laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah … dinkes kab...2 kelompok jabatan fungsional...
TRANSCRIPT
0
LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2018
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 3 B. Mandat dan Peran Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA 5
A. Rencana Strategis 5
B. Perjanjian Kinerja 6
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 12
A. Capaian Kinerja Organisasi 12
B. Capaian Realisasi Anggaran 30
BAB IV PENUTUP 37
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang sebagaimana dimandatkan dalam
Peraturan Bupati nomor 24 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi,
tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang,
maka Dinas Kesehatan memilki tugas pokok : ”Dinas Kesehatan mempunyai
tugas membantu Bupati melaksanakan fungsi pelaksanaurusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang Kesehatan.”
Dalam rangka mewujudkan goodgovernance maka Dinas Kesehatan
berusaha menyelenggarakan program dan kegiatan negara dengan berasas
goodgovernance. Salah satu asasnya adalah asas akuntabilitas yang menentukan
bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir penyelenggara negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku. Diantara bentuk akuntabilitas tersebut adalah diwujudkan dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) yang diatur dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LAKIP disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Dinas
Kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama tahun 2018 dalam
rangka melaksanakan dan mencapai visi Dinas Kesehatan serta sebagai alat
pengendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi Dinas
Kesehatan serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan dari
stakeholders demi mendapatkan perbaikan kinerja Dinas Kesehatan.
2
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA DINAS
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN
GIZI
SEKSI PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN,
KESEHATAN KERJA DAN OLAH RAGA
SEKSI SURVEYLANCE DAN IMUNISASI
SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR
SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN
SEKSI KEFARMASIAN, ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN
KESEHATAN RUMAH TANGGA
SEKSI SUMBER DAYA KESEHATAN
SEKRETARIS
BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN EVALUASI
BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN, KEUANGAN
DAN ASET
UPTD GFK
UPTD LABKESLING
UPTD PUSKESMAS
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
3
B. MANDAT DAN PERAN STRATEGIS
Pembangunankesehatan menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Jombang, sesuai RPJPD. Arah kesehatan difokuskan
dalam empat prioritas yaitu:
1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan. Upaya
tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan iptek dan
globalisasi dengan semangat kemitraan serta kerjasama lintas sektor;
2. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya promotif dan preventif
terhadap berbagai jenis penyakit. Pendidikan masyarakat untuk menjalankan
perilaku hidup bersih dan sehat perlu dilakukan secara berkesinambungan
dengan melibatkan seluruh komponen yang terkait dengan masalah kesehatan.
3. Pencegahan terhadap penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
(NAPZA) dan pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS.
4. Peningkatan pengawasan dan pembinaan terhadap peredaran farmakmin
(farmasi, makanan, dan minuman) yang tidak terekomendasi.
Selain dari RPJPD pembangunan kesehatan juga menjadi perhatian utama
Pemerintah DaerahKabupaten Jombang yang tertuang dalam dokumen Rencana
Pembangunan Daerah Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Jombang 2014-2018.
Sebagaimana diketahui bahwa Visi Kabupaten Jombang adalah Jombang Sejahtera Untuk Semua yang dijabarkan dalam 5 Misi yaitu :
1 Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Pangan
2 Mewujudkan Layanan Dasar Yang Terjangkau
3 Meningkatkan Perekonomian daerah Yang Berdaya Saing dan Merata
4 Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
5 Mewujudkan tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Bersih.
Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Jombang, maka Dinas Kesehatan
memiliki mandat dan peran strategis untuk mewujudkan Misi 2 yaitu Mewujudkan Layanan Dasar Yang Terjangkau dengan tujuan Terwujudnya pembangunan
manusia yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidupyang diukur dengan indikator Angka Harapan Hidup
Untuk mewujudkan peningkatan usia harapan hidup, arah kebijakan yang
dilaksanakan yaitu dengan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
dengan 4 strategi yaitu :
4
1. Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita, perbaikan status gizi masyarakat,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan,
pengembangan sumber daya kesehatan.
2. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan
penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
3. Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat dan penanggulangan kesehatan.
4. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Dalam RPJMD Kabupaten Jombang 2014-2018 ada tiga hal penting yang
menjadi fokus pembangunan yaitu :
a. Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
b. Belum terkendalinya penyakit menular
c Angka kesakitan dan kematian penyakit tidak menular dan degeneratif (diabetes,
jantung, kanker) cenderung meningkat.
Dalam mengelola fokus dan isu-isu strategis pembangunan di bidang kesehatan di
ruang lingkup Kabupaten Jombang diperlukan pengembangan kapasitas dan
kapabilitas aparatur Dinas KesehatanKabupaten Jombang yang baik dan handal.
Pengembangan aparatur ini akan mengikuti fungsi dasar manajemen organisasi.
Fungsi dasar manajemen organisasi tersebut memuat tiga hal dasar yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Agar terwujud pembangunan yang
optimal maka Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang melakukan pola perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan yang terstruktur dan sistematis.
5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Dinas Kesehatan memiliki tugas Membantu Bupati dalam dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang di bidang kesehatan.
Dalam kurun waktu 2014 – 2018 Dinas Kesehatan diharapkan mampu mendukung
terwujudnya visi dan misi BUPATI Jombang khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan. Dinas Kesehatan dituntut untuk berpandangan jauh kedepan dan
berusaha meningkatkan kualitas agar lebih profesional dalam berbagai upaya
pembangunan kesehatan.
Sejalan dengan itu maka Dinas Kesehatan menetapkan visi yang sama dengan visi
Kabupaten Jombang yaitu “ Jombang Sejahtera Untuk Semua ”dengan misi“
Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau “
Dalam rangka implementasi dan penjabaran dari misi Dinas Kesehatan
diatas maka disusunlah tujuan-tujuan yang merupakan sesuatu yang ingin dicapai
atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu yaitu tahun 2014-2018, arah strategik
organisasii, serta kerangka prioritas untuk memfokuskan program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Tujuan Renstra Dinas Kesehatan periode 2014-2018 adalah “Meningkatnya Usia
Harapan Hidup dengan indikator Usia Harapan Hidup dengan sasaran :
1. Meningkatnya status kesehatan, masyarakat pada semua kontinum siklus
kehidupan (life cycle) dengan indikator :
1.1. Angka Kematian Ibu
1.2. Angka Kematian Bayi
1.3. Angka Kematian Anak Balita
2. Terkendalinya kasus penyakit menular, tidak menuilar, kejadian wabah dan
kualitas kesehatan lingkungan dengan indikator :
2.1. Angka kematian ( Case Fatality Rate/CFR ) kasus DBD.
2.2. Angka kesembuhan TB paru ( BTA + ).
2.3. Cakupan desa/Kelurahan UCI.
2.4. PTM tidak termasuk dalam 10 besar penyakit.
3. Meningkatnya pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan dengan
indikator :
3.1. Prosentase Penyalahgunaan bahan berbahaya pada makanan.
4. Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan
sasaran :
4.1. Prosentase Desa Siaga Aktif.
6
4.2. Prosentase Rumah Tangga sehat.
5. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
dengan sasaran :
5.1. Indeks Kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan (34
Puskesmas).
5.2. Prosentase Puskesmas Terakreditasi.
Implementasi Sasaran Strategis dilaksanakan melalui 16 (enambelas) Program
yang terdiri dari 12 (dua belas) program bidang kesehatan dan 4 (empat) program
rutin yaitu :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
5. Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
6. Program Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Ibu
7. Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Kesehatan
8. Program Peningkatan Aparatur Kesehatan
9. Program Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi
10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan Kesehatan Matra.
11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
12. Program Pengawasan, Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil
Produksi Rumah Tangga
13. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
14. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
15. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
16. Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan
SKPD
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
Program/Kegiatan yang disertai Indikator Kinerja.
Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas Kesehatan dan BUPATI Jombang pada tahun
2018 untuk mendukung tercapaianya Visi dan Misi Kabupaten Jombang yang
mempunyai sasaran Meningkatkan Angka Harapan Hidup melalui arah kebijakan
peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Adapun strategi, program dan
indikator sebagai berikut :
7
Strategi Program Indikator Kinerja Program
Kondisi Awal
(Tahun 2013)
Target Anggaran (Rupiah) Ket
1 2 3 4 5 6 7 1 Meningkatkan
kesehatan ibu, bayi dan balita, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan
1 Program Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Ibu
1 Menurunnya angka kematian ibu
89 per 100.000
KH
88 per 100.000
KH
3.052.740.000
2 Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
N/A 100% SPM Wajib
2 Program Peningkatan Aparatur Kesehatan
1 Jumlah tenaga dokter yang mempunyai kompetensi kegawatdaruratan PPGD/GELS/ATLS/ ACLS,
18 org 64 org 349.729.350
2 Jumlah tenaga perawat yang mempunyai kompetensi kegawatdaruratan PPGD/GELS/ATLS/ ACLS
18 org 106 org
3 Program Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi
1 Menurunkan angka kematian ibu
89 per 100.000
KH
88 per 100.000
KH
787,163,300
2 Menurunkan Angka Kematian Bayi
14,25 per 1000 KH
11.5 per 1.000 KH
3 Prevalensi Balita Gizi Buruk
0.58% 0,2%
4 Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
N/A 100% SPM Wajib
5 Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
N/A 100% SPM Wajib
6 Persentase Peserta KB aktif
79% 80%
7 Prosentase Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
N/A 100% SPM Wajib
8 Persentase pelayanan nifas
90% 96%
9 Prosentase Pelayanan Kesehatan Balita
N/A 100% SPM Wajib Baru
10 Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
N/A 100% SPM Wajib Baru
11 Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
N/A 100% SPM Wajib Baru
(Tahun 2017)
12 Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
N/A 100% SPM Wajib Baru
(Tahun 2017)
8
Strategi Program Indikator Kinerja Program
Kondisi Awal
(Tahun 2013)
Target Anggaran (Rupiah) Ket
1 2 3 4 5 6 7 13 Pelayanan
Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat
N/A 100%
14 Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/sederajat
N/A 100%
15 Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/sederajat
100%
16 Prosentase Cakup-an Bumil mendapat 90 tablet Fe
70.43% 95%
17 Prosentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
71.90% 80%
18 Prevalensi Gizi Buruk
0.58% 0.2%
19 Prosentase Ibu Hamil KEK yang ditangani
100%
4 Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan Kesehatan Matra
1 Persentase desa sehat
, , 50% 885.402.500
2 Prosentase Institusi yang dibina
88.70% 90%
3 Prosentase Cakupan Klinik sanitasi
20%
4 Prosentase Pencapaian desa ODF
23.08% 80%
5 Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga
25%
6 Cakupan pembinaan kelompok pekerja
25%
5 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
1 Persentase angka kematian (CFR) kasus DBD
1.59% < 1 1.182.711.400
2 Prosentase (Universal Children Imuniasi) UCI
89.87% 100%
3 angka kesembuhan TB paru (BTA +)
90.4% 92%
4 PTM tidak termasuk di 10 besar penyakit
>10
5 Angka kesakitan (Insindens Rate) DBD
38.71 per 100.000
pddk
36 per 100.000
pddk
9
Strategi Program Indikator Kinerja Program
Kondisi Awal
(Tahun 2013)
Target Anggaran (Rupiah) Ket
1 2 3 4 5 6 7 6 Persentase
Penanganan Penderita DBD
100% 100%
7 Meningkatnya rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides
86.47% 95%
8 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV
0 100% SPM Wajib
9 Prosentase penderita HIV/ AIDS yang mendapat pengobatan
100% 100%
10 Prosentase Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster
0 82%
11 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB)
100% SPM Wajib
12 Prosentase penemuan baru penderita TB paru ( BTA +)
49,8% 60%
13 Prosentase suspek pdrt TB MDR yang mendapat pengobatan
100% 100%
14 Prosentase pemeriksaan kontak intensif kusta
100% 100%
15 Prosentase penderita malaria yang mendapat pengobatan
100% 100%
16 Prosentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita
8,35% 20%
17 Prosentase penemuan dan penanganan anak balita dengan Diare
75,10% 80%
18 Prosentase pencegahan dan pemberantasan filariasis
100% > 90
19 Prosentase Pemberian Obat Kecacingan Pada Anak Usia 1-12 Th
95%
20 Prosentase pengobatan penyakit infeksi menular seksual
100%
10
Strategi Program Indikator Kinerja Program
Kondisi Awal
(Tahun 2013)
Target Anggaran (Rupiah) Ket
1 2 3 4 5 6 7 21 Desa/kel
mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam
100% 100%
22 Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Persen 100% SPM Wajib
23 Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Persen 100% SPM Wajib
24 Prosentase Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Persen 100% SPM Wajib
25 Prosentase Cakupan Posbindu
Persen 30%
26 Prosentase Cakupan Peserta Prolanis Aktif
Persen 50%
27 Prosentase Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
Persen 30%
2 Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 Tersedianya Obat untuk pelayanan kesehatan dasar
85,29% 75% 4.558.520.000
2 Program Pengawasan, Pengendalian Obat dan Kesehatan Makanan
1 Menurunnya Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Makanan
25.6% 20% 90.291.000
2 Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan)
100% 100%
3 Pengembangan Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan masalah kesehatan
1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1 Prosentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (non maskin)
53.1% 75% 129.757.830.019,94
2 Prosentase cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
81.3% 100%
3 Prosentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
0.37% 100%
11
Strategi Program Indikator Kinerja Program
Kondisi Awal
(Tahun 2013)
Target Anggaran (Rupiah) Ket
1 2 3 4 5 6 7 2 Program
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1 Prosentase Cakupan desa siaga aktif
95% 100% 539.327.500
2 Prosentase Cakupan desa siaga madya
0 25%
3 Prosentase cakupan Posyandu Purnama Mandiri
0 75%
4 Prosentase cakupan penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan
6% 23%
5 Prosentase cakupan rumah tangga sehat
51% 58%
4 Peningkatan Pelayanan Dasar dan Rujukan
1 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
75.98% 80% 2.042.904.750
2 Prosentase jumlah puskesmas yang terakreditasi
0 100%
3 Cakupan rawat jalan
70.8% 90%
4 Cakupan rawat inap
1.99% 15%
2 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
1 Persentase puskesmas memenuhi standar
0 76% 2.650.000.000
3 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Kesehatan
1 Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
75.98% 80% 12.716.933.836
12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagaimana yang telah diuraikan di Bab II bahwa dalam mendukung visi dan misi
Kabupaten Jombang, Dinas Kesehatan memiliki Rencana Strategis dengan sasaran
dan indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja.
Berikut ini diuraikan capain kinerja Dinas Kesehatan tahun 2018 sesuai sasaran
strategis yang ada di Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Sasaran 1 : Meningkatnya status kesehatan, masyarakat pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle)
Dengan indikator, target serta realisasi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sasaran dan Indikator Kinerja
No Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian 1 Meningkatnya
status kesehatan, masyarakat pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle)
1. Angka Kematian Ibu
88 per 100.000 KH
93 per 100.000 KH
105 %
2. Angka Kematian Bayi
11.5 per 1000 KH
10,28 per 1000 KH
89 %
3. Angka Kematian Anak Balita
8 per 1000 KH
1.14 per 1000 KH
(14096) (16 Balita)
95.14%
Angka Kematian Ibu target 88 per 100.000 KH di tahun 2018, realisasi pada
tahun 2018 tercapai 93 per 100.000 KH, hal ini mencapai peningkatan kasus dari
target yang telah ditetapkan , namun mengalami penurunan kasus jika
dibandingkapan pada kasus tahun 2017 sebesar 149,67 per 100.000 KH.
Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja
No Sasaran Indikator Target 2018
Realisasi 2014 2015 2016 2017 2018
1 Meningkatnya status kesehatan, masyarakat pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle)
1. Angka Kematian Ibu
88 per 100.000 KH
129,5 per 100.000
KH
80,9 per 100.000
KH
87.28 per 100.000
KH
149.67 per 100.000 KH
93 per 100.000
KH 2. Angka
Kematian Bayi
11.5 per 1.000 KH
9,8 per 1000 KH
10,3 per 1000 KH
10.52 per 1000 KH
8.49 per 1000 KH
10,28 per 1000 KH
3. Angka Kematian Anak Balita
8 per 1.000 KH
10,9 per 1.000 KH
11.87 per 1.000 KH
11.75 per 1000 KH
9.46 per 1000 KH
1.14 per 1000 KH
Kendala dan Permasalahan
1. Realisasi Angka Kematian Ibu dari toleransi 89 per 100.000 KH ditahun 2018
sebesar 93 per 100.000 KH dengan kelahiran hidup 14.096 serta kasus kematian
sejumlah 17 Kasus. Jika dibanding angka kematian ibu pada tahun 2017 sebesar
13
149,67 per 100.000 kelahiran hidup dengan kasus kematian 16 kasus. Jika
dibandingkan capaian tahun 2014, 2015 , 2016 dan 2017 capaian pada tahun
2018 di atas toleransi. Walaupun angka kematian ibu masih tinggi, namun ada
penurunan presentase dibanding angka kematian ibu pada tahun lalu. Hal ini
terjadi karena adanya skrening dari petugas kesehatan yang menangani ibu
hamil, peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil termasuk pelayanan rujukan
yang telah dijalankan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Kendala yang
dihadapi dengan tingginya kematian ibu selain dari masyarakat juga dari petugas.
