laporan akuntabilitas kinerja2015+pn_ttn+ready+-+… · adalah pekerjaan besar bagi jajaran badan...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2015
2015
SATUAN KERJA : PENGADILAN NEGERI TAPAKTUAN JLN. SYECH ABDURRAUF NO. 11 TAPAKTUAN
Email : [email protected]; Website : www.pn-tapaktuan.go.id www.sipp.pn-tapaktuan.go.id
IKHTISAR EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, atas semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Tapaktuan
Tahun 2015 yang merupakan salah satu wujud dalam pelaksanakan Reformasi Birokrasi sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja pada Pengadilan Negeri Tapaktuan. Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah
(LAKIP) Pengadilan Negeri Tapaktuan Tahun 2015 disusun berdasarkan lnstruksi Presiden Republik
lndonesia Nomor:7 Tahun 1999 tentang LAKIP, dan Surat Edaran Kementerian Negara Pendayagunaan
Aparatur dan Reformasi Birokrasi Negara Nomor : 14 Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013 tentang
Penyampaian Laporan (LAKIP) Tahun 2015 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Pelaksanaan reformasi birokrasi badan peradilan diharapkan mampu mengubah wajah birokrasi
badan peradilan menjadi birokrasi bersih, mumpuni dan melayani sebagaimana harapan masyarakat. lni
adalah pekerjaan besar bagi jajaran Badan Peradilan, untuk secara konsisten terus menegakkan dan
meningkatkan komitmen disertai produktivitas kinerja yang optimal dalam pelaksanaan tugas dan peran
yang sudah ditetapkan.
LAKIP Pengadilan Negeri Tapaktuan Tahun 2015 ini merupakan laporan atas capaian pelaksanaan
kinerja Pengadilan Negeri Tapaktuan Tahun 2015 yang semata-mata kita tunjukan kepada masyarakat,
bahwa Pengadilan Negeri Tapaktuan mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan
kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcome dan juga sebagai
pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi dalam mewujudkan Visi yang sudah ditetapkan yaitu "Terwujudnya Pengadilan Negeri
Tapaktuan yang Agung"
Tapaktuan, 10 Februari 2016 PENGADILAN NEGERI TAPAKTUAN
Ketua,
SYAFRIZAL, S.H. NIP. 196804141996031002
Pengadilan Negeri Tapaktuan mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan
prioritas pertama RPJMN 2015 - 2019 yaitu reformasi birokrasi dan tatakelola. Untuk itu, seluruh program
kerja Pengadilan Negeri Tapaktuan didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah
ditetapkan baik pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 - 2019,
Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kontrak Kinerja Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai
Kementrian Negara/Lembaga dari Pengadilan Negeri Tapaktuan dengan Presiden, serta Rencana Strategis
(Renstra) Pengadilan Negeri Tapaktuan Tahun 2015 - 2019 secara dan berkesinambungan, konsisten, terus
menerus.
Pengadilan Negeri Tapaktuan telah menetapkan 6 (enam) sasaran strategis yang akan dicapai
dalam tahun 2015. Keenam sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 18
indikator kinerja dan 18 target kinerja. Ilustrasi dapat dilihat dalam table berikut ini :
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
c. Persentase perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
- Perdata
- Pidana
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
2 Peningkatan Aksesbilitas Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata
- Pidana b. Kasasi
- Perdata
- Pidana c. Peninjauan Kembali
- Perdata
- Pidana
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
4 Peningkatan aksesibilitas Masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase kepuasan pelayanan pengadilan
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
6 Meningkatnya kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat yang
pengawasan
ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti
DAFTAR ISI
Halaman IKHTISAR EKSEKUTIF 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 5
BAB I PENDAHULUAN 6
A. Latar Belakang..……………….…………………………………………………….. 6
B. Tugas dan Fungsi…..….……………………………………….………………… 7
C. Sistematika Penyajian……………………………………..……………………. 8
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 10
A. Reviu Rencana Strategis 2015 – 2019
1. Visi dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
10
B. Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) 13
C. Rencana Kinerja Tahun 2015 14
D. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 17
A. Capaian Kinerja
1. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi
Kinerja)
2. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-
sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dan
hasil pengukuran kinerja)
17
B. Realisasi Anggaran….………………………………………………............... 19
BAB IV PENUTUP 27
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………… 27
B. Saran –Saran ………………………………………………………………………… 27
LAMPIRAN :
1. Perjanjian kinerja 2016
2. Rencana Kinerja (RKT) Tahun 2017
3. Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU)
4. Reviu Dokumen Renstra 2015 – 2019
5. Bagan Organisasi
6. SK Tim Penyusun LkjIP
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan pengembangan dan penerapan
sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan sah sehingga penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan
sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing
instansi (Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing,
lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden
selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang
bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Pengadilan Negeri Tapaktuan selaku Satuan Kerja Peradilan Tingkat pertama memiliki kewajiban
untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan
penetapan kinerja sesuai dengan Permen PAN & RB No 29 tahun 2010 tentang Panduan Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam Permen tersebut dinyatakan bahwa Satuan Kerja Peradilan Tingkat Pertama dan unit
kerja mandiri Mahkamah Agung Republik Indonesia menyusun penetapan kinerja setelah menerima
dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
B. TUGAS DAN FUNGSI
Pengadilan Negeri Tapaktuan merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah
Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
BAB I
PENDAHULUAN
menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Tapaktuan sebagai kawal depan (Voorj post)
Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara
yang masuk di tingkat pertama.
