laporan akuntabilitas kinerja balai penelitian...

87
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN 2014 BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 REVISI I 

Upload: phunglien

Post on 17-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN

2014

BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

REVISII

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan ijinNya kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan suatu proses pelaporan yang harus diterapkan di seluruh instansi pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab sebagai

tindak lanjut Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 dan PermenPAN dan RB nomor 25 tahun 2012 tentang Juklak Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) disusun berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 dimana di dalamnya menggambarkan keadaan kinerja kegiatan serta akuntabilitas keuangan disertai dengan hambatan dan kendala yang ada.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pejabat struktural, peneliti, teknisi litkayasa dan tenaga administrasi pendukung atas sumbangsih data-data yang diperlukan serta tim Evaluasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura atas masukkan dan arahan pada proses penyusunan LAKIP ini. Terima kasih juga disampaikan kepada Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian , Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura yang telah mendanai seluruh kegiatan melalui DIPA Balitsa.

Kami berharap LAKIP ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan serta menjadi kontribusi bagi kemajuan pertanian Indonesia pada umumnya.

Lembang, Juli 2015

Kepala Balai,

Dr. Liferdi, SP.MSi. NIP. 19701007 199803 1 001

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... 1 DAFTAR ISI ............................................................................................. 2 DAFTAR TABEL ........................................................................................ 3 DAFTAR .................................................................................................. 4 DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 5 IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................. 6 BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 10 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Strategis .................... 2.2. Perencanaan Kinerja.............................

2.3. Penetapan Kinerja .............................................................

14 20 21

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Capaian Kinerja ......... 3.2. Analisis Capaian Kinerja ......................................................

3.3. Akuntabilitas Keuangan ......................................................

23 24 41

BAB IV. PENUTUP ...................................................................................... 45 LAMPIRAN ..................................................................................................... 46

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 3

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Perkembangan SDM Balitsa berdasarkan jenjang pendidikan............... 12

Tabel 2. Daftar Jenis Kegiatan Diklat dan Petugas Belajar Serta Jumlah Pegawai Yang Mengikutinya Tahun 2014 .......................................................

12

Tabel 3. Jumlah Pegawai Yang Pensiun dan Meninggal Tahun 2013 ................. 12

Tabel 4. Pemetaan Lahan Kebun Balitsa ........................................................ 13

Tabel 5. Laboratorium Balitsa ........................................................................ 13

Tabel 6 . Capaian Kinerja Indikator Sasaran Renstra Balitsa Tahun 2014 23

Tabel 7. Capaian Kinerja Indikator Kinerja (IKU) tahun 2010-2014 ............... 38

Tabel 8. Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah .........................................................................................

40

Tabel 9. Kerjasama Lisensi Balitsa dengan Mitra Kerja Tahun 2014 .............. 40

Tabel 10. Realisasi DIPA. Tahun Anggaran 2013 dan 2014 Per Desember 2014 ......................................................................................................

42

Tabel 11. Realisasi Anggaran Output Utama TA. 2014 per tanggal 31 Desember 2014 .....................................................................................

43

Tabel 12. Rekapitulasi pagu dan realisasi penerimaan PNBP Balai Penelitian Tanaman Sayuran Tahun 2013 dan 2014 ..................................................

43

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 4

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Enam Calon VUB tahun 2014 beserta keunggulannya ............... 26 Gambar 2. Kegiatan konservasi dan karakterisasi plasma nutfah sayuran .... 28 Gambar 3. Empat teknologi inovatif sayuran ............................................. 31 Gambar 4. Penyelenggarakan workshop dan partisipasi dalam ekspose/

pameran ................................................................................ 32

Gambar 5. Kegiatan Kerjasama Luar Negeri Tahun 2014 ........................... 35

Gambar 6. Dukungan Kawasan Agribisnis Hortikultura (DKAH) dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ...................................

37

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 5

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Struktur organisasi Balai Penelitian Tanaman Sayuran ...... 47 Lampiran 2. Perkembangan Lima tahun Terakhir SDM Balitsa

Berdasarkan Jenjang Fungsional .................................... 48

Lampiran 3. Rencana Stratejik .......................................................... 49 Lampiran 4. Indikator Kinerja Utama ................................................ 50 Lampiran 5. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014 ............................ 51 Lampiran 6. Penetapan Kinerja Tahun 2014 ....................................... 52 Lampiran 7. Pengukuran Kinerja Tahun 2014 ..................................... 54 Lampiran 8. Laporan stok benih penjenis 2014 ................................... 55 Lampiran 9. Daftar Konsumen Benih Generatif 2014 ........................... 58 Lampiran 10. Daftar Konsumen Benih Bawang Merah 2014 .................. 59 Lampiran 11. Daftar Konsumen Benih Kentang 2014 ............................ 60 Lampiran 12. Tanda Terima Pendaftaran Varietas Hortikultura ............. 61 Lampiran 13. Matrik Capaian Kinerja Plasmanutfah Balitsa 2014 ............ 64 Lampiran 14. Deskripsi Teknologi Sayuran Ramah Lingkungan 2014 ...... 65 Lampiran 15. Naskah KTI yang telah terbit per Desember 2014 ............ 76 Lampiran 16. Kerjasama Luar Negeri Tahun 2010-2014 ........................ 80 Lampiran 17. Sertifikat Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2013 dari

Kementerian Pertanian Republik Indonesia ...................... 81

Lampiran 18. Plakat Penghargaan Abdi Bakti Tani Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi di Bidang Pertanian tahun 2014 predikat Utama .............................................................

82

Lampiran 19. Sertifikat hak perlindungan varietas tanaman untuk tiga komoditas ....................................................................

83

Lampiran 20. Piagam Penghargaan Peringkat 20 Pemeringkatan Pengelolaan Informasi Inovasi Teknologi Pertanian Melalui Website Lingkup Lingkup balitbangtan tahun 2014 .............

85

Lampiran 21. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2014 .............................................................................

86

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 6

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 21/Permentan/OT.140/3/2013, Balitsa mempunyai tugas melaksanakan penelitian tanaman sayuran dengan fungsi bidang penelitian sebagai berikut : (1) pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman sayuran; (2) pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman, (3) pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman sayuran,(4) memberikan pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman sayuran, (5) Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran (6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.Penelitian dan Diseminasi di Balitsa didukung oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Anggaran serta Sarana Prasarana. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memperkuat Balitsa tahun 2014 sebanyak 194 orang meliputi tenaga fungsional umum dan Tenaga fungsional khusus terdiri dari tenaga peneliti, tenaga teknisi litkayasa, arsiparis, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Sumber daya anggaran penelitian Balitsa berasal dari Rupiah Murni dan Hibah. Pada awal tahun 2014, Balitsa mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 25.203.432.000,-., namun pada tanggal 15 Juli 2014 alokasi anggaran tersebut mengalami penghematan sebesar Rp. 1.060.016.000,- (4,2%) menjadi Rp. 24.143.416.000,-dan pada tanggal 7 Nopember 2014 mengalami penambahan anggaran pengembalian PNBP sebesar Rp. 118.416.000,- Serta melalui dana hibah, pada bulan Desember alokasi anggaran Balitsa bertambah sebesar Rp. 3.004.812.000,- sehingga total anggaran per Desember 2014 sebesar Rp. 27.266.644.000,-. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balitsa didukung sejumlah fasilitas berupa sarana dan prasarana, yang terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan, 2 Kebun Percobaan, 10 Laboratorium, rumah kaca, rumah kassa dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 7

peralatan lainnya seperti peralatan kantor yang semua merupakan barang/kekayaan milik negara.

Visi Balitsa dirumuskan sebagai berikut: Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan sayuran berkelas dunia pada tahun 2014 yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi sayuran untuk mewujudkan industrial yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani . Misi Balitsa tersebut adalah sebagai berikut: (1) Merakit, menghasilkan dan mengembangkan teknologi inovasi sayuran yang secara ilmiah dan teknis dapat meningkatkan produktivitas, daya saing dan nilai tambah, serta sesuai dengan kebutuhan pengguna. (2) Meningkatkan diseminasi teknologi dalam mendukung pengembangan kawasan hortikultura (3) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, sarana dan prasarana dalam pelayanan terhadap pengguna teknologi inovasi yang efektif dan efisien (4) Menjalin jejaring kerjasama dalam negeri dan luar negeri dalam membangun kemitraan untuk membangun dan memecahkan masalah rawan pangan dan gizi komunitas dunia. Sasaran Kinerja Balitsa tahun 2014 adalah : (1) Tersedianya Inovasi Varietas Unggul Baru (VUB) (2) Tersedianya Sumberdaya Genetik (3) Tersedianya Benih Sumber (4) Tersedianya Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan (5) Terselenggaranya Diseminasi (6) Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura (7) Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura. Berdasarkan program dan dukungan sumber daya manusia dan anggaran, Balitsa telah membuat Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014 sebagai berikut : (1) menghasilkan 4 VUB Sayuran, (2) menghasilkan 200 Sumberdaya Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi (3) Menghasilkan 101.000 Benih Sumber (G0) Kentang dan 35.000 kg Bawang Merah dan Sayuran Potensial (4) menghasilkan 4 Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan (5) Melakukan 4 kegiatan Diseminasi Inovasi Hortikultura (6) Melaksanakan 1 Kerjasama Penelitian (7) melaksanalan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan di tiga lokasi Kawasan Agribisnis Hortikultura. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) telah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 8