Sebagian besar kematian ibu dikarenakan adanya penyakit penyerta pada ibu
hamil saat melahirkan maupun saat hamil yang belum maksimal bisa terditeksi
sehingga saat melahirkan kurang antisipasi yang menyebabkan hal yang fatal.
Dari kematian ibu sebesar 17 kematian disebabkan dengan adanya penyakit
penyerta. Rencana tindak lanjut untuk menekan angka kematian yaitu perlu
dilakukan pendampingan ibu hamil Rseiko Tinggi oleh Kader dan Mahasiswa
melalui gerakan GEBRAK (gerakan bersama amankan kehamilan dan
persalinan, pembinaan PONED oleh PONEK, serta melakukan AMP (Audit
Maternal Perinatal) setiap ada kasus kematian dengan pedoman terbaru.
Kematian sebagian besar terjadi di tingkat rujukan utk itu koordinasi
denganrujukan perlu di intensifkan.
2. Realisasi kematian bayi dari toleransi sebesar 11.6 per 1000 KH di tahun 2018
capaiannya sebesar 10,28 per 1000 KH , Pada tahun 2018 dinas kesehatan telah
berhasil menekan angka kematian bayi 1,32 per 1000 KH atau mencapai kinerja
sebesar 89 %. Kematian bayi banyak karena BBLR pemantauan ibu hamil secara
dini yang dilakukan saat ini perlu ditingkatkan lagi khususnya penyuluhan tentang
masalah gizi ibu hamil.Jika dibandingkan dengan tahun 2014, 2015 dan 2016
capaian tahun 2017 di dua tahun terakhir diatas telah tercapai target yang
menurun di tahun 2018.
3. Realisasi kematian anak balita dari toleransi sebesar 9 per 1000 KH , di tahun
2018 capaiannya sebesar 1,14 per 1000 KHatau sebanyak 16 kasus. Kematian
anak balita adalah jumlah antara kematian bayi dan balita. Penanggulangan
kematian balita dapat dikendalikan karena penyebab kematian bervariasi yang
terkadang tidak ada hubungan dengan kesehatan misalnya kematian akibat
kecelakaan. Jika dibandingkan dengan target, capaian tahun 2018 sudah
melampaui target toleransi sedangkan jika dibandingkan dengan capaian dua
tahun terakhir, tahun 2018 dapat menekan kasus kematian.
4. Realisasi kesembuhan TB paru (BTA +) dari target 92 % di tahun 2018
realisasinya sebesar 84,01 % atau capaian kinerjanya sebesar 90,67 %. Belum
tercapainya kesembuhan TB paru (BTA +) ini ada hubungannya dengan drop out
14
minum obat karena efek samping dan kepatuhan dalam minum obat serta
meninggal sebelum target minum obat terlampaui. Tindak lanjut agar terpenuhi
yaitu dengan membentuk kader pemantau minum obat serta memberi pengertian
kepada keluarga serta melakukan pengawasan agar pasien patuh dalam
mengkonsumsi obat.
Sasaran 2 : Terkendalinya kasus penyakit menular, tidak menuilar,
kejadian wabah dan kualitas kesehatan lingkungan.
dengan indikator, target serta realisasi sebagai berikut : Tabel 3.3Sasaran dan Indikator Kinerja
No Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian 1 Terkendalinya
kasus penyakit menular, tidak menuilar, kejadian wabah dan kualitas kesehatan lingkungan.
1. Angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) kasus DBD
< 1 0.73 (3 kematian)
73
2. Angka kesembuhan TB paru (BTA +)
92% 84.01% 84,01
3. Cakupan desa/Kelurahan UCI
100% 75.82% 75.82
4. Penyakit TidakMenular tidak termasuk dalam 10 besar penyakit
>10 PTM khususnya penyakit tekanan
darah tinggi masih
diurutan ke 2
20
Angka kematian kasus DBD target tahun 2018 adalah < 1 dan terrealiasasi 0,73
dengan capaian kinerja 73 % berarti capaian angka kematian kasus DBD telah
melampaui target, Angka kesembuhan TB paru BTA + belum dapat mencapai target
yang ditetapkan sebesar 92 %, demikian juga dengan cakupan desa/keluarahan UCI
baru mencapai target 75,82 % dari target yang ditetapkan 100 %, hal ini terjadi
belum semua desa/kelurahan mencapai 100 % walaupun di beberapa desa sudah
ada yang mencapai target 100%. Sedang untuk target penyakit tidak menular tidak
termasuk dalam 10 besar penyakit sudah dapat memenuhi target > 10. Adapun
kasus penyakit Tekanan Darah Tinggi masih menempati urutan ke dua darai 10
besar penyakit.
15
Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja
No Sasaran Indikator Target 2018
Realisasi 2014 2015 2016 2017 2018
1 Terkendalinya kasus penyakit menular, tidak menuilar, kejadian wabah dan kualitas kesehatan lingkungan.
1. Angka kematian (Case Fatality Rate/CFR ) kasus DBD
< 1 1,7 (6
kematian)
2,32 (15
kematian)
1.5 (17
kematian)
0.6 (2
kematian)
0.73 (3 kematian)
2. Angka kesembuhan TB paru (BTA +)
92% 89,62% 87.39% 91.47% 85.24% 84.01%
3. Cakupan desa/Kelurahan UCI
100% 85,95% 77.12% 69,6% 78.76% 75.82%
4. Penyakit Tidak Menular tidak termasuk dalam 10 besar penyakit
>10 Penyakit Tidak menular khususnya penyakit tekanan darah tinggi masih urutan ke 2
Kendala dan Permasalahan
1. Realisasi Angka kematian (case Fatality Rate/CFR) kasus DBD dari target < 1 di
tahun 2018 realisasinya sebesar 0.73% dengan capaian kinerjanya sebesar
121,6 %. Capaian telah sesuai harapan meskipun kematian harus tetap di tekan
menjadi tidak ada kematian. Tindak lanjut ke depan perlu dipertahankan kegiatan
bersih bersih jentik (PSN)bersama lintas sektoral serta jumantik pada setiap
Jum,at untuk menekan perkembangnbiakan nyamuk penular DBD serta
menyadarkan masyarakt tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Jika
dibandingkan hasil capaian dari tahun sebelumnya realisasinya berfluktuasi dan
cenderung ke arah yang lebih baik yaitu dapat menekan kasus kematian.
2. Realisasi Angka kesembuhan TB paru (BTA+) dari target 92% di tahun 2018
realisasinya sebesar 84,01% atau capaian kinerjanya sebesar 90,67%. Belum
tercapainya kesembuhan TB paru (BTA +) ini ada hubungannya dengan drop out
minum obat karena efek samping dan kepatuhan dalam minum obat serta
meninggal sebelum target minum obat terlampaui. Tindak lanjut agar terpenuhi
yaitu dengan membentuk kader pemantau minum obat serta memberi pengertian
kepada keluarga serta melakukan pengawasan agar pasien patuh dalam
mengkonsumsi obat. Jika dibandingkan hasil capaian dari tahun sebelumnya
realisasinya berfluktuasi dan cenderung mengalami penurunan
3. Realisasi UCI (Universal Children Imunisation) dari target 100% di tahun 2018
realisasinya sebesar 75,82% atau capaian kinerjanya sebsar 78.76%.Belum
16
tercapainya UCI di sebabkan karene adanya jumlah sasaran riil yang lebih rendah
dari SUPAS, bayi yang mendapat imunisasi HBO/Hepatitis B pada 0 bulan lebih
dari 7 hari atau tidaK mendapat HBO, alokasi sasaran per desa yang kurang
tepat, pencatatan dan pelaporan yang belum berjalan baik serta tenaga
vaksinator baru yang belum memahami manajemen imunisasi serta adanya bayi
yang tidak boleh di imunisasi. Tindaklanjut untuk megatasi permasalahan di atas
adalah menetapkan alokasi sasaran sesuai kondisi riil di lapangan, memperbaiki
sistem pencatatan dan pelaporan, pembinaan tenaga vaksinasi Puskesmas dan
rumah sakit, serta pelatihan imunisasi bagi tenaga vaksinasi baru Puskesmas.
