laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah...

73
LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (TAHUN II) VARIASI KOSAKATA BAHASA BALI DIALEK BALI AGA PADA RANAH LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT TIM PENELITI Ketua Dr. Ni Made Dhanawaty, M.S.; NIDN 0006085605 Anggota Prof. Dr. I Made Budiarsa, M.A.: NIDN 007015305 Prof. Dr. I Wayan Simpen,M.Hum.; NIDN 0031126071 Dr. Ni Made Suryati, M.Hum.; NIDN 0008065605 Dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaa Penelitian Nomor: 169/UN14.2/PNL.01.03.00/2015 UNIVERSITAS UDAYANA NOVEMBER 2015 Bidang Unggulan* : Fungsi Bahasa dalam Komunkasi Pembangunan Kode/Nama Rumpun Ilmu:.500/Ilmu Bahasa

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

LAPORAN AKHIR

HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN

UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

(TAHUN II)

VARIASI KOSAKATA

BAHASA BALI DIALEK BALI AGA

PADA RANAH LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

TIM PENELITI

Ketua

Dr. Ni Made Dhanawaty, M.S.; NIDN 0006085605

Anggota

Prof. Dr. I Made Budiarsa, M.A.: NIDN 007015305

Prof. Dr. I Wayan Simpen,M.Hum.; NIDN 0031126071

Dr. Ni Made Suryati, M.Hum.; NIDN 0008065605

Dibiayai oleh

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan

Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaa Penelitian

Nomor: 169/UN14.2/PNL.01.03.00/2015

UNIVERSITAS UDAYANA

NOVEMBER 2015

Bidang Unggulan* : Fungsi Bahasa

dalam Komunkasi Pembangunan

Kode/Nama Rumpun Ilmu:.500/Ilmu Bahasa

Page 2: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

BAB I PENDAHULUAN

Seperti telah dikemukakan dalam penelitian Tahun I, bahasa Bali di Bali,

secara garis besar oleh Bawa {1983), dipilah atas (1) bahasa Bali Dialek Bali

Dataran (DBD), yang tersebar di daerah Bali dataran dan (2) bahasa Bali Dialek

Bali Aga (DBA) yang tersebar di daerah-daerah pegunungan pulau Bali, Nusa

Penida, dan di Nusa Lembongan. DBA memiliki struktur gramatikal, karateristik

leksikal, dan fonologis yang berbeda dengan DBD sehingga sulit dipahami oleh

penutur bahasa Bali DBD, apalagi oleh penutur bahasa lain.

Kesulitan pemahaman itu juga banyak dialami oleh para insan yang bergerak

di bidang pelayanan kesehatan sehingga paramedis dan dokter kadang-kadang

mengalami hambatan dalam menjalankan tugas akibat komunikasi kurang lancar.

Pustaka acuan untuk membantu pemahamannya juga sampai saat ini belum ada.

Hambatan kebahasaan dapat mengganggu keefektifan komunikasi, bahkan

kadang-kadang dapat menimbulkan simpang komunikasi (miscommnication),

yang dapat berakibat fatal dalam layanan kesehatan. Salah satu contoh, di dalam

bahasa Bali DBA di Nusa Penida dikenal kosakata bengel yang dalam dalam

dialek setempat bermakna‘sakit kepala’, sementara dalam DBD dan juga dalam

Kamus Bahasa Bali – Indonesia (Panitian Penyusun, 1978), kata bengel bermakna

‘bintik-bintik gatal pada kulit’. Jika tidak dibantu oleh mereka yang paham dialek

itu bisa jadi akan terjadi salah obat. Karena itu, diperlukan adanya acuan yang

dapat memudahkan penutur lain, terutama bagi mereka yang bergerak di bidang

pelayanan masyarakat, terlebih-lebih di bidang pelayanan kesehatan, memahami

DBA agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat, khususnya

pasien/klien (dan keluarga). Dari Senarai multidialektal mereka dapat mencari

istilah bahasa Bali umum, setelah itu mereka akan terbantu oleh Kamus Bali –

Indonesia. Dengan demikian, mereka dapat melakukan komunikasi secara efektif

dalam pelayanan dan asuhan kesehatan atau komunikasi antara dokter –

pasien/klien (dan keluarga) dan antara paramedis – pasien/klien (dan keluarga).

Seperti yang diketengahkan oleh Ismani (2001) telah terjadi pergeseran

fokus asuhan kesehatan atau keperawatan dari peran kuratif menjadi peran

preventif dan promotif yang mandiri tanpa melupakan peran kuratif dan

Page 3: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

rehabilitatif. Hal ini terkait dengan kecenderungan perubahan pola penyakit dari

penyakit. infeksi menjadi penyakit degeneratif. Ini berarti, selain pengobatan,

perlu dilakukan pembinaan pola hidup sehat dan promosi-promosi tentang

kesehatan bagi masyarakat. Karena itu, dalam pola asuhan kesehatan yang baru,

komunikasi merupakan kata kunci dan pemakaian bahasa, termasuk di dalamnya

etika berbahasa, memegang peranan penting dalam membangun komunikasi yang

efektif. Dalam komunikasi dengan pasien, dokter dan paramedis perlu

berkonvergensi secara linguistik. Soetjiningsih (2008) juga menekankan bahwa

salah satu hal penting dalam bertanya kepada pasien adalah dokter hendaknya

menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh pasien.

Salah satu program Pemerintah Bali dalam pembangunan masyarakat Bali di

bidang kesehatan.adalah upaya peningkatan kesehatan masyarakat yang bertujuan

untuk meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan

melalui Puskesmas dan jaringannya. Untuk menyukseskan program itu,

Pemerintah Bali membuat program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)

yang memungkinkan pemerataan layanan kesehatan terhadap penduduk kurang

mampu. Semua kelompok masyarakat yang rentan memperoleh pelayanan

kesehatan gratis di desa sasaran

(http://www.diskes.baliprov.go.id/informasi/2010/10/program-kerja-dan-kegiatan)

Masyarakat Bali kelompok usia tua, dalam hal ini pasien yang lebih banyak

dengan keluhan penyakit degenertif, masih banyak yang monolingual dan

monolektal. Komunikasi dengan penutur monollingual bahasa Bali DBA

mengalami lebih banyak kesulitan karena bahasa Bali DBA sulit dipahami oleh

penutur DBD dan sampai saat ini belum ada senarai atau kamus tentang dialek

tersebut. Karena itu, selain melalui layanan kesehatan secara gratis, peningkatan

pemerataan dan kualitas layanan kesehatan perlu didukung dengan komunikasi

yang efektif, lebih-lebih adanya Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat, yang tentu memerlukan penyuluhan-penyuluhan atau sosialisasi pola

hidup sehat. Penyuluhan-penyuluhan akan menjadi efektif jika menggunakan

bahasa yang dapat dipahami oleh pesuluh dari segenap lapisan masyarakat.

Karena itu diperlukan dukungan senarai kosakata yang umum digunakan dalam

Page 4: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

ranah layanan kesehatan.

Berpautan dengan kenyataan tersebut, maka dipandang perlu dilakukan

upaya ke arah penyusunan senarai (kamus kecil) bahasa Bali DBA. Penelitian ini

bertujuan menginventarisasi variasi kosakata bahasa Bali DBA pada ranah

layanan kesehatan dengan target final tersusunnya sebuah senarai kosakata pada

ranah layanan kesehatan masyarakat yang multilektal dan Bali – Indonesia.

Kamus ini diharapkan dapat mendukung peningkatan layanan kesehatan di Bali,

yang berarti mendukung program pemerintah daerah provinsi Bali dalam upaya

peningkatan kesehatan masyarakat.

Bertolak dari latar belakang di atas secara umum permasalahan yang dibahas

dapat dirumuskan sebagai berikut.

(1) Bagaimanakah variasi kosakata bahasa Bali Dialek Bali Aga dalam

ranah layanan kesehatan masyarakat?

(2) Bagiamanakah perbandingan makna kosakata antarvariasi?

(3) Bagaimanakah hasil pengelompokan variasi secara dialektal leksikal?

(4) Bagaimanakah karakteristik gramatikal dan fonetis kosakata bidang

kesehatan bahasa Bali DBA?

Penelitian Tahun I dibatasi pada permasalahan no. (1) , (2), dan (3). Pada Tahun

II ini permasalahan difokuskan pada masalah (4) yang dapat dirinci sebagai

berikut.

1) Bagaimanakah karakteristik fonologis kosakata bahasa Bali DBA

dalam ranah layanan kesehatan?

2) Bagaimanakah karateristik morfologis kosakata bahasa Bali DBA

dalam ranah layanan kesehatan?

3) Bagaimanakah pengelompokan karakteristik fonologis dan

morfologis kosakata bahasa Bali DBA dalam ranah layanan

kesehatan antara?

Penelitian ini secara umum dan keseluruhan bertujuan untuk menyusun

Page 5: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

sebuah senarai (kamus kecil) pada ranah kesehatan guna mendukung upaya

peningkatan layanan kesehatan masyarakat di provinsi Bali. Sesuai dengan

permasalahan Tahun II di atas tujuan khusus penelitian ini untuk Tahun II adalah

untuk (1) menelaah variasi fonologis kosakata untuk melihat adanya kata yang

mengalami proses fonologis tertentu sehingga dari segi pelafalan mirip dengan

kosakata lain dalam bahasa Bali DBD; (2) menelaah variasi morfologis kosakata

bahasa Bali DBA dalam ranah layanan kesehatan; (3) melakukan

pengelompokkan berdasarkan karateristik fonologis dan morfologis kosakata

bahasa Bali DBA dalam ranah layanan kesehatan di seluruh Bali. Untuk

memperoleh gambaran yang menyeluruh pada tataran leksikal, maka selain untuk

ketiga tujuan di atas, khusus untuk kosakata DBA dalam ranah layanan kesehatan

di Kabupaten Buleleng dan Tabanan akan dikaji juga berdasarkan variasi leksikal

dan pengelompokan dialektalnya. Penelitian Tahun II ini menyisakan tujuan akhir

penelitian, yakni penyusunan senarai/kamus kosakata DBA pada ranah layanan

kesehatan, yang direncanakan dilakukan pada penelitian Tahun III.

Lokasi penelitian untuk Tahun II ini adalah daerah sebar DBA di Kabupaten

Buleleng dan Tabanan agar diperoleh gambaran karateristik fonologis dan

morfologis kosakata DBA pada ranah layanan kesehatan di seluruh Bali. Selain

itu juga agar dapat digambarkan variasi leksikal dan pengelompokan dialektal

kosakata DBA pada kedua kabupaten tersebut.

Page 6: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian terhadap bahasa Bali dalam berbagai aspeknya telah banyak

dilakukan. Akan tetapi, penelitian yang bersentuhan dengan bahasa Bali DBA

masih terbatas dan pembahasan variasi bahasa Bali DBA umumnya tercakup

dalam penelitian dialektologi di Bali.

Penelitian bahasa Bali yang merupakan studi dialektologi dirintis oleh Bawa

(1979/1980) dengan penelitian berjudul “Bahasa Bali di daerah Propinsi Bali:

Sebuah Pemerian Geografi Dialek”. Penelitian ini kemudian dikembangkan

menjadi “Bahasa Bali di Propinsi Bali: Sebuah Analisis Geografi Dialek” (1983).

Kedua penelitian tersebut menerapkan metode pupuan lapangan dalam

mengumpulkan data. Analisis fonologisnya menerapkan kajian dialektologi

struktural, sedangkan analisis leksikalnya menerapkan metode dialektometri.

Dilihat berdasarkan realisasi fonem vokal, Bawa mengelompokkan variasi

bahasa Bali menjadi lima, yakni (1) bahasa Bali Baku, (2) bahasa Bali Daerah [a]

yang terdapat di daerah Bali Aga, (3) bahasa Bali Daerah [ə] yang terdapat di

daerah di luar Bali Aga, kecuali Tabanan, dan (4) bahasa Bali Daerah [ɤ] yang

terdapat di beberapa daerah di Kabupaten Tabanan dan (5) bahasa Bali Daerah

[ɔ], yang terdapat pada beberapa desa pada beberapa wilayah di Kabupaten

Tabanan. Berdasarkan realisasi konsonan /t,d,s,n,l,r,k/., bahasa Bali dipilah atas

(1) dialek dengan realisasi [t,d,s,n,l,r,k] dan (2) dialek dengan realisasi [ʈɖʂ ɳ,

ɭ, ɽ, ʔ]. Dilihat berdasarkan distribusi fonem, bahasa Bali dikelompokkan atas

dialek yang mengenal fonem /h/, baik pada kata-kata serapan maupun kata-kata

sehari-hari, pada posisi awal dan posisi antarvokal; dan kelompok dialek yang

mengenal fonem /h/ pada kedua posisi tersebut hanya terbatas pada sejumlah kata

serapan. Dengan melihat variasi fonologis dan leksikal, Bawa secara garis besar

mengelompokkan bahasa Bali menjadi dua, yakni bahasa Bali Dialek Bali Aga

atau Bali Pegunungan dan bahasa Bali Dialek Dataran

Page 7: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Sejalan dengan penelitian Bawa, di Bali banyak dilakukan penelitian

dialektologi dengan model yang sama dengan penelitian Bawa (1979/1980 dan

1983). Selain sebagai bagian penelitian Bawa, telah ada beberapa kajian dialek

geografis terhadap bahasa Bali di Kabupaten Tabanan yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Dhanawaty (1984, 1985). Dari kedua penelitian itu dapat

diketahui bahwa di daerah Tabanan terdapat dua kelompok dialek, yakni bahasa

Bali dialek Bali Aga yang terdapat di daerah Sanda dan bahasa Bali dialek

Dataran di daerah pengamatan lainnya..

Kajian dialek geografis terhadap bahasa Bali di Kecamatan Nusa Penida

telah dilakukan oleh Madia (1984), yang mengkaji sistem fonologisnya

berdasarkan dialektologi struktural dan oleh Adhiti (1984) yang meneliti variasi

kosakatanya. Hasil penelitian Madia, secara garis besar, mengelompokkan bahasa

Bali di Kecamatan Nusa Penida atas dialek pegunungan, dialek dataran, dan

dialek Lembongan.

Kajian dialek geografi terhadap bahasa Bali di Kabupaten Karangasem

dilakukan oleh Sukartha (1980). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bahasa

Bali di Karangasem dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) dialek [a] yang

tersebar di daerah Bali Aga yakni Seraya, Bunutan, dan Tenganan; (2) dialek

[O] yang terdapat di daerah Tangkup dan Antigua; (3) dialek [ə] yang terdapat di

titik pengamatan lainya. Daerah asal transmigran Bali Karangasem di Lampung

Tengah tergolong daerah pakai bahasa Bali dialek [ə].

Penelitian senada telah merambah bahasa Bali pada semua kabupaten di

Bali. Penelitian dialek geografis lainnya yang berobjekkan bahasa Bali, antara lain

Bahasa Bali di Kabupaten Klungkung: Sebuah Analisis Geografi Dialek” (1985)

oleh Bawa dkk. Semua penelitian yang disebutkan di atas dan beberapa penelitian

dialektologi lainnya memusatkan diri pada bahasa Bali secara keseluruhan, dalam

artian mencakupi juga bahasa Bali DBA, namun kosakata yang diteliti bersifat

umum dan kosakata yang menyangkut bidang kesehatan sangat terbatas.

Bagaimana pun kajian leksikal penelitian-penelitian tersebut berkontribusi

terhadap penelitian ini.

Page 8: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Dhanawaty dkk. (2012) dalam penelitian yang berjudul “Model Akomodasi

dalam Upaya Pengembangan Toleransi Antaretnis Pada Masyarakat Transmigran

di Provinsi Lampung”, menjadikan konvergensi lingusitik dalam komunikasi

paramedis—pasien sebagai bagian pembahasan. Dari penelitian yang

dikumpulkan dengan menerapkan metode simak dan cakap; dan metode analisis

padan intra maupun ekstralingual (Band. Mahsun, 2005) yang didukung teori

akomodasi komunikasi dapat diketahui bahwa konvergensi bahasa berperan

penting dalam membangun hubungan asosiatif atau hubungan sosial yang

harmonis, tidak saja hubungan sosial intraetnis, tetapi juga hubungan sosial

antaretnis. Salah satu bagian penting hasil penelitian tersebut yang relevan

dengan penelitian ini adalah bahwa konvergensi linguistik yang dilakukan oleh

paramedis ke arah para pasiennya di Lampung terbukti berhasil mengefektifkan

komunikasi paramedis—pasien/klien.

Dhanawaty dkk (2014) sedang melakukan Tahun I dari penelitian ini. Hasil

penelitian sementara menunjukkan bahwa DBA di tingkat internal bervariasi dan

perbandingannya dengan BBU menunjukkan perbedaan.

Page 9: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini memedukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan

kuantitatif diterapkan dalam melakukan pengelompokan variasi, selebihnya

digunakan pendekatan kualitatif. Tahapan pengumpulan data digunakan metode

simak, baik simak libat cakap maupun simak bebas libat cakap, dan metode cakap

semuka (periksa Sudaryanto, 1988). Metode tersebut didukung oleh teknik catat

dan rekam. Pada tahapan analisis data diterapkan metode metode distribusional

untuk kajian gramtikalnya; metode padan fonetis artikular, untuk kajian fonetis,

metode padan translasional, dan padan referensial untuk kajian leksikalnya

(Sudaryanto; dan, 1993) yang oleh Mahsun (2005) masing-masing

dikelompokkan menjadi metode padan intralingual dan metode padan

ekstralingual. Pengelompokan variasi dilakukan dengan menerapkan metode

dialektometri dengan rumus yang dikemukakan oleh Seguy dan pengelompokan

oleh Guiter, dengan rumus sebagai berikut.

periksa Ayatrohaedi (1978) dan Lauder (2003).

Analisis juga bertolak dari Teori Akomodasi Komunikasi.

Hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal.

