laporan akuntabilitas kinerja pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/lakipbig2014.pdf ·...

92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Badan Informasi Geospasial 2014

Upload: lamkhanh

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

Laporan AkuntabilitasKinerja PemerintahBadan Informasi Geospasial

2014

Page 2: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Daftar IsiKata Pengantar 6

Ikhtisar Eksekutif 8

Pendahuluan 11Latar Belakang 12

Tugas dan Fungsi 13

Struktur Organisasi 15

Sumber Daya Manusia 16

Sistematika Penyajian 17

Rencana Strategis Dan Penetapan Kinerja 19Rencana Strategis BIG 2013-2014 20

Visi dan Misi 20

Tujuan dan Sasaran 21

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama 23

Penetapan Kinerja BIG Tahun 2014 25

Akuntabilitas Kinerja Dan Akuntabilitas Keuangan 27Pengukuran Kinerja 28

Capaian dan Evaluasi Kinerja 28

Sasaran-1 29

Sasaran-2 36

Sasaran-3 39

Sasaran-4 42

Sasaran-5 45

Sasaran-6 71

Akuntabilitas Keuangan 80

Penutup 83

Page 3: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

3Badan Informasi Geospasial 2014

Daftar TabelTabel 3.1. Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran-1 29

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran-2 36

Tabel 3.3 Daftar pemerintah daerah yang mendapat sosialisasi pembangunan simpul jaringan tahun 2014 37

Tabel 3.4. Tabel kinerja Sasaran-3 39

Tabel 3.5. Indikator kinerja Sasaran-4 42

Tabel 3.6. Daftar PPIDS sampai tahun 2014 44

Tabel 3.7. Capaian Indikator Kinerja Sasaran-5 45

Tabel 3.8. Batas Segmen Batas 63

Tabel 3.9. Capaian Indikator Kinerja Sasaran-6 71

Tabel 3.10. Realisasi Anggaran 2014 per program dan kegiatan 81

Page 4: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Daftar GambarGambar 1.1. Pemangku Jabatan Fungsional 16

Gambar 1.2. Personil BIG berdasarkan Pangkat dan Golongan 16

Gambar 1.3. Komposisi Pegawai BIG Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal 16

Gambar 3.1. Perkembangan capaian NSPK dan SNI 31

Gambar 3.1 Tampilan laman Ina-Geoportal 38

Gambar 3.2. Rincian Nilai Reformasi Birokrasi BIG Tahun 2014 40

Gambar 3.3. Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran-5 46

Gambar 3.4. Distribusi titik referensi geodesi JKHN yang dibangun tahun 2014 49

Gambar 3.5. Distribusi titik referensi geodesi JKHV yang dirawat pada tahun 2014 51

Gambar 3.6. Pelaksanaan Pembangunan Stasiun Pasang Surut Belitung (kiri bawah), Natuna (atas) 52

Gambar 3.7. Sebaran pembangunan titik pantau geodinamika dan deformasi tahun 2014 53

Gambar 3.8.Sebaran pembangunan stasiun CORS tahun 2014 54

Gambar 3.9. Contoh peta LPI skala 1:50.000 57

Gambar 3.10. Indeks peta LLN sampai tahun 2014 58

Gambar 3.11. Lokasi kegiatan survey CBDRF RI-Malaysia, sektor barat (atas), sektor timur (bawah) 60

Gambar 3.12. Lokasi kegiatan CBDRF RI-PNG (atas), Lokasi pemasangan pilar batas RI-RDTL (bawah), 61

Gambar 3.13. Peta JBM RI-Malaysia 26 62

Gambar 3.14. Foto BSP terpasang 63

Gambar 3.15. Peta Koridor Batas Disepakati Di Atas Peta 64

Gambar 3.116. JUmlah NLP Peta Administrasi hingga tahun 2014 64

Page 5: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

5Badan Informasi Geospasial 2014

Gambar 3.17. Indeks Pemetaan RBI Skala 1:100.000, Skala 1: 50.000, Skala 1:25.000, Skala 1: 10.000 dan Skala 1: 5000 67

Gambar 3.18. Foto udara wilayah Bogor untuk pemetaan skala 1 : 5.000 69

Gambar 3.19. Ketersedian peta RBI hingga tahun 2014 berserta kekurangan NLP 70

Gambar 2.20. Peta Sistem Lahan Skala 1:250.000 72

Gambar 3.21. Peta sebaran suhu padad Pemetaan Karakteristik Perairan 73

Gambar 3.21. Indeks lokasi Pemetaaan Karakteristik Peraiiran di Nusa Tenggara 75

Gambar 3.22. Peta Morfometri skala 1 : 50.000 76

Gambar 3.23. Peta Penutup Lahan Nasional hasil kesepakatan satu peta antar kementerian 78

Gambar 3.24. Peta Multirawan Bencana Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta 79

Page 6: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

KataPengantar

Page 7: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

7Badan Informasi Geospasial 2014

Yang kami hormati Bapak Presiden, Bapak Wakil

Presiden, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Bersama ini kami kami sampaikan Laporan Kinerja

Badan Informasi Geospasial (BIG) Tahun 2014,

yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas

kinerja pencapaian visi dan misi BIG pada tahun

anggaran 2014. Laporan ini merupakan bentuk dari

pelaksanaan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

serta mengacu pada Peraturan Menteri PAN-RB No. 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan ini sebagai media yang merinci

pertanggungjawaban sebagai amanah yang diemban

organisasi dan tanggung jawab pemakaian sumber

daya dan anggaran untuk menjalankan misi organisasi.

Penyusunan Laporan Kinerja 2014 ini juga bertujuan

untuk memberikan gambaran yang jelas dan

transparan terhadap seluruh kegiatan-kegiatan yang

telah dilakukan BIG sepanjang tahun 2014.

Akhir kata, kami berharap agar laporan akuntabilitas

kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media

pertanggungjawaban kepada stakeholders dan sebagai

pemicu bagi peningkatan kinerja BIG kedepannya.

Kepala

Badan Informasi Geospasial

Priyadi Kardono

Page 8: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Badan Informasi Geospasial

(BIG) Tahun 2014, merupakan manifestasi

akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi BIG

dalam rangka pelaksanaan good governance dan

implementasi kebijakan secara transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan. Laporan ini juga merupakan

wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi BIG

yang dijabarkan dalam tujuan dan sasaran strategis,

mengacu pada RPJMN 2010-2014 dan Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) 2014.

Dalam mencapai visi dan misinya, pada tahun 2014

BIG menetapkan 6 sasaran strategis yang akan dicapai

yaitu: (i) meningkatkan penyelenggaraan informasi

geospasial (IG) yang telah bereferensi tunggal dan

mengacu pada aturan/panduan penyelenggaraan

IG; (ii) meningkatnya pengunaan IG di lingkungan

pemerintah dan masyarakat; (iii) terselenggaranya

reformasi birokrasi di Badan Informasi Geospasial; (iv)

meningkatnya kapasitas SDM dan industri IG nasional;

(v) meningkatnya cakupan informasi geospasial dasar

(IGD) yang akurat dan terkini/mutakhir; (vi) tersedianya

informasi geospasial tematik (IGT) terintegrasi yang

akurat.

Secara umum kinerja BIG dapat dikatakan berhasil

karena target setiap indikator sasaran strategis

Page 9: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

9Badan Informasi Geospasial 2014

mencapai 100%. Semua kegiatan dapat terselenggara

dengan baik karena adanya koordinasi dan kerjasama

dari semua unit kerja di BIG yang terkait. Peran

serta masyarakat semakin terlihat dari peningkatan

penggunaan INA-geoportal sebesar 20% dari tahun

2013, hal ini membuktikan antusias masyarakat dalam

mengakses kebutuhan IG semakin bertambah, sesuai

harapan dari sasaran ke-2 yang telah ditetapkan.

Sampai tahun 2014 terdapat 8 K/L yang ikut

berkontribusi dalam penyusunan kegiatan one map

policy, keterlibatan 8 K/L ini merupakan outcomes dari

Sasaran ke-1. Adapun 8 K/L tersebut adalah Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian

Agraria dan Tata Ruang/BPN, Kementerian Pertanian,

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia, Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana

dan Badan Informasi Geospasial. Kegiatan one map

ini adalah peta tematik tunggal dengan tema tertentu

yang disusun bersama pemangku kepentingan dengan

mengacu pada Informasi Geospasial Dasar dan standar

metodologi yang telah ditentukan.

Dalam rangka pembinaan mengenai IG, sampai tahun

2014 telah terbentuk 10 Pusat Pengembangan Data

Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) di Universitas/

Perguruan Tinggi, yang bertujuan untuk memberikan

arahan kepada Universitas/PT dalam menyusun

program bimbingan teknis kepada simpul jaringan

provinsi dan simpul jaringan kabupaten/kota. Maka

dapat dikatakan bahwa outcomes dari sasaran ke-4

sudah tercapai.

Dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik

(IGT), dilakukan pembaharuan peta sistem lahan

skala 1:250.000 pada wilayah Sulawesi Selatan dan

Sulawesi Tenggara. Tujuan pembaharuan ini adalah

untuk medukung perencanaan tata ruang atau evaluasi

lahan, agar penggunaannya dapat tepat sasaran.

Salah satu outcomes yang tecapai pada sasaran ke-6

ini adalah dihasilkan 1 NLP Peta Multirawan Bencana

skala 1:250.000, dengan adanya pemetaan multirawan

bencana yang terintegrasi ini diharapkan perencanaan

tata ruang provinsi menjadi lebih baik dan korban

akibat bencana dapat diminimalisir.

Kaitannya sasaran ke-5 mengenai batas daerah provinsi

dan kabupaten/kota, tahun 2014 BIG telah melakukan

kegiatan penegasan batas wilayah administrasi dengan

outcomes yang mendukung pelaksanaan pembangunan

daerah. Volume pekerjaan pada tahun 2014 sebanyak

13 segmen batas pada wilayah kabupaten di Provinsi

Sulawesi Selatan. Selain itu dalam rangka penyusunan

RDTR Kabupaten/Kota dan kawasan strategis

Kabupaten/Kota, BIG pada tahun 2014 melakukan

kegiatan penyediaan IGD skala besar dengan rincian

kegiatan pemetaan RBI dan pemotretan udara di kota

Bandung, Bogor, serta kota Samarindas-Balikpapan-

Tanjung Selor-Tarakan, sebanyak 527 NLP.

Secara umum pencapaian IKU pada tahun 2014 sudah

sesuai dengan target yang ditetapkan dengan realisasi

hampir semua indikator mencapai 100%. Untuk itu

Badan Informasi Geospasial akan berusaha lebih keras

lagi sehingga di tahun-tahun mendatang akan menjadi

instansi yang mengutamakan profesionalitas dalam

bekerja sehingga terselenggaranya reformasi birokrasi

sesuai Sasaran ke-3.

Page 10: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Page 11: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

11Badan Informasi Geospasial 2014

Pendahuluan

Page 12: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat selaku

pemegang kedaulatan tertinggi. Asas Akuntabilitas

tersebut dimanifestasikan dalam bentuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Laporan ini disusun sebagai salah satu

pertanggungjawaban BIG dalam melaksanakan tugas

dan fungsi selama kurun waktu 2014 dalam rangka

melaksanakan visi dan misi BIG sebagai salah satu

lembaga Negara yang penyelenggaraan kegiatannya

dibiayai oleh APBN. Laporan ini juga sebagai salah

satu instrumen untuk memacu peningkatan kinerja

setiap unit organisasi di lingkungan BIG serta untuk

mendapatkan masukan dari para stakeholder demi

perbaikan kinerja BIG pada tahun berikutnya.

Latar Belakang

Badan Informasi Geospasial (BIG) dibentuk melalui

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun

2011 tentang Informasi Geospasial (IG), menggantikan

Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.

Sejalan dengan pengesahan Perpres Nomor 94 Tahun

2011 tentang Badan Informasi Geospasial (BIG) pada

tanggal 27 Desember 2011, menjelaskan bahwas

kedudukan BIG berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Presiden sehingga membuat tugas dan

fungsi BIG di bidang survei dan pemetaaan semakin

luas.

Dalam memenuhi salah satu azas penyelenggaraan

Negara berbasis good governance yang tercantum

pada UU No. 28 Tahun 1999 adalah asas accountability,

yang mewajibkan setiap kegiatan dan hasil akhir

Page 13: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

13Badan Informasi Geospasial 2014

Dasar hukum dari penyusunan Laporan Kinerja ini

adalah Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden No.

5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

Korupsi, dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah. Penyusunan laporan ini juga mengacu

pada pada Peraturan Menteri PAN-RB No. 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Tugas dan Fungsi

Dalam melaksanakan peran strategis seperti survei

dan pemetaan, sesuai Perpres No. 94 Tahun 2011,

BIG mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pemerintahan di bidang informasi geospasial sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan tugas tersebut dijabarkan fungsi yang

melekat pada BIG sebagai berikut:

1. Perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di

bidang informasi geospasial;

2. Penyusunan rencana dan program di bidang

informasi geospasial;

3. Penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar (IGD)

yang meliputi pengumpulan data, pengolahan,

penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan

informasi geospasial dasar;

4. Pengintegrasian Informasi Geospasial Tematik

(IGT) yang diselenggarakan oleh instansi

pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai

dengan peraturan perundang-undangan;

5. Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik

(IGT) yang belum diselenggarakan selain BIG

meliputi pengumpulan data, pengolahan,

penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan

informasi geospasial tematik;

6. Penyelenggaraan Infrastruktur Informasi

Geospasial (IIG) meliputi penyimpanan,

pengamanan, penyebarluasan data dan informasi,

dan penggunaan informasi geospasial;

7. Penyelenggaraan dan pembinaan jaringan

informasi geospasial;

8. Akreditasi kepada lembaga sertifikasi di bidang

informasi geospasial;

9. Pelaksanaan kerjasama dengan badan atau

lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat di

dalam dan/atau luar negeri;

10. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi

di lingkungan BIG;

11. Pelaksanaan koordinasi perencanaan, pelaporan,

penyusunan peraturan perundang-undangan dan

bantuan hukum;

12. Pembinaan dan pelayanan administrasi

ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,

kepegawaian, keuangan, keprotokolan,

kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

kearsipan, persandian, barang milik negara,

perlengkapan, dan rumah tangga BIG;

13. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian

dan pengembangan, serta promosi dan pelayanan

produk dan jasa di bidang informasi geospasial;

dan

14. Perumusan, penyusunan rencana, dan pelaksanaan

pengawasan fungsional.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BIG

dikoordinasikan oleh Menteri Riset dan Teknologi.

Page 14: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

KepalaBadan Informasi Geospasial

I NSPEK TUR

DeputiInformasi Geospasial Dasar

DeputiInformasi Geospasial Tematik

Page 15: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

15Badan Informasi Geospasial 2014

Struktur Organisasi

Kepala BIG dalam menjalankan tugas dan

fungsi BIG dibantu oleh 4 Eselon I, yang terdiri

dari Sekretaris Utama, Deputi Bidang Informasi

Geospasial Dasar, Deputi Bidang Informasi

Geospasial Tematik, dan Deputi Bidang

Infrastruktur Informasi Geospasial berdasarkan

Perpres No. 94 tahun 2011.

Sek r e t a r i sU t ama

DeputiInfrastruktur Informasi

Geospasial

Page 16: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan tugasnya, BIG didukung oleh 669

orang pegawai dari berbagai bidang keahlian seperti,

geodesi, geografi, kelautan, ilmu tanah, hukum,

administrasi, ilmu komputer, dan lainnya. Dari jumlah

669 PNS tersebut, sebanyak 68 orang menduduki

jabatan struktural, masing-masing: Eselon I sebanyak 5

orang, Eselon II sebanyak 11 orang, Eselon III sebanyak

31 orang dan Eselon IV sebanyak 21 orang. Dengan

catatan ada dua jabatan yang dipangku oleh Pelaksana

Tugas (Plt.), yaitu Kepala Biro Umum dan Keuangan, dan

Kepala Sub. Bagian Peraturan Perundang-undangan.

Sebanyak 601 orang lainnya mengikuti jenjang karir

dan kepangkatan melalui jabatan fungsional tertentu

dan umum

Jabatan Fungsional Umum308

1 Pranata Hubungan Masyarakat

Teknisi Lityasa13

Pustakawan4

2

6

Perancang Peraturan Perundang-undangan

Analis Kepegawaian

Auditor

Widyaiswara

Arsiparis

Peneliti

Pranata Komputer

Surveyor Pemetaan

7

7

51

18

20

166

Gambar 1.1. Pemangku Jabatan Fungsional

0

30

60

90

120

150

Gambar 1.2. Personil BIG berdasarkan Pangkat dan

Golongan

Pengatur Muda [II/a]

Pengatur Muda Tingkat I [II/b]

Pengatur [II/c]

Pengatur Tingkat I [II/d]

Penata Muda [III/a]

Penata Muda Tingkat I [III/b]

Penata [III/c]

Penata Tingkat I [III/d]

Pembina [IV/a]

Pembina Tingkat I [IV/b]

Pembina Utama Muda [IV/c]

Pembina Utama Madya [IV/d]

Pembina Utama [IV/e]

0

100

200

300

400

500

600

700

800

S-3

S-2

S-1

D-III/SM/AKADEMI

D-II

SMA

SMP

SD

210

240112 19

55

Gambar 1.3. Komposisi Pegawai BIG Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Formal

Page 17: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

17Badan Informasi Geospasial 2014

Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja BIG

Tahun 2014 ini menjelaskan pencapaian BIG selama

tahun 2014. Capaian kinerja tersebut dibandingkan

dengan rencana kinerja sebagai tolak ukur keberhasilan

tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja

terhadap rencana kinerja ini dapat melihat kekurangan

dalam hal kinerja apa saja yang harus mengalami

perbaikan di tahun berikutnya.

Dengan kerangka berpikir seperti itu maka dapat

dibuat sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas

Kinerja BIG Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Ikhtisar Eksekutif

Bagian ini menguraikan secara singkat tentang

tujuan dan sasaran yang akan dicapai beserta hasil

capaian, kendala-kendala yang dihadapi dalam

mencapai tujuan dan sasaran, langkah-langkah

yang diambil, serta langkah antisipatifnya.

2. Bab I : Pendahuluan

Bagian ini menjelaskan secara ringkas latar

belakang, tugas dan wewenang, struktur

organisasi, dasar hukum, dan sistematika

penyajian.

3. Bab II : Rencana Strategis dan Penetapan

Kinerja

Bagian ini menguraikan tentang rencana strategis

dan penetapan kinerja BIG 2014

4. Bab III : Akuntabilitas Kinerja dan Akuntabilitas

Keuangan

Bagian ini menguraikan tentang kegiatan-

kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan oleh

BIG dalam rangka meningkatkan akuntabilitas

kinerja BIG tahun 2014, serta menjelaskan

realisasi anggaran dalam rangka pencapaian

kinerja dan penggunaan sumber daya.

5. Bab IV : Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan atas laporan

akuntabilitas kinerja BIG tahun 2014, mulai

dari keberhasilan dan kegagalan pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan, permasalahan

dan kendala dalam melaksanakan kegiatan,

serta strategi untuk mengatasinya pada tahun

mendatang.

Page 18: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Page 19: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

19Badan Informasi Geospasial 2014

Rencana Strategis Dan Penetapan Kinerja

Page 20: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

20 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Rencana Strategis BIG 2013-2014

Badan Informasi Geospasial (BIG) bertugas membantu

Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan

di bidang Informasi Geospasial. Perjalanan panjang

Bakosurtanal yang kemudian bertransformasi menjadi

lembaga yang kita kenal saat ini yaitu BIG dalam

menjalankan tugasnya, tidak terlepas dari dinamika

lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh

bagi eksistensi BIG. Langkah-langkah strategis dan

operasional yang merupakan kunci sukses bagi

organisasi akan diuraikan dalam arah dan kebijakan

tahunan BIG.

