lapkas fix 1
DESCRIPTION
Status NeurologiTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Space occupying lesion merupakan generalisasi masalah tentang adanyalesi
pada ruang intrakranial khususnya yang mengenai otak. Penyebabnyameliputi
hematoma, abses otak dan tumor otak.1
Proses desak ruang tidak saja memenuhi rongga tengkorak yang merupakan
ruang tertutup, akan tetapi proses neoplasmatik sendiri dapat menimbulkan
pendarahan setempat. Peningkatan tekanan intrakranial didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan dalam rongga kranialis. Ruang intrakranial ditempati oleh
jaringan otak, darah, dan cairan serebrospinal.Setiap bagian menempati suatu
volume tertentu yang menghasilkan suatutekanan intrakranial normal.
Peningkatan volume salah satu dari ketiga unsurutama mengakibatkan desakan
ruang yang ditempati unsur lainnya dan menaikkan tekanan intrakranial. Hipotesis
Monroe-Kellie memberikan suatucontoh konsep pemahaman peningkatan tekanan
intrakranial.3
Tumor otak merupakan penyebab sebagian besar dari space occupying lesion.
Di Amerika di dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun,sedang
menurut Bertelone, tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10%dari seluruh
penyakit neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit Umum.3
Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan.Insiden
tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-
70 dengan pundak usia 40-65 tahun.3
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam laporan kasus ini adalah
“Bagaimana gambaran klinis dan penatalaksanaan serta perjalanan penyakit pada
pasien yg mengalami penyakit SOL (Space Occupying Lesion)?”
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan kasus ini diantaranya:
1
1. Untuk memahami tinjauan ilmu teoritis SOL (Space Occupying Lesion).
2. Untuk mengintegrasikan ilmu kedokteran terhadap kasus SOL (Space
Occupying Lesion) pada pasien secara langsung.
3. Untuk memahami perjalanan penyakit SOL (Space Occupying Lesion).
1.4 Manfaat Penulisan
Beberapa manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan kasus ini
diantaranya:
1. Memperkokoh landasan teoritis ilmu kedokteran di bidang ilmu penyakit
dalam, khususnya mengenai SOL (Space Occupying Lesion).
2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut
topik– topik yang berkaitan dengan SOL (Space Occupying Lesion).
2
BAB 2
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Jaraminson Damanik
Umur : 61 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Sirasik Silal Kanean
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 23-04-2015
Nomor : 04-93-04
STATUS NEUROLOGI
A. ANAMNESA :Autoanamnesa dan Alloanamnesa
Keluhan Utama :Pasien datang dengan keluhan
lemah lengan dan tungkai kanan
1. Riwayat Penyakit Sekarang :Seorang laki - laki datang ke IGD pada tanggal 23 April 2015. Pasien mengeluh lemah lengan dan tungkai kanan dialami kurang lebih 3 minggu yang lalu. Dengan kesadaran compos mentis. Os juga mengeluhkan nyeri kepala hilang timbul yang dirasakan diseluruh bagian kepala. Nyeri dapat muncul tiba-tiba pada saat istirahat maupun beraktivitas.
