laporan 3 mp 8 mata

18
PENDAHULUAN Katarak adalah salah satu penyakit yang paling banyak ditemukan di masyarakat yang pada umumnya disebabkan karena faktor usia. Katarak merupakan sejenis penyakit mata yang keadaannya dimana terjadi kekeruhan pada serabut mata atau bahan lensa di dalam kapsul lensa dan katarak juga suatu keadaan patologik di mana penyebab keruhnya lensa yaitu akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa. Katarak umumnya mempengaruhi jarak visi dan menyebabkan gangguan pada pengelihatan. Namun pada umumnya katarak tidak menyebabkan iritasi dan rasa nyeri. Pada awalnya, gejala katarak hanya kecil dan tidak berpengaruh banyak pada penglihatan. Penderita hanya merasa penglihatannya agak kabur, seperti melihat melalui kaca jendela yang pekat atau melihat lukisan impresionis. Katarak juga membuat cahaya dari lampu atau sinar matahari jadi terlalu terang atau terpencar Selain itu katarak disebabkan oleh beberapa hal seperti Cedera pada lensa mata, Diabetes, Penyakit Mata, Katarak Kongenital, Pemaparan berlebihan dengan sinar ultraviolet. LAPORAN KASUS

Upload: penny-n-r-lestari

Post on 17-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

katarak senilis

TRANSCRIPT

Page 1: laporan 3 mp 8 mata

PENDAHULUAN

Katarak adalah salah satu penyakit yang paling banyak ditemukan di masyarakat

yang pada umumnya disebabkan karena faktor usia.

Katarak merupakan sejenis penyakit mata yang keadaannya dimana terjadi

kekeruhan pada serabut mata atau bahan lensa di dalam kapsul lensa dan katarak juga

suatu keadaan patologik di mana penyebab keruhnya lensa yaitu akibat hidrasi cairan

lensa atau denaturasi protein lensa. Katarak umumnya mempengaruhi jarak visi dan

menyebabkan gangguan pada pengelihatan. Namun pada umumnya katarak tidak

menyebabkan iritasi dan rasa nyeri. Pada awalnya, gejala katarak hanya kecil dan tidak

berpengaruh banyak pada penglihatan. Penderita hanya merasa penglihatannya agak

kabur, seperti melihat melalui kaca jendela yang pekat atau melihat lukisan impresionis.

Katarak juga membuat cahaya dari lampu atau sinar matahari jadi terlalu terang atau

terpencar

Selain itu katarak disebabkan oleh beberapa hal seperti

Cedera pada lensa mata, Diabetes, Penyakit Mata, Katarak Kongenital, Pemaparan

berlebihan dengan sinar ultraviolet.

LAPORAN KASUS

Seorang wanita usia 59 tahun datang dengan kedua matanya semakin buram

secara perlahan sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya hanya silau dan agak tertutup kabut bila

melihat, tetapi masih dapat dipakai untuk melihat dengan jelas dan membaca dengan

nyaman. Namun saat ini semakin buram dan silau sekali bila melihat cahaya atau terkena

sinar matahari. Tidak dikeluhkan adanya mata merah atupun nyeri. Pandangan pasien

hanya dapat mencapai 6 meter untuk melihat jauh dan tidak dapat dikoreksi dengan

kacamata. Tidak didapatkan riwayat diabetes melitus ataupun hipertensi. Pasien

memeriksakan dirinya untuk cek up 1 minggu yang lalu dan gula darah sewaktu

100mg/dl, Hb 12 gr/dl, leukosit 8000, tekanan darah 120/80 mmHg, tekanan intra okular

16mmHg.

Page 2: laporan 3 mp 8 mata

PEMBAHASAN

Identitas Pasien

Nama : -

Umur : 59 tahun

Jenis Kelamin : Wanita

Permasalahan

Masalah yang dihadapi pada pasien ini adalah keluhan mata di mana mata buram

perlahan, pandangan silau dan seperti tertutup kabut, namun mata tidak merah dan tidak

dirasakan adanya nyeri pada mata, dari riwayat keluarga pasien tidak ada riwayat

Diabetes Melitus dan Hipertensi

Dari pemeriksaan lab ditemukan bahwa kadar gula darah pasien adalah 100mg/dl,

nilai normal dari kadar gula darah sewaktu sekitar 100-180 mg/dl dan ini menunjukan

bahwa pasien mempunyai kadar gula darah yang normal.

