laporan akhir - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan...

47
1 LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Penanggung Jawab RACHMAN JAYA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

Upload: nguyenduong

Post on 05-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

1

LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Penanggung Jawab

RACHMAN JAYA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2015

Page 2: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

2

KATA PENGANTAR

Sebagai salah satu institusi pemerintah yang berbasis kepada inovasi

teknologi teknologi pertanian, tentunya program kegiatan yang dilaksanakan oleh

BPTP Aceh harus mengacu kepada kompetensi kelembagaan berbasis scientific

research yang berwujud pada pelaksanaan kegiatan inovasi teknologi pertanian.

Fakta ini pada dasarnya telah tercermin dalam agenda pembangunan pemerintah

(Nawa Cita). Dari sisi pertanian, Nawacita diarahkan kepada program pencapaian

mandiri pangan (food security).

BPTP Aceh sebagai lembaga vertikal Kementerian Pertanian di daerah,

memiliki tanggung jawab yang besar untuk pencapaian program tersebut,

melalui beberapa kegiatan yang bersifat strategis (Top-down) maupun yang

bersifat kewilayahan (Bottom-Up). Pada TA. 2015 kegiatan tersebut mencakup

pendampingan komoditas strategis padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan

bawang merah dan kegiatan bersifat perakitan teknologi spesifik lokasi.

Untuk menilai tingkat pencapaian tersebut beberapa kegiatan telah

dilakukan diantaranya seminar proposal dan hasil pengkajian serta diseminasi.

Secara teknis output dari kegiatan tersebut adalah adanya umpan balik untuk

peningkatan kapasitas kelembagaan dan individu teknis (peneliti, penyuluh dan

teknisi) dalam menjabarkan tujuan strategis ke dalam kegiatan operasional Balai.

Akhirnya Tim Koordinator Program dan Evaluasi BPTP Aceh mengucapkan

banyak terima kasih kepada peneliti, penyuluh, teknisi dan manajemen yang

telah membantu pelaksanaan kegiatan BPTP Aceh TA. 2015. Kami sangat

menghargai terhadap setiap saran dan kritikan yang konstruktif untuk

meningkatkan kapasitas kegiatan teknis BPTP Aceh diwaktu yang akan datang.

Banda Aceh, Januari 2016

Koordinator Program dan Evaluasi

Dr. Rachman Jaya

Page 3: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

3

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Penyusunan Program dan Anggaran Teknologi Pertanian

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh

3. Alamat Unit Kerja : Jl. T. Nyak Makam No. 27 Lampineung Banda Aceh

4. Sumber Dana : DIPA BPTP Aceh TA. 2015

5. Penanggung Jawab RKTM

a. Nama : Dr. Rachman Jaya, M.Si

b. Pangkat/Golongan : Penata Tk.I / III d

c. Jabatan : Peneliti Muda / Koordinator Program

6. Jangka Waktu : Satu (1) tahun

7. Biaya : Rp. 80.200.000,- (Delapan puluh juta dua ratus ribu rupiah)

Koordinator Program, Penanggung Jawab,

Dr. Rachman Jaya, M.Si

Dr. Rachman Jaya, M.Si

NIP. 19740503 200003 1 001 NIP. 19740503 200003 1 001

Mengetahui, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian,

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh,

Dr. Abdul Basit, MS

Ir. Basri A. Bakar, M.Si

NIP.19610929 198603 1 003 NIP. 19600811 198503 1 001

Page 4: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

4

RINGKASAN

1 Judul Kegiatan : Koordinasi Penyusunan Program dan Anggaran Teknologi Pertanian

2 Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh

3 Lokasi : BPTP Aceh

4 Agroekosistem : -

5 Status (L/B) : Lanjutan

6 Tujuan : Mengumpulkan bahan dan mengkoordinasikan penyusunan program dan rencana kerja/teknis/program tahunan Balai.

Mengumpulkan bahan dan mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran pengkajian/ diseminasi dari masing-masing penanggung jawab.

7 Keluaran : Dokumen rencana teknis Tahunan Balai Dokumen rencana aksi dan anggaran Tahunan

Balai 8 Hasil Melalui kegiatan Penyusunan Rencana Kegiatan

dan Anggaran yang terstruktur dan sejalan alur perencanaan di lingkup Balitangtan selama setahun, maka akan diperoleh suatu dokumen perencanaan yang akurat dan operasional sesuai kondisi wilayah Aceh.

9 Prakiraan Manfaat : Dengan penyusunan program dan perencanaan yang akurat yang mengacu pada alur perencanaan di lingkup Badan Litbang Pertanian, maka dapat memberikan dukungan pada tugas dan fungsi BPTP Aceh dalam menghasilkan inovasi teknologi spesifik lokasi di wilayah Aceh.

10 Prakiraan Dampak : Dampak yang diperoleh melalui penyusunan program dan rencana kerja yang akurat adalah meningkatkan kinerja Balitbangtan khususnya BPTP Aceh dan memberikan kontribusi positif terhadap capaian keberhasilan program lingkup Kementerian Pertanian.

Page 5: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

5

11 Prosedur : Mekanisme perencanaan dan program lingkup Badan Litbang Pertanian mengacu pada dan mekanisme penyusunan, evaluasi dan persetujuan proposal mengacu pada Permentan Nomor: 44/OT.140/8/2011. Penyusunan program/kegiatan BPTP Aceh dikoordinasikan dengan instansi vertikal (secara hirarkis) dan dinas/instansi lingkup pertanian kabupaten/kota dan provinsi Aceh. Penyusunan anggaran pengkajian/diseminasi dikoordinasikan dengan bidang program BBP2TP dan penanggung jawab kegiatan di BPTP Aceh. Usulan kegiatan dari BPTP Aceh akan dibahas oleh tim evaluator di BBP2TP dan hasil evaluasi dijadikan sebagai masukan bagi penanggung jawab kegiatan untuk perbaikan proposal kegiatan.

12 Jangka Waktu : Satu tahun

13 Biaya (TA. 2015) : Rp. 80.200.000,- (Delapan puluh juta dua ratus ribu rupiah)

Page 6: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

6

SUMMARY

1 Title : Preparing of Program and Budget Coordination Agricultural Technology

2 Implementation

Unit

: Assesment Institute for Agricultural Technology of Aceh

3 Location : AIAT of Aceh

4 Agroecosystem : -

5 Status : Continued

6 Objectives : To collect materials and coordinate concern preparation of the program and blue print of AIAT of Aceh.

To collect materials and coordinate concern preparation of the assessment and dissemination budget of AIAT of Aceh.

7 Outputs : A blue Print and annual program of AIAT of Aceh.

A budget plan document of assessment and dissemination of AIAT of Aceh.

8 Outcome Through Planning and budget activities are structured and consistent groove in scope Balitangtan planning for a year, it will obtain an accurate planning documents and operational according to the conditions of Aceh region.

9 Expected Benefit : With programming and accurate planning that refers to the flow of planning in IAARD, it can provide support to the duties and functions of the Ministry of Agriculture of Aceh produce specific technology innovation in the region of Aceh.

10 Expected Impact : Impact obtained through programming and accurate work plan is to improve the performance of Balitbangtan especially AIAT of Aceh and make a positive contribution to the achievement of the program's success scope of the Ministry of Agriculture.

Page 7: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

7

11 Procedure : Planning mechanisms and IAARD programs as well as mechanism refers to the preparation, evaluation and approval of the proposal based on Regulation No. 44 / OT.140 / 8/2011. Preparation of program/activities are coordinated with agencies AIAT of Aceh vertical (hierarchical) and services / agencies agricultural sphere by district and province of Aceh. Budgeting assessment / dissemination of the program is coordinated with group programming at Indonesian Centre for agricultural technology Assesment and Development (ICATAD) and activity coordinator at AIAT Aceh. Proposed activities of Aceh AIAT will be discussed by a team of evaluators at ICATAD and evaluation results serve as input for the party responsible for the improvement proposal activities.

12 Duration : one year

13 Budget (FY 2015) : IDR 80.200.000

Page 8: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

8

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 1

1.2 Dasar Pertimbangan …………………………………………………………………. 2

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………. 3

1.4 Keluaran …………………………………………………………………………………. 4

II. PROSEDUR PELAKSANAAN …………………………………………………………….. 5

2.1 Pendekatan dan Kerangka Pikir …………………………………………………. 5

2.2 Ruang Lingkup Kegiatan …………………………………………………………… 5

2.3 Bahan dan Prosedur Pelaksanaan ………………………………………………. 6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………….. 8

3.1 Seminar ROPP/RODHP ……………………………………………………………… 8

3.2 Seminar Hasil Kegiatan …………………………………………………………….. 12

IV. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………….. 15

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………….. 16

Page 9: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

9

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Mekanisme Perencanaan Program Permentan No: 44/OT.140/8/2011…… 7

2. Mekanisme Evaluasi Proposal Permentan No: 44/OT.140/8/2011 …………. 7

3. Template seminar ROPP/RODHP BPTP Aceh TA.2015 …………………………. 11

4. Salah satu slide pada seminar ROPP/RODHP BPTP Aceh TA.2015 ………… 11

5. Sesi penyampaian materi seminar ROPP/RODHP BPTP Aceh TA.2015 …… 12

6. Peserta seminar ROPP/RODHP BPTP Aceh TA.2015 …………………………… 12

7. Kepala BPTP memberikan arahan pada seminar hasil TA. 2015 ……………. 13

8. Salah satu presenter menyampaikan materi seminar hasil TA. 2015 …….. 13

9. Peserta seminar hasil kegiatan pengkajian dan diseminasi TA. 2015 …….. 13

Page 10: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

10

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berkenaan dengan kebijakan pemerintahan baru dengan Kabinet Kerja,

yang diwarnai dengan gaya sederhana namun kecepatan tinggi, maka

Balitbangtan sebagai “bagian” dari birokrasi nasional dituntut melakukan sinergi,

harmoni, dan simplikasi dalam mereorientasi kebijakan program ke depan.

