laporan belerang widi.pdf
TRANSCRIPT
-
Percobaan III
A. Judul percobaan : Kimia Belerang
B. Tujuan percobaan : 1. Mempelajari beberapa modifikasi belerang
2. Mempelajari sifat H2SO4
C. Dasar Teori
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak
berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah
zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni
atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya
terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida
dan fungisida. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan
bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.
Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam
epsom, selestit, barit dan lain-lain.
a) Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut
dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk,
baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang
lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya
sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya
masih belum dapat dipahami. Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas
Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat
logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat
elektris dan optik yang tidak biasa. Belerang dengan kemurnian 99.999 % sudah
tersedia secara komersial. Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan
pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X
menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom
pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan
delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar
X yang normal.
b) Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam,
tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus,
dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
c) Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur,
ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah
-
beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai asam sulfat.
Asam Sulfat ( H2SO4)
Asam sulfat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses
kontak Pada langkah pertama, belerang dipanaskan untuk mendapatkan sulfur
dioksida:
S (s) + O2 (g) SO2 (g)
Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakan oksigen dengan
keberadaan katalis vanadium(V) oksida:
2 SO2 + O2(g) 2 SO3 (g) (dengan keberadaan V2O5)
Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum (H2S2O7),
juga dikenal sebagai asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam
air menjadi asam sulfat pekat.
H2SO4 (l) + SO3 H2S2O7 (l)
H2S2O7 (l) + H2O (l) 2 H2SO4 (l)
Praktis karena reaksi sulfur trioksida dengan air yang bersifat eksotermik.
Reaksi ini akan membentuk aerosol korosif yang akan sulit dipisahkan.
SO3(g) + H2O(l) H2SO4 (l)
Sebelum tahun 1900, kebanyakan asam sulfat diproduksi dengan proses
bilik. Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan
melepaskan SO3 pada titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat
98% lebih stabil untuk disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling
umum. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat. Terdapat
berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan:
- 10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium, - 33,53%, asam baterai, - 62,18%, asam bilik atau asam pupuk, - 73,61%, asam menara atau asam glover, - 97%, asam pekat.
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam
ke dalam air daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih
rendah daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga
apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan
bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah
pembentukan ion hidronium:
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4
-
HSO4- + H2O H3O
+ + SO4
2-
Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat adalah
zat pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah-
-
buahan. Afinitas asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya ia akan
memisahkan atom hidrogen dan oksigen dari suatu senyawa. Sebagai contoh,
mencampurkan pati (C6H12O6)n dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan
karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang akan mengencerkan asam
sulfat):
(C6H12O6)n 6 nC + 6n H2O
Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan
kertas. Selulosa bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan
terlihat seperti efek pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila
asam sulfat ditambahkan ke dalam satu sendok teh gula. Seketika ditambahkan,
gula tersebut akan menjadi karbon berpori-pori yang mengembang dan
mengeluarkan aroma seperti karamel.
d) Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses
vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan
besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan
untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting. Belerang juga
digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan
alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor
yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun
lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat
menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai
pencemar udara. Unsur belerang dapat ditemukan dalam beberapa bentuk
allotropi, dua diantaranya adalah monoklinik dan rhombik belerang seperti
gambar yang tertera di bawah ini.
