laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

17
TUJUAN Untuk mengetahui proses terjadinya difusi pada zat cair Untuk mengetahui proses terjadinya osmosis dan turgor Untuk mengetahui proses terjadinya plasmolisis pada sel tumbuhan DASAR TEORI Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Difusi terbagi menjadi dua macam yaitu difusi sederhana dan difusi terfasilitasi. Difusi sederhana adalah perpindahan solute atau molekul yang menggunakan energi dari gradient elektrokimia, untuk dapat memasuki sel melalui membran. Molekul yang dapat menggunakan difusi sederhana diantaranya : oksigen, karbon dioksida, dan zat kimia yang larut dalam lemak. Difusi terfasilitasi (facilitated diffusion) merupakan perpindahan molekul atau solute yang menggunakan energi dari garient elektrokimia serta memerlukan chanel atau protein pembawa untuk lintasannya. Molekul yang dapat menggunakan difusi dipermudah diantaranya : glukosa, fruktosa, urea, dan beberapa vitamin.

Upload: elsa-mahardika

Post on 25-Oct-2015

882 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

TRANSCRIPT

Page 1: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

TUJUAN

Untuk  mengetahui  proses  terjadinya difusi pada zat cair

Untuk  mengetahui  proses  terjadinya osmosis dan turgor

Untuk  mengetahui  proses  terjadinya plasmolisis pada sel tumbuhan

DASAR TEORI

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian

berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada

pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel

tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul

tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.

Difusi terbagi menjadi dua macam yaitu difusi sederhana dan difusi terfasilitasi. Difusi

sederhana adalah perpindahan solute atau molekul  yang menggunakan energi dari gradient

elektrokimia, untuk dapat memasuki sel melalui membran. Molekul yang dapat menggunakan

difusi sederhana diantaranya : oksigen, karbon dioksida, dan zat kimia yang larut dalam lemak.

Difusi terfasilitasi (facilitated diffusion) merupakan perpindahan molekul atau solute yang

menggunakan energi dari garient elektrokimia serta memerlukan chanel atau protein pembawa

untuk lintasannya. Molekul yang dapat menggunakan difusi dipermudah diantaranya : glukosa,

fruktosa, urea, dan beberapa vitamin.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan

bergerak,sehingga kecepatan difusi semakin tinggi

Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi

Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.

Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih

cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Page 2: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang

lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh

pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang

konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui

selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang

dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput

semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa

sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif

permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah

menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan

air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi

airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih

tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan

larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika

larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel

dikatakan sebagai larutan hipotonis.

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di

larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan

turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu.

Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang

sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas daridinding sel, menyebabkan adanya

jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel -

dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air

secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan

jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebutkrenasi. Cairan di

dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.

Page 3: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

M ETODE PRAKTIKUM

ALAT dan BAHAN

Kegiatan 1. Difusi zat cair

Alat  dan bahan :

1. alat /tabung  difusi zat cair

2. piala kimia

3. pipet tetes

4. sumbat karet

5. Stopwacth

6. Tinta merah dan biru

7. Air

Kegiatan 2. Osmosis dan turgor (Buah pepaya)

Alat dan bahan :

1. Pisau silet yang tajam / cutter

2. Cawan petri

3. Mistar

4. Kertas milimeter/grafik

5. Buah pepaya mentah

6. Air ledeng

7. Larutan garam 20 %

Kegiatan 3. Plasmolisis (Epidermis daun Rhoeo discolor)

1. Mikroskop biologi

2. Objek glass dan cover glass

3. Silet yang tajam

4. Kertas isap

Page 4: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

5. Daun Rhoeo discolor

6. Air suling

7. Larutan gula 10 %

Page 5: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

HASIL dan PEMBAHASAN

1 HASIL PENGAMATAN

Kegiatan 1. Difusi Zat Gas

Kegiatan 2. Difusi Zat Cair

Terjadinya pertemuan tinta merah dan biru =     54          menit.

Pada pengamatan difusi zat cair kali ini, digunakan tinta berwarna merah dan biru untuk

memudahkan pengamatan difusi tinta dalam air. Ketika tinta diteteskan ke dalam air pada ujung

tabung difusi zat cair, maka tinta akan bergerak dari tempat tetesan awal yang berkonsentrasi

tinggi menuju keseluruhan air di dalam tabung difusi yang berkonsentrasi rendah sehingga

terjadi keseimbangan. Karena waktu penetesan tinta merah dan biru adalah sama, maka

seharusnya tinta merah dan biru bertemu tepat di tengah tabung difusi. Namun, pada percobaan

difusi zat cair ini, pergerakan antara tinta merah dan biru cenderung lambat serta dapat dilihat

juga bahwa tinta biru pergerakan lebih cepat dibanding pergerakan tinta merah. Menurut saya,  

pergerakan tinta biru lebih cepat dikarenakan tinta biru lebih pekat atau lebih kental daripada

tinta merah. Selain itu, waktu temu antara tinta merah dan tinta biru di pastikan cukup lama,

karena percobaan ini membutuhkan waktu yang lama, sedangkan kami hanya melakukan sampai

54 menit.

Kegiatan 2. Osmosis dan Turgor

Page 6: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

Note: Kedua

Potongan pepaya

mentah ini direndam

selama 20 menit.

Pembahasan:

Osmosis adalah suatu perpindahan zat dari tempat yang zat pelarutnya tinggi ke tempat

yang zat pelarutnya rendah melalui membran yang bersifat semi permiable. Sedangkan turgor

adalah suatu kejadian dimana adanya tekanan didalam Vakuola terhadap membran plasma dan

dinding sel yang dikarenakan masuknya air kedalam sitoplasma. Pada pengamatan kami, kami

menggunakan irisan pepaya mentah untuk dijadikan percobaan. Potongan pepaya didiamkan

dalam air suling dan larutan garam selama 20 menit. Setelah diamati terjadi bahwa potongan

pepaya yang direndam dalam air suling mengalami penebalan, kejadian ini sesuai dengan teori

osmosis, yaitu karena konsentrasi pelarut dalam pepaya lebih tinggi sehingga air yang berada

diluar terserap kedalam pepaya dan menyebabkan pepaya bertambah tebal, dan tekstur nya pun

semakin keras pada percobaan ini turgor-nya lebih besar karena adanya tekanan dalam pepaya,

itulah alasan mengapa pepaya menjadi semakin keras. Sedangkan potongan pepaya yang

direndam dalam larutan garam 10% mengalami pengurangan panjang dan tebal serta potongan

menjadi melengkung, hal ini sesuai dengan konsep osmosis, karena Konsentrasi Pelarut dalam

larutan garam lebih tinggi daripada dalam pepaya, sehingga air dalam pepaya keluar menuju

lingkungan larutan garan dan menyebabkan pepaya menjadi mengkerut, teksturnya pun menjadi

lebih lembek, pada hal ini turgor-nya lebih kecil daripada yang terjadi pada pepaya yang

direndam di air suling. Sehingga pada kesimpulannya, kedua pepaya ini mengalami osmosis,

Keterangan Sebelum Sesudah

Air

Suling

Panjang 8 cm 8 cm

Lebar 1,5 cm 1,5 cm

Tebal 0,4 cm 0,6 cm

Lengkungan 0 cm 0 cm

Larutan

Garam

10%

Panjang 8 cm 7,5 cm

Lebar 1,5 cm 1,5 cm

Tebal 0.4 cm 0,3 cm

Lengkungan 0 cm 0,5 cm

Page 7: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

namun, pepaya yang direndam pada air suling turgor nya lebih besar daripada yang direndam

pada larutan garam.

Kegiatan 3.  Plasmolis  

Page 8: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

PENUTUP

 KESIMPULAN

1. Difusi adalah perpindahan molekul zat berkonsentrasi tinggi menuju zat berkonsentrasi

rendah tanpa melalui selaput membran.

2. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel, densitas medium,

luas area, suhu, dan kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau

non elektrolit).

3. Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke

larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membrane semi permeable,

sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis).

4. Faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis adalah konsentrasi air dan zat terlarut

yang ada di dalam sel dan luar sel, ketebalan membrane, dan suhu.

5. Tekanan turgor adalah tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan dinding

sel karena adanya osmosis air ke dalam vakuola.

6. Plasmolisis adalah menciutnya sitoplasma ketika sel berada pada larutan yang hipertonis

terhadapnya.

7. Perbedaan antara plasmolisis dan tekana turgor terletak pada keadaan konsentrasi di

dalam dan luar sel.

Page 9: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

DAFTAR PUSTAKA

Sri Lestari, Endang dan Idun Kistinah.2009 Biologi 2 untuk Kelas XI, Jakarta : Pusat Perbukuan

Depdiknas

Irvan Permana .2009. Memahami Kimia SMA Kelas XI.Bandung : Penerbit Armico

Sihombing, Betsy, dkk.2010. Penuntun Praktikum Biologi Umum.Jakarta : Universitas Negeri

Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/difusi

http://id.wikipedia.org/wiki/osmosis

http://id.wikipedia.org/wiki/plasmolisis

http://kireidwi.blog.friendster.com/2008/09/mekanisme-difusi-dan-osmosis-dalam-sel/

Page 10: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

LAMPIRAN

1. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya proses difusi!

a) Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan

bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

b) Densitas (kepadatan) medium.

c) Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat difusinya.

d) Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan

lebih cepat. Maka, semakin cepat pula difusinya.

e) Kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau non elektrolit).

Pada umumnya, larutan elekrolit memiliki kecepatan difusi yang lebih lambat

dibandingkan larutan non elekrolit.

2. Dari hasil percobaan saudara, mana yang lebih cepat antara difusi gas dan difusi zat cair,

mengapa? Jelaskan!

Difusi gas lebih cepat daripada difusi zat cair. Hal ini disebabkan oleh laju difusi yang

dipengaruhi oleh densitas (kepadatan) medium. Karena gas memiliki kepadatan medium

yang lebih rendah atau dengan kata lain susunan molekul gas lebih renggang daripada zat

cair, maka gas berdifusi lebih cepat dari gas cair.

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam membran permeabilitas!

a) Impermeable, adalah membran dimana air maupun zat terlarut di dalamnya tidak

dapat melaluinya.

b) Permeable, membrane yang dapat dilalui oleh air maupun zat tertentu yang terlarut di

dalamnya.

c) Semi permeable, membran yang hanya dapat dilalui oleh air tapi tidak dapat dilalui

oleh zat terlarut, misalnya membran sitoplasma.

Page 11: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

4. Jelaskan, apakah hanya molekul yang berukuran kecil yang dapat berdifusi?

Difusi adalah bergeraknya molekul dari konsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi

rendah (hipotonis) melalui membran permeable, zat yang dapat melewati membrane

dengan difusi adalah zat yang larut dalam lemak, hormone steroid, dan zat-zat dengan

molekul yang berukuran kecil. Sementara itu, zat bermolekul besar seperti asam amino,

glukosa, dan beberapa garam mineral tidak dapat menembus membrane secara langsung,

tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane,

proses seperti ini biasa disebut difusi terbantu.

5. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya

osmosis   pada sel hidup?

a) Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan

terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya

rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya

tinggi.

b) Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi

c) Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan

lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.

6. Dari hasil percobaan apakah ada perubahan dari buah pepaya antara yang direndam

dengan air suling dan air larutan garam 10 %? Mengapa demikian? Jelaskan?

  Ada, pada irisan buah papaya yang direndam dengan larutan garam 10% panjang menjadi

berkurang dan potongan papaya menjadi lebih lembek dari sebelumnya. Hal ini terjadi

karena adanya osmosis air dari dalam sel (hipotonis) menuju keluar ke air di dalam

cawan petri (hipertonis). Sedangkan, papaya di air ledeng menjadi bertambah panjang

karena adanya osmosis air dari cawan petri (hipotonis) ke dalam sel (hipertonis) dan sel

mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi lebih keras dan kaku dari

sebelumnya.  

Page 12: laporan biologi umum osmosis, difusi, plasmolisis,

7. Jelaskan apakah ada perbedaan antara proses difusi dan osmosis?

         Ada perbedaan antara proses difusi dan osmosis. Proses difusi adalah perpindahan

molekul dari larutan yang memiliki konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah.

Sedangkan osmosis merupakan difusi melalui membran semi permeable merupakan

perpindahan pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.

8.  Jelaskan mengapa semakin tinggi konsentarasi zat perendam, semakin banyak sel

yang   terplasmolisis !

          apabila konsentrasi zat perendam semakin tinggi, maka akan terjadi proses osmosis dan

akhirnya terplasmolisis. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi plasmolisis adalah

konsentarasi zat perendam. Jadi semakin banyak yang terplasmolisis.

9. Mungkinkah  sel yang telah mengalami plasmolisis akan dapat kembali pada keadaan

semula? Jelaskan !

         Mungkin, bila sel yang mengalami plasmolisis di tempatkan di larutan hipotonik maka

keadaan sel akan kembali seperti semula karena air di luar sel akan berosmosis ke dalam

sel yang hipertonis. Selain itu, sel tumbuhan memiliki dinding sel sehingga selnya tidak

pecah, dan memungkinkan kembali ke bentuk semula