Peningkataninformasi tentang pentingnya imunisasi ke masyarakat perlu
ditingkatkan. Jika dibandingkan hasil capaian dari tahun sebelumnya realisasinya
berfluktuasi cenderung meningkat.
Sasaran 3 : Meningkatnya pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan
dengan indikator, target serta realisasi sebagai berikut :
Tabel 3.5Sasaran dan Indikator Kinerja
No Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian 1 Meningkatnya
pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan
1. Persentase Penyalah gunaan bahan berbahaya pada makanan
20% 11.88% 59,4 %
Persentase penyalahgunaan bahan berbaya pada makanan target pada tahun 2018
terrealisasi 11,88 % atau capaian kinerja 59,4 % hal ini terjadi penurunan capaian
target dari tahun lalu dengan selisih keberhasilan penurunan penyalah gunaan
bahan berbahaya pada makanan sebesar 8,6 %, hal ini terjadi karena adanya
kegiatan dari petugas untuk melakukan penyuluhan kesehatan pangan pada
jananan anak sekolah, kerjasama lintas program dan lintas sektoral diwilayah kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Tabel 3.6 Perbandingan Capaian Kinerja
No Sasaran Indikator Target 2018
Realisasi 2014 2015 2016 2017 2018
1 Meningkatnya pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan
Prosentase Penyalahgunaan bahan berbahaya pada makanan
20% 18,6% 8.9 % 19 % 20.48 % 11.88%
17
Kendala dan Permasalahan
Realisasi prosentase penyalahgunaan vahan berbahaya pada makanan dari target
22% di tahun 2018 realisasinya sebesar 11,88% atau capaian kinerjanya sebesar
57%. Meskipun capaian kinerjanya di atas 100% perlu menekan kembali
penggunaan bahan berbahaya pada makanan melihat dari efek jangka panjang
yeng ditimbulkan. Untuk itu perlu adanya koordinasi lintas sector dalam pengawasan
bahan bahan berbahaya yang sering digunakan untuk bahan tambahan makanan.
Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya penggunaan bahan berbahaya pada
makanan semakin meningkat meskipun dari target masih di bawah di atas target.
Sasaran 4 : Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
dengan indikator, target serta realisasi sebagai berikut :
Tabel 3.7Sasaran dan Indikator Kinerja
No Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian 1 Meningkatnya
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Persenntase Desa Siaga Aktif 100 % 100 % 100 %
Persentase Rumah Tangga sehat
58 % 53 % 53 %
Persentase Desa Siaga Aktif telah mencapai realiasasi 100 % dari target yang telah
ditetapkan pada tahun 2018, sedang untuk persentase Rumah Tangga Sehat
mencapai angka 53 % dari target yang ditetapkan di tahun 2018 sebesar 58 %.,
Namum capaian tahun 2018 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 6,87 %.
Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Kinerja
No Sasaran Indikator Target 2018
Realisasi 2015 2016 2017 2018
1 Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
1. Prosentase Desa Siaga Aktif
100 % 97.38 % 100 % 100 % 100 %
2. Prosentase Rumah Tangga sehat
58 % 53.54 % 53.66 % 46.13 % 53 %
Kendala dan Permasalahan
1. Realisasi prosentase Desa Siaga Aktif dari target 100 % di tahun 2018
realisasinya sebesar 100 % atau capaian kinerjanya sebesar 100 %. Capaian
telah sesuai harapan tindak lanjut ke depan perlu peningkatan strata yang di ukur
yaitu capaian desa siaga aktif madya. Jika dibandingkan capaian kinerja dari
tahun sebelumnya capainnya sudah memenuhi harapan dan perlu penguatan
agar lebih baik lagi.
18
2. Realisasi prosentase rumah tangga sehat dari target 58 % di tahun 2018
realisasinya sebesar 53 % ataau capaian kinerjanya sebesar 88.81 %. Capaian
sdh mendekati target yang diinginkan, belum tercapainya target karena ada
beberapa penilaian yang belum memenuhi kriteria yang salah satunya maasih
adanya keluarga yang merokok di dalam rumah. Tindak lanjut ke depan perlu
peningkatan informasi tentang bahaya merokok bagi perokok pasif artinya
perokok aktif jangan sampai memberikan dampak bagi keluarga atau orang yang
tidak merokok yang ada disekitarnya. Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya
capaoian kinerja mengalami peningkatan meskipun belum mencapai target pada
tahun yang sama.
Sasaran 5 : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
dengan indikator, target serta realisasi sebagai berikut :
Tabel 3.9Sasaran dan Indikator Kinerja
No Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian
1 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
1. Indeks Kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan (34 Puskesmas)
80 % 71.13 % 88.91 %
2. Persentase Puskesmas Terakreditasi
100 % 100 % 100 %
Indeks kepuasan terhadap layanan kesehatan di 34 Puskesmas dapat dilihat dari
data survey Puskesmas tahun 2018 yang diperoleh angka 71,13 % atau realisasi
kinerja 88,91 %, sedangkan persentase Puskesmas yang terakreditasi di tahun
2018 sebesar 100 % yang meliputi 3 Puskesmas melakukan re-Akreditasi
(Puskesmas Cukir, Mojoagung dan Peterongan) dan 8 Puskesmas baru
melakukan Akreditasi (Blimbing Kesamben, Gambiran, Japanan, Jatiwates,
Brambang, Jarak Kulon, Blimbing Gudo, Kesamben Ngoro)
Tabel 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja
No Sasaran Indikator Target 2017
Realisasi
2014 2015 2016 2017 2018 1 Meningkatnya
akses dan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
1. Indeks Kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan (34 Puskesmas)
80 % 79,96% 0 % 80 % 71.19 % 88.91%
2. Prosentase Puskesmas Terakreditasi
100 % 53,54% 53.66 % 46.13 % 55.34 % 100%
19
Kendala dan Permasalahan
1. Realisasi indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan (34
Puskesams) dari target 80 % di tahun 2017 realisasinya sebesar 88,91 % atau
capaian kinerjanya sebesar 111 %. Capaian sudah sesuai harapan karena ada
beberapa hal menyangkut pelayanan kepada masyarakat memenuhi keinginan
masyarakat yang menyebabkan score mencapai nilai maksimal. Tindak lanjut ke
depan melakukan peningkatan perbaikan dari masing masing Puskeamas terkait
hal hal yang belum memenuhi keinginan masyarakat. Jika dibandingkan capaian
kinerja dari tahun sebelumnya capainnya belum memenuhi harapan.
2. Realisasi persentase puskesmas terakreditasi dari target 76 % di tahun 2017
realisasinya sebesar 79.41 % atau capaian kinerjanya sebesar 104.57 %. Dari
34 Puskesams sudah 27 Puskesmas yang terakreditasi. Capaian sudah sesuai
harapan tindak lanjut ke depan, untuk dilaksanakan re- Akreditasi. Pada tahun
2019 akan dilakukan penilaian re-akreditasi di 3 Puskemas yang telah
terakreditasi 3 tahun yang lalu.
Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi Kinerja s/d Akhir Periode RPJMD/Renstra
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Akhir RPJMD/Renstra Realisasi Tingkat
Kemajuan 1
Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan
Menurunnya angka kematian ibu
88 per 100.000 KH
2.959.088.500 57 %
Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
100%
Jumlah tenaga dokter yang mempunyai kompetensi kegawat daruratan PPGD/ GELS/ATLS/ ACLS,
64 org 143.417.000 10 %
Jumlah tenaga perawat yang mempunyai kompetensi kegawat daruratan PPGD/ GELS/ATLS/ ACLS
106 org
Menurunkan angka kematian ibu
88 per 100.000 KH
574.152.860 3 %
Menurunkan Angka Kematian Bayi
11.5 per 1.000 KH
Prevalensi Balita Gizi Buruk
0,2%
Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
100%
Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
100%
Persentase Peserta KB aktif
80%
Prosentase Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
100%
Persentase pelayanan nifas
96%
Prosentase Pelayanan Kesehatan Balita
100%
Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia
100%
20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Akhir RPJMD/Renstra Realisasi Tingkat
Kemajuan Pendidikan Dasar Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
100%
Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
100%
Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat
100%
Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/sederajat
100%
Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/sederajat
100%
Prosentase Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
95%
Prosentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
80%
Prevalensi Gizi Buruk 0.2% Prosentase Ibu Hamil KEK yang ditangani
100%
Persentase desa sehat 50% 805.618.350 6,87 % Prosentase Institusi yang dibina
90%
Prosentase Cakupan Klinik sanitasi
20%
Prosentase Pencapaian desa ODF
80%
Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga
25%
Cakupan pembinaan kelompok pekerja
25%
Persentase angka kematian (CFR) kasus DBD
< 1 1.005.382.390 20 %
Prosentase (Universal Children Imuniasi) UCI
100%
angka kesembuhan TB paru (BTA +)
92%
PTM tidak termasuk di 10 besar penyakit
>10
Angka kesakitan (Insindens Rate) DBD
36 per 100.000 pddk
Persentase Penanganan Penderita DBD
100%
Meningkatnya rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides
95%
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV
100%
Prosentase penderita HIV/AIDS yang mendapat pengobatan
100%
Prosentase Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster
82%
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB)
100%
21
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Akhir RPJMD/Renstra Realisasi Tingkat
Kemajuan Prosentase penemuan baru penderita TB paru (BTA +)
60%
Prosentase suspek pdrt TB MDR yang mendapat pengobatan
100%
Prosentase pemeriksaan kontak intensif kusta
100%
Prosentase penderita malaria yang mendapat pengobatan
100%
Prosentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita
20%
Prosentase penemuan dan penanganan anak balita dengan Diare
80%
Prosentase pencegahan dan pemberantasan filariasis
> 90
Prosentase Pemberian Obat Kecacingan Pada Anak Usia 1 - 12 Th
95%
Prosentase pengobatan penyakit infeksi menular seksual
100%
Desa/kel mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam
100%
Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
100%
Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
100%
Prosentase Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
100%
Prosentase Cakupan Posbindu
30%
Prosentase Cakupan Peserta Prolanis Aktif
50%
Prosentase Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
30%
2 Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
Tersedianya Obat untuk pelayanan kesehatan dasar
75% 2.509.005.306 3 %
Menurunnya Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Makanan
20% 70.559.600 20 %
Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan)
100%
3 Pengembangan Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan masalah kesehatan
Prosentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (non maskin)
75% 74.793.849.679,39
10 5 Prosentase cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
100%
22
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Akhir RPJMD/Renstra Realisasi Tingkat
Kemajuan Prosentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
Prosentase Cakupan desa siaga aktif
100% 475.823.150 15 %
Prosentase Cakupan desa siaga madya
25%
Prosentase cakupan Posyandu Purnama Mandiri
75%
Prosentase cakupan penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan
23%
Prosentase cakupan rumah tangga sehat
58%
4 Peningkatan Pelayanan Dasar dan Rujukan
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
80% 1.109.001.857 10%
Prosentase jumlah puskesmas yang terakreditasi
100%
Cakupan rawat jalan 90% Cakupan rawat inap 15% Persentase puskesmas memenuhi standar
76% 2.009.519.504,45
20 %
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
80% 1.072.424.546 10 %
Tabel 3.12 Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Realisasi Nasional
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi 2018 Realisasi Nasional Keterangan
1
Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan
Menurunnya angka kematian ibu
2.959.088.500
Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Jumlah tenaga dokter yang mempunyai kompetensi kegawat daruratan PPGD/GELS/ ATLS/ ACLS,
143.417.000
Jumlah tenaga perawat yang mempunyai kompetensi kegawat daruratan PPGD/GELS/ ATLS/ ACLS Menurunkan angka kematian ibu
574.152.860
Menurunkan Angka Kematian Bayi Prevalensi Balita Gizi Buruk Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Persentase Peserta KB aktif Prosentase Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
23
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi 2018 Realisasi Nasional Keterangan
Persentase pelayanan nifas Prosentase Pelayanan Kesehatan Balita Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/sederajat Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/sederajat Prosentase Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe Prosentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif Prevalensi Gizi Buruk Prosentase Ibu Hamil KEK yang ditangani Persentase desa sehat 805.618.350 Prosentase Institusi yang dibina Prosentase Cakupan Klinik sanitasi Prosentase Pencapaian desa ODF Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga Cakupan pembinaan kelompok pekerja Persentase angka kematian (CFR) kasus DBD
1.005.382.390
Prosentase (Universal Children Imuniasi) UCI angka kesembuhan TB paru (BTA +) PTM tidak termasuk di 10 besar penyakit Angka kesakitan (Insindens Rate) DBD Persentase Penanganan Penderita DBD Meningkatnya rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV
24
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi 2018 Realisasi Nasional Keterangan
Prosentase penderita HIV/AIDS yang mendapat pengobatan Prosentase Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB) Prosentase penemuan baru penderita TB paru ( BTA +) Prosentase suspek pdrt TB MDR yang mendapat pengobatan Prosentase pemeriksaan kontak intensif kusta Prosentase penderita malaria yang mendapat pengobatan Prosentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita Prosentase penemuan dan penanganan anak balita dengan Diare Prosentase pencegahan dan pemberantasan filariasis Prosentase Pemberian Obat Kecacingan Pada Anak Usia 1 - 12 Th Prosentase pengobatan penyakit infeksi menular seksual Desa/kel mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) Prosentase Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Prosentase Cakupan Posbindu Prosentase Cakupan Peserta Prolanis Aktif Prosentase Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
2 Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat
Tersedianya Obat untuk pelayanan kesehatan dasar
2.509.005.306
Menurunnya Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada
70.559.600
25
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi 2018 Realisasi Nasional Keterangan
serta pengawasan obat dan makanan
Makanan Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan)
3 Pengembangan Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan masalah kesehatan
Prosentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (non maskin)
74.793.849.679,39
Prosentase cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Prosentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Prosentase Cakupan desa siaga aktif
475.823.150
Prosentase Cakupan desa siaga madya Prosentase cakupan Posyandu Purnama Mandiri Prosentase cakupan penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan Prosentase cakupan rumah tangga sehat
4 Peningkatan Pelayanan Dasar dan Rujukan
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
1.109.001.857
Prosentase jumlah puskesmas yang terakreditasi Cakupan rawat jalan Cakupan rawat inap Persentase puskesmas memenuhi standar
2.009.519.504,45
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
1.072.424.546
Tabel 3.13 Effisiensi Pembangunan Sumber Daya
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja % Capaian
% Penyerapan Anggaran
Tingkat effisiensi
1
Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan
Menurunnya angka kematian ibu 88,91 96,93 8 % Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Jumlah tenaga dokter yang mempunyai kompetensi kegawatdaruratan PPGD/GELS/ ATLS/ ACLS,
41,01 10 %
Jumlah tenaga perawat yang mempunyai kompetensi kegawat daruratan PPGD/GELS/ATLS/ ACLS Menurunkan angka kematian ibu 91,33 12 % Menurunkan Angka Kematian Bayi Prevalensi Balita Gizi Buruk Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
26
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja % Capaian
% Penyerapan Anggaran
Tingkat effisiensi