(a) (b)
Gambar 1. (a) Monoklinik Belerang, (b) Rhombik belerang
Gambar 2. Molekul siklik dari belerang padat (S8)
Rupa dari sulfur pada suhu dan tekanan biasa memiliki sifat isulator arus
listrik. Walaupun, penelitian belerang pada tekanan tinggi menunjukkan bukti
-
terjadinya transisi ke struktur berbeda yang merupakan fase logam
(superkonduktivitas sering dikaitkan dengan perubahan struktur dari satu struktur
kristal logam ke struktur logam lainnya, dimana struktur yang kedua menyimpang
dari struktur sebelumnya). Elektromagnet khusus yang didasari oleh
superkonduktif material digunakan secara luas di ilmu kedokteran untuk magnetik
resonance imaging (MRI). Secara umum, superkonduktif material hanya
menunjukkan sifat ini pada temperatur yang sangat rendah, lebih rendah daripada
temperature hidrogen cair (20K). Sifat dari belerang ini sangatlah penting karena
fase logamnya memiliki suhu kritis yang sangat tinggi yang melampaui
superkonduktivitas dari unsur-unsur benda padat lainnya yang telah diteliti. Lebih
lanjut, suhu kritis ini meningkat dengan bertambahnya tekanan, merupakan sifat
yang luarbiasa. Sebagai contoh, selenium dan telurium, yang merupakan satu
golongan dengan belerang, menunjukkan sifat yang berbeda. Belum ada yang tahu
bagaimana menjelaskan fenomena tersebut. Makna dari hasil penelitian tersebut
adalah bahwa belerang membuka kesempatan untuk pengembangan dari
percobaan teori superkonduktivitas. Para peneliti sedang merencanakan untuk
meningkatkan tekanan guna mempelajari sifat yang luarbiasa ini. Belerang
mempunyai titik lelh 113 C dan titik didih 445 C. Belerang terdapat dalam
berbagai bentuk alotrop yang secara alami yaitu Si, siklooktasulfur yang tertata
secara zigzag. Macam macam alotrop belerang yang bias temui yaitu , S, -S, -S, - S, -S, dan -S. Belerang membenuk senyawa dalam berbagai tingkatan oksidasi, dan senyawanya dengan oksigen merupakan salah satu senyawa
belerang yang terpenting yang sering melibatkan ikatan rangkap dua dari donasi
pasangan electron oksigen. Hal ini dapat terjadi oleh karena tersedianya orbital
kosong 3d dalam atom belerang. Ikatan tunggal S-S juga banyak dijumpai
khususnya pada pada spesies tiosulfat dan polisulfida (yang paling sederhana
yaitu S22-
tak berwarna sedangkan homolog yang lebih panjang S32-
, S42-
, S52-
dan
seterusnya berwarna kuning).
ion sulfite bereaksi dengan belerang membentuk ion tio sulfat: reaksi
pembentukannya ini sesungguhnya mirip dengan pengikatan oksigen menjadi
sulfat, oleh karena itu keduanya mempunyai struktur identik.
-
D. Alat dan bahan 1. Alat
No Nama dan gambar alat fungsi
1
Spatula
Untuk mengambil senyawa
berupa serbuk
2
Cawan penguapan
Sebagai wadah belerang saat
dilelehkan
3
Pembakar bunsen
Sebagai sumber panas saat
melelehkan belerang
4
Tabung reaksi
Sebagai tempat untuk
mereaksikan senyawa/larutan
-
5
Gelas kimia
Sebagai wadah larutan
6
Gelas ukur
Untuk mengukur volume
larutan
7
Kaki tiga
Sebagai penyangga