Reorientasi kebijakan litbang pertanian juga harus mencermati dinamika global,

regional, dan national agricultural research outlook. Sehubungan dengan itu,

Balitbangtan akan “kerja” mengimplementasikan program dan kegiatan litbang

yang “back to basic” secara sistematis, efektif, dan dilandasi spirit manajemen

korporasi Balitbangtan, dan tagline Science, Innovations, Networks

(Balitbangtan, 2015). Kegiatan litbang pertanian harus tetap memperhatikan

orientasi jangka panjang, disamping refocusing jangka pendek yang saat ini

tertuju pada swasembada pangan dan komoditas strategis lainnya. Oleh karena

itu kegiatan litbang pertanian yang tidak terkait langsung dengan swasembada

pangan tetap perlu menjadi perhatian UK/UPT lingkup Balitbangtan. Hal ini

dibuktkan dengan pengalokasian anggaran yang memadai untuk mendukung

kegiatan non swasembada di lingkup Balitbangtan.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian No 16/Permentan/OT.140/3/2006

tanggal 1 Maret 2006 bahwa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian merupakan

unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan pertanian yang

mempunyai tugas dan fungsi utama melaksanakan pengkajian, perakitan dan

pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Disamping

beberapa kegiatan penunjang, misalnya manajemen dan kegiatan bersifat top-

down dari Kementerian Pertanian.

Koordinator program dan evaluasi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, dan

evaluasi serta laporan, dan penyiapan bahan kerjasama, informasi, dokumentasi

dan penyebarluasan dan pendayagunaan hasil serta pelayanan sarana

pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi. Koordinator program dan evaluasi dalam mempersiapkan bahan

penyusunan program dan rencana kerja/teknis/program (blue print) balai

Page 11: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

11

bekerjasama dengan instrument balai lainnya yaitu pihak Manajemen dan Seksi

Pendayaguanaan Hasil Pengkajian (Sie KSPHP).

Penyusunan rencana program Balai dilakukan melalui koordinasi secara

vertikal dengan bidang program di Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian (BBP2TP) dan secara lintas sektoral dengan Dinas/instansi

terkait di daerah, seperti forum pertemuan Musawarah Rencana Pembangunan

Pertanian/Daerah (Musrenbangtan/Musrenbangda) dan pertemuan Tim Komisi

Teknologi Pertanian.

Berdasarkan hasil Raker Balitbangtan tahun 2015, maka alur mekanisme

perencanaan dan program lingkup Badan Litbang Pertanian mengacu Permentan

Nomor: 44/OT.140/8/2011, baik dalam penyusunan, evaluasi dan persetujuan

proposal. Perencanaan di tingkat balai dilakukan dimulai usulan dari para

pengkaji dilanjutkan pembahasan di tingkat kelji, yang selanjutnya dituangkan

dalam bentuk matriks usulan kegiatan. Selanjutnya matriks usulan kegiatan

dievaluasi di tingkat Balai Besar dan menjadi bahan evaluasi di bagian

perencanaan Badan Litbang Pertanian. Matriks usulan kegiatan yang sudah

melewati proses evaluasi oleh tim evaluator di BB Pengkajian dan Badan Litbang

akan menjadi dasar dalam penyusunan proposal kegiatan pengkajian di tingkat

Balai. Selain itu, proses perencanaan di tingkat balai juga merespon program

strategis dari Kementan, seperti program pendampingan kawasan, UPSUS

swasembada pangan, GP-PTT, Pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP)

yang selanjutnya menjadi kegiatan pendampingan di tingkat provinsi ataupun

kabupaten/kota.

1.2. Dasar Pertimbangan

Era pembangunan yang semakin kompetitif menuntut peran Balitbangtan

dalam pembangunan pertanian (impact recognition) dan peningkatan nilai ilmiah

(scintific recognition) dalam pencapaian status sebagai lemabag penelitian yang

berkelas dunis. Mencermati tuntutan tersebut, perlu reorientasi paradigma

pembangunan pertanian menunju "Penelitian untuk pembangunan" (research for

development). Dengan paradigma ini, orientasi kerja Balitbangtan adalah

menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan sistem kelembagaan pertanian

untuk diterapkan sebagai mesin penggerak pembangunan pertanian. Untuk itu,

kegiatan penelitian dan pembangunan harus berorientasi kepada kebutuhan

Page 12: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

12

pengguna (user oriented) tanpa mengabaikan pengembangan teknologi yang

bersifat demand driving, sehingga ilmu pengetahuan, teknologi dan sistem

kelembagaan pertanian yang dihasilkan lebih tepat guna (spesifik lokasi) dan

futuristik.

Dalam paradigma penelitian untuk pembangunan peranan perencanaan

penelitian dan pengembangan sangat strategis mendukung pencapaian sasaran

Balitbangtan, meliputi: (a) terciptanya varietas unggul dan galur (benih dan bibit)

dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas mendukung pencapaian

swasembada dan swasembada berkelanjutan; (b) terciptanya inovasi teknologi

produksi dan pengelolaan sumberdaya pertanian mendukung pencapaian

swasembada dan swasembada berkelanjutan; (c) terciptanya inovasi teknologi

pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya lokal mendukung diversifikasi

pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, (d) tersedianya

kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis dan agroindustri untuk

peningkatan kesejahteraan petani, (e) meingkatnya sistem diseminasi, promosi

dan diseminasi inovasi teknologi pertanian, serta jejaring kerjasama nasional dan

internasional; dan (f) meningkatnya jumlah publikasi di jurnal nasional dan

internasional, hak kekayaan intelektual (HKI) dan komersialisasi hasil penelitian.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut, maka Balitbangtan berupaya

melakukan reformasi perencanaan dan penganggaran dan kegiatan dalam

kerangka performance base budgeting.

1.3. Tujuan

A. Tujuan Tahun 2015

Mengumpulkan bahan dan mengkoordinasikan penyusunan program dan

rencana kerja/teknis/ program tahunan Balai.

Mengumpulkan bahan dan mengkoordinasikan penyusunan rencana

anggaran pengkajian/diseminasi dari masing-masing penanggung jawab.

B. Tujuan Jangka Panjang

Melakukan penyusunan rencana kerja dan anggaran yang mendukung

tugas dan fungsi balai dalam menghasilkan teknologi tepat guna spesifik lokasi di

Provinsi Aceh.

Page 13: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

13

1.4. Keluaran

A. Keluaran Tahun 2015

Terkumpulnya bahan dan terlaksananya koordinasi dalam penyusunan

program dan rencana kerja/teknis/ program tahunan Balai.

Terkumpulnya bahan dan terlaksananya koordinasi dalam penyusunan

rencana anggaran pengkajian/diseminasi dari masing-masing penanggung

jawab.

B. Keluaran Jangka Panjang

Berjalannya kegiatan penyusunan rencana kerja dan anggaran yang

mendukung tugas dan fungsi balai dalam menghasilkan teknologi tepat guna

spesifik lokasi di Provinsi Aceh.

1.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak

Dengan penyusunan program dan perencanaan yang akurat yang

mengacu pada alur perencanaan di lingkup Badan Litbang Pertanian, maka dapat

memberikan dukungan pada tugas dan fungsi BPTP Aceh dalam menghasilkan

inovasi teknologi spesifik lokasi di Provinsi Aceh

Dampak yang diperoleh melalui penyusunan program dan rencana kerja

yang akurat adalah meningkatkan kinerja Balitbangtan khususnya BPTP Provinsi

Aceh dan memberikan kontribusi positif terhadap capaian keberhasilan program

lingkup Kementerian Pertanian.

Page 14: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

14

II. PROSEDUR PELAKSANAAN

2.1. Pendekatan dan Kerangka Pikir

Perencanaan penelitian dan pengembangan pertanian secara umum

mengacu pada program pembangunan pertanian nasional dan kebutuhan

stakeholder (pemangku kepentingan). Penelitian dan pengembangan pertanian

berpedoman pada rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Kementerian

Pertanian, yang selanjutnya dijabarkan ke dalam Renstra Balitbangtan. Program

penelitian dan pengembangan pertanian tahunan ditetapkan dengan mengacu

pada: (a) kebijakan pembangunan nasional dan Kementerian Pertanian, (b)

Renstra Balitbangtan dan Renstra masing-masing UK/UPT lingkup Balitbangtan,

(c) kebutuhan pemangku kepentingan yang diperoleh melalui mekanisme

penjaringan umpan balik, serta (d) kebutuhan mendesak dalam bidang pertanian

atau kebutuhan yang bersifat antisipatif dan responsif terhadap isu-isu aktual

dan strategis.

Kegiatan penelitian dan pengembangan di Balitbangtan merupakan

rangkaian kegiatan terstruktur yang mengacu pada alur penyiapan inovasi

inovasi teknologi pertanian sesuai dengan Permentan Nomor:

03/Kpts/OT.060/1/2005, tentang pedoman penyiapan dan penerapan teknologi

pertanian. Dalam Permentan tersebut telah diatur penciptaan inovasi yang

dilakukan di UK/UPT. Keterkaitan antara tahapan satu dengan tahapan

berikutnya adalah sebagai berikut: tahapan penelitian, tahapan verifikasi dan

tahapan pengkajian serta tahapan diseminasi.

2.2. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/

Program meliputi pengumpulan bahan dan koordinasi kegiatan secara vertikal

(hirarkis) melalui bidang program BBP2TP, dan koordinasi lintas sektoral melalui

forum pertemuan Musrenbangtan tingkat kabupaten/kota dan provinsi,

Musrenbangda tingkat provinsi, dan Tim Komisi Teknologi Pertanian. Bahan

usulan kegiatan dan anggaran pengkajian/diseminasi dikumpulkan dari

penanggungjawab, yaitu dalam bentuk Matrik Program, RPTP, RDHP dan RAB.

Page 15: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

15

Rencana pengkajian dan diseminasi tersebut dibahas secara berjenjang mulai

dari tingkat Balai, BBP2TP, sampai dengan Balitbangtan.

2.3. Bahan dan Prosedur Pelaksanaan

A. Lokasi dan Waktu

Kegiatan perencanaan dilaksanakan di Provinsi Aceh dan di luar wilayah

Aceh. Waktu pelaksanaan mulai bulan Januari hingga Desember 2015.

B. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

penyusunan program dan perencanaan antara lain komputer, printer, DVD/CD-

RW, UFD flasdisk, kertas, refill tinta.

C. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

Mekanisme perencanaan dan program lingkup Badan Litbang Pertanian

mengacu pada dan mekanisme penyusunan, evaluasi dan persetujuan proposal

mengacu pada Permentan Nomor: 44/OT.140/8/2011 (Gambar 1) dan (Gambar

2). Penyusunan program/kegiatan BPTP Aceh dikoordinasikan dengan instansi

vertikal (secara hirarkis) dan Dinas/instansi lingkup pertanian kabupaten/kota

dan Provinsi Aceh. Penyusunan anggaran pengkajian/diseminasi dikoordinasikan

dengan bidang program BBP2TP dan penanggung jawab RPTP/RDHP BPTP Aceh.

