lap sistem endokrin
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Pada umumnya, sistem endokrin berkaitan
dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme tubuh, seperti pengaturan
kecepatan reaksi kimia di dalam sel atau pengangkutan bahan-bahan melewati
membrane sel atau aspek lain dari metabolisme sel seperti pertumbuhan dan
sekresi. Sedangkan, hormone merupakan bahan kimia yang disekresikan ke
dalam cairan tubuh oleh satu sel atau sekelompok sel dan dapat
mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain. (Guyton, 1994)
Berdasarkan latar belakang ini, penulis termotivasi untuk menulis laporan
mengenai sistem endokrin, dengan judul “Sistem Endokrin sebagai Kontrol
Metabolisme Tubuh Manusia”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem endokrin?
2. Apa fungsi dari sistem endokrin?
3. Sebutkan macam-macam kelenjar endokrin dan letaknya?
4. Sebutkan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin?
5. Bagaimana regulasi kerja hormone?
6. Sebutkan organ yang terlibat dalam sistem endokrin secara makroskopik
dan mikroskopik?
7. Apa gangguan yang terjadi pada sistem endokrin?
8. Apa hubungan sistem endokrin dengan homeostasis?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan tutorial pada Blok III skenario II ini
adalah :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dari sistem endokrin
2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi sistem endokrin
3. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam kelenjar endokrin dan
letaknya
4. Mahasiswa mampu menjelaskan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin
5. Mahasiswa mampu menjelaskan regulasi kerja hormone
6. Mahasiswa mampu menjelaskan organ yang terlibat secara makroskopis
dan mikroskopis dari sistem endokrin
7. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan pada sistem endokrin
8. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan sistem endokrin dengan
homeostasis
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan ini bagi mahasiswa adalah :
1. Mampu menjelaskan definisi dari sistem endokrin
2. Mampu menjelaskan fungsi sistem endokrin
3. Mampu menjelaskan macam-macam kelenjar endokrin dan letaknya
4. Mampu menjelaskan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
5. Mampu menjelaskan regulasi kerja hormone
6. Mampu menjelaskan organ yang terlibat secara makroskopis dan
mikroskopis dari sistem endokrin
7. Mampu menjelaskan gangguan yang terjadi pada sistem endokrin
8. Mampu menjelaskan hubungan sistem endokrin dengan homeostasis
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain.
(http://www.medicastore.com/)
B. Fungsi Sistem Endokrin dan Hormon
1. Fungsi sistem endokrin
1. Sebagai sistem kontrol tubuh
2. Pengaturan metabolisme organik serta keseimbangan H2O dan
elektrolit
3. Mengontrol reproduksi
4. Mengatur produksi sel darah merah
(Sherwood, 2001)
2. Fungsi sistem hormon
a. Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh
b. Memacu reproduksi
c. Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis
d. Mengatur tingkah laku
(http://www.freewebs.com/)
C. Anatomi Sistem Endokrin
1. Hipothalamus : terletak di bagian ventral diensefalon yang
membentuk dasar dan bagian lateral ventrikel ketiga.
2. Glandula pineal : kelenjar berbentuk kerucut kecil dan pipih
pada epitalamus, terletak di atas kolikulus superior dan di
bawah splenium korpus kalosum
3. Glandula pituitary/hipofisis : terletak di dasar cerebrum, di bawah
hipothalamus
4. Glandula tiroid : terletak pada bagian bawah depan leher
5. Glandula paratiroid : terletak di dekat kelenjar tyroid
6. Thymus : terletak di dalam mediastinum anterior
superior
7. Glandula adrenal : terletak di superior ren
8. Pancreas : terletak transversal di belakang lambung di
antara lien dan duodenum
9. Ovarium : gonad wanita, satu dari kedua kelenjar seksual tempat ova
terbentuk, berupa badan oval pipih di sepanjang dinding lateral rongga
pelvis
10. Testis : gonad jantan, yang terletak di dalam skrotum
(Dorland, 2002)
E. Histologi Sistem Endokrin
1. Kelenjar adrenal
a. Korteks : zona glomerulosa, fasikulosa dan retikulosa
b. Medula : parenkim medulla suprarenalis disusun
oleh sel-sel berbentuk kolumner yang berbanjar
dan beranastome melingkari pembuluh darah
2. Pulau Langerhands
a. Terdiri atas: sel alfa, beta, dan delta
b. Sel alfa (penghasil glukagon) → bersifat
polipeptida, granul teratur dengan pusat
padat yang dikelilingi daerah bening
berbatas membrane
c. Sel beta (penghasil insulin) → granul tidak
teratur dengan pusat terdiri atas kristal
insulin tak beraturan yang tergabung
dengan seng
3. Kelenjar tiroid
a. Jaringan thyroid terdiri atas ribuan folikel yang
mengandung bulatan berepitel selapis dengan
lumen berisikan suatu substansi gelatinosa yang
disebut koloid.
b. Sel parafolikuler → agak lebih besar,
mengandung sedikit RE kasar, mitokondria
panjang dan kompleks Gaolgi besar. Banyank
granula kecil berisi hormone.