2. Riwayat Penyakit Terdahulua. Hipertensi : (+)b. Diabetes Mellitus : (-)c. Penyakit Jantung : (-)d. Asma : (+)e. Penyakit Lain : (-)
3. Riwayat Pribadi : (-)4. Riwayat Pengobatan Lain : (-)5. Riwayat Penyakit keluarga : (-)6. Anamnesa Sistem
a. Sistem Serebrospinal : (+)
3
b. Sistem Kardiovaskular : (-)c. Sistem Respirasi : Batuk Darah (+)d. Sistem Gastrointestinal : (-)e. Sistem Muskuloskeletal : (-)f. Sistem Integumental : (-)g. Sistem urogenital : (-)
Resume Anamnesa
Seorang laki-laki bernama Jaraminson Damanik berusia 61 tahun datang ke
RSUD. dr. H. Kumpulan Pane dengan keluhan lemah lengan dan tungkai kanan
sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu disertai nyeri kepala.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Umuma. Keadaan Umum : Baik b. Kesadaran : CMc. Glasgow Coma Scale : E : 4, V : 5, M : 6d. Kontak : Adekuate. Vital Sign
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 84x/i Respirasi : 24x/i Suhu : 37°C
f. Berat badan : 50 kgg. Tinggi badan : 165 kgh. Status gizi : Normoweighti. Pulmo : Suara paru vesikulerj. Jantung : DBNk. Hati : DBNl. Limpa : DBN
2. Pemeriksaan Neurologia. Kepala
Ukuran : Normochepali Wajah : Simetris Fontanella : Tertutup Nyeri Tekan : (-)
4
b. Leher dan vertebra Inspeksi : DBN Palpasi : DBN Range of motion : DBN Manuver
o Lasegu’e sign : (-)
o Patrick’s test : Tidak dapat dinilai
o Contrapatrik’s sign : Tidak dapat dinilai
o Lhermittre’s sign : TDP
o Valsava manuver : TDP
o Nafziger’s test : TDP
c. Rangsangan Meningeal Kaku Kuduk : (-) Test Kernig : (-) Brudzinki I : (-) Brudzinki II : (-) Brudzinki III : TDP Brudzinki IV : TDP
d. Syaraf Otak Nervus I ( Olfactory Nerve )
Anosmia : (-) Hiposmia : (-) Hiperosmia : (-) Parosmia : (-) Kakosmia : (-) Halusinasi Penciuman: (-)
Nervus II (Optic Nerve)
Kanan Kiri
Daya Penglihatan DBN DBN
Pengenalan Warna DBN DBN
Medan Penglihatan DBN DBN
Fundus Okuli TDP TDP
Pupil ISOKOR ISOKOR
Retina TDP TDP
5
Arteri / Vena TDP TDP
Perdarahan (-) (-)
Nervus III ( Oculomotor Nerve )
Kanan Kiri
Ptosis (-) (-)
Gerak Mata ke Atas DBN DBN
Gerak Mata keMedial DBN DBN
Gerak Mata kebawah DBN DBN
Ukuran Pupil ±(3mm) ±(3mm)
Bentuk Pupil BULAT, REGULER BULAT, REGULER
Kesamaan Pupil ISOKOR ISOKOR
Refleks cahaya langsung (+) (+)
Refleks cahaya konsesuil (+) (+)
Rima palpebral SIMETRIS SIMETRIS
Strabismus divergen (-) (-)
Diplopia (-) (-)
Nistagmus (-) (-)
Eksoftalmus (-) (-)
Nervus IV ( Trochlear Nerve )
Kanan Kiri
Gerak mata ke lateral
bawah
DBN DBN
Strabismus konvergen (-) (-)
Diplopia (-) (-)
Nervus V ( Tregeminal Nerve)
Kanan Kiri
Menggigit (+) (+)
6
Membuka mulut (+) (+)
Sensibilitas muka
atas , tengah , bawah
DBN DBN
Refleks kornea (+) (+)
Refleks bersin (+) (+)
Refleks masseter TDP TDP