Persentase Peserta KB aktif Prosentase Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Persentase pelayanan nifas Prosentase Pelayanan Kesehatan Balita Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat
Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/sederajat
Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/sederajat
Prosentase Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
Prosentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
Prevalensi Gizi Buruk Prosentase Ibu Hamil KEK yang ditangani
Persentase desa sehat 90,99 8 % Prosentase Institusi yang dibina Prosentase Cakupan Klinik sanitasi Prosentase Pencapaian desa ODF Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga
Cakupan pembinaan kelompok pekerja Persentase angka kematian (CFR) kasus DBD
84.01 85,01 1 %
Prosentase (Universal Children Imuniasi) UCI
angka kesembuhan TB paru (BTA +) PTM tidak termasuk di 10 besar penyakit Angka kesakitan (Insindens Rate) DBD Persentase Penanganan Penderita DBD Meningkatnya rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV
Prosentase penderita HIV/AIDS yang mendapat pengobatan
Prosentase Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB)
Prosentase penemuan baru penderita TB paru ( BTA +)
Prosentase suspek pdrt TB MDR yang mendapat pengobatan
Prosentase pemeriksaan kontak intensif kusta
Prosentase penderita malaria yang mendapat pengobatan
Prosentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita
Prosentase penemuan dan penanganan anak balita dengan Diare
Prosentase pencegahan dan pemberantasan filariasis
27
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja % Capaian
% Penyerapan Anggaran
Tingkat effisiensi
Prosentase Pemberian Obat Kecacingan Pada Anak Usia 1 - 12 Th
Prosentase pengobatan penyakit infeksi menular seksual
Desa/kel mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam
Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Prosentase Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Prosentase Cakupan Posbindu Prosentase Cakupan Peserta Prolanis Aktif
Prosentase Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
2 Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
Tersedianya Obat untuk pelayanan kesehatan dasar
53 55,04 2.04 %
Menurunnya Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Makanan
76,67 78,15 1.8 %
Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan)
3 Pengembangan Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan masalah kesehatan
Prosentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (non maskin)
57,64
22 %
Prosentase cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
Prosentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Prosentase Cakupan desa siaga aktif 100 88,23 12 % Prosentase Cakupan desa siaga madya Prosentase cakupan Posyandu Purnama Mandiri
Prosentase cakupan penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan
Prosentase cakupan rumah tangga sehat
4 Peningkatan Pelayanan Dasar dan Rujukan
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
100 54,29
Prosentase jumlah puskesmas yang terakreditasi
Cakupan rawat jalan Cakupan rawat inap Persentase puskesmas memenuhi standar
75 75,83
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
88,91 82,49
28
Tabel 3.14 Alokasi sasaran Pembangunan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran 1
Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan
Menurunnya angka kematian ibu 2.959.088.500 96,93 Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Jumlah tenaga dokter yang mempunyai kompetensi kegawatdaruratan PPGD/GELS/ATLS/ ACLS,
143.417.000 41,01
Jumlah tenaga perawat yang mempunyai kompetensi kegawat daruratan PPGD/GELS/ATLS/ ACLS Menurunkan angka kematian ibu 574.152.860 91,33 Menurunkan Angka Kematian Bayi Prevalensi Balita Gizi Buruk Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Prosentase Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Persentase Peserta KB aktif Prosentase Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Persentase pelayanan nifas Prosentase Pelayanan Kesehatan Balita Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif Prosentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/sederajat Prosentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/sederajat Prosentase Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe Prosentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif Prevalensi Gizi Buruk Prosentase Ibu Hamil KEK yang ditangani Persentase desa sehat 805.618.350 90,99 Prosentase Institusi yang dibina Prosentase Cakupan Klinik sanitasi Prosentase Pencapaian desa ODF Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga Cakupan pembinaan kelompok pekerja Persentase angka kematian (CFR) kasus DBD
1.005.382.390 85,01
Prosentase (Universal Children Imuniasi) UCI angka kesembuhan TB paru (BTA + ) PTM tidak termasuk di 10 besar penyakit Angka kesakitan (Insindens Rate) DBD Persentase Penanganan Penderita DBD Meningkatnya rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV
29
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran Prosentase penderita HIV/AIDS yang mendapat pengobatan Prosentase Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB) Prosentase penemuan baru penderita TB paru ( BTA +) Prosentase suspek pdrt TB MDR yang mendapat pengobatan Prosentase pemeriksaan kontak intensif kusta Prosentase penderita malaria yang mendapat pengobatan Prosentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita Prosentase penemuan dan penanganan anak balita dengan Diare Prosentase pencegahan dan pemberantasan filariasis Prosentase Pemberian Obat Kecacingan Pada Anak Usia 1 - 12 Th Prosentase pengobatan penyakit infeksi menular seksual Desa/kel mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Prosentase Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Prosentase Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Prosentase Cakupan Posbindu Prosentase Cakupan Peserta Prolanis Aktif Prosentase Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
2 Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
Tersedianya Obat untuk pelayanan kesehatan dasar
2.509.005.306 55,04
Menurunnya Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Pada Makanan
70.559.600 78,15
Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan)
3 Pengembangan Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan masalah kesehatan
Prosentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (non maskin)
74.793.849.679,39
57,64
Prosentase cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Prosentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Prosentase Cakupan desa siaga aktif 475.823.150 88,23 Prosentase Cakupan desa siaga madya Prosentase cakupan Posyandu Purnama Mandiri Prosentase cakupan penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan Prosentase cakupan rumah tangga sehat
30
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran 4 Peningkatan
Pelayanan Dasar dan Rujukan
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
1.109.001.857 54,29
Prosentase jumlah puskesmas yang terakreditasi Cakupan rawat jalan Cakupan rawat inap Persentase puskesmas memenuhi standar
2.009.519.504,45
75,83
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
1.072.424.546 82,49
B. Capaian Realisasi Anggaran
Pada Tahun 2018 untuk kegiatan Belanja Langsung, Dinas Kesehatan
melaksanakan 4 Program Rutin yang teridiri 10 kegiatan dan 12 program teknis yang
terdiri dari 147 kegiatan yang dilaksanakan oleh pengelola program di Dinas
Kesehatan, UPTD GFK, UPTD Labkesling dan UPTD Puskesmas.
Total pagu anggaran Dinas Kesehatan setelah Perubahan Anggaran Kegiatan
sebesar Rp. 124.870.085.685,- (Seratus Dua Puluh Empat Milyar Delapan Ratus
Tujuh Puluh Juta Delan Puluh Lima Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Lima Rupiah)
dan realiasi anggaran sebesar Rp. 83.864.594.218,- (Delapan Puluh Tiga Milyar
Delapan Ratus Enam Puliuh Empat Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu
Dua Ratus Delapan Belas Rupiah) atau sebesar 67,16%.
Tabel 3.11. Realisasi APBD II Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2018 per Program dan Kegiatan
Kode Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Permasalahan 1 2 3 4 5 6
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.632.759.000 2.179.126.494
82,77
1.24 Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.632.759.000 2.179.126.494
82,77
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
847.529.447,04 784.235.800 92,53
2.24 Pemeliharaan Rutin /Berkala Kendaraan Dinas /Operasional
97.000.000 85.378.500 88,02
2.46 Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
340.000.000 329.759.300 96,99
2.47 Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/ berat sarana gedung kantor/ bangunan pendukung
322.599.447,04 320.404.000 99,32
2.48 Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/ berat sarana dan prasarana gedung kantor
87.930.000 48.694000
55,38
03 Program Peningkatan disiplin Aparatur
35.000.000
27.888.000
79,68
3.06 Pengadaan Pakaian Khusus Hari hari Tertentu
35.000.000
27.888.000
79,68
07 Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
161.098.915 145.658.717 90,42
07.01 Penyusunan Rencana Strategis SKPD 3.620.000 0 0
31
Kode Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Permasalahan 1 2 3 4 5 6
07.02 Penyusunan Rencana Kerja SKPD 4.520.000 3.862.550 85,45 07.03 Penyusunan laporan capaian kinerja
SKPD 143.000.000 136.146.400 95,21
07.04 Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 9.958.915 5.694.767 56,73
15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
4.558.520.000 2.509.005.306 55,04
15.01 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
4.510.132.000 2.465.355.306 54,66
15.02 Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
48.388.000 43.650.000 90,21
