laporan bab 1-4

34
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Prakerin adalah salah satu program yang ada di SMK dan merupakan kegiatan yang mengutamakan keahlian & keterampilan pada siswa/siswi. Pelaksanaan Prakerin adalah sebagai perwujud dan kebijakan “Link And Macth” Pada umumnya di laksanakan dua tempat yaitu sekolah dan dunia usaha, Perusahaan. Kegiatan ini di laksanakan dalam rangka meningkatkan mutu siswa/siswi SMK agar mengetahui cara kerja atau menangani pekerjaan dengan baik. Harapan utama dari prakerin ini agar siswa dapat mengetahui bagaimana keadaan dunia kerja dan prakerin wajib di laksanakan para siswa/siswi di SMK. Prakerin juga merupakan salah satu syarat mengikuti bagaimana keadaan dunia kerja dan prakerin juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional. I.2. Landasan Hukum Landasan prakerin di dasarkan pada ketentuan yakni: 1

Upload: martinus-fitriansyah-putra-vhenoechal

Post on 15-Sep-2015

28 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ada

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

Prakerin adalah salah satu program yang ada di SMK dan merupakan kegiatan yang mengutamakan keahlian & keterampilan pada siswa/siswi.Pelaksanaan Prakerin adalah sebagai perwujud dan kebijakan Link And Macth Pada umumnya di laksanakan dua tempat yaitu sekolah dan dunia usaha, Perusahaan. Kegiatan ini di laksanakan dalam rangka meningkatkan mutu siswa/siswi SMK agar mengetahui cara kerja atau menangani pekerjaan dengan baik.Harapan utama dari prakerin ini agar siswa dapat mengetahui bagaimana keadaan dunia kerja dan prakerin wajib di laksanakan para siswa/siswi di SMK. Prakerin juga merupakan salah satu syarat mengikuti bagaimana keadaan dunia kerja dan prakerin juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional.

I.2. Landasan Hukum

Landasan prakerin di dasarkan pada ketentuan yakni: Undang-undang no. 02 1989 Nasional Pp no. 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah Pp no. 39 tahun 1992 tentang peran peserta Masyarakat dalam pendidikan Nasional Keputusan Mendikbud no. 0490/U/1993 tentang SMK Keputusan Mendikbud no. 080/U/1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

I.3. Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

Adapun tujuan praktek kerja industri (Prakerin) sebagai berikut: Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan serta menambah wawasan siswa-siswi berkaitan dengan pelajaran yang telah di terima di sekolah. Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang di terapkan di tempat praktek industri (PRAKERIN) Sesuai di bidang keahlian yang di miliki. Membekali Siswa/Siswi dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sertameningkatkan episiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas dan berprofesional. Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah di dapatkan di sekolah Untuk memcari pengalaman dalam Prakerin di dunia usaha/industri Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan globalisasi Untuk mencari keselarasan ilmu yang telah di dapat di sekolah dengan kenyataan yang ada pada di dunia usaha/industri. Meningkatkan kualitas kelulusan SMK sebagai daya manudia yang handal dan mendapat sertifikat pengakuan kemampuan yang berguna untuk saya.

I.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat di gunakan untuk mengumpulkan data. cara menunjukan pada suatu yang abstrak yang tidak dapat di tunjukkan secara kasat mata tetapi hanya dapat di perlihatkan penggunaannya.

Beberapa metode yang saya lakukan dalam mengumpulkan data di antaranya:1. InterviewMetode ini di lakukan dengan bertanya langsung pada karyawan/karyawati utamanya kepada pembimbing kami di kantor atau yang ada di perusahaan tersebut.2. PraktekDengan praktek, penulis dapat secara langsung kenyataan yang terjadi pada perusahaan sehingga dapat menarik suatu kesimpulan yang di buat dalam bentuk laporan kegiatan. 3. DokumentasiData dapat di peroleh dengan cara melihat langsung bukti-bukti atau dokumen-dokumen yang telah ada dan terjadi di perushaan tersebut.4. Observasi

I.5. Hasil Yang Di Harapkan Menjadi SDM yang handal & profesional di dunia usaha. Memiliki pengalaman sebagai acuan menetapkanlangkah selanjutnya. Mengacu Motivasi, Kreativitas, dan Kualitas yang menambah nilai positif di dunia usaha.