Usulan kegiatan dari BPTP Aceh akan dibahas oleh tim evaluator di BBP2TP dan

hasil evaluasi dijadikan sebagai masukan bagi penanggung jawab kegiatan untuk

perbaikan proposal kegiatan.

Page 16: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

16

Gambar 1. Mekanisme perencanaan dan program sesuai Permentan Nomor:

44/OT.140/8/2011

Gambar 2. Mekanisme penyusunan, evaluasi dan persetujuan proposal mengacu

pada Permentan Nomor: 44/OT.140/8/2011

Page 17: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

17

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh merupakan salah satu unit

kerja Badan Litbang yang melakukan kegiatan pengkajian dan Diseminasi. Dalam

empat tahun belakangan ini BPTP melakukan kegiatan pendampingan terhadap

program strategis Kementerian Pertanian. Program strategis kemtan yang berupa

Pendampingan kegiatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi, Jagung,

Kedelai untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan,

pendampingan program swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK),

pendampingan kegiatan percepatan penerapan teknologi terpadu (P2T3)

mendukung swasembada gula, pendampingan program pengembangan kawasan

agribisnis hortikultura PKAH). Kegiatan ini merupakan kegiatan pokok dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan petani. Kegiatan yang dilaksanakan oleh

dinas yang perlu disinkronkan dengan kegiatan BPTP agar BPTP dapat berjalan

bersama dalam melakukan kegiatan, sehingga saling mendukung dalam rangka

mencapai tujuan. Untuk mencapai maksud tersebut di atas maka telah dilakukan

beberapa kegiatan diantaranya:

1. Seminar ROPP/RODHP TA. 2015 tanggal 24-25 Februari 2015

2. Seminar Hasil SMARDT Tahun 2015

3. Seminar Hasil Pengkajian dan Diseminasi TA. 2014 tanggal 17-18 Februari

2015.

3.1. Seminar ROPP/RODHP

Seminar ini bertujuan untuk memberikan masukan berupa saran dan kritik

yang konstruktif bagi tim pelaksana masing-masing kegiatan pengkajian dan

diseminasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah, masing-masing

presenter memaparkan rencana pengkajian atau kegiatan diseminasi secara oral,

dengan dibantu oleh presentasi berbasis Microsoft Power Point. Proses seminar

dipandu oleh moderator, kemudian dilakukan diskusi secara terbuka (pertanyaan,

konfirmasi dan saran untuk memperbaiki rencana kegiatan). Secara lengkap

judul penelitian, diseminasi dan pelaksana kegiatan yang dibahas dapat dilihat

pada Tabel 1.

Page 18: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

18

Tabel 1. Judul ROPP/RODHP TA.2015.

No. Judul Pengkajian Penanggung Jawab

Kegiatan

Pagu

(Rp.000)

A. Teknologi Spesifik Lokasi :

1. Kajian Percepatan Adopsi Inovasi

Teknologi Budidaya dan Pascapanen

Kakao

Fenty Ferayanti, SP. 88.000

2. Uji Adaptasi Beberapa Varietas Padi

Dataran Tinggi di Propinsi Aceh

Idawanni, SP. 88.000

3. Kajian Teknologi Pemanfaatan Panen

kedua Ratoon Padi di Lahan Sawah

Abdul Azis, S.Pi. 83.500

B. Kajian Pewilayahan Komoditas

Pertanian Berdasarkan Zona Agro-

Ekologi (ZAE) skala 1:50.000

Mendukung Pembangunan Pertanian di

Propinsi Aceh (Aceh Besar, Pidie, Aceh

Jaya, dan Aceh Selatan).

Didi Darmadi, SP. M.Si 303.500

C. Pengelolaan Sumberdaya Genetik Dr. drh Iskandar

Mirza, M.P.

144.000

D Rekomendasi Kebijakan Pembangunan

Pertanian

1. Analisis dan Rekomendasi Kebijakan

Pembangunan Pertanian

Ir. Basri AB, M. Si 71.000

2. Analisa Dampak Teknologi KRPL di

Provinsi Aceh

Nazariah, SP, M. Si 35.500

E. Diseminasi Inovasi Teknologi dalam

Rangka Percepatan Diseminasi Inovasi

Teknologi Pertanian di Propinsi Aceh

1. Pengembangan Media Informasi

Pertanian

Nazariah, S.P., M.Si. 94.400

2. Visitor Plot dan Klinik Teknologi

Pertanian

Ir. Elviwirda 100.000

3. Pameran dan Ekpose Cut Nina Herlina, S. Pi 90.000

F. Peningkatan komunikasi Inovasi

Teknologi dalam Rangka Percepatan

Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian

di Propinsi Aceh

Ir. Nani Yunizar 80.000

G. Taman Agroinovasi Dr. Yenni Yusriani 100.000

H. Model Penyediaan Benih Untuk

Pemenuhan Kebutuhan Daerah

Ir. Iskandar. M. Si 507.000

I Pendampingan dan Inovasi Teknologi

Pertanian pada Program Strategis

Kementan

Page 19: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

19

1. Pendampingan Kawasan Pertanian

Tanaman Pangan (Padi, Jagung, dan

Kedelai)

Ir. Chairunas, M.S. 746.200

2. Pengembangan Kawasan Agribisnis

Hortikultura (PKAH) di Propinsi Aceh

Ir. Iskandar. M. Si 256.500

3. Pendampingan Pengembangan

Kawasan Pertanian Tanaman

Perkebunan (Kopi, Kakao, Tebu) di

Provinsi Aceh

Firdaus, SP. M.Si 258.500

4.

Pendampingan Pengembangan

Kawasan Pertanian Peternakan Sapi

Potong

Dr. drh Iskandar

Mirza

120.000

5.

Pendampingan Kalender Tanam

(Katam).

Nazariah S.P. M.Si 83.300

6. Pendampingan Kawasan Rumah

Pangan Lestari (KRPL)

Dr. Yenni Yusriani 323.750

7. Model Laboratorium Lapang Inovasi

Pertanian

Ir. Nani Yunizar 114.500

8. Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan

Ir. Yufniati ZA 100.000

I. Pendampingan dan Pengawalan

Program Strategis Kementerian

Pertanian di Propinsi Aceh (UPSUS)

Ir. Basri. AB. M. Si 900. 000

K. Produksi Benih Sumber Ir. M. Nasir Ali 2.548.539

J. Model Pengembangan Inovasi

Pertanian Bio-Industri

1. Model Pengembangan Inovasi Berbasis

Integrasi Kedelai Kambing

Ir. Chairunnas, M.Sc. 560.000

2. Model Pertanian Bio Industri Berbasis

Kopi Arabika

Ir. Yufniati ZA 476.000

Secara teknis, seminar ROPP/RODHP TA.2015 dilaksanakan selama dua

hari, Selasa - Rabu, 24-25 Februari 2015 di Aula BPTP Aceh. Seminar ini dipimpin

oleh Dr. Rachman Jaya, M.Si (koordinator program dan evaluasi) dihadiri oleh

seluruh peneliti, penyuluh dan teknisi yang sebagian besar merupakan juga

menjadi penanggung jawab kegiatan pengkajian dan diseminasi.

Ekstrak hasil seminar ROPP/RODHP TA. 2015 adalah untuk kegiatan yang

bersifat pengkajian (notulensi seminar terlampir), umumnya saran dan masukan

dari peserta adalah agar tim pengkaji lebih fokus kepada substansi masalah yang

akan diselesaikan, sedangkan pada sisi metodologi banyak sekali masukan dan

Page 20: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

20

juga perbaikan (refocusing) terhadap metode yang digunakan. Metode yang

diperbaiki mencakup lokasi, calon petani kooperator dan yang terpenting pada

alat analisis yang digunakan, dalam hal ini harus sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai, dengan kata lain metode yang digunakan harus bisa menjawab tujuan

yang telah ditetapkan (hipotesis).

Pada kegiatan yang bersifat diseminasi, dalam hal dapat berwujud

pendampingan, penyebarluasan inovasi teknologi dan perbanyakan benih serta

upaya khusus (UPSUS), umumnya saran dan masukan peserta kepada tim

pelaksana adalah fokus kepada substansi pelaksanaan kegiatan, sedangkan pada

metodologi umumnya agar tim pelaksana lebih memahami fokus diseminasi yang

akan dilaksanaka, target dan tingkat adopsi dari inovasi teknologi yang

disebarluaskan melalui penggunaan metode (alat ukur) yang spesifik mengukur

substansi kegiatan diseminasi.

Gambar 3. Template seminar ROPP/RODHP BPTP Aceh TA.2015

Gambar 4. Salah satu slide pada seminar ROPP/RODHP BPTP Aceh TA.2015

Page 21: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

21

Gambar 5. Sesi penyampaian materi seminar ROPP/RODHP BPTP Aceh TA.2015

Gambar 6. Peserta seminar ROPP/RODHP BPTP Aceh TA.2015

3.2. Seminar Hasil Kegiatan TA. 2015 Tanggal 4-5 Januari 2016

Fokus dari kegiatan ini adalah penyampaian hasil pelaksanaan pengkajian

dan diseminasi TA. 2015. Dari sisi monitoring dan evaluasi, kegiatan ini

bermakna sinkronisasi antara proposal dan ROPP/RODHP yang dijabarkan secara

teknis dalam petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan dan term of referene (TOR)

untuk kegiatan yang bersifat temu teknis, temu lapang, pelatihan (workshop)

dan seminar. Pada dasarnya teknis pelaksanaan kegiatan sama dengan kegiatan

seminar pada umumnya. Presenter (terjadwal) menyampikan pokok-pokok

pikiran dari kegiatan yang telah dilaksanakan secara oral, yang dibantu dengan

materi presentasi dalam bentuk Power Point. Pada masing-masing sesi dipandu

oleh moderator dan notulen. Pada bagian akhir Kepala BPTP Aceh memberikan

ulasan secara direktif terhadap pelaksanaan kegiatan dan rencana kegiatan

untuk masa yang akan datang.