16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
129.757.830.019,94
74.793.849.679,39
57,64
16.01 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Di Puskesmas Jaringannya
35.757.913.276 8.747.004.012,67 24,46 Karena adanya penambahan anggaran dari Bapeda, serta realisasi berdasarkan pemakaian oleh penduduk miskin
16.03 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya
1.678.418.000 1.522.708.242 90,72
16.17 Bantuan Keuangan Khusus Bidang
Kesehatan 1.031.086.500 997.533.400 96,75
16.27 Pelayanan Jaminan Kesehatan
Nasional Puskesmas Jelakombo 1.165.274.898 1.002.779.186 86,06
Penyerapan sesuai
verifikasi dan transfer dana
dari BPJS
16.28 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Pulolor
901.192.871
621.394.320 68,95
16.29 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Jabon
765.439.030,00
574.509.760 75,06
16.30 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Tambakrejo
858.387.527,50
625.436.211 72,86
16.31 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Cukir
2.964.422.712,50
2.641.648.965,45 89,11
16.32 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Brambang
1.420.929.724 1.097.950.591 77,27
16.33 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Blimbing
1.769.658.487 1.502.730.385 84,92
16.34 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Plumbon Gambang
802.328.220,10 663.459.330 82,69
16.35 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Bandar kedungmulyo
2.439.333.009 1.842.567.365 75,54
16.36 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Perak
2.352.381.218 2.060.114.330 87,58
16.37 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Megaluh
1.050.503.398 897.128.368 85,40
16.38 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Tembelang
1.690.710.358 1.257.906.694 74,40
16.39 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Jatiwates
680.298.318
628.592.356 92,40
16.40 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Ploso
2.444.765.329,50 1.333.088.261 54,53
16.41 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Kabuh
2.655.756.526 2.136.849.082 80,46
16.42 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Plandaan
2.051.276.512 1.505.912.266 73,41
16.43 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Tapen
1.560.983.669 1.441.372.790 92,34
16.44 Pelayanan Jaminan Kesehatan 1.265.599.138 1.075.574.521 84,94
32
Kode Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Permasalahan 1 2 3 4 5 6
Nasional Puskesmas Keboan 16.45 Pelayanan Jaminan Kesehatan
Nasional Puskesmas Mojoagung 2.251.158.668 2.019.435.501,30 89,71
16.46 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Gambiran
1.812.859.894 1.357.829.388 74,90
16.47 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Sumobito
3.025.480.187 2.167.629.582,20 71,65
16.48 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Jogoloyo
2.224.139.479 1.517.805.958 68,24
16.49 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Kesamben
1.606.948.755 1.098.968.893 68,39
16.50 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Blimbing Kesamben
793.706.827 671.263.813 84,57
16.51 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Peterongan
1.702.391.043,60 1.412.961.178,62 83,00
16.52 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Dukuhklopo
1.254.278.063 1.013.781.770 80,83
16.53 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Mayangan
2.442.187.701,20 1.976.281.525,15 80,92
16.54 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Jarak Kulon
711.752.729 596.409.900 83,79
16.55 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Pulorejo
2.194.275.950 1.213.170.556 55,29
16.56 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Kesamben Ngoro
1.725.161.386 997.946.900 57,85
16.57 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Mojowarno
2.827.280.225 2.200.860.263 77,84
16.58 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Japanan
2.302.019.496,60 1.295.615.498 56,28
16.59 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Bareng
3.346.253.382 2.769.672.864 82,77
16.60 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Wonosalam
2.101.158.744 1.772.599.563
84,36
16.61 Penydiaan Biaya Operasional Puskesmas Puskesmas Jelakombo
128.506.100 112.003.377 87,16
16.62 Penydiaan Biaya Operasional Puskesmas Puskesmas Pulolor
154.308.100 134.300.408 87,03
16.63 Penydiaan Biaya Operasional Puskesmas Puskesmas Jabon
124.716.100 115.461.615 92,58
16.64 Penydiaan Biaya Operasional Puskesmas Puskesmas Tambakrejo
82.285.470 70.879.124 86,14
16.65 Penydiaan Biaya Operasional Puskesmas Puskesmas Cukir
1.003.000.000 952.537.690 94,97
16.66 Penydiaan Biaya Operasional Puskesmas Puskesmas Brambang
126.471.903 106.272.841 84,03
16.67 Penydiaan Biaya Operasional Puskesmas Puskesmas Blimbing
300.403.800 264.744.463
88,13
16.68 Penydiaan Biaya Operasional Puskesmas Puskesmas Plumbon Gambang
105.500.100 102.152.159 96,83
16.69 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Bandar kedungmulyo
213.870.300 188.298.488 88,04
16.70 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Perak 270.474.290 223.917.220 82,79
16.71 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Megaluh 96.102.100 83.713.765 87,11
16.72 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Tembelang 197.639.700 153.758.147 77,80
16.73 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Jatiwates 107.144.000 98.573.874 92,00
16.74 Penydiaan Biaya Operasional 129.270.400 128.340.616 99,28
33
Kode Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Permasalahan 1 2 3 4 5 6
Puskesmas Puskesmas Ploso 16.75 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Kabuh 239.609.000 235.268.801 98,31
16.76 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Plandaan 208.121.600 185.112.721 88,94
16.77 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Tapen 318.872.200 292.666.015 91,78
16.78 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Keboan 133.467.900 121.556.014 91,08
16.79 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Mojoagung 902.112.700 699230233 77,51
16.80 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Gambiran 124.294.500 103.360.808 83,16
16.81 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Sumobito 426.964.300 340235.756 79,69
16.82 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Jogoloyo 111.200.400 105.362.262 94,75
16.83 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Kesamben 328.751.700 246.964.014 75,12
16.84 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Blimbing Kesamben
67.466.600 66.090.749 97,96
16.85 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Peterongan 625.752.500 516.268.687 82,50
16.86 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Dukuhklopo 93.703.100 80.246.457 85,64
16.87 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Mayangan 289.136.800 270.286.217 93,48
16.88 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Jarak Kulon 47.258.700 43.197.272 91,41
16.89 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Pulorejo 174.647.000 166.481.765 95,32
16.90 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Kesamben Ngoro 83.082.500 82.831.113 99,70
16.91 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Mojowarno 178.289.100 169.025.339 94,80
16.92 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Japanan 58.719.629,96 57.823.297 98,47
16.93 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Bareng 672.438.500 556.734.641 82,79
16.94 Penydiaan Biaya Operasional
Puskesmas Puskesmas Wonosalam 188.606.400 174.162.813 92,34
16.95 Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesmas Jelakombo 554.059.674 238.282.100 43,01 Penyerapan
tidak maksimal karena keterlambatan penyerapan dikarenakan kesalahan persepsi dalam hal tata laksana pengelolaan keuangan dari anggaran APBN yaitu DAK Non fisik yang mengalami perubahan dalam hal mekanisme transfernya yaitu
16.96 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Pulolor
557.755.590 235.306.500 42,19
16.97 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Jabon
504.216.895 189.405.480 37,56
16.98 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tambakrejo
581.550.290 226.782.500 39,00
16.99 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Cukir
656.498.025 211344.625 32,19
16.100 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Brambang
533.413.790 274.881.400 51,53
16.101 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Blimbing
525.789.340 470.504.400 89,49
16.102 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Plumbon Gambang
533.423.040 328.353.640 61,56
16.103 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bandar kedungmulyo
618.042.690 169.520.000 27,43
16.104 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Perak
638.683.040 165.889.000 25,97
16.105 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Megaluh
640.317.290 249.144.390 38,91
34
Kode Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Permasalahan 1 2 3 4 5 6
16.106 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tembelang
557.100.740 385.956.000 69,28 anggaran dittransfer pada trib I 30%, 25%, 25% dan 20%. Adanya perubahan regulasi dalam penggunaan pembelanjaan BMHP di Dinas Kesehatan pada akhir tahun anggaran sehingga waktu yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan tidak mencukupi untuk pelaksanaannya
16.107 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Jatiwates
618.464.190 129.493.000 20,94
16.108 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Ploso
818.483.740 191.177.400 23,36
16.109 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kabuh
789.509.390 387.264.000 49,05
16.110 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Plandaan
742.261.690 310.549.500 41,83
16.111 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tapen
566.800.590 220.673.000 38,93