Anatomi Mata (1)

Secara umum dinding bola mata dibagi menjadi tiga lapisan yaitu tunica fibrosa,

tunica vasculosa, tunica sensoris (tunica interna),

Tunica fibrosa merupakan lapisan paling luar dari bola mata. Terdiri dari dua

bagian yaitu cornea dan sclera. Cornea bentuknya transparan, terdapat pada 1/6 anterior

bola mata. Cornea merupakan tempat masuknya cahaya ke dalam mata, dan mendapat

suplai oksigen dari udara didepannya. Sedangkan sclera merupakan bagian yang

berwarna putih yang membentuk 5/6 posterior bola mata. Fungsi dari sclera ialah

memberikan bentuk dan tempat menempelnya otot ekstrinsik dari bola mata. Dan

perbatasan antara cornea dan sclera dinamakan limbus.

Page 3: laporan 3 mp 8 mata

Tunica vasculosa merupakan lapisan tengah dari bola mata ada tiga bagian yaitu

coroid, corpus siliaris dan iris. Coroid merupakan lapisan yang sangat kaya akan

pembuluh darah dan membentuk 5/6 posterior tunica vasculosa dan di anterior coroid

melanjutkan diri sebagai corpus ciliaris yang merupakan cincin tebal yang mengelilingi

lensa. Corpus ciliaris mengandung otot polos yang disebut M.Ciliaris yang berfungsi

untuk mengatur fokus lensa. Iris bentuknya tipis, merupakan diafragma kontraktil bagian

tengahnya terbuka yang disebut pupil sebagai tempat masuknya cahaya ke mata

Tunica sensoris merupakan lapisan terdalam dari bola mata yang mempunyai 2

lapisan yaitu lapisan pigmentasi yang tipis dan lapisan neural yang tebal berjalan bersama

koroid ( melekat erat ). Di bagian anterior mata, retina tidak lengkap dan lapisan neural

berakhir di pinggir peosterior corpus cilliaris yang disebut ORA SERRATA RETINAE.

Bagian posterior mata ( fundus ) terdapat area khusus retina yaitu makula lutea dan fovea

cebtrali.

Bagian mata yang sangat berperan penting untuk penglihatan adalah lensa, lensa

yang mempunyai kemampuan untuk berakomodasi. Lensa digantung oleh zonula zinii, isi

dari lensa ialah substansia lentis yang terdiri dari nukleus lentis dan korteks lentis.

Page 4: laporan 3 mp 8 mata

Anatomi Lensa (2)

Pada manusia, lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh darah, tembus

pandang, dengan diameter 9 mm, dan tebal sekitar 5 mm. Lensa terdiri dari kapsul, epitel

lensa, korteks dam nucleus. Ke depan, lensa berhubungan dengan cairan bilik mata, ke

belakang berhubungan dengan badan kaca. Di belakang iris, lensa digantung pada

prosesus siliaris oleh zonula Zinii (ligamentum suspensorium lentis), yang melekat pada

ekuator lensa, serta menghubungkannya dengan korpus siliare. Zonula Zinii berasal dari

lamina basal epitel tidak berpigmen prosesus siliare. Zonula Zinii melekat pada bagian

ekuator kapsul lensa, 1,5 mm pada bagian anterior dan 1,25 pada bagian posterior.

Permukaan lensa pada bagian posterior lebih cembung daripada permukaan

anterior. Di sebelah anterior lensa terdapat humor akuous dan di sebelah posteriornya

korpus vitreus. Lensa diliputi oleh kapsula lentis, yang bekerja sebagai membran

semipermeabel, yang melalukan air dan elektrolit untuk makanannya. Di bagian anterior

terdapat epitel subkapsuler sampai ekuator.

Di kapsul anterior depan terdapat selapis epitel subkapsular. Epitel ini berperan

dalam proses metabolisme dan menjaga sistem normal dari aktivitas sel, termasuk

biosintesa dari DNA, RNA, protein dan lipid.

Substansi lensa terdiri dari nukleus dan korteks, yang terdiri dari lamel-lamel

panjang yang konsentris. Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya.

Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat lamellae subepitel terus diproduksi,

sehingga lensa lama-kelamaan menjadi lebih besar dan kurang elastik. Nukleus dan

korteks terbentuk dari lamellae konsentris yang panjang. Tiap serat mengandung inti,

yang pipih dan terdapat di bagian pinggir lensa dekat ekuator, yang berhubungan dengan

Page 5: laporan 3 mp 8 mata

epitel subkapsuler. Serat-serat ini saling berhubungan di bagian anterior. Garis-garis

persambungan yang terbentuk dengan persambungan lamellae ini ujung-ke-ujung

berbentuk {Y} bila dilihat dengan slitlamp. Bentuk {Y} ini tegak di anterior dan terbalik

di posterior (huruf Y yang terbalik).

Sebanyak 65% bagian dari lensa terdiri dari air, sekitar 35% protein (kandungan

protein tertinggi di antara jaringan-jaringan tubuh), dan sedikit sekali mineral yang biasa

ada di jaringan tubuh lainnya. Protein lensa terdiri dari water soluble dan water insoluble.

Water soluble merupakan protein intraseluler yang terdiri dari alfa (α), beta (β) dan delta

(δ) kristalin, sedang yang termasuk dalam water insoluble adalah urea soluble dan urea

insoluble. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan jaringan lain.

Seperti telah disinggung sebelumnya, tidak ada serat nyeri, pembuluh darah atau saraf di

lensa.

Klasifikasi Penyakit Mata(1)

Beberapa jenis penyakit mata dibawah ini adalah klasifikasi penyakit mata dan

contoh-contohnya

1. Segmen anterior bola mata

Mata merah visus normal (tidak menyeluruh)

Episkleritis : Radang episklera

Skleritis : Radang sklera, lebih berat dari episkleritis

Perdarahan subkonjungtiva : Pecahnya pembuluh darah

subkonjungtiva

Pterigium : Pertumbuhan jaringan fibrovaskuler berbentuk segitiga

dengan puncak mengarah ke kornea, degeneratif progresif, sering

terkena pada orang yang sering terkena debu, angin, sinar UV atau

sinar matahari

Pinguekula iritans (pinguekulitis) : Degenerasi hialin jaringan

konjungtiva

Konjungtivitis flikten : Radang konjungtiva karena reaksi allergi

Page 6: laporan 3 mp 8 mata

Mata merah visus normal (menyeluruh)

Konjungtivitis : Radang konjungtiva. Konjungtivitis diakibatkan

infeksi bakteri dan virus. Juga dapat terjadi akibat asap, angin, dan

sinar kuat, selain daripada alergi, demam, tampek dan penyakit

lainnya.

Mata merah visus turun

Keratitis : radang kornea

Ulkus kornea : defek di lapisan kornea

Uveitis anterior : radang uvea anterior (iris dan badan siliar)