Ekstrak hasil kegiatan umumnya untuk kegiatan pengkajian sebagian

besar diskusi lebih banyak membahas pencapaian tujuan dengan metode yang

digunakan (notulensi kegiatan terlampir). Secara umum tujuan dari masing-

Page 22: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

22

masing kegiatan telah tercapai, walupun terhadap beberapa kegiatan yang

secara teknis belum sempurna. Dalam hal ini metode yang digunakan belum

sepenuhnya mampu menjawab pertanyaan penelitian (research quetions),

sehingga masih diperlukan perbaikan sebelum laporan akhir kegiatan diterbitkan,

atau publikasi pada media yang lebih jauh, seperti jurnal dan prosiding.

Gambar 7. Kepala BPTP memberikan arahan pada seminar hasil kegiatan

pengkajian dan diseminasi TA. 2015

Gambar 8. Salah satu presenter menyampaikan materi seminar hasil kegiatan

pengkajian dan diseminasi TA. 2015

Gambar 9. Peserta seminar hasil kegiatan pengkajian dan diseminasi TA. 2015

Page 23: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

23

IV. KESIMPULAN

Secara subtansi, laporan penyusunan program dan anggaran teknologi

pertanian TA. 2015 BPTP Aceh memiliki arti penting bagi proses pembelajaran

(lesson learned) bagi BPTP Aceh sebagai institusi kelembagaan maupun bagi

individu (peneliti, penyuluh, teknisi dan manajemen) dalam peningkatan kapasitas

kelembagaan dan materi kajian dan diseminasi. Wujud dari pelaksanaan kegiatan ini

adalah terjadinya sinkronisasi antara dokumen yang menjadi pedoman oleh tim

pelaksana dalam melaksanakan seluruh kegiatan, dalam hal ini mengacu kepada

kegiatan berbasis kompetensi.

Secara keseluruhan kegiatan yang bersifat teknis pada TA. 2015 dapat

dikatakan telah berjalan dengan baik, walaupun masih diperlukan perbaikan dalam

hal substansi kegiatan dan metode pelaksanaan. Ekstrak dari laporan ini juga akan

disampaikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPTP

Aceh TA.2015.

Page 24: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

24

DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2002. Panduan Umum. Manajemen Internal dan Komersialisasi Teknologi Pertanian dan Pengembangan Pertanian. Badan Litbang Pertanian. 44 hal.

Badan Litbang Pertanian. 2003. Panduan Umum Pelaksanaan Pengkajian Serta

Program Informasi, Komunikasi dan Diseminasi di BPTP. Badan Litbang Pertanian. 74 hal.

Badan Litbang Pertanian. 2003. Panduan. Penyusunan dan Mekanisme

Perencanaan Program Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Badan Litbang Pertanian. 35 hal.

Badan Litbang Pertanian. 2005. Rencana Strategis Badan Litbang Pertanian

2005-2009. Departemen Pertanian, Badan Litbang Pertanian. 104 hal.

Badan Litbang Pertanian. 2006. Kumpulan Juklak dan Juknis Prima Tani.

Departemen Pertanian, Badan Litbang Pertanian. BBP2TP. 2004. Prosiding Lokakarya Sinkronisasi Program Penelitian dan

Pengkajian Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Litbang Pertanian. 100 hal.

BBP2TP. 2005. Prosiding Lokakarya Pertemuan Regional BPTP; Peningkatan

Kinerja BPTP Dalam Rangka Mendukung Pemantapan Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis dan Peningkatan Kesejahteraan Petani. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP), Badan Litbang Pertanian. 155 hal.

BBP2TP. 2006. Pedoman Umum Pengkajian dan Diseminasi Inovasi Pertanian,

Monitoring dan Evaluasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 20/ Permentan/ TU.200/3/2008 Tentang

Pedoman Umum Penyusunan dan Evaluasi Proposal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun 2008.

Page 25: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

25

Lampiran 1:

TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

No Nama Jabatan dalam

kegiatan

Uraian tugas Alokasi waktu (jam /

minggu)

1 Dr. Rachman Jaya, M.Si Penanggung jawab

kegiatan

Mengkoordinir pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran

4

2 Ir. Nurbaiti, M.Si Pelaksana kegiatan

Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran

2

3 Zuardi Efendi, SP. Pelaksana kegiatan

Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kegiatan

2

4 Husaini, SP Pelaksana Kegiatan

Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kegiatan

2

5 Eka Fitria, SP Pelaksana kegiatan

Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kegiatan

2

6 Cut Hilda, SP Pelaksana kegiatan

Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kegiatan

2

7 Rosdewani, SE Pelaksana kegiatan

Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kegiatan

2

8 Irvanda Fatmal, SP Pelaksana kegiatan

Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kegiatan

2

Page 26: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

26

Lampiran 2

NOTULENSI (Dokumen proses) RAPAT SEMINAR ROPP/RODHP

TA.2015 (SELASA-RABU/ 24-25 FEBRUARI 2015)

I. PEMBUKAAN DAN PENGARAHAN DARI KEPALA BPTP ACEH (Ir. Basri AB, M.Si)

- Pada saat pemeriksaan terhadap Laporan kegiatan oleh para pemeriksa

dari Kementerian salah satu yang akan diminta adalah laporan ROPP, oleh

karena itu diharapkan agar penanggungjawab lebih mendetail paparan isi

didalam laporan.

- Aceh Besar sebagai tuan rumah PENAS tahun 2017 nantinya.

- Dalam pemaparan ini tidak hanya penjab akan tetapi ada anggota tim yang

bisa mempresentasikannya juga.

- Selamat diberikan kepada ibu Fenty Ferayanti karena lulus pada kegiatan

KKP3SL yang merupakan satu-satunya lulus pada kegiatan KKP3SL di BPTP

Aceh.

- Manfaatkan juga waktu karena kegiatan kita kedepan harus menyelesaikan

OTSUS untuk bisa segera kita siapkan.

- Masing-masing penjab merencanakan upah untuk kegiatan, sehingga tidak

terburu (sehari sebelum berangkat baru minta dicairkan uang) artinya

harus ada perencanaan yang matang jauh hari sebelum berangkat

kegiatan.

Ir. Ferizal, M.Sc (Kasie PHP):

- Program sudah menyediakan slide untuk dipresentasikan diseminar

- Ada beberapa kekurangan karena biasanya kita ketika membuat laporan

selalu kurang teliti dalam membuat output/keluaran, ketika ada tujuan

harus ada output.

- Anggaran juga sudah bisa direncanakan untuk awal-akhir kegiatan.

II. KEGIATAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI :

1. Penjab : Fenty Ferayanti, SP.

Judul : Kajian Percepatan Adopsi Teknologi Budidaya dan Pascapanen

Kakao (3 Teknologi Budidaya Kakao, 1 Teknologi Pasca Panen Kakao dan

1 Teknologi Pemangkasan Kakao).

2. Penjab : Idawanni, SP

Page 27: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

27

Judul : Uji Adaptasi Beberapa Varietas Padi Dataran Tinggi di Provinsi

Aceh (2 Teknologi Budidaya Padi Dataran Tinggi)

3. Penjab : Abdul Aziz, S.Pi, M.Si

Judul : Kajian Teknologi Pemanfaatan Panen kedua (Ratoon) Padi Lahan

Sawah (2 Teknologi Panen Ratoon).

Diskusi Sesi ke-I :

1. Iskandar Mirza untuk;

Fenty Ferayanti :

- Analisis data yang digunakan melalui penjabaran secara deskriptif, akan

tetapi dalam hal ini sepertinya perlu digunakan juga uji t, annova dan

lainnya lagi, bisa didiskusikan lagi.

Idawani :

- Varietas lokal apakah yang banyak digunakan oleh masyarakat, apakah

yang lebih unggul ?

- Kalau produktivitasnya rendah bukab berarti tidak bisa dibudidayakan

karena kalau tidak dipakai lagi takutnya akan punah.

- Saya tidak melihat bu Idawani menggunakan pupuk organik, tolong untuk

digunakan.

Abdul Aziz :

Ukuran 15 cm pada pemangkasan padi apakah efektif karena ditakutkan

akibatnya nanti terhadap peranakan.

2. Chairunnas;

Fenty Ferayanti:

Tujuan kedua untuk meningkatkan produktivitas dan ketiganya lebih

kuantitatif artinya ada angka/presentasenya walaupun nanti tidak

tercapai tidak apa-apa

Kakao dipendahuluan ada ditulis SNI, maksudnya bagaimana?

Idawani:

Varietas lokal waktu yang digunakan untuk budidaya selam 6 bulan,

unggul 4-5 bulan, tentunya dalam hal ini terkendala pada waktu bila

ditanam pada bulan juli panennya pasti akan melewati dari bulan

Desember.

Page 28: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

28

Abdul Aziz:

Pemangkasan 15 cm, bahkan ada yang dibawah 5 cm karena

peranakannya tidak keluar tapi justru tunas sedangkan yang diharapkan

bukan itu.

Penjelasan mengenai produksi padi di Aceh lebih rendah dari rata-rata

Nasional, tolong disebutkan juga dengan angkanya

3. M. Ramlan:

Idawani:

Dataran tinggi ada datanya berapa angka ketinggiannya?

Varietas lokal lebih sepakat dengan pak Nas agar ditanam lebih awal

karena 6 bulan umurnya.

4. Lamhot Edy:

Abdul Aziz:

Selain tinggi pangkas ratoon dan pemupukan bisa ditambahkan lagi 1

variabel/faktor yaitu system pola tanam?

Jawaban:

1. Idawani

- Ramlan : Mengenai varoetas lokal, apakah ada saran dari bapak varietas

apa yang digunakan yang terbaik/unggul.

- Mirza : Tidak seperti itu karena masyarakat sekarang back to Nature

karena peminat vaietas lokal justru lebih banyak di masyarakat

lingkungan setempat, sedangkan untuk pupuk organik kurang efektif

karena ketersediaannya lemah.

Tanggapan pak Mirza, misalnya contoh seperti pada MAP2RL dalam satu

kegiatan kita alasannya mahaltidak dibenarkan alasan tersebut karena

dana tersedia.

- Chairunnas: akan kami diskusikan lagi mengenai ruang lingkup sama

dengan kegiatan.

- Ramlan: Ketinggian lebih 800 m dpl.

2. Fenty Ferayanti.

- Mirza: Saran akan saya diskusikan lagi dengan pak T.Iskandar

- Chairunnas: Tujuan akan didiskusikan lagi, kalau SNI ada satuannya.