ditandatangani pada Januari 2013. Selanjutnya RKT ditetapkan melalui Penetapan Kinerja (PK) pada Januari 2014 dan di revisi pada tanggal 12 Agustus 2014. Realisasi sampai akhir tahun 2014 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 150,19%, (sangat berhasil) sedangkan dari segi anggaran sampai bulan Desember telah terserap Rp. 25.177.212.424,- (92,34%) dari pagu akhir Rp.27.266.644.000,-. Capaian kinerjanya sebagai berikut: Telah tersedia 4 CVUB sayuran (capaian IKU 100 %), dengan status telah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian(PPVTPP) dan dalam proses penilaian oleh Tim penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura (TP2VH), dengan rincian 1 Kentang toleran suhu tinggi, 1 bawang merah berdaya hasil tinggi dan 1 Cabai rawit merah berdaya hasil tinggi dan caisim berdaya hasil tinggi. Pada LAKIN per Januari 2015 capaian IKU VUB tercantum 6 CVUB, karena memang yang didaftarakan ke PPVTP adalah 6 CVUB, namun hasil pemeriksaan dan penilaian berdasarkan surat dari PPVTPP nomor 2189/PV.240/A.8/2/2015 tanggal 26 Februari 2015 tentang pemeriksaan dan penilaian dokumen pendaftaran varietas hortikultura menyatakan 2 CVUB bayam ditolak sedangkan 1 CVUB chaisim masih bisa diperbaiki makalahnya. Penolakan terhadap 2 CVUB bayam terjadi karena prosedur uji keunggulan dan kebenaran (yang dilakukan tahun 2012) mengikuti persyaratan pada peraturan yang lama, sementara sejak tahun 2013 keluar peraturan baru dari direktorat tentang pendaftaran VUB. ; Telah terkonservasi dan terkarakterisasi sebanyak 200 aksesi plasma nutfah sayuran (capaian IKU 100%); Telah dihasilkan 151.939 G0 benih sumber kentang (capaian IKU 150,43%); Telah dihasilkan 39.755,94 kg benih bawang merah, cabai dan sayuran generatif lainnya (capaian IKU 113,59%); Telah tersedianya empat teknologi inovatif sayuran(capaian IKU 100%) yaitu, (1) Teknologi Budidaya Kentang Toleran Suhu Tinggi Di Dataran Medium, (2) Teknologi penggunaan pupuk hayati pada budidaya bawang merah , (3) Teknologi Aplikasi Pupuk Majemuk Hayati Biotricho Terhadap Pengendalian Penyakit dan Peningkatan Produksi Cabai Merah, (4) Teknologi produksi bublet bawang merah melalui teknik embrio somatik; Penyebaran informasi teknologi yang dihasilkan Balitsa melalui diseminasi inovasi teknologi tanaman sayuran telah terselenggara melalui 1 Kegiatan workshop dan 7 partisipasi dalam ekspose/pameran (capaian IKU 120%); Telah dilaksanakan 4

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 9

kerjasama luar negeri dengan mitra negara Taiwan, Australia dan Belanda (capaian IKU 400%); Telah dilaksanakan dukungan dan pendampingan terhadap kawasan agribisnis hortikultura di dua lokasi (capaian IKU 100%) yaitu, (capaian IKU 113,59%) (1) terlaksananya kegiatan pemberian dukungan inovasi pengembangan cabai merah di kawasan hortikultura Ciamis (2) terlaksananya kegiatan konfirmasi tentang keberadaan program pengembangan kawasan agribisnis sayuran di Kabupaten Garut.

Permasalahan yang dihadapi pada tahun ini adalah keterlambatan pendaftaran 3 CVUB yaitu, 1 CVUB Kentang toleran suhu tinggi, 1 CVUB Cabai Rawit Merah dan 1 CVUB Bawang Merah Berdaya Hasil Tinggi), dan rendahnya realisasi anggaran. Mempercepat penyusunan makalah dan pendaftaran, sehingga pada bulan Maret 2015 ketiga CVUB tersebut telah didaftarkan ke PPVT. Untuk meningkatkan penyerapan anggaran perlu dilakukan kegiatan; transito lebih tepat ditempatkan di DIPA UK dan belanja pegawai didasarkan pada GPP pada saat penyusunan anggaran tahun berikutnya dan peningkatan kapasitas PNS pengelola DIPA melalui pelatihan dan membangun budaya kerja tim bukan budaya kerja individu, serta melakukan rotasi antar bagian secara berkala.

Berdasarakan uraian capaian sasaran di atas, teridentifikasi beberapa output yang apabila dikembangkan lebih lanjut dapat berpotensi menjadi outcome antara lain distribusi benih. Benih sumber sayuran generatif telah terdistribusi ke 26 BPTP dan 22 Dinas Pertanian di seluruh Indonesia, bawang merah telah terdistribusi ke 24 BPTP dan 10 Dinas Pertanian, sedangkan kentang telah terdistribusi ke 6 BPTP dan 6 Dinas Pertanian sebagai pengguna utama serta ke pengguna lainnya dengan total distribusi 16513,5 kg benih sumber bawang merah, 225670 g benih sumber cabai dan sayuran generatif lainnya dan 130.640 G0 kentang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 10

BAB I PENDAHULUAN

Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) merupakan salah satu Unit

Pelaksana Teknis yang berada di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 21/Permentan/OT.140/3/2013, Balitsa mempunyai tugas melaksanakan penelitian tanaman sayuran dengan fungsi bidang penelitian sebagai berikut : (1) pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman sayuran; (2) pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman, (3) pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman sayuran, (4) memberikan pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman sayuran, (5) Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran (6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, susunan organisasi Balitsa sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 21/Permentan/OT.140/3/2014 dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang membawahi tiga pejabat struktural eselon IV yaitu (1) Kepala Sub bagian Tata Usaha, (2) Kepala Seksi Pelayanan Teknik dan (3) Kepala Jasa Penelitian, serta Kelompok Peneliti dan jabatan fungsional lainnya (Lampiran 1).

Penelitian dan Diseminasi di Balitsa didukung oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Anggaran serta Sarana Prasarana. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memperkuat Balitsa tahun 2014 sebanyak 194 dan jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2013, peningkatan jumlah pegawai disebabkan oleh penambahan CPNS sebanyak 5 orang dan perpindahan KP. Berastagi ke Balitsa 29 orang. PNS Balitsa terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok fungsional khusus dan fungsional umum. Tenaga fungsional khusus sebanyak 79 orang terdiri dari (53 tenaga peneliti, 21 tenaga teknisi litkayasa, 1 arsiparis, 2 pranata komputer, 1 pustakawan, dan 1 pranata humas), sedangkan fungsional umum mencapai 115 orang. Untuk mendorong peningkatan pencapaian sasaran dengan kualitas yang baik, Balitsa masih memerlukan penambahan tenaga fungsional khusus (lampiran 2). Dalam rangka peningkatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 11

keterampilan dan kemampuan SDM Balitsa berusaha mengikut sertakan pembinaan pegawai baik yang bersifat in-house training maupun pelatihan dan dalam bentuk lainnya (tabel 2).

Sumber daya anggaran penelitian Balitsa berasal dari DIPA Balitsa dan Hibah. Pada awal tahun 2014, Balitsa mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.25.203.432.000,-, namun pada tanggal 15 Juli 2014 alokasi anggaran tersebut mengalami penghematan sebesar Rp. 1.060.016.000,- (4,2%) menjadi Rp. 24.143.416.000,-dan pada tanggal 7 Nopember 2014 mengalami penambahan anggaran pengembalian PNBP sebesar Rp. 118.416.000,- serta melalui dana hibah, pada bulan Desember alokasi anggaran Balitsa bertambah sebesar Rp. 3.004.812.000,- sehingga total anggaran per Desember 2014 sebesar Rp. 27.266.644.000,-. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balitsa didukung sejumlah fasilitas berupa sarana dan prasarana, yang terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan, sarana penelitian berupa Kebun Percobaan (Tabel 4), Laboratorium (Tabel 5), rumah kaca, rumah kassa dan peralatan lainnya seperti peralatan kantor yang semua merupakan barang/kekayaan milik Negara. Kekayaan milik Negara di Balitsa tercatat pada Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) yang ditangani oleh Bagian Perlengkapan.

Pada pelaksanaannya, kegiatan penelitian dan diseminasi tidak terlepas dari kegiatan tata kelola kegiatan pendukung diluar kegiatan penelitian dan diseminasi. Kegiatan pendukung yang dimaksud adalah kegiatan manajemen yang terhimpun dalam kegiatan laporan pengelolaan satker serta operasional perkantoran. Laporan pengelolaan satker terdiri dari kegiatan tata usaha, pelayanan teknis dan jasa penelitian. Kegiatan tata usaha meliputi kegiatan peningkatan pengelolaan administrasi keuangan, peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian, peningkatan pengelolaan administrasi rumah tangga, kegiatan Satuan Pengendalian Intern (SPI), Pelaksanaan sertifikasi mutu dan personil unit kerja dan persiapan sertifikasi kelompok peneliti. Kegiatan pelayanan teknis meliputi penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, kegiatan monitoring dan evaluasi, pengelolaan kebun percobaan, operasional laboratorium. Sedangkan kegiatan jasa penelitian meliputi pengelolaan administrasi kerja sama penelitian dan Diseminasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 12

Tabel 1. Perkembangan SDM Balitsa berdasarkan jenjang pendidikan

No. Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014

1 S3 9 10 10 12 12 2 S2 16 15 15 14 14 3 S1 40 45 42 36 49 4 SM/D3 12 13 12 12 12 5 SLTA 82 83 78 71 76 6 SLTP 17 8 8 8 7

7 SD 29 28 27 25 24 Jumlah 205 202 192 178 196

Tabel 2. Daftar Jenis Kegiatan Diklat dan Petugas Belajar Serta Jumlah

Pegawai Yang Mengikutinya Tahun 2014

No. Jenis Kegiatan/Keterangan Jumlah (Orang) 1. Diklat Fungsional 7 2. Diklat Luar Negeri 3 3. Diklat Teknis 1 4. Diklat Lainnya 23 5. Petugas Belajar Program S2 Dalam Negeri 6 6. Petugas Belajar Program S3 Dalam Negeri 2 7. Ijin Belajar Program S3 4 8. Ijin Belajar Program S1 1 9. Ijin Belajar Program D3 1 10. Petugas Belajar Yang Sudah Aktif Kembali Program S3 2 11. Petugas Belajar Dalam Proses Aktif Kembali Program S3 2 12. Petugas Belajar Yang Sudah Aktif Kembali Program S2 1 Jumlah 53

Tabel 3. Jumlah Pegawai Yang Pensiun dan Meninggal Tahun 2014

No. Jenis Kegiatan/Keterangan Jumlah (Orang)

1 Pegawai yang Pensiun 2 2 Pegawai Yang Meninggal 2 Jumlah 4

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 13

Tabel 4. Pemetaan Lahan Kebun Percobaan Balitsa Nama KP. 2010

Luas (ha) 2011

Luas (ha) 2012 Luas

(ha) 2013

Luas (ha) 2014

Luas (ha) KP. Margahayu 40,5 40,5 40,5 40,5 40,5

KP. Subang 104,4 104,4 104,4 - -

KP. Betastagi 25 ,9 25 ,9

Jumlah 144,9 144,9 144,9 66,4 66,4

Tabel 5. Laboratorium Balitsa

Kelti Laboratorium Status

Pemuliaan, Plasma Nutfah dan Perbenihan

Lab. Benih Sertifikat Akreditasi SNI ISO 17025 : 2008

Lab. Kultur Jaringan Sertifikasi SNI ISO/IEC 9001 : 2008

Ekofisiologi

Lab. Tanah Sertifikat Akreditasi SNI ISO 17025 : 2008

Lab. Fisiologi Tanaman Persiapan Akreditasi

Lab. Fisiologi Hasil Sertifikat Akreditasi SNI ISO 17025 : 2008

Entomologi dan Fitologi

Lab. Bakteriologi dan Mikologi

Sertifikat Akreditasi SNI ISO 17025 : 2008

Lab. Virologi Sertifikat Akreditasi SNI ISO 17025 : 2008

Lab. Entomologi Persiapan Perluasan Ruang Lingkup Akreditasi

Lab. Nematoda Persiapan Perluasan Ruang Lingkup Akreditasi

Lintas Kelti Lab. Sentral Persiapan Perluasan Ruang Lingkup Akreditasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 PERENCANAAN STRATEGIS