I.6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PRAKERIN

Program PRAKERIN SMK N 1 PENUKAL di laksanakan pada:

Tanggal:10 Januari 10 April 2011Waktu:Senin Kamis pukul 07.00 16.00 WIBJumat 07.30 15.30 WIBTempat:DATA & TI PT. PERTAMINA EP Region Sumatera

BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT. Pertamina EP

PT. Pertamina EP adalah anak perusahaan dari PT. Pertamina (PERSERO) yang di dirikan berdasarkan akte No. 04 tanggal telah 13 September 2005, di buat di hadapan Marianne Vincentia Hamdani SH Notaris di jakarta, yang telah dapat pengesahandari Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-26007 HT. 01. 01. TH 2005 tanggal 20 September 2005. Maka di bentuklah region-region yang di jadikan sebagai pelaksana langsung kegiatan hulu dalam rangka mencari dan memproduksi minyak mentah yakni Eksplorasi dan produksi, maka PT. Pertamina EP di bagi menjadi 3 Region Yaitu:1. PT. Pertamina EP Region Sumatera, terdiri dari ; Area Rantau Area Pangkalan Susu Area Jambi Area Lirik Area Prabumulih Area Pendopo2. PT. Pertamina EP Region Jawa, terdiri dari ; Area Jatibarang Area Subsng Area Cepu3. PT. Pertamina EP Region KTI, terdiri dari ; Area Papua Area Sangatta Area Bunyu

Adapun yang saya ketahui tentang PT. Pertamina EP Region Sumatera2.2Visi, Misi, Tata Nilai dan Slogan

VISI & MISI dari PT. Pertamina EP Region Sumatera adalah :

1. VISI:Menjadi unit Hulu migas terbaik di PT Pertamina EP.

2. MISI:Mengelolah kegiatan bisnis Dengan menerapkan Good Oil dan Migas Engineering practices, berwawasan lingkungan dan memberi nilai tambah bagi stakeholders. Bidang Hulu Migas secara propesional kompetitif.

TATA NILAI

Profesional Sinergi Intergritas Ikhlas Fokus pelanggan

SLOGAN

WORLD CLAAS BE AN EXCELLENT COMPANY

2.3. Sekilas Fungsi Data & TI

Struktur Organisasi Data & TI Region Sumatera

Struktur organisasi DATA & TI Region Sumatera adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi 1

Gambar 2.2 Struktur Organisasi 2

Gambar 2.3. Struktur Organisasi 3

Tugas dan Tanggung Jawab Data & TI Region Sumatera

Penyelenggaraan, penyimpanan, perawatan, pengelolaan dan pemberdayaan data EP hasil kegiatan hulu migas untuk memenuhi kebutuhan study keteknikan hulu serta kebutuhan operasi di seluruh wilayah kerja EP Region Sumatera, pemeliharaan system manajemen data EP serta penggelolaan, pengkoordinasian, perencanaan, pengoperasian, pemeliharaan dan pengendalian semua aspek system informasi dan komunikasi elektronika yang handal, aman, dan terpercaya serta efektif dan efisien sesuai dengan perkembangan teknologi, ketentuan, dan perundangundangan yang berlaku baik secara nasional maupun internasional demi tercapainya suatu system informasi manajemen yang tepat guna dalam menunjang kelancaran operasi di EP Region Sumatera.

Asset yang di KelolaTugas dan tanggung jawab fungsi DATA & TI meliputi pengelolaan asset asset sebagai berikut a. Sarana Komunikasi Voice1. Sistem Telephony2. Sistem Radio Trunking3. Sistem Radio Link4. VSAT5. TV Cable6. Sound System

b.Sarana Komunikasi Data1. Data EP 2. Jaringan Data3. Aplikasi4. Software

2.4 Kegiatan PRAKERIN di Fungsi Data & TIKegiatan PRAKERIN di fungsi Data & TI field Prabumulih dimulai dari tanggal 10 Januari 2011 sampai dengan tanggal 10 April 2011. Dengan di bimbing oleh Bpk. Devi Al Amin sebagai koordinator Data & TI Field Prabumulih dan di bantu oleh Bapak/Ibu Pekerja dan Pekarya di Fungsi Data & TI.Adapun bagian- bagian Data & TI yang dipelajari, yaitu :1. Sentral Telepon (PABX)2. Jaringan Data3. Radio Link & VSAT4. Radio Trunking5. Workshop 6. TV CableBAB IIIPROBLEMATIKA TEKNIK