8
Pipet tetes
Untuk memindahkan larutan
dalam jumlah sedikit
-
2. Bahan
No Bahan Sifat fisika Sifat Kimia
1 H2SO4 - Berupa cairan
- Tak berwarna
- Tak berbau
- Massa molar 98,08
gr/mol
- Densitas 1,84 g/cm3
- Viskositas 26,7 cP
(20 C)
- Bereaksi dengan air
- Asam sulfat bereaksi
dengan kebanyakan
basa, menghasilkan
garam sulfat
CuO + H2SO4 CuSO4
+ H2O
- Bereaksi dengan natrium
asetat
H2SO4 + CH3COONa
NaHSO4 + CH3COOH
2 Belerang - Massa jenis (sekitar suhu
kamar) (alfa)2.08 g/cm3
- Massa jenis (sekitar suhu
kamar) (beta)1,96 g/cm3
- Massa jenis (sekitar suhu
kamar) (gama)1,92
g/cm3
- Massa jenis cair pada
titik lebur 1.819 g/cm3
- Titik lebur 388.36 K
(115.21 C)
- Titik didih 717.8 K
(444.6 C)
- Kalor peleburan (mono)
1.727 kJ/mol
- Kalor penguapan (mono)
45kJ/mol
- Kapasitas kalor (25 C)
22.75J/(mol.K)
- Struktur kristal
orthorhombic
- Bilangan oksidasi -1,
2, 4, 6 (oksida asam
kuat)
- Keelektronegatifan 2.58
(skala pauling)
- Energi ionisasi Pertama
999.6 kJ/mol,
- kedua: 2252 kJ/mol,
- ketiga : 3357 kJ/mol
- Jari-jari atom 100 pm
- Jari-jari atom (terhitung)
88 pm
- Jari-jari kovalen 102 pm
- Jari-jari vander waals
180 pm
3 K2Cr2O7 - Wujud : Padat
- Warna : Oranye
- Bau : Tidak berbau
- Nilai pH- pada 100 g/l
H2O : 3.57
- Kelarutan Dalam Air : 5
g/100 mL pada 0o C, dan
102 g/100 mL pada 100o
C.
- Penguraian Termal:
-
- Titik lebur : 3980C
- Densitas 20% : 2.69
g/cm3
- Berat Molekul :
294,2g/mol
~500oC
4 CH3COOH - Berbentuk cairan jernih
- Tidak berwarna
- Berbau menyengat
- Berasa asam
- Mempunyai titik beku
16,6 C
- Titik didih 118,1C
- Asam asetat mudah
menguap di udara
terbuka
- Mudah terbakar
- Dapat menyebabkan
korosif pada logam
- Asam asetat larut dalam
air dengan suhu 20 C,
etanol (9,5%) pekat, dan
gliserol pekat.
5 Na2SO3 - Bentuk: Solid
- Penampilan: putih
- Bau: tidak berbau
- pH: 11,6 (solusi)
- Molekul Berat: 105.9778
- Dekomposisi Suhu: 400
C
- Kelarutan: Larut dalam
air
Spesifik Gravity /
Densitas: 1,55
6 C2H5OH - Cairan tak berwarna
yang mudah menguap
dengan aroma yang khas
- Titik didih : > 760C
(168,80F)
- Titik baku : -113,840C (-
172,90F)
- Massa jenis : 0,789
0,806
- Densitas : 1,59 1,62
- Tingkat penguapan : 1,7
- Etanol bereaksi dengan
hidrogen halida dan
menghasilkan etil halida
seperti etil klorida dan
etil bromida
- Dengan pH 100% etanol
adalah 7,33
- Etanol dapat diubah
menjadi konjugat
basanya, ion etoksida
(CH3CH2O), dengan
mereaksikannya dengan
logam alkali seperti
natrium:
7 HCl - Massa atom : 36,45
- Massa jenis : 3,21
gr/cm3.
- Titik leleh : -101 C
- HCl akan berasap tebal di udara lembab.
- Gasnya berwarna kuning kehijauan dan berbau
-
- Energi ionisasi : 1250
kj/mol
- Kalor jenis : 0,115 kal/gr
C
- Pada suhu kamar, HCl
berbentuk gas yang tak
berwarna
- Berbau tajam
merangsang.
- Dapat larut dalam alkali hidroksida, kloroform,
dan eter.
- Merupakan oksidator kuat.
- Berafinitas besar sekali terhadap unsur-unsur
lainnya, sehingga dapat
- Racun bagi pernapasan.