(s x 100)

= d%

N

s = jumlah beda

N = jumlah leksikon yang dibandingkan

d = jarak kosakata

Page 10: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

BAB III VARIASI LEKSIKAL

KOSAKATA BAHASA BALI DIAKEK BALI AGA

BIDANG LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

Pembahasan deskripsi variasi leksikal kosakata bahasa Bali dialek Bali Aga

bidang istilah kesehatan dilakukan dengan mendeskripsikan kosakata yang

bervariasi di dalam lima medan makna. Kelima medan makna tersebut adalah (1)

medan makna nama bagian tubuh; (2) medan makna penyakit dan pengobatannya;

(3) medan makna gerak dan kerja; (4) medan makna kata ganti, sapaan, dan

acuan; dan (5) medan makna sistem kererabatan. Kosakata yang terdapat di

daerah pengamatan dibandingkan dengan kosakata bahasa Bali Umum (BBU).

Hal itu dilakukan untuk mengetahui seberapa jarak kosakata antara BBU dan

DBA di desa Pedawa dan Sembiran di Kabupaten Buleleng yang menjadi objek

penelitian sehingga dapat diketahui perbedaan kosakata BBU dengan kosakata

DBA pada ranah kesehatan masyarakat di dua desa tersebut.

Perlu disampaikan bahwa untuk tiga medan makna, yaitu medan makna

bagian tubuh, medan makna penyakit dan pengobatan, dan medan makna gerak

dan kerja masing-masing variasi leksikalnya disajikan hanya 20 kosakata. Hal itu

dilakukan untuk lebih mengefektifkan hasil penelitian ini. Jumlah variasi leksikal

secara utuh disajikan dalam perhitungan dialektometri untuk menentukan status

hubungan antara BBU dengan DBA di dua desa yang sudah ditentukan.

4.1 Variasi Leksikal Medan Makna Bagian Tubuh

Deskripsi variasi leksikal bagian tubuh dilakukan dengan membandingkan

114 glosa di di dua desa, yakni Desa Pedawa dan Sembiran. Berdasarkan data

yang diperoleh, dapat diuraikan variasi kosakata medan makna bagian tubuh

sebagai berikut.

Dari 112 glos yang dibandingkan, yang diuraikan hanya kosakata yang

menunjukkan variasi leksikal di dua desa atau daerah penelitian (DP) yang telah

ditetapkan. Beberapa tersebut diuraikan berikut ini.

Page 11: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Glosa 'anak tekak' pada BBU disebut [cantik kəkɔlɔŋan], di Desa Belantih

sama dengan BBU, di DP Pedawa disebut [kancɪl kolɔŋan] dan di DP Sembiran

disebut [batʊn kuluŋan]

Glosa ‘bibir’ sumbing beriannya di DP Pedawa sama dengan salah satu

berian pada BBU yaitu [cuŋɪh/; di DP Sembiran [cuŋɪk]. Berian pada ketiga DP

ini sesungguhnya hanya berbeda secara fonologis, namun dalam BBU selain

[cuŋɪh] ditemukan juga berian [suwɪŋ].

Glosa ‘bulu kuduk; dalam BBU beriannya [bulʊn cikʊt] atau [bulun kalɔŋ],

pada DP Pedawa sama dengan salah satu berian BBU, yakni [bulʊn kalɔŋ],

sementara di DP Sembiran [bulʊn bətʊt]

Glos ‘kantung kemih’ dalam BBU /siksikan/, pada DP Pedawa [kəmbʊŋan].

Di DP Sembiran sangat unik, yakni [kantɔŋ butʊh].

Glosa ‘mata kaki’ di DP Pedawa beriannya sama dengan pada BBU, yaitu

/matan batis/, sementara di DP Sembiran diperoleh berian [kəmɔŋ kəmɔŋan].

Glosa ‘kuduk’, pada BBU beriannya [tuəd baɔŋ], pada DP Pedawa disebut

[kalɔŋ], dan pada DP Sembiran disebut [bətʊk]

Glosa ‘tulang rusuk’, pada BBU ditemukan berian /tulaŋ iga iga/, pada DP

Pedawa ditemukan berian [tulaŋ usʊk], dan pada DP Sembiran disebut [tulaŋ

kəpət]. Untuk lebih lengkapnya variasi leksikal yang ditemukan dapat dilihat pada

Bagan 1 berikut ini.

Bagan 1 Variasi Leksikal Kosakata pada Medan Makna Alat-Alat

Tubuh.

No. Glosa BBU DP Pedawa DP Sembiran

1 anak tekak [cantɪk kəkɔlɔŋan] kancɪl kolɔŋan] batʊn kuluŋan

Page 12: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

2 Bibir sumbing [suʷɪŋ], [cuŋɪh] [cuŋɪh] [cungɪk]

3 bulu kuduk [bulʊn cikʊt] [bulʊn kalɔŋ] [bulun bəţʊţ

4 cambang [capɪŋ], [kalɛs] [kalɛs] [kalɪs]

5 kantung kemih [siksɪkan] [kəmbʊŋan kantɔŋ butʊh

6 kepala botak [ləŋar] [baŋlah] [bonglak]

7 ibu jari [inan limə [imen ima] Liman meme

8 gigi yang bertumpuk tumbuhnya

[manjak] [giŋsʊl] [ktula]

9 jari manis [linjɔŋ] [lɛʔ] [lɛk]

10 jari tengah [lɛk] [lenjɔŋ] [njɔng]

11 kepala [sirah], duʊr. təras [təras] [gundʊl]

12 kerongkongan

[kɔlɔŋan] [kəkɔlɔŋan [bahʊng]

13 lipatan kaki [ceŋkɔd] [tagəlaŋ batɪs] [səlakapak]

14 mata juling [diləŋ], [sero] [sero] [sahʊp]

15 ........................................ mata kaki [matan batɪs] [matan batɪs] [kəmong-

kəmongan]

16 ........................................ punggung [tundʊn] [tundʊn] [pundʊk]

17 (kuduk) [tuwəd baɔŋ] [kalɔŋ] [bətʊk]

18 ........................................ tulang

punggung [tulaŋ giʸɪn] - [tulaŋ pundʊk]

19 ........................................ tulang rusuk [tulaŋ igə igə] [tulaŋ usʊk] [tulaŋ kəpət]

20 tumit [jɛŋgot batɪs] [togɔk] [gɛnjɔt]

21 ubun-ubun [bunbʊnan/pəbaan] [pəmabaan] pələbahan]

Page 13: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

4.2 Variasi Kosakata Medan Makna Gerak dan Kerja

Variasi kosa kata medan makna gerak dan kerja dilakukan dengan

membandingkan 111 kosakata. Berdasarkan pengamatan di empat desa ada empat

kata yang tidak ditemukan beriannya. Glosa 'membalut (luka)’, pada DP

Sembiran ditemukan berian sama dengan BBU, yakni [mədbəd], sementara pada

DP Pedawa ditemukan berian [mɔntɔt].

Untuk glosa ‘berkelahi’ ditemukan berian [miyəgan/mərəbat] pada BBU,

pada DP Pedawa ditemukan berian [məjaɔran], dan pada DP Sembiran ditemukan

berian [məgəlʊt].

Glosa ‘memeluk’, pada BBU beriannya [ŋəlʊt], pada DP Pedawa ditemukan

berian [məməlʊʔ], sama dengan dalam bahasa Indonesia. Pada DP Sembiran

ditemukan berian [mrɔkɔt]

Glosa ‘memijit’, beriannya sangat bervariasi. Pada BBU ditemukan berian

[ŋusʊg] atau ŋuladaŋ, pada DP Pedawa ditemukan berian [ɲəljəl], dan

[ŋəludlad], pada DP Sembiran ditemukan berian [məcək] dan [ŋuhutaŋ]

Glosa ‘bersandar’, pada BBU, beriannya [məsadah] dan [ɲəlɛlɛg], berian

pada DP Pedawa untuk glosa ini adalah [ɲəlɛlɛd]. Jadi hanya berb\eda secara

fonologis. Pada DP Sembiran berian untuk glosa ini adalah [məsadahan], hanya

berbeda secara norfologis dengan berian [məsadah] akibat tambahan sufiks {-an}

Glosa ‘menyuruh’, dalam BBU ditemukan berian [nundɛn], pada DP

Pedawa dan Sembiran ditemukan berian yang sama, yaitu [ŋəsʊh]. Variasi lebih

lengkapnya dapat dilihat pada Bagan 2 berikut ini.

No. Glosa BBU DP Pedawa DP Sembiran

1. balut (luka)[ B [mədbəd] m/bɔntɔt] [mədbəd]

2. buai (meng-) [ŋəlʊs] [usuɪn] kusu-kusuɪn

Page 14: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

3. ......................................... bujuk (meng-) [ŋələməsɪn] [ŋajʊm ajʊm] ape-ape

4. ......................................... kelahi (ber)

miyəgan,

mərəbat] [məjaɔran] [məgəlʊt

5. larang (meg-) [nɔmbaaŋ] [niɲaʔ]/[maaʔ]

[ngara dadi/da]

6. Peluk (meng-) [gəlʊt] [məməlʊʔ] [mrɔkɔt]

7. ......................................... pergi [məgədi] [uwas] [luwas]

8. ......................................... pijit (meng-) [ŋusʊg] [jəljəl]/[məludlad] [məcək/nguhʊtaŋ]

9. raba (meng-)

[ŋadab] [ŋusʊd] [ŋadab-ŋadab]

10. rangkul (meng-)

[saŋkɔl] [mərambaŋ] [mərɔkɔt]

11. ....................................... sandar ber-) məsadah] [ɲəlɛlɛd] [məsadahan]

12. ....................................... suruh (meng-) [nundɛn] [sʊh]/[sʊha [ngəsʊh/suha]

13. ....................................... tunjuk (meng-) [nujuʷaŋ] [nudɪŋan] [nudɪŋ]

Page 15: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Bagan 3 Variasi Leksikal Medan Makna Obat dan Pengobatan

No. Glosa BBU DP Pedawa DP Sembiran

1. ......................................... bekas luka [tampak tatu] [mətampaɁ tatu] laja ogak

2. ......................................... berkunang- kunang [məkunaŋniŋan] [məkunaŋ

kunaŋan]

[kuting-

kutingən]

3. borok [bərʊŋ] [ntʊlan]/[kɔrɛŋ]/

[məbəɲəh] -[bə`rʊŋ]

4. burut/hernia [basaŋ

məcəlɔs] [saŋlɪr] [basang aʊd]

5. campak [ɛdɛh] [nəmpi] [sampəh]

6. epilepsi [ayan] [ayan] [tunggah]

7. gigi berlobang [gigi bərək] [cərɔŋrɔʔan] [gigi bɔrɔk]

8. gigi tanggal [gigi kəpʊs] [kətɔs] [gigi kəpʊh

9. ......................................... Influenza [paad] [paad]/[pəŋəŋ]/

[ŋəbʊs diŋɪn]

[mappəhah/

pəŋəŋ]

10. kaki gajah [bətəg] [bədasa] [bətəg]

11. ....................................... keguguran [krurɔn] [ŋəlabuhwaŋ] [ŋlabuhaŋ]

12. kejang [ŋəjat] [kəjət kəjət] [krəjəŋ]

13. letih lesu [ɔɔn] [lələh] [ləmət]

14. ....................................... luka [mətatu/sidə [mətatu] [sida]

15. mata gelap [pəpətəŋən] [kəpələŋan] [kutiŋ-kutiŋan]

16. mata kabur lamʊr [urəm] [lamʊr]

17. mata kemasukan

sesuatu [kəsip] [səpənan] [səppənnən]

18. memar [balan] [irəm] [ləbəŋ]

19. mencret [misɪŋ] [parʊs] [mancʊr/lɔlɔs]

20. ....................................... menguap ......................................... [məwaban] [muwaban] [muhabban]

21. ngilu [ŋilu] [ŋilu] [macəm]

Page 16: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

22. ....................................... perut buncit [basaŋ bacl] [basaŋ bəntaŋ] [badɔh]

23. ....................................... perut kembung [basaŋ mbət] [basaŋ bəntaŋ] [basang badɔh]

24. ....................................... pilek [paad] [paad] [pəhad]

25. ........................................ pingsan [ɲ əle ati] [ara iŋət] [tunggah]

26. susuban [subsuban] [sIingsɪngan]

27. tertusuk duri [tusʊk duʷi] [bəlbəlan]/[təbə

dui] [təbək duhi]

28. tumbuh gigi

belakang [tumbʊh paŋgal

pəŋijəŋ]

[tumbʊh gigi

pəŋijəŋ] [əmpʊg paŋgal

4.3 Variasi Kosakata Medan Makna Gata Ganti, Sapaan, dan Acuan

No. Glosa BBU Pedawa Sembiran

1 kami (berdua) [caŋ jak dadwa]

[aku ayaŋku

dadwa] oke jak duwa

2 kami (bertiga) [caŋ jak təlu]

[aku ayaŋku

təlu] oke jak telu

3 panggilang

untuk anak laki

kecil

[nak cənik

muwani]

[kəcicak

muwani]

4 panggilan

untuk gadis

kecil

[kəcicak luwa

luwa]

5 (yang) mana [ane cɛn/kɛn]

[ani kɛn]

[əngkɛn jah]

BAB IV

VARIASI FONOLOGIS DAN KARAKTERISTIK

MORFOLOGIS BAHASA BALI DIALEK BALI AGA

PADA LAYANAN KESEHATAN

Page 17: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

4.1 Variasi Fonologis

Variasi bentuk linguistik yang diperoleh dengan membandingkan 377 glos

meliputi; (1) glos yang berian-beriannya bervariasi secara leksikal; (2) glos yang

berian-beriannya bervariasi secara fonologis; dan (3) glos berian-beriannya tidak

bervariasi, baik secara leksikal maupun secara fonologis. Di dalam glos yang

beriannya berbeda secara leksikal terdapat juga variasi fonologis yang meliputi

variasi fonem dan suku kata.

Kenyataan menunjukkan bahwa sering sekali sebuah glos memiliki berian

yang berbeda secara leksikaldan fonologis. Jika sebuah glos memiliki berian yang

berbeda secara leksikal juga memilikivariasi secara fonologis, makaberianglositu

dianggap berbeda secara leksikal, karena derajat perbedaan leksikal lebih tinggi

dari padaderajat perbedaan fonologis.Walaupundemikian,

variasifonologisnyajugaakandibahasdalambabini.

Perbedaan segmen bahasa, khususnya BBU dan BBDBA, dapat terjadi

secara teratur dan tidak teratur (sporadis). Perbedaan bunyi bahasa, baik yang

terjadi secara teratur maupun tidak teratur (sporadis) masing-masing berkaitan

erat dengan ciri linguistik dan ciri geografis.

Secara linguistik, perbedaan bunyi bahasa secara teratur dan sporadis

terjadi karena ada tidaknya persyaratan lingkungan linguistik tertentu. Perbedaan

bunyi dikatakan terjadi secara teratur (variasi teratur) apabila ada persyaratan

lingkungan linguistik tertentu, sedangkan dikatakan tidak teratur (variasi sporadis)

terjadi apabila tidak ada persyaratan lingkungan linguistik tertentu. Secara

geografis, perbedaan bunyi dikatakan teratur apabila penyebaran variasinya di

titik pengamatan yang sama dan perbedaan bunyi sporadis apabila penyebarannya

tidak di titik pengamatan yang sama. Dengan demikian, perbedaan bunyi itu

terjadi secara teratur apabila ada persyaratan lingkungan linguistik tertentu dan

penyebaran tiap-tiap variasinya di titik pengamatan yang sama. Begitu juga,

perbedaan bunyi dikatakan sporadis, apabila kemunculannya tidak diperlukan

syarat lingkungan linguistik tertentu dan penyebaran tiap-tiap variasinya tidak

sama. Di samping itu, kendati perbedaan bunyi itu terjadi karena syarat

Page 18: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

lingkungan linguistik tertentu, tetapi jika wilayah sebarnya tidak sama, maka

perbedaan itu dianggap sporadis.

Berdasarkan uraian di atas dan data yang berhasil dikumpulkan, dalam BB

bidang layanan kesehatan ditemukan perbedaan bunyi yang teratur selanjutnya

disebut variasi teratur dan yang tidakteratur selanjutnya disebut variasi sporadis.

Untuk selanjutnya, variasi bunyi secara teratur akan ditandai dengan lambang ≈

dan variasi bunyi sporadis ditandai dengan lambang ~.

Sesuai dengan temuan jenis bunyi BB bidang layanan kesehatan. bahwa

bunyi bahasa terdiri atas bunyi vokal dan konsonan, serta variasi suku kata; maka

ketiga jenis variasi ini masing-masing memuat variasi vokal, konsonan, dan

suku kata. Dengan demikian, disajikan (1) variasi bunyi teratur yang meliputi

variasi bunyi vokal dan variasil bunyi konsonan; (2) variasi bunyi sporadis yang

meliputi variasi bunyi vokal dan variasi bunyi konsonan; serta (3) variasi suku

kata, baik yang teratur .

4.1.1 Variasi Teratur

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan maka dapat dikeahui bahwa

variasi teratur hanya dapat terjadi pada vokal dan konsonan; sedangkan variasi

suku kata tidak ditemukan. Berikut disajikan uraiannya.

4.1.1.1 Variasi Vokal yang Teratur

Variasi vokal teratur berdasarkan data ditemukan 9 buah. Kesembilan

buah variasi itu diuraikan sebagai berikut.

1) Vokal [i-]≈ [ɛ-] / # __ K

Vokal atas, depan, tak bundar [i] berkorespondensi dengan vokal atas,

tengah rendah, tak bundar pada posisi awal. Penyebaran varian [i] terdapat pada

BU dan DBA di Desa Belantih, Ped, Sembiran; sedangkan varian [3] umumnya

terdapat di Desa Klumpu. Hal itu dapat diketahui berdasarkan data berikut

No. Glos Varian [i-] Varian [ɛ---]

1. ‘gusi’ [ist: BU, Belantih, Ped ɛst: Seraya, Klumpu

2. ‘ibujari’ [inanlimE]: BU,

[inan lima]:Belantih [ɛnan lima]: Serata,

Klumpu, ped

Page 19: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

3. ‘intip’ [intIp]: BU, Belantih,

Seraya Timur, Ped,

Sembiran

[ɛntIp]:Klumpu

4. ‘ingat’ [ingEt]: BU, Belantih,

Seraya Timur, Ped,

Sembiran

[ɛngOt]: Klumpu

2) Vokal [-i-]≈[-ɛ-] /K __ K

Vokal [i] berkorespondensi dengan vokal [3] pada ultima, dimana varian

[i] terdapat pada BU dan di daerah BA di desa Belantih, dan Sembiran, varian [3]

umumnya terdapat di Desa Klumpu; sedangkan Desa Ped dan Seraya T kadag-

kadang menggunakan kedua varian. Berikut disajikan contoh-contohnya.