Visi dan Misi

Dalam rangka menghadapi perubahan kondisi global

dan nasional yang cepat dan dinamis, BIG telah

menetapkan visi sebagai berikut:

Menjadi Lembaga Penggerak dan Terdepan Dalam Penyelenggaraan Informasi Geospasial yang Andal, Terintegrasi dan Mudah Dimanfaatkan

Visi (Vision) merupakan gambaran masa depan yang

hendak diwujudkan. Visi harus bersifat praktis, realistis

untuk dicapai, dan memberikan tantangan serta

menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai BIG

untuk mewujudkannya. Beberapa istilah yang terdapat

dalam visi dijelaskan sebagai berikut:

1. “Menjadi lembaga penggerak”

penyelenggaraan IG secara nasional melibatkan

seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari

pemerintah dan masyarakat. Terkait dengan hal

tersebut maka BIG akan menjadi penggerak dari

seluruh pemangku kepentingan tersebut untuk

secara bersama-sama mewujudkan IG yang andal,

terintegrasi dan mudah dimanfaatkan.

2. “Menjadi lembaga terdepan”

BIG akan menjadi pelopor dan pemimpin dalam

penyelenggaraan IG secara nasional termasuk

dalam hal kebijakan, kelembagaan, teknologi,

standar, sumber daya manusia, dan ketersediaan

IG.

Page 21: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

21Badan Informasi Geospasial 2014

3. “Penyelenggaraan Informasi

Geospasial”

Seluruh kegiatan yang mencakup (a) pengumpulan

DG; (b) pengolahan DG dan IG; (c) penyimpanan

dan pengamanan DG dan IG; (d) penyebarluasan

DG dan IG; dan (e) penggunaan IG.

4. “Andal”

Kondisi IG yang akurat, dapat dipercaya dan dapat

dipertanggungjawabkan.

5. “Terintegrasi”

Bahwa data dan IG yang berada di Kementrian/

Lembaga, pemerintah daerah, dan masyarakat

menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat baik

dilihat dari segi posisi geometris maupun posisi

sebaran objek geospasial yang berada diruang

darat, laut dan udara.

6. “Mudah dimanfaatkan”

Setiap pengguna dapat memperoleh dan

menggunakan IG sesuai dengan keperluannya

masing-masing.

Dalam rangka pencapaian visi, BIG menetapkan 2 (dua)

misi, yaitu:

1. Meningkatkan koordinasi dan kapasitas

kelembagaan, sumber daya manusia, kualitas

penelitian dan pengembangan dalam

penyelenggaraan IG yang efektif, efisien, dan

sistematis serta mendorong pemanfaatan IG.

2. Membangun data dan IG yang berkualitas

dan berkelanjutan dengan multi-resolusi dan

multi-skala dalam satu referensi tunggal, serta

mudah dimanfaatkan secara cepat dan dapat

dipertanggungjawabkan untuk mendukung

pembangunan nasional.

Tujuan dan Sasaran

Dalam rangka implementasi atau penjabaran dari

misi, ditetapkan tujuan yang merupakan sesuatu yang

ingin dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu 2010-

2014, serta menggambarkan arah stratejik organisasi,

perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai

dengan tugas dan fungsi, serta meletakkan kerangka

prioritas untuk melakukan program dan kegiatan yang

akan dilaksanakan. Maka dari itu telah ditetapkan

tujuan BIG untuk periode 2010-2014, yaitu sebagai

berikut:

1. Penyelenggaraan IG nasional tidak tumpang

tindih, lebih cepat dan memiliki sistem referensi

tunggal.

2. Penguatan kelembagaan IG Nasional.

3. Percepatan tersedianya data IG.

Page 22: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

22 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya Penyelenggaraan IG Yang Telah Bereferensi Tunggal Dan Mengacu Pada Aturan/Panduan Penyelenggaraan IG

Indikator Utama

1. J umlah Dokumen Peraturan Tentang Sistem Referensi Tunggal

2. J umlah K/L Penyelenggara IG Yang Mengacu Pada IGD

3. J umlah Pemda Penyelenggara IG Yang Mengacu Pada IGD

4. J umlah Masyarakat Penyelenggara IG Yang Mengacu Pada IGD

Target dari tiap indikator

1. 3 Perka BIG, 19 Dokumen NSPK2. 8 K/L3. 2 Provinsi4. 1 Perusahaan

Sasaran Strategis 2

Meningkatnya Penggunaan Informasi Geospasial Di Lingkungan Pemerintah Dan Masyarakat

Indikator Utama

5. J umlah K/L dan Pemerintah Daerah Yang Terhubung Sebagai Simpul Jaringan IG

6. P ersentase Peningkatan Masyarakat Yang Mengakses IG

Target dari tiap indikator

5. 30 Simpul6. 10 %

Sasaran Strategis 3

Terselenggaranya Reformasi Birokrasi Di Badan Informasi Geospasial

Indikator Utama

7. P ersentase HasiPenilaian Reformasi Birokr

Target dari tiap indikato

90 %

SasarStrategis 5

MeningCakupan IGD Akurat Dan Terkini/Muta

Page 23: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

23Badan Informasi Geospasial 2014

Indikator

ersentase Hasi enilaian

rmasi krasi

rget dari tiap indikator

90 %

Sasaran Strategis 5

Meningkatnya Cakupan IGD Yang Akurat Dan

ini/Mutakhir

Indikator Utama

10. J umlah Titik Kontrol Geodesi Dan Geodinamika Sebagai Referensi Tunggal Dalam Penyelenggaraan IG

11. J umlah Cakupan Wilayah Dan Kedetilan Informasi Peta Rupabumi Sebagai Acuan Penyelenggaraan IG

12. J umlah Cakupan Wilayah Dan Kedetilan IG Lingkungan Laut Nasional (LLN) Dan Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) Sebagai Acuan Penyelenggaraan IG

Target dari tiap indikator

10. 293 titik11. 1 .096 NLP12. 58 NLP

Sasaran Strategis 4

Meningkatnya Kapasitas SDM Dan Industri IG Nasional

Indikator Utama

8. J umlah Dokumen Pembinaan Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial

9. J umlah Dokumen Reviu Standar Kompetensi Kerja NasionalProfesi Bidang IG

Target dari tiap indikator

8. 1 Dokumen9. 1 Dokumen

Sasaran Strategis 6

Tersedianya IGT Terintegrasi Yang Akurat

Indikator Utama

14. J umlah Cakupan IG Tematik Strategis Dokumen Kajian Model Dinamika Spasial Untuk Perencanaan Pembangunan

Target dari tiap indikator

- 492 NLP- 4 IG Tematik Terintegrasi dan - 34 Dokumen

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

Page 24: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

24 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Page 25: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

25Badan Informasi Geospasial 2014

Penetapan kinerja merupakan pelaksanaan Instruksi

Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, dan sesuai dengan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010, dokumen

Penetapan kinerja merupakan suatu dokumen

pernyataan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan

bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu

berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh

instansi.

Sebagai pertanggungjawaban kepada pemberi

mandat, yaitu Presiden Republik Indonesia, telah

disusun Dokumen Penetapan Kinerja BIG Tahun 2014

(Lampiran 2). Dokumen Penetapan Kinerja tersebut

berisi informasi tentang target kinerja berupa

keluaran (outputs) dan hasil (outcomes) tahun 2014.

Dokumen tersebut digunakan sebagai dasar penilaian

keberhasilan atau kegagalan atas pelaksanaan

program/kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun

2014, dan penilaiannya dituangkan dalam bentuk

pemenuhan terhadap indikator kinerja.

Secara umum proses perencanaan di BIG didasarkan

pada beberapa dokumen perencanaan baik jangka

panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek

sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional. Dokumen acuan perencanaan jangka

menengah dan panjang yang dipergunakan antara

lain: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,

Renstra BIG Tahun 2013-2014, Agenda Riset Nasional,

Kebijakan Strategis Nasional Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi. Selanjutnya untuk perencanaan jangka

pendek (tahunan) dipergunakan acuan Rencana Kerja

Pemerintah (RKP), Penetapan Kinerja BIG, Rencana

Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-K/L), Rencana

Kerja Anggaran dan Kegiatan Kementerian/Lembaga

(RKA-K/L).

Penetapan Kinerja BIG Tahun 2014

Page 26: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Page 27: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

27Badan Informasi Geospasial 2014

Akuntabilitas Kinerja Dan Akuntabilitas Keuangan

Page 28: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Pengukuran Kinerja

Pengukuran capaian kinerja BIG tahun 2014 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan

realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing

perspektif. Pengukuran tersebut dilakukan dengan evaluasi

kinerja yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengukuran Kinerja.

Pengukuran Kinerja dituangkan dalam formulir

Pengukuran Kinerja (Sesuai Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010) sebagaimana terlihat

pada Lampiran 3.

2. Evaluasi Kinerja Sasaran dan Kegiatan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tersebut maka

dilakukan evaluasi kinerja secara menyeluruh terhadap

capaian kinerja BIG.

Capaian dan Evaluasi Kinerja

Capaian dan Evaluasi Kinerja dilakukan dengan mengacu

pada hasil pengukuran kinerja, kemudian dilakukan penilaian

masing-masing sasaran. Kemungkinan hasil evaluasi ada dua

yaitu berhasil atau gagal. Jika gagal, disampaikan penyebab

kegagalannya dan kalau berhasil atau melampaui target

dijelaskan pula mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada umumnya, capaian kinerja BIG tahun 2014 dapat

dikatakan baik karena target setiap indikator kinerja sasaran

strategis secara menyeluruh dapat terpenuhi. Kondisi ini

mencerminkan keberhasilan pencapaian sasaran strategis

yang merupakan gambaran telah berjalannya tugas dan

fungsi BIG dengan baik. Berikut diuraikan capaian indikator

sasaran strategis BIG tahun 2014

“Akuntabilitas kinerja BIG

diartikan sebagai suatu

kewajiban BIG untuk

mempertanggungjawabkan atau

menjawab dan menerangkan

kinerja dan tindakan kepada yang

memiliki hak dan kewenangan

meminta pertanggungjawaban

mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan program dan

kegiatan dalam mewujudkan visi,

misi, tujuan dan sasaran BIG.”

Page 29: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

29Badan Informasi Geospasial 2014

Sasaran-1“Meningkatnya penyelenggaraan Informasi

Geospasial (IG) yang telah bereferensi tunggal dan

mengacu pada aturan/panduan penyelenggaraan IG”Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran-1 terdiri atas empat Indikator Kinerja

Utama (IKU) BIG yang terdiri dari: (1) Jumlah Dokumen Peraturan tentang sistem referensi tunggal; (2) Jumlah

K/L penyelenggara IG yang mengacu pada IGD; (3) Jumlah Pemda penyelenggara IG yang mengacu pada IGD; (4)

Jumlah masyarakat penyelenggara IG yang mengacu pada IGD.

Pada awal tahun 2014 telah ditetapkan target capaian kinerja oleh Pimpinan BIG yang tergambarkan dalam tabel

3.1

Tabel 3.1. Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran-1

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiKinerja

(dalam %)

Meningkatnya penyelenggaraan IG yang telah bereferensi tunggal dan mengacu pada aturan/panduan penyelenggaraan IG

Jumlah Dokumen Peraturan tentang sistem referensi tunggal

3 Perka BIG, 19 Dokumen NSPK

3 Perka BIG, 19 Dokumen NSPK

100

Jumlah K/L penyelenggara IG yang mengacu pada IGD

8 K/L 8 K/L 100

Jumlah pemda penyelenggara IG yang mengacu pada IGD

2 Provinsi 2 Provinsi 100

Jumlah masyarakat penyelenggara IG yang mengacu pada IGD

1 perusahaan 1 Perusahaan 100

Dari realisasi yang dapat dilihat pada tabel 3.1, indikator kinerja pada sasaran-1 menitikberatkan pada

pemanfaatan IG bagi masyarakat, sektor swasta, dan instansi pemerintah. Sesuai amanat UU No. 4 tahun 2011

tentang Informasi Geospasial yang mengatur mulai dari tata cara perolehan izin pengumpulan data geospasial

hingga pemberian sangsi di bidang IG.

Page 30: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

30 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Peraturan Perundangan Untuk MengoptimalisasiPenyelenggaraan IG Secara Nasional

1. Pengesahan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN)Peraturan Presiden ini disusun sebagai jawaban

atas adanya kebutuhan untuk merubah Peraturan

Presiden Nomor 85 Tahun 2007 tentang Jaringan

Data Spasial Nasional yang sudah tidak sesuai lagi

dengan perkembangan hukum dan kebutuhan

penyelenggaraan IG. Beberapa hal yang

menjadi highlight di dalam perubahan ini adalah

dilakukannya penyesuaian terhadap berbagai

nomenklatur yang ada & disesuaikan dengan UUIG.

Selain itu, untuk keanggotaan simpul jaringan,

yang sedianya dibatasi kepada 14 Kementerian/

Lembaga, maka saat ini dibuka peluang bagi

seluruh Kementerian/Lembaga, bahkan TNI,

Polri, dan Lembaga Tinggi Negara untuk ikut di

dalam jaringan IG Nasional. Masyarakat pun dapat

terlibat dan berkontribusi di dalam Jaringan IG

Nasional melalui mekanisme yang ditentukan.

2. Peraturan Kepala BIG Nomor 1 Tahun 2014 tentang Sistem Sertifikasi di Bidang Informasi GeospasialPeraturan ini merupakan amanah ketentuan Pasal

56 ayat (5) dan ayat (6) Undang-Undang Nomor

4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial.

Peraturan Kepala ini secara singkat mengatur

tentang bagaimana pelaksanaan sertifikasi terkait

informasi geospasial di Indonesia. Di dalam

Peraturan Kepala ini, Sistem Sertifikasi terkait

Informasi Geospasial di Indonesia terdiri atas:

a. sertifikasi kepada Tenaga Profesional;

b. sertifikasi kepada Penyedia Jasa;

c. pengakreditasian Lembaga Pelatihan/Kursus;

d. sertifikasi Instrumentasi; dan

e. sertifikasi Produk IG.

Peraturan Kepala ini juga mengamanahkan

adanya Lembaga Pengembangan Jasa Informasi

Geospasial. Lembaga ini nantinya akan menjadi

“kepanjangan” tangan Badan Informasi Geospasial

dalam melaksanakan pengembangan jasa di

bidang Informasi Geospasial. Salah satu fungsi

lembaga ini adalah melaksanakan akreditasi

terhadap lembaga sertifikasi yang yang akan

melaksanakan sertifikasi di bidang Informasi

Geospasial.

3. Peraturan Kepala BIG Nomor 4 Tahun 2014 tentang Lembaga Pengembangan Jasa Informasi Geospasial.Peraturan Kepala ini merupakan amanah Pasal

32 Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Sistem Sertifikasi di

Bidang Informasi Geospasial. Peraturan Kepala ini

mengatur tentang tugas, fungsi, struktur organisasi

dan hal lain-lain terkait Lembaga Pengembangan

Jasa Informasi Geospasial. Lembaga

Pengembangan Jasa Informasi Geospasial

dibentuk untuk menjamin adanya sinkronisasi dan

harmonisasi dalam penyelenggaraan sertifikasi

dan pengakreditasian di bidang IG.

Page 31: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

31Badan Informasi Geospasial 2014

Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) Terkait Penyelenggaraan IG

Dalam penyusunan standar baik itu berupa produk,

proses maupun pelaksanaan IG, diperlukan kajian

sehingga standar dapat diterapkan secara efektif dan

efisien. Mengingat bahwa kegiatan standarisasi ini

dimulai dari tahap pengumpulan atau akuisisi data

geospasial sampai pada tahap penyajian IG itu sendiri.

Dengan adanya standar yang dibuat ini diharapkan

kualitas data dan informasi geospasial yang akan

digunakan oleh para pemangku kepentingan dapat

terjamin. Mengenai perkembangan capaian NSPK dan

SNI yang telah diselesaikan BIG dalam rentang 5 tahun

dapat dilihat pada grafik disamping.

0

5

10

15

20

25

Jumlah dokumen Standar Nasional Indonesia (SNI)

Jumlah Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)

Th. 2014Th. 2013Th. 2012Th. 2011Th.2010

(3 , 3)

14

12

23

14

12

17

(19 , 19)

73 Dokumen NSPK

63 Dokumen SNI

Perkembangan capaian NSPK dan SNI

56 Dokumen NSPK

60 Dokumen SNI

Target Capaian

Gambar 3.1. Perkembangan capaian NSPK dan SNI

Pada tahun 2014 jumlah dokumen NSPK yang

dihasilkan sebanyak 19 dokumen, yang terdiri dari 15

dokumen NSPK dan 4 dokumen Standard Operating

Procedure (SOP). Dokumen-dokumen tersebut

dijabarkan sebagai berikut:

1. NSPK Pemetaan Tata Ruang

2. NSPK Pemetaan Dinamika Sumberdaya

3. NSPK Pemetaan Skala Besar

4. NSPK Ketelitian Peta

5. NSPK Pemetaan Partisipatif

6. NSPK Klasifikasi Penutup Lahan Skala Besar

7. NSPK Pemanfaatan Lahan Perizininan Terintegrasi

8. NSPK Pemetaan Sistem Lahan Skala 1:250.000

9. NSPK Pemetaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

10. NSPK Survei dan Pemetaan Mangrove

11. NSPK Pemetaan Karakteristik Perairan Laut

12. NSPK Pemetaan Habitat Perairan Laut Dangkal

13. NSPK Pemetaan Rawan Banjir

14. NSPK Pemetaan Multirawan Bencana

15. NSPK Pemetaan Biomassa

16. SOP Pemetaan Partisipatif untuk Pemutakhiran

Detil Rupabumi

17. SOP Pemetaan Lahan Gambut

18. SOP Pemetaan Penutup Lahan

19. SOP Ekpedisi Geografi Indonesia

Terkait dokumen Standar Nasional Indonesia (SNI),

pada tahun 2014 BIG telah menyelesaikan 19 dokumen

SNI. Terdapat 17 dokumen yang baru sampai tahap

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

sementara 2 dokumen lainnya sudah menjadi SNI.

Rincian dokumen SNI dan RSNI yang telah dihasilkan

tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. SNI GNSS Heighting

2. SNI Jaring Kontrol Horisontal (JKH)

3. RSNI Metode Pemetaan Rawan Banjir Skala

1:50.000 dan 1:25.000

4. RSNI Kontrol Kualitas Peta RTRW Provinsi,

Page 32: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

32 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Kabupaten dan Kota

5. RSNI Kontrol Kualitas Peta Rencana Detil Tata

Ruang

6. RSNI Spesifikasi Penyajian Peta RTRW Provinsi,

Kabupaten dan Kota

7. RSNI Spesifikasi Penyajian Peta Rencana Detil Tata

Ruang

8. RSNI Basis Data Spasial Rencana Tata Ruang:

Rencana Tata Ruang Kabupaten

9. RSNI Metodologi Katalog Unsur Geografi

10. RSNI ISO Informasi geografis – Citra dan data grid

11. RSNI ISO Informasi geografis – Layanan posisi

12. RSNI ISO Informasi geografis – Akses fitur

sederhana – Bagian 2: Pilihan SQL

13. RSNI ISO Informasi geografis – Sistem klasifikasi –

Bagian 1: Struktur sistem klasifikasi

14. RSNI ISO Informasi geografis – Kode dan

parameter geografis

15. RSNI ISO Informasi geografis –Geography Markup

Language (GML)

16. RSNI ISO Informasi geografis – Pengamatan dan

pengukuran

17. RSNI ISO Informasi geografis – Sistem klasifikasi

– Bagian 2: Meta Language penutup lahan/ Land

Cover Meta Language (LCML)

18. RSNI ISO Informasi geografis – Jaminan kualitas

penyediaan data

19. RSNI ISO Informasi geografis – Kualitas data

Pemanfaatan IG bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan masyarakat

1. Penyusunan Peta NKRI Tahun 2014Peta NKRI diterbitkan oleh Badan Informasi

Geospasial yang melibatkan instansi (K/L)

terkait agar keabsahan data yang terkandung

merupakan data valid dari walidatanya. Instansi

dimaksud adalah Kementerian Luar Negeri,

Kementerian Dalam Negeri, Kementerian

Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertahanan,

Dinas Pemetaan Topografi TNI AD, Dinas Hidro

Oceanografi TNI AL, Dinas Foto Udara TNI AU

dan Badan Bahasa. Peta ini bersifat public domain

artinya bisa dicetak oleh siapa saja, dengan tidak

mengubah isinya.