3.1. Wireless Local Area NetworkLocal Area Network (LAN) adalah sekumpulan perangkat yang terhubung satu sama lain melalui suatu media penghantar berupa kabel (UTP, STP, Coax, dll). Semakin banyak perangkat yang terhubung makan jaringan tersebut semakin besar dan tentu saja menjadi lebih kompleks.LAN dengan media kabel juga terkesan kaku dan kurang flexible, perangkat harus dipastikan posisinya lalu kemudian diukur dengan tepat panjang kabel network yang dibutuhkan untuk mencapai perangkat tersebut.3.2.WLANAdalah sebuah jaringan lokal (LAN) yang terbentuk dengan menggunakan media perantara sinyal radio frekuensi tinggi, bukan dengan menggunakan kabel. Wireless LAN ini memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi daripada media kabel. Maka dari itu, WLAN sering digunakan sebagai ekstensi dari komunikasi melalui media kabel atau sebagai media alternatif bagi komunikasi melalui kabel.Suatu jaringan wireless (wireless network) memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi, mengakses aplikasi dan informasi tanpa menggunakan kabel. Ini menyediakan kebebasan pergerakan dan kemampuan untuk meluaskan aplikasi-aplikasi pada bagian-bagian bangunan yang berbeda, kota, atau hampir diseluruh dunia. Jaringan wireless mengijinkan orang-orang untuk saling berhubungan dengan e-mail atau browse Internet dari lokasi yang mereka sukaiWireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Jika suatu perusahaan memiliki 100 unit perangkat (komputer dan printer) yang terhubung via kabel UTP, bisa dibayangkan berapa banyak kabel yang digunakan. Jjuga bisa dibayangkan betapa seorang network tehnician atau admin jaringan akan sangat repot untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut ke dalam network belum lagi jika ada trouble pada kabel-kabel tersebut. Untuk itulah Wireless network menjadi solusi tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Gambar 2.1. Instalasi jaringan kabel yang sering kali semrawut

LAN tradisional menghubungkan PC ke komputer lainnya yang juga menghubungkan kefile server, printer, dan perangkat jaringan lainnya dengan menggunakan kabel atau fiberoptik sebagai media transmisi.

Gambar3.2. Sebuah jaringan komputer dengan media kabel (UTP)Wireless LAN memungkinkan client untuk berkomunikasi dan mengakses jaringan dengan menggunakan propagasi radio sebagai media transmisi. Wireless LAN tetap menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai sebuah backbone (uplink) sebagai basis dari jaringan baru. WLAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit dan Universitas.Dasar dari blok wireless LAN disebut dengan Sel. Sel adalah area yang dicakupi oleh Komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung pada kekuatan propagansi signal radio dan tipe konstruksi dari penghalang, partisi dan atau karakter fisik pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA dapat bergerak dengan bebas di dalam real sell.

Gambar 3.3. Sebuah jaringan komputer dengan media kabel (UTP)Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada areal cakupan. Station juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui AP, jadi proses komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini AP berfungsi sebagai switch/hub.

3.2. Mode Wireless LAN

A. Mode Ad-HocAd-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar 1. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.