1. TUGAS
Pengadilan Negeri Tapaktuan merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI
sebagai pelaksana Kekuasaan Kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Tapaktuan sebagai Pengadilan Tingkat Pertama di
bawah Pengadilan Tinggi / Tipikor Banda Aceh yang menjadi kawal depan (Voorj post) Mahkamah
Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat
pertama.
2. FUNGSI
Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Tapaktuan antara lain:
a. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan
perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama.
b. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat
struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi
peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan
pembangunan.
c. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan
tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di
bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan
terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan.
d. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi
pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.
e. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan),
dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan).
f. Fungsi Lainnya : Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya
serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan
transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung
RI Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai
pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang
Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Umum telah menambah
tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang
teknis yustisial.
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan Negeri
Tapaktuan adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan : pada bagian ini menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan
fungsi, serta Sistematika Penyajian.
BAB II Perencanaan Kinerja : pada bagian ini dijeleskan mengenai Reviu Rencana
Strategis 2015-2019 (Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis dan Program
Utama serta Kegiatan Pokok), Rencana Kinerja Tahun 2015 dan Perjanjian
Kinerja(Dokumen Perjanjian Kinerja) Tahun 2015.
BAB III Akuntabilitas Kinerja : pada bagian ini disajikan Capaian Kinerja Organisasi berupa
Pengukuran Kinerja (Perbandinan antara Target dan Realisasi Kinerja) dan Analisi
Akuntabilitas Kinerja (pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan
pengungkapan dan penyajian dari hasil-hasil pengukuran kinerja) serta Realisasi
Anggaran).
BAB IV Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja
Pengadilan Negeri Tapaktuan serta strategi pemecahan masalah. Kemudian
disampaikan pula saran-saran untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang.
Lampiran Pada bagian ini dilampirkan dokumen-dokumen pendukung penyusunan Laporan
Akuntabilitas Pengadilan Negeri Tapaktuan Tahun Anggaran 2015.
A. REVIU RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Tapaktuan Tahun 2015 - 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan
terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan
efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur
kinerja Pengadilan Negeri Tapaktuan diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah
Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) 2015 - 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun
2015 - 2019.
1. VISI DAN MISI
1.1. VISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk
mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Tapaktuan. Visi Pengadilan
Negeri Tapaktuan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
“ MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI TAPAKTUAN YANG AGUNG ”
1.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Tapaktuan, adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan
pelayanan pada masyarakat.
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien.
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi Pengadilan Negeri Tapaktuan.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Tapaktuan sebagai berikut :
a) Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.
b) Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.
c) Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Tapaktuan dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis
yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Tapaktuan adalah sebagai berikut :
a) Meningkatnya penyelesaian perkara.
b) Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.
c) Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
d) Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).
e) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
f) Meningkatnya kualitas pengawasan.
3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Tapaktuan untuk
mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok
yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran
strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat
terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Tapaktuan dalam
pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Pidana Khusus.
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, dan Pidana Khusus.
3. Penyelesaian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu.
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
b) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat
untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai
pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial.
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk.
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.
c) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk
mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini
adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.
B. REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Pengadilan Negeri Tapaktuan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK Ketua Pengadilan
Negeri Tapaktuan Nomor: W1.U10/ /KP.00.3/I/2016 tanggal 29 Januari 2016, dapat dilihat sebagai
berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
- Perdata
- Pidana
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
2 Peningkatan Aksesbilitas Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata
- Pidana b. Kasasi
- Perdata
- Pidana c. Peninjauan Kembali
- Perdata
- Pidana
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
4 Peningkatan aksesibilitas Masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase kepuasan pelayanan pengadilan
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
C. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015
Pengadilan Negeri Tapaktuan telah memiliki Rencana Kerja Tahunan 2015 sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan
- Perdata
- Pidana e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu lebih dari 6 bulan
10 %
100% 100%
100% 100%
100%
92%
30%
2 Peningkatan Aksesbilitas Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata
- Pidana b. Kasasi
- Perdata
- Pidana c. Peninjauan Kembali
- Perdata
- Pidana
70% 10%
80% 10%
10% 10%
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100%
100%
100%
100% 75%
4 Peningkatan aksesibilitas Masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase kepuasan pelayanan pengadilan
10% 100%
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100%
100%
D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan
kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai
wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran Pengadilan Negeri Tapaktuan, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi
kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan, sebagai berikut:
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
f. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
g. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
h. Persentase perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana i. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan
- Perdata
- Pidana j. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu lebih dari 6 bulan
10 %
100% 100%
100% 100%
100%
92%
30%
2 Peningkatan Aksesbilitas Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum: c. Banding
- Perdata
- Pidana d. Kasasi
- Perdata
- Pidana d. Peninjauan Kembali
- Perdata
- Pidana
70% 10%
80% 10%
10% 10%
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
f. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
g. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
h. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
i. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
j. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100%
100%
100%
100% 75%
4 Peningkatan aksesibilitas Masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
c. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan d. Persentase kepuasan pelayanan pengadilan
10% 100%
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
c. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
d. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100%
100%
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1. Pengukuran Kinerja
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang
dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai
dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan
sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat
manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri
Tapaktuan tahun 2015, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja
yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai
atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian
terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2015 ini. Rincian tingkat capaian kinerja
masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
10 %
0%
0%
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
- Perdata
- Pidana c. Persentase perkara yang
diselesaikan
- Perdata
- Pidana d. yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan
- Perdata
- Pidana
e. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 6 bulan
100% 100%
100% 100%
100% 92%
30%
100% 100%
92% 92%
80% 100%
40%
100% 100%
100% 100%
94% 100%
80%
2 Peningkatan
Aksesbilitas
Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum:
a. Banding
- Perdata
- Pidana
b. Kasasi
- Perdata
- Pidana
c. Peninjauan Kembali
- Perdata
- Pidana
70% 10%
80% 10%
10% 10%
84% 8%
50% 5%
0% 0%
168% 90%
146,6%
50%
0% 0%
3 Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100%
100%
100%
100%
75%
100%
100%
100%
100%
82%
100%
100%
100%
100%
100%
4 Peningkatan
aksesibilitas
Masyarakat
terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase kepuasan pelayanan pengadilan
10%
100%
0%
100%
0%
100%
5 Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
0%
0%
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100%
100%
0%
0%
0%
0%
2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Tapaktuan Tahun 2015 mengacu pada Indikator
Kinerja Utama (IKU) sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2015, Pengadilan Negeri Tapaktuan telah melaksanakan
seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran
yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
1. SASARAN MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA
Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2015 sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana c. Persentase perkara yang
diselesaikan
- Perdata
- Pidana d. yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan
- Perdata
- Pidana
e. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 6 bulan
10 %
100% 100%
100% 100%
100% 92%
30%
0%
100% 100%
92% 92%
80% 100%
40%
0%
100% 100%
100% 100%
94% 100%
80%
a. Indikator 1. Persentase Mediasi yang Menjadi Akta Perdamaian
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
10 %
0%
0%
Ukuran capaian indikator kinerja persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian adalah
perbadingan antara perkara yang dimediasi dengan perkara yang selesai dengan akta perdamaian.