No

.

Glos Varian [-i-] Varian [-ɛ---]

1. ‘gigi paling

belakang’

[paNgalpENijEN]:B

U, Seraya T,

Belantih, Ped

[paNgalpENɛjEN]:Klump

u

2. ‘ibujari’ [inanlimE]: BU

[inan lima]:

Belantih]

[ɛnanlɛma]: Seraya T,

Ped, Klumpu

3 ‘tahimata’ [sirɪp]; Ped [sɛrɪt]: Klumpu

4. ‘Pergelangantanga

n’

[pEgElaNanlimE]:

BU

[pEgElaNan lima]:

Seraya T, Belantih

[pEgElaNanlɛma]: Ped,

Klumpu

5 ‘kepala’ [sirah’: BU, Seraya

T, Belantih, Ped [sɛrah]: Klumpu

6. ‘menyelam’ [nyilEm]: BU, Seraya

T, Belantih, Ped,

Sembiran

[nyElEm]: Klumpu]

7. ‘meminum’ [nginEm]: BU,

Seraya T, Belantih,

Ped, Sembiran

[ngEnEm]: Klumpu

8. ‘pejamkan mata’ [ngidEmang]: BU,

Seraya T, Belantih,

Ped, Sembiran

[ngEdEmang]: Klumpu

3) Vokal [-i-] ≈ [-e-] / K __ K

Page 20: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Vokal atas, depan tak bundar [i] berkorespondensi dengan vokal tengah,

depan, tak bundar pada posisi ultima. Untuk penyebaran masing-masing varian

dapat diketahui berdasarkan contoh berikut ini.

No. Glos Varian [-i-] Varian [-e---]

1. ‘bibir’ bibɪh]: BU, Belantih,

ST, Klumpu

[bebɛh]: Ped

2. ‘tahitelinga’ [tilu]: BU, Seraya T,

Belantih

[telu]: Ped

3. ‘rambutkriting’ [bɔkkritɪN]: BU [bɔɔkkretɛN: Ped

4 Tangan’ [limE]: BU

[lima]: Seraya T,

Belantih

[lemo]: Ped,

5 ‘telapaktangan’ [tlapakanlimE]: BU

[tlapakan lima]:Seraya

T, Belantih

[tlapakanlemo]:Ped,

Klumpu

4) Vokal [-i-] ≈[-E-] / K __ K

Vokal atas, depan, tak bundar [i] juga dapat berkorespondensi dengan

vokal tengah, pusat, tak bundar [ə] pada posisi ultima. Daerah penyebaran varian

[i] pada BU dan BA di Desa Seraya T dan Ped; sedangkan varian [ə] terdapat di

Desa Belantih dan Klumpu. Berikut disajikan datanya.

No. Glos Varian [-i-] Varian [-E---]

1. ‘matakemaukandebu’ [sipEnan]: Seraya T

[sippEnan]: Ped

[sEpEnan]: Belantih,

Klumpu

2. ‘picingkan mata’ [ngicIr]: BU [ngicer]: Belantih,

Klumpu

3. ‘pikul’ [nikUl]: BU, Ped [nəkUl]: Klumpu

5) Vokal [-u-]≈[-U-] /K __ K

Vokal atas, belakang, bundar, tegang [u] berkorespondensi dengan vokal

atas, belakang, bundar, kendur [U] pada posisi ultima. Daerah penyebaran

masing-masing varian dapat disajikan berdasarkan data dalam tabel berikut ini.

No. Glos Varian [-u---] Varian [-U-]

1. ‘sakit kuning’ [sakIt kuning]: BU [sakIt kUning]: Seraya

Page 21: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Timur, Ped, Klumpu

2. ‘sakit punggung’ [sakIt tundUn]: BU [sakIt tUndUn]: Seraya

Timur

6) Vokal [-u-]≈ [-ɔ-] /K __ K

Vokal atas, belakang, bundar [u] bekorespondensi dengan vokal

belakang, tengah, bundar, kendor [O] pada posisi ultima setelah dan sebelum

konsonan. Data penunjang variasi ini cukup banyak ditemukan. Penyebaran

masing-masing varian disajikan dalam tabel berikut ini.

No. Glos Varian [-u---] Varian [-ɔ-]

1. ‘bulu dada’ [bulUntaNkah] bɔlUntaNkah: Ped,

Klumpu

2. ‘bulu kemaluan’ [bulUn tEli]: BU,

Seraya, Belantih

[bulUntli]: Belantih

[bɔlUn tEli]: Ped,

Klumpu

3. ‘bulu ketek’ [bulUnsipah]: BU,

Seraya, Belantih [bɔlUnsipah: Ped,

Klumpu

4. ‘bulu mata’ [bulUnmatE]: BU

[[bulUnmata]: Belantih [bɔlUnmata]: Ped.

Klumpu

5. ‘bulu hidung’ [bulUncuNUh]: BU,

eraya, Belantih [bɔlUncɔNUh]: Ped,

Klumpu

6 Air kencing [paňuh]: Klumpu [paňɔh]: Ped

7 ‘hidung’ [cuNuh]:BU, Belantih,

Seraya T, Ped [cɔNɔh]: Klumpu

8. ‘telunjuk’ [tujUh]: BU, Seraya T,

Belantih, Ped [tɔjuh]: Klumpu

9. ‘telinga’ [kupɪN]: Belantih [kɔpɪN]: BU, Seraya T,

Ped, Klumpu

10 ‘tenggorokan’ [kuluNan]: Belantih [kɔlɔNan]: BU, seraya

t,

11 ‘kulit’ [kulɪt]: BU,

Serayatimur

[kɔlɪt]: Ped, Klumpu

12 ‘lemak’ [mulUk]: BU, Seraya T,

Belantih, Ped [mɔlɔk]: Klumpu

7) Vokal [-E] ≈ [-a] / K -- #

Page 22: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Vokal tengah, pusat, tak bundar [ə] berkorespondensi dengan vokan

bawah, depan, tak bundar [a] pada penultima setelah konsonan. Variasi ini cukup

banyak ditemukan. Varian [ə] terdapat pada BU; sedangkan varian [a[ terdapat

pada wilayah BA. Data disajikan pada tabel berikut ini.

No. Glos Varian [-E] Varian [-a]

1. ‘bahu’ [palE]; BU [pala]; Belantih,

Seraya T, Ped,

Klumpu

2. ‘bulumata’ [bulunmatE]: BU [bulunmata]:

Belantih, Seraya

T, Ped, Klumpu

3. Ibujari [inanlimE]: BU [inan lima]:

Belantih, Seraya

T, Ped, Klumpu

4. ‘telapaktangan’ [tlapakanlimE]; BU

[tlapakan lima]:

eraya t, Belantih

5 ‘tangan’ [limE]: BU [lima]: Seraya T,

elantih

6. ‘matabuta’ ‘matEbutE]: BU [matabuta]:

Seraya T,

Belantih, Ped,

Klumpu

7. ‘limpa’ [limpE]: BU [limpa]: Seraya

T, Belantih, Ped,

Klumpu

8. ‘paha’ [paE]: BU, Ped [paa]: Seraya T

9. ‘pergelangantangan’ [pEgElaNanlimE]: BU [pEgElaNan

lima]: Seraya T,

Belantih, Ped,

Klumpu

10. ‘baca’ [bacE]: BU [baca]: Belantih,

Seraya Timur,

Ped, Klumpu,

sembiran

8) Vokal [-E-] ≈ [-E:-] / K __ K

Vokal tengah, pusat, tak bundar [ə] juga bervariasi dengan vokal yang

sama tetapi diucapkan agak panjang pada posisi ultima setelah dan sebelum

konsonan. Daerah penyebarannya dapat dilihat pada tabel berikt ini.

No. Glos Varian [-E-] Varian [-E:---]

Page 23: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

1. ‘tahilalat’ [adENan]: BU, SerayaTimur adə:Nan]: Ped,

Klumpu

2 ‘bengkak’ [bEsEh]: BU, Seraya Timur [bəsə:h]: Ped

3. ‘bekas luka’ [bikət]: Belantih, Klumpu [bikə:t]: Ped

9) Vokal[-E-]≈ [-@-] / K __ K

Vokal tengah, pusat, tak bendar [ə] juga berkorespondensi dengan

kekosongan pada posisi ultima setelah dan sebeluk konsonan. Daerah penyebaran

varian kekosongan terdapat di Desa Belantih, sedangkan varian [ə] terdapat di

daerah lainnya seperti yang tertera dalam tabel berikut ini.

No. Glos Varian [-E---] Varian [-@-]

1. ‘bulukemaluanwanita’ [bulUntEli]: BU,

Seraya T

[bɔlUntEli: Ped,

Klumpu

[bulUntli]: Belantih

2. ‘jari’ [jEriji]: BU, Seraya T,

Ped, Klumpu

[jriji]: Belantih

3 ‘melahirkan’ [NElEkadaN]:

Klumpu

[NlEkadaN]: BU,

Belantih

4.1.1.2 VariasiKonsonan yang Teratur

Variasi konsonan teratur ditemukan hanya empat buah. Keempatnya

diuraikan di bawah ini.

1) Konsonan [-t-] ≈[-@-] / V __ V

Konsona [t] berkorespondensi dengan kekosongan pada posisi ultima

setelah dan sebelum vokal pada posisi ultima. Varian [t] terdapat pada BU dan BA

di Desa Seraya T, Ped, dan Klumpu; sedangkan kekosongan terdapat di Desa

Belantih. Hal itu dapatdiketahui berdasarkan data dalam tabel berikut ini.

No. Glos Varian [-t-] Varian [-@-]

1. ‘tumit’ [jɛNgɔtbatɪs]: BU

[tuNkakbatɪs]: Seraya T

[butUhbaɪi]: Belantih

2. ‘pergelangan

kaki’ [pEgElaNanbatɪs]: BU,

SerayaT, Ped, Klumpu

[pEgElaNanbaɪs]:

Belantih

Page 24: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

2) Konsonan [-k-] ≈ [-@-] / V __ V

Konsonan hambat, dorsovelar, tak bersuara [k] berkorespondensi dengan

kekosongan pada posisi ultima sesudah dan sebelum vokal. Daerah penyebaran

masing-masing varian disajikan dalam tabel berikut ini.

No. Glos Varian [-k-] Varian [-@-]

1. ‘kantongkemih’ [siksikan]: BU, Belantih,

Seraya T

[sisikan]: Ped,

Klumpu

2. ‘injak’ [jEkjEk]: BU, Belantih [jEjEk]: Ped,

Klumpu, Seraya T

3) Konsonan [-l-] ≈[-@-] /V __ V

Konsonan lateral [l] berkorespondensi dengan kekosongan pada posisi

ultima sesudah dan sebelum vokal. Daerah penyebaran varian [l] adalah pada BU

dan BA di Desa Seraya T, Ped, dan Klumpu; sedangkan varian kekosongan hanya

terdapat di Desa Belantih. Untuk lebih jelasnya, data disajikan pada tabel berikut

ini.

No. Glos Varian [l-] Varian [@-]

1. ‘senut-senut’ [klEbEt-klEbEt]: BU, Seraya

Timur

[KlEbut-klEbut]: Ped,

Klumpu

[kEbEt-kEbEt]:

Belantih

2. ‘cekutan’ [clEkutan]: BU, Seraya Timur,

Klumpu, Ped

[cEkutan]:

Belantih

4) Konsonan [-h-] ≈[-@-] /V __ V

Konsonan [h] berkorespondensi dengan kekosongan pada posisi ultima

sesudah dan sebelum vokal. Daerah penyebaran masing-masing varian disajikan

pada tabel berikut ini.

No. Glos Varian -h-] Varian [-@-]

1. ‘paha’ [paha]: Belantih [pEE]: Klumpu

[paE]: BU,

SerayaT, Ped

2. ‘ubun-ubun’ [pabahan]: Belantih [pabaan]: BU

3. ‘junjung’ [nyuhun]: Belantih, Sembiran,

Ped, Klumpu, Seraya T

[nyuun]: BU

4. ‘berlari’ [melahib]: Belantih,

Sembiran]

[mlaib]: Ped,

Klumpu

[melaib]: BU,

Page 25: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Seraya T

4.1.2 Variasi Sporadis

Variasi fonologis yang sproradis ditemukan baik variasi vokal, konsonan,

maupun suku kata. Baik variasi sporadis vokal maupun konsonan banyak

ditemukan, sedangkan variasi sporadis suku kata ditemukan hanya 5 buah. Berikut

disajikan uraiannya.

4.1.2.1 Variasi Vokal

1) Vokal [-i] ~ [-ɛ] / K __ #

No. Glos Varian [-i] Varian [-ɛ-]

1 ‘alatkelaminwanita’ [tEli]; BU, Seraya T,

Ped

[tli]: Belantih

[tElɛ]: Klumpu

2) Vokal [-ɪ-] ~ [-ɛ-] / K __ K

No. Glos Varian [-i-] Varian [-e---]

1. ‘bibir’ bibɪh]: BU, Belantih,

ST, Klumpu

[bebɛh]: Ped

2. ‘tahimata’ [pElɪs]: Seraya T [pElɛk]: BU

3) Vokal [-i]~ [-E] / K __ K

No. Glos Varian [-i] Varian [-E-]

1. ‘cacar’ [nampi]: Seraya T [nampE]: BU

4) Vokal [u-]~[ɔ-] /# __ K

No. Glos Varian [u---] Varian [ɔ-]

1 ‘obat’ [ubad]: BU, Seraya T,

Belantih [ɔbad]: Ped, Klumpu

5) Vokal [-o-]≈ [-ɔ-] / K – K

Vokal [o] tegang berkorespondensi dengan vokal [O] kendur pada posisi

ultima setelah dan sebelum konsonan. Distribusi penyebarannya disajikan dalam

tabel berikut ini.

No. Glos Varian [-ɔ-] Varian [-ɔ---]

1. ‘air susu’ yɛhňoňo: BU, Sembiran, Ped,

Kulumpu

yɛhňɔňɔ: Klumpu

Page 26: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

2. ‘otak’ [polo]: BU, Belantih [pɔlo]:

SerayaTimur

5) Vokal [-3-] ~ [-a]

No. Glos Varian [-e-] Varian [-a]

1. ‘matajuling’ [jerɛN]: Ped, Klumpu [jɛra]: Belantih]

6) Vokal [-E-] ~ [-u-] / K __ K

No. Glos Varian [-E-] Varian [-u--]

1 ‘senut-senut’ [klEbEt-klEbEt]: BU, Seraya

T

[klEbUt-klEbUt]:

Ped, Klumpu

7) Vokal [-E-]~ [-ɔ-] K __ K

No. Glos Varian [-E-] Varian [-ɔ-]

1. ‘mulut’ [caNkEm]: Belantih [caNkɔm]: Ped

8) Vokal [-u-] ~ [-u:-] / K __ K

No. Glos Varian [-u-] Varian [-u:---]

1. ‘lutut’ [EntUd]: BU, Seraya T,

Belantih

[EntU:d]: Ped,

Klumpu

9) Vokal [-E-] ~ [-ɔ:-] / K __ K

No. Glos Varian [-E-] Varian [-ɔ:--] 1. ‘langit-langit’ [tanEN]: Seraya T

[nanEN]: Belantih [tanɔ:N]: Klumpu

10) Vokal [--] ~ [-a-] / K __ K

No. Glos Varian [-E-] Varian [-a--]

1. ‘bersandar’ [mEsEdoh]: Ped, Klumpu,

Seraya Timur

[mEsadah]: BU,

Sembiran

11) Vokal [-ɔ-] ~ [-ɔ:-] / K __ K

No. Glos Varian [-ɔ-] Varian [-ɔ:--]

Page 27: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

1. ‘rambut’ [bɔk]: BU, Seraya T, Belantih [bɔ:k]: Ped,

klumpu

12) Vokal [-ə-]~ [-zero-] / K __ K

No. Glos Varian [-E-] Varian [-zero--]

1. ‘perut

kembung’ [əmbət]: BU, Seraya Timur [mbət]:Klumpu,

Ped

4.1.2.2. Variasi Konsonan1

1) Konsonan [p-] ~[m-] / # __ V

No. Glos Varian [p-] Varian [m---]

1. ‘sembelit’ [pEjEn]: BU, Ped [mEjEn]: Seraya

T, Belantih

2) Konsonan [-p] ~[-t] / V __ #

No. Glos Varian [-p] Varian [-t-]

1. ‘tahimata’ [sirɪp]: Ped [sɛrɪt]: Klumpu

3) Konsonan [-b-] ~ [-@-] / V __ K

No. Glos Varian [-t-] Varian [-@-]

1. ‘susuban’ [subsuban]: BU, Seraya T [susubab]: Belantih

4) Konsonan [t-] ~[c-] / # __ V

No. Glos Varian [t-] Varian [c-]

1. ‘kemaluanlaki-

laki’

[tElak]: Belantih] [cElak]: BU

2. ‘tompel’ [tOmpEl]: BU, Seraya T,

Belantih, Klumpu

[cOmpEl]: Ped

5) Konsonan [t-] ~ [n-] ? # __ V

No. Glos Varian [t-] Varian [n-]

1. ‘langit-langit’ [tanEN]: Seraya T [nanEN]:

Belantih

6) Konsonan [-t] ~ [-ng] / V __ #

Page 28: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

No. Glos Varian [t-] Varian [n-]

1. ‘kejang’ [kəjang]: Belantih [ngəjat]: BU

[kəjat]: Seraya T,

Ped, Klumpu

7) Konsonan [-d-] ~ [-j-] /K __ V

No. Glos Varian [-d-] Varian [-j-]

1. ‘mandi’ [mandUs]: BU, Ped, Klumpu,

Belantih

[manjuUs]:

Belantih

8) Konsonan [-d-] ~ [-zero-] / V __ K

No. Glos Varian [-d-] Varian [-j-]

1. ‘balut luka’ [bədbəd]: BU [bəbəd]: Belantih,

ped, Klumpu,

Seraya T

9) Konsonan [-k-] ~ [-g-] / K __ V

No. Glos Varian [-k-] Varian [-g-]

1. ‘rambutkeriting’ [bɔkiNkEl]: BelantihT [bɔkiNgEl]: BU,

Seraya

10) Konsonan [k-] ~[ng-] / # __ V

No. Glos Varian [k-] Varian [ng-]

1. ‘kejang’ [kəjat-kəjat]: Seraya Timur,

Ped, klumpu

[ngəjat]: BU

11) Konsonan [-k] ~ [-s]

No. Glos Varian [-k-] Varian [-s-]

1. ‘kotoranmata’ [pElɛk]: BU [pElɪs]:Seraya T

12) Konsonan [g-]~ [@-]

No. Glos Varian [-g-] Varian [-@-]

1. ‘gendongan’ [gəndOngan]: BU, Belantih [əndOngan]: Ped

[EndOngan]:

Page 29: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Klumpu]

13) Konsonan [-g-] ~ [-@-]

No. Glos Varian [-g-] Varian [-@-]

1. ‘gigimenonjolkeluar’ [gigitɔNgɔ]: BU [gigitɔNɔs]: Ped,

Klumpu

2.