Rencana Strategis (Renstra) Balitsa merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman sayuran yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan (2010-2014). Renstra Balitsa ini disusun berdasarkan analisis lingkungan strategis, mengidentifikasi potensi, peluang, tantangan dan permasalahan termasuk isu strategis terkini yang dihadapi dalam pembangunan hortikultura dan perkembangan Iptek dalam lima tahun ke depan. Renstra Balitsa 2010-2014 dilaksanakan dengan mengacu kepada Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Rencana Pembangunan Pertanian Jangka Panjang 2005-2025; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014, Renstra Badan Litbang Pertanian 2010-2014 dan Renstra Puslitbang Hortikultura 2010 2014. 2.1.1 Visi

Visi merupakan kondisi ideal tentang hasil kerja yang ingin diwujudkan oleh Balitsa dalam kurun waktu lima tahun (2010 2014).Untuk mencapai kondisi ideal yang dikehendaki pada masa yang akan datang, visi Balitsa dirumuskansebagai berikut: Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan sayuran berkelas dunia pada tahun 2014 yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi sayuran untuk mewujudkan industrial yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani. 2.1.2 Misi Misi merupakan rumusan cara dan panduan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Misi juga berperan sebagai motivasi dan semangat kerja seluruh staf Balitsa. Misi Balitsa tersebut adalah sebagai berikut: (1) Merakit, menghasilkan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 15

dan mengembangkan teknologi inovasi sayuran yang secara ilmiah dan teknis dapat meningkatkan produktivitas, daya saing dan nilai tambah, serta sesuai dengan kebutuhan pengguna. (2) Meningkatkan diseminasi teknologi dalam mendukung pengembangan kawasan hortikultura (3) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, sarana dan prasarana dalam pelayanan terhadap pengguna teknologi inovasi yang efektif dan efisien (4) Menjalin jejaring kerjasama dalam negeri dan luar negeri dalam membangun kemitraan untuk membangun dan memecahkan masalah rawan pangan dan gizi komunitas dunia. 2.1.3 Tujuan dan Sasaran a. Tujuan

Dalam rangka merealisasikan visi dan misi, Balai Penelitian Tanaman Sayuran menetapkan tujuannya yaitu : (1) Menghasilkan varietas unggul baru (VUB), benih sumber bermutu tinggi, dan teknologi inovatif mendukung terwujudnya industri hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan (2) Mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya genetik hortikultura (3) Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian unggulan melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah. b. Sasaran

Sasaran Kinerja Balitsa tahun 2014 adalah : (1) Tersedianya Inovasi VUB, (2) Tersedianya Sumberdaya Genetik, (3) Tersedianya Benih Sumber, (4) Tersedianya Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan, (5) Terselenggaranya Diseminasi (6) Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura (7) Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura. 2.1.4 Arah Kebijakan Arah kebijakan Balitsa adalah : (1) Memfokuskan penyediaan VUB, benih bermutu, dan teknologi inovatif hortikultura berbasis HKI dengan memanfaatkan sumberdaya lokal, (2) Mengelola sumberdaya genetik tanaman hortikultura untuk mendukung perakitan VUB sayuran, (3) Mendorong peningkatan adopsi melalui diseminasi inovasi untuk mendukung pengembangan kawasan agribisnis sayuran.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 16

2.1.5 Program/Kegiatan/Sub Kegiatan Pelaksanaan sub kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman sayuran merupakan bagian dari kegiatan penelitian dan pengembangan hortikultura dan juga merupakan bagian dari program utama Badan litbang Pertanian : penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing. Pada tahun 2014 sub kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman sayuran terdiri dari 8 RPTP yaitu : 1. Perakitan Varietas Unggul Kentang Tahan Cekaman Biotik dan Abiotik,

bertujuan untuk Memperoleh 24 populasi TPS (true potato seed) hasil silangan antar-tetua dengan properti tahan penyakit busuk daun, toleran cekaman air, toleran suhu tinggi dan kualitas ubi untuk industri olahan; Mendapatkan 15 klon terpilih dari seleksi populasi segregasi silangan 2012; Evaluasi superioritas karakter pada ubi serumpun (tuber family) silangan tahun 2013; Memverifikasi dan mendeskripsi 2 klon AR 7 dan AR 8 sebagai calon varietas tahan penyakit busuk dengan mutu kentang olahan; Mendapatkan 2 varietas unggul baru tahan cekaman suhu tinggi; Mendapatkan benih sumber (kelas benih inti) dari klon unggul dan calon varietas yang akan dilepas rata-rata 200 ubi G0, 2000 ubi G1 dan atau G2.

2. Perakitan Varietas Unggul Bawang Merah Daya Hasil Tinggi, Toleran Terhadap Penyakit Bercak Ungu, dan Antraknos, bertujuan untuk Melakukan uji Keunggulan dan uji Kebenaran calon varietas unggul baru bawang merah umbi berdaya hasil tinggi; Melaksanakan proses pendaftaran satu calon varietas unggul baru bawang merah berdaya hasil tinggi (kualitas dan warna umbi); Melakukan seleksi lanjutan hasil silangan toleran terhadap bercak ungu (A porri); Melakukan seleksi populasi F1 hasil silangan untuk perbaikan toleransi terhadap Antraknos dari varietas yang telah dilepas Balitsa; Mengidentifikasi profil genetik bawang merah varietas Sumenep dari berbagai sumber dan varietas lokal potensial berdasarkan morfologi dan marka satelit SSR.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 17

3. Perakitan Varietas Unggul Cabai dan Sayuran Lainnya untuk Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing, bertujuan untuk Menyeleksi, memurnikan, mengkarakterisasi serta memperbanyak galur cabai rawit berdaya hasil tinggi; Mengisolasi DNA materi F1, tetua dan genotipe cabai yang diduga memiliki potensi toleran cekaman biotik dan atau abiotik yang siap untuk running PCR; Menyeleksi genotipe wortel dengan kandungan beta karoten tinggi; Memurnikan galur cabai melalui kultur antera; Menguji daya hasil dari calon varietas unggul cabai rawit pada lingkungan agroekosistem dataran tinggi di bandingkan dengan varietas cabai rawit komersial serta menguji kebenaran calon varietas cabai rawit.

4. Eksplorasi, Rejuvinasi dan Karakterisasi SDG Sayuran, bertujuan untuk

Menambah dan meragamkan sumber keragaman genetik Plasma Nutfah sayuran prioritas, potensial dan indigenous, melalui penambahan 40 aksesi baru SDG; Mendokumentasi asal-usul 40 aksesi koleksi baru SDG dan mengamati karakter awal yang dimiliki materi terkoleksi; Mengkarakterisasi sifat-sifat tanaman dari 100 aksesi koleksi Plasma Nutfah tomat, caisim, buncis, kangkung dan indigenous; Merejuvinasi/meremajakan dan melestarikan 350 nomor benih koleksi plasma sayuran yang diperbanyak secara vegetatif seperti kentang, bawang merah, bawang daun serta koleksi yang diperbanyak secara generatif : cabai, mentimun, tomat, kacang panjang, terung dan sayuran Kelompok indigenous dan Mengembangkan sheet data base Plasma Nutfah cabai, terung dan kecipir.

5. Teknologi Budidaya Kentang Ramah Lingkungan, bertujuan untuk Menganalisis kebutuhan hara Nitrogen dan Kalium pada tanaman kentang dalam memberikan tingkat hasil tertentu sebagai dasar penentuan rekomendasi pupuk Nitrogen dan Kalium pada budidaya kentang di dataran tinggi dalam rangka mengefisienkan penggunaan pupuk anorganik sehingga pupuk Nitrogen dan Kalium yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman; Menghasilkan tiga formulasi biopestisida untuk pengendalian OPT tanah dan menyusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 18

strategi aplikasi tiga formulasi biopestisida tersebut yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis (50%) dan bio-diversitas (25%) pada budidaya kentang; Merakit komponen teknologi budidaya kentang di dataran medium dan mengetahui kelayakan ekonominya

6. Teknologi Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan, bertujuan

untuk Menetapkan dosis kebutuhan pupuk organik, pupuk hayati dan pupuk NPK berimbang sesuai kebutuhantanaman untuk penurunan emisi GRK (CO2) dan peningkatan produksi bawang merah > 15% pada budidaya bawang merah asal umbi; Merakit teknologi budidaya bawang merah asal TSS yang ramah lingkungan; Memproduksi jamur entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin untuk aplikasi di lapangan,mengetahui efektifitas jamur entomopatogenBeauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin untuk mengendalikan hamaS. exigua pada pertanaman bawang merahdi lapangan, dan mengidentifikasi dan mengkarakterisasi jamur entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin dari rhizosfir pertanaman bawang merah.

7. Teknologi Budidaya Cabai Ramah Lingkungan Melalui Peningkatan

Dayaguna Sumber Daya Hayati, bertujuan untuk untuk mengetahui karakteristik biologis pupuk majemuk hayati Biotricho dan teknologi penggunaan pupuk majemuk hayati dalam upaya pengendalian penyakit dan peningkatan produktivitas cabai merah; Untuk mempelajari pengaruh gabungan antara penggunaan vaksin pagoda (sebagai induser ketahanan) dan penggunaan insektisida nabati terhadap dinamika populasi B. tabaci dan tingkat kejadian penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai merah di lapangan. Disamping itu untuk mempelajari pengaruhnya terhadap musuh alaminya; Melakukan konfirmasi konsistensi pengurangan penggunaan pestisida pada budidaya cabai merah dengan teknologi netting house dan mengetahui kelayakan finansialnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 19

8. Teknologi Perbenihan Bawang Merah Melalui Teknik Embrio Somatik dan Teknik Produksi Biji Botani (True Shallot Seed), bertujuan untuk merakit teknologi produksi bulblet bawang merah melalui teknik embriosomatik dengan menggunakan media cair maupun media padat; Merakit teknologi produksi benih TSS dengan produksi dan vigor yang tinggi serta didukung oleh teknik produksi benih umbi asal TSS yang berkualitas Rencana Diseminasi Teknologi Pertanian (RDHP) tahun 2014 terdiri dari :

1. Pengelolaan Benih Sumber Kentang, Bawang Merah, dan Sayuran Lainnya Berbasis Sistem Manajemen Mutu (UPBS), bertujuan untuk Memproduksi dan menyediakan 35.000 kg benih sumber bawang merah, Memproduksi dan menyediakan 23 kg benih sumber cabai merah, Memproduksi 10 kg Benih inti Bawang Merah dan sayuran lainnya, Memproduksi 101.000 G0 varietas kentang yang telah dilepas Balitsa (berupa planlet dan umbi), Mengelola dan memelihara manajemen UPBS berbasis SMM ISO SNI 9001:2008.