Gambar 3.4. Mode Jaringan Adhoc

B. Mode InfrastrukturJika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur (gambar 2). Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Gambar 3.5. Mode Jaringan Infrastruktur

3.3. Komponen-Komponen WLAN

Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu: Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat LAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Gambar 3.6. Access Point / Hotspot

Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

Gambar 3.7. Wireless PCI Adapter dan Wireless USB Adapter Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus). Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng wajanbolic

Gambar. 3.8. Sebuah Wajanbolic Untuk Memperkuat Signal

3.4. Keuntungan WLAN

Meningkatkan produktivitasJaringan WLAN sangat mudah untuk diimplementasikan, sangat rapi dalam hal fisiknya yang dapat meneruskan informasi tanpa seutas kabel pun, sangat fleksibel karena bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan saja, dan yang menggunakannya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua faktor yang ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah Akibatnya pekerjaan menjadi lebih cepat dilakukan, tidak membutuhkan waktu yang lama hanya karena masalah-masalah fisikal jaringan dari PC yang mereka gunakan. Berdasarkan faktor inilah, wireless LAN tentunya dapat secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja dari para penggunanya. Cukup banyak faktor penghambat yang ada dalam jaringan kabel dapat dihilangkan jika Anda menggunakan media ini. Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya, tentu akan sangat bermanfaat bagi perusahaan tempat mereka bekerja, bukan? Cepat dan sederhana implementasinyaImplementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena Anda hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima dan pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit dan Anda siap menggunakan sebuah jaringan komunikasi data baru di dalam lokasi Anda. Namun, tidak sesederhana itu jika Anda menggunakan media kabel. FleksibelMedia wireless LAN dapat menghubungkan Anda dengan jaringan pada tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless ini benar-benar tinggi karena Anda bisa memasang dan menggunakannya di mana saja dan kapan saja, misalnya di pesta taman, di ruangan meeting darurat, dan banyak lagi.

Dapat mengurangi biaya investasiWireless LAN sangat cocok bagi Anda yang ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika Anda membangun LAN yang sering berubah-ubah, tentu biaya yang Anda keluarkan akan semakin tinggi jika menggunakan kabel. SkalabilitasDengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel. Di sinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.

3.5.Standarisasi Wireless LANStandarisasi Wireless LAN didasari pada spesifikasi IEEE 802.11, berikut perbedaan nya :

Standart802.11 b802.11 a802.11 g

ModulationDSSS OFDM OFDM DSSS

Date RateUp to 11 MbpsUp to 54 MbpsUp to 54 Mbps

Frequency2,4 Ghz, crowded & intereferencedengan devices lain5 Ghz

2,4 Ghz, crowded & intereferencedengan devices lain

Range200-300 MLebih pendek dari 80.11a & g200-300 M

PublicAccessHot SpotCompatibleSaat ini belumBanyakHot SpotCompatible

KompatibelDukungan luasNone802.11 b

Tabel. 3.1. Standar WLAN IEEE 802.13.6.Implementasi WLAN di PT Pertamina EP Region SumateraPT Pertamina EP Region Sumatera, adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas, untuk mendukung operasi nya dibutuhkan lah suatu sistem jaringan intranet (LAN) dan internet. Intranet dan internet diperlukan untuk mendukung aplikasi-aplikasi seperti email, website, memo online system, well simulation (client server), dan lain-lain. Intanet PT Pertamina EP Region Sumatera tergolong besar dan kompleks, terlihat dari gambar 3.9 yang menggambarkan suatu sistem LAN kompleks hingga ke access layer (switch) ke masing-masing divisi/departemen.Jaringan LAN di PT Pertamina EP Region Sumatera menggunakan beberapa media transmisi yaitu; kabel Fiber Optic sebagai backbone (tulang punggung), kabel UTP untuk distribusi ke layer akses dibawahnya, kabel telepon tembaga (untuk leased line modem) serta gelombang radio (WLAN atau WIFI).

Gambar 3.9. Denah Jaringan LAN dan WLAN PT Pertamina EP Region Sumatera

Antar depatemen/fungsi dihubungkan melalui media kabel fiber optic berkecepatan tinggi yang mencapai Gbps (Giga bis per secon), kemudian dipecah lagi ke user-user melalui sebuah perangkat switch menggunakan media kabel UTP (max. 1 Gbps untuk UTP Category 5E dan 6).Disini mulai terlihat impementasi dari WLAN/WIFI (hotspot) tersebut, jika suatu departemen/fungsi memiliki 20 perangkat, maka jika kita menggunakan media transmisi kabel ke masing-masing perangkat, maka kita juga membutuhkan 20 sambungan kabel ke tiap-tiap perangakat, itu kalau 20 user, bagaimana bila lebih dari itu? 30? 40? Atau 50 user? Untuk itulah Fungsi Data & TI PT Pertamina EP Region Sumatera membuat alternatif koneksi selain kabel UTP, maka digunakan lah WLAN/WIFI, dengan Access Point (AP) berfungsi sebagai switch extended (tambahan) yang menghubungkan semua perangkat dengan gelombang radio (wireless).Untuk dapat menghubungkan perangkat-perangkat tersebut ke Access Point (AP), perangkat-perangkat harus dilengkapi dengan wireless adapter bisa berupa PCI card atau dongle USB kecil yang disebut USB wireless adapter seperti yang telah dibahaas sebelumnya.