Hal ini dikarenakan perkara perdata yang masuk hanya sebagian kecil yang dapat diselesaikan
secara mediasi dan menjadi akta perdamaian. Akta Perdamaian juga dipengaruhi oleh sedikitnya
masuk jumlah perkara Perdata pada Pengadilan Negeri Tapaktuan. Pengadilan Negeri Tapaktuan
menargetkan 10% mediasi yang menjadi akta perdamaian dengan realisasi 0 % sehingga
pencapaiannya 0%.
Pada Tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan, menerima perkara perdata sebanyak 4
perkara dan yang dapat dilaksankan melauli mediasi sebanyak 0 perkara. Pada Tahun 2014
Pengadilan Negeri Tapaktuan, menerima perkara perdata sebanyak 9 perkara dan yang dapat
dilaksankan melauli mediasi sebanyak 1 perkara. Pada Tahun 2013 Pengadilan Negeri Tapaktuan,
menerima perkara perdata sebanyak 16 perkara dan yang dapat dilaksankan melauli mediasi
sebanyak 0 perkara. Pada Tahun 2012 Pengadilan Negeri Tapaktuan, menerima perkara perdata
sebanyak 4 perkara dan yang dapat dilaksankan melauli mediasi sebanyak 0 perkara. Pada Tahun
2011 Pengadilan Negeri Tapaktuan, menerima perkara perdata sebanyak 3 perkara dan yang dapat
dilaksankan melauli mediasi sebanyak 0 perkara. Adapun gambaran perbandingan hasil yang telah
dicapai antara tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 ada peningkatan dan penurunan yang
dicapai sebagai berikut :
No Perkara 2011 2012 2013 2014 2015
1. Perdata 0 0 0 1 0
b. Indikator 2. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Persentase sisa perkara perdata yang masing-masing ditargetkan selesai 100% pada tahun
2015 dan ternyata dapat terpenuhi sehingga capaian 100%. Hal ini berarti sisa perkara pada tahun
2014, yaitu pidana sejumlah 16 perkara dan perdata 4 perkara dapat diselesaikan semuanya pada
tahun 2015.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat dijabarkan sebagai
berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. tase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Tapaktuan telah
berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini dapat dilihat dari sisa perkara pada tahun 2014 dapat
diselesaikan pada tahun 2015.
Adapun sebagai perbandingan persentase sisa perkara yang diselesaikan dan sisa tahun
2016 sebagai berikut :
No Perkara 2012 2013 2014 2015
1. Pidana 15 22 20 34
2. Perdata 1 5 4 0
Jumlah 16 27 24 36
Pada Tahun 2013, sisa perkara tahun 2012 sebanyak 16 perkara dapat terselesaikan 16
perkara dengan capaian 100%. Pada Tahun 2014, sisa perkara tahun 2013 sebanyak 27 perkara
dapat terselesaikan 27 perkara dengan capaian 100%. Pada Tahun 2015, sisa perkara tahun 2014
sebanyak 24 perkara dapat terselesaikan 24 perkara dengan capaian 100%.
c. Indikator 3. Persentase Perkara yang Diselesaikan
Persentase perkara yang diselesaikan untuk perdata ditargetkan 100% dan pidana 100%
dari jumlah perkara yang diterima pada tahun 2015 dan menyelesaikan sisa perkara pada tahun
2014. Untuk perkara perdata sisa tahun 2014 sebanyak 4 perkara dan masuk tahun 2015 sebanyak
5 perkara dan perkara diputus sebanyak 8 perkara, sehingga persentase capaian tahun 2015 adalah
sebesar 100%. Sedangkan perkara pidana sisa perkara tahun 2014 sebanyak 16 perkara dan masuk
pada tahun 2015 sebanyak 143 perkara dan diputus pada tahun 2015 sebanyak 22 perkara
sehingga persentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 96%.