Endoftalmitis : radang seluruh bagian dalam bola mata

Panoftalmitis : radang bagian dalam dan luar bola mata

Oftalmia simpatika : radang uvea yang didahului oleh radang pada

mata yang lain sebelumnya. Radang pada satu mata yang menjalar

ke mata sebelumnya

Glaukoma akut : penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan intra

okuler yang tinggi sekali secara tiba-tiba

Mata tenang visus turun

Katarak : kekeruhan pada lensa

Kelainan refraksi : Miopia hypermetropia astigmatisme

Sikatriks kornea : jaringan parut (scar) kornea

Page 7: laporan 3 mp 8 mata

2. Segmen posterior bola mata dan jalur penglihatan

Mata tenang visus turun

Glaukoma kronis : tekanan intra okuler meningkat secara perlahan-

lahan, sehingga serabut saraf mati perlahan dan pasien perlahan

akan buta

Ablasio retina : lapisan retina terlepas dari koroid, penglihatan

pasien mendadak hilang

Retinopati prematuritas : terjadi pada bayi prematur yang

mendapatkan oksigen dengan konsentrasi tinggi

Retinitis pigmentosa : merupakan kelainan genetik, dimana terjadi

pigmentasi retina berbentuk serpihan tulang (bone spickle), visus

akan menjadi nol secara perlahan

Retinopati diabetic : terjadi perdarahan dan eksudat di retina,

menyebabkan penglihatan pasien menurun. Kadar gula darah

tinggi

Retinopati hipertensi : terjadi perdarahan dan eksudat di retina,

menyebabkan penglihatan pasien menurun. Tekanan darah tinggi

tak terkontrol

Oklusi arteri retina sentralis : sumbatan A. Retina Sentralis, retina

menjadi pucat, gambaran khas cherry red spot, virus turun

mendadak

Oklusi vena retina sentralis : sumbatan V. Retina Sentralis, banyak

terjadi perdarahan, visus turun mendadak

Hemianopsia : terjadi kelainan pada jalur penglihatan pada mata

Papiledema : edema pupil N. II disebabkan karena peninggian

TIK, batas papil menjadi kabur dan edema

Papil atrofi : terjadi degenerasi N. II sebagai hasil dari kerusakan

akson. Visus nol

Page 8: laporan 3 mp 8 mata

3. Kelainan gerak bola mata

Strabismus (squint) adalah suatu keadaan dimana kedua mata melihat

tidak pada arah yang sama. Bila terjadi pada anak – anak akan menyebabkan lazy

eye (ambliopia) sedangkan bila terjadi pada orang dewasa akan menyebabkan

diplopia

Exotropia

Esotropia

Hypertropia

4. Trauma okuli

Trauma tumpul

Trauma tajam (trauma tembus)

Dengan benda asing

Tanpa benda asing

Trauma kimia (asam dan basa)

Trauma radiasi

Trauma termis

Diagnosis

Dari data diatas kelainan mata yang diderita oleh pasien ini termasuk golongan

mata tenang visus turun. Diagnosis bandingnya pada pasien tersebut ialah glaukoma dan

retinopati. Untuk menghilangkan diagnosis banding pada glaukoma perlu dilakukan

pemeriksaan TIO (Tekanan Intra Okular). Bila tekanan intra okular nilainya lebih dari 20

menunjukan adanya glaukoma. Bila retinopati biasanya disertai kelainan sistemik seperti

diabetes melitus dan hipertensi. Sedangkan pada pemeriksaan penunjang pada pasien ini

didapatkan data tekanan intra okular 16 mmHg, selain itu pasien juga tidak menderita

diabetes melitus dan hipertensi jadi pada diagnosis banding pasien ini tidak menderita

retinopati dan glaukoma.

Page 9: laporan 3 mp 8 mata

Dari gejala- gejala yang dialami oleh pasien ini didapatkan diagnosis kerja

katarak senilis imatur, karena dari gejala tersebut mengarah pada gejala pada katarak

selain itu pasien juga sudah berusia 59 tahun. Hal ini sangat mendukung diagnosis kerja

yang telah disebutkan tadi.

Pada katarak terjadi gangguan pada lensa mata biasanya lensa mata mengalami

kekeruhan serabut atau bahan lensa didalam kapsul lensa hal ini merupakan akibat dari

hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa.

Stadium Katarak Senil (1)

Secara umum katarak dibagi menjadi 4 stadium yaitu stadium insipien, stadium

imatur, stadium matur, dan stadium hipermatur.

Stadium insipien merupakan stadium yang paling dini, yang belum menimbulkan

gangguan visus mata. Kekeruhan teradapat pada bagian perifer berupa bercak–bercak

seperti jari–jari roda, terutama mengenai korteks anterior, sedang aksis relatif masih

jernih.

Pada stadium imatur kekeruhan mengenai seluruh bagian lapisan lensa. Kekeruhan

itu terutama terdapat di bagian posterior dan bagian belakang nukleus lensa. Kalau

tidak ada kekeruhan di lensa, maka sinar dapat masuk kedalam mata tanpa ada yang

dipantulkan. Oleh karena kekeruhan dibagi poseterior lensa, maka sinar oblik yang

mengenai bagian keruh ini, akan dipantulkan lagi, sehingga pada pemeriksaan,

terlihat di pupil ada daerah yang terang sebagai refleks pemantulan cahaya pada

daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap akibat bayangan iris pada bagian

lensa yang keruh. Keadaan ini disebut shadow test (+). Pada stadium ini juga

mungkin terjadi hidraksi korteks yang mengakibatkan lensa menjadi cembung,

sehingga indeks refraksi berubah karena daya biasnya bertambah dan mata menjadi

miopi.