8 BaCl2 - Berbentuk Kristal
- Tidak Berwarna
- Titik Lebur : 960C
- Densitas : pada suhu
20C 3,10 kg/L
- Tidak Berbau
- Merupakan Garam Organik
- Mudah Larut dalam Air - Digunakan sebagai zat
Aditif untuk pelumas
- Beracun - Tidak bereaksi dengan
Udara
9 Belerang - Berwarna kuning
kemerahan dan
mengkilap
- Merupakan unsur logam
- Bereaksi dengan unsur
nonlogam membentuk
senyawa ionik
10 Brom - Berwujud gas dalam
bentuk diatomic atau
larutan dalam air
- Merupakan gas diatomic
yang larut dalam air
- Merupakan unsur
halogen
- Dapat membentuk
senyawa ion jika
berikatan dengan unsur
logam.
11 Sukrosa - Padatan putih/bening - Merupakan senyawa
organik jenis karbohidrat
yang mengandung
karbon, hidrogen dan
oksigen
- Reaktif dengan asam
sulfat
-
E. Prosedur Kerja
Modifikasi belerang
Serbuk belerang
- Meleburkan dalam cawan penguapan
- Memanaskan dengan hati-hati
- Menghentikan pemanasan saat semua
belerang melebur
- Membiarkan hingga membeku
- Memperhatikan garis kristal yang
terbentuk
Terbentuk garis-garis kristal
warnanya kuning bening
Serbuk belerang
- Memanaskan perlahan-lahan belerang dalam
tabung reaksi sambil menggoyang-goyang
tabung.
- Mengamati perubahan warna pada belerang
Warna lelehan kuning-coklat
Serbuk belerang
- Memanaskan perlahan-lahan belerang dalam
tabung reaksi sambil menggoyang-goyang
tabung.
- Menuangkan belerang kedalam gelas kimia
berisi air
Terbentuk batang panjang dan
tipis di dinding tabung reaksi
-
Sifat asam sulfat
Keping tembaga
- Memasukkannya ke dalam tabung reaksi
- Menambahkan 1 ml H2SO4
- Memanaskannya
Terbentuk CuSO4+ SO2
- Meletakkan kertas saring yang telah ditetesi
K2Cr2O7 yang diasamkan pada mulut tabung
reaksi
Kertas saring berubah warna dari berwarna
kuning (ketika ditetesi K2Cr2O7) menjadi
berwarna hijau kecoklatan.
Sukrosa
- Menambahkan beberapa tetes asam sulfat
pekat
Warna sukrosa menjadi hitam
2 ml CH3COOH
- Memasukkan ke dalam tabung reaksi
- Menambahkan 2 ml etanol
- Menambahkan 2 ml H2SO4
- memanaskan dengan cara memasukkan
kedalam tabung reaksi dalam air panas yang
terdapat dalam gelas kimia
Warna larutan bening, setelah
dimasukkan ke dalam air panas,
terbentuk bau wangi seperti balon
-
Na2SO3
Filtrat
- Melarutkannya dalam sedikit air
- Menambahkan beberapa tetes BaCl2
- Menambahkan beberapa tetes HCl encer
Residu (berwarna
putih)
- Menambahkan air brom
hingga warna kuning tidak
hilang lagi
Warna larutan dari
berwarna keruh kekuningan
menjadi berwarna bening
-
F. Hasil pengamatan
No Perlakuan Hasil pengamatan
1 Modifikasi belerang
- Melebur serbuk belerang (1 sendok) dalam cawan
penguapan
- Memanaskannya - Membiarkan belerang sampai
membeku (setelah semua
belerang mencair)
- Belerang mencair dan setelah didiamkan beberapa saat,
terbentuk garis-garis kristal
warnanya kuning-bening.
- Belerang dilelehkan sampai mendidih
- Mengamati perubahan warna viskositas belerang
- Menuangkan belerang mendidih ke dalam gelas kimia
- Warna lelehan kuning-coklat
- Terbentuk seperti batang panjang tipis pada dinding
tabung reaksi
2 Sifat asam sulfat
- Memanaskan sekeping tembaga dengan 1 mL H2SO4
pekat dengan hati-hati tidak
sampai mendidih
- Warna larutan bening, setelah dipanaskan menjadi coklat
muda dan membentuk gas SO2.