2. Diseminasi Teknologi Tanaman Sayuran, bertujuan untuk Promosi hasil/pengembangan metode diseminasi dan pameran, dilaksanakan dengan menyelenggarakan kegiatan promosi melalui media cetak dan elektronik, pameran, visitor plot teknologi hasil penelitian sayuran untuk mendukung agrowisata di Balitsa; Mendukung kegiatan Penas; Melaksanakan workshop dan seminar Ilmiah; Meningkatan Pubikasi hasil penelitian nasional dan Internasional; Mengelola administrasi perpustakaan maual maupun sistim digital; Melaksanakan pengeloaan sistim Informasi dan teknologi informasi melalui website; Dukungan Kawasan Agribisnis Hortikultura (DKAH) dan pengawalan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL); Menjalin kerjasama dalam negeri kerjasama luar negeri dan terselenggaranya alih teknologi kekayaan intelektual.

2.1.6 Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Balitsa tahun 2014 adalah : (1) Jumlah VUB Sayuran, (2) Jumlah Sumberdaya Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 20

(3) Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang, Bawang Merah dan Sayuran Generatif (4) Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan (5) Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura (6) Jumlah Kerjasama Penelitian (7) Jumlah dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura. 2.2 PERENCANAAN KINERJA Berdasarkan program dan dukungan sumber daya manusia dan anggaran, Balitsa telah membuat Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014 sebagai berikut : (1) menghasilkan 4 VUB Sayuran, (2) menghasilkan 200 Sumberdaya Genetik Sayuran yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi (3) Menghasilkan 101.000 Benih Sumber (G0) Kentang dan 35.000 kg Bawang Merah dan Sayuran Potensial (4) menghasilkan 4 Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan (5) Melakukan 4 kegiatan Diseminasi Inovasi Hortikultura (6) Melaksanakan 1 Kerjasama Penelitian (7) melaksanalan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan 2 lokasi Kawasan Hortikultura. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) telah ditandatangani pada Januari 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Tersedianya Inovasi VUB Jumlah VUB Sayuran 4 VUB 2 Tersedianya Sumberdaya Genetik Jumlah Sumberdaya Genetik

Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

200 Aksesi

3

Tersedianya Benih Sumber

Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang, Bawang Merah dan Sayuran Potensial

101.000 G0 Kentang, 35.000 Kg Bawang Merah dan Sayuran Potensial

4 Tersedianya Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

4 Teknologi

5

Terselenggaranya Diseminasi

Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura

1 Launcing VUB/Open House 5 Partisipasi Dalam Ekspose/ Pameran 1 worshop 2 Jurnal

6 Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura

Jumlah Kerjasama Penelitian 1 kerjasama

7 Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura

Jumlah Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura

3 Lokasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 21

2.3 PENETAPAN KINERJA Dari dokumen Rencana Kinerja Tahunan, selanjutnya diajukan kepada

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura untuk ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja. Berdasarkan penetapan yang ditandatangani oleh Kepala Balai Penelitian tanaman sayuran dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura pada bulan Januari 2014, maka Penetapan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran untuk Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Tersedianya Inovasi Jumlah VUB Hortikultura 4 VUB

2 Tersedianya Sumberdaya Genetik

Jumlah Sumberdaya Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

200 aksesi

3

Tersedianya Benih Sumber

- Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang,

101.000 G0 kentang,

- Jumlah Benih Sumber Bawang Merah dan Sayuran Potensial

35.000 kg bwg mrh dan sayuran potensial

4 Tersedianya Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

4 teknologi

5

Terselenggaranya Diseminasi

Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura

1 Open House 5 Pameran 1 Seminar

6 Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura

Jumlah Kerjasama Penelitian 1 Kerjasama

7 Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura

Jumlah Koordinasi dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura

3 Lokasi

Jumlah Anggaran :

Rp 25.203.432.000,-

Pada tahun 2014 ini pagu anggaran balitsa mengalami penghematan yang berdampak terhadap perubahan target pada Penetapan Kinerja yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja tanggal 12 Agustus 2014 sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 22

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Tersedianya Inovasi Jumlah VUB Hortikultura 4 VUB

2 Tersedianya Sumberdaya Genetik

Jumlah Sumberdaya Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

200 aksesi

3

Tersedianya Benih Sumber

- Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang,

101.000 G0 kentang,

- Jumlah Benih Sumber Bawang Merah dan Sayuran Potensial

35.000 kg bwg mrh dan sayuran potensial

4 Tersedianya Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

4 teknologi

5

Terselenggaranya Diseminasi

Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura

5 Pameran 1 Workshop

6 Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura

Jumlah Kerjasama Penelitian 1 Kerjasama

7 Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura

Jumlah Koordinasi dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura

2 Lokasi

Jumlah Anggaran : Rp 24.143.416.000,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014 Pengukuran kinerja ditetapkan dengan 4 (empat) kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil : 100 persen; (2) berhasil : 80

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 24

3.2. Analisis Capaian Kinerja Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2014 Balai Penelitian Tanaman Sayuran dapat dijelaskan sebagai berikut: Sasaran 1. Tersedianya varietas unggul baru (VUB)

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama dengan target yang ditetapkan dalam PK yaitu 4 varietas unggul baru yang didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan (PPVTP) tahun 2014.

Sasaran 1 tersebut telah dicapai melalui kegiatan Perakitan varietas unggul baru. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2014 telah tercapai dengan persentase 100%. Target yang disusun dalam PK yaitu 4 varietas unggul baru (VUB) yang didaftarkan ke PPVT. Capaian kinerjanya sebagai berikut: Telah tersedia 4 CVUB sayuran (capaian IKU 100 %), telah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan (PPVTP) dan dalam proses penilaian oleh Tim penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura (TP2VH), dengan perincian CVUB (1 CVUB Kentang toleran suhu tinggi, satu CVUB bawang merah berdaya hasil tinggi dan satu CVUB Cabai rawit merah berdaya hasil tinggi dan 1 CVUB Chaisim berdaya hasil tinggi). Pada LAKIN per Januari 2015 capaian IKU VUB tercantum 6 CVUB, karena memang yang didaftarakan ke PPVTP adalah 6 CVUB, namun hasil pemeriksaan dan penilaian berdasarkan surat dari PPVTPP nomor 2189/PV.240/A.8/2/2015 tanggal 26 Februari 2015 tentang pemeriksaan dan penilaian dokumen pendaftaran varietas hortikultura menyatakan 2 CVUB bayam ditolak sedangkan 1 CVUB chaisim masih bisa diperbaiki makalahnya. Penolakan terhadap 2 CVUB bayam terjadi karena prosedur uji keunggulan dan kebenaran (yang dilakukan tahun 2012) mengikuti persyaratan pada peraturan yang lama, sementara sejak tahun 2013 keluar peraturan baru dari direktorat tentang pendaftaran VUB.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 25

Justifikasi keterlambatan pendaftaran 3 CVUB sayuran tersebut, dikarenakan antara lain: 1. Untuk CVUB Bawang merah berdaya hasil tinggi Uji keunggulan dan uji

kebenaran sudah dilakukan pada bulan Mei s/d Agustus 2014. Analisis data sudah dilakukan, penyusunan makalah pendaftaran sudah dilakukan namun belum selesai karena masih ada kekurangan data untuk penyusunan deskripsi varietas. Data deskripsi yang perlu dilengkapi adalah karakter pada fase pertumbuhan generatif yaitu pada pembungaan dan pembentukan biji.Pada waktu uji keunggulan dan uji kebenaran tidak terjadi pembungaan karena dilakukan di dataran rendah. Dan kalaupun terjadi pembungaan maka bunganya akan dibuang karena biasanya keberadaan bunga pada uji keunggulan akan menurunkan produksi. Oleh karena itu untuk melengkapi data deskripsi dilakukan penanaman kembali di dataran tinggi untuk memperoleh data karakter bunga dan biji. Tanaman bawang merah sampai mengahsilkan biji memerlukan waktu 4 6 bulan. Oleh karena itu proses pendaftaran calon varietas menjadi tertunda.

2. Untuk CVUB Cabai rawit merah (CRM) mempunyai umur panjang (sampai akhir panen memerlukan waktu lebih dari 11-12 bulan sementara pelaksanaan kegiatan baru mulai bulan Februari 2014) sehingga pendaftaran varietas tersebut tertunda menyebrang ke tahun 2015.

3. Untuk CVUB kentang, di proposal 2014 pada awalnya direncanakan uji keunggulan satu lokasi, sehingga perbanyakan benih hanya untuk keperluan satu lokasi, akan tetapi berdasarkan monev dari Puslitbanghorti lokasi ditambah menjadi 3 lokasi, oleh karena itu, dilakukan perbanyakan benih lagi untuk mencukupi kebutuhan 3 lokasi yang memerlukan waktu sekitar 7 bulan sampai benih siap tanam. Tanam baru bisa dilaksanakan bulan september dan november, sehingga panen baru bisa dilakukan bulan september dan februari.

Penyeleseian masalah keterlambatan pendaftaran tersebut adalah Mempercepat penyusunan makalah dan pendaftaran (Dokumen Pernyataan Kesanggupan Penyelesaian dari pemulia dan diskripsi ketiga CVUB tersebut

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 26

terlampir), sehingga pada bulan Maret 2015 ketiga CVUB tersebut telah didaftarkan ke PPVT.

Adapun pencapaian target dari indikator kinerja disajikan sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Tersedianya Inovasi VUB Jumlah VUB Sayuran

4 VUB 4 VUB 100

Keunggulan LV 145: Hasil per hektar yaitu 13-20 ton dengan jumlah populasi per hektarnya

sebanyak 250.000, memiliki wilayah adaptasi yaitu di daerah dataran tinggi dan pada musim kemarau. Keunggulan dari caisim varietas LV145 yaitu memiliki potensi hasil, kandungan serat dan vitamin C yang tinggi.