14) Konsonan [--g] ~[-h]

No. Glos Varian [-g] Varian [-h]

1. ‘terbit’ [əndag]: BU,

Belantih, Seraya

T, Sembiran,

Klumpu

[əndah]: Ped

15) Konsonan [-n] ~ [-@]

No. Glos Varian [-n] Varian [-@]

1. ‘pungg

ung’

[tundUn]: BU, Seraya T,

Belantih, Ped

[tundu]:

Klumpu

16) Konsonan[--n-] ~[-h-]

No. Glos Varian [-n-] Varian [-h-]

1. ‘ubun-

ubun’

[pEbanan]: Ped [pEbahan]: Belantih

17) Konsonan [--ng]~[-h]

No. Glos Varian [-ng] Varian [-h]

1. ‘berbaring’ [nyələmpang]:BU [nyələmpah]: Seraya T

18) Konsonan [--ng-] ~[-zero-]

No. Glos Varian [-n-] Varian [-h-]

1. ‘duduk’ [nyongkOk]: Klumpu [nyokOk]: Ped

19) Konsonan [-h] ~ [-s]

Page 30: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

No. Glos Varian [-h] Varian [-s]

1. ‘bibirsumbing’ [bibɪhcuNih]: BU,

SerayaTimur, Ped, Klumpu

[bibɪhcuNis]:

Belantih

20) Konsonan [-h-] ~ [-w-]

No. Glos Varian [-h] Varian [-s]

1. ‘urat’ [uhat]: Belantih,

Ped, Klumpu

[uwat]: BU,

Seraya t

21) Konsonan [l-] ~ [r-]

No. Glos Varian [l-] Varian [r-]

1. ‘lumpuh’ [lumpuh]: BU, Belantih,

Serata T, Ped

[rumpuh]:

Belantih, Klumpu

22) Konsonan [l-] ~ [@-]

No. Glos Varian [l-] Varian [@-]

1. ‘tulangkering’ [tulaNlunas]:BU, Seraya T,

Belantih

[tulaNunas]:

Belantih

23) Konsonan [-r-] ~ [-@-]

No. Glos Varian [r-] Varian [@-]

1. ‘tulangpunggung’ [jrɔjuh]: Ped [jɔjuh]: Klumpu

24) Konsonan [-N] ~ [-@]

No. Glos Varian [-N] Varian [-@]

1. ‘matajuling’ [jɛrɛN]: Ped, Klupu [jɛre]: Belantih]

4.1.2.3 Variasi Sporadis Suku Kata

Variasi sporadis suku kata ditemukan lima buah. Kelimanya diuraikan

berikut ini.

1) Variasi Suku Kata [jək-]~ [ən-]

No. Glos Varian [jək-] Varian ə[n-]

1. ‘injak’ [jəkjək]: [ənjək]: Sembiran

Page 31: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

2) Variasi Suku Kata [pə-]~ [ə-] [ɵ]

No. Glos Varian [pə-] Varian [-ə] Varian zero

1. ‘taruh’ [pəjang]: Belantih,

Sembiran

[əjang]:

BU,Ped

[jang]:

Klumpu,

Seraya T

3) Variasi Suku Kata [əng-] ~ [zero-]

No. Glos Varian [eng-] Varian [en-]

1. ‘lupa’ [əngsap]: Belantih [sap]: Ped,

Klumpu, Seraya T,

Sembiran

2. ‘terbenan’ [əngsəb]: BU [səb]: Ped,

Klumpu

4) Variasi Suku Kata [nuN-] ~ [lə-]

No. Glos Varian [nuN-] Varian [lə-]

1. ‘nungkayak’ [nuNkayak]: BU, Seraya T [ləkayak]: Ped

5) Variasi Suku Kata [-hu] ~ [zero-]

No. Glos Varian [-hu] Varian [zero-]

1. ‘berak’ [mejuhu]: Ped, Klumpu,

Seraya T, Sembiran

[meju]: BU

4.2 Variasi Gramatikal

Pembahasan karakteristik gramatikal DBA dalam ranah layanan kesehatan

masyarakat dilakukan secara terintegrasi, dalam artian tidak dilakukan

perbandingan variasi antardaerah pengamatan karena secara gramatikal kosakata

bahasa Bali DBA dalam ranah layanan kesehatan masyarakat tidak terlalu

menampakkan perbedaan atau variasi antar-DP. Kalaupun terdapat perbedaan,

lebih diakibatkan oleh faktor fonologis.

Contoh

Kosakata [uluŋ-aŋ-ə] ‘dijatuhkan’ pada kalimat BBU

“Ubad-e ulung-ang-a.” [ubade uluŋ-aŋ-ə]

obat-DEF jatuh-KAUS-.PAS

Page 32: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

‘Obatnya dijatuhkan (tidak sengaja).’

bervariasi dengan [uluŋ-aŋ-a] dalam DPdw, DSb, dan DST, dan varian [uluŋ-aɳ-

a] pada DSd.

Kosakata bapaɳɳe ‘ayahnya’ pada kalimat BBU bervariasi dengan [bapaɳaɳe]

pada DSb dan [bapaɳe] pada DSd.

Made ng-ateh bapa-n-ne ke dokter.”

Nama AKT-antar ayah-LIG-3SGPOS ke dokter

‘Made mengantar ayahnya ke dokter.’

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa kebervariasian pada tataran morfologis

lebih merupakan variasi morfofonemis.

Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan bentuk atau tataran

gramatikalnya, kosakata DBA dalam ranah layanan kesehatan masyarakat dapat

diklasifikasi atas kosakata pada tataran kata dan dan kosa kata pada tataran frasa.

Kedua tataran tersebut diuraikan berikut ini.

4.2.1 Kosakata dalam Bentuk Kata

Seperti bahasa Bali pada umumnya, berdasarkan bentuknya kosakata DBA dalam

ranah layanan kesehatan masyarakat pada semua DP dapat dipilah atas kata dasar

dan kata turunan yang terdri atas kata berafiks, kata berklitik, kata ulang, dan kata

majemuk. Kelima bentuk tersebut diuraikan berikut ini.

4.2.1.1 Kosakata dalam Bentuk Kata Dasar

Kata dasar mendominasi kosakata DBA dalam ranah layanan kesehatan

masyarakat. Berikut ditampilkan beberapa contoh.

Contoh

No. DBD DPdw DSb DSd Makna

1. [palə] [pala] [pala] [pala] ‘bahu’

2. [giɖat] [giɖat] [giɖat] [giɖat] ‘dahi’

3. [sirah] [ʈəras] [sirah] [gunɖʊl] ‘kepala’

4. [buʈə] [buʈa] [buʈa] [buʈa] ‘buta’

5. [paə] [paa] [paa] [paha] ‘paha’

Page 33: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

6. [ŋuʈah] [ŋuʈah]/[ŋuʈah

bayar]

[ŋuʈah] [ŋuʈah] ‘muntah’

7. [paaɖ] [paaɖ] [paaɖ] [pəhaɖ] ‘pilek’

Contoh di atas kebetulan merupakan kosakata dalam bentuk kata dasar,

yang secara leksikal, tidak berbeda di antara DP satu dengan yang lainnya.

Berikut beberapa contoh kosakata dalam bentuk kata dasar yang menunjukkan

variasi leksikal.

No. DBD DPdw DSb DSd makna

1. [balan] [irəm] [sǝbʊh] [ləbəŋ] ‘memar’

2. [misɪŋ] [parʊs] [misɪŋ] [mancʊr]/[lolɔs] ‘mencret’

3. [pəɖɪh] [ŋahŋah] [ŋaŋah] [pəɖɪh] ‘perih’

4. [rabʊn] [bunar] [lamʊr] [rabʊn] ‘rabun’

5. [ɖiləŋ] [sero] [sera] [sahup] ‘juling’

4.2.1.2 Kosakata dalam Bentuk Kata Berafiks

Untuk memudahkan pembahasan berikut ini ditampilkan kalimat yang di

dalamnya terdapat kata berafiks.

(1) Ima-n-ne ma-tatu, to krana bontot -in -a.

Tangan-POS AKT-luka, itu sebab balut - APL-PAS

‘Tangannya luka, itu sebabnya dibalut/diperban’

(2) Iyya n-saput godog.

3TG HAS-selimut tebal

Dia berselimut tebal.’

(3) Kicak-in ng-amah be-be ati

Kecil-APL AKT-makan daging-R hati

‘Kurangi makan (daging) hati.’

(4) Nyen ng-anget -ang yeh

siapa AKT-hangat-APL air

‘Siapa yang menghangatkan air?.’

Page 34: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Kata [matatu] pada kalimat (1)dibentuk dengan menambahkan prefiks [ma-

] pada kata dasar [tatu] sehingga menjadi [matatu]. Pada DSb prefiks [ma-]

memiliki dua alomorf, yakni {ma-} dan alomorf yang dilambangkan dengan {m-},

yang dapat direalisasikan dengan berbagai bunyi nasal, sesuai dengan bunyi yang

mengikuti. Misalnya pada kata [ɳ-saput], {M-} diikuti dengan konsonan alveolar

[s] sehingga direalisasikan dengan retrofleks nasal alveolar [ɳ]. Lambang {m-}

dipilih untuk alomorf ini karena distribusinya paling luas dapat diikuti oleh

konsonan bilabial [p, b], [l] dan semua jenis vokal.

Contoh lain

No. makna DBD DPdw DSb DSd

1. ‘berparam’ [mǝbɔrɛh] [maburɛh] [mbɔrɛh] [mabɔrɛh]

2. ‘terkupas’ [mǝpǝlʊʈ] [mapǝlʊʈ] [mpǝlʊʈ] [mapǝlʊʈ]

3. ‘berobat’ [m(a)ubaɖ] [maubaɖ] [mubaɖ] [maubaɖ]

4. ‘berjalan’ [mǝjalaɳ] [majalaɳ] [ɲjalaɳ] [majalaɳ]

5. ‘makan’ [mǝɖaar] [ŋamah] [ɳɖahar] [maɖaar]

6. ‘bergendong’ [mǝgaɳɖɔŋ] [magaɳɖɔŋ] [ŋgaɳɖɔŋ] [magaɳɖɔŋ]

7. ‘telanjang’ [mǝlalʊŋ] [mǝlaluŋ] [mlaluŋ] [mǝlalʊŋ]

Kata [bɔɳʈɔiɳa] dibentuk dari kata dasar [bɔɳʈɔʈ] ‘balut’ yang dilekati sufiks [–in]

sehingga menjadi [bɔɳʈɔʈiɳ] setelah itu dilekati sufiks [–a] sehingga menjadi

[bɔɳʈɔʈiɳa]. Untuk lebih jelasnya tahap pembentukan kedua kata itu dapat

dirumuskan sebagai berikut

tatu + ma- > matatu ‘luka’

bontot + -in > bontotin + -a > bontotina ‘dibalut

(nya)

Hierarki gramatikal kedua kata tersebut dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

matatu bontotina

bontotin

Page 35: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

ma- tatu

bontot -in -a

Kata [məwabaɳ] ‘menguap’ dibentuk dari bentuk dasar uab ditambah

konfiks ma-/-aɳ menjadi [mauabaɳ] yang mengalami proses morfofonik menjadi

[məwabaɳ] dan [muwabaɳ]. Tahapan prosesnya sebagai berikut.

Varian [məwabaɳ]

Proses morfologis :

{uab} + {ma-/-an}

> [mauwabaɳ]

Pelemahan vokal pada

pilahan awal konfiks

: [məuwabaɳ]

Segmentalisasi luncuran [məuwabaɳ]

pemotongan vokal

(vowel truncation)

: [məwabaɳ]

Varian [muwabaɳ]

Proses morfologis :

{uab} + {ma-/-an}

> [mauwabaɳ]

Pelemahan vokal pada

pilah awal konfiks

: [məuwaba]

Segmentalisasi luncuran : [məuwabaɳ]

Pelesapan vokal pada

pilah awal konfiks

: [muwabaɳ]

Kata [ŋaŋəʈaŋ] dibentuk dari dasar [aŋəʈ] ditambah sufiks pemarkah

kausatif [–aŋ] menjadi [aŋəʈaŋ], selanjutnya ditambah sufiks pemarkah pasif [ŋ-],

maka menjadi [ŋaŋəʈaŋ]. Sufiks [ŋ-] memiliki dua varian, yakni [–aŋ] dan [–aɳ].

Kata ŋələkadaŋ] ‘melahirkan’ dibentuk dari kata dasar lekad ditambah sufiks

pemarkah Kausatif–aŋ. menjadi [ləkadaŋ], pada tahap berikutnya ditambah

dengan prefiks pemarkah aktif [ŋ-] sehingga menjadi [ŋələkadaŋ].

Sufiks {–aŋ} memiliki dua buah varian, yakni {–aɳ} yang terdapat pada DSd dan {

–aŋ} semua DP lainnya. Dengan demikian, selain bentuk [aŋəʈaŋ],dan

Page 36: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

[ləkadaŋ], ditemukan juga [aŋəʈaɳ] dan [ləkadaɳ]; selain [ ŋaŋəʈaŋ] dan

[ŋələkadaɳ] dan Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut.

Contoh lain

1. Glosa DBD DPdw DSd DSb

1. ‘meludahkan’ [ŋəcʊhaŋ] [ŋəcʊhaŋ] [ŋəcʊhaɳ] [ŋəcʊhaŋ]

2. ‘keguguran’ [krurɔɳ]

[ŋəlabʊhaŋ]

[ŋəlabʊhaŋ] [ŋəlabʊhaɳ] [ŋəlabʊhaŋ]

3. ‘membalikkan’ [maɖɪŋaŋ] [maɖɪŋaŋ] [maɖɪŋaɳ] [maɖɪŋaŋ]

4. ‘dikompreskan’ [kɔmprɛsaŋa] [kɔmprɛsaŋa] [kɔmprɛsaɳa] [kɔmprɛsaŋa]

5. ‘diberdirikan’ [jujʊkaŋa] [jujʊkaŋa] [ujʊkaɳa] [jujʊkaŋa]

6. ‘didudukkan’ [ʈəgakaŋa] [ʈəgakaŋa] [ʈəgakaɳa] [ʈəgakaŋa]

ǝɔʊɛɖʈŋɔɲɪɳ

Kata [məwabaɳ] ‘menguap’ dibentuk dari bentuk dasar [uwab] ditambah

konfiks [ma-/-aɳ] menjadi [mauwabaɳ] yang mengalami proses morfofonik

menjadi [məwabaɳ] dan [muwabaɳ]. Tahapan prosesnya sebagai berikut.

Varian [məwabaɳ]

Proses morfologis :

{uab} + {ma-/-an}

> [mauwabaɳ]

Pelemahan vokal pada

pilahan awal konfiks

: [məuwabaɳ]

Segmentalisasi luncuran [məuwabaɳ]

pemotongan vokal

(vowel truncation)

: [məwabaɳ]

Varian [muwaban]

Proses morfologis :

{uab} + {ma-/-an}

> [mauwabaɳ]

Pelemahan vokal pada

pilah awal konfiks

: [məuwabaɳ]

Segmentalisasi luncuran : [məuwabaɳ]

Pelesapan vokal pada : [muwabaɳ]

Page 37: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

pilah awal konfiks

ǝɔʊɛɖʈŋɔɲɪɳ

Jadi pada DSd terdapat kehomoniman sufiks -aɳ, yakni {-aɳ} hanya yang hanya

merupakan alomorf {-aŋ} dan {-aɳ} sebagai pemarkah komparatif seperti pada

kosakata berikut ini.

Ia suba seger-an jani.

2TG sudah sehat-KOMP sekarang

‘Dia sudah lebih sehat sekarang.’

Panak-me-ne kicak-an anyang panak-ku-ne

anak-2TGPOS-DEF kecil-KOMP dengan anak-1TGPOS-DEF

‘Anakmu lebih kecil daripada anakku.’

4.2.1.2 Kosakata dalam Bentuk Kata Berklitik

Kosakata DBA dalam layanan kesehatan masyarakat dengan bentuk kata atau

frasa berklitik dapat dibedakan atas kosakata dengan klitik pemarkah posesif dan

klitik pemarkah definit. Hal itu dapat dilihat dengan lebih jelas pada uraian berikut

ini.

1) Kata dengan Klitik Pemarkah Posesif.

Dalam dialek-dialek DBA pada umumnya hanya ditemukan klitik

pemarkah posesif O3, yakni [–ɳe], sedangkan dalam DPdw ditemukan, baik

klitik pemarkah posesif O1, O2, maupun O3, masing-masing [–ku], [-me], dan [-

ɳe], psds DSb ditemukan juga klitik pemarkah posesif O1.

Kata [ima-ɳ-ɳe] pada kalimat (1) dibentuk dengan menambahkan klitik

pemarkah posesif O3 [–ɳe] pada kata dasar. Selain klitik pemarkah posesif O3

ditemukan juga klitik pemarkah posesif O1 dan O2 seperti terlihat pada contoh

berikut ini.

(5) Ba kento panak-ane ento ngara gaenanga banten terus

mati.

sudah begitu anak-POS itu tidak dibuatkan sajen terus

meninggal

Page 38: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

‘Lalu anaknya itu tidak dibuatkan sajen terus meninggal.’