Pencapaian target Indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat dijabarkan sebagai
berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. Persentase perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
90% 90%
78% 86%
78% 86%
Adapun sebagai perbandingan persentase perkara Pengadilan Negeri Tapaktuan yang
diselesaikan sebagai berikut :
No Perkara 2012 2013 2014 2015
1 Perdata 4 75% 17 21% 14 71% 9 78%
2 Pidana 101 43% 102 92% 130 82% 159 86%
d. Indikator 4. Persentase Perkara yang Diselesaikan dalam Jangka Waktu Maksimal 5
Bulan
Persentase capaian perkara yang Diselesaika dalam Jangka Waktu Maksimal 6 bulan selama Tahun
2015 untuk Perkara perdata sebesar 80% dan untuk perkara Pidana sebesar 98%. Capaian ini dapat
dikarenakan dalam perkara Pidana memiliki batas waktu untuk melakukan penahanan terhadap
terdakwa. Untuk perkara Perdata persentase tersebut dicapai dikarenakan untuk para pihak
sebagian besar berada di wilayah hukum Pengadilan Negeri Tapaktuan dapat diselesaikan dalam
waktu kurang dari 6 bulan, terutama perkara perbuatan Melawan Hukum (PMH) di Pengadilan
Negeri Tapaktuan mencapai lebih dari 90% dari total perkara yang masuk.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
- Perdata
- Pidana
100% 92%
80% 90%
80% 98%
e. Indikator 5. Persentase Perkara yang Diselesaikan dalam Jangka Waktu lebih dari 5
bulan
Persentase perkara di Pengadilan Negeri Tapaktuan yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih
dari 6 bulan ditargetkan sebesar 10% dan realisasi sebesar 10% maka pencapaiannya sebesar
100%, ini lebih dikarenakan para pihak yang berperkara berada diluar wilayah hukum Pengadilan
Negeri Tapaktuan sehingga membutuhkan waktu 1 (satu) bulan untuk 1 (satu) kali bantuan
panggilan sehingga menyebabkan penundaan sidang untuk sidang berikutnya bisa mencapai 2
(dua) bulan.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1
Meningkatnya perkara Penyelesaian Perkara
a. yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
- Perdata
- Pidana
10% 80%
10% 75%
100% 94%
2. SASARAN PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM
Pencapaian sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim pada tahun 2015 sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
2 Peningkatan
Aksesbilitas
Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum:
c. Banding
- Perdata
- Pidana
d. Kasasi
- Perdata
- Pidana
d. Peninjauan Kembali
- Perdata
- Pidana
70% 10%
80% 10%
10% 10%
86% 8%
50% 5%
0% 0%
123% 90%
146,6%
50%
0% 0%
a. Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum Banding
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum banding untuk perkara Perdata ditargetkan
sebanyak 70% dari perkara yang diputus pada tahun 2015 sebanyak 7 perkara dan yang mengajukan
banding sebanyak 6 perkara sehingga capaian tahun 2015 adalah 123% sedangkan untuk perkara Pidana
ditargetkan sebanyak 10% dari perkara yang diputus pada tahun 2015 sebanyak 137 perkara yang
mengajukan banding sebanyak 11 perkara sehingga capaian tahun 2015 adalah 90%.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
2 Peningkatan
Aksesbilitas
Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum:
a. Banding
- Perdata
- Pidana
70% 10%
86% 8%
123% 90%
b. Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum Kasasi
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi untuk perkara Perdata ditargetkan
sebanyak 80% dari perkara yang diputus pada tahun 2015 sebanyak 7 perkara dan yang mengajukan
kasasi sebanyak 5 perkara sehingga capaian tahun 2015 adalah 89% sedangkan untuk perkara Pidana
ditargetkan sebanyak 10% dari perkara yang diputus pada tahun 2015 sebanyak 137 perkara yang
mengajukan kasasi sebanyak 7 perkara sehingga capaian tahun 2015 adalah 50%.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
2 Peningkatan
Aksesbilitas
Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum:
a. Kasasi
- Perdata
- Pidana
80% 10%
71% 5%
89% 50%
c. Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum Peninjauan kembali untuk perkara Perdata
ditargetkan sebanyak 10% dari perkara yang diputus pada tahun 2015 sebanyak 7 perkara dan yang
mengajukan peninjauan kembali sebanyak 0 perkara sehingga capaian tahun 2015 adalah 0% sedangkan
untuk perkara Pidana ditargetkan sebanyak 10% dari perkara yang diputus pada tahun 2015 sebanyak
137 perkara yang mengajukan peninjauan kembali sebanyak 0 perkara sehingga capaian tahun 2015
adalah 0%.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
2 Peningkatan
Aksesbilitas
Putusan Hakim
Persentase perkara yang mengajukan upaya hukum:
a. Peninjauan Kembali
- Perdata
- Pidana
10% 10%
0% 0%
0% 0%
3. Sasaran Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Pencapaian sasaran Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara pada tahun 2014
sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
3 Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100%
100%
100%
100%
75%
100%
100%
100%
100%
82%
100%
100%
100%
100%
109%
a. Indikator 1. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan
secara lengkap
Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK disampaikan secara lengkap
ditargetkan 100% dari jumlah perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK yang diterima
sebanyak 27 perkara yaitu perkara pidana sebanyak 17 perkara dan perdata sebanyak 10 perkara
dan yang disampaikan secara lengkap (terdiri dari bundel A dan bundel B) 27 perkara sehingga
persentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
3 Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
100%
100%
Pada Tahun 2015, Pengadilan Negeri Tapaktuan jumlah perkara banding, kasasi dan PK
yang disampaikan secara lengkap sebanyak 27 perkara diperbandingkan dengan perkara di tahun-
tahun sebelumnya dan digambarkan sebagai berikut :
No Perkara 2012 2013 2014 2015
1 Banding 8 13 23 16
2 Kasasi 6 8 15 11
3 PK 0 1 1 0
Dengan demikian persentase jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK oleh
Pengadilan Negeri Tapaktuan telah disampaikan secara lengkap atau mencapai target 100%.