Output kegiatan penyusunan Peta NKRI tahun

anggaran 2014 adalah 1 (satu) peta NKRI skala

1:5.000.000 dan skala 1:2.500.000 dengan tema

Nasional Kesatuan Republik Indonesia edisi tahun

2014. Outcome dari kegiatan penyusunan Peta

NKRI tahun 2014 adalah memberikan informasi

kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

sesuai dengan data kondisi yang terbaru pada

tahun 2014 yang dapat dipakai oleh para pihak

yang terkait dalam pengelolaan Negara.

2. Asistensi dan Supervisi Pemetaan Tata RuangData dan informasi geospasial RTRW nasional,

provinsi, kabupaten dan kota serta Rencana Detail

Tata Ruang (RDTR) perlu mengacu pada satu sistem

Page 33: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

33Badan Informasi Geospasial 2014

tunggal dan terintegrasi secara nasional sesuai

asas keterpaduan dalam UU Penataan Ruang dan

UU Informasi Geospasial. Hal ini dikarenakan peta

RTRW dan RDTR bukan hanya diperlukan pada

proses perencanaan tata ruang saja tapi juga pada

proses pemanfaatan ruang dan pengendalian

ruang. Dengan demikian maka fungsi data spasial

dan peta menjadi penting karena terkait dengan

akurasi dan presisi data. Untuk itulah diperlukan

suatu standar yang sama dalam peta rencana tata

ruang agar menghasilkan kualitas yang sama.

Oleh karena itu kegiatan Supervisi dan

Asistensi Pemetaan Tata Ruang ini bertujuan

untuk membantu daerah dalam mempercepat

penyusunan peta tata ruang agar peta tata ruang

yang dibuat sesuai dengan kaidah perpetaan dan

sesuai tingkatan skala yang dibuat. Pada tahun

2014, kegiatan supervisi dan asistensi pemetaan

tata ruang dilakukan pada beberapa wilayah

Kabupaten/Kota di 4 (empat) provinsi, yaitu:

1. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Kab.

Bangka Tengah.

2. Provinsi Sumatera Barat, di Kota Pariaman.

3. Provinsi Jawa Tengah, di Kab. Banjarnegara,

Kab. Blora, Kab. Jepara, Kota Magelang, Kab.

Pemalang, Kab. Salatiga, Kab. Temanggung,

Kab. Wonogiri, Kab. Wonosobo, dan Kab.

Sukoharjo.

4. Provinsi Jawa Timur, di Kab. Lumajang dan

Kota Madiun.

3. Pembinaan Penerbit AtlasPengesahan UU Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Informasi Geospasial mengamanatkan untuk

memberikan pembinaan kepada para penerbit

atlas agar memproduksi atlas yang berkualitas.

Kualitas atlas dapat dilihat dari informasi peta

dasar yang harus mengacu kepada peta rupabumi

dengan skala tertentu. Dalam beberapa tahun

terakhir dilakukan pengkoreksian dan kontrol

kualitas produk penerbit. Momentum ini sekaligus

menjadi kesempatan untuk membina para

penerbit agar menghasilkan atlas yang berkualitas

dan mengacu pada informasi geospasial BIG. Salah

satu penerbit atlas tersebut adalah PT.Laksana, PT

Karya Pembina dan PT. PT Intan Pariwara.

4. Kementerian/Lembaga Penyelenggara IGSatu Peta adalah peta tematik tunggal dengan

tema tertentu yang disusun bersama pemangku

kepentingan dengan mengacu pada Informasi

Geospasial Dasar dan standar metodologi yang

telah ditentukan.

Produk satu peta diluncurkan setiap akhir tahun

dan disepakati oleh penyelenggaran IGT yang

berkontribusi dalam pembuatan tema satu peta

tersebut.

Terdapat 8 Kementrian dan Lembaga sebagai

penyelenggara IGT yang berkontribusi dalam

penyusunan satu peta di tahun 2014 diantaranya

adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

BPN, Kementerian Pertanian, Kementerian

Kelautan dan Perikanan, Lembaga Ilmu

Page 34: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

34 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Pengetahuan Indonesia, Lembaga Penerbangan

dan Antariksa Nasional, Badan Pengkajian

dan Penerapan Teknologi, Badan Nasional

Penanggulangan Bencana dan Badan Informasi

Geospasial. Organisasi non pemerintah yang

terlibat adalah The Nature Conservancy dan

Wetlands International

Adapun beberapa satu peta yang dihasilkan pada

tahun 2014 adalah:

• Satu Peta Penutup Lahan Nasional

• Satu Peta Karakteristik Laut Nasional

• Satu Peta Mangrove Nasional

• Satu Peta Habitat Lamun Nasional

• Satu Peta Pulau Kecil Nasional

Page 35: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

35Badan Informasi Geospasial 2014

Page 36: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

36 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Sasaran-2“Meningkatnya Penggunaan Informasi Geospasial

[IG] di Lingkungan Pemerintah dan masyarakat”

Tercapainya Sasaran-2 dimulai dengan terpenuhinya 3 Indikator Kinerja Utama BIG, yaitu: (1) Jumlah K/L yang

terhubung sebagai simpul jaringan IG; (2) Jumlah pemerintah daerah yang terhubung sebagai simpul jaringan

IG; (3) Persentase peningkatan masyarakat yang mengakses IG. Sasaran tersebut dicapai melalui terpenuhinya

indikator kinerja sebagaimana tercantum pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran-2

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiKinerja

(dalam %)

Meningkatnya penggunaan Informasi Geospasial di lingkungan pemerintah dan masyarakat

Jumlah K/L yang terhubung sebagai simpul jaringan IG

30 Simpul 45 Simpul 150

Persentase peningkatan masyarakat yang mengakses IG

10% 20% 200

Pembangunan Simpul Jaringan Baru

Hasil dari kegiatan ini adalah tersosialisasi dan

terbangunnya 30 simpul jaringan baru, selain itu

dilakukan juga kegiatan sosialisasi mengenai JIGN dan

pelatihan bimbingan teknis untuk membangun simpul

yang diadakan di 5 provinsi, yaitu Jambi, Sulawesi

Utara, Maluku, Papua, Sulawesi Barat. Outcomes dari

penyelenggaraan kegiatan tersebut memungkinkan

daerah yang terhubung pada simpul jaringan untuk

mengakses informasi geospasial yang dibutuhkan

secara cepat, mudah dan efisien dalam rangka kegiatan

perencanaan pembangunan. Berikut ini jumlah capaian

simpul jaringan yang telah terhubung di berbagai

daerah.

a. Jumlah simpul jaringan terbangun berjumlah 45

simpul yaitu 5 provinsi, 30 kabupaten dan 10 kota;

b. Pelatihan bimbingan teknis Aplikasi Konversi

Metadata diberikan kepada 5 provinsi, 30

kabupaten dan 10 kota.

Tabel 3.3. menunjukan detil pencapaian yang

didapatkan dari kegiatan tersebut.

Page 37: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

37Badan Informasi Geospasial 2014

Tabel 3.3 Daftar pemerintah daerah yang mendapat sosialisasi pembangunan simpul jaringan tahun 2014

No. ProvinsiTanggal

PenyelenggaraanProvinsi Kabupaten Kota Catatan

1 Jambi 24-26 Juni 2014 1 9 2

2 Sulawesi Utara 21-23 Agt 2014 1 6 6

3 Maluku 02-04 Sept 2014 1 7 1

4 Papua 10-12 Sept 2014 1 3 1

5 Sulawesi Barat 16-18 Sept 2014 1 5 0Tidak ada kota di provinsi ini

Total 5 30 10

Ina-Geoportal Untuk Mempermudah AksesInformasi Geospasial Bagi Masyarakat

Sebagai penyempurnaan Perpres No. 85 Tahun 2007

tentang Jaringan Data Spasial Nasional (JDSN), pada

tanggal 21 April 2014 dikeluarkan Perpres No. 27 tahun

2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional

(JIGN), yang mengamanatkan untuk memberikan

kemudahan dalam berbagi pakai dan penyebarluasan

IG, dan optimalisasi jaringan IG dengan melibatkan

seluruh pemangku kepentingan di bidang IG baik

pusat maupun daerah. Peraturan ini juga mengatur

tentang peran serta masyarakat dalam jaringan IGN.

Dalam melaksanakan amanat Perpres tersebut maka

BIG sebagai penanggung jawab penyebarluasan IG

melakukan kegiatan dan membangun infrastruktur

yang dinamakan Ina-Geoportal.

Ina-Geoportal, merupakan suatu portal, website,

dan repository untuk konten Geographic Information

System (GIS). Pengguna dapat menggunakan portal

ini untuk berbagi pakai peta dan aplikasi dengan

orang-orang yang diinginkan. Portal ini memfasilitasi

keinginan pengguna untuk saling berbagi data dan

informasi kepada komunitasnya. Saat ini Ina-Geoportal

yang diakses di http://tanahair.indonesia.go.id sudah

diisi data dari berbagai instansi yang disajikan secara

spasial. Saat ini ada 14 K/L yang sudah bergabung antara

lain BPN, BPS, KPU, LAPAN, Kementerian ESDM,

Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kehutanan,

Kementerian Kelautan Perikanan, Kementerian

Lingkungan Hidup, Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan,

Kementerian Pertahanan, Kementerian Pembangunan

Daerah Tertinggal, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Kementerian Pertanian.

Portal ini memfasilitasi keinginan pengguna

untuk saling berbagi data dan informasi kepada

komunitasnya. Dengan portal ini, pengguna dapat

melakukan beberapa hal sebagai berikut:

a. Membuat, menyimpan, dan berbagi peta secara

online

b. Berbagi tautan, aplikasi GIS, peta, layer yang akan

digunakan

c. Melakukan pencarian konten GIS dalam komunitas

d. Membuat grup untuk dapat saling berbagi dengan

teman maupun relasi yang memiliki ketertarikan

tema GIS yang sama

Page 38: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

38 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Gambar 3.1 Tampilan laman Ina-Geoportal

Page 39: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

39Badan Informasi Geospasial 2014

Sasaran-3“Terselenggaranya Reformasi Birokrasi di Badan

Informasi Geospasial (BIG)”

Tercapainya Sasaran-3 ditandai dengan terpenuhinya 1 (satu) Indikator Kinerja Utama BIG yaitu persentase

hasil penilaian reformasi birokrasi. Program reformasi birokrasi yang telah bergulir sejak tahun 2007 sudah

memasuki akhir masa pelaksanaan periode tahun 2010-2014. Sesuai arahan dari kementerian PAN-RB maka

setiap kementerian dan lembaga wajib melakukan evaluasi terkait dengan pelaksanaan reformasi birokrasi di

lembaganya. Untuk memperoleh informasi mengenai kemajuan reformasi birokrasi di Badan Infromasi Geospasial

(BIG) maka dilakukanlah pengumpulan data terkait dengan pelaksanaan reformasi birokrasi di BIG. Terdapat satu

indikator kinerja yang menjadi tolak ukur keberhasilan capaian kinerja yang dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Tabel kinerja Sasaran-3

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiKinerja

(dalam %)Terselenggaranya reformasi birokrasi di BIG

Persentase hasil penilaian reformasi birokrasi

90% 45% 50

Untuk melihat sejauh mana kesesuaian reformasi birokrasi yang dijalankan oleh BIG mampu memenuhi hararapan

masyarakat, maka diperlukan adanya penilaian atas program-program reformasi birokrasi di lingkungan BIG

dengan metode penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 1 tahun 2012 tentang Pedoman

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Kegiatan penilaian ini merupakan instrument

penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessment) oleh

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Hasil PMPRB di BIG diperoleh nilai reformasi birokrasi sebesar 45% dari target 90%. Rincian nilai reformasi

birokrasi untuk setiap kriteria pada masing-masing komponen penilaian dapat dilihat pada gambar 3.2.

Page 40: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

40 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

52.90%

35.38%

33.87%

36.10%52.53%

16.50%

41.75%

54.06%

KomponenPengungkit

(Bobot 60%)Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Penguatan Pengawasan

Penguatan Akuntabilitas

Penataan Sistem Manajemen SDM

Penataan Tatalaksana

Penataan dan Penguatan Organisasi

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Manajemen Perubahan

68%

15%

67.50%

KomponenHasil

(Bobot 40%)

Kualitas Pelayanan Publik

Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN

Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi

Gambar 3.2. Rincian Nilai Reformasi Birokrasi BIG Tahun 2014

Page 41: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

41Badan Informasi Geospasial 2014

45.05%Nilai EvaluasiReformasi Birokrasi

Metode yang digunakan adalah dengan melakukan

komparasi rencana aksi yang sudah direncanakan pada

dokumen usul reformasi birokrasi dengan hasil yang

telah dicapai pada tahun yang telah ditentukan. Dari

komparasi tersebut maka dapat diambil kesimpulan,

terkait berapa banyak rencana aksi yang sudah

dilakukan, serta dapat diidentifikasi kendala apa saja

yang dihadapi jika kegiatan tersebut tidak berjalan.

Hasilnya menunjukkan bahwa persentase hasil

penilaian reformasi birokrasi di BIG pada tahun 2014

telah mencapai 45%.

Serangkaian kegiatan reformasi birokrasi di lingkungan

BIG sebenarnya sudah dilakukan pada tahun 2010,

hanya saja reward melalui mekanisme pemberian

tunjangan kinerja baru dilakukan pada tahun 2014,

tepatnya pada bulan Desember 2014. Pembayaran

tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai negeri

sipil BIG mulai Juli-Desember 2014 sesuai Perpres No.

111 Tahun 2014. Imbas dari pelaksanaan reformasi

birokrasi ini terlihat dari semakin disiplinnya seluruh

jajaran pegawai di lingkungan BIG, terlihat dari jam

kedatangan kerja. Lebih dari itu diharapkan dengan

pemberian tunjangan kinerja ini dapat menjadi motivasi

bagi seluruh pegawai dalam meningkatkan kinerja,

demi terlaksananya semangat reformasi birokrasi yang

telah terimplementasi secara penuh di BIG.

Page 42: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

42 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Sasaran-4“Meningkatnya Kapasitas Sumberdaya Manusia dan

Industri Informasi Geospasial Nasional”

Sasaran-4 Renstra BIG memiliki 3 Indikator Kinerja Utama BIG yaitu: (1) Jumlah lembaga akreditasi lembaga

sertifikasi profesi IG dan SDM IG; (2) Jumlah lembaga sertifikasi profesi IG; (3) Jumlah SDM IG yang bersertifikat.

Terdapat 3 indikator kinerja yang merupakan tolok ukur keberhasilan capaian kinerja sasaran-4 BIG, yaitu seperti

diuraikan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5. Indikator kinerja Sasaran-4

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiKinerja

(dalam %)

Meningkatnya kapasitas SDM dan Industri IG Nasional

Jumlah dokumen pembinaan Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial

1 Dokumen 1 Dokumen 100

Jumlah Dokumen review standar kompetensi kerja nasional/profesi bidang IG

1 Dokumen 1 Dokumen 100

Target Indikator kinerja pada sasaran-4 tahun 2014 adalah dokumen kelembagaan dan kajian IG, dokumen

pengembangan dan sosialisasi SDM bidang IG, serta dokumen sertifikasi dan akreditasi di bidang IG.

Dokumen Kelembagaan dan Kajian IG

Terdapat dua uraian kegiatan yang dapat dijabarkan

dalam kaitannya dengan penyelenggaraan

pengembangan kelembagaan IG, terdiri dari:

1. Pembentukan Lembaga Pengembangan Jasa Informasi Geospasial (LPJIG)Bentuk dari kegiatan ini diharapkan terbentuk

dan beroperasinya lembaga LPJIG yang bertugas

untuk melaksanakan akreditasi lembaga sertifikasi

kompetensi terkait sertifikat tenaga professional.

Dokumen ini disusun dengan pertimbangan

bahwa untuk melaksanakan pasal 22 Peraturan

Page 43: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

43Badan Informasi Geospasial 2014

Kepala Badan Nomor 11 tahun 2013 tentang sistem

sertifikasi di bidang IG, perlu ditetapkan peraturan

Kepala BIG tentang Lembaga Pengembangan Jasa

IG.

Sampai akhir tahun 2014, LPJIG belum dapat

terbentuk dan beroperasional disebabkan karena

pertimbangan kehati-hatian yang tinggi dalam

hal penentuan bentuk organisasi dan penentuan

standar biaya. Berdasarkan saran dari BPK agar

LPJIG ke depan memiliki kedudukan yang kuat

diperlukan kajian di internal BIG tentang bentuk

organisasi yang definitif dan jelas yang sesuai

dengan karakteristik tugas pokok dan fungsinya.

Kajian ini memerlukan kecermatan yang tinggi

agar LPJIG nantinya dapat berfungsi optimal.

Pada tahun 2014 telah disusun beberapa dokumen

terkait pembentukan LPJIG, yaitu:

• Perka BIG No. 1 Tahun 2014 tentang Sistem

Sertifikasi di Bidang IG

• Perka BIG No. 4 Tahun 2014 tentang Lembaga

Pengembangan Jasa dan Informasi Geospasial

• Perka BIG No. 10 Tahun 2014 tentang Seleksi

Calon Anggota LPJIG

2. Penyelenggaraan Forum INA-SDI/Kesekretariatan Jaringan Informasi Geospasial (JIGN)Kegiatan ini merupakan pelaksanaan fungsi

BIG sebagai penghubung simpul jaringan yang

bertugas untuk membangun sistem akses JIGN,

memfasilitasi pertukaran data spasial, memelihara

sistem akses JIGN dan melakukan pembinaan

kepada simpul jaringan. Dengan terselenggaranya

kesekretariatan JIGN in diharapkan dapat

meningkatkan koordinasi dalam penyiapan bahan

kebijakan, program dan kegiatan jaringan IG.

Tahun 2014 BIG menghasilkan dokumen-dokumen

terkait sekretariat JIGN, antara lain:

• Surat Keputusan Sekretariat Utama BIG

tentang Tim Penyusun Peraturan Kepala BIG

tentang Sekretariat JIGN

• Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2014 tentang

JIGN

• Surat Keputusan Kepala BIG tentang Tugas,

Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat JIGN

Dokumen PembinaanPusat Pengembangan Data Infrastruktur Data Spasial (PPIDS)

Tahun 2014 BIG melakukan kegiatan pembinaan

PPIDS yang bertujuan untuk memberikan arahan

kepada Universitas/Perguruan Tinggi yang menjadi

rekanan dalam menyusun program bimbingan teknis

kepada Simpul Jaringan Provinsi dan Simpul Jaringan

Kabupaten/Kota.

Sasaran dari kegiatan pembinaan ini adalah agar

Universitas/Perguruan Tinggi tersebut dapat segera

menjalankan tugas dan fungsinya sesuai amanat dalam

Perpres JIGN.

Sampai akhir tahun 2014 telah terbentuk 10 PPIDS di

Universitas/Perguruan Tinggi, daftar PPIDS yang telah

terbentuk dapat dilihat pada tabel 3.6.