- Meletakkan kertas saring yang dibasahi dengan larutan
K2Cr2O7 yang diasamkan dan
diletakkan di mulut tabung
percobaan 1
- Kertas saring ketika ditetesi K2Cr2O7 berwarna kuning dan
ketika letakkan di atas tabung
reaksi menjadi hujai
kecoklatan.
- Gula ditambah beberapa tetes H2SO4
- Warna gula menjadi hitam
- Memasukkan 2 mL asam asetat dan 2 mL alcohol
- Menambahkan 2 ml H2SO4 pekat kemudian memanaskan
dengan cara memasukkan
tabung reaksi dalam air panas
yang terdapat dalam gelas
kimia
- Warna larutan bening, setelah dimasukkan ke dalam air panas
terbentuk bau wangi seperti
balon.
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
- Na2SO3 dalam air + BaCl2 + HCl encer lalu disaring,
kemudian filtratnya
ditambahkan dengan air brom
- Na2SO3 + air (bening) - + BaCl2 (larutan putih) - + HCl (terbentuk endapan
putih)
- Filtrat + air brom larutan menjadi bening dari keruh
kekuningan.
-
G. Pembahasan
Modifikasi belerang
Percobaan mengenai modifikasi belerang dilakukan sebanyak tiga kali
untuk percobaan yang berbeda. percobaan pertama dengan memanaskan belerang
yang ada dalam tabung reaksi dengan menggunakan pembakar bunsen. Pada
mulanya belerang dalam fase padat, namun setelah dilakukan pemanasan,
belerang menjadi meleleh. Lelehan ini dibiarkan membeku. Setelah diamati,
ternyata terbentuk garis-garis kristal saling berpotongan dan bewarna bening
kekuningan. Kristal belerang yang dihasilkan ini merupakan belerang monoklin
atau disebut juga belerang yang terdiri dari cincin S8
Selanjutnya, memanaskan kembali sejumlah belerang dalam tabung reaksi
sambil menggoyang-goyang tabung reaksi. Warna lelehan belerang pada saat awal
meleleh adalah kuning namun setelah dipanaskan lebih lanjut warnanya menjadi
kecoklatan. Ketika serbuk belerang tersebut mencair maka cairannya dimasukkan
dalam air maka akan berubah menjadi plastic seperti mengkristal. Belerang yang
berbentuk kristal tadi disebut belerang plastic yang diperoleh dari lelehan belerang
yang dituangkan kedalam air berisi rantai rantai spiral -S.
Perubahan belerang yang terjadi pada proses pemanasan dapat dijelaskan
sebagai berikut.Ketika belerang mula mula mencair,cairan terdiri dari cincin S8
yang campur aduk.Apabila susu dinaikkan, energy termal gerakan vibrasi atom
belerang dalam cincin,maka ikatan belerang belerang mulai putus. Hal ini
menyebabkan rantai atom belerang membentuk electron tidak berpasangan pada
kedua ujungnya.Apabila pada salah satu ujung atom belerang dari rantai mengikat
atom belerang dari rantai lain, maka terbentuk ikatan kovalen yaitu rantai S16.
Rangkaian ini dapat berlanjut terus membentuk rantai panjang S24,S32,S40, dan
seterusnya yang jalin menjalin dan menyebabkan larutan menjadi sangat kental.
Apabila suhu lebih tinggi lagi,maka gerakan atom belerang lebih kuat
lagi,menyebabkan putusnya rantai panjang menjadi potongan potongan yang
lebih kecil dan larutan kembali menjadi encer. Apabila larutan encer didinginkan
dengan cepat, misalnya dengan cara memasukkannya kedalam air dingin, maka
-
atom belerang tidak mempunyai kesempatan membentuk cincin S8 kembali.