b. Indikator 2. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis ditargetkan 100% dari jumlah
perkara yang masuk pada tahun 2015 sebanyak 148 (pidana sebanyak 143 perkara dan perdata
sebanyak 5 perkara) dan yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis sebanyak 148 perkara,
sehingga persentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan dapat
digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
3 Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
100%
100%
Pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan menerima sebanyak 148 perkara dan yang diregister
dan didistribusikan ke Majelis sebanyak 148 perkara, diperbandingkan dengan perkara di tahun-
tahun sebelumnya dan digambarkan sebagai berikut :
No Perkara 2012 2013 2014 2015
1 Perdata 4 16 9 5
2 Pidana 101 97 108 143
Jumlah 105 113 117 148
Hal ini menggambarkan bahwa proses administrasi perkara yang berlaku di Pengadilan Negeri
Tapaktuan telah berjalan sebagaimana mestinya sehingga semua berkas yang dierima secara
lengkap langsung dapat direister dalam buku induk perkara maupun buku register pembantu
perkara sehingga pada tahun 2015 semua berkas dapat didistribusikan kepada Majelis.
c. Indikator 3. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu,
tempat dan para pihak
Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
ditargetkan 100% dari jumlah perkara perdata sebanyak 5 perkara dan yang disampaikan
pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak sebanyak 5 perkara sehingga
persentase capaian kinerja tahun 2015 sebesar 100%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan dapat
digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
3 Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100%
100%
100%
Pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan jumlah perkara perdata yang diterima 5 perkara dan
penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak sebanyak 5
perkara, diperbandingkan dengan perkara di tahun-tahun sebelumnya dan digambarkan sebagai
berikut :
No Perkara 2012 2013 2014 2015
1 Perdata 4 16 9 5
Hal ini menggambarkan bahwa penyampaian perkara telah disampaikan tepat waktu kepada para
pihak yang berperkara sehingga semua berkas perkara yang telah diputus.
d. Indikator 4. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
Persentase pelaksanan penyitaan tepat waktu dan tempat ditargetkan 100% dari jumlah perkara
sebesar 1 perkara dan yang pelaksanaan penyitaan tepta wkatu dan tempat sebanyak 1 perkara,
sehingga persentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
3 Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100%
100%
100%
Pada tahun 2015, Pengadilan Negeri Tapaktuan jumlah perkara yang diterima 1 perkara dan yang
dilaksanakan penyitaan tepat waktu dan tempat sebanyak 1 perkara, diperbandingkan dengan
perkara di tahun-tahun sebelumnya dan digambarkan sebagai berikut :
No Perkara 2012 2013 2014 2015
1 Perkara yang
dimohonkan
sita
1 0 0 1
e. Indikator 5. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Persentase ratio majelis hakim terhadap perkara ditargetkan 75% dari jumlah perkara sebanyak 148
perkara (perkara perdata sebanyak 5 perkara dan perkara pidana sebanyak 143 perkara) dan ratio
majelis hakim terhadap penyelesaian perkara dari 148 perkara menjadi 142 perkara putus, sehingga
persentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 109%.
Pencapaian target indikator sasaran pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan dapat
digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
3 Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. PRatio Majelis Hakim terhadap perkara
75%
82%
109%
Pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan untuk ratio majelis terhadap penyelesaian perkara
sebanyak 142 perkra putusan dari jumlah perkara yang diterima 148 perkara dan diperbandingkan
dengan perkara di tahun-tahun sebelumnya dan digambarkan sebagai berikut :
No Perkara 2012 2013 2014 2015
Terima Putus Terima Putus Terima Putus Terima Putus
1 Perdata 4 3 16 12 9 9 5 3
2 Pidana 101 86 97 94 108 107 143 137
Jumlah 105 89 113 105 117 116 158 142
4. SASARAN PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES TO
JUSTICE)
Pencapaian sasaran Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces
to justice) pada tahun 2015 sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
4 Peningkatan
aksesibilitas
Masyarakat
terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase kepuasan pelayanan pengadilan
10%
50%
0%
100%
0%
200%
Penetapan perkiraan target berdasarkan data historis perkra diselesaikan memenuhi pelaksaan
peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) telah mencapai 100%, jumlah
tersebut merupakan perhitungan dengan menggunakan rata-rata dua tingkat capaian indikator kinerja,
yaitu :
a. Indikator 1. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan ditargetkan 100% dari jumlah perkara perdata sebesar
5 perkara dan perkara prodeo yang diselesaikan sebanyak 0 perkara, sehingga persentase capaian
tahun 2015 adalah sebesar 0%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran Pengadilan Negeri Tapaktuan pada tahun 2015 dapat
digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
4 Peningkatan
aksesibilitas
Masyarakat
terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
10%
0%
0%
Hal ini menggambarkan bahwa tidak ada perkara perdata yang mengajukan secara prodeo pada
Pengadilan Negeri Tapaktuan.
b. Indikator 2. Persentase Kepuasan Pelayanan Pengadilan
Pengadilan Negeri Tapaktuan menargetkan Persentase Kepuasan Pelayanan
Pengadilan sebesar 50% dengan realisasi sebesar 100% maka pencapaian di tahun
2014 sebesar 200%, ini tercapai karena dukungan adanya website dan CTS
Pengadilan Negeri Tapaktuan serta Direktori Putusan Mahkamah Agung RI.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran Pengadilan Negeri Tapaktuan pada tahun 2015 dapat
digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
4 Peningkatan
aksesibilitas
Masyarakat
terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase kepuasan pelayanan pengadilan
50%
100%
200%
5. MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN.
Pencapaian sasaran kepatuhan terhadap putusan pengadilan pada tahun 2014
sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
5 Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase permohonan
eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti ditargetkan
100% dari jumlah perkara sebanyak 1 perkara yang permohonan eksekusi atas perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti dan dilaksanakan eksekusi sebersar 1 perkara, sehingga
persentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.