Page 44: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

44 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Tabel 3.6. Daftar PPIDS sampai tahun 2014

No Nama PPIDSTahun Berdiri

1

Pusat Infrastruktur Data Spasial

Institut Teknologi Bandung

(PPIDS ITB), Jawa Barat

2005

2

Pusat Studi Infrastruktur Data

Spasial (PSIDS) – Lembaga

Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat (LPPM) Institut

Teknologi Sepuluh Nopember

(ITS), Jawa Timur

2007

3

Pusat Pengembangan

Infrastruktur Data Spasial

Universitas Negeri Padang

(PPIDS UNP), Sumatera Barat

2008

4

Pusat Pengembangan

Infrastruktur Data Spasial

Universitas Mulawarman

(PPIDS UNMUL),

KalimatanTimur

2009

5

Pusat Pengembangan

Infrastruktur Data Spasial

Universitas Syiah Kuala (PPIDS

UNSYIAH), Aceh

2011

6

Pusat Kajian Pengembangan

Infrastruktur Data Spasial

Universitas Gadjah Mada

(PPIDS UGM), D. I. Yogyakarta

2011

7

Pusat Pengembangan

Infrastruktu Data Spasial

(PPIDS) – Lembaga

Penelitian Universitas

Lambungmangkurat,

Kalimantan Selatan

2013

No Nama PPIDSTahun Berdiri

8

Pusat Pengembangan

Infrastruktur Data Spasial

Universitas Diponegoro (PPIDS

UNDIP), Jawa Tengah

2014

9

Pusat Pengembangan Informasi

Geospasial Universitas

Tanjungpura (P2IG UNTAN),

Kalimantan Barat

2014

10

Pusat Pengembangan

Infrastruktur Data Spasial

(PPIDS) – Lembaga Penelitian

dan Pengabdian Masyarakat

(LPPM) Universitas Udayana,

Bali

2014

Hal ini sesuai dengan target pembentukan PPIDS

selama pembangunan jangka menengah tahap II/

Rencana Strategis BIG 2009-2014. Saat ini Universitas

Hasanudin sudah dalam proses pembentukan PPIDS,

sehingga diharapkan pada tahun 2015 Universitas

Hasanuddin sudah menjadi PPIDS.

Page 45: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

45Badan Informasi Geospasial 2014

Sasaran-5“Meningkatnya Cakupan IGD yang Akurat dan

Terkini/Mutakhir ”

Tercapainya Sasaran-5 ditandai dengan terpenuhinya 4 IKU BIG yaitu: (1) Jumlah titik kontrol geodesi dan

geodinamika sebagai referensi tunggal dalam penyelenggaraan IG; (2) Jumlah cakupan wilayah dan kedetilan

informasi peta rupabumi sebagai acuan penyelenggaraan IG; (3) Jumlah cakupan wilayah dan kedetilan IG

Lingkungan Laut Nasional (LLN) dan Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) sebagai acuan penyelenggaraan IG; dan

(4) Jumlah cakupan IG batas wilayah yang akurat dan mutakhir. Keberhasilan capaian kinerja pada sasaran-5

dapat dilihat pada tabel 3.7.Tabel 3.7. Capaian Indikator Kinerja Sasaran-5

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiKinerja

(dalam %)

Meningkatnya cakupan IGD yang akurat dan terkini/mutakhir

Jumlah titik kontrol geodesi dan geodinamika sebagai referensi tunggal dalam penyelenggaraan IG

293 Titik 303 Titik 103

Jumlah cakupan wilayah dan kedetilan informasi peta rupabumi sebagai acuan penyelenggaraan IG

1096 NLP 1096 NLP 100

Jumlah cakupan wilayah dan kedetilan IG LLN dan LPI sebagai acuan penyelenggaraan IG

58 NLP 58 NLP 100

Jumlah cakupan IG batas wilayah yang akurat dan mutakhir

90 segmen/pilar batas wilayah administrasi

90 segmen/pilar batas wilayah administrasi

100

115 segmen/pilar batas wilayah

negara

115 segmen/pilar batas wilayah

negara100

Page 46: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Secara umum capaian kinerja sasaran-5 bermanfaat dalam menyediakan data dan informasi geospasial dasar

dalam berbagai resolusi dan berbagai skala yang mencakup seluruh wilayah darat dan wilayah laut nasional.

Capaian kegiatan yang telah berhasil dilakukan sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut.

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Th. 2014Th.2013Th. 2012Th. 2011Th. 2010

8

4 70

120

65

200

460

303

120

54

54

115

80

9015

477

4250

61

260

4

Capaian Indikator KinerjaPada Sasaran-5

Penataan Batas provinsi/kabupaten/kota

Jumlah Border Sign Post (BSP) RI-RDTL

Jumlah Peta Batas Wilayah Negara (Joint Mapping) Koridor Perbatasan Darat RI-Malaysia,RI-PNG,RI-RDTL

Jumlah perapatan dan pemasangan pilar batas CBDRF RI-Malaysia, RI-PNG, RI-RDTL

Cakupan Peta Lingkungan Laut Nasional skala 1:50.000

Cakupan Peta Lingkungan Pantai Indonesia skala 1:25.000; 1:50.000; dan 1:250.000

Jumlah titik kontrol geodesi dan geodinamika sebagai referensi tunggal dalam penyelenggaraan IG

Total Cakupan Indikator Kinerja Sampai Tahun 2014

252Pilar

Batas WilayahProvinsi, Kab/Kota

432Pilar

Batas Wilayah Negara

80BSP

15Peta Batas

(Joint Mapping)

8Peta LLN1: 50.000

276Peta LPI

1: 250.000, 1: 50.000, 1:25.000

1.273Titik kontrol

geodesi & geodinamika

Gambar 3.3. Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran-5

Page 47: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

47Badan Informasi Geospasial 2014

Titik Kontrol Geodesi dan Geodinamika sebagaiReferensi Tunggal Penyelenggaraan IG

Pada tahun 2014 telah dibangun dan dirawat titik

kontrol geodesi dan geodinamika sebanyak 303 titik,

dengan rician sebagai berikut:

1. Sistem Referensi Geodesi Jaring Kontrol Horizontal

Nasional (JKHN) dan Jaring Kontrol Vertikal

Nasional (JKVN) yang dibangun sebanyak 10 titik.

Sementara perawatan dilakukan pada 43 titik.

2. Stasiun jaringan pasang surut nasional realtime

yang dibangun sebanyak 2 stasiun, untuk

perawatan dilakukan pada 117 stasiun.

3. Titik pantau geodinamika dan deformasi yang

dibangun sebanyak 11 titik.

4. Stasiun Indonesia CORS yang dibangun sebanyak 3

stasiun, sementara stasiun yang dirawat sebanyak

118 stasiun.

1. Sistem Referensi Geodesi JKHN dan JKVN Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi

jaring kontrol geodesi yang merupakan bagian dari

IGD. Jaring kontrol geodesi merupakan titik-titik

kontrol geodesi yang digunakan sebagai kerangka

acuan posisi tertentu bagi Informasi Geospasial.

Jaring kontrol Geodesi terdiri atas Jaring Kontrol

Horisontal (JKH), Jaring Kontrol Vertikal (JKV), dan

Jaring Kontrol Gayaberat (JKG). Data-data geodesi

di dalamnya dimanfaatkan oleh pemerintah

maupun swasta sebagai referensi untuk pekerjaan

pemetaan dan survey rekayasa. Semakin rapat

sebaran titik kontrol geodesi maka semakin baik

tingkat akurasi posisi yang diperoleh.

Jumlah dan sebaran jaring kontrol geodesi

yang tersedia saat ini masih belum mencukupi

kebutuhan IGD, sehingga sampai saat ini BIG

terus membangun titik JKHN dan JKVN. Pada

awal tahun 2014 direncanakan membangun

26 titik sistem referensi JKHN dan JKVN orde 0

dan 1, namun pada pertengahan tahun terdapat

pemotongan anggaran sebesar 70%, sehingga

target pembangunan titik-titik tersebut direvisi

menjadi 0 titik. Sisa anggaran digunakan untuk

backup supervisi GCP (Ground Control Point),

pembuatan titik tambahan apabila diperlukan

dan perjalanan Common Border Datum Reference

Frame (CBDRF) ke Malaysia. Walaupun target

pembangunan titik JKHN dan JKVN telah direvisi

menjadi 0 (nol), namun pada tahun 2014 tetap

terbangun 6 (enam) buah titik referensi JKHN

yaitu 2 wilayah yaitu, Riau dan Kalimantan Tengah,

dan 4 titik JKHN yang sekaligus merangkap JKVN

di Nias, Balikpapan, Makasssar, dan Bitung.

Dengan bertambahnya titik JKHN dan JKVN yang

dibangun maka semakin merapatkan jaringan titik

referensi geodesi yang dikelola oleh BIG. Titik-titik

tersebut dapat pula dijadikan sebagai titik kontrol

gayaberat.

Page 48: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

48 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Esri, HERE, DeLorme, MapmyIndia, © OpenStreetMap contributors, and the GIS user community120°0'0"E

120°0'0"E

116°0'0"E

116°0'0"E

112°0'0"E

112°0'0"E

108°0'0"E

108°0'0"E

104°0'0"E

104°0'0"E

100°0'0"E

100°0'0"E2°

0'0

"N

2°0

'0"N

2°0

'0"S

2°0

'0"S

6°0

'0"S

6°0

'0"S

10°0

'0"S

10°0

'0"S

±Keterangan

") JKHN dibangun tahun 2014

Page 49: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

49Badan Informasi Geospasial 2014

Esri, HERE, DeLorme, MapmyIndia, © OpenStreetMap contributors, and the GIS user community120°0'0"E

120°0'0"E

116°0'0"E

116°0'0"E

112°0'0"E

112°0'0"E

108°0'0"E

108°0'0"E

104°0'0"E

104°0'0"E

100°0'0"E

100°0'0"E

2°0

'0"N

2°0

'0"N

2°0

'0"S

2°0

'0"S

6°0

'0"S

6°0

'0"S

10°0

'0"S

10°0

'0"S

±Keterangan

") JKHN dibangun tahun 2014

Gambar 3.4. Distribusi titik referensi geodesi JKHN yang

dibangun tahun 2014

Page 50: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

50 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Selain pembangunan titik baru, BIG juga

melakukan perawatan pada titik-titik JKHN dan

JKVN yang sudah ada. Maksud dari kegiatan ini

adalah sebagai pemeliharaan sistem dan kerangka

referensi nasional sehingga dapat dimanfaatkan

oleh masyarakat untuk berbagai keperluan. Pada

tahun 2014 dilakukan kegiatan pemelihataan

JKHN sebanyak 43 titik yang dilakukan di Jawa

Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Outcome yang diperoleh dengan

termutakhirkannya 43 pilar JKHN dan 14 pilar Titik

Pantau Geodinamika ini adalah terbaharuinya

informasi JKHN dan JKVN sehingga nilai posisi

horizontal maupun vertikal yang diperoleh

pengguna memiliki akurasi yang lebih baik.

Selain itu, nilai koordinat pada Sistem Referensi

Geospasial Indonesia (SRGI) 2013 dapat ter-update

dan diperoleh nilai velocity rate.

2. Stasiun Jaringan Pasang Surut Nasional RealtimeJaring Stasiun Pasang Surut Nasional merupakan

salah satu titik kontrol acuan pemetaan garis

pantai pada pemetaan skala besar. Berdasarkan

hasil kuantifikasi pasang surut dari perhitungan

dengan menggunakan model laut dan data satelit

altimeter, didapatkan bahwa kebutuhan Jaring

Stasiun Pasang Surut Nasional realtime sebanyak

400 stasiun. Sedangkan jumlah bangunan stasiun

pasang surut yang terbangun sampai tahun

2013 sebanyak 118 stasiun yang terdiri dari 116

bangunan stasiun yang beroperasi dan 2 stasiun

yang telah didismantle yaitu di Marore dan Tanjung

Esri, HERE, DeLorme, MapmyIndia, © OpenStreetMap contributors, and the GIS user community120°0'0"E

120°0'0"E

116°0'0"E

116°0'0"E

112°0'0"E

112°0'0"E

108°0'0"E

108°0'0"E

104°0'0"E

104°0'0"E

100°0'0"E

100°0'0"E2°

0'0

"N

2°0

'0"N

2°0

'0"S

2°0

'0"S

6°0

'0"S

6°0

'0"S

10°0

'0"S

10°0

'0"S

±Keterangan

Distribusi titik referensi geodesi JKHV yang dirawat pada tahun 2014!.

Page 51: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

51Badan Informasi Geospasial 2014

Esri, HERE, DeLorme, MapmyIndia, © OpenStreetMap contributors, and the GIS user community120°0'0"E

120°0'0"E

116°0'0"E

116°0'0"E

112°0'0"E

112°0'0"E

108°0'0"E

108°0'0"E

104°0'0"E

104°0'0"E

100°0'0"E

100°0'0"E

2°0

'0"N

2°0

'0"N

2°0

'0"S

2°0

'0"S

6°0

'0"S

6°0

'0"S

10°0

'0"S

10°0

'0"S

±Keterangan

Distribusi titik referensi geodesi JKHV yang dirawat pada tahun 2014!.

Gambar 3.5. Distribusi titik referensi geodesi JKHV yang

dirawat pada tahun 2014

Page 52: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

52 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Lesung. Salah satu dari ke-116 bangunan stasiun

pasang surut tersebut, yaitu stasiun Surabaya

mempunyai 2 sistem pengamatan, sehingga

sistem yang online berjumlah 117.

Mengingat kondisi tersebut maka perapatan

Jaring Stasiun Pasang Surut Nasional realtime

menjadi masalah utama yang urgent dan

dapat mengakibatkan dampak sistemik dalam

penyelenggaraan Jaring Stasiun Pasang Surut

Nasional sebagai salah satu instrumen utama

Ina-TEWS serta untuk pemetaan rupabumi skala

besar dan garis pantai yang presisi. Oleh karena

itu, pada tahun 2014 dibangun 2 stasiun pasang

surut baru yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung

Pandan (Belitung) dan Pelabuhan Penagi (Natuna).

Masing-masing stasiun tersebut di-install dengan

sensor pasang surut yang bertipe float gauge

(SE200), radar gauge (KRG), dan bubble gauge

(Nimbus). Dua stasiun tersebut mulai beroperasi

pada akhir November 2014.

Gambar 3.6. Pelaksanaan Pembangunan Stasiun Pasang

Surut Belitung (kiri bawah), Natuna (atas)

Bertambahnya jumlah stasiun pasang surut yang

dioperasikan dari 117 stasiun yang dioperasikan di

tahun 2013 menjadi 119 stasiun yang dioperasikan

di akhir tahun 2014 menambah kerapatan Jaringan

Pasang Surut Nasional Realtime.

Selain pembangunan stasiun pasang surut

baru, BIG juga melakukan perawatan pada 117

stasiun pasang surut yang sudah ada. Lokasi

stasiun yang dirawat tersebar dibeberapa tempat

yaitu, Surabaya, Tahuna, Cilacap, Sunda Kelapa,

Lhokseumawe, Semarang, Manado, Nusa Penida,

Tarempa, Sekupang, Bintuhan dan Padang. Khusus

untuk stasiun yang berada di Lhokseumawe,

dilakukan pembangunan stasiun baru karena

kondisi stasiun yang miring akibat tertabrak kapal.

Outcome yang dihasilkan dengan tersedianya

data pasang surut adalah untuk peringatan

dini tsunami, sebagai sistem referensi, sebagai

indikator pemanasan global dan perubahan iklim,

Page 53: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

53Badan Informasi Geospasial 2014

sebagai indikator penurunan permukaan tanah,

membuat pemodelan laut, dan terakhir untuk

mengkoreksi geoid dengan data model.

3. Pembangunan Titik Pantau Geodinamika dan DeformasiIndonesia mempunyai kondisi tektonik yang sangat

kompleks, dimana merupakan wilayah pertemuan

4 (empat) lempeng tektonik yang sangat aktif,

yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Australia,

Lempeng Pasifik, dan Lempeng Philipina. Interaksi

antara masing-masing lempeng ini menyebabkan

wilayah Indonesia memiliki seismisitas yang tinggi,

hal ini ditandai dengan terjadinya gempa bumi di

daerah pertemuan lempeng tektonik.

Interaksi antara keempat lempeng tektonik

tersebut juga mengakibatkan terjadinya perubahan

nilai koordinat dari Jaring Kontrol Geodesi (JKG)

yang merupakan realisasi dari Sistem Referensi

Geospasial Nasional 2013 (SRGI2013). Perubahan

nilai koordinat tersebut harus bisa diakomodir

untuk mewujudkan satu referensi geospasial

tunggal di dalam kegiatan yang berhubungan

dengan survei dan pemetaan.

Maka dari itu BIG tahun 2014 membangun 11

JKG berupa titik pemantauan geodinamika dan

deformasi sebagai perapatan JKG yang sudah ada

di wilayah Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera

Selatan, kedua melakukan pengukuran GPS di

dua wilayah tersebut yang selanjutnya digunakan

untuk membuat model deformasi nasional sebagai

salah satu pendukung terealisasinya SRGI2013.

Pembangunan titik pantau geodinamika dan

deformasi tersebar di 10 titik pada wilayah

Lampung, dan 1 titik di Sumatera Selatan. Sebaran

pembangunan tiitk pantau dapat dilihat pada

gambar berikut.

105°0'0"E

105°0'0"E

4°3

0'0

"S

4°3

0'0

"S

6°0

'0"S

6°0

'0"S

±Keterangan

!. Titik Geodinamika dibangun Tahun 2014

!. Titik Geodinamika dirawat Tahun 2014

Outcome bertambahnya titik pantau geodinamika

dan deformasi adalah terpantaunya perubahan

nilai koordinat dari JKG yang merupakan realisasi

dari SRGI2013 akibat dari pergerakan lempeng

tektonik. Sehingga nilai koordinat JKG dapat ter-

update dan pengguna dapat memperoleh nilai

koordinat yang lebih akurat.

4. Indonesia Continuously Operating Reference Station (CORS)Pembangunan stasiun CORS tahun 2014 ditujukan

untuk mendukung pemetaan batas wilayah,

oleh karena itu penempatan dari stasiun CORS

Gambar 3.7. Sebaran pembangunan titik pantau

geodinamika dan deformasi tahun 2014

Page 54: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

54 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

yang dibangun dilakukan disekitar derah yang

mendekati wilayah perbatasan dengan kriteria

mengikuti SNI prosedur pembangunan stasiun

CORS. Tahun 2014 ini dibangun 3 stasiun CORS baru

pada lokasi berbeda yaitu, Malinau (Kalimantan

Utara), Sambas (Kalimantan Barat), Putussibau

(Kalimantan Barat). Ketiga stasiun tersebut mulai

aktif dan terkoneksi Virtual Private Network (VPN)

IP pada akhir Oktober hingga November 2014.

!.

!.

!.

115°0'0"E

115°0'0"E

110°0'0"E

110°0'0"E

5°0

'0"N

5°0

'0"N

0°0

'0"

0°0

'0"

±Keterangan

!. CORS dibangun tahun 2014

Selain kegiatan pembangunan CORS, BIG

juga melakukan perawatan stasiun CORS

sebanyak 118 stasiun pada tahun 2014.

Kegiatan perawatan ini terdiri dari tiga proses

kegiatan, yaitu pengoperasian stasiun tetap GPS

(CORS), pemeliharaan, dan pengolahan data.

Pengoperasian stasiun untuk memantau data yang

mengalir dari stasiun CORS ke BIG melalui jaringan

komunikasi VPN IP dan internet. Pemeliharaan

stasiun CORS terdiri dari perbaikan stasiun CORS

yang mengalami kerusakan, upgrade firmware, dan

pengecekan stasiun yang dilakukan minimal 1 kali

untuk setiap tahunnya agar alat dapat beroperasi

dengan baik. Terakhir adalah pengolahan data

stasiun CORS yang terdiri dari beberapa bagian,

pertama mengolah data mentah GPS menjadi

suatu format baku yang disebut dengan RINEX

(ASCII), kedua mengolah data menjadi informasi

baseline, ketiga menggabungkan data pendukung

lainnya seperti precise orbit, dan terakhir mengolah

data menjadi informasi koordinat teliti untuk

mendapatkan time series koordinat dan besar/arah

peregerakan deformasi kerak bumi pada masing-

masing stasiun.

Kegiatan perawatan ini menghasilkan outcome

berupa tersedianya data GPS dari 118 stasiun CORS

untuk keperluan Indonesia Tsunami Early Warning

System (Ina-TEWS), survey dan pemetaan,

pemeliharaan sistem referensi koordinat nasional,

serta informasi deformasi kerak bumi.

Peta Lingkungan Pantai Indonesia Untuk Mendukung Rencana Tata Ruang Pulau dan Wilayah Pesisir

Secara garis besar Peta Lingkungan Pantai Indonesia

(LPI) adalah peta dasar yang memberikan informasi

secara khusus untuk wilayah di daerah pesisir. Wilayah

pesisir terdiri dari dua alam yaitu darat dan air yang

mempunyai sifat berbeda namun saling mempengaruhi.