Page 29: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

29

3. Abdul Aziz.

- Mirza: Ratoon pada 5-10 cm tidak 15 cm, atau dibawah 5 cm nanti

akan didiskusikan lagi bersama tim.

- Lamhot: Dari Balit rekomnya 2 faktor (Pemangkasan + pupuk) untuk

variabel perlakuannya, tentunya saran ini akan dikaji kembali

mungkin pak Lamhot bisa mendampingi.

Tanggapan:

1. Ramlan: Super infuse saja karena 2 ha.

2. Mirza: blok kegiatannya diperkecil saja walaupun tetap 2 ha.

Diskusi Sesi ke-2:

1. M. Ferizal, untuk;

Fenty Ferayanti:

- penjelasan pada tujuan ada kata “mendiseminasikan” karena ini kegiatan

In-house.

Abdul Aziz:

- Pada IKU nya tidak ada kata “model” tapi “teknologi”, jadi diubah saja.

- Kegiatan itu mulai dari pertama nanam atau dari kedua pada saat ratoon

saja, kemudian pupuk yang awal pasti ada residu dan tidak semua

varietas bisa di ratoon?

Idawani:

- Varietas lokal yang existing (yang sudah lama/sering dipakai didaerah

tersebut) berupa teknologi/model.

2. Nasir Ali, untuk:

Abdul Aziz:

- Untuk plot salah ketik, tolong diperbaiki 2 x 4 m.

- Ratoon pada umumnya 10-15 cm, ada yang 5 cm artinya dalam hal

ini perlu digunakan untuk beberapa perlakuan

Idawani:

- Varietas yang existing yang digunakan

- Harapan masyarakat untuk meningkatkan produksi karena yang

digunakan inpari 28 pada ketinggian 1100 m dpl.

3. Bu Yufniati, untuk:

Page 30: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

30

Fenty:

- Metode kegiatan, adakah dibuat demplot karena diseminasi sejauh mana

teknologi inovasi ini sampai kepada petani?

- Apa saja kendala-kendalanya, pada budidaya atau pasca panen sehingga

bisa diinventarisasi pada awal penelitian?

- Pupuk organic kalau susah dan mahal untuk didapatkan bisa disubstitusi

pada pupuk kompos (kulit kopi atau tanaman-tanaman lainnya).

Jawaban:

1. Fenty Ferayanti

Ada demplotnya dan dilihat hasilnya, ada pelatihan.

2. Idawani

Varietas lokal existing yang akan digunakan dan kita akan berdiskusi lagi

dengan pak Nasir Ali mengenai varietas yang terbaik, mengenai pupuk

akan dicoba untuk didiskusikan lagi dengan tim untuk pemakaian pupuk

organik kompos.

3. Abdul Aziz

Untuk saran pak Chairunnas terimakasih, dan pertanyaan dari Pak

M.Ferizal mengenai kata “model” menjadi “teknologi” nantinya akan

dijadikan paket bukan model karena kegiatan ini sudah menjadi model

tinggal diaplikasikan saja.

Tanggapan dan tambahan dari Pak T.Iskandar berupa kajian dan Diseminasi.

Pertanyaan dan tanggapan dari pak Basri:

1. Ketiga-tiganya bukan diseminasi tapi kajian diseminasi yang natinya akan

dijadikan sebagai kegiatan pengkajian.

2. Bu Fenty sampelnya apakah terwakili dengan jumlah 30 orang petani.

Adakah kebun contoh yang diperlakukan dalamnya. ROPP nya ada

kuesioner, dan apa konten yang diperlukan diawal hingga berjalan

penelitian. Penyakit busuk buah kakao adakah teknologi terhadap

penyakit baru?

3. Untuk bu Idawani, bulan tanamnya yang terlewatkan terpaksa dipilih

varietas existing. Jadwal palang jangan sampai terputus. Tulisan

“metodelogi” betulnya “metodologi”. Desain lapangan yang diinginkan

adalah rancangannya.

Page 31: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

31

4. Untuk Abdul Aziz, Badan Litbang saat ini belum merekomendasi mungkin

ada konsekuensinya, ada 3 hemat (hemat waktu, biaya dan tenaga).

5. Untuk semuanya wawasan Ramah Lingkungan perlu diketahui semua

jangan terlalu menggunakan pestisida secara berlebihan akan tetapi

buadayakan pupuk organik. Daftar pustaka disarankan agar dapat

menggunakan jurnal yang terbaru minimal 5 tahun terakhir.

Pertanyaan :

Firdaus:

1. Apakah kegiatan ini sudah ada Pedum (Pedoman Umum)

2. Multiyear nya berapa tahun, adakah dibuat Roadmap setiap tahunnya?

Jawab:

Belum ada Pedumnya dan akan dibuat proposal beberapa kegiatan pertahun.

M.Ferizal:

Masih rencana dan pengelolaan dengan cara-cara yang baik, saran saya besok

ada paparan, seperti di Malaysia tidak hanya ditanam tanaman-tanaman

pertanian

Abdul Aziz:

Semua kegiatan harus berjalan seimbang antara peneliti-penyuluh artinya harus

ada kontribusi yang nyata.

Yufniati:

Saran dari Pak Feri setengah dari dana itu untuk fisik, seperti disamping Taman

mini ada tanaman-tanaman horti, apakah kegiatan ini nantinya akan menjadi

agrowisata?

Jawab:

Menggumpulkan komoditi-komoditi sayuran di Saree (30 komoditi)

Di Malang yang petik langsung tanamannya sebagai agrowisata

Ir. Chairunnas:

Agroteknopark bukan dilahan kita dilaksanakannya,

Iskandar Mirza: Pada aspek pasar harus kita lihat kerjasama dengan PEMDA,

kalau sudah ada Lay Out sudah mudah kita jalankan, mohon disiapkan Lay

Outnya

Page 32: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

32

Penjab : Ir. Chairunas, MSc.

Judul :Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Tanaman

Pangan (padi, jagung, kedelai) di Provinsi Aceh

Pertanyaan:

Ir. T. Iskandar

Untuk kawasan pendampingan petanian pangan harus tentukan secara jelas berapa luas pendampingan. Membuat komitmen dengan petani, kalau hasil yang dicapai dikembalikan ke petani agar tidak menjadi temuan Irjen.

Dr. Iskandar Mirza

- Untuk pengembangan kawasan: Aspek budidaya pangan (pajale) tidak

lagi menjadi kendali untuk petani. Kendala petani sekarang adalah aspek

kelembagaan dan mata rantai pemasaran yang pantai yang dikendalikan

oleh pedagang pedagang besar .

- Untuk tebu: Tahun ini, puslitbun juga menerapkan penelitian di

kabupaten Bener Meriah. Perlu kita kaji tetapi teknologi tebu yang

eksisting tetap dengan juring ganda.

- Untuk kakao: Dilokasi yang dibina oleh swisscontack , petani sudah

paham kriteria bibit yang bagus. Saran dari saya, untuk pemdampingan

dan pembinaan juga dilakukan pembinaan kelembagaan koperasi

kelompok tani.

Penjab : Dr. Yenni Yusriani, S.Pt, M.Si.

Judul : Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di

Provinsi Aceh

Pertanyaan

T. Iskandar: KRPLkan fakta bukan komponen, sedangkan di PTT adalah

komponen

Cut Nina Herlina: Ada dua persamaan lokasi untuk dampak PTT dan KRPL. Ada

lokasi yang menerapkan PTT dan KRPL apa respondennya orang yang sama.

Penjab : Nazariah, SP, M. Si

Judul : Pengembangan Media

Pertanyaan:

T. Iskandar: Perlu dilihat kembali informasinya sejauhmana bermanfaat untuk

masyarakat. Terlebih dulu buat pretestnya apa yang dibutuhkan,

informasinya apa yang lebih berguna. Bahasanya juga di sesuaikan dengan

petani.

Page 33: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

33

Cut Nina Herlina: Cetak brosur jumlahnya banyak didistribusikan untuk siapa

saja

Tanggapan:

Nazariah: Diupayakan dalam presentasi gerak cepat dalam power point tidak

ditampilkan tetapi di proposal ada dimasukkan.

M. Ferizal: Harapannya leaflet, brosur dicetak secepatnya supaya bisa dititipkan

ke LO, Penjab yang akan ke lapangan judulnya dikaitkan dengan kegiatan

BPTP tahun lalu dan sekarang.

Chairunnas: Bentuk media atau jenis media apa yang paling disenangi oleh

pengguna. Seharusnya dibedakan atau ditentukan untuk petani, penyuluh

atau Pemda.

Penjab : Ir. Elviwirda

Judul : Klinik dan Visitor Plot

Pertanyaan:

M. Ferizal:

- POK untuk visitor plot dan klinik teknologi ROPPnya terpisah namun

presentasinya digabung.

- Untuk klinik lokasinya tidak mengikat atau disesuaikan dengan temuan

dilapangan.

- Untuk lokasi visitor plot, saya masukkan ke RKA-KL 3 lokasi kenapa

ditampilkan hanya 1 lokasi di lahan pekarangan BPTP.

- Untuk visitor plot dan klinik memang tidak disebutkan perjalanannya.

Kalaupun ada harus spesifik tujuannya karena tujuan ini merupakan

tujuan diseminasi.

- Untuk tahun 2015 visitor plot lebih difokuskan untuk lahan pekarangan

BPTP. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk klinik lokasinya

disesuaikan dengan biaya yang ada.

Cut Nina Herlina: Saran saya dibuka kembali bagaimana caranya untuk temu

wicara.

Masykura: Persyaratan dan persiapan apa saja bagi BPTP untuk menghadapi

masalah-masalah dilapangan.

Chairunnas: Dulu yang namanya kegiatan klinik teknologi kalau ada

temuan/masalah dilapangan, mobil klinik datang. Sekarang bagaimana.

Tanggapan:

Page 34: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

34

Elviwirda:

- Memberikan temu wicara dengan petani, selain itu kami juga melakukan

demplot untuk memberikan contoh ke petani.

- Untuk klinik dan visitor plot dalam POK biaya perjalanannya disatukan.

Penjab : Cut Nina Herlina, S.Pi Judul : Pameran dan Ekspose

Iskandar Mirza: Untuk produk olahan di lapangan yang lokasi kita damping

disajikan pada waktu pameran.

Tanggapan:

Cut Nina Herlina: Ada banyak hasil yang bisa kita pamerkan. Dengan adanya

pameran merupakan salah satu wahana untuk mengekspose ke masyarakat.