Pencapaian terget indikaor kinerja sasaran Pengadilan Negeri Tapaktuan pada tahun 2015 dapat
digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
5 Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
Pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan jumlah perkara yang diterima 1 perkara dan yang
permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
sebanyak 1 perkara, diperbandingkan dengan perkra di tahun-tahun sebelumnya dan digambarkan
sebagai berikut :
No Keadaan perkara 2012 2013 2014 2015
1 Permohonan Eksekusi 1 0 0 1
Jumlah 1 0 0 1
6. SASARAN MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN
Pencapaian sasaran kualitas pengawasan pada tahun 2014 sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100%
100%
0%
100%
0%
100%
Untuk mencapai sasaran pengawasan yang berkualitas, digunakan indikato kinerja yaitu :
a. Indikator 1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti ditargetkan sebesar 100% dari jumlah
pengaduan masyarakat pada tahun 2015 dan pada tahun ini tidak ada pengaduan yang masuk ke
Pengadian Negeri Tapaktuan sehingga tidak ada pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti,
sehingga persentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 0%.
Pencapaian target indikator pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti pada Pengadilan Negeri
Tapaktuan pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
0%
0%
Pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan tidak menerima pengaduan masyarakat dan tidak
ada tindaklanjut, diperbandingkan dengan pengaduan masyarakat di tahun-tahun sebelumnya
dapat digambarkan sebagai berikut :
No Keadaan penaduan 2012 2013 2014 2015
1 Pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti
0 0 0 0
b. Indikator 2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti ditargetkan sebesar 100% dari
jumlah temuan hasil pemerksaan eksternal yang ditindaklanjuti dengan 2 kali. Pertama
pemeriksaan reguler oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan kedua
oleh Hakim Tinggi Pengawas Daerah PT Aceh dengan 5 sasaran pengawasan (bidang menajemen
peradilan, kinerja pelayanan publik, administrasi perkara, administrasi persidangan dan
administrasi umum), sehingga persentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.
Pencapaian target indikator temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti pada tahun
2015 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
Pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Tapaktuan jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal dengan
2 kali pemeriksaan, pertama pemeriksaan reguler oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung
Republik Indonesia dan kedua oleh Hakim Tinggi Pengawas Daerah PT Banda Aceh dengan 5
sasaran pengawasan tersebut, diperbandingkan dengan temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti di tahun-tahun sebelumnya, dapat digambarkan sebagai berikut :
No Keadaan Pemeriksaan 2012 2013 2014 2015
1 Temuan hasil
pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti
2 2 2 2
Dari 2 kali pemeriksaan eksternal yang dilakukan Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik
Indonesia dan Hakim Tinggi Pengawas Daerah PT Banda Aceh dengan 5 sasaran pengawasan pada
tahun 2015 seluruh hasil temuan pengawasan tersebut telah ditindaklanjuti.
B. REALISASI ANGGARAN
Analisis pencapaian kinrja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat keberhasilan visi yang
telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan
tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatanya. Oleh karena itu, maka analisis pencapaian kinerja
selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan evaluasi kinerja yang diolah dari Formulir PPK dan PPS diperoleh kesimpulan
sementara bahwa pada tahun 2015 semua program dan kegiatan telah memberikan kontribusi kepada Visi
dan Misi Pengadilan Negeri Tapaktuan. Namun, mengingat anggaran yang terbatas dan kurangnya
sumberdaya manusia, maka kinerja Pengadilan Negeri Tapaktuan tahun 2015 sudah optimal.
Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun
perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas
dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat. Selanjunya melalui
peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus
dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dukungan
dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan Negeri Tapaktuan dapat meningkat.
Sumber dana keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
guna merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Pada tahun 2015 merupakan
tahun ketujuh diterapkannya sistem penganggaran baru yaitu sistam anggaran berbasis kinerja
(performance budget) dan kebijakan baru RAPBN yaitu penyaluran anggaran (unfied budget)dimana
anggaran rutin dan pembangunan disatukan menjadi satu dokumen instansi, yang dikenal dengan nama
Daftar Isian Pelaksaan Anggaran (DIPA).
Jumlah pagu DIPA 01 Badan Urusan Administasi MARI Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.
2.995.216.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.721.983.837,- atau sebesar 92,11% dari total anggaran dan
DIPA 03 Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum MARI Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.
39.335.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 37.376.000,- atau sebesar 95,02 dari total anggaran. Adapun
pengelolaan keuangan dan rincian anggaran serta realisasi anggaran berdasarkan program adalah sebagai
berikut :
1. Pendapatan
Realisasi Pendapatan
- Pendapatan terdiri dari penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak.
- Tidak terdapat penerimaan perpajakan selama periode ini.
- Penerimaan neggara bukan pajak (PNBP) dapat memberikan kontribusi bagi
pendapatan negara.
- Terdapat realisasi PNBP pada tahun anggaran 2015.
Selain pendapatan pajak dan juga terdapat pendapatan yang berasal dari penjualan
lelang mobilaier dan kendaraan dinas roda 2 (dua) sebesar Rp. 2.900.000 (dua juta
sembilan ratus ribu rupiah).