Sehingga diperlukan sarana perencanaan yang terpadu

tanpa mengesampingkan perbedaan lingkungan dan

Gambar 3.8.Sebaran pembangunan stasiun CORS tahun

2014

Page 55: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

55Badan Informasi Geospasial 2014

ekosistem tersebut. Oleh karena itu salah satu sarana

tersebut adalah peta lingkungan pantai Indonesia

yang merupakan sumber informasi darat dan laut,

khususnya wilayah pantai secara simultan dalam satu

lembar peta dengan skala dan sistem proyeksi yang

sama. Sehingga diharapkan dalam proses perencanaan

dan pembangunan nasional pada wilayah pantai/pesisir

dapat berjalan lebih optimal.

Pada tahun 2014 BIG melakukan pemetaan LPI pada

tiga skala yaitu skala 1:250.000, 1:50.000, dan skala

1:25.000. Kegiatan pemetaan LPI khususnya pada

skala 1:250.000 telah dilakukan sejak tahun 1993 dan

telah terpetakan sebanyak 147 NLP dari 212 NLP

yang direncanakan mencakup keseluruhan wilayah

pantai/pesisir NKRI. Peta LPI skala 1:250.000 bertujuan

menyediakan IGD kelautan dan lingkungan pantai

sebagai IG terpadu untuk mendukung Rencana Tata

Ruang (RTR) pulau dan wilayah pesisir, dan Pusat

Kegiatan Wilayah (PKW), yang ditetapkan dalam

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).

Sama halnya dengan peta LPI skala 1:250.000, peta LPI

skala 1:50.000 mulai diselenggarakan pada tahun 1993

dengan target sebanyak 1050 NLP, sampai tahun 2014

telah tersedia sebanyak 498 NLP. Selain mendukung

RTR pulau dan wilayah pesisir, Pusat Kegiatan Lokal

(PKL), peta LPI skala 1:50.000 juga dapat dimanfaatkan

untuk perlindungan dan mitigasi bencana wilayah

pesisir.

Pada tahun 2013 BIG mulai melakukan pembuatan

peta LPI skala 1:25.000, dan sampai tahun 2014 telah

tersedia 8 NLP. Peta LPI pada skala ini dibuat untuk

prioritas wilayah tertentu yang ditentukan berdasarkan

infrastruktur pendukung penguatan konektifitas

terutama pelabuhan/wilayah pesisir. Cakupan wilayah

darat dan laut sesuai lembar peta dengan informasi

pesisir lebih rinci untuk skala Kabupaten/Kota

atau beberapa Kecamatan. Peta LPI skala 1:25.000

bermanfaat dalam menyediakan IG terpadu untuk

mendukung RTR Pulau dan Wilayah pesisir, mendukung

ketersediaan infrastruktur spasial untuk koridor

ekonomi spasial nasional, serta perlindungan dan

mitigasi bencana di wilayah pesisir. Selanjutnya telah

direncakan untuk pembuatan peta LPI skala 1:10.000

yang pada tahun 2014 baru dilaksanakan kajian berupa

desk-study mengenai metode akuisisi data hidrografi.

Berikut ini hasil penyelenggaraan pemetaan lingkungan

pantai Indonesia pada tahun 2014 terdiri dari:

1. Pembuatan Peta LPI skala 1:250.000, terdiri dari

10 NLP yang berlokasi di wilayah Selat Makassar,

Nusa Tenggara Timur, Pulau Halmahera, dan

Papua Barat;

2. Survei Hidrografi dan pembuatan peta LPI skala

1:50.000, terdiri dari 40 NLP yang berlokasi di

wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi

Tengah dan Barat;

3. Survei Hidrografi dan pembuatan peta LPI skala

1:25.000 wilayah Teluk Jakarta sebanyak 4 NLP.

Page 56: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

56 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Page 57: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

57Badan Informasi Geospasial 2014

Pemetaan Lingkungan Laut Nasional dalamMengelola Sumber Daya Alam Laut

Penyelenggaraan pemetaan lingkungan laut nasional

dilakukan dalam tiga skala sesuai amanat UU IG pasal

18 ayat 2 dan 3, yaitu pada skala 1:500.000; 1;250.000;

dan 1:50.000. Sampai tahun 2010 ketersediaan Peta

Lingkungan Laut Nasional (LLN) untuk seluruh wilayah

Indonesia baru mencakup skala 1:500.000, sementara

untuk peta LLN skala 1:250.000 belum tersedia sampai

saat ini. Untuk skala 1:50.000 kegiatan pemetaan

sudah dimulai pada tahun 2013 dan menghasilkan 4

NLP. Kegiatan pemetaan pada skala ini dilanjutkan

pada tahun 2014 yang berlokasi di Karimunjawa (Jawa

Tengah), menghasilkan sebanyak 4 NLP. Indeks peta

LLN sampai tahun 2014 dapat di lihat pada gambar x.x.

Tersedianya peta LLN berupa peta dasar yang

memberikan informasi secara khusus mengenai wilayah

laut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pengelolaan sumber daya alam laut, penetapan batas

wilayah, dan keperluan tematik lainnya.

Gambar 3.9. Contoh peta LPI skala 1:50.000

Page 58: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

58 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Esri, HERE, DeLorme, MapmyIndia, © OpenStreetMap contributors, and the GIS user community138°30'0"E

138°30'0"E

132°0'0"E

132°0'0"E

125°30'0"E

125°30'0"E

119°0'0"E

119°0'0"E

112°30'0"E

112°30'0"E

106°0'0"E

106°0'0"E

99°30'0"E

99°30'0"E

93°0'0"E

93°0'0"E

14°0

'0"N

7°3

0'0

"N

7°3

0'0

"N

1°0

'0"N

1°0

'0"N

5°3

0'0

"S

5°3

0'0

"S

12°0

'0"S

12°0

'0"S

18°3

0'0

"S

18°3

0'0

"S

±Keterangan :

Index 1 : 50.000

Index 1 : 500.000

Gambar 3.10. Indeks peta LLN sampai tahun 2014

Page 59: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

59Badan Informasi Geospasial 2014

Esri, HERE, DeLorme, MapmyIndia, © OpenStreetMap contributors, and the GIS user community138°30'0"E

138°30'0"E

132°0'0"E

132°0'0"E

125°30'0"E

125°30'0"E

119°0'0"E

119°0'0"E

112°30'0"E

112°30'0"E

106°0'0"E

106°0'0"E

99°30'0"E

99°30'0"E

93°0'0"E

93°0'0"E

14°0

'0"N

7°3

0'0

"N

7°3

0'0

"N

1°0

'0"N

1°0

'0"N

5°3

0'0

"S

5°3

0'0

"S

12°0

'0"S

12°0

'0"S

18°3

0'0

"S

18°3

0'0

"S

±Keterangan :

Index 1 : 50.000

Index 1 : 500.000

Page 60: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

60 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Perapatan dan Pemasangan Pilar BatasCommon Border Datum Reference Frame (CBDRF)RI-Malaysia, RI-PNG, RI-RDTL

Common Border Datum Reference Frame (CBDRF)

adalah datum kerangka referensi yang disepakati

dan digunakan secara bersama untuk pengelolaan

kawasan batas negara terutama yang terkait dengan

data dan informasi geospasial. Secara praktis CBDRF

direpresentasikan di lapangan dengan beberapa titik

(tugu, monument, pilar) kerangka yang koordinatnya

diketahui dengan tingkat ketelitian tinggi dalam datum

bersama yang disepakati oleh negara-negara yang

berbatasan. Kegiatan pemasangan pilar batas CBDRF

ini dilakukan oleh BIG di tiga perbatasan Negara, yaitu

Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Tahun 2014 kegiatan survey CBDRF RI-Malaysia

dilaksanakan disepanjang garis batas RI-Malaysia

dengan volume keseluruhan sebanyak 35 pilar batas

Negara. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 sektor, yaitu

Sektor Barat (Kalimantan Barat – Sarawak) dan Sektor

Timur (Kalimantan Utara – Sabah).

Gambar 3.11. Lokasi kegiatan survey CBDRF RI-Malaysia,

sektor barat (atas), sektor timur (bawah)

Page 61: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

61Badan Informasi Geospasial 2014

Kegiatan survei dan pemetaan di perbatasan antara

Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor-

Leste (RI-RDTL) dimulai dengan kegiatan penetapan

batas dan penegasan batas darat. Tahun 2014 telah

dilaksanakan survei pembuatan dan pemasangan 80

buah pilar auxiliary batas Negara RI-RDTL serta survei

penetapan titik-titik batas Negara sejauh 15 km secara

bilateral melalui kegiatan Joint Field Survey 2014 (JFS)

2014. Adapun tujuan dari pekerjaan ini adalah dalam

rangka menyelesaikan survei demarkasi pilar batas

Negara RI-RDTL dan memperjelas posisi garis batas

antara RI-RDTL.

Selanjutnya kegiatan pemasangan pilar batas antara

Republik Indonesia dengan Papua New Guinea (RI-

PNG), kegiatan survei ini dilaksanakan dari tanggal

27 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 9 November

2014 dan menghasilkan 5 pilar batas CBDRF RI-PNG.

Hasil dari kegiatan ini berupa raw data GPS di Base

Station Jayapura dan Merauke. Pertukaran data

hasil survei kegiatan pengukuran pilar batas RI-PNG

menggunakan GPS tipe geodetic yang dilakukan oleh

kedua tim survei RI dan PNG belum bisa dilaksanakan

karena kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan.

Direncanakan akan dipertukarkan pada pertemuan

Joint Technical Sub-Commite on Survey Demarcation and

Mapping (JTSC SDM) pada bulan April 2015.

Gambar 3.12. Lokasi kegiatan CBDRF RI-PNG (atas), Lokasi

pemasangan pilar batas RI-RDTL (bawah),

Page 62: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

62 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Joint Border Mapping (JBM) Koridor PerbatasanDarat RI-Malaysia, dan RI-PNG

Peta batas wilayah Negara atau peta joint border

mapping (JBM) merupakan peta rupabumi yang khusus

menampilkan wilayah sepanjang garis batas dengan

koridor tertentu, dan merupakan peta gabungan

antara kedua Negara berbatasan melalui mekanisme

antar kedua Negara. Terkait perkembangan waktu dan

teknologi, terutama berkaitan dengan teknologi Sistem

Informasi Geografis (SIG) dan citra resolusi tinggi yang

semakin bagus kualitasnya, maka pada tahun 2013

telah dilakukan pemutakhiran Peta JBM RI-PNG yang

dilengkapi dengan citra resolusi tinggi untuk sheet no.

8-15 serta dibuat dengan menggunakan software SIG

dan sudah dilengkapi basis data spasialnya. Pada tahun

2014 dilanjutkan kegiatan yang sama dan menghasilkan

5 NLP untuk sheet no. 6-20.

Kegiatan yang sama juga dilakukan untuk pemetaan

JBM RI-Malaysia, menghasilkan sebanyak 10 NLP yaitu

sheet no. 26-35. Khusus untuk peta JBM RI-Malasysia

dibuat sebanyak dua versi, yaitu untuk kontur interval

25 meter dan kontur interval 20 meter.

Adapun maksud dari kegiatan pembuatan peta JBM

ini adalah untuk menyediakan informasi geospasial di

wilayah perbatasan, serta sebagai bahan perundingan

bilateral RI-Malaysia dan RI-PNG. Volume pekerjaan

Pemetaan Koridor Perbatasan RI-PNG sebanyak 5

NLP mulai dari RI-PNG 16 sd. RI-PNG 20 Lokasi di

Kab. Bovendigoel dan Kab. Merauke, Provinsi Papua

serta Koridor Perbatasan RI-Malaysia di Kab. Malinau,

Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 10 NLP mulai dari

sheet 26-35

! ! !! ! !

! ! !

! ! !

! ! !

!! !

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!!

!!

!

!!!

!!

!

!!!

!

!!

!

!!

!

!!!!!!!!!

!!

!!!!

!!

!

!!!

!!!

!!!!

!!

!!!

!!

!

!!

!

!!

!!!!

!!!!!!!!

!

!!

!

!!

!

!!!

!!

!!

!!

!!

!

!!!

!!!!!!

!

! ! !

!!

!

! ! ! ! ! !

! ! ! ! ! !

! ! !! ! !

! ! !

!!

!

! ! !

! ! !

!!

!

!!

!

!!

!

!

!!

!!

!

! ! !

!

! !

! ! ! ! ! !

! ! !!!

!

!!

!

!!

!

! ! !

!!

!

! ! !

!! !

!!

!

!!

!

!

!!

! ! !

!! !

!! !

!!

!!

!!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!!!!!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!

!!

!!

!!

!!

!!

!!

!!

!

!!

!

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/ "/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/ "/

"/"/

"/

"/"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"/

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

""

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

885

912

952

969

881

812

988

992

945

840

922

741

904904

909

659

663

736

733

808

654

706

859721

687

819

881

908

972

918

789

938

799

864

785

822

748

949

1035

1027

1043

1200

1077

800

900

700

1000

1100

1200

1300

1400

15001600

1700

800

900

900

1000

700

900

700

900

900

800

800

800

700

700

1100

1000

800

1100

800

1000

1000

700

900

1000

900

900

800

1000

800

900

900

1000

900

900

800

800

1000

900

900

1000

900

900

800

900

800

900

1000

900

900

900

900

700

800

1000

S. Kaya

n

S. B

ayan

S. Beli

en

S. Bungan

S. Aha

ng

S. B

angi

u

S. P

ayan

g

S. P

engi

an

S. Nyamuk

S. S

ekel

ep

S. T

uit B

io

S. M

alon

g Iu

t

S. Bubu

S. Lalut K

ayu

S. Sapan

S. Jelerai Iut

S. T

uit I

ut

S. Bangleciu

S. Lege D

ua

S. L

ong

Bul

an

S. Malong Ilang

S. P

entan

S. K

enyo

S. Malong Bio

S. Malong Payan

S. Malong Sada

S. Legau

S. M

alon

g B

elua

k

S. L

alut

Kul

it

S. Latung

S. Jerarai Bio

S. Jeling

S. Betaoh

S. Jekalang

S. Gelap

S. P

enasai

S. Lege Satu

S. N

aha

S. Lulut Salai

S. Penasai

S. K

ayan

S. K

ayan

V727

V730V737

V743V752V759

V765

V770V774

V786

V799

V805

V809

V814

V822

V832

V841

V852V860

V868V881V889

V895

V905

V913

V920V925

V934

V941V952

V960

V967

V977

V988

V998

V1046

V1059

V1069

V1084

V1095

V1106

V1116

V1126

V1136

V1147

V1155

V1202

V1211

V1218

V1225

V1230

V1236

V1005

V1016V1025

V1035

V899/4

V1099/5

V899/13

V1099/14

V1099/22

56'

56'

55'

55'

54'

54'

53'

53'

52'

52'

51'

51'

50'

50'

49'

49'

48'

48'

47'

47'

46'

46'

45'

45'

44'

44'

43'

43'

42'

42'

41'

41'

40'

40'

55'

54'

53'

52'

51'

50'

49'

48'

47'

46'

45'

44'

43'

42'

41'

40'

39'

55'

54'

53'

52'

51'

50'

49'

48'

47'

46'

45'

44'

43'

42'

41'

40'

39'

PEMETAAN BERSAMA DI SEPANJANG PERBATASAN INTERNASIONAL ANTARAINDONESIA (KALIMANTAN TIMUR & KALIMANTAN BARAT) DAN MALAYSIA (SABAH & SARAWAK)

JOINT MAPPING ALONG THE INTERNATIONAL LAND BORDER BETWEEN INDONESIA (KALIMANTAN TIMUR & KALIMANTAN BARAT) AND MALAYSIA (SABAH & SARAWAK)

INDONESIA - MALAYSIA SUNGAI KAYAN INDONESIA SHEET 26RESTRICTED / TERBATAS1 : 50,000

114°

40'

0"

T

1° 55' 0" U

114°

40'

0"

T

1° 39' 0" U

114° 56' 0" T

1° 55' 0" U

114° 56' 0" T

1° 39' 0" U

Scale 1 : 50,000Skala 1 : 50.000

© Copyright is reserved by Indonesian Law© Hak cipta dilindungi oleh Undang - Undang Republik IndonesiaContour interval 25 metres

Selang kontur 25 meter

This map was prepared from the following source materials: (a) Compiled from Rupabumi Indonesia map series 1820-34 and 1920-13 published in 2007, (b) Compiled from Malaysia topographical map series T 738 sheet 7623 published in 2004 and sheet 7723 published in 2006 (c) Field Plans referred to in Map No. 3 attached to the Memorandum of Understanding (MOU) signed in Yogyakarta, Indonesia on 13 December 1976, showing the International Boundary between Boundary Markers A 768 to A 1400; and Field Plans referred to in Map No. 9 attached to the Memorandum of Understanding (MOU) signed in Johor Bahru, Johor, Malaysia on 16 September 1992, showing the International Boundary between Boundary Markers A 1400 to B 001 and Boundary Markers B 001 to B 300 (d) Additional Information from field completion 2009.

Relation between True North,Grid North and Magnetic North are shown diagrammetrically for the centre of this map.Average magnetic declination in 2015 in the centre of this map is 0°33' and annual magnetic change -2.2' west.

Hubungan antara utara sebenarnya, utara grid dan utara magnetik ditunjukkan secara diagram untuk pusat peta ini.Deklinasi magnetik rata-rata tahun 2015 di pusat lembar peta: 0°33' dan perubahan tahunan deklinasi tersebut: -2.2'

Graticule: 1 MinuteGratikul: 1 Menit

Grid: 1,000 metre UTMGrid: 1.000 meter UTM

Projection: Transverse MercatorProyeksi: Transverse Mercator

Datum: Horizontal - CBDRF Vertical - Local Mean Sea LevelDatum: Horisontal - CBDRF Vertikal - Muka laut setempat

Prepared by Geospatial Information Agency , Indonesia in cooperation with Departmentof Survey and Mapping, Malaysia under the Indonesia - Malaysia Joint Border Mapping ProjectDibuat oleh Badan Informasi Geospasial, Indonesia bekerjasama dengan Jabatan Ukurdan Pemetaan Malaysia dalam rangka proyek pemetaan batas bersama Indonesia - Malaysia

Edition, 2014Edisi, 2014

THIS MAP IS NOT AN AUTHORITY ON BOUNDARIES

PETA INI BUKAN REFERENSI RESMI TENTANG BATAS - BATAS WILAYAH

ABBREVIATION SINGKATAN

BUILT ENVIRONMENT Built-up areaBuildings Mosque; ChurchHindu temple; Buddhist templeMuslim cemetery; Christian cemeteryHistorical site; Immigration point of Entry

DEMARCATIONInternationalUnresolvedStateDivisionDistrictVillage

AERONAUTICALMinor airfield Runway strip

GEDUNG & BANGUNAN LAINNYA Permukiman Bangunan Mesjid; GerejaPura; ViharaMakam muslim; Makam kristenTempat bersejarah; Perlintasan Resmi

BATAS WILAYAHBatas NegaraBelum terselesaikan Batas ProvinsiBatas Kabupaten / KotaBatas Kecamatan Batas Desa

LAPANGAN TERBANGLandas pacu perintisLandas pacu

TRANSPORTATIONArterial roadCollector roadLocal streetRoad under constructionMotorable trackFoot pathLight railwayKilometer postBridge; Pedestrian bridge

UTILITYPower lineWater tank; Petroleum tank Gas tank; Palm oil tank TowerWater pipe lineOil pipe lineGas pipe line

TRANSPORTASI Jalan Arteri Jalan KolektorJalan Lokal Jalan sedang dibangun Jalan LainJalan SetapakJalan LoriPal/Tonggak kilometerJembatan; Titian

INFRASTRUKTUR Kawat listrik tegangan tinggiTangki air minum; Depo bahan bakar minyak Depo bahan bakar gas; Depo minyak sawit MenaraPipa saluran airPipa bahan bakar minyak Pipa bahan bakar gas

G.Bkt.Bt.P.Tg.K.UT

INDEX MAP SHOWINGADJOINING SHEETS

PETUNJUK LETAK PETA

MAP COMPILATION NOTES

KETERANGAN RIWAYATPeta ini dikompilasi dari : (a) Peta Rupabumi Indonesia nomor Lembar Peta 1820-34 dan 1920-13 diterbitkan 2007. (b) Peta topografi Malaysia seri peta T 738 lembar 7623 diterbitkan tahun 2004 dan lembar 7723 diterbitkan tahun 2006.(c) Peta Rincikan, sebagai acuan peta No. 3 lampiran MOU Yogyakarta, 13 Desember 1976, yang menunjukkan pilar batas Internasional A 768 - A 1400; dan Peta Rincikan, sebagai acuan bagi Peta No.9 lampiran MOU Johor Baru, 16 September 1992, yang menunjukkan pilar batas Internasional A 1400 - B 001 dan pilar batas Internasional B 001 - B 300 (d) Informasi tambahan dari survei lapangan 2009

- Gunung- Bukit- Bukit- Pulau- Tanjung- Kuala- Utara- Timur

MALAYSIA

Kilometers/Kilometer0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Meters/Meter 2 000 1 0001 500 500

mUmTKg.