Refleks zygomaticus TDP TDP
Eksoftalamus (-) (-)
Nervus VI ( Abducens Nerve )
Kanan Kiri
Gerak mata ke lateral (+) (+)
Strabismus konvergen (-) (-)
Diplopia (-) (-)
Nervus VII ( Facial Nerve )
Kanan Kiri
Kerutan kulit dahi DBN DBN
Kedipan mata DBN DBN
Lipatan naso- labial DBN DBN
Sudut mulut DBN DBN
Mengerutkan dahi DBN DBN
Mengerutkan alis DBN DBN
Menutup mata DBN DBN
Meringis DBN DBN
Menggembungkan pipi DBN DBN
Tic fasialis (-) (-)
Lakrimasi (+) (+)
Daya kecap lidah 2/3 bagian DBN DBN
Refleks visuo- palpebral TDP TDP
7
Refleks glabella (+) (+)
Refleks aurikulo palpebral TDP TDP
Tanda Myerson (-) (-)
Tanda chovstek TDP TDP
Besiul (+) (+)
Nervus VIII ( Vestibulocochlear Nerve)
Kanan Kiri
Mendengar suara berbisik (-) (-)
Mendengar detik arloji (-) (-)
Test rinne TDP TDP
Test weber TDP TDP
Test schwabach TDP TDP
Nervus IX ( Glossopharyngeal Nerve)
Arkus faring SIMETRIS
Daya kecap 1/3 belakang DBN
Refleks muntah TDP
Sengau (-)
Tersedak TDP
Nervus X ( Vagus Nerve )
Arkus faring SIMETRIS
Nadi TERABA
Bersuara (+)
Menelan (+)
Nervus XI ( Accesory Nerve )
Kanan Kiri
8
Memalingkn kepla (-) (+)↓
Sikap bahu SIMETRIS SIMETRIS
Mengangkat bahu TIDAK DAPAT
DINILAI
TIDAK DAPAT
DINILAI
Trofi bahu EUTROFI EUTROFI
Nervus XII ( Hypoglossus Nerve )1. Sikap lidah : DBN2. Artikulasi : (+)↓3. Tremor lidah : (-)4. Menjulurkan lidah : (+)5. Kekuatan lidah : (+)↓6. Trofi otot lidah : EUTROFI7. Fasikulasi lidah : (-)
e. Sistem Motorik Inspeksi : DBN Gerakan Volunter : DBN Palpasi Otot : DBN Perkusi Otot : DBN Tonus Otot : DBN Kekuatan Otot :
ESD :
E : 4 4 4 4 4
F : 4 4 4 4 4
ESS :
E : 5 5 5 5 5
F : 5 5 5 5 5
EID :
E : 4 4 4 4 4
E : 4 4 4 4 4
EIS :
E : 5 5 5 5 5
F : 5 5 5 5 5
f. Sistem Sensorik
Sensibilitas Tangan Kaki
Kanan Kiri Kanan Kiri
Nyeri (+) (+) (+) (+)
Termis (+) (+) (+) (+)
9
Taktil (+) (+) (+) (+)
Posisi DBN DBN DBN DBN
Vibrasi TDP TDP TDP TDP
g. Refleks Fisiologi
Refleks Kanan Kiri
Biceps reflex (+) (+)
Triceps reflex (+) (+)
Brechioradialis reflex (+) (+)
Knee patella reflex (+) (+)
Achilles reflex (+) (+)
h. Refleks Patologi
Refleks Kanan Kiri
Babinski reflex (+) (-)
Chaddock reflex (+) (-)
Oppenhein reflex (+) (-)
Gordon reflex (+) (-)
Schaeffer reflex (+) (-)
Gonda reflex (+) (-)
Hoffman reflex (+) (-)
Tromner reflex (+) (-)
i. Fungsi Serebellum Cara Berjalan : TDP Ataksia : TDP Rebound fenomen : TDP Dismetri
Tes telunjuk – hidung : TDP Tes telunjuk – telunjuk : TDP Tes hidung – telunjuk – hidung : TDP Tes romberg : TDP
Disdiadokhok nesis : TDP
10
Nistagmus : TDPj. Fungsi Vegetatif
Vasomotorik : (+) Sudomotorik : (+) Pilo – erektor : (+) Miksi : (+) Defekasi : (+) Potensi libido : TDP
k. Fungsi Luhur Kesadaran kualitatif : BAIK Daya ingat kejadian : TIDAK BAIK Orientasi :
- Tempat : Baik- Waktu : Bai- Orang : Baik- Situasi : Tidak Baik
Intelegensi : TIDAK BAIK Daya pertimbangaan : TIDAK BAIK Reaksi emosi : BAIK Afasia : (-) Agnosia : (-) Akalkulia : (-)
B. PEMERIKSAAN LAIN Darah Rutin : Fungsi hati :
1. bilirubin total = 0,66 Nilai normal (0-1.0 mg/dl)2. bilirubin direck= 0,19 Nilai normal (0-0.3 mg/dl)3. SGOT = 17 Nilai normal ( <40 U/I )4. SGPT = 13 Nilai normal (<43 U/I )5. Alkalin phospatase (AP) = 364 U/I
Nilai normal Laki-laki = 445 U/I Perempuan =213 U/I
Lipid profile :1. Total kolesterol= 211 Nilai normal <200 mg/dl2. Trigliserida = 117 Nilai normal <200
mg/dl
11
Fungsi ginjal:1. Ureum =32 Nilai normal (10-40 mg/dl)2. Kreatinin = 1.2 Nilai normal (0.6-1.2 mg/dl)3. Uric acid =5.4 Nilai normal (2.0-7.0 mg/dl)
Karbohidrat :1. Glukosa puasa = 86 Nilai normal (<120 mg/dl)2. Glukosa 2 jam PP = 129 Nilai normal (<200mg/dl)
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG : Head CT-Scan + Kontras IVD. DIAGNOSIS BANDING :
1. SOL (Space occupying Lesion)2. Stroke iskemik3. Stroke hemoragik
E. DIAGNOSIS KERJA1. Diagnosis Klinik : Hemiparesis Dextra2. Diagnosis Topik : korteks serebri3. Diagnosis Etiologik : Abses serebri
F. TERAPIT/h : RL 20 gtt/i Inj ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj ranitidin 1 amp/12 jam Inj citicoline 250 mg/8 jam Inj stesolid 1 amp (k/p) Inj dexa 2A 1 amp/8 jam Inj kalnex 1 amp/12 jam
P/o :
Fenitoin 100 mg 3 x 1 Retaphyl 2 x ½
Piracetam 3 x 1 Veistein 3 x 1 Vadrol 3 x 1 Proxime 1 x 1
G. PROGNOSIS1. Death : Bonam2. Desease : Bonam
12
3. Disability : Bonam4. Discomfort : Bonam5. Dissatisfaction : Bonam
H. FOLLOW UP Tabel Follow Up TandaVital
Vital Sign Sensorium TD HR RR Temperature
24-04-2015 Compos mentis 120/80 86 35 37
25-04-2015 Compos mentis 135/90 88 24 36
26-04-2015 Compos mentis 110/70 90 24 36,5
27-04-2015 Compos mentis 130/85 86 24 36
28-04-2015 Compos mentis 130/70 80 25 36,2
29-04-2015 Compos mentis 130/60 88 24 36
Tabel Follow Up Subjek (S)
S SensoriumPeningkatan
TIKPerangsangan meningeal
24-04-2015 Compos mentis Muntah (-), kejang (-),
sakit kepala (-)
Kaku kuduk(-), kernig
sign (-), brudzinski I/II (-)
25-04-2015 Compos mentis Muntah (-), kejang (-),
sakit kepala (-)
Kaku kuduk(-), kernig
sign (-), brudzinski I/II (-)
26-04-2015 Compos mentis Muntah (-), kejang (-),
sakit kepala (-)
Kaku kuduk(-), kernig
sign (-), brudzinski I/II (-)
27-04-2015 Compos mentis Muntah (-), kejang (-),
sakit kepala (-)
Kaku kuduk(-), kernig
sign (-), brudzinski I/II (-)
28-04-2015 Compos mentis Muntah (-), kejang (-),
sakit kepala (-)
Kaku kuduk(-), kernig
sign (-), brudzinski I/II (-)
29-04-2015 Compos mentis Muntah (-), kejang (-),
sakit kepala (-)
Kaku kuduk(-), kernig
sign (-), brudzinski I/II (-)
13
14