Keunggulan CVUB Bawang Merah Hasil 29,30 ton/ha, produksi stabil pada musim kemarau dan hujan. Bentuk umbi bulat dan berwarna merah, Umur panen 50 hari.

Keunggulan CVUB Cabai Rawit Merah (CRM) Hasil 10,50 ton/ha (produksi tinggi), buah besar dan Bergolombang, daya simpan 8 9 hari.

Keunggulan CVUB Kentang. Adaptif pada dataran medium, toleran terhadap suhu tinggi, potensi hasil 19,37 ton/ha.

Gambar 1. Enam Calon VUB tahun 2014 beserta Keunggulannya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 27

Capaian indikator kinerja VUB tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013.

Sasaran Strategis Perbandingan Indikator Kinerja

Uraian 2013 (%) 2014 (%) %

Tersedianya Inovasi VUB Jumlah VUB Sayuran

50 100 50

Secara keseluruhan capaian indikator kinerja VUB tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013, karena capaian realisasi VUB tahun 2014 (100%) lebih besar dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 (50%). Sasaran 2. Terkelolanya potensi sumberdaya genetik sayuran

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama dengan target berdasarkan Penetapan Kinerja yaitu Telah terkonservasi dan terkarakterisasi sebanyak 200 nomor aksesi sumber daya genetik tanaman sayuran.

Sasaran 2 telah dicapai melalui kegiatan Eksplorasi, Rejuvinasi dan Karakterisasi SDG Sayuran. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2014 (terkonservasi dan terkarakterisasi 200 aksesi) telah tercapai dengan persentase rata-rata 100%. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja disajikan sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Tersedianya Sumberdaya Genetik

Jumlah Sumberdaya Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

200 Aksesi 200 Aksesi 100

Melalui kegiatan konservasi plasma nutfah tahun 2014 telah berhasil dikoleksi 73 aksesi SDG dan terujuvinasi 27 aksesi, sedangkan dari kegiatan karakterisasi diperoleh 100 aksesi. Dari kegiatan eksplorasi SDG sayuran di daerah Kabupaten Purworejo Jawa Tengah dan Provinsi Sumatera Barat TA. 2014, berhasil dikoleksi 73

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 28

aksesi, yang terdiri dari SDG dari kelompok sayuran buah, sayuran polong dan sayuran umbi dari 23 komoditas meliputi Cabai Keriting/ Besar 6 aksesi, Cabai Rawit 11 Aksesi, Mentimun 5 aksesi, Tomat 2 aksesi, Gambas 3 Aksesi, Terung 6 Aksesi, Pare 2 Aksesi, Pare Belut 2 Aksesi, Labu Air 2 Aksesi, Buncis 5 Aksesi, Kacang Merah 3 Aksesi, Kacang Tegak 1 aksesi, Koro 4 aksesi, Kecipir 3 aksesi, Sawi 2 aksesi, Selada 1 Aksesi, Bayam 3 aksesi, Kemangi 1 Aksesi, Kangkung 3 Aksesi, Seledri 2 Aksesi, Bawang Merah 3 aksesi, Bawang Putih 2 aksesi, Wortel 1 aksesi. Kegiatan rejuvinasi terdiri dari 3 komoditas yang meliputi kentang 10 aksesi, cabai 20 aksesi dan bawang merah 10 aksesi. Sedangkan untuk kegiatan karakterisasi koleksi plasma nutfah terdiri dari Tomat (20 aksesi), Caisim (30 aksesi), Buncis (30 aksesi), Kangkung (10 aksesi) dan SDG Pare (10 aksesi).

Gambar 2. Kegiatan konservasi dan karakterisasi plasma nutfah sayuran

Sasaran Strategis Perbandingan Indikator Kinerja

Uraian 2013 (%) 2014 (%) %

Tersedianya Sumberdaya Genetik

Jumlah Sumberdaya Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

100 100 0

Sasaran 3. Tersedianya benih sumber bermutu tinggi

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama dengan target tersedianya benih sumber kentang 101.000 G0 dan 35.000 Kg benih sumber bawang merah dan sayuran generatif lainnya. Sasaran 3 telah dicapai melalui kegiatan Pengelolaan Benih Sumber Kentang, Bawang Merah dan Sayuran Lain Berbasis Sistem Manajemen Mutu (UPBS).

Indikator kinerja sasaran yang ditargetkan tahun 2014 telah tercapai 131,31% dari target yang ditetapkan dengan realisasi 151939 G0 kentang;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 29

39.694,5 Kg benih sumber bawang merah dan 61.438,6 gram benih sayuran generatif lainnya Adapun pencapaian target dari indikator kinerja disajikan sebagai berikut :

Kegiatan penyediaan logistik benih sumber bawang merah dan sayuran

lainnya melalui Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) telah menghasilkan 39.694,5 kg benih sumber bawang merah yang merupakan hasil produksi UPBS dan Kemitraan meliputi Sembrani (617 kg), Katumi (2399 kg), Maja (3062 kg), Bima (13.649 kg), Kuning (856 kg), pikatan (6.175 kg), Trisula (2.932 kg), Pancasona (4227 kg), Mentes (4.666 kg), Kramat-1 (972 kg), Kramat-2 (139 kg) .

Sedangkan untuk sayuran lainnya, telah dihasilkan benih sumber sebesar 61.438,6 gram meliputi cabai var Tanjung 2 (1074 g), cabai var Kencana (22640 g), cabai var Lingga (12668 g), tomat var. Ratna (297 g), bayam var. Giti merah (19870 g), mentimun var. Saturnus (1066,20 g), mentimun var. Mars (441 g), kacang panjang var. KP-1 (1253 g), buncis tegak var Balitsa-1 (1758 g), tomat var Topaz (371 g).

Melalui RDHP Penyediaan Logistik Benih Sumber Kentang telah tersedia benih inti dengan rincian : Granola 48819 planlet , Atlantik 3549 planlet, Margahayu 190 planlet, Merbabu -17 308 planlet, Ping 06 763 planlet, GM-05 1402 planlet, GM-08 435 planlet, Cipanas 226 planlet, Amudra 201 planlet, Manohara 214 planlet, Erika 181 planlet, Tenggo 3950 planlet, Kikondo 224 planlet, Cingkariang 440 planlet, Andina 4513 planlet, Kastanum 5246 planlet, Vernei 205 planlet, Repita 4634 planlet, Cosima 150 planlet, Maglia 1253 planlet, Medians 16565 planlet, Amabile 794 planlet, Granola 21775 umbi , Atlantik Malang 14690 umbi, Cingkariang 6500 umbi, Tenggo 1000 umbi, Kastanum 5187 umbi, Repita 925 umbi, Maglia 3000

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Tersedianya Benih Sumber

Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang, Bawang Merah dan Sayuran Potensial

101.000 G0 Kentang; 35.000 Kg kg bawang merah dan sayuran

potensial

151.939 G0 Kentang;

39.755,9 kg bawang merah

dansayuran potensial

131,31

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 30

umbi, Medians 2000 umbi, Amabile 2600 umbi, sehingga jumlah pemasukan benih G0 kentang tahun 2014 sebesar 151939 planlet/knol. Secara keseluruhan capaian indikator kinerja tersedianya benih sumber tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013. Capaian indikator kinerja tersedianya benih sumber tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013.

Sasaran Strategis Perbandingan Indikator Kinerja

Uraian 2013 (%) 2014 (%) %

Tersedianya Benih Sumber

Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang, Bawang Merah dan Sayuran Potensial

98.01 132,01 34

Sasaran 4. Tersedianya teknologi inovatif mendukung terwujudnya industri hortikultura yang berdaya saing

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama dengan target tersedianya 4 Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan. Sasaran 4 telah dicapai melalui kegiatan Teknologi Sistem Usaha Agribisnis Tanaman Sayuran Ramah Lingkungan.

Indikator kinerja sasaran yang ditargetkan tahun 2014 telah tercapai 100% dari target yang ditetapkan dengan realisasi 4 Teknologi.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Tersedianya Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

4 Teknologi 4 Teknologi 100

Telah tersedianya Empat teknologi inovatif sayuran yaitu (1) Teknologi Budidaya Kentang Toleran Suhu Tinggi di Dataran Medium (2) Teknologi Penggunaan Pupuk hayati pada Budidaya Bawang Merah (3) Teknologi aplikasi pupuk majemuk hayati biotrico terhadap pengendalian penyakit dan peningkatan produksi cabai merah (4) Teknologi produksi bulblet bawang merah melalui teknik embrio somatic.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 31

Teknologi Budidaya Kentang Toleran Suhu

Tinggi di Dataran Medium

Teknologi Penggunaan Pupuk hayati pada

Budidaya Bawang Merah

Teknologi aplikasi pupuk majemuk hayati biotrico terhadap pengendalian

penyakit dan peningkatan produksi cabai merah

Teknologi produksi bulblet bawang merah melalui teknik embrio

somatic

Gambar 3. Empat teknologi inovatif sayuran Keunggulan teknologi dapat diuraikan sebagai berikut (1) Keunggulan

Teknologi Budidaya Kentang Toleran Suhu Tinggi di Dataran Medium adalah mampu menekan serangan hama dan penyakit hingga di bawah ambang pengendalian. Dengan demikian penggunaan pestisida dapat dikurangi > 50%, teknologi ini diharapkan mampu menghadapi masalah utama pada budidaya kentang antara lain kerusakan lingkungan akibat ekstensifikasi pertanaman di dataran tinggi dan terjadinya perubahan iklim. Beberapa klon kentang toleran suhu tinggi telah dihasilkan dan salah satu di antaranya yang unggul ialah klon CIP 392781.1, yang mampu berubi di dataran medium (300-700 m dpl.), sedangkan pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan teknologi kultur teknis. (2) Teknologi Penggunaan Pupuk hayati pada Budidaya Bawang Merah dapat meningkatkan produktivitas bawang merah merah dan mengurangi pupuk kimia NPK mencapai 50 %, hasilnya yang lebih tinggi dari pemupukan rekomendasi serta dapat menurunkan emisi GRK (CO2) > 20 % dari kontrolnya. (3) Teknologi reduksi penggunaan pupuk sintetik dengan menggunakan pupuk hayati Biotrico pada cabai dilakukan dengan cara reduksi penggunaan pupuk sintetik dengan menggunakan pupuk hayati Biotrico pada cabai, beberapa keunggulan dari teknologi ini antara lain: pengendalian penyakit tular tanah dan mengurangi tingkat keparahan gejala penyakit yang tular udara, Produktivitas cabai yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi dengan dosis penuh apabila dosis pupuk yang penuh tersebut diaplikasikan sekaligus pada saat tanam, aplikasi Biotricho pada tanaman cabai

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 32

secara bertahap dan terus menerus menyebabkan cabai bertunas terus pasca berbuah. (4) Teknologi produksi bulblet bawang merah melalui teknik embrio somatic memiliki beberapa keunggulan antara lain perkembangan benih bawang merah lebih cepat, vitrikasi dapat ditekan hingga 90% selain itu planlet dapat ditransplanting tanpa melalui bublet.