2. Belanja
a. Realisasi Belanja
Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan
efiseiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/lembaga. Belanja
Pengadilan Negeri Tapaktuan meliputi belanja pegawai dan belanja barang
(operasional dan non operasional).
Perincian anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dari tabel-tabel berikut ini :
Tabel.1
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Sumber Dana
Uraian Anggaran Dipa Realisasi Belanja Persentase
1 2 3 4
DIPA 01 2.955.216.000 2.721.983.837 92,11%
DIPA 03 39.335.000 37.376.000 95,02%
Tabel.2
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per-Jenis Belanja Berdasarkan Program DIPA-01
Kode Program Uraian Jenis Belanja Anggaran
DIPA
Realisasi %
1 2 3 4 5 6
005.01 Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Layanan Dukungan
Manajemen Peradilan
70.840.000 70.815.000 99,96
Pembayaran gaji dan
tunjangan
2.555.636.000 2.322.428.837 90,88
Penyelenggaraan
operasional dan
pemeliharaan
perkantoran
288.740.000 288.740.000 100
005.01 Program
Peningkatan sarana
dan prasarana
Aparatur
Mahkamah Agung
Program saranan dan
prasarana di
lingkungan peradilan
tingkat banding dan
tingkat pertama
40.000.000 40.000.000 100
Jumlah 2.995.216.000 2.721.983.837 92,11
Tabel.3
Kode Program Uraian Jenis Belanja Anggaran
DIPA
Realisasi %
1 2 3 4 5 6
005.03
Program
peningkatan
manajemen
Peradilan Umum
Pos Pelayanan
Hukum
9.150.000 9.150.000 100
Berkas perkara yang
diselesaikan zitting
platz dan prodeo
2.185.000 226.000 10,34
Terlaksananya
penyelesaian
administrasi perkara
di tingkat pertama
dan tingkat banding
yang diselesaikan
tepat waktu
28.000.000 28.000.000 100
Jumlah 39.335.000 37.376.000 95,02
Tabel.4
Rincian Realiasi Pengembalian Belanja per Jenis Belanja
Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja Realisasi Pengembalian
Belanja
1 2 3
51 Pengembalian belanja
pembulatan gaji PNS
8.664
Pengembalian belanja
tunjangan umum PNS
185.000
Jumlah 193.664
Tabel.5
Rincian Realisasi Pendapaan Negara Bukan Pajak
Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja Realisasi
1 2 3
423129 Pendapatan dan pemindahtangan BMN
lainnya
2.900.000
423141 Pendapatan sewa tanah, gedung dan
bangungan
2.647.462
423991 Penerimaan kembali persekot/uang
muka gaji
3.808.800
423999 Pendapatan anggaran lain-lain 1.236.000
423411 Pendapatan Legalisasi tanda tangan 560.000
423412 Pendapatan pengesahan surat dibawah
tangan
725.000
423415 Pendapatan ongkos perkara 1.180.000
423419 Pendapatan kejaksaan dan peradilan
lainnya
1.468.500
b. Hambatan dan Kendala
1) Tercapainya target keseluruhan sebesar 90% dalam penggunaan anggaran
DIPA 01 dengan rincian layanan dukungan manajemen peradilan, pembayaran
gaji dan tunjangan dan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan
perkantoran serta peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah
Agung mencapai sebesar 92,11% dan penggunaan pada DIPA 03 dengan rincian
belanja bantuan hukum, zitting plaatz dan prodeo serta penyelesaian
administrasi perkara sebesar 95,02%. Ada beberapa hal yang menjadi
hambatan dan kendala untuk pencapaian 100% pada DIPA 01 yaitu adanya
pegawai mutasi sehingga penyerapan anggaran untuk belanja pegawai menjadi
belum maksimal, kemudian untuk pencapaian 100% pada DIPA 03 karena
belum maksimalnya pelaksanaan sidang zitting plaatz dan prodeo pada
Pengadilan Negeri Tapaktuan.
2) Adanya pengembalian belanja pegawai berupa pengembalian Belanja
Pembulatan Gaji PNS dan Pengembalian Belanja Tunjangan Umum PNS.
A. KESIMPULAN
1. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran yang ditetapkan
pada tahun 2015, meskipun dalam kenyataan dari sasaran yang ditetapkan tersebut belum dapat
diwujudkan secara keseluruhan, dikarenakan indikator kinerja (outcome) belum secara tegas
mendefinisikan indikator kinerja (outcome) untuk seluruh sasaran yang ada sesuai dengan kondisi
yang diharapkan masyarakat.
2. Pada LkjIP Pengadilan Negeri Tapaktuan tahun 2015 ini menyampaikan terjadinya reviu Indikator
Kinerja Utama yang disinergikan dengan reviu Renstra Pengadilan Negeri Tapaktuan tahun 2015-
2019 dalam rangka penerapan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung pada area akuntabilitas dan
mewujudkan manajemen perencanaan kinerja di lingkungan Mahkamah Aung sesuai Peraturan
Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentans Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Pemenpan Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Surat Sekretaris Mahkamah Agung
Repbulik Indonesia Nomor 516-1/SEK/KU.01/11/2015 tanggal 17 Nopember 2015 tentang LkjIP
Tahun 2015 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016. Tahun 2015 sebagai tahun pertama
Rencana Stategis (Strategic Plan) Pengadilan Negeri Tapaktuan tahun 2015-2019 melaporkan suatu
capaian kinerja (Performance Result) yang dijabarkan dalam rencana kinerja tahun 2015 serta
dibandingkan dengan rencana kinerja (Performance Plan) beberapa tahun sebelumnya dari core
bussines (ciri khas) badan peradilan dalam bidang teknis yudisial seluruh kegiatan yang terkait
BAB VI
PENUTUP
dengan tugas dan fungsi yang meliputi bentuk administrasi perkara yang diproses di Pengadilan
Negeri Tapaktuan.