S.Sg.Tl.Tlk.

- Meter Utara- Meter Timur- Kampung

- Sungai- Sungai- Teluk- Teluk

P

203

N19

D.001

HYDROGRAPHY SwampRiver; Irrigation canalDam or weirLake; Hot springSandShore lineReef; Intertidal reefMud; Rock barWharf; JettyPondSea; Break waterLighthouse

GENERAL Height pointGPS StationInternational boundary marker,shown 1 km apart

PERAIRANRawaSungai; Saluran irigasiBendungan Danau; Sumber air panasPasirGaris tepi pantaiBatu karang; Terumbu�Lumpur; Beting karangDermaga; JetiEmpangLaut; Penahan ombakMenara suar

LAIN-LAIN Titik TinggiTitik GPSPilar batas negara, digambarkan tiap 1 km

VEGETATION Primary forest; Grass Wet paddy; Dry paddyMangrove forest; Cleared LandScrub/Renek; Mixed perennial cropsPlantation

HYPSOGRAPHYContour line index Contour line normalCliff precipitousCuttingEmbankment

GEOLOGYMine or quarry

TUMBUH-TUMBUHAN Hutan; RumputSawah irigasi; Sawah tadah hujanBakau; Tanah kosongBelukar; Tanah ladangKebun

RELIEFGaris kontur indeksGaris konturTebingGalian Timbunan GEOLOGITambang

INDONESIA

27

26

2524

MALAYSIA

INDONESIA

SR MOHAMAD KAMALI BIN ADIMINHead of Division

for Large Scale Topographic MappingCenter for Topographic Mapping and Toponym

Geospatial Information AgencyIndonesia

Director of SurveyData AcquisitionMapping Division

Department of Survey and MappingMalaysia

Acting Head of Centerfor Boundary Mapping

Geospatial Information AgencyIndonesiaChairman

Indonesian Working Group for the Common Border Datum Reference Frame

and Joint Border Mapping

Director of SurveyMapping Division

Department of Survey and MappingMalaysiaChairman

Malaysian Working Group forthe Common Border Datum Reference Frame

and Joint Border Mapping

This Proof Prepared and Checked by:

Approved by:

DR. ADE KOMARA MULYANA

DR.-ING. KHAFID DATO' SR MOHD NOOR BIN ISA

KALIMANTAN TIMUR

210000m

U20000

0mU

190000m

U

2000

00m

U19

000

0mU

MALINAU

Long Uro

KAYAN HILIR

250000mT 260000mT 270000mT

250000mT 260000mT 270000mT

2100

00m

U

KAYAN HULU

KAYAN SELATAN

Long Temuyat

Long Betaoh

Long Nawang

Metun

Long Betaoh

Mag NUM

True NUS

Grid NUG

4'

0°37'

Jumlah Border Sign Post (BSP) RI-RDTL

Border Sign Post (BSP) adalah tanda petunjuk

batas berwujud sebuah papan pengumuman untuk

memberitahukan masyarakat pelintas batas dan aparat

keamanan bahwa di dekat lokasi itu terdapat garis

batas. Di dalam papan pengumuman BSP dituliskan

juga keterangan jarak dari lokasi BSP ke garis batas.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan

secara bersama oleh kedua Negara, Indonesia merasa

perlu memasang tanda penunjuk batas yang dilakukan

secara unilateral.

Tahun 2014 ini dilakukan pemasangan sebanyak 80

BSP sehingga seluruhnya telah dipasang sebanyak

Gambar 3.13. Peta JBM RI-Malaysia 26

Page 63: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

63Badan Informasi Geospasial 2014

520 buah BSP di sepanjang batas RI-RDTL. Sedangkan

bila dilihat dalam kurun waktu antara tahun 2010-2014

maka hasil capaian dari kegiatan ini adalah sebagai

berikut: Tahun 2010 tidak ada kegiatan pemasangan

BSP, tahun 2011 sebanyak 40 BSP, tahun 2012 sebanyak

50 BSP, Tahun 2013 sebanyak 70 BSP dan tahun 2014

sebanyak 80 BSP.

Penegasan Batas Wilayah Administrasi Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Penegasan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten/

Kota memberikan banyak keuntungan bagi daerah

yang bersangkutan. Penegasan batas daerah dapat

mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah

yang bersangkutan, mulai dari pengaturan tata

ruang, pengelolaan sumber daya alam, pelayanan

administrasi kependudukan, pelayanan administrasi

pertanahan, pelayanan perijinan mitigasi bencana

sampai penanganan kasus hukum. Akan tetapi

meskipun penengasan batas demikian penting

progres penegasan batas masih terhitung kurang

cepat. Saat ini baru sekitar 27% dari total seluruh

segmen batas daerah yang sudah berhasil ditegaskan.

Untuk mendukung percepatan penegasan batas

daerah, BIG melaksanakan kegiatan Pembuatan Peta

Koridor Kabupaten / Kota dan Ajudikasi Di Lapangan.

Dalam kegiatan ini dilakukan pelacakan batas secara

kartometrik dengan melibatkan kedua pemerintah

daerah sekaligus, sehingga dari kegiatan ini didapatkan

informasi mengenai garis batas yang disepakati di atas

peta, garis batas yang masih belum sepakat serta dapat

menginventarisir permasalahan batas yang terjadi.

Kegiatan ajudikasi batas Kabupaten/Kota dimulai pada

tahun 2013 sebanyak 15 segmen kabupaten dan 3

segmen batas Provinsi di Provinsi Kalimantan Tengah.

Sedangkan volume pekerjaan yang dikerjakan pada

tahun anggaran 2014 ini adalah sebanyak 13 segmen

batas kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai

berikut:Tabel 3.8. Batas Segmen Batas

No.Batas Segmen Batas Jumlah

NLPAdministrasi 1 Administrasi 2

1 Kota Makasar Kab. Gowa 1

2 Kab. Bone Kab. Sinjai 1

3 Kab. Bone Kab. Maros 1

4 Kab. Bulukumba Kab. Sinjai 1

5 Kab. Bone Kab. Soppeng 1

6 Kab. Barru Kab. Bone 1

7Kab. Barru

Kab. Sidrap-Parepare

1

8 Kab. Barru Kab. Sopeng 1

9 Kab. Bone Kab. Wajo 1

10 Kab. Bantaeng Kab. Jeneponto 1

11 Kab. Gowa Kab. Sinjai 1

12 Kab. Gowa Kab. Bone 1

13 Kab. Barru Kab. Pangkep 1

Selain ajudikasi batas Kabupaten/Kota, BIG juga

melaksanakan ajudikasi batas wilayah Kecamatan/

Gambar 3.14. Foto BSP terpasang

Page 64: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

64 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Kelurahan yang bertujuan untuk menyediakan

data geospasial berupa koordinat titik batas dan

deliniasi garis batas kecamatan/kelurahan/desa

secara kartometrik dan ajudikasi di lapangan dengan

menyajikannya pada peta wilayah administrasi

kecamatan / kelurahan / desa. Ajudikasi batas wilayah

Kecamatan/Kelurahan pada tahun 2014 mencakup

4 kabupaten/kota pada 4 kecamatan dan 33 desa/

kelurahan.

PBU 05PBU 06

PBU 10

PBU 11

PABU 01

PABU 02

PABU 03

PABU 04

PABU 07

PABU 08

PABU 09

PABU 12

PABU 13

PABU 14

PABU 15

50

150

200

900

950

850

800

250

300

750

700

400

650

450

600

550

500

1000

1050

1100

100

1150

1300

12501200

1350

1400

1450

1500

1550

350

1600

1650

1700

1750

1800

1850

1900

1950

20002050

2100

2150

220

0

2250

2300

2350

2400

2450 25

00

2550

2600

2650

270

0

2750

100

500

500

125

0

1350

650

100

1150

400

150

2250

400

150

2300

1300

200

200

600

1150

350

260

0

2650

1600

500

100

900

900

150

105

0

2300

2050

550

50

150

450

50

600

950

1050

1100

1350

1050

1650

700

600

500

1100

1050

1500

450

450

100

600

500

1250

900

1350

2100

119°57'0"E

119°57'0"E

119°55'30"E

119°55'30"E

119°54'0"E

119°54'0"E

119°52'30"E

119°52'30"E

119°51'0"E

119°51'0"E

5°22

'30

"S

5°22

'30

"S

5°24

'0"S

5°24

'0"S

5°25

'30

"S

5°25

'30

"S

5°27

'0"S

5°27

'0"S

5°28

'30

"S

5°28

'30

"S

5°30

'0"S

5°30

'0"S

5°31

'30

"S

5°31

'30

"S

5°33

'0"S

5°33

'0"S

5°34

'30

"S

5°34

'30

"S

5°36

'0"S

5°36

'0"S

-10º0'

DIAGRAM LOKASI

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

! !

!

!

!

!

!

!

! !

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!

!

!

!

! !

!!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!!!

!!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!!!!

!

!!

!

!!

!!

!!

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!!

!!

!

!

!!

! !

!

!

!

! !

!

!! ! !

!!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!

!

! !

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!

!

!!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!!

!

!!

!!

!!

!!

!!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! ! ! !

!

!

! !

!

!

! !

! ! !

!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!

! ! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!!

!

!

!

!

!

!!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!!

!!

!

!

!!

!

! !

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!!!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

! !

!

! !

!

! !

!

! !

! !

!

! !

! !

!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!

!!

!!!!

!!

!

!

!

KAB. GOWA

KAB. JENEPONTO

KAB. BULUKUMBA

KAB. BANTAENG

KAB. SINJAI

KAB. TAKALAR

120°10'E120°0'E119°50'E119°40'E

5°20'S

5°30'S

5°40'S

KAB.BANTAENG DAN KAB. JENEPONTO

PETA KORIDOR BATAS WILAYAH

LEMBAR 1

PROVINSI SULAWESI SELATANEDISI TAHUN 2014

RIWAYAT PETA

- Peta Koridor Batas Segmen ini Merupakan Hasil Ajudikasi Batas Kabupaten / Kota Dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

SUMBER PETA

- Peta Segmen Batas Kabupaten / Kota Kajian Provinsi Sulawesi Selatan- Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:25.000, Badan Informasi Geospasial, 2013- Peta Topografi Kabupaten Bantaeng - Jeneponto, Dittopad- Data Digital Garis Pantai Keluaran Pusat Kelautan dan Lingkungan Pantai BIG, 2013

REFERENSI

- Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Pemerintah Daerah- Permendagri Nomor 76 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah

- Jika terdapat Kejanggalan Dalam Peta ini Pengguna Harus Menyampaikan Kepada Badan Informasi Geospasial c.q.Pusat Pemetaan Batas Wilayah Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong 16911 Indonesia Telp. 021-8754654, Email: [email protected]

1:25.000

ÇU

B

S

T

0 0.5 1 1.5 2 2.5 30.25Km

KETERANGAN

GEDUNG DAN BANGUNAN LAINNYA

!( !(

#

tu

!( !(

Pipa Bahan Bakar

Permukiman

Gunung

Bangunan

Tempat/Bangunan bersejarah

Kantor Pemerintahan, Menara

Pusat listrik

Tambang, Sumur Bahan Bakar

Kawat Tegangan Tinggi

PENUTUP LAHAN

Padang Rumput, Alang-Alang, Sabana

Semak dan Belukar

Lahan Terbuka

Hamparan Pasir Pantai

Tambak

Rawa

Pelabuhan Laut

Sawah

Ladang

Perkebunan

Hutan

Air Tawar Sungai

Air Laut

Air Empang

RELIEF

Garis kontur, Garis kontur indeks

Garis depresi, Garis kontur bantu

.325 Titik tinggi, Tebing

Bukit

Timbunan, Galian

Batu

Pasir/kerakal, Bukit pasir

500

325!

DICETAK DAN DITERBITKAN OLEH :BADAN INFORMASI GEOSPASIALJL. RAYA JAKARTA - BOGOR KM 46TELP : (021) 8072062, FAX :62-21-8752064CIBINONG - BOGOR

ProyeksiSistem gridDatum horizontalDatum vertikalSatuan tinggiSelang kontur

: ..............................................................: ..............................................................: ..............................................................: ..............................................................: ..............................................................: ..............................................................

Transverse MercatorGrid GeografiDGN 95Mean Sea LevelMeter25 meter

Jalan arteri : Satu jalur, Dua jalur

Jalan kolektor

Jalan lain

Jalan Lokal

Jalan setapak

Tambangan

Jalan kereta api

Stasiun

Terowongan

Lapangan terbango

PERHUBUNGAN

KETERANGAN PEMERIKSAAN DAN PENGESAHAN

Telah Diperiksa Oleh : Telah Diperiksa Oleh :

Tim Supervisi

Nama : ...........................Tanggal : ...........................

Kepala Bidang .....................

Nama : ...........................Tanggal : ...........................

Garis pantai

Danau

Sungai

Rawa

Empang

PERAIRAN

DILAKSANAKAN OLEH:PT. SARANA PRIMADATASURAPATI CORE K-18 JL.PHH.MUSTOFA NO 39 BANDUNG. 40124TELP. (022) 87241349, 87241350FAX. (022) 87241349

Laut Flores

Laut Flores

BATAS ADMINISTRASI

Batas Provinsi

Batas Kabupaten / Kota

Titik Batas#0

Laut Flores

!

!

!

!

!

!!!

!

!

!

!

!

!

!!!!!!

!

!

!!

!

!

!

!

!!

!!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!!

!!

!

!

!

!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

! !

!

!

!

! !

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

! !

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

! !

!

!

!

!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!

!

! !

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!!!

!!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

! !

!

!

!!

!!

!

!

!

!

! !

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!

!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!!!

!

!

!

!!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!!

!

!

!!!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! ! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

! !

!

!

! !

!

!

! !

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!

!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!!

!!

!

!

! !

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

I. Provinsi Sulawesi Selatan

7303. Kabupaten Bantaeng

73037304

7306

7304. Kabupaten Jeneponto

7306. Kabupaten Gowa

WILAYAH ADMINISTRASI

73027302. Kabupaten Bulukumba

PABU 01PABU 02

PABU 03 PABU 04

PABU 05 PABU 06 PABU 07

PABU 14

PABU 15 PABU 16

PABU 15APABU 16A

300

250

200

150

100

350

400

450

500

50

550

600

650

700

750

800

850

900

950

1100

1150 120

0

1000

1050

1250

130

0

1350

14001450

100

0

500

100

100

700

50

50

150

200

350

250

300

250

250

350

250

350

150

800

200

650

50

300

150

450

150

400

1250

200

550

600

1100

1100

150

1300

150

400

400

250

1150

150

200

350

700

350

50

300

250

300

150

250

100

900

250

500

350

500

500

150

350

50

50

100

100

250

50

1100

50

600

150

100

300

300

100

150

300

450

100

950

200

200

200

500

300

200

300

200

200

350

100

150

1100

100

450

400

500

350

350

600

450

250

500

250

350

600

500

850

550

50

450

450

200

150

350

200

600

500

500

250

50

135

0

400

150

900

250

100

800850

100

100

300

500

50

300

500

400

50

250

400

350

450

150

150

300

350

250

200

450

450

200

1150

200

300

500

900

400

800

100

50

500

100

100

300

800

500

350

1100

800

500

300

200

300

450

150

1000

50

1150

450

250

400

450

150

600

200

350

700

250

450

400

350

400

400

250

350

1200

300

100

100

50

400

250

600

400

200

200

350

800

200

200

300

300

100

300

350

600

1250

200

500

550

250

750

150

100

200

400

450

1200

550

100

450

200

350

350

400

400

450

200

250

250

100

1300

300

550

400

1100

250

350

350

300

450

150

500

250

100

250

350

1000

500

200

1050

250

650

250

950

300

650

350

500

450

400

350

800

850

400

250

250

1150

200

100

900

350

700

450

200

800

900

150

250

500

750

100

50

250

500

200

250 45

0

350

250

1100

500

100

50

800

50

350

400

400

200

1000

550

300

200

200

600

600

300

1100

400

300

150

200

250

100

100

600

550

500

100

400

500

350

400

50

50

300

500

300

100

950

450

450

400

100

350

50

500

300

350

800

1250

300

100

400

250

450

200

300

1150

350

500

600

350

250

300

600

800

250

600

50

200

100

200

150

350

500

200

300

300

300

150

350

200

1150

900

500

1400

150

150

200

800

550

450

1250

400

150

250

150

400

700

350

400

150

250

250

150

350

300

300

350

200

350

300

50

400

950

950

150

1150

150

150

400

500

350

200

650

650

900

250

200

300

200

200

400

350

250

600

50

300

150

450

800

200

200

300

700

450

250

1250

700

150

150

250

150

120

0

250

600

450

200

750

150

400

150

400

500

400

200

250

100

1150

600

350

350

900

150

1200

400

500

550

200

300

500

50

400

350

300

350

250

50

450

500

600

100

400

450

350

300

100

550

150

450

600

500

500

400

750

150

200

100

50

350

600

400

100

350

350

350

50

50

1000

100

300

350

100

450

450

400

150

200

200

250

400

200

350

50

450

400

250

350

350

400

200

550

50

350

400

500

150

300

350

150

1050

350

750

50

50

350

300

1150

100

650

550

200

200

100

350

200

150

550

500

500

50

50

115

0

200

200

450

100350

750

550

300

200

450

200

800

250

400

1000

800

200

800

400

550

100

150

900

150

500

150

900

300

400

50

450

50

300

50

400

400

350

450

1050

200

500

300

700

450

1100

450

400

850

50

50

350

200

200

450

250

350

950

950

350

350

450

350

1200

950

200

400

550

500

1200

400

100

150

900

150

100

250

150

450

450

50

150

50

400

150

250

350

200

250

250

150

300

300

850

550

400

500

250

100

50

400

400

300

1200

350

450

350

300

50

120

0

200

200

550

300

150

150

450

50

200

450

200

100

950

150

150

600

100

100

500

100

400

150

135

0

450

400

600

450

250

700

200

300

50

350

150

950

400

350

500

350

350

450

250

150

400

200

200

400

650

600

300

750

350

250

600

350

700

1250

600

300

250

100

150

200

300

150

800

250

850

300

1200

350

800

450

200

800

400

300

250

800

600

350

350

50

400

850

200

1000

300

750

300

1250

350

400

850

250

500

450

250

300

1300

300

300

350

250

750

100

250

400

1000

850

400

750

50

1000

400

200

1000

105

0

1000

250

300

100

500

500

650

250

1150

150

250

200

1150

100

150

250

100

300

100

300

50

50

115

0

1400

200

200

350

100

250

450

200

350

300

500

1000

450

100

250

350

800

900

350

900

50

150

150

750

250

450

400

350

100

1150

900

300

400

400

250

450

350

100

250

900

200

700

250

900

950

400

300

50

350

50

1000

150

250

400

50

150

500

300

800

250

400

100

800

150

100

600

250

250

400

350

350

900

300

250

700

150

450

50

350

300

100

1150

550

300

400

300

150

150

350

950

200

250

350

100

600

250

350

100

500

300

200

50

400

350

400

500

650

200

150

250

1050

350

300

150

350

1000

550

650

200

500

450

150

450

50

50

800

50

200

100

400

500

450

100

700

200

350

1050

150

400

150

600

100

850

100

100

450

300

350

300

100

50

300

100

200

950

200

400

350

250

400

350

50

100

500

400

450

750

100

150

750

150

1100

250

150

300

130

0

200

600

200

150

700

400

350

300

700

200

200

50

400

350

450

350

50

250

150

250

200

200

250

200

100

350

50

400

100

800

250

150

400

300

150

200

450

900

450

350

400

150

200

1000

1150

100

0

900

950400

350

850

150

600

500

300

300

400

450

500

200

400

450

50

350

300

350

200

450

300

450

400

350

50

350

150

300

100

650

250

400

500

550

50

350

550

150

550

550

800

350

650

1350

350

150

300

250

150

200

300

450

150

200

600

150

350

550

450

350

1200

850

450

100

300

450

750

200

400

550

200

250

850

650

250

700

750

250

150

300

300

100

500

150

100

600

300

300

200

350

350

200

200

400

350

250

50

900

119°46'0"E

119°46'0"E

119°44'0"E

119°44'0"E

119°42'0"E

119°42'0"E

119°40'0"E

119°40'0"E

119°38'0"E

119°38'0"E

119°36'0"E

119°36'0"E

119°34'0"E

119°34'0"E

119°32'0"E

119°32'0"E

4°26

'0"S

4°26

'0"S

4°28

'0"S

4°28

'0"S

4°30

'0"S

4°30

'0"S

4°32

'0"S

4°32

'0"S

4°34

'0"S

4°34

'0"S

4°36

'0"S

4°36

'0"S

4°38

'0"S

4°38

'0"S

4°40

'0"S

4°40

'0"S

4°42

'0"S

4°42

'0"S

4°44

'0"S

4°44

'0"S

4°46

'0"S

4°46

'0"S

4°48

'0"S

4°48

'0"S

4°50

'0"S

4°50

'0"S

4°52

'0"S

4°52

'0"S

4°54

'0"S

4°54

'0"S

Ó

-10º0'

DIAGRAM LOKASI

!