Sasaran Strategis Perbandingan Indikator Kinerja

Uraian 2013 (%) 2014 (%) %

Tersedianya Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

125 100 25

Sasaran 5. Terselenggaranya Diseminasi

Penyebaran informasi teknologi yang dihasilkan Balitsa dengan menyelenggarakan 1 kali workshop dan 7 kali berpartisipasi dalam ekspose/ pameran.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Terselenggaranya Diseminasi

Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura

5 Pameran 1 workshop

7 Pameran 1 workshop

120

Pameran

Workshop

Gambar 4. Penyelenggarakan workshop dan partisipasi dalam ekspose/ pameran.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 33

Capaian indikator kinerja diseminasi tahun 2014 menurun dibandingkan tahun 2013 tetapi prosentase capaian kinerja pada dua tahun tersebut melebihi target yang telah ditetapkan.

Sasaran Strategis Perbandingan Indikator Kinerja

Uraian 2013 (%) 2014 (%) %

Terselenggaranya Diseminasi

Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura

178 120 58

Sasaran 6. Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura

Jumlah Kerjasama Penelitian

1 Kerjasama 4 Kerjasama 400

Telah dilaksanakan 4 kerjasama luar negeri dengan mitra: (1) Govermen of

Kingdom (Belanda) dengan judul Permanent Vegetable System (2) Govermen of Kingdom (Belanda) dengan judul Increase IN Potato In West Java (3) JIRCAS dengan Judul Developing a long term field experiment network in Southeast Asia and Mitigation Technologies of Climate (4) The Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) dengan judul Suistainable productivity in allium and solanaceous vegetable crop in Indonesia and subtropical Australia

Output dari 4 kerjasama luar negeri adalah sebagai berikut : 1. Kerjasama kegiatan Permanent Vegetable Production System Work Package

dengan Applied Plant Research (APR)-the Netherlands (WUR) menghasilkan : Laporan Kemajuan (pengujian sistem rotasi tanaman Juli 2013-Juli 2015); Laporan Kemajuan (demo plot open field vs. net house); Laporan Pelatihan PTT (April-Oktober 2014); Farm-records tahunan (10 petani pilot 2013; 15 petani bawang merah non pilot 2013; 10 petani pilot 2014 bawang merah ; 15 petani bawang merah non pilot 2014); Pelatihan untuk Pelatih; Manual Pelatihan untuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 34

melatih petani dan buku saku komoditas; Lokakarya; Training of Trainers dan Manual Pelatihan PTT Bawang Merah Cabai yang akan digunakan oleh petugas untuk melatih petani; Percobaan di Brebes baru selesai akhir Desember 2014, sedangkan percobaan di Cirebon masih berjalan.

2. Kerjasama Increase in Potato Production in West Java Balitsa dengan Applied Plant Research (APR)-the Netherlands (WUR) menghasilkan : Farm-records (20 petani di Pangalengan dan 20 petani di Garut); Laporan kemajuan (Aplikasi pemupukan Nitrogen pada kentang varietas Granola dan Atlantic); Laporan kemajuan (praktek petani pada aplikasi pupuk N, P dan K); Laporan kemajuan (Strategi pengendalian penyakit busuk daun); Laporan kemajuan pelatihan PTT kentang; Laporan kemajuan (tanggap tanaman kentang terhadap beberapa dosis pupuk N); Modul Pelatihan (1. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada Budidaya Kentang, 2. Budidaya Kentang dan 3. Penggunaan Pestisida pada Budidaya Kentang dan Lokakarya).

3. Kegiatan Developing a long term field experiment network in Southeast Asia and Mitigation Technologies of Climate dengan mitra JIRCAS dilaksanakan dilaksanakan pada akhir November 2014 dengan keluaran dari kegiatan ini adalah optimalisasi penggunaan pupuk oleh petani.

4. Kerjasama kegiatan Increasing productivity of allium and solanaceous vegetable crops in Indonesia and sub-tropical Australia dengan The Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) menghasilkan : Final draft Laporan Kajian pustaka bawang merah di Indonesia; Final draft Laporan Survai strategis agronomi, produksi dan pemasaran-rantaipasok bawang merah; Final draft Laporan Benchmarking agonomi bawang merah di tingkat petani; Final draft Laporan Nutrient budgeting di Cirebon danBrebes; Laporan Sementara (Focus Group Discussion system perbenihan bawang merah); Laporan (skrining virus planting material varietas bawang merah Balitsa dan varietas komersial lain); Laporan (skrining fusarium planting material varietas bawang merah Balitsa dan varietas komersial lain)); Laporan (penelitian awal kultur jaringan bawang merah); Pengiriman 2 (dua) orang peneliti untuk berpartisipasi dan presentasi di International Horticultural Conference 2014, Brisbane, Australia, Agustus 2014;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 35

Pengiriman (dua) orang peneliti untuk berpartisipasi di Virology Workshop, Brisbane, Australia, Agustus 2014

Kerjasama Balitsa dengan The Australian Centre for International

Agricultural Research (ACIAR)

Kerjasama Balitsa dengan Applied Plant Research (APR)-the Netherlands (WUR)

Kerjasama Balitsa dengan Applied Plant Research (APR)-the Netherlands

(WUR)

Kerjasama Balitsa dengan JIRCAS

Gambar 5. Kegiatan Kerjasama Luar Negeri Tahun 2014

Capaian indikator kinerja kerjasama tahun 2014 menurun dibandingkan tahun 2013 tetapi prosentase capaian kinerja pada dua tahun tersebut melebihi target yang telah ditetapkan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 36

Sasaran Strategis Perbandingan Indikator Kinerja

Uraian 2013 (%) 2014 (%) %

Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura

Jumlah Kerjasama Penelitian

500 400 100

Sasaran 7. Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura dengan indikator keberhasilan sebagai berikut :

Telah dilakukan dukungan dan pengembangan kawasan hortikultura di 2 lokasi Kawasan Agribisnis Hortikultura dan pengawalan program yaitu di lokasi Ciamis dan Garut.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura

Jumlah dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura

2 Lokasi 2 lokasi KAH

100

Kegiatan pengawalan dukungan inovasi program KAH telah dilakukan dengan cukup berhasil di kawasan agribisnis cabai merah di Ciamis. Dukungan Balitsa berupa: 1) penyediakan inovasi teknologi, 2) memberikan pelatihan, konsultasi, advokasi dan supervisi penerapan inovasi teknologi & penguatan kelembagaan. Dukungan inovasi yang diberikan yaitu varietas unggul cabai merah Tanjung-2, varietas cabai keriting Kencana dan SOP teknologi budidaya cabai merah hasil perbaikan Balitsa.

Hasil yang diperoleh yaitu (1) di Ciamis, luas tanam yang telah mengadopsi cabai merah varietas Tanjung-2: + 140 ha, dan telah meningkatkan profit penggunanya, varietas Kencana : belum diketahui, benih baru disebarkan th 2013; (2) penyebaran benih cabai varietas Kencana selain di Ciamis juga telah dilakukan di Garut; (3) Jumlah penangkar benih yang dibina: 10 orang; (4) Benih cabai yang dihasilkan varietas Tanjung-2 = 0 kg, terjadi penyimpangan/pencampuran varietas sehingga varietas Tanjung-2 harus dimurnikan dulu sebelum benihnya, varietas Kencana = 20 kg (untuk memenuhi kebutuhan: 133 ha). Strategi pengembangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 37

tahun 2014 adalah meningkatkan jumlah petani yang mengadopsi varietas Kencana dengan asumsi (1) Jika penggunaan cabai varietas Kencana meningkat, maka permintaan benih Kencana akan meningkat, artinya produksi benih varietas Kencana di Ciamis akan meningkat sehingga pendapatan penangkar benih Kencana di Ciamis akan meningkat; (2) benih cabai varietas Kencana, telah disebarkan di : Ciamis dan Garut namun penerimaannya oleh petani belum diketahui; (3) perlu dibuat demplot di Ciamis dan Garut untuk mendorong petani baru agar mau mengadopsi cabai varietas Kencana; (4) bagi petani yang sudah mengadopsi varietas Kencana, perlu di beri pelatihan SOP budidaya cabai yang optimal.

Gambar 6. Dukungan Kawasan Agribisnis Hortikultura (DKAH) dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Capaian indikator kinerja jumlah dan pengawalan program dukungan dan pengembangan Kawasan Hortikultura tahun 2014 sama dibandingkan tahun 2013.