Basri AB:

- Untuk pameran setiap kegiatan dibuat poster untuk kita tampilkan waktu

pameran.

- Untuk benih-benih seperti padi, jagung nantinya dimasukkan kedlam

botol untuk dipamerkan selain itu ada juga satu album photo.

Penjab: Ir. Chairunnas, MS

Judul: Model Pengembangan Inovasi Pertanian Berbasis Integrasi

Kedelai-Kambing.

Penjab: Ir. Yufniati, ZA

Judul: Pendampingan PUAP

Diskusi Tanya-Jawab:

1. Arahan Ka.Balai

- Multidisiplin sampai kepada pengolahan hasil (on-farm –> off-farm )

- Diarahkan juga pegawai kita yang di KP. Gayo

- Diundang pertemuan dari Unsyiah dalam pembahasan mengenai

kejelasan tentang Pertanian Bio-Industri (perlu diundang dalam satu

kesempatan).

Pertanyaan Pak T.Iskandar untuk:

1. Pak Chairunnas: Proses produksi industri Pertanian, artinya kedelai itu

tidak mendatangkan nantinya berupa minyak?

Page 35: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

35

2. Bu Yufniati: Pak Agung telah mengeluarkan argument ini untuk Bu Ani

artinya sudah betul tidak perlu model karena industri kopi di Gayo itu

sudah luar biasa. Konsep kopinya di Bio-Gas, karena kalau ada model

takut akan ditinggalkan dalam beberapa waktu kedepan?

Pertanyaan Pak Iskandar Mirza untuk:

1. Pak Chairunnas: Kedelai itu banyak sekali produknya, saya hanya ingin

melihat seperti apa unit usaha dalam kegiatan ini sehingga muncul nilai

tambah, dan jangan sampai terkesan kegiatan eksklusif libatkan dinas,

dan tidak mesti harusternak kambing, tetapi unggas juga bisa

dimasukkan.

2. Pak Feri: Hal ini bukan kegiatan pengkajian jangan dihabiskan kegiatan

untuk penelitian, dalam hal ini kita merangkai teknologi yang sudah ada,

Karena namanya Bio-industri harus ada industrinya berupa by produk

yang meningkatkan hasil dari kedua kegiatan ini, Artinya jangan

menghitung berapa tinggi tanaman tetapi berpa uang atau berapa nilai

perbaikan lingkungan karena ini model bukan pengkajian,Gunakan

sumberdaya lokal agar petani mudah mendapatkan.

Pertanyaan Riski untuk:

Bu Ani

-Konsep Bio-Indusrti yang sebenarnya bagaimana?

-Jangan sampai kita menggunakan lagi system cost ekonomi dari petani?

-Sistem perbaikan lingkungan agar membawa manfaat dan benefit untuk

lingkungan?

Pertanyaan Bu Nani

Pak Chairunnas: Kambing unggul atau Jantan untuk meningkatkan populasi dari

pada penggemukan, kambing lokal yang digunakan sehingga ada gaung BPTP

nya, Jagung untuk konsetrat pakan ternak.

Pak Chairunnas :Industri tahu terhadap ampasnya cukup banyak dan jumlahnya

sangat tinggi sehingga dikembangkan, Pak Mirza mengarahkan sapi tetapi

arahan diatas (Top) berapa kambing – kedelai seperti kata pak Iskandar jangan

masukkan minyak untuk pemanasannya, Bio-bio itu memang harus dimasukkan

untuk membuat kegiatan ini sesuai, Kalau pak Feri penyampaian beberpa fungsi,

Rizki: Bio-Industri itu bagaimana kita memprosesnya berdampak positif dan

ramah lingkungan.

Page 36: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

36

Buk Yufniati: Sudah lama di Ateng petani melakukan integrasi antar sapi-limbah

kopi jadi kita BPTP dalam hal ini membina kembali, pelatihan-pelatihan yang

dalam kegiatan yang diarahkan tersebut tidak perlu biaya-biaya banyak.

Tambahan Jawaban Pak Mirza: Masyarakat Jawa di Aceh Tengah yang inovasi

baru masih mau melaksanakan, Peningkatan nilai tambah teknologi – teknologi

yang sesuai dengan kondisi setempat, Kopi industri, Industri kopi berbeda.

Tambahan Jawaban Pak Rachman Jaya: Nilai tambah kopi arabika itu spesifik,

tidak bisa disamakan dengan daerah lain, 80% bernilai ekspor. Industri kata

kuncinya profit, apakah dalam bentuk menengah, RT besar.

Penutup:

Pak Iskandar: ROPP berbeda dengan seminar hasil, ada sedikit kekurangan

karena bukan penjelasan berupa point-point seperti tema-tema.

Pak Rachman Jaya:Buat berdasarkan template,Buat risalah-risalah nya.

Pak Feri: Pada prinsipnya kami yang structural sangat berterima kasih kepada

tim program dan penelitian atau penyuluh yang sudah bersedia ikut pada acar

ROPP ini sangat penting, kedepan pembahasan dan pelaksanaan dilapangan dan

bisa dikonsultasi dengan senior-senior atau terbuka dari saya untuk

berdiskusi,program mencetak dan melayani dengan baik untuk yang butuh

bantuan, sudah ada template nya agak sedikit beda antara diseminasi dsb, Ajang

ini sebagai tempat yang kita saling membantu, Keuangan untuk bulan maret ini

diserap secepat tetapi mungkin susah atau kalau sudah siap jalan boleh juga

untuk segera jalan, Perncanaan waktu kegiatan penelitian dan membuat laporan,

Kelsi (kel.seksi) untuk pertemuan kedepan.

Tambahan:

Pak Iskandar: Tidak setuju multyears, seperti ada kotoran sapi yang digunakan.

Pak Rachman Jaya: semua digunakan konten-konten dalam Bio-Industri.

Page 37: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

37

Lampiran 3

Notulensi seminar hasil pengkajian dan diseminasi BPTP Aceh TA. 2015. Sesi I : 1. Kajian Percepatan Adopsi Teknologi Budidaya dan Pasca Panen Kakao (3

Teknologi budidaya kakao, 1 Teknologi Pasca panen kakao dan 1 teknologi

pemangkasan kakao. ( Penanggung Jawab: Fenty Ferayanti, SP)

2. Uji Adaptasi Beberapa Varietas Padi Dataran Tinggi di Provinsi Aceh (2

Teknologi Budidaya Padi Dataran Tinggi) (Penjab: Idawaani, SP)

3. Kajian Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agro-Ekologi

(ZAE) Mendukung Pembangunan Pertanian di Kabupaten Bireuen Provinsi

Aceh (Penjab: Didi Darmadi, SP., M.Si)

Diskusi I:

1. Bu Yenni Yusriani : Mengapa analisis usahataninya pada 2 lokasi kegiatan

berbeda bila dilihat dari segi keuntungannya, apa penyebabnya?

(Pertanyaan untuk kegiatan Bu Fenty)

2. Pak Chairunnas : Apakah ada dilakukan pengambilan ubinan dalam

kegiatan tersebut? (Kegiatan Bu Idawani)

Jawaban:

1. Sebelumnya dalam kegiatan kami menggunakan pentabulasian data,

SDMC, sehingga diperoleh data sebelum-sesudah kegiatan sedangkan

saran pak Nas akan kita lengkapi pada penyusunan laporan.

2. Pengambilan ubinan ada dilakukan, dan serangan OPT pada varietas

ciherang adalah blas, inpari 26 dan Sarinah berdampak terhadap bulir-bulir

padi hampa. Menurut keterangan petani karena kabut asap yang terkirim

dari provinsi lain yang mengalami kebakaran hutan.

Diskusi II :

1. Bu Wirda : untuk mengukur tingkat Adopsi inovasi terhadap suatu

teknologi akan terlihat ketika kegiatan berjalan 3 - 4 tahun kemudian

bagaimana ibu Fenty mengukurnya pada kegiatan ibu yang hanya baru

berjalan selama 1 tahun? (Pertanyaan untuk Bu Fenty)

Page 38: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

38

2. Bu Nurbaiti : Varietas Inpari 28 didapatkan dari uji Adaptasi, sedangkan

petani sulit menemukan varietas tersebut di Bener Meriah. Oleh karena

itu mereka meminta rekomendasi dari BPTP berupa benih (Pertanyaan

untuk Idawani)

Tanggapan dari Pak Feri untuk penanggung jawab/pemakalah :

1. Judul yang berbeda dengan RKAKL berbeda dengan judul kegiatan bisa

direvisi karena yang diubah hanya judul/redaksi bukan volume, pada

ROPP yang belum berubah tempat agar dibuat redaksi sebaik mungkin

(Didi)

2. Adopsi maknanya sudah dipakai sebelumnya atau ada perpetak-petak

pemaknaan sehingga waktu pemeriksaan sudah jelas (Fenty)

3. Dijelaskan dengan paparan yang jelas sehingga ketika diperiksa tidak

ditemukan kesalahan-kesalahan (Idawani)

Tanggapan Pak Rahman :

Untuk ketiga Narasumber sangat berpotensi untuk ditulis KTI bauk

Internasional seperti kegiatan Bu Idawani yang harus lebih spesifik lebih bagus

dan bu Fenty tinggal menyiapkan analisisnya yang dipertajam dan pak Didi

mengenai kegiatan AEZ sudah banyak juga tulisan mengenai kegiatan tersebut.

Sesi II :

1. Pengelolaan SDG (1 Teknologi Pengelolaan Plasma Nutfah): Penanggung

Jawab Dr. Iskandar Mirza disampaikan oleh Pak Didi Darmadi.

2. Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian (Ir.Basri AB,

M.Si)

3. Analisis Dampak Teknologi KRPL di Provinsi Aceh (Nazariah, SP., M.Si)

4. Pengembangan Media Informasi Pertanian (Nazariah, S.P., M.Si)

Diskusi:

1. Pak Rahman untuk kegiatan Pak Basri: Pada kegiatan Analisis dan

Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian berupa implikasi

Manajerial sehingga ketika dilaksanakan akan meningkatkan Adopsi dan

produktivitas. Karena anjak ini adalah ide pemikiran dari Profesor riset

(Riset dari hasil-hasil kegiatan). Kenapa dan apa alasannya kegiatan-

kegiatan di BPTP ini susah dibawa kearah jurnal bahkan hingga sampai ke

Page 39: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

39

Internasional. Khusus untuk SDG kalau bisa dibawa kearah jurnal

Internasional .