Gambar3.10. Linksys WAP440N Access Point

PT Pertamina EP Region Sumatera menggunakan Linksys WAP440N Access Point sebagai hotspot di tiap-tiap departemen/fungsi. Mengapa menggunakan merk tersebut, karena Linksys telah dikenal handal dan seri 440N, menandakan telah disupport standar 802.11 terbaru yakni (N) yang sanggup mentransmisikan data dengan kecepatan maksimal 300 Mbps melebihi standar-standar sebelumnya (802.11 a/b/g) yang maksimal hanya 54 Mbps.Namun, jika kita ingin kecepatan maksimal dari koneksi ke AP yang berstandar N, maka adapater pada perangkat client harus juga support standar 802.11 n, jika tidak maka kecepatan transmisi akan menyesuaikan maksimun perangkat client, misal perangkat adapter standar 802.11 a/b/g data yang dapat ditransmisikan maksimal 54 Mbps.

4.1. Setting Linksys WAP440N Sebagai Access PointLinksys WAP440N adalah Access Point yang digunakan di PT Pertamina EP Region Sumatera. AP ini telah support standar WIFI IEEE 802.11n, yang artinya mamapu mentransmisi data maksimal 300 Mbps tergantung dari adapter clint nya apakah sudah support standar 802.11n atau belum.Setting defaut AP ini memiliki alamat IP di 192.168.1.254 (subnet mask 255.255.255.0), kita bisa mengaksesnya via web. Langkah-langkahnya yaitu :1. Hubungkan PC/Laptop ke Linksys WAP440N menggunakan kabel UTP2. Setting IP PC/Laptop sekelas dengan IP Access Point misal 192.168.1.250 (255.255.255.0

Gambar 3.11. Local Area Connection PropertiesBuka local area network properties, kemudian pilih internet protocol version 4 (TCP/Ipv4)

Gambar 3.12. TCP/Ipv4 propertiesPilih use the following IP address, lalu ketikan alamat 192.168.1.250 dan subnet mask 255.255.255.0 kemudian klik OK3. Buka web browser (internet explorer) ketikan alamat 192.168.1.254 enter

Gambar 3.13. Web Browser

4. Setting Hostname dan IP Address Access Point

Gambar 3.14. Setting hostname dan IP Access PointInikan nama hostname AP misal AP SDM, kemudian isi IP Address, misal 10.203.8.21 subnet mask 255.255.255.0, sesuai dengan IP LAN Pertamina yang tersedia.5. Masuk ke Tab Wireless untuk setting SSID, mode dan channel dari AP tersebut

Gambar 3.17. Setting SSID dan mode Access Point SSID adalah nama AP yang akan muncul ketika scanning ketersediaan AP, bisa juga dikatakan nama hotspot nya. Wireless Network Mode, adalah pilihan mode AP apakah berkerja pada mode a/b/g yang maksimum tranfer data nya 54 Mbps atau mode N yang transfer datanya 300 Mbps. Pada AP ini disetting B/G/N-mixed, maksudnya AP ini berkerja di mode B,G dan N tergantung adapter client. Wireless channel, adalah pilihan channel frekuensi AP ini berkerja, pilih auto untuk mode otomatis. SSID broadcast pilih enabled, agar nama AP (SSID) bisa dilihat oleh client yang mengakses.

