elektrokimia, untuk dapat memasuki sel melalui membran. Molekul yang dapat menggunakan
difusi sederhana diantaranya : oksigen, karbon dioksida, dan zat kimia yang larut dalam lemak.
Difusi terfasilitasi (facilitated diffusion) merupakan perpindahan molekul atau solute yang
menggunakan energi dari garient elektrokimia serta memerlukan chanel atau protein pembawa
untuk lintasannya. Molekul yang dapat menggunakan difusi dipermudah diantaranya : glukosa,
fruktosa, urea, dan beberapa vitamin.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak,sehingga kecepatan difusi semakin tinggi
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang
konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui
selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa
sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif
permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah
menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan
air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi
airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih
tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel
dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di
larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan
turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu.
Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang
sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas daridinding sel, menyebabkan adanya
jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel -
dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air
secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan
jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebutkrenasi. Cairan di
dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
M ETODE PRAKTIKUM
ALAT dan BAHAN
Kegiatan 1. Difusi zat cair
Alat dan bahan :
1. alat /tabung difusi zat cair
2. piala kimia
3. pipet tetes
4. sumbat karet
5. Stopwacth
6. Tinta merah dan biru
7. Air
Kegiatan 2. Osmosis dan turgor (Buah pepaya)
Alat dan bahan :
1. Pisau silet yang tajam / cutter
2. Cawan petri
3. Mistar
4. Kertas milimeter/grafik
5. Buah pepaya mentah
6. Air ledeng
7. Larutan garam 20 %
Kegiatan 3. Plasmolisis (Epidermis daun Rhoeo discolor)
1. Mikroskop biologi
2. Objek glass dan cover glass
3. Silet yang tajam
4. Kertas isap
5. Daun Rhoeo discolor
6. Air suling
7. Larutan gula 10 %
HASIL dan PEMBAHASAN
1 HASIL PENGAMATAN
Kegiatan 1. Difusi Zat Gas
Kegiatan 2. Difusi Zat Cair
Terjadinya pertemuan tinta merah dan biru = 54 menit.
Pada pengamatan difusi zat cair kali ini, digunakan tinta berwarna merah dan biru untuk
memudahkan pengamatan difusi tinta dalam air. Ketika tinta diteteskan ke dalam air pada ujung
tabung difusi zat cair, maka tinta akan bergerak dari tempat tetesan awal yang berkonsentrasi
tinggi menuju keseluruhan air di dalam tabung difusi yang berkonsentrasi rendah sehingga
terjadi keseimbangan. Karena waktu penetesan tinta merah dan biru adalah sama, maka
seharusnya tinta merah dan biru bertemu tepat di tengah tabung difusi. Namun, pada percobaan
difusi zat cair ini, pergerakan antara tinta merah dan biru cenderung lambat serta dapat dilihat
juga bahwa tinta biru pergerakan lebih cepat dibanding pergerakan tinta merah. Menurut saya,
pergerakan tinta biru lebih cepat dikarenakan tinta biru lebih pekat atau lebih kental daripada
tinta merah. Selain itu, waktu temu antara tinta merah dan tinta biru di pastikan cukup lama,
karena percobaan ini membutuhkan waktu yang lama, sedangkan kami hanya melakukan sampai
54 menit.
Kegiatan 2. Osmosis dan Turgor
Note: Kedua
Potongan pepaya
mentah ini direndam
selama 20 menit.
Pembahasan:
Osmosis adalah suatu perpindahan zat dari tempat yang zat pelarutnya tinggi ke tempat
yang zat pelarutnya rendah melalui membran yang bersifat semi permiable. Sedangkan turgor
adalah suatu kejadian dimana adanya tekanan didalam Vakuola terhadap membran plasma dan
dinding sel yang dikarenakan masuknya air kedalam sitoplasma. Pada pengamatan kami, kami
menggunakan irisan pepaya mentah untuk dijadikan percobaan. Potongan pepaya didiamkan
dalam air suling dan larutan garam selama 20 menit. Setelah diamati terjadi bahwa potongan
pepaya yang direndam dalam air suling mengalami penebalan, kejadian ini sesuai dengan teori
osmosis, yaitu karena konsentrasi pelarut dalam pepaya lebih tinggi sehingga air yang berada
diluar terserap kedalam pepaya dan menyebabkan pepaya bertambah tebal, dan tekstur nya pun
semakin keras pada percobaan ini turgor-nya lebih besar karena adanya tekanan dalam pepaya,
itulah alasan mengapa pepaya menjadi semakin keras. Sedangkan potongan pepaya yang
direndam dalam larutan garam 10% mengalami pengurangan panjang dan tebal serta potongan
menjadi melengkung, hal ini sesuai dengan konsep osmosis, karena Konsentrasi Pelarut dalam
larutan garam lebih tinggi daripada dalam pepaya, sehingga air dalam pepaya keluar menuju
lingkungan larutan garan dan menyebabkan pepaya menjadi mengkerut, teksturnya pun menjadi
lebih lembek, pada hal ini turgor-nya lebih kecil daripada yang terjadi pada pepaya yang
direndam di air suling. Sehingga pada kesimpulannya, kedua pepaya ini mengalami osmosis,
Keterangan Sebelum Sesudah
Air
Suling
Panjang 8 cm 8 cm
Lebar 1,5 cm 1,5 cm
Tebal 0,4 cm 0,6 cm
Lengkungan 0 cm 0 cm
Larutan
Garam
10%
Panjang 8 cm 7,5 cm
Lebar 1,5 cm 1,5 cm
Tebal 0.4 cm 0,3 cm
Lengkungan 0 cm 0,5 cm
namun, pepaya yang direndam pada air suling turgor nya lebih besar daripada yang direndam
pada larutan garam.