2. Bu Yenni ditujukan kepada Bu Nazariah kegiatan Dampak KRPL di Provinsi

Aceh: Kalau kegiatan ini dengan aktifnya hanya di KBD maka terjadi

sebaliknya ketika di KRPL dimana yang lebih aktif adalah anggota

kelompok diduga hal ini terjadi karena adanya program piket yang

diberlakukan untuk setiap anggota.

3. Bu Cut Nina ditujukan kepada Bu Nazariah: Pada kesimpulan untuk KRPL

mengapa adopsi tidak dipengaruhi oleh adanya teknologi PTT kenapa hal

ini terjadi?

4. Pak Amir ditujukan kepada Kegiatan SDG: Di KP Gayo ada 40 varietas

kopi, coba tolong disebutkan dan untuk tanaman di BPTP apa saja yang

telah tersedia karena belum sesuai dengan yang tersedia saat ini?

5. Pak Firdaus ditujukan untuk kegiatan BU Nazariah/Media: Apakah pada

kegiatan Media ini menyedeiakan dana seperti untuk penyuluh berupa

pembuatan poster untuk per individu?

Jawaban dari ke-3 Narasumber:

1. Bu Nazariah: Hal ini dari pertanyaan untuk Bu Yenni bahwa hasil yang

kita dapatkan sebagai studi kasus karena tentunya setiap lokasi memiliki

cirri dan masalah yang berbeda-beda. Untuk Bu Cut Nina, dengan tingkat

adopsi yang tidak berpengaruh terhadap teknologi PTT karena tabulasi

yang didapatkan dari hasil analisis menunjukkan data yang homogen.

Untuk Pak Firdaus, dengan dana yang tersedia dalam kegiatan tidak

ditujukan kepada setiap individu baik peneliti ataupun penyuluh karena

belum tersedia akomodasinya.

2. Pak Basri: Pada saat peninjauan tim Monev BBP2TP dalam kegiatan

Survey mereka menemukan permasalahan/kasus yang berbeda-beda

dibeberapa tempat, akan tetapi di Bireuen justru terjadi keadaan yang

sebaliknya dimana KBD lebih aktif, tentunya tidak lepas dari study kasus

yang berbeda disetiap daerah. Saran untuk SDG kalau memungkinkan

tersedianya 1 kamera yang bagus dengan SDM yang menggunakannya

lebih berpotensi positif untuk perkembangan SDG.

Page 40: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

40

3. Pak Didi: Mengenai pertanyaan pak Amir di KP Gayo dengan varietas

yang ada saat ini yang baru mampu kami data adalah sebanyak 17

varietas. Berdasarkan survey monev oleh tim BB Biogen menunjukkan

bahwa telah terorganisir dengan baik.

4. Pak Mirza: tambahan jawaban dari pak Mirza; kita sudah menghasilkan 13

varietas yang memang baru dipublish di Nasional.

Sesi III:

1. Pendampingan Kalender Tanam (Katam) Terpadu (Nazariah, S.P., M.Si)

2. Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) (Dr.Yenni

Yusriani, S.Pt., M.P)

3. Peningkatan Komunikasi Inovasi Teknologi Dalam Rangka Percepatan

Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian di Provinsi Aceh (Ir. Nani Yunizar)

4. Pendampingan PUAP (Ir. Yufniati ZA)

Diskusi:

1. Pak Rahman ditujukan untuk Katam: pada saat melakukan kegiatan

referensinya adalah KATAM sebagai dasarnya. Tapi kenyataannya saat ini

data-data KATAM disetiap daerah masih atau bahkan nol. Mohon

ditindaklanjuti sharing data KATAM untuk seluruh daerah.

2. Pak T.Iskandar ditujukan untuk kegiatan KATAM: KATAM ini jika dikaitkan

manfaatnya dengan kelancaran berusahatani bagi petani maka sangat

bagus dan bangga kita dengan program tersebut akan tetapi yang ada

saat ini sangat minim rekomendasi informasi data-data KATAM.

Ditujukan untuk Bu Nani: Informasi dan interaksi yang saling

melemparkan antar keduanya. Menyebarkan dampak perkembangan

diseminasi, apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut, seharusnya

perkembangan teknologi atau inovasi dan lain-lain.

Ditujukan untuk Bu Ani: Dalam menulis laporan jangan narasi semuanya,

seharusnya ada perkembangan PMT, data evaluasi kinerja PMT, dan data

lainnya yang layak untuk ditampilkan.

3. Bu Cut Nina ditujukan untuk Bu Nazariah: KATAM ini apakah teknologinya

yang rumit sehingga enggan orang-orang menggunakannya?

Ditujukan untuk Bu Nani: Adopsi dan alih teknologi masih lemah apa

maksudnya?

Page 41: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

41

Ditujukan untuk Bu Ani: Manfaat dan Dampak PUAP apakah ada

penurunan kemiskinan seperti program pemerintah saat ini yang sering

kita dengar?

Jawab :

1. Bu Nazariah: Data KATAM setelah diterima dan direkap lalu dikirim ke

Pusat/Badan Aklimat dan BBSLDP akan diuji lagi oleh aplikasi mereka.

Misalkan Pendampingan Padi yang kita rekmendasikan harus melalui

validasi data terlebih dahulu yang telah kita pakai. Untuk Bu Cut Nina,

aplikasi ini sangat mudah dengan android yang kita miliki juga begitu

mudah untuk kita aplikasikan sedangkan handphone biasa bisa melalui

sms. Untuk tahun ini KATAM akan dimasukkan ternak, tidak hanya padi,

jagung,kedelai (Pajale).

2. Bu Nani: Tulisan-tulisan ini akan diperbaiki kembali dan juga saran dari

Bu Nina juga kami terima untuk diperbaiki kembali.

3. Bu Yufniati: Saran dari Pak Is akan kami lengkapi di Laporan Akhir, 8ntuk

jawaban BU Nina dengan PUAP yang sudah berjalan 7 tahun, berarti ada

64 ribu petani yang sudah merasakan dana BLM-PUAP dengan besar dana

kurang lebih 1,6 % dari jumlah penduduk Aceh. Hal ini dilakukan petani

dalam kelangsungan ekonomi keluarganya apalagi ada program-program

lain dari Pemerintah seperti PNPM, dsb.

Sambungan Diskusi Sesi III:

1. Pak Mirza: Lemahnya adopsi teknologi lain seperti umur, pendidikan dsb

tapi ada faktor-faktor lain seperti suku, harapannya ada kontribusi dari

para penyuluh untuk mencari penyebab pengadopsian teknologi disuatu

tempat.

2. Bu Sharly: KATAM itu apakah sudah ada tim sehingga kita wajib

menggunakannya, apakah penyuluh kecamatan kalau belum

menguasainya minimal penyuluh BPTP sudah bisa menggunakannya.

3. Pak Ramlan: Lahan sawah, base datanya seperti apa sehingga ketika

akan digunakan validasi datanya memang untuk lahan sawah, begitu juga

untuk komoditas lainnya.

Page 42: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

42

Jawaban:

1. Bu Nazariah: ditujukan kepada pak Ramlan berucap terimakasih kepada

bapak yang telah memberikan saran/mengingatkan selaku bapak sebagai

mantan penjab KATAM sebelumnya.

Ditujukan untuk Bu Sharly: untuk BPTP kita sudah mensosialisasikan

sebanyak 2 kali dengan harapan kita tidak memanfaatkan event orang

lain. Tapi mohon kalau ada acara kita diharapkan diselipkan tentang

KATAM supaya ada pengetahuan yang bermanfaat tentang KATAM.

2. Pak T.Iskandar: ditujukan untuk pertanyaan Pak Mirza; pengadopsian

suatu teknologi sangat berpengaruh terhadap karakteristik, dan setiap

pengadopsian tersebut memiliki tingkatannya masing-masing.

Penyaji :

1. Abdul Aziz

“Kajian Teknologi Pemanfaatan Panen kedua (Ratoon) Padi di Lahan Sawah (2 Teknologi Panen Ratnoon)”

2. Ir. Elviwirda

“ Visitor Plot dan Klinik Teknologi” 3. Cut Nina Herlina

“Pameran dan Ekspose” 4. Nani Yunizar

“Model Laboratorium Lapang Inovasi Pertanian”

Diskusi

Pertanyaan:

1. Rahman Jaya

a. Untuk Abdul Aziz, apakah serangan hama tikus yang menyerang

pada padi pada lokasi kegiatan tersebut karena dipaksakan?

Apa tindak lanjut dari kegiatan ini? Karena berhubungan dengan

administrasi jangan sampai bermasalah. Dan apakah ada

melakukan komunikasi atau hubungan dengan PPK?

b. Untuk Elviwirda, apa yang melatarbelakangi kegiatan ini? Harus

jelas pada laporan kegiatannya.

c. Untuk Cut Nina, apa feedback dari kegiatan seminar dan

ekspose?

d. Untuk Nani Yunizar, bagaimana model kegiatannya?

Page 43: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

43

Jawaban:

a. Dalam kegiatan sudah dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi

serangan tikus, tapi serangan tetap terjadi.

b. Latar belakang kegiatan ini secara umum sudah dipaparkan,

dan secara khusus belum. Dalam visitor plot, lupa jumlah

pengunjungnya, ramai pada saat seminar regional.

c. Feedbacknya sebenarnya ada rencana akan dilakukan, tetapi

terhambat dalam hal pendanaan. Direncanakan pada seminar

dan ekspose nanti akan dibuat questioner bagi pengunjung,

melibatkan Bapak-bapak dan Ibu-ibu Penyuluh sebagai

tambahan kredit poin. Dan akan diberikan reward bagi

pengunjung yang sudah mengisi questioner.

d. Model kegiatannya berupa central breeding untuk

meningkatkan kelahiran kambing betina. Dalam satu tahun

tingkat kelahiran kambing sebanyak 7 (tujuh) ekor.

Tanggapan dari Kepala Balai, Bapak Basri, AB.

- Pada kegiatan Ratoon pada awalnya menghasilkan padi yang cukup

memuaskan, ternyata semuanya dimakan oleh hama tikus. Upaya-

upaya untuk mengatasinya sudah dilakukan. Yang terpenting

adalah dokumentasi dimulai dari awal kegiatan sampai terjadinya

serangan adalah lengkap.