!

!!!

!!

!

!

!

!

! !

!

!

! !

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!!!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!!

!

!!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

! !

!

!!

!

! !

!

!

!!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!!

!

!!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!!

!

!!

!!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

! !

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!!

!!

!

!

! !

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!!!!!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!

!

!!

! !

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!!

!

! ! !

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!!

!!

!!

!

!

!!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

! !

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!!!!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!!

!

!

!

!

!

! !

!

!

!

!

!!

!

! ! !

!

!

!!

!!

!!!

!

! !

! !

!

!

! !

!

!

! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

! !

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!

!

!!

! !

! ! !

! ! !

!

! ! !

!

! !

!

!

!

!

!

! !

! !!

!

!!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!!

!!

!!

!

!

!!

!

!!!

!!

!

!

! !

!

!

!!

!

!

!

!

!

!!

!!!

!

!

!!

!!

!

!

!!

!

!

!

!

!

! ! !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

! !

KAB. BONE

KAB. MAROS

KAB. BARRU

KAB. SOPPENG

KAB. WAJO

KAB. SINJAI

KAB. PANGKAJENE KEPULAUAN

KOTA MAKASSARKAB. GOWA

120°10'E120°0'E119°50'E119°40'E119°30'E119°20'E119°10'E

4°20'S

4°30'S

4°40'S

4°50'S

5°0'S

5°10'S

1:50.000

ÇU

B

S

T

0 1 2 3 4 50.5Km

KAB. BARRU DAN KAB. PANGKEP

PETA KORIDOR BATAS WILAYAH

LEMBAR 1

PROVINSI SULAWESI SELATANEDISI TAHUN 2014

RIWAYAT PETA

- Peta Koridor Batas Segmen ini Merupakan Hasil Ajudikasi Batas Kabupaten / Kota Dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

SUMBER PETA

- Peta Segmen Batas Kabupaten / Kota Kajian Provinsi Sulawesi Selatan- Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:25.000, Badan Informasi Geospasial, 2013- Peta Topografi Kabupaten Barru - Pankajene kepulauan, Dittopad- Data Digital Garis Pantai Keluaran Pusat Kelautan dan Lingkungan Pantai BIG, 2013

REFERENSI

- Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Pemerintah Daerah- Permendagri Nomor 76 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah

- Jika terdapat Kejanggalan Dalam Peta ini Pengguna Harus Menyampaikan Kepada Badan Informasi Geospasial c.q.Pusat Pemetaan Batas Wilayah Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong 16911 Indonesia Telp. 021-8754654, Email: [email protected]

DICETAK DAN DITERBITKAN OLEH :BADAN INFORMASI GEOSPASIALJL. RAYA JAKARTA - BOGOR KM 46TELP : (021) 8072062, FAX :62-21-8752064CIBINONG - BOGOR

KETERANGAN

PENUTUP LAHAN

Padang Rumput, Alang-Alang, Sabana

Semak dan Belukar

Lahan Terbuka

Hamparan Pasir Pantai

Tambak

Rawa

Pelabuhan Laut

Sawah

Ladang

Perkebunan

Hutan

Air Tawar Sungai

Air Laut

Air Empang

GEDUNG DAN BANGUNAN LAINNYA

!( !(

#

tu

!( !(

Pipa Bahan Bakar

Permukiman

Gunung

Bangunan

Tempat/Bangunan bersejarah

Kantor Pemerintahan, Menara

Pusat listrik

Tambang, Sumur Bahan Bakar

Kawat Tegangan Tinggi

ProyeksiSistem gridDatum horizontalDatum vertikalSatuan tinggiSelang kontur

: ..............................................................: ..............................................................: ..............................................................: ..............................................................: ..............................................................: ..............................................................

Transverse MercatorGrid GeografiDGN 95Mean Sea LevelMeter25 meter

RELIEF

Garis kontur, Garis kontur indeks

Garis depresi, Garis kontur bantu

.325 Titik tinggi, Tebing

Bukit

Timbunan, Galian

Batu

Pasir/kerakal, Bukit pasir

500

325!

Jalan arteri : Satu jalur, Dua jalur

Jalan kolektor

Jalan lain

Jalan Lokal

Jalan setapak

Tambangan

Jalan kereta api

Stasiun

Terowongan

Lapangan terbang o

PERHUBUNGAN

KETERANGAN PEMERIKSAAN DAN PENGESAHAN

Telah Diperiksa Oleh : Telah Diperiksa Oleh :

Tim Supervisi

Nama : ...........................Tanggal : ...........................

Kepala Bidang .....................

Nama : ...........................Tanggal : ...........................

Garis pantai

Danau

Sungai

Rawa

Empang

PERAIRAN

DILAKSANAKAN OLEH:

PT. SARANA PRIMADATASURAPATI CORE K-18 JL.PHH.MUSTOFA NO 39 BANDUNG. 40124TELP. (022) 87241349, 87241350FAX. (022) 87241349

Selat Makassar

Selat Makassar

BATAS ADMINISTRASI

Batas Provinsi

Batas Kabupaten / Kota

Titik Batas#0

! !

!

! !

!

!

!

!

!

!

!

! ! !

!

!!

!

!

!

!

!

!

!!

!

!

!

!

!!

!

!!

!

!

!

!

!

! !!

!

!

!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!!

!!

!!

!

!

Selat Makassar

I. Provinsi Sulawesi Selatan

7310. Kabupaten Pangkajene Kepulauan

7310 73117308

7311. Kabupaten Barru

7308. Kabupaten Bone

WILAYAH ADMINISTRASI

Gambar 3.15. Peta Koridor Batas Disepakati Di Atas Peta

0

30

60

90

120

150NLP

Th. 2014Th. 2013Th. 2012Th. 2011Th. 2010

20

130

70 60 60

10

20 27 2787

11 20

Jumlah NLP Peta Wilayah Administrasi kota skala 1:25.000 atau 1:50.000

Jumlah NLP Peta Wilayah Administrasi kabupaten skala 1:50.000 atau 1:100.000

Jumlah NLP Peta Wilayah Administrasi Provinsi skala 1:100.000 atau 1:250.000

Pemetaan Rupabumi Skala Kecil sampai Skala Besar Secara Sistematis Untuk Seluruh Wilayah NKRI

1. Peta Rupabumi Indonesia Skala Kecil dan MenengahUndang-undang no. 4 tahun 2011 tentang IG

khususnya pasal 7, menyebutkan bahwa Peta

Rupabumi Indonesia (RBI) merupakan salah satu

komponen IGD. Selain itu UU no. 25 tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional menyebutkan bahwa seluruh kegiatan

pembangunan harus direncanakan berdasarkan

data, baik spasial maupun nonspasial serta

informasi lainnya yang akurat dan dapat

Gambar 3.116. JUmlah NLP Peta Administrasi

hingga tahun 2014

Page 65: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

65Badan Informasi Geospasial 2014

dipertanggungjawabkan. Badan Informasi

Geospasial yang memiliki tugas pokok dan fungsi

dalam menyelenggarakan dan membina program

pemetaan rupabumi dan toponim pada tahun

2014 melakukan pemetaan RBI Indonesia skala

1:25.000 yang diprioritaskan pada daerah Aceh,

Lampung, Bangka Belitung dan Muno-Buton serta

melakukan kegiatan pemutakhiran pemetaan RBI

skala 1:50.000 di Pulau Kalimantan.

Maksud dari kegiatan pemetaan RBI ini untuk

menghasilkan empat skala peta RBI mulai dari

skala 1:1.000.000 yang mencakup wilayah NKRI,

skala 1:100.000 di sebagian wilayah Papua,

skala 1:25.000 di wilayah Aceh, Lampung,

Bangka Belitung, dan Munabutton. Terakhir

pemutakhiran peta RBI skala 1:50.000 di wilayah

Kalimantan. Tujuan dari kegiatan pemetaan dan

pemutakhiran peta RBI skala kecil dan menengah

ini adalah untuk memperoleh data yang paling

mutakhir guna mengimplementasikan UU No.

17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025

yang menegaskan bahwa aspek wilayah/spasial

haruslah diintegrasikan kedalam dan menjadi

bagian dari kerangka perencanaan pembangunan

di semua tingkatan pemerintahan.

Pemetaan RBI skala 1:25.000 di wilayah Aceh,

Lampung, Bangka Belitung, Munabuton

menghasilkan sebanyak 753 NLP .

2. Peta Rupabumi Indonesia Skala BesarSeiring dengan semakin tingginya kebutuhan IGD

skala besar dalam era teknologi informasi saat ini,

penataan ruang dan manajemen kebencanaan

merupakan aspek yang sangat penting untuk

dipertimbangkan dalam proses pembangunan

bangsa dan negara. Pasal 14 ayat 3 huruf c, UU No.

26 Tahun 2007 menyatakan secara jelas kebutuhan

akan IGD skala besar, khususnya untuk kepentingan

penyusunan RDTR Kabupaten/Kota maupun

Kawasan Strategis Kabupaten/Kota. Tahun 2014

BIG melakukan kegiatan penyediaan IGD skala

besar dengan rincian kegiatan pemetaaan RBI dan

pemotretan udara.

Kegiatan pemotretan udara skala 1:5.000 dilakukan

di Kota Bandung, Bogor serta kota Samarinda-

Balikpapan-Tanjung Selor-Tarakan menghasilkan

527 NLP. Kedua adalah kegiatan pemotretan udara

sekaligus pemetaan pada wilayah yang telah

dipotret tersebut, masih pada skala 1:5.000 yang

berlokasi di wilayah Banjarmasin-Kota Banjarbaru

menghasilkan 144 NLP. Terakhir yaitu kegiatan

pemetaan RBI pada skala yang sama di wilayah

kota Palangkaraya menghasilkan 136 NLP.

Page 66: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

66 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Esri, HERE, DeLorme, MapmyIndia, © OpenStreetMap contributors, and the GIS user community135°0'0"E

135°0'0"E

128°0'0"E

128°0'0"E

121°0'0"E

121°0'0"E

114°0'0"E

114°0'0"E

107°0'0"E

107°0'0"E

100°0'0"E

100°0'0"E8°

0'0

"N

8°0

'0"N

1°0

'0"N

1°0

'0"N

6°0

'0"S

6°0

'0"S

13°0

'0"S

13°0

'0"S

Esri, HERE, DeLorme,MapmyIndia, ©OpenStreetMap contributors,and the GIS user community

Keterangan

1 : 5000

1 : 25.000

1 : 50.000

1 : 100.000

±

Page 67: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

67Badan Informasi Geospasial 2014

Esri, HERE, DeLorme, MapmyIndia, © OpenStreetMap contributors, and the GIS user community135°0'0"E

135°0'0"E

128°0'0"E

128°0'0"E

121°0'0"E

121°0'0"E

114°0'0"E

114°0'0"E

107°0'0"E

107°0'0"E

100°0'0"E

100°0'0"E

8°0

'0"N

8°0

'0"N

1°0

'0"N

1°0

'0"N

6°0

'0"S

6°0

'0"S

13°0

'0"S

13°0

'0"S

Esri, HERE, DeLorme,MapmyIndia, ©OpenStreetMap contributors,and the GIS user community

Keterangan

1 : 5000

1 : 25.000

1 : 50.000

1 : 100.000

±

Gambar 3.17. Indeks Pemetaan RBI Skala 1:100.000, Skala 1: 50.000, Skala 1:25.000, Skala 1: 10.000 dan Skala 1: 5000

Page 68: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

68 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Page 69: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

69Badan Informasi Geospasial 2014

Gambar 3.18. Foto udara wilayah Bogor untuk pemetaan

skala 1 : 5.000

Page 70: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

70 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

< Th. 2010

Th. 2011

Th. 2012

Th. 2013

Th. 2014

1 : 1.000.0001 : 500.0001 : 250.0001 : 100.0001 : 50.0001 : 25.0001 : 10.0001 : 5.000

3726753280

Tersedia

Nasional

941.021160106

23766333131

72232114

3092.1881.787545

Ketersediaan Peta RBI sampai dengan tahun 2014

1.04%? ?29.91% 63.76% 100% 100% 100%950386 263.894 2.486

91.547 13.020 3.899-90.597 -9.879 -1.413

309 94 37

Cakupan Nasional VS Ketersediaan

Gambar 3.19. Ketersedian peta RBI hingga tahun 2014

berserta kekurangan NLP

Page 71: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

71Badan Informasi Geospasial 2014

Sasaran-6“Tersedianya Informasi Geospasial Tematik yang akurat”

Tercapainya Sasaran ke-6 ditandai dengan terpenuhinya satu Indikator Kinerja Utama BIG yaitu jumlah cakupan

IG tematik terintegrasi strategis nasional. Keberhasilan capaian kinerja sasaran ke-enam BIG seperti diuraikan

pada Tabel 3.9, sebagai berikut.

Tabel 3.9. Capaian Indikator Kinerja Sasaran-6

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiKinerja

(dalam %)

Tersedianya IGT terintegrasi yang akurat

Jumlah cakupan IG tematik strategis dan dokumen kajian model dinamika sosial untuk mendukung perencanaan pembangunan

492 NLP, 4 IG tematik terintegrasi

dan 34 dokumen

492 NLP, 4 IG tematik terintegrasi

dan 34 dokumen100

Pembaharuan Peta Sistem Lahan Skala 1:250.000Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara

Peta sistem lahan merupakan peta tematik yang

memuat satuan lahan mengenai kondisi fisik lahan. Di

dalam peta sistem lahan terkandung informasi dasar

berupa karakteristik lahan, yang terdiri dari sifat fisik

dan kimia tanah, geologi, iklim, penggunaan lahan, dan

fisiografi. Pada tahun 2014 wilayah kerja pembaharuan

peta sistem lahan dikhususkan pada wilayah Sulawesi

Selatan dan Sulawesi Tenggara. Dari hasil kegiatan ini

dihasilkan outcome berupa ketersediaan peta tematik

dasar yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu

masukan dalam penyusunan/evaluasi tata ruang,

memberikan gambaran potensi suatu wilayah. Dari

peta sistem lahan ini dapat dihasilkan analisis mengenai

wilayah rawan banjir.

Page 72: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

72 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Gambar 2.20. Peta Sistem Lahan Skala 1:250.000

Page 73: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

73Badan Informasi Geospasial 2014

Pemetaan Karakteristik Perairan Nusa Tenggara

Kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan dan

menyediakan IGT karakteristik perairan laut dangkal

pada wilayah Bali dan Nusa Tenggara ini dilakukan

pada skala 1:25.000. Dari kegiatan ini dihasilkan output

berupa peta karakteristik perairan laut dangkal skala

1:25.000 sebanyak 38 NLP. Sementara outcome dari

peta karakteristik ini adalah untuk melengkapi data

oseanografi untuk memperkuat kedudukan negara

maritim dan dapat dipakai untuk menyusun rencana

pengelolaan wilayah laut dengan data yang lebih

akurat.

Gambar 3.21. Peta sebaran suhu padad Pemetaan

Karakteristik Perairan

Page 74: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

74 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

120°0'0"E

120°0'0"E

117°0'0"E

117°0'0"E

114°0'0"E

114°0'0"E6°

0'0

"S

6°0

'0"S

9°0

'0"S

9°0

'0"S

Page 75: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

75Badan Informasi Geospasial 2014

120°0'0"E

120°0'0"E

117°0'0"E

117°0'0"E

114°0'0"E

114°0'0"E

6°0

'0"S

6°0

'0"S

9°0

'0"S

9°0

'0"S

Gambar 3.21. Indeks lokasi Pemetaaan Karakteristik

Peraiiran di Nusa Tenggara

Page 76: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

76 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Pemetaan Morfometri pada Kawasan Terpilih

Kegiatan ini dilakukan di wilayah Jawa-Bali pada tahun

2014 dan menghasilkan output berupa Peta Morfometri

Jawa-Bali (kawasan terpilih) sebanyak 150 NLP. Hasil

nyata dari kegiatan ini adalah tersedianya data dan

informasi geospasial tematik morfometri berupa

peta lereng nasional untuk mendukung KPK terkait

percepatan pengukuhan kawasan hutan. Berikut

adalah contoh dari peta morfometri yang dilakukan

pada tahun 2014:

Gambar 3.22. Peta Morfometri skala 1 : 50.000

Page 77: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

77Badan Informasi Geospasial 2014

Page 78: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

78 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Penyusunan One Map Penutup Lahan Nasional

Data dan informasi penutup lahan diperlukan dalam penataan ruang sehingga terwujud ruang wilayah nasional

yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Pada tahun 2014 dari hasil kegiatan ini dihasilkan 1 seamless

Peta IGT Penutup Lahan Nasional. Adapun outcome yang diharapkan dari kegiatan pemetaan ini adalah munculnya

satu data penutup lahan yang dapat menjadi baseline acuan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan peta

penutup lahan nasional, dalam rangka perencanaan tata ruang maupun kebijakan pembangunan nasional lainnya.

Kegiatan yang berlangsung sepanjang tahun 2014 ini berlokasi secara nasional yang menghasilkan 1 peta seamless

yang setara dengan 306 NLP.

Gambar 3.23. Peta Penutup Lahan Nasional hasil

kesepakatan satu peta antar kementerian

Page 79: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

79Badan Informasi Geospasial 2014

Pemetaan Integrasi Multirawan Bencana

Peta integrasi multirawan bencana menyajikan informasi-informasi yang berkaitan dengan lokasi dan sebaran

terhadap bencana alam. Dengan menggunakan peta, pengguna dapat mengetahui lokasi, sebaran, dan kaitan

antar fenomena yang disajikan pada peta tersebut. Peta multirawan bencana merupakan salah satu sarana penting

untuk menyajikan informasi kerawanan bencana secara keruangan. Lokasi pemetaan dilakukan di Provinsi Jawa

Tengah dan D.I. Yogyakarta pada tahun 2014, menghasilkan 1 NLP Peta Multirawan Bencana skala 1:250.000.