Hasilnya adalah terbentuk larutan yang sangat dingin yang disebut belerang amorf
atau yang disebut juga belerang plastik yang mempunyai sifat elastic seperti karet.
Apabila didiamkan, maka rantai SX dalam belerang amorf perlahanlahan
berubah kembali menjadi cincin S8 berbentuk rombik yang sacara
termodainamika lebih stabil.
Sifat H2SO4
Pada percobaan mengenali sifat asam sulfat ini dilakukan 5 percobaan.
Untuk percobaan pertama asam sulfat direaksikan dengan cara dipanaskan dengan
tembaga. Ebelum mendidih, terbentuk endapan berwarna putih (cendrung silver)
dan mengeluarkan gas. Gas tersebut merupakan gas SO2 sesuai persamaan reaksi:
Cu(s) + H2SO4 (l) CuSO4(aq) + SO2 (g) + H2O(aq)
Tabung tersebut ditutup dengan menggunakan kertas saring yang telah
ditetesi K2Cr2O7. Setelah beberpa saat, kertas saring yangawalnya berwarna
kuning (karena ditetesi K2Cr2O7) menjadi berwarna hijau kecoklatan. Perubahan
warna ini merupakan warna hijau yang diakibatkan karena adanya ion Cr3+
sesuai
reaksi redoks pada suasana asam berikut :
3 SO2 + Cr2O72-
+ 4 H+ 3 SO4 + 2 Cr
3+ + 2 H2O
Percobaan selanjutnya, menambahkan beberapa tetes H2SO4 ke dalam gula
yang ada pada tabung reaksi. Warna gula pada awalnya putih menjadi berwarna
hitam. Warna hitam disebabkan karena pada reaksi terbentuk karbon.
C6H12O6 6 C + 6 H2O.
Kemudian percobaan ke empat, sebanyak 2 mL alkohol, asam asetat, dan
asam sulfat dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dengan
memasukkannya dalam air panas yang terdapat dalam gelas kimia. Setelah
beberapa saat, tercium bau wangi seperti balon dari tabung reaksi. Bau tersebut
merupakan bau khas dari ester. Persamaan reaksinya:
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
H2SO4
-
Dalam hal ini H2SO4 bertindak sebagai pendehidrasi atau sebagai
dehidrator yang berfungsi untuk menarik air dari suatu senyawa sehingga pada
reaksi di atas dihasilkan air (H2O).
Selanjutnya, pada percobaan 5 dilarutkan Na2SO3 pada sedikit air dan
ditambahkan BaCl2 menghasilkan larutan yang berwarna putih seperti larutan
kapur. Persamaan reaksi ionnya:
SO32-
+ Ba2+
BaSO3
Larutan ini ditambahkan dengan sedikit HCl encer dan kemudian di
saring. Pada hasil penyaringan diperoleh ressidu berwarna putih dan pada
filtratnya ditambahkan dengan beberapa tetes air brom hingga warna kuning
menghilang.
H. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat
lebih dari satu macam bentuk yaitu belerang rombik (S-), belerang
monoklin (S-) dan belerang plastis (S-).
2. Asam sulfat bersifat sebagai katalis dan dehidrator atau pendehidrasi.
-
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo, Kristian Sugiyarto. 2001. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Nonlogam.
Yogyakarta : PMIPA Jurusan Kimia UI Yogyakarta.
Rumengan, Stefan Marco. 2010. Laporan praktikum kimia anorganik 1 kimia
belerang.Manado: Universitas Negeri manado
Rahma, Dwi. 2012. Belerang.(online). http://rahmadwioi.blogspot.com. diakses
tanggal 26 November 2013 Pukul 14.18 WITA
Sukamto, Kostiawan. 2010. Reaksi pada unsur dan senyawa belerang. (online).
http://awanl.blogspot.com Diakses tanggal 7 Oktober 2013 Pukul 16.59
WITA
Team, Teaching. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Gorontalo :
Jurusan Pendidikan Kimia UNG.