Sasaran Strategis Perbandingan Indikator Kinerja

Uraian 2013 (%) 2014 (%) %

Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura

Jumlah dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura

100 100 0

Capaian kinerja Renstra tahun 2010-2014 Balai Penelitian Tanaman Sayuran disajikan pada tabel 7. Berdasarkan pada tabel tersebut secara keseluruhan capaian kinerja Balitsa melebihi target rata-rata 170,39% namun bila dilihat dari capaian tahunan, sasaran tersedianya inovasi Varietas Unggul Baru (VUB) tahun 2013 hanya mencapai 50% , hal ini disebabkan karena tiga genotipe/klon yaitu CIP-394614.117,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 38

CIP 391846.5 & CIP-397073.7 statusnya telah diuji keunggulannya di dataran medium pada musim hujan, pada pengujian musim kemarau mengalami kegagalan karena kekeringan dan pola musim yang mengalami perubahan sehingga endemik penyakit bakteri yang tidak dapat diatasi. Oleh karena itu uji keunggulan dan kebenaran klon tersebut diulang pada tahun berikutnya, dan sampai saat ini status dalam penyusunan makalah pendaftaran (terlampir deskripsi CVUB dan surat pernyataan dari pemulia untuk melesaikan makalah pendaftaran dan mendaftarkan ke PPVT laing lambat tanggal 26 Februari 2015, lampiran 13) Tabel 7. Capaian Kinerja Indikator Kinerja (IK) tahun 2010-1014 No. Indikator Kinerja Capaian Realisasi (%) tahun

2010 2011 2012 2013 2014 1. Jumlah VUB Sayuran - 19 (633,3 %) 5 (166,7 %) 2 (50%) 4 (100%) 2. Jumlah Sumberdaya

Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

430 aksesi (104, 88 %)

346 aksesi (204 %)

170 aksesi (100 %)

200 aksesi (100 %)

200 aksesi (100 %)

3. Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang, Bawang Merah dan Sayuran Potensial

114.712 G0 dan 5.288 Kg (300 %)

52.738 G0 dan 27.976 Kg (176%)

53.895 G0 dan 32.571 Kg (113 %)

121.235 G0 dan 26.596,93 Kg (98,01 %)

151.939 G0 dan

39.755,9 kg (131,31 %)

4. Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

5 (166,7%) 3 (100 %) 3 (100 %) 5 (125 %) 4 (100 %)

5. Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura

10 pameran, 10.000 leaflet, 5 poster, 5 seminar, 1 demplot (166,7 %)

5 seminar (100 %)

9 seminar, 12 pameran (210 %)

1 Launching, 5 Seminar, 10 pameran (178 %)

7 Seminar 1 Workshop (120 %)

6. Jumlah Kerjasama Penelitian

2 kerjasama (200 %)

3 kerjasama (300 %)

3 kerjasama (300 %)

5 kerjasama (500 %)

4 kerjasama (400 %)

7. Jumlah dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura (KAH dan KRPL)

5 lokasi (100 %) 5 lokasi (100 %)

6 lokasi (120 %)

3 lokasi (100 %)

2 Lokasi KAH dan

KRPL (100 %)

Total rata-rata (%) 148,32 230,47 158.52 164.43 150,19

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 39

Outcome Berdasarakan uraian capaian sasaran di atas, teridentifikasi beberapa output

yang apabila dikembangkan lebih lanjut dapat berpotensi menjadi outcome antara lain distribusi benih dan kerjasama lisensi. Benih sumber sayuran generatif telah terdistribusi ke 26 BPTP dan 22 Dinas Pertanian di seluruh Indonesia, bawang merah telah terdistribusi ke 24 BPTP dan 10 Dinas Pertanian, sedangkan kentang telah terdistribusi ke 6 BPTP dan 6 Dinas Pertanian dengan perician sebagai berikut: Stok benih bawang merah yang tersedia telah terdistribusi 16513,5 kg benih

sumber bawang merah meliputi Sembrani (115 kg), Katumi (1864,5 kg), Maja (1417 kg), Bima (7308,5 kg), Kuning (181 kg), Pikatan (2423 kg), Trisula (310,5 kg), Pancasona (988 kg), Mentes (1767 kg), Kramat-1 (110 kg) dan Kramat-2 (29 kg).

Sayuran lainnya terdistribusi 225670 g meliputi cabai var. Lembang-1 (425 g), cabai var. Tanjung-2 (75 g), cabai var. Kencana (7025 g), cabai var. ciko (4915 g), cabai var. Lingga (27 g) tomat var. Mutiara (17 g), tomat var. Opal (3695 g), tomat var. Ratna (32 g), tomat var Mirah (52 g) tomat var. Zamrut (62 g), tomat var. Intan (27 g), tomat var. Berlian (1089 g), tomat var. CLN 6046 (24 g), bayam var. Kakap Hijau (12 g), bayam var. Giti Merah (3852 g), bayam var. Giti Hijau (314 g), mentimun var. Saturnus (245 g), mentimun var. Mars (7895 g), mentimun var. Pluto (205 g), mentimun var Hibrida-1 (80 g), mentimun var. Hibrida 7 (5 g), kacang panjang var. KP-1 (52000 g), caisim LV-145 (5722 g), buncis rambat var. Horti-1 (15025 g), buncis rambat Horti-2 (6575 g), buncis rambat Horti-3 (1525 g), kangkung var. Sutera (48850 g), dan buncis tegak var. Balitsa-1 (64400 g), buncis tegak var. Balitsa-2 (1350 g), buncis tegak var. Balitsa-1 (150 g).

Dari stok benih kentang yang tersedia telah terdisribusi 130640 ubi G0 meliputi Granola Planlet (45597), Atlantik Planlet (2902), Margahayu Planlet (151), Merbabu-17 (274), Pink 06 (547), GM-05 (1273), Cipanas Planlet (190), Amudra Planlet (174), Manohara Planlet (178), Erika Planlet (151), Tenggo Planlet (3895), Kikondo Planlet (194), Cingkariang Planlet (440), Andina Planlet (3584), Kastanum Planlet (5163), Vernei Planlet (169), Repita Planlet (4550), cosima

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 40

Planlet (124), Maglia Planlet (865), Medians Planlet (15653), Amabile Planlet (729), Granola Umbi (25224), Atlantik Malang Umbi (6763), Merbabu-17 Umbi (4931), Margahayu Umbi (1145), Cipanas Umbi (1035), Cingkariang Umbi (1500), Kikondo Umbi (1975), Tenggo Umbi (60), Kastanum Umbi (20), Repita Umbi (1025).

Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah disajikan pada Tabel 8 dan Lampiran 9-11. Kerjasama lisensi telah dilaksanakan pada tahun 2014 antara Balitsa dengan Mitra Kerja Yang disajikan pada tabel 9. .

Tabel 8. Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah.

No. Konsumen Sayuran Generatif Bawang Merah Kentang 1 BPTP 26 24 6 2 Dinas Pertanian 22 10 6 3 Instansi Lainnya 16 2 3 4 Kelompok Tani 6 2 16 5 Perusahaan Swasta 14 1 8 6 Lembaga Pendidikan 22 2 3 7 Jasa Penelitian Balitsa 8 2 1 8 Peneliti/Karyawan Balitsa 49 5 5 9 Lainnya 48 4 13 Jumlah 181 52 61

Tabel. 9 Kerjasama Lisensi Balitsa dengan Mitra Kerja Tahun 2014

NO. Komoditas Mitra Kerja Nomor Perjanjian Masa Perjanjian

1. Mentimun Hibrida Verietas Litsa Hijau

Koperasi Agromandiri

1329/HM.240/I.3.1/7/2014 017/AGRM/VII/2014 5 Tahun

2. Cabai Besar Varietas Lingga

Koperasi Agromandiri

1327/HM.240/I.3.1/7/2014 015/AGRM/VII/2014 5 Tahun

3. Cabai Keriting Varietas Kencana

Koperasi Agromandiri

1328/HM.240/I.3.1/7/2014 016/AGRM/VII/2014 5 Tahun

4. Cabai Besar Varietas Ciko Koperasi Agromandiri 1326/HM.240/I.3.1/7/2014 014/AGRM/VII/2014 5 Tahun

5. Kentang Varietas GM-05 PT. Pupuk Kujang 1325/HM.240/I.3.1/6/2014 528-1/SP/UK/2014 5 Tahun

6. Cabai Keriting Varietas Kencana

PT. Pupuk Kujang

1324/HM.240/I.3.1/6/2014 528-2/SP/UK/2014 5 Tahun

7. Cabai Besar Varietas Ciko CV. Agro Farmaka 1489.1HM.240/I.3.1/8/2014 063/AFN/08/2014 5 Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 41

Prestasi Lainnya Selain keberhasilan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Balitsa sepanjang tahun 2014 telah menerima beberapa penghargaan atas prestasi yang diraih sebagai berikut : 1. Wilayah Bebas Korupsi (WBK) (Lampiran 17) 2. Penghargaan Abdi Bakti Tani Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi di Bidang

Pertanian tahun 2014 predikat Utama (Plakat) dengan surat keputusan Menteri Pertanian RI nomor 1183/kpts/KP.450/11/2014 tanggal 14 Nopember 2014 (Lampiran 18)

3. Sertifikat hak perlindungan varietas tanaman untuk tiga komoditas yaitu buncis varietas Balitsa 1 dengan nomor 00256/PPVT/S/2014, Buncis varietas Balitsa 2 dengan nomor 00257/PPVT/S/2014 dan Cabai Keriting Varietas Kencana dengan nomor 00257/PPVT/S/2014 (Lampiran 19)

4. Peringkat 20 Pemeringkatan Pengelolaan Informasi Inovasi Teknologi Pertanian Melalui Website Lingkup Lingkup balitbangtan tahun 2014 (Lampiran 20)

3.3 Akuntabilitas Keuangan Pagu Anggaran Sumber daya anggaran penelitian Balitsa berasal dari DIPA Balitsa dan Hibah. Pada awal tahun 2014, Balitsa mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 25.203.432.000,-, namun pada tanggal 15 Juli 2014 alokasi anggaran tersebut mengalami penghematan sebesar Rp. 1.060.016.000,- (4,2%) menjadi Rp. 24.143.416.000,-dan pada tanggal 7 Nopember 2014 mengalami penambahan anggaran pengembalian PNBP sebesar Rp. 118.416.000,- Serta melalui dana hibah, pada bulan Desember alokasi anggaran Balitsa bertambah sebesar Rp. 3.004.812.000,- sehingga total anggaran per Desember 2014 sebesar Rp. 27.266.644.000,-. Realisasi Anggaran Data pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan disajikan pada Lampiran 21. Pagu Belanja Pegawai Balitsa pada tahun 2014 sebesar Rp.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 42

13.930.505.000,- dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA dengan realisasi mencapai RP. 12.747.968.517 (91,517%). Jumlah realisasi anggaran pegawai tahun 2014 lebih rendah dibandingkan tahun 2013, hal ini disebabkan karena adanya beberapa hal yaitu tidak terserapnya transito, adanya pegawai Balitsa yang meninggal dunia sebanyak 2 orang, adanya tunjangan fungsional dari beberapa pegawai Balitsa yang diberhentikan sementara dan terjadinya mutasi Pegawai Balitsa ke instansi lain serta adanya selisih antara penambahan pegawai yang direncanakan (10 orang) dengan realita yang masuk ke Balitsa (5 orang). Prosentase Realisasi belanja barang 2014 lebih tinggi daripada 2013 dan prosentase realisasi belanja modal tahun 2014 sama dengan tahun 2013 (Tabel 10).