- Salibu harus dilakukan pada skala besar, tidak boleh kecil-kecilan

- Untuk visitor plot, harus peka terhadap isu-isu yang berkembang

- Questioner yang dibuat harus ada impactnya

- Kegiatan permodelan harus lebih baik dari petani

Pembangunan Agro Tekno Park Di Provinsi Aceh (Dr.Rahman Jaya)

Diskusi:

1. Dr. Iskandar Mirza: Agar sisi Bisnis plannya dari TTP ini lebih digali lagi

misalnya berdasarkan uji preferensi dan uji organoleptik pada masyarakat

sehingga didapat suatu jenis beras premium yang disukai oleh masyarakat

bahkan sampai ke nilai fungsionalnya misalnya untuk penderita diabetes.

2. Abdul Azis, S. Pi, M.Si: Penyampaian materi terlalu jauh dan rumit sehingga

tidak begitu jelas dan kurang dipahami oleh penanya. Sarannya slidenya

dibuat lebih sederhana agar penanya lebih mudah memahami dan mengerti

dengan jelas materi yang disampaikan.

Page 44: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

44

3. Sharly: Uji Organoleptik yang bagaimana yang di inginkan? Apakah ada

standar tertentu? Misalnya yang dominan rasa manisnya? Asinnya atau

lemaknya kah?

Tanggapan Presenter :

1.Dr. Iskandar Mirza

Untuk menghasilkan Beras Premium,harus dimengerti dulu apa Premiunnya?

Premium yang dimaksudkan sudah pasti kualitasnya tinggi tetapi juga

bermacam- macam segi premiummya tergantung pada hasil uji

organoleptiknya.

2. Abdul Aziz,S. Pi,M.Si

Konsep TTP itu luas sekali, tetapi konsep dasarnya adalah ABG (

Academic,goverment and Business) Akademik artinya bisa mengkaji

terapkan kajian badan litbang pertanian sehingga bisa diaplikasikan,

goverment maksudnya setelah tiga tahun akan dikembalikan lagi kepada

pemda setempat. Bisnis maksudnya menghasilhan provit yang dapat

memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga resistance dan berkelanjutan. TTP

juga ada nilai diseminasinya yaitu misalnya sebagai tempat pembelajaran

bagi yang mau belajar membuat beras premiun misalnya di TTP akan di

bimbing sampai bagaimana membuat perencanaan bisnis yang

bankable.(dibiayai)

3. Sharli Asmairicen, S.Pt, MP

Uji organoleptik itu artinya adalah adjusment kita,uji kesukaan atau ekspresi

daripada panelisnya dan itu sifatnya sangat subjektif.akan menjadi objektif

apabila jumlah respondennya lebih dari satu orang (misalnya 14 0rang) yang

mewakili berbagai kalangan misalnya petani, PNS, penjual dan sebagainya.

Pertanyaan:

4. Dr. Iskandar Mirza: Masih belum terlalu paham tentang uji Organoleptik,apa

kriterianya?

Tanggapan Presenter : Kalau kita tarik ke hulu, ada namamya uji hedonik

yaitu uji kesukaan. Parameter yang digunakan berbeda dengan

organoleptik.yang namanya uji organoleptik misalnya pisang goreng di rasa

oleh beberapa kalangan,seperti penyuluh dan peneliti dll, misalnya dari

beberapa responden didapat penilaian terhadap rasa berbeda-beda dari

sangat tidak suka,tidak suka, suka, sangat suka dan seterusnya.walaupun uji

Page 45: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

45

uji yang dilakukan berdasarkan statistik itu bukan keputusan hanya boleh

dikatakan berbeda,tetapi secara deskriptif kita tau nama yang dikatakan

enak oleh lebih banyak responden.

Tanggapan tambahan dari:

5. Ir Ferizal: Uji preferensi cakupannya luas mencakup bentuk, warna, ukuran

dan lain-lain (banyak sub-subnya). sedangkan Uji organoleptik itu hanya

terbatas pada rasa saja.(suka/tidak suka)

Saran : agar dicari waktu yang sesuai untuk mensosialisasikan TTP ke khalayak

umum, misalnya visi misinya, story behind the scenenya,sampai ke

komponennya.

JUDUL : TAMAN AGROINOVASI (Dr. Yenni Yusriani, S. Pt, MP)

Diskusi:

1. Abdul aziz, S.Pi, M.Si: Inovasi artinya sesuatu yang baru,apa inovasi terbaru

yang ada di Taman Agroinovasi ini?

Tanggapan: Saat ini yang dilakukan di Taman Agroinovasi memang tidak

semuanya merupakan inovasi teknologi terbaru bila dilihat oleh kalangan

BPTP, akan tetapi jika orang awam melihatnya ada inovasi ternologi yang

dilakukan misalnya adanya Planter bag sebagai pengganti pot untuk

tanaman, adanya irigasi tetes untuk kesedian suplai air ke tanaman dan lain-

lain. Selain itu Taman Agroinovasi juga menjadi sarana bagi mahasiswa dari

berbagai universitas untuk melakukan magang dan penelitian.

MODEL PENYEDIAAN BENIH UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN WILAYAH

(Ir. T. Iskandar M.Si)

1. Abdul Azis , S.Pi, M.Si: Apa itu sertifikasi ?

Tanggapan Presenter: Sertifikasi merupakan suatu proses mengeluarkan

sertifikat dengan melalui proses tertentu seperti permohonan/pendaftaran

dari sebelum tanam dan diawasi proses produksinya. Setelah itu diuji

dilaboratorium BPSB, jika standarnya terpenuhi maka baru lulus dan

mendapat sertifakat sebagai benih bermutu.

2. Ir. Chairunnas, MS: Jika ada perbanyakan jagung Hibrida,apakah sanggup

menyediakan /melakukan perbanyakan untuk musim tanam selanjutnya?

Tanggapan Presenter: Paketnya disediakan oleh Balitsereal, tetapi kalau dinas

mau bisa dikirim oleh balitsereal,tetapi dinas membiayai sendiri proses

Page 46: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

46

KAJIAN PERCEPATAN ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN PASCAPANEN

KAKAO DI PROVINSI ACEH

SEMINAR AKHIR KEGIATAN

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

FENTY FERAYANTI

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

- Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menjadi primadona di ProvinsiAceh dengan luas areal mencapai 86.195 hektar yang melibatkan sekitar 220.000 petanidengan produksi mencapai 37.286 ton

- Untuk mendukung Gernas Kakao, Pemerintah Aceh mengembangkan kakao secara besarbesaran, sehingga pada akhir tahun 2014 mencapai 206.195 ha.

- Namun peningkatan luas tanam belum diikuti dengan penerapan teknologi budidaya danpasca panen yang tepat sehingga produktivitas dan mutu masih rendah.

- Di lain pihak banyak inovasi teknologi yang telah dihasilkan tetapi masih sedikit yangditerapkan petani.

- Perlu terobosan untuk mempercepat dan memperluas diseminasi inovasi teknologibudidaya dan pasca panen kakao melalui berbagai saluran komunikasi secara optimal yangdikenal dengan Spectrum Diseminasi Multi Channel (SDMC).

TUJUAN

- Meningkatkan adopsi inovasi teknologi budidaya (prapanen/on farm) dan pascapanen ( off farm) kakao di Propinsi Aceh

- Meningkatkan produktivitas tanaman kakao di Propinsi Aceh

KELUARAN YANG DIHARAPKAN

- Meningkatnya adopsi inovasi teknologi budidaya (prapanen/on farm) danpasca panen ( off farm) kakao di Propinsi Aceh

- Meningkatnya produktivitas tanaman kakao di Propinsi Aceh

penyediaan benih tersebut. BPTP hanya membantu mendampingi prosesnya

saja.

Lampiran 4 Contoh presentasi seminar ROPP/RODHP

Page 47: LAPORAN AKHIR - nad.litbang.pertanian.go.idnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-weblaporan akhir PROGRAM... · LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

47

A. TAHAPAN KEGIATAN

- Survei awal (baseline survey) untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi dankebutuhan inovasi teknologi. Survei dilakukan dengan Focus Group Discussion(FGD) dan wawancara terstruktur secara mendalam

- Pelaksanaan peragaan (demplot) inovasi teknologi budidaya dan pasca panenkakao yang dibutuhkan petani

- Survei akhir untuk mengetahui peningkatan adopsi inovasi teknologi danpermasalahan dalam adopsi teknologi

- Temu lapang

PROSEDUR PELAKSANAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Adopsi Inovasi Teknologi Budidaya dan Pasca Panen Kakao

No Inovasi Teknologi

Tingkat Adopsi Inovasi Teknologi (%)

Kecamatan Babahrot Kecamatan Setia

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1. Teknologi pemupukan 15.26 59.50 12.26 52.76

2. Teknologi pemangkasan 25.26 69.50 22.26 62.76

3. Teknologi sanitasi kebun 0.00 44.24 0.00 40.50

4. Teknologi Sambung samping 16.26 60.50 13.26 53.76

5. Teknologi Pengendalian HPT 17.26 61.50 14.26 54.76

6. Teknologi cara panen 35.26 79.50 30.26 70.76

Rata-rata tingkat adopsi 18.21 62.45 15.38 55.88

Rata-rata peningkatan adopsi per lokasi 40.33 35.63

Rata-rata peningkatan adopsi 37.98

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Kegiatan ini telah dapat meningkatkan adopsi inovasi teknologi budidaya dan pasca panenkakao dari 18.21 % menjadi 62.45 % di Kecamatan Babahrot dan dari 15.38 % menjadi55.88 % di Kecamatan Setia Kab. Aceh Barat Daya

Peningkatan adopsi inovasi teknologi budidaya dan pasca panen kakao mengakibatkanterjadinya peningkatan produktivitas kakao dari 197.5 kg/ha/th menjadi 317.5 kg/ha/tahun diKecamatan Babahrot dan dari 167.5 kg/ha/tahun menjadi 237.5 kg/ha/ tahun di KecamatanSetia Kab. Aceh Barat Daya setelah dilakukan pengkajian

SARAN

Dalam upaya peningkatan produksi kakao di Provinsi Aceh perlu dilakukan percepatan adopsiinovasi teknologi melalui pola/model Diseminasi Multi Channel (DMC) dengan demplot dan Sekolah Lapang(SL) budidaya dan pascapanen kakao pada setiap kecamatan daerah pengembangankakao.