(6) Cunguh-me-ne barak.

hidung 2Sg (POS)-DEF merah’

‘Hidungmu merah’

.

(7) Ima-n ime-ng -ku -ne beseh

tangan-LIG ibu-LIG-POS-DEF bengkak

‘Tangan Ibu saya bengkak.’

Kata [paɳakaɳɳe] ‘anaknya’ pada kalimat (2) dibentuk dari kata dasar [paɳak]

‘anak’ dilekati klitik pemarkah posesif O2 tunggal sehingga menjadi

[paɳakaɳɳe]. Kata [cuŋuhmeɳe] ‘hidungmu’ pada kalimat (3) dibentuk dari kata

dasar [cuŋuh] dilekati klitik pemarkah posesif O2 tunggal [–me] sehingga menjadi

[cuŋuhme], kemudian dilekati klitik pemarkah definit –e sehingga terbentuk kata

[cuŋuhmeɳ]e. Jadi ada dua klitik pada kata ini, yakni klitik pemarkah posesif O2

tunggal [–me] dan klitik pemarkah definit [–e]. Hierarki gramatikal kata-kata

tersebut dapat dilihat pada diagram berikut ini.

[ paɳɳakaɳe ] [cuŋuhmeɳe]

[ cuŋuhme]

[paɳɳak] [-ɳe]

[cuŋuh] [-me] [-ɳe]

Klitik pemarkah posesif yang ditemukan pada semua DP hanyalah pemarkah

posesif O3, sedangkan klitik pemarkah posesif O1 dan O2 hanya ditemukan pada

dialek Pedawa. Contoh lainnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

No. Glosa DBD Pdw Sb Sd

1. ‘ayahnya’ [bapaɳɳe [bapaɳɳe] [bapaɳaɳe] [bapaɳe]

2. ‘ayahku’ - [bapaŋkuɳe] - -

Page 39: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

3. ‘ayahmu’ - [bapameɳe] - -

4. ‘bajunya’ bajʊɳɳe [bajuɳɳe] [bajuɳaɳe] [bajʊɳe]

5. ‘bajuku’ - [bajuŋkuɳe] - -

6. ‘bajumu’ - [bajumeɳe] - -

Dari data di atas dapat dilihat, selain karena ada dan tidaknya klitik,

kebervariasian juga terjadi karena variasi morfofonemik di antara kata [bapaɳe],

[bapaɳɳe], dan [bapaɳaɳe] ‘ayahnya’. Pada varian [bapaɳe] hanya terjadi proses

morfologis klitisasi, yakni penambahan klitik pemarkah posesif {-ne} pada kata

bapa; pada varian [bapaɳɳe], terjadi proses morfologis klitisasi disertai

penambahan konsonan [ɳ], yang berfungsi sebagai ligatur, di antara kata dasar

dan klitik; pada [bapanane], terjadi proses morfologis, penambahan ligatur [ɳ],

dan penambahan vokal pelancaran ucapan [a] di antara ligatur [ɳ] dan klitik {–

ɳe}. Proses serupa terjadi pada variasi kata bajuɳe, bajuɳɳe, bajuɳaɳe.

Klitik [–ku] pada kata [imɛŋku] dalam kalimat (7) merupakan pemarkah

posesif O2. Contoh lain

No. Glosa DPdw DSd DSb

1. ‘cucuku’ [cucuŋkuɳe] [cucuɳ okeɳe] [cucuɳ kakaɳe]

2. ‘ayahku’ [bapaŋku] [bapaɳ okeɳe] [bapaɳ ukeɳe]

3. ‘ibuku’ [imɛŋku] [mɛmɛɳ okeɳe] [mɛmɛɳ okeɳe]

4.

5.

6.

‘mataku’

‘perutku’

‘rumahku’

[maʈaŋkune]

[basaŋku]

[umahkune]

[mataɳ okeɳe]

[basaŋukeɳe]

[umah okeɳe]

[mataɳ okeɳe]

[basang ukeɳe]

[umah kakaɳe

Dari contoh di atas dapat dilihat ligature [-ɳ-] ,yang dalam BBU dan DP

lain direalisasikan dengan konsonan nasal alveolar [ɳ], sementara pada DPdw

direalisasikan dengan [ŋ]. Perbedaan ini terjadi karena [-ɳ-] diikuti konsonan

dorsovelar. Dengan kata lain terjadi asimilasi prsial regresif–n-sebagai akibat

asimilasi da

(1) Getih-e ane ng-sambung idup-ne. diikuti

darah-DEF yang AKT-sambung hidup-POS

Page 40: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

‘Darah yang menyambung hidupnya.’

(2) Ima-n ime-ng -ku -ne beseh.

tangan-LIG ibu-LIG-POS-DEF bengkak

‘Tangan Ibu saya bengkak.’

Klitik –ne pada kalimat (2) dan kalimat (3) di atas merupakan pemarkah

definit. Pada kalimat (2) klitik –ɳe merupakan pemarkah definit pada tataran frasa,

yakni memarkahi frasa imaɳ imɛŋku ‘tangan ibuku’, sedangkan –ɳe pada kalimat

(3) merupakah pemarkah definit pada tataran kata, yakni memarkahi kata

cuŋuhme ‘hidungmu’

4.2.1.3 Kosakata dalam Bentuk Kata Ulang

Kata ulang adalah kata yang dihasilkan dengan melakukan proses

perulangan atau reduplikasi terhadap bentuk dasar , baik secara keseluruhan

maupun sebagian. Kosakata dalam DBA pada ranah layanan kesehatan

masyarakat, ditemukan cukup bervariasi, seperti terlihat pada kalimat-kalimat

berikut ini.

(1) Ara dadi alu ngamah mi sai-sai

tidak boleh dulu makan mi sering-R

‘Belum boleh dulu sering-sering makan mi.’

(2) Ara baanga ngamah kacang-kacangan.

tidak beri-PAS makan kacang-R-an

‘Tidak diberi makan kacang-kacangan.’

(3) Ke-kolongan-ne sakit.

Rpar-kerongkongan-POS sakit

‘Kerongkongannya sakit.’

(4) Batis-a-ne sakit kebet-kebet.

Kaki-PU-POS sakit senut-R

‘Kakinya sakit se nut-senut.’

Kata sai-sai ‘sering-sering’ dibentuk dari kata sai ‘sering’ ditambah morfem {R}

Dasar sai

Penambahan morfem {R-} sai-sai

Page 41: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Kata sai-sai tergolong kata ulang murni atau dwilingga. Proses perulangan ini

menyatakan makna ’iteratif’.

Contoh lain

kǝbǝt-kǝbǝt ’senut-senut’

aŋsǝg-aŋsǝg ’terengah-engah’

kliyǝs-kliyǝs ’terasa sebentar-sebentar mules’

Kata kacaŋ-kacaŋan ’aneka kacang’ dibentuk degan proses sebagai berikut.

Dasar kacaŋ

Penambahan morfem {R-} kacaŋ-kacaŋ

Penambahan sufiks {-aɳ} kacaŋ-kacaŋaɳ

Sesuai tahapan prosesnya, kata kacaŋ-kacaŋaɳ tergolong kata ulang berimbuhan

dalam hal ini kata ulang bersufiks. Proses penambahan morfem R, yang

dilanjutkan dengan penambahan sufiks –aɳ, menghadirkan makna ’bermacam-

oacam’.

Contoh lain

doɳ-doɳaɳ ’sayur-sayuran’

sayur-sayuraɳ

be-beaɳ’daging-dagingan’

Kata kekolongan ’kerongkongan’ dibentuk dengan proses sebagai berikut.

Dasar kolɔŋaɳ

Penambahan morfem {Rpar-} kokolɔŋan

Pelemahan vokal pada #K__ kəkolɔŋan

Contoh lain

pəparu ‘paru-paru’

pəpiʈu ‘tujuh’

papɛlɛŋan ‘pelipis’

Proses perulangan ini tidak menghadirkan makna tertentu, tetapi memiliki fungsi

meningkatkan keformalan.

Contoh lain

Page 42: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

No. Glosa DBD DPdw DSd DSb

1. kerongkongan [kolɔŋaɳ] [kəkolɔŋaɳ] [kəkolɔŋaɳ] [bahʊŋ]

2. ‘paru-paru’ [paru paru] [paparu] [paru paru] [paru paru]

3. ‘terengah-engah’ [aŋsǝg aŋsǝg] [gərɛɁ]/[dəkah

gərɛɁ]

[aŋsǝg aŋsǝg] [aŋsǝg aŋsǝg]

4. ‘senut-senut’ [kəbəʈ-kəbəʈ] [kəbəʈ]/[ŋəbəʈbəʈ] [kəbəʈ kəbəʈ] [kəbəʈkəbət]

5. ‘kemasukan

benda kecil’

[subsʊbaɳ] [subsubaɳ] [subsʊbaɳ] [sɪŋsɪŋaɳ]

6. ‘mulas’ [kliyas kliyǝs] [kliyəs] [kliyǝs kliyǝs] [kliyǝs kliɳǝs]

4.2.1.4 Kosakata dalam Bentuk Kata Majemuk

Dalam DBA cukup banyak ditemukan kosakata dalam bentuk kata

majemuk, tetapi tidak menampakkan adanya variasi secara gramatikal. Kalaupun

ada variasi antar-DP lebih bersifat leksikal. Berikut dapat dilihat contoh kosakata

dalam bentuk katamajemuk

No. Glosa DBD DPdw D Sd DSb

1. air ketuban [yɛh ɲɔm] [yɛh

kəʈubaɳ] /

[yɛh ɲɔm]

[yɛh ɲɔm] [yɛh ɲɔm]

2. air susu [yɛh ɲoɲo] [yɛh ɲoɲo] [yɛh ɲoɲo] [yɛh ɲoɲo]

3. anak tekak [caɳʈɪk

kəkɔlɔŋaɳ]

[kaɳcɪl

kolɔŋaɳ]

[ʈaɳǝŋ] [baʈʊɳ kuluŋaɳ]

4. betis [bəʈəkan

baʈɪs]

[bəʈəɁan

baɪs]

[ɔɔɖ] [bəʈəkaɳ baʈɪs]

5. dada [ʈaŋkah] [ʈaŋkah] [ʈaŋkah] [ʈaŋkah]

6. gendang

telinga

- - - [kənɖaŋ kupɪŋ]

7. gigi paling

belakang

[paŋgal

pəŋiɉəŋ]

[paŋgal

pəŋiɉəŋ]

[paŋgal

pəŋiɉəŋ]

[paŋgal

pəŋiɉəŋ]

8. ibu jari [iɳaɳ limə] [imeɳ ima] [inaɳ lima] [limaɳ meme]/

[ʈuɉʊh]/[kacɪŋ]

9. lepas tali

pusat

[kəpʊs

puŋsəɖ]

[kəʈʊs

puŋsəɖ]

[kəpʊs

puŋsəɖ]

[kəpʊs puŋsəɖ]

Page 43: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

4.2.1 Kosakata dalam Bentuk Frasa

Kosa kata dalam bentuk frasa banyak ditemukan dalam DBA.

Kebervariasian pada tataran frasa juga cenderung diakibatkan oleh proses

fonologis. Kebervariasian secara gramatikal sangat terbatas pada frasa

dengan pewatas numeralia.

Contoh

No. Glosa DBD DPdw D Sd DSb

1. kami (berdua) [caŋ ɉaʔ ɖuwa] [aku ayaŋku

ɖaɖwa]

[caŋ ɉaʔ

ɖuwa]

[oke ɉak ɖuwa]

2. kami (bertiga) [caŋ ɉaʔ ʈǝlu] [aku ayaŋku

ʈəlu]

[caŋ ɉaʔ

ʈǝlu]

[oke ɉak ʈəlu]

Dari contoh di atas dapat dilihat DPdw memiliki kekhasan struktur frasa.

Pada DBD, DSd, dan DSb struktur frasa untuk glosa ‘kami berdua’ dan

‘kami bertiga’ adalah sebagai berikut.

Pronomina + Preposisi + Numeralia

caŋ jak ɖuwa

oke ɉak ɖuwa

caŋ jak ʈəlu

oke ɉak ʈəlu

sementara pada DPdw, strukturnya sebagai berikut.

Pronomina + Preposisi + Pronomina + Numeralia

aku ayaŋ ku ɖaɖwa

aku ayaŋ ku ʈəlu

Jadi ada repetisi pronomina di sini sehingga terbentuk konstruksi

berpronomina ganda, [aku ayaŋku ɖaɖwa]. Dalam DBD ditemukan juga

konstruksi [ɉaʔ caŋ ɖuwa] atau [ɖaɖwa], tetapi tidak didahului oleh

pronomina, kecuali pronomina yang diawal berfungsi sebagai subjek. Jadi

strukturnya hanya

Page 44: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Preposisi + Pronomina + Numeralia

ajak caŋ (ɖa)ɖwa

Kosakata dalam bentuk frasa, yang kebervariasiannya hanya leksikal

dan/atau fonologis dapat dilihat pada contoh berikut.

No. Glosa DPdw DSd DSb

1. ‘cucuku’ [cucuŋkuɳe] [cucuɳ okeɳe] [cucuɳ

kakaɳe]

2. ‘ayahku’ [bapaŋku] [bapaɳ okeɳe] [bapaɳ ukeɳe]

3. ‘ibuku’ [imɛŋku] [memeɳ okeɳe] [memeɳ

okeɳe]

4. ‘mataku’

‘perutku’

[maʈaŋkuɳe]

[basaŋku]

[mataɳ okeɳe]

[basaŋ ukeɳe]

[mataɳ okeɳe]

[basaŋ ukeɳe]

5. ‘tertusuk duri, [bəlbəlaɳ/ʈəbək

dui]

[ʈusʊk ɖuʷi] [ʈəbək ɖuhi]

6. ‘sakit punggung’ [sakɪʈ ʈuɳɖʊŋ] [ɲakiʈaŋ ʈuɳɖʊ] [sakɪt puɳɖʊk]

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan

hal-hal berikut ini.

1. DBA bervariasi secara fonologis, baik dibandingkan dengan DBA

maupun di antara DP yang satu dengan yang lainnya. Variasi fonologis

dapat dibedakan atas variasi teratur dan variasi sporadis..

2. Secara gramatikal DBA tidak terlalu berbeda dengan DBA.

Perbedaannya lebih diakibatkan oleh pengaruh fonologis yang tampak

pada proses morfofonemis.

3. Pengelompokan variasi secara fonologis, khususnya variasi teratur,

yang menonjol adalah (1) realisasi fonem /a/ pada posisi akhir yang

Page 45: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

memiliki dua varian, yakni [ɘ] pada DNP dan[a] pada semua DP

lainnya; (2) distribusi fonem /h/ dalam kapasitasnya sebagai onset di

tengah kata, yang pada DPdw dan DSd tidak wujud , dan pada

sejumlah DP lainnya wujud. Pengelompokan secara gramatikal (1)

pada tataran morfologis dapat diklasifikasi atas kata dengan klitik

pemarkah posesif O3 dapat dipilah atas klisasi semata (pipine) pada

DSd, klitisasi yang disertai penambahan ligatur [n] (pipinne) pada

DPdw dan DST, dan klitisasi yang disertai ligatur [n] dan pelancar

ucapan [a] (pipinnane) pada DSb dan (2) pada tataran sintaksis dalam

hal ini frasa dapat diklsifikasi atas konstruksi frasa pronominal dengan

satu pronomina dan frasa pronominal dengan pronomina ganda.

Page 46: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

4.

DAFTAR PUSTAKA

Ayatrohaedi. 1978. “Bahasa Sunda di Daerah Cirebon: Sebuah Kajian

Lokabahasa” Disertasi. Unuversitas Indonesia Jakarta.

Bawa, I Wayan. 1979/1980. "Bahasa Bali di daerah Propinsi Bali: Sebuah

Pemerian Geografi Dialek". Jakarta: Proyek Penelitian ILDEP melalui Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Bawa, I Wayan. 1983. "Bahasa Bali di Daerah Propinsi Bali: Sebuah Analisis

Geografi Dialek'. Disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia

Dhanawaty, Ni Made. 1981. "Bahasa Bali di Kabupaten Tabanan: Sebuah Telaah

Geografi Dialek". Skripsi. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana.

Dhanawaty, Ni Made dkk. 2012. “Model Akomodasi dalam Upaya

Pengembangan Toleransi Antaretnis Pada Masyarakat Transmigran di

Provinsi Lampung”. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif Strategis

Nasional Universitas Udayana.

Ismani, Hj. Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.

Lauder, Multamia R.M.T. 2002. ”Revaluasi Konsep Pemilah Bahasa dan Dialek

untuk Bahasa Nusantara”, dalam Makara: Sosial Humaniora. Volume VI,

No. 2. Agustus 2002: 34—42. Jakarta:Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia

Madia, I Made. 1984. "Variasi Sistem Fonologi Bahasa Bali di Nusa Penida:

Sebuah Kajian Dialektologi Struktural" Laporan Penelitian. Singaraja: Balai

Penelitian Bahasa, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakrta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 47: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Lampiran 1

Makalah Senastek

VARIASI PRONOMINA PERSONA BAHASA BALI

DALAM LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

Ni Made Suryati, Ni Made Dhanawaty,

I Made Budiarsa, I Wayan Simpen,

Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Jl. Nias 13 Denpasar, Telp 224121 [email protected], [email protected]

Abstrak Bahasa Bali dibedakan atas dialek bahasa Bali Dataran (DBD) dan

dialek bahasa Bali Aga (DBA). DBD memiliki variasi secara vertikal, sedangkan

DBA tidak kosakata yang dalam DBD tergolong tak-Alus (TA), dalam DBA

merupakan varian biasa. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam ranah

layanan kesehatan jika petugas kesehatan yang bertugas di daerah DBA berasal

dari DBD.

Penelitian ini bertujuan membahas variasi pronomina persona tunggal

DBA di desa Sembiran (DS) dan Seraya Timur (DST) dalam komunikasi layanan

kesehatan masyarakat. Hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi para medis

yang bertugas di desa tersebut.