16.112 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Keboan
686.206.440 241.488.864 35,19
16.113 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Mojoagung
611.823.790 329.611.300 53,87
16.114 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Gambiran
603.228.590 254.572.000 42,20
16.115 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sumobito
553.583.990 421.787.590 76,19
16.116 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Jogoloyo
612.634.890 320.298.000 52,28
16.117 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kesamben
695.508.690 95.965.000 13,80
16.118 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Blimbing Kesamben
529.964.190 235.987.090 44,53
16.119 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Peterongan
545.185.490 198.788.500 36,46
16.120 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Dukuhklopo
560.575.360 234.367.000 41,81
16.121 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Mayangan
729.602.800 346.746.900 47,53
16.122 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Jarak Kulon
498.719.100 108.939.500 21,84
16.123 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Pulorejo
543.315.900 187.607.000 34,53
16.124 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kesamben Ngoro
550.746.660 316.143.500 57,40
16.125 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Mojowarno
649.030.900 331.356.250 51,05
16.126 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Japanan
545.425.900 268.462.400 49,22
16.127 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bareng
746.249.900 303.092.000 40,62
16.128 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Wonosalam
619.590.900 245.638.000 39,65
16.129 Fasilitasi Perencanaan dan Pengawasan Bantuan Operasional Kesehatan
1.099.317.500 461.819.500 42,01
19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
539.27.500 475.823.150 88,23
19.01 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya
239.327.500 216.123.150 90,30
19.07 Penguatan Upaya Kesehatan Bersama
Masyarakat 300.000.000
259.700.000 86,57
23 Program Standarisasi pelayanan
Kesehatan 2.042.904.750
1.109.001.857 54,29
23.01 Penyusunan Standart Pelayanan
Kesehatan 138.618.750 23.885.000 17,23 Anggaran
PAK untuk kegiatan Puskesmas menuju BLUD
35
Kode Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Permasalahan 1 2 3 4 5 6
terhambat pada regulasi kebijakan Pemda
23.07 Akreditasi Puskesmas 1.856.000.000 1.057.344.857 56,97 23.08 Pengumpulan, Updating,, dan Analisa
Data Standart Pelayanan Kesehatan 48.286.000 27.772.000 57,52
25 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
2.650.000.000 2.009.519.504,45
75,83
25.71 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
Megaluh 150.000.000 148.354.000 98,90
25.74 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
Ploso 300.000.000 241.902.823,50 80,63
25.102 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
Plumbon Gambang 1.900.000.000 1.323.818.580,95 69,67
25.228 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
Pembantu Jatibanjar 150.000.000 147.810.000 98,54
25.235 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
Pembantu Darurejo 0 0 0
25.242 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
Pembantu Asemgede 0 0 0
25.249 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
Pembantu Curahmalang 150.000.000 147.634.100 98,42
25.249 Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
Pembantu Gedangan 0 0 0
34 Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Ibu
3.052.740.000 2.959.088.500 96,93
34.03 Jaminan Persalinan 3.052.740.000 2.959.088.500 96,93 42 Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang
Kesehatan
1.300.000.000
1.072.424.546 82,49
42.03 Penyediaan/Pemeliharaan Sarana
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas bagi masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak konsumsi rokok dan penyakit lainnya
0 0 0
42.05 Pelayanan Kesehatan baik Kegiatan
Promotif/Preventif maupun Kuratif/Rehabilitatif pada Dinas Kesehatan
240.000.000 218.925.000 91,22
42.06 Penyediaan/Peningkatan/Pemeliharaa
n Sarana/Prasarana Fasilitasi Kesehatan yang Bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan pada Dinas Kesehatan
10.976.933.836 6.358.994.835,83 57,93
42.08 Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi Penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dan/atau Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pekerja yang Terkena Pemutusan Hubungan Kerja
1.500.000.000 1.457.880.617 97,19
43 Peningkatan Aparatur Kesehatan 349.729.350 143.417.000 41,01 43.01 Bimbingan Teknis Aparatur Medis 349.729.350
143.417.000 41,01 Tidak semua
kegiatan seksi dapat dipertanggunjawabkan sesuai jadwal
47 Program Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi
628.646.000 574.152.860 91,33
47.01 Pencegahan Komplikasi Kehamilan 34.042.500 34.532.500 98,54 47.02 Perawatan Ibu dan Anak Pasca
Persalinan 38.030.000 24.302.500 63,90
36
Kode Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Permasalahan 1 2 3 4 5 6
47.03 Pencegahan Komplikasi Pelayanan KB 17.231.900 16.57.500 93,18 47.04 Pelatihan dan Pedidikan Perawatan
Anak Balita 2.000.000 1.700.000 85,00
47.05 Pembinaan, bimbingan dan
pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
54.991.700 54.241.700 98,64
47.06 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
Lansia 59.329.000 45.780.600 77,16
47.07 Pemberian Makanan dan Vitamin 0 0 0 47.08 Penanggulangan Kurang Energi
Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya
322.020.900 300.443.060 93,30
47.09 Pemberdayaan Masyarakat untuk
pencapaian Keluarga Sadar Gizi 100.000.000 97.95.000 97,10
48 Program Pengembangan Lingkungan
Sehat dan Kesehatan Matra 885.402.500 805.618.350 90,99
48.01 Penyelenggaraan Pelayanan UPTD
Laboratorium Kesehatan Lingkungan 98.000.000 92.465.850 94,35
48.02 Pengembangan Kabupaten Sehat 87.437.500 60.325.000 68,99 48.03 Inspeksi Air Bersih dan Sanitasi 19.000.000 19.000.000 100 48.04 Pengembangan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat 497.950.000 454.342.500 91,24
48.05 Pengawasan dan Pengendalian
higiene dan sanitasi ditempat pengelolaan makanan minuman (TPM) dan Tempat Umum
37.935.000 37.935.000 100,00
48.06 Pelayanan Kesehatan tenaga Kerja
Formal dan Informal 145.080.000 141.550.000 97,57
49 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
1.182.711.400 1.005.382.390 85,01
49.01 Penyemprotan/Fogging Sarang
Nyamuk 347.055.000 266.122.000 76,68
49.02 Pengadaan Alat Fogging dan Bahan
Bahan Fogging 0 0 0
49.03 Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan
Anak sekolah 148.516.500 133.516.500 89,90
49.04 Pelayanan dan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular 373.669.500 322.534.410 86,32
49.05 Pencegahan Penularan Penyakit
Endemik/Epidemik 195.650.000 186.773.480 95,46
49.06 Peningkatan Survellance Epidemiologi
dan Penanggulangan Wabah 38.320.400 35.581.000 92,85
49.07 Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular 79.500.000 60.855.000 76,55
50 Program Pengawasan, Pengendalian
Obat dan Kesehatan Makanan 90.291.000 70.559.600 78,15
50.01 Peningkatan Pengawasan Keamanan
Pangan dan Bahan Berbahaya 27.291.000 18.474.000 67,69
50.02 Pengawasan Keamanan dan
Kesehatan Makanan Hasil Industri
30,000,000 18.474.000 83,60
50.03 Pengawasan dan Pengendalian
Keamanan dan Kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga
33.000.000 27.005.600 81,84
Jumlah 162.130.723.457 97.628.127.737,50 60,21
37
BAB IV
PENUTUP
LAKIP merupakan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan visi dan misi Dinas
Kesehatan dengan mengacu pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2014 –
2018. Penyusunan LAKIP 2018 ini mengacu pada Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014.
Sebagai SKPD yang bertugas pokok sebagai penyelenggara sebagian urusan
Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dibidang Kesehatan, Dinas Kesehatan memiliki
visi “ yang sama dengan visi Bupati Jombang “ dengan harapan dapat mewujudkan Usia
Harapan Hidup masyarakat Jombang yang lebih tinggi dan lebih produktif.
Dengan tingkat mobilitas penduduk yang tinggi serta perubahan perilaku masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat maka tantangan Dinas Kesehatan sangat besar untuk
mewujudkan harapan tersebut.
Hasil kinerja tahun 2018, masih banyak capaian kinerja yang belum sesuai harapan
untuk itu beberapa langkah ke depan sebagai jawaban atas kendala dan tantangan yang
dihadapi Dinas Kesehatan adalah :
1. Meningkatkan upaya promotif dan preventif disetiap forum yang ada di masyarakat
maupun forum dengan pemangku kebijakan agar terjalin koordinasi dan persamaan
persepsi tentang program kesehatan.
2. Meningkatnya profesionalisme petugas kesehatan di UPTD yang langsung
memberikan pelayanan pada masyarakat dengan menegakkan prosedur tetap
pelayanan kesehatan dan standar pelayanan public di Puskesmas.
3. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program karena keberhasilan sektor
kesehatan tidak lepas dari sektor lain, mis. Pendidikan, Pertanian, Infrastruktur yang
secara ltidak langsung dapat mempengaruhi keberhasilan pembangunan kesehatan.
4. Optimalisasi segala sumberdaya yang dimiliki Dinas Kesehatan dan jajarannya
dalam memberikan pelayanan dengan memperhatikan kelayakan dan kualitas
sumberdaya sehingga pelayanan kesehatan dapat dengan mudah di akses.
5. Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam melaksanakan program kesehatan
melalui program Desa Siaga.
Dengan disusunnya LAKIP ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh
pihak yang terkait, dengan harapan ada umpan balik bagi kebaikan Dinas Kesehatan ke
depan. Secara internal LAKIP ini berfungsi sebagai motivator agar di tahun berikutnya
kinerja Dinas Kesehatan lebih baik dan hasil kinerja Dinas Kesehatan bisa bermanfaat