3. Dengan analisis capaian kinerja, keberhasilan dan kegagalan sepertai yang te lah diuraikan pada
Bab diatas, dan dengan gambaran capaian sasaran kinerja diharapkan dapat dijadikan rujukan dan
renungan pada masa yang akan datang untuk memperbaiki susunan program dan sasaran yang
dicapai. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan akutabilitas dan kinerja organisasi yang akan
terlaksana apabila unit-unit dan komponen pendukungnya saling mengisi, terancana, terstruktur
dan terprogram secara komprehensif.
4. Unsur kemandirian maupun kinera disadari dengan peningkatan kinerja yang akan berpengaruh
pada kecepatan dan kualitas pelayanan peradilan khususnya di Pengadilan Negeri Tapaktuan, oleh
karenanya masalah sarana dan prasarana beserta sumber daya manusia (sebagai user) adalah
sangat tidak bisa dipisahkan maupun diabaikan sehingga adanya kepuasan masyarakat pencara
keadilan terhadap pelayanan dibidang hukum dan peradilan yang profesional, efektif, murah dan
mandiri serta tidak adanya intervensi atau pengaruh dari lembaga tinggi lainnya sehingga terwujud
good governance.
5. Pengadilan Negeri Tapaktuan mempunyai tugas menyelenggarakan manejemen teknis,
administrasi organisasi dan finansial di bawah pembinaan Pengadilan Tinggi Banda Aceh dan
bertekad untuk secara bertahap dapat dirasakan adanya perbaikan dan peningkatan kinerja serta
kualitas pelayanan peradilan. Sangat disadari bahwa peningkatan kinerja serta kualitas pelayanan
peradilan tersebut belum mampu memenuhi tuntutan dari berbagai pihak, antara lain, masyarata
pencari keadilan yang mengharapkan adanya pelayanan dibidang peradilan yang profesional,
efektif, efisian dan bersih. Peningkatan kinerja ini merupakan wujud nyata tindakan perbaikan yang
telah dilakukan oleh Pengadilan Negeri Tapaktuan.
6. Kiranya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) tahun 2015 ini dapat memenuhi kewajiban
akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna
peningkatan kinerja bagi Pengadilan Negeri Tapaktuan, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP)
tahun 2015 ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan
dan implemtasi : Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana
Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) dimasa yang akan datang.
B. SARAN
Dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan tentunya terdapat juga pembelajaran yang berharga bagi
pelaksanaannya. Hal tersebut juga menjadi bagian yang diharapkan oleh semua pihak agar di tahun-tahun
berikutnya terus tercipta perbaikan-perbaikan dalam rangka pencapaian misi dan visi Penadilan Negeri
Tapaktuan. Beberapa saran dengan harapan agar pencapaian kinerja dapat lebih baik dimasa yang akan
datang :
1. Perlu peningkatan komitmen bersama untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKjIP), sebagai instrument control yang objektif dan transparan
dalam merencanakan, menetapkan dan mengukur kinerja Pengadilan Negeri Tapaktuan
sesuai dengan core bussines (ciri khas) dari tugas dan fungsinya dan keterampilan Sumber
Daya Manusianya untuk peningkatan penyelesaian perkara.
2. Dalam menetapkan target pada rencana kinerja tahunan harus membandingkan dari data
dua tahun sebelumnya sehingga target yang ditetapkan tidak terlalu rendah untuk
menghindari jika terjadi analisis pengukuran kinerja yang ada capaian kinerja yang melebihi
100%.
3. Adanya penghargaan dan sanksi dalam melakukan proses pemanfaatan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LkjIP), merupakan instrumen objektif yang tidak berpihak. Kelayakan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) sebagai punish and reward merupakan mata
rantai yang tidak terpisahkan dari kesempurnaan instrumental lainnya (renstra, indikator
kinerja utama, penetapakn kinerja dan evaluasi LkjIP) yang harus optimal.
4. Lebih mengoptimalkan penerapan Sistem AkjIP pada Pengadilan Negeri Tapaktuan mulai
dari penyusunan Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Penganggaran, Perjanjian Kinerja,
LkjIP, antara lain :
a) Dalam perumusan berbagai dokumen perencanaan, seperti rencana Kinerja
Tahunan, Penganggaran, Perjanjian Kinerja dan lain-lain memanfaatkan Renstra
sebagai acuan.
b) Mempersiapkan sistem pengukuran dan pengumpulan data kinerja yang handal
termasuk penetapan indikator kinerja dan outcome, sehingga Mahkamah Agung
dan jajaran peradilan di bawahnya dapat memperlihatkan manfaat program dan
kegiatan bagi masyarakat.
5. Pemanfaatan anggaran untuk tahun mendatang, mengacu kepada pencapaian sasaran
yang telah ditetapkan dalam perencanaan Strategis Tahun 2015 – 2019.
6. Dalam tahun mendatang akan dipersiapkan pengumpulan dan penguuran data kinerja
sehingga indikator keberhasilan yang akan diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata
yang diharapkan masyarakat. Agar implementasi SAKjIP benar-benar efektif perlu segera
direalisasikan sinergitas antara laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu
kesatuan, sehingga kinerja yang dibiayai oleh DIPA benar-benar terukur, bermanfaat dan
akuntabel.