Hasil penelitian, dengan menerapkan teori dialektologi dan metode padan

ini, menunjukkan bahwa pronomina persona DS dan DST dan DBD bervariasi

secara leksikal dan fonologis. Secara leksikal persona I tunggal DBD /(ti)tiyaŋ/,

/(i)–caŋ/ dan /yaŋ/ direalisasikan menjadi /oke/ dan /kaka/ pada DS; /(b)–iba/,

/uke/, dan /wane/ pada DST. Pronomina II tunggal /ragane/, /cai/,/ɲai/, dan /ibə/

pada DBD, pada DS /cai/, /ɲai/, dan /ŋko/, pada DST /cai/ dan /ɲai/. Pronomina

III tunggal /idə/, /dane/ dan /(i) –yə/ pada DBD, direalisasikan menjadi /ya/ pada

DS dan DST. Secara fonologis, fonem /a/ pada distribusi akhir, pada DBD

direalisasikan dengan /ə/, pada DS dan DST dengan /a/.

Kata kunci: variasi, pronomina, komunikasi, leksikal, fonologis

DIALECT VARIATION IN BALINESE PERSONAL PRONOUNS APPLIED

IN PUBLIC HEALTH SERVICE

Abstract Balinese language is divided into two dialects, namely Bali

Dataran(DBD), and Bali Aga(DBA) dialect. The DBD variation happens

vertically, but not in DBA. Some vocabulary in DBD that are classified into

low(Tak-Alus/TA) are classified as common variants in DBA, therefore it often

Page 48: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

create misunderstanding, especially for DBD public health workers when they

serve the people in DBA area.

This research aims to explore the Balinese personal pronoun variations in

DBA Sembiran(DA), and Seraya Timur(DST). Hopefully, this research can be

useful for the DBD public health workers who work in DBA areas.

The results, by applying the dialectology theory and correlation method

or metode padan, showed that the personal pronouns of DS and DST varied

lexically and phonologically. Lexically, the personal pronoun of first person

singular in DBD /(ti)tiyaŋ/(A), /(i)–caŋ/ and /yaŋ/(TA) was realized as /oke/ and

/kaka/ in DS also /(b)–iba/, /uke/, and /wane/ in DST. The second person singular

/ragane/(A), /cai/ /ɲai/, and /ibə/(TA) in DBD, were realized as /cai/, /ɲai/, and

/ŋko/ in DS also /cai/ and /ɲai/ in DST; and the third person singular /idə/,

/dane/(A) and /(i) –yə/(TA) in DBD, were realized as /ya/, in DS and DST.

Meanwhile phonologically, the realization of phoneme /a/ at the end of the word

in DBD was realized as /ə/, in DS and DST was /a/.

Keywords: variation, pronoun, communication, lexical, phonological

1. PENDAHULUAN

Bahasa Bali (BB) seperti bahasa daerah lainya di Indonesia yaitu bahasa Jawa, Sunda, Madura

memiliki variasi baik secara geografis maupun secara stratifikas sosial, Variasi yang dimunculkan

oleh kedua pengklasifikasian di atas disebut dengan dialek (Fishman, 1975: 22; Linn (ed.), 1998:

5). Variasi yang didasarkan atas perbedaannya secara geografis disebut dengan istilah geografi

dialek atau dialek regional, sedangkan variasi yang ditimbulkan oleh stratifikasi sosial disebut

dengan istilah dialek sosial atau sosiole. Selanjutnya, dialek sosial dapat dibedakan berdasarkan:

etnik, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan mata pencaharian (Trungill, 1977).

Secara geografis, berdasarkan hasil penelitian secara garis besar BB dapat dikelompokkan

menjadi (1) bahasa Bali Dialek Bali Dataran (DBD) yang tersebar di daerah Bali dataran dan (2)

bahasa Bali Dialek Bali Aga (DBA) yang tersebar di daerah-daerah pegunungan pulau Bali, Nusa

Penida, Lembongan, dan pulau Serangan (Bawa, 1983). DBA memiliki karakter (fonologis,

gramatikal, dan leksikal) yang berbeda dengan DBD. Oleh karena itu sulit dipahami oleh penutur

DBD. Berdasarkan stratifikasi sosial, secara tradisional variasi BB dipengaruhi oleh adanya sistem

wangsa yang dimiliki oleh penutur BB. Secara moderen, variasi BB juga dipengaruhi oleh

stratifikai sosial penutur BB berdasarkan jabatan, kedudukan penutur BB di masyarakat. Variasi

BB berdasarkan stratifikasi sosial hanya dimiliki masyarakat DBD.

Dengan adanya variasi BB berdasarkan stratifikasi sosial, BB khususnya pada tataran kata dapat

dipilah menjadi beberapa macam. Pembagian kata dalam BB dikemukakan oleh beberapa ahli

bahasa, seperti Bagus (1975), Kersten (1957), Naryana (1984), Tinggen (1995). Pembagian yang

terakhir dan paling lengkap dikemukakan oleh Suasta (2001) walaupun hanya ditunjukkan melalui

kalimat-kalimat. Suryati (2008) menegaskan kembali pembagian kata dalam BB, yang dala tulisan

itu ada kekeliruan dalam menempatkan satu kata yaitu kata (krua mider) yang seharusnya bentuk

tersendiri dimasukkan bagian dari kruna alus. Untuk selanjutnya istilah kata diganti dengan kruna.

Berikut disajikan pembagian kruna BB yang paling lengkap, yaitu 1) Kruna alus, dibedakan

menjadi: (1) alus singgih (asi) digunakan untuk menghormati atau memuliakan yang patut

dihormati, (2) alus sor (aso) digunakan untuk merendahkan diri, (3) alus madia (ama) merupakan

bentuk singkatan dari bentuk alus, dan (4) alus mider (ami) digunakan baik untuk menghormati

maupun merendahkan diri karena bentuk ini hanya memiliki satu bentuk halus; 2) kruna mider

digunakan untuk semua lapisan masyarakat Bali karena bentuk ini hanya memiliki satu bentuk; (3)

Kruna Andap digunakan dalam pergaulan masyarakat pada umumnya, nilai rasanya biasa atau

Page 49: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

sering disebut kruna kepara/lumrah: (4) Kruna Kasar biasanya digunakan apabila berkomunikasi

dengan keluarga kalangan non tri wangsa, dengan kerahabat dekat, dan ada juga bentuk untuk

bertengkar.

Memperhatikan situasi kebahasaan seperti diuraikan di atas, satu kata

dalam DBD memiliki beberapa bentuk tergantung pemakainya dan dengan siapa

berbicara. Oleh karena itu satu kata dalam DBD yang merupakan bentuk kasar,

dalam DBA merupakan bentuk biasa (karena DBA tidak mengenal variai

stratifikasi sosial) sehingga jika petugas (misalnya) yang bertugas di daerah DBA

berasal dari DBD dikhawatirkan akan terjadi kesalahpahaman. Misalnya kata iba

dalam DBD berarti kamu yang memiliki nilai rasa kasar dan biasanya digunakan

dalam konteks bertengkar, sedangkan pada DBA yang ada di Seraya Timur kata

iba ‘saya. Jika seorang dokter yang berasal dari DBD bertanya pada pasiennya:

Kenapa Me? Kenapa Bu? Pasiennya menjawab Iba bengel. Bisa dibayangkan

dokter yang tidak mengenal bahasa pasiennya akan berkata: Pih kasar sajan

munyin pasiene, buina balikanga. I raga nakonin ia, mabalik I raga orange

bengel. Padahal kulit I ragane alus.’Pih kasar sekali perkataan pasien, lagi pula

dibalik, saya menanyai dia, terbalik malahan saya dikatakan bintik-bintik, padahal

kulit saya halus’. Sebenarnya maksud pasien tidak begitu, makna kalimat

sebenarnya adalah ‘Saya pusing’. Oleh karena itulah penelitian ini membahas

salah satu aspek yang merupakan bagian dari layanan kesehatan masyarakat,

yaitu variasi pronomina persona bahasa Bali dengan membandingkan DBD

dengan DBA khusus DBA Sembiran (selanjutnya disingkat DS) dan DBA Seraya

Timur (selanjutnya disingkat DST). Tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskrifsikan variasi pronomina persona tunggal DBD dengan DBA khususnya

DS dan DST baik secara leksikal maupun fonologis. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat dipakai sebagai bekal bagi para medis yang berasal dari DBD

jika bertugas di wilayah DBA agar tidak terjadi kesalahpahaman.

2. BAHAN DAN METODE

Sumber data penelitian ini adalah tuturan lisan yang digunakan oleh penutur DBD, penutur DS,

dan DST.

Metode yang diterapkan dalam penyediaan data adalah metode pupuan lapangan. Metode ini lebih

lanjut dijabarkan menjadi metode simak dan metode cakap (khususnya cakap semuka)

(Sudaryanto, 1988: 2—9). Pada tahap penganalisisan data digunakan metode padan dengan teknik

dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu. Teknik lanjutannya yaitu teknik hubung banding

(Sudaryanto, 1993: 13—30; bdk dengan Djajasudarma, 1993: 58). Dalam penerapan metode

padan dengan teknik hubung banding menyamakan dan membedakan, masing-masing digunakan

untuk memilah unsur-unsur kebahasaan BB, khususnya unsur-unsur yang sama atau unsur yang

tidak sama. Dengan meng teori gunakan kedua teknik itu, dapat dipisahkan bentuk-bentuk yang

sama dan bentuk-bentuk yang berbeda.

Penelitian ini menerapkan teori dialektologi yang didukung oleh teori tradisional dan struktural

(Chambers dan Peter Tradgill, 1980: 37—46 dan Petyt, 1980: 171)

Teori dialektologi tradisional digunakan untuk menganalisis variasi leksikal, sedangkan

digunakan untuk menganalisis variasi fonologis. Teori struktural beranggapan bahwa struktural

membedakan berbagai tipe perbedaan fonetis sesuai dengan efeknya terhadap struktur fonologis

dari dialek-dialek tertentu (Allen dan Linn ed., 1986: 20—24). Yang jelas dialektologi struktural

harus memperhatikan relasi struktural dalam setiap dialek dan fungsi unsur-unsur fonetik dalam

sistemnya sendiri (Petyt, l980: l21; Kurath, 1972: 30). Menurut Weinreich dalam suatu bahasa

Page 50: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

dapat disusun suatu sistem yang lebih tinggi tingkatannya, yang mewujudkan baik kemiripan

maupun perbedaan di antara sistem-sistem yang lebih rendah. Sistem yang lebih tinggi disebut

diasistem atau supersistem; sedangkan sistem yang lebih rendah disebut subsistem. Jadi ada

hubungan hiponimi antara diasistem dan subsistem(Allen dan Linn ed., 1986: 22) .

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Variasi pronominal persona DBD dengan DBA dikelompokkan menjadi

dua, yaitu variasi leksikal dan variasi fonologis. Keduanya diuraikan berikut ini.

3.1 Variasi Leksikal

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, variasi leksikal pronomina

persona tunggal DBD dengan DBA secara garis besar dapat dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu (1) variasi pronomina persona pertama tunggal, (2) variasi

pronomina persona kedua tunggal, dan (3) variasi pronomina persona ketiga

tunggal. Variasi pronominal prsona dibahas yang tunggal saja karena bentuk

jamak baik pada DBD maupun DBA tidak ditemukan istilah bentuk jamaknya.

Ketiga pronomina persona tunggal tersebut disajikan berikut ini.

3.1.1 Variasi Leksikal Pronomina Persona Pertama Tunggal

Pronomina persona pertama tunggal pada DBD ditemukan beberapa

bentuk. Hal itu dapat dilihat berdasarkan data berikut ini.

(1) Titiang jagi lunga ka Denpasar.

/titiyaN jagi luNE kE denpasar/.

‘Saya akan pergi ke Denpasar’.

(2) Tiang lakar mulih.

/tiyaN lakar mulih/.

‘Saya akan pulang’.

(3) (I)-cang/ (I)-yang tusing lakar masuk.

/(i)-caN/ (I)-yang tusiN lakar masuk/.

‘Saya tidak akan sekolah’.

(4) Kai sing nyak apa ajak iba.

/kai siN ňak apE ajak ibE/.

‘Saya tidak mau apa sama kamu’.

Kalau diperhatikan kalimat (1—4), subjek-subjek kalimat tersebut adalah

titiang ‘saya’ pada kalmia (1); tiang ‘saya’ pada kalimat (2); (i)-cang/(i)-yang

‘saya’ pada kalimat (3); dan kai ‘saya’ pada kalimat (4). Dilihat dari makna

keempat kata yang menduduki subjek adalah merupakan pronominal persona

pertama tunggal. Perbedaan penggunaan kata-kata tersebut disesuaikan dengan

siapa yang mengucapkan kalimat-kalimat tersebut dan dengan siapa kalimat-

kalumat itu diucapkan. Di samping itu pemakaian masing-masing kata itu juga

disesuaikan dengan kata-kata yang mengikutinya. Prnomina persona pertama

tunggal titiang pada kalimat (1) merupakan kruna alus sor, digunakan untuk

merendahkan diri jika berbicara dengan orang yang patut dihormati. Secara

Page 51: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

tradisional, umumnya kata ini dgunakan oleh non-tri wangsa jika berbicara

dengan tri wangsa. Dalam perkembangannya, kata ini juga digunakan jika

berbicara dengan orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Kalau diperhatikan

dalam komunikasi, di kalangam tri wangsa kata ini juga digunakan oleh orang

yang umurnya lebih kecil jika berbicara dengan orang yang lebih tua.Misalnya,

seorang wangsa brahmana berbicara dengan keluarganya yang lebih tua

mengatakan: Aji ring dija niki? Titiang kantun ring kampus, malih jebos titiang

jagi merika ‘Bapak di mana ini? Saya masih di kampus, lagi sebentar saya akan

ke`sana. Kata-kata yang mengikuti juga termasuk kruna alus dan kruna mider.

Pronomina persona pertama tunggal pada kalimat (2) adalah tiang ‘saya’

termasuk kruna alus madia. Bentuk ini merupakan bentuk tidak alus dan tidak

kasar atau bentuk pemenggalan dari bentuk alus. Kata-kata yang mengikuti juga

tidak begitu alus bentuk biasa. Pronomina persona pertama tunggal pada kalimat

(3) (i)-cang/(i)-yang ‘saya’ merupakan bentuk lumrah/kapara, digunakan dalam

komuikasi sehari-hari di kalangan masyarakat non tri wangsa. Bentuk ini boleh

dikatakan bentuk kasar, tetapi kasar sopan. Kata-kata yang mengikuti juga

termasuk bentuk lumrah/kasar hormat. Pronomina persona pertama tunggal pada

kalimat (4) merupakan bentuk paling kasar yang umumnya digunakan pada saat

bertengkar. Kata-kata yang mengikuti juga ada bentuk kasar sing ‘tidak’ dan iba

‘kamu’ dan ada bentuk andap nyak ‘mau’).

Pronominal persona DS tidak memiliki variasi sejumlah DBD. Untuk itu

berikut disajikan datanya.

(5) Oke glebug uli punyane.

/oke glEbug uli puňane/.

‘Saya jatuh dari pohon’.

(6) Kaka ngetor’

/kaka NEtor/.

‘Saya menggigil’.

Kalau diperhatikan subjek kalimat (5 dan 6), yaitu oke ‘saya’ pada kalimat (5) dan

kaka ‘saya’ pada kalimat (6). Kedua kata yang berfungsi sebagai subjek

merupakan pronominal persona pertama tunggal. Pada DS kedua pronominal

persona pertama tunggal tersebut digunakan secara bergantian. Keduanya

berstatus sama, tidak ada yang lebih kasar atau lebih halus karena pada

masyarakat Sembiran tidak dikenal perbedaan stratifikasi sosial.

Untuk mengetahui pronominal persona pertama pada DST, berikut

disajikan datanya.

(7) (B)–iba maňuh.

/biba maňuh/.

‘Saya kencing’.

(8) Uke kebus.

/uke kEbus/.

’Saya panas’.

(9) Wane nyagur cai.

/wane ňagur cai/

’Saya memukul kamu’

Subjek-subjek kalimat (7—9) adalah /(b)–iba/ ’saya’ pada kalimat (7); /uke/

’saya’ pada kalimat (8); dan /wane/ ’saya’ pada kalimat (9). Dilihat dari

Page 52: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

maknanya, ketiga subjek tersebut merupakan pronomina persona pertama tunggal.

Sama dengan pada DS, DST juga memiliki variasi pronomina persona pertama

tunggal dan variasinya juga tidak digunakan karena perbedaan status sosial.

Berdasarkan data yang sudah diuraikan di atas maka variasi leksikal

pronomina persona pertama DBD dengan DS dan DST adalah: pada DBD

/titiyaŋ/, /tiyaŋ/, /(i)–caŋ/ /(i)-yaŋ/ dan /kai/ direalisasikan menjadi /oke/ dan /kaka/

pada DS; /(b)–iba/, /uke/, dan /wane/ pada DST.

3.1.2 Variasi Leksikal Pronomina Persona Kedua Tunggal

Sama halnya dengan pronominal persona pertama, pronominal persona

kedua DBD juga memiliki variasi berdasarkan stratifikai sosialnya. Hal itu dapat

diketahui berdasarkan data yang disajikan berikut ini.

(10) Jerone saking dija?

/jErone sakiN dijE?

‘Kamu dari mana’.

(11) Ragane ten milu luas?

/ragane tEn milu luwas?/

‘Kamu tidak ikut pergi?

(12) Cai nyemak pipis memene?

/cai ňEmak pipis memene?/

‘Kamu (laki-laki)mengambil uang Ibu?’

(13) Nyai ngatehang I Bapa ke rumah sakit nah!

/ňai NatEhaN I bapE kE rumah sakit nah!/ ‘Kamu (wanita) mengantar bapak ke rumah sakit ya!’

(14) Iba ane ngranayang kai merebat ajak timpal.

/ibE ane NranayaN kai mErEbat ajak timpal/

‘Kamu yang menyebabkan saya bertengkar dengan teman’.