Page 10: laporan 3 mp 8 mata

Stadium matur , di stadium ini terjadi pengeluaran air, sehingga lensa akan berukuran

normal kembali. Sudut bilik depan juga normal kembali. Pada stadium ini lensa

sudah menjadi keruh seluruhnya, sehingga semua sinar yang melalui pupil

dipantulkan kembali di permukaan anterior lensa. Tak ada bayangan iris. Shadow

test (-). Di pupil nampak lensa yang seperti mutiara.

Stadium hipermatur, korteks lensa yang konsistensinya seperti bubur telah mencair,

sehingga nukleus lensa turun oleh kareana daya beratnya ke bawah. Melalui pupil,

pada daerah yang keruh, nukleus ini terbayang sebagai setengah lingkaran di bagian

bawah, dengan warna yang lain, daripada bagian yang diatasnya yaitu kecoklatan,

pada stadium ini juga terjadi kerusakan kapsul lensa, yang menjadi lebih permeabel,

sehingga isi korteks yang cair dapat keluar dan lensa menjadi kempis, yang

dibawahnya terdapat nukleus lensa.

Penatalaksanaan

Persiapan pasien yang akan dibedah dilakukan sebagai berikut:

Uji Anel positif, dimana tidak terjadi obstruksi fungsi eksresi saluran lakrimal

sehingga tidak ada dakrosistitis

Tidak ada infeksi disekitar mata seperti keratitis, konjungtivitis, blefaritis,

hordeolum, dan kalazion

Tekanan bola mata normal atau tidak ada glaukoma

Tekanan darah sistolik 160mmHg dan diastolik 100mmHg

Gula darah telah terkontrol

Tidak batuk, terutama pada saat pembedahan

Page 11: laporan 3 mp 8 mata

Untuk penatalaksanaanya dapat dilakukan EKEK, EKIK, dan Pachoemulsification

EKEK + IOL :

- kapsul anterior dirobek dengan cara seperti membuka kaleng melalui

limbus di jam 12

- insisi kornea jam 11 – 14

- lensa dikeluarkan

- irigasi aspirasi

- masukkan IOL dibelakang iris

- kornea dijahit kembali dengan benang nylon 10.0

EKIK + IOL :

- insisi kornea jam 11 – 14

- zonula zinii diputuskan dengan menekan daerah limbus

- alat cryodiathermi ditempelkan kelensa, setelah beku, lensa ditarik keluar

- masukkan IOL anterior didepan iris

- jahit kornea dengan nylon 10.0

Phacoemulsification + IOL :

- COA ditembus dengan jarum dibagian temporal kornea

- kapsul anterior dirobek

- nukleus lensa dikeluarkan ke COA dengan hidrodeseksi

- nukleus lensa dihancurkan dan dilakukan irigasi aspirasi

- masukkan IOL dibelakang iris

- kornea dijahit dengan nylon 10.0 (1 jahitan)

Prognosis

ad vitam: bonam

ad sanationem: bonam

ad functionam: bonam

Page 12: laporan 3 mp 8 mata

Kesimpulan

Pada kasus ini wanita berusia 59 tahun didiagnosis menderita katarak senilis

imatur, karena pada pasien ini mengalami masalah-masalah sebagai berikut : keluhan

mata di mana mata buram perlahan, pandangan silau dan seperti tertutup kabut, namun

mata tidak merah dan tidak dirasakan adanya nyeri pada mata, dari riwayat keluarga

pasien tidak ada riwayat Diabetes Melitus dan Hipertensi. Untuk penatalaksanaanya

dianjurkan untuk melakukan tindakan bedah ophtalmologi seperti Ekstraksi Kornea

Ekstra Kapsuler (EKEK) + Intra Okuler Lens (IOL), Ekstraksi Kornea Intra Kapsuler

(EKIK) + IOL, atau Phacoemulsification + IOL.

Page 13: laporan 3 mp 8 mata

Daftar Pustaka

1. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia;2009.

2. Ophtalmology. [update, 2005 June 23]. Available from: http://opjs.blogspot.com/.

Accessed, April 26, 2010.