laporan 4 potensiometer dan rheostat

11
LAPORAN PERCOBAAN No. Percobaan : 04 Judul Percobaan : Potensiometer dan Rheostat Nama Pelapor : Adythia Rizky Taufik Nama Partner : 1. Agung Sehabudin 2. Fikri Afiana Kelas/Kelompok : D3 Listrik 1-A / Kelompok 1 Tanggal Pengukuran : 08 April 2015 Tanggal Penyerahan : 22 April 2015 Nilai : _________________________

Upload: kreziorwat

Post on 20-Dec-2015

821 views

Category:

Documents


98 download

DESCRIPTION

Potensiometer Rheostat laporan listrik

TRANSCRIPT

LAPORAN PERCOBAAN

No. Percobaan : 04

Judul Percobaan : Potensiometer dan Rheostat

Nama Pelapor : Adythia Rizky Taufik

Nama Partner : 1. Agung Sehabudin

2. Fikri Afiana

Kelas/Kelompok : D3 Listrik 1-A / Kelompok 1

Tanggal Pengukuran : 08 April 2015

Tanggal Penyerahan : 22 April 2015

Nilai : _________________________

I. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini kita dapat :I.1 Menggambarkan karakteristik Rm = f(α ),I = f(α),V0 = f(α) dari potensiometer

dan rheostatI.2 Menjelaskan sifat-sifat dan pemakaian potensiometer dan rheostat

II. PENDAHULUAN

Potensiometer adalah rheostat variable yang digunakan sebagai pembagi tegangan parallel dengan beban.rheostat adalah resistor variable yang digunakan sebagai pengatur arus yang terhubung seri dengan beban.

2.1. Potensiometer tanpa beban

Gambar 2.1

V0 = R2

RVs ; jika

R2

R α maka :

R1 = R – R2 ; jika R2 = R . αR1 = R – R . α

Potensiometer tanpa beban ( gambar 2.1.a) dapat diekivalenkan dengan sumber tegangan (Vthevenin) dengan tahanan dalam (Rin) seperti gambar (2.1.b)

Rin = R1 . R2

R1+R2 =

R (1−α ) . RαR (1−α )+Rα

2.2. Potensiometer berbeban

1

V0 = Vs α

R1 = R(1 – α)

Rin = R (α – α2) Vth = Vs α

Gambar 2.2V0 = IL . RL

V0 = RS . α . RL

R¿+RL

IL = V th

R¿+RL

2.3. Rheostat

III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Power supplay DC 1 buah

3.2 Multimeter 2 buah

3.3 Potensiometer R 1000Ω / 0,5 A Type B75666 1 buah

3.4 Resistor 47Ω / 5 W 1 buah

3.5 Resistor 100Ω / 5 W 1 buah

3.6 Kabel penghubung secukupnya

2

V0 = RL

R¿+RL Vs . α

I2 = V s .α

R¿+RL

I1 = V s

R1+R2/¿RL

I = V s

R .α +RL

V0=I.RL

V0=V s

R .α +RL

. RL

V0=V s

R .α +RL

. V s

IV. HASIL PERCOBAAN

1. Potensiometer

a. Gambar Rangkaian

b. Tabel

4.1 Tabel 1 ( Potensiometer tanpa beban )

Posisi potensiometer

α ( % )

V0

( Volt )I1

(mA )I2

( mA )Rin

(Ω)

H u H u h u h u

0 0 0 0 0 0 0 0 010 1 0,98 0 10 0 0 90 9020 2 1,97 0 10 0 0 160 158,530 3 2,99 0 10 0 0 210 208,240 4 4,01 0 10 0 0 240 237,850 5 5,04 0 10 0 0 250 246,260 6 6,00 0 10 0 0 240 236,670 7 6,65 0 10 0 0 210 220,880 8 7,57 0 10 0 0 160 179,990 9 8,50 0 10 0 0 90 123,4100 10 9,40 0 10 0 0 0 52,5

4.2 Tabel 2 ( Potensiometer dengan RL = 47 Ω / 5 W )

3

Posisi potensiometer

α ( % )

V0

( Volt )I1

(mA )I,34

( mA )

H u h u h u0 0 0 10 10 0 010 0,34 0,33 10 11 7,2 7,520 0,45 0,44 11,9 12 9,6 9,530 0,54 0,54 13,5 13,6 11,6 1240 0,64 0,64 15,5 13,5 13,9 1450 0,79 0,80 18,4 19 16,8 17,560 0,98 0,99 22,5 22,5 20,9 21,570 1,01 1,26 29 29 27,2 2780 1,81 1,77 40,9 40 38,6 4090 3,08 3,28 69,1 75 65,6 70100 10 9,67 221,9 215 212,7 205

4.3 Tabel 3 ( Potensiometer dengan beban RL = 100 Ω / 5 W )

Posisi potensiometer

α ( % )

V0

( Volt )I1

(mA )I2

( mA )