Subjek-subjek kalimat (10—14) adalah jerone ‘kamu; pada kalimat (10)

digunakan apabila komunikasi terjadi dengan orang yang baru dikenal. Kata-kata

yang mengikuti juga termasuk kruna ami (saking) dan mider (dija). Subjek pada

kalimat (11) ragane ‘kamu’ termasuk bentuk madia; subjek pada kalimat (12)

adalah cai ‘kamu’ merupakan bentuk andap dan digunakan untuk laki-laki, kata-

kata yang mengikuti juga bentuk andap; subjek pada kalimat (13) nyai ‘kamu’

merupakan bentuk andap yang digunakan untuk perempuan dan kata-kata yang

mengikuti juga bentuk andap; dan subjek pada kalimat (14) iba ‘kamu merupakan

bentuk kasar yang digunakan dalam konteks bertengkar dan kata-kata yang

mengikuti juga bentuk kasar dan andap. Jika diperhatikan, kelima subjek kalimat

tersebut bermakna ‘kamu’ (persona kedua tunggal).

Pronomina persona kedua tunggal Desa Sembiran disajikan berdasarkan

data berikut ini.

(15) Ngko ngigel.

/Nko NigEl/

‘Kamu menari’.

(16) Cai tegeh

/cai tEgEh/

Page 53: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

‘Kamu (Laki-laki) tinggi’.

(17) Nyai dadi guru?

/ňai dadi guru?/

‘Kamu (wanita) menjadi guru?’

Kalau diperhatikan subjek-subjek kalimat (15—17) pada DS, semuanya

bermakna kamu sebagai pronominal persona tunggal. Variasi pronomina persona

tunggal pada DS digunakan dengan status sama (tidak ada alus kasar). Jika

dibandingkan dengan DBD, kedua persona tunggal nyai dan cai termasuk bentuk

andap.

Pronomina persona tunggal pada dialek Seraya Timur dapat diketahui

berdasarkan data yang disajikan berikut ini.

(18) Cai nebek uke.

/cai nEbEk uke/

‘Kamu (laki-laki) menusuk saya’.

(19) Nyai maang anak ento biu.

/ňai maaN anak Ento biyu/

‘Kamu (wanita) member orang itu pisang’.

Kedua subjek pada kalimat (18 dan 19) yaitu cai dan nyai merupakan pronominal

persona kedua tunggal karena maknanya sama adalah ‘kamu’ . Penggunaan kedua

kata tersebut juga sama dengan pada DS.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa variasi

pronominal persona kedua tunggal BB /jerone/, /ragane/, /cai/,/ɲai/, dan /ibə/

pada DBD, pada DS direalisasikan menjadi /cai/, /ɲai/, dan /ŋko/, pada DST

direalisasikan juga menjadi /cai/ dan /ɲai/.

3.1.3 Variasi Leksikal Pronomina Persona Ketiga Tunggal

Variasi pronomina persona keiga tunggal DBD ditemukan tiga buah.

Ketiganya digunakan berbeda tergantung pada yang menggunakan. Berikut

disajikan datanya.

(20) Ida lunga saking i nuni semeng.

/idE luNE sakiN i nuni sEmEN/

’Beliau pergi dari tadi pagi..

(21) Dane sane jagi muput upacara puniki.

/dane sane jagi muput upEcarE puniki/

Beliau yang akan menyelenggarakan upacara ini’.

(22) Ia suba tamat SMA jani.

/iyE subE tamat SMA jani/ ’Ia sudah tamat SMA sekarang’.

Pronomina persona ketiga tunggal pada kalimat (20) adalah ida ’beliau’. Bentuk

ini biasanya diguakan untuk menyebutkan tri wangsa yang dihormati. Kata-kata

yang mengikuti juga termasuk kruna alus. Begitu juga pronomina persona ketiga

tunggal pada kalimat (21) adalah dane ’beliau’, digunakan untuk menyebutkan

non tri wangsa yang patut dihormati, seperti Jero Mangku, Guru. Pronomina

persona ketiga tunggal pada kalimat (22) adalah ia merupkan bentuk andap/ kasar

biasanya digunakan di kalangan non tri wangsa.

Page 54: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Untuk DS dan DST, pronomina person tiga tunggal sama hanya memiliki

satu buah, yaitu ya ’dia’. Penggunaannya dalam kalimat disajikan berikut ini.

(23) Ya nuturang unduk memenane (DS)

/ya nuturaN unduk memenane/’

’Ia menceritrakan tentang ibunya’.

(24) Ya metaang unduk memennya (DST)

/ya mEtaaN unduk memenňa/

’Ia menceritrakan tentang ibunya’.

Pronomina persona ketiga tunggal DS adalah subjeknya yaitu ya ’dia’, begitu juga

pada DST pronomina persona ketiga tunggalnya juga terletak pada subjek

kalimatnya yaitu ya ’ia.

Dengan demikian, variasi pronomina persona ketiga tunggal BB adalah

/idə/, /dane/ dan /(i) –yə/ pada DBD, direalisasikan menjadi /ya/ pada DS dan

DST.

3.2 Variasi Fonologis Pronomina Personal Bahasa Bali

Berdasarkan uraian variasi leksikal pronomina persona DBD dengan DS

dan DST, maka ditemukan adanya dua variasi fonem. Kedua variasi tersebut

adalah sebagai berikut.

1) Fonem /E/ pada DBD direalisasikan menjadi fonem /a/ pada akhir kata

pada DS dan DST. Contoh: /iyE/ ’ia’ (DBD) menjadi /ya/ pada DS dan

DST.

2) Fonem /o/ pada DS direalisasikan menjadi /u/ pada DST pada awal suku

kata. Contoh: pronomina persona pertama tunggal /oke/ ’saya’ DS

menjadi /uke/ ’saya pada DST.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengnai variasi

pronomina persona BB.

1) Secara leksikal pada DBD ditemukan variasi yang disebabkan oleh stratifikasi

sosial, yaitu untuk pronomina persona pertama digunakan /titiyaŋ/, /tiyaŋ/, /(i)–

caŋ/ /(i)-yaŋ/ dan /kai/; pronominal persona kedua tunggal ditemukan bentuk

/jerone/, /ragane/, /cai/,/ɲai/, dan /ibə/; variasi pronomina persona ketiga

tunggal adalah /idə/, /dane/ dan /(i) –yə/.

2) Secara georfafis, variasi leksikal DBD pada kesimpulan 1) direalisasikan

menjadi: variasi pronomina persona pertama tunggal /oke/ dan /kaka/ pada DS

dan /(b)–iba/, /uke/, dan /wane/ pada DST; variasi pronomina persona kedua

tunggal direalisasikan menjadi: /cai/, /ɲai/, dan /ŋko/ pada DS serta /cai/ dan

/ɲai/ pada DST; variasi pronomina persona ketiga tunggal direalisasikan

menjadi/ya/ pada DS dan DST.

3) Secara fonologis, variasi pronomina persona antara DBD dengan DS dan DST

ditemukan sebagai berikut. (1) Fonem /E/ pada DBD direalisasikan menjadi

fonem /a/ pada akhir kata pada DS dan DST ; (2) Fonem /o/ pada DS

direalisasikan menjadi /u/ pada DST pada awal suku kata.

Page 55: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini terlaksana atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dikti, yang

telah memberikan bantuan biaya penelitian, Kepala LPPM Universitas Udayana

beserta jajarannya yang telah memfasilitasi pemerolehan dana dan pelaksanaan

penelitian ini, Dekan Fakultas Sastra dan Budaya dan Ketua Program Studi Sastra

Indonesia yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, pejabat dan

pemuka masyarakat di Kecamatan Nusa Penida, para petugas kesehatan di

wilayah Nusa Penida, utamanya para informan yang merupakan sumber data

penelitian, para pembantu peneliti, kepada Raye sekeluarga yang telah banyak

membantu pelaksanaan penelitian ini dan telah menjadi keluarga selama

penelitian ini berlangsung

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Harold B. dan Muchael Linn Ed.. 1986. Dialect and Language Variation.

Academic Press, INC: Orlando, San Diego, New York, Austin, London,

Montreal, Sydney, Tokyo, Toronto.

Bagus, I Gusti Ngurah. 1975/1976. “Tingkat-Tingkat Bicara dalam Bahasa Bali”.

Denpasar: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Pusat

Pembinaan dan Pengembngan Bahasa, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Bawa, I Wayan.1983. “Bahasa Bali di Daerah Propinsi Bali: Sebuah Analisis

Geografi Dialek”. Disertasi. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Chambers, J. K. dan Peter Trudgill. 1980. Dialectology. Cambridge-London-New

York-New Boshola-Melbourne-Sydny: Canbridge University Press.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian

dan Kajian. Bandung: Eresco.

Narayana, Ida Bagus Udara. 1984. “Tingkatan Anggah-Ungguhing Basa bali”

dalam Jurnal Widya Pustaka Th. I, Nomor 1. Denpasar: Fakultas Sastra

Universitas Udayana.

Petyt, K.M. 1980. The Study of Dialect: An Introduction to Dialectology.

London: Andre Deutsch.

Suasta, Ida Bagus Made. 2001. “Rasa Basa Basa Bali”. Prosiding. Kumpulan

Makalah Kongres Bahasa Bali V. Denpasar: Fakultas sastra Unud, Program

S2, S3 Linguistik dan Kajian Kebudayaan Unud dan IKIP Ngeri Singaraja,

13—16 November 2001.

Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik Bagian Kedua: Metode dan Teknik

Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sudaryanto . l993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan. Yogyakarta; Duta Wacana University

Press.

Suryati, Ni Made. 2008. “Masalah Pemakaian Bahasa Bali Mider Alus Mider:

Sebuah Studi Kasus” dalam Karaket Antuk Tresna: Sebuah Persembahan

Page 56: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Kepada Guru (ed. Suastikan, I Made. Jurusan Sastra Daerah dan Program

Doktor (S3) Kajian Budaya, Universitas Udayana.

Trudgill, Peter. 1977. “Sosiolinguistik: Sebuah Pengantar”. Terjemahan Johannis

Mongoting. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Weinreich. Uriel. l954. “Is a Stuctural Dialectology Possible?’ dalam Dialect and

Language Variation: 20—34.

Allen dan Linn (ed.). Academic Press, INC: Orlando, San Diego, New York,

Austin, London, Montreal, Sydney, Tokyo, Toronto.

Page 57: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Lampiran 2

Mklsh Transkripsi Data Fonetis

Cerita Rakyat Bali Aga di Desa Pedawa

“I Jaum”

[ada tuturanna satwa, madan men jaum. men jaum ŋəlah piyanaɁ, madan i jaum. men

jaum kalaina ajak sumahne was kə dituwan pasɪh. sumahne was kə dituwan pasɪh

ŋayaŋ i cədar, i griŋsɪŋ wayaŋ. tan kəcrita jani, men jaum ŋayaŋ i cədar, laut men

jaum sədəŋ bəlɪŋ gəde, kalaina naŋ pan jaum luwas, ya ajak cədar. piyanaɁne daan

ane jumah. ba lantas məkəlo-kəlo, ɲakɪt kurənane jumah. men jaum kal ɲakɪt, ŋəlah

piyanaɁ, ŋomɔŋ lantas men jaum təkenaŋ i jaum “jaum jaum maku alɪh dadɔŋ, ne ada

kal təpuʔɪn waya ɲai, wayane təŋawan tuwʊt. ditu umah dadɔŋ ɲaine suk nulʊŋin ime

ŋələkadaŋ piyanaɁ, lah piyanaɁ, naɁ ɲakit. yɛn ɲai kal ka kebot, kal dadɔŋ raksasa

təpuʔɪn ɲai, sinah ba ime kal səŋkalaina” nah me, ketaŋa i jaum. was uraŋa i jaum

ŋinəp, imene ɲakɪt dədiyana di kubʊne. lantas i jaum biŋʊŋ oraŋa ya, ken kadɛn

tuwʊtina, əŋsap ya naŋ pəbəsən imɛne. apa ne kənawan apa ne kə kebot. adi di biŋʊŋ

yane to, ne kə kebot, tuwʊtina. lantas təpuʔɪna umah dadɔŋ raksasane]

[ditu raŋa ya kaʊɁ-kaʊɁ, do:ŋ do:ŋ ɲɛn to, ɲɛn to kento raŋa dadɔŋ raksasa. aku do:ŋ,

aku ɲɛn to mai malu, mai malu, kento raŋa dadɔŋ raksasa. ya uba kento lantas, nəgak

uraŋa ya ditu, di pəək umah dadɔŋ raksasane, di balɛne. ya nəgak uraŋa ya di

pepeŋah. oh ɲai, ɲai, ɲai, ɲai, kento uraŋa dadɔŋ raksasa. aku jaum do:ŋ. kal ŋujaŋ

ɲai, kal ŋujaŋ. adʊh kal ŋidɪh tulʊŋ do:ŋ, anak imɛŋku ɲakɪt, tuluŋɪn malu ya. paŋ

ŋelah piyanaɁ, paŋ ya selamət. oh, nah, nah, nah, naɁ dadɔŋ duwəg. naɁ dadɔŋ duwəg.

kento oraŋa dadɔŋ raksasa. jani ya ba keto, jani kene malu, doŋ jani mahku malu ɲai,

ɲakan malu dini, ken dadɔŋ paŋ suud ɲakan malu. dadɔŋ raksasa kal ɲakan]

[ken saaŋe do:ŋ. to to badan saaŋe, badan saaŋe kento oraŋa ya. ya uba uraŋa di badan

saaŋe aliha. eh do:ŋ, ku da ara da saəŋ. adi tulaŋ tulaŋ. apa uraŋ

Page 58: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

ɲai. oh saaŋ, caŋ ŋalɪh saaŋ doŋ, adi bagʊs-bagʊs gati saaŋ kupɪn dadɔŋe. ditu kajaŋ,

ditu kajaŋ! kento uraŋa ya dadɔŋ raksasa. ŋəndyaŋ api uraŋa ya, di paone. jani, kal

ɲuwaŋ payʊk tanah. ken payʊk dadɔŋe doŋ. kento uraŋa ya. ditu ba dislaloge, ditu di

slaloge. adi kaʊn terasan doŋ. ɛh apa uraŋ ɲai. apa uraŋ ɲai. kento uraŋa ya. oh iya,

deja: dadɔŋ məli payʊk. adi bagʊs-bagʊs. ditu ditu di pəkən. nah ba lantas kento, jani

kal ɲakanaŋ. ken doŋ yɛh dadɔŋe. ditu ba di di ə ə ə ə kəntoge, di kəntoge. mimih

do:ŋ, ŋudyaŋ gətɪh doŋ. ɪh apa uraŋ ɲai? apa uraŋ ɲai? dəja: dadɔŋ ɲuwaŋ yɛh. ditu di

tukade, ditu di tukade. dʊh bagʊs gati yɛh dadɔŋe do:ŋ. ba kento, biyin oraŋa, kɛn

baas dadɔŋe do:ŋ. ditu ba di gulʊne juwaŋ. adʊh do:ŋ, kuda ra ada baas, adi anu raŋ

ulədan. apa uraŋ ɲai. adʊh ja: jaŋ dadɔŋ. ditu kipəkaŋ. kento uraŋa ya. nah jani, doŋ

ne naɁ ba ləbəŋ nasine doŋ, dəja: jani jaŋ. nah ditu ba jaŋ maku jani. alap jani anu,

ditu di kintɔne, alap jani əə təbu. bənəh amah ɲai, kutaŋ ampag ampagne di wajane,

paŋ məlah baan dadɔŋ. saja uraŋa mənah i jaum, ŋalap təbu, ŋalap təbu amaha. ampas

ampasne kutaŋa di wayane. nah lantas, tuwʊtina]

[təkəd ka umahne. kuda ɲai makəlo gati jaum. adi ɲai ja: ɲadi adi makəlo gati. aduh

me, kuda umah dadɔŋ raksasane, tepuʔɪn ku me. adʊh adi ane kebot wayane tuwut

ɲai. ane kənawan sap bəsəhin imɛn ɲai adi pəlɪh. adʊh aku biŋʊŋ ba ditu me. sap ba.

aku pəlɪh ba me. awaʔe jani mati ba, mati ba. maku ɲai məŋkəb di puɲan ɲʊhe.

təkəpin ime jani dini di ketuŋane, paŋ ara təpuʔɪna. yɛn dini di waŋan umahe ŋoyɔŋ,

təpuʔɪna kal dadɔŋ raksasa. mati ba kal ime jani. tekal dah məneh dadɔŋ raksasa bin

lantasane. iya ba təka dadɔŋ raksa, kauɁ kauɁle. jaum, jaum, ja: imɛn ɲaine jaum. jani

dadɔŋ kal niŋal. eŋgal mai. kento uraŋa jak dadɔŋ raksasa]

[ara uraŋa da masaʊt. ya nah ara da dini, kal dini malu ŋoyɔŋ, di kətuŋane. nəgak

uraŋa dadɔŋ raksasa di kətuŋane, sambilaŋa məkutu. kal sambilaŋ məkutu malu dini.

səbilaŋ ya məkutu, maan kutu amaha dadɔŋ raksasa. ada de mena ulʊŋ kutune bəten

kətuŋane. alih-alihina naŋ dadɔŋ raksasa. təpuʔɪna, imɛn i jaume ditu məŋkəb. nah,

ne ɲai dini, jani dadɔŋ kal ŋimpugaŋ ɲai, ŋimpugaŋ ɲai. ŋəliŋ uraŋa imɛne. doŋ anak

ba ilaŋ sakɪtkune doŋ. nahan ɲai, nah an jani paŋ acəkəg, paŋ acəkəg kento] [ba kento

lantas, karogaŋ nəh basaŋ men jaume. makəjaŋ amaha. jani ŋanti talam. uwas uraŋ

Page 59: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

ŋamah, kali dadɔŋ raksasa nota adi ada lawat. ditu, nah ne ɲai jani mapan di ɲuhe.

jani, mai tuwun ɲai, mai tuwun. kento uraŋa ya. aku tara doŋ, nah ɲai jani. kauʔi lɛŋ e

naŋ men, da raksasa. celɛŋ celɛŋ mai jani. ci:tah ci:tah mai jani, celɛŋ. lumbɪh ci ne,

lumbɪh cine puɲan ɲuhe, jani paŋ ulʊŋ i jaum. uraina ya. jani ya ba kento, lumbiha

mekəcog makəcog uraŋa bənəh. i jaum ara ɲidayaŋ]