6. Setting Wireless Security AP

Gambar 3.18. Setting Wireless Security Access Point Wireless security menjadi hal penting pada setting AP ini karena, jika kita tidak memberi keamanan (password) pada AP ini, sembarang orang akan bisa mengakses AP ini dan bisa masuk ke jaringan LAN PT Pertamina EP Region Sumatera, dan itu bisa berbahaya karena data-data penting perusahaan bisa hilang. Security modenya bisa berupa WPA, WEP, atau yang lainnya, namun disini menggunakan WPA. Silahkan masukan password untuk AP ini misal 12345abcde, kemudian save setting.7. Demikian setting Access Point nya, sekarang AP ini sudah bisa di gunakan sebagai hotspot untuk mengakses intranet dan internet PT Pertamina EP Region Sumatera.8. Check disalah satu client apakah sudah bisa menagkap singal dari AP dengan SSID AP SDM yang baru saja disetting.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.2. KesimpulanBerdasarkan pembahasan sebelumya, maka penulis dapat menarik beberapa point untuk disimpulkan, yakni :1. Media Transmisi jaringan data dapat berupa fisik (kabel) maupun nonfisik (gelombang radio).2. Wireless LAN (WLAN) adalah solusi alternatif ditengah semakin kompleks nya suatu jaringan LAN, yang mana lebih memudahkan serta lebih fleksibel dibandingkan dengan jaringan LAN kabel.3. Wireless LAN pun relatif lebih rentan dari segi security nya jika point tersebut tidak diperhatikan secara seksama, AP yang tidak diberi pengamanan semisal password dapat dengan mudah disusupi pihak lain yang dapat merugikan perusahaan.4. Teknologi WLAN/WIFI sekarang ini semakin maju dengan keluarnya standar IEEE baru yakni IEEE 802.11n, perangkat yang telah support standarisasi tersebut mampu melakukan transfer data maksimal 300 Mpbs. Jauh diatas transfer data via kabel UTP berprotokol Ethernet 10 Base 100, yang maksimal hanya 100 Mbps.

4.3. Saran Penulis menyarankan agar, password masing-masing access point diperkantoran PT Pertamina EP Region Sumatera untuk diganti secara berkala (periodik) dan menghindari penggunaan password yang umum dan tidak spesific sebagai salah satu cara untuk menanggulangi penyusupan-penyusupan yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://wahyoe.wordpress.com/2007/09/12/jaringan-komputer/

25

Engineering 2Catalyst 2960G-24TC L

Engineering 3Catalyst 2960G-24TC L

DATA CENTERCisco Catalyst 6506-E

Gd Utama GM

Data & TI 1Catalyst 2960-24TT L

Data & TI 2 Catalyst 2960-24TT L

Pertagas 1 (HSE)Catalyst 2960G-24TC L

SDM Catalyst 2960G-24TC L

Keuangan 1Catalyst 2960G-24TC L

BS 1 Catalyst 2960G-24TC L

FPBM 1 Catalyst 2960G-24TC L

RSPP Catalyst 2960-24TT L

SDM-HIKCatalyst 2960-24TT L

Keuangan 3Catalyst 2960-24TT L

TEHNIKCatalyst 2960G-24TC L

Engineering 1Catalyst 2960G-24TC L

PPP Catalyst 2960-24TT L

FPBM 3 Catalyst 2960-24TT-L

FPBM 4Catalyst 2960-24TT-L

BS 2 Catalyst 2960-24TT L

FPBM 5Catalyst 2960-24TT-L

Modem Dasan

PDP _ REN-ENGCatalyst 2960-24TT L

PDP _ EPT-Tekops Catalyst 2960-24TT L

PDP _ PMLCatalyst 2960-24TC L

PDP _ SDMCatalyst 2960-24TT L

Bridge cisco 350

FIELD MANAGERCatalyst 2960-24TC L

Keuangan 2 Catalyst 2960-24TT L

Teknik&UtilitiesCatalyst 2960-24TC L

PML Catalyst 2960-24TT L

MEK-ANGCatalyst 2960-24TT L

Teknik&PF 1Catalyst 2960G-24TC L

Modem Dasan

Modem Dasan

Modem Dasan

TEKRES 2 Catalyst 2960G-24TC L

TEKRES 1/ReservoirCatalyst 2960G-24TC L

Cisco 2821prabumulih

Cisco 2801Pendopo

Modem Dasan

PDP _ SCMCatalyst 2960-24TT L