H u h u h u0 0 0 0,11 11 0 010 0,52 0,56 10,52 10,25 5,263 5,2520 0,76 0,80 11,53 11,25 7,692 7,530 0,96 0.99 12,90 12,25 9,677 9,2540 1,17 1,22 14,70 13,75 11,764 1150 1,42 1,49 17,14 16,25 14,285 13,2560 1,76 1,81 20,58 19,1 17,647 16,270 2,12 2,42 25,80 23 22,58 20,180 3,07 3,41 34,62 30 30,76 26,690 4,73 6,37 52,63 41 47,36 42100 10 9,74 110,01 112,5 100,0 102,5

2. Rheostat

a. Gambar Rangkain

4

b. Tabel

4.4 Tabel 4 ( Rheostat dengan RL = 47 Ω/ 5W )

Posisi potensiometer

α ( % )

V0

( Volt )I

(mA )h u h U

0 10 10 212 21010 3,16 3,25 68 7020 1,90 2,04 40 4530 1,35 1,26 28 2740 1,05 1,14 22 2450 0,85 0,90 18 19,560 0,72 0,89 15 1970 0,62 0,72 13 15,580 0,55 0,62 11 13,590 0,49 0,58 10 12,5100 0,48 0,50 9,5 10,7

4.5 Tabel 5 ( Rheostat dengan RL = 100Ω/ 5W )

Posisi potensiometer

α ( % )

V0

( Volt )I

(mA )

H u h U

5

0 10 10 10 1010 5 5,12 50 5520 3,33 3,57 33,33 3530 2,5 2,72 25 2640 2 2,21 20 21,550 1,67 1,81 16,66 17,560 1,42 1,56 14,28 1570 1,25 1,49 12,5 14,580 1,11 1,38 11,11 13,590 1 1,21 10 10,75100 0,90 1,05 9,09 10,25

V. TUGAS DAN PERTANYAAN

5.1. Apa yang menyebabkan voltage drop pada potensiometer?

Jawab: Drop tegangan terjadi pada potensiometer karena hasil dari rangkaian pada potensiometer dipasang seri, hal ini karena adanya cabang ke 3 yang dapat diubah sehingga potensiometer akan memliki 2 nilai resistansi yang berbeda

5.2. Terangkan beda I2 pada rangkaian 4.1. dengan rangkaian 4.4.?

Jawab: Beda arus keluar yang terjadi antara rangkaian 4.1 dengan 4.4 ,ketika dipasangkan beban dikarenakan perbedaan pemasangan kaki 3 nya pada gambar rangkaian 4.1 beban di pasang paralel dengan nilai resistansinya kedua melalui kaki ketiga pada potensiometer kemudian terhubungseri sehingga tegangan yang keluar adalah nilai drop tegangan pada resistansi ke 2 potensiometer,sedangkan pada gambar rangkaian 4.4 kaki ketiganya di pasang seri dengan beban sehingga tegangan yang mengalir ke beban merupakan tegangan hasil dari tegangan sumber yang sudah dikurangi drop tegangan pada nilai resistansi pada rheostat.

5.3. Pada posisi mana (potensiometer) beban bekerja maksimum dan minimum pada rangkaian 4.1. dan 4.4. ?

Jawab: Pada rangkaian 4.1 potensiometer bekerja maksimum pada posisi 50% dan minimum pada posisi 0% sedangkan pada rangkaian 4.4 potensiometer bekerja maksimum pada posisi 0% dan minimum pada posisi 100%

6

5.4. Tuliskan contoh pemakaian potensiometer dan rheostat?

Jawab: Potensiometer contoh sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan sakelar Triac, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu. Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah. Sedangkan Rheostat contoh untuk mengendalikan terang lampu atau tingkat harga kapasitornya.

5.5. Gambar grafik

1. V0 = f(α)

2. V0 = f(α)

3. V0 = f(α)

V0 = f(α)

4. I2 = f(α)

I2 = f(α)

5. V0 = f(α)

V0 = f(α)

6. I = f(α)

I = f(α)

5.6. Buat Kesimpulan dari percobaan ini?

Jawab:

Besarnya arus dan tegangan dalam suatu rangkaian dipengaruhi oleh besarnya posisi tahanan.Semakin besar tahanan yang diberikan maka arus yang mengalir akan semakin kecil

7

Pada potensiometer tanpa beban

Pada potensiometer dengan RL = 47Ω dan RL = 100Ω

Pada potensiometer dengan RL = 47Ω dan RL = 100Ω

Pada rheostat dengan RL = 47Ω dan RL = 100Ω

Pada rheostat dengan RL = 47Ω dan RL = 100Ω

Kurva karakterisitik potensiometer sebagai acuan posisi sudut yang bersifat linier artinya semakin besar sudut teta dan semakin besar hambatan R maka semakin besar pula perubahan tegangan pada outputnya.

VI. Kesimpulan

Mampu menggambarkan sebuah kurva karakteristik sebuah arus dari potensiometer dan rheostat dan mampu mengidentifikasi sifat dan pemakaian antara potensiometer dengan rheostat. . Kurva karakterisitik potensiometer sebagai transducer posisi sudut yang bersifat linier artinya semakin besar sudut teta dan semakin besar hambatan R maka semakin besar pula perubahan tegangan outputnya.

.

8