Tabel 10. Realisasi DIPA. Tahun Anggaran 2013 dan 2014 Per Desember 2014

No. Jenis Pengeluaran 2013 2014

Pagu Anggaran Realisasi Pagu Anggaran Realisasi

(Rp) Rp. % (Rp) Rp. %

1 Belanja Pegawai 12.139.149.000 11.811.657.475 97,30 13.930.505.000 12.747.968.517 91,51

2 Belanja Barang 10.092.702.000 9.044.342.430 89,61 11.469.294.000 10.595.098.227 92,38

3 Belanja Modal 1.048.206.000 1.036.536.000 98,89 1.866845.000 1.834.145.680 98,25

JUMLAH 23.2080.056.000 21.892.535.905 94,04 27.266.644.000 25.177.212.424 92,34

Pagu dan realisasi anggaran Belanja Barang Output Utama disajikan pada Tabel 11. Kisaran realisasi output utama dari 80,04% - 99,99% dengan rata-rata 92,34%. Realisasi anggaran belanja barang output utama lebih tinggi dibandingkan belanja barang kegiatan pendukung, sehingga dalam perencanaan tahun 2014 dapat direkomendasikan untuk melakukan efisiensi pagu anggaran output pendukung dan dapat dimanfaatkan untuk pencapaian target utama.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 43

Tabel 11. Realisasi Anggaran Output Utama TA. 2014 per tanggal 31 Desember 2014

Kegiatan output utama Pagu Realisasi %

Varietas Unggul Baru Sayuran 1.076.246.000 1.068.152.555 99,25

Plasma Nutfah Sayuran 346.466.000 345.820.440 99,81

Benih Sumber Kentang 243.884.000 243.544.000 99,86

Benih Sumber Bawang Merah dan Sayuran Lainnya 682.385.000 681.826.130 99,92 Teknologi Sistem Agribisnis Sayuran Ramah Lingkungan 922.445.000 917.766.799 99,49 Diseminasi 498.271.000 491.166.258 98,57

Dukungan terhadap program KAH dan KRPL 127.153.000 127.143.825 99,99 Pengembangan Kerjasama Litbang Hortikultura (hibah) 3.004.812.000 2.405.094.881 80,04

Pendukung 20.364.982.000 18.896.697.536 92,79

Jumlah 27.266.644.000 25.177.212.424 92,34

Rekapitulasi pagu dan realisasi penerimaan PNBP Balai Penelitian Tanaman Sayuran Tahun 2013 dan 2014 disajikan pada Tabel 12. Realisasi penerimaan PNBP tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan tahun 2013. Dari pagu anggaran PNBP tersebut, realisasi penerimaan tahun 2014 sebesar Rp. 584.845.406 lebih besar 23,23% dibandingkan tahun 2013 (Rp. 528,584,305,-).

Tabel 12 . Rekapitulasi pagu dan realisasi penerimaan PNBP

Balai Penelitian Tanaman Sayuran Tahun 2013 dan 2014

No. Uraian MAP 2013 2014

Pagu Pagu Pagu Realisasi Anggaran Anggaran Anggaran Penerimaan

(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

PENERIMAAN UMUM

1 Penerimaan Jasa Lembaga Keuangan (Giro)

- 888,021 - -

2 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL dan Lainnya TAYL

- 62,302,374 - 7.357.646

3 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara

- 49,890,250 - -

4 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan

24.401.160

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 44

5 Pendapatan dari pemanfaatan BMN lainnya

- - - 23.000.000

Jumlah Penerimaan Umum

- 113,080,645 - 54.758.806

PENERIMAAN FUNGSIONAL

6 Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan

50,000,000 137,299,400 127.304.000 245.028.000

7 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan

45,000,000 16,802,160 - -

8 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi Sesuai Dengan Tugas dan Fungsi Masing-Masing Kementerian dan Pendapatan DJBC

23,000,000 181,560,500 58.879.000 168.569.000

9 Penerimaan jasa lainnya 23,000,000 79,841,600 152.765.000 116.489.600

Jumlah Penerimaan Fungsional

151,000,000 415,503,660 338.948.000 530.086.600

Jumlah PNBP 151,000,000 528,584,305 338.948.000 584.845.406

Permasalahan dan Tindak Lanjut Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi pada tahun ini adalah keterlambatan pendaftaran 3 CVUB yaitu, 1 CVUB Kentang toleran suhu tinggi, 1 CVUB Cabai Rawit Merah dan 1 CVUB Bawang Merah Berdaya Hasil Tinggi), dan rendahnya realisasi anggaran. Mempercepat penyusunan makalah dan pendaftaran, sehingga pada bulan Maret 2015 ketiga CVUB tersebut telah didaftarkan ke PPVT. Untuk meningkatkan penyerapan anggaran perlu dilakukan kegiatan; transito lebih tepat ditempatkan di DIPA UK dan belanja pegawai didasarkan pada GPP pada saat penyusunan anggaran tahun berikutnya dan peningkatan kapasitas PNS pengelola DIPA melalui pelatihan dan membangun budaya kerja tim bukan budaya kerja individu, serta melakukan rotasi antar bagian secara berkala.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 45

BAB IV

PENUTUP

Capaian sasaran Balai Penelitian Tanaman Sayuran tahun 2014 diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2014 sebagian besar telah tercapai dengan rata-rata capaian 150,19%, dengan kriteria capaian berhasil (100%) dan sangat berhasil (diatas 100%). Keberhasilan pencapaian sasaran secara umum didukung oleh sumberdaya yang ada, terutama SDM peneliti, litkayasa dan tenaga adminstrasi yang memadai. Namun demikian, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran. Kendala teknis maupun non teknis seperti pencairan dana dan proses pengadaan yang terlambat masih dialami pada pelaksanaan kegiatannya. Upaya perbaikan tetap dilakukan oleh Balitsa dalam rangka tercapainya sasaran sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, mengoptimalkan sumber daya yang ada dan memperbaiki fungsi manajemen, terutama pada tahap perencanaan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 46

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 47

Lampiran 1

Struktur Organisasi Balai Penelitian Tanaman Sayuran

KEPALABALAI

SUBBAGIANTATAUSAHA

SEKSIJASA PENELITIAN

KELOMPOKJABATAN

SEKSIPELAYANAN TEKNIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 48

Lampiran 2 Perkembangan Lima Tahun Terakhir SDM Balitsa Berdasarkan

Jenjang Fungsional

SDM 2010 2011 2012 2013 2014 FUNGSIONAL 73 68 102 A. PENELITI 1. Peneliti Utama 14 15 14 13 14 2. Peneliti Madya 17 14 13 13 11 3. Peneliti Muda 7 8 9 8 12 4. Peneliti Pertama 8 9 9 11 16 5. Peneliti non klas - - 11 7 - Jumlah 46 45 56 52 53 B. TEKNISI LITKAYASA 1. Teknisi Lit. Penyelia 13 11 9 7 6 2. Teknisi Lit. Pelaksana Lanjutan 10 8 7 5 5 3. Teknisi Lit. Pelaksana - - - 1 6 4. Teknisi Litkayasa Pemula 1 - - 6 4 5. Teknik Litkayasa non klas - - 24 14 - Jumlah 24 19 40 33 21 C. ARSIPARIS Terampil Penyelia 1 1 1 1 1 Jumlah 1 1 1 1 1 D. PRANATA KOMPUTER Ahli Pertama 1 - Ahli Muda - 1 1 1 1 Pranata Komputer Pelaksanan 1 Jumlah 1 1 1 1 2 E. PUSTAKAWAN Pust. Penyelia - 1 1 1 1 Pust. Non Klas - 1 2 2 - Jumlah 2 3 3 1 F. PRANATA HUMAS Pranata Humas Pertama - - 1 1 1 Jumlah - - 1 1 1 NON- FUNGSIONAL 133 134 90 87 114 JUMLAH PNS 205 202 192 178 194

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 49

Lampiran 3. RENCANA STRATEJIK TAHUN 2010 s/d 2014

UPT : Balai Penelitian Tanaman Sayuran VISI : Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan sayuran berkelas dunia

pada tahun 2014 yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi sayuran untuk mewujudkan industrial yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani

MISI 1. Merakit, menghasilkan dan mengembangkan teknologi inovasi sayuran yang secara ilmiah dan teknis dapat meningkatkan produktivitas, daya saing dan nilai tambah, serta sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Meningkatkan diseminasi teknologi dalam mendukung pengembangan kawasan hortikultura.

3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, sarana dan prasarana dalam pelayanan terhadap pengguna teknologi inovasi yang efektif dan efisien.

4. Menjalin jejaring kerjasama dalam negeri dan luar negeri dalam membangun kemitraan untuk membangun dan memecahkan masalah rawan pangan dan gizi komunitas dunia.

TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN

SASARAN KET

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM/KEGIATAN/SUB

KEGIATAN 1 2 3 4 5 6

1. Menghasilkan varietas unggul baru (VUB), benih sumber bermutu tinggi, dan teknologi inovatif mendukung terwujudnya industri hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan,

1. Tersedianya Inovasi VUB

2. Tersedianya Benih Sumber

3. Tersedianya Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

1. Jumlah VUB Sayuran

2. Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang, Bawang Merah dan Sayuran Potensial

3. Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

1. Memfokuskan penyediaan VUB, benih bermutu, dan teknologi inovatif hortikultura berbasis HKI dengan memanfaatkan sumberdaya lokal

Program Badan Litbang Pertanian : Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing. Kegiatan Puslitbang Hortikultura : Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hortikultura, Sub Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sayuran

2. Mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya genetik hortikultura,

4. Tersedianya Sumberdaya Genetik

4. Jumlah Sumberdaya Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

2.Mengelola sumberdaya genetik tanaman hortikultura untuk mendukung perakitan VUB sayuran

3. Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian unggulan melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah daerah dan swasta,

5. Terselenggaranya Diseminasi

6. Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura

7. Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Hortikultura

5. Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura

6. Jumlah Kerjasama Penelitian

7. Jumlah dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura

3.Mendorong peningkatan adopsi melalui diseminasi inovasi untuk mendukung pengembangan kawasan agribisnis sayuran

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 50

Lampiran 4 INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. Nama Organisasi :Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2. Tugas :Melaksanakan penelitian tanaman sayuran. 3. Fungsi :Fungsi yang diemban Balitsa dalam bidang penelitian adalah

: (1) pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman sayuran; (2) pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman, serta (3) pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman sayuran. (4) Memberikan pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman sayuran, (5) Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran (6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

4. Indikator Kinerja Utama

No. Uraian 1. Jumlah VUB Sayuran 2. Jumlah Sumberdaya Genetik Hortikultura yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi 3. Jumlah Benih Sumber (G0) Kentang, Bawang Merah dan Sayuran Potensial 4. Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan 5. Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura 6. Jumlah Kerjasama Penelitian 7. Jumlah dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan

Hortikultura

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 51

Lampiran 5

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2014

Balai Penelitian Tanaman Sayuran 52

Lampiran 6