Kegiatan 3. Plasmolis
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Difusi adalah perpindahan molekul zat berkonsentrasi tinggi menuju zat berkonsentrasi
rendah tanpa melalui selaput membran.
2. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel, densitas medium,
luas area, suhu, dan kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau
non elektrolit).
3. Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membrane semi permeable,
sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis).
4. Faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis adalah konsentrasi air dan zat terlarut
yang ada di dalam sel dan luar sel, ketebalan membrane, dan suhu.
5. Tekanan turgor adalah tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan dinding
sel karena adanya osmosis air ke dalam vakuola.
6. Plasmolisis adalah menciutnya sitoplasma ketika sel berada pada larutan yang hipertonis
terhadapnya.
7. Perbedaan antara plasmolisis dan tekana turgor terletak pada keadaan konsentrasi di
dalam dan luar sel.
DAFTAR PUSTAKA
Sri Lestari, Endang dan Idun Kistinah.2009 Biologi 2 untuk Kelas XI, Jakarta : Pusat Perbukuan
Depdiknas
Irvan Permana .2009. Memahami Kimia SMA Kelas XI.Bandung : Penerbit Armico
Sihombing, Betsy, dkk.2010. Penuntun Praktikum Biologi Umum.Jakarta : Universitas Negeri
Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/difusi
http://id.wikipedia.org/wiki/osmosis
http://id.wikipedia.org/wiki/plasmolisis
http://kireidwi.blog.friendster.com/2008/09/mekanisme-difusi-dan-osmosis-dalam-sel/
LAMPIRAN
1. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya proses difusi!
a) Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
b) Densitas (kepadatan) medium.
c) Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat difusinya.
d) Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula difusinya.
e) Kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau non elektrolit).
Pada umumnya, larutan elekrolit memiliki kecepatan difusi yang lebih lambat
dibandingkan larutan non elekrolit.
2. Dari hasil percobaan saudara, mana yang lebih cepat antara difusi gas dan difusi zat cair,
mengapa? Jelaskan!
Difusi gas lebih cepat daripada difusi zat cair. Hal ini disebabkan oleh laju difusi yang
dipengaruhi oleh densitas (kepadatan) medium. Karena gas memiliki kepadatan medium
yang lebih rendah atau dengan kata lain susunan molekul gas lebih renggang daripada zat
cair, maka gas berdifusi lebih cepat dari gas cair.
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam membran permeabilitas!
a) Impermeable, adalah membran dimana air maupun zat terlarut di dalamnya tidak
dapat melaluinya.
b) Permeable, membrane yang dapat dilalui oleh air maupun zat tertentu yang terlarut di
dalamnya.
c) Semi permeable, membran yang hanya dapat dilalui oleh air tapi tidak dapat dilalui
oleh zat terlarut, misalnya membran sitoplasma.
4. Jelaskan, apakah hanya molekul yang berukuran kecil yang dapat berdifusi?
Difusi adalah bergeraknya molekul dari konsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi
rendah (hipotonis) melalui membran permeable, zat yang dapat melewati membrane
dengan difusi adalah zat yang larut dalam lemak, hormone steroid, dan zat-zat dengan
molekul yang berukuran kecil. Sementara itu, zat bermolekul besar seperti asam amino,
glukosa, dan beberapa garam mineral tidak dapat menembus membrane secara langsung,
tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane,
proses seperti ini biasa disebut difusi terbantu.
5. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya
osmosis pada sel hidup?
a) Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan
terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya
rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya
tinggi.
b) Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
c) Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.
6. Dari hasil percobaan apakah ada perubahan dari buah pepaya antara yang direndam
dengan air suling dan air larutan garam 10 %? Mengapa demikian? Jelaskan?
Ada, pada irisan buah papaya yang direndam dengan larutan garam 10% panjang menjadi
berkurang dan potongan papaya menjadi lebih lembek dari sebelumnya. Hal ini terjadi
karena adanya osmosis air dari dalam sel (hipotonis) menuju keluar ke air di dalam
cawan petri (hipertonis). Sedangkan, papaya di air ledeng menjadi bertambah panjang
karena adanya osmosis air dari cawan petri (hipotonis) ke dalam sel (hipertonis) dan sel
mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi lebih keras dan kaku dari
sebelumnya.
7. Jelaskan apakah ada perbedaan antara proses difusi dan osmosis?
Ada perbedaan antara proses difusi dan osmosis. Proses difusi adalah perpindahan
molekul dari larutan yang memiliki konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah.
Sedangkan osmosis merupakan difusi melalui membran semi permeable merupakan
perpindahan pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
8. Jelaskan mengapa semakin tinggi konsentarasi zat perendam, semakin banyak sel
yang terplasmolisis !
apabila konsentrasi zat perendam semakin tinggi, maka akan terjadi proses osmosis dan
akhirnya terplasmolisis. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi plasmolisis adalah
konsentarasi zat perendam. Jadi semakin banyak yang terplasmolisis.
9. Mungkinkah sel yang telah mengalami plasmolisis akan dapat kembali pada keadaan
semula? Jelaskan !
Mungkin, bila sel yang mengalami plasmolisis di tempatkan di larutan hipotonik maka
keadaan sel akan kembali seperti semula karena air di luar sel akan berosmosis ke dalam
sel yang hipertonis. Selain itu, sel tumbuhan memiliki dinding sel sehingga selnya tidak
pecah, dan memungkinkan kembali ke bentuk semula