Outcome yang ingin dicapai dari kegiatan pemetaan ini adalah dengan adanya peta multirawan bencana yang

terintegrasi diharapkan perencanaan tata ruang provinsi dapat lebih baik dan korban yang mungkin terjadi dapat

dikurangi.

Gambar 3.24. Peta Multirawan Bencana Jawa Tengah dan

D.I. Yogyakarta

Page 80: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

80 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Akuntabilitas Keuangan

Badan Informasi Geospasial (BIG) memiliki 2 program pada

tahun anggaran 2014 dengan total pagu DIPA dari kedua

program tersebut adalah sebesar Rp. 729.651.464.000,-.

Adapun rincinan realisasi penggunaan anggaran per program

dan kegiatan BIG tahun anggaran 2014 dijabarkan pada tabel

berikut di halaman selanjutnya.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa realisasi anggaran

di BIG pada tahun 2014 mencapai 87,83% dari total pagu

sebesar Rp. 729.651.464.000,-. Ada beberapa kendala yang

menyebabkan realisasi anggaran per kegiatan dibawah 90%,

beberapa kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Masih kurang tertibnya proses revisi yang mengakibatkan

sebagian tagihan tertolak karena mengalam pagu minus.

2. Banyaknya revisi terkait paket kontrak pengadaan

langsung di akhir tahun anggaran.

3. Realisasi yang lambat di akhir tahun dikarenakan banyak

kontrak dengan jangka waktu pelaksanaan hingga bulan

Desember

4. Kebijakan pemerintah yang membatasi pelaksanaan

kegiatan rapat di Hotel menyebabkan perjalanan dinas

dan paket meeting tidak dapat direalisasikan.

5. Adanya pemotongan anggaran 2014 sehingga

menyebabkan beberapa rencana kegiatan tidak

bisa dilaksanakan, terutam kegiatan yang sifatnya

kontraktual.

87.83%realisasianggaran

BIG tahun 2014

Page 81: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

81Badan Informasi Geospasial 2014

Tabel 3.10. Realisasi Anggaran 2014 per program dan kegiatan

Kode/Program/KegiatanJumlah (dalam ribuan)

Pagu (Rp.) Realisasi %

083.01.01

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Informasi Geospasial

3535 Pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan

82.965.124 78.206.462 94.26%

3536 Penyelenggaraan Perencanaan, Kepegawaian dan Organisasi, serta Hukum

37.419.238 28.185.378 75.32%

3538 Pengawasan Pendayagunaan Aparatur Negara

3.197.050 2.946.168 92.15%

3539 Penyelenggaraan Promosi, Kerja Sama serta Layanan Jasa dan Produk

31.104.236 21.194.147 68.13%

083.01.06

Program Penyelenggaraan Informasi Geospasial

3540 Pemetaan Tata Ruang dan Atlas 23.833.228 22.513.900 94.46%

3541 Pembangunan Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika

21.052.800 19.699.539 93.57%

3543 Pemetaan Batas Wilayah 16.460.400 15.574.749 94.62%

3544 Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai

17.264.100 17.130.061 99.22%

3545 Pemetaan Rupabumi dan Toponimi 364.507.521 333.900.094 91.60%

3546 Penyelenggaraan Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial

9.460.000 8.423.016 89.03%

3547 Pemetaan dan Integrasi Tematik 30.137.800 28.756.313 95.42%

3548 Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial

92.249.967 64.291.012 69.69%

Total 729.651.464 640.820.839 87.83%

Page 82: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

82 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Page 83: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

83Badan Informasi Geospasial 2014

Penutup

Page 84: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

84 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Laporan Kinerja BIG tahun 2014 ini diharapkan dapat

memberikan gambaran tentang berbagai capaian

kinerja pada berbagai perspektif, sasaran strategis

dan indikator keberhasilannya. Disusunnya Laporan

Kinerja ini juga untuk memberikan informasi kepada

masyarakat dan stakeholder tentang transparasi

kegiatan dan penggunaan anggaran yang dilakukan

oleh BIG pada tahun 2014, sehingga nantinya dapat

memberikan feedback untuk peningkatan kinerja pada

tahun berikutnya.

Secara umum capaian kinerja yang dilakukan BIG tahun

2014 dapat dikatakan berhasil dan tercapai, terlihat

dari capaian-capaian target indikator kinerja yang

dapat direalisasikan sebagai bentuk tanggung jawab

BIG dalam pemenuhan kebutuhan akan Informasi

Geospasial. Berbagai pencapaian target indikator

kinerja BIG memberikan gambaran bahwa untuk

menjadi penyelenggara Informasi Geospasial yang

andal sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan,

dan dukungan aktif segenap instansi pemerintah pusat

dan daerah, masyarakat dan stakeholder.

Oleh karena itu kedepannya BIG telah menetapkan

beberapa strategi agar pencapaian indikator kinerja

pada tahun depan lebih optimal, sebagai berikut:

1. Penyempurnaan indikator kinerja utama sampai

ke unit kerja Eselon II, sehingga sesuai sasaran

strategis yang telah ditetapkan.

2. Melakukan pengukuran kinerja secara berkala,

sehingga dapat digunakan secara optimal untuk

pengendalian dan pemantauan kinerja serta

menilai dan memperbaiki pelaksanaan program/

kegiatan.

3. Memanfaatkan hasil evaluasi akuntabilitas

kinerja dan program yang telah dilakukan sebagai

umpan balik untuk memperbaiki perencanaan,

manajemen kinerja dan peningkatan capaian

kinerja secara nyata dan berkelanjutan.

Page 85: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

85Badan Informasi Geospasial 2014

Page 86: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,
Page 87: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

Lampiran  1

No Sasaran  Strategis  BIG Indikator  Kinerja TargetJumlah  peraturan  per-­‐UU-­‐an  di  bidang  informasigeospasial  nasional 1  dokumen

Jumlah  peraturan  per-­‐UU-­‐an  di  bidang  informasigeospasial  nasional  dan  dokumen  landasan  yuridis  kegiatan  Badan  informasi  geospasial

1  dokumen

2 Jumlah  titik  sistem  referensi  geodesi  JKHN  dan  JKVN  yang  dibangun 195  titik

Jumlah  titik  pemantauan  geodinamika  &  deformasi  yang  dirawat  dan  dibangun

20  titik

Jumlah  stasiun  Indonesia  CORS  yang  dirawat  dan  dibangun 125  titik

Jumlah  stasiun  jaringan  pasut  real  time  nasional  yang  dirawat  dan  dibangun

116  titik

Jumlah  stasiun  permanen  gayaberat  yang  dirawat 1  stasiun

Jumlah  pilar  batas  CBDRF  RI-­‐Malaysia,  RI-­‐PNG,  RI-­‐RDTL 120  pilar

Jumlah  cakupan  batas  wilayah  negara  (Joint  Mapping)  koridor  perbatasan  darat  RI-­‐Malaysia,RI-­‐PNG,RI-­‐RDTL

15  Nomor  Lembar  Peta  (NLP)

Jumlah  cakupan  peta  pulau  terluar 10  NLP

Jumlah  pilar  Border  Sign  Post  (BSP)  RI-­‐RDTL 70  pilar

Jumlah  dokumen  adjudikasi  batas  antar  provinsi,  kabupaten/kota  dan  kecamatan/kelurahan

3  dok

Jumlah  pilar  batas  antar  kecamatan  dalam  kab/kota 80  pilar

Jumlah  cakupan  peta  wilayah  administrasi  provinsi,  kabupaten  dan  kota

98  NLP

Jumlah  cakupan  peta  LPI   54  NLP

Jumlah  cakupan  peta  LLN   4  NLP

Jumlah  cakupan  peta  LPI  &  LLN  yang  dimutakhirkan 20  NLP

Jumlah  cakupan  peta  rupabumi  Indonesia  skala  besar 160  NLP

Jumlah  cakupan  peta  rupabumi  Indonesia  skala  kecil  &  menengah

176  NLP

Jumlah  cakupan  peta  rupabumi  Indonesia  seamless  &  kartografi

509  NLP

No Sasaran  Strategis  BIG Indikator  Kinerja Target

Jumlah  dokumen  atlas  sumberdaya  dan  publik 6  dok

Jumlah  cakupan  peta  tematik  sumberdaya  alam  dan  lingkungan  hidup  matra  darat  (termasuk  peta  tematik  dan  integrasi  tematik  pada  wilayah  koridor  MP3EI)

301  NLP

Meningkatnya  penyelenggaraan  IG  yang  telah  bereferensi  tunggal  dan  mengacu  pada  aturan/panduan  penyelenggaraan  IG

RENCANA  KINERJA  TAHUNAN  (RKT)  BIGTAHUN  ANGGARAN  2014

1

3

Tersedianya  data  dan  IGD  yang  akurat,  dapat  dipercaya  dandipertanggungjawabkan  dalam  referensi  tunggal.

Terintegrasinya  IGT  yang  akurat  dalam  rangka  pemenuhan  kebutuhan  nasional  yang  mengacu  pada  IGD,  serta  mudah  dimanfaatkan  secara  cepat.

Page 88: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

Jumlah  cakupan  peta  tematik  sumberdaya  alam  dan  lingkungan  hidup  matra  laut

102  NLP

Jumlah  cakupan  peta  integrasi  tematik  kebencanaan  &  perubahan  iklim 20  NLP

4Jumlah  dokumen  pembangunan  geospatial  cloud  computing  services  untuk  penguatan  data  sharing  di  koridor  MP3EI     33  Prov,  6  K/L

Jumlah  dokumen  pengembangan  geospatial  data  center 1  dok

Jumlah  dokumen  pengelolaan    IG  secara  terpadu  pada  simpul  jaringan  BIG 1  dok

Jumlah  dokumen  pembinaan  pengelolaan  IG  pada  simpul  jaringan

20  dok

Jumlah  dokumen  pengelolaan  IG  strategis  nasional  pada  Penghubung  Simpul  Jaringan 1  dok

Jumlah  dokumen  penyajian  informasi  geospasial 1  dok

Jumlah  dokumen  pengembangan  portal    informasi  geospasial 1  dok

Jumlah  dokumen  kajian  penyebarluasan  dan  pemanfaatan  informasi  geospasial 1  dok

Jumlah  dokumen  pembangunan  aplikasi  e-­‐government  BIG 1  dok  

Jumlah  dokumen  pembangunan  aplikasi  pemanfaatan  IG  untuk  mendukung  penanganan  isu-­‐isu  strategis  nasional

3  dok

Jumlah  Dokumen  Pembangunan  dan  Pengembangan  IDSN 1  dok

No Sasaran  Strategis  BIG Indikator  Kinerja Target5 Jumlah  Dokumen  Kajian  Standar  IG  (NSPK) 10  dok

Jumlah  dokumen  Kajian  dan  Standar  tata  laksana  Penyelenggaraan  IG 1  dok

Jumlah  Dokumen  Kajian  dan  Standar  Produk  IG 1  dokJumlah  dokumen  Kajian  dan  Standar  Industri  IG 1  dokJumlah  dokumen  Kajian  dan  Standar  SDM  IG 1  dokJumlah  dokumen  simpul  jaringan  baru   30  dokJumlah  Dokumen  kelembagaan  dan  kajian  IIG 1  dokJumlah  dokumen  simpul  jaringan  terbina 300  dokJumlah  Dokumen  Pembinaan  Pusat  Pengembangan  Infrastruktur  Data  Spasial    (PPIDS) 1  dok

Jumlah  dokumen  kegiatan  promosi,  humas,  dan  publikasi  di  bidang  informasi  geospasial 4  dok

Jumlah  tenaga  terdidik  melalui  diklat  teknis  di  bidang  informasi  geospasial

90  orang

Jumlah  tenaga  terdidik  melalui    diklat  fungsional  surveyor  pemetaan

280  orang

Terbangun  dan  berfungsinya  mekanisme  distribusi,  penggunaan  danpeningkatan  aksesibilitas  terhadap  IG.

3

Tersedianya  kapasitas  sumber  daya  manusia  yang  memenuhi  kompetensi,dan  meningkatnya  hasil  penelitian  dan  pengembangan  terhadap  aplikasiteknologi  guna  mendukung  BIG  pada  setiap  pengambilan  keputusan  dibidang  penyelenggaraan  IG  dan  pembinaan  pengguna  IG.

Terintegrasinya  IGT  yang  akurat  dalam  rangka  pemenuhan  kebutuhan  nasional  yang  mengacu  pada  IGD,  serta  mudah  dimanfaatkan  secara  cepat.

Page 89: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

Kementerian/LembagaKementerian/Lembaga : BIG: BIGTahun Anggaran : 2014

ProgramTarget Realisasi % Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)  (7)   (8) (9)Jumlah  Dokumen  Peraturan  tentang  sistem  referensi  tunggal

 3  Perka  BIG,  19  Dokumen  NSPK  

 3  Perka  BIG,  19  Dokumen  NPSK  

100                    6,065,233,000   5,496,603,235                                 90.62

Jumlah  K/L  penyelenggara  IG  yang  mengacu  pada  IGD 8  K/L 8  K/L 100

Jumlah  pemda  penyelenggara  IG  yang  mengacu  pada  IGD

2  provinsi 2  provinsi 100

Jumlah  masyarakat  penyelenggara  IG  yang  mengacu  pada  IGD 1  perusahaan 1  perusahaan 100

Jumlah  K/L  dan  pemerintah  daerah  yang  terhubung  sebagai  simpul  jaringan  IG 30  simpul 30  simpul 100

                   8,570,077,000   4,294,838,678                                 50.11

Prosentase  peningkatan  masyarakat  yang  mengakses  IG 10% 20% 200

6,988,186,000                   2,790,743,428                                

Terselenggaranya  reformasi  birokrasi  di  Badan  Informasi  Geospasial

Prosentase  hasil  penilaian  reformasi  birokrasi 90% 45% 50 Dukungan  Manajemen  dan  Pelaksanaan  Tugas  

Teknis  Lainnya  Badan  Informasi  Geospasial

117,900,000                         78,500,000                                             66.58

Jumlah  dokumen  pembinaan  Pusat  Pengembangan  Infrastruktur  Data  Spasial   1  Dokumen 1  Dokumen 100

1,381,117,000                   1,155,527,046                                 83.67

Jumlah  dokumen  review  standar  kompetensi  kerja  nasional/profesi  bidang  IG 1  Dokumen 1  Dokumen 100

484,044,000                         452,937,768                                        

Jumlah  titik  kontrol  geodesi  dan  geodinamika  sebagai  referensi  tunggal  dalam  penyelenggaraan  IG

293  Titik 303  Titik 100 200,381,567,000         191,075,003,413                        95.36

Anggaran  (Rp.)Sasaran  Strategis Indikator  Kinerja Kinerja

Meningkatnya  kapasitas  SDM  dan  industri  IG  nasional

Penyelenggaraan  Informasi  Geospasial

Meningkatnya  cakupan  IGD  yang  akurat  dan  terkini/mutakhir

Penyelenggaraan  Informasi  Geospasial

Lampiran  2

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)

Meningkatnya  penyelenggaraan  IG  yang  telah  bereferensi  tunggal  dan  mengacu  pada  aturan/panduan  penyelenggaraan  IG

Penyelenggaraan  Informasi  Geospasial

Meningkatnya  penggunaan  Informasi  Geospasial  di  lingkungan  pemerintah  dan  masyarakat

Penyelenggaraan  Informasi  Geospasial

Page 90: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

ProgramTarget Realisasi % Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)  (7)   (8) (9)

Anggaran  (Rp.)Sasaran  Strategis Indikator  Kinerja Kinerja

Jumlah  cakupan  wilayah  dan  kedetilan  informasi  peta  rupabumi  sebagai  acuan  penyelenggaraan  IG

1.096  NLP 1.096  NLP 100 161,905,363,000         148,721,930,181                        

58  NLP 58  NLP 100 17,264,100,000               17,164,449,130                            

90  segmen/pilar  batas  wilayah  administrasi

90  segmen/pilar  batas  wilayah  administrasi

100                    2,351,009,000   2,192,951,476                                

115  segmen/pilar  batas  wilayah  

negara

115  segmen/pilar  batas  wilayah  

negara100  4.382.652.000 4,134,577,626                                

Tersedianya  IGT  terintegrasi  yang  akurat

Jumlah  cakupan  IG  tematik  strategis  dan  dokumen  kajian  model  dinamika  spasial  untuk  mendukung  perencanaan  pembangunan

492  NLP,  4  IG  tematik  

terintegrasi  dan  34  Dokumen

492  NLP,  4  IG  tematik  

terintegrasi  dan  34  Dokumen

100

Penyelenggaraan  Informasi  Geospasial

21,844,450,000               19,407,920,897                             88.85

Jumah  Anggaran  (Rp.) :  238.360.344.000 238,360,344,000        

:  221.508.393.269Realisasi  Anggaran  (Rp.)  

Jumlah  cakupan  wilayah  dan  kedetilan  IG  LLN  dan  LPI  sebagai  acuan  penyelenggaraan  IG

238,360,344,000                                                                                         221,508,393,269                                                          

Meningkatnya  cakupan  IGD  yang  akurat  dan  terkini/mutakhir

Penyelenggaraan  Informasi  Geospasial

Page 91: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

Kementerian/Lembaga : BIGTahun Anggaran : 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp.)(1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah Dokumen Peraturan tentang sistem referensitunggal

3 Perka BIG, 19 DokumenNSPK

4.363.360.000

Jumlah K/L penyelenggara IG yang mengacu padaIGD

8 K/L

Jumlah pemda penyelenggara IG yang mengacupada IGD

2 provinsi

Jumlah masyarakat penyelenggara IG yang mengacupada IGD 1 perusahaan

Jumlah K/L dan pemerintah daerah yang terhubungsebagai simpul jaringan IG 30 simpul

10.735.646.000

Prosentase peningkatan masyarakat yangmengakses IG 10%

7.375.646.000

Terselenggaranya reformasibirokrasi di Badan InformasiGeospasial

Prosentase hasil penilaian reformasi birokrasi 90% DukunganManajemen dan

Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya BadanInformasi Geospasial

265.100.000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)

Meningkatnya penyelenggaraanIG yang telah bereferensi tunggaldan mengacu padaaturan/panduan penyelenggaraanIG

PenyelenggaraanInformasi Geospasial

Meningkatnya penggunaanInformasi Geospasial di lingkunganpemerintah dan masyarakat

PenyelenggaraanInformasi Geospasial

Page 92: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah202.4.179.131/assets/download/lap-big/LAKIPBIG2014.pdf · kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga,

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp.)(1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah dokumen pembinaan Pusat PengembanganInfrastruktur Data Spasial 1 Dokumen

4.578.800.000

Jumlah dokumen review standar kompetensi kerjanasional/profesi bidang IG 1 Dokumen

3.750.000.000

Jumlah titik kontrol geodesi dan geodinamikasebagai referensi tunggal dalam penyelenggaraan IG 345 Titik

208.355.420.000

Jumlah cakupan wilayah dan kedetilan informasipeta rupabumi sebagai acuan penyelenggaraan IG 376 NLP 161.905.363.000

Jumlah cakupan wilayah dan kedetilan IG LLN danLPI sebagai acuan penyelenggaraan IG 58 NLP 16.475.127.000

90 segmen/pilar bataswilayah administrasi

1.349.323.000

120 segmen/pilar bataswilayah negara

9.080.607.000

Tersedianya IGT terintegrasi yangakurat

Jumlah cakupan IG tematik strategis dan dokumenkajian model dinamika spasial untuk mendukungperencanaan pembangunan

492 NLP,4 IG tematik terintegrasi

dan 34 Dokumen

PenyelenggaraanInformasi Geospasial

41.337.800.000

Jumah Anggaran (Rp.) : 269.636.126.000 269.636.126.000

Meningkatnya kapasitas SDM danindustri IG nasional

PenyelenggaraanInformasi Geospasial

Meningkatnya cakupan IGD yangakurat dan terkini/mutakhir

PenyelenggaraanInformasi Geospasial