[uli ditu lantas i jaum ŋauʔin bapane. bapane ayaŋa cədarne i griŋsɪŋ wayaŋ. cəda:r

mai jani ko tuluŋɪn aku dini anuna naŋ dadɔŋ raksasa. au:ŋ. keto paŋ təka cədarne

cədar tuluŋɪn aku nak imɛŋku ba amahan naŋ dadɔŋ raksasa. au:ŋ. təka ba uraŋa. təka

ba kento au:ŋ. nah cədar jani ko griŋsɪŋ wayaŋ mai jani amah totɔnan dadɔŋ raksasa.

matiyaŋa uraŋa dadɔs raksasa ya celɛŋe naŋ i griŋsɪŋ wayaŋ]

[mara mətuwun i yanu, i jaum. ŋəlɪŋ ya sigsigan. ara nəpukin imɛn ya. alɪh alihɪna

jani. ada gətɪh rah, amul pucʊŋe. ditu lantas ya i jaum, ŋambat ŋambat. ih gətɪh dadi

ya ko, ambʊl botole. dadi ya ambʊl botole gətihe to. gətɪh gətɪh dadi ya ko ambʊl

guline. dadi ya ambʊl guline. biin uraŋa ya. gətɪh gətɪh dadi ja ko ambʊl talʊh siyape.

dadi ambʊl uraŋa taluh. biin uraŋa ya kento gətɪh gətɪh dadi ja ko ambʊl bale. dadi

uraŋa ambʊl bale. gətɪh gətɪh. dadi ja ko ambʊl juwʊk manise. dadi uraŋa. gətɪh

gətɪh dadi ja ko ambʊl ɲuhe abuŋkʊl. dadi uraŋa bɪ:n uraŋa apasayan dadi gətɪhe

ambʊl jələmane. disubane ambʊl dadi jələma. gətɪh gətɪh dadi ja ko malih ka cara

jələma. məbok, məcuŋʊh, məmata, məkupɪŋ, mabuŋʊt, məbawoŋ, məbasaŋ, məkəjaŋ.

paŋ apatʊh cara jələma. dadi uraŋa. gətɪh gətɪh dadi ja ko cara imɛŋku. dadi cara

imɛne. uba lantas kinto. gətɪh gətɪh dadi ja ko ŋomɔŋ cara jələma. idup. dadi uraŋa

cara imɛne. aduh keŋkɛnaŋ ɲai ajak ŋidaŋ masɪh idʊp. aduh aku ŋidɪh tulʊŋ naŋ

widine me, paŋ ime dadi. paŋ gətɪhe ane ɲambʊŋ idupe. swecan aku jani ɲai, mani

puan diŋuwaŋ ɲai, kəja: orin meme, kənawan kebot to məla:aŋ. apaŋa tara ɲai bimbaŋ

di jalan. jani maku tipat akelan ayaŋa talʊh abuŋkʊl bəkəlin to i griŋsɪŋ wayaŋ, ya kal

mulɪh nugtʊg bapan ɲaine. bɛh. nah jani maku griŋsɪŋ wayaŋ tugtʊg gustin məne

alih ne uba bəkəl, ne madan kətipat akelan. amontɔ satwane

Page 60: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Tabulasi data

Bahasa Bali Umum Sembiran Desa

Seraya

1. ambil ................................. [jEmak] jEmak

.......................................... [jEmak]

2. angkat (me) ....................... [tiŋtIŋ] aňcEt [tintIŋ]

3. asuh (me) .......................... [ŋEmpu] sds

.......................................... [ŋEmpu]

4. ayun .................................. [ayUn] sds

.......................................... [ayUn/ňuňan]

5. baca .................................. [mace] sds [maca]

6. balut (luka) ........................ [mEdbEd] sds

.......................................... [mEbEd]

7. bangun .............................. [baŋun] sds

.......................................... [baŋUn]

8. berak ................................. [mEju] sds [mEju]

9. berbaring ........................... [ňElEmpaŋ] nungkayak

.......................................... [ňElEmpah]

10. berdiri ............................... [mEjujUk] nyillEg

.......................................... [mEjujUk]

11. berjalan ............................. [mEjalan] sds

[mEjalan,mEtindakan]

12. berjongkok ........................ [ňɔŋkɔk] nungkuk

.......................................... [ňɔŋkɔk]

bopong [ňaŋkɔl] natat, n

1. buai ...................... [ŋElUs] kusu-kusuin

............................ [ŋamud]

2. buang ................................ [kutaŋ kuttang [kutaŋ]

Page 61: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

3. bujuk ................................. [ŋElEmEsin] ape-ape

.......................................... [ŋasihin]

4. buka .................................. [muka/ŋuŋkab] buka

[muka/ŋEmbakaŋ]

5. congak (me) ...................... [imalah] -

6. delik (me) .......................... [nElIk] nyelik

.......................................... [nEŋEŋ]

7. didik (me) .......................... [ŋajain] ngajahhin

.......................................... [ŋajain]

8. duduk ................................ [nEgak] sds

.......................................... [nEgak]

9. dukung (gendong) ............. [siŋal] sds

.......................................... [mEsuŋgi]

10. gandeng ............................ [dandan] nandanin

.......................................... [nandan]

11. gantung ............................. [gantUŋ] sds

.......................................... [gantUng]

12. genggam ........................... [gEmEl] sds

.......................................... [ŋEmEl]

13. henti (ber) ......................... [mErErEn] sds

.......................................... [mErErEn]

14. hirup .................................. [ŋadEkIn] sds

.......................................... [ngadEkIn]

15. hitung (dalam hati) ............ [mEtek di kEnEh] sds-

.......................................... [mEkEnEh]

16. igau (meng) ....................... [ipIt] -sda

.......................................... [ŋEtipIt]

Page 62: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

17. ingat .................................. [iŋEt] sds [iŋEt]

18. injak .................................. [jEkjEk] EnjEk [jEjEk]

19. intai ................................... [intIp] ngiwasin

.......................................... [ňEEbIn/ŋintIp]

20. jilat .................................... [ňElEpIn] leklekin

.......................................... [ňElEpIn]

21. jitak (ketuk kepala dengan buku jari) [ňɔntɔk] ngEtok

[ňɔntɔk]

22. jongkok ............................. [ňɔŋkɔk] nungkuk

.......................................... [ňɔŋkɔk]

23. junjung .............................. [ňuun] nyuhun [ňuun]

24. kaji (me) ............................

25. kelahi (ber) ........................ [miyEgan/mErEbat] mEgElut

.......................................... [mEgujEŋ]

26. kencing ............................. [nEnçEh] sds

.......................................... [ŋEncEh]

27. kulum ................................ [ŋEŋkEm] canggEm

.......................................... [ŋEŋkEm]

28. kunyah .............................. [kiňukaŋ] makpak

.......................................... [macEpakan]

29. ladang (ber) ...................... [tEgal/abiʸan] kamEl/dimEl/tanah

[gaga]

30. larang (me) ....................... [nɔmbaaŋ] ngara dadi/da

[nɔmbaŋ]

31. lari ..................................... [mElaIb] mElahib

.......................................... [mElaIb]

32. lari-lari kecil ....................... sda

Page 63: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

33. lepas ................................. [ŋElEb] ngElEb [lEb]

34. letakkan ............................ [jaŋ] pEjang [jaŋ]

35. letus (me) .......................... [mElEtUs] sds

.......................................... [mElEtUs]

36. lindur (me) (tidur berjalan .. ) -

37. lirik .................................... [ňElEdEt] sErere

.......................................... [ňElEdetIn]

38. lotot (me) ........................... mElontɔd] nyilEng

.......................................... [nEŋiŋ]

39. ludah (me) ......................... [pɔɔs] pEcUh [pEEs]

40. lupa ................................... [sap] sap [sap]

41. makan ............................... [mEdaar] ngamah

.......................................... [ŋamah]

42. mandi ................................ [mandUs] sds

.......................................... [mandUs]

43. mandikan (me) .................. [mandusaŋ] sds

.......................................... [manjusaŋ]

44. merangkak ........................ [mEgaan] mEgahang

.......................................... [mEgaaŋ]

45. mimpi (ber) ........................ [ŋipi] sds [ŋipi]

46. minum ............................... [ŋinum] nginEm

.......................................... [ŋinEm]

47. muntah .............................. [ŋutah] sds

.......................................... [ŋutah]

48. naik ................................... [mEnEk] sds

.......................................... [mEnEk]

Page 64: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

49. nengkayak ........................ [nuŋkayak] sds

.......................................... [nElEŋEk]

50. nyala (me) ......................... [EndIh] sds

.......................................... [EndIh]

51. obati .................................. [ubadIn] sds

.......................................... [ubadIn]

52. nyenyak ............................ [arIs/lElEp] mEdEm/sirEp

.......................................... [kElElEp]

53. panah (me) ....................... [manah] sds

.......................................... [manah]

54. panggil .............................. [ŋaukIn] sds

.......................................... [ŋEluʷIn]

55. pejamkan mata ................. [ŋidEm] sds

.......................................... [ŋidEm]

56. pelupa ............................... [pikUn] pikUn

.......................................... [Eŋsap Eŋsapan]

57. peluk ................................. [gElUt] mrOkOt [gElUt]

58. pergi .................................. [mEgEdi] luwas

.......................................... [luʷas/ňuwinaŋ]

59. picingkan mata .................. [ŋicIr] kliyEp2

60. pijit .................................... [usUg] mEcEk/nguhutang [ŋulad]

61. pikul .................................. [ňuŋgi] mOndOng

.......................................... [ňaŋkɔŋ]

62. pintal (me) [ŋulUŋ] sds

[ŋulUŋ]

63. potong ............................... [tugEl] kEpOd

.......................................... [ŋEgEs]

Page 65: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

64. pukul ................................. [ŋEtɔk] nglandig/ngEplak.ngEtOk

[ŋEtok]

65. putus ................................. [pEgat] pEgat [mEgat]

66. raba ................................... [ŋadab] ngadab-ngadab

.......................................... [ŋErere]

67. rangkul .............................. [saŋkOl] mErOkOt [ŋElUt]

68. sandar ............................... [mEsadah] mEsadahan

.......................................... [mEsEdɔh]

69. selam ................................ [ňilEm] sds [ňilEm]

70. senandung (ber)................ [mEgEndIŋ] mEkidUng-kidng

.......................................... [mEgEndiŋ

71. sentuh ............................... [ŋusUd] nuhuk/ngusudin

.......................................... [ŋusud]

72. sila (ber) ............................ [mEsilE] sEllakapak

[mEsilE]

73. sila sebelah kaki................ kEjUr

[mEtimpUh]

74. simpan .............................. [ňimpEn] nyipEl

.......................................... [ŋEjaŋ]

75. simpuh (ber) ...................... [metimpUh] nyEngklOk

.......................................... [mEtImpUh]

76. suap (me) .......................... [suʷap] sds

[ŋEsɔpIn]

77. suntik ................................ [suntIk] sds

.......................................... [ňuntIk]

78. suruh ................................. [tundEn] ngEsUh/suha

.......................................... [nundEn]

Page 66: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

79. susui (me) ......................... [mEňoňoʷin] sds

.......................................... [mEňOňOʷin

80. tanam ................................ [tajUk] mula [tajUk]

81. tangis (me) ........................ [ElIŋ] ngEling [ŋElIŋ]

82. tari ..................................... [igEl] -sds [ŋigEl]

83. telan .................................. [gElEkaŋ] mEglEkan

.......................................... [ŋElEkaŋ]

84. telungkup .......................... [mEliŋEb] mlingEb

.......................................... [mEliŋEb]

85. tendang ............................. [nEndaŋ] nEndang

.......................................... [nEndaŋ]

86. tenggelam ......................... [kElEm] kElEb

.......................................... [kElEm]

87. terbenam [EŋsEb] ngrOrOkang [lEbai]

88. terbit [Endag] sds

[Endag]

89. teriak [mEkaIk] mEjEritan

[mEkEraikan]

90. terima [nerimE] tampi

[nErima]

91. tidurkan (me) [sirEpaŋ] pulEssang

[mulEsaŋ]

92. tinju [ňagUr] nyagur

[ňagUr]

93. tulis [tulIs] tulis [nulIs]

94. tunjuk [tujuʷaŋ] tuding

[nujuʷaŋ]

Page 67: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

95. turun [tuʷUn] tOhUn [tuUn]

96. tusuk [tEbEk] nusUk

.. [nEbEk]

97. ... urut [ŋuwut] nguhutang

............................ [ŋamudaŋ]

98. ... usap ............................ [usap] ngusudin

............................ [ŋusap]

99. ... tenun tunun

Lampiran 3

Bagian Tubuh

1. air kencing [əncəh]

______S______

2. air ketuban [yɛh kətuban] / [yɛh ɲɔm]

S______

3. air susu [yɛh ɲoɲo] _____

S_____

4. alis [alɪs]

______S_____

5. ari-ari [ari ari]

_____S______

6. anak tekak [kancɪl kolɔŋan]

_____SB_____

7. bagian kuku yang putih [ - ]

8. bahu [pala]

_____S______

9. betis [bətəɁan baɪs]

_____S______

10. bibir [bibɪh]

_____S______

11. bibir sumbing [cuŋɪh]

_____S_______

12. buku jari [-]

13. bulu dada [bulʊn taŋkah]

_____S______

14. bulu kemaluan [bulʊn təli] ‘perempuan’

Page 68: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

[bulʊn butʊh] ‘laki-laki’

_____S______

15. bulu ketek [bulʊn sipah]

_____S______

16. bulu mata [bulʊn mata]

_____S______

17. bulu kuduk [bulʊn kalʊŋ]/[bulʊn baɔŋ] S ___________

18. bulu hidung [bulʊn cuŋʊh]

_____S______

19. cambang [kales]

_____S______

20. dada [taŋkah]

_____S______

21. dagu [jagʊt]

_____S______

22. dahi [gidat]

_____S______

23. darah [gətih]

_____S______

24. dubur [bɔl]

_____S______

25. empedu [ɲali]

_____S______

26. gendang telinga [-]

27. geraham [paŋgal]

_____S_______

28. gigi seri [gigi]

_____S_______

29. gigi yang bertumpuk tumbuhnya [giŋsʊl] S _____________

30. gigi yang menonjol keluar [giŋsʊl] S _____________

31. gigi paling belakang [paŋgal pəŋijəŋ] S _____________

32. gusi [isɪt] S _____________

33. hati [ati] S _____________

34. hidung [cuŋʊh] S _____________

35. ibu jari [imen ima] SB ____________

36. janggut [jeŋgɔt] S _____________

37. jari [jərijɪn ima] BS ____________

38. jantung [pəpusuwan] S _____________

39. jari kelingking [kacɪŋ] S _____________

40. jari manis [lɛɁ] S _____________

41. jari tengah [lenjɔŋ] S _____________

Page 69: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

42. kelingking [kacɪŋ] S _____________

43. kaki [batɪs] S _____________

44. kantung kemih [kəmbʊŋan] B _____________

45. kemaluan laki-laki [cəlak] S _____________

46. kemaluan wanita [təli] S _____________

47. kepala [təras] S _____________

48. kepala botak [baŋlah] B _____________

49. keringat [pəlʊh] S _____________

50. kerongkongan [kəkolɔŋan] S _____________

51. ketiak [sipah] S _____________

52. kuku [kuku] S _____________

53. kulit [kulɪt] S _____________

54. kumis [kumɪs] S _____________

55. langit-langit [laŋɪt laŋɪt] S _____________

56. leher [baɔŋ] S _____________

57. lemak [mulʊk] S _____________

58. lengan [ləŋən] S _____________

59. lepas tali pusat [kətʊs puŋsəd] S _____________

60. lidah [layah] S _____________

61. limpa [limpa] S _____________

62. lipatan kaki [tagəlaŋ batɪs] B _____________

63. lutut [əntʊd] S _____________

64. mata buta [mata buta] S _____________

65. mata juling [sero] S _____________

66. mata kaki [matan batɪs]/[matan baɪs]S ____________

67. mulut [buŋʊt] S _____________

68. mayat [baŋke] S _____________

69. ompong [pawah] S _____________

70. otak [polo] S _____________

71. paha [paa] S _____________

72. pantat [jəlɪt] B/S ___________

73. paru-paru [pəparu] S _____________

74. pelipis [peleŋan] S _____________

75. pelupuk mata [bibɪh mata] S _____________

76. pergelangan kaki [pəŋəlaŋan batɪs] S _____________

77. pergelangan tangan [pəgəlaŋan ima] BS ____________

78. perut [basaŋ] S _____________

79. pinggang [baŋkyaŋ] S _____________

80. pinggul [bokɔŋan] S _____________

81. pipi [pipi] S _____________

82. pundak [pala] S _____________

Page 70: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

83. punggung [tundʊn] S _____________

84. pusar [puŋsəd] S _____________

85. rahang [cadɪk] S _____________

86. rambut [bɔk] S _____________

87. rambut kriting [bɔk kritɪŋ] S _____________

88. rambut lurus [bɔk sosɔh] S _____________

89. rambut ombak [bɔk iŋgəl] S _____________

90. rambut uban [uban] S _____________

91. ruas jari [-]

92. rusuk [tulaŋ usʊk] S _____________

93. sembelit [pəsu bɔl] B _____________

94. siku [siku] S _____________

95. telunjuk [tujʊh] S _____________

96. tahi [tai] S _____________

97. tahi keras [tai katɔs] S _____________

98. tahi lalat [andəŋan] S _____________

99. tahi mata [andəŋan mata] S _____________

100. tahi telinga [andəŋan kupɪŋ] S _____________

101. tangan [ima] S _____________

102. telapak kaki [tlapaɁan batɪs] S _____________

103. telapak tangan [tlapaɁan ima] S _____________

104. telinga [kupɪŋ] S _____________

105. tembuni [-]

106. tengkuk (kuduk) [kalʊŋ] S _____________

107. tubuh [ukudan] S _____________

108. tulang kering [-] S

109. tulang punggung [-] S

110. tumit [togɔk] B _____________

111. tungkai [-]

112. ubun-ubun [pəmabaan] S _____________

113. urat [wat] S _____________

usus [basaŋ]

Page 71: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Lampiran 4

Page 72: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata
Page 73: LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNGGULAN … · 2017. 6. 6. · laporan akhir hibah kompetitif penelitian unggulan perguruan tinggi (tahun ii) variasi kosakata

Aduh... kal ngidih tulung dong, anak imenku nyakit,

tulungin malu ya!

Inem pile ukuh ngamah iman imengku