4. Kelenjar paratiroid
Terdapat 2 jenis sel : Chief cell → sel polyhedral, inti vesikuler dan
sitoplasma pucat agak asidofilik. Granula tidak teratur dalam
sitoplasma. Sel oksifil → berbentuk polygonal, sitoplasma banyak
mengandung banyak mitokondria asidofilik, krista berlimpah.
5. Hipofisis
a. Pars distalis, deretan sel epitel yang saling beselingan dengan
kapiler. Terdapat sel kromofob dan 2 jenis kromofil.
b. Pars nervosa/tuberalis, daerah berbentuk
corong yang mengelilingi infundibulum
neurohipofisis. Kebanyakan mensekresikan
gonadotropin (FSH dan LH) tersusun
berderet di sepanjang pembuluh darah.
c. Pars intermedia, Terdiri atas deretan dan
folikel sel-sel basofilik lemah yan
mengandung granula-granula sekretoris kecil. (Junqueira, 2007)
F. Macam-macam Kelenjar Endokrin
1. Hipothalamus
a. Hormon TRH : menstimulasi sekresi TSH
b. Hormon CRH : menimbulkan ACTH
c. Hormon GHRH : menimbulkan pelepasan GH
d. Hormon GHIH : menghambat pelepasan GH
e. Hormon GnRH : menimbulkan pelepasan LH dan FSH
f. Hormon PIF : menghambat pelepasan prolaktin
2. Glndula pineal (Hormon melatonin : warna/pigmen kulit melanin.
Hormon ini dapat juga mengatur rasa kantuk pada diri seseorang.)
3. Glandula pituitary/hiphofisis
a. Hiphofisis anterior
1) Hormon GH : sintesis protein dan pertumbuhan
2) Hormon TSH : sekresi hormone tyroid (T3 dan T4)
3) Hormon ACTH : sekresi hormone adrenokortikal
4) Hormon prolaktin : pembentukan payudara
5) Hormon LH, FSH : pembentukan korpus luteum
b. Hiphofisis posterior
1) Hormon ADH : reabsorbsi H2O
2) Hormon oksitosin : kontraksi rahim
4. Glandula tiroid
a. Hormon tiroksin dan triiodotironin : meningkatkan metabolisme
tubuh
b. Hormon kalsitonin : menurunkan konsentrasi kalsium plasma
5. Glandula paratiroid (hormon parathormon) : meningkatkan konsentrasi
kalsium plasma
6. Glandula adrenal
a. Glomerulosa (hormone aldosteron : meningkatkan reabsorbsi Na+
dan sekresi K+
b. Fasikulosa (kortisol : berperan dalam adaptasi stress
c. Medulla adrenal (epinefrin & norepinefrin : memperkuat sistem
saraf simpatis)
7. Pancreas (hormon insulin & glukagon : mengatur kadar gula dalam
darah)
8. Ovarium (hormone estrogen & progesterone : mengembangkan
karakteristik seks sekunder wanita)
9. Testis (hormon testosteron : mengembangkan karakteristik seks
sekunder laki-laki)
(Ganong, 2008)
G. Regulasi Sistem Endokrin
Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi
sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa
tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitary oleh hypothalamus.
Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) dan
faktor penghambat (inhibiting factor).
(http://st284602.sitekno.com)
H. Gangguan dalam Sistem Endokrin
1. Hipertiroidisme (miksedema)
2. Hipoadrenalisme (penyakit Addison)
3. Hiperadrenalisme (sindrom cushing, sindrom adrenogenital)
(Guyton, 1994)
I. Hubungan Sistem Endokrin dengan Homeostasis
Sistem endokrin, salah satu dari dua sistem kontrol utama tubuh,
mengeluarkan hormon, yang bekerja pada sel-sel sasaran untuk mengatur,
di antaranya, konsentrasi molekul nutrien, air, garam, dan elektrolit lain
dalam darah. Hormon juga berperan kunci dalam mengontrol pertumbuhan
dan reproduksi serta dalam adaptasi stress. (Sherwood, 2001)
BAB III
PEMBAHASAN
Analisis Skenario :
Apa yang dimaksud dengan :
a. Hipothalamus
b. Glandula pineal
c. Glandula pituitary
d. Glandula tiroid
e. Glandula paratiroid
f. Tymus
g. Glandula adrenal
h. Pancreas
i. Ovarium
j. Testis
Berikut merupakan pembahasan skenario:
Sistem endokrin adalah sistem pada kelenjar endokrin atau kelenjar buntu
yang menhasilkan zar kimia yang disebut hormon. Kelenjar endokrin merupakan
kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran
darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh.
Hipotalamus merupakan pusat penampung segala informasi yang datang
dari berbagai arah dan akan dikirimkan ke berbagai sel sebagai suatu pesan atau
sebagai informasi dan menghasilkan suatu gerak. Hipotalamus berfungsi sebagai
monitoring dan mengontrol berbagai aktivitas dari tubuh.
Glandula pineal kelenjar berbentuk kerucut kecil dan pipih pada epitalamus,
terletak di atas kolikulus superior dan di bawah splenium korpus kalosum.
Glandula pituitary atau hipofisis berfungsi sebagai koordinasi dari berbagai
kelenjar endokrin yang lainnya, oleh karena itu hipofisis disebut juga master of
glands. Hipofisis terletak di bawah hypothalamus. Hipofisis terdiri dari hipofisis
anterior dan hipofisis posterior.
Glandula tiroid adalah kelenjar yang paling dini tumbuh. Berada setinggi
VC5-VT1 menutupi bagian atas trachea. Setiap pembesaran glandula tyroidea
disebut goiter atau struma. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin yang
berguna dalam proses pertumbuhan.
Glandula paratiroid terdiri atas dua pasang dan merupakan kelenjar
endokrin yang kecil, terletak pada margo posterior glandula tyroidea di dalam
capsula tiroidea. Kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon untuk
pertumbuhan.
Tymus merupakan organ limfoid simetris bilateral yang teriri atas dua lobus
berbentuk segitiga.
Glandula adrenal terletak pada bagian superior dari ginjal. Dibagi menjadi
2, yaitu korteks dan medulla. Bagian korteks terdiri dari 3 zona, yaitu zona
glomerulosa, fasikulosa dan retikulosa. Sedangkan bagian medulla menghasilkan
hormone epinefrin dan norepinefrin.
Pada pancreas terdapat pulau langerhans. Di pulau langerhans terdapat sel
alfa, beta, dan delta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon, sel beta
menghasikan hormon insulin sedangkan sel delta belum jelas. Hormon ini
berfungsi mengatur kadar gula dalam darah.
Ovarium merupakan gonad wanita, sedangkan testis merupakan gonad
jantan. Ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, sedangkan testis
menghasilkan hormon testosteron. Masing-masing berfungsi untuk merangsang
perkembangan seks sekunder.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain.
2. Hormon merupakan bahan kimia yang disekresikan ke dalam cairan tubuh
oleh satu sel atau sekelompok sel dan dapat mempengaruhi pengaturan
fisiologi sel-sel tubuh lain.
3. Sistem endokrin terdiri dari hipothalamus, hipofisis, kelenjar pineal,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, thymus, kelenjar adrenal, pankreas,
ovarium dan testis.
4. Hormon berfungsi antara lain untuk homeostasis, pengaturan
metabolisme, pertumbuhan, diferensiasi, perkembangan, imunitas, dan
reproduksi.
B. Saran
1. Sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bergizi, agar organ dalam sistem
endokrin dapat bekerja dengan baik.
2. Kekurangan iodium akan menyebabkan gangguan pada fetus dan
neonatus yaitu berupa keterbelakangan perkembangan otak dan
pertumbuhan tulang. Lebih baik mengkonsumsi iodium dengan seimbang.
3. Perlunya memperhatikan asupan makanan saat hamil dan saat memiliki
balita karena asupan makanan bergizi sangat diperlukan bagi
perkembangan janin dan saat balita masuk pada tahap pertumbuhan dan
perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Dorland, W. A. Newman., 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC.
Ganong, W.F., 2008. Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Junqueira, L.C., Carneiro, J & Kelly, R. O., 1995. Basic Histology. 7th ed.
Appleton & Lange.
Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.
(http://www.freewebs.com/) (29 November 2009)
(http://www.medicastore.com/) (29 November 2009)
(http://st284602.sitekno.com/article/10539/sistem-endokrin.html) (29 November
2009)
LAPORAN TUTORIAL BLOK III
SKENARIO 2
SISTEM ENDOKRIN SEBAGAI KONTROL
METABOLISME TUBUH MANUSIA
Oleh
Fitriana Cahyani
J 5000 900 89
KELOMPOK TUTORIAL 8
Tutor : Aditya R, S.Farm Apt
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009