laporan biokimia

35
BAB I PENDAHULUAN Praktikum Biokimia ini menguji sistem pencernaan makanan, khususnya pencernaan karbohidrat, protein, lemak, dan glikolisis pada sel ragi. Karbohidrat (sakarida) merupakan polihidriksi aldehida atau polihidroksi aseton yang pada umumnya mempunyai rumus C n (H 2 O) m . Tujuan dari praktikum biokimia dengan materi pencernaan karbohidrat adalah mengetahui pencernaan karbohidrat oleh enzim ptialin, mengetahui pencernaan karbohidrat oleh ekstrak pankreas. Protein adalah senyawa organik yang merupakan polimer dari asam amino. Praktikum Biokimia dengan materi pencernaan protein bertujuan untuk mengetahui proses pencernaan protein oleh pepsin dan mengetahui proses pencernaan protein oleh ekstrak pankreas. 1

Upload: emel-mixsa-muslimy

Post on 28-Oct-2015

170 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan ini menjelaskan tentang beberapa metode pencernaan protein, pencernaan karbohidrat, pencernaan lemak , dan glikolisis.Laporan Biokimia ini bermanfaat bagi mahasiswa Peternakan untuk menyusun sebuah laporan,

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN BIOKIMIA

BAB I

PENDAHULUAN

Praktikum Biokimia ini menguji sistem pencernaan makanan, khususnya

pencernaan karbohidrat, protein, lemak, dan glikolisis pada sel ragi. Karbohidrat

(sakarida) merupakan polihidriksi aldehida atau polihidroksi aseton yang pada

umumnya mempunyai rumus Cn(H2O)m. Tujuan dari praktikum biokimia dengan

materi pencernaan karbohidrat adalah mengetahui pencernaan karbohidrat oleh enzim

ptialin, mengetahui pencernaan karbohidrat oleh ekstrak pankreas.

Protein adalah senyawa organik yang merupakan polimer dari asam amino.

Praktikum Biokimia dengan materi pencernaan protein bertujuan untuk mengetahui

proses pencernaan protein oleh pepsin dan mengetahui proses pencernaan protein

oleh ekstrak pankreas.

Lemak merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur

karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dala zat-zat

pelarut tertentu. Tujuan dari praktikum biokimia dengan materi pencernaan lemak

adalah untuk mengetahui pencernaan lemak oleh ekstrak pankreas.

Glikolisis merupakan suatu proses yang menyebabkan terjadinnya konversi

satu molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat. Tujuan dari praktikum biokimia

dengan materi glikolis adalah mempelajari tanda-tanda berlangsungnya glikolisis

secara anaerob yang terjadi dalam sel ragi.

1

Page 2: LAPORAN BIOKIMIA

BAB II

MATERI DAN METODE

Praktikum Biokimia Dasar dengan materi pencernaan karbohidrat,

pencernaan protein, pencernaan lemak, dan glikolisis pada sel ragi dilaksanakan pada

hari Kamis tanggal 16 Mei 2013 pukul 16.00–18.00 WIB di Laboratorium Ilmu

Nutrisi Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang.

2.1. Materi

3.1.1. Pencernaan Karbohidrat

Alat yang digunakan dalam praktikum diantaranya adalah tabung reaksi yang

berfungsi untuk tempat sampel dan reagen, rak tabung digunakan untuk meletakkan

tabung reaksi, pipet ukur digumakan untuk mengambil larutan dengan skala volume

tertentu, pipet tetes digunakan untuk mengambil larutan dengan skala kecil, beaker

glass yang berfungsi sebagai tempat larutan pereaksi seperti NaCl dan NaOH,

erlenmayer untuk meletakan kelenjar saliva, corong yang berfungsi sebagai alat untuk

mempermudah memasukan larutan kedalam tabung, kertas saring berfungsi untuk

menyaring kelenjar saliva, cawan porselin untuk meletakkan larutan yang akan

ditetesi larutan lugol, waterbath untuk meletakkan tabung reaksi yang suhunnya

sesuai dengan suhu tubuh, label untuk menandai tabung reaksi, dan alat tulis untuk

2

Page 3: LAPORAN BIOKIMIA

mencatat hasil pengamatan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah H2O,

NaCl, saliva, ekstrak pankreas, HCL 0,1 N, NaOH 0,1 N

3.1.2. Pencernaan Protein

Alat yang digunakan pada saat praktikum Biokimia dengan materi Pencernaan

Protein adalah tabung reaksi yang digunakan untuk mencampurkan reaksi-reaksi yang

diuji, rak tabung digunakan untuk meletakkan tabung erlenmeyer, pipet 2 ml dan 1ml

digunakan untuk mengambil larutan yang diperlukan saat uji reaksi, cawan digunakan

untuk meletakkan telur, spatula digunakan untuk mengambil telur di dalam cawan,

beker glass sebagai wadah untuk larutan-larutan yang diperlukan, waterbath untuk

memanaskan campuran dari larutan dalam suhu 37oC. Bahan yang digunakan dalam

praktikum ini adalah putih telur, NaOH 0.1 M, pepsin 2ml, HCl 0,4%, ekstrak

pankreas 2ml, pepesin panas, ekstrak pankreas panas, dan air.

3.1.3 Pencernaan Lemak

Alat yang digunakan pada praktikum Pencernaan Lemak adalah tabung reaksi

untuk mereaksikan larutan, rak tabung untuk meletakkan tabung reaksi, gelas beker

untuk mengambil atau melarutkan dengan ukuran tertentu, pipet tetes digunakan

untuk mengambil larutan dalam skala kecil, pipet ukur digunakan untuk mengambil

larutan skala besar, waterbath digunakan untuk menyimpan dan memanaskan larutan,

3

Page 4: LAPORAN BIOKIMIA

alat tulis digunakan untuk menulis data yang didapat pada kertas. Bahan yang

digunakan adalah NaOH, air, minyak goreng, EP (ekstrak pankreas), empedu ayam.

3.1.4 Glikolisis Pada Sel Ragi

Alat - alat yang digunakan adalah tabung angsa, gelas ukur, pengaduk dan beker

glass..........Bahan-bahan yang digunakan antara lain ragi, ragi panas, glukosa dan air.

3.2. Metode

3.2.1. Pencernaan Karbohidrat

Menyiapkan tabung reaksi sebanyak 6 buah dan memberinya label dengan

urutan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Semua tabung diisi dengan 5 mL amilum. Pada tabung

pertama dan tabung ke empat menambahkan 1 mL air, pada tabung kedua

menambahkan 1 mL NaCL, pada tabung ketiga menambahkan 1 mL Saliva, pada

tabung keempat,tabung ke lima dan tabung ke enam menambahkan 2 mL ekstrak

pankreas ,pada tabung ke lima menambahkan 1 mL HCL 0,1 N pada tabung keenam

menambahkan 1 mL NaOH 0,1 N.menginkubasikan Semua tabung pada water bath

dengan suhu 37oC menggunakan interfal waktu 15, 30, 45, dan 60 menit. Melakukan

pengamatan dengan cara mengambil beberapa tetes sampel pada masing-masing

tabung dan interval waktu dengan meneteskan larutan pada tempat cawan

porselin.Menambahkan larutan lugol pada masing-masing sampel larutan. Mencatat

4

Page 5: LAPORAN BIOKIMIA

hasil akhir reaksi yang menunjukan positif atau negative akan terdapat karbohidrat

atau tidak.

3.2.2. Pencernaan Protein

Metode yang dilakukan pada paraktikum ini adalah memberi label yang telah

ditulis D, E, F, G, H, I pada masing-masing tabung reaksi, merebus telur hingga

setengah matang, mengambil putih telur dan meletakkannya pada cawan, kemudian

memotongnya sekecil mungkin dengan spatula, selanjutnya memasukkan putih telur

pada masing-masing tabung, menambahkan 2 mL pepsin pada tabung D dan E,

menambahkan pepsin panas pada tabung F,menambahkan 1 mL HCL 0,45% pada

tabung E dan F menambahkan EP pada tabung G dan H, menambahkan EP panas

pada tabung I, menambahkan 1 mL air pada tabung D dan G, menambahkan 1 mL

NaOH 0,1 N pada tabung H dan I, selanjutnya meletakkan semua tabung pada water

bath suhu 37°C selama 30 menit, terakhir mengamati perubahan yang terjadi pada

masing-masing tabung reaksi dan mencatatnya pada kertas.

3.2.3. Pencernaan Lemak

Metode yang pertama dilakukan yaitu melabeli setiap tabung reaksi , mengisi

masing-masing tabung reaksi 2 ml minyak goreng, tabung A ditambah 1 ml air,

tabung B ditambah 1 ml EP, tabung C ditambah 1 ml EP dan 3 tetes Empedu setelah

itu digojog semua tabung dengan sistem angka 8, kemudan memasukan ke-3 tabung

5

Page 6: LAPORAN BIOKIMIA

ke dalam waterbath dengan suhu 37 ? C selama 30 menit, selanjutnya tabung ditetesi

dengan (PP) sebanyak 5 tetes, lalu tambahkan NaOH 0,1 N sebanyak 1 tetes pada

tabung A (merah muda) sebagai indicator untuk tabung B dan tabung C, kemudian

menghitung jumlah NaOH yang diteteskan pada tabung B dan C.

3.2.4. Glikolisis pada Sel Ragi

Memasukkan 10 ml glukosa kemudian ditambah dengan 10ml ragi pada

tabung angsa 1. Memasukkan 10 ml air dan 10 ml ragi pada tabung angsa 2.

Memasukkan 10ml glukosa dan 10 ml ragi panas pada tabung angsa 3. Menunggu

selama 45 menit dan mengamati ketiga tabung tersebut. Melihat apakah tabung angsa

tersebut terdapat gelembung udara. Mencatat pada lembar pengamatan.

6

Page 7: LAPORAN BIOKIMIA

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Percobaab Pencernaan Karbohidrat

Berdasarkan praktikum biokimia dengan materi pencernaan karbohidrat

diperoleh data sebagai berikut:

4.1.1. Percobaan Pencernaan Karbohidrat oleh Enzim Ptialin

Berdasarkan praktikum pencernaan karbohidrat oleh enzim ptialin yang

terdapat dalam saliva diperoleh data seperti yang di sajikan di bawah ini.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pencernaan Karbohidrat oleh Enzim Ptialin

Tabung Reagen yang dimasukkan

Inkubasi

15’ 30’ 45’ 60’1 5 mL amilum + 1 mL

AirBerwarna Biru

Berwarna Biru

Berwarna Biru

Berwarna Biru

2 5 mL amilum + 1 mLNaCl

Berwarna Biru

Berwarna Biru

Berwarna Biru

Berwarna Biru

3 5 mL amilum + 1 mL Saliva

Berwarna Kuning

Berwarna Kuning

Berwarna Kuning

Berwarna Kuning

Sumber : Data Primer Praktikum Biokimia, 2013

Berdasarkan hasil praktikum pencernaan karbohidrat (amilum) oleh enzim

ptialin pada 15 menit pertama, kedua dan ketiga dalam water bath yang bersuhu

370C. Pada tabung pertama dan kedua menunjukan reaksi negatif karena pada hasil

akhir reaksi larutan berwarna biru, hal ini terjadi karena pada komposisi reagen dan

7

Page 8: LAPORAN BIOKIMIA

sampel yang direaksikan adalah 5 mL amilum ditambah 1 mL air pada tabung pertana

dan 5 mL amilum ditambah 1 mL NaCl pada tabung kedua. Warna biru yang

dihasilkan pada reaksi tabung pertama dan kedua diakibatkan oleh larutan lugol yang

secara sempurna mengikat amilum hal ini di sebakan karena amilum tidak dapat

diuraikan menjadi lebih sederhana.pada tabung ketiga yang isinya 5 ml amilum yang

dihomogenisasikan dengan 1 ml saliva menunjukan hail positif karena amilum telah

diuraikan menjadi maltosa. Hal ini sesuai dengan pendapat Endang (2007) yang

menyatakan bahwa enzim amilase ludah (ptialin) akan memecah zat pati dan dekstrin

diuraikan menjadi maltosa.

4.1.2. Percobaan Pencernaan Karbohidrat oleh Ekstrak Pankreas

Berdasarkan praktikum pencernaan karbohidrat oleh Ekstrak Pankreas

diperoleh data seperti di sajikan di bawah ini. Tabel 2. Hasil Pengamatan Pencernaan

8

Page 9: LAPORAN BIOKIMIA

Karbohidrat oleh Ekstrak Pankreas

Tabung Reagen yang dimasukkan

Inkubasi

15’ 30’ 45’ 60’1 5 mL amilum + 2 mL

EP + 1 mL AirBerwarna Kuning

Berwarna Kuning

Berwarna Kuning

Berwarna Kuning

2 5 mL amilum + 2 mL EP + 1 mL HCl 0,1 N

Berwarna Kuning

Berwarna Kuning

Berwarna Kuning

Berwarna Kuning

3 5 mL amilum + 2 mL EP + 1 mL NaOH 0.1 N

Berwarna Ungu

Berwarna Ungu

Berwarna Ungu

Berwarna Ungu

Sumber : Data Primer Praktikum Biokimia, 2013

Berdasarkan data diatas menunjukan tabung empat, lima dan enam semuanya

menunjukan reaksi positif baik pada 15 menit pertama, kedua maupun yang ketiga.

Karena semua karbohidrat dalam bentuk amilum tercerna dengan baik oleh ekstrak

pankreas yang dapat menetralkan asam dan basa pada suhu 370C. Hal ini sesuai

dengan pendapat Campbell et al., (2002) yang menyatakan amilase pankreas

menghidrolisis pati, glikogen, dan polisakarida yang lebih kecil menjadi disakarida,

termasuk maltosa.. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Achmad Djaeni S.,

(2006) yang menyatakan bahwa sekresi pankreas mengandung enzim amilopepsin

yang dapat memecah disakarida menjadi monosakarid dan sukrase memecah sukrosa

menjadi glukosa dan fruktosa.

9

Page 10: LAPORAN BIOKIMIA

4.2. Pencernaan Protein

Berdasarkan praktikum pencernaan karbohidrat diperoleh hasil sebagai

berikut:

4.2.1. Percobaan Pencernaan Protein oleh Pepsin

Tabung Reagen yang dimasukkan Inkubasi 30

menit

D PTR + 2 ml pepsin + 1 ml air -

E PTR + 2 ml pepsin + 1 ml HCl 0.45% +

F PTR + 2 ml pepsin panas + 1 ml HCl 0.45% -

Berdasarkan hasil percobaan didapatkan pada tabung E bereaksi positif atau

protein dapat dicerna . Hal ini diakibatkan adanya enzim pepsin yang berada pada

suasana asam, sehingga protein dapat dicerna. Hal ini sesuai dengan pendapat Iswari

(2006) yang menyatakan bahwa pencernaan protein berawal dari lambung dan selesai

di usus halus, sebagian besar protein dicernakan menjadi asam amino, dan protein

dicerna oleh aktivitas beruntun pepsin dalam kandungan asam lambung. Pada tabung

D bereaksi negatif atau protein tidak dapat dicerna. Hal ini dikarenakan suasana pada

tabung D yang ditambah air dalam keadaan netral, sehingga protein tidak dapat

10

Page 11: LAPORAN BIOKIMIA

dicerna. Hal ini sesuai dengan pendapat Joyce James dkk (2002) yang menyatakan

bahwa enzim pepsin yang memecah protein di lambung bekerja pada pH 1.5 hinggan

2, jika pH tersebut tidak dipertahankan maka akan terjadi gangguan pada pencernaan

protien.Pada tabung F juga bereaksi negatif hal ini dikarenakan enzim pepsin yang

dipanaskan mengalami kerusakkan, sehingga tidak dapat dicerna.

4.2.2. Percobaan Pencernaan Protein oleh Ekstrak Pankreas

Tabung Reagen yang dimasukkan Inkubasi 30

menit

G PTR + 2 mL EP + 1 ml air -

H PTR + 2 mL EP + 1 ml NaOH 0.1N +

I PTR + 2 mL EP panas + 1 ml NaOH 0.1N -

Berdasarkan hasil percobaan didapatkan pada tabung H bereaksi positif atau

protein dapat dicerna . Hal ini diakibatkan adanya ekstrak pankreas yang berada pada

suasana basa, sehingga protein dapat dicerna. Hal ini sesuai dengan pendapat Endang

(2007) yang menyatakan bahwa ada di usus halus protein dicerna oleh khimotripsin

dan tripsin yang dihasilkan oleh pankreas. Ditambahkan dengan pendapat Achmad

Djaeni S., (2006) yang meyatakan bahwa di dalam duodenem protein makanan yang

sudah mengalami pencernaan parsial itu dicerna lebih lanjut oleh enzim yang berasal

11

Page 12: LAPORAN BIOKIMIA

dari cairan pankreas dan dari dinding usus halus. Pada tabung G bereaksi negatif atau

protein tidak dapat dicerna. Hal ini dikarenakan suasana pada tabung G yang

ditambah air dalam keadaan netral, sehingga protein tidak dapat dicerna. Pada tabung

I juga bereaksi negatif hal ini dikarenakan enzim pepsin yang dipanaskan mengalami

kerusakkan, sehingga tidak dapat dicerna.

4.3. Pencernaan Lemak

4.3.1. Percobaan Pencernaan Lemak oleh Ekstrak Pankreas (EP)

Berdasarkan praktikum Pencernaan Lemak yang telah dilakukan, diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pencernaan LemakTabu

ngReagen yang dimasukkan Inkubasi 30’

ABC

2 mL minyak goreng + 1 mL air2 mL minyak goreng + 1 mL EP2 mL minyak goreng + 1 mL EP + 3 tetes Empedu

1 tetes12 tetes24 tetes

Sumber: Data Pratikum Primer Biokimia, 2013.

Berdasarkan hasil praktikum Pencernaan Lemak dapat diketahui bahwa Pada

tabung 1, pembebasan asam lemak semakin sedikit karena asam lemak dengan rantai

karbon panjang tidak larut dalam air. Hal ini sesuai dengan pendapat Achmad, (2006)

yang menyatakn bahwa asam lemak dalam rantai karbon panjang tidak larut dalam

air. Pada tabung 2, pembebasan asam lemak lebih banyak dibandingkan dengan

12

Page 13: LAPORAN BIOKIMIA

tabung 1 Hal ini disebabkan karena pemecahan lemak dengan cara hidrolisis pada

tabung reaksi dibantu oleh ekstrak pankreas sebagai emulgator hal ini sesuai dengan

pendapat Achmad, (2006) yang menyatakan bahwa didalam duodenum lemak

dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi-sekresi pangkreas trgliserida

dipecah menghasilkan campuran metabolit di- dan monoglyserida serta asam lemak

bebas. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Endang, (2007) yang menyatakan bahwa

pencernaan lemak dimulai dari usus halus. lemak akan dihidrolisis oleh enzim lipase

pankreas menjadi gliserol dan asam lemak atau mono dan digliserida. Pada tabung 3,

pembebasan asam lemak terjadi semakin banyak karena adanya bantuan ekstrak

pankreas dan cairan empedu. Hal ini sesuai dengan pendapat Achmad, (2006) yang

menyatakan bahwa didalam duodenul lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal

dari sekresi pankreas. Trigriserida dipecah menjadi campuran metabolik di- dan

monogliserida serta asam lemak bebas. Hal tersebut didukung oleh pendapat Endang,

(2007) yang menyatakan bahwa cairan empedu dan lipase pankreas membantu proses

pencernaan.

13

Page 14: LAPORAN BIOKIMIA

BAB IV

SIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dengan materi pencernaan karbohidrat dapat

disimpulkan, pencernaan karbohidrat pertama kali dilakukan pada organ mulut

dengan bantuan enzim (ptialin atau alfa amylase) yang dihasilkan oleh saliva,selain

dicerna dengan bantuan enzim,karbohidrat juga dapat dicerna dengan bantuan ekstrak

pankreas dan asam.Pencernaan protein dibantu oleh enzim pepsin, selain itu juga

dibantu oleh ekstrak pankreas. Protein yang tercerna dapat dilihat dengan hancurnya

potongan gumpalan putih telur yang biasanya berwarna keruh.Pencernaan lemak

dibantu oleh enzim lipase untuk mengemulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Semakin banyak asam lemak yang dibebaskan, maka semakin banyak larutan NaOH

yang dibutuhkan untuk menetralisir. Penentuan kadar asam total pada sampel segar

(susu dan ubi kayu) lebih sedikit dari sampel yang telah difermentasi (yoghurt dan

tape).

4.2. Saran

Praktikan harus lebih berhati-hati dalam melakukan praktikum, agar tidak

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,seperti memecahkan peralatan. Ketelitian sangat

diperlukan agar hasil praktikum yang diperoleh sesuai dengan prosedur pengamatan.

14

Page 15: LAPORAN BIOKIMIA

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A, Reece, T. B, Mitchell, L. G. 2002. Biologi. Jilid II Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Ngili,Y. 2009. Metabolisme dan Biogenetika. Graha Ilmu : Yogyakarta

Sediaoetama,achmad,2006,ILMU GIZI.Dian Rakyat:JakartaAchadi.Endang.2007,GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT.Raja Grafindo

Persada:Jakarta

15

Page 16: LAPORAN BIOKIMIA

LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar Alat dan Fungsi

No Nama Alat Gambar Fungsi

1. Tabung reaksi

Tempat mereaksikan bahan kimia.

2. Rak tabung reaksi

Menempatkan tabung reaksi dengan teratur.

3. Pipet tetes Mengambil suatu zat cair yang akan digunakan untuk praktikum dalam jumlah sedikit.

4. Gelas beker Wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya

16

Page 17: LAPORAN BIOKIMIA

digunakan dalam laboratorium.

5. Gelas ukur Alat untuk mengukur banyaknya larutan atau cairan yang akan digunakan dalam praktikum.

6. Penjepit Untuk menjepit tabung reaksi saat dipanaskan.

7. Lampu bunsen

Untuk memanaskan cairan.

8. Pisau Untuk membuat irisan putih telur yang digunakan dalam praktikum.

9. Inkubator Menyesuaikan reagen dengan suhu kamar.

17

Page 18: LAPORAN BIOKIMIA

10. Pipet Volume Untuk mengambil cairan dengan ukuran tertentu.

11. Labu Erlenmeyer

Untuk mencampurkan reaksi

12. Labu Ukur Untuk

13. Pengaduk Magnetik

Mengaduk suatu zat agar menjadi homogen.

14. Buret dan Statif

Menitrasi larutan

18

Page 19: LAPORAN BIOKIMIA

Lampiran 2. Perhitungan Kadar Asam Laktat dan Kadar asam Asetat

a) Perhitungan Kadar Asam Laktat pada Susu Segar

L= V1 x N x BV2 x 1000

x 100%

L= 2,55 x 0,098 x 9010 x 1000

x 100%

L=0,22491%

b) Perhitungan Kadar Asam Laktat pada Yoghurt

L= V1 x N x BV2 x 1000

x 100%

L= 0,65 x 0,098 x 9010 x 1000

x 100%

L=0,05733%

c) Perhitungan Kadar Asam Asetat pada Tape

A= V x N x P x BG x 1000

x 100%

A= 0,15 x 0,098 x 25 x 6025 x 1000

x 100%

A= 0,0882%

d) Perhitungan Kadar Asam Asetat pada Ubi Kayu

A = V x N x P x BG x 1000

x 100%

A= 0,2 x 0,098 x 25 x 6025 x 1000

x 100%

A=0,1176%

19

Page 20: LAPORAN BIOKIMIA

Lampiran 3. Menjawab Pertanyaan Pencernaan Karbohidrat, Protein,Lemak,

dan Penentuan Kadar Asam Total pada Susu dan Tape

I. Pencernaan Karbohidrat

1. Berilah contoh untuk masing-masing monosakarida ( pentose dan heksosa )!

Jawab : Pentose, contoh : Ribosa, Arabinosa, Xilosa, Liksosa, Ribulosa, dan

Xilulosa.

Heksosa, contoh : Allosa, Altrosa, Glukosa, Manosa, Gulosa,

Galaktosa, dan Fruktosa.

2. Berilah contoh disakarida pereduksi dan bukan pereduksi!

Jawab : Pereduksi, contoh Maltosa, Laktosa, Selobiosa, Isomaltosa, dll.

Bukan pereduksi,contohnya Sakarosa.

3. Apa yang dimaksud dengan oligosakarida dan berilah contoh oligosakarida!

Jawab : Oligosakarida merupakan polimer dari monosakarida, yang akan

menghasilkan 3 sampai 6 monosakarida bila dihidrolisis. Contoh,

Trisakarida (Rafinosa), dan Tetrasakarida (Stakhiosa).

4. Berilah contoh masing-masing polisakarida ( pentose dan heksosan )!

Jawab : Pentosan, terdiri atas pentose (C5H8O4)n

Xylan/Hemiselulosa → Polimer Xilosa

Araban → Polimer Arabinosa

Heksosan, tersusun atas heksosa (C6H12O5)n

Fruktosan/Levan → Polimer Fruktosa

Mannan → Polimer Manosa

20

Page 21: LAPORAN BIOKIMIA

Galaktan → Polimer Galaktosa

Dekstran/Glukosan → Polimer Glukosa

5. Apa yang dimaksud uji benedict positive dan uji benedict negative?

Jawab : Uji benedict positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah

bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna hijau,merah

atau orange.

Uji benedict negatif, bila sampel yang diuji tidak menunjukkan

perubahan warna

6. Selain dengan uji benedict hidrolisis karbohidrat dapat diuji dengan apa saja

dan bagaimana hasilnya?

Jawab : Uji Fehling, uji positif jika terbetuk endapan merah bata.

Uji Molish, uji positif jika terbentuk cincin warna ungu (violet) pada

bidang batas antara asam dan larutan air.

Uji Asam Pikrat, reaksi positif jika terbentuk warna merah.

7. Berdasarkan hasil percobaan karbohidrat di atas (tabung 1 s.d. 9) kesimpulan

apa yang dapat anda tarik?

Jawab : Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi aseton,

yang memiliki rumus Cn(H2O)m. Hasil percobaan menunjukkan

bahwa karbohidrat untuk tabung yang diberi HCl 0,1N mengalami

perubahan warna pada waktu yang berbeda.

II. Pencernaan Protein

1. Sebutkan 20 macamasam amino penyusun protein!

21

Page 22: LAPORAN BIOKIMIA

Jawab : Glysine, Alanine, Serine, Threonine, Valine, Methionine, Cysteine,

Leusine, Isoleusine, Lysine, Arginine, Phenylalanine, Tyrosine,

Histidine, Tryptophan, Aspartic Acids, Glutamic Acids, Proline,

Hidroxyproline, Cystine.

2. Sebutkan asam-asam amino yang mengandung gugus S dan bagaimana rumus

bangunnya!

Jawab :

- Sistein

HS N CH2 N CH N COOH │ NH2

- Metionin

H3C N S N CH2 N CH2 N CH N COOH │NH2

3. Berdasarkan hasil percobaan pencernaan protein di atas (tabung 1 s.d. 6)

kesimpulan apa yang dapat anda tarik.

Jawab : Protein tercerna dapat dilihat dengan hancurnya potongan gumpalan

putih telur (biasanya keruh).

III. Pencernaan Lemak

1. Tuliskan rumus umum lemaksederhana (Trigliserida)!

Jawab :

O║

22

Page 23: LAPORAN BIOKIMIA

H2CO N C N R1

O║

HCO N C N R2 + 3H2OO║

H2CO N C N R3

dimana R1, R2, R3, merupakan rantai alkali panjang.

2. Berdasarkan percobaan pencernaan lemak tersebut di atas mana dan mengapa

pencernaan lemaknya terbaik!

Jawab : Tabung kedua, karena semakin banyak asamlemak yang dilepaskan,

maka semakin banyak larutan NaOH yang dibutuhkan untuk

menetralkan.

3. Bagaimana reaksi biokimia perubahan lemak (trigliserida) menjadi asam

lemak dan gliserol.

Jawab :

H2C N COO N R1 H2C N OH COOH N R1

lipase HC N COO N R2 HC N OH + COOH N R2

H2O

H2C N COO N R3 H2C N OH COOH N R3

Trigliseralida Gliserol Asam lemak

IV. Penentuan Kadar Asam Total pada Susu dan Tape

1. Bagaimana reaksi ringkas perubahan glukosa menjadi alkohol!

23

Page 24: LAPORAN BIOKIMIA

Jawab : C6H12O6 + 2Pa + 2ADP → 2CH3CH2OH + 2CO2

2. Bagaimana perubahan reaksi secara lengkap dari laktosa menjadi asam laktat?

Jawab :

24

CH2OHCH2OH

H

H

H

H

HHH

H H

OH

Laktosa

OH OH

OH

OH

H2O + Laktase(berasal dari asam laktat)

OHH

H

HH+

OH

OH

H HH

HOH OH

OHOH

OH

H

GalaktosaGlukosa

Page 25: LAPORAN BIOKIMIA

3. Dari percobaan kadar asam total tersebut di atas, kesimpulan apa yang anda

peroleh?

Jawab : Kadar asam bahan yang difermentasi (yoghurt dan tape) lebih tinggi

dari pada bahan segar (susu segar dan ubi